Produk: kacamata

  • Refleksi 25 tahun otonomi daerah

    Refleksi 25 tahun otonomi daerah

    Jakarta (ANTARA) – Dua puluh lima tahun setelah reformasi, otonomi daerah tetap menjadi medan perjuangan yang belum usai.

    Ia bukan sekadar soal teknis administrasi atau pengalihan kewenangan, melainkan pertaruhan besar tentang masa depan demokrasi, kesejahteraan rakyat, dan kedaulatan bangsa.

    Di tengah berbagai perubahan regulasi dan dinamika politik nasional, bangsa ini sepertinya perlu kembali mengajukan pertanyaan mendasar, untuk apa otonomi daerah diperjuangkan?

    Apakah ia hanya soal pembagian tugas dan anggaran? Atau lebih dalam lagi, soal pengakuan terhadap hak rakyat untuk mengurus dirinya sendiri, membangun tanahnya, dan menentukan nasibnya?

    Ryaas Rasyid, salah satu arsitek utama otonomi daerah, mengingatkan bahwa cita-cita awal otonomi adalah membebaskan daerah agar kreatif dan berdaya.

    Otonomi dirancang bukan untuk menjauhkan daerah dari negara, melainkan untuk memperkuat negara dengan membangun rakyat dari akar rumput.

    Dalam konsep idealnya, kata dia, pemerintah pusat seharusnya sibuk dengan visi ke depan, berperan aktif di kancah global, bukan mengurusi hal-hal kecil yang semestinya sudah bisa diselesaikan oleh bupati dan walikota.

    Menurut Ryaas, ketika pusat tidak sepenuhnya menyerahkan kewenangan dan fiskal, pada akhirnya akan membuat kepala daerah seakan terjebak dalam ketergantungan struktural dan sekadar peminta-minta yang jauh dari kata kreatif dan inovatif.

    Sikap ini bukan hanya memperlambat kemajuan daerah, tetapi juga mengkhianati semangat reformasi itu sendiri. Sebab, otonomi adalah jembatan menuju kemakmuran rakyat.

    Dan hanya dengan rakyat yang makmur, nasionalisme sejati bisa tumbuh kuat. Nasionalisme bukan soal sentralisme kekuasaan, tetapi tentang rakyat yang sejahtera dan bangga atas tanah airnya.

    Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Herman N Suparman pernah menggarisbawahi kemunduran serius bisa terjadi melalui berbagai undang-undang sektoral dan kebijakan fiskal.Ia sempat menyampaikan kritik UU Nomor 23/2014 dan Inpres Nomor 1/2025 yang disebutnya berpotensi menggerus otonomi daerah.

    Transfer ke daerah yang sudah diatur undang-undang bisa dikalahkan dengan sebuah Inpres. Menurut dia, ini jelas membatasi ruang gerak daerah.

    Desentralisasi yang dulu diperjuangkan kini terkikis perlahan, digantikan oleh mekanisme kontrol yang semakin ketat dari pusat.

    Padahal, tanpa ruang gerak yang cukup, daerah sulit mengembangkan potensi ekonominya, sulit melakukan inovasi, dan pada akhirnya, rakyatlah yang menanggung akibatnya.

    Mayor Base Economy

    Dalam perjalanan sejarah, ide tentang otonomi daerah telah lama tertanam dalam diskursus kebangsaan Indonesia.

    Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek yang kini juga menjabat sebagai Pjs Ketua Umum Apkasi, mengingatkan bahwa jauh sebelum Indonesia merdeka, gagasan tentang desentralisasi sudah diperkenalkan dalam Decentralisatie Wet tahun 1903 di era kolonial Belanda.

    Bahkan di masa Sukarno-Hatta, perdebatan tentang negara kesatuan versus negara federal menunjukkan betapa mendasarnya isu ini dalam pembentukan identitas negara.

    Lebih dari itu, Presiden Sukarno pada tahun 1960 menegaskan bahwa kuasa di daerah ada di tangan kepala daerah, bukan pejabat yang mewakili pemerintah pusat.

    Ini menunjukkan betapa pentingnya pemberdayaan lokal dalam kerangka negara kesatuan. Bukan berarti negara menjadi tercerai-berai, tetapi justru diperkuat oleh basis rakyat yang berdaya.

    Nur Arifin yang akrab disapa Cak Ipin itu mengajak bangsa ini untuk melihat otonomi daerah dalam kacamata yang lebih luas bahwa kedaulatan rakyat, sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 UUD 1945, harus diterjemahkan ke dalam pemerintahan yang benar-benar dekat dan berpihak kepada rakyat.

    Desa, sebagai unit pemerintahan terdekat dengan rakyat, harus menjadi bagian integral dari pemaknaan otonomi. Sebab di sanalah, wajah nyata negara terlihat.

    Posisi gubernur juga menjadi urgensi tersendiri untuk digarisbawahi. Ini penting karena gubernur memiliki dua fungsi yakni kepala daerah dan wakil pemerintah pusat. Inilah yang ke depan harus dipertegas lantaran bisa menimbulkan kompleksitas birokrasi yang menghambat pelayanan publik.

    Sebagai bahan perbandingan, dalam buku berjudul The New China Playbook karya Keyu Jin, ditunjukkan bagaimana Tiongkok mendorong Mayor Base Economy atau ekonomi berbasis kekuatan lokal di bawah para bupati.

    Strategi ini mendorong kompetisi sehat antardaerah, memacu inovasi lokal, dan mempercepat pertumbuhan nasional.

