Produk: kacamata

  • Berikut Info Pencairan, Jumlah Dana, dan Syarat Penerimanya

    Berikut Info Pencairan, Jumlah Dana, dan Syarat Penerimanya

    PIKIRAN RAKYAT – KJP Plus salah satu bantuan sosial yang diandalkan masyarakat oleh kalangan anak sekolah yang tidak mampu.Anak sekolah yang sudah terdaftar di DTKS nantinya, akan mendapatkan bantuan pendidikan dalam bentuk tunai.

    Kabar baiknya, KJP Plus Februari 2025 telah resmi cair sejak tanggal 4 lalu, dan sudah mulai diterima oleh anak sekolah atau para siswa-siswi disekolah.

    Penerima KJP Plus Februari 2025 adalah anak sekolah mulai dari tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, SMK, hingga PKBM.

    Syarat Penerima KJP Plus Februari 2025

    Untuk mendapatkan bantuan sosial KJP Plus Februari 2025, masyarakat harus memenuhi syarat yang telah ditentukan, yakni:

    Terdaftar di DTKS Masih bersekolah Usia 6-21 tahun berdomisili di DKI Jakarta Berasal dari keluarga kurang mampu

    Selain itu, untuk bisa mendapatkan bantuan KJP Plus Februari 2025 masyarakat juga harus masuk beberapa kriteria lainnya seperti nilai raport rata-rata 70, kepribadian, sikap, dan nilai nonakademik.

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Tim Transisi Pramono Anung- Rano Karno, Ima Mahdiah.

    Jumah Dana KJP Plus Februari 2025

    Jumlah dana yang cair berbeda-beda tergantung tingkat pendidikannya, berikut rinciannya:

    1. Anak Sekolah SD Rp250.000
    2. Anak Sekolah SMP Rp300.000
    3. Anak SMA Rp420.000
    4. Anak SMK Rp450.000
    5. PKBM Rp300.000

    Jumlah dana tersebut tidak akan diterima dalam bentuk tunai semua, anak sekolah hanya bisa tarik tunai Rp100.000 per bulan.

    Sisanya, anak sekolah atau siswa bisa membeli kebutuhan sekolah di mesin EDC ATM Bank Himbara seperti sepeda, kacamata, buku, tas dan lain sebagainya.

    Bantuan KJP Plus Februari 2025 ini akan langsung disalurkan ke rekening bank DKI, untuk itu silahkan cek pencairan.

    KJP Plus Februari 2025 telah diterima oleh 523.622 peserta didik yang identitasnya terdaftar di DTKS.

    Itulah tentang KJP Plus Februari 2025 yang resmi cair kepada anak sekolah dengan jumlah dana yang berbeda-beda, pastikan memenuhi persyaratan untuk mendapatkanya. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tayang Malam ini, Ini Bocoran Drakor Study Group Episode 5 ? Benarkah Ga Min akan Pindah Sekolah?

    Tayang Malam ini, Ini Bocoran Drakor Study Group Episode 5 ? Benarkah Ga Min akan Pindah Sekolah?

    JABAR EKSPRES – Drama Korea anak sekolahan yang paling populer bulan ini berhasil diraih oleh Study Group yang dibintangi Hwang Min Hyun. Penayangan dakor Study Group episode 5 malam nanti sudah sangat dinantikan oleh penonton.

    Banyak yang sudah tidak sabar menyaksikan kelanjutan kisah Yoon Ga Min (Hwang Min Hyun) dalam membentuk kelompok belajar demi bisa menjadi siswa pintar.

    Penampilannya yang polos dan lebih terkesan culun karena menggunakan poni dan kacamata, membuatnya menjadi sasaran empuk untuk di rundung karena terlihat lemah.

    Namun siapa sangka dibalik wajah polosnya ternyata dia menyimpan kekuatan dan keahlian bela diri yang bisa mengalahkan lawan yang akan merundungnya, dan selalu berhasil melindungi teman-teman dan gurunya.

    Baca juga : Apakah Drakor Study Grup Episode 3 Tayang Hari Ini? Ini Link Nontonnya

    Pada episode sebelumnya, perhatian Ga Min yang awalnya hanya ingin fokus pada studi, kini mulai banyak terlibat perkelahian, baik dengan sesama pelajar atau bahkan dengan komplotan preman.

    Hubungan antara Ga Min dan guru sementara, Lee Han Gyeong, juga semakin rumit. Lee Han Gyeong yang awalnya memandang remeh Ga Min, mulai menyadari potensi yang dimiliki siswa bermasalah itu.

    Bocoran di episode 5 dan 6 akan menjadi semakin seru. Muncul berbagai konflik yang membuat kelompok belajar Ga Min harus berhadapan dengan banyak masalah baru.

    Mulai dari salah satu anggota kelompoknya yang diculik oleh kelompok lawan, hingga lagi lagi dia harus terlibat perkelahian. Padahal dia sudah tidak ingin menyelesaikan masalah dengan kekerasan, namun ia harus menyelamatkan temannya.

    Baca juga :  Rekomendasi Drakor Tayang Februari 2025, Ada Ji Soo BLACKPINK, Park Bo Young, Park Hyun Sik Hingga Hyeri

    Keputusan yang diambil Ga Min akan sangat menentukan nasib kelompok belajarnya, apalagi sang ibu juga mulali menimbulkan masalah untuk Ga Min.

    Masih menjadi misteri, kenapa sang ibu sangat kuatir dengan Ga Min yang jagoan berantem tersebut, hingga seringkali menelponnya dengan nada khawatir.
    Hingga saat dia mengetahui Gamin sering menggunakan kekuatannya untuk melawan teman-temannya. membuatnya menyuruh Gamin untuk pindah sekolah.

  • Tampang Pegawai KPK Gadungan Diseret ke Gedung Merah Putih

    Tampang Pegawai KPK Gadungan Diseret ke Gedung Merah Putih

    loading…

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menangkap pihak yang mengaku sebagai insan Lembaga Antirasuah atau pegawai KPK gadungan pada Rabu (5/2/2025) malam. Foto/Nur Khabibi

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menangkap pihak yang mengaku sebagai insan Lembaga Antirasuah atau pegawai KPK gadungan pada Rabu (5/2/2025) malam. Usai ditangkap, pegawai KPK gadungan itu diseret ke Gedung Merah Putih.

    Saat diseret ke kantor Lembaga Antirasuah, terlihat orang yang berjenis kelamin pria itu dalam kondisi tangan terborgol. Ia pun tidak mengenakan alas kaki.

    Dalam kondisi menunduk, pria yang belum diketahui identitasnya itu diseret ke dalam Gedung Merah Putih KPK dengan diapit dua penyidik. KPK belum menjelaskan secara detail perihal kronologi penangkapan tersebut.

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengonfirmasi pihaknya telah menangkap pegawai KPK gadungan tersebut. “Saat ini beberapa orang yang mengaku pegawai KPK (gadungan) tersebut sedang menjalani proses pemeriksaan di KPK, dan update selanjutnya akan kita infokan setelah proses pemeriksaan selesai,” kata Tessa, Rabu (5/2/2025).

    Pantauan di lokasi, penyeretan pegawai KPK gadungan itu bermula saat mobil minibus hitam yang memasuki pelataran Gedung Merah Putih KPK pada pukul 19.33 WIB. Setelah mobil terparkir, terlihat dua pegawai Lembaga Antirasuah menyeret satu pria yang merupakan pegawai KPK gadungan tersebut dalam kondisi menunduk.

    Wajah dari pria yang mengenakan kacamata itu pun tidak terlihat jelas. Belum diketahui identitasnya. “Melakukan upaya meminta uang terhadap pihak-pihak tertentu,” kata Tessa.

    Tessa belum menjelaskan secara detail perihal kronologi penangkapan tersebut. Termasuk lokasi penangkapan.

    (rca)

  • Eks Pengurus Sebut HTI Masih Ada, Kamuflase Pakai Nama-nama Baru
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Februari 2025

    Eks Pengurus Sebut HTI Masih Ada, Kamuflase Pakai Nama-nama Baru Nasional 6 Februari 2025

    Eks Pengurus Sebut HTI Masih Ada, Kamuflase Pakai Nama-nama Baru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Eks anggota organisasi terlarang
    Hizbut Tahrir Indonesia
    (
    HTI
    ) mengungkapkan bahwa saat ini masih banyak anggota HTI yang beraktivitas menyebarkan ideologi ekstrem mereka.
    Pembubaran HTI
    pada tahun 2017 hanya melarang badan hukum, tetapi tidak menghentikan ideologinya.
    “Meskipun mereka sudah dilarang. Tapi, pelarangannya hanya pencabutan dari hukum. Ya kan artinya bersifat administrasi saja, bukan bersifat ideologi,” ujar eks anggota HTI Ayik Heriansyah saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
    Mantan pimpinan HTI Bangka Belitung ini mengatakan bahwa anggota HTI yang masih berpegang pada ideologi khilafah ini berkamuflase dengan banyak nama lembaga.
    Jumlah lembaga ini diperkirakan mencapai angka ratusan.
    “Tadi, (anggota HTI) menggunakan banyak nama-nama lembaga, kamuflase, macam-macam lah. Ada puluhan-puluhan, ratusan mungkin,” lanjut Ayik.
    Anggota HTI ini disebutkan masih turun dalam aksi-aksi besar, tetapi mereka tidak membawa atribut Hizbut Tahrir secara terang benderang.
    Namun, dari kacamata mantan anggota, tanda-tanda ini terang benderang dan masih terdeteksi sebagai HTI.
    Hal ini terlihat dari bendera yang mereka bawa, narasi yang dibacakan, serta orang-orang yang ikut dalam aksi.
    Sementara itu, Rida Hesti Ratnasari yang juga merupakan mantan pengurus HTI, menilai bahwa pencabutan badan hukum HTI justru membuat gerakan senyap atau gerilya anggota ormas ekstremis ini semakin masif.
    “Justru pencabutan badan hukum itu membuat perjuangan gerilyanya semakin masif dan tidak terbendung,” ujar Rida dalam kesempatan yang sama.
    Rida mengatakan bahwa para anggota HTI ini masih konsisten mendorong ideologi mereka.
    Mekanisme layaknya ormas juga masih berlangsung, mulai dari perekrutan, pembinaan, hingga pengkaderan, semua masih berjalan.
    Termasuk juga kegiatan dan upaya HTI untuk membenturkan ideologi kebangsaan di Indonesia dengan ideologi lainnya.
    Rida menyebutkan bahwa anggota HTI justru memanfaatkan kebebasan berpendapat yang ada di Indonesia untuk menyebarluaskan paham dan pemikiran yang dibesarkan oleh HTI.
    “Mereka memanfaatkan kebebasan berpendapat di muka umum sehingga itu yang dari dulu digunakan, cara-cara itu,” lanjut dia.
    Untuk menghindari kecurigaan aparat, kelompok-kelompok berideologi HTI ini menggunakan nama-nama yang lebih halus dan ramah di telinga masyarakat.
    “Nama-nama yang sangat
    soft
    , contohnya Perkumpulan Istri Strong. Kemudian, Muslimah Cinta Kota Ini, Kota Itu. Yang bagi masyarakat itu menjanjikan suatu perjuangan yang menyenangkan,” lanjut Rida.
    Mengingat bahaya yang mengancam kedaulatan Indonesia, baik Rida maupun Ayik sepakat bahwa pemerintah harus menindak tegas kegiatan terselubung HTI.
    “Jadi, itu (nama kelompok baru) hanya cara sekali lagi, itu hanya cara untuk mempertahankan konsistensi perjuangan ideologisnya sekaligus mengelabui masyarakat bahwa mereka sesungguhnya hendak meruntuhkan NKRI,” tegas Rida lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pegawai KPK Gadungan Ditangkap, Diborgol dan Digiring ke Gedung Merah Putih
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Februari 2025

    Pegawai KPK Gadungan Ditangkap, Diborgol dan Digiring ke Gedung Merah Putih Nasional 5 Februari 2025

    Pegawai KPK Gadungan Ditangkap, Diborgol dan Digiring ke Gedung Merah Putih
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) menggiring satu orang ke Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , dua orang penyidik terlihat menggiring pria tersebut turun dari mobil menuju ke dalam Gedung Merah Putih pada pukul 19.33 WIB.
    Pria tersebut terlihat memakai kacamata dan mengenakan jaket berwarna hitam. Tangan pria tersebut juga terlihat diborgol.
    Kemudian, dia tampak membungkuk saat digiring ke dalam gedung dan tak menggubris pertanyaan wartawan.
    “Siapa lu, nunduk-nunduk?” tanya seorang wartawan kepada pria tersebut.
    Secara terpisah, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, lembaga antirasuah mengamankan beberapa orang yang diduga mengaku sebagai
    pegawai KPK
    alias pegawai gadungan.
    Tessa menyebut bahwa terduga pegawai gadungan itu juga meminta uang kepada sejumlah pihak.
    “KPK mengamankan beberapa orang yang diduga mengaku sebagai
    Pegawai KPK
    (gadungan) dan melakukan upaya meminta uang terhadap pihak-pihak tertentu,” kata Tessa dalam keterangan tertulis, Rabu.
    Tessa mengatakan, saat ini orang yang mengaku pegawai KPK tersebut sedang menjalani proses pemeriksaan.
    “Saat ini beberapa orang yang mengaku pegawai KPK (gadungan) tersebut sedang menjalani proses pemeriksaan di KPK, dan
    update
    selanjutnya akan kita infokan setelah proses pemeriksaan selesai,” ujar Tessa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kontroversi Salwan Momika, Pembakar Al-Qur’an yang Ditembak Mati

    Kontroversi Salwan Momika, Pembakar Al-Qur’an yang Ditembak Mati

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengungsi Irak Salwan Momika, yang ditembak mati pada 29 Januari 2025 malam di Swedia, memicu kontroversi internasional dengan berbagai aksi pembakaran Al-Qur’an.

    Pada Juni 2023, pria berusia 38 tahun dengan masa lalu yang kelam itu memicu kemarahan ketika dia menginjak-injak kitab suci Islam dan membungkusnya dengan daging bacon sebelum membakar beberapa halaman, membanting dan menendangnya.

    Dalam protesnya, Momika, yang sering mengenakan kacamata hitam persegi, tampak menantang di hadapan para pengunjuk rasa tandingan yang berteriak, menyeringai sebagai reaksi terhadap kata-kata cabul yang diteriakkan kepadanya.

    Sambil memegang Al-Qur’an, Momika mengaku ingin mengingatkan masyarakat Swedia tentang “bahaya buku ini” dalam aksi protesnya pada Juni 2023.

    Sebelum pindah ke Swedia pada 2018, akun media sosialnya menceritakan kisah karier politiknya yang tidak menentu di Irak.

    Kisah itu mencakup hubungan dengan faksi bersenjata Kristen selama perang melawan kelompok ISIS, persaingan dengan paramiliter Kristen yang berpengaruh, dan penangkapan singkat.

    Ia juga bergabung dalam protes antikorupsi besar-besaran yang melanda Irak pada akhir 2019, yang disambut dengan tindakan keras oleh pihak berwenang yang menewaskan lebih dari 600 orang di seluruh negeri.

    Masalah Diplomatik

    Momika awalnya berencana menggelar protesnya di Stockholm pada Februari 2023, tetapi polisi menolak memberinya izin dengan alasan masalah keamanan. Putusan itu dibatalkan di pengadilan, sehingga membuka jalan bagi demonstrasinya.

    Berbicara kepada surat kabar Aftonbladet pada April 2023, Momika menekankan bahwa niatnya bukanlah untuk menimbulkan masalah bagi Swedia.

    “Saya tidak ingin mencelakai negara yang telah menerima saya dan menjaga martabat saya,” katanya.

    Namun, protesnya justru membuat pemerintah pusing. Protesnya pada Juni menuai kecaman dari seluruh dunia, termasuk dari Turki — yang saat itu memblokir keanggotaan Swedia di NATO.

    Para pengunjuk rasa Irak menyerbu kedutaan besar Swedia di Baghdad dua kali pada Juli 2023, dan pada kesempatan kedua, mereka membakar kompleks tersebut.

    Pemerintah Swedia mengutuk penodaan tersebut sambil menekankan undang-undang kebebasan berbicara dan berkumpul yang dilindungi oleh konstitusi negara tersebut.

    Namun keputusan Swedia untuk membiarkan demonstrasi Momika berlangsung mendorong Irak untuk mengusir duta besar Swedia dan mencabut izin bagi perusahaan telekomunikasi Ericsson untuk beroperasi di negara itu.

    Kebohongan Besar

    Pada Agustus 2024, Momika didakwa telah melakukan “agitasi terhadap kelompok etnis” sebanyak empat kali pada musim panas tahun 2023.

    Pengadilan distrik Stockholm dijadwalkan akan menyampaikan putusannya dalam kasus tersebut keesokan paginya setelah Momika dibunuh. Namun pada hari yang sama, jaksa penuntut membatalkan dakwaan tersebut.

    Momika mengatakan bahwa dia telah menerima banyak ancaman pembunuhan atas protesnya, yang disiarkan langsung di media sosialnya.

    Sementara Momika mendapat perlindungan polisi selama protes dan saat menghadiri pengadilan, pengacaranya Anna Roth mengatakan kepada kantor berita TT bahwa sejauh pengetahuannya, Momika tidak dilindungi saat berada di rumah.

    “Dia sangat menyadari bahwa ada ancaman besar terhadapnya. Ada harga yang harus dibayar untuk kepalanya,” kata Roth.

    Pada Maret 2024, Momika meninggalkan Swedia untuk mencari suaka di Norwegia, mengatakan bahwa kebebasan berekspresi dan perlindungan hak asasi manusia di Swedia adalah “kebohongan besar”.

    Norwegia mendeportasinya kembali ke Swedia hanya beberapa minggu kemudian.

    Setelah protes awalnya, dia menyatakan ambisinya untuk terjun ke dunia politik.

    Dia mengatakan kepada surat kabar Aftonbladet bahwa dia berharap suatu hari dapat mencalonkan diri untuk kursi di parlemen sebagai perwakilan dari Partai Demokrat Swedia, partai anti-imigrasi yang mendukung pemerintahan koalisi Perdana Menteri Ulf Kristersson.

    Pada saat itu, Partai Demokrat Swedia mengatakan bahwa tindakan Momika tidak mewakili partai tersebut.

    (luc/luc)

  • Apple Hentikan Proyek Kacamata AR Pesaing Meta Ray-Ban

    Apple Hentikan Proyek Kacamata AR Pesaing Meta Ray-Ban

    Jakarta

    Apple memiliki sejumlah proyek augmented dan virtual reality (AR dan VR) di bawah Vision Products Group. Salah satunya adalah proyek kacamata AR, namun kini kabarnya proyek itu dibatalkan.

    Menurut laporan Bloomberg, proyek kacamata AR itu memiliki kode N107. Perangkatnya disebut memiliki desain seperti kacamata biasa, namun dilengkapi dengan display di bagian lensa yang dapat menampilkan informasi.

    Awalnya Apple ingin kacamata pintar tersebut bisa terhubung ke iPhone. Namun perangkat itu membutuhkan banyak daya dan tenaga, sementara baterai dan performa iPhone tidak cukup untuk mendukung kacamata tersebut.

    Apple kemudian beralih menggunakan Mac sebagai sumber daya dan performa. Tetapi sejumlah eksekutif Apple tidak yakin perangkat yang terhubung dengan Mac merupakan solusi yang tepat, sehingga proyek itu akhirnya dibatalkan.

    Kacamata AR yang dikembangkan Apple memiliki bobot lebih ringan dibandingkan Vision Pro, dan tidak dilengkapi head strap untuk menopang perangkat saat dikenakan pengguna.

    Perangkat ini tidak memiliki layar depan yang bisa memproyeksikan mata pengguna secara eksternal, namun lensanya dapat berubah warna sehingga orang lain bisa melihat apakah pengguna sedang sibuk atau tidak, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Senin (3/2/2025).

    Pembatalan ini menimbulkan tanda tanya besar atas rencana masa depan Apple di sektor AR dan XR. Apple kabarnya pernah membatalkan proyek kacamata AR berbeda pada tahun 2023.

    Pengembangan headset Vision Pro 2 kabarnya sedang ditangguhkan karena mereka lebih fokus menggarap Vision Pro versi terjangkau. Sementara itu, Vision Pro generasi pertama juga kurang laris.

    Di sisi lain, kompetitor seperti Meta justru bersemangat menggarap kacamata AR. CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkap kacamata Meta Ray-Ban sudah terjual satu juta unit tahun lalu, dan mereka akan meluncurkan versi lebih mewahnya tahun ini.

    (vmp/vmp)

  • PT KAI Daop 5 Purwokerto Gagalkan Upaya Pencurian Rel Kereta di KM 315 Bumiayu Brebes

    PT KAI Daop 5 Purwokerto Gagalkan Upaya Pencurian Rel Kereta di KM 315 Bumiayu Brebes

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Tim Pengamanan bersama Tim Jalan Rel dan Jembatan 5.3 Bumiayu Daop 5 Purwokerto dan kepolisian dari tim gabungan Resmob Polres Brebes menangkap pelaku pencurian rel kereta api, Minggu (2/2/2025) pukul 02.37 WIB.

    Kronologis kejadian bermula sekira pukul 00.38 WIB.

    Tim PAM Daop 5 Purwokerto mendapatkan laporan dari KUPT JJ 5.3 Bumiayu, Arif Purwanto yang dapat aduan dari seorang warga Desa Langkap telah melihat aktivitas mencurigakan sedang melakukan aksi pemotongan rel.

    Aksi tersebut terjadi tepatnya di KM 315 + 5/6 lintas Bumiayu – Kretek Desa Langkap, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.

    Tim pengamanan yang saat itu melaksanakan patroli di wilayah Legok kemudian menuju lokasi tersebut berkoordinasi dengan Reskrim Polsek Bumiayu untuk melakukan penangkapan pelaku.

    “Melalui koordinasi tersebut, tim gabungan berhasil mengamankan jalur kereta api dari aksi pencurian material dan menangkap delapan orang pelaku yang langsung dibawa ke Polsek Bumiayu untuk pengembangan selanjutnya,” ujar Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Feni Novida Saragih dalam keterangannya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (2/2/2025).

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dan pemberatan dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal tujuh tahun penjara.

    Sesuai UU 23 tahun 2007 tentang Perekeretaapian pasal 181 ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api; menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api; atau menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api. Pelanggaran terhadap pasal 181 ayat (1) berupa pidana penjara paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp15 juta.

    PT KAI Daop 5 Purwokerto mengecam dan akan menindak tegas sesuai proses hukum seluruh oknum yang melakukan pencurian material prasarana KA tersebut.

    Barang bukti yang disita berupa 16 potongan rel panjang 2 meter, 1 tabung oksigen, 1 selang las/blender warna merah, 1 kunci inggris, 4 buah tang jepit, 1 kacamata las, 1 buah golok, 1 buah celurit, 1 buah tespen, 6 pcs handphone, 2 unit sepeda motor, dan 1 unit mobil.

    Berbagai upaya dilakukan Daop 5 Purwokerto mengamankan jalur KA dengan bentang yang sangat luas.

    Di beberapa area rawan dilakukan pemasangan CCTV dan patroli pengamanan tertutup juga telah dilakukan.

    Keberhasilan upaya menangkap oknum pencuri juga terbantu melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar yang telah melaporkan saat melihat tindakan oknum yang mencurigakan.

    Hasil tindak lanjut laporan tersebut selalu dikordinasikan bersama jajaran kepolisian setempat, melalui kolaborasi jajaran Unit Pengamanan KAI Daop 5 Purwokerto dan Kepolisian.

    Saat ini para pelaku pencurian material prasarana KA telah diamankan dan ditangani Resmob Polres Brebes dan akan diproses hukum lebih lanjut.

    KAI Daop 5 Purwokerto menghaturkan terima kasih sekaligus sangat mengapresiasi seluruh peran serta masyarakat yang telah peduli menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA sebagai transportasi publik.

    Sebagai salah satu bentuk komitmen keselamatan maka pengamanan di jalur KA terus dilakukan dengan berbagai upaya.

    KAI Daop 5 Purwokerto terus mengimbau masyarakat melaporkan mengetahui kegiatan yang mencurigakan dan membahayakan di sekitar jalur rel dengan menghubungi petugas di stasiun terdekat atau dapat menghubungi Contact Center 121 line (021) 121, Layanan pelanggan cs@kai.id dan Sosial Media @keretaapikita @kai121_ .(jti)

  • Sandera Israel Keith Siegel Dibebaskan: Hamas Memenuhi Semua Kebutuhan Saya selama di Gaza – Halaman all

    Sandera Israel Keith Siegel Dibebaskan: Hamas Memenuhi Semua Kebutuhan Saya selama di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan sandera Israel, Keith Siegel, yang baru-baru ini dibebaskan setelah 15 bulan di Gaza, menyatakan bahwa pejuang perlawanan Palestina, Hamas, memastikan untuk memenuhi semua kebutuhannya selama masa penahanan.

    Dilansir PressTV, warga negara ganda AS-Israel tersebut, termasuk di antara tiga tawanan yang dibebaskan pada Sabtu (1/2/2025).

    Sebelum dibebaskan, Siegel merekam pesan video sebagai ucapan perpisahan dan terima kasih kepada Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas.

    “Anda telah memperlakukan kami dengan baik selama 15 bulan terakhir,” ujarnya.

    Brigade Al-Qassam kemudian merilis video tersebut pada Minggu.

    “Para pejuang yang menjaga saya selama periode ini memastikan semua kebutuhan saya terpenuhi, mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, vitamin, hingga perawatan mata, monitor tekanan darah, dan kebutuhan lainnya.”

    “Hamas juga memastikan makanan yang disediakan sesuai dengan kondisi kesehatan saya, seperti makanan vegetarian tanpa minyak.”

    “Para penjaga memperlakukan saya dengan baik,” tambahnya.

    PEMBEBASAN SANDERA – Tangkap layar yang diambil pada Senin (3/2/2025) menampilkan sandera Israel Keith Siegel diserahkan ke Palang Merah dan meninggalkan Kota Gaza, Sabtu (1/2/2025). Keith Siegel menyatakan Hamas memastikan untuk memenuhi semua kebutuhannya selama masa penahanan. (Tangkap layar YouTube Al Jazeera English)

    Di sisi lain, Siegel mengkritik pemerintah Israel karena tidak berbuat cukup untuk mencapai kesepakatan pembebasan para tahanan, sehingga memperpanjang perang yang menyebabkan banyak korban dan kerusakan.

    Gadi Moses, 80 tahun, tawanan tertua dan orang pertama yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, juga memberi tahu keluarganya bahwa ia “diperlakukan dengan hormat” selama di Gaza.

    Moses dibebaskan setelah 482 hari ditawan di Gaza pada Kamis (30/1/2025).

    Dalam pesan yang disampaikan kepada keluarganya, putranya mengatakan bahwa Moses hidup dalam kondisi yang sama dengan para penculiknya dan memakan makanan yang sama.

    “Ia hidup dalam kondisi yang sama dengan para penculiknya dan makan apa yang mereka makan bersama.”

    “Mereka juga memberinya buku-buku tentang lingkungan dan Islam serta kacamata baca.”

    “Pengeboman Israel sangat menakutkan baginya,” tambahnya.

    Hamas sebelumnya menyatakan, militer Israel berulang kali dan sengaja menargetkan lokasi tempat para tawanan Israel ditahan.

    Mereka menuduh Israel berusaha menyingkirkan tawanan mereka dengan segala cara.

    Seorang tawanan Israel lainnya yang dibebaskan pada akhir November lalu mengatakan bahwa para pejuang perlawanan melindunginya selama pemboman Israel di Gaza.

    Chen Goldstein-Almog dan tiga anaknya ditawan selama Operasi Banjir al-Aqsa pada Oktober 2023.

    Chen mengenang bahwa mereka tinggal di suatu tempat di belakang sebuah supermarket ketika serangan udara Israel menghantam di dekatnya.

    “Para penjaga kami, penculik kami, berdiri di atas kami, melindungi kami dengan tubuh mereka dari serangan.”

    Wanita Israel itu juga menceritakan, ia sempat bertanya kepada anggota Hamas apakah mereka akan dibunuh.

    “Tetapi mereka menjawab: Kami akan mati sebelum kalian.”

    Perkembangan Gencatan Senjata Israel-Hamas

    Pada Minggu (2/2/2025), Perdana Menteri Qatar meminta Israel dan Hamas untuk segera memulai negosiasi tahap kedua terkait gencatan senjata di Gaza.

    Ia menambahkan, belum ada rencana yang jelas kapan pembicaraan tersebut akan dimulai.

    “Kami menuntut Hamas dan Israel segera terlibat sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati,” kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Turki di Doha, Qatar, dikutip dari Al Arabiya.

    Sesuai perjanjian gencatan senjata, negosiasi untuk pelaksanaan tahap kedua harus dimulai sebelum hari ke-16 dari tahap pertama gencatan senjata, yaitu pada Senin (3/2/2025).

    Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata tiga tahap sejak 19 Januari 2025, yang menghentikan sementara pertempuran di Gaza.

    Sejauh ini, Hamas telah membebaskan 18 sandera sebagai imbalan atas pembebasan ratusan warga Palestina yang ditahan oleh Israel.

    Namun, lebih dari 70 sandera masih berada di Gaza.

    Tahap kedua dari kesepakatan tersebut, diharapkan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa di Gaza oleh Hamas, penghentian permusuhan secara permanen, dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut.

    “Belum ada kejelasan mengenai kapan dan di mana delegasi akan bertemu,” tambah Sheikh Mohammed.

    Menurutnya, para mediator telah berkomunikasi melalui telepon dengan Hamas dan Israel, dan Qatar sudah menetapkan agenda untuk tahap negosiasi berikutnya.

    “Kami berharap ada perkembangan dalam beberapa hari mendatang. Sangat penting untuk memulai sekarang agar kita bisa mencapai kesepakatan sebelum hari ke-42,” katanya.

    Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa negosiasi tahap kedua akan dimulai pada Senin di Washington, saat Netanyahu bertemu Utusan Timur Tengah Presiden AS, Donald Trump, Steve Witkoff.

    Selama pertemuan tersebut, Netanyahu akan membahas posisi Israel terkait gencatan senjata.

    Witkoff juga dijadwalkan bertemu pejabat dari Mesir dan Qatar, yang telah menjadi mediator antara Israel dan Hamas selama 15 bulan terakhir dengan dukungan dari Washington.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Detik-detik Mencekam Berujung Tabrakan Pesawat dan Black Hawk di AS

    Detik-detik Mencekam Berujung Tabrakan Pesawat dan Black Hawk di AS

    Washington DC

    Helikopter Black Hawk bertabrakan dengan pesawat penumpang American Airlines di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington dan menewaskan total 67 orang. Detik-detik mencekam sebelum tabrakan maut itu mulai terungkap.

    Dilansir Reuters, Minggu (2/2/2025), penyelidik dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) menyebut pesawat CRJ700 American Airlines berada pada ketinggian 325 kaki atau 91 meter plus atau minus 25 kaki, pada saat terjadi tabrakan pada Rabu (29/1) malam.

    Informasi tersebut didasarkan pada data yang diperoleh dari perekam data penerbangan jet atau black box yang melacak pergerakan pesawat, kecepatan, dan parameter lainnya. Detail baru tersebut menunjukkan helikopter Angkatan Darat AS terbang di atas ketinggian 200 kaki atau 61 meter yang merupakan ketinggian maksimum untuk rute itu.

    Data awal radar menara kontrol juga menunjukkan helikopter berada pada ketinggian 200 kaki pada saat kecelakaan. Namun, para pejabat mengatakan informasi tersebut belum dikonfirmasi.

    “Itulah tugas kami, untuk mencari tahu,” kata anggota dewan NTSB Todd Inman kepada wartawan ketika ditanya apa yang dapat menjelaskan perbedaan data tersebut.

    Inman mengatakan penerbangan latihan helikopter biasanya mencakup penggunaan kacamata penglihatan malam. Pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut apakah kacamata penglihatan malam digunakan atau tidak saat kecelakaan terjadi.

    “Saat ini kami tidak tahu apakah kacamata penglihatan malam benar-benar dipakai, atau seperti apa pengaturannya. Penyelidikan lebih lanjut seharusnya dapat memberi tahu kami jika itu terjadi dan faktor apa yang mungkin berperan dalam kecelakaan secara keseluruhan,” ujarnya.

    Data yang dipaparkan itu juga mengonfirmasi pengontrol lalu lintas udara telah memberi tahu helikopter tentang keberadaan pesawat CRJ700 sekitar 2 menit sebelum kecelakaan. Beberapa saat sebelum tabrakan, awak pesawat American telah mengeluarkan ‘reaksi verbal’ yang diketahui dari perekam suara kokpit pesawat.

    Data penerbangan juga menunjukkan hidung pesawat mulai terangkat sebelum tabrakan terjadi. Selain itu, transmisi radio otomatis telah memberi peringatan ‘traffic, traffic, traffic’. Peringatan itu muncul sebelum suara tabrakan terdengar dari rekaman black box dan rekaman berakhir.

    Terbaru, Angkatan Darat AS telah merilis nama prajurit ketiga yang tewas dalam helikopter Black Hawk yang bertabrakan dengan pesawat American Airlines. Prajurit tersebut diidentifikasi sebagai Kapten Rebecca Lobach, dari Durham, Carolina Utara.

    Dia adalah perwira penerbangan di Angkatan Darat reguler sejak 2019 dan ditugaskan di Batalyon Penerbangan ke-12, Fort Belvoir, Virginia. Angkatan Darat sebelumnya mengidentifikasi dua prajurit lainnya yang tewas dalam kecelakaan hari Rabu sebagai Sersan Staf Ryan Austin O’Hara (28) dan Kepala Perwira 2 Andrew Loyd Eaves (39).

    Nama-nama 60 penumpang dan empat awak yang tewas dalam pesawat penumpang tersebut belum dirilis secara resmi. Meskipun, banyak yang telah diidentifikasi melalui keluarga dan media sosial.

    Petugas saat ini berupaya memindahkan puing-puing pesawat dari Sungai Potomac mulai hari Minggu. Sebanyak 42 jenazah telah ditemukan sejauh ini.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu