Produk: karbohidrat

  • Wajib Dicatat! Dokter Saraf Ungkap Kebiasaan yang Bikin Otak Cepat Menyusut

    Wajib Dicatat! Dokter Saraf Ungkap Kebiasaan yang Bikin Otak Cepat Menyusut

    Jakarta

    Seiring bertambahnya usia, otak akan semakin mengecil dan mulai menurunkan fungsinya. Kondisi ini juga disebut dengan istilah medis ‘atrofi serebri’. Masalah kesehatan ini pada akhirnya dapat mengganggu fungsi kognitif dan motorik, yang dampaknya mungkin akan berbeda pada tiap orang.

    Meski penyusutan otak adalah hal yang pasti terjadi, rupanya ada beberapa hal yang dapat mempercepat proses penyusutan otak tersebut. Ini tercermin dari dari kebiasaan sehari-hari yang mungkin tak sadar telah dilakukan oleh banyak orang.

    Pertama adalah kebiasaan makan yang penting kenyang. Spesialis bedah saraf dr Dimas Rahman Setiawan, SpBS menjelaskan makan dengan gizi seimbang adalah salah satu faktor penting menjaga kondisi otak.

    Jangan sampai, konsumsi makanan sehari-hari hanya terlalu fokus pada karbohidrat.

    “Sebenarnya nutrisi yang baik tentu adalah nutrisi yang seimbang. Jadi yang kita perhatikan saat ini di Indonesia kadang-kadang nutrisi tidak seimbang,” ungkap dr Dimas ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (12/12/2025).

    “Makannya yang penting kenyang. Jadi makan nasinya banyak banget, karbohidratnya banyak, proteinnya mungkin belum cukup. Jadi sebenarnya yang paling baik adalah nutrisi yang seimbang,” sambungnya.

    Kebiasaan kedua adalah kurangnya aktivitas fisik atau mager. Menurut dr Dimas, aktivitas fisik akan membantu proses penyerapan nutrisi yang dikonsumsi.

    Nutrisi dari makanan akan masuk ke dalam otak dan otot secara lebih baik, bila dilakukan dengan aktivitas fisik. Kondisi percepatan penciutan otak pun bisa diminimalkan.

    Faktor ketiga dan yang paling penting adalah tidak memiliki aktivitas harian, baik bekerja, memiliki hobi, atau kegiatan sosial. Ketika otak tidak dilatih untuk berpikir, maka semakin besar risiko otak mengecil dengan lebih cepat.

    Orang yang sudah berusia 40-50 tahun biasanya mulai mengalami penyusutan dengan lebih cepat, karena anggapan bahwa kelompok ini sudah tua dan tidak perlu beraktivitas apa-apa lagi. Padahal menjaga aktivitas harian sangat penting dalam menjaga kesehatan otak.

    “Tidak beraktivitas inilah yang akhirnya menyebabkan manusia tidak biasa berpikir sehingga lama-kelamaan ototnya mulai menciut,” jelas dr Dimas.

    “Jadi memang harus beraktivitas sebanyak mungkin. Kemudian kalau bisa memang masih aktif di lingkungan-lingkungan baik itu PKK, posyandu, pengajian, atau gereja dan lain sebagainya. Jadi masih ada aktivitas yang dilakukan pada usia senja,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/naf)

  • Tak Ada Larangan Konsumsi Buah Sebelum Makan Utama, Justru Ini Manfaatnya

    Tak Ada Larangan Konsumsi Buah Sebelum Makan Utama, Justru Ini Manfaatnya

    Jakarta

    Sering dikenal sebagai makanan pencuci mulut yang baik setelah makan berat, buah ternyata punya khasiat ketika dimakan sebelum makan berat. Selain kaya kandungan serat, vitamin, dan antioksidan lainnya yang membantu memelihara kesehatan dan mendukung daya tahan tubuh, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi buah sebelum makan berat dapat membuat gula darah tetap stabil.

    Buah adalah sumber serat pangan, vitamin, mineral, dan komponen fitonutrien yang mendukung metabolisme glukosa. Serat dalam buah memperlambat pencernaan sehingga pelepasan glukosa ke dalam darah berlangsung lebih bertahap. Beberapa buah seperti apel, pir, jeruk, beri, dan kiwi memiliki indeks glikemik rendah hingga sedang. Inilah alasan bahwa konsumsi buah sebelum makan dapat membantu tubuh merespons glukosa lebih stabil.

    Penelitian dari jurnal Nutrients tahun 2019 menunjukkan bahwa asupan serat, glukosa, dan fruktosa alami ketika makan apel sekitar 30 menit sebelum menyantap nasi putih menurunkan lonjakan gula darah setelah makan secara signifikan lebih rendah hingga 50% dibandingkan makan nasi saja.

    Menariknya, efek penurunan lonjakan gula darah ini jauh lebih kuat dibandingkan ketika apel dan nasi dimakan bersamaan. Karena dalam penelitian tersebut juga membandingkan beberapa kondisi: makan nasi saja, makan nasi dan apel bersamaan, preload apel baru nasi setelahnya, dan preload larutan gula dengan komposisi karbohidrat setara apel. Hasilnya menunjukkan efek paling kuat ketika apel dikonsumsi sebagai preload, bukan hanya dimakan bersamaan. Ini menunjukkan peran waktu konsumsi buah dalam memengaruhi respons glukosa.

    Strategi Sederhana yang Sangat Bermanfaat

    Efek menurunkan lonjakan glukosa cenderung terasa lebih jelas ketika makanan utama kaya pati halus atau memiliki indeks glikemik tinggi seperti nasi putih, roti putih, atau mie instan. Untuk orang sehat yang ingin mengurangi lonjakan gula darah sesaat setelah makan utama, makan buah sebelum makan utama bisa menjadi strategi sederhana yang mudah dicoba.