    Indonesia, dengan keberagaman daerah yang luar biasa, justru memiliki potensi jauh lebih besar jika berani mempercayakan pembangunan kepada kekuatan lokalnya.

    Di tengah berbagai tantangan ini, peran asosiasi seperti Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menjadi vital.

    Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang menegaskan komitmen Apkasi untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan daerah. Ia menyatakan akan terus memperkuat peran sebagai jembatan komunikasi pemerintah pusat dan daerah.

    Memang ke depan, Apkasi harus terus didorong komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan daerah tanpa melupakan keutuhan nasional.

    Sebab ke depan, otonomi daerah masih akan menjadi kunci. Ia adalah jawaban terhadap ketimpangan pembangunan. Ia adalah jalan untuk membangun kekuatan nasional dari fondasi yang kokoh. Ia adalah manifestasi nyata dari kedaulatan rakyat.

    Kini, tugas bangsa ini adalah menjaga semangat itu tetap hidup. Bukan dengan memperingati otonomi daerah sebagai seremoni tahunan, melainkan dengan membangun kesadaran kolektif bahwa tanpa daerah yang kuat, negara akan lemah. Tanpa rakyat daerah yang sejahtera, nasionalisme hanya akan menjadi slogan kosong.

    Saatnya memulihkan keberanian itu untuk mempercayai rakyat, mempercayai daerah, dan membangun Indonesia dari kekuatan otonominya.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Segera Dihapus, Ini Iuran per 26 April 2025

    Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Segera Dihapus, Ini Iuran per 26 April 2025

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah segera mengubah sistem kelas pada BPJS Kesehatan terkait jaminan kesehatan masyarakat, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pada tahun ini.

    Sistem kelas 1, 2, dan 3 nantinya akan dihapus mulai Juli 2025. Sistem tersebut akan digantikan dengan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Nantinya, akan ada perubahan sistem kelas rawat, hingga kini besaran iuran BPJS Kesehatan masih sama.

    Terkait dengan implementasi KRIS ini, pemerintah belum memastikan perihal kenaikan biaya iuran. Adapun, besaran nominal iuran BPJS Kesehatan masih sama karena landasan hukumnya belum ada perubahan, yakni masih tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018, tentang Jaminan Kesehatan.

    “Memang sampai sekarang belum ada peraturan, kebijakan, yang disampaikan ketua dewan tarif, kelas berapa, itu belum ada,” ucap Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti sesuai rapat di Komisi IX DPR, Jakarta, bulan lalu seperti dikutip Sabtu (26/4/2024).

    Menilik laman BPJS Kesehatan juga masih tertera ketentuan tarif iuran yang lama alias belum berubah. Iuran ini dibedakan berdasarkan berdasarkan jenis kepesertaan setiap peserta dalam program JKN mulai dari ASN, pekerja penerima upah, hingga pekerja bukan penerima upah.

    Dikutip dari BPJS Kesehatan, iuran untuk peserta pekerja bukan penerima upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar Rp. 42.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III. Khusus untuk kelas III, bulan Juli – Desember 2020, peserta membayar iuran sebesar Rp. 25.500, sisanya sebesar Rp 16.500, akan dibayar oleh pemerintah sebagai bantuan iuran.

    Per 1 Januari 2021, iuran peserta dengan fasilitas ruang perawatan kelas III yaitu sebesar Rp 35.000, sementara pemerintah tetap memberikan bantuan iuran sebesar Rp 7.000. Peserta kelas II sebesar Rp. 100.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II, dan sebesar Rp. 150.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.

    iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan: 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% dibayar oleh peserta.

    Kemudian, iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1% dibayar oleh Peserta.

    Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah. Lalu, bagi peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan iuran dibayar oleh Pemerintah.
    Sedangkan, Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, sebesar 5% dari 45% gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.

    “Yang jelas kami sampaikan kalau iurannya sama, iurannya ya, katakanlah Rp 70.000 (untuk) miskin dan kaya Rp 70.000. Itu menyalahkan prinsip kesejahteraan sosial,” kata Prof Ghufron.

    Ghufron mengatakan jika iurannya sama, bagi orang kaya jelas tidak memberatkan, tetapi bagi orang miskin malah akan menyulitkan. Dirinya kembali menekankan jaminan kesehatan pemerintah seperti BPJS Kesehatan menggunakan konsep gotong royong.

    Perbedaan BPJS Kesehatan Kelas 1,2 dan 3

    Perbedaan BPJS Kesehatan kelas 1, 2, dan 3 dapat dilihat dari besaran iuran yang dibayar setiap bulannya. Mengacu pada Perpres Nomor 64 Tahun 2020, berikut ini rincian iuran BPJS Kesehatan berdasarkan kelasnya.
    BPJS Kesehatan Kelas 1: Rp 150.000 per bulan
    BPJS Kesehatan Kelas 2: Rp 100.000 per bulan
    BPJS Kesehatan Kelas 3: Rp 35.000 per bulan

    Sebagai informasi, pembayaran iuran BPJS Kesehatan dapat setor ke kantor cabang BPJS terdekat, melalui aplikasi Mobile JKN, M-Banking, dompet digital, hingga minimarket.

    Fasilitas Rawat Inap

    BPJS Kesehatan Kelas 1:
    Peserta BPJS kelas 1 mendapat ruang rawat inap yang dapat menampung minimal 2-4 orang. Bila diperlukan, pasien juga dapat mengajukan untuk pindah ke ruang VIP. Akan tetapi, jika melakukan itu, pasien harus membayar biaya tambahan di luar yang ditanggung oleh pihak BPJS Kesehatan.

