Produk: kacamata

  • Klub Moge Pernah Minta Diperbolehkan Lewat Jalan Tol Ini

    Klub Moge Pernah Minta Diperbolehkan Lewat Jalan Tol Ini

    Jakarta

    Wacana motor gede (moge) masuk tol kembali mencuat setelah Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengusulkan agar motor gede (moge) dibolehkan masuk dan melintasi jalan tol. Motor Besar Club Indonesia sudah pernah meminta izin untuk bisa lewat di ruas tol. Mana saja lokasinya?

    Andi menilai, moge bukan hanya dipakai untuk penggunaan pribadi, melainkan juga pengawalan. Sehingga, jika diperbolehkan, tunggangan tersebut berpeluang besar melintasi jalan tol dan menambah pemasukan negara.

    “Sekedar masukan aja sebenarnya untuk sebagai salah satu pengguna yang potensial menurut saya. Kalau kita berbicara tentang selama ini kita melihat juga kan, Moge dalam hal ini misalkan motor pengawal, itu kan bisa masuk gitu loh. Kalau boleh dibilang nothing is different lah dengan motor gede yang lainnya gitu,” kata Andi, dikutip dari detikNews, Sabtu (25/1).

    Andi mengatakan pertimbangan motor gede dapat masuk ke jalan tol, salah satunya terkait pendapatan yang bukan hanya dari kendaraan roda empat. Kendaraan moge, kata dia, juga dinilai tak akan merusak struktur jalan tol.

    “Jadi pertimbangan-pertimbangan saya sebenarnya hanya sebagai salah satu pangsa pasar jalan tol kita, potensi pendapatan jalan tol yang mana kemudian saya kira tidak memberikan dampak yang sangat jelek terhadap jalan tol,” tutur politikus Partai Gerindra tersebut.

    “Karena tidak terlalu berat dan tidak seperti kendaraan logistik yang begitu besar. Tentu tergantung sama kondisi jalan gitu loh. Kalau motor gede ini kan cenderung menurut saya tidak merusak, tinggal membuat aturannya aja. Aturan bagaimana agar supaya tertib berkendara gitu loh,” tambahnya.

    Dia melihat, potensi pendapatan negara dari moge lewat tol sangat besar. Sebab, dengan demikian, penghasilan yang masuk bukan hanya berasal dari kendaraan roda empat.

    “Saya nggak tahu jumlah moge di Indonesia ada berapa banyak. Kalau misalkan kita hitung aja potensinya, berapa jumlah yang ada di Indonesia, kalau mereka menggunakan fasilitas jalan tol tentu menambah pendapatan jalan tol itu sendiri. Itu loh korelasinya tentu dengan pendapatan bisa masuk, bahkan pendapatan ke negara juga. Kepada jalan-jalan tol yang dikelola negara,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Andi juga bicara soal moge masuk tol melalui kacamata keselamatan. Dia menilai, laju moge di jalan arteri atau umum tak menjamin lebih aman daripada di jalan tol.

    “Ya artinya begini, safety, kalau bicara safety kira-kira lebih safety mana Moge di jalan biasa dengan Moge di jalan tol? Ya kan, kalau kita melihat perilaku berkendara orang di Indonesia ini, apalagi di jalan biasa, itu sangat belum mencerminkan kemampuan untuk mengikuti aturan berlalu lintas yang benar kan begitu,” kata dia.

    Dia berharap, sarannya tersebut bisa dipertimbangkan untuk kemudian disahkan. Sebab, dengan begitu, moge bisa memberikan contoh yang baik kepada pengendara lain.

    “Sehingga kita berharap mungkin dengan Moge juga bisa memberikan pencerminan atau cara berkendara motor yang benar seperti apa dan lain sebagainya,” ungkapnya.

    “Kira-kira masuk ke jalan tol, kalau aturannya dibuat oleh pengelola jalan tol ataupun Korlantas ataupun Menteri Perhubungan misalkan, bagaimana supaya mereka bisa jalan di jalan tol dengan cara yang aman, saya kira ini adalah salah satu potensi pertimbangan saya,” kata dia menambahkan.

    Beberapa waktu silam, Presiden MBCI Irianto Ibrahim mengatakan pihaknya ingin mendapatkan akses masuk tol tapi tidak pada semua jalan bebas hambatan. Di sisi lain keinginan klub motor gede ini bisa melewati tol hanya saat akhir pekan saja.

    Pria yang disapa Rian ini mengatakan jika bisa melewati jalur tol, pengguna moge bisa melintas di jalur lain dan tak bersentuhan langsung dengan banyak masyarakat.

    “Kita tidak minta di jalur tol semua, misalnya di Jakarta nih, misalnya kita mau ke Jawa Tengah, cukup sampai Karawang-Cikampek, sudah cukup. Hanya menghindari spot-spot yang menjadi masalah terhadap masyarakat. Itu saja, bro,” kata Rian saat dihubungi detikcom, Rabu (11/1/2023).

    Dia mengatakan jika menempuh terlalu jauh di jalan mulus yang sepi juga membahayakan pengendara moge. Pengalaman ini dia dapatkan ketika melintas di Route 66.

