Produk: karbohidrat

  • Pesona Pria Matang, Umur 60 Tahun Masih Bugar dan Awet Muda

    Pesona Pria Matang, Umur 60 Tahun Masih Bugar dan Awet Muda

    Jakarta

    Penampilan mantan aktor di Singapura menjadi sorotan. Pasalnya, di usianya yang sudah 63 tahun, penampilannya masih terlihat bugar dan awet muda.

    Di saat usianya masih 20 hingga 30-an tahun, pria bernama Edmund Chen mengikuti diet ketat, rutinitas kebugaran yang ketat, dan memaksakan diri secara fisik. Hal ini dilakukan demi menunjang perannya di dalam film.

    Kini, ia melakukan gaya hidup dengan lebih santai dan tentunya seimbang. Menurut Chen, rahasianya tetap bugar dan awet muda di usianya saat ini adalah kesadaran diri, disiplin, dan rasa hormat terhadap kondisi tubuh.

    “Saya dulunya makan makanan yang sangat bersih dan cukup ketat dengan apa yang saya makan, sampai anak-anak saya lahir dan saya mulai makan makanan cepat saji bersama mereka,” kata Chen, dikutip dari South China Morning Post, Kamis (26/6/2025).

    “Saya makan semuanya sekarang, tetapi saya lebih sadar akan hal itu, mengurangi karbohidrat dan makan lebih banyak ikan dan sayuran daripada daging,” tambahnya.

    Chen juga mengetahui soal intermittent fasting, di mana asupan makanan dibatasi pada waktu yang singkat setiap hari. Tapi, ia tidak merasa terpaksa untuk menerapkannya.

    Namun, ia tidak ingin kehilangan momen-momen bersama anak-anaknya. Berbagi makanan adalah salah satu tradisi orang Asia, tetapi ia tetap berusaha menjalani gaya hidup sehat tanpa menyiksa.

    Tetap Rutin Berolahraga

    Chen juga sangat rutin berolahraga. Dengan disiplin menjalaninya, itu mampu membantunya mengembangkan tubuh yang berotot dengan otot peru yang terbentuk dengan baik.

    Ia masih berolahraga hampir setiap hari, seperti melakukan latihan ketahanan, kekuatan, dan kelincahan untuk mempertahankan otot perutnya. Tetapi, untuk durasi dan tingkat latihannya disesuaikan agar tidak terlalu memaksakan diri.

    “Saya belajar mengenali dan menghargai batasan saya seiring bertambahnya usia,” tuturnya.

    Meski mengontrol makanan yang masuk ke dalam tubuh, Chen mengaku tidak terlalu memperhatikan berat badannya. Ternyata, ia hanya mengalami sedikit kenaikan berat badan yang mungkin disebabkan pilihan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.

    NEXT: Sering jalan kaki dan perawatan

    Sering Berjalan Kaki

    Chen mengatakan sering berjalan kaki. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk meditasinya.

    “Saya selalu kesulitan menenangkan pikiran saya yang melayang ke mana-mana. Jadi, saya mencoba mengimbanginya dengan berjalan kaki, menenangkan diri, dan mengosongkan pikiran. Itu adalah ‘waktu saya’ dan saya mendapat banyak manfaat darinya. Saya melakukannya hampir setiap hari,” jelas Chen.

    Berbeda dengan orang-orang yang memperhatikan jumlah langkahnya, Chen hanya berfokus untuk jalan kaki saja. Itu bertujuan agar dia bisa lebih menikmati kegiatan berjalan kakinya.

    Biasanya, ia berjalan kaki di sekitar pantai, hutan, atau area hijau lainnya. Tetapi, di Singapura agak terlalu lembab dan panas, jadi ia memilih berjalan kaki di sekitar rumahnya pada malam hari.

    Pentingnya Tidur yang Cukup dan Perawatan Kulit

    Bagi Chen, tidur nyenyak adalah hal yang sulit untuk didapatkan. Ia ingin tidur pada pukul 10 malam atau setidaknya sebelum tengah malam, untuk mendapatkan delapan jam tidur yang baik.

    Namun, saat ia mencobanya pikirannya yang bising dan sibuk membuat tujuan itu gagal. Untuk mengatasinya, ia biasanya membaca atau mendengarkan buku audio.

    Meskipun tidak mencapai target tidurnya sesering yang diinginkannya, ia masih tampak seperti pria yang jauh lebih muda. Itu mungkin karena perhatian yang sekarang ia berikan pada perawatan kulit.

    “Seiring bertambahnya usia, saya mulai menyadari bahwa saya perlu merawat kulit,” tutur Chen.

    “Saya memiliki rutinitas dasar membersihkan dan menggunakan pelembab apapun yang diberikan istri atau putri saya. Saya juga pergi ke klinik kecantikan teman saya sesekali untuk mengencangkan wajah saya, sampai menyadari bahwa saya harus merawatnya (kulit),” terangnya.

    Chen ternyata menerapkan gaya hidup orang jepang, yakni konsep ikigai atau menemukan makna hidup serta keseimbangan.

    “Bukan hanya kita harus menua dengan baik (secara eksternal), kita juga harus menua dengan sehat. Panjang umur dan hidup dengan baik,” pungkasnya.

    Simak Video “Video Gaya Hidup Sehat Amel Carla: Seimbangkan Ngemil dan Jadwal Olahraga”
    [Gambas:Video 20detik]

  • 5 Minuman yang Lebih Segar dari Es Teh Manis tapi Aman untuk Penderita Diabetes

    5 Minuman yang Lebih Segar dari Es Teh Manis tapi Aman untuk Penderita Diabetes

    Jakarta

    Mengonsumsi minuman dengan gula tambahan seperti es teh manis tidak disarankan untuk pengidap diabetes. American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan minuman rendah atau tanpa kalori, salah satunya untuk menghindari lonjakan gula darah.

