Produk: karbohidrat

  • Terlalu Banyak Konsumsi Madu Ternyata Ada Dampaknya, Ini 5 Efek Buruk bagi Kesehatan Tubuh

    Terlalu Banyak Konsumsi Madu Ternyata Ada Dampaknya, Ini 5 Efek Buruk bagi Kesehatan Tubuh

    JAKARTA – Madu adalah salah satu bahan alami yang sering digunakan, baik sebagai makanan maupun untuk perawatan tubuh. Madu dikenal baik untuk pencernaan, kulit, rambut, dan lainnya.

    Madu dianggap sebagai pemanis alami yang lebih sehat dibanding gula biasa. Rasanya  manis dan manfaatnya yang banyak, tak heran banyak orang menambahkan madu ke dalam oatmeal, susu, atau dessert.

    Beberapa manfaat mengonsumsi madu di antaranya meningkatkan daya tahan tubuh, membantu penyembuhan luka, mendukung sistem pencernaan, meredakan sakit tenggorokan, hingga baik untuk kulit.

    Menurut American Heart Association, batas konsumsi madu per hari adalah pria maksimal 9 sendok teh (sekitar 36 gram), dan wanita serta anak-anak maksimal 6 sendok teh (sekitar 24 gram).

    Meskipun madu alami dan sehat, tetap saja konsumsi berlebihan bisa menimbulkan masalah kesehatan. Berikut 5 efek buruk kebanyakan mengonsumsi madu, seperti dilansir dari laman Healthshots pada Sabtu, 19 Juli.

    Meningkatkan Gula Darah

    Madu mengandung gula dan karbohidrat dalam jumlah tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, kadar gula darah bisa naik drastis. Bagi penderita diabetes, hal ini bisa sangat berbahaya. Penelitian dalam Progress in Cardiovascular Diseases menyebutkan diet tinggi gula, termasuk madu bisa memicu resistensi insulin.

    Menurunkan Tekanan Darah Secara Berlebihan

    Meski madu bisa membantu menurunkan tekanan darah, konsumsi terlalu banyak justru bisa menyebabkan tekanan darah terlalu rendah (hipotensi), yang dalam jangka panjang bisa mengganggu fungsi jantung. Hal ini dibuktikan dalam studi di International Journal of Molecular Sciences.

    Masalah Pencernaan

    Kandungan fruktosa yang tinggi dalam madu bisa memicu masalah perut seperti sembelit, kembung, hingga diare. Madu termasuk dalam golongan makanan FODMAP (karbohidrat sulit diserap usus halus) yang sebaiknya dihindari penderita IBS (Irritable Bowel Syndrome), menurut International Journal of Preventive Medicine.

    Meningkatkan Berat Badan

    Satu sendok teh madu mengandung sekitar 64 kalori. Jika tidak dikontrol, konsumsi madu bisa menambah asupan kalori harian dan menyebabkan berat badan naik, terutama bagi Anda yang sedang diet.

    Masalah Gigi

    Madu memang alami, tapi tetap saja tinggi gula. Sekitar 82 persen dari kandungan madu adalah gula. Ini bisa menyebabkan kerusakan gigi jika dikonsumsi berlebihan. Sifatnya yang lengket, madu juga mudah menempel di gigi dan mempercepat pembentukan plak.

  • Makanan yang Cocok untuk Radang Tenggorokan, Ini Jenis-jenisnya

    Makanan yang Cocok untuk Radang Tenggorokan, Ini Jenis-jenisnya

    YOGYAKARTA – Rasa panas, nyeri, dan tidak nyaman yang dirasakan saat mengalami radang tenggorokan, dapat membuat Anda sulit menelan makanan atau minuman. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa mengonsumsi makanan yang cocok untuk radang tenggorokan. Apa saja jenis makanan itu? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

    Makanan yang Cocok untuk Radang Tenggorokan

    Makanan yang bersifat lunak dan sangat mudah ditelan biasanya aman untuk Anda konsumsi saat mengalami radang tenggorokan. Teksturnya yang lembut akan membantu mengurangi iritasi pada tenggorokan Anda. Selain itu, makanan dan minuman hangat juga akan membantu tenggorokan menjadi lebih lega.

    Makanan tertentu akan meringankan rasa sakit sambil menurunkan peradangan dan menambah sistem imunitas tubuh. Di bawah ini adalah beberapa di antaranya:

    Kencur

    Kencur termasuk salah satu rempah ajaib dan makanan yang baik untuk radang tenggorokan. Sebab, kencur merupakan herbal yang bersifat dingin untuk sifat radang yang bersifat panas.

    Anda dapat mengonsumsinya dengan cara memarutnya dan kemudian tambahkan ke dalam makanan dan minuman. Selain itu, Anda juga dapat merebusnya, dan mengonsumsi airnya.

    Smoothie

    Smoothie dapat menjadi makanan lengkap yang baik untuk radang tenggorokan dengan cepat. Jika Anda memilih bahannya dengan baik, smoothie dapat Anda pilih sebagai asupan protein sehat, lemak baik, dan karbohidrat kaya nutrisi, selain vitamin, mineral, dan antioksidan.

    Radang tenggorokan akan membuat nafsu makan Anda memburuk. Smoothie bisa jadi solusi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, mengenyangkan, dan sekaligus meredakan sakit tenggorokan.

    Madu

    Jika Anda mengalami batuk disertai radang tenggorokan, madu bisa membantu. Madu memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, antiproliferatif, antimikroba, antikanker, dan antimetastatik. Ini juga dapat Anda jadikan obat pereda batuk.

    Tambahkan madu ke dalam makanan atau minuman hangat. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsinya secara langsung.

    Selain mengonsumsi beberapa makanan, Anda juga bisa mengonsumsi obat untuk atasi rasa sakit pada tenggorokan.

    Teh chamomile dengan lemon

    Selain mengandung senyawa antiradang, chamomile dapat membantu Anda tertidur lebih cepat. Ketika mengalami radang tenggorokan, Anda perlu banyak beristirahat.

    Mengonsumsi teh chamomile dapat membantu Anda beristirahat dengan baik. Sehingga, tubuh bisa lebih kuat dalam melawan bakteri atau virus yang membuat Anda sakit.

    Selain itu, chamomile juga berfungsi membantu mengurangi kejang otot jika sedang batuk. Anda bisa celupkan sekantong teh chamomile ke dalam secangkir air panas, dan tambahkan lemon segar untuk penambah vitamin C dan bonus antioksidan.

    Kaldu sayuran dengan bawang putih, kunyit, dan lada hitam

    Secangkir kaldu hangat dapat menenangkan, dan uapnya dapat membantu melonggarkan hidung tersumbat ketika Anda mengalami radang tenggorokan. Selain itu, kaldu sayuran juga dapat memberikan nutrisi dan antioksidan, serta berbagai manfaat lain yang dapat dirasakan.

    Sementara itu, bawang putih mengandung senyawa belerang yang melawan peradangan dan mengandung senyawa anti bakteri, virus, dan jamur, yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

    Pastikan juga Anda menambahkan sedikit kunyit ke dalam kaldu. Komponen aktif dalam rempah ini, yaitu kurkumin, dapat menurunkan kadar enzim dalam tubuh yang memicu peradangan.

    Namun, kurkumin tidak bisa mengeluarkan manfaatnya dengan lengkap tanpa penambahan piperine. Zat ini bisa Anda dapatkan dalam lada hitam. Jadi, pastikan juga Anda menambahkan lada hitam. Ini bisa menjadi makanan terbaik untuk Anda konsumsi saat radang tenggorokan.

    Demikianlah ulasan mengenai makanan yang cocok untuk radang tenggorokan. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. 

  • Daftar Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Konsumsi Air Rebusan Serai

    Daftar Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Konsumsi Air Rebusan Serai

    Jakarta

    Air rebusan serai dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti membantu pencernaan, meredakan stres dan memiliki sifat antioksidan. Namun, tidak semua orang cocok mengonsumsinya.

    Ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi air serai karena bisa menimbulkan efek samping. Berikut kelompok orang yang tidak dianjurkan minum air rebusan serai, atau setidaknya perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

    Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Konsumsi AIr Rebusan Serai

    Ibu hamil, pengidap sakit ginjal, pengguna obat diuretik, dan orang yang memiliki alergi tidak dianjurkan untuk mengonsumsi air rebusan serai.

    1. Ibu Hamil

    Dikutip dari WebMD, serai kemungkinan tidak aman dikonsumsi selama kehamilan. Sebab, serai bisa merangsang rahim dan aliran menstruasi yang bisa menyebabkan keguguran.

    Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi ramuan apapun tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter.

    2. Pengidap Sakit Ginjal

    Orang yang mengidap sakit ginjal juga sebaiknya tidak mengonsumsi serai. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Renal Nutrition, mengonsumsi serai dalam dosis tinggi atau dosis rendah dalam jangka panjang bisa mengurangi Glomerular Filtration Rate (GFR).

    GFR merupakan laju rata-rata penyaringan darah yang terjadi di glomerulus, struktur ginjal yang berperan dalam menyaring limbah dan racun dari darah. Jadi, orang yang mengalami masalah dengan ginjal dianjurkan untuk tidak mengonsumsi air serai.

    3. Pengguna Obat Diuretik

    Dikutip dari laman Healthline, orang yang mengonsumsi obat diuretik tidak dianjurkan untuk minum air serai. Serai memiliki sifat yang mirip dengan obat diuretik.

    Diuretik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah dengan merangsang urinasi untuk mengeluarkan kelebihan garam dan air dari dalam tubuh. Jika obat diuretik dan air serai dikonsumsi bersamaan, tekanan darah bisa turun terlalu drastis dan memicu hipotensi atau tekanan darah rendah.

    4. Orang yang Memiliki Alergi

    Beberapa orang mungkin alergi terhadap serai. Dikutip dari laman India TV News, jika mengalami ruam kulit, gatal, bengkak, kesulitan bernapas atau reaksi alergi lainnya segera hentikan konsumsi air rebusan serai.

    Kandungan Nutrisi Serai

    Meski tidak dianjurkan untuk kelompok tertentu, serai merupakan sumber serat, karbohidrat, serta berbagai vitamin yang baik untuk tubuh. Dikutip dari laman Food Struck, dalam 100 gram serai terdapat berbagai kandungan nutrisi sebagai berikut:

    Kalori: 99 kkalZat besi: 8,2 gProtein: 1,8 gLemak: 0,49 gVitamin C: 2,6 gKarbohidrat: 25 gMagnesium: 60 mgKalsium: 65 mgKalium: 723 mgTembaga: 0,27 mgSeng: 2,2 mgMangan: 5,2 mgVitamin B1: 0,07 mgVitamin B2: 0,14 mgVitamin B3: 1,1 mgVitamin B5: 0,05 mgLemak jenuh: 0,12 gLemak tak jenuh tungga: 0,05 gLemak tak jenuh ganda: 0,17 g

    (elk/suc)

  • Pahami 7 Manfaat Gula Kelapa Organik yang Jarang Diketahui

    Pahami 7 Manfaat Gula Kelapa Organik yang Jarang Diketahui

    Di tengah meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, banyak orang mulai beralih ke pemanis alami sebagai alternatif pengganti gula pasir. Salah satu yang kian populer adalah gula semut kelapa organik.

    Tak hanya menawarkan rasa manis yang khas, gula semut kelapa organik juga menyimpan beragam manfaat bagi kesehatan, termasuk potensinya sebagai pilihan yang lebih ramah bagi penderita diabetes.

    Gula semut kelapa, yang juga dikenal sebagai gula kristal, merupakan gula kelapa versi bubuk yang proses pembuatannya masih sangat tradisional.

