Produk: karbohidrat

  • Cerita Dokter Mau Hidup Sampai 120 Tahun, Begini Triknya Biar Panjang Umur

    Cerita Dokter Mau Hidup Sampai 120 Tahun, Begini Triknya Biar Panjang Umur

    Jakarta

    Selama lebih dari 30 tahun, Valter Longo, seorang peneliti biologi sel terkemuka, telah mendedikasikan hidupnya untuk mengungkap misteri di balik umur panjang.

    Berbekal riset di University of Southern California dan pengamatan langsung di daerah “Zona Biru” Italia, seperti Sardinia, yang dikenal memiliki populasi lansia sehat terbanyak, Longo merumuskan empat pilar utama yang ia sebut sebagai “Longevity Diet” dan gaya hidup sehat.

    “Saya ingin bisa mencapai usia 120 tahun. Tapi berapapun usia yang saya capai, itu tidak masalah. Setidaknya saya tidak akan menyesal karena sudah melakukan semua hal yang benar,” ujar Longo kepada CNBC Make It dikutip Jumat (1/8/2025).

    Berikut adalah rahasia hidup sehat dan panjang umur yang ia praktikkan dan rekomendasikan:

    1. Pola Makan Sehat yang Berpusat pada Tumbuhan

    Longo menekankan pentingnya pola makan yang sebagian besar berbasis tumbuhan, yang ia sebut “longevity diet”. Diet ini merupakan perpaduan antara diet Mediterania dan diet Okinawa. Panduan utamanya adalah:

    Makanan Utama: Sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan sedikit buah.

    Protein: Konsumsi ikan 3-4 kali seminggu. Bagi mereka yang berusia antara 20-70 tahun, disarankan untuk sangat membatasi daging merah, daging putih, keju, dan produk hewani lainnya, dengan maksimal 2-3 butir telur per minggu.

    Hindari Gula dan Lemak Jenuh: Konsumsi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan harus diminimalkan.

    Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa pola makan seperti diet Mediterania dapat menurunkan risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

    2. Puasa Intermiten

    Selain pola makan, Longo juga merekomendasikan puasa 12 jam setiap hari. Misalnya, makan malam selesai pada jam 8 malam, maka sarapan baru dimulai pada jam 8 pagi keesokan harinya.

    Lebih dari itu, ia juga menciptakan “fasting-mimicking diet”, yaitu pola makan rendah kalori, protein, dan karbohidrat yang didesain untuk meniru efek puasa total.

    Diet ini dilakukan selama lima hari setiap beberapa bulan sekali. Penelitian yang dipimpinnya menunjukkan bahwa pola makan ini berkaitan dengan penurunan risiko kanker, penyakit jantung, dan diabetes pada hewan.

    3. Gerak Aktif dan Olahraga Teratur

    Longo sangat menekankan bahwa gaya hidup aktif adalah kunci. Ia merekomendasikan olahraga setidaknya 150 menit per minggu. Dari durasi tersebut, 50 menit di antaranya sebaiknya merupakan olahraga intensitas tinggi seperti lari atau jogging.

    Namun, ia juga menambahkan bahwa aktivitas fisik tidak hanya diukur dari olahraga formal. “Di atas itu semua, saya tambahkan jalan kaki satu jam per hari. Naik dan turun tangga. Jadilah aktif di luar 150 menit itu,” katanya.

    4. Kualitas Tidur dan Kesehatan Mental yang Positif

    “Sangat penting untuk tidur nyenyak,” ungkap Longo.

    Walaupun bukan ahli dalam bidang tidur, ia menekankan bahwa tidur yang cukup sangat krusial untuk kesehatan secara keseluruhan. Para ahli tidur menyarankan untuk memiliki jadwal tidur yang konsisten, menciptakan rutinitas sebelum tidur, dan menjaga suhu kamar tetap sejuk.

    Terakhir, Longo menegaskan bahwa kesehatan mental yang positif juga vital untuk umur panjang. Untuk tetap bahagia, ia mengutip pakar kebahagiaan Arthur C. Brooks, yang menyarankan untuk memprioritaskan empat hal: keyakinan, keluarga, teman, dan pekerjaan yang bermakna.

    “Tak satu pun dari hal-hal ini bisa menciptakan kebahagiaan sendirian. Mereka saling melengkapi dan ada dalam harmoni,” pungkas Longo.