    Memilih minuman yang tepat juga penting untuk mengelola gejala diabetes yang sudah ada, serta mempertahankan berat badan yang sehat.

    Minuman Pengganti Es Teh Manis

    Tidak perlu bingung, masih ada banyak minuman enak yang bisa menjadi alternatif untuk pengidap diabetes. Minuman yang enak dan segar tentu tidak harus yang manis. Dikutip dari Healthline, berikut beberapa di antaranya:

    1. Teh Herbal

    Sebenarnya, teh merupakan minuman yang sehat untuk pengidap diabetes selama dikonsumsi tanpa gula tambahan. Teh hijau misalnya, memiliki manfaat yang besar untuk menurunkan risiko diabetes tipe dua.

    Selain teh hijau, beberapa jenis lain seperti teh hitam dan oolong juga bisa dikonsumsi. Untuk meningkatkan kesegarannya, coba tambahkan irisan lemon ke dalam segelas teh dingin.

    Teh kamomil, jahe, dan peppermint juga bisa menjadi alternatif. Teh herbal seperti ini kaya antioksidan seperti karotenoid, flavonoid, dan asam fenolik yang baik untuk tubuh.

    2. Es Kopi

    Es kopi tanpa gula juga cocok dikonsumsi untuk pengidap diabetes. Selama tidak menambahkan gula atau sirup ke dalam kopi, minuman ini sangat sehat untuk tubuh.

    Dalam sebuah tinjauan studi di tahun 2018, konsumsi kopi dikaitkan dengan peningkatan metabolisme serta menurunkan risiko diabetes tipe dua.

    “Kopi tanpa pemanis tambahan bagus untuk kadar gula darah. Minum kopi hitam sudah lama dikaitkan dengan risiko diabetes tipe dua yang lebih rendah serta memperlambat perkembangan penyakit tersebut,” kata ahli gizi Erin Palinski-Wade, RD dikutip dari EatWell.

    3. Jus Sayur

    Karena jus buah utuh memiliki kandungan gula yang cenderung tinggi, jus tomat atau sayur bisa menjadi alternatif. Coba campurkan sayuran berwarna hijau dengan seledri, timun, atau segenggam buah beri, untuk mendapat tambahan sumber vitamin dan mineral yang lezat.

    Jangan lupa untuk tetap menghitung asupan buah total agar tidak berlebihan dalam satu hari.

    4. Kombucha

    Kombucha, minuman fermentasi dari teh hitam atau teh hijau, juga sangat cocok untuk pengidap diabetes. Minuman menyegarkan ini merupakan sumber probiotik yang baik untuk usus.

    Probiotik dapat membantu menjaga kadar gula darah pada pengidap diabetes tipe dua.

    Meski kandungan nutrisinya dapat bervariasi, satu cangkir kombucha umumnya mengandung 7 gram karbohidrat, sehingga cocok untuk diet rendah karbo. Cek label nutrisi kemasan untuk memastikan kombucha tidak mengandung gula tambahan.

    5. Air Lemon

    Segelas air lemon dingin tanpa gula juga sangat cocok untuk pengidap diabetes. Minuman ini bisa dikonsumsi siang hari, ketika cuaca panas, untuk mendapatkan sensasi yang menyegarkan.

    Lemon memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan darah. Kandungan vitamin C dan antioksidannya juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

    “Keasaman air lemon telah dikaitkan dengan efek positif pada respons glikemik tubuh, atau bagaimana kadar glukosa darah berfluktuasi setelah mengonsumsi karbohidrat,” kata ahli gizi Lauren Manaker dikutip dari Health.

    (avk/tgm)

  • Kisah Nyata Pejuang Diet Sukses Turun 18 Kg dengan Jalan Kaki 30 Menit Sehari

    Kisah Nyata Pejuang Diet Sukses Turun 18 Kg dengan Jalan Kaki 30 Menit Sehari

    Jakarta

    Jalan kaki tergolong sebagai olahraga yang ringan. Namun, jika dilakukan secara rutin dengan target langkah tertentu, aktivitas fisik ini bisa memberikan banyak manfaat kesehatan, salah satunya membakar lemak.

    Seperti yang dilakukan Irvan Aditya (32), seorang pria di Bandung, Jawa Barat. Dalam usahanya menurunkan berat badan, Irvan selalu menyempatkan diri untuk berjalan kaki, setidaknya 30 menit sehari.

    “Rutin nge-usahain jalan di treadmill itu 30 menit sehari. Kalau weekend baru tuh nge-push sampai 1 jam, sisanya workout sama angkat beban. Rata-rata kalau 30 menit, speed 5 itu saya usahain 3.000 langkah meski kadang lebih,” kata Irvan saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (21/6/2025).

    “Kalau sampai sekarang sih (Juni), dihitung-hitung total sudah 18 kg (turun dari 89 kg),” sambungnya.

    Namun, Irvan tidak hanya mengandalkan olahraga sebagai upaya menurunkan berat badannya. Dirinya juga menjaga pola makan, seperti mengurangi konsumsi karbohidrat dan gula, serta menambah asupan protein.

    “Mengurangi dari awalnya satu atau dua centong, dikurangi pelan-pelan, dikit demi sedikit sampai dua sendok makan. Perbanyak proteinnya, mulai tahu, tempe, daging ayam, daging sapi itu berkelanjutan terus menerus sampai sekarang,” kata Irvan.

    Manfaat Jalan Kaki

    Dikutip dari Men’s Health, Kim Yawitz, RD seorang pelatih kebugaran di St. Louis, Mo mengatakan jalan kaki yang dipadukan dengan pola makan yang baik dapat membantu seseorang membakar lebih banyak kalori.