    Dinamakan “gula semut” karena bentuknya yang menyerupai rumah semut di dalam tanah. Proses organik memastikan bahwa sejak dari pohon kelapa hingga menjadi butiran gula, tidak ada bahan kimia seperti pestisida dan pengawet yang digunakan, menjadikannya pilihan yang lebih murni dan alami.

    Kaya Nutrisi dan Manfaat bagi Kesehatan
    Berbeda dengan gula pasir biasa yang sering disebut sebagai “kalori kosong”, gula semut kelapa organik mengandung sejumlah nutrisi penting yang bermanfaat bagi tubuh.

    Di dalamnya terkandung mineral seperti zat besi, seng, kalsium, dan kalium. Selain itu, gula ini juga diperkaya dengan antioksidan yang berfungsi untuk melawan radikal bebas dalam tubuh, sehingga membantu menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan kulit.

    Selaku eksportir organic coconut sugar asal Indonesia berhasil mengenalkan gula kelapa lokal ke pasar Dunia, Tropical Coco Indonesia memberikan beberapa informasi terkait beberapa manfaat gula semut kelapa organik bagi kesehatan tubuh sebagai berikut:

    Menjaga Kadar Gula Darah: Salah satu keunggulan utama gula kelapa adalah memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah dibandingkan gula pasir. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Dengan IG yang lebih rendah, gula kelapa tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis, sehingga dapat membantu mengelola kadar gula darah.Sumber Energi: Kandungan sukrosa dan fruktosa di dalamnya dapat menjadi sumber energi yang baik bagi tubuh untuk beraktivitas sehari-hari.Mendukung Kesehatan Pencernaan: Gula kelapa mengandung serat pangan yang disebut inulin. Serat ini dapat membantu menjaga kesehatan usus dan melancarkan sistem pencernaan.Menjaga Kesehatan Jantung: Kandungan kalium dalam gula kelapa berperan dalam membantu mengontrol tekanan darah, yang merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung.
    Gula Kelapa untuk Diabetes
    Pertanyaan yang sering muncul adalah, amankah gula semut kelapa organik bagi penderita diabetes? Berkat indeks glikemiknya yang lebih rendah (sekitar 35-54, dibandingkan gula pasir yang sekitar 60-65), gula kelapa sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman. Ini berarti tubuh menyerap glukosa dari gula kelapa dengan lebih lambat, sehingga kenaikan gula darah tidak terjadi secara tiba-tiba.

    Meskipun demikian, para ahli kesehatan dan American Diabetes Association mengingatkan bahwa penderita diabetes tetap harus bijak dalam mengonsumsinya.

    Gula kelapa tetap mengandung kalori dan karbohidrat yang perlu diperhitungkan dalam rencana makan harian. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk menentukan takaran yang aman dan sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

    Kuncinya adalah “moderasi”. Mengganti gula pasir dengan gula semut kelapa organik bisa menjadi langkah positif, namun bukan berarti bisa dikonsumsi secara berlebihan.

    Pilihan Pemanis yang Lebih Baik
    Gula semut kelapa organik hadir sebagai alternatif pemanis yang tidak hanya lebih sehat tetapi juga lebih ramah lingkungan.

    Dengan kandungan nutrisi yang lebih kaya dan indeks glikemik yang lebih rendah, gula ini menawarkan solusi bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula rafinasi tanpa harus mengorbankan rasa manis.

    Bagi masyarakat umum, beralih ke gula semut kelapa organik dapat menjadi bagian dari pola hidup yang lebih sehat. Sementara itu, bagi penderita diabetes, gula ini bisa menjadi pilihan yang lebih baik asalkan dikonsumsi dengan porsi yang terkontrol dan di bawah pengawasan medis. Dengan demikian, manfaat gula kelapa bagi kesehatan dapat dirasakan secara optimal

  • Ini Rekomendasi Menu Sarapan Sehat Anak Sekolah dari Ahli Gizi

    Ini Rekomendasi Menu Sarapan Sehat Anak Sekolah dari Ahli Gizi

    Jakarta – Sarapan adalah waktu makan yang seringkali dianggap sepele. Padahal, peran sarapan untuk menunjang aktivitas anak sangatlah besar.

    Pada usia sekolah, sarapan tidak hanya memberi energi, tapi juga membantu konsentrasi belajar dan meningkatkan daya tahan tubuh. Menu sarapan seperti apa sih yang cocok untuk anak?

    Agar menu sarapan anak benar-benar bernutrisi dan seimbang, penting bagi orang tua untuk mengombinasikan berbagai jenis makanan dalam satu piring. Langkah ini bisa mengikuti pedoman ‘Isi Piringku’ yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

    Berdasarkan pedoman tersebut, 1/2 piring terisi dengan sayur dan buah dan 1/2 berisi makanan pokok dan lauk. Pembagiannya seperti ini:

    Sisi piring pertama: 2/3 untuk makanan pokok dan 1/3 untuk lauk pauk.Sisi piring kedua: 2/3 untuk sayuran dan 1/3 untuk buah-buahan.

    Makanan Pokok

    Makanan pokok merupakan sumber karbohidrat yang penting untuk memberikan energi untuk beraktivitas. Dikutip dari laman Kemenkes, beberapa sumber makanan pokok bisa disesuaikan dengan wilayah masing-masing.

    Beberapa makanan pokok yang dimaksud seperti beras, jagung, umbi-umbian, kentang, roti, mi, dan pasta. Beras misalnya bisa diolah menjadi nasi putih atau diolah menjadi produk lain seperti nasi kuning, nasi uduk, atau bubur.

    Mi juga bisa diolah menjadi olahan yang enak dan sehat seperti mi goreng, tapi harus dikombinasikan dengan sayur sawi dan irisan wortel, serta tambahan telur sebagai protein.

    Lauk Pauk

    Lauk pauk merupakan sumber protein yang penting untuk tubuh. Protein saat sarapan membangun dan memperbaiki jaringan tubuh dan membuat kenyang lebih lama. Protein juga berperan mendukung pertumbuhan otot dan metabolisme yang optimal.

    Ada dua jenis protein yang tersedia, yaitu hewani dan nabati. Protein hewani bisa didapatkan dari daging merah, unggas, ikan, dan telur. Sedangkan, protein nabati bisa didapatkan dalam bentuk tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

    Telur bisa diolah menjadi telur dadar, telur orak-arik, telur ceplok, hingga roti sandwich isi telur dan sayur. Olahan telur juga bisa dikombinasikan dengan saus seperti asam manis agar lebih disukai anak-anak.

    Untuk daging ayam bisa diolah menjadi ayam panggang, ayam suwir kecap, hingga ayam teriyaki. Sedangkan, daging sapi bisa diolah menjadi tumis sapi sayur, hingga semur daging cincang.

    Sayuran

    Sayur-sayuran menyimpan berbagai kandungan penting seperti asam folat, vitamin, potassium, dan karoten yang dibutuhkan oleh tubuh. Konsumsi sayur memiliki banyak manfaat seperti memperlancar buang air besar, mencegah berbagai penyakit kronis, dan menjaga berat badan seimbang.

    Beberapa contoh sayuran yang populer digunakan seperti bayam, kangkung, buncis, brokoli, wortel, dan masih banyak lainnya. Sayuran seperti bayam bisa diolah menjadi sayur bening. Wortel, kol, brokoli, dan buncis bisa dikombinasikan dengan kentang untuk sayur sop.

    Lalu, kangkung juga bisa dibuat menjadi tumis kangkung saus tiram.

    Buah-buahan

    Tambahkan juga buah sebagai menu sarapan untuk anak-anak. Buah-buahan mengandung air, antioksidan, serta vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

    Beberapa jenis buah yang direkomendasikan seperti pisang, melon, semangka, pepaya, apel, dan masih banyak lagi.

    Kenapa Sarapan Penting untuk Anak?

    Ketua Umum Pergizi Pangan Prof Dr Hardinsyah, MS menuturkan sarapan sangat penting untuk anak. Setelah tidur selama delapan jam, tubuh membutuhkan asupan nutrisi ketika bangun di pagi hari. Nutrisi tersebut bisa dipenuhi dengan sarapan bernutrisi.

    “Saat tidur, organ-organ di dalam tubuh kita bekerja, seperti jantung, paru-paru, lambung, itu membutuhkan zat gizi, tidak hanya energi. Dan ketika kita bangun di pagi hari, hampir sepertiga kebutuhan harian kita sudah digunakan ketika tidur jadi itu perlu diganti atau di-replace,” kata Prof Hardinsyah dalam sebuah wawancara.

    Sarapan juga berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran, kinerja kognitif, dan prestasi anak di sekolah. Menurut Prof Hardinsyah, ini bisa membuat anak lebih fokus saat menerima pelajaran.

    (avk/tgm)

  • Sarapan dengan Nasi Uduk atau Bubur, Mana yang Lebih Sehat? Ini Jawaban Ahli

    Sarapan dengan Nasi Uduk atau Bubur, Mana yang Lebih Sehat? Ini Jawaban Ahli

    Jakarta

    Sarapan adalah waktu makan yang penting untuk mengisi energi sebelum beraktivitas. Beberapa menu sarapan yang paling populer di Indonesia adalah nasi uduk dan bubur ayam.

    Keduanya sebenarnya sama-sama lezat, mudah ditemukan, dan harganya murah. Namun, jika dibandingkan antara keduanya, mana yang lebih sehat untuk sarapan?

    Nasi Uduk Vs Bubur

    Spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK menjelaskan sehat atau tidaknya suatu menu sarapan itu tergantung dari cara penyajian. Ini juga termasuk ketika membandingkan nasi uduk atau bubur ayam.

    Meski begitu, jika membandingkan nasi uduk dan bubur, dr Raissa menyebut bubur lebih mudah diproses oleh sistem pencernaan.

    “Lebih sehat atau tidaknya tergantung dari cara penyajian dan topping dan bumbu yang digunakan. Namun, pada umumnya bubur lebih rendah kalori dan lebih mudah dicerna dibandingkan dengan nasi uduk,” jelas dr Raissa ketika dihubungi detikcom.

    dr Raissa juga mengingatkan penggunaan topping untuk masing-masing makanan. Ia mengimbau untuk mengurangi topping nasi uduk atau bubur yang digoreng, karena dapat meningkatkan asupan lemak tidak sehat dan kalori.

    “Tapi perhatikan tambahan lauknya, sebaiknya jangan pakai gorengan seperti ayam goreng atau kerupuk. Lebih baik dengan ayam suwir rebus atau telur untuk toppingnya,” kata dr Raissa.

    “Intinya protein harus diutamakan dan berkualitas,” tandasnya.

    Menu sarapan favorit lainnya adalah nasi uduk. Foto: Getty Images/Kadek Bonit Permadi

    Meski boleh dikonsumsi, perlu diingat pengaturan porsi untuk masing-masing jenis makanan. Pada nasi uduk biasanya mengandung karbohidrat dan santan yang cukup tinggi di dalamnya.

    Pakar teknologi pangan Prof Dr Hardinsyah, MS menyarankan pengaturan nutrisi dengan metode piring makan. Misalnya, nasi uduk sekitar 1/4 piring atau lebih sedikit, 1/4 piring berisi aneka lauk, dan 2/4 sisanya bisa terisi sayur dan buah.

    “Yang penting dikonsumsi seimbang dan sesuai kebutuhan,” kata Prof Hardinsyah dalam sebuah wawancara.

    Sama halnya dengan bubur ayam, pengaturan porsi juga sangat penting. Ahli gizi Neng Milani Suhaeni, STr, Gz menuturkan tak sedikit orang ‘kalap’ mengambil topping untuk bubur ayam, sehingga status gizi makanan menjadi tidak seimbang.

    “Tergantung porsi yang dikonsumsi, tergantung juga sama topping yang dipakai, kan biasanya kalau di Indonesia makan bubur ayam tambahannya pakai gorengan, atau sate ati ampela, atau sate kulit, telur puyuh. Nah, sumber lemak ini yang harus jadi perhatian, apalagi dalam bubur kan sangat minim sekali serat, jadi nggak seimbang kebutuhannya. Kalaupun mau sehat ya bubur manado, yang lengkap ada protein hewani, sayuran, labu kuning,” jelasnya terpisah.

    Sarapan yang baik adalah sarapan yang menyediakan banyak protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Kombinasi makanan sehat memberi energi dan memastikan tubuh bisa memulai hari tanpa gangguan lapar.

    Dikutip dari Hopkins Medicine, berikut penjelasan lengkapnya:

    1. Tinggi Protein

    Ahli gizi klinis Sibley Memorial Hospital, Regina Shvets menuturkan protein seharusnya menjadi fokus utama saat sarapan. Fungsi protein meliputi membentuk hormon, menyediakan energi, membangun dan memperbaiki otot, serta mendukung sistem kekebalan tubuh.

    “Makanan tinggi protein juga baik untuk mengontrol berat badan karena membuat kita merasa kenyang lebih lama. Ketika kita kenyang lebih lama, lebih mudah untuk menahan diri dari ngemil,” kata Regina.

    Salah satu sumber protein yang murah dan mudah didapatkan adalah telur. Satu butir telur ukuran besar bisa mengandung protein sampai 6,2 gram.

    “Telur sangat bergizi. Telur adalah salah satu sumber protein berkualitas tinggi terbaik dan mengandung semua asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi tubuh kita sendiri,” sambungnya.

    2. Sayur dan Buah

    Sayur dan buah-buahan tidak boleh dilewatkan. Buah dan sayur merupakan sumber vitamin, mineral, karbohidrat kompleks, dan serat alami yang penting untuk tubuh. Konsumsi sayuran dan buah secara rutin membantu meningkatkan kesehatan pencernaan hingga membantu menjaga berat badan ideal.

    “Buah beri, mangga, apel, nanas, bayam, kale, dan seledri bisa menambah warna dan rasa pada piring sarapan Anda. Ini bisa juga dengan mudah diblender menjadi smoothie yang praktis dibawa saat bepergian,” jelas Regina.

    3. Lemak Sehat

    Lemak sehat tetap dibutuhkan oleh tubuh untuk mendapatkan lebih banyak energi. Konsumsi lemak sehat juga dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik dan pengendalian gula darah yang lebih stabil.

    Beberapa pilihan alternatif menu makanan dengan lemak sehat meliputi:

    Alpukat.Kacang-kacangan seperti kenari atau almond.Biji-bijian seperti biji labu dan biji bunga matahari.Ikan berlemak, seperti salmon, tuna, dan sarden.

    (avk/tgm)

  • 16 Buah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Diabetes, Enak dan Mudah Didapat

    16 Buah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Diabetes, Enak dan Mudah Didapat

    Jakarta

    Buah dikenal sebagai sumber alami vitamin dan antioksidan. Namun, banyak pengidap diabetes ragu untuk mengonsumsinya karena kandungan gula alami yang dimiliki. Padahal, buah tetap penting dalam pola makan sehari-hari, termasuk bagi mereka yang hidup dengan diabetes.

    Meskipun buah mengandung karbohidrat yang akan diproses tubuh menjadi gula, karbohidrat tersebut tergolong sehat dan dibutuhkan untuk mendukung fungsi otak serta sel darah merah. Kandungan serat yang tinggi dalam buah juga membantu menyeimbangkan kadar gula alami yang terkandung di dalamnya.

    “Serat memperlambat pencernaan,” jelas Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD, ahli diet dari Cleveland Clinic.

    “Itu membantu kita merasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan gula darah.”

    Selain itu, buah juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang berperan dalam menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.

    Buah yang Baik untuk Pengidap Diabetes

    Semua buah pada dasarnya baik dikonsumsi, bahkan bagi pengidap diabetes. Namun, agar lebih aman dan tepat, pemilihan buah sebaiknya mempertimbangkan indeks glikemik (IG), yakni ukuran seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah.

    Indeks glikemik diukur dalam skala 0 hingga 100. Makanan dengan nilai IG rendah, memiliki angka 50 atau kurang, dianggap tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara signifikan.

    Beberapa contoh buah dengan indeks glikemik rendah yang aman untuk dikonsumsi pengidap diabetes antara lain:

    ApelCeriPersikRaspberryAprikotPirAnggurJerukStroberiBlueberryJeruk baliDelimaAraNectarineKiwiAlpukat

    Secara umum, buah terbaik untuk pengidap diabetes atau siapapun adalah buah segar. Buah utuh dalam kondisi segar atau beku sebaiknya menjadi pilihan utama karena kaya akan serat dan berbagai nutrisi penting.

    “Buah dan sayur dengan warna berbeda memiliki vitamin, mineral, dan antioksidan yang berbeda pula,” ujar Patton.

    “Untuk mendapatkan semua manfaatnya, carilah buah dan sayur yang berwarna-warni, mulai dari stroberi merah hingga blackberry ungu tua dan semua warna di antaranya.”

    (suc/suc)

  • Cara Simpan MPASI Rumahan agar Tak Cepat Basi, Ini Tips dari Dokter Anak

    Cara Simpan MPASI Rumahan agar Tak Cepat Basi, Ini Tips dari Dokter Anak

    Jakarta

    Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah makanan yang mudah dikonsumsi dan dicerna bayi. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, MPASI harus menyediakan nutrisi tambahan untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang bertumbuh.

    Setelah berusia lebih dari 6 bulan, bayi membutuhkan lebih banyak vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Kebutuhan gizi yang tinggi ini tak bisa didapatkan hanya dari ASI. Bukan berarti menghentikan pemberian ASI, MPASI hanya sebagai sarana untuk melengkapi ASI.

    MPASI rumahan menjadi pilihan banyak orang tua karena dinilai alami dan bergizi. Penting untuk mengetahui cara simpan MPASI agar tidak cepat basi dan terbuang sia-sia.

    Cara Simpan MPASI Rumahan agar Tidak Basi

    Dokter anak konsultan nutrisi metabolik, dr Yoga Devaera, Sp.AK menyarankan untuk menyimpan MPASI di freezer atau di kulkas.

    “Frozen atau simpan dalam kulkas, panaskan saat akan digunakan,” kata dr Yoga kepada detikcom, Sabtu (12/7/2025).

    Senada dengan hal tersebut, dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), makanan seperti daging, ikan, telur, susu, kedelai, nasi, pasta, dan sayur-sayuran harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat celsius. Sebab bakteri penyebab kontaminasi bisa tumbuh di makanan-makanan tersebut. Makanan beku yang ada di lemari pendingin bisa dipanaskan dengan microwave.

    Sementara itu, dikutip dari laman Bump, juru bicara American Academy of Pediatrics sekaligus dokter anak, Dina Dimaggio, MD dan Anthony F, Porto, MD, MPH menyarankan untuk membekukan pure seperti buah di wadah cetakan es batu. Sebagai informasi, menurut Academy of Nutrition and Dieteticd, pure adalah makanan berteksur halus yang disajikan sebagai makanan padat pertama bayi.

    Tuang dua sendok pure per wadah. Setelah dibekukan, pindahkan pure ke kantong freezer berlabel. Makanan bisa dibekukan hingga 1 bulan.

    Pure sayuran dengan kadar nitrat tinggi, serta daging, unggas, ikan, dan telur yang telah disaring bisa disimpan di lemari es selama satu hari atau dibekukan selama satu bulan.

    Tips Memberikan MPASI kepada Anak

    Ada sejumlah tips dalam memberikan MPASI kepada anak. Berikut di antaranya.

    1. Jangan Bingung dalam Memberikan Makanan Pertama ke Anak

    Tidak ada satupun makanan yang tepat untuk memulai. Bahkan beberapa dokter anak mungkin berbeda pendapat tentang saran yang diberikan kepada orang tua.

    IDAI menyarankan untuk memulai MPASI dengan makanan yang dihaluskan, sehingga menjadi pure. Adapun banyaknya energi tambahan yang diperlukan dari MPASI adalah sebanyak 200 kkal per hari.

    Mengenai jenis makanannya, Dina Dimaggio, MD dan Anthony F, Porto, MD, MPH memberi saran untuk memulai dengan buah dan sayuran utuh sederhana yang biasa dikonsumsi keluarga. Misalnya, pisang, apel, labu, wortel, atau ubi jalar.

    Jika suka makan alpukat, haluskan alpukat matang dengan ASI atau susu formula sampai halus dan memiliki konsistensi seperti sup. Berikan sedikit atau sebanyak yang diinginkan bayi.

    2. Ketahui Makanan yang Perlu Dihindari

    Bayi memang bisa menikmati beragam makanan, namun ada juga beberapa yang harus dihindari. Bayi di bawah 1 tahun tidak boleh diberikan madu atau makanan yang mengandung madu karena risiko botulisme.

    Botulisme adalah keracunan yang disebabkan oleh Clostridium botulinum. Makanan yang tidak dipasteurisasi seperti susu, daging, telur, ikan, atau ayam yang kurang matang juga harus dihindari karena bisa mengandung bakteri berbahaya.

    Biasanya, dokter anak akan menyarankan untuk menunda pemberian makanan yang berpotensi alergi sampai usia satu tahun. Contoh makanan yang berpotensi alergi yaitu kacang tanah, kacang kedelai, telur, gandum, ikan, kerang, dan lain sebagainya.

    Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penting untuk memberi bayi makanan yang berpotensi alergi lebih awal. Dengan asumsi bayi tidak berisiko tinggi alergi makanan, setelah usia enam bulan, bicarakan dengan dokter tenang memasukkan makanan-makanan ini ke menu makan bayi.

    4. Ketahui Tanda-tanda Alergi

    Beberapa tanda-tanda alergi yang perlu diwaspadai, yaitu:

    Pembengkakan mulut atau lidah, pembengkakan mata, gatal di seluruh tubuh, eksim yang semakin parahMuntah atau diareBatuk, tersedak, atau kesulitan bernapasBibir, mulut atau jari kebiruan, atau denyut nadi lemahHilangnya kesadaranMPASI Kemasan Vs MPASI Rumahan

    Dikutip dari laman IDAI, MPASI komersial atau kemasan dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. MPASI komersial juga mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi, dibuat dengan steril, dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.

    dr Wiyani Pambudi SPA, IBLC juga mengatakan bahwa MPASI kemasan sudah diproduksi dengan aman dan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu, MPASI kemasan mungkin juga lebih praktis.

    “Cuma concern-nya, sebisa mungkin ini sebagai alternatif aja. Karena kalau kita lihat, MPASI yang dibuat sendiri di rumah itu aset keluarga lho,” kata dr Wi, dikutip dari pemberitaan detikHealth sebelumnya.

    Aset keluarga yang dimaksud, yaitu dengan membuat MPASI home made, ibu akan mendapat pengetahuan dalam bahan makanan untuk menu rumahan sebagai bahan MPASI. Pengetahuan ini juga bisa diturunkan kepada anak.

    MPASI buatan sendiri juga memiliki kekayaan tekstur, aroma, rasa, dan kandungan gizi yang lebih terjamin. Keragaman pangan saat bayi makan MPASI yang dibuat di rumah juga memberi pengalaman makan yang lebih kaya dan kemudahan dalam proses pembelajaran makan bayi selanjutnya.

    (elk/tgm)

  • Waspada! Ini Efek Konsumsi Bayam dan Kangkung Terlalu Sering

    Waspada! Ini Efek Konsumsi Bayam dan Kangkung Terlalu Sering

    Jakarta

    Bayam (spinach) dan kangkung (water spinach) merupakan jenis sayuran hijau yang bisa ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

    Kedua sayuran ini sering diolah menjadi sayur bening atau tumis, serta memiliki beragam kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

    Nutrisi dan Manfaat Bayam

    Dikutip dari laman Nutrition Value, angka kecukupan gizi harian umumnya didasarkan pada pola makan sebanyak 2.000 kalori per hari. Dalam setiap 100 gram bayam, terdapat berbagai nutrisi penting yang memberikan kontribusi terhadap kebutuhan harian tubuh, di antaranya:

    23 kalori0,4 gram lemak total atau 1 persen dari dari daily value (DV) atau nilai kebutuhan harian79 mg natrium atau 3 persen 3,6 gram karbohidrat atau 1 persen2,2 gram serat pangan atau 8 persen dari kebutuhan harian0,4 gram gula alami2,9 gram protein atau 6 persen dari kebutuhan harian99 miligram (mg) kalsium atau 8 persen dari kebutuhan harian2,7 mg zat besi atau 15 persen dari kebutuhan harian558 mg kalium atau 12 persen dari kebutuhan harian

    Dikutip dari Healthline, bayam memiliki manfaat berupa meningkatkan kesehatan mata, mengurangi stres oksidatif, membantu mencegah kanker, hingga mengurangi kadar tekanan darah.

    Nutrisi dan Manfaat Kangkung

    Adapun dalam setiap 100 gram kangkung, terkandung:

    30 kalori0,7 gram lemak total atau 1 persen dari daily value (DV) atau kebutuhan harian4,7 gram karbohidrat atau 2 persen dari kebutuhan harian3,2 gram protein nabati, setara dengan 6 persen dari kebutuhan harian70 mg kalsium atau 5 persen dari kebutuhan harian4,4 mg zat besi atau 24 persen dari kebutuhan harian185 mg kalium atau 4 persen dari kebutuhan harian

    Menurut National Nutrition Council Filipina, kangkung baik untuk menurunkan tekanan darah, memberikan kekebalan terhadap kanker, meningkatkan penglihatan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengobati penyakit kulit. Kangkung merupakan sumber yang kaya akan berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan.

    Kangkung juga mengandung kalium dan zat besi. Karena tumbuh dan berkembang di lingkungan semi-akuatik, kangkung juga menyediakan banyak elektrolit. Manfaat kesehatan penting lainnya dari kangkung adalah mencegah sembelit karena kandungan seratnya yang tinggi dan membantu melancarkan buang air besar.

    Meskipun bayam dan kangkung menawarkan banyak manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang untuk menghindari efek samping. Beberapa di antaranya bahkan bisa memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi individu dengan penyakit tertentu.

    Efek Konsumsi Bayam Berlebihan

    Dikutip dari Medicine Net dan Livestrong, efek samping terlalu banyak mengonsumsi bayam sebagai berikut.

    1. Meningkatkan Risiko Batu Ginjal

    Karena bayam mengandung asam oksalat dalam jumlah tinggi dibandingkan sayuran hijau lainnya, konsumsi bayam secara berlebihan dapat berperan dalam pembentukan batu ginjal kalsium-oksalat, yaitu jenis batu ginjal yang paling umum.

    Dalam kasus yang jarang terjadi, mengonsumsi makanan tinggi oksalat, seperti bayam dalam jumlah ekstrem dapat menyebabkan hiperoksaluria, yaitu kondisi saat tubuh mengeluarkan oksalat secara berlebihan melalui urine.

    Menurut Cedar-Sinai Medical Center, ketika kristal oksalat bertemu dengan kalsium di ginjal, keduanya bisa membentuk batu ginjal.

    Penelitian yang dilakukan oleh USDA Crop Improvement and Protection Research pada tahun 2016 juga mengeksplorasi kemungkinan untuk mengembangkan varietas bayam dengan kandungan oksalat yang lebih rendah guna mengurangi efek samping senyawa oksalat terhadap kesehatan.

    “Hal ini dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal pada orang-orang tertentu,” kata Dr Joseph Roberts, asisten profesor nutrisi di Arizona State University di Phoenix, dikutip dari American Heart Association (AHA), Kamis (11/7/2025).

    “Orang yang rentan terhadap batu ginjal terkadang diberi diet rendah oksalat. Merebus bayam dapat mengurangi jumlah oksalat yang Anda konsumsi,” kata Roberts.

    2. Memicu Masalah Pencernaan

    Mengonsumsi bayam dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan penumpukan gas, perut kembung, dan kram, karena tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna serat dalam jumlah besar. Kandungan serat yang tinggi dalam bayam memang baik untuk kesehatan pencernaan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, justru bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare, sakit perut, hingga demam ringan pada sebagian orang.

    Selain itu, konsumsi bayam yang terlalu banyak justru bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh. Hal ini disebabkan oleh interaksi antara serat tinggi dan senyawa seperti asam oksalat, yang dapat mengikat zat besi dan membuatnya sulit diserap secara optimal.

    3. Mengganggu Kinerja Obat

    Pasien yang mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah) seperti warfarin disarankan untuk membatasi konsumsi bayam, karena sayuran ini mengandung vitamin K dalam jumlah sangat tinggi. Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah, sehingga asupannya yang berlebihan dapat mengganggu efektivitas obat antikoagulan dan memengaruhi stabilitas kadar pembekuan darah.

    “Vitamin K, yang berperan penting dalam pembekuan darah, dapat mengganggu kerja pengencer darah warfarin. Hal ini tidak terlalu menjadi masalah dengan pengencer darah yang lebih baru. Tetapi pengguna warfarin harus konsisten dalam mengonsumsi vitamin K, yang akan membantu menstabilkan kadar warfarin,”kata Roberts.

    4. Meningkatkan Risiko Penyakit Asam Urat

    Makanan nabati seperti bayam mengandung purin alami yang akan diubah tubuh menjadi asam urat. Pada sebagian orang yang rentan terhadap masalah terkait purin, atau mereka yang mengalami hiperurisemia (kadar asam urat tinggi dalam darah), konsumsi purin dalam jumlah berlebihan, termasuk dari bayam, dapat menimbulkan masalah kesehatan.

    Jika tubuh tidak mampu membuang kelebihan asam urat melalui ginjal, kadar asam urat dapat meningkat. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat di persendian, yang memicu penyakit asam urat (gout) seperti nyeri hebat dan pembengkakan.

    Pharmacy Times juga memperingatkan, makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti bayam, sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah sangat besar, terutama oleh individu yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit asam urat.

    “Bayam juga mengandung purin, yang diubah menjadi asam urat di dalam tubuh. Pada pengidap asam urat, asam urat dapat memicu serangan,” kata Roberts.

    Efek Konsumsi Kangkung Berlebihan

    Dikutip dari Vietnam Vn, kangkung merupakan salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh pengidap penyakit asam urat. Mengonsumsi kangkung dapat memicu peningkatan produksi asam urat dalam tubuh, sehingga memperburuk gejala seperti nyeri sendi dan rasa tidak nyaman.

    Selain itu, kangkung juga mengandung kalsium oksalat dalam jumlah yang cukup tinggi. Senyawa ini berisiko membentuk batu ginjal, terutama pada individu yang memiliki riwayat gangguan ginjal.

    Oleh karena itu, bagi yang menderita batu ginjal atau memiliki masalah fungsi ginjal, disarankan untuk membatasi asupan kangkung dalam pola makan sehari-hari.

    (suc/tgm)

  • Ciri-ciri Makanan Sudah Basi dan Tak Layak Dikonsumsi

    Ciri-ciri Makanan Sudah Basi dan Tak Layak Dikonsumsi

    Jakarta

    Makanan basi adalah jenis makanan yang mengalami perubahan kondisi, sehingga terjadi penurunan kualitas dan kelayakan untuk dikonsumsi. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh proses pembusukan alami atau kontaminasi mikroorganisme.

    Salah satu penyebab utama pembusukan adalah pertumbuhan patogen, seperti bakteri, virus, atau parasit, terutama ketika makanan tidak disimpan dalam suhu yang sesuai. Penyimpanan dalam suhu rendah sekalipun tidak menjamin makanan bebas dari kontaminasi jika berlangsung terlalu lama atau tidak higienis.

    Meskipun tidak semua makanan basi secara langsung menyebabkan gangguan kesehatan, risiko keracunan makanan atau dampak terhadap kesehatan tetap ada.

    Ciri-ciri Makanan Sudah Basi

    Dietisien dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada, Leiyla Elvizahro, S Gz, mengatakan pentingnya mengenali tanda-tanda makanan yang sudah basi atau tak higienis. Menurutnya, makanan basi kerap kali dapat dikenali melalui, perubahan bau, tekstur, dan warna.

    Leiyla menghimbau agar masyarakat membiasakan diri untuk mencium aroma makanan terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Deteksi dini lewat pancaindra sering kali cukup untuk mencegah konsumsi makanan yang beresiko.

    “Makanan seperti nasi, mie, dan lontong yang kaya karbohidrat akan mudah basi jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Tanda-tandanya antara lain berbau asam, berlendir, atau muncul jamur,” jelas Leiyla, dikutip dari Universitas Gadjah Mada, Kamis (10/7/2025).

    Makanan yang Mudah Basi

    Menurut Leiyla, makanan berbahan dasar daging, ikan, dan produk susu menjadi kelompok yang paling rentan. Tanda-tanda kerusakan pada olahan daging misalnya bisa dikenali dari bau amis menyengat, warna kehijauan, serta tekstur yang berlendir.

    Sementara susu yang sudah basi akan menggumpal dan mengeluarkan bau asam tajam. Jika dikonsumsi, makanan ini bisa menyebabkan infeksi saluran cerna dan dehidrasi berat.

    Leiyla menambahkan, bahan pangan hewani harus disimpan di suhu dingin dan dimasak dengan suhu cukup tinggi untuk membunuh bakteri patogen.

    “Kalau sayur dan buah yang busuk dapat dilihat dari bentuknya yang layu, lembek, atau berlendir. Kulit buah juga mengkerut serta timbul jamur berwarna putih atau hijau,” ujar Leiyla.

    Dampak Mengonsumsi Makanan Basi

    Makanan basi dapat terkontaminasi dapat mengakibatkan keracunan makanan. Dikutip dari Missouri Poison Center, gejalanya dapat berupa:

    Kram perutDiareMual dan muntahDemam ringanKelemahanSakit kepalaKehilangan nafsu makanGejala yang perlu diwaspadai

    Selain gejala yang sudah disebutkan di atas, gejala di bawah ini sangat perlu diwaspadai dan perlu penanganan cepat.

    Demam lebih dari 38 derajatDarah dalam tinjaMuntah terus-menerus disertai dehidrasi (penurunan frekuensi buang air kecil, mulut sangat kering, dan merasa pusing saat berdiri).Diare yang berlangsung selama lebih 3 hari.Apa yang Harus Dilakukan?

    Sebagai langkah awal jika terlanjur mengonsumsi makanan yang mencurigakan, Leiyla menganjurkan untuk tetap tenang dan tidak panik, namun segera mengamati gejala yang muncul.

    Jika mengalami muntah, diare lebih dari tiga kali dalam sehari, atau demam, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.

    Dirinya juga menyarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih guna mencegah dehidrasi serta membantu proses detoksifikasi alami tubuh. Apabila gejala tidak membaik dalam waktu 24 jam, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    “Kita juga bisa mengonsumsi probiotik, seperti yoghurt, kefir, atau suplemen, untuk membantu menyeimbangkan mikrobiota usus yang terganggu akibat kontaminasi makanan,” jelasnya.

    (suc/tgm)