Produk: karbohidrat

  • 5 Penyakit Serius yang Kini Banyak Menyerang Usia 20-an di Indonesia

    5 Penyakit Serius yang Kini Banyak Menyerang Usia 20-an di Indonesia

    Jakarta

    Dulu beberapa masalah kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung, seringkali disebut sebagai ‘penyakit orang tua’. Nyatanya, kini ada semakin banyak anak muda yang mengidap penyakit-penyakit kronis tersebut.

    Kondisi ini disebabkan oleh adanya pergeseran gaya hidup tidak sehat, makanan serba instan, hingga tingkat stres yang semakin tinggi. Ini belum ditambah kurangnya aktivitas fisik yang menjadi salah satu faktor besar pencegahan penyakit serius.

    Penyakit pada Anak Muda

    Setidaknya ada lima masalah kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Masalah kesehatan ini menjadi sorotan, lantaran juga semakin banyak anak muda yang mengalaminya. Berikut penjelasan lengkapnya:

    1. Hipertensi

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum di Indonesia. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan benar, maka dapat menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal.

    Menurut data Survei Kesehatan Nasional (SKI) 2023, angka prevalensi hipertensi di Indonesia untuk orang-orang berusia 15 tahun ke atas berada di angka 29,2 persen.

    Jika fokus pada kelompok anak muda, prevalensi hipertensi untuk usia 15-24 tahun di angka 9,3 persen dan usia 25-34 dengan 17,4 persen.

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Berlian Idriansyah Idris, SpJP menuturkan masalah hipertensi memang semakin banyak dialami anak muda. Secara umum, masalah tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala yang jelas.

    Oleh karena itu, menurutnya pemeriksaan tekanan darah secara rutin perlu dilakukan.

    “Bila sudah didiagnosis hipertensi, pemeriksaan diperlukan untuk melihat dampaknya pada organ, terutama jantung dan ginjal,” kata dr Berlian dalam sebuah wawancara.

    2. Penyakit Jantung

    Menurut SKI 2023, prevalensi kasus penyakit jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter ada di angka 0,85 persen. Untuk kelompok usia 15-24 tahun dan 25-34 tahun prevalensinya sama-sama 0,11 persen.

    dr Berlian menambahkan masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung, juga semakin rentan dialami anak muda. Ini menurutnya berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup tidak sehat dan beban stres lebih tinggi.

    Kondisi ini bisa diperparah dengan kenyataan banyak anak muda masih jarang yang rutin memeriksakan kondisi jantungnya ke dokter.

    “Masalah jantung kini banyak dialami anak muda karena gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang gerak, diet tinggi garam, lemak, dan gula,” jelas dr Berlian.

    “Sangat mungkin anak muda sering begadang, kurang tidur, yang diketahui berhubungan dengan masalah jantung,” sambungnya.

    3. Stroke

    Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu, baik karena sumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Jika tidak ditangani segera, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, gangguan bicara, bahkan kematian.

    Stroke tak hanya dialami oleh orang tua. Nyatanya menurut SKI 2023, diungkapkan prevalensi stroke pada kelompok usia 15-24 tahun berada di angka 0,1 persen, sedangkan kelompok usia 25-34 persen di angka 0,5 persen.

    Ini berarti, 1 dari 1.000 anak muda usia 15-24 tahun mengalami stroke, sedangkan untuk kelompok 25-34 tahun ada 5 kasus tiap 1.000 orang.

    Secara keseluruhan, prevalensi stroke untuk pasien di atas usia 15 tahun di Indonesia mencapai 8,3 persen.

    Spesialis saraf dr Reza Aditya Arpandy, SpS menuturkan masalah stroke di usia muda rentan terjadi karena gaya hidup buruk dan faktor risiko yang tidak terkontrol. Padahal, penyakit stroke sebenarnya sangat mungkin dicegah.

    “Stroke, termasuk pada usia muda, umumnya berkaitan dengan faktor risiko yang bisa dicegah, tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi (dislipidemia), gula darah tinggi (diabetes), merokok, obesitas, hingga kurangnya aktivitas fisik,” katanya.

    4. Diabetes Melitus

    Kini juga semakin banyak ditemukan kasus diabetes melitus di Indonesia. Menurut SKI 2023, total prevalensi diagnosis diabetes melitus di Indonesia berada di angka berada di angka 2,2 persen. Sedangkan, dari pemeriksaan kadar gula darah, prevalensinya mencapai 11,7 persen.

    Berdasarkan diagnosis diabetes dari dokter, kelompok usia 15-24 tahun memiliki prevalensi kurang dari 0,05 persen dan kelompok 25-34 tahun berada di angka 0,2 persen.

    Sedangkan, berdasarkan pemeriksaan kadar gula darah, untuk kelompok usia 15-24 tahun prevalensinya di angka 1,8 persen, dan untuk kelompok 25-34 tahun di angka 5,3 persen.

    Sama halnya dengan penyakit tidak menular lain, penyakit diabetes melitus, khususnya tipe dua, di usia muda berkaitan erat dengan pola hidup tidak sehat.

    “Faktor pencetusnya memang obesitas dengan perilaku. Jadi semakin banyak orang diabetes dengan perilaku kesehatan kurang bagus. Dalam hal ini, konsumsi kalori berlebihan. Kalau bicara kalori tentu semua berasal dari karbohidrat, lemak, di antaranya gula simpel. Itu semua ada takarannya,” kata dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD.

    5. Penyakit Ginjal Kronis

    Prevalensi kasus penyakit ginjal kronis di Indonesia menurut SKI 2023 ada di angka 0,18 persen. Sedangkan, untuk prevalensi penyakit ginjal kronis kelompok usia 15-24 ada di angka 0,02 persen, dan kelompok 25-34 dengan 0,07 persen.

    Data juga menunjukkan proporsi pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis atau cuci darah. Sebanyak 16,2 persen pasien kelompok 15-24 tahun menjalani cuci darah, sedangkan untuk pasien kelompok usia 25-34 ada di angka 31,4 persen.

    Beberapa waktu lalu sempat viral, kisah pria di Cianjur bernama Ridwan Fadhil mengidap gagal ginjal di usia 20 tahun pada 2022. Semenjak saat itu, ia harus menjalani prosedur cuci darah untuk mempertahankan kualitas hidupnya.

    Ketika berbincang dengan detikcom, ia mengaku dulunya sangat suka minum manis. Ia juga sering begadang, jarang berolahraga, dan mengonsumsi junk food.

    “Intinya jaga pola makan, pola minum sering-sering minum air putih, hindari minuman manis. Juga begadang itu juga ngaruh,” katanya mengingatkan orang-orang untuk tidak melakukan hal yang serupa.

    (avk/tgm)

  • Dampak Lewatkan Sarapan di Pagi Hari, Termasuk Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

    Dampak Lewatkan Sarapan di Pagi Hari, Termasuk Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

    Jakarta

    Melewatkan sarapan di pagi hari adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Hal ini disebabkan oleh sejumlah alasan, mulai dari tak merasa lapar atau ingin menurunkan berat badan.

    Padahal, sarapan penting untuk mengakhiri puasa semalaman dan menstabilkan kadar gula darah. Jika dilewatkan, tubuh bisa kekurangan energi, sulit fokus, dan cenderung makan berlebihan di siang hari. Bahkan melewatkan sarapan secara terus-menerus tanpa perencanaan pola makan yang baik sepanjang hari justru dapat menghambat pencapaian tujuan kesehatan.

    “Melewatkan sarapan bukan hanya soal rasa lapar; itu adalah kesempatan yang hilang untuk memberi nutrisi pada tubuh dan pikiran secara optimal,” jelas Claire Rifkin, MS, RDN, ahli gizi asal New York City yang juga pendiri praktik kesehatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi perempuan.

    1. Dampak Melewatkan Sarapan

    Melewatkan sarapan dapat menimbulkan berbagai efek, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dikutip dari Eating Well, berikut ini beberapa dampak yang bisa dirasakan.

    Lemas

    Menurut Marcie Vaske, MS, LN, CNS, saat seseorang bangun di pagi hari, kadar glukosa dalam darah berada pada tingkat yang lebih rendah. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama tanpa asupan makanan, dapat menyebabkan kelelahan fisik, termasuk munculnya gejala seperti kebingungan atau brain fog. Sarapan secara teratur menjadi penting karena otak sangat bergantung pada glukosa untuk dapat berfungsi secara optimal.

    Senada, buku Recent Developments in Applied Microbiology and Biochemistry (2021), menjelaskan, glukosa adalah sumber energi utama bagi otak, dan glukosa sebagian besar berasal dari karbohidrat. Oleh karena itu, asupan karbohidrat yang cukup melalui sarapan membantu menjaga kestabilan kadar gula darah, yang pada gilirannya berperan dalam meningkatkan energi, fokus mental, serta kinerja kognitif secara keseluruhan.

    Mengganggu Keseimbangan Hormon

    Terlalu lama menahan lapar dapat menurunkan kadar gula darah dan mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Menurut Endocrine Society, salah satu hormon yang terpengaruh adalah kortisol, yakni hormon stres yang berperan penting dalam mengatur suasana hati, respons terhadap tekanan, serta kemampuan dalam menghadapi berbagai situasi harian.

    Dokter keluarga di Amerika Serikat (AS), Laura Purdy, MD, MBA,menjelaskan kadar kortisol biasanya berada pada tingkat tertinggi saat seseorang bangun di pagi hari, kemudian perlahan menurun sepanjang hari.

    “Makan sarapan pagi dapat membantu mengelola kadar ini dan stres, memberi Anda dorongan mental untuk menjalani hari,” katanya.

    Perubahan Mood atau Cemas

    Ketika keseimbangan hormon terganggu, wajar jika tubuh terasa tidak nyaman atau lebih rentan mengalami perubahan suasana hati. Sebelum menyimpulkan penyebabnya terlalu jauh, ada baiknya meninjau kembali pola makan dalam beberapa waktu terakhir-terutama kebiasaan melewatkan sarapan.

    Sebuah studi tahun 2020 yang dimuat dalam jurnal Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity dan melibatkan 21.972 mahasiswa menemukan, kebiasaan melewatkan sarapan, baik secara rutin maupun tidak, berkaitan dengan penurunan tingkat kebahagiaan, serta peningkatan risiko depresi dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

    “Jika kadar kortisol terus-menerus tinggi, kadarnya dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Berita baiknya? Sarapan adalah kesempatan awal untuk menyehatkan otak dan kesehatan mental Anda. ” ucap Rifkin.

    “Kekurangan nutrisi yang mendukung otak, seperti asam lemak omega-3 dan vitamin B, terkait dengan gangguan suasana hati, dan makanan sarapan dapat menyediakannya. Sarapan yang bergizi lebih dari sekadar bahan bakar fisik; sarapan merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional,” lanjutnya.

    Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

    Melewatkan waktu makan, khususnya sarapan, dapat membawa dampak serius dalam jangka panjang, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung. Sejumlah penelitian telah menunjukkan hubungan antara kebiasaan tidak sarapan dengan kesehatan kardiovaskular yang buruk.

    Sebuah meta-analisis tahun 2019 yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan, melewatkan sarapan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini diduga berkaitan dengan gangguan metabolik yang muncul, seperti fluktuasi kadar gula darah, kecenderungan makan berlebihan di kemudian hari, serta keterkaitan dengan gaya hidup tidak sehat yang berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung.

    Tinjauan lain pada tahun 2020 yang dimuat dalam jurnal Obesity juga mencatat bahwa individu yang tidak sarapan cenderung memiliki kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang rutin sarapan. LDL sendiri merupakan jenis kolesterol yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke jika kadarnya berlebihan.

    Studi tambahan dari American Heart Association juga menyoroti berbagai penelitian terkait efek melewatkan sarapan terhadap kesehatan jantung dan penyakit kronis lainnya. Meskipun belum ada konsensus tunggal akibat kompleksitas faktor penyebab penyakit jantung, data menunjukkan, mereka yang rutin sarapan dan menjaga waktu makan cenderung memiliki profil kesehatan jantung yang lebih baik dibandingkan yang tidak.

    Menurut Maggie Berghoff, praktisi pengobatan fungsional dan pendiri DetoxDaily di AS, yang terpenting bukan hanya soal waktu makan, tetapi juga pola pikir serta kualitas nutrisi yang dikonsumsi.

    “Yang terpenting adalah pola pikir dan perhatian terhadap jenis makanan yang Anda konsumsi, mendapatkan nutrisi berkualitas dalam pola makan Anda, dan secara konsisten menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat,” katanya.

    Memperlambat Metabolisme Tubuh

    Sebagian orang sengaja melewatkan sarapan dengan harapan dapat menurunkan berat badan. Namun, kebiasaan ini justru dapat menghambat proses penurunan berat badan dengan memengaruhi fungsi metabolisme tubuh.

    Menurut ahli diet nutrisi fungsional dari Georgia, Stephanie Darby, RD, ketika tubuh tidak mendapatkan asupan energi di pagi hari, ia akan mulai mencari cadangan energi dari jaringan lemak dan otot. Proses ini memerlukan energi tambahan, sehingga tubuh secara alami akan memperlambat proses metabolisme untuk menghemat energi dan mempertahankan fungsi vital.

    Akibatnya, metabolisme melambat untuk memungkinkan konservasi energi ini terjadi, menurunkan tingkat energi dan menyimpan cadangan apa pun dalam jaringan lemak untuk kebutuhan selanjutnya,” kata Darby.

    Darby menjelaskan, hal ini merupakan bagian dari mekanisme bertahan hidup alami tubuh ketika tidak mengetahui kapan asupan makanan berikutnya akan datang. Oleh karena itu, mengonsumsi sarapan justru merupakan pilihan yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk mendukung penurunan berat badan serta menjaga kesehatan metabolisme.

    2. Manfaat Sarapan

    Dikutip dari Better Health, banyak penelitian telah menunjukkan sarapan memberikan berbagai manfaat kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, sarapan dapat meningkatkan energi dan kemampuan konsentrasi. Sementara dalam jangka panjang, kebiasaan sarapan dikaitkan dengan pengelolaan berat badan yang lebih baik serta penurunan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

    Sarapan juga berperan penting dalam mencukupi kebutuhan gizi harian. Orang yang rutin sarapan cenderung lebih mampu memenuhi asupan vitamin dan mineral harian yang direkomendasikan dibandingkan mereka yang tidak sarapan.

    Vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya hanya bisa diperoleh melalui makanan. Meskipun tubuh dapat menyimpan energi dari makanan sebelumnya, asupan nutrisi mikronutrien seperti vitamin dan mineral tetap perlu ditambah secara berkala agar fungsi tubuh tetap optimal. Oleh karena itu, sarapan menjadi momen penting untuk mendukung kesehatan dan menjaga vitalitas sepanjang hari.

    3. Waktu Terbaik untuk Sarapan

    Dari perspektif metabolisme, sarapan sebelum pukul 08.30 pagi dianggap ideal. Pada waktu ini, tubuh berada dalam kondisi paling sensitif terhadap insulin, yang dapat memproses karbohidrat lebih efisien. Hal ini dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan menjaga energi tetap optimal sepanjang hari.

    Dikutip dari Today, temuan ini sejalan dengan hasil penelitian 2023 yang diterbitkan di Jurnal Nature Communications, menunjukkan sarapan setelah pukul 09.00 pagi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Artinya, waktu sarapan yang lebih awal kemungkinan juga memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.

    Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa makan lebih awal dapat membantu mengatur nafsu makan dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Konsumsi kalori di pagi hari diketahui berkaitan dengan penurunan berat badan yang lebih efektif, mengontrol kadar trigliserida, pengendalian glukosa yang lebih baik, serta penurunan rasa lapar di sepanjang hari.

    4. Rekomendasi Makanan

    Sarapan yang baik biasanya tinggi serat, protein, lemak sehat , dan mikronutrien. Dikutip dari Healthline, berikut daftar makanannya.

    Telur

    Telur merupakan sumber protein yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan massa otot. Selain itu, mengonsumsi telur dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga berpotensi mendukung pola makan yang lebih terkontrol.

    Oatmeal

    Oatmeal berasal dari oat yang digiling pipih (rolled oats) atau dipotong kasar (steel-cut oats). Makanan ini mengandung serat larut yang disebut beta-glucan, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan glukosa dalam darah, serta memiliki sifat antioksidan dan prebiotik.

    Lemak Sehat

    Dikutip dari Hopkins Medicine, lemak berperan penting dalam menambah rasa dan daya tarik pada makanan, termasuk menu sarapan. Ahli gizi klinis Regina Shvets dari Sibley Memorial Hospital menyarankan untuk menambahkan sumber lemak sehat pada waktu sarapan guna meningkatkan energi, menjaga kesehatan jantung, serta membantu mengontrol kadar gula darah. Beberapa pilihan lemak sehat yang direkomendasikan antara lain:

    AlpukatKacang-kacangan seperti kenari, almond, dan pecanBiji-bijian seperti biji labu dan biji bunga matahariSelai kacang atau mentega yang terbuat dari kacang dan biji sehatIkan salmon asap

    (suc/tgm)

  • 5 Camilan Tengah Malam yang Aman untuk Penderita Asam Urat

    5 Camilan Tengah Malam yang Aman untuk Penderita Asam Urat

    Jakarta

    Asam urat merupakan produk limbah yang terbentuk yang terbentuk ketika tubuh memecah zat kimia purin yang terdapat dalam makanan dan minuman. Sebagian besar asam urat larut dalam darah, melewati ginjal, dan keluar dari tubuh melalui urine.

    Ketika terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung purin, serta asam urat tidak dikeluarkan secara efektif dan menumpuk di tubuh, kondisi ini dapat memicu hiperurisemia.

    Penumpukan membuat asam urat menggumpal menjadi kristal, mengendap di persendian dan memicu nyeri sendi atau gout. Kondisi gout inilah yang seringkali dikaitkan penyakit asam urat oleh orang Indonesia.

    “Beberapa gejala yang timbul bila asam urat dalam tubuh tinggi itu nyeri yang disebabkan oleh pembengkakan sendi, terus sendi terasa hangat atau bahkan panas saat disentuh, area kulit sekitar sendi juga lebih mengkilap,” kata spesialis penyakit dalam Hikmat Pramukti, SpPD pada detikcom.

    Camilan Malam yang Cocok

    Makanan atau minuman yang dikonsumsi sangat berpengaruh pada kondisi asam urat. Makanan-makanan seperti daging merah, jeroan, seafood, hingga minuman mengandung fruktosa sirup jagung sebaiknya dibatasi konsumsinya agar tidak memicu nyeri sendi, khususnya bagi orang yang sudah memiliki masalah asam urat tinggi.

    Dikutip dari studi yang diterbitkan dalam jurnal Rheumatology tahun 2021, berikut ini beberapa camilan malam yang cocok dan aman untuk pengidap masalah asam urat:

    1. Produk Susu Rendah Lemak

    Produk susu rendah lemak seperti yogurt dan susu skim lemak bisa menjadi pilihan camilan malam sehat untuk pengidap asam urat. Konsumsi produk susu rendah lemak dikaitkan dengan penurunan kadar asam urat dan penurunan risiko serangan gout.

    Kandungan protein susu seperti kasein dan laktalbumin membantu meningkatkan ekskresi asam urat melalui urine. Disarankan mengonsumsi susu rendah lemak 250 ml per hari untuk menurunkan risiko gout sampai kurang lebih 50 persen dan menurunkan kadar asam urat 10 persen. Untuk yogurt bisa dikonsumsi sampai 150-200 gram sehari.

    2. Ceri

    Konsumsi buah ceri dikaitkan dengan penurunan risiko serangan gout hingga 35 persen. Ini disebabkan oleh kandungan senyawa antiinflamasi dan antioksidan seperti anthocyanin yang membantu menurunkan kadar asam urat.

    Kandungan tersebut juga bermanfaat untuk menghambat munculnya peradangan sendi. Jumlah ceri yang direkomendasikan untuk dikonsumsi sekali ngemil sejumlah 10-12 buah atau sekitar 70-90 gram.

    3. Buah Tinggi Vitamin C

    Dalam studi yang dilakukan, suplemen vitamin C terbukti secara signifikan meningkatkan ekskresi asam urat dan menurunkan kadar asam urat, meski efeknya sedang. Studi ini merekomendasikan asupan vitamin C dari buah segar seperti jambu biji, stroberi, kiwi, jeruk, dan pepaya.

    Untuk jambu biji jumlah satu porsi yang disarankan untuk camilan malam sekitar 50-70 gram, sedangkan pepaya 100-150 gram. Untuk stroberi sekitar 100-150 gram, kiwi 80-150 gram, dan jeruk 100-150 gram.

    4. Makanan Tinggi Karbohidrat Kompleks

    Studi menyarankan pola makan sehat yang kaya serat, rendah lemak jenuh, rendah gula, dan tinggi karbohidrat kompleks. Ini penting dalam menjaga berat badan dan sensitivitas insulin, yang sangat berkaitan dengan hiperurisemia.

    Salah satu makanan yang dikenal dengan kandungan karbohidrat kompleks adalah oatmeal. Karbohidrat kompleks lebih lambat dicerna sehingga menghasilkan energi yang lebih stabil dan bertahan lama.

    Untuk satu porsi camilan malam, jumlah yang disarankan adalah 30-40 gram oatmeal kering.

    5. Sayur Rendah Purin

    Jika suka makan sayur, ada beberapa pilihan yang bisa dikonsumsi sebagai camilan malam. Beberapa di antaranya seperti kale, brokoli, kembang kol, dan bayam.

    Selain rendah purin, sayur-sayur tersebut juga memiliki kandungan vitamin C yang baik untuk mencegah masalah asam urat. Jumlah per porsi yang disarankan adalah kale 40-50 gram, brokoli 75-85 gram, kembang kol 80 gram, dan bayam 30-50 gram.

    (avk/tgm)

  • 5 Kebiasaan Malam yang Diam-diam Merusak Gula Darah

    5 Kebiasaan Malam yang Diam-diam Merusak Gula Darah

    Jakarta

    Malam hari seharusnya menjadi waktu tubuh untuk beristirahat dan memulihkan energi. Tapi, tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang tampak sepele bisa mengganggu kestabilan gula darah.

    Bagi orang dengan diabetes, maupun yang sehat, penting untuk memperhatikan rutinitas apa saja yang berdampak buruk pada gula darah. Kebiasaan ini bisa dihindari sebagai upaya untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    Kebiasaan Malam yang Diam-diam Merusak Gula Darah

    Kebiasaan buruk di malam hari tak hanya karena makan makanan yang manis dan berat sebelum tidur, berikut ini kebiasaan-kebiasaan lainnya yang diam-diam merusak gula darah:

    1. Makanan Camilan Manis sebelum Tidur

    Apa yang dikonsumsi sebelum tidur bisa memengaruhi kadar gula darah sepanjang malam. Dikutip dari laman Healthsite, makanan manis bisa memicu lonjakan glukosa darah.

    Jadi, sebaiknya batasi asupan makanan beberapa jam sebelum tidur. Jika lapar pilih makanan kaya serat untuk membantu mengendalikan gula darah serta tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Makanan ini juga menyehatkan jantung dan membuat rasa kenyang.

    2. Tidak Mendapat Tidur yang Cukup

    Tidur yang cukup bisa menurunkan kadar gula darah yang tidak sehat dengan meningkatkan kesehatan. Sebaliknya, kurang tidur merupakan faktor risiko yang meningkatkan kadar gula darah. Bahkan, dikutip dari laman Sleep Foundation, kurang tidur dikaitkan dengan diabetes dan gangguan gula darah.

    3. Stres

    Stres merupakan pemicu lonjakan gula darah akibat pelepasan hormon stres seperti kortisol. Untuk mengelolanya di malam hari, tetapkan rutinitas yang menyenangkan untuk mengurangi stres dan persiapkan tubuh untuk tidur yang nyenyak.

    4. Makan Makanan Tinggi Karbohidrat dan Lemak

    Dikutip dari laman Nutrition, makanan tinggi karbohidrat dan lemak, seperti gorengan, pizza, serta pasta bisa memperlambat pencernaan dan menyebabkan glukosa dilepaskan ke aliran dalam dalam jangka waktu yang lama. Seringkali hal ini mengakibatkan kadar glukosa meningkat selama 5 jam atau lebih.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi karbohidrat di malam hari bisa menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi di pagi hari. Dikutip dari laman Health, hal ini disebabkan oleh penurunan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yaitu hormon yang menyangkut gula darah ke dalam sel dan penurunan fungsi sel beta (sel penghasil insulin di pankreas) di malam hari.

    5. Kurang Minum Air

    Dikutip dari Healthline, tidak cukup minum bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Dehidrasi menyebabkan tubuh memproduksi hormon yang disebut dengan vasopresin. Hal ini mendorong hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah.

    Menurut The U.S. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, asupan cairan harian yang cukup adalah 3,7 liter sehari untuk pria dan sekitar 2,7 liter cairan sehari untuk wanita. Rekomendasi ini berasal cairan dari air, minuman lainnya dan makanan.

    Berapa Kisaran Kadar Gula Darah Normal?

    Kadar gula darah bisa berubah-ubah karena sejumlah faktor, seperti tingkat aktivitas dan makanan atau minuman yang dikonsumsi. Sebab itu, kadar gula darah seseorang saat dan sebelum makan bisa berbeda.

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut kadar gula darah normal saat puasa (sebelum makan) dan setelah makan.

    Kadar gula darah normal puasa, atau setidaknya delapan jam tanpa makan: 70-99 mg/dLKadar gula darah dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL

    Saat kadar gula darah puasa berada di angka 100-125 mg/dL, seseorang bisa dikatakan mengalami prediabetes. Orang tersebut memiliki peluang hingga 50 persen terkena diabetes tipe 2 dalam waktu 10 tahun ke depan.

    Jika kadar gula darah mencapai 126 mg/dL, maka orang tersebut dikatakan mengalami diabetes.

    (elk/tgm)

  • Program MBG tambah 373 ribu penerima baru dalam sepekan

    Program MBG tambah 373 ribu penerima baru dalam sepekan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BGN: Program MBG tambah 373 ribu penerima baru dalam sepekan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 30 Juni 2025 – 21:55 WIB

    Elshinta.com – Juru Bicara Badan Gizi Nasional (BGN) Reddy Hendra mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir terjadi penambahan 373.531 penerima manfaat baru program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia.

    Reddy dalam keterangan via virtual diikuti dalam jaringan (daring) Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Senin, menyebut sebanyak 1.861 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi untuk menjangkau 5.582.470 penerima manfaat.

    “Selama sepekan terakhir, terjadi penambahan 373.531 penerima manfaat baru yang mencakup peserta didik dari berbagai jenjang,” katanya.

    Rinciannya, mulai dari PAUD, TK, dan Raudhatul Athfal (321.702 siswa), SD dan MI (2.483.000 siswa), SMP dan MTs (1.534.442 siswa), hingga SMA, SMK dan sederajat (1.169.979 siswa).

    Selain itu, kata Reddy, program ini juga menjangkau santri di pondok pesantren (27.760 orang), siswa PKBM dan SLB (10.319 orang), seminari (802 siswa), ibu hamil (15.780 orang), ibu menyusui (26.504 orang), dan balita (74.999 orang).

    “Yang menarik, terjadi penambahan 253 kelembagaan ekonomi lokal terdiri dari Koperasi, BUMDes, dan UMKM yang sudah menyuplai bahan baku ke SPPG,” katanya.

    Ia mengatakan, jumlah itu menambah total menjadi ratusan pemasok di seluruh wilayah. Secara keseluruhan, 75.325 orang telah terlibat sebagai personel di SPPG, meningkat 2.804 orang dibanding pekan sebelumnya.

    Reddy juga menegaskan bahwa layanan distribusi MBG tetap berlangsung selama libur sekolah tanpa jeda. Pola distribusi dilakukan dua kali sepekan, yakni Senin dan Kamis, dengan kombinasi makanan siap santap dan makanan dalam kemasan.

    Paket siap santap dikirim setiap Senin dan Kamis, sementara paket kemasan (berisi roti atau sumber karbohidrat lain, telur, susu, dan buah) dibagikan sekaligus untuk dua hari ke depan.

    Lebih lanjut, BGN memastikan bahwa seluruh paket makanan selama libur dikemas secara ramah lingkungan dengan tote bag reuse atau kantong pakai ulang, guna mendukung keberlanjutan dan pengurangan sampah plastik.

    Sumber : Antara

  • 5 Camilan Sehat Malam Hari yang Aman untuk Penderita Diabetes

    5 Camilan Sehat Malam Hari yang Aman untuk Penderita Diabetes

    Jakarta

    Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakan insulin secara efektif. Jika tidak dikendalikan, diabetes dapat memicu komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, jantung, dan saraf.

    Pola makan sehat sangat penting untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah lonjakan glukosa. Oleh karena itu, memilih makanan yang masuk ke dalam tubuh perlu diperhatikan.

    Camilan Malam Sehat untuk Pengidap Diabetes

    Sama halnya dalam memilih camilan malam. Memilih camilan bernutrisi tinggi membantu memunculkan rasa kenyang tanpa memicu kenaikan gula darah secara berlebihan. Dikutip dari Healthline, berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Telur Rebus

    Telur rebus berukuran besar mengandung 6,3 protein dan sekitar setengah gram karbohidrat. Kandungan protein dalam telur membantu memecah lonjakan gula darah yang terlalu tinggi, khususnya setelah makan.

    Mengonsumsi 1-2 butir telur dapat meningkatkan rasa kenyang, yang membantu mengurangi asupan kalori. Ini penting untuk proses penurunan berat badan.

    2. Kacang Almond

    Kacang almond memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan jantung, khususnya pada pengidap diabetes. Salah satu mekanismenya melalui penurunan kolesterol jahat low-density lipoprotein (LDL).

    Almond juga mengandung magnesium dalam jumlah yang cukup untuk metabolisme glukosa yang optimal. Satu porsi kecil berukuran 28 gram almond tanpa garam mengandung kurang dari 6 gram karbohidrat dan hampir 3 gram serat.

    3. Alpukat

    Alpukat mengandung serat tinggi dan asam lemak tak jenuh tunggal yang membantu menurunkan kadar gula darah. Sebuah studi pada tahun 2023 melibatkan peserta dengan diabetes tipe dua menemukan konsumsi alpukat berhubungan dengan kadar gula darah puasa yang lebih rendah.

    Sebanyak 100 gram alpukat mengandung sekitar 8 gram karbohidrat. Untuk sekali ngemil sehat, makan satu atau setengah buah alpukat (90-170 gram) sangat disarankan.

    4. Popcorn Tawar

    Popcorn tawar tanpa tambahan garam dan mentega bisa menjadi pilihan utama camilan sehat. Satu porsi kecil popcorn sebanyak 25-30 gram sudah cukup untuk camilan.

    Karena kandungan karbohidratnya sedikit lebih tinggi, popcorn juga bisa dipadukan dengan makanan tinggi protein seperti kacang panggang atau potongan keju.

    5. Edamame

    Camilan berwarna hijau ini memiliki senyawa isoflavon yang manfaatnya dikaitkan dengan memperbaiki faktor risiko kardiovaskular pada pengidap diabetes. Satu cangkir edamame seberat 155 gram memiliki kandungan 14 gram protein, 8 gram karbohidrat, dan 8 gram serat. Untuk sekali ngemil di malam, jumlah tersebut sudah sangat cukup.

    6. Yogurt dan Beri

    Beri merupakan salah satu jenis buah yang kaya akan serat. Satu cangkir bluberi (150 gram) misalnya mengandung 3,6 gram serat yang penting untuk memperlambat pencernaan dan menstabilkan gula darah setelah makan.

    Konsumsi yogurt juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe dua. Hal ini disebabkan oleh kandungan probiotiknya yang meningkatkan kemampuan tubuh dalam memetabolisme makanan yang mengandung gula.

    Waspadai Gejala Diabetes di Malam Hari

    Dikutip dari Diabetes UK, perubahan kadar gula darah di malam hari dapat mengganggu tidur. Ini dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, salah satunya munculnya rasa nyeri atau tidak nyaman di kaki.

    Ini terjadi ketika kadar gula darah akibat diabetes memicu kerusakan saraf atau diabetic neuropathy. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sensasi terbakar, kesemutan, atau nyeri saat malam hari.

    Selain itu, diabetes juga dapat memicu keringat malam dan bolak-balik buang air kecil. Keringat berlebih akibat diabetes biasanya berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon, stres, kerusakan saraf, masalah kardiovaskular, serta obat-obatan.

    Sedangkan, frekuensi buang air kecil yang meningkat berkaitan dengan kerja ginjal yang semakin besar untuk mengeluarkan glukosa melalui urine.

    Mudah lesu dan mengantuk ketika beraktivitas juga bisa menjadi diabetes.

    “Lesu dan mudah mengantuk itu salah satu saja dari beberapa gejala diabetes. Gejala utamanya kita ketahui kalau gula darahnya sudah tinggi, itu biasanya banyak kencing, banyak minum jadi haus begitu. Berat badan menurun, tanpa penyebab yang lain,” kata spesialis penyakit dalam dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD dalam sebuah konferensi pers virtual.

    (avk/tgm)

  • Libur Sekolah, Makanan MBG Dikirim ke Sekolah Setiap Senin dan Kamis

    Libur Sekolah, Makanan MBG Dikirim ke Sekolah Setiap Senin dan Kamis

    Libur Sekolah, Makanan MBG Dikirim ke Sekolah Setiap Senin dan Kamis
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com-

    Badan Gizi Nasional
    (BGN) memastikan, program
    makan bergizi gratis
    (
    MBG
    ) bakal tetap berjalan meski dalam masa libur sekolah.
    Juru Bicara BGN Redy  Hendra Gunawan menyebutkan, paket makanan MBG akan dikirim ke sekolah setiap hari Senin dan Kamis.
    “BGN akan tetap mendistribusikan MBG tanpa terpengaruh jadwal libur sekolah. Distribusi MBG akan tetap dilakukan selama enam hari, sedangkan untuk frekuensi dilakukan pengiriman di hari Senin dan Kamis,” kata Redy, Senin (30/6/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Redy menjelaskan, paket MBG selama hari libur sekolah akan dikombinasikan antara makanan siap santap dan paket makanan dalam kemasan.
    Mekanismenya, pada hari Senin, pihak sekolah akan menerima paket makanan siap santap untuk disantap hari Senin dan paket makanan kemasan untuk dikonsumsi pada hari Selasa dan Rabu.
    “Kemudian di hari Kamis, kami mendistribusikan lagi makan siap santap, dan pada hari Kamis diberikan paket makanan dalam kemasan untuk hari Jumat dan Sabtu,” ujar Redy.
    Paket makanan kemasan itu akan terdiri dari roti atau karbohidrat lainnya beserta telur, susu, dan buah.
    “Kemasan yang kami gunakan di dalam pemberian paket makanan untuk anak sekolah selama liburan menggunakan kantong gua ulang sehingga tidak mencemari lingkungan,” ucap Redy.
    Ia menegaskan, percepatan program MBG menjadi target BGN, yang dipengaruhi oleh penyediaan infrastruktur SPPG.
    Hingga saat ini, jumlah SPPG yang sudah beroperasi di seluruh wilayah Indonesia berjumlah 1.861, mencakup penerima manfaat sebanyak 5.582.470.
    Selama masa libur sekolah, MBG tetap beroperasi dengan penyesuaian menu agar anak-anak tetap mendapatkan asupan gizi yang optimal.
    Program ini juga terus diawasi secara aktif oleh BGN guna memastikan efektivitas, efisiensi, dan keberlanjutan implementasinya.
    BGN berharap seluruh petugas SPPG dapat menjalankan tugas sesuai standar operasional yang telah ditetapkan agar manfaat program dapat dirasakan secara maksimal dan merata di seluruh lapisan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Makan Pisang Setiap Hari? Ini Sederet Manfaatnya untuk Tubuh

    Makan Pisang Setiap Hari? Ini Sederet Manfaatnya untuk Tubuh

    Jakarta

    Tak hanya disukai banyak orang, pisang menyimpan segudang manfaat kesehatan. Kaya akan antioksidan, serat, hingga kalium, pisang bisa menjadi camilan sehat.

    Pisang dapat menjadi asupan praktis yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Ketahui sejumlah alasan mengapa pisang baik untuk dikonsumsi secara rutin.

    Manfaat Makan Pisang Setiap Hari

    Rutin mengonsumsi pisang dapat memberikan energi hingga menyehatkan jantung. Dikutip dari laman Eating Well, berikut berbagai manfaat pisang yang dikonsumsi setiap hari.

    1. Meningkatkan Energi

    Pisang merupakan sumber karbohidrat yang baik. Menurut penelitian tahun 2022 dalam International Journal of Food Properties, pisang dapat digunakan sebagai bahan bakar utama tubuh untuk produksi energi.

    Pisang juga mengandung vitamin B, seperti B1, B3, dan B6 yang penting bagi sistem produksi energi tubuh agar berfungsi. Buah ini bisa menjadi bagian dari makanan atau camilan sehat.

    Memadukan pisang dengan lemak atau protein sehat, seperti segenggam kacang almond atau secangkir yoghurt Yunani bisa membantu memperpanjang energi dan menjaga kadar gula darah lebih stabil.

    2. Menjaga Berat Badan yang Sehat

    Pisang bisa membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, jika dikonsumsi sebagai bagian dari makanan seimbang. Merasa kenyang di antara waktu makan akan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan lain yang pada akhirnya melebihi kebutuhan kalori harian

    Walau belum ada bukti yang menunjukkan bahwa pisang secara langsung membantu menurunkan berat badan, buah ini adalah pilihan makanan yang praktis dan mudah ditemukan, sehingga cocok untuk dimasukkan ke dalam pola makan sehat guna mendukung program penurunan berat badan.

    Penelitian tahun 2023 menunjukkan bahwa meningkatkan asupan serat dengan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dikaitkan dengan keberhasilan penurunan berat badan yang lebih besar.

    3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Pisang mengandung kalium yang penting untuk kesehatan jantung. Memperoleh kalium yang cukup dalam makanan juga bisa membantu menurunkan tekanan darah.

    Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama dari penyakit kardiovaskular. Sehingga, mengonsumsi makanan yang mengandung kalium setiap hari merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat.

    4. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

    Menurut penelitian tahun 2022 dalam Food Science & Nutrition, pisang mengandung banyak antioksidan yang mungkin memiliki potensi antikanker, khususnya untuk kanker pankreas dan payudara.

    Stres oksidatif bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan tubuh. Jika terus berlanjut seiring bertambahnya usia, hal ini bisa menyebabkan peradangan kronis dan memicu berbagai penyakit, seperti jantung, diabetes, kanker, dan lainnya. Mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan antioksidan seperti pisang bisa memberikan perlindungan alami pada tubuh yang membantu melawan peradangan.

    5. Meningkatkan Asupan Serat

    Pisang berukuran sedang memiliki sekitar 3g serat yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Tak hanya membuat rasa kenyang yang lebih lama, pektin, jenis serat tertentu dalam pisang bisa membantu tubuh membuang kotoran dengan lebih efektif.

    Namun, saat pisang matang, kandungan pektinnya cenderung berkurang. Jadi, pisang yang lebih hijau atau agak matang merupakan sumber serat yang lebih baik dibandingkan pisang yang terlalu matang. Hal ini dikatakan dalam sebuah studi di tahun 2021.

    Pisang juga mengandung pati resisten yang berfungsi sebagai prebiotik yang menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus. Usus yang sehat berkontribusi pada penurunan peradangan, menurunkan risiko penyakit, dan mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

    Kandungan Nutrisi Pisang

    Menurut USDA (US Department of Agriculture) satu buah pisang berukuran sedang mengandung:

    Kalori: 105Karbohidrat: 27 gSerat: 3 gGula: 14 gProtein: 1 gTotal Lemak: 0 gNatrium: 1,18 mg-Kalium: 422 mgAdakah Aturan Berapa Pisang yang Harus Dimakan Setiap Hari?

    Sebenarnya tidak ada aturan yang berlaku berapa banyak pisang yang harus dimakan setiap hari. Tapi, mengonsumsi 1-2 pisang per hari seharusnya tidak menimbulkan masalah bagi banyak orang.

    Meski demikian, pisang mengandung tinggi karbohidrat. Jadi, disarankan untuk memakannya bersama protein atau lemak untuk mendukung tingkat energi yang stabil.

    Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), pengidap penyakit ginjal kronis disarankan untuk membatasi konsumsi pisang serta makanan lain yang tinggi kalium guna melindungi fungsi ginjal dan jantung dari kerusakan.

    Konsumsi pisang atau makanan tinggi kalium yang berlebihan bisa menyebabkan penumpukan kalium dalam tubuh atau hiperkalemia. Kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan serius, termasuk gangguan pada jantung. Meskipun kebanyakan orang tidak mungkin mengonsumsi pisang dalam jumlah ekstrem hingga menyebabkan kondisi ini, tetap penting untuk mewaspadainya.

    (elk/tgm)

  • Benarkah Ada Golongan Darah yang Nggak Tahan Cuaca Panas? Ini Penjelasannya

    Benarkah Ada Golongan Darah yang Nggak Tahan Cuaca Panas? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Golongan darah kerap dikaitkan dengan kondisi kesehatan seseorang. Mulai dari risiko sakit jantung hingga stroke.

    Tetapi, apakah ada golongan darah yang paling peka dengan suhu udara yang panas?

    Konsultan utama penyakit dalam Rumah Sakit CK Birla, Delhi, Dr Narander Singla, mengatakan sebenarnya tidak ada korelasi langsung antara golongan darah dan kepekaan seseorang terhadap panas.

    Namun, ia berpendapat bahwa penelitian menunjukkan golongan darah tertentu mungkin menunjukkan tingkat ketahanan terhadap panas yang berbeda-beda karena adanya antigen golongan darah karbohidrat pada permukaan sel.

    Antigen ini mungkin berperan dalam melindungi sel terhadap tekanan panas. Menurutnya, sel yang mengekspresikan antigen golongan darah tertentu, seperti antigen H dan A, dapat menunjukkan peningkatan ketahanan terhadap panas.

    “Hal ini berpotensi terkait dengan aktivitas enzim glukosiltransferase tertentu yang terkait dengan antigen ini, yang dapat berkontribusi terhadap perlindungan sel di bawah tekanan panas,” terang Dr Singla yang dikutip dari Indian Express, Kamis (26/6/2025).

    “Selain itu, tingkat ekspresi antigen dapat menunjukkan kemampuan sel untuk menahan guncangan panas. Jadi, sel dengan ekspresi antigen yang lebih tinggi mungkin lebih tahan panas,” sambungnya.

    Konsultan kedokteran umum Rumah Sakit Medicover, Kharghar, Navi Mumbai, Dr Badal Taori, menjelaskan orang dengan golongan darah O dikatakan memiliki kadar adrenalin yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan denyut jantung dan suhu tubuh selama stres atau aktivitas fisik, serta tubuh mereka dapat menghasilkan lebih banyak panas.

    “Di sisi lain, orang dengan golongan darah AB atau B mungkin memiliki toleransi terhadap panas karena perbedaan sirkulasi darah dan respons imun, meskipun klaim ini tidak diverifikasi atau bahkan terbukti,” jelas Dr Badal.