    BPJS Kesehatan Kelas 2:
    Peserta BPJS kelas 2 mendapat ruang rawat inap yang dapat menampung minimal 3-5 orang. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk mengajukan pindah kamar ke kelas yang lebih tinggi, seperti kelas 1 atau VIP. Hal ini dapat dilakukan asalkan peserta mau membayar biaya tambahan di luar yang ditanggung oleh pihak BPJS Kesehatan.

    BPJS Kesehatan Kelas 3:
    Peserta BPJS kelas 3 mendapat ruang rawat inap yang dapat menampung minimal 4-6 orang. Jika ruang rawat inap kelas 3 rujukan penuh, pihak faskes dapat merujuk pasien ke faskes lain yang ruang inap kelas 3-nya masih tersedia.

    Manfaat Kacamata

    Perbedaan BPJS kelas 1, 2, dan 3 selanjutnya yang perlu diketahui adalah besaran biaya kacamata yang ditanggung. Perlu diketahui, BPJS Kesehatan memberikan subsidi kacamata yang besaran harganya telah diatur dalam Pasal 47 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023, berikut rinciannya:
    Hak rawat kelas 3: Rp 165.000
    Hak rawat kelas 2: Rp 220.000
    Hak rawat kelas 1: Rp 330.000
    Nilai subsidi kacamata tersebut telah mengalami kenaikan sebesar 10% di masing-masing kelas. Sebelumnya, subsidi kacamata untuk kelas 3 hanya Rp 150.000. Adapun subsidi untuk kelas 2 Rp 200.000. Sedangkan subsidi untuk kelas 1 Rp 300.000.

    Sebagai informasi, ada ketentuan yang mengikat tentang berapa kali peserta dapat memanfaatkan kartu BPJS Kesehatan untuk membeli kacamata. Hal ini ditujukan untuk membatasi pembelian kacamata menggunakan subsidi biaya yang telah disediakan.

    Secara khusus, BPJS Kesehatan menetapkan waktu pembelian setiap dua tahun sekali untuk setiap peserta. Dengan demikian, pembelian kacamata di luar ketentuan tersebut akan ditanggung sendiri oleh peserta.

    (fsd/fsd)

  • Apa Itu Varises? Kenali Gejala hingga Pengobatannya

    Apa Itu Varises? Kenali Gejala hingga Pengobatannya

    Jakarta

    Varises sering dianggap sekedar masalah sepele bagi banyak orang. Padahal, sebenarnya, varises merupakan kondisi medis yang cukup serius jika tidak ditangani dengan baik dan cepat.

    Secara medis, varises dikenal dengan istilah chronic venous insufficiency atau insufisiensi vena kronis. Kondisi ini terjadi ketika katup di dalam pembuluh darah vena mengalami kerusakan atau tidak bekerja dengan baik.

    Normalnya, katup vena bertugas memastikan darah mengalir satu arah ke jantung dan mencegah darah kembali turun karena gaya gravitasi.

    Ketika katup ini rusak, darah akan cenderung mengendap di bagian tubuh bawah, terutama di tungkai dan betis. Akibatnya, tekanan meningkat dan pembuluh vena menjadi melebar hingga akhirnya menonjol di permukaan kulit. Inilah yang dikenal sebagai varises.

    “Jadi sebenarnya varises secara istilah medisnya merupakan suatu penyakit yang nama resminya adalah insufisiensi vena kronis, ada terjadi gangguan aliran vena yang diakibatkan keadaan kelainan di katup di segmen pembuluh darah vena, akhirnya aliran darah yang seharusnya dikirim kembali ke jantung, dia ada stagnan di area mungkin di tungkai, bisa di paha atau di betis,” kata spesialis jantung dan pembuluh darah di Jakarta Varices Clinic (JVC), dr. Melisa Aziz, SpJP, saat ditemui Selasa, (22/4/2025).

    Banyak pengidap varises justru mengalami berbagai gejala yang mengganggu aktivitas. Sensasi berat atau pegal di kaki adalah keluhan yang paling umum, terutama setelah berdiri atau berjalan dalam waktu lama.

    Beberapa orang juga mengeluhkan rasa nyeri, kram di malam hari, atau pembengkakan di sekitar pergelangan kaki. Sayangnya, karena sering dianggap hanya sebagai gangguan estetika, banyak orang tidak menyadari bahwa varises bisa berkembang menjadi komplikasi medis yang lebih serius. Padahal, semakin dini kondisi ini ditangani, semakin besar peluang untuk mencegah perburukan.

    “Sebenarnya mungkin masalah varises ini, selain masalah medis juga, orang kadang pikir hanya masalah estetika saja sih. Padahal sebenarnya ini gabungan keduanya, jadi ada medis, ada estetika juga,” kata spesialis dermatologi, venerologi dan estetika dari JVC, dr. Nana Novia Jayadi, Sp. DVE, dalam kesempatan yang sama.

    Dari segi jenis kelamin, kasus varises memang lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki. Meski begitu, kondisi ini masih tergolong underdiagnosed di Indonesia. Hingga kini, belum ada data pasti mengenai prevalensinya secara nasional.

    Namun, berdasarkan data secara global, sekitar 1 hingga 20 persen pria dewasa mengalami insufficiency vena chronic, sementara pada perempuan angkanya bisa mencapai hingga 35 – 40 persen.

    “Jadi kalau melihat prevalensinya, antara laki-laki dan perempuan, memang lebih banyak perempuan,” kata dr. Melisa.

    dr. Nana juga mengakui banyak pasien perempuan yang kerap datang ke Jakarta Varices Clinic (JVC). Kebanyakan pasien datang dengan keluhan di kaki. Namun, kasus pelebaran pembuluh darah atau disebut spider vein di wajah juga cukup sering ditemukan.