    “Jalan kaki membakar sekitar 100 kalori per mil (1,6 km), secara rata-rata, dan ini dapat membantu Anda menciptakan defisit kalori bila dipadukan dengan pola makan rendah kalori,” kata Yawitz.

    “Saya sering merekomendasikannya untuk klien saya yang baru mulai berolahraga, karena mudah bagi pemula dan tidak membebani sendi,” lanjutnya.

    Selain membakar lemak, jalan kaki juga menyimpan banyak manfaat lain, di antaranya:

    1. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Dikutip dari Prevention, jalan kaki secara rutin juga dapat meningkatkan kesehatan jantung. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk latihan aerobik yang bermanfaat untuk meningkatkan detak jantung dan oksigen dalam tubuh.

    Jalan kaki selama 15 menit dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol tinggi, serta meningkatkan aliran darah dalam tubuh. Ini sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung.

    2. Meningkatkan Kesehatan Tulang

    Rutin berjalan kaki selama 30 menit sehari dapat membantu meningkatkan kepadatan dan kesehatan tulang. Selain itu, kombinasi antara rutin jalan kaki dan latihan kekuatan tubuh juga efektif memperkuat kesehatan otot dan tulang.

    3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Jalan kaki juga dapat meningkatkan imun tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang berolahraga secara teratur tidak mudah terserang infeksi virus dan memiliki gejala yang tidak terlalu parah saat sakit dibandingkan dengan mereka yang jarang berolahraga setiap minggu.

    4. Menjaga Kesehatan Mental

    Jalan kaki juga dapat menjaga mental tetap sehat. Ini karena jalan kaki secara alami dapat melepaskan endorfin yang turut meningkatkan suasana hati.

    Suatu penelitian mengungkapkan jika semakin sering berjalan kaki, maka suasana hati akan semakin baik. Hal ini turut mempengaruhi kesehatan mental sehingga tidak mudah cemas dan stres.

    5. Meningkatkan Kualitas Tidur

    Sebuah studi pada tahun 2019 menunjukkan bahwa mereka yang rutin olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur di malam hari, sehingga tidur lebih nyenyak dan bangun dalam keadaan segar.

    Dalam suatu penelitian yang dipublikasikan oleh Sport Sciences for Health pada tahun 2021, orang dewasa yang berjalan kaki setiap hari memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kualitas tidur dan durasi tidur. Lalu, berjalan kaki juga membantu mengurangi rasa cemas dan stres yang dapat mengganggu waktu tidur.

    (dpy/kna)

  • Waspadai Gejala Diabetes Ringan di Usia 20-an

    Waspadai Gejala Diabetes Ringan di Usia 20-an

    Jakarta

    Pengidap diabetes kini semakin muda. Bukan hanya pada orang orang tua, nyatanya kini semakin banyak kasus diabetes di usia 20-an.

    Salah satunya pernah diceritakan oleh warganet di Tasikmalaya, Irfan Ferlanda yang didiagnosis diabetes tipe dua pada usia 28 tahun, di tahun 2023. Pada saat itu, ia terkejut dengan hasil diagnosisnya karena tak pernah mengira akan kena diabetes tipe dua.

    Irfan menuturkan bahwa gaya hidupnya yang tidak sehat menjadi faktor utama diagnosis diabetesnya.

    “Bulan Mei 2023 kemarin berat masih 90 kg dan tinggi 165 cm, nge-vape, kerjaannya cuma duduk, nggak pernah olahraga, dan hampir tiap hari minum manis-manis khususnya teh manis kemasan. Benar-benar hampir setiap hari,” jelas Irfan pada detikcom beberapa waktu lalu.

    “Selama mengidap diabetes ini tiga gejala klasik muncul ya. Mulai dari mudah lapar, haus, dan sering buang air kecil. Selain itu ada juga sedikit masalah dengan kelingking kaki saya yang terasa sedikit kebas sampai sekarang,” sambungnya.

    Apa Itu Diabetes Ringan?

    Diabetes melitus secara umum merupakan penyakit kronis yang muncul ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi.

    Sebenarnya, ‘diabetes ringan’ bukanlah sebuah istilah medis yang resmi. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, tingkat keparahan diabetes bisa dibagi menjadi:

    1. Normal

    – Gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL
    – Gula darah puasa di bawah 100 mg/dL
    – Kadar A1C di bawah 5,7 persen

    2. Pradiabetes

    – Gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL
    – Gula darah puasa 100-125 mg/dL
    – Kadar A1C antara 5,7 persen hingga 6,4 persen

    3. Diabetes

    – Gula darah sewaktu di atas 200 mg/dL
    – Gula darah puasa 126 mg/dL ke atas dalam 2 kali pemeriksaan
    – Kadar A1C 6,5 persen ke atas

    Gejala Diabetes Ringan

    Pradiabetes merupakan kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi belum cukup dianggap sebagai diabetes. Tanpa perubahan gaya hidup, risiko untuk menjadi diabetes tipe dua sangatlah besar.

    Jika yang dimaksud dengan ‘diabetes ringan’ adalah pradiabetes, maka gejalanya tidak terlalu nampak. Salah satu tanda yang mungkin muncul dan diabaikan adalah kulit yang menghitam di area tertentu, seperti leher, ketiak, dan selangkangan.

    Kulit bisa menghitam akibat pradiabetes karena kadar insulin yang tinggi merangsang pertumbuhan sel kulit berlebihan. Kondisinya juga bisa disebut akantosis nigrikans.

    Adapun tanda gejala klasik yang menunjukkan pradiabetes sudah berkembang menjadi diabetes tipe dua adalah sebagai berikut:

    1. Mudah Haus

    Mudah haus (polidipsia) terjadi karena kadar glukosa darah tinggi memicu ginjal mengeluarkan lebih banyak urine. Akibatnya, tubuh kehilangan banyak cairan dan otak merespons dengan memberi sinyal haus.

    Polidipsia seringkali menjadi gejala awal diabetes.

    2. Mudah Kebelet Buang Air

    Orang dengan poliuria bisa menghasilkan lebih dari 3 liter urine per hari, padahal normalnya 1-2 liter. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh mencoba membuang kelebihan glukosa melalui urine.

    Ginjal akan menyaring lebih banyak air, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil atau yang disebut poliuria.

    3. Gampang Lapar

    Gampang lapar (polifagia) muncul karena glukosa tidak bisa masuk ke sel untuk dijadikan energi akibat gangguan insulin. Tubuh jadi merasa kekurangan energi dan terus mengirim sinyal lapar. Meskipun sudah makan, rasa lapar tetap bisa muncul.

    Dokter spesialis penyakit dalam dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD menjelaskan gaya hidup tak sehat memang menjadi faktor terbesar dalam masalah diabetes. Diet buruk dan aktivitas fisik rendah dapat memicu obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko utama diabetes.

    “Gaya hidup yang kurang disadari dapat menyebabkan diabetes itu gaya hidup sedentary ya atau malas gerak. Selain itu juga makan berlebih, hingga terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat,” ujar dr Ketut.

    “Konsumsi makanan tinggi lemak dan garam bisa meningkatkan risiko diabetes juga. Merokok atau nge-vape, tidur kurang, tidak teratur, sedentary lifestyle juga akan meningkatkan risiko diabetes,” pungkasnya.

    (avk/tgm)

  • Maag Kronis di Usia 20-an? Cek 5 Pola Makan yang Harus Kamu Hindari

    Maag Kronis di Usia 20-an? Cek 5 Pola Makan yang Harus Kamu Hindari

    Jakarta

    Kondisi maag kronis bisa dialami oleh orang dengan usia 20 tahunan. Menurut penelitian berjudul Factor Related to Gastritis Event at Ages 17-21 Years Old in The Work Area of Pesanggrahan Public Health Centre in 2018, gastritis atau maag yang terjadi di negara-negara berkembang dialami oleh orang dengan usia dominan 20 tahun. Kekambuhannya disebut bisa meningkatnya risiko penyakit yang lebih berbahaya.

    Pada tahun 2011, dalam pemberitaan detikhealth sebelumnya, seorang pria berusia 25 tahun didiagnosa maag kronis dan harus diberi oksigen lewat hidung serta dikeluarkan gas lambungnya lewat mulut. Dalam kasus ini dokter juga mendiagnosa usus buntunya lengket dan harus dioperasi jika tidak bisa kentut.

    Dalam kasus lainnya, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) yang seringkali dikaitkan dengan maag juga dialami oleh wanita berusia 25 tahun. Kondisi GERD parah yang meliputi nyeri ulu hati hingga ke bagian belakang tubuh itu membuatnya sampai harus cuci lambung.

    Setelah melakukan ‘cuci lambung’ dengan pemasangan NGT di IGD, cairan pertama berwarna merah keluar, yang menandakan adanya perdarahan di lambung. Setelah itu, warna cairan berubah menjadi hitam pekat. Dokter mengatakan warna hitam menunjukkan adanya masalah serius pada lambung yang bisa jadi mengarah ke tukak lambung.

    Kondisi gangguan pencernaan dapat terjadi karena pola makan yang tidak baik. Untuk menghindari kondisi maag kronis, ketahui beberapa pola makan yang harus dihindari berikut ini.

    Maag Kronis di Usia 20-an? Cek 5 Pola Makan yang Harus Kamu Hindari

    Maag atau gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Dikutip dari Mayo Clinic, gejalanya meliputi rasa sakit, nyeri seperti terbakar di perut bagian atas, hingga mual dan muntah. Pola makan yang tidak baik seperti makan makanan pedas dan terlalu banyak karbohidrat bisa menjadi faktor dalam penyakit maag. Berikut pola makan yang harus dikurangi atau bahkan dihindari:

    1. Makan Makanan Pedas

    Makanan pedas bisa memicu maag atau memperburuknya karena zat capsaicin. Dikutip dari laman Gaviscon, capsaicin adalah bahan aktif yang membuat rasa pedas, seperti di paprika dan cabai.

    Dikutip dari laman Times of India, bahan ini bisa mengiritasi lapisan lambung serta mendorong produksi asam lambung. Pada akhirnya timbullah rasa sakit dan ketidaknyamanan.

    2. Makan Terlalu Banyak Karbohidrat dan Gula

    Kebanyakan makanan yang mengandung karbohidrat bisa menyebabkan gas dan kembung. Secara umum, karbohidrat seperti gula dan serat yang difermentasi saat dipecah di usus besar. Proses ini menciptakan penumpukan gas di usus besar yang menyebabkan rasa kembung dan tidak nyaman.

    3. Makan Terlalu Banyak dan Terlalu Cepat

    Dikutip dari WebMD, makan terlalu banyak dan terlalu cepat juga bisa menyebabkan maag. Makan dalam porsi besar meregangkan perut yang bisa membuat kenyang dan kembung. Makan berlebihan akan meregangkan lambung dan membuat asam lambung lebih mudah keluar melalui bagian atas.

    4. Konsumsi Makanan yang Mengandung Terlalu Banyak Lemak

    Dikutip dari Healthline, makanan yang mengandung lemak mungkin memperburuk peradangan pada lapisan lambung. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kandungan lemak yang tinggi memicu lebih banyak asam dan enzim yang bisa mengiritasi jaringan tubuh.

    5. Mengonsumsi Alkohol

    Alkohol dapat mengiritasi lapisan mukosa di seluruh saluran pencernaan yang pada akhirnya menyebabkan peradangan. Minuman ini juga bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan kemungkinan seseorang untuk memilih makanan yang tidak sesuai dengan kesehatan sistem pencernaan.

    Menurut Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi, penyakit fatal bisa terjadi jika maag tidak ditangani dengan baik. Hal ini karena gejala maag dapat juga merupakan gejala dari suatu penyakit yang serius.

    “Untuk sakit maag organik, harus konsultasi dengan dokter dulu sebelum puasa, untuk memastikan kondisi lambung dan kesehatan secara keseluruhan, apakah dia bisa atau tidak, karena jika dipaksakan akibatnya bisa lebih parah,” ujar dr Helmin kepada detikHealth, Kamis (30/4/2020).

    Maag yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kondisi fatal seperti perdarahan pada ulkus lambung, penyumbatan pada saluran pencernaan, hingga kanker lambung.

    (elk/tgm)

  • Daftar Makanan-Minuman yang Diam-diam Bisa Ganggu Fungsi Otak

    Daftar Makanan-Minuman yang Diam-diam Bisa Ganggu Fungsi Otak

    Jakarta

    Otak adalah pusat kendali tubuh yang memengaruhi pikiran, emosi, dan juga gerakan. Penting untuk menjaganya tetap sehat.

    Namun, tanpa disadari, asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari bisa memberikan dampak buruk bagi fungsi otak. Lantas, jenis makanan dan minuman apa saja yang perlu diwaspadai?

    6 Makanan dan Minuman yang Tidak Baik untuk Kesehatan Otak

    Jika dikonsumsi berlebihan, karbohidrat olahan, makanan yang mengandung lemak trans, hingga alkohol bisa memberikan efek buruk pada otak.

    1. Makanan yang Mengandung Banyak Lemak Trans

    Lemak trans adalah lemak tak jenuh yang bisa memberi dampak negatif terhadap kesehatan otak. Dikutip dari laman Healthline, lemak trans yang secara alami terdapat dalam produk hewani tidak menjadi masalah utama. Yang perlu diwaspadai adalah lemak trans hasil produksi industri yang dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi.

    Lemak trans buatan bisa ditemukan dalam mentega, makanan ringan, hingga kue kering. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi lemak trans dalam jumlah banyak bisa berdampak negatif pada memori dan ingatan pada orang berusia di bawah 45 tahun. Lemak trans juga bisa meningkatkan peradangan, insulin, dan kolesterol yang memengaruhi otak.

    2. Karbohidrat Olahan

    Karbohidrat olahan meliputi biji-bijian yang diproses secara berlebihan. Dikutip dari laman Healthline, karbohidrat ini umumnya mempunyai indeks glikemik (GI) yang tinggi, sehingga tubuh mencerna dengan cepat dan menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin.

    Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, seringkali karbohidrat olahan memiliki beban glikemik (GL) yang tinggi. Makanan yang memiliki indeks glikemik dan beban glikemik tinggi diketahui bisa mengganggu fungsi otak.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat olahan dalam jangka panjang bisa memengaruhi hipokampus dan korteks prefrontal, yang berperan dalam memori, pembelajaran, perilaku sosial dan lain sebagainya.

    3. Makanan Ultra Olahan

    Biasanya, makanan ultra-olahan mengandung banyak gula tambahan, lemak, natrium, dan bahan pengawet lainnya. Contoh makanan ultra olahan yaitu keripik, permen, nugget ayam, mie instan, dan makanan siap saji.

    Penelitian menemukan, lebih dari 19,9 persen dari total harian dari makanan ultra olahan selama 8 tahun meningkatkan risiko mengalami dampak negatif pada kemampuan berpikir.

    4. Aspartam

    Aspartam adalah pemanis buatan yang terbuat dari fenilalanin, metanol, dan asam aspartat. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi terlalu banyak aspartam dikaitkan dengan masalah perilaku, emosi, dan kognitif, seperti kesulitan belajar, kecemasan, hingga depresi.

    5. Alkohol

    Mengonsumsi alkohol bisa mengganggu neurotransmitter di otak. Neurotransmitter merupakan zat kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.

    Sehingga, alkohol bisa memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang pada otak, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dari waktu ke waktu. Dalam jangka pendek alkohol yang terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan memori atau blackout. Selama periode tersebut, sebuah proses yang dikenal dengan konsolidasi memori di hipokampus terganggu.

    6. Minuman Manis

    Tak hanya bisa meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan gigi berlubang, minum minuman manis yang mengandung gula dalam jumlah banyak bisa berdampak negatif pada otak. Sebuah studi kecil di tahun 2023 menunjukkan, peserta yang mengonsumsi gula paling banyak memiliki kemungkinan dua kali lipat mengalami demensia, dibandingkan mereka yang mengonsumsi paling sedikit.

    (elk/tgm)

  • Kenapa Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba? Ini Penjelasan Ahli

    Kenapa Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba? Ini Penjelasan Ahli

    Jakarta

    Jantung berdetak cepat secara tiba-tiba bisa terjadi karena berbagai hal. Sebagian di antaranya normal dialami semua orang, namun ada di antaranya yang perlu diwaspadai sebagai pertanda ada masalah di jantung.

    Di dunia medis, jantung terasa berdebar cepat dikenal dengan istilah palpitasi. Dikutip dari Medlineplus, palpitasi dapat disertai perasaan tidak nyaman serta denyut yang tidak teratur atau aritmia.

    Jika denyut jantung terukur di atas 100 beats per minute (bpm), maka disebut takikardi (tachycardia). Kondisi ini merupakan kebalikan dari bradikardi, yakni ketika denyut jantung terukur di bawah 60 bpm.

    Dokter jantung dari Siloam Hospital Lippo Village, dr Deddy Hermawan Susanto, SpJP(K) dalam perbincangan dengan detikcom mengatakan jantung berdebar-debar juga bisa terjadi saat bangun tidur. Penyebabnya bervariasi, mulai dari pengaruh stimulan hingga masalah hormonal.

    “Bisa karena konsumsi kopi, kafein yang berlebih, bisa karena faktor lain dari psikis juga bisa,” kata dr Deddy di Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2024).

    “Atau dari masalah gangguan hormon tiroid, karena peningkatan hormon tiroid juga bisa menyebabkan jantung berdebar lebih cepat, lalu beberapa kondisi tertentu misal rangsangan saraf simpatis yang tinggi,” lanjutnya.

    Penyebab Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba

    Ada berbagai penyebab detak jantung meningkat tiba-tiba. Di antaranya seperti dikutip dari WebMD adalah sebagai berikut:

    1. Makan berat

    Beberapa orang mengalami palpitasi setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, gula, atau lemak. Makanan dengan kandungan tinggi Monosodium Glutamat (MSG), natrium, atau nitrat, juga bisa menjadi pemicu.

    2. Anxiety

    Perasaan gelisah atau anxiety mengaktifkan respons fight or flight, yang juga meningkatkan denyut jantung. Umumnya akan mereda dengan sendirinya, atau dengan beberapa tarikan napas dalam. Jika sering terjadi, memang dianjurkan untuk periksa.

    3. Tidur dengan posisi tertentu

    Mendadak jantung berdebar saat tidur bisa jadi disebabkan oleh posisi tidur, terutama saat berbaring atau menyamping ke satu sisi. Beberapa posisi dapat meningkatkan tekanan pada tubuh sehingga memicu palpitasi.

    4. Penyebab lain

    Dikutip dari Mayoclinic, palpitasi juga bisa dipicu oleh:

    depresiolahraga beratstimulansia seperti kafein, nikotin, amfetamin, dan beberapa obat batuk yang mengandung pseudoephedrinedemamperubahan hormon akibat menstruasi atau kehamilangangguan hormon tiroiddan lain-lain.Kapan Harus Periksa?

    Palpitasi dalam banyak kasus memang tidak membahayakan meski menyebabkan perasaan tidak nyaman. Namun kondisi ini juga perlu diwaspadai jika disertai:

    sesak napaspusingnyeri dadapingsannyeri punggung, leher, rahang, atau perutberkeringatmual.

    Jika mengalami jantung berdebar dengan disertai kondisi tersebut, sebaiknya segera periksa karena bisa jadi merupakan gejala serangan jantung.

    (up/up)

  • Pakar Ungkap Kebiasaan Makan yang Bikin Tak Gampang Sakit Jantung-Hipertensi

    Pakar Ungkap Kebiasaan Makan yang Bikin Tak Gampang Sakit Jantung-Hipertensi

    Jakarta

    Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi penyumbang beban biaya tertinggi BPJS Kesehatan. Jantung menempati posisi teratas dengan total 70 persen dari seluruh pembiayaan. Hal ini dilatarbelakangi dengan riwayat diabetes, hipertensi, dan obesitas tak terkontrol. Menurut Indonesian Gastronomy Community (IGC), perlu ada pendekatan gastronomi berbasis pangan lokal dan pola makan sadar atau yang kini lebih dikenal dengan ‘mindful eating’ sebagai solusi jangka panjang relevan dengan konteks budaya Indonesia.

    Sekretaris Umum IGC Ray Wagiu Basrowi menegaskan gastronomi bukan sekadar rasa dan tradisi, tetapi juga menyentuh aspek gizi, lingkungan, juga perilaku makan. Misalnya, konsep from farm to table, yang tidak hanya krusial karena menyangkut ketahanan pangan, tetapi juga berkaitan dengan isu perubahan iklim dan pola penyakit.

    “Proses dari ladang ke meja makan itu melibatkan banyak emisi, bahan bakar, dan potensi pemborosan. Semakin panjang rantai pasok, semakin besar pula jejak karbonnya. Ini yang menjelaskan mengapa pola makan yang berbasis nabati (plant-based) bisa menekan kasus PTM,” jelasnya saat ditemui pada peringatan Hari Gastronomi Berkelanjutan, Rabu (18/6/2025).

    Plant-Based Diet Turunkan Risiko PTM

    Berbagai studi kesehatan masyarakat menunjukkan pola makan tinggi protein hewani berkorelasi dengan peningkatan kasus penyakit tidak menular. Menurut IGC, bukan hanya jenis makanannya yang bermasalah, tetapi juga pola konsumsi berlebihan tanpa diimbangi aktivitas fisik memadai.

    “Ketika pilar protein hewani dikurangi dan diganti dengan plant-based, asupan serat meningkat. Serat ini mampu mengikat lemak jahat sebelum masuk ke metabolisme hati, dan dikeluarkan lewat feses. Ini terbukti menurunkan risiko kardiovaskular, diabetes, hingga hipertensi,” paparnya.

    Studi epidemiologi yang dilakukan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk yang terbaru di Universitas Gadjah Mada (UGM), menunjukkan pendekatan gastronomi lokal dengan sumber karbohidrat selain nasi, yang kaya serat berkontribusi pada penurunan risiko penyakit kronis.

    IGC juga menekankan pentingnya konsep isi piringku yang mengedepankan variasi warna dan jenis makanan. Minimal tiga warna cerah dalam sekali makan tidak hanya meningkatkan nilai gizi, tetapi juga mendorong anak dan dewasa untuk lebih menikmati makanan sehat.