    “Seperti ke Jawa, kita keluar Cikampek-Karawang saja sudah cukup. Kalau ke Bogor, kita dapat Ciawi cukup, ke Banten sampai Merak saja sudah cukup, saya touring ke Amerika 3 bulan, kita ngantuk bro, namanya route 66 itu bikin ngantuk 600 kilo,” kata dia.

    “Tol itu untuk menghindari masyarakat agar kita sekali jalan 100 Harley tidak mengganggu ketentraman masyarakat. Coba sekarang kita lewatin Bekasi, Bogor, masyarakat teriak, bro,” sambungnya lagi.

    Rian mengatakan dirinya sudah lebih dari 10 tahun meminta pemerintah mengizinkan moge untuk akses di jalan tol. Namun, usulan tersebut sampai saat ini belum terealisasi.

    Saat ini di Indonesia baru ada tiga ruas tol yang mengizinkan motor masuk yakni Tol Suramadu, Tol Bali Mandara, dan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara. Di tiga ruas tol itu, motor memiliki jalur sendiri yang terpisah dari kendaraan roda empat.

    (riar/lua)

  • Intip Garasi Anggota DPR yang Usul Moge Boleh Masuk Tol

    Intip Garasi Anggota DPR yang Usul Moge Boleh Masuk Tol

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengusulkan agar motor gede (moge) dibolehkan masuk dan melintasi jalan tol. Menilik isi garasinya, bagaimana koleksi otomotif dari Andi Iwan?

    Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Andi memiliki total harta sebesar Rp. 30.507.772.662 (Rp 30,5 miliar). Harta itu disampaikan pada 9 September 2024.

    Khusus isi garasinya, Andi memiliki aset senilai Rp 3.090.000.000 (Rp 3 miliaran). Semuanya merupakan mobil dari model MPV dan SUV. Berikut ini daftarnya:

    1. Toyota Vellfire tahun 2014, Rp 310 juta
    2. Toyota Fortuner tahun 2016, Rp 220 juta
    3. Toyota Alphard tahun 2020, Rp 800 juta
    4. Mercedes-Benz GLE 450 tahun 2022, Rp 1.760.000.000

    Andi menilai, moge bukan hanya dipakai untuk penggunaan pribadi, melainkan juga pengawalan. Sehingga, jika diperbolehkan, tunggangan tersebut berpeluang besar melintasi jalan tol dan menambah pemasukan negara.

    “Sekedar masukan aja sebenarnya untuk sebagai salah satu pengguna yang potensial menurut saya. Kalau kita berbicara tentang selama ini kita melihat juga kan, Moge dalam hal ini misalkan motor pengawal, itu kan bisa masuk gitu loh. Kalau boleh dibilang nothing is different lah dengan motor gede yang lainnya gitu,” kata Andi, dikutip dari detikNews, Sabtu (25/1).

    Andi mengatakan pertimbangan motor gede dapat masuk ke jalan tol, salah satunya terkait pendapatan yang bukan hanya dari kendaraan roda empat. Kendaraan moge, kata dia, juga dinilai tak akan merusak struktur jalan tol.

    “Jadi pertimbangan-pertimbangan saya sebenarnya hanya sebagai salah satu pangsa pasar jalan tol kita, potensi pendapatan jalan tol yang mana kemudian saya kira tidak memberikan dampak yang sangat jelek terhadap jalan tol,” tutur politikus Partai Gerindra tersebut.

    “Karena tidak terlalu berat dan tidak seperti kendaraan logistik yang begitu besar. Tentu tergantung sama kondisi jalan gitu loh. Kalau motor gede ini kan cenderung menurut saya tidak merusak, tinggal membuat aturannya aja. Aturan bagaimana agar supaya tertib berkendara gitu loh,” tambahnya.

    Dia melihat, potensi pendapatan negara dari moge lewat tol sangat besar. Sebab, dengan demikian, penghasilan yang masuk bukan hanya berasal dari kendaraan roda empat.

    “Saya nggak tahu jumlah moge di Indonesia ada berapa banyak. Kalau misalkan kita hitung aja potensinya, berapa jumlah yang ada di Indonesia, kalau mereka menggunakan fasilitas jalan tol tentu menambah pendapatan jalan tol itu sendiri. Itu loh korelasinya tentu dengan pendapatan bisa masuk, bahkan pendapatan ke negara juga. Kepada jalan-jalan tol yang dikelola negara,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Andi juga bicara soal moge masuk tol melalui kacamata keselamatan. Dia menilai, laju moge di jalan arteri atau umum tak menjamin lebih aman daripada di jalan tol.

    “Ya artinya begini, safety, kalau bicara safety kira-kira lebih safety mana Moge di jalan biasa dengan Moge di jalan tol? Ya kan, kalau kita melihat perilaku berkendara orang di Indonesia ini, apalagi di jalan biasa, itu sangat belum mencerminkan kemampuan untuk mengikuti aturan berlalu lintas yang benar kan begitu,” kata dia.

    Dia berharap, sarannya tersebut bisa dipertimbangkan untuk kemudian disahkan. Sebab, dengan begitu, moge bisa memberikan contoh yang baik kepada pengendara lain.

    “Sehingga kita berharap mungkin dengan Moge juga bisa memberikan pencerminan atau cara berkendara motor yang benar seperti apa dan lain sebagainya,” ungkapnya.

    “Kira-kira masuk ke jalan tol, kalau aturannya dibuat oleh pengelola jalan tol ataupun Korlantas ataupun Menteri Perhubungan misalkan, bagaimana supaya mereka bisa jalan di jalan tol dengan cara yang aman, saya kira ini adalah salah satu potensi pertimbangan saya,” kata dia menambahkan.

    (riar/din)

  • Bangga Dengan Kearifan Lokal, Vue Palace Mendukung Kampanye “Like A Local” Dari Artotel Group untuk Tahun 2025

    Bangga Dengan Kearifan Lokal, Vue Palace Mendukung Kampanye “Like A Local” Dari Artotel Group untuk Tahun 2025

    JABAR EKSPRES Vue Palace mendukung kampanye “Like A Local” yang diusung Artotel Group, ini menjadi bagian dari program loyalitas Artotel Wanderlust di tahun 2025.

    Kampanye ini bertujuan untuk memberikan pengalaman menginap yang lebih autentik dan mendalam bagi para tamu, dengan mengangkat kekayaan kearifan lokal dan budaya khas setiap destinasi, khususnya untuk kota Bandung itu sendiri.

    Bergabungnya dengan kampanye “Like A Local” Vue Palace, ARTOTEL Curated memberikan berbagai keuntungan eksklusif, antara lain:

    – Pengalaman Budaya Lokal: Akses eksklusif ke acara seni, pameran, tur budaya, dan workshop yang diselenggarakan di setiap destinasi hotel.

    – Kuliner Khas Daerah: Diskon dan penawaran spesial di restoran hotel, yang menyajikan menu-menu khas daerah dengan sentuhan lokal.

    – Desain Kamar dengan Nuansa Lokal: Setiap hotel menampilkan desain interior yang menggambarkan budaya lokal, memberikan pengalaman menginap yang lebih mendalam.

    – Kegiatan Komunitas dan Event Khusus: Akses ke event komunitas, festival lokal, dan kesempatan untuk bertemu dengan pengrajin, seniman, serta tokoh lokal.

    – Poin Loyalitas: Anggota dapat mengumpulkan poin yang bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah eksklusif, termasuk pengalaman menginap atau voucher untuk kegiatan lokal yang menarik.

    Director of Marketing Communications Artotel Group, Yulia Maria menjelaskan bahwa melalui kampanye ‘Like a Local’, pihaknya ingin memberikan tamu lebih dari sekadar tempat menginap.

    “Kami ingin mereka merasakan kota melalui kacamata orang lokal dengan menikmati budaya, kuliner, seni, dan tradisi yang khas dari setiap destinasi jaringan hotel Artotel Group,” jelasnya.

    Sementara itu, General Manager Vue Palace ARTOTEL Curated – Bandung, Arief Pratama mengatakan, Kampanye “Like a Local” ini juga membuka peluang bagi tamu untuk lebih terhubung dengan masyarakat setempat.

    “Mendalami kehidupan sehari-hari, dan juga berkontribusi pada pelestarian serta pengembangan budaya lokal di setiap kota,” ujar Arief.

    Artotel Wanderlust merupakan program loyalty program dari Artotel Group yang telah diluncurkan sejak tahun 2022. Berbagai macam keuntungan dapat dinikmati hanya dengan menjadi anggota Artotel Wanderlust.

    Dengan mengunduh aplikasi Artotel Wanderlust di Google Store (Android) atau Play Store (IOS), para tamu bisa mendaftarkan diri sebagai member Artotel Wanderlust secara gratis. Untuk para member, secara otomatis akan bisa mendapatkan diskon 10% untuk menginap, diskon 5 – 15% untuk F&B, serta Birthday Reward untuk member yang berulang tahun yaitu berupa diskon 50% untuk menginap.

  • Mencermati TNI Manunggal Rakyat dalam Program “Food Estate”

    Mencermati TNI Manunggal Rakyat dalam Program “Food Estate”

    Jakarta (ANTARA) – Belakangan ini, keterlibatan TNI dalam program Food Estate menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak mempertanyakan bahkan mengkritik peran militer dalam proyek besar yang digadang-gadang mampu memperkuat ketahanan pangan nasional itu.

    Tuduhan tentang potensi pelanggaran hak asasi manusia dan kekhawatiran akan militerisasi sektor pangan mengemuka, menciptakan polemik yang seolah-olah membayangi substansi utama program tersebut.

    Namun, melihat peran TNI dari kacamata yang sempit dan tendensius tentu merupakan sebuah kesalahan.

    TNI bukanlah institusi yang berdiri di luar kepentingan rakyat. Sejarah mencatat bahwa sejak kelahirannya, TNI merupakan bagian dari rakyat dan tumbuh bersama rakyat.

    Doktrin kemanunggalan TNI dengan rakyat juga bukan sekadar jargon kosong, melainkan sebuah realitas yang telah teruji dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Dalam konteks Food Estate, keterlibatan TNI bukanlah bentuk penyimpangan dari tugas utamanya sebagai penjaga kedaulatan negara.

    Justru sebaliknya, TNI memahami bahwa kedaulatan pangan adalah elemen fundamental dalam menjaga stabilitas nasional.

    Sebuah negara yang tidak memiliki ketahanan pangan yang kuat akan mudah terombang-ambing oleh tekanan global, baik dalam bentuk krisis ekonomi, fluktuasi harga komoditas, maupun ketergantungan terhadap impor pangan.

    Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sektor pangan. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan permukiman, serta perubahan iklim yang mengancam produktivitas pertanian, semuanya berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional.

    Tanpa intervensi strategis dan komitmen besar dari berbagai pihak, Indonesia berisiko kehilangan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

    Food Estate hadir sebagai solusi jangka panjang untuk menjawab tantangan ini. Program ini bertujuan meningkatkan produksi pangan nasional, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta mengoptimalkan lahan-lahan potensial di berbagai wilayah Indonesia.

    Selain itu, Food Estate juga berupaya membangun infrastruktur pertanian yang lebih modern dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui efisiensi produksi serta peningkatan harga jual komoditas pangan.

    Peran TNI

    Sebagai institusi yang memiliki sumber daya manusia dengan disiplin tinggi, jaringan luas hingga ke pelosok negeri, serta pengalaman dalam mengelola proyek berskala besar, TNI berkontribusi dalam memastikan keberhasilan program Food Estate.

    Keterlibatan mereka tidak hanya sebatas pada aspek keamanan, tetapi juga dalam membantu pembangunan infrastruktur, memberikan pendampingan kepada petani, serta memastikan program ini dapat berjalan secara efektif dan tepat sasaran.

    Bukan kali ini saja TNI terlibat dalam program pembangunan nasional. Sejak lama, TNI telah berkontribusi dalam berbagai sektor seperti pembangunan jalan di daerah terpencil, pendampingan pertanian melalui Babinsa, hingga program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang membantu percepatan pembangunan di wilayah-wilayah tertinggal.

    Justru, keberadaan TNI dalam program-program semacam ini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya pasukan bersenjata, tetapi juga kekuatan pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat.

    Bagi petani dan masyarakat di daerah yang menjadi sasaran program Food Estate, keterlibatan TNI justru memberikan rasa aman dan kepastian.

    Kehadiran mereka membantu mempercepat proses pengelolaan lahan, memastikan distribusi sarana produksi berjalan lancar, serta mencegah kemungkinan penyalahgunaan wewenang oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan pribadi dari proyek ini.

    Namun, tentu saja keterlibatan TNI dalam Food Estate harus tetap berada dalam koridor yang jelas.

    Transparansi dalam pelaksanaan program menjadi kunci agar tidak muncul kesalahpahaman dan kecurigaan yang berlebihan.

    Pemerintah perlu menjelaskan secara gamblang mengenai peran dan batasan TNI dalam proyek ini, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang keliru di masyarakat.

    Lebih jauh, penting untuk menyoroti bahwa Food Estate bukan hanya tentang peningkatan produksi pangan dalam skala besar, tetapi juga mengenai keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan petani.

    Program ini tidak boleh hanya berfokus pada aspek kuantitatif semata, tetapi juga harus memperhatikan dampak lingkungan serta memastikan bahwa petani mendapatkan manfaat yang nyata.

    Pengelolaan yang berbasis agroekologi, diversifikasi tanaman, serta pemanfaatan teknologi pertanian yang ramah lingkungan harus menjadi bagian dari skema besar Food Estate.

    Ke depan, tantangan terbesar dari program ini bukan hanya soal produksi, tetapi juga distribusi dan tata kelola yang efektif.

    Indonesia kerap menghadapi ironi surplus produksi di satu daerah, tetapi mengalami kelangkaan di daerah lainnya.

    Oleh karena itu, Food Estate harus didukung oleh sistem logistik pangan yang efisien, termasuk pembangunan cold storage, jalur distribusi yang terintegrasi, serta pemberdayaan koperasi petani agar mereka memiliki daya tawar yang lebih kuat dalam rantai pasok pangan nasional.

    Pada akhirnya, jika dikelola dengan baik dan melibatkan semua pemangku kepentingan secara sinergis, Food Estate berpotensi menjadi game-changer dalam sektor pangan Indonesia.

    Dalam konteks ini, TNI bukanlah ancaman bagi keberlanjutan pertanian, tetapi justru mitra strategis dalam memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang nyata bagi rakyat.

    Masyarakat perlu melihat keterlibatan TNI dalam Food Estate dari perspektif yang lebih luas. Ini bukan tentang militerisasi sektor pangan, tetapi tentang sinergi antara berbagai elemen bangsa dalam menjaga kedaulatan negara, termasuk dalam aspek ketahanan pangan.

    Kemanunggalan TNI dengan rakyat bukanlah mitos, melainkan sebuah fakta yang telah terbukti sepanjang sejarah Indonesia.

    Maka, mari semua berhenti berpolemik dan mulai bergerak bersama untuk memastikan bahwa Food Estate benar-benar menjadi solusi bagi masa depan pangan Indonesia.

    *) Penulis adalah Ketua Forum Bersama Bhinneka Tunggal Ika dan Dosen UCIC Cirebon.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Klub Moge Pernah Minta Diperbolehkan Lewat Jalan Tol Ini

    Anggota DPR Usul Moge Boleh Lewat Tol, Biar Tambah Pendapatan Negara

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengusulkan agar motor gede (moge) dibolehkan masuk dan melintasi jalan tol. Sebab, kata dia, kebijakan tersebut akan menambah pendapatan negara.

    Andi menilai, moge bukan hanya dipakai untuk penggunaan pribadi, melainkan juga pengawalan. Sehingga, jika diperbolehkan, tunggangan tersebut berpeluang besar melintasi jalan tol dan menambah pemasukan negara.

    “Sekedar masukan aja sebenarnya untuk sebagai salah satu pengguna yang potensial menurut saya. Kalau kita berbicara tentang selama ini kita melihat juga kan, Moge dalam hal ini misalkan motor pengawal, itu kan bisa masuk gitu loh. Kalau boleh dibilang nothing is different lah dengan motor gede yang lainnya gitu,” kata Andi, dikutip dari detikNews, Sabtu (25/1).

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA). (dok. istimewa). Foto: Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA). (dok. istimewa).

    Andi mengatakan pertimbangan motor gede dapat masuk ke jalan tol, salah satunya terkait pendapatan yang bukan hanya dari kendaraan roda empat. Kendaraan moge, kata dia, juga dinilai tak akan merusak struktur jalan tol.

    “Jadi pertimbangan-pertimbangan saya sebenarnya hanya sebagai salah satu pangsa pasar jalan tol kita, potensi pendapatan jalan tol yang mana kemudian saya kira tidak memberikan dampak yang sangat jelek terhadap jalan tol,” tutur politikus Partai Gerindra tersebut.

    “Karena tidak terlalu berat dan tidak seperti kendaraan logistik yang begitu besar. Tentu tergantung sama kondisi jalan gitu loh. Kalau motor gede ini kan cenderung menurut saya tidak merusak, tinggal membuat aturannya aja. Aturan bagaimana agar supaya tertib berkendara gitu loh,” tambahnya.

    Dia melihat, potensi pendapatan negara dari moge lewat tol sangat besar. Sebab, dengan demikian, penghasilan yang masuk bukan hanya berasal dari kendaraan roda empat.

    “Saya nggak tahu jumlah moge di Indonesia ada berapa banyak. Kalau misalkan kita hitung aja potensinya, berapa jumlah yang ada di Indonesia, kalau mereka menggunakan fasilitas jalan tol tentu menambah pendapatan jalan tol itu sendiri. Itu loh korelasinya tentu dengan pendapatan bisa masuk, bahkan pendapatan ke negara juga. Kepada jalan-jalan tol yang dikelola negara,” ungkapnya.

    Ilustrasi motor masuk tol. Foto: Andhika Prasetia

    Lebih jauh, Andi juga bicara soal moge masuk tol melalui kacamata keselamatan. Dia menilai, laju moge di jalan arteri atau umum tak menjamin lebih aman daripada di jalan tol.

    “Ya artinya begini, safety, kalau bicara safety kira-kira lebih safety mana Moge di jalan biasa dengan Moge di jalan tol? Ya kan, kalau kita melihat perilaku berkendara orang di Indonesia ini, apalagi di jalan biasa, itu sangat belum mencerminkan kemampuan untuk mengikuti aturan berlalu lintas yang benar kan begitu,” kata dia.

    Dia berharap, sarannya tersebut bisa dipertimbangkan untuk kemudian disahkan. Sebab, dengan begitu, moge bisa memberikan contoh yang baik kepada pengendara lain.

    “Sehingga kita berharap mungkin dengan Moge juga bisa memberikan pencerminan atau cara berkendara motor yang benar seperti apa dan lain sebagainya,” ungkapnya.

    “Kira-kira masuk ke jalan tol, kalau aturannya dibuat oleh pengelola jalan tol ataupun Korlantas ataupun Menteri Perhubungan misalkan, bagaimana supaya mereka bisa jalan di jalan tol dengan cara yang aman, saya kira ini adalah salah satu potensi pertimbangan saya,” kata dia menambahkan.

    (sfn/lth)

  • Modus Penipuan Deepfake Catut Presiden Prabowo, Begini Modus dan Cara Mengenalinya

    Modus Penipuan Deepfake Catut Presiden Prabowo, Begini Modus dan Cara Mengenalinya

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengenal lebih jauh mengenai modus deepfake yang ramai diperbincangkan karena kasus penipuan yang mencatut nama pejabat negara, termasuk Presiden Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri berhasil menangkap seorang penipu yang menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) deepfake untuk mencatut nama pejabat negara.

    Lantas, sebenarnya bagaimana modus deepfake dilakukan? Dilansir dari Tech Target dan MIT, berikut penjelasan dan cara mengenalinya.

    Bagaimana Modus Penipuan Deepfake Dilakukan?

    Dalam kasus terbaru, pelaku menggunakan teknologi deepfake untuk menciptakan video atau rekaman suara yang menyerupai Presiden Prabowo. Modus ini dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi palsu atau menipu korban demi keuntungan finansial, seperti meminta donasi atau memengaruhi opini publik.

    Teknik deepfake ini sangat berbahaya karena mampu meyakinkan korban bahwa konten tersebut berasal dari sumber tepercaya. Sebagai contoh, video atau rekaman yang dibuat dapat menunjukkan Presiden Prabowo memberikan instruksi langsung, padahal kenyataannya itu adalah manipulasi digital.

    Mengapa Deepfake Berbahaya?

    Bahaya utama deepfake adalah kemampuannya menyebarkan informasi palsu yang tampak kredibel. Dalam skala kecil, deepfake bisa digunakan untuk penipuan individu. Namun, dalam skala besar, teknologi ini dapat digunakan untuk menyebarkan propaganda, memengaruhi pemilu, atau bahkan menciptakan ketegangan geopolitik.

    Selain itu, dampak psikologis terhadap korban tidak bisa diabaikan. Mereka yang menjadi target penipuan deepfake sering merasa bingung, tidak berdaya, dan kesulitan membedakan mana informasi asli dan palsu.

    Cara Mengenali Deepfake

    Meski semakin canggih, konten deepfake masih memiliki kelemahan yang dapat dikenali dengan beberapa cara, seperti dilansir dari situs MIT:

    Perhatikan wajah: Manipulasi deepfake sering kali berfokus pada transformasi wajah.Perhatikan pipi dan dahi: Kulit mungkin tampak terlalu halus atau keriput tidak alami.Perhatikan mata dan alis: Bayangan atau pantulan cahaya sering tidak sesuai.Perhatikan kacamata: Silau pada kacamata mungkin terlihat tidak wajar.Perhatikan rambut wajah: Kumis atau janggut sering terlihat kurang alami.Perhatikan tahi lalat: Detil kecil seperti tahi lalat bisa tampak tidak realistis.Perhatikan kedipan: Orang dalam deepfake sering tidak berkedip secara alami.Perhatikan bibir: Warna dan ukuran bibir mungkin tidak sesuai dengan wajah.

    Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Penipuan Deepfake?

    Untuk melindungi diri dari modus penipuan berbasis deepfake, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

    Verifikasi informasi: Jangan langsung percaya pada video atau audio yang tampak mencurigakan. Cari konfirmasi dari sumber resmi.Tingkatkan literasi digital: Pelajari cara mengenali konten deepfake dan waspadai tanda-tandanya.Gunakan teknologi pendeteksi deepfake: Ada beberapa aplikasi dan layanan yang dirancang untuk mendeteksi konten palsu.Laporkan konten mencurigakan: Jika menemukan konten yang diduga deepfake, segera laporkan ke pihak berwenang.

    Modus penipuan deepfake yang mencatut Presiden Prabowo menunjukkan betapa canggih dan berbahayanya teknologi ini jika disalahgunakan. Meskipun memiliki manfaat dalam industri hiburan dan teknologi, deepfake tetap harus diawasi penggunaannya agar tidak disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau melakukan penipuan.

  • Apple Latih 2.500 Warga RI Ditukar TKDN, Google 25.000 Tanpa Syarat

    Apple Latih 2.500 Warga RI Ditukar TKDN, Google 25.000 Tanpa Syarat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi ekonomi digital Indonesia mendorong perusahaan raksasa global untuk memberikan berbagai pelatihan keahlian digital bagi warga RI. Selain Apple yang mendirikan Apple Developer Academy demi izin jualan iPhone, Google juga telah bertahun-tahun memberikan pelatihan lewat Google Developer Program.

    Google Developer Program digelar oleh Google lewat kerja sama dengan institusi lokal, baik pemerintah maupun swasta.

    CEO dan Founder Dicoding, Narenda Wicaksono, mengatakan inisiatif dari perusahaan teknologi dalam mengembangkan talenta digital itu perlu diapresiasi. Karena Indonesia membutuhkan talenta digital 600 ribu per tahunnya menurut data dari world bank.

    Di visi Indonesia emas, ujar Narenda, target Indonesia menjadi negara dengan pendapatan terbesar ke-5 di dunia pada 2045 mendatang.

    Beberapa kementerian yang terkait dengan talenta seperti Kemendikti Saintek, Kementerian Komunikasi dan Digital, dan Kementerian Ekraf juga melihat pelatihan talenta ini sebagai keharusan untuk Indonesia meraih visi tersebut.

    “Dari kacamata kami sebagai sebuah perusahaan di bidang SDM digital -baik inisiatif swasta ataupun pemerintah, ataupun kerjasama di antara mereka- tentu sangat berpengaruh ya,” kata Narenda kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/1/2025).

    Seperti misalnya program Bangkit yang merupakan hasil kerja sama Google dan Kemdikti Saintek. Program ini menurut Narenda sudah ada 25 ribu yang mereka latih dalam 5 tahun dan dampaknya juga luar biasa.

    CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi

    “Economic impactnya kami hitung di angka Rp 2,8 triliun dan 80 persen lulusan program ini juga dapat kerja dalam tempo 6 bulan pasca kuliah,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Apple Developer Academy yang berdiri sejak 2018 sudah meluluskan 2.500 calon developer dari pusat pelatihan yang berlokasi di Jakarta, Batam, dan Surabaya. Lebih dari 90% di antaranya telah mendapatkan pekerjaan di berbagai industri, mulai dari TI, perbankan dan keuangan, pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan.

    Narenda berharap agar ke depannya makin banyak program pelatihan seperti ini bagi SDM di Indonesia, agar negara bisa memanfaatkan potensi bagi optimasi pertumbuhan ekonomi digital.

    Dicoding sendiri merupakan startup yang bertujuan mengembangkan ekosistem developer di Indonesia. Berdiri sejak 5 Januari 2015, Dicoding memiliki platform pembelajaran elektronik di laman Dicoding.com. Startup edutech ini merupakan implementing partner dari program developer Google.

    (dem/dem)

  • Satu dari tiga anak di dunia alami rabun jauh, apa penyebabnya? – Halaman all

    Satu dari tiga anak di dunia alami rabun jauh, apa penyebabnya? – Halaman all

    Penglihatan anak-anak tampaknya memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Satu dari tiga anak di dunia dilaporkan mengalami rabun jauh sehingga tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas dari jarak jauh.

    Gangguan penglihatan itu disebut miopia dan penulis dari sebuah studi menyebut isolasi di rumah selama pandemi Covid-19 menjadi salah faktor penyebabnya.

    Sebab pada saat itu, anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar komputer atau gawai namun lebih sedikit waktu beraktivitas di luar rumah.

    Studi tersebut juga memperingatkan, miopia merupakan masalah kesehatan global yang terus berkembang dan diperkirakan akan memengaruhi jutaan anak pada 2050.

    Kasus tertinggi atas kondisi ini terkonsentrasi di Asia–85% anak di Jepang dan 73% di Korea Selatan dan lebih dari 40% di China mengalami miopia.

    Apa yang terungkap dari penelitian ini?

    Di Paraguay dan Uganda terdapat sekitar 1% kasus miopia pada anak-anak, kasus terendah yang ditemukan dalam studi tersebut.

    Survei internasional yang diterbitkan di British Journal of Ophthalmology, menganalisis penelitian yang melibatkan lebih dari 5 juta anak-anak dan remaja dari 50 negara di semua benua.

    Hasilnya adalah kasus miopia meningkat tiga kali lipat antara tahun 1990 dan 2023.

    Peningkatan tersebut “menjadi perhatian” setelah pandemi Covid-19, kata para peneliti.

    Miopia biasanya dimulai selama tahun-tahun di sekolah dasar dan cenderung memburuk hingga berhenti tumbuh yakni sekitar usia 20 tahun.

    Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena rabun jauh–tinggal di Asia Timur adalah salah satunya.

    Kondisi ini juga terkait dengan genetika dan mutasi tertentu yang diwarisi anak-anak dari orang tua mereka.

    Tetapi ada juga faktor lain yang bisa memengaruhi, seperti usia yang sangat muda yaitu sekitar dua tahun ketika anak-anak mulai bersekolah di negara-negara seperti Singapura dan Hong Kong.

    Ini berarti anak-anak memfokuskan mata mereka lebih lama pada buku dan layar gawai sejak dini yang membuat otot-otot mata tegang dan bisa menyebabkan rabun jauh, menurut penelitian.

    Di Afrika, tempat pendidikan formal dimulai pada usia enam hingga delapan tahun, kasus miopia jumlahnya sekitar sepertujuh dari Asia.

    Selama masa karantina dan isolasi akibat pandemi Covid-19, jutaan orang harus tinggal di dalam rumah dalam waktu yang lama. Penglihatan anak-anak dan remaja pun terpengaruh.

    “Bukti terbaru menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara pandemi dan percepatan penurunan penglihatan di kalangan dewasa muda,” tulis para peneliti.

    Pada 2050, miopia diprediksi dapat memengaruhi lebih dari separuh remaja di seluruh dunia, sambung para peneliti.

    Menurut jurnal yang baru diterbitkan tersebut, anak perempuan dan perempuan muda cenderung lebih tinggi mengalami miopia daripada laki-laki. Ini karena mereka kerap menghabiskan lebih sedikit waktu berkegiatan luar ruangan di sekolah dan di rumah ketika tumbuh dewasa.

    Selain itu, perkembangan anak perempuan termasuk pubertas dimulai lebih awal yang berarti mereka cenderung mengalami miopia pada usia lebih dini.

    Meskipun Asia diperkirakan memiliki kecenderungan lebih tinggi terkena miopia dibandingkan semua benua lain pada 2050, negara-negara berkembang juga bisa berpotensi mengalami miopia dengan perkiraan 40% populasi di masa mendatang, menurut perkiraan para peneliti.

    Bagaimana melindungi penglihatan anak-anak?

    Untuk mengurangi risiko rabun jauh, anak-anak–terutama yang berusia tujuh hingga sembilan tahun–harus menghabiskan setidaknya dua jam di luar ruangan setiap hari, demikian saran para ahli mata di Inggris.

    Ilmu pengetahuan juga belum menemukan apakah faktor terpenting seperti terkena sinar matahari alami, olahraga di luar ruangan, atau fakta mata anak-anak perlu fokus pada objek yang lebih jauh selama beraktivitas, berpengaruh.

    “Hal lain semisal, berada di luar ruangan memiliki manfaat nyata bagi anak-anak,” kata Dr. Daniel Hardiman-McCartney, konsultan klinis di UK College of Optometrists.

    Ia juga merekomendasikan agar orang tua membawa anak-anak mereka untuk memeriksakan mata ketika usianya antara tujuh dan 10 tahun, meskipun penglihatan anak telah diperiksa pada tahun-tahun sebelumnya.

    Orang tua juga harus diperiksa, sebab miopia bersifat turun-temurun. Jika salah satu orang tua mengalami miopia, anak-anak mereka tiga kali lebih mungkin mengalami kondisi tersebut.

    Miopia tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak.

    Selain itu, lensa khusus bisa memperlambat perkembangan miopia pada anak kecil dengan mendorong mata tumbuh dengan baik. Namun, lensa ini terbilang cukup mahal.

  • 34 Kali Gunung Ibu Erupsi

    34 Kali Gunung Ibu Erupsi

    TERNATE – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara melaporkan pada Jumat (17/1) sejak  terjadi 34 kali letusan di gunung itu dengan ketinggian abu vulkanik bervariasi.

    Petugas Pos PGA Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Rivaldi Hasan menerangkan letusan terjadi sejak Jumat, 17 Januari dini hari.

    “Untuk cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah Barat Daya dan Barat,” katanya dilansir ANTARA.

    Dia menjelaskan, saat ini kondisi Gunung Ibu berstatus Level IV atau Awas, karena beberapa hari terakhir ini gunung itu menunjukkan peningkatan aktivitas.

    “Naik status dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas sejak ditetapkan pada Rabu (15/1) kemarin,” ujarnya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun pengunjung diminta tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian Utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

    “Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata, hal itu bertujuan untuk terhindar dari paparan abu vulkanik.

  • Pria Asal Indramayu Bunuh Pacar Mantan Istri di Majalengka, Tabrak dan Tikam Leher Korban 11 Kali – Halaman all

    Pria Asal Indramayu Bunuh Pacar Mantan Istri di Majalengka, Tabrak dan Tikam Leher Korban 11 Kali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA – WD (22), pria asal Indramayu membunuh RA, pacar dari mantan istrinya akibat tersulut rasa cemburu di Desa Pakubereum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

    Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, mengatakan, tersangka telah merencanakan menghabisi korban sejak mengetahui isi obrolan dengan mantan istrinya di Facebook.

    Bahkan, menurut dia, tersangka juga beberapa kali sempat mengajak untuk bertemu, tetapi hal tersebut tidak digubris korban, sehingga emosinya semakin memuncak.

    “Akhirnya, tersangka menggunakan akun wanita lain untuk berpura-pura kenalan dengan korban dan mengajak bertemu,” kata Indra Novianto saat konferensi pers di Mapolres Majalengka, Jumat (17/1/2025).

    Ia mengatakan, obrolan pesan singkat WhatsApp itu pun akhirnya menyepakati lokasi dan waktu yang ditentukan untuk bertemu, yakni di areal persawahan Kecamatan Kertajati, Rabu (15/1/2025) kira-kira pukul 18.30.

    Saat itu, tersangka pun langsung menabrak korban yang baru tiba di lokasi yang telah ditentukan menggunakan sepeda motornya hingga terjatuh ke areal persawahan.

    Tanpa banyak basa-basi, tersangka menghabisi korban menggunakan senjata tajam.

    Korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Kami menemukan kira-kira 11 luka tusukan senjata tajam pada leher korban. Pelaku kemudian mengambil ponselnya dan membuangnya ke sungai di dekat persawahan tersebut,” ujar Indra Novianto.

    Jasad korban diketahui ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di area persawahan pada Rabu (15/1/2025) sekira pukul 19.00 WIB.

    Polisi pun langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (OTK).

    Berdasarkan keterangan saksi dan petunjuk yang ditemukan, polisi pun akhirnya meringkus WD di kediamannya yang berada di Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, pada Kamis (16/1/2025).

    Petugas terpaksa menembak kedua kaki tersangka, karena berupaya melawan dan kabur ketika melihat kedatangan polisi di rumahnya.

    Terbakar Api Cemburu

    AKBP Indra Novianto, mengatakan, cemburu menjadi motif WD sebagai tersangka,

    “Jadi, setelah melihat bukti chatting (di Facebook) tersebut, tersangka langsung emosi, dan pada akhirnya berniat untuk menghabisi korban,” ujar Indra Novianto.

    Ia mengatakan, tersangka juga merasa belum pernah menceraikan istrinya sejak menikah siri pada 2019 hingga kini telah memiliki anak berusia kira-kira empat tahun.

    Namun, dari kacamata sang istri ternyata merasa telah diabaikan, karena tersangka tidak pernah menafkahinya selama berbulan-bulan sejak bekerja di luar kota, sehingga menganggap telah bercerai.

    Karenanya, menurut dia, tersangka menuding korban telah berselingkuh dengan istrinya, dan merasa emosi hingga mulai menyusun rencana untuk menghabisinya.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara ternyata tersangka telah merencanakan untuk menghabisi nyawa korban sejak Desember 2024,” kata Indra Novianto.

    Hingga akhirnya, tersangka pun nekat menghabisi korban di areal persawahan menggunakan celurit, badik, dan lainnya, sehingga langsung meninggal dunia di lokasi kejadian pada Rabu (15/1/2025).

    Jajarannya pun turut mengamankan barang bukti dari mulai dua unit sepeda motor, pakaian, sandal, helm, gagang celurit, sarung kujang, dan lainnya untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.

    Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal 340 atau 338 KUHPidana Jo pasal 365 KUHPidana dengan ancaman tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukumannya maksimal pidana mati dan penjara minimal 20 tahun penjara.

     

    Penulis: Ahmad Imam Baehaqi