    Sementara dari segi usia, risiko varises memang meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, bukan berarti usia muda bebas dari kondisi ini. Tidak sedikit pasien berusia 30-an hingga 40-an yang sudah mengalami varises dan datang untuk konsultasi. Meski jumlahnya tidak sebanyak kelompok usia 50 tahun ke atas, kasus pada usia lebih muda tetap ada dan perlu diperhatikan.

    Varises Tak Hanya di Kaki

    Adapun lokasi paling umum munculnya varises adalah di tungkai bawah. Ini karena kaki berada di posisi paling bawah dari tubuh saat berdiri, sehingga aliran darah balik ke jantung harus melawan gaya gravitasi.

    Tungkai juga menjadi tempat penampungan darah sementara sebelum akhirnya dipompa kembali ke jantung. Saat katup vena tidak berfungsi dengan baik, darah lebih mudah terkumpul di daerah tersebut.

    Meski pada dasarnya kerap ditemukan di kaki, pelebaran pembuluh darah juga bisa terjadi di bagian tubuh lain, misalnya wajah. Tak sedikit orang yang menyebut kondisi ini sebagai varises wajah. Padahal, istilah yang lebih tepat untuk kondisi ini adalah spider vein.

    “Tapi kalau di wajah penyebabnya agak berbeda, sehingga memang tidak lazim kalau kita sebutnya itu varises juga,” kata dr. Nana.

    “Tidak bisa serta-merta kita sebut varises pada wajah, tapi mungkin lebih ke spider vein pada wajah. Kalau kaki memang kita lazim sebut dengan varises seperti itu,” sambungnya lagi.

    Spider vein merupakan pelebaran pembuluh darah kapiler kecil yang tampak seperti garis merah atau biru di permukaan kulit. Meski tampak mirip, spider vein berbeda dari varises karena ukurannya lebih kecil dan penyebabnya pun berbeda.

    Penyebab Varises dan Spider Vein

    Spider vein pada wajah biasanya disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan, penuaan, penipisan lapisan lemak kulit, atau penggunaan produk wajah tertentu seperti krim steroid dalam jangka panjang.

    “Pemakaian krim-krim yang sifatnya iritatif sehingga kulitnya jadi tipis atau mungkin pemakaian krim steroid yang tanpa pengawasan dokter dalam jangka waktu lama, sehingga muncul urat-urat baru yang terlihat,” kata dr. Nana.

    Sering kali, spider vein tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi bisa mengganggu secara estetika. Pada orang dengan kulit terang, pembuluh darah ini juga lebih mudah terlihat, meskipun belum tentu merupakan gangguan medis.

    Sementara itu, penyebab varises di kaki cukup kompleks dan sering kali merupakan gabungan dari berbagai faktor. Genetik memiliki peran besar, saat seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan varises lebih rentan mengalami kondisi yang sama.

    Perubahan hormonal, kelebihan berat badan, kebiasaan berdiri atau duduk terlalu lama tanpa bergerak, kurangnya aktivitas fisik, hingga kehamilan juga bisa memicu munculnya varises.

    dr. Melisa menegaskan meski varises bisa dipicu oleh kondisi seperti kehamilan, bukan berarti wanita dengan varises tidak boleh hamil. Varises memang bisa muncul atau bertambah selama masa kehamilan, tetapi dalam banyak kasus, kondisi ini bisa membaik setelah melahirkan.

    Selain itu, kebiasaan buruk seperti merokok juga turut berkontribusi dalam merusak struktur pembuluh darah, bukan hanya arteri tetapi juga vena. Karena itu, gaya hidup sehat sangat penting untuk mencegah maupun mengurangi gejala varises.

    “Jangan salah ya, sekarang ini semua orang mungkin sudah tahu rokok itu merusak dinding pembuluh darah arteri, jadi sebenarnya yang dirusak bukan cuma pembuluh darah arteri, tapi vena juga,” tutur dr. Melisa.

    Dampak Varises

    Apabila tak segera ditangani, varises di kaki maupun spider vein di wajah dapat memberikan dampak, bahkan bisa mengganggu kualitas hidup pengidapnya. dr. Melisa menjelaskan, varises di kaki memiliki tahapan atau staging yang akan terus berkembang seiring waktu.

    Jika dibiarkan, keluhan akan semakin parah. Awalnya mungkin hanya terasa pegal setelah berjalan jauh, namun lama-lama bisa muncul hanya dengan berjalan sebentar. Kondisi ini membuat pengidapnya enggan beraktivitas. Bukan karena malas, tapi karena rasa tidak nyaman yang semakin mengganggu.

    Kurangnya aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko terkena penyakit lain, seperti hipertensi dan diabetes. dr. Melisa mengatakan beberapa data menunjukkan bahwa sekitar 20 persen pengidap insufficiency vena chronic berisiko mengalami kematian akibat gangguan jantung atau pembuluh darah lainnya.

    Sementara dari sisi estetika dan psikologis, kondisi ini juga dapat mengganggu kepercayaan diri pengidapnya. dr. Nana menjelaskan bahwa varises di kaki maupun spider vein yang muncul di wajah sering membuat seseorang merasa kurang nyaman dengan penampilannya.

    Meski masih berada dalam tahap awal atau early stage, dan belum membahayakan secara medis, kondisi ini tetap berdampak pada kualitas hidup, misalnya dalam hal berpakaian hingga ketidakpercayaan diri.

    Spider vein yang muncul di wajah sering kali langsung terlihat sehingga bisa memengaruhi kepercayaan diri sejak awal kemunculannya. Masalah ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada aspek emosional dan sosial.

    “Even in the early stage itu juga bisa mempengaruhi seseorang, sama seperti jerawat, dan lain-lainnya, jadi inginnya tentu, secara penampilan bersih, dan tentunya juga sehat.” kata dr. Nana.

    Bagaimana Cara Mengatasinya?

    dr. Nana mengatakan seseorang yang mengidap varises di kaki maupun spider vein di wajah umumnya tak akan hilang dengan sendirinya, sehingga membutuhkan pengobatan atau perawatan lebih lanjut. Misalnya spider vein, pembuluh darah kecil yang sudah terbentuk di permukaan kulit memiliki kemungkinan sangat kecil untuk menutup secara alami.

    Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mencari tahu penyebab utama munculnya spider vein tersebut. Apakah karena faktor genetik, penggunaan skincare yang tidak tepat, atau adanya penyakit kulit seperti rosacea. Begitu juga dengan varises di kaki.

    Bila terdapat kondisi medis yang mendasari, maka penyakit itulah yang harus diobati terlebih dahulu. Setelah kondisi dasar terkendali, barulah tindakan seperti laser treatment bisa dilakukan untuk menghilangkan sisa pembuluh darah yang terlihat.

    Ini menunjukkan bahwa tidak semua kasus varises di kaki maupun spider vein di wajah bisa langsung ditangani dengan tindakan estetika saja, terkadang dibutuhkan pendekatan medis lebih dulu.

    Pilihan penanganan pun juga sangat beragam dan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Di klinik Jakarta Varices Clinic (JVC), tersedia berbagai metode terapi seperti Cryolaser Therapy Micro Sclerotherapy, Ultrasound-Guided Sclerotherapy, hingga UVLT (Ultrasound-Guided Vein Laser Therapy).

    Bagi pasien dengan varises yang sudah cukup besar, bahkan sampai menimbulkan luka, terdapat pula opsi UVLT yang menggunakan teknologi laser dari luar pembuluh darah. Semua metode ini disesuaikan dengan kondisi pasien dan derajat varises maupun spider vein yang dialami.

    Terkait treatment, baik spider vein di wajah maupun varises di kaki umumnya memerlukan beberapa kali sesi perawatan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Jumlah sesi tergantung pada ukuran pembuluh darah yang terlihat. Semakin besar diameternya, maka semakin banyak sesi yang dibutuhkan.

    “Untuk leg (kaki) yang kita butuhkan sampai 2-3 kali, ada yang 1 kali sudah hilang. Memang secara teori kita membutuhkan sampai beberapa tahun, beberapa sesi,” kata dr Melisa.

    Selain perawatan, perubahan gaya hidup juga penting untuk mencegah kekambuhan atau munculnya varises di bagian tubuh lain. Begitu juga dengan aktivitas yang menyebabkan tekanan pada pembuluh darah seperti terlalu lama duduk atau berdiri juga harus diperhatikan.

    Bagi mereka yang pekerjaannya mengharuskan posisi tersebut, disarankan menggunakan stoking kompresi sebagai solusi pencegahan varises di kaki. Stoking kompresi berfungsi untuk membantu aliran darah dari tungkai ke bagian atas tubuh. Saat otot tungkai berkontraksi, darah akan terdorong ke atas.

    Tekanan dari stoking membuat proses aliran darah menjadi lebih efektif. Aliran yang lebih lancar tak hanya menurunkan risiko varises, tapi juga membantu meredakan keluhan seperti nyeri, bengkak, dan rasa berat di kaki setelah lama berdiri atau duduk.

    Dalam beberapa kasus, stoking kompresi perlu dipakai setiap hari selama periode tertentu. Setelahnya, kondisi pasien akan dievaluasi ulang untuk menentukan apakah terapi masih perlu dilanjutkan atau bisa dihentikan.

    Sementara itu, untuk spider vein di wajah, dr. Nana menjelaskan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah paparan sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan. Faktor ini cukup sulit dihindari, terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan.

    Karena itu, langkah pencegahan perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya adalah rutin memakai sunscreen. dr. Nana menyarankan penggunaan sunscreen dengan minimal SPF 30 setiap hari untuk melindungi kulit wajah dari efek buruk sinar UV.

    Jika berada di luar ruangan dalam waktu lama, sunscreen perlu dipakai ulang setiap dua hingga tiga jam agar perlindungannya tetap efektif. Selain itu, sebaiknya hindari paparan langsung sinar matahari pada jam-jam dengan intensitas tertinggi, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.

    Sebagai perlindungan tambahan, disarankan untuk menggunakan topi, kacamata hitam, atau payung. Berteduh di tempat yang terlindung juga bisa membantu mengurangi paparan sinar UV.

    dr. Nana menambahkan, banyak orang khawatir menghindari matahari bisa mengurangi asupan vitamin D. Padahal, tubuh tetap bisa menyerapnya dari bagian lain yang tidak tertutup.

    “Masih ada penyerapan dari tempat-tempat (tubuh) lain sebenarnya. Tapi hindari terpaparnya juga di atas jam 10, jadi lebih baik di bawah jam 10 atau setelah jam 4 sore,” ucapnya.

    Pemilihan produk skincare juga perlu diperhatikan. dr. Nana menjelaskan beberapa bahan aktif dalam skincare dapat bersifat iritatif dan berisiko memperburuk kondisi kulit jika digunakan tanpa pengawasan.

    Karenanya, ia menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan produk yang mengandung bahan aktif, terutama jika produk tersebut memiliki efek pengelupasan. Jika muncul tanda-tanda iritasi, sebaiknya pemakaian dihentikan segera untuk mencegah efek samping yang lebih parah.

    Jakarta Varices Clinic (JVC) Foto: detikHealth/Suci Risanti Rahmadania

    Di sisi lain, Jakarta Varises Clinic menyediakan layanan dari dokter spesialis jantung (cardiologist), dokter kulit (dermatologist), dan ahli gizi atau nutritionist. Dengan bantuan ahli gizi, pasien bisa mengontrol berat badan agar risiko kekambuhan atau munculnya varises di bagian tubuh lain setelah perawatan bisa diminimalkan.

    Baik spider vein di wajah maupun varises di kaki, semuanya perlu ditangani dengan pendekatan menyeluruh yang memperhatikan aspek medis, estetika, dan gaya hidup pasien.

    Di JVC juga tersedia Ladies Team yang terdiri dari dokter perempuan, perawat, hingga ahli gizi perempuan. Kehadiran tim khusus ini bukan hanya untuk memberikan kenyamanan lebih bagi pasien perempuan yang mungkin merasa enggan saat menjalani pemeriksaan, tapi juga berangkat dari pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan perspektif perempuan.

    Masalah varises, yang banyak dialami oleh perempuan, sering kali tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada kepercayaan diri karena faktor estetik.

    Sayangnya, pemeriksaan dan penanganan varises di Indonesia belum sepopuler keluhan kesehatan lainnya, bahkan kerap dianggap sepele. Banyak perempuan juga merasa tidak nyaman jika harus ditangani oleh tenaga medis laki-laki, apalagi jika area yang diperiksa termasuk area kaki yang sensitif.

    Karena itulah, Ladies Team di JVC dibentuk untuk menjawab kebutuhan ini. Dari wanita untuk wanita, tim ini hadir untuk memberikan perawatan menyeluruh yang tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga membantu pasien perempuan merasa lebih percaya diri dan nyaman selama proses perawatan.

    (suc/up)

  • Pasticuan.co.id Hadirkan 22 Support Business Gratis untuk Pelaku Impor dan Ekspor – Halaman all

    Pasticuan.co.id Hadirkan 22 Support Business Gratis untuk Pelaku Impor dan Ekspor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pebisnis di Indonesia saat ini banyak menjalankan strategi cerdas dengan mengimpor barang dari China. Dengan harga yang lebih kompetitif, variasi produk yang sangat beragam, dan ketersediaan dalam skala besar, impor produk dari China ini menjadi fondasi untuk mengembangkan usaha mereka di berbagai sektor.

    Menjawab kebutuhan para pelaku bisnis yang ingin mengimpor barang dari China, Pasticuan.co.id menghadirkan 22 support business gratis senilai Rp50 juta untuk setiap buyer impor. Tidak hanya untuk buyer impor, perusahaan jasa impor dan ekspor asal Bekasi, Jawa Barat ini juga memberikan 22 suport business gratis senilai 70 juta, khusus untuk pelaku ekspor. 

    CEO Pasticuan.co.id, Amal Burga Saputra, mengatakan paket support business yang ditawarkan Pasticuan.co.id mencakup support business development, coaching dan pelatihan expert, digital marketing, dan advertising digital.

    “Semua layanan tersebut diberikan secara gratis kepada klien kami mulai dari importir pemula sampai importir yang sudah expert,” kata pria yang akrab disapa Arga ini dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/4/2025).

    Arga menegaskan, siapa pun kini bisa memulai bisnis impor tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Melalui Pasticuan.co.id, impor barang dapat dimulai dengan modal ringan mulai dari Rp5 juta saja, sehingga terbuka lebar bagi semua kalangan, termasuk importir pemula. 

    Para buyer tersebut bisa memilih 18 komoditas, seperti fashion, kosmetik, peralatan dapur, kacamata, mainan anak, jam tangan, hingga aksesoris gadget. “Kami memberikan banyak pilihan untuk calon buyer. Dengan 18 komoditas yang memiliki hingga ribuan SKU barang, para buyer bisa memilih sesuai dengan target market mereka,” ujarnya.

    Dalam waktu dekat, kategori komoditas ini akan diperluas dengan lebih dari 20 jenis komoditas baru, Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring meningkatnya permintaan pasar.

    Tidak hanya itu, Pasticuan.co.id juga memiliki trading company di Yiwu, Zhejiang, China, dengan jaringan ribuan supplier dan pabrik yang telah melewati proses seleksi dan riset yang ketat. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kualitas dan harga produk impor lebih kompetitif dan menguntungkan saat dijual di Tanah Air.

    Untuk memberikan kepercayaan konsumen, Pasticuan.co.id memiliki showroom dengan menampilkan showcase berupa produk-produk impor dari China. Showroom tersebut berada di Pusat Otomotif Sentra Harapan (POSH), Bekasi. Di situ, para calon buyer bisa mengecek langsung harga dan kualitas produk sebelum melakukan pembelian.  

    Di sektor ekspor, Pasticuan.co.id turut menggandeng para pelaku UMKM dan petani lokal. Arga bahkan turun langsung ke lapangan untuk mengecek kualitas produk dari perkebunan kopi, ladang teh, hingga pengrajin rotan.

    “Kami bertemu langsung dengan para pelaku usaya kecil. Semua ini kami lakukan untuk memastikan produk yang diekspor benar-benar memenuhi standar internasional,” tegasnya.

    Konsep total support business ini menjadikan Pasticuan.co.id sebagai pionir dalam layanan ekspor-impor berbasis pemberdayaan dan pendampingan bisnis.

    “Kami bukan hanya mengurus pengiriman, tapi membantu pelaku usaha tumbuh dan punya daya saing di pasar global,” tutup Amal. (*)

  • BTV School to School: Membentuk Karakter Anak Lewat Kartun Edukatif

    BTV School to School: Membentuk Karakter Anak Lewat Kartun Edukatif

    Jakarta, Beritasatu.com – BTV menghadirkan program BTV School to School dengan memberikan program animasi untuk anak. Program kartun yang ditayangkan oleh BTV ini, diharapkan bisa membantu karakter anak lewat kartun yang edukatif.

    Program kartun tersebut ialah Didi & Friends, Boonie Cubs, dan Motu Patlu yang hadir setiap hari di BTV. Kehadiran kartun edukatif ini, dinilai dari kacamata pendidik bisa jadi salah satu wadah komunikasi antar anak-anak, terutama anak usia sekolah.

    Dalam kegiatan  BTV School to School ini, terlihat para murid di SDN 07 Duren Sawit tampak antusias mengikuti berbagai aktivitas menarik seperti bernyanyi, menari, menonton bersama hingga lomba mewarnai.

    Beberapa murid yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku senang bisa menyaksikan kartun favorit mereka secara langsung.

    “Seru banget aku suka, ada tonton Didi and Friends, Bonnie Cubs dan lainya. Iya nyanyi-nyanyi senang dong, bagus banget. Joget-joget juga, ada lagu Kau Suka Hati dan Caca Marica di Didi Friend,” seru Naura.

    “Seneng banget dong, keren kartunya lucu-lucu. Terus seru-seru ceritanya dan pasti menyenangkan banget bisa buat belajar bareng dan bersama juga. Tadinya kita nonton di di antrean Bonnie Cubs ama Motu Patlu, lebih menyenangkan lebih mengedukasi tadi aku nonton happy banget,” tambah Ramadhan. 

    Program BTV School to School sendiri masih akan terus berlanjut dan menyambangi 20 sekolah dasar lainnya di Jakarta. Lewat hadirnya tayangan animasi berkualitas, BTV berharap dapat memberikan pengalaman yang menghibur, edukatif, dan inspiratif bagi anak-anak Indonesia.

  • Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 April 2025

    Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta Regional 23 April 2025

    Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com –
    Di tengah keindahan alam
    Wonosobo
    , Jawa Tengah, sebuah
    patung biawak
    berdiri tegak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto.
    Patung setinggi hampir 4 meter ini bukan hanya menarik perhatian para pengguna jalan, tetapi juga menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial.
    Dengan realisme yang begitu mengagumkan, banyak yang terkecoh dan mengira patung ini adalah biawak asli.
    Namun, yang membuat tugu ini semakin mencuri perhatian bukan hanya ukuran dan keunikannya, tetapi juga biaya pembuatannya yang jauh dari kata mahal.
    Berbeda dengan banyak tugu lain yang menghabiskan anggaran negara hingga miliaran rupiah,
    Tugu Biawak
    di Wonosobo dibangun dengan anggaran hanya sekitar Rp 50 juta.
    Anggaran ini berasal dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah BUMD di daerah tersebut, yang menunjukkan bahwa karya seni berkualitas tak harus selalu mahal.
    Di balik karya ini, terdapat tangan terampil seorang seniman lokal, Rejo Arianto.
    Selama 1,5 bulan, Arianto mengerahkan keahliannya untuk mewujudkan patung biawak yang terletak di Jalan Raya Nasional Ajibarang-Secang.

    Arianto mengatakan bahwa meskipun anggaran terbatas, ia merasa cukup dengan dana Rp 50 juta untuk pengerjaan patung ini.
    “Untuk tenaga pengerjaan, kalau buat saya Rp 50 juta cukup. Kalau buat kota Wonosobo saya tidak berhitung, ini sumbangsih saya kepada ibu pertiwi. Tapi kalau mngerjakan di luar kota, bisa-bisa lebih biayanya,” ujar dia dalam wawancara dengan Kompas.com, Rabu (23/4/2025).
    Meskipun Arianto merasa cukup dengan anggaran tersebut, ia enggan mengungkapkan rincian biaya yang lebih mendalam.
    Menurutnya, hal itu kurang etis untuk disampaikan kepada publik.
    “Saya sebutkan anggaran kurang etis karena banyak alasan. Tapi kalau untuk kota sendiri, saya tidak menghitung,” jelasnya.
     
