Produk: karbohidrat

  • Sedentary Lifestyle Ancam Kesehatan Tulang-Jantung, Ini Cara Cegahnya

    Sedentary Lifestyle Ancam Kesehatan Tulang-Jantung, Ini Cara Cegahnya

    Jakarta

    Di era serba digital dan instan, banyak orang tanpa sadar mengadopsi sedentary lifestyle atau gaya hidup minim gerak. Padahal, gaya hidup ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan tulang.

    Dilansir dari Kemenkes.go.id, sedentary lifestyle merujuk pada gaya hidup minim aktivitas fisik sehingga kalori yang dibakar setiap harinya pun sedikit. Orang dengan gaya hidup ini biasanya menghabiskan sebagian besar waktu dalam posisi duduk atau berbaring, baik saat bekerja di depan komputer, menonton televisi, hingga bermain gadget.

    Sayangnya, gaya hidup minim gerak ini tidak hanya membuat tubuh terasa kaku dan tidak bugar, tapi juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Jika dibiarkan, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan massa otot, kepadatan tulang, serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan metabolik lainnya.

    Agar tubuh tetap sehat dan bugar di tengah tren sedentary lifestyle, berikut beberapa langkah yang bisa detikers lakukan .

    1. Rutin Olahraga untuk Menjaga Fungsi Jantung dan Tulang

    Olahraga adalah kunci untuk melawan dampak negatif dari gaya hidup minim gerak. Latihan fisik teratur dapat mempertahankan massa otot dan kepadatan tulang, sekaligus menjaga kesehatan jantung.

    Selain itu, jika kebiasaan olahraga dilakukan sedini mungkin, manfaat dari olahraga itu akan terasa hingga usia lanjut, termasuk mencegah penyakit-penyakit seperti osteoporosis.

    Berikut adalah tiga jenis olahraga yang bisa dilakukan.

    Latihan Aerobik: Jalan kaki cepat, berenang, atau bersepeda. Latihan ini dapat menjaga fungsi jantung dan sirkulasi darah.

    Latihan Kekuatan (Resistensi): Seperti angkat beban ringan atau push-up. Latihan ini dapat memperkuat otot dan tulang.

    Latihan Fleksibilitas dan Keseimbangan: Yoga atau tai chi. Latihan ini dapat menjaga mobilitas tubuh dan mencegah cedera.

    Cukup luangkan 30 menit setiap hari untuk berolahraga agar tubuh tetap bugar dan sehat untuk jangka waktu panjang.

    2. Konsumsi Karbohidrat Kompleks dan Protein Berkualitas

    Selain berolahraga, asupan nutrisi yang seimbang juga menjadi pilar penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Konsumsi makanan dengan kandungan makronutrien dan mikronutrien lengkap disarankan untuk menjaga massa otot dan kualitas hidup, terutama seiring bertambahnya usia.

    Pilih sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal untuk energi yang lebih stabil. Sementara itu, untuk protein, utamakan sumber hewani tanpa lemak (ikan, ayam tanpa kulit) dan nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe) yang dapat membantu memperbaiki jaringan otot. Khusus untuk usia lanjut, antioksidan menjadi jenis mikronutrien yang perlu diperhatikan. Sayur-sayuran dan buah-buahan dapat menjadi sumber antioksidan yang melindungi sel-sel dalam tubuh.

    3. Lengkapi Nutrisi dengan Suplemen dan Vitamin

    Selain menjaga pola makan dan rutin olahraga, nutrisi berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh, meningkatkan imunitas, dan mendukung kesehatan tulang serta jantung.

    Beberapa nutrisi penting meliputi kalsium, vitamin D, vitamin K2, dan protein. Sayangnya, asupan harian kadang tidak tercukupi hanya dari makanan atau paparan sinar matahari, terutama bagi orang dengan aktivitas tinggi.

    Oleh karena itu, vitamin bisa menjadi pelengkap kebutuhan nutrisi harian. Vitamin dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, terutama bagi orang-orang yang kesulitan mendapatkan nutrisi dari makanan. Anda bisa mengonsumsi vitamin D3 + K2, seperti Sido Muncul Vitamin D3 + K2.

    Produk ini mengandung D3 sebesar 800 IU (International Unit). Satuan IU ini digunakan untuk mengukur efektivitas kerja suatu vitamin dalam tubuh. Dosis ini pun tergolong optimal untuk membantu penyerapan kalsium, apalagi jika dibandingkan produk lain yang pada umumnya hanya mengandung 400 IU. Semakin tinggi angka IU-nya, semakin besar pula peran vitamin D dalam mendukung kesehatan tulang dan daya tahan tubuh.

    Tak hanya itu, produk ini juga mengandung vitamin K2 (MK-7) sebanyak 45 mcg yang dapat mengaktifkan protein serta osteocalcin yang mengintegrasikan kalsium ke dalam tulang.

    Kombinasi D3 dan K2 ini juga menjaga kesehatan sistem kardiovaskular secara menyeluruh dan mengaktifkan protein matriks GLA (MGP) untuk mengikat kelebihan kalsium serta meningkatkan aliran serta fleksibilitas arteri.

    Keunggulan lainnya, produk ini hadir dalam bentuk mini soft capsule, yang lebih mudah ditelan dan diserap tubuh. Suplemen ini cocok dikonsumsi sebagai pendamping gaya hidup aktif dan sehat, terutama bagi detikers yang mulai memasuki usia dewasa atau lansia.

    Jadi tunggu apa lagi? Yuk jaga kesehatan dengan Sido Muncul Vitamin D3 + K2 dan bisa melakukan pembelian di sini.

    (akn/ega)

  • Manusia Berubah Total di Usia 44 Tahun, Terungkap Alasan Sebenarnya

    Manusia Berubah Total di Usia 44 Tahun, Terungkap Alasan Sebenarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perubahan pada diri manusia yang signifikan terjadi saat memasuki usia 44 tahun dan 60 tahun. 

    Penelitian menemukan alasan di balik terjadi lonjakan masalah kesehatan pada usia tersebut. 

    “Ternyata pertengahan tahun 40-an merupakan masa perubahan yang dramatis, sama seperti awal 60 tahunan, dan hal ini berlaku pada apapun kelas molekul yang dilihat,” jelas peneliti Michael Snyder yang merupakan direktur Pusat Genomik dan Pengobatan Personal di Universitas Stanford, dikutip dari The Guardian, Senin (2/6/2025).

    Temuan itu hasil pelacakan molekul berbeda pada orang berusia 25 hingga 75 tahun. Terdapat 108 relawan yang menyerahkan sampel darah dan tinja, usapan kulit, mulut dan hidung selama beberapa bulan dalam satu hingga tujuh tahun.

    Para peneliti melakukan penelitian pada 135 ribu molekul berbeda yakni RNA, protein dan metabolit. Selain juga meneliti terkait mikroba yakni bakteri, virus, dan jamur yang hidup di usus dan kulit.

    Ternyata kelompok molekul dengan pergeseran terbesar ditemukan pada manusia berusia pertengahan 40-an serta awal 60-an.

    Usia pertengahan 40-an sering mengalami lonjakan penuaan. Asumsi awalnya karena perubahan perimenopause pada wanita.

    Namun dari data terungkap hal serupa juga terjadi pada pria di kelompok usia yang sama. Peneliti lain, Xiaotao Shen menjelaskan artinya ada faktor lain terkait perubahan ini.

    “Hal ini menunjukkan meski menopause atau pre-menopause mungkin berkontribusi pada perubahan yang diamati pada wanita di usia pertengahan 40-an, mungkin ada faktor lain yang lebih signifikan yang menjadi pengaruh perubahan ini, baik pada pria atau wanita,” jelas Shen yang juga mantan peneliti pasca doktoral di sekolah kedokteran Stanford.

    Gelombang perubahan pertama adalah molekul terkait penyakit kardiovaskular dan kemampuan memetabolisme kafein, alkohol dan lipid. Sedangkan gelombang kedua terkait kekebalan tubuh, metabolisme karbohidrat dan fungsi ginjal.

    Untuk itu, jangan menunggu hingga memasuki usia dekat 44 tahun dan 60 tahun untuk memulai pola hidup sehat. Menjaga kesehatan tubuh seperti menanam bibit tanaman dan merawatnya hingga tumbuh subur. 

    Pola hidup yang sehat harus menjadi kebiasaan sejak dini agar perubahan yang terjadi pada tubuh tidak memunculkan berbagai kendala serius. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

  • Neurolog Ungkap Makanan-Minuman Ini Dapat Tingkatkan Kesehatan Otak

    Neurolog Ungkap Makanan-Minuman Ini Dapat Tingkatkan Kesehatan Otak

    Jakarta – Neurolog di NYU Langone Hospital-Brooklyn, dr Aaron Lord, menjelaskan dengan mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan karbohidrat olahan, terutama makanan olahan ultra, dapat merusak pembuluh darah di otak.

    Kondisi ini dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi otak, stroke, dan demensia.

    “Penting juga untuk menghindari gula yang berlebihan. Terlalu banyak gula dapat merusak kemampuan otak untuk memproduksi adenosin trifosfat atau ATP, yang menyediakan energi yang dibutuhkan untuk proses seluler utama,” jelas dr Lord yang dikutip dari NY Post.

    “Gula juga dapat menyebabkan lonjakan insulin dan mengganggu metabolisme otak, yang berpotensi mempengaruhi fungsi kognitif,” sambungnya.

    dr Lord mengungkapkan penurunan kognitif mungkin tidak selalu dapat dipulihkan. Tetapi, dengan menerapkan pola makan yang menyehatkan otak dapat memperlambat neurodegenerasi dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

    Berikut enam jenis makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi setiap hari untuk menjaga kesehatan otak:

    1. Sayuran Berdaun Hijau

    Sayuran berdaun hijau mengandung banyak serat, folat, lutein, dan beta-karoten. Beberapa sayuran yang bisa dikonsumsi seperti pokcoy, asparagus, atau brokoli.

    dr Lord mengonsumsinya dengan dikukus, direbus, atau ditumis dengan minyak zaitun, sedikit garam, dan bawang putih. Asparagus memang terlihat tidak berdaun, tetapi sayur ini mengandung banyak serat.

    Serat dapat menjaga mikrobioma usus tetap sehat, yang secara positif dapat mempengaruhi fungsi otak.

    2. Tomat

    Tomat merupakan sumber likopen, antioksidan yang kuat, dan beta-karotein. Antioksidan ini sangat penting untuk kesehatan otak, karena dapat melawan peradangan dan stres oksidatif, serta membantu mencegah neurodegenerasi.

    3. Kacang Kenari dan Beri

    Salah satu camilan favorit yang dapat menyehatkan otak adalah kacang kenari. Kacang tersebut memiliki rasio tertinggi antara ‘lemak baik’ omega-3 dengan ‘lemak jahat’ omega-6.

    dr Lord juga kerap mengonsumsi buah beri, seperti blueberi setiap pagi. Buah ini kaya akan flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat dan molekul antiperadangan yang membantu mengurangi efek stres pada otak.

    4. Minyak Zaitun

    Minyak zaitun adalah salah satu minyak yang dapat menyehatkan otak. Minyak ini tinggi dengan lemak tak jenuh tunggal, yang membantu menurunkan kolesterol jahat ‘LDL’ dan meninngkatkan kolesterol ‘baik’ atau HDL.

    5. Kunyit dan Jahe

    Kunyit adalah sayuran akar yang sering ditemukan dalam masakan Asia Tenggara dan Timur Tengah. Senyawa aktif seperti kurkumin dan antioksidan dengan sifat antiinflamasi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan otak.

    Senyawa itu berpotensi merusak plak amiloid, yang merupakan ciri khas dari penyakit Alzheimer.

    Selain kunyit, jahe juga ternyata bagus untuk otak. Bahan herbal ini dapat membantu seseorang berpikir lebih jernih dan mengandung serat.

    6. Kopi dan Teh

    dr Lord hampir setiap hari minum teh. Minuman itu merupakan sumber fitonutrien yang hebat, yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi metabolisme otak.

    Teh dan kopi kaya akan flavonoid, yang berkontribusi pada peningkatan kontrol glikemik. Selain itu, kedua minuman ini juga mengandung kafein yang dapat meningkatkan konsentrasi.

    Meski begitu, perlu diperhatikan untuk mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sedang dan harus tetap aktif untuk mengurangi risiko demensia.

    (sao/suc)

  • Mengenal Rukem, Primadona Buah-buahan di Kalangan Anak-Anak Betawi Era 90-an

    Mengenal Rukem, Primadona Buah-buahan di Kalangan Anak-Anak Betawi Era 90-an

    Liputan6.com, Jakarta – Keragaman tumbuhan, termasuk buah-buahan, telah menjadi identitas yang begitu melekat dengan kehidupan masyarakat Betawi hingga kini. Salah satu buah yang menjadi primadona di kalangan anak-anak Betawi tempo dulu adalah rukem.

    Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, ragam tumbuhan di wilayah Betawi kerap dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan hingga obat-obatan. Khusus untuk buah-buahan, hampir seluruh lapisan masyarakat Betawi menyukainya.

    Begitu pula dengan rukem yang sempat menjadi primadona bagi anak generasi 90-an di Betawi. Bahkan, dahulu setiap rumah orang Betawi memiliki pohon buah ini di pekarangan belakang rumah, sawah, hingga jalan-jalan menuju ke sekolah.

    Rukem dikenal sebagai indian prune. Bentuknya mirip seperti buah buni, yang juga merupakan salah satu buah yang dulu banyak ditemukan di pekarangan rumah orang Betawi.

    Buah ini berbentuk bulat gepeng, mengarah ke bulat telur. Warnanya beragam, mulai dari hijau muda menjadi merah jambu atau hijau lembayung berangsur menjadi merah tua.

    Daging buahnya berwarna putih dan banyak mengandung air. Rasa airnya cenderung asam dan jika dimakan langsung akan terasa sepat.

    Biasanya, orang-orang akan memijat buah rukem hingga terasa lunak terlebih dahulu sebelum memakannya untuk mengurangi rasa sepat tersebut. Buah ini cocok dijadikan asinan, rujak, atau selai. 

    Rukem memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti untuk pencernaan, membantu menurunkan berat badan, hingga mengatasi sariawan. Rukem mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin C, serta serat yang baik untuk tubuh.

     

  • Buka-bukaan Dokter Gizi soal Lemak Jahat di Balik Ayam Goreng Minyak Babi

    Buka-bukaan Dokter Gizi soal Lemak Jahat di Balik Ayam Goreng Minyak Babi

    Jakarta

    Minyak babi atau lard tengah jadi perbincangan gara-gara ketahuan dipakai di Ayam Goreng Widuran, Solo. Bukan hanya karena non halal, polemik minyak babi juga mengingatkan soal bahaya lemak jahat yang terkandung di dalamnya.

    Secara umum, Spesialis Gizi dari Alia Hospital, dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK mengatakan kandungan lemak dalam minyak goreng punya risiko meningkatkan kolesterol. Tak terkecuali, minyak babi.

    “Dari segi kalori pun, minyak ini, kalau lemak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat dia memang kalorinya paling tinggi,” jelasnya kepada detikcom, Jumat (30/5/2025).

    “Artinya kalau penumpukan kalori-kalori yang cukup tinggi ini, berarti dia akan menyumbang kalori yang cukup besar, yang nanti akhirnya ke surplus kalori yang menyebabkan obesitas,” jelasnya.

    Ayam Goreng Widuran Solo jadi polemik karena menggunakan lard atau minyak babi yang notabene non halal. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

    Kadar kolesterol yang tinggi di dalam tubuh, menurut dr Dessy, berhubungan dengan timbunan plak di pembuluh darah. Salah satu dampaknya adalah atherosclerosis, yakni penebalan dan penyempitan dinding pembuluh darah yang disertai pengerasan, yang sewaktu-waktu bisa memicu stroke maupun serangan jantung.

    Kandungan lain yang perlu diwaspadai adalah saturated fatty acid atau asam lemak jenuh yang di dalam minyak babi komposisinya kira-kira mencapai 40 persen. Di kalangan medis, asupan lemak jenuh dalam jangka panjang banyak dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan.

    “Apalagi dia dipanaskan di suhu tinggi ya. Artinya si ikatan-ikatan yang ada di lemaknya itu, dia juga akan rusak, yang nantinya juga bisa beralih lagi jadi trans fat yang lebih sering kita dengar ya. Lemak trans itu yang kurang bagus buat kesehatan,” terangnya.

    NEXT: Pepes dan alternatif minyak yang lebih sehat

    Bicara soal alternatif minyak, dr Dessy menyebut beberapa minyak nabati punya kandungan lemak yang lebih sehat. Di antaranya olive oil atau minyak zaitun, serta minyak canola.

    Meski demikian, proses pemasakan tetap perlu diperhatikan. Minyak zaitun misalnya, tetap akan kehilangan manfaatnya jika digunakan untuk deep fry. Lebih sehat jika minyak ini digunakan untuk dressing salad yang memang tidak dipanaskan.

    Lalu bagaimana dengan ayam goreng?

    “Ya nggak usah digoreng, jadi kaya pepes tuh. Pepes kan nggak digoreng,” saran dr Dessy.

    Dengan menghindari goreng menggoreng, dr Dessy menyebut bukan cuma risiko lemak jahat yang bisa dihindari. Risiko kerusakan protein akibat pemanasan terlalu tinggi juga lebih minimal dengan alternatif pengolahan selain goreng.

    “Kalau goreng itu suhunya itu sekitar 180-300 (derajat celcius), artinya protein yang waktu digorengnya itu pun akan banyak rusak karena suhu yang terlalu tinggi,” jelas dr Dessy.

    Simak Video “Video: Mengenal Lemak Trans yang Berisiko Munculkan Penyakit Jantung”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Gurih-Renyah Cuma di Lidah, Ini Risiko Jangka Panjang Mengonsumsi Minyak Babi

    Gurih-Renyah Cuma di Lidah, Ini Risiko Jangka Panjang Mengonsumsi Minyak Babi

    Jakarta – Minyak babi mengandung lemak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan. Di luar faktor non halal, minyak babi dapat menimbulkan risiko berbagai penyakit jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

    Spesialis Gizi dari Alia Hospital, dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK mengatakan minyak babi biasanya digunakan untuk menggoreng atau menumis. Karena faktor pemanasan, konsumsi minyak babi bisa berpotensi meningkatkan kolesterol.

    “Jadi dia akan menyebabkan peningkatan kolesterol. Kemudian dari segi kalori pun, minyak ini, kalau lemak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat dia memang kalorinya paling tinggi,” kata dr Dessy kepada detikcom, Jumat (30/5/2025.)

    “Artinya kalau penumpukan kalori-kalori yang cukup tinggi ini, berarti dia akan menyumbang kalori yang cukup besar, yang nanti akhirnya ke surplus kalori yang menyebabkan obesitas. Nah obesitasnya ini dia juga berisiko ke penyakit metabolik. Selain dari penumpukan si plak kolesterolnya itu, yang sering kita dengar atherosclerosis itu ya. Kemudian kondisi obesitasnya ini sendiri, dia juga menyebabkan penyakit metabolik, seperti diabetes, hipertensi,” tambahnya

    Menurut dr Dessy, dari komposisinya saja, minyak babi sudah kurang baik, yaitu mengandung saturated fatty acid atau asam lemak jenuh. Ditambah dengan proses pemanasan dalam menggoreng, struktur lemaknya berubah jadi lemak jahat.

    “Jadi tetap disarankannya adalah dengan minyak-minyak yang nabati tadi yang kandungannya lebih baik, jadi seperti olive oil, minyak canola,” kata dr Dessy.

    Selain itu, minyak ikan juga lebih direkomendasikan. Meski demikian, proses memasaknya tetap perlu diperhatikan.

    “Kalaupun pakai minyak zaitun, sebetulnya tidak diperbolehkan untuk deep fried itu juga. Strukturnya akan rusak dan akhirnya tidak memberikan manfaat juga.
    Jadi lebih baik adalah kita perhatikan juga cara pengolahan makanannya itu bukan yang dengan menggoreng dengan minyak yang banyak itu deep fried itu, tapi lebih ke minyaknya Itu tadi bisa untuk dressing salad, Seperti itu yang tidak dipanaskan,” tambah dr Dessy.

    (elk/up)

  • Warga Kampung Diajak Manfaatkan Pangan Lokal untuk Tingkatkan Gizi Keluarga dan Cegah Stunting

    Warga Kampung Diajak Manfaatkan Pangan Lokal untuk Tingkatkan Gizi Keluarga dan Cegah Stunting

    Liputan6.com, Kutai Barat – Di banyak daerah, nasi masih dianggap sebagai satu-satunya sumber karbohidrat utama dan simbol “belum makan kalau belum nasi”. Namun anggapan itu perlahan mulai diubah melalui sosialisasi pangan bergizi yang menjangkau kampung-kampung di pedalaman Kutai Barat.

    Masyarakat kini diajak untuk memahami bahwa makanan sehat, bergizi, dan seimbang bisa berasal dari bahan pangan lokal yang tumbuh di sekitar rumah, seperti ubi, jagung, hingga kacang-kacangan.

    Kampung Besiq dan Kampung Muara Bunyut menjadi dua dari beberapa lokasi pelaksanaan sosialisasi program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), hasil kerja sama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat dan PT Bharinto Ekatama (BEK).

    Sosialisasi ini menyasar kampung-kampung yang berada di area kerja PT BEK, diantaranya Kampung Muara Bunyut, Kampung Besiq dan kampung Bermai. Kegiatan digelar beberapa kali di beberapa tempat sepanjang Mei 2025 lalu. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperbaiki pola makan masyarakat sekaligus mendukung program pencegahan stunting di tingkat desa.

    “Bahwa makanan sehat itu tidak harus selalu nasi, tetapi ada makanan-makanan bergizi lain dari sekitar kita. Ini yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat lewat kegiatan sosialisasi ini,” jelas Kristinawati, Community Development Head PT BEK, Selasa (28/5/2025).

    Menurutnya, masyarakat selama ini cenderung terpaku pada konsumsi nasi sebagai makanan pokok. Padahal, banyak alternatif lokal yang memiliki nilai gizi seimbang, bahkan dengan kandungan gula yang lebih rendah. Sosialisasi B2SA hadir untuk mengenalkan konsep itu secara langsung dan sederhana kepada warga.

    Sosialisasi di lapangan dilakukan oleh tim dari Dinas Ketahanan Pangan, dengan dukungan fasilitasi dari perusahaan.

    “Perusahaan menyiapkan warga dan tempatnya, sementara penyuluhan teknis dilakukan langsung oleh Dinas. Bahkan, di Muara Bunyut, Besiq dn Bermai Kepala Dinas Ketahanan Pangan sendiri ikut hadir,” kata Kristinawati.

    Program ini juga merupakan lanjutan dari inisiatif ketahanan pangan yang telah dijalankan PT BEK sejak 2023, seiring dengan penetapan program ketahanan pangan provinsi oleh Gubernur Kalimantan Timur. Dalam tahap sebelumnya, warga didorong untuk menanam pohon buah dan tanaman bermanfaat di sekitar rumah. Kini, fokusnya berlanjut ke pengolahan hasil panen tersebut menjadi makanan sehat yang mudah dijangkau.

    “Setelah masyarakat tahu sumber-sumber pangan sehat dari lingkungan sekitar, ke depan kami juga berencana mengadakan pelatihan pengolahan makanan berbasis tumbuhan lokal. Misalnya dari ubi-ubian, singkong, jagung, hingga kacang-kacangan. Tujuannya, selain untuk konsumsi keluarga, juga bisa menjadi produk bernilai jual,” ujarnya.

    Lebih jauh, Kristinawati menekankan program ini tidak hanya menyasar keluarga sebagai konsumen, tetapi juga kader-kader posyandu yang selama ini aktif dalam penyediaan makanan tambahan (PMT) bulanan. Dengan pengetahuan baru, kader diharapkan bisa memilih jenis makanan sehat dan tepat sasaran untuk balita.

    “Harapannya, kader posyandu bisa lebih bijak dalam memilih makanan PMT. Dengan begitu, bantuan yang kami berikan juga bisa benar-benar bermanfaat dan berdampak langsung pada peningkatan gizi anak-anak,” tambahnya.

  • MBG Baru Dimulai di Polewali Mandar, Siswa: Tak Perlu Beli Jajan Lagi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Mei 2025

    MBG Baru Dimulai di Polewali Mandar, Siswa: Tak Perlu Beli Jajan Lagi Regional 28 Mei 2025

    MBG Baru Dimulai di Polewali Mandar, Siswa: Tak Perlu Beli Jajan Lagi
    Tim Redaksi

    POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com
    – Ribuan siswa di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menyambut antusias peluncuran perdana Program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo.
    Peluncuran perdana pada Rabu (28/5/2025) menyasar 1.750 siswa dari tiga sekolah penerima manfaat tahap awal.
    Tiga sekolah yang menjadi lokasi pelaksanaan perdana program MBG adalah SDN 027 Takatidung, SMPN 3 Polewali, dan SMAN 1 Polewali.
    Menu hari pertama MBG berupa nasi putih, ayam kecap, tumis buncis wortel, tempe, buah pisang, dan susu.
    Makanan disiapkan dan didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Yayasan Darul Ilhamiah Nusantara yang berlokasi di Jalan Andi Depu, Kelurahan Takatidung.
    “Launching MBG ini baru dimulai di 3 sekolah, pesertanya ada 1.750 siswa dan secara bertahap akan terus bertambah,” jelas Muh Firman Jaelani, Kepala SPPG Polewali Takatidung.
    Firman menambahkan bahwa menu harian dirancang oleh ahli gizi dan chef profesional, dan akan berganti setiap minggu untuk menjaga keberagaman nutrisi.
    Setiap SPPG ditargetkan mampu melayani hingga 4.000 siswa, namun untuk tahap awal ini masih difokuskan pada tiga sekolah.
    Program MBG akan berjalan lima hari dalam sepekan, yakni Senin hingga Jumat.
    Antusiasme siswa pun terlihat sejak hari pertama pelaksanaan.
    Salah satunya, Canseria Putri, siswi SMAN 1 Polewali, mengaku senang dengan program ini karena dapat membantu menghemat uang jajan sekaligus mencukupi kebutuhan gizi.
    “Sudah lama dengan programnya tapi baru hari ini mulai. Mudah-mudahan bisa terus berkelanjutan agar bisa mengurangi biaya operasional siswa di sekolah, minimal tidak perlu lagi beli jajan karena sudah disiapkan sekolah,” ujar Canseria.
    Ia menyebutkan makanan yang disajikan lengkap, terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan susu, serta memiliki rasa yang enak.
    Ia berharap program MBG bisa terus berjalan dalam jangka panjang agar benar-benar memberi manfaat bagi siswa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menelisik Model Bisnis Koperasi Desa Merah Putih

    Menelisik Model Bisnis Koperasi Desa Merah Putih

    Jakarta

    Pemerintah tengah mengebut pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih. Hal ini diiringi dengan diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang menginstruksikan peran kementerian/lembaga untuk mewujudkannya.

    Sejalan dengan itu, pemerintah juga menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2025 mengatur tentang Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Keppres tersebut mengatur tentang struktur satgas dari tingkat pusat hingga daerah, hingga sumber pendanaan kerja Satgas.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai Ketua Satgas, didampingi empat wakil ketua terdiri dari Menteri Koperasi, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Dalam Negeri, dan juga Menteri Kelautan dan Perikanan. Pembentukan Kopdes Merah Putih ini dinilai sebagai solusi yang menjawab permasalahan ekonomi di desa.

    Dalam kesempatan dengan detikSore, Zulhas buka-bukaan mengenai progres terkini Kopdeskel Merah Putih. Tidak hanya itu, Zulhas juga membeberkan terkait model bisnis yang akan dijalankan, pendanaan serta pengurusnya. Berikut cuplikan lengkap wawancaranya:

    Pak Zulkifli Hasan selaku Menko Pangan dan juga Ketua Satgas Koperasi Desa Merah Putih hari-hari ini mestinya semakin sibuk dengan menuju ke tanggal nanti di hari kooperasi akan diresmikan Koperasi Desa Merah Putih ya?

    Tanggal 12 (Juli).

    Kebetulan ini bertepatan banget sama hujan. Saya sebutkan wajahnya Pak Zulhas cerah banget sekarang ini. Apakah ini ada hubungannya juga dengan stok pangan kita yang semakin hari semakin aman?

    Iya saya barusan salat, jadi ada wudhu kan, biasa jadi fresh gitu ya. Selain tadi stok pangan cukup. Sampai tahun depan insyaallah cukup.

    Ini katanya juga tertinggi sepanjang sejarah Indonesia?

    Sampai tahun depan mudah-mudahan kita nggak impor beras lagi. Tahun lalu kita 3,8 juta impor.

    Bertepatan dengan nuansa yang positif ini juga pemerintah sedang gencar-gencarnya membentuk Koperasi Desa Merah Putih yang juga menjadi salah satu sumber harapan di masa mendatang bisa meningkatkan target pertumbuhan ekonomi nasional kita. Tempo hari Pak Zulhas juga sudah banyak ngobrol soal Koperasi Desa Merah Putih sebetulnya, tapi kita pengin tahu updatenya nih sekarang. Bapak kan dikasih tugas untuk bisa mempercepat pembentukan koperasi-koperasi Desa Merah Putih ini yang targetnya itu sekitar 70 ribu koperasi nanti di tanggal 12. Sampai hari ini boleh di-share ke kita progresnya seperti apa?

    Saya cerita dulu ya. Kita bahagianya bahwa Presiden ini (punya) konsep yang sudah matang. Jadi beliau itu visi, misi, konsepnya itu sudah terang, jelas gitu ya dan semua itu keberpihakan kepada rakyat itu luar biasa, hampir semua.

    Dan itulah saya kira yang menjadi kebanggaan kami, menjadi kebahagiaan kami. Oleh karena itu kami kerja tidak pernah lelah, tidak pernah mengeluh ya.

    Kami bahagia karena apa yang menjadi pekerjaan ini sama dengan apa kita cita-citakan. Apa yang ada di hati kita dan apa yang dirasakan rakyat dan apa yang menjadi tujuan kita berbangsa-bernegara.

    Pertama, Bapak Presiden ingin kita ini tidak susah makan. Produksi kita untuk makan itu cukup. Kita harus mandiri, kita harus berdaulat. Makan dulu. Kalau makan kita enggak bisa, bagaimana yang lain?

    Jadi makan dulu. Alhamdulillah. Makan itu ada dua. Satu protein, satu karbohidrat.

    Alhamdulillah karbohidrat ini sudah kita atasi. Stoknya tadi yang sampaikan sudah 3,9 juta (ton). Jadi sampai tahun depan insyaallah kita tidak impor beras lagi.

    Begitu juga jagung, banyak stoknya. Ini sudah cukup. Tinggal kita sekarang akan mengejar protein, ada ikan, nanti ada daging, telur, dan lain-lain. Itu kita akan kejar. Mungkin di bulan Juli sampai akhir tahun kita akan fokus ke sana.

    Secara paralel ya?

    Iya, secara paralel. Kalau ini sudah, maka cukup tidak? Nggak cukup. Yang harus dibangun itu adalah ekosistem ekonomi di desa, agar desa itu punya kegiatan ekonomi yang produktif. Kita inginkan rakyat kita itu produktif, kreatif, sehingga kita bisa menjadi bangsa yang kuat, maju, hebat gitu. Tapi kalau tidak, tentu nanti kalau dikit-dikit sumbangan, dikit-dikit bansos, dikit-dikit nanti apa lagi. Jadi kita, ya itu oke, tapi untuk sementara boleh.

    Tapi kita harus mendidik, kalau kita ingin menjadi negara maju, rakyat kita ini harus kerja keras, harus kreatif, dan itu saya yakin bisa. Asal mereka dapat reward yang jelas.

    Seperti petani, dia nanam rajin sekali, tapi gabahnya dihargai Rp 4.500? Ya males dong. Tapi begitu kita hargai Rp 6.500, dia luar biasa. Kita berlebih gitu.

    Jadi aslinya rakyat kita ini rajin, mau kerja keras asal ada reward-nya. Maksudnya apa yang dikerjakan itu dihargai dan dinilai.

    Nah setelah pangan, maka berikutnya kita harus membangun ekonomi, ekosistem ekonomi desa itu, ini langsung konsep dari Pak Prabowo. Maka dibentuklah Koperasi Desa Merah Putih, atau Koperasi Kelurahan Merah Putih, atau Desa Nelayan Merah Putih.

    Agar apa? Tadi itu Agar ekonomi desa itu tumbuh, anak-anak muda tidak kehilangan harapan, ada pekerjaan, sehingga dia tidak lari atau tidak pergi ke kota. Kadang-kadang jadi macam-macam gitu ya.

    Nah ini konsep dari Presiden langsung. Koperasi Desa ini dibentuk memang tidak seperti yang lalu-lalu, beda. Kalau dulu-dulu, itu kasih uang, nanti pinjaman, namanya simpan pinjam. Yang minjam semua, begitu ada uang kelihatan disimpan pinjam semua, yang nyimpan enggak ada. Biasanya itu ada KUD kan – Ketua Untung Duluan. Ini biasanya 6 bulan, 1 tahun, tutup. Kita tidak ingin begitu.

    Jadi nggak ada lagi KUD (Ketua Untung Duluan) nanti ya?

    Kita ingin ini berhasil, kita ingin ini sukses, Pak Presiden perintahkan ini harus sukses, harus betul-betul bisa membuat ekonomi di desa itu berkembang. Karena itu kami di sini tidak pakai APBN, nggak.

    Jadi dana modal untuk koperasi ini tidak bersumber dari APBN?

    Tidak ada pemberian gratis, nggak ada atau pakai APBN, tidak ada. Ada APBD tapi waktu mendirikan notaris saja – Rp 2,5 juta. Hanya notaris Rp 2,5 juta itu saja.

    Lain semuanya tidak ada APBN, tidak ada APBN, enggak ada. Dan ini bukan bagi-bagi uang, tapi ini adalah gerakan untuk keberpihakan kepada rakyat, keberpihakan kepada ekonomi pedesaan, keberpihakan kepada rakyat yang ekonominya tertinggal. Jadi ini soal keberpihakan. Tidak ada pemberian, nggak.

    Tidak ada bagi-bagi, nggak ada. Oleh karena itu, Kopdes ini, nanti gimana dong modalnya? Dari mana duitnya? Dari mana mereka bergerak? Kita pikirkan usahanya dulu.

    Kalau dibagi duit nggak ada usahanya, habis juga. Pikirkan usahanya dulu. Presiden perintahkan harus ada gedungnya, harus ada gedungnya, sekurang-kurangnya nanti 400 meter.

    Gedung nanti harus ada isinya. Apa yang menguntungkan? Satu, setelah ada tempatnya, yang menguntungkan apa? Agen pupuk, pasti ada untungnya. Jadi Kopdes nanti menjadi agen pupuk, pupuk subsidi.

    Kedua; ini langsung arahan dari Pak Presiden, koperasi ini nanti harus menjadi agen, karena semua dipakai di desa-desa, di kampung-kampung, itu gas melon, LPG 3 kg ini harus ada.

    Ketiga, harus ada warung. Paling nggak warung sembako; beras, minyak, gula, sabun, macam-macam lah ya. Harus ada warungnya. Ini juga kan menguntungkan.

    Keempat, di desa, kata Pak Presiden, tidak boleh ada orang yang tidak terjamin kesehatannya. Maka harus ada klinik, atau Pustu atau pusat pembantu puskesmas. Harus ada apotek sederhana.

    Jadi kalau orang sakit di desa, tidak harus ke kota, karena di desanya enggak ada apa-apa. Cukup bisa diselesaikan di desa, kalau masuk angin, salah makan. Kalau berat baru dia ke kota.

    Harus ada logistik. Jadi nanti kalau ada hasil pertanian di kampung, dibawa ke koperasi, ada angkutannya. Sebaliknya dari koperasi mau ke kabupaten, ada angkutannya. Dari kota ke koperasi ada angkutannya.

    Jadi itu kira-kira, dan nanti kerjasama dengan Pos (Indonesia). Pos (Indonesia) itu nanti untuk bantuan-bantuan pemerintah keseluruhannya, apakah bansos, apakah uang, pangan, beras, dan sebagainya, nanti cukup di-drop di Kopdes. Kodes yang mau bagi kepada masyarakat di desa itu, sehingga ada untungnya, ada pendapatannya.

    Satu lagi, harus ada lembaga keuangan. Karena selama ini di desa itu ada rentenir, ada tengkulak, ini harus dipangkas. Tidak boleh ada judol tengkulak, rentenir, harus kita pangkas, nggak boleh ada lagi.

    Maka satunya harus ada BRILink, atau BSI, atau BNI. Nanti di situ. Sehingga di situ juga bisa ada income, ada pendapatan.

    Itu juga memotong akses yang jauh. Desa itu jauh ke bank itu. Ini langsung bank datang ke desa. Jadi, menghindari tadi ya, rentenir, pinjol, kemudian tengkulak-tengkulak. Karena petani itu biasa menanam jagung, perlu pupuk, kan mesti beli dulu. Petani nggak ada duit, akhirnya ke tukang ijon, untung bagi dua, repot kita.

    Nah sekarang ada BRILink. Jadi, mendekatkan desa, akses perbankan.

    Tadi ada sembako memotong rantai pasok yang panjang dari pusat produksi ke desa itu berapa. Grosir-grosir sedang, grosir kecil, toko, pengecer panjang sekali. Ini langsung dipotong. Jadi kita pikirkan usahanya dulu.

    Nanti kalau sudah berkembang, tentu potensi desa itu juga bisa dikembangkan dengan baik.

    Nah sekarang baru kita mikir uangnya. Uangnya dari mana? Dananya itu, pinjem bank. Karena usaha sudah kelihatan, ada untung, harga bagus, ya. Tadi yang saya sebutkan tadi, maka bank akan kasih pinjam. Dan juga pemerintah yang jamin.

    Jadi ada plafon. Jadi bukan bagi-bagi duit, nggak. Orang bilang, ‘wah ini Pak Menkopangan, dapat koper, berkoper-koper, dapat duit.’ Nggak ada.

    Nanti pinjaman ini akan dijamin sama pemerintah?

    Dijamin oleh pemerintah. Karena yang membentuk koperasi itu adalah pemerintahan desa.

    Lewat apa, Pak, dijamin lembaganya?

    Yang membentuk pemerintahan desa. Ya, pemerintahan desa. Jadi, ini punya milik pemerintahan desa, tetapi punya anggota masyarakat yang ada di desa situ. Jadi dikasih plafon. Plafon pinjaman Rp 3 miliar. Plafon pinjaman.

    Begitu datang sembakonya, dihitung. Saya mau minjam nih Rp 500 juta, dihitung sama bank. BRI kan ada di situ, ada orangnya. Orangnya di situ. Wah ini Rp 100 juta, ya boleh minjam Rp 100 juta. Terus dia, saya jadi agen pupuk, minjam Rp 500 juta.

    Eh, ini pupuknya dihitung berapa Pusri? Ke Pupuk Indonesia berapa? Dihitung Rp 50 juta, ya kasih bayarnya Rp 50 juta.

    Plafon Rp 3 miliar, bisa pakai lebih, bisa kurang.

    Nanti kalau sudah berkembang, maka Koperasi Desa Merah Putih atau Koperasi Kelurahan Merah Putih itu bisa nambah. Bahkan bisa menjadi penjamin potensi desa itu yang ingin mengambil kredit. Misalnya di situ ada usaha perikanan, atau usaha pertanian, atau ada usaha peternakan yang dinilai oleh bagus untung layak, itu bisa diberi rekomendasi, pinjam ke bank yang ada di sini BRILINK, BNI LINK, atau dengan BSI tadi itu.

    Dengan begitu kita berharap ini bisa berkembang. Memang ini perlu capek. Memang kalau mau mudah kan ada uang bagi aja, selesai, tapi nggak berhasil.

    Kita memilih jalan yang sulit. Jalan yang panjang. Tapi harus dibina, dibantu, dimandori. Nanti akan ada 2 orang dari tenaga P3K ditaruh di situ.

    Buat apa tuh?

    Ya buat membantu.

    Jadi ada unsur pemerintah masuk dari P3K?

    P3K, ada juga BRILink ada orangnya kan? Jadi ada 3 orang. 3 orang yang bantu me-maintain bagaimana pembukuannya, bagaimana auditnya, bagaimana pelaporannya.

    Memang kita capek ini. Tapi kalau memudah ya bagi duit, tapi selesai. Nah kalau ini memang kita lebih sulit, kita mandori dulu koperasinya, kita jagain, kita bantu seperti bayi ya, kasih susu, dimandiin, pakaikan baju, sampai dia tumbuh, berkembang, sampai kuat, baru nanti dilepas.

    Dengan begini, walaupun kita capek, ada Satgas ya, Satgas Pusat, Satgas Provisi, Satgas Kabupaten, tapi dengan begitu ini saya, kita meyakini ini bisa berkembang dengan baik.

    Mau tanya lebih detail sedikit soal permodalan yang datang dari bank tadi, sempat dimention ada BSI di situ, ada BNI?

    Bank Himbara, atau swasta juga kalau mau silakan.

    Tapi sejauh ini Himbara semuanya udah komitmen ya untuk bisa memberikan (kredit) itu?

    Ya

    Kalau itu semua bisa terjadi, wah kebayang sih bahwa desa itu akan kembali berdaulat gitu, nanti bisa berdikari. Orang-orang bahkan mungkin akan jadi balik ke desa semua?

    Diperkirakan bisa menyerap tenaga kerja 2 juta. Kalau berkembang, ya bisa 2 juta tenaga kerja di desa itu bisa ditampung.

    Dan orang-orang yang mengurus juga mestinya butuh kualifikasi yang cukup baik dong?

    Ada standarnya dong nanti, jadi yang menjadi pengurus, memang karena didirikan oleh pemerintah desa, ex officio, kepala desa menjadi dewan pengawas, tapi pengurusnya yang profesional.

    Kondisi desa kita saat ini cukup untuk mengurus Koperasi Desa Merah Putih itu?

    Banyak anak-anak yang pintar, sarjana-sarjana hampir tiap desa ada. Itu nanti yang direkrut sarjana-sarjana itu untuk membantu mengurus koperasi. Banyak sarjana-sarjana kita, lulusan sekolah, hampir tiap desa itu mungkin nggak 1, 2, banyak. Cuman lapangan pekerjaannya nggak ada.

    Pemerintah optimistis dari sumber daya yang ada di desa saat ini berarti bisa untuk bisa menjalankan itu dengan baik?

    Kita nggak kurang SDM, cuma memang diperlukan keberpihakan. Jadi ini saya sudah, misalnya kemarin saya rapat dengan BUMN, ada BUMN Pupuk, ada BUMN Gas, Pertamina Patraniaga, ada Bulog, ada ID Food, ada Pos. Saya mengatakan kepada mereka, kita tidak minta, kita minta diperlakukan sama dengan yang lain-lain.

    Misalnya menjadi agen pupuk, kita nggak minta, kita bayar, ada duitnya. Kalau menjadi agen gas, kita bayar, tidak ada yang gratis, tidak ada bantuan, tidak ada free, nggak ada.

    Cuma kita minta, yuk permudah aja. Ini Kopdes menjadi agen, kasih dong gas melon, pangkalan. Kasih dong pangkalan pupuk, itu aja, dibayar.

    Itu nanti butuh payung hukum baru nggak untuk biar bisa semua kooperasi Desa Merah Putih menyalurkan LPG 3 kg?

    Oh iya tentu. Sekarang Koperasi itu kan dibentuk oleh Musdesus. Jadi Desa Musyawarah dibentuk terserah mereka. Nah setelah jadi, daftarkan KUM. Jadi itu koperasi, ada pengurusnya. Sudah langsung bisa.

    Maksudnya, semua kooperasi Desa Merah Putih bisa menjadi penyalur LPG 3 kg, apakah butuh payung hukum baru?

    Oh nggak usah lagi, sudah. Sudah bisa, ada payung hukumnya. Sudah itu, koperasi itu kan sudah badan usaha untuk apa saja.

    Katakanlah semuanya ini terlaksana dengan baik gitu ya, unit bisnis yang diharapkan bisa dijalankan itu berlangsung dengan baik gitu sama koperasi-koperasi kita. Kemudian ini kan juga ada di desa yang existing-existing. Itu gimana pemetaannya biar nggak bentrok?

    Jadi terserah kepada Musdesus masyarakat desa. Koperasi Merah Putih itu mau koperasi yang sudah ada dijadikan Kopdes monggo, terserah mereka.

    Mau bikin baru, silakan. Mau kooperasi yang sudah mati mau diaktifkan, silakan. Oh koperasinya ada 2-3 tapi kurang jalan digabung jadi 1, silakan.

    Oh mau masing-masing silakan. Jadi tidak ada apa-apa, tidak ada masalah. Oh di situ ada koperasi maju semua 3, syukur alhamdulillah.

    Lebih banyak yang maju lebih bagus. Kerjasama jadi kopdes nanti semacam holding kan. Ini bisa kerjasama. Jadi saling mendukung.

    Jadi nggak ada yang saling makan tuh?

    Nggak ada. Nelayan khusus ikan, silahkan. Nanti bahkan ada lagi apa khusus peternak ayam, boleh. Malah semakin maju semakin bagus. Kalau nggak maju, nah baru pusing kita.

    Kan saya juga dengar kalau Pak Menkop, Budi Arie, sempat bilang bahwa ini nih bisnisnya dijamin menguntungkan gitu. Karena pendekatan bisnisnya adalah monopoli. Saya jadi khawatir monopoli ini apakah jadi sesuatu yang dikhawatirkan nanti di desa?

    Nggak ada, warung dimana-mana ada. Mana ada monopoli. Nggak ada monopoli. Warung tuh dimana-mana ada. Cuma ini desa punya juga warung. Kopdes ini. Sehingga harganya dari pusat nggak diuntungin terlalu banyak.

    Rantainya nggak panjang. So, silahkan aja. Mau beli sini, beli sini silakan. Gas melon kan pangkalan banyak juga. Cuma kopdes sudah ada dimana-mana, gitu. Kopdes juga dikasih dong.

    Jadi intinya adalah ini seperti memutus rente gitu ya?

    Yang di desa yang selama ini ada. Desa itu kita mau putus namanya tengkulak, pinjol. Namanya Rentenir ini kita putus.

    Middleman, makelar kita putus. Dari jauh, dari pusat, rantai distribusi yang panjang. Rantai distribusi panjang dari pabrik, grosir-grosir, pengecer-pengecer kita potong.

    Ketiga, kita mendekatkan akses nih. Dari bank orang desa yang nggak pun bertimbang sekarang, BRI masuk di desa nih.

    Yang keempat dengan begini maka desa ini tenaga kerjanya banyak. Jadi orang nggak perlu nggak perlu ikut jadi apa jadi begal, atau jadi apa namanya itu preman.
    Ada kerjaan.

    Berarti ada sebuah jaminan juga bahwa harga-harga yang dijual nanti dari koperasi ini akan menjaga stabilitas harga di desa itu nanti, termasuk LPG?

    Sekaligus ini nanti kalau maju, maka inilah nanti saya kira akan ikut membantu stabilisasi harga. Misalnya tiba-tiba harga minyak melejit, maka pemerintah melakukan operasi pasar kan sudah ada kopdes. Jadi untuk menjaga stabilisasi harga-harga bahan pokok.

    Tiba-tiba harga mulai melejit, kita bisa operasi pasar. Sudah ada kakinya kan, ada kopdesnya.

    Bakal ada aturannya nggak pak nanti kaya koperasi nggak boleh menjual dari harga batas segini gitu?

    Nggak, ya kalau rugi kan dia gimana? Dia nggak boleh rugi.

    Jadi sesuai mekanisme pasar aja?

    Iya. Dia tahu untungnya kan, sudah. Kan kalau pupuk harga jualnya ada, harga belinya ada. Ada.

    Ini kan yang mau dibentuk cukup banyak, 70 ribu?

    80 ribu. 80 ribu, 10 ribunya nanti desa, koperasi desa nelayan. Selain nanti kita akan mengembangkan besar-besaran kampung nelayan.

    Berarti 10 ribunya kooperasi desa nelayan, 70 ribunya Koperasi Desa Merah Putih?

    Jadi kalau koperasi ini ya, tadi tidak ada dari APBN, tapi kalau kampung nelayan itu dari APBN. Kalau koperasi, enggak.

    Dari 70 ribu ini, sampai sekarang progresnya sudah berapa?

    Jadi sudah dibentuk satgas, saya punya dua, satu Inpres, satu Kepres.

    Inpres untuk memergasi 17 kementerian lembaga. Keppres itu Satgas. Satgas Pusat saya ketuanya, ketuanya Menko Pangan, itu Satgas Koperasi Pusat.

    Provinsi ketuanya gubernur dan aparatnya. Kabupaten, bupati, kemudian wali kota, di kota. Mereka harus laporan ke gubernur tiap minggu, gubernur laporan ke kami, Satgas Pusat tiap minggu. Saya laporan ke presiden satu kali ratas, satu kali apakah surat atau menghadap. Jadi, sebulan dua kali.

    Yang target kita Mei 31 ini akhir bulan ini, itu sudah musdesus semua.

    Berapa banyak?

    Semuanya harus sudah tanggal 31 (Mei). Kemudian 30 Juni harus terdaftar semua di KUM (Kementerian Hukum). Nah sekarang kita lihat, saya cek rapat terakhir hampir 40 ribu, hari ini diperkirakan lebih dari 50 ribu yang sudah musdesus. Lebih dari 50 ribu ya.

    Berarti akhir Juni itu sudah terdaftar di KUM semua ya?

    30 Juni kita targetkan 100% sudah terdaftar di KUM.

    Sudah terbentuk tuh semua Koperasi Desa Merah Putih?

    12 Juni sudah ada 80 contoh yang sudah jadi. 28 Oktober sudah jadi tuh koperasinya.

    Dalam prosesnya, kalau boleh curhat, apa yang ditemui kendala di lapangan? Apakah cuma kendala teknis biasa saja atau ada hal-hal yang butuh pendekatan khusus?

    Ya tentu kita namanya koordinasi dan satgas kita terus koordinasi karena kan untuk memberi pemahaman tuh ya nggak mudah. Sampai sekarang kan nggak semua orang juga paham.

    Wah ini bagi-bagi itu uang APBN? Nggak. Ini plafon pinjaman.

    Banyak yang bilang bagi-bagi gitu?

    Banyak. Ini plafon pinjaman. Ya kan? Wah nanti monopoli, nggak. Buka warung-warung dimana-mana aja.

    Ini memang program, konsep, program dari Pak Prabowo ingin ya membangun kemandirian ekonomi di pedesaan sehingga kesenjangan bisa berkurang. Kesetaraan, pemerataan bisa terbentuk. Dan tadi, satu memangkas pinjol, memangkas rentenir, memangkas tengkulak-tengkulak.

    Dua, memotong rantai pasok yang panjang. Tiga, menciptakan lapangan kerja. Keempat, memberikan akses perbankan yang cepat kepada pusat. Jadi sosialisasinya memang mesti terus menerus.

    Pak, ini harus saya tanyakan karena pembaca detik paling banyak nyari ini hari ini. Gaji pengurus Koperasi Merah Putih. Ini soalnya pasti banyak masyarakat desa yang, ‘Wah saya juga mau jadi pengurus kalau gitu, karena ini jadi lapangan kerja baru’?

    Nanti itu akan diputuskan oleh pengurus koperasi. Ya. Jadi kalau ada, saya lihat sekarang banyak di medsos-medsos, banyak apa namanya itu, video-video dicari tenaga kerja, nggak ada.

    Oke, itu hoax berarti?

    Itu hoax, tidak ada memungut uang apapun. Tolong siapapun yang mengatasnamakan Koperasi Desa Merah Putih, minta uang, cari tenaga kerja yang pungut uang, nggak ada.

    Laporin ke polisi terdekat. Tidak ada. Menawarkan jasa, menawarkan A B C D, minta duit, lapor polisi terdekat tidak ada, pungut-memungut, tidak ada.

    Nanti akan ada resmi dari Satgas Koperasi Desa Merah Putih.

    Itu berarti nanti ditunjuk sama pengurus sendiri?

    Pengurus, nanti pemerintah yang akan ngasih itu dari P3K.

    Jadi sudah ada pegawai, nanti diangkat, itu yang akan ditempatkan. Jadi nggak ada itu. Iklan dicari, dicari, dicari itu hoax. Lapor polisi kalau minta duit.

    Jadi nggak ada open recruitment di pengurus Koperasi Desa Merah Putih?

    Nggak ada. Kecuali yang diputuskan oleh musdesus, anggotanya kan ada tokoh masyarakat, ada macam-macam silakan.

    Jadi nanti di 12 Juli ini akan diresmikan?

    12 Juli kita akan launching pembentukannya dengan beberapa contoh. 28 Oktober diharapkan nanti Bapak Presiden yang akan me-launching sudah terbentuk koperasi dan bangunannya, tokonya sudah jadi.

    Di mana rencana yang mau diluncarkan?

    Belum, lagi sedang direncanakan. Tapi memang kalau 12 Juli nampaknya Bapak Presiden belum, tapi syukur-syukur kalau beliau mau ya. Tapi 28 Oktober kita memang minta Bapak Presiden nanti yang me-launching-nya.

    Satu lagi, apalagi kendala tadi kan tanya, itu kendala tempat, gedungnya itu. Nah gedungnya itu satu bisa pakai, kalau ada koperasi yang lama ada gedung bisa dipakai, tinggal di-branding. Lalu, sekolah-sekolah banyak sekarang.

    SD itu kan dulu orang anak 10, sekarang anaknya 1, 2, ada yang jomblo. Jadi sekolah-sekolah banyak yang gabung sekarang. Sekolah ini bisa dipakai, sekolah SD kalau ada yang kosong.

    Tiga, aset pemerintah kalau ada yang kosong, bisa dipakai. Empat, biasanya itu ada kerjasama Pos. kalau ada gedung pos di desa-desa yang tidak terpakai bisa dipakai.

    Kelima, ada Balai Desa. Hampir setiap desa ada Bela Desa itu bisa dipakai, blending. Jadi kalau ada acara-acara bisa pakai tenda kalau ada koperasi ada kepala desa ada, tokonya. ramai kan bisa bikin warung kopi, bayar lagi, ada pendapatan, ngobrol cukup di situ kan. jadi hidup kampung itu.

  • RI Tak Lagi Impor Beras, Swasembada Pangan di Depan Mata?

    RI Tak Lagi Impor Beras, Swasembada Pangan di Depan Mata?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memastikan bahwa Indonesia tidak akan impor beras, jagung dan gula pada 2025-2026. Langkah ini dilakukan seiring dengan melimpahnya pasokan keempat komoditas tersebut di dalam negeri.

    Kepastian bahwa Indonesia tidak impor beras hingga jagung ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan. 

    “[Komoditas] karbohidrat seperti beras, jagung, insya Allah enggak ada impor lagi pasti,” kata Menteri yang akrab disapa Zulhas ini saat ditemui usai acara pelepasan Jelajah Daulat Pangan di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

    Zulhas menjelaskan bahwa keputusan menghentikan sementara impor beras dan jagung ini, seiring dengan panen raya yang berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia. 

    Panen Raya

    Terkait dengan komoditas jagung, Zulhas menyampaikan bahwa impor disetop seiring dengan sejumlah wilayah tengah memasuki musim panen raya jagung.

    Lebih lanjut, Zulhas mengemukakan bahwa harga acuan di sejumlah daerah masih di bawah Rp5.500 per kilogram (kg). Untuk itu, pemerintah terus berupaya agar harga jagung di tingkat petani dijaga pada level Rp5.500 per kg.

    Proyeksi ketersediaan jagung hingga akhir tahun mencapai 20,48 juta ton, dengan perkiraan kebutuhan 14,85 juta ton. Stok akhir 2025 diperkirakan sebesar 5,63 juta ton.

    Adapun, untuk komoditas beras, dia mengatakan pasokan di dalam negeri saat ini melimpah. Zulhas menuturkan bahwa Indonesia telah mengamankan sebanyak 3,9 juta ton beras pada Mei 2025. Stok beras yang melimpah ini mengantarkan Indonesia untuk tidak lagi impor beras pada tahun ini.

    Dia mengatakan bahwa kondisi saat ini berbanding terbalik dengan tahun lalu. Di mana, pada 2024, Indonesia harus mengimpor sebanyak 3,8 juta ton beras.

    “Tahun ini [setop impor], jangankan tahun ini, sampai tahun depan saya kira kita nggak impor beras lagi. Ya, untuk beras,” ujarnya.