Produk: karbohidrat

  • Ini Tips Jaga Kadar Gula Darah agar Tetap Stabil Saat Nge-Gym

    Ini Tips Jaga Kadar Gula Darah agar Tetap Stabil Saat Nge-Gym

    Jakarta

    Olahraga gym saat ini digemari oleh banyak orang. Meskipun baik bagi kesehatan, olahraga gym juga menghadirkan ancaman tersendiri khususnya bagi mereka yang penderita diabetes.

    Olahraga gym diketahui mampu menyebabkan kadar gula darah naik atau turun secara drastis. Kondisi tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor.

    Salah satu contohnya saat melakukan latihan High-Intensity Interval Training (HIIT), lari jarak jauh, atau angkat beban membuat otot menyerap lebih banyak glukosa sebagai ‘bahan bakar’ sehingga tubuh lebih responsif terhadap insulin. Namun jika intensitasnya berlebihan, tubuh justru menafsirkannya sebagai stres dan melepaskan hormon yang memicu lonjakan gula darah.

    “Latihan fisik sering disebut sebagai salah satu ‘obat alami’ untuk membantu mengontrol kadar glukosa darah. Meski begitu, latihan yang dilakukan secara berlebihan tanpa perencanaan yang tepat bisa melepaskan kortisol dan adrenalin, hormon stres yang bisa mengganggu efektivitas insulin, terutama pada individu dengan kontrol gula darah yang belum stabil,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025).

    Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (Sport Medicine) Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Surya Santosa, Sp.KO mengatakan bahwa olahraga tetap penting, namun perlu disesuaikan khususnya bagi mereka yang memiliki risiko metabolik.

    “Tujuan utama olahraga bukan hanya membakar kalori, tetapi menjaga kestabilan metabolik melalui pengaturan intensitas, durasi, dan jenis aktivitas yang tepat agar tidak memicu hipoglikemia atau kelelahan. Olahraga yang dilakukan secara rutin dengan intensitas yang sesuai justru memberikan manfaat jangka panjang bagi kestabilan metabolik,” ujar dr. Surya.

    Ada sejumlah sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga gula darah tetap stabil selama berolahraga. Pertama, cek gula darah sebelum latihan, terutama jika memiliki riwayat prediabetes atau diabetes.

    Kedua, konsumsi snack ringan yang mengandung karbohidrat 1-2 jam sebelum olahraga dan pastikan tubuh terhidrasi. Ketiga, siapkan glukosa cepat serap seperti jus buah, madu sachet, atau minuman isotonik untuk berjaga-jaga jika merasa lemas, pusing, atau gemetar.

    Bagi yang ingin tetap aktif meski memiliki risiko metabolik, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Clinic pusat layanan kesehatan bagi semua kalangan.

    Layanan yang tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital di Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya ini membantu mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes, memberikan manajemen menyeluruh, serta panduan gaya hidup guna menjaga metabolisme tetap sehat. Layanannya mencakup skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah, konsultasi medis, serta pendampingan gaya hidup sehat yang terintegrasi.

    Mayapada Hospital juga menyediakan layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC). Layanan ini mampu menangani pencegahan cedera, skrining pra-latihan, hingga peningkatan performa fisik. Layan itu juga didukung tim dokter dan fisioterapis profesional serta fasilitas modern seperti gym, VO2 max, dan Body Composition Analysis.

    Untuk booking skrining bisa dilakukan melalui MyCare, termasuk jadwal konsultasi dengan dokter dan akses kegawatdaruratan melalui fitur Emergency Call.

    MyCare menyediakan fitur Health Articles & Tips, berisi informasi dan tips seputar kesehatan tubuh. Adapun pula fitur Personal Health yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit sehingga mampu memantau langkah, kalori, detak jantung, dan BMI.

    Unduh MyCare sekarang dan dapatkan poin reward berupa potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Konsumsi Air Lemon dan Chia Seed Tiap Hari

    Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Konsumsi Air Lemon dan Chia Seed Tiap Hari

    Jakarta

    Terkadang, perubahan besar pada kesehatan tidak memerlukan usaha yang drastis, melainkan kebiasaan kecil yang konsisten setiap hari. Menambahkan satu sendok makan biji chia atau chia seed ke dalam segelas air lemon adalah salah satu kebiasaan sederhana yang mampu membuat perbedaan nyata.

    Setelah didiamkan selama 10 menit, minuman ini akan menyerap beberapa nutrisi penting yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang potensial.

    Meskipun air lemon biji chia umumnya aman bagi kebanyakan orang, ada beberapa hal yang perlu diingat. Jika tidak terbiasa mengonsumsi banyak serat, biji chia dapat menyebabkan kembung, gas, atau ketidaknyamanan.

    Mulailah dengan jumlah kecil jika baru mencoba, dan pastikan untuk minum air yang cukup. Meningkatkan asupan serat tanpa hidrasi yang cukup dapat menyebabkan sembelit.

    Berikut beberapa perubahan positif pada tubuh jika rutin mengonsumsi air lemnon dan chia seed tiap hari dikutip dari Everyday Health.

    Melancarkan Pencernaan

    Biji chia kaya akan serat yang mendukung pencernaan. Setelah direndam, biji ini membentuk konsistensi seperti gel yang membantu pergerakan makanan di usus. Mengonsumsi biji chia secara konsisten akan meningkatkan keteraturan buang air besar dan membantu mencegah sembelit, terutama dengan hidrasi yang tepat. Selain itu, serat dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu “makanan” bagi bakteri baik di usus.

    Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Biji chia kaya akan asam alfa-linolenat (ALA), omega-3 nabati yang dikaitkan dengan beberapa penanda kesehatan kardiovaskular. Mengonsumsi biji chia secara konsisten dapat meningkatkan profil lipid, yang berarti dapat menurunkan trigliserida dan kolesterol “jahat” (LDL), sambil meningkatkan kolesterol “baik” (HDL).

    Selain itu, omega-3 dan antioksidan dalam biji chia dan lemon dapat memiliki efek anti-inflamasi, membantu menurunkan peradangan yang merupakan faktor kunci dalam penyakit jantung.

    Mendapatkan Lebih Banyak Antioksidan

    Baik biji chia maupun lemon menawarkan manfaat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif dan radikal bebas.

    Lemon adalah sumber vitamin C dan flavonoid, yang membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Ini pada akhirnya dapat membantu mencegah penyakit kronis tertentu yang terkait dengan stres oksidatif yang tinggi.

    Mengelola Gula Darah

    Biji chia dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan gula darah, berkat kandungan seratnya yang tinggi dan kemampuannya yang unik dalam menyerap air. Ketika biji chia membentuk gel, ia dapat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat dan pelepasan gula ke dalam aliran darah.

    Ini berarti penyerapan glukosa menjadi lebih lambat dan dapat mempermudah pengelolaan kadar gula darah. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa biji chia dapat meningkatkan fungsi insulin.

    Merasa Kenyang Lebih Lama

    Jika mencoba mengelola atau menurunkan berat badan, serat dan hidrasi dari air lemon biji chia dapat membantu. Karena biji chia tinggi serat, mereka membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.

    Meskipun minuman ini tidak boleh menggantikan sarapan seimbang, memulainya di pagi hari dapat mengendalikan nafsu makan dan membantu merasa puas sepanjang pagi, yang juga dapat mendukung upaya penurunan berat badan.

    (kna/kna)

  • Atasi Susah BAB, Lebih Manjur Makan Pepaya atau Pisang? Cek Nutrisinya Yuk

    Atasi Susah BAB, Lebih Manjur Makan Pepaya atau Pisang? Cek Nutrisinya Yuk

    Jakarta

    Sulit buang air besar (BAB) sering kali bikin tidak nyaman. Masalah pencernaan ini bisa dialami siapa saja, dari anak-anak hingga dewasa. Banyak orang mengandalkan buah-buahan untuk membantu melancarkan pencernaan, dan yang paling sering diandalkan adalah pepaya dan pisang. Sama-sama manis, mudah ditemukan, dan murah.

    Tapi,sebenarnya mana yang lebih efektif untuk melancarkan BAB?

    Kandungan Nutrisi Pepaya

    Dalam 100 gram pepaya matang, terdapat sekitar 46 kalori, 1,6 gram serat, serta kandungan air yang tinggi, mencapai hampir 87 persen. Buah ini juga mengandung vitamin C tinggi, sekitar 78 mg atau setara 86 persen dari kebutuhan harian.

    Tidak hanya itu, pepaya juga menyimpan vitamin A, folat, kalium, serta antioksidan berupa karotenoid seperti likopen dan beta-karoten. Kandungan ini dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.

    Kandungan istimewa pepaya adalah papain. Enzim alami ini berfungsi memecah protein dan mendukung proses pencernaan.

    Kandungan Nutrisi Pisang

    Sementara pisang matang lebih padat energi, sekitar 92-108 kalori per 100 gram, dengan serat 1,9 gram, dan karbohidrat 24 gram.

    Pisang juga dikenal sebagai sumber kalium yaitu sekitar 221 mg, mineral yang penting untuk menjaga fungsi otot, termasuk otot usus yang mendorong pergerakan feses. Selain itu, pisang mengandung vitamin B6, vitamin C, serta magnesium.

    Pektin merupakan serat utama yang ada dalam pisang. Pektin sejenis serat larut yang membantu melembutkan feses sekaligus menstabilkan kadar gula darah.

    Nutrisi Apa yang Bikin BAB Lancar?

    Berikut ini beberapa kandungan pepaya maupun pisang yang membantu mengatasi susah BAB:

    Serat pangan

    Serat pangan ada dua jenis. pertama yaitu serat larut yang tugasnya menyerap air dan bikin tekstur feses menjadi lembut, sehingga mudah dikeluarkan. Kedua yaitu serat tidak larut yang dapat menambah massa feses dan merangsang gerakan usus agar lebih aktif.

    Air

    Air memiliki peranan penting dalam membantu menjaga kelembapan feses agar BAB terasa lebih lancer. Tanpa cukup cairan, serat justru malah membuat feses lebih keras.

    Kalium

    Kalium dapat membantu menjaga kontraksi otot, termasuk otot pada dinding usus, sehingga gerakan perstaltik berjalan normal. Selain itu, peranan kalium dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh agar fungsi pencernaan optimal juga penting.

    Enzim Papain

    Enzim alami ini yang membantu memecah protein di dalam saluran cerna. Papain membuat proses pencernaan berjalan lebih efisien dan mengurangi beban pada usus.

    Jadi, Mana yang Lebih Efektif?

    Kalau bicara soal efek cepat melancarkan BAB, pepaya lebih unggul dikarenakan kombinasi kandungan air dan serat yang tinggi, serta enzim papain membuat pepaya bisa membantu mengatasi konstipasi hanya dalam beberapa hari konsumsi rutin.

    Terbukti dari Jurnal Neuro Endocrinology Letters bahwasanya konsumsi pepaya dapat menurunkan skor konstipasi (sembelit).

    Pisang tetap bermanfaat, terutama dalam menjaga ritme BAB sehari-hari berkat serat larut (pektin) dan kalium. Studi yang terbit pada jurnal Food Hidrocolloids tahun 2021 menyebutkan bahwa pektin yang terkandung dalam pisang dapat membantu mengatasi konstipasi ringan.

    Namun, jika tujuannya untuk melancarkan BAB yang sudah mengganggu, pisang biasanya kurang cukup.

    Kesimpulan

    Baik pepaya maupun pisang sama-sama mendukung kesehatan pencernaan. Pepaya lebih efektif untuk solusi cepat dalam melancarkan BAB, sementara pisang lebih cocok sebagai pendukung jangka panjang untuk menjaga keteraturan BAB.

    Keduanya bisa saling melengkapi. Mengombinasikan pepaya dan pisang dalam pola makan sehari-hari memberi manfaat gizi yang lengkap yaitu energi dari pisang, vitamin dan antioksidan dari pepaya, plus serat dari keduanya.

    Jadi, tidak perlu bingung memilih salah satu. Kalau lagi susah BAB, pepaya bisa jadi “senjata utama”. Tapi untuk menjaga BAB tetap teratur dan usus tetap sehat setiap hari, pisang tetap punya tempat di meja makan.

    Kombinasi keduanya malah bikin manfaatnya lebih komplet: ada energi, ada serat, ada vitamin, dan efek pencernaan yang lebih lancar.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video Sejumlah Nutrisi yang Bermanfaat untuk Tinggi Badan Anak”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

  • 8 Makanan Pembakar Lemak Perut untuk Turunkan Berat Badan

    8 Makanan Pembakar Lemak Perut untuk Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Menurunkan berat badan seringkali dianggap sebagai proses yang kompleks dan penuh tantangan. Namun, salah satu caranya adalah memilih asupan makanan yang tepat.

    Beberapa makanan bisa membantu membakar lemak perut. Diketahui bahwa lemak perut berlebih bisa berdampak negatif terhadap kesehatan dan menyebabkan beberapa kondisi kronis. Ketahui sejumlah makanan yang bisa menghempas lemak perut berikut ini

    8 Makanan Pembakar Lemak Perut

    Beberapa makanan ini dapat membantu menghilangkan lemak di perut. Mulai dari yoghurt, telur, kacang-kacangan, hingga sayuran.

    1. Yoghurt

    Probiotik adalah bakteri yang ditemukan dalam beberapa makanan, seperti yoghurt. Penelitian menunjukkan bahwa probiotik, terutama yang mengandung bakteri Lactobacillus bisa membantu menurunkan berat badan dan lemak perut.

    Sebuah studi selama 43 hari pada 28 orang dewasa yang kelebihan berat badan menemukan bahwa mengonsumsi 100 gram Yoghurt dengan Lactobacillus amylovorus per hari menghasilkan pengurangan lemak tubuh yang lebih besar, dibandingkan yogurt tanpa probiotik.

    Kandungan protein dalam yoghurt juga bisa membantu menurunkan berat badan. Yoghurt Yunani mengandung protein hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan yogurt lainnya. Yoghurt ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna, sehingga membuat kenyang lebih lama. Pilih jenis yogurt tanpa lemak, rendah lemak, dan rendah gula.

    2. Telur

    Satu butir telur mengandung 75 kalori, 7 gram protein, serta nutrisi penting lainnya. Tubuh akan membakar lebih banyak kalori saat mencerna telu dibandingkan sarapan tinggi karbohidrat.

    Protein sendiri merupakan nutrisi yang penting dalam manajemen berat badan. Asupan protein yang tinggi meningkatkan pelepasan hormon kenyang peptida YY yang mengurangi nafsu makan.

    3. Kacang-kacangan

    Mengonsumsi kacang-kacangan menjadi cara yang sangat baik untuk menahan rasa lapar di antara waktu makan. Kacang-kacangan kaya akan protein, serat, dan lemak sehat untuk jantung.

    Studi menunjukkan bahwa kacang-kacangan bisa membantu menurunkan berat badan dan memperbaiki kadar kolesterol jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

    4. Buah Beri

    Buah beri, seperti stroberi, bluberi, dan raspberi kaya akan air dan serat, sehingga bisa membuat kenyang lebih lama. Rasanya juga manis, sehingga bisa memuaskan keinginan untuk makan makanan manis dengan kalori yang lebih rendah.

    5. Semangka

    Dikutip dari laman Very Well Health, semangka mengandung nutrisi yang bisa membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang, meningkatkan performa olahraga, membakar lemak, dan melancarkan pencernaan.

    Secangkir semangka hanya mengandung 45 kalori. Sitrulin dalam semangka dimetabolisme menjadi arginin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi arginin secara signifikan bisa mengurangi BMI, lingkar pinggang, dan massa lemak.

    6. Ikan Berlemak

    Dikutip dari Healthline, ikan berlemak menjadi salah satu makanan yang bisa membakar lemak. Ikan ini bisa menjadi tambahan bergizi untuk pola makan seimbang,

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lemak omega-3 dari ikan seperti salmon, kembung, dan sarden bisa membantu mengurangi lemak visceral. Studi pada orang dewasa dan anak dengan penyakit hati berlemak menunjukkan bahwa suplemen omega-3 bisa mengurangi lemak hati dan perut secara signifikan.

    7. Daging Tanpa Lemak

    Protein dapat membuat rasa kenyang yang lebih lama dan membakar lebih banyak kalori selama proses pencernaan. Salah satu pilihan protein yang tepat adalah dada ayam tanpa kulit, selain itu, beberapa potongan daging sapi juga bisa menjadi pilihan yang baik.

    Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi lebih banyak protein cenderung memiliki lebih sedikit lemak perut, dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi makanan rendah protein.

    8. Sayuran

    Sayuran mengandung serat larut yang menyerap air dan membentuk gel yang membantu memperlambat makanan saat melewati sistem pencernaan. Studi menunjukkan bahwa serat ini bisa mendorong penurunan berat badan dengan membantu tubuh merasa kenyang.

    Terlebih, serat larut bisa mengurangi lemak di perut. Studi observasional lama yang melibatkan 1.100 orang dewasa menemukan bahwa, untuk setiap peningkatan 10 g asupan serat larut, penambahan lemak perut berkurang sebesar 3,7 persen selama lima tahun.

    (elk/kna)

  • Terbukti Lewat Studi, Konsumsi Makanan Ini Bikin Panjang Umur Hingga 100 Tahun

    Terbukti Lewat Studi, Konsumsi Makanan Ini Bikin Panjang Umur Hingga 100 Tahun

    Jakarta

    Centenarian atau orang yang berusia 100 tahun atau lebih, telah lama menarik perhatian para peneliti di seluruh dunia. Banyak di antara mereka tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Blue Zones, seperti Loma Linda (California, AS), Nicoya (Kosta Rika), Sardinia (Italia), Ikaria (Yunani), dan Okinawa (Jepang).

    Pola makan penduduk Blue Zones menjadi fokus penelitian karena berperan penting dalam proses penuaan. Meski ada banyak makanan yang bisa menunjang kesehatan dan umur panjang, penelitian menyoroti delapan jenis makanan yang sering dikonsumsi para centenarian.

    Makanan yang Bikin Umur Panjang

    Dikutip dari Health, makanan padat gizi ini terbukti mendukung kesehatan secara menyeluruh dan penuaan sehat.

    1. Kacang-kacangan

    Kacang dan polong-polongan adalah bagian penting dari pola makan Blue Zones. Kaya akan protein, serat, vitamin, dan mineral, kacang memberikan banyak manfaat, antara lain:

    Mengontrol gula darah: memiliki indeks glikemik rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah.Menyehatkan pencernaan: serat larutnya mendukung bakteri baik usus dan membantu penyerapan nutrisi.Menjaga kesehatan jantung: serat larut membantu menurunkan kolesterol.Mencegah penyakit kronis: kaya antioksidan yang melawan stres oksidatif dan peradangan.

    2. Sayuran Hijau

    Sayuran hijau (seperti bayam, kale, dan sawi Swiss) menjadi makanan pokok di Blue Zones. Sayuran ini kaya vitamin dan mineral, serta dikaitkan dengan perbaikan imunitas, peradangan, dan kesehatan jantung.

    Selain itu, kandungan antioksidan, lutein, folat, dan beta-karoten membantu melindungi otak serta memperlambat penurunan fungsi kognitif akibat penuaan.

    3. Kacang dan Biji-bijian

    Pistachio, kenari, almond, hingga biji-bijian seperti chia dan flaxseed sering ditemukan dalam pola makan centenarian. Makanan ini kaya lemak sehat, protein, serat, vitamin, dan mineral.

    Konsumsi rutin terbukti membantu menurunkan kolesterol, mengatur tekanan darah, serta mengurangi risiko diabetes berkat sifat antioksidan dan antiinflamasinya.

    4. Biji-bijian Utuh

    Gandum utuh, quinoa, dan beras merah merupakan sumber karbohidrat kompleks kaya serat dan nutrisi.

    Manfaatnya antara lain mendukung pencernaan, mengontrol gula darah dan kolesterol, serta memberikan energi tahan lama. Membuat roti dengan ragi alami (sourdough), seperti yang lazim di Blue Zones, juga terbukti baik untuk metabolisme yang dapat mendukung umur panjang.

    5. Minyak Zaitun

    Sebagai bagian dari diet Mediterania, minyak zaitun berperan penting dalam umur panjang. Kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, minyak ini membantu menurunkan kolesterol, melawan radikal bebas yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.

    Selain itu, minyak zaitun memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang mendukung penuaan sehat. Penelitian telah menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat bermanfaat bagi kesehatan hati, kekebalan tubuh, ginjal, pencernaan, dan otak

    6. Kunyit

    Kunyit sering digunakan dalam sup, semur, hingga teh oleh sebagian penduduk Blue Zones. Rempah ini membantu mengurangi peradangan kronis, meningkatkan pencernaan, dan memperkuat daya tahan tubuh.

    Mengonsumsi kunyit secara teratur juga dapat mendukung kesehatan otak dan mengurangi risiko penyakit saraf yang berkaitan dengan usia lanjut. Penelitian telah menunjukkan kunyit dapat meningkatkan daya ingat dan kecepatan pemrosesan. Hal ini membantu menjaga fungsi otak, mendorong penuaan yang sehat, dan memungkinkan kemandirian yang lebih baik.

    7. Ubi Jalar

    Ubi manis atau ubi jalar, khususnya ubi ungu di Okinawa, menjadi makanan pokok para centenarian di sana. Menurut penelitian, ubi kaya karbohidrat sehat, serat, dan antioksidan yang membantu melawan peradangan serta memberi energi stabil.

    8. Buah-buahan

    Buah merupakan kelompok makanan utama di Blue Zones. Buah mengandung vitamin, serat, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan.

    Penelitian menunjukkan konsumsi buah yang cukup setiap hari dikaitkan dengan kontrol gula darah yang lebih baik, manajemen berat badan, serta kesehatan jantung.

    (suc/suc)

  • Benarkah Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah? Ini Studinya

    Benarkah Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah? Ini Studinya

    Jakarta

    Bawang putih telah digunakan baik sebagai obat maupun sebagai bahan makanan dan penyedap sejak awal sejarah tertulis. Teks medis kuno dari Mesir, China, India, Yunani, hingga Romawi membahas kegunaan bawang putih untuk kesehatan.

    Meski berasal dari Asia Tengah, siung bawang putih berusia lebih dari 3.000 tahun pernah ditemukan di makam Raja Tutankhamun di Mesir. Bawang putih termasuk dalam genus Allium, bersama dengan bawang merah, bawang bombay, bawang prei, dan kucai.

    Beberapa anggota lain dari genus ini juga memiliki khasiat kesehatan yang mirip dengan bawang putih. Dalam makanan, bawang putih biasanya digunakan dalam jumlah kecil dan hanya mengandung sedikit kalori, lemak, protein, maupun karbohidrat. Khasiat kesehatannya berasal dari enzim serta senyawa unik yang dikandungnya.

    Satu siung bawang putih mengandung:

    Kalori: 4

    Protein: 0 gram

    Lemak: 0 gram

    Karbohidrat: 1 gram

    Serat: 0 gram

    Tanaman ini diyakini bermanfaat bagi kesehatan jantung, serta memiliki sifat antimikroba dan antikanker. Lantas, apakah bawang putih bisa menurunkan kadar gula darah hingga kolesterol? Berikut jawabannya.

    Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah?

    Sebuah meta-analisis terhadap 22 penelitian sebelumnya yang mencakup 29 uji coba terkontrol acak, dilakukan oleh peneliti dari Southeast University dan Xizang Minzu University di China. Hasilnya, konsumsi bawang putih berhubungan dengan kadar gula darah yang lebih rendah serta penurunan beberapa jenis molekul lemak.

    Glukosa dan lipid merupakan nutrisi penting bagi tubuh, berperan sebagai sumber energi sekaligus bahan dasar pembentuk berbagai komponen tubuh. Namun, pola makan modern sering kali membuat asupan berlebih, sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan. Pilihan gaya hidup lain, seperti konsumsi alkohol maupun pola olahraga, juga memengaruhi kadar gula dan lemak dalam tubuh.

    “Pada individu sehat, metabolisme glukosa dan lipid diatur dengan sangat ketat,” tulis para peneliti dalam publikasi mereka yang dipublikasikan di jurnal Nutrients, dikutip dari Science Alert.

    “Gangguan metabolisme glukosa dan lipid dapat memicu sejumlah penyakit kronis, termasuk aterosklerosis, diabetes, dan penyakit hati berlemak.”

    Bawang putih sendiri sejak lama dikaitkan dengan kesehatan, termasuk pengaturan kadar lipid dan gula darah. Ketika semua penelitian tersebut ditinjau bersama, hasilnya tetap konsisten, yakni konsumsi bawang putih dikaitkan dengan kadar gula darah lebih rendah, kontrol glukosa jangka panjang yang lebih baik, peningkatan kolesterol ‘baik’ (HDL), penurunan kolesterol ‘jahat’ (LDL), serta penurunan kolesterol total.

    Menariknya, kadar trigliserida tidak menunjukkan perubahan signifikan. Meski begitu, data yang ada belum cukup kuat untuk membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, bahwa makan bawang putih otomatis bisa menurunkan risiko penyakit jantung.

    Namun, hubungannya sangat menunjukkan bahwa bawang putih bisa menjadi cara alami untuk membantu menjaga kadar gula dan lipid atau lemak darah.

    Peneliti menekankan diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain lebih fokus untuk memahami mekanisme pastinya. Uji coba yang dianalisis dalam meta-analisis ini berlangsung antara tiga minggu hingga satu tahun, dengan penggunaan berbagai bentuk bawang putih: bawang putih segar, ekstrak bawang putih tua, hingga tablet bubuk bawang putih.

    “Hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang putih memberikan efek positif terhadap gula darah dan lipid darah pada manusia, dan hubungan tersebut signifikan secara statistik,” tulis para peneliti.

    Mengenai mekanisme kerjanya, diduga senyawa aktif dalam bawang putih membantu melalui berbagai cara, termasuk mengurangi stres oksidatif, kerusakan sel yang bisa memicu penyakit kardiovaskular.

    Bawang putih juga mengandung senyawa antioksidan bernama alliin, yang sebelumnya telah dikaitkan dengan pengendalian gula darah, lipid darah, serta kesehatan mikrobioma usus. Kemungkinan, kombinasi berbagai efek inilah yang menghasilkan manfaat yang terlihat.

    Jelas bahwa pola makan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan, baik ke arah positif maupun negatif. Kini, semakin banyak alasan untuk menambahkan bawang putih ke dalam daftar makanan yang sebaiknya ada di menu sehari-hari.

    “[Penelitian ini] memberikan ide-ide baru untuk pengembangan produk alami melawan penyakit yang berhubungan dengan metabolisme glikosida,” tulis para peneliti.

    (suc/suc)

  • 5 Bahaya Makan Mi Instan Mentah, Risiko Radang Usus hingga Masalah Jantung

    5 Bahaya Makan Mi Instan Mentah, Risiko Radang Usus hingga Masalah Jantung

    Jakarta

    Mengonsumsi mi instan mentah langsung dari bungkusnya memang praktis. Memasaknya walau butuh waktu cuma sebentar dianggap rumit bagi yang tidak sabaran.

    Padahal, kebiasaan ini mengandung risiko kesehatan yang serius dan masih sering diabaikan. Memasak mi tidak hanya meningkatkan cita rasanya, tetapi juga menghilangkan bakteri dan bahan kimia dari proses pembuatannya.

    Dikutip dari Times of India, berikut masalah kesehatan yang bisa muncul saat seseorang terlalu sering makan mi instan mentah.

    1. Peradangan Usus

    Bahan pengawet dan bumbu yang masih ada di mi mentah dapat mengiritasi lapisan usus, bahkan terkadang menimbulkan luka kecil. Kerusakan di usus ini dapat memicu adanya peradangan yang memengaruhi kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

    2. Masalah Pencernaan

    Tidak seperti mi instan yang dimasak, mi instan mentah sulit dicerna oleh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan rasa tidak nyaman karena perut kesulitan memproses makanan.

    Dalam beberapa kasus, mi mentah juga dapat menyebabkan sembelit atau menyulitkan buang air besar dengan lancar.

    3. Meningkatnya Risiko Kanker

    Salah satu bahaya yang jarang diketahui dari mengonsumsi mi mentah adalah meningkatnya risiko kanker. Ini karena selama produksi, mi diolah dengan bahan pengawet dan bahan kimia tambahan lainnya untuk memperpanjang masa simpan.

    Dengan memasak mi, akan menetralkan banyak zar berbahaya ini, tetapi mengonsumsi mentah memungkinkan racun masuk ke tubuh. Seiring waktu, hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan sel kanker secara bertahap.

    4. Risiko Diabetes

    Mi mentah juga tinggi gula dan karbohidrat olahan, sehingga berdampak negatif pada kadar gula darah. Mengonsumsi mi mentah dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba, memberikan tekanan ekstra pada pankreas dan meningkatkan risiko diabetes.

    5. Masalah Kesehatan Jantung

    Kombinasi lemak tinggi, garam, dan pengawet kimia dapat mengganggu aliran darah dan berkontribusi pada penumpukan plak di arteri. Seiring waktu, ini dapat meningkatkan kemungkinan masalah kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan serangan jantung.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • 7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Bikin Kenyang!

    7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Bikin Kenyang!

    Jakarta

    Salah satu kunci sukses menjalani diet terletak pada pemilihan makanan yang tepat. Makanan rendah kalori bisa menjadi solusi, sebab tidak hanya membantu mengontrol asupan energi, tapi tetap merasa kenyang.

    Menariknya, banyak pilihan makanan rendah kalori yang mudah didapatkan.

    7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Mudah Didapatkan dan Bikin Kenyang

    Mulai dari sayuran, buah, hingga daging tanpa lemak, makanan-makanan ini bisa memberikan rasa kenyang dengan kalori yang rendah. Dikutip dari Healthline dan Prevention, berikut informasinya.

    1. Oat

    Oat bisa menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet harian. Tak hanya rendah kalori, oat juga tinggi protein dan serat yang bisa membuat tubuh merasa kenyang. Setengah cangkir oat kering hanya mengandung 154 kalori, 5 gram protein, dan serat. Protein dan serat diketahui bisa berdampak signifikan pada rasa lapar dan nafsu makan.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 48 orang dewasa menunjukkan, konsumsi oatmeal bisa meningkatkan rasa kenyang dan dan mengurangi rasa lapar.

    2. Buah Beri

    Buah beri, seperti strawberry, blueberry, raspberry, dan blackberry kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa mengoptimalkan kesehatan.
    Secangkir blueberry hanya mengandung 86 kalori dan 3,6 gram serat.

    Buah beri juga merupakan sumber pektin yang baik, yaitu jenis serat makanan yang terbukti bisa memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan rasa kenyang. Selain itu, buah ini juga bisa membantu mengurangi konsumsi kalori.

    Sebuah penelitian menunjukkan, camilan sore hari berisi buah beri dengan 65 kalori menurunkan asupan kalori di kemudian hari, dibandingkan dengan camilan permen gummy dengan 65 kalori.

    3. Bayam

    Bayam kaya akan nutrisi dan antioksidan seperti vitamin K, mangan, folat, dan magnesium. Secangkir bayam hanya mengandung 7 kalori.

    Sayuran ini juga mengandung serat yang tinggi, sehingga bisa lebih mengenyangkan dan bermanfaat bagi pencernaan.

    4. Telur

    Telur sangat padat nutrisi. Sebutir telur berukuran besar mengandung sekitar 72 kalori, 6 gram protein, dan berbagai macam vitamin serta mineral penting.

    Sebuah penelitian melibatkan sebanyak 30 orang. Mereka yang makan telur untuk sarapan merasakan kenyang lebih lama dibandingkan mengonsumsi bagel. Setelah makan telur, mereka juga mengonsumsi 105 kalori lebih sedikit di kemudian hari.

    Penelitian lainnya mengamati, sarapan berprotein tinggi bisa mengurangi keinginan untuk ngemil, memperlambat pengosongan lambung, serta mengurangi kadar ghrelin, hormon yang bertanggung jawab atas rasa lapar.

    5. Kentang

    Kentang seringkali dianggap tidak sehat karena dikaitkan dengan kentang goreng dan keripik kentang yang memiliki lemak tinggi. Tapi, pada kenyataannya kentang bisa mengenyangkan dan menjadi bagian penting dari diet kaya nutrisi.

    Satu kentang panggang ukuran sedang beserta kulitnya mengandung 161 kalori, tapi juga menyediakan 4 gram protein dan serat.

    Pada faktanya, sebuah studi yang mengevaluasi makanan tertentu yang bisa memberikan rasa kenyang menempatkan kentang sebagai makanan yang paling mengenyangkan, dengan skor 323 pada indeks rasa kenyang.

    6. Daging Tanpa Lemak

    Daging tanpa lemak dapat secara efektif mengurangi rasa lapar dan nafsu makan di antara waktu makan. Ayam, kalkun, serta potongan daging merah redah lemak mengandung kalori yang rendah tapi kaya protein.

    Misalnya, 113 gram dada ayam yang dimasak mengandung sekitar 163 kalori dan 32 gram protein. Menurut penelitian, orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi, termasuk daging mengonsumsi 12 persen lebih sedikit makanan berdasarkan beratnya saat makan malam, dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan tanpa daging.

    7. Kacang-kacangan

    Mengandung serat tinggi, kacang-kacangan seperti buncis, kacang polong, dan lentil bisa sangat mengenyangkan. Secangkir lentil (198 gram) yang dimasak menyediakan sekitar 230 kalori, 15,6 gram serat, dan hampir 18 gram protein.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 43 orang dewasa menemukan, makanan berprotein tinggi dengan kacang-kacangan dan polong-polongan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan dan rasa lapar, lebih dari makanan berprotein tinggi dengan daging sapi muda dan daging babi.

    Tinjauan lainnya dari sembilan studi menunjukkan, orang merasa 31 persen lebih kenyang setelah makan kacang-kacangan seperti buncis, lentil, dan kacang polong kering, dibandingkan dengan makanan tinggi karbohidrat seperti pasta dan roti.

    (elk/suc)

  • Apakah Air Kelapa Boleh Dikonsumsi Pengidap Diabetes?

    Apakah Air Kelapa Boleh Dikonsumsi Pengidap Diabetes?

    Jakarta

    Air kelapa mengandung vitamin dan mineral penting, namun juga memiliki kadar gula yang sedang. Karena itu, pengidap diabetes sebaiknya membatasi konsumsi air kelapa dan memilih jenis tanpa tambahan gula.

    Sering disebut sebagai ‘minuman olahraga alami’, air kelapa semakin populer karena dapat menjadi sumber cepat gula, elektrolit, dan hidrasi. Cairan bening manis ini berasal dari dalam kelapa muda yang masih hijau.

    Berbeda dengan daging kelapa yang kaya lemak, air kelapa sebagian besar terdiri dari karbohidrat. Selain itu, banyak produk air kelapa kemasan ditambah gula, perasa, atau sari buah lain, sehingga pengidap diabetes kerap khawatir apakah minuman ini bisa memengaruhi kadar gula darah.

    Apakah air kelapa tinggi gula?

    Air kelapa terasa manis karena kandungan gulanya yang alami. Namun, jumlah gula bisa berbeda tergantung ada tidaknya tambahan gula.

    Sebagai perbandingan, dalam 240 ml (8 ons) air kelapa:

    Tanpa gula tambahan: 44 kalori, 10,5 gram karbohidrat, 0 gram serat, 9,5 gram gula.Dengan gula tambahan: 91 kalori, 22,5 gram karbohidrat, 0 gram serat, 18 gram gula.

    Artinya, air kelapa manis memiliki hampir dua kali lipat gula dibandingkan air kelapa tanpa gula. Karena itu, air kelapa tanpa gula tambahan jauh lebih baik dibanding minuman manis lainnya, termasuk soda, terutama bagi pengidap diabetes atau siapa saja yang ingin mengurangi asupan gula.

    Selain itu, air kelapa juga kaya kalium, mangan, dan vitamin C. Dalam 240 ml, kandungannya bisa mencapai 9 persen, 24 persen, dan 27 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG).

    Apakah air kelapa baik untuk pengidap diabetes?

    Penelitian tentang air kelapa dan pengaruhnya terhadap diabetes masih terbatas. Namun, beberapa studi pada hewan menunjukkan adanya perbaikan kontrol gula darah setelah mengonsumsi air kelapa.

    Dalam salah satu penelitian, tikus yang disuntik obat pemicu diabetes (alloxan) diberi air kelapa tua selama 45 hari. Hasilnya, kadar gula darah, HbA1c, dan stres oksidatif mereka membaik secara signifikan dibanding kelompok kontrol.

    Manfaat ini diyakini berasal dari kandungan tinggi kalium, magnesium, mangan, vitamin C, dan L-arginin dalam air kelapa yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

    Meski demikian, sebagian besar penelitian menggunakan air kelapa tua yang lebih tinggi lemak, sehingga belum jelas apakah air kelapa muda memiliki efek yang sama.

    Secara umum, air kelapa tanpa gula tambahan bisa menjadi pilihan lebih sehat dibanding minuman manis lainnya, karena dampaknya pada kadar gula darah lebih rendah. Namun, konsumsi tetap perlu dibatasi, yaitu sekitar 1-2 gelas (240-480 ml) per hari.

    (suc/suc)

  • Efek Samping Mengonsumsi Labu Siam Secara Berlebihan

    Efek Samping Mengonsumsi Labu Siam Secara Berlebihan

    Jakarta

    Labu siam (chayote) memiliki bentuk yang menyerupai buah pir, dengan kulit buah berwarna hijau muda dan sedikit berkerut. Buah ini dapat dinikmati dengan cara diolah menjadi sayur atau cukup direbus sebagai lalapan. Berkat kandungan gizinya, manfaat labu siam begitu beragam.

    Dikutip dari Verywell Health, labu siam diduga berasal dari Meksiko, tempat sayuran ini sudah populer sejak zaman suku Aztec. Dari sana, penjelajah Eropa membawanya ke Benua Eropa, lalu menyebar ke berbagai wilayah Amerika dan Asia. Meskipun sudah dikenal luas secara global, labu siam masih jarang digunakan dalam masakan di Amerika Serikat.

    Labu siam memiliki banyak sebutan di berbagai negara. Orang Prancis menyebutnya “christophine” (diambil dari nama penjelajah Christopher Columbus). Di Amerika Selatan, sayuran ini kerap dijuluki ‘pir sayur’ atau ‘pir buaya’. Dalam masakan Cajun dikenal sebagai ‘mirliton’, di Karibia disebut ‘chocho’, sementara di India populer dengan nama ‘chow chow’.

    Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), 100 gram (sekitar tiga perempat cangkir) labu siam yang dimasak dan dikeringkan mengandung:

    Protein: 0,82 gram (g)Karbohidrat: 4,51 gSerat: 1,7 gKalsium : 17 miligram (mg)Magnesium : 12 mgFosfor : 18 mgKalium : 125 mg

    Labu siam juga mengandung beberapa antioksidan, termasuk flavonoid dan polifenol . Labu siam rendah kalori dan lemak, hanya mengandung 19 kalori dan kurang dari 0,15 gram lemak per 100 g sajian.

    Manfaat Labu Siam untuk Kesehatan Tubuh

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr Inggrid Tania, menjelaskan labu siam pada dasarnya hampir tidak memiliki efek samping bila dikonsumsi dalam porsi wajar sehari-hari.

    Misalnya, jika dimakan tiga kali sehari dalam porsi layaknya sayuran biasa, seperti satu mangkok kecil setiap kali makan, konsumsi tersebut aman dan justru membawa banyak manfaat.

    Labu siam kaya akan antioksidan yang bermanfaat untuk mencegah penyakit kronis dan degeneratif. Kandungannya dapat membantu memelihara kesehatan jantung, menjaga kestabilan gula darah, menyeimbangkan tekanan darah, sekaligus memberi asupan nutrisi penting seperti vitamin C, seng, dan serat. Dengan demikian, labu siam juga berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan, termasuk fungsi usus.

    “Malah sebetulnya kan banyak manfaatnya ya karena dia kan labu siam itu kaya akan antioksidan akan membantu kita,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (21/7/2025).

    Efek Samping Konsumsi Labu Siam Berlebihan

    Menurut dr Inggrid, efek samping baru bisa muncul bila dikonsumsi secara berlebihan, misalnya dalam jumlah ekstrem hingga 10 mangkok atau lebih dalam sehari. Karena kandungan seratnya tinggi, sekitar 16 persen dari kebutuhan harian per satu mangkok, kelebihan konsumsi bisa memicu diare atau keluhan pencernaan lain.

    Namun, efek samping tersebut bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya jika konsumsi kembali normal.

    Untuk efek jangka panjang, menurut dr Inggrid, hampir tidak mungkin terjadi, karena sulit dibayangkan seseorang makan 10-20 mangkok labu siam setiap hari selama berbulan-bulan.

    Kalaupun ada, kemungkinan risiko berupa gangguan fungsi liver atau ginjal bisa muncul akibat konsumsi berlebihan dalam jangka sangat panjang.

    “Ya kalau efek samping jangka panjang ya hampir tidak mungkin ya, karena kan tidak mungkin juga orang makan tiap hari 10-20 mangkok labu siam tiap hari berbulan-bulan, ya kalau memang ternyata ada orang yang seperti itu ya bisa saja ya ada gangguan fungsi liver,” tandas dr Inggrid.

    (suc/suc)