    Kaitan Golongan Darah dan Kesehatan

    Meskipun golongan darah tampaknya tidak mempengaruhi seberapa banyak panas yang dirasakan seseorang secara langsung, golongan darah tertentu kerap dikaitkan dengan risiko kesehatan. Dr Singla menjelaskan bahwa orang dengan golongan darah O mungkin memiliki risiko serangan jantung dan pembekuan darah yang lebih rendah.

    “Di sisi lain, orang dengan golongan darah A dan AB mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk jenis kanker tertentu, termasuk kanker lambung dan pankreas,” beber Dr Singla.

    Meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara golongan darah dan persepsi panas, Dr Singla mengatakan peran antigen golongan darah dalam ketahanan panas seluler masih terus diteliti.

    “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meneliti apakah perbedaan golongan darah memiliki dampak terukur pada cara individu merasakan panas,” lanjutnya.

    Secara keseluruhan, faktor-faktor seperti hidrasi, berat badan, metabolisme, tingkat kebugaran, dan gaya hidup memiliki dampak yang jauh lebih besar pada sensitivitas panas daripada golongan darah.

    “Terlepas dari golongan darah, tetap sejuk, minum cukup cairan, dan menghindari sinar matahari langsung adalah kiat-kiat penting untuk mengatasi panas,” tutur Dr Taori.

    (elk/kna)

  • 5 Kebiasaan Malam yang Diam-diam Merusak Gula Darah

    5 Camilan Malam yang Lebih Aman dari Gorengan Menurut Ahli Gizi

    Jakarta

    Mengonsumsi gorengan atau makanan tinggi lemak di malam hari dapat menghambat proses pencernaan. Efeknya, perut terasa tidak nyaman dan kualitas tidur bisa terganggu.

    Makanan tinggi lemak juga dapat memicu refluks asam lambung atau heartburn ketika berbaring. Kebiasaan makan gorengan di malam hari dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolisme.

    Camilan Enak dan Sehat di Malam Hari

    Memilih camilan yang tepat di malam hari sangat penting untuk kesehatan. Hindari gorengan, sebaiknya konsumsi makanan-makanan berikut ini:

    1. Telur

    Telur memiliki kandungan vitamin D, protein, dan melatonin yang baik untuk tubuh. Konsumsi vitamin D dikaitkan dengan kesehatan imun, jantung, dan metabolisme yang lebih baik.

    Vitamin D dalam penelitian terbaru juga sangat bermanfaat untuk kualitas tidur.

    “Peran vitamin D memproduksi serotonin dan melatonin, dua hormon penting yang mengatur ritme sirkadian. Vitamin D juga memberi pengaruh pada gangguan nyeri tertentu yang dapat mengganggu tidur,” kata ahli gizi Christina Manian, RDN.

    Jika perut keroncongan, tidak ada salahnya mengonsumsi satu atau dua telur di malam hari untuk menghilangkan rasa lapar. Olah telur dengan cara sehat seperti direbus atau orak-arik tanpa minyak. Kandungan protein di dalamnya juga membuat tubuh kenyang lebih cepat dan lama.

    2. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan merupakan pilihan camilan malam yang baik untuk kesehatan. Kacang kenari misalnya, mengandung melatonin secara alami yang mendukung kualitas tidur di malam hari.

    Kenari memiliki kandungan melatonin yang tinggi di antara semua jenis kacang-kacangan. Pilihlah kacang kenari mentah untuk mendapatkan efek maksimal untuk tubuh. Porsinya bisa satu genggam kecil atau sekitar 30 gram.

    “Kenari juga mengandung magnesium, mineral yang membantu menenangkan aktivitas saraf dan membuat orang lebih mudah tidur,” kata ahli gizi Lauren Menaker, RDN, dikutip dari EatingWell.

    Pistachio juga cocok dikonsumsi sebelum tidur. Kacang pistachio mengandung melatonin, serat, dan protein yang membuat rasa kenyang lebih lama.

    3. Apel

    Apel merupakan camilan malam yang baik karena rendah indeks glikemik, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang dapat mengganggu tidur. Kandungan seratnya juga membantu membuat kenyang lebih lama dan mencegah ngemil berlebihan.

    Apel mengandung melatonin dalam jumlah kecil serta vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan untuk membantu mengurangi stres oksidatif, yang berpotensi mengganggu kualitas tidur.

    Kandungan potasiumnya memang rendah, tetapi tetap memberi kontribusi kecil untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. Jika dibandingkan dengan makanan tinggi gula atau lemak, apel adalah pilihan camilan malam yang lebih sehat untuk tidur. Satu buah apel seberat 150-250 gram sudah cukup untuk membuat perut kenyang.

    4. Popcorn

    Popcorn tawar juga bisa menjadi pilihan camilan sehat di malam hari. Popcorn mengandung tinggi serat yang bisa memunculkan rasa kenyang sampai pagi. Satu porsi popcorn ukuran kecil sebanyak 25-30 gram sudah cukup sebagai camilan.

    Juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Kristen Smith, RDN mengingatkan untuk hati-hati pada perasa dan pemanis yang biasanya digunakan dalam produk popcorn. Hindari juga penggunaan mentega dan garam secara berlebihan.

    Ia menyarankan popcorn dibuat dengan lemak sehat seperti minyak zaitun atau rempah-rempah segar.

    “Belilah popcorn dalam kemasan porsi tunggal atau tuangkan dalam mangkok untuk membantu mengontrol asupan kalori, daripada ngemil langsung dari bungkusnya saat duduk di sofa,” kata Smith.

    5. Roti Gandum Panggang

    Roti gandum utuh panggang atau biskuit gandum utuh bisa menjadi pilihan camilan malam hari. Produk gandum utuh memiliki karbohidrat kompleks dan serat yang tinggi sehingga membantu memperlambat lonjakan gula darah.

    Selai kacang alami bisa ditambahkan dalam roti gandum tersebut. Ahli gizi Lisa Young, RND menuturkan selai kacang mengandung lemak sehat yang dapat meningkatkan kadar serotonin.

    “Selai kacang mengandung lemak sehat yang dapat meningkatkan kadar serotonin. Serotonin adalah hormon yang memberi rasa bahagia dan membantu tubuh lebih rileks,” kata Young.

    (avk/tgm)