Produk: kacamata

  • 4 Imbauan dan Warning BMKG di Tengah Cuaca yang Lagi Panas-panasnya

    4 Imbauan dan Warning BMKG di Tengah Cuaca yang Lagi Panas-panasnya

    Jakarta

    Cuaca yang terasa lebih panas dari biasanya ternyata ada benarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi suhu saat ini berada di atas rata-rata, terutama di wilayah selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan fenomena panas ekstrem merupakan dampak dari pergeseran semu matahari ke selatan, yang meningkatkan intensitas radiasi matahari di wilayah Indonesia bagian selatan. Kondisi ini diperparah oleh minimnya tutupan awan, sehingga sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa banyak hambatan.

    “Situasi ini umum terjadi saat masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Namun, suhu udara kali ini memang terasa lebih terik karena kelembapan udara rendah dan langit relatif cerah hampir sepanjang hari,” jelasnya, saat dihubungi detikcom Selasa (14/10/2025).

    Menurut BMKG, suhu udara maksimum di sejumlah wilayah tercatat mencapai 34 hingga 36 derajat Celsius, bahkan terasa lebih tinggi akibat efek panas permukaan. Daerah seperti DKI Jakarta, Surabaya, Semarang, hingga Bali dan Nusa Tenggara termasuk yang paling terdampak.

    BMKG memperkirakan kondisi ini masih akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025, sebelum berangsur mereda dengan datangnya musim hujan dan meningkatnya tutupan awan.

    Imbauan dan Warning BMKG

    Guswanto mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan risiko paparan panas ekstrem yang bisa berdampak pada kesehatan, mulai dari dehidrasi, kelelahan akibat panas (heat exhaustion), hingga heat stroke yang berpotensi fatal.

    Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat melakukan langkah-langkah pencegahan berikut:

    Hindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00-16.00 WIB, saat intensitas radiasi matahari berada pada titik tertinggi.Gunakan pelindung diri seperti topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya (sunscreen) saat harus beraktivitas di luar ruangan.Perbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menurunkan suhu tubuh.Kurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

    Pantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, termasuk aplikasi InfoBMKG dan akun media sosial resminya.

    BMKG menegaskan fenomena ini masih tergolong normal untuk periode pancaroba, meski dampaknya kini terasa lebih ekstrem karena perubahan iklim global dan urbanisasi yang memperparah efek panas permukaan.

    “Yang penting masyarakat tetap tenang, tetapi waspada. Pastikan kondisi tubuh terjaga, kurangi aktivitas di bawah matahari langsung, dan ikuti perkembangan cuaca dari sumber resmi,” tutup Guswanto.

    (naf/naf)

  • Meta Ray Ban Display Tak Bisa Diperbaiki Ketika Rusak, Ini Penyebabnya – Page 3

    Meta Ray Ban Display Tak Bisa Diperbaiki Ketika Rusak, Ini Penyebabnya – Page 3

    Sebelum permasalahan Meta Ray Ban Display mencuat, raksasa teknologi asal AS tersebut telah meluncurkan varian terjangkau dari lini kacamata pintar, Meta Ray Ban Gen 2.

    Mengutip Reuters, peluncuran kacamata pintar ini diperkenalkan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, di acara Meta Connect 2025 bersamaan dengan kontroler wristband.

    Lantas Apa Bedanya?

    Menurut salah satu postingan di Gizmochina, kecamata AI ini hadir dengan dual sensor kamera ultrawide sebesar 12MP di bagian depan, dan lima buah mikrofon untuk setup audio.

    Berdasarkan informasi tersebut, kamera ini bisa menangkap gambar beresolusi tinggi 3024 x 4032 piksel dan mendapatkan hasil perekaman video Hi-Res di 1080p.

    Jadi, selain muncul sebagai varian lebih terjangkau, Meta Ray Ban Gen 2 masih memiliki teknologi canggih. Namun, sejauh pantauan kami, iFixit belum terpantau memberikan masukan pada seri ini.

    Buat kamu yang tertarik Meta Ray Ban Gen 2 sudah mulai dipasarkan di India dengan harga mulai 29.900 Rupee (sekitar Rp 5,6 jutaan).

     

     

  • 5
                    
                        Kisah Dosen Muda UGM Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia, Kembangkan Alat Uji Berbasis Kertas
                        Regional

    5 Kisah Dosen Muda UGM Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia, Kembangkan Alat Uji Berbasis Kertas Regional

    Kisah Dosen Muda UGM Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia, Kembangkan Alat Uji Berbasis Kertas
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah mahasiswa bersama seorang dosen tampak sibuk di laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
    Dengan jas lab dan kacamata pelindung, mereka meneliti sampel makanan menggunakan paper based analytical devices, alat uji berbasis kertas untuk mendeteksi kandungan berbahaya.
    Dosen yang mendampingi mereka adalah Eka Noviana, peneliti muda UGM yang baru saja masuk dalam daftar World’s Top 2 Percent Scientist 2024, yakni daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia versi Stanford University dan Elsevier.
    “Jujur saya sangat tersanjung, sangat bersyukur sekali dan agak kaget juga, karena sebagai peneliti saya masih pemula,” ujar Eka Noviana saat ditemui di Fakultas Farmasi UGM, Sabtu (11/10/2025).
    Eka Noviana lahir pada 1991 dan menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi UGM. Setelah itu, ia mendapatkan beasiswa melanjutkan studi S2 di University of Arizona, Amerika Serikat, dan S3 di Colorado State University.
    “Kebetulan saya di Farmasi, apoteker, tetapi saya tertariknya di bidang analitik. Analitik itu cabang dari Kimia, makanya S2 dan S3 saya ambil Kimia,” tuturnya.
    Meski kini dikenal sebagai peneliti muda berprestasi, Eka mengaku masa kecilnya tidak diwarnai cita-cita menjadi ilmuwan.
    “Kalau dulu saya cita-citanya malah ingin menjadi guru. Terus kemudian sampai di sini (UGM) sudah kuliah baru tahu ternyata apoteker itu banyak sekali kesempatan kerjanya, salah satunya akademisi, peneliti,” ungkapnya.
    Eka menyebut, selain dirinya, ada satu lagi dosen Farmasi UGM yang masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh dunia, yakni Prof Abdul Rohman, yang juga merupakan pembimbing skripsinya.
    “Beliau adalah dosen pembimbing skripsi saya dulu, jadi salah satu panutan saya. Kemudian saya berkesempatan sekolah ke luar negeri, ketemu mentor-mentor yang sangat inspiratif. Itu yang menginspirasi saya menjadi peneliti,” bebernya.
    Sebagian besar publikasi Eka berfokus pada pengembangan alat uji berbasis kertas (paper based analytical devices) untuk pengujian cepat, murah, dan mudah digunakan.
    “Kebetulan saat studi S3 saya berkesempatan belajar langsung ke salah satu pakar di bidangnya. Jadi pekerjaan yang kami lakukan terkait metode deteksi dengan kit kertas itu banyak mendapat sitasi sehingga salah satunya bisa masuk Top 2 Percent Scientist,” katanya.
    Menurut Eka, risetnya ini berupaya menghadirkan solusi deteksi cepat di lapangan, terutama bagi wilayah-wilayah terpencil yang sulit mengakses laboratorium modern.
    “Kita coba mengembangkan metode yang bisa digunakan langsung di lapangan. Harapannya ramah bagi pengguna yang tidak punya latar belakang lab. Gimana caranya membuat alat deteksi itu lebih aksesibel dari segi biaya maupun fasilitas,” urainya.
    “Apalagi Indonesia ini kepulauan. Tidak semua wilayah dapat mengakses alat laboratorium. Jadi kalau bisa dibawa ke lapangan, itu akan sangat berguna,” tambahnya.
    Perjuangan Eka dalam riset mengantarkannya menjadi dosen pertama yang dikunjungi dalam program “Blusukan: Mengunjungi Dosen Inspiratif”, hasil kolaborasi Paragon Technology and Innovation bersama Kemendikbudristek.
    “Jadi dari Paragon memang ada inisiatif kita untuk jemput dosen inspiratif yang nantinya bisa berbagi inspirasi terkait STEM dan sosial humaniora,” ujar CSR Paragon Fathiya Khairiya.
    Fathiya menjelaskan, kisah perjuangan para dosen seperti Eka dalam mendidik dan meneliti diangkat agar menjadi inspirasi tidak hanya bagi universitasnya, tetapi juga bagi masyarakat luas.
    “Paragon juga memberikan apresiasi berupa sarana riset dan pembelajaran kepada Ibu Eka (Eka Noviana),” bebernya.
    Program “Blusukan: Mengunjungi Dosen Inspiratif” akan berlangsung hingga Desember 2025, dengan 13 dosen inspiratif dari berbagai daerah di Indonesia yang akan dikunjungi.
    “Jadi seperti bola salju, dari satu dosen bisa memberi inspirasi, lalu menyebar ke ratusan bahkan ribuan orang,” pungkas Fathiya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rentetan Gempa di Gunung Talang Sumbar, Masyarakat dan Wisatawan Diimbau Tak Bermalam Dekat Kawah

    Rentetan Gempa di Gunung Talang Sumbar, Masyarakat dan Wisatawan Diimbau Tak Bermalam Dekat Kawah

    Dalam persiapan menghadapi letusan gunung berapi masyarakat harus mengenali daerah setempat untuk menentukan tempat aman guna keperluan mengungsi. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi awal saat gunung api baru erupsi dan sambil menunggu bantuan dari dinas terkait.

    Selain mempersiapkan tempat mengungsi, hal lain yang perlu dipersiapkan yakni membuat perencanaan penanganan bencana erupsi gunung api dan mempersiapkan kebutuhan dasar seperti, makanan, minuman, serta obat obatan.

    Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang dikutip Klikdokter, sebelum gunung benar-benar erupsi, tiap anggota keluarga wajib memiliki dan menyiapkan dengan baik beberapa hal berikut ini:

    – Senter dan baterai cadangan

    – Kotak P3K beserta isinya

    – Makanan dan air darurat

    – Pembuka kaleng dan botol

    – Obat-obatan penting

    – Sepatu yang kuat

    – Masker dalam jumlah yang cukup

    – Kacamata

    – Radio bertenaga baterai

    – Respirator N-95, pemurni udara ini bisa dibeli di toko-toko perkakas rumah.

    Jika petugas mengarahkan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, lakukan hal-hal berikut:

    -Ikuti instruksi pihak berwenang dalam proses evakuasi

    -Bawa peralatan yang sudah diberitahu di atas

    -Matikan aliran listrik dan air sebelum meninggalkan rumah

    -Dengarkan radio atau televisi untuk info terkini

    -Isi penuh bensin kendaraan

    -Dengarkan sirine atau sinyal bencana

    -Letakkan kendaraan dan hewan peliharaan di tempat aman sesuai arahan petugas

    Sebaliknya, bila petugas mengarahkan untuk berlindung di dalam rumah, lakukanlah hal berikut ini:

    -Pantau radio, media sosial, dan televisi untuk info bencana terkini

    -Tutup serta kunci semua jendela dan pintu

    -Atur persediaan darurat dengan baik

    -Pastikan ada tempat tanpa jendela yang bisa dijadikan tempat berlindung utama

    -Pastikan memiliki nomor darurat yang bisa dihubungi

     

  • Pengamat Skakmat Pernyataan Provokatif Mantan Kepala BAIS TNI Soleman Ponto terhadap Polri

    Pengamat Skakmat Pernyataan Provokatif Mantan Kepala BAIS TNI Soleman Ponto terhadap Polri

    GELORA.CO –  Pernyataan mantan Kepala BAIS TNI, Soleman B Ponto, tentang Polri kembali menuai perhatian.

    Bukan karena bobot argumennya, melainkan karena bias dan aroma provokatif yang menyertainya.

    Salah satu kecaman terhadap pernyataan Soleman B Ponto datang dari Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi.

    “Alih-alih menyampaikan kritik yang konstruktif, Ponto justru terjebak dalam narasi yang berpotensi membenturkan institusi TNI dengan Polri, bahkan mendiskreditkan Polri di mata masyarakat,” kata Haidar Alwi, Kamis (9/10/2025).

    Dua poin pernyataan Ponto yang disoroti Haidar Alwi antara lain soal penerimaan hibah dari pihak ketiga dan penugasan anggota di luar struktur Polri.

    Dalam kritik pertamanya, Ponto menyebut Polri menerima hibah dua hektar tanah di kawasan PIK 2 dari Agung Sedayu Group untuk pembangunan asrama Brimob.

    Ia menarasikan hal itu dengan nada insinuatif, seolah-olah hibah tersebut mengandung kepentingan terselubung.

    “Keduanya menampilkan ketidakobjektifan yang mencolok, seolah-olah Polri menjadi pihak tunggal yang layak dicurigai,” tuturnya.

    “Ironisnya, TNI sebagai institusi yang pernah menaungi Ponto juga menerima hibah dalam skala yang tidak kalah besar namun tak pernah menjadi bahan kritiknya,” ungkap Haidar.

    Data menunjukkan, TNI menerima 11.250 unit rumah dinas Kodim dari PT Hutama Andalan Karya Abadi (HAKA), dana CSR Rp57,5 miliar dari 14 perusahaan, puluhan ribu meter persegi keramik dari PT Arwana Citra Mulia Tbk, serta kendaraan dan genset dari PT Respati Solusi Rekatama dan PT ANTAM.

    Semua itu diterima atas nama sinergi pembangunan pertahanan negara, dan tidak pernah dianggap bermasalah.

    “Maka ketika hibah kepada Polri disampaikan dengan kacamata negatif, sementara hibah kepada TNI diabaikan begitu saja, sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa kritik Ponto bersifat berpura-pura bahkan cenderung mengandung agenda terselubung,” jelasnya.

    Ponto mengungkit data bahwa ada 4.351 anggota Polri bertugas di luar struktur institusi, lalu menyebut hal itu sebagai penyimpangan.

    Padahal, Ponto menutup mata terhadap kenyataan bahwa di tubuh TNI sendiri terdapat 4.472 prajurit yang juga ditugaskan di berbagai instansi sipil.

    “Bila fenomena ini diterima sebagai hal yang wajar di lingkungan TNI, mengapa tiba-tiba menjadi masalah besar ketika terjadi di Polri? Sikap seperti ini bukan hanya tidak objektif, tapi juga membangun persepsi timpang seolah-olah TNI steril dan Polri bermasalah,” ujarnya.

    Menurutnya, kritik memang perlu, namun harus lahir dari integritas dan intelektual, bukan motif emosional atau politik.

    Sebab, ketika seorang mantan Kepala BAIS TNI mengabaikan keseimbangan fakta, maka kredibilitas argumennya runtuh di hadapan logika publik.

    “Kritik yang adil membangun kepercayaan. Kritik yang bias membangun perpecahan. Dan sayangnya, apa yang disampaikan Soleman Ponto lebih mendekati yang kedua,” pungkas Haidar.***

  • Pengamat Skakmat Pernyataan Provokatif Mantan Kepala BAIS TNI Soleman Ponto terhadap Polri

    Pengamat Skakmat Pernyataan Provokatif Mantan Kepala BAIS TNI Soleman Ponto terhadap Polri

    GELORA.CO –  Pernyataan mantan Kepala BAIS TNI, Soleman B Ponto, tentang Polri kembali menuai perhatian.

    Bukan karena bobot argumennya, melainkan karena bias dan aroma provokatif yang menyertainya.

    Salah satu kecaman terhadap pernyataan Soleman B Ponto datang dari Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi.

    “Alih-alih menyampaikan kritik yang konstruktif, Ponto justru terjebak dalam narasi yang berpotensi membenturkan institusi TNI dengan Polri, bahkan mendiskreditkan Polri di mata masyarakat,” kata Haidar Alwi, Kamis (9/10/2025).

    Dua poin pernyataan Ponto yang disoroti Haidar Alwi antara lain soal penerimaan hibah dari pihak ketiga dan penugasan anggota di luar struktur Polri.

    Dalam kritik pertamanya, Ponto menyebut Polri menerima hibah dua hektar tanah di kawasan PIK 2 dari Agung Sedayu Group untuk pembangunan asrama Brimob.

    Ia menarasikan hal itu dengan nada insinuatif, seolah-olah hibah tersebut mengandung kepentingan terselubung.

    “Keduanya menampilkan ketidakobjektifan yang mencolok, seolah-olah Polri menjadi pihak tunggal yang layak dicurigai,” tuturnya.

    “Ironisnya, TNI sebagai institusi yang pernah menaungi Ponto juga menerima hibah dalam skala yang tidak kalah besar namun tak pernah menjadi bahan kritiknya,” ungkap Haidar.

    Data menunjukkan, TNI menerima 11.250 unit rumah dinas Kodim dari PT Hutama Andalan Karya Abadi (HAKA), dana CSR Rp57,5 miliar dari 14 perusahaan, puluhan ribu meter persegi keramik dari PT Arwana Citra Mulia Tbk, serta kendaraan dan genset dari PT Respati Solusi Rekatama dan PT ANTAM.

    Semua itu diterima atas nama sinergi pembangunan pertahanan negara, dan tidak pernah dianggap bermasalah.

    “Maka ketika hibah kepada Polri disampaikan dengan kacamata negatif, sementara hibah kepada TNI diabaikan begitu saja, sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa kritik Ponto bersifat berpura-pura bahkan cenderung mengandung agenda terselubung,” jelasnya.

    Ponto mengungkit data bahwa ada 4.351 anggota Polri bertugas di luar struktur institusi, lalu menyebut hal itu sebagai penyimpangan.

    Padahal, Ponto menutup mata terhadap kenyataan bahwa di tubuh TNI sendiri terdapat 4.472 prajurit yang juga ditugaskan di berbagai instansi sipil.

    “Bila fenomena ini diterima sebagai hal yang wajar di lingkungan TNI, mengapa tiba-tiba menjadi masalah besar ketika terjadi di Polri? Sikap seperti ini bukan hanya tidak objektif, tapi juga membangun persepsi timpang seolah-olah TNI steril dan Polri bermasalah,” ujarnya.

    Menurutnya, kritik memang perlu, namun harus lahir dari integritas dan intelektual, bukan motif emosional atau politik.

    Sebab, ketika seorang mantan Kepala BAIS TNI mengabaikan keseimbangan fakta, maka kredibilitas argumennya runtuh di hadapan logika publik.

    “Kritik yang adil membangun kepercayaan. Kritik yang bias membangun perpecahan. Dan sayangnya, apa yang disampaikan Soleman Ponto lebih mendekati yang kedua,” pungkas Haidar.***

  • Polda Metro Jaya gelar bakti kesehatan untuk warga di Jaktim

    Polda Metro Jaya gelar bakti kesehatan untuk warga di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) menggelar kegiatan bakti kesehatan dan pembagian sembako kepada masyarakat di Jakarta Timur (Jaktim) pada Rabu.

    Kepala Biddokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol dr. Martinus Ginting, Sp.P menjelaskan kegiatan itu merupakan bagian dari agenda rutin yang digelar Biddokkes untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat serta mempererat hubungan antara Polri dan warga.

    “Bakti kesehatan ini kami selenggarakan secara rutin. Selain pemeriksaan kesehatan, kami juga bagikan sembako berupa beras kepada masyarakat sekitar. Tujuannya, agar Polri bisa semakin dekat dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Dia mengungkapkan pemeriksaan kesehatan yang berlangsung di Pos Polisi JGC, Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai itu meliputi pemeriksaan kesehatan umum, laboratorium sederhana, serta pemeriksaan gigi oleh tim dokter gigi Polda Metro Jaya.

    Tak hanya itu, sebanyak 100 orang juga menerima bantuan kacamata gratis sebagai bagian dari rangkaian pelayanan kesehatan tersebut.

    “Setelah pemeriksaan, masyarakat juga diberikan obat-obatan sesuai hasil pemeriksaan. Kami fokus kepada warga yang membutuhkan agar kesehatan mereka tetap terjaga dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan medis meningkat,” tutur Martinus.

    Lebih lanjut, dia menambahkan kegiatan tersebut juga sekaligus sebagai bukti nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat.

    “Polri hadir untuk masyarakat. Melalui kegiatan sosial dan kemanusiaan seperti ini, Polda Metro Jaya berkomitmen terus memberikan pelayanan terbaik dan memperkuat hubungan dengan warga,” ungkap Martinus.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kepergian Karlinah, Istri Wapres Ke-4 Umar Wirahadikusumah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Oktober 2025

    Kepergian Karlinah, Istri Wapres Ke-4 Umar Wirahadikusumah Nasional 7 Oktober 2025

    Kepergian Karlinah, Istri Wapres Ke-4 Umar Wirahadikusumah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suasana duka menyelimuti rumah mendiang Wakil Presiden RI ke-4, Umar Wirahadikusumah setelah sang istri, Karlinah Djaja Atmadja menyusulnya pada Senin (6/10/2025) pagi.
    Karlinah menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada pukul 04.33 WIB pagi pada usia 95 tahun.
    Menjelang siang, kabar duka itu beredar dan dikonfirmasi Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI melalui akun media sosial Instagram resmi.

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming beserta segenap keluarga besar Sekretariat Wakil Presiden turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Ibu Hj. Karlinah Umar Wirahadikusumah binti Djajaatmadja,
    ” tulis keterangan Setwapres RI, Senin.
    Duka cita juga disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah. Ia menyebut, Karlinah sebagai istri yang setia mendampingi Umar, jenderal yang pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
    “Kami menyampaikan bahwa TNI turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Ibu Karlinah Umar Wirahadikusumah,” ucapnya.
    Jenazah Karlinah dimandikan di rumah sakit militer itu sebelum disemayamkan di rumah duka, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa puluh meter dari Taman Suropati.
    Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berjaga, karangan bunga ucapan duka pun berdatangan.
    Di tengah suasana duka keluarga Umar, para pejabat tinggi negara, terutama keluarga presiden dan wakil presiden berdatangan.
    Presiden RI Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) salah satunya. Ia bahkan sempat berbincang cukup lama dengan keluarga Karlinah hingga menjelang tengah hari.
    Setelah itu, giliran Ketua DPR RI sekaligus putri Presiden RI Ke-5, Puan Maharani, tiba. Disusul putri mendiang Presiden RI Ke-2 Soeharto, Titiek Soeharto bersama adik dan kakaknya.
    Wakil Presiden RI Ke-11, Boediono juga hadir untuk menyampaikan duka cita.
    Pejabat tinggi negara lainnya juga melayat: Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
    Ditemui usai melayat, SBY yang tak lagi mengenakan kacamata hitamnya seperti pada saat datang, memperlihatkan kedua matanya yang sembap.
    SBY mengaku sudah mengenal Karlinah sejak ia menjadi Koordinator Taruna, semacam badan eksekutif mahasiswa (BEM) di universitas.
    Saat itu, Umar menjabat sebagai KSAD dan Karlinah ditetapkan sebagai Ibu Taruna.
    “Saya datang ke Jakarta atas nama Taruna Akademi Militer mengasih medali,” kenang SBY.
    Ia juga mengenang saat bertugas sebagai Komandan Batalyon di Timor Timur.
    Saat itu, ia dipercaya mengamankan kunjungan Umar dan Karlinah di Timor Timur karena lokasinya merupakan zona perang.
    “Waktu itu saya menjadi komandan batalion, mengamankan kunjungan karena daerah operasi daerah pertempuran, dan alhamdulillah kunjungan beliau sukses, aman, dan sesuai dengan agenda beliau,” tutur dia.
    Selain SBY, Titiek juga keluar dari rumah duka dengan mata berkaca-kaca. Ia mengaku kehilangan sosok Karlinah.
    Menurutnya, keluarga Karlinah dekat dengan Keluarga Cendana karena Umar pernah menjadi Wakil Presiden, ketika  Soeharto berkuasa.
    “Beliau adalah sangat dekat dengan kami, Pak Umar adalah Wapresnya Pak Harto, jadi kami merasa kehilangan,” kata Titiek, saat ditemui di rumah duka.
    Titiek mengenang, Karlinah kerap datang dan seperti sudah menjadi bagian dari Keluarga Cendana. Kedatangan Karlinah yang ia kenang terutama saat momen ulang tahun.
    “Sering kumpul, apalagi kalau ulang tahun, beliau kayak keluarga saja kumpul datang ke Cendana. Sama ibu saya tentu saja sangat dekat,” tutur dia.
    Setelah disemayamkan, jenazah Karlinah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
    Pemakaman dilakukan dengan upacara militer.
    Puluhan prajurit berbaris di makam, membawa senjata laras panjang dengan pakaian putih dan hijau.
    Di sana, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menjadi inspektur upacara, memimpin pemakaman Karlinah.
    “Apel persada, saya Wakil Presiden RI atas nama negara, bangsa, dan TNI dengan ini mempersembahkan ke persada Ibu Pertiwi,” kata Gibran saat membacakan teks apel persada di pemakaman.
    Gibran menyebutkan Karlinah meninggal di RSPAD Gatot Soebroto pada Senin dini hari. Ia berharap, sosoknya bisa menjadi teladan.
    “Semoga jalan dharma bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri teladan bagi kita semua dan arwahnya mendapat tempat terbaik di sisinya,” ujar Gibran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketika Gibran "Kembaran" dengan Prabowo di HUT TNI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    Ketika Gibran "Kembaran" dengan Prabowo di HUT TNI Nasional 5 Oktober 2025

    Ketika Gibran “Kembaran” dengan Prabowo di HUT TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Ada yang berbeda dari gaya berbusana Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri upacara peringatan HUT ke-80 TNI di Monimen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).
    Gibran mengenakan setelan seragam kemeja safari berkantong empat warna krem dan celana dengan warna senada, setelan pakaian yang selama ini kerap dikenakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
    Seeperti diketahui, setelan kemeja safari berwarna krem memang sudah identik dengan Prabowo karena telah ia kenakan di sejak maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2009 lalu.
    Pada hari ini, Prabowo pun mengenakan setelan yang sama sehingga seragam yang ia kenakan seolah kembar dengan Gibran.
    Pemandangan ini agak berbeda karena Gibran biasanya mengenakan kemeja, batik, atau setelan jas dalam sejumlah kegiatannya sebagai wakil presiden.
    Pernah pula, Gibran mengenakan gaya berpakaian yang berbeda dengan Prabowo saat mengikuti sebuah acara yang sama.
    Namun, pada HUT TNI hari ini, keduanya tampil selayaknya kembaran yang mengenakan seragam serupa.
    Ketika upacara HUT ke-80 TNI berakhir, busana yang dikenakan Gibran dan Prabowo semakin kembar.
    Sebab, selain mengenakan kemeja safari krem, Gibran juga memakai kacamata hitam dan peci hitam, lengkap dengan lencana merah putih di dada.
    Setelan pakaian yang dikenakan Gibran itu sama seperti apa yang dikenakan oleh Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Gagap Baca Teks UUD 1945, Politisi Nasdem Hariman Lupa Bawa Kacamata

    Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Gagap Baca Teks UUD 1945, Politisi Nasdem Hariman Lupa Bawa Kacamata

    FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Momen unik sekaligus aneh terjadi di wilayah Sulawesi Barat, Pasangkayu.
    Tepatnya pada peringatan hari kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2025.

    Saat itu Wakil Ketua II DPRD Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), Hariman Ibrahim gagap dan terbata-bata saat membacakan teks Pembukaan UUD 1945 pada upacara itu.

    Momen Hariman membacakan teks Pembukaan UUD 1945 itu direkam hingga viral di media sosial.

    Dalam video yang beredar, tampak Hariman mengenakan setelan jas lengkap. Hariman berdiri sambil memegang naskah Pembukaan UUD 1945.

    Di video tersebut, terlihat Hariman kesulitan melafalkan teks yang dibacanya.

    Terlihat jelas ia terbata-bata dalam pembacaan Pembukaan UUD 1945 itu, terdengar juga beberapa kata yang dilewatkannya saat pembacaan.

    Rekan Hariman di fraksi NasDem DPRD Pasangkayu, Robin Chandra Hidayat, menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian itu. Momen itu terjadi lantaran Hariman disebut lupa membawa kacamata minusnya.

    “Lupa bawa kacamata beliau,” ujar Robin kepada wartawan dikutip Minggu (5/10/2025).

    “Beliau memang diminta untuk bertugas (membacakan UUD 1945) menggantikan Ketua DPRD yang tidak sempat hadir,” ujarnya.

    Ada harapan yang disampaikan agar kejadian itu tidak dilebih-lebihkan agar tidak terjadi kesalahpahaman ke depannya.

    “Terbukti beliau sangat dicintai oleh masyarakatnya sehingga berhasil meraih suara terbanyak di internal anggota Fraksi NasDem DPRD Pasangkayu. Itulah modal politik utama beliau,” ujarnya.

    (Erfyansyah/fajar)