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • Pengusaha Pakan Ternak di Ponorogo Buktikan KUR BRI Bisa Membuat Usaha Berkembang – Page 3

    Pengusaha Pakan Ternak di Ponorogo Buktikan KUR BRI Bisa Membuat Usaha Berkembang – Page 3

    Liputan6.com, Ponorogo – Bermodal tekad kuat dan kepercayaan pada pendanaan dari perbankan, Tommy Wavolta, warga Dukuh Jetis Desa Plancungan, Kecamatan Slahung, Ponorogo, membuktikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI bisa menjadi jalan menuju kesuksesan. Bersama sang istri, Dwi Eli Ernawati, Tommy kini menakhodai usaha pakan ternak Dara Farm, yang mampu menyuplai kebutuhan peternak hingga ke luar daerah.

    Awal ceritanya tak selalu mulus. Pada 2018, Tommy ingin memulai usaha mandiri. Namun keterbatasan modal menjadi tembok penghalang. Kesempatan datang ketika ia mengenal KUR dari BRI. Dengan keberanian, Tommy mengajukan pinjaman dan modal itulah yang menjadi titik awal kesuksesan perjalanan bisnisnya.

    “Waktu awal saya benar-benar nggak punya modal. Padahal kepengin punya usaha sendiri, hingga akhirnya saya diperkenalkan dengan KUR BRI,” kenangnya.

    Ia semula menjalankan usaha gas elpiji yang sampai dengan saat ini masih berjalan dan peternakan ayam jawa super hingga berjalan hampir 5 tahun, sebelum melihat peluang lebih besar di sektor peternakan lainnya.

     

    Melihat peluang lainnya, tahun 2021 Tommy memutuskan beralih mengembangkan usaha peternakan kambing dimulai dari 4 ekor sebagai sarana belajar tentang perawatan kambing hingga sekarang jika ditotal mencapai hampir 60 ekor. Namun tantangan baru muncul terkait ketersediaan pakan yang memadai dan terjangkau.

    “Pelihara kambing makin banyak, pakan makin susah. Jadi saya kepikiran bikin pakan sendiri,” ujarnya.

    Bersama sang istri, Tommy mulai bereksperimen membuat pakan ternak. Bahan bakunya berasal dari limbah industri pangan seperti ampas tahu press yang mereka datangkan dari Bekasi, serta onggok atau gamblong dari Lampung dan bahan lainnya yang didatangkan dari Jawa Timur. Onggok adalah limbah pengolahan tepung tapioka yang kaya karbohidrat, cocok untuk pakan ternak.

    “Sekali datangkan onggok dari Lampung bisa sampai 35 ton, dan dalam sebulan dua kali pengiriman. Ampas tahu juga sebulan sampai 25 ton,” kata Dwi Eli Ernawati.

    Selain bahan baku tersebut, juga mendatangkan bahan pakan dari limbah produksi dari wilayah Jawa Timur hingga mencapai 20 ton perbulan. Hasil olahan Dara Farm kini menjadi andalan banyak peternak di Ponorogo, Madiun hingga Pacitan. Pakan buatan Tommy bisa digunakan untuk berbagai jenis ternak, mulai unggas, Kambing, Domba, hingga Sapi.

     

    Produksi pakan rata-rata mencapai 15 ton per bulan, yang didukung oleh dua karyawan tetap serta tenaga lepas jika volume kerja meningkat, terutama saat bongkar muat bahan baku. Tak hanya memproduksi pakan fermentasi, Tommy juga menanam rumput gajah dan hijauan pakan ternak lainnya untuk memenuhi kebutuhan hijauan, bahkan sampai bisa menjualnya untuk memenuhi permintaan dari peternak di sekitar Ponorogo. Dara Farm kini tumbuh menjadi usaha terpadu yang memanfaatkan potensi lokal sekaligus limbah pangan dari luar daerah.

    Menurut Tommy, keberhasilan usahanya tak lepas dari dukungan modal KUR BRI.

    “Tanpa KUR BRI, saya mungkin tidak bisa memulai usaha. Pinjaman itu yang membantu saya berani melangkah,” tuturnya.

    Kini Tommy tak berhenti bermimpi. Ia bercita-cita memiliki pabrik pakan ternak dengan brand sendiri agar bisa menjangkau pasar lebih luas.

    “Saya ingin punya brand pakan sendiri. Biar produk Dara Farm makin dikenal,” katanya penuh semangat.

    Kisah Tommy Wavolta menjadi bukti nyata bagaimana KUR BRI bukan sekadar pinjaman, melainkan bisa menjadi pintu menuju sukses. Dari keterbatasan modal, Tommy kini menjadi salah satu pengusaha pakan ternak yang diperhitungkan di Ponorogo dan sekitarnya.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Asta Cita guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).  Dengan semakin luas akses pembiayaan melalui KUR, semakin banyak pelaku usaha yang dapat bertumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional.

    Hingga akhir Triwulan II tahun 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp83,88 triliun, atau setara 47,93% dari total alokasi KUR tahun ini sebesar Rp175 triliun. Penyaluran ini dilakukan dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan. KUR BRI terus didorong sebagai solusi keuangan bagi pengusaha UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.

     

    (*)

  • Kisah Pengusaha Pakan Ternak dari Ponorogo Ini Buktikan KUR BRI Bisa Bikin Usaha Berkembang

    Kisah Pengusaha Pakan Ternak dari Ponorogo Ini Buktikan KUR BRI Bisa Bikin Usaha Berkembang

    FAJAR.CO.ID, PONOROGO — Bermodal tekad kuat dan kepercayaan pada pendanaan dari perbankan, Tommy Wavolta, warga Dukuh Jetis Desa Plancungan, Kecamatan Slahung, Ponorogo, membuktikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI bisa menjadi jalan menuju kesuksesan. Bersama sang istri, Dwi Eli Ernawati, Tommy kini menakhodai usaha pakan ternak Dara Farm, yang mampu menyuplai kebutuhan peternak hingga ke luar daerah.

    Awal ceritanya tak selalu mulus. Pada 2018, Tommy ingin memulai usaha mandiri. Namun keterbatasan modal menjadi tembok penghalang. Kesempatan datang ketika ia mengenal KUR dari BRI. Dengan keberanian, Tommy mengajukan pinjaman dan modal itulah yang menjadi titik awal kesuksesan perjalanan bisnisnya.

    “Waktu awal saya benar-benar nggak punya modal. Padahal kepengin punya usaha sendiri, hingga akhirnya saya diperkenalkan dengan KUR BRI,” kenangnya.

    Ia semula menjalankan usaha gas elpiji yang sampai dengan saat ini masih berjalan dan peternakan ayam jawa super hingga berjalan hampir 5 tahun, sebelum melihat peluang lebih besar di sektor peternakan lainnya.

    Melihat peluang lainnya, tahun 2021 Tommy memutuskan beralih mengembangkan usaha peternakan kambing dimulai dari 4 ekor sebagai sarana belajar tentang perawatan kambing hingga sekarang jika ditotal mencapai hampir 60 ekor. Namun tantangan baru muncul terkait ketersediaan pakan yang memadai dan terjangkau.

    “Pelihara kambing makin banyak, pakan makin susah. Jadi saya kepikiran bikin pakan sendiri,” ujarnya.

    Bersama sang istri, Tommy mulai bereksperimen membuat pakan ternak. Bahan bakunya berasal dari limbah industri pangan seperti ampas tahu press yang mereka datangkan dari Bekasi, serta onggok atau gamblong dari Lampung dan bahan lainnya yang didatangkan dari Jawa Timur. Onggok adalah limbah pengolahan tepung tapioka yang kaya karbohidrat, cocok untuk pakan ternak.

  • 9 Mitos Menarik tentang Makan Beras Merah

    9 Mitos Menarik tentang Makan Beras Merah

    Melansir dari beberapa sumber, berikut ini mitos dan fakta menarik tentang makan beras merah bagi seseorang:

    1. Beras merah hanya untuk orang sakit

    Mengonsumsi beras merah cukup populer dengan mitos bahwa makanan ini hanya dikonsumsi oleh orang sakit seperti penderita diabetes atau bahkan orang yang sedang menjalani pengobatan.

    Namun faktanya, beras merah bisa dikonsumsi oleh siapa saja termasuk untuk orang sehat karena kandungannya yang baik. Kandungan serat, vitamin, dan mineral di dalamnya baik untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.

    2. Beras merah tidak mengandung karbohidrat

    Mitos terkait beras merah tidak mengandung karbohidrat merupakan informasi yang keliru karena beras merah tetap mengandung karbohidrat namun dalam bentuk kompleks dan tinggi serat.

    Adapun karbohidrat kompleks tersebut yang membuat tubuh menyerap gula secara perlahan sehingga lebih stabil dan cocok untuk menjaga kadar gula darah.

    3. Beras merah bisa menyembuhkan penyakit

    Beras merah memang termasuk makanan yang sehat karena kaya akan nutrisi dan membantu mengontrol kondisi kesehatan tertentu. Namun, mitosnya bisa menyembuhkan penyakit adalah informasi yang keliru.

    Faktanya beras merah tidak bisa menyembuhkan penyakit tetapi membantu menjaga metabolisme tubuh. Konsumsi beras merah secara teratur bisa menjadi bagian dari pola makan sehat untuk mencegah risiko penyakit bukan menyembuhkannya secara langsung.

  • Dari Beri sampai Alpukat, Ini 4 Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

    Dari Beri sampai Alpukat, Ini 4 Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

    Jakarta

    Siapa bilang orang dengan diabetes tidak boleh mengonsumsi buah? Faktanya, beberapa jenis buah tak hanya aman dikonsumsi, tapi juga bisa membantu memperbaiki kondisi kesehatan. Buah-buahan kaya serat, vitamin, dan antioksidan ini bisa menjadi bagian penting dari pola makan sehat untuk pengidap diabetes.

    Saat memilih buah, penting untuk mempertimbangkan indeks glikemik (IG). Menurut karya ilmiah dari Politeknik Negeri Jember, indeks glikemik adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan memengaruhi kenaikan kadar gula darah.

    Buah-buahan dengan IG rendah cenderung lebih aman dan bermanfaat bagi pengidap diabetes karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Dikutip dari Times of India, berikut beberapa buah yang direkomendasikan untuk pengidap diabetes.

    Berikut empat pilihan buah yang baik untuk kamu yang hidup dengan diabetes.

    1. Buah Beri

    Buah beri seperti raspberry, stroberi, dan blueberry memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah. Selain itu, buah-buahan ini kaya akan serat dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

    Dalam satu cangkir buah beri terkandung sekitar 15-20 gram karbohidrat. Menurut studi tahun 2024, konsumsi buah beri secara rutin bahkan dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 1.

    “Buah beri sangat kaya akan polifenol, senyawa tumbuhan yang bisa meredakan peradangan yang berkaitan dengan perkembangan diabetes tipe 1,” tutur Profesor Virtanen dari Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia, Helsinki, Finlandia.

    2. Kiwi

    Kiwi mengandung indeks glikemik rendah hingga sedang. Buah ini kaya akan serat dan nutrisi seperti vitamin C dan antioksidan yang bisa membantu menstabilkan kadar gula darah.

    Kandungan serat di dalamnya dapat memperlambat penyerapan gula, sehingga menjadi pilihan yang ideal untuk mengelola diabetes. Namun, tetap batasi konsumsi satu atau dua kiwi per porsi. Hal ini untuk menghindari asupan karbohidrat yang berlebih.

    3. Apel

    Kaya serat dan mempunyai indeks glikemik rendah, apel bisa dipilih oleh pengidap diabetes. Kandungan pektin dan serat larut dalam apel dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan usus.

    Apel juga mengandung vitamin C dan antioksidan. Untuk mengonsumsi serat yang lebih banyak, konsumsi apel beserta kulitnya. Asupan ini bisa memperlambat pencernaan dan penyerapan gula.

    Kendati demikian pertimbangkan untuk hanya mengonsumsi satu apel berukuran sedang. Dalam apel ini terdapat 25 g karbohidrat.

    4. Alpukat

    Alpukat mengandung rendah karbohidrat dan lemak sehat yang tinggi. Lemak tak jenuh tunggal yang dimiliki alpukat bisa menyehatkan jantung, meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengurangi lonjakan kadar gula darah.

    Sebuah studi menunjukkan bahwa ngemil alpukat di malam hari bisa meningkatkan metabolisme trigliserida yang lebih sehat keesokan paginya.

    “Meski lemak baik dan serat dalam alpukat sudah menjadikannya camilan yang memuaskan, penelitian ini membuat kita berpikir tentang bagaimana camilan sebelum tidur, sesuatu yang dikonsumsi 84% orang secara teratur bisa memengaruhi cara tubuh menangani makanan nanti,” kata Britt Burton-Freeman, penulis studi dan profesor, serta ketua Departemen Ilmu Pangan dan Nutrisi di Institut Teknologi Illinois.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/suc)

  • Ini Khasiat Kelapa Bakar untuk Tubuh, Tak Banyak yang Tahu

    Ini Khasiat Kelapa Bakar untuk Tubuh, Tak Banyak yang Tahu

    Jakarta

    Tak hanya menghangatkan, kelapa bakar juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Dengan cita rasa yang khas, air kelapa bakar bisa menjadi minuman untuk menjaga daya tahan tubuh.

    Air kelapa bakar memiliki manfaat yang hampir sama dengan air kelapa segar. Keduanya memiliki kandungan antioksidan dan anti inflamasi atau anti peradangan.

    Manfaat Kelapa Bakar

    Spesialis Gizi dr Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, SpGK, AIFO-K FINEM, mengatakan, sebenarnya, air kelapa segar memiliki kandungan nutrisi yang lebih utuh dibandingkan dengan air kelapa bakar. Proses pemanasan atau pembakaran memang berpotensi mengurangi atau merusak beberapa kandungan nutrisi yang sensitif terhadap panas. Tapi, bukan berarti manfaat dari kelapa bakar tidak hilang sepenuhnya.

    “Manfaat air kelapa secara umum masih bisa diperoleh, terlebih lagi biasanya air kelapa bakar ditambah dengan jahe atau rempah lainnya yang menambah khasiatnya. Namun, penelitian ilmiah mengenai manfaat spesifik dari air kelapa bakar masih terbatas,” kata dr Raissa kepada detikcom, Jumat (25/7/2025).

    Adapun beberapa manfaat secara umum yang bisa didapat dari kelapa bakar yaitu:

    1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

    Vitamin C yang terkandung dalam air kelapa penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat, sekaligus sebagai antioksidan. Antioksidan ini dapat membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.

    Dikutip dari laman Real Simple, konsumsi makanan dan minuman kaya vitamin C secara teratur seperti air kelapa bisa membantu memulihkan energi dan meningkatkan vitalitas, serta kesejahteraan secara keseluruhan.

    Kendati demikian, jumlah vitamin C dari kelapa bakar mungkin akan sedikit berkurang dibandingkan dengan kelapa segar. Hal ini disebabkan oleh proses pembakaran.

    2. Menghidrasi Tubuh

    Dikutip dari laman PharmEasy, ahli diet Kaleigh McMordie, RD mengatakan, air kelapa secara alami mengandung elektrolit magnesium, kalium, dan natrium yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Tak hanya menjaga tubuh tetap terhidrasi, elektrolit juga membantu menyeimbangkan pH tubuh dan mengontrol kontraksi otot.

    3. Meningkatkan Energi

    Air kelapa merupakan minuman yang baik diminum selama dan setelah berolahraga. Mineral, elektrolit, dan antioksidannya bisa membantu meningkatkan energi. Dibandingkan dengan kebanyakan minuman olahraga, air kelapa mengandung kalium dan elektrolit, lebih sedikit natrium, dan lebih sedikit karbohidrat.

    4. Melancarkan Pencernaan

    Air kelapa kaya akan mangan yang bisa membantu melancarkan buang air besar. Dikutip dari laman Times of India, khasiat alami air kelapa yang menenangkan dan melancarkan pencernaan menjadikannya obat bermanfaat untuk gangguan pencernaan.

    Kandungan Air Kelapa

    Dikutip dari laman BBC Good Food, 100 ml air kelapa mengandung:

    18 kkal0,2 protein4,5 g karbohidrat4,1 g gula165 mg kalium

    (elk/suc)

  • Menu Pangan Lokal yang Tekan Stunting hingga 0 Kasus di Desa Semarang

    Menu Pangan Lokal yang Tekan Stunting hingga 0 Kasus di Desa Semarang

    Semarang

    Jatirejo, kelurahan di Kota Semarang menjadi salah satu desa yang berhasil memanfaatkan pangan lokal untuk anak stunting. Dalam lima bulan, kasusnya berhasil ditekan hingga ‘zero case’ dari semula terdapat lima hingga 6 anak balita stunting setiap tahun.

    Ketua rumah data kependudukan di Jatirejo, Dwi Sayekti Kadarini menjelaskan wilayahnya kaya dengan pangan lokal berkat ternak lele, ayam, hingga penanaman sayur-sayuran serta bahan pangan lain.

    Pemberian pangan bergizi juga untuk stunting juga tidak hanya diberikan pada anak balita, tetapi pada ibu hamil.

    “Pemanfaatan pangan lokal untuk anak stunting yang khas di Jatirejo, di sini kan kebetulan ada susu juga, tapi yang untuk susu itu, tidak untuk balita saja, kita berikan kepada ibu hamil,” cerita dia saat menjawab pertanyaan detikcom, ditemui Jumat (25/7/2025).

    “Untuk anak itu kita ada ayam KUB, ayam KUB itu kita nanti telurnya kalau ada yang stunting, satu bulan sekali PKK kelurahan membantu balita yang merawat stunting, kemudian juga kita edukasi untuk beternak, perikanan lele, kita budidayakan di galon bekas le minerale kita arahkan kepada masing-masing warga untuk membuat itu, kemudian ikannya kita olah,” lanjutnya.

    Menu tersebut dipastikan memenuhi kebutuhan protein, lemak, dan karbohidrat secara seimbang.

    Dwi juga menyebut stunting semula banyak terjadi pada anak yang tidak mendapatkan perhatian cukup dari orangtua karena tengah bekerja.

    “Kasus stunting kebanyakan malah di sini itu karena ditinggal kerja ibunya, di rumah sama nenek yang penting makan, anaknya seneng, kenyang,” beber dia.

    Ia mengaku sempat ada penolakan terkait pemberian gizi yang cukup lantaran orangtua merasa anaknya sehat-sehat saja. Dalam kasus ini, para kader melakukan pendekatan secara kekeluargaan.

    “Kasus stunting di sini baru sampai 0 kasus sekitar 5 bulanan, karena itu bertahap, karena banyak tantangan, pendekatan dan lain-lain, termasuk saat memberikan menu pangan,” pungkasnya.

    (naf/sao)

  • Pemerintah Diminta Tak Gegabah Hapus Beras Medium dan Premium, Kenapa?

    Pemerintah Diminta Tak Gegabah Hapus Beras Medium dan Premium, Kenapa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia meminta pemerintah untuk tidak gegabah menghapus beras premium dan medium di tengah pelemahan daya beli masyarakat.

    Pengamat dari CORE Indonesia Eliza Mardian menyampaikan, menghilangkan jenis beras premium dan medium bukanlah solusi yang tepat mengingat segmentasi konsumen dibutuhkan agar pemerintah dapat melakukan intervensi untuk melindungi masyarakat menengah bawah.

    “Yang seharusnya dilakukan itu dihilangkan HET beras premium,” kata Eliza kepada Bisnis, Jumat (25/7/2025).

    Eliza menuturkan, konsumen beras premium merupakan kalangan masyarakat atas yang tidak mengalami masalah jika harga beras mengalami kenaikan.

    Kalangan masyarakat atas, lanjut dia, bahkan memiliki kemampuan lebih besar untuk mengganti sumber pangan. Untuk itu, kata dia, pemerintah tidak perlu repot mengatur HET untuk beras premium.

    Dia mengatakan, fungsi dari HET sejatinya adalah untuk menjaga daya beli masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat yang perlu dijaga daya belinya adalah kelompok menengah ke bawah. 

    “Beras medium dan HET ini harus wajib ada untuk melindungi konsumen masyarakat bawah. Kalangan atas yang pengeluarannya lebih banyak untuk non makanan, tidak akan terguncang kalau harga beras premium naik,” tuturnya.

    Dalam hal beras medium telah melampaui HET, kata dia, menjadi tugas pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga di pasar.

    Lebih lanjut, Eliza mengatakan pengeluaran masyarakat menengah ke bawah lebih banyak dialokasikan untuk makanan. Ketika harga beras naik, kelompok ini akan mengurangi pembelian protein dan belanja non makanan guna memenuhi kebutuhan karbohidratnya.

    Dia menuturkan, bukti harga beras sangat memengaruhi pola konsumsi masyarakat menengah ke bawah dan miskin tercermin dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait kemiskinan.

    Meski BPS menyebut persentase penduduk miskin pada Maret 2025 turun menjadi 8,47%, terjadi perubahan proporsi dalam garis kemiskinan. Eliza mengungkap, proporsi penduduk miskin untuk membeli bahan makanan di Maret 2025 bertambah dibandingkan September 2024.

    “Proporsi untuk non makanan jadi berkurang karena dialokasikan untuk membeli bahan makanan,” ungkapnya. 

    Di basket makanan, Eliza menyebut bahwa proporsi pengeluaran masyarakat miskin untuk membeli beras, rokok kretek, dan mi instan meningkat, sedangkan untuk protein hewani dan kue menurun secara proporsi. 

    Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa harga pangan mengalami kenaikan, sehingga menggerus daya beli masyarakat miskin. Akibatnya, kata dia, kelompok ini mengutamakan pemenuhan karbohidrat sementara pemenuhan protein dan non makanan dikurangi proporsinya dari total yang biasa mereka keluarkan. 

    Indeks kedalaman miskin Maret 2025 naik dibandingkan September 2024, kata dia, menandakan bahwa penduduk miskin semakin jauh dari garis kemiskinan, kebutuhan dasar mereka semakin sulit untuk dipenuhi. 

    “Jadi pemerintah jangan gegabah menghapus beras medium, itu masih sangat diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat kelas menengah bawah. Jangan sampai mereka terus turun kelas hingga jatuh ke jurang kemiskinan,” pungkasnya. 

  • Peran Vital Organel Sel Hewan: Kunci Kehidupan dan Kesehatan Seluler

    Peran Vital Organel Sel Hewan: Kunci Kehidupan dan Kesehatan Seluler

    Jakarta

    Sel merupakan unit struktural dan fungsional dasar dalam kehidupan. Setiap sel memiliki bentuk, ukuran, dan struktur yang berbeda karena harus menjalankan fungsi tertentu.

    Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki beberapa kesamaan karena keduanya termasuk sel eukariotik. Namun, terdapat sejumlah perbedaan akibat kebutuhan adaptasi hewan terhadap gaya hidup yang lebih aktif serta keharusan untuk mencari makanan sendiri.

    Salah satu perbedaannya, sel hewan tidak memiliki kloroplas seperti pada tumbuhan. Lantas, apa saja organel yang terdapat dalam sel hewan?

    Macam-macam Organel Sel Hewan beserta Fungsinya

    Sel hewan umumnya lebih kecil daripada sel tumbuhan. Hal ini disebabkan karena pada hewan tidak ada dinding sel. Beberapa macam organel sel hewan di antaranya:

    1. Membran Sel

    Pada sel hewan, membran sel merupakan lapisan terluar dari sitoplasma. Membran ini memiliki peran penting dalam menjaga struktur dan fungsi sel. Dikutip dari buku New Edition Big Book Biologi SMA Kelas X, XI, dan XII karya Annisa Rahmah dkk., membran sel berfungsi untuk memberikan bentuk pada sel hewan, memisahkan sel dan melindungi sel dari lingkungan luar serta mempertahankan isi sel sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, baik rangsang kimiawi maupun mekanik, hingga berperan dalam transpor zat-zat yang masuk dan keluar sel.

    2. Inti Sel (Nukleolus)

    Inti sel merupakan bagian paling mencolok di sel dan dibatasi membran inti. Fungsi inti sel adalah mengendalikan proses metabolisme sel, menyimpan informasi genetik (DNA), dan mengatur proses ekspresi gen dan tempat terjadinya replikasi DNA dan transkripsi.

    3. Sitoplasma

    Sitoplasma adalah cairan kental yang ada di dalam sel dan terletak di antara membran sel dan inti sel. Di dalam sitoplasma, terdapat bermacam-macam zat, seperti protein, lemak, karbohidrat, dan garam mineral. Di dalam sitoplasma terdapat juga bagian-bagian yang disebut organel. Dikutip dari buku IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) oleh Djoko Arisworo, dkk, organel ini yang berperan dalam menjalankan fungsi sel.

    4. Lisosom

    Lisosom adalah organel bundar yang dikelilingi oleh membran dan mengandung enzim pencernaan. Organ ini membantu pencernaan, ekskresi, dan proses pembaruan sel.

    5. Mitokondria

    Mitokondria adalah organel berbentuk bola atau batang dengan membran ganda. Organel sel ini merupakan pusat energi sel karena berperan penting dalam melepaskan energi.

    6. Ribosom

    Ribosom adalah organel kecil yang terbuat dari butiran sitoplasma kaya RNA, senyawa makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpanan dan penyalur informasi genetik. Tak hanya itu, ribosom juga merupakan tempat sintesis protein.

    7. Badan Golgi

    Secara umum, badan golgi berperan sebagai organ sekresi karena mengeluarkan zat yang masih dibutuhkan dan membentuk enzim yang belum aktif. Fungsi badan golgi pada sel hewan yaitu, mengemas bahan-bahan sekresi yang akan dikeluarkan dari sel, memproses protein yang sudah disintesis oleh ribosom dari retikulum endoplasma, melakukan sintesis polisakarida tertentu, hingga memilih protein untuk beberapa lokasi dalam sel.

    8. Retikulum Endoplasma

    Dikutip dari laman Teori Biologi Sel oleh Dwi Kameluh, retikulum endoplasma adalah jaringan kantong yang memainkan peran penting dalam manufaktur, pengolahan dan pengangkutan berbagai jenis senyawa kimia untuk penggunaan di dalam dan luar sel. Beberapa fungsi retikulum endoplasma yaitu sebagai alat transportasi zat-zat yang ada dalam sel tersebut, memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk nantinya disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel, hingga mendukung sintesis protein dan menyalurkan bagan genetika yang ada di antara inti sel dengan sitoplasma.

    9. Vakuola

    Vakuola pada sel hewan memiliki ukuran yang kecil, bahkan ada yang tidak ada. Hewan-hewan uniseluler biasanya memiliki vakuola. Dikutip dari laman Bahan Ajar Biofisika Berbasis Literasi Sains oleh Fina Fakhriyah, dkk, ada dua tipe vakuola, yaitu vakuola kontraktil yang berperan dalam menjaga tekanan osmotik sitoplasma (osmoregulator) dan vakuola non kontraktil atau vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna makanan.

    (elk/suc)

  • Tak Selalu Baik, Ini 4 Dampak Buruk Oatmilk pada Kesehatan Kulit

    Tak Selalu Baik, Ini 4 Dampak Buruk Oatmilk pada Kesehatan Kulit

    JAKARTA – Oatmilk atau susu oat adalah minuman nabati yang terbuat dari gandum yang direndam dan dihaluskan dengan air, kemudian disaring. Minuman ini terkenal karena dinilai menjadi pengganti susu sapi, terutama bagi mereka yang intoleransi laktosa.

    Namun, di samping kegunaannya, oatmilk juga ternyata dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh, khususnya kulit. Inilah beberapa dampak buruk oatmilk yang mungkin dialami oleh kulit, dikutip dari Cleveland Clinic, pada Minggu, 20 Juli 2025.

    1. Memicu jerawat

    Oatmilk mengandung karbohidrat kompleks yang cukup tinggi. Untuk sebagian orang, karbohidrat kompleks tersebut dapat meningkatkan kadar insulin dan memicu hormon tertentu yang dapat menyebabkan munculnya jerawat hormonal, terutama di area dagu dan pipi.

    2. Kulit gatal

    Beberapa orang yang mengonsumsi oatmilk bisa mengalami reaksi alergi ringan seperti ruam, gatal-gatal, atau kemerahan. Hal ini bisa terjadi karena oatmilk mengandung avenin, sejenis protein mirip gluten.

    Avenin bagi individu dengan penyakit celiac atau sensitivitas gluten akan memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal di kulit. Oleh karena itu, bagi yang menderita celiac dianjurkan memilih oatmilk yang diproses dengan benar agar reaksi alergi tak muncul.

    3. Kulit kusam

    Perlu diketahui bahwa banyak produk oatmilk di pasaran yang diberikan gula tambahan agar rasa lebih nikmat. Namun, gula berlebih bisa mempercepat glikasi, yakni reaksi kimia yang buat kolagen di kulit menjadi rusak dan kulit wajah jadi tampak kusam.

    4. Peradangan usus berdampak ke kulit

    Kesehatan usus sangat berdampak pada kesehatan kulit. Jika oatmilk tidak cocok di sistem pencernaan, misalnya menyebabkan kembung dan tidak nyaman, itu dapat berimbas pada peradangan internal yang berdampak ke kulit. Mulai dari menyebabkan jerawat atau flare up, terutama pada kulit sensitif.