    Namun efeknya tidak otomatis sama pada semua kelompok. Faktor seperti kondisi metabolik (misalnya diabetes), usia, komposisi makan secara keseluruhan, dan aktivitas fisik juga ikut berperan dalam stabilitas gula darah harian.

    Manfaat Lain Konsumsi Buah Sebelum Makan Utama

    Selain membantu meredam lonjakan gula darah, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan buah sebelum makan utama juga dapat mendukung respons insulin yang lebih terkendali. Ketika glukosa naik dalam tempo lebih lembut, tubuh tidak perlu menghasilkan insulin dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Kondisi ini membuat pola pelepasan insulin lebih rapi dan tidak fluktuatif sehingga tubuh terasa lebih nyaman setelah makan.

    Respons insulin yang lebih stabil ini juga berpengaruh pada cara tubuh mengelola energi sepanjang beberapa jam setelah makan. Banyak orang merasakan lemas, mengantuk, atau tiba tiba kurang fokus setelah menyantap makanan tinggi karbohidrat. Fenomena ini sering disebut sebagai sugar crash atau post meal slump. Preload buah dapat membantu mengurangi kondisi tersebut karena fluktuasi glukosa yang lebih halus mencegah terjadinya penurunan energi yang tiba tiba.

    Ketika energi lebih stabil, tubuh cenderung terasa lebih ringan setelah makan. Aktivitas setelah makan menjadi lebih nyaman karena tidak ada rasa mengantuk berlebihan. Bagi sebagian orang, strategi sederhana seperti makan buah sebelum makan utama juga dapat membantu mengurangi dorongan makan berlebih karena serat dalam buah membuat sensasi kenyang hadir lebih awal. Kombinasi efek ini menghasilkan pengalaman makan yang lebih seimbang dari awal hingga beberapa jam setelahnya.

    Jika diterapkan secara konsisten, preload buah dapat menjadi bagian kecil yang mendukung manajemen energi harian terutama pada individu yang sensitif terhadap lonjakan glukosa. Meskipun bukan solusi tunggal, pendekatan ini mudah dilakukan dan aman bagi kebanyakan orang yang ingin menjaga ritme energi dan kenyamanan setelah makan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Apoteker: Kekurangan Mikronutrien Jadi Akar Kasus Stunting di Indonesia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Tak Ada Larangan Konsumsi Buah Sebelum Makan Utama, Justru Ini Manfaatnya

    Tak Ada Larangan Konsumsi Buah Sebelum Makan Utama, Justru Ini Manfaatnya

    Jakarta

    Sering dikenal sebagai makanan pencuci mulut yang baik setelah makan berat, buah ternyata punya khasiat ketika dimakan sebelum makan berat. Selain kaya kandungan serat, vitamin, dan antioksidan lainnya yang membantu memelihara kesehatan dan mendukung daya tahan tubuh, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi buah sebelum makan berat dapat membuat gula darah tetap stabil.

    Buah adalah sumber serat pangan, vitamin, mineral, dan komponen fitonutrien yang mendukung metabolisme glukosa. Serat dalam buah memperlambat pencernaan sehingga pelepasan glukosa ke dalam darah berlangsung lebih bertahap. Beberapa buah seperti apel, pir, jeruk, beri, dan kiwi memiliki indeks glikemik rendah hingga sedang. Inilah alasan bahwa konsumsi buah sebelum makan dapat membantu tubuh merespons glukosa lebih stabil.

    Penelitian dari jurnal Nutrients tahun 2019 menunjukkan bahwa asupan serat, glukosa, dan fruktosa alami ketika makan apel sekitar 30 menit sebelum menyantap nasi putih menurunkan lonjakan gula darah setelah makan secara signifikan lebih rendah hingga 50% dibandingkan makan nasi saja.

    Menariknya, efek penurunan lonjakan gula darah ini jauh lebih kuat dibandingkan ketika apel dan nasi dimakan bersamaan. Karena dalam penelitian tersebut juga membandingkan beberapa kondisi: makan nasi saja, makan nasi dan apel bersamaan, preload apel baru nasi setelahnya, dan preload larutan gula dengan komposisi karbohidrat setara apel. Hasilnya menunjukkan efek paling kuat ketika apel dikonsumsi sebagai preload, bukan hanya dimakan bersamaan. Ini menunjukkan peran waktu konsumsi buah dalam memengaruhi respons glukosa.

    Strategi Sederhana yang Sangat Bermanfaat

    Efek menurunkan lonjakan glukosa cenderung terasa lebih jelas ketika makanan utama kaya pati halus atau memiliki indeks glikemik tinggi seperti nasi putih, roti putih, atau mie instan. Untuk orang sehat yang ingin mengurangi lonjakan gula darah sesaat setelah makan utama, makan buah sebelum makan utama bisa menjadi strategi sederhana yang mudah dicoba.

    Namun efeknya tidak otomatis sama pada semua kelompok. Faktor seperti kondisi metabolik (misalnya diabetes), usia, komposisi makan secara keseluruhan, dan aktivitas fisik juga ikut berperan dalam stabilitas gula darah harian.

    Manfaat Lain Konsumsi Buah Sebelum Makan Utama

    Selain membantu meredam lonjakan gula darah, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan buah sebelum makan utama juga dapat mendukung respons insulin yang lebih terkendali. Ketika glukosa naik dalam tempo lebih lembut, tubuh tidak perlu menghasilkan insulin dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Kondisi ini membuat pola pelepasan insulin lebih rapi dan tidak fluktuatif sehingga tubuh terasa lebih nyaman setelah makan.

    Respons insulin yang lebih stabil ini juga berpengaruh pada cara tubuh mengelola energi sepanjang beberapa jam setelah makan. Banyak orang merasakan lemas, mengantuk, atau tiba tiba kurang fokus setelah menyantap makanan tinggi karbohidrat. Fenomena ini sering disebut sebagai sugar crash atau post meal slump. Preload buah dapat membantu mengurangi kondisi tersebut karena fluktuasi glukosa yang lebih halus mencegah terjadinya penurunan energi yang tiba tiba.

    Ketika energi lebih stabil, tubuh cenderung terasa lebih ringan setelah makan. Aktivitas setelah makan menjadi lebih nyaman karena tidak ada rasa mengantuk berlebihan. Bagi sebagian orang, strategi sederhana seperti makan buah sebelum makan utama juga dapat membantu mengurangi dorongan makan berlebih karena serat dalam buah membuat sensasi kenyang hadir lebih awal. Kombinasi efek ini menghasilkan pengalaman makan yang lebih seimbang dari awal hingga beberapa jam setelahnya.

    Jika diterapkan secara konsisten, preload buah dapat menjadi bagian kecil yang mendukung manajemen energi harian terutama pada individu yang sensitif terhadap lonjakan glukosa. Meskipun bukan solusi tunggal, pendekatan ini mudah dilakukan dan aman bagi kebanyakan orang yang ingin menjaga ritme energi dan kenyamanan setelah makan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Apoteker: Kekurangan Mikronutrien Jadi Akar Kasus Stunting di Indonesia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Cak Imin Minta Dapur SPPG MBG Tak Gunakan Bahan Impor

    Cak Imin Minta Dapur SPPG MBG Tak Gunakan Bahan Impor

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta seluruh dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk program makan bergizi gratis (MBG) tidak lagi menggunakan bahan pangan impor. Ia menegaskan pentingnya memaksimalkan bahan baku lokal demi menciptakan ekosistem ekonomi baru di masyarakat.

    Permintaan tersebut disampaikan Cak Imin pada penganugerahan “SPPG Inspiradaya 2025” di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (9/12/2025). Penghargaan ini diberikan kepada 20 SPPG yang dinilai berhasil mendorong produktivitas masyarakat dan membangun rantai pasok berbasis komunitas.

    “Inilah yang menjadi dorongan kita agar seluruh dapur-dapur MBG di seluruh Tanah Air, yang pertama, gunakan produktivitas komunitas di sekitar SPPG-nya. Jangan sekali-kali menggunakan produksi MBG, menggunakan bahan impor,” kata Cak Imin.

    Cak Imin mencontohkan masih banyak dapur SPPG yang menggunakan tepung tanpa mengetahui bahwa bahan tersebut berasal dari impor. Ia menyarankan agar sumber karbohidrat dapat diambil dari produk lokal.

    Ia juga menyoroti praktik baik dari beberapa daerah, seperti Papua yang memanfaatkan sagu, serta Maluku yang menggunakan singkong. Menurutnya, kebutuhan seperti susu juga bisa digantikan oleh inovasi pangan lokal yang lebih cepat dan mudah dikembangkan.

    “Inilah yang kita harapkan, sehingga SPPG itu berkah bagi orang di sekitarnya. Sehingga yang tidak pernah menanam menjadi penanam, kemudian dibeli oleh dapur SPPG,” ujarnya.

    Cak Imin meminta SPPG yang belum menerapkan penggunaan bahan pangan lokal untuk belajar dari 20 SPPG penerima penghargaan tersebut.

    “Kalau setahun ini dianggap sebagai penyesuaian, oke, teapi tolong ke depannya dirancang sedemikian rupa, sehingga tidak ada satu pun bahan impor di dalam pelaksanaan produksi makanan bergizi gratis,” tutur Cak Imin.

  • 16 Makanan Tahan Lama untuk Kebutuhan Korban Bencana

    16 Makanan Tahan Lama untuk Kebutuhan Korban Bencana

    Jakarta, Beritasatu.com – Bencana alam sering terjadi tanpa peringatan dan dapat menghambat akses masyarakat terhadap makanan maupun air bersih.

    Dalam kondisi darurat seperti ini, kebutuhan akan makanan tahan lama yang praktis, aman, dan memiliki masa simpan panjang menjadi sangat penting untuk menjaga ketahanan gizi para korban.

    Bantuan pangan yang tepat tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga berperan besar dalam menjaga stamina dan kesehatan selama masa tanggap darurat.

    Berikut ini daftar makanan tahan lama yang cocok dijadikan stok bantuan karena mudah disimpan, praktis dikonsumsi, dan memiliki nilai gizi yang membantu masyarakat bertahan di situasi krisis.

    Daftar Makanan Tahan Lama untuk Korban Bencana

    1. Makanan kaleng

    Makanan kaleng merupakan pilihan utama untuk bantuan darurat karena diawetkan melalui proses sterilisasi dalam wadah kedap udara. Isinya sangat beragam, mulai dari ikan seperti sarden dan tuna, daging seperti kornet dan rendang, hingga sayuran, buah, serta makanan khas daerah seperti gudeg atau empal gentong. Produk ini praktis karena bisa langsung dimakan atau diolah kembali tanpa memerlukan banyak peralatan.

    2. Buah kering

    Buah kering seperti kurma, kismis, atau aprikot memiliki masa simpan panjang dan menjadi sumber energi cepat. Kandungan gula alami, vitamin, serta mineral di dalamnya membuat buah kering cocok sebagai camilan sehat yang membantu menjaga stamina korban bencana.

    3. Roti kering

    Roti kering menjadi pilihan karbohidrat yang ringan, mudah dibawa, dan tidak cepat basi. Teksturnya renyah dan bisa langsung dikonsumsi tanpa persiapan. Roti biasa memang bisa menjadi alternatif, tetapi daya tahannya lebih pendek, umumnya hanya bertahan 2–3 hari dalam kondisi penyimpanan yang baik.

    4. Daging kering

    Dendeng, abon, atau daging kering lainnya merupakan sumber protein yang aman disimpan lama dan sangat praktis untuk kondisi darurat. Produk ini bisa langsung dimakan tanpa proses pemasakan sehingga cocok untuk situasi dengan akses terbatas.

    5. Pasta gandum

    Pasta gandum atau whole wheat pasta merupakan salah satu sumber karbohidrat kompleks yang memiliki masa simpan cukup panjang, sehingga cocok dijadikan stok makanan darurat. Dibuat dari gandum utuh, pasta ini mengandung serat lebih tinggi dibanding pasta biasa, sehingga mampu memberikan rasa kenyang lebih lama dan menjaga energi tetap stabil.

    Keunggulan pasta gandum adalah proses penyajiannya yang mudah. Cukup direbus beberapa menit, pasta sudah siap disantap atau dicampur dengan lauk sederhana seperti saus kaleng, sayur kering, ataupun daging kering.

    6. Biskuit kemasan

    Biskuit kemasan memiliki masa simpan lebih panjang dibanding roti, sehingga menjadi pilihan ideal untuk bantuan bencana. Memberikan biskuit dalam kemasan kecil tetapi jumlah banyak akan lebih efektif untuk memudahkan distribusi dan konsumsi.

    7. Granola

    Granola berisi campuran gandum, kacang-kacangan, dan buah kering yang kaya serat, vitamin, mineral, dan lemak sehat. Makanan ini sangat praktis karena tidak memerlukan pemasakan. Dengan kemasan kedap udara, granola dapat bertahan lama dan menjadi pilihan tepat sebagai sumber energi cepat di situasi darurat.

    8. Snack protein

    Snack atau protein bar menjadi sumber energi instan yang dapat membantu menjaga kekuatan tubuh dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Makanan ini sangat berguna terutama ketika akses memasak terbatas atau korban membutuhkan asupan cepat.

    9. Madu

    Madu adalah pemanis alami yang mampu bertahan sangat lama. Produk ini aman dikonsumsi tanpa pengolahan dan dapat menjadi sumber energi cepat, sehingga cocok dijadikan stok bantuan.

    10. Cokelat

    Cokelat batang merupakan makanan tinggi kalori yang memberikan energi cepat. Pilih cokelat yang tidak mudah meleleh agar lebih tahan disimpan di gudang logistik.

    11. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan seperti almon, kenari, atau kacang mede mengandung lemak sehat, protein, dan serat tinggi. Produk ini memiliki masa simpan panjang selama dikemas dengan baik dan dapat menjadi sumber kalori yang efektif saat masa darurat.

    12. Sereal

    Sereal kemasan menjadi alternatif makanan cepat saji yang tidak memerlukan proses memasak. Sereal bisa langsung dimakan atau ditambah susu cair. Kandungan karbohidrat, vitamin, dan mineralnya sangat membantu memenuhi kebutuhan energi harian masyarakat terdampak bencana.

    13. Makanan instan

    Mi instan, bubur instan, hingga nasi instan menjadi makanan favorit dalam kondisi darurat karena mudah disiapkan. Cukup ditambah air panas, makanan sudah siap dikonsumsi kapan saja.

    14. Air mineral

    Selain makanan, air mineral adalah kebutuhan paling vital. Air dapat diberikan dalam bentuk botol besar, botol kecil, atau galon untuk memastikan ketersediaan air bersih sekaligus air minum bagi para korban.

    15. Jus kemasan

    Jus dalam kemasan bersegel biasanya diproses melalui pasteurisasi sehingga dapat bertahan lama tanpa pendinginan sebelum dibuka. Produk ini praktis untuk memenuhi kebutuhan cairan dan vitamin, dan kemasan kecil lebih mudah dibagikan kepada anak-anak maupun orang dewasa selama masa darurat.

    16. Susu bubuk atau susu segar

    Susu bubuk memiliki masa simpan panjang dan mudah disiapkan hanya dengan menambahkan air hangat. Kandungannya yang kaya protein, kalsium, dan energi membuatnya cocok untuk anak-anak hingga lansia. Alternatif lainnya adalah susu UHT yang bisa disimpan tanpa pendinginan selama kemasan belum dibuka, menjadikannya sangat praktis untuk kebutuhan darurat.

    Dalam menghadapi situasi bencana, ketersediaan makanan tahan lama menjadi faktor penting untuk menjaga kesehatan dan ketahanan gizi para korban. Beragam pilihan makanan, seperti makanan kaleng, buah kering, biskuit kemasan, granola, daging kering, hingga pasta gandum dapat menjadi solusi praktis yang aman disimpan dan mudah dibagikan kapan saja.

  • Ketika Selera Anak Menuntun Menu Bergizi SPPG Darul Ihsan

    Ketika Selera Anak Menuntun Menu Bergizi SPPG Darul Ihsan

    Ketika Selera Anak Menuntun Menu Bergizi SPPG Darul Ihsan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Ketika sebagian besar warga Menganti masih terlelap, lampu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Darul Ihsan sudah menyala terang.
    Waktu baru menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Dari balik pintu dapur, suara gemericik air, denting wajan, dan langkah cepat para petugas menandai dimulainya rangkaian panjang penyediaan
    Makan Bergizi
    Gratis (
    MBG
    ) untuk ribuan siswa di sekitar Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.
    Sembilan anggota tim masak yang dipimpin satu juru masak telah mengenakan apron, masker, penutup kepala, dan baju kerja steril.
    Mereka bergerak lincah dalam rutinitas yang telah tertanam kuat dalam ingatan dan memastikan 2.111 porsi makanan siap dikirim tepat waktu setiap Senin hingga Sabtu.
    Ribuan porsi makanan itu menyasar siswa taman kanak-kanak (TK), termasuk kelompok bermain (KB) dan raudatul atfal (RA), sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiah (MI), sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah sanawiah (MTs), hingga sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan madrasah aliah (MA).
    Jumlah itu akan terus bertambah seiring peningkatan penerima manfaat. Namun, beban produksi bukan satu-satunya tantangan. Ada satu lagi tantangan yang tidak kalah besar, yakni menjaga kualitas pangan sekaligus merespons selera anak-anak.
    “Kami menerima masukan dari anak-anak, mau menu seperti apa. Lalu, kami koordinasikan dengan ahli gizi. Jadi, menu kekinian juga bisa dimasak dengan gizi cukup,” ujar Kepala
    SPPG
    Darul Ihsan Monica Kopda Sari.
    Dari sinilah, SPPG Darul Ihsan mengambil tempat yang berbeda. Dapur ini bukan sekadar fasilitas penyedia makanan, melainkan ruang dialog, yakni dapur yang mendengarkan.
    Di ruang lain, ahli gizi SPPG Darul Ihsan Indri Dewi Listiani menyiapkan perencanaan menu harian. Semua menu disusun berdasarkan prinsip gizi seimbang dan mengacu pada petunjuk teknis Kementerian Kesehatan (
    Kemenkes
    ).
    “Anak TK perlu sekitar 200 kalori sekali makan. Anak SD 300–400 kalori, SMP sekitar 500 kalori, dan SMK lebih dari 700. Kalori ini harus dipenuhi dengan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, dan buah. Susu pun kami berikan setiap Jumat,” tutur Indri.
    Penentuan menu dilakukan sehari sebelumnya serta melibatkan juru masak dan akuntan agar rencana tidak hanya tepat gizi, tetapi juga efisien dalam anggaran. Variasi dibuat sedemikian rupa agar anak-anak merasa tertarik.
    “Biar anak-anak tertarik, nasinya bisa dibuat nasi kuning atau ayamnya dimasak krispi. Pokoknya tetap kekinian, tapi gizinya harus cukup,” kata Indri.
    Karbohidrat tak selalu hadir dalam bentuk nasi. Sesekali roti, jagung manis, atau ketela menjadi pengganti.
    Lauk pun divariasikan menjadi lebih renyah, seperti ayam krispi atau tahu krispi. Semua dilakukan agar makanan sehat terasa lebih dekat dengan dunia anak-anak. Menu ini diharapkan tidak hadir sebagai penggugur kewajiban, tetapi juga memberikan kenikmatan.
    Penjagaan kualitas dimulai bahkan sebelum bahan makanan masuk ke dapur. Setiap barang datang, Monica dan tim akan memeriksanya secara ketat.
    “Kami pastikan bahan baku masih segar dan berkualitas bagus,” ujarnya.
    Setelah lolos pengecekan, bahan ditimbang sesuai nota, lalu diserahkan kepada tim persiapan untuk dicuci dan dibersihkan.
    Pukul 02.00–04.00 menjadi waktu tersibuk. Mereka memotong sayur, menggoreng menu batch pertama, merebus sop, serta mematangkan protein hewani.
    Pukul 04.00, pengemasan pun dimulai. Porsi untuk TK dan MI kelas 1–3 dikerjakan lebih dulu karena jadwal pulang mereka lebih pagi. Tepat pukul 07.00, kotak-kotak makanan itu diantar ke sekolah-sekolah.
    Salah satu contoh menu sederhana yang diolah adalah nasi, telur mata sapi, sop, tahu krispi, dan jeruk. Terlihat biasa, tetapi setiap porsinya sudah dihitung secara cermat agar memenuhi standar gizi.
    Di balik alur yang tampak mulus itu, kebersihan menjadi prinsip tak tergantikan. Petugas tidak boleh membawa baju kerja dari rumah. Masker, sarung tangan, dan penutup kepala wajib dikenakan. Higienitas bukan sekadar prosedur, melainkan bagian dari komitmen moral.
    “Seluruh aktivitas dipantau agar tetap steril, meski volume pekerjaan tinggi,” tutur Monica.
    Dia merinci, SPPG Darul Ihsan digerakkan 40 petugas yang terbagi dalam tiga tim besar, yakni tim sayur, tim masak, dan tim pengemasan. Mereka bekerja layaknya roda-roda dapur industri yang padat dan cepat, tetapi rapi.
    Dampak program MBG terasa langsung di sekolah. Banyak orangtua menyampaikan bahwa anak-anak makin terbiasa makan sayur dan buah serta lebih berani mencoba menu baru.
    Bagi sebagian siswa yang sering melewatkan sarapan di rumah, MBG juga memberi energi yang cukup untuk memulai pelajaran.
    “Respons orangtua positif karena program ini meningkatkan kebiasaan makan sehat,” kata Monica.
    Namun, hal paling menarik adalah cara SPPG Darul Ihsan membuka ruang bagi anak-anak untuk bersuara.
    Setiap permintaan menu dicatat, dirapatkan, lalu dipikirkan kemungkinan penerapannya. Masukan tersebut memang tidak semua bisa diwujudkan seketika. Akan tetapi, SPPG Darul Ihsan selalu berupaya untuk memasukkannya ke perencanaan menu berikutnya selama tetap memenuhi standar gizi.
    Bagi Monica, mendengarkan anak-anak berarti memberikan mereka peran dalam pengalaman makan sehat. Dengan begitu, program tersebut bukan hanya layanan, melainkan pendidikan rasa.
    “Menu kekinian yang dibuat lebih padat gizi tidak hanya meningkatkan minat makan, tetapi juga menjadi media edukasi bahwa makanan sehat bisa tetap lezat dan menyenangkan,” ujarnya.
    Di dapur yang hidup sejak dini hari itu, program MBG tidak sekadar menyiapkan ribuan kotak makanan.
    Program tersebut turut menanamkan kebiasaan, membuka ruang partisipasi, dan mengajarkan bahwa perhatian dapat hadir dalam bentuk paling sederhana, yakni seporsi makanan bergizi yang dibuat dengan sungguh-sungguh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • FDA Wanti-wanti Risiko Salah Baca Alat Monitor Gula Darah, 7 Pasien Diabetes Meninggal

    FDA Wanti-wanti Risiko Salah Baca Alat Monitor Gula Darah, 7 Pasien Diabetes Meninggal

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan keras terkait kesalahan pembacaan pada alat monitor gula darah produksi Abbott Diabetes Care. Kesalahan ini dikaitkan dengan sedikitnya tujuh kematian dan lebih dari 700 cedera serius di berbagai negara.

    Dalam laporannya, FDA menyebut perangkat yang terdampak mencakup FreeStyle Libre 3 dan FreeStyle Libre 3 Plus, sementara produk Libre lainnya tidak termasuk dalam daftar masalah. Abbott memperkirakan sekitar 3 juta sensor yang beredar berpotensi menunjukkan angka gula darah yang tidak akurat.

    Pembacaan kadar gula darah yang salah dapat memicu keputusan terapi yang keliru. FDA menyebut, jika kesalahan pembacaan rendah tidak terdeteksi dalam waktu lama, pasien bisa:

    mengonsumsi karbohidrat berlebihan,

    melewatkan atau menunda dosis insulin,

    atau melakukan penyesuaian terapi yang tidak sesuai.

    “Keputusan-keputusan ini dapat menimbulkan risiko serius, termasuk cedera, komplikasi kesehatan, bahkan kematian,” tulis FDA dalam peringatannya.

    FDA mengklasifikasikan masalah ini sebagai isu berisiko tinggi dan berjanji akan memperbarui informasi di situs resminya seiring perkembangan investigasi.

    Pasien diminta memeriksa apakah perangkat mereka termasuk kategori terdampak melalui situs FreeStyleCheck.com. Sensor yang bermasalah harus segera dihentikan penggunaannya dan dibuang, sementara Abbott menyediakan penggantian sensor secara gratis.

    Di Amerika Serikat, Abbott mencatat sekitar 60 cedera serius terkait kesalahan pembacaan pada perangkat tersebut, namun tidak ada laporan kematian.

    Abbott memastikan masalah produksi yang menyebabkan kesalahan pembacaan telah diselesaikan. Perusahaan juga menyatakan pasokan alat tidak akan terganggu, baik untuk penggantian maupun pemesanan baru.

    (naf/naf)

  • Air Hangat Vs Dingin, Mana yang Efektif untuk Turunkan BB? Ini Jawabannya

    Air Hangat Vs Dingin, Mana yang Efektif untuk Turunkan BB? Ini Jawabannya

    Jakarta

    Banyak orang mencari cara sederhana untuk membantu menurunkan berat badan. Salah satu yang sering diperdebatkan adalah keefektifan dari minum air putih hangat atau air putih dingin.

    Ada yang menganggap air hangat bisa meningkatkan metabolisme dan lebih cepat menurunkan berat badan. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa keduanya memiliki khasiat yang sama dalam menurunkan berat badan. Bagaimana faktanya?

    Spesialis gizi dr Diana F Suganda, M Kes, SpGK mengatakan tidak ada kaitan suhu air minum dengan metabolisme lemak dalam tubuh. Jika kaitannya dengan berat badan, maka yang lebih berpengaruh adalah kandungan kalori di dalamnya.

    “Sebenarnya air hangat maupun air dingin dalam jumlah kalori sama saja, nggak ada kalorinya alias nol kalori,” ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Menurut dr Diana, yang paling penting dalam mengonsumsi air minum adalah memastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Adapun jumlah konsumsi air putih yang dianjurkan dalam mencukupi kebutuhan tubuh adalah 2 liter, atau setara dengan 8 gelas per hari.

    Untuk menurunkan berat badan, minuman yang dianjurkan adalah yang tidak ditambahkan gula atau pemanis lainnya.

    “Selama tidak ditambahkan gula, tidak ditambahkan sirup, atau tidak ditambahkan pemanis-pemanis lain di dalamnya,” tuturnya.

    Dikutip dari laman Healthline, minum air hangat bisa membantu melancarkan pencernaan dan membantu tubuh membuang racun lebih cepat. Sementara, minum air dingin saat berolahraga bisa membantu mencegah tubuh kepanasan dan membuat sesi latihan lebih efektif.

    Awali hari dengan segelas air hangat untuk merangsang pencernaan dan metabolisme. Sementara, dikutip dari laman Times of India, air dingin bisa diminum saat berolahraga atau sepanjang hari, terutama saat cuaca hangat atau setelah beraktivitas fisik.

    Cara Air Putih Memengaruhi Berat Badan

    Minum air putih berapapun suhunya dikaitkan dengan asupan kalori yang lebih rendah sepanjang hari. Minum air putih sebagai alternatif minuman manis baik untuk pencernaan dan menjaga berat badan dalam batas wajar.

    Berikut cara air memengaruhi berat badan dikutip dari laman Medical News Today:

    1. Air Meningkatkan Pembakaran Kalori

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air bisa membantu membakar kalori. Air juga bisa meningkatkan pengeluaran energi tubuh saat istirahat atau jumlah kalori yang terbakar saat istirahat.

    2. Air Membantu Membuang Limbah dari Tubuh

    Jika mengalami dehidrasi, tubuh tidak bisa membuang limbah berupa urine dan feses dengan benar. Air membantu ginjal menyaring racun dan limbah, sekaligus mempertahankan nutrisi dan elekrolit esensial. Saat tubuh mengalami dehidrasi ginjal menahan cairan.

    Dehidrasi juga bisa menyebabkan feses keras atau menggumpal, serta sembelit. Air membantu pergerakan tinja dengan melunakkan atau melonggarkan feses yang mengeras.

    3. Air Diperlukan untuk Membakar Lemak

    Tanpa air, tubuh tidak bisa memetabolisme lemak atau karbohidrat yang tersimpan dengan baik. Proses metabolisme lemak disebut dengan lipolisis. Langkah pertama dalam proses ni adalah hidrolisis, yang terjadi saat molekul air berinteraksi dengan trigliserida (lemak) untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak. Jadi, minum air cukup sangat penting untuk membakar lemak dari makanan dan minuman, serta lemak yang tersimpan.

    Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (elk/suc)

  • 4 Cara Tepat Menjaga Nutrisi Anak dan Lansia Saat Pemulihan Bencana

    4 Cara Tepat Menjaga Nutrisi Anak dan Lansia Saat Pemulihan Bencana

    Jakarta, Beritasatu.com – Cara menjaga nutrisi anak dan lansia menjadi perhatian penting setelah bencana alam, karena dua kelompok ini memiliki kerentanan tinggi terhadap masalah gizi.

    Dalam situasi darurat, pemenuhan energi, karbohidrat, protein, dan lemak sering kali tidak terpenuhi. Salah satu solusi yang banyak digunakan adalah pangan darurat berbentuk batang (food bar), yaitu makanan padat gizi yang praktis dikonsumsi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar di tengah keterbatasan.

    Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, hingga banjir bandang mampu mengganggu produksi pangan, merusak jalur distribusi, dan menurunkan akses terhadap air bersih. Kondisi ini membuat masyarakat sulit memperoleh makanan bergizi maupun sanitasi yang layak.

    Pada fase ini, risiko malanutrisi meningkat drastis, terutama pada kelompok rentan, yakni anak-anak, bayi, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia. Kekurangan nutrisi pada anak dapat menyebabkan masalah serius, seperti stunting, wasting, atau melemahnya daya tahan tubuh.

    Sementara pada lansia, meski kebutuhan energi menurun, kebutuhan protein, vitamin, dan mineral tetap tinggi untuk menjaga fungsi tubuh, kesehatan tulang, serta massa otot.

    Oleh karena itu, pemenuhan gizi setelah bencana bukan sekadar soal makan, tetapi strategi penting untuk mempercepat pemulihan dan mencegah dampak kesehatan jangka panjang.

    Prinsip Dasar Nutrisi dalam Situasi Darurat dan Pascabencana

    Ahli gizi darurat menyarankan beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam cara menjaga nutrisi anak dan lansia setelah bencana:

    1. Prioritaskan kelompok rentan

    Anak-anak, bayi, ibu hamil dan menyusui, serta lansia harus menjadi prioritas dalam distribusi makanan karena mereka paling rentan mengalami malanutrisi.

    2. Pastikan kecukupan energi dan protein

    Kebutuhan dasar harian biasanya mengacu pada sekitar 2.100 kkal per orang, ditambah kebutuhan protein minimum. Fokus utama adalah memenuhi dua unsur ini agar tubuh tetap memiliki energi untuk bertahan dan pulih.

    3. Jaga keamanan pangan dan air bersih

    Pada masa krisis, kontaminasi makanan atau air sangat mudah terjadi. Kebersihan makanan, pengolahan yang tepat, dan akses air bersih sangat penting untuk mencegah penyakit seperti diare yang memperburuk kondisi gizi.

    4. Berikan intervensi gizi khusus jika diperlukan

    Jika asupan makanan tidak cukup memenuhi kebutuhan mikro maupun makronutrien, pemberian suplemen atau makanan tambahan perlu dipertimbangkan, terutama bagi anak kecil dan lansia.

    Strategi Praktis Menjaga Nutrisi Anak di Masa Pemulihan Bencana

    1. Pertahankan ASI eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan

    World Health Organization (WHO) menegaskan menyusui tetap menjadi sumber nutrisi terbaik selama situasi darurat. ASI mengandung energi, nutrisi penting, dan antibodi yang melindungi bayi dari infeksi.

    2. Berikan MPASI bergizi untuk bayi di atas 6 bulan

    Gunakan makanan lunak yang mudah dicerna, seperti puree, bubur, dan makanan kecil bergizi. Pilihan ini cocok ketika fasilitas memasak terbatas, tetapi tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi anak.

    3. Pastikan distribusi makanan bergizi atau tambahan gizi

    Dalam kondisi krisis, bantuan makanan sebaiknya mencakup energi, protein, dan jika mungkin zat gizi mikro. Makanan tambahan untuk balita sangat membantu mencegah wasting atau underweight.

    4. Jaga kebersihan air dan alat makan anak

    Gunakan air matang atau air kemasan untuk menyiapkan makanan anak dan membersihkan peralatan makan. Langkah ini penting untuk mencegah diare dan infeksi.

    Strategi Menjaga Nutrisi Lansia dan Dewasa Rentan

    Untuk lansia, cara menjaga nutrisi memiliki fokus berbeda dibanding anak-anak:

    1. Berikan makanan mudah dicerna namun bergizi seimbang

    Walau kebutuhan energi menurun, lansia tetap membutuhkan protein dan mikronutrien penting, seperti vitamin D, kalsium, dan mineral lain untuk menjaga fungsi tubuh.

    2. Batasi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh

    Makanan bantuan atau makanan olahan kadang tinggi garam dan lemak. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, gangguan jantung, dan komplikasi kesehatan lainnya.

    3. Pastikan hidrasi yang cukup

    Lansia harus mendapat minimal 1 liter air bersih per hari untuk menjaga fungsi organ, mencegah dehidrasi, dan menurunkan risiko komplikasi.

    4. Pantau kondisi kesehatan dan status gizi

    Pengecekan berkala sangat penting untuk mendeteksi anemia, malanutrisi, atau masalah kesehatan lain sehingga intervensi dapat dilakukan sejak dini.

    Anak membutuhkan nutrisi untuk tumbuh, sedangkan lansia memerlukan nutrisi untuk mempertahankan kesehatannya. Oleh karena itu, kedua kelompok ini mengalami risiko terbesar ketika akses pangan terganggu.

    Dampak malanutrisi pascabencana dapat berlangsung jangka panjang, mulai dari stunting, melemahnya imun tubuh, hingga meningkatnya risiko penyakit kronis.

    Dengan memahami cara menjaga nutrisi anak dan lansia dalam masa pascabencana serta menerapkan prinsip dasar pemenuhan gizi darurat, keluarga dan komunitas dapat membantu mencegah malanutrisi dan mempercepat proses pemulihan.

  • 7 Pantangan Makanan agar Asam Urat Tidak Kambuh

    7 Pantangan Makanan agar Asam Urat Tidak Kambuh

    Jakarta

    Asam urat merupakan jenis artritis yang menyakitkan dan bisa memengaruhi satu atau lebih dari satu sendi. Serangan terjadi saat asam urat mengkristal dan menumpuk di persendian.

    Asam urat terbentuk selama pemecahan zat organik yang ditemukan dalam makanan yang disebut purin. Meski faktor genetik berperan dalam penyakit ini, perubahan gaya hidup seperti memerhatikan asupan makanan bisa membantu mencegah rasa sakit. Jadi, mengetahui makanan pantangan asam urat menjadi langkah penting untuk mencegah kekambuhan asam urat.

    7 Pantangan Makanan agar Asam Urat Tidak Kambuh

    Beberapa pantangan makanan yang perlu diperhatikan oleh pengidap asam urat di antaranya:

    1. Seafood

    Beberapa makanan laut mengandung purin lebih tinggi dibandingkan lainnya. Dikutip dari laman Very Well Health, ikan dan makanan laut yang harus dihindari di antaranya ikan teri, haring, tenggiri, tuna, sarden, kod, hingga trout. Sementara, ikan dan makanan laut yang dapa dikonsumsi dalam jumlah sedang di antaranya lobster, kepiting, tiram, dan salmon.

    2. Daging Merah

    Dikutip dari laman Everyday Health, protein hewani merupakan sumber purin yang tinggi. Banyak diet rendah purin untuk asam urat yang mengharuskan untuk mengurangi konsumsi daging merah seperti daging sapi dan domba, serta memperbanyak konsumsi daging unggas. Konsumsi daging merah yang lebih tinggi bisa meningkatkan risiko serangan asam urat berulang.

    3. Jeroan

    Jeroan atau bagian dari dalam organ hewan, seperti hati juga harus menjadi perhatian bagi pengidap asam urat. Bagian ini mengandung protein dan purin yang tinggi. Dikutip dari Healthline, semua jeroan harus dihindari sepenuhnya.

    Tak hanya dapat memengaruhi asam urat yang sudah tinggi. Jeroan juga bisa meningkatkan asam urat pada orang yang sehat.

    “Jadi memang betul ini bisa meningkatkan asam urat dari individu. Jadi yang normal bisa menjadi tinggi. Yang tinggi bisa menjadi tinggi sekali. Itu memang harus dihindari,” kata Spesialis penyakit dalam Mayapada Hospital, dr Ray Rattu, SpPD kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    4. Makanan-Minuman Manis

    Makanan atau minuman yang mengandung fruktosa harus dihindari oleh pengidap asam urat. Gula memang rendah purin, tapi pola makan dengan gula olahan tinggi bisa memperburuk gejala asam urat, seperti diabetes serta obesitas.

    Kalau ingin makan makanan manis, pilih buah-buahan segar. Meskipun beberapa buah mengandung gula alami yang cukup tinggi, makanan ini tetap menyediakan berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Batasi buah-buahan yang mengandung fruktosa tinggi, seperti apel, pir, mangga, dan semangka.

    Hindari juga madu. Meski merupakan pemanis alami, kandungan fruktosanya tinggi. Saat tubuh memecah fruktosa, tubuh melepaskan purin.

    5. Makanan Olahan

    Makanan olahan berkaitan dengan risiko asam urat dan masalah kesehatan lainnya yang lebih tinggi, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, serta obesitas. Jadi, menghindari makanan dan minuman yang diproses dan mengandung karbohidrat olahan bisa membantu membatasi perkembangan asam urat dan gejalanya,

    Adapun beberapa makanan yang harus dihindari di antaranya permen, makanan yang dipanggang seperti kue kering, roti putih, es krim, hingga makanan siap saji.

    6. Alkohol

    Konsumsi alkohol dikaitkan dengan asam urat. Anggur telah lama dikaitkan dengan kadar purin yang lebih rendah dan dianggap aman jika dikonsumsi dalam jumlah sedang bagi orang dengan riwayat dan risiko kadar asam urat tinggi.

    Namun, sebuah studi yang melibatkan 724 orang dengan riwayat asam urat yang mengonsumsi alkohol menemukan bahwa anggur, bir, dan minuman keras masing-masing dikaitkan dengan risiko kambuhnya asam urat yang tinggi. Hal ini berlaku bahkan pada jumlah yang mungkin sedang.

    7. Ragi

    Ragi dan ekstrak ragi tertentu mengandung purin yang tinggi. Ekstrak ragi bisa ditemukan dalam kecap asin dan camilan asin.

    (elk/kna)