    Ide pembangunan Tugu Biawak ini berawal dari Karang Taruna Desa Krasak yang ingin menciptakan karya yang mencerminkan keunikan daerah mereka.
    Setelah mendapatkan ide tersebut, Rejo Arianto diberi mandat langsung oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, untuk mewujudkan patung ini.
    Mengapa biawak? Karena hewan ini merupakan salah satu spesies endemik yang dapat ditemukan di sekitar Wonosobo dan menjadi simbol yang perlu dilestarikan.
    Untuk membangun patung ini, Rejo dibantu oleh enam orang lainnya.
    Dengan dana CSR dari BUMD setempat, pengerjaan patung dimulai sebelum bulan puasa dan selesai lima hari sebelum Lebaran.
    “Ahlinya saya sendiri, tapi untuk membantu dari cakar ayam sampai selesai dibantu 6 orang. Pengerjaan sebelum puasa dan selesai H-5 lebaran,” kata Arianto.
    Sebagai seorang seniman, Rejo Arianto menilai bahwa seni seharusnya dihargai berdasarkan nilai artistiknya, bukan hanya dari biaya pembuatannya.
    “Seni itukan ada yang abstrak, ada yang ekspresif dan sebagainya. Lha lihatnya dari situ, gak bisa secara realistik seperti itu, karya abstrak harus dinilai dengan kacamata abstrak tidak bisa pakai kacamata realistik,” kata pemilik instagram Rejo Arianto ini.
    Ia menambahkan bahwa banyak tugu-tugu di Indonesia yang menelan biaya besar namun tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat.
    Sebagai contoh, Tugu Penyu di Pelabuhanratu, Sukabumi, yang diduga menghabiskan anggaran Rp 15,6 miliar namun mengalami kerusakan hanya beberapa bulan setelah dibangun.
    Ada juga Tugu Bulan Sabit di Kutai Timur yang menghabiskan Rp 2,5 miliar, serta Tugu Pesut Mahakam di Samarinda yang menelan anggaran APBD sebesar Rp 1,1 miliar namun menuai kritik karena desainnya yang dianggap tidak sesuai.
    “Itu privasi mereka, saya sebagai seniman menilai karya mereka bagus,” kata Rejo menanggapi fenomena tugu-tugu mahal yang tak sesuai harapan masyarakat.
    Tugu Biawak ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan warganet. Banyak yang memuji detail dan realisme patung tersebut, bahkan menyebutnya sebagai “ikon baru Wonosobo”.
    “Ini menarik sih, kalau biasanya viral pembuatan patung kemahalan, kalau ini viral kemurahan, hasilnya juga bagus sekali sangat realistis,” kata Lia salah satu pengguna jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketemu Pengendara Kayak Sopir Brio yang Mundur di Tol, Perlu Ditegur?

    Ketemu Pengendara Kayak Sopir Brio yang Mundur di Tol, Perlu Ditegur?

    Jakarta

    Sopir Brio marah tak terima ditegur karena mundur di tol. Kalau bertemu pengendara seperti sopir Brio yang mundur itu, perlukah ditegur?

    Menegur pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas memang jangan asal dilakukan. Salah-salah pelanggar yang ditegur tak terima dan justru memicu konflik padahal niatnya baik, untuk mengingatkan demi keselamatan di jalan. Seperti yang viral di media sosial belakangan ini.

    Ada seorang pengendara yang menegur sopir Brio gara-gara mundur di jalur keluar tol. Kepada sopir Brio, penegur itu menyuruhnya untuk keluar saja, jangan mundur. Namun sopir Brio itu tak terima dan balik marah hingga keduanya terlibat adu mulut. Sopir Brio bersikeras aksinya tak mengganggu ataupun mencelakai pengguna jalan lainnya. Namun penegur bilang aksi sopir Brio itu sangat membahayakan dan bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan.

    “Nggak nyelakain orang kan?” sahut sopir Brio saat dibilang penegur dia melakukan kesalahan yang membahayakan.

    Menegur memang sah-sah saja dilakukan. Tapi kalau dari kacamata keselamatan berkendara, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana lebih menyarankan untuk mengalah guna menghindari konflik.

    “Menegurpun baik selama sopan, tapi masalahnya apakah bisa ditegur? Kan rata-rata berujung konflik mengingat attitude pengemudi Indonesia rata-rata sumbu pendek,” tutur Sony saat dihubungi detikOto, Selasa (22/4/2025).

    Bila bertemu dengan sopir seperti itu, Sony menyarankan agar bisa diviralkan di media sosial. Langkah ini dipercaya bisa memberikan sanksi sosial ke pelanggar lalu lintas.

    Mundur di tol saat salah jalur keluar dilarang. Mengutip laman Instagram PUPR BPJT, ketika salah memilih jalur keluar tol pengendara dilarang melakukan gerakan mundur sekalipun di bahu jalan dan pintu keluar tol terlewat beberapa meter.

    Pengendara sebaiknya terus melaju sampai pintu keluar berikutnya. Memundurkan kendaraan di jalan tol jelas berbahaya. Hal ini bisa meningkatkan risiko kecelakaan seperti tabrak belakang.

    (dry/din)

  • Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar Klaim Foto Wisuda Jokowi yang Beredar di Medsos Hasil Editan – Halaman all

    Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar Klaim Foto Wisuda Jokowi yang Beredar di Medsos Hasil Editan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ahli forensik digital sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, kembali membahas mengenai polemik ijazah palsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

    Dalam unggahan terbarunya di akun X, Rismon membagikan hasil temuannya soal foto wisuda Jokowi sebagai lulusan Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Menurut Rismon, foto yang telah beredar di media sosial (medsos) itu merupakan hasil editan.

    Rismon mengatakan, dirinya telah melakukan pengolahan foto tersebut menggunakan metode Error Level Analysis.

    Hasilnya, foto yang beredar tersebut diduga telah mengalami perubahan dari foto aslinya.

    “ELA (Error Level Analysis) atas kedua citra digital wisuda yang beredar.”

    “Kotak merah menandakan potensi edit karena sebaran kompresi yang tidak seragam,” tulis Rismon, dikutip Tribunnews dari akun @SianiparRismon, Rabu (23/4/2025).

    Postingan Rismon tersebut kemudian mengundang berbagai reaksi dari warganet, banyak pro dan kontra yang disampaikan.

    Dalam unggahannya itu, Rismon menunjukkan perbedaan foto yang diduga palsu dengan foto lain yang disebutnya sebagai foto asli sebelum diedