Produk: kacamata

  • Muncul ke Publik, Lisa Mariana: Silakan ke Kuasa Hukum Saya

    Muncul ke Publik, Lisa Mariana: Silakan ke Kuasa Hukum Saya

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebgram Lisa Mariana muncul ke publik setelah mengaku memiliki anak dari Ridwan Kamil. Sayangnya, Lisa memilih untuk irit bicara.

    Kemunculan Lisa Mariana itu, tampak dirinya terlihat bersama kedua temannya. Bahkan, terlihat Lisa menggunakan kacamata hitam serta memakai masker kesehatan berwarna hijau.

    Lisa Mariana yang mengenakan seragam serbaungu itu memilih irit bicara. Lisa pun tampak tergesa-gesa menghindari para wartawan dan langsung masuk ke dalam mobil Toyota Kijang Innova B 2994 TZR.

    “Mohon maaf ya, maaf ya,” kata Lisa Mariana dikutip dari channel YouTube, Selasa (8/4/2025).

    “Silakan ke kuasa hukum saya saja,” ujarnya lagi.

    Sementara itu, Martha Dinata selaku temannya menyebut agar para wartawan untuk menemui kuasa hukum Lisa Mariana terkait memiliki anak dari Ridwan Kamil.

    “Sudah ditunjuk kuasa hukumnya, jadi saya tidak bisa memberikan klarifikasi apa apun. Biar nanti kuasa hukumnya Lisa saja yang klarifikasi soal masalah ini,” tuturnya.

    “Kuasa hukum Lisa kan sudah memberikan keterangan semuanya,” lanjutnya.

    Ia menyebut, Lisa Mariana belum siap untuk berbicara di depan publik.

    “Bukan karena faktor yang lain, tetapi memang belum saatnya saja ya,” tutup Martha Dinata yang menemani Lisa Mariana saat muncul di hadapan publik.

  • Kiamat HP Segera Tiba, Penggantinya Sudah Ada

    Kiamat HP Segera Tiba, Penggantinya Sudah Ada

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kiamat handphone atau HP yang kita gunakan sehari-hari akan segera tiba. Ini terbukti karena sudah banyak ahli yang merancang perangkat penggantinya.

    Seperti yang dilakukan oleh Jony Ive, mantan Chief Design Officer Apple yang dikenal sebagai sosok di balik desain iPhone dan MacBook.

    Ive kabarnya tengah mengembangkan perangkat baru yang didukung kecerdasan buatan (AI). Meski orang-orang yang tahu soal proyek menegaskan bahwa perangkat ini bukan HP pada umumnya, tapi fungsinya kemungkinan akan menyerupai HP dalam banyak hal.

    Proyek ini muncul setelah kabar pada September tahun lalu yang menyebut bahwa Jony Ive bekerja sama dengan CEO OpenAI, Sam Altman, untuk menciptakan perangkat AI generasi baru.

    Perangkat tersebut tengah dikembangkan oleh io products, sebuah startup yang diluncurkan oleh Sam Altman dan LoveFrom, firma desain milik Jony Ive.

    Menurut laporan dari The Information, OpenAI dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi io products secara penuh, yang menandakan betapa eratnya proyek ini dengan teknologi AI generatif milik OpenAI.

    Rencana akuisisi tersebut diyakini dapat mempercepat proses pengembangan dan peluncuran perangkat, demikian dikutip dari Phone Arena, Selasa (8/4/2025).

    Sumber yang mengetahui proyek ini menyebutkan bahwa desain perangkat masih dalam tahap pengembangan. Beberapa konsep yang tengah dieksplorasi mencakup bentuk tanpa layar-sering disebut sebagai “ponsel tanpa layar”-hingga perangkat rumah tangga pintar yang dikendalikan oleh AI.

    Dengan kata lain, perangkat ini mungkin akan sulit diklasifikasikan secara konvensional, meskipun istilah “ponsel” tetap sering muncul saat orang mencoba menjelaskannya.

    Meski detailnya masih terbatas, satu hal yang jelas adalah tim di balik proyek ini tidak hanya ingin menciptakan aksesori kecil, melainkan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.