    “Makanan sebaiknya tidak hanya bergizi, tapi juga menarik secara visual. Di budaya lokal banyak sumber karbohidrat non-nasi yang kaya serat. Gastronomi bisa menghidupkan kembali variasi ini dengan pendekatan menyenangkan,” tambahnya.

    NEXT: Mindful Eating: Makan Bukan Sekadar Kenyang

    Poin lain yang disampaikan IGC adalah mindful eating, yakni kebiasaan makan dengan kesadaran penuh. Menurutnya, makan seharusnya tidak hanya untuk kenyang, tetapi juga dinikmati. Hal ini penting karena pola makan emosional (emotional eating) masih banyak ditemukan di masyarakat Indonesia. Sejalan dengan temuan survey ‘Mindful Eating Study’ Health Collaborative Center (HCC), 47 persen warga RI memiliki kebiasaan makan emotional eating.

    “Ini penting karena kebiasaan makan mindful eating itu ternyata status kesehatannya jauh lebih bagus, fisik, dan mental seimbang, bisa menurunkan risiko penyakit metabolik,” beber Ray.

    Mengutip hasil riset di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Ray menyebut ada temuan kajian pada guru yang makan dengan tenang saat istirahat, memiliki produktivitas lebih tinggi dibanding sebelum makan.

    Rekomendasi ke Kemenkes

    IGC mendorong Kementerian Kesehatan dan semua pemangku kepentingan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip gastronomi dalam kampanye gizi nasional, termasuk promosi ‘Isi Piringku’. Tidak hanya soal jenis makanan, tetapi juga cara makan yang sehat dan menyenangkan.

    “Kampanye isi piringku perlu dilengkapi dengan promosi mindful eating. Gastronomi bisa jadi pendekatan budaya yang kuat untuk menurunkan prevalensi penyakit tidak menular,” kata dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua IGC, Ria Musiawan, juga memberikan contoh sukses pengendalian stunting dengan pendekatan gastronomi lokal. Misalnya di Kalimantan Tengah. IGC bekerja sama dengan pemerintah daerah serta komunitas lokal untuk mengenalkan kembali pangan lokal, yang selama ini sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

    “Pangan lokal sangat besar manfaatnya. Kami kembangkan menjadi berbagai menu baru agar lebih variatif dan tidak membosankan. Bahkan, beberapa menu bisa dijadikan produk untuk dijual oleh masyarakat,” ungkap Ria.

    Program ini juga melibatkan pelatihan untuk guru dan kader-kader, tidak hanya soal pengolahan makanan sehat tetapi juga penguatan karakter melalui pangan lokal. Dalam waktu tiga bulan setelah kegiatan, tercatat ada penurunan angka stunting di wilayah tersebut, meski dilakukan dalam skala kecil dengan melibatkan sekitar 100 ibu-ibu kader.

    Menurut Ria, penggunaan bahan pangan lokal di sekitar masyarakat memungkinkan anak-anak mengonsumsi makanan bergizi yang juga akrab dengan selera mereka. Dengan pengolahan yang menarik dan edukasi yang tepat, makanan sehat bisa tampil lebih kekinian dan diterima oleh generasi muda.

    IGC juga mendorong agar program makan bergizi gratis dari pemerintah dapat bersinergi dengan potensi pangan lokal di setiap daerah, serta melibatkan pelaku gastronomi sebagai bagian dari solusi gizi nasional.

    “Kami yakin gastronomi bisa jadi jembatan antara tradisi, gizi, dan masa depan anak-anak Indonesia,” pungkas Ria.

  • Cara Jalani Metode Diet 2-2-2 yang Disebut Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

    Cara Jalani Metode Diet 2-2-2 yang Disebut Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Ada berbagai macam metode diet untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah 2-2-2 yang disebut bisa menghempaskan lemak. Sama seperti rutinitas penurunan berat badan lainnya, diet ini mungkin tidak cocok untuk semua orang.

    Pada dasarnya metode diet 2-2-2 merupakan kombinasi dari kebiasaan makanan sehat, puasa, dan olahraga berat. Lantas, bagaimana cara melakukannya.

    Apa Itu Metode 2-2-2?

    Metode 2-2-2 diciptakan oleh penulis buku The Met Flex Diet: Burn Better Fuel, Burn More Fat, Ian Smith, MD. Dikutip dari Eat This Not That, metode ini menggabungkan diet keto, puasa intermittent, pengaturan asupan karbohidrat, dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT). Ada tiga angka 2 dalam metode ini dengan makna yang berbeda.

    “Ini bergantian antara dua jenis makanan: makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat, dua taktik yang tidak terkait makanan seperti penimbangan mingguan dan pencatatan jurnal, dan dua latihan gaya HIIT.” kata Smith.

    Dikutip dari laman Women’s Health, menurut Smith, metode 2-2-2 secara teori bisa meningkatkan fleksibilitas metabolisme untuk pembakaran lemak dan karbohidrat, serta mendorong penurunan berat badan. Meski belum ada penelitian yang menghubungkan rencana diet ni dengan penurunan berat badan, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa latihan HIIT bisa menyebabkan penurunan berat badan dan peningkatan kebugaran kardiorespirasi.

    Cara Menjalankan Metode 2-2-2

    Diet 2-2-2 dilakukan selama enam minggu dengan metode yang berbeda-beda. Begini caranya.

    Minggu pertama: Puasa intermiten 14:10, yaitu berpuasa selama 14 jam dan makan selama 10 jam.Minggu kedua: Puasa berkala 5:2, di mana 2 hari dalam minggu itu mengonsumsi 500 kalori. Pada hari lainnya, makanan bisa dikonsumsi seperti biasa, tapi batasi hanya pada karbohidrat dan protein.Minggu ketiga dan keempat: Puasa intermittent 16:8, yaitu puasa selama 16 jam dan makan dalam rentang waktu delapan jam. Makanan yang dikonsumsi bergantian antara makanan keto lemak tinggi dan makanan dengan banyak kandungan karbohidrat.Minggu kelima dan keenam: Puasa berkala dengan pola 5:2, yaitu 2 hari dalam seminggu mengonsumsi 500 kalori. Pada hari lainnya, makanan yang dikonsumsi bergantian antara makanan keto berlemak tinggi dan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.

    Sementara, untuk latihannya terdiri dari tiga jenis, yaitu latihan aerobik seperti jalan kaki, latihan kekuatan, dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT).

    Pro-Kontra Diet 2-2-2

    Meski disebut bisa menurunkan berat badan, menurut ahli diet dan spesialis dietetika olahraga, Amy Goodson, MS, RD, CSSD, LD, metode 2-2-2 tidak memberi nutrisi yang seimbang.

    “Dari sudut pandang ahli diet terdaftar, diet ini tidak memberikan nutrisi seimbang, sehingga kurang berkelanjutan dibandingkan diet terkontrol kalori lainnya dengan tindakan yang tidak terlalu ekstrim. Karenanya, diet ini disarankan hanya dilakukan dalam waktu yang terbatas saja untuk mendapatkan penurunan berat badan secara cepat,” kata Goodson.

    Penting untuk mendiskusikan rencana diet ini dengan dokter atau ahli diet sebelum melakukannya. Diketahui bahwa metode 2-2-2 melibatkan makanan tinggi karbohidrat.

    “Makanan tinggi karbohidrat dan makanan sangat rendah karbohidrat mempunyai kemampuan untuk menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah sehingga membuat orang mengalami hipoglikemik, yang dapat menyebabkan kelelahan, pusing, sakit kepala, dan banyak lagi,” tambahnya.

    (elk/tgm)

  • Makan Bergizi Gratis jadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto

    Makan Bergizi Gratis jadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto

    Sumber foto: Wisnu Wardhana/elshinta.com.

    Legislator: Makan Bergizi Gratis jadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Minggu, 15 Juni 2025 – 08:07 WIB

    Elshinta.com – Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program strategis nasional unggulan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Penguatan gizi dalam program MBG diharapkan melahirkan generasi unggul dimasa mendatang yang juga sebagai persiapan menuju Indonesia Emas ditahun 2045.

    Kegiatan sosialisasi program MBG kali ini bertempat di Balai RW 6, Pacar kembang, Tambaksari Jumat, 13 Juni 2025. Hadirnya MBG bertujuan agar masyarakat tidak hanya mendapatkan akses terhadap makanan bergizi tetapi juga edukasi mengenai pentingnya asupan nutrisi yang tepat. 

    Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina, Analis Kebijakan SDM Ahli Madya Kedeputian Pemantauan & Pengawasan BGN Moch. Halim, Dosen Universitas UNAIR Dini Ririn Andrias.

    Dalam kesempatannya, Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina Mengajak masyarakat untuk peduli serta menjaga kebersihan dan juga menerapkan pola makan sehat dengan memperhatikan gizi,protein dan tentunya karbohidrat yang seimbang. 

    “Program MBG menjadi program Prioritas Presiden Prabowo oleh karenannya harus didukung penuh oleh semua pihak tidak terkecuali komisi IX sebagai mitra kerjanya. Dengan begitu diharapkan kepada masyarakat untuk dapat membantu dan tentunya mengawasi program ini agar dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” ucap Arzeti Bilbina.

    Analis Kebijakan SDM Ahli Madya Kedeputian Pemantauan & Pengawasan BGN Moch. Halim menyamaikan bahwa Presiden Prabowo memiliki visi besar yang dikenal dengan Asta Cita, yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Emas ditahun 2045. 

    “Untuk mendukung pencapaian visi tersebut, berbagai strategi telah dijalankan, salah satunya yakni melalui peningkatan asupan gizi masyarakat melalui Program MBG serta penguatan edukasi gizi agar masyarakat semakin sadar pentingnya pola makan sehat dan seimbang,” papar Halim.

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diprioritaskan bagi peserta didik (PAUD, SD, SMP, dan SMA), serta kelompok non-didik seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

    Selain meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga diharapkan memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.

    “Program MBG membuka peluang kerja bagi masyarakat, khususnya yang berada di sekitar dapur sehat atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tenaga operasional dapur direkrut dari warga setempat, sehingga keberadaan SPPG tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar,” ucap Halim.

    Bagi masyarakat yang berminat menjadi mitra Badan Gizi Nasional, pendaftaran dapat dilakukan secara resmi melalui situs web: www.bgn.go.id

    Menanggapi kegiatan sosialisasi program MBG, Dosen Universitas UNAIR Dini Ririn Andrias turut menyampaikan mengenai permasalah gizi berkaitan dengan pola makan meliputi stunting, anemia, obesitas, serta sindrom metabolik seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. 

    “Pola makan yang tidak sehat khususnya konsumsi makanan cepat saji, tidak segar, atau olahan secara berlebihan berkontribusi besar terhadap munculnya kondisi-kondisi tersebut,” terang Dini Ririn seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Wisnu Wardhana, Minggu (15/6). 

    Untuk itu menjaga pola makan dengan menerapkan prinsip gizi seimbang sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh, memenuhi kebutuhan energi harian, mencegah timbulnya berbagai penyakit, serta mempertahankan berat badan ideal. Program MBG yang dijalankan BGN mempunyai kontribusi besar terhadap kebaikan anak-anak Indonesia di masa mendatang. Semua itu dimulai dari makanan yang sehat dan bergizi.

    Sumber : Radio Elshinta