Produk: karbohidrat

  • Umur 30-an Sudah Takut Keriput? Ini Resep Anti Aging Alami dari Pakar

    Umur 30-an Sudah Takut Keriput? Ini Resep Anti Aging Alami dari Pakar

    Jakarta

    Selama ini, wacana tentang umur panjang kerap didominasi oleh pakar kesehatan pria. Narasinya pun cenderung positif, pria hidup lebih lama dianggap sebagai tanda harapan. Namun, ketika membicarakan perempuan, yang muncul justru solusi ‘anti-aging’ seolah-olah ada yang salah dengan proses menua pada perempuan.

    “Padahal, tidak ada yang salah. Perempuan memang menua dengan cara berbeda dari pria,” jelas dr Vonda Wright, ahli ortopedi sekaligus pakar longevity asal Orlando, Amerika Serikat, dikutip dari CNN.

    Lewat bukunya ‘Unbreakable: A Woman’s Guide to Aging With Power’, Wright ingin mengubah perspektif tersebut. Ia menekankan perempuan bukan hanya bisa hidup lebih lama, tetapi juga hidup lebih baik.

    Wright menyebut rentang usia 35 hingga 45 tahun sebagai ‘critical decade’ atau dekade krusial. Pada fase ini, perempuan sebaiknya aktif menjaga kesehatan dengan membangun kekuatan tubuh, mencegah penyakit, dan memelihara hormon.

    “Banyak orang menganggap masa keemasan perempuan ada di belakang mereka. Padahal, dekade ini bisa menjadi waktu paling penting untuk menyiapkan tubuh dan pikiran menghadapi penuaan,” kata Wright.

    Menurutnya, investasi sederhana setiap hari, mulai dari menjaga mobilitas, menerapkan nutrisi cerdas, hingga mengubah pola pikir akan membuat perempuan bisa menjalani hidup sehat, aktif, dan penuh energi hingga usia lanjut.

    Estrogen adalah kunci dalam penuaan perempuan. Wright menjelaskan bahwa reseptor estrogen terdapat hampir di seluruh organ tubuh, mulai dari otak, otot, hingga tulang.

    Saat kadar estrogen menurun, laju penuaan meningkat. Dampaknya bisa serius:

    Kehilangan tulang hingga 15-20 persen pada masa perimenopause, jauh lebih cepat dibandingkan pria. Otak kekurangan energi, yang bisa meningkatkan risiko peradangan dan penyakit kardiovaskular. Gangguan suasana hati serta kualitas hidup menurun.

    Karena itu, Wright mendorong perempuan mengambil keputusan terkait terapi hormon berdasarkan informasi yang akurat, bukan ketakutan.

    Salah satu mitos besar yang ingin dipatahkan Wright adalah anggapan bahwa perempuan harus selalu kecil dan kurus.

    “Kita bukan sekadar menurunkan berat badan. Yang penting adalah komposisi tubuh: lebih banyak otot, lebih sedikit lemak. Tujuannya bukan kurus, tapi kuat,” tegasnya.

    Ia memberikan beberapa panduan praktis:

    Konsumsi sekitar 1 gram protein per 500 gram berat badan ideal setiap hari untuk mendukung pembentukan otot.Batasi gula dan karbohidrat sederhana karena dapat memicu peradangan kronis.Utamakan real food, bukan ultra-processed food (UPF).

    Untuk menjaga tubuh tetap bugar, Wright merumuskan olahraga dengan akronim FACE:

    F (Flexibility): melatih kelenturan sendi dan otot dengan yoga, pilates, tai chi, atau peregangan dinamis.A (Aerobic): latihan kardio dengan porsi 80 persen intensitas rendah (jalan cepat, bersepeda santai) dan 20 persen intensitas tinggi (lari sprint, HIIT).C (Carry a load): latihan kekuatan dengan beban berat untuk membangun otot dan daya tahan.E (Equilibrium): melatih keseimbangan dan kecepatan kaki agar terhindar dari risiko jatuh.

    “Jatuh di usia lanjut sering menjadi titik balik fatal. Jadi, keseimbangan sama pentingnya dengan kekuatan,” jelas Wright.

    Pentingnya Menjaga Mental

    Menurut Wright, kesehatan fisik dan mental saling berkaitan. Aktivitas fisik bukan hanya membuat tubuh lebih kuat, tetapi juga meningkatkan ketahanan mental.

    “Setiap kali selesai mengangkat beban, otak merasa tak terkalahkan. Rasa percaya diri itu tumbuh bersama otot kita,” katanya.

    Ia juga menekankan pentingnya perempuan menempatkan diri sendiri sebagai prioritas. “Sering kali perempuan menomorduakan diri demi orang lain. Padahal, kita layak berinvestasi pada kesehatan diri setiap hari,” ujarnya.

    Bagi Wright, penuaan bukanlah masalah yang harus dilawan, melainkan fase kehidupan yang bisa dijalani dengan penuh kekuatan.

    “Kita bisa menua dengan cara yang vital, sehat, aktif, dan penuh sukacita. Perempuan tidak rapuh, kita tak tergoyahkan,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • 5 Jenis Flavonoid dalam Makanan dan Manfaatnya untuk Kesehatan

    5 Jenis Flavonoid dalam Makanan dan Manfaatnya untuk Kesehatan

    YOGYAKARTA – Flavonoid adalah senyawa alami fitonutrien yang ditemukan di tanaman  buah, sayuran, batang, akar, bunga, bahkan kulit kayu. Senyawa ini berperan sebagai antioksidan, mengurangi inflamasi, mencegah mutasi sel, menghambat perkembangan kanker, serta mengatur fungsi enzim-seluler dalam tubuh. Banyak yang enggak tahu, ternyata jenis flavonoid sangat beragam. Setiap jenisnya ada dalam berbagai makanan yang mungkin sudah biasa dikonsumsi. Berikut dijelaskan jenis flavonoid dan manfaatnya untuk kesehatan.

    Jenis flavonoid dalam sumber makanan

    1. Flavonol

    Flavonol, dikenal juga sebagai flavanols atau flavan-3-ols, termasuk kelompok terbesar dengan lebih dari 6.000 jenis. Contohnya kaempferol, quercetin, myricetin, dan fisetin. Mengutip VerywellHealth, Rabu, 17 September, sumber makanan flavonol meliputi sayuran hijau seperti kale, selada; buah seperti apel, anggur, berries; serta bawang, bawang putih, scallions. Quercetin terutama banyak ditemukan di bawang, teh hijau, kakao, dan red wine.

    2. Flavone

    Flavone meliputi senyawa seperti apigenin, luteolin, baicalein, dan chrysin. Makanan yang mengandung flavone antara lain parsley, thyme, seledri, buah zaitun hijau, dan cabai. Flavone berfungsi sebagai pigmen pelindung tanaman terhadap sinar ultraviolet, dan dalam tubuh manusia membantu memberi perlindungan terhadap stres oksidatif.

    3. Flavanones

    Kelompok flavanones biasanya ditemukan dalam buah sitrus seperti jeruk, lemon, dan anggur. Contoh senyawanya termasuk hesperidin, naringenin, diosmin, dan eriodictyol. Fungsinya terkait kemampuan menetralkan radikal bebas, sehingga membantu menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

    Ilustrasi jenis flavonoid dalam sumber makanan dan manfaatnya untuk kesehatan (Freepik/stockking)
    4. Isoflavones

    Isoflavones, atau isoflavonoids, sering disebut juga phytoestrogen karena bisa menunjukkan aktivitas mirip hormon estrogen pada beberapa organisme. Contoh senyawanya adalah genistein dan daidzein. Makanan kaya isoflavone biasanya dari kedelai dan legum-leguman lainnya.

    5. Anthocyanins

    Anthocyanin adalah pigmen yang memberi warna merah, biru, ungu pada buah dan bunga. Contoh senyawa seperti cyanidin, delphinidin, pelargonidin, dan lain-lain. Sumber-sumbernya adalah buah-buahan seperti stroberi, blueberry, raspberry, anggur merah, serta buah beri hitam.

    Manfaat flavonoid untuk kesehatan

    Flavonoid yang terbagi dalam jenis-jenis di atas, memiliki berbagai macam manfaat kesehatan. Di antaranya, membantu mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat) yang jika teroksidasi bisa memicu penyakit kardiovaskular. Flavonoid juga membantu melebarkan pembuluh darah dan mendukung fungsi pembuluh darah yang sehat. Dengan cara itu, flavonoid bisa berkontribusi menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Selanjutnya, berikut ini manfaat flavonoid untuk kesehatan:

    Ilustrasi jenis flavonoid dan manfaatnya untuk kesehatan (Freepik)
    1. Mengurangi risiko diabetes dan mengatur gula darah

    Konsumsi makanan penuh flavonoid memengaruhi beberapa aspek metabolisme glukosa. Efek positifnya dapat membantu memperlancar pencernaan karbohidrat, meningkatkan sekresi insulin, memperbaiki pengambilan glukosa oleh sel-sel tubuh, dan mengurangi deposit lemak yang bisa mengganggu metabolisme. Sebuah studi terhadap banyak orang menemukan, asupan anthocyanin dari apel, blueberry, dan pir dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

    2. Perlindungan terhadap kanker

    Flavonoid bisa menghambat enzim-enzim yang berpotensi mengubah zat menjadi karsinogen, membantu perbaikan DNA, dan memicu apoptosis atau kematian sel terprogram ketika kerusakan terlalu berat. Senyawa baik ini juga dapat menghambat invasi sel tumor dan pembentukan pembuluh darah baru yang memberi suplai ke tumor.

    3. Mengurangi inflamasi dan nyeri kronis

    Sifat anti-inflamasi flavonoid membuatnya efektif dalam mengurangi respons imun yang berlebihan. Selain itu, juga membantu menekan produksi senyawa inflamasi seperti sitokin serta membantu mengurangi nyeri kronis yang terkait kondisi seperti arthritis, osteoarthritis, dan nyeri neuropatik.

    4. Mendukung kesehatan otak dan perlindungan kognitif

    Flavonoid juga dipercaya dapat melindungi sel-sel saraf dari stres oksidatif dan inflamasi yang bisa mempercepat penuaan otak atau memicu kondisi seperti Alzheimer. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan flavonoid yang tinggi terkait dengan risiko dementia yang lebih rendah.

    Meski manfaat flavonoid nyata jika diperoleh dari diet biasa, beberapa orang memilih suplemen flavonoid. Namun perlu diperhatikan bahwa dosis, bentuk (jenis flavonoid), dan kualitas suplemen sangat bervariasi. Beberapa flavonoid dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Sehingga sebelum minum suplemen flavonoid, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau profesional kesehatan.

    Flavonoid adalah kelompok senyawa alami yang kaya manfaat dan terdapat di berbagai makanan nabati berwarna serta sayuran. Mendapatkan flavonoid dari makanan sehari-hari pada umumnya lebih aman dan alami ketimbang bergantung sepenuhnya pada suplemen.

  • Ada Benarnya, Bukti Ilmiah Sebut Makan Pakai Tangan Lebih Menyehatkan

    Ada Benarnya, Bukti Ilmiah Sebut Makan Pakai Tangan Lebih Menyehatkan

    Jakarta

    Makan menggunakan tangan seringkali dianggap kuno atau kurang higienis di era modern yang serba praktis. Padahal, tradisi ini telah dilakukan berabad-abad pada berbagai budaya, termasuk Indonesia. Menariknya, sejumlah ahli menilai kebiasaan sederhana ini justru punya manfaat kesehatan, baik dari pencernaan hingga metabolisme tubuh.

    Penjelasan ahli bedah NHS di Inggris, Dr Karan Rajan, makan menggunakan tangan mendorong kita untuk lebih pelan dan sadar ketika menikmati makanan. Sentuhan jari pada makanan dapat merangsang indera peraba, penglihatan, hingga penciuman, sehingga proses makan terasa lebih utuh. Hal ini dapat membuat otak lebih cepat mengenali rasa kenyang, mengurangi risiko makan berlebihan, sekaligus meningkatkan kesehatan cerna.

    Tak hanya itu, paparan mikroba dalam jumlah kecil yang tidak berbahaya dari tangan yang bersih diyakini dapat melatih sistem imun. Dengan kata lain, praktik sederhana ini dapat memberi latihan alami pada usus untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Hasilnya tubuh tidak hanya mendapat asupan nutrisi yang lebih baik, tetapi juga daya tahan yang lebih kuat.

    Tapi benarkah klaim tersebut punya bukti ilmiah? Mari ditelusur satu persatu.

    Bukti Ilmiah yang Mendukung

    Beberapa klaim Dr Rajan ternyata punya dasar ilmiah. Salah satunya terkait kebiasaan mengunyah lebih lama.

    Penelitian Department of Food Science and Technology, University of California menunjukkan mastikasi atau proses mengunyah dapat meningkatkan aliran air liur dan sekresi enzim amilase yang penting untuk memecah karbohidrat. Artinya, makan dengan ritme lebih lambat memang membantu kerja pencernaan lebih maksimal.

    Selain itu, studi terbaru di Journal Eating Behaviors menemukan bahwa makan dengan tempo lambat bisa menurunkan jumlah asupan kalori sekaligus meningkatkan rasa kenyang. Hal ini mendukung klaim bahwa makan dengan penuh kesadaran dapat membantu mencegah makan berlebihan.

    Selain itu, tahun 2021 dalam European Journal of Nutrition melaporkan bahwa kecepatan makan mempengaruhi metabolisme. Mengunyah lebih lama dan memperlambat proses makan terbukti membantu respon insulin lebih baik dan menstabilkan lonjakan gula darah setelah makan, serta rasa kenyang

    Namun, perlu diketahui bahwa pernyataan makan dengan tangan secara alami memperlambat mengunyah makanan lebih lama, belum ada penelitian ilmiah yang mendukung. Bisa jadi makan dengan alat makan juga bisa memperlambat proses mengunyah makanan. Maka diperlukan studi yang membandingkan kedua hal tersebut.

    Hipotesis yang Perlu Diteliti Lebih Lanjut

    Meski begitu, tidak semua klaim Dr Rajan sudah terbukti secara ilmiah. Ada beberapa yang masih berupa hipotesis dan perlu adanya riset lebih lanjut.

    Misalnya, klaim bahwa makan dengan tangan bisa memberi “latihan kecil” pada sistem imun karena adanya paparan mikroba tidak berbahaya. Hingga kini, belum ada penelitian yang secara khusus meneliti pengaruh makan pakai tangan terhadap keseimbangan mikrobiota usus atau imunitas tubuh.

    Lebih Baik Mana, Makan Pakai Tangan atau Alat Makan?

    Perdebatan tentang lebih baik makan pakai tangan atau menggunakan alat makan seperti sendok dan garpu sebenarnya tidak mempunyai satu jawaban pasti. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, jika dilihat dari aspek kesehatan, kebersihan, maupun budaya.

    Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan alat makan cenderung lebih higienis, terutama ketika fasilitas cuci tangan terbatas. Pentingnya kebersihan tangan dalam mencegah penyakit diare dan infeksi pencernaan sebelum makan. Beberapa studi menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia soal mencuci tangan sebelum makan, terutama pada praktik cuci tangan yang benar. Sehingga dalam konteks ini, alat makan bisa berfungsi sebagai “pelindung” antara mikroba yang ada di tangan dengan makanan yang akan dikonsumsi.

    Sementara itu, makan dengan tangan memiliki nilai budaya yang kuat di Indonesia serta dipercaya meningkatkan pengalaman sensorik dan kedekatan emosional dengan makanan. Dari sisi psikologis, riset tentang mindful eating juga mengaitkan keterlibatan kesadaran penuh saat makan dengan konsumsi yang lebih lambat, meski belum ada penelitian yang secara langsung membandingkan tangan dan sendok.

    Melihat kondisi di Indonesia, pilihan yang paling efektif dan bermanfaat bergantung pada kondisi. Dalam tradisi atau acara keluarga, makan pakai tangan bisa memperkuat kebersamaan sekaligus menghadirkan pengalaman makan yang lebih personal.

    Namun, di tempat umum atau lingkungan dengan sanitasi kurang terjamin, penggunaan alat makan jelas lebih disarankan. Intinya tetap sama yaitu menjaga kebersihan tangan, mencuci dengan sabun, dan memastikan makanan dalam kondisi higienis.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Kepala BGN Ungkap Alasan Impor Food Tray MBG dari Cina”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • 4 Manfaat Minum Air Kelapa Tiap Hari bagi Kesehatan, Nggak Kaleng-kaleng Khasiatnya

    4 Manfaat Minum Air Kelapa Tiap Hari bagi Kesehatan, Nggak Kaleng-kaleng Khasiatnya

    Jakarta

    Air kelapa dikenal sebagai salah satu minuman alami yang menyegarkan sekaligus menyehatkan. Rasanya yang manis ringan dan kandungan nutrisinya yang kaya membuat air kelapa sering dijadikan pilihan untuk melepas dahaga, terutama di cuaca panas.

    Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Dr Karina Rahmadia Ekawidyani, menjelaskan, dalam 100 gram air kelapa muda segar, terdapat berbagai nutrisi bermanfaat yang menjadikannya minuman sehat, terutama untuk membantu menghidrasi tubuh.

    Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), kandungan gizi dalam air kelapa meliputi energi sebesar 17 kkal, protein 0,2 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 3,8 gram, dan air 95,5 gram.

    Selain itu, air kelapa juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral, antara lain vitamin C (1 mg), kalium (149 mg), kalsium (15 mg), fosfor (8 mg), natrium (1 mg), zat besi (0,2 mg), seng (0,1 mg), serta tembaga (0,04 mg).

    Manfaat Minum Air Kelapa

    Tidak hanya menyegarkan, minum air kelapa setiap hari juga dipercaya memberikan beragam manfaat bagi kesehatan. Dikutip dari laman IPB University, berikut penjelasannya.

    1. Menghidrasi Tubuh

    Air kelapa memiliki kandungan air yang sangat tinggi, yakni sekitar 95,5 persen. Tak heran jika minuman ini kerap disebut sebagai salah satu pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi tubuh.

    “Air kelapa bisa menjadi pilihan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi, terutama pada kondisi seperti diare dan muntah,” tambah Dr Karina.

    2. Mencegah Batu Ginjal

    Selain membantu menghidrasi, air kelapa juga memiliki sifat diuretik alami. Hal ini berarti, minum air kelapa dapat merangsang produksi urin sehingga tubuh lebih mudah membuang zat sisa metabolisme. Menurut Dr Karina, efek ini turut bermanfaat dalam mencegah pembentukan batu ginjal.

    3. Bagus untuk Pencernaan-Melawan Radikal Bebas

    Air kelapa juga diketahui bermanfaat untuk pencernaan. “Kandungan air dan elektrolitnya juga memberikan efek pencahar alami yang membantu melancarkan buang air besar,” ujarnya.

    Selain itu, lanjutnya, vitamin C yang terkandung dalam air kelapa berperan sebagai antioksidan alami, membantu melawan radikal bebas sekaligus memperkuat sistem kekebalan tubuh.

    Mengenai klaim bahwa air kelapa dapat membantu menurunkan tekanan darah, Dr Karina menjelaskan kandungan kalium di dalamnya tergolong cukup tinggi. Kalium berperan penting dalam menyeimbangkan efek natrium yang dapat memicu peningkatan tekanan darah. Selain itu, mineral ini juga membantu merelaksasi pembuluh darah serta mengatur detak jantung dan sirkulasi darah.

    Meski demikian, ia mengingatkan hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,24 persen pada orang dewasa dan lansia setelah lima hari mengonsumsi air kelapa. Namun, penurunan tersebut masih dianggap tidak signifikan secara klinis.

    “Untuk menurunkan tekanan darah, konsumsi air kelapa tetap harus diimbangi dengan gaya hidup sehat seperti menerapkan pola makan bergizi seimbang sesuai Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) dan berolahraga secara teratur,” jelasnya.

    Ia juga menyarankan pengidap hipertensi untuk berkonsultasi dengan dokter.

    Dampak Mengonsumsi Air Kelapa Berlebihan

    Terlepas dari manfaatnya, Dr Karina memperingatkan bahwa mengonsumsi air kelapa secara berlebihan juga memiliki risiko. Kandungan kalium yang tinggi berpotensi menyebabkan hiperkalemia, terutama pada individu dengan gangguan fungsi ginjal, dan dapat mengganggu irama jantung.

    Selain itu, satu gelas (250 ml) air kelapa mengandung sekitar 10 gram gula. Jika dikonsumsi berlebihan, risiko obesitas dan diabetes melitus dapat meningkat. Oleh karena itu, ia menyarankan agar konsumsi air kelapa dibatasi maksimal satu gelas per hari tanpa tambahan gula atau pemanis buatan.

    Waktu Terbaik Minum Air Kelapa

    Dr Karina menyatakan bahwa air kelapa dapat dikonsumsi kapan saja. “Namun, jika tujuannya adalah untuk menggantikan cairan tubuh pasca-aktivitas, waktu terbaik adalah setelah berolahraga,” ujarnya.

    Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (suc/suc)

  • 7 Camilan Enak untuk Pengidap Diabetes, Termasuk Alpukat dan Almond

    7 Camilan Enak untuk Pengidap Diabetes, Termasuk Alpukat dan Almond

    Jakarta

    Pengidap diabetes perlu lebih selektif dalam memilih camilan. Pasalnya, asupan yang kurang tepat bisa membuat kadar gula darah melonjak. Namun, terlalu membatasi diri juga dapat mengurangi kenikmatan saat makan.

    Kabar baiknya, ada beberapa pilihan camilan enak yang tetap aman dikonsumsi oleh pengidap diabetes. Simak daftarnya berikut ini.

    Daftar Camilan Enak untuk Pengidap Diabetes

    Beberapa pilihan camilan yang enak untuk pengidap diabetes di antaranya yoghurt dengan beri, kacang almond, popcorn, hingga keju cottage.

    1. Yoghurt dengan Buah Beri

    Buah beri adalah sumber serat yang baik. Dikutip dari Healthline, satu porsi blueberry 150 g mengandung 3,6 g serat yang membantu memperlambat pencernaan dan menstabilkan kadar gula darah setelah makan.

    Sementara itu, yoghurt dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Manfaat ini sebagian disebabkan oleh kandungan probiotiknya yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk memetabolisme makanan dengan gula.

    2. Almond

    Kacang almond bisa memberikan manfaat bagi kesehatan bagi pengidap diabetes, dengan mengurangi kadar kolesterol jahat. Kandungan magnesiumnya juga penting untuk metabolisme glukosa yang tepat.

    Segenggam kacang almond (28 g) tanpa garam mengandung sekitar 6 g karbohidrat dan hampir 3 g serat.

    3. Alpukat

    Alpukat mengandung serat yang tinggi serta asam lemak tak jenuh tunggal yang bisa membantu penurunan kadar gula darah.

    Menurut sebuah studi di tahun 2023, mengonsumsi alpukat dikaitkan dengan. HbA1c dan gula darah puasa yang lebih rendah. Alpukat seberat 100 g mengandung sekitar 8 g karbohidrat.

    4. Popcorn

    Tiga cangkir popcorn (24 g) yang dimasak dengan air popper mengandung 93 kkal dan 3 g serat. Namun, karbohidratnya lebih tinggi, yaitu sekitar 18 g. Padukan popcorn dengan makanan berprotein tinggi seperti segenggam kacang tanah panggang kering atau potongan keju.

    Perlu diketahui bahwa popcorn yang dimasak dengan microwave bisa mengandung garam dan lemak yang tinggi. Jadi, untuk menghindarinya, gunakan air popper atau masak di atas kompor.

    5. Salad Tuna

    Tuna kalengan seberat 85 g menyediakan sekitar 21 g protein tanpa karbohidrat. Ikan ini juga menyediakan sejumlah kecil asam lemak omega-3 yang terbukti bisa menurunkan peradangan dan memperbaiki kadar kolesterol.

    Salad tuna bisa dibuat dengan memadukan tuna dengan mayonaise dan bahan-bahan seperti bawang bombay dan seledri. Mayonaise bisa diganti dengan keju cottage atau yoghurt Yunani untuk menambah protein.

    6. Kacang Arab Panggang

    Setengah cangkir (83 g) porsi kacang arab mengandung sekitar 7 g protein, 6 g serat, dan 22,45 g karbohidrat. Coba panggang dengan minyak zaitun dan bumbu pilihan sesuai dengan selera.

    7. Keju Cottage

    Setengah cangkir keju cottage (sekitar 112 g) menyediakan hampir 13 g protein dan 4 g karbohidrat. Menurut penelitian tahun 2019, produk susu bisa menurunkan resistensi insulin dan meningkatkan penurunan berat badan.

    Ditinjau oleh: Mhd. Alrdian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (elk/suc)

  • Makan Pakai Tangan Ternyata Baik untuk Pencernaan, Begini Penjelasan Dokter

    Makan Pakai Tangan Ternyata Baik untuk Pencernaan, Begini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Makan dengan tangan, tanpa alat makan, merupakan sebuah praktik yang berakar pada tradisi berabad-abad lintas budaya. Tetapi, dalam dunia kuliner modern cara makan ini kerap diabaikan.

    Ahli bedah NHS di Inggris, Dr Karan Rajan, menjelaskan kebiasaan sederhana ini dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Dan tentunya didukung oleh ilmu pengetahuan.

    Makan dengan tangan mendorong konsumsi yang lebih lambat dan penuh kesadaran, yang meningkatkan pencernaan dengan memungkinkan pengunyahan yang lebih baik dan merangsang enzim pencernaan. Hal ini juga memaparkan usus terhadap mikroba yang tidak berbahaya, memberikan semacam ‘latihan singkat’ bagi sistem kekebalan tubuh dan mendukung keseimbangan mikrobioma usus.

    Selain itu, menggunakan ujung jari membantu mengatur suhu makanan, meningkatkan keamanan, dan persepsi sensorik. Jauh dari tidak higienis saat tangan bersih, praktik tradisional ini meningkatkan kesejahteraan yang sesungguhnya dan bermanfaat untuk kesehatan usus dan makan dengan penuh kesadaran.

    Makan dengan Tangan Mampu Kurangi Kembung dan Meningkatkan Fungsi Usus

    Salah satu manfaat utama makan dengan tangan adalah efeknya pada makan dengan penuh kesadaran. Makan dengan tangan secara alami memperlambat proses konsumsi makanan.

    “Ketika Anda makan dengan jari, setiap gigitan menjadi tindakan yang disengaja. Anda merasakan teksturnya, mencium aromanya, dan terhubung secara visual dengan makanan,” terang Dr Rajan yang dikutip dari Times of India.

    “Keterlibatan sensorik ini membuat makan lebih lambat dan penuh kesadaran, yang berdampak langsung pada pencernaan,” sambungnya.

    Mengunyah secara menyeluruh meningkatkan produksi air liur, yang mengandung enzim penting untuk memecah karbohidrat. Enzim-enzim ini bersama dengan asam lambung, mempersiapkan usus untuk penyerapan nutrisi yang efisien.

    Selain itu, saat indera peraba, penglihatan, dan penciuman terlibat, otak akan mencatat rasa kenyang lebih cepat yang dapat mencegah makan berlebihan.

    Penelitian di bidang gastroenterologi menunjukkan makan lebih lambat meningkatkan pelepasan enzim pencernaan dan mengurangi kembung. Hal ini menjadikan makan dengan tangan sebagai bantuan alami untuk kesehatan usus.

    Makan dengan tangan juga mendorong penyerapan lebih lambat, koneksi sensorik yang lebih dalam dengan makanan, dan pencernaan yang lebih efektif.

    Meningkatkan Kesehatan Usus

    Menurut Dr Rajan, makan dengan tangan menjadi salah satu latihan kecil untuk sistem imun usus. Saat dilakukan dengan tangan yang bersih, praktik ini memaparkan saluran pencernaan terhadap mikroba kecil yang tidak berbahaya dari makanan, tangan, dan lingkungan sekitar.

    Paparan mikroba yang terkendali ini membantu melatih sistem imun untuk membedakan antara patogen berbahaya dan bakteri tidak berbahaya, yang sangat penting menjaga keseimbangan mikrobioma usus. Mikrobioma yang sehat berkaitan dengan peningkatan imunitas, pencernaan yang lebih baik, hingga peningkatan kesehatan mental karena hubungan usus dengan otak.

    Meningkatkan Keamanan saat Makan

    Dr Rajan menjelaskan sensorik ujung jari sangat berperan untuk mengukur suhu makanan. Kulit di ujung jari terbuat dari epitel skuamosa berkeratin, yang jauh lebih tahan panas daripada lapisan halus di dalam mulut.

    Dengan menyentuh makanan secara langsung dapat mengukur suhunya sebelum mengunyahnya, sehingga mengurangi risiko luka bakar atau rasa tidak nyaman.

    Meski begitu, tentu saja kebersihan tangan sebelum makan sangat penting. Pastikan sudah mencuci tangan dengan benar agar tidak memasukkan bakteri berbahaya saat makan.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • 5 Kebiasaan yang Diam-diam Bisa Merusak Kesehatan Usus

    5 Kebiasaan yang Diam-diam Bisa Merusak Kesehatan Usus

    Jakarta

    Usus berperan dalam membantu mencerna makanan, mengurangi peradangan, dan meningkatkan energi. Menurut ahli diet, Janelle Connell, RDN, kesehatan usus yang optimal mencakup mikrobioma yang beragam dan stabil, gejala pencernaan yang minimal, dan ketahanan pada peradangan.

    “Namun, secara lebih praktis, saya tahu usus saya sehat ketika saya bisa mengonsumsi beragam makanan utuh dengan nyaman dan tanpa gejala, motilitas pencernaan saya teratur, dan tubuh saya terasa berenergi,” katanya.

    Kendati demikian, dikutip dari laman Real Simple, terdapat beberapa kebiasaan sehari-hari yang diam-diam bisa merusak kesehatan usus. Penting untuk mengetahuinya agar usus tetap sehat.

    1. Stres Kronis

    Menurut Janelle, usus dan otak sangatlah berkatan. Hormon stres seperti kortisol secara langsung memengaruhi sumbu usus-otak ini, memperlambat pencernaan dan mengubah motilitas usus, yang bisa mengubah komposisi bakteri di usus.

    Jika dibiarkan, stres kronis bisa meningkatkan permeabilitas usus (usus bocor) yang memicu peningkatan peradangan di usus, bahkan seluruh tubuh.

    2. Kurang Tidur

    Kualitas tidur dapat memengaruhi kesehatan usus. Mikroba usus mengikuti ritme sirkadian. Tidur yang tidak konsisten atau kurang tidur bisa mengganggu skus ini dan berdampak negatif pada kesehatan usus, dengan mengurangi keragaman mikroba, mengurangi bakteri baik, dan meningkatkan bakteri berbahaya.

    “Pola-pola ini bisa mengganggu proses perbaikan tubuh yang terjadi di malam hari, membuat lapisan usus lebih rentan,” kata Janelle.

    3. Makan Makanan yang Sama secara Berulang

    Kurangnya keragaman pola makan bisa merusak usus. Meski sehat, mengonsumsi makanan berulang kali berarti membatasi keragaman nutrisi yang masuk ke tubuh.

    Mikrobioma tumbuh dan berkembang lebih baik ketika diberi lebih banyak variasi nabati yang sehat” kata ahli diet Maggie Moon, MS, RD.

    4. Menghindari Karbohidrat

    Seringkali, karbohidrat dianggap buruk, tapi sebenarnya sangat penting untuk usus. Menghindari karbohidrat berarti tubuh tidak mendapat karbohidrat kompleks yang mendorong pertumbuhan bakteri usus bermanfaat. Jadi, jangan ragu untuk menambahkan karbohidrat ke dalam makanan.

    5. Penggunaan Obat Berlebihan

    Penggunaan obat yang berlebihan bisa merusak kesehatan usus secara permanen.

    “Obat antiinflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin sering digunakan untuk mengatasi nyeri, sakit kepala, atau peradangan,” kata Janelle.

    Menurutnya, meski aman digunakan sesekali dan sesuai petunjuk, mengonsumsinya terlalu sering bisa merusak lapisan usus, sehingga asam dan enzim pencernaan lebih mudah menyebabkan iritasi. Seiring waktu, penggunan obat yang sering bisa meningkatkan risiko usus bocor, pendarahan, atau peradangan di saluran pencernaan dan menggeser komposisi mikrobioma usus ke arah mikroba yang lebih berbahaya.

    (elk/naf)

  • Bolehkah Penderita Diabetes Makan Buah? Simak Fakta dan Tipsnya

    Bolehkah Penderita Diabetes Makan Buah? Simak Fakta dan Tipsnya

    Jakarta

    Bagi penderita diabetes, mengonsumsi buah sering menimbulkan kebingungan karena buah dianggap menaikkan gula darah secara drastis. Padahal, kandungan nutrisi pada buah menjadi hal penting bagi kesehatan.

    Untuk meluruskan pandangan ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Kuningan, dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES, memberikan penjelasan medis agar penderita diabetes tetap bisa menikmati buah dengan sehat dan aman.

    Mitos 1: Penderita diabetes harus berhenti makan buah karena bisa menaikkan gula darah

    Faktanya, buah kaya akan fruktosa, serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi daya tahan tubuh, kesehatan jantung, dan pencegahan komplikasi.

    Mitos 2: Semua buah menaikkan gula darah

    Tidak semua buah memiliki kandungan gula yang sama. Buah dengan indeks glikemik rendah seperti apel, pir, stroberi, dan jeruk aman dikonsumsi karena tidak menimbulkan lonjakan gula darah drastis.

    Mitos 3: Jus buah lebih menyehatkan daripada buah utuh

    Menurut dr. Roy, jus buah, terutama yang ditambah gula, justru bisa meningkatkan gula darah lebih cepat karena seratnya hilang. Konsumsi buah utuh lebih dianjurkan untuk mempertahankan serat, vitamin, dan mineral, yang membantu kontrol gula darah.

    Mitos 4: Buah pisang, mangga, dan durian dilarang bagi penderita diabetes

    Buah tropis memang mengandung gula lebih tinggi, namun tetap aman selama porsinya wajar dan tidak dikombinasikan dengan sumber karbohidrat lain.

    Selain itu, dr. Roy juga menekankan mengenai pentingnya memahami indeks glikemik (IG) pada buah untuk menentukan jenis buah yang aman dikonsumsi.

    “IG menunjukkan seberapa cepat makanan berkarbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Dengan memahami hal ini, mereka bisa memilih buah dengan IG rendah-sedang dan porsi yang aman” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/9/2025).

    Buah dengan IG rendah (≤55) seperti apel, pir, stroberi, jeruk, dan kiwi bersifat lama dalam menaikkan gula darah. Buah dengan IG sedang (56-69) seperti pepaya, nanas, dan pisang matang meningkatkan gula darah dengan kecepatan sedang. Sementara buah dengan IG tinggi (≥70) semangka, mangga matang, kurma, dan buah kering manis cepat menaikkan gula darah sehingga perlu dibatasi.

    Berdasarkan pemaparan tersebut, penderita diabetes sebaiknya memilih buah rendah IG dengan porsi sekitar satu genggam per sajian. Untuk hasil lebih optimal, buah bisa dikombinasikan dengan sumber protein atau lemak sehat.

    Bagi yang ingin mendapatkan pendampingan gaya hidup sehat secara menyeluruh, Sugar Clinic Mayapada Hospital menyediakan layanan pemeriksaan skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol), serta pemantauan risiko prediabetes dan diabetes.

    Layanan ini tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital, termasuk Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Pemesanan skrining, jadwal konsultasi dokter, serta layanan darurat bisa diakses melalui fitur Emergency Call di aplikasi MyCare.

    Selain itu, aplikasi MyCare juga menawarkan Health Articles & Tips untuk informasi kesehatan terkini serta Personal Health yang terintegrasi dengan Health Access dan Google Fit.

    Tunggu apalagi? unduh MyCare sekarang, pantau kesehatan secara rutin, dan kumpulkan reward point untuk potongan harga pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital!

    (ega/ega)

  • Wamentan: Pertanian-industri beriringan perkuat posisi RI di global

    Wamentan: Pertanian-industri beriringan perkuat posisi RI di global

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan, sektor pertanian dan industri merupakan dua kekuatan penting yang tumbuh beriringan demi pertumbuhan ekonomi bangsa dan peningkatan daya saing Indonesia di tingkat global.

    “Orang mengatakan kalau pertaniannya maju berarti (industri) kita nggak, salah! Ya pertaniannya maju, industrinya maju, gitu loh,” kata Wamentan ditemui seusai membuka Seminar Nasional Mahasiswa Pertanian yang tergabung dalam Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (Popmasepi) di Jakarta, Rabu (10/9).

    Dia menyampaikan sektor pertanian merupakan keunggulan kompetitif dan komparatif bangsa yang harus terus diperkuat untuk menjadi fondasi penting dalam menjaga ketahanan pangan serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

    “Saya kira sektor pertanian itu kan sektor yang competitive dan comparative advantage (sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif) dari negara kita,” ujarnya.

    Mas Dar sapaan akrab Wamentan Sudaryono menilai anggapan bahwa kemajuan pertanian menghambat industri adalah keliru, sebab kedua sektor ini justru saling mendukung dan tumbuh beriringan, menciptakan keseimbangan pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    Wamentan menekankan Indonesia memiliki potensi besar melalui sawit, kakao, kopi, dan berbagai komoditas unggulan lain, sekaligus mendorong swasembada karbohidrat seperti beras, jagung, dan gula demi memperkuat ketahanan pangan.

    “Kita punya kebun sawit terbaik, terbesar di dunia, kita eksportir minyak sawit terbesar di dunia, kita punya kakao terbaik di dunia, kita punya kopi terbaik di dunia. Kita harus swasembada, karbohidrat kita harus swasembada mulai beras, jagung, gula dan lain-lain juga,” tuturnya.

    Menurutnya, sektor pangan harus terus dikembangkan sebagai modal penting agar Indonesia mampu mengambil peran strategis dalam perdagangan global, bahkan berpotensi menjadi lumbung pangan dunia yang diperhitungkan.

    “Jadi ini pangan, sektor pangan ini adalah keunggulan yang harus kita terus kembangkan. Jadi syukur-syukur bisa jadi lumbung pangan dunia,” ucapnya.

    Di sisi lain, ia menegaskan perlunya hilirisasi sumber daya, baik berbasis mineral, migas, maupun agro, untuk menghadirkan nilai tambah sekaligus memperkuat industri pengolahan yang sejalan dengan perkembangan sektor pertanian.

    “Industri pengolahan, apakah pengolahan mineral, sumber daya alam berbasis mineral, berbasis migas, dan juga sumber daya alam berbasis agro, itu harus diperlukan namanya hilirisasi. Nah, hilirisasi itu berarti kan ada industrinya, ada bisnisnya,” beber Wamentan.

    Ia menambahkan pertanian dan industri tidak boleh dilihat sebagai pilihan, melainkan dua kekuatan utama yang saling menopang untuk menciptakan kemajuan bangsa secara menyeluruh.

    “Jadi ini dua hal yang berbeda, bukan pilihan. Tapi kaitannya competitive advantage kita,” kata Wamentan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bappenas: Ubi jalar layak didorong sebagai komoditas unggulan

    Bappenas: Ubi jalar layak didorong sebagai komoditas unggulan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan ubi jalar layak didorong sebagai komoditas unggulan.

    “Ubi jalar memiliki potensi nilai tambah yang tinggi sehingga layak didorong sebagai komoditas unggulan, tidak hanya untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi memperkuat transformasi pangan nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

    Saat meresmikan Padjadjaran Center of Sweet Potato Research and Innovation Excellence (PRAISE) di Universitas Padjadjaran, Jawa Barat, Rachmat Pambudy menyebutkan pengembangan ubi jalar menjadi langkah strategi tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029, khususnya prioritas pengembangan pangan lokal dan nabati.

    Data Badan Pangan Nasional menunjukkan konsumsi pangan masyarakat Indonesia masih didominasi padi-padan. Pada tahun 2024, konsumsi ubi jalar hanya 3,1 kilogram (kg)/kapita/tahun, jauh di bawah konsumsi beras yang mencapai 92,1 kg/kapita/tahun.

    Padahal, ubi jalar disebut kaya serat, karbohidrat kompleks, dan memiliki indeks glikemik rendah yang baik bagi kesehatan.

    Di sisi lain, produksi ubi jalar nasional pada 2024 hanya sebesar 1,38 juta ton dan cenderung menurun berdasarkan data Kementerian Pertanian, sehingga perlu penguatan dari sisi produksi hingga konsumsi.

    Rachmat Pambudy menyampaikan bahwa ubi jalar menjadi salah satu sumber karbohidrat dengan potensi luar biasa. Adapun langkah yang dilakukan saat ini oleh pemerintah menjadi awal untuk membangun pusat ubi jalar nasional yang kelak dapat berkembang menjadi pusat ubi jalar internasional.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.