    Kata Elon Musk dan Mark Zuckerberg soal kepunahan HP

    Baru-baru ini, CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkap prediksi yang menghebohkan. Ia mengatakan dominasi smartphone sebagai perangkat sehari-hari saat ini akan tergantikan oleh smartglasses atau kacamata pintar.

    Bahkan, Zuckerberg memprediksi fenomena itu akan mulai terlihat di pengujung dekade ini atau 2030 mendatang.

    Ternyata, sebelumnya miliarder Elon Musk juga pernah menyinggung soal kepunahan smartphone dan penggantinya.

    Berbeda dengan Zuckerberg, Musk mengatakan pengganti smartphone masa depan adalah Neuralink, yakni produk chip otak yang saat ini sudah bisa membuat manusia lumpuh mampu menjalankan komputer hanya dengan telepati otak.

    Hal ini disampaikan Musk beberapa saat lalu di X. Kala itu ada akun parodi Not Elon Musk (@iamnot_elon) yang bertanya ke netizen “apakah Anda akan menginstal antarmuka Neuralink untuk mengontrol ponsel hanya melalui pikiran?”.

    Musk kemudian menjawab tweet itu dengan menyebut, “di masa depan tak ada lagi HP, hanya Neuralink,” kata dia, dikutip dari DeccanHerald.

    (fab/fab)

  • Kesaksian Petugas Medis Gaza yang Selamat dari Pembantaian Israel

    Kesaksian Petugas Medis Gaza yang Selamat dari Pembantaian Israel

    Jakarta

    Satu-satunya korban selamat dari pembantaian paramedis dan pekerja penyelamat Palestina di Gaza, Munther Abed, menceritakan kesaksian yang mengerikan saat rekan-rekannya ditembak satu persatu oleh tentara Israel.

    Ia mengatakan melihat pasukan Israel menembaki ambulan dan kendaraan penyelamat Bulan Sabit Merah, lalu menggunakan buldoser untuk mengubur reruntuhan di sebuah lubang. Abed, berusia 27 tahun, berada di bagian belakang ambulans pertama yang tiba di lokasi serangan udara di distrik Hashashin, Rafah, sebelum fajar pada 23 Maret. Saat itu ambulan tersebut diserang oleh pasukan Israel.

    Dua rekannya dari Bulan Sabit Merah yang duduk di bagian depan tewas, tetapi ia selamat setelah menjatuhkan diri ke lantai kendaraan.

    “Pintunya terbuka, dan di sanalah mereka pasukan khusus Israel berseragam militer, bersenjata senapan, laser hijau, dan kacamata penglihatan malam,” kata Abed kepada Guardian.

    “Mereka menyeret saya keluar dari ambulans, menundukkan kepala agar tidak melihat apa yang terjadi pada rekan-rekan saya.”

    Dia dipukuli, ditahan dengan tangan terikat, dan dipaksa berbaring di tanah. Dari posisi itu, ia dapat melihat sebagian dari apa yang terjadi saat rekan-rekan dan koleganya tiba di lokasi dengan ambulans dan mobil pemadam kebakaran, masing-masing berlarian di tengah hujan tembakan.

    Secara keseluruhan, delapan anggota kru ambulans Bulan Sabit Merah dan paramedis, enam petugas penyelamat pertahanan sipil, serta seorang karyawan PBB tewas.

    Mayat mereka ditemukan di samping kendaraan yang hancur, akhir pekan lalu, di sebuah lubang berpasir, tempat yang disaksikan Abed saat penggalian dilakukan oleh pasukan. Saksi mata lainnya mengatakan kepada The Guardian bahwa beberapa korban ditemukan tewas dengan tangan atau kaki terikat.

    Sementara itu, seorang petugas ambulans Bulan Sabit Merah, Assad al-Nassara, masih belum diketahui keberadaannya. Namun, Abed mengatakan ia melihat Nassara masih hidup dan berada dalam tahanan Israel di sekitar lokasi pembunuhan. Sejak saat itu, Nassara tidak pernah terlihat lagi. Hingga kini, Abed adalah satu-satunya yang kembali hidup-hidup dan mampu menceritakan kisahnya.

    Abed menjadi relawan pada 23 Maret di stasiun ambulans di rumah sakit lapangan Inggris di al-Mawasi, sebuah kamp pengungsi di pesisir. Sekitar pukul 4 pagi, panggilan darurat masuk dari operator layanan gawat darurat yang melaporkan insiden di Hashashin, sebuah daerah berpasir di pinggiran utara Rafah.

    Di bawah tekanan internasional, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan meluncurkan penyelidikan formal atas penembakan tersebut. Namun, hingga saat ini, IDF membantah melakukan kesalahan, dan mengklaim bahwa mereka menembaki kendaraan yang “bergerak mencurigakan” tanpa lampu depan atau sinyal darurat. Abed mengatakan bahwa pernyataan itu jelas-jelas tidak benar.

    “Lampu ambulans menyala terang, dan logo Bulan Sabit Merah sangat terlihat saat kami menuju ke lokasi kejadian,” ujarnya. IDF menggambarkan wilayah tersebut sebagai zona perang, tetapi menurut Abed, Hashashin adalah “daerah sipil tempat kehidupan sehari-hari berjalan seperti biasa, bukan zona pertempuran yang ditetapkan.”

    Mereka hampir mencapai lokasi serangan udara yang dilaporkan sekitar pukul 04.20 pagi waktu setempat ketika mereka tiba-tiba diserang.

    “Sejak penembakan dimulai, saya langsung berlindung di lantai ambulans. Saya tidak mendengar apa pun dari rekan-rekan saya, kecuali suara-suara saat-saat terakhir mereka, mendengar mereka mengembuskan napas terakhir,” katanya. “

    “Tiba-tiba, semuanya menjadi sunyi, ambulans berhenti, dan lampu padam. Pintu pengemudi terbuka, dan saya mendengar suara-suara berbicara dalam bahasa Ibrani. Ketakutan dan kepanikan menguasai saya, dan saya mulai melafalkan beberapa kutipan dari Al-Qur’an,” katanya lagi.

    Mayat rekan Abed, Khufaga dan Shaath, digali dari lubang yang sama akhir pekan lalu, bersama dengan sisa-sisa enam pekerja Bulan Sabit Merah lainnya: Saleh Muamer, Mohammad Bahloul, Mohammed al-Heila, Ashraf Abu Labda, Raed al-Sharif dan Rifatt Radwan, serta enam pekerja pertahanan sipil Palestina dan seorang karyawan badan bantuan PBB, UNRWA.

    (suc/suc)

  • Gaya Prabowo Saat Berdialog dengan Petani di Majalengka

    Gaya Prabowo Saat Berdialog dengan Petani di Majalengka

    Bisnis.com, MAJALENGKA – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Majalengka untuk berdialog langsung dengan para petani di lingkungan setempat.

    Dalam momen Panen Raya Nasional yang digelar serentak di 14 provinsi sentra produksi padi Indonesia, Presiden Ke-8 RI itu menggelar dialog langsung dengan para petani dari berbagai daerah melalui sambungan virtual yang digelar di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

    Presiden Prabowo Subianto./Ist

    Dalam kunjungan yang berlangsung di tengah hamparan sawah hijau tersebut, Prabowo duduk bersama petani dan mendengarkan langsung aspirasi mereka terkait tantangan sektor pertanian.

    Prabowo tampak mengenakan kemeja safari berwarna krem dan kacamata hitam, sementara beberapa petani mengenakan pakaian sederhana dengan topi atau kaus lengan panjang. 

    Di samping Prabowo, terlihat sejumlah pejabat mulai dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Presiden Prabowo Subianto./Ist

    Tak terkecuali terlihat beberapa perwakilan masyarakat desa yang turut mendengarkan jalannya diskusi.

    Prabowo memimpin langsung dialog yang tersambung dengan para gubernur dan petani dari 14 provinsi serta 156 bupati/wali kota di seluruh Indonesia itu dalam membahas isu terkait harga gabah dan distribusi pupuk.

    Salah satunya, dari ujung barat Indonesia, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan aspirasi masyarakat tani Aceh kepada Presiden, khususnya terkait kebutuhan irigasi dan alat pertanian. Dia juga menyoroti lahan tadah hujan yang belum terjamah irigasi di Aceh Utara.

    “Ada sembilan kecamatan yang tidak terjamah oleh irigasi. Mudah-mudahan ke depan Aceh lebih makmur dan lebih maju di bidang pertanian, khususnya sebagai lumbung padi,” tambahnya.

    Prabowo pun menanggapi semua masukan dengan penuh perhatian dan menggarisbawahi bahwa pembangunan pertanian harus berpihak pada rakyat.

    “Saya ingin jadi Presiden, ingin jadi pemimpin yang berhasil menurunkan harga pangan untuk rakyat Indonesia. Itu keinginan saya. Dan ini keinginan daripada semua menteri, semua gubernur, semua bupati. Kita akan bahagia kalau rakyat kita senyum, kita akan bahagia kalau para petani kita makmur,” tegas Prabowo.

  • Tak Mirip, Foto Wisuda Jokowi Ditertawakan Warganet

    Tak Mirip, Foto Wisuda Jokowi Ditertawakan Warganet

    GELORA.CO – Foto Joko Widodo alias alias saat prosesi wisuda di Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi sorotan warganet, karena ditemukan berbagai kejanggalan.

    Salah satunya diungkap pegiat media sosial dr Tifauzia Tyassumah atau Dokter Tifa melalui akun X pribadinya yang dikutip Senin 7 April 2025.

    “Ini foto wisudanya Jokowi?” tulis Dokter Tifa.

    “Hahahahaha hahahaha! Awokwokwokwokwok!” sambungnya.

    Dari foto yang diunggah, tampak perbedaan mencolok dari sosok Jokowi yang dikenal publik selama ini.

    Dalam foto yang beredar, Jokowi berkacamata serta berkumis. Belum lagi hidung dan telinganya tidak sama dengan wajah Jokowi saat ini.

    “@grok coba analisa gambar ini secara detail dan mendalam menurut digital forensik, apakah benar foto ini benar jokowi atau bukan?” tulis @DipaD6***

    Pertanyaan ini mendapat respons akun @grok. Menurutnya, berdasarkan deskripsi foto hitam putih seorang pria muda dengan kacamata dan kumis dalam balutan toga, tampaknya ini bukan Jokowi. 

    “Foto muda Jokowi yang diketahui biasanya menunjukkan wajah tanpa kacamata dan struktur wajah berbeda. Tanpa akses gambar untuk forensik digital, analisis terbatas pada deskripsi, tapi nada humor diposting asli juga mengisyaratkan keraguan. Kesimpulan pasti butuh verifikasi langsung,” tulisnya.

    “Foto ini kemungkinan bukan Jokowi berdasarkan deskripsi dan perbandingan dengan gambar mudanya,” sambungnya.

    Meski begitu, ada pula warganet yang mempercayai bahwa Jokowi merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).

    “Ni orang msih je mempersoalkan ijazah,msih jga ga percaya keasliannya,, pak Mulyono 2 periode walikota, gubernur,2 periode presiden RI,,msih ga percaya,” komentar @@syakur***.

  • Hadir di Pemakaman Ray Sahetapy, Dewi Yull Enggan Banyak Bicara

    Hadir di Pemakaman Ray Sahetapy, Dewi Yull Enggan Banyak Bicara

    JAKARTA – Mantan istri mendiang Ray Sahetapy, Dewi Yull, terlihat hadir di momen pemakaman. Dewi Yull hadir lebih dulu dibandingkan dengan rombongan anak-anak dan kerabat yang mengiringi jenazah Ray Sahetapy dari rumah duka Sentosa, Senen, Jakarta Pusat.

    Dewi menggunakan pakaian serba putih dan kacamata hitam. Saat hadir ia langsung duduk di kursi tamu dan menyambut ungkapan belasungkawa dari pelayat yang hadir.

    Saat iring-iringan jenazah Ray Sahetapy tiba di TPU Tanah Kusir, Dewi Yull terlihat ikut melantunkan doa tahlil bersama dengan ketiga anaknya, Rama Putra Sahetapy, Panji Surya Sahetapy, dan Muhammad Raya Sahetapy.

    Usai selesai dikebumikan, Dewi Yull langsung beranjak meninggalkan makam mantan suaminya itu tanpa banyak berbicara. Ia hanya meminta doa atas kepergian Ray Sahetapy.

     “Mohon doanya,” tutur Dewi Yull di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat, 4 April.

    Setelah itu Dewi yang didampingi oleh menantunya, Merdianti Octaviani dan Rama Sahetapy langsung bergegas ke mobil meski beberapa kali menyambut ajakan foto bersama pelayat yang hadir.

  • Momen Dewi Yull Peluk Anak di Pemakaman Ray Sahetapy

    Momen Dewi Yull Peluk Anak di Pemakaman Ray Sahetapy

    Jakarta, Beritasatu.com – Dewi Yull turut hadir dalam prosesi pemakaman mantan suaminya, Ray Sahetapy di tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat (4/4/2025). Kehadirannya memberikan ketenangan bagi anak-anaknya sekaligus sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum.

    Aktris dan penyanyi senior tersebut datang dengan mengenakan busana serbaputih serta kacamata hitam, menutupi matanya yang sembap dalam suasana duka. 

    Sepanjang prosesi pemakaman, Dewi Yull terlihat memeluk erat anaknya serta menyambut para pelayat yang datang. Ia juga terlihat berbincang akrab dengan beberapa kerabat dekat yang turut mengantar mendiang Ray Sahetapy ke peristirahatan terakhir.

    Setelah prosesi pemakaman selesai, Dewi Yull menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan untuk almarhum mantan suaminya tersebut.

    “Saya mengucapkan terima kasih atas segala dukungan terhadap kepergian ayah dari anak-anak,” ujar Dewi Yull ketika ditemui seusai pemakaman Ray Sahetapy.

    Dewi Yull dan Ray Sahetapy menikah pada 1981. Mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu Gizca Puteri Agustina Sahetapy (1982-2010), Rama Putra Sahetapy, Surya Sahetapy, dan Muhammad Raya Sahetapy. Namun, pernikahan mereka berakhir pada Agustus 2004.

    Ray Sahetapy, yang memiliki nama lengkap Ferenc Raymon Sahetapy mengembuskan napas terakhir pada Selasa (1/4/2025) malam di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

    Aktor senior tersebut meninggal dunia pada usia 68 tahun setelah berjuang melawan penyakit strok yang dideritanya selama dua tahun terakhir. Sebelum dimakamkan, jenazah Ray Sahetapy disalatkan di Masjid Istiqlal, kemudian dibawa ke TPU Tanah Kusir untuk dimakamkan.

  • Penganti HP Sudah Ada, Apple Beda sendiri

    Penganti HP Sudah Ada, Apple Beda sendiri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan teknologi yang semakin pesat di dunia membuat teknologi ponsel pintar (smartphone) pun terancam eksistensinya. Hal ini diungkap oleh pendiri Tesla Elon Musk, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Meta (Facebook) Mark Zuckerberg dan pendiri OpenAI Sam Altman.

    Keempatnya memiliki visi yakni dunia yang akan didominasi oleh teknologi yang dapat dikenakan, antarmuka otak, dan realitas tertambah.

    Elon Musk, melalui perusahaannya Neuralink, berupaya keras untuk membuat telepon pintar tidak lagi dibutuhkan dengan menciptakan antarmuka otak-komputer.

    Implan ini memungkinkan pengguna berinteraksi dengan teknologi hanya menggunakan pikiran mereka, tanpa layar, tanpa gesekan, tanpa masukan fisik. Sejauh ini, dua subjek manusia telah menerima implan tersebut, yang menunjukkan kelayakan awal konsep ini.

    Sedangkan Bill Gates tengah menjajaki arah yang berbeda, mendukung Chaotic Moon dan tato elektroniknya. Tato yang dikemas dengan nanosensor ini mampu mengumpulkan, mengirim, dan menerima data. Potensinya berkisar dari pemantauan kesehatan hingga pelacakan dan komunikasi GPS, mengubah tubuh manusia menjadi platform teknologi.

    Sementara Mark Zuckerberg, berfokus pada kacamata augmented reality (AR). Ia memperkirakan kacamata ini akan menggantikan telepon pintar sebagai perangkat komputasi utama pada 2030, di mana dengan AR ini dapat menangani sebagian besar tugas digital yang kita andalkan pada telepon saat ini. Idenya pun sederhana yakni melapisi dunia digital langsung ke bidang penglihatan.

    Adapun Sam Altman, saat ini tengah mengajak beberapa pihak dalam proyek pengganti ponsel pintar, termasuk istri mendiang pendiri Apple Steve Jobs, yakni Laurene Powell Jobs.

    Terkait ini sudah dilaporkan sejak 2023. Tahun lalu, Business Insider juga menyebutkan Altman tengah mengerjakan startup perangkat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru bersama Laurene dan Jony Ive yang merupakan mantan kepala desain Apple.

    The Times menyebutkan CEO Airbnb, Brian Chesky yang mengatur pertemuan Altman dan Ive tahun lalu. Akhirnya keduanya beberapa kali bertemu untuk makan malam dan membahas potensi meluncurkan perangkat komputasi berbasis AI.

    Keinginan untuk mengembangkan perangkat berbasis AI sudah diungkapkan Altman sejak lama. Termasuk saat berbicara dalam acara Tech Live The Wall Street Journal pada 2023.

    “Saya pikir setiap teknologi baru yang cukup besar memungkinan sejumlah platform komputasi baru. Ada banyak ide, namun semuanya masih tahap awal,” kata Altman kala itu.

    Tim Cook dan Apple Beda Pendapat

    Berbeda dengan Musk, Gates, Zuckerberg, dan Altman. Bos Apple Tim Cook belum mengikuti jejak mereka dan tetap yakin bahwa ponsel pintar tetap dapat eksis dan tetap dibutuhkan di masa depan.

    Cook melihat ponsel pintar sebagai hal yang penting dalam kehidupan modern, bukan sesuatu yang harus dibuang, tetapi sesuatu yang harus terus disempurnakan.

    Fokusnya tetap pada kualitas dan kegunaan, memposisikan Apple untuk meningkatkan perangkatnya secara bertahap sambil tetap menggabungkan teknologi masa depan seperti AR dan AI.

    Kesenjangan ini menunjukkan perpecahan yang lebih dalam dalam filosofi antara disrupsi vs literasi. Beberapa tokoh paling berpengaruh dalam teknologi membayangkan lompatan melampaui perangkat fisik dan menggantinya dengan perangkat yang dikenakan, tertanam, atau bahkan ditanamkan.

    Sementara itu, Apple bertaruh untuk meningkatkan apa yang sudah digunakan miliaran orang.

    Pertanyaannya bukan hanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Tetapi apakah masyarakat akan mengadopsi alat-alat baru yang hebat ini dengan sukarela atau lebih memilih kenyamanan telepon pintar yang sudah dikenal selama bertahun-tahun yang akan datang.

    Musk, Gates, Zuckerberg, dan Altman mempromosikan teknologi transformasional, namun tantangan dunia nyata masih menghalangi, mulai dari masalah privasi dan implikasi etika hingga adopsi dan regulasi pasar.

    Sedangkan Apple menanggapi dengan strategi yang berbeda yakni memperkuat strategi yang ada saat ini. Dengan setiap literasi, perusahaan ini bertujuan untuk menjaga agar ponsel pintar tetap relevan bahkan saat industri mulai mencari penggantinya.

    Pada akhirnya, masalahnya mungkin bukan apakah telepon pintar akan hilang, tetapi bagaimana dan siapa yang memimpin transisi ketika telepon pintar itu hilang.

    (haa/haa)

  • Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Makin Menguat, Warna Logo UGM Meragukan

    Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Makin Menguat, Warna Logo UGM Meragukan

    GELORA.CO – Alumni UGM dr Rismon Hasiholan Sianipar mengatakan bahwa semakin menguat dugaan ijazah palsu ioko Widodo.

    Mantan Presiden RI ke-7 Jokowi mengklaim lulusan S1 Kehutanan UGM tahun 1985 .

    Akan tetapi, ijazahnya sangat berbeda dengan ijazah asli yang dikeluarkan pada tahun 1986.

    Lulusan UGM 1998 Fakultas Teknik Elektero itu lalu membandingkan ijazah Jokowi dengan seorang alumni fakultas Kehutanan yang lulus tahun 1986.

    Hal itu diunggah Rismon di kanal YouTube Balige Academy, pada Senin, 1 April 2025.

    Risman Sianpiar berharap Jokowi mengakui apa yang terjadi,  karena tidak ada alumni UGM yang malu-malu kucing mengakui alumi UGM.

    Karena masuknya susah, apalagi lulusnya, jadi harusnya dia bangga.

    “Seorang alamni Gajahmada, bahkan over confident, jadi bukan ketika diminta, itu yang membuktikan, itu bukan seorang alumni gajahmada,” jelasnya.

    Seorang alumni, pasti dia bangga, dengan almameternya.

    “kalau bukan alumni, saatnya mengatakan yang sesungguhnya,” tandasnya.  

    Keanehan lain yang disampaikan Rismon sebelumnya adalah font Times New Roman, yang ada di ijazah Joko Widodo, padahal tahun 1985.

    Rismon kemudian menunjukkan lembar ijazah, UGM di Twitter, ini tampilan ijazah tahun 1986, bukan font Times New Roman.

    Times New Roman belum ada pada era 1980-an dan 1990-an.

    “Logonya ini, masih sederhana, belum berkilau-kilau cantik keemasan,” kata.

    Perbedaan wartermark yang sangat cantik ijasah Joko Widodo.

    Di ijazah katanya Pak Joko Widodo, sudah ada keemasan. Grafiknya berbeda.

    Ijazah tahun 1986 lebih kehijauan, di sini sudah memperkuat analisa tentang font, penggunakan font sangat langka.

    “Ini memperkuat argumentasi saya, dari sisi logo.

    Kalau dari watermark logo UGM, menurutnya, analisanya semakin kuat. Tahun 1986 logonya seperti itu, seragam, hijau-hjau saja yang tahun 1986.

    Sementara itu ijazah Jokowi tahun 1985, distribusi warna kuning, bersama hijau, seperti warna emas.

    Tampilan foto yang diakui Joko Widodo, pakai kacamata.  Untuk lulusan  tahun 1998, sarjana Elektro, tidak ada yang pakai kacamata.

    Padahal itu di sekitar mata, penting sekali untuk identifikasi, ini otot otot kunci manusia, secara ilmiah, itu tidak boleh.

    Di sekitar mata, ada titik-titik kunci untuk identifikasi.

    “Pad t ahun 1985 ini, ini kok boleh. Saya bingung, 1998 saja saya lulus, tidak ada yang berkaca mata, harus dilepas,” ucapnya.

    Pihanya akan telusuri dan memerlukan dokumen UGM, kapan foto ijhazah membolehkan pakai kacamata.

    “Setelah ditelusuri, yang ada tahun 2020 an. Kalau ini ada, maka ini pasti palsu,” jelasnya.

     “Tidak perlu analisa font, tidak perlu analisi teknologi, in deta analisis, radio karbon sifortin di tingkat analisis,” katanya.

    “itu tidak penting, ini saja kalau kita dapat argumen, dapat dokumen,  kalau saat itu tidak boleh pakai kacamata, ini palsu,” papar Rismon.

     Ia membandingkan, di FT UI, pakaian formal dan tidak berkacamata, pas foto menghadapi ke depan, memakai jas, berdasi tidak menggunakan akseseori kaca mata.  

    “Karena UGM belum tentu terbuka soal itu.   DI UIN Sunan Kalijaga, tahun 2021, kacamata tidak boleh, “ pungkasnya.

    Sementara itu, pihak UGM menyangkal bahwa ijazah Jokowi palsu.

    Ijazah tersebut adalah dokumen asli yang dikeluarkan dari universitas.

    “Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan mengenal baik beliau,” kata Dekan Fakultas Kehutanan, Sigit Sunarta dalam situs UGM.

    “Beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama) beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” kata Sigit. ***

  • Ijazah Jokowi Dikuliti: Kuping dan Hidung Beda

    Ijazah Jokowi Dikuliti: Kuping dan Hidung Beda

    GELORA.CO – Berbagai kejanggalan terungkap dalam potret fotokopi ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo yang beredar di media sosial.

    Warganet Indonesia yang terkenal “ganas” kian banyak menguliti dokumen ijazah Jokowi yang diduga dikeluarkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan beredar luas.    

    Soal ijazah Jokowi, memang sudah cukup lama jadi perdebatan. Tak sedikit yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi dari UGM itu. 

    Belakangan isu keaslian ijazah mantan Presiden Indonesia dua periode ini kembali mencuat ke permukaan.

    Peneliti bidang Kajian Strategis Lingkar Kajian Kota Pekalongan, Hara Nirankara turut menuliskan komentarnya di media sosial X terkait keriuhan ijazah Jokowi. Ia tertarik dengan unggahan akun X, taufan_wae yang diunggah ulang.

    “Bukti yg ada = Lihat Lingkaran & Garis Pink. Kuping & Hidung Beda. Tgl ijasah vs Pngshn Skripsi 5-11-’85 VS 14-11-’85 Pbbng Beda = Skripsi VS Pernyataannya + Media. Judul beda= Skripsi VS pernyataan pbbng Ttd Beda, Nama pbbng hrf Oe VS U,” demikian kalimat @taufan_wae yang diunggah ulang Hara sebagai sumber.

    “Nemu konten tentang ijazah palsu jokowi, yang ini sangat menarik. Tanggal pengesahan skripsi 14/11/1985, tapi tanggal ijazah 5/11/1985. Jadi, apakah ada manipulasi?” tanya Peneliti bidang Kajian Strategis Lingkar Kajian Kota Pekalongan, Hara Nirankara dikutip redaksi dari akun X pribadinya, Kamis, 3 April 2025.

    Dalam unggahan tersebut, dilampirkan tangkapan layar dua foto Jokowi. Foto pertama memperlihatkan foto lama Jokowi yang masih menggunakan kacamata. Sementara foto lain saat Jokowi berstatus sebagai Presiden Indonesia.

    Dua foto tersebut sama-sama dilingkari di bagian telinga yang dinilai berbeda bentuk.

    “(kejanggalan) Kedua soal tanda tangan dan nama sesuai ejaannya,” tulis Hara sembari menautkan kolase foto di dua dokumen berbeda.

    Dalam dokumen skripsi Jokowi dan mahasiswa lain di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 yang beredar, ada perbedaan ejaan dosen pembimbing. Di dokumen skripsi Jokowi, tertulis dosen pembimbing Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro. Sementara di dokumen lain ejaannya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.

    Kejanggalan ini juga sebelumnya diungkap mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar. Ia menyebut, lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi menggunakan huruf Times New Roman yang menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.

    Berkaitan dengan polemik keaslian ijazah Jokowi, UGM sudah bersuara. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta membantah ijazah mantan orang nomor satu di Indonesia itu palsu.

    “Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegas Sigit.

    Jokowi sendiri juga telah buka suara soal tudingan ijazah palsu. Menurut Jokowi, tuduhan tersebut fitnah.

    “Fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Dari UGM sudah juga menyampaikan. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan (keaslian ijazahnya). Teman juga banyak sekali yang menyampaikan,” kata Jokowi pada Kamis, 27 Maret 2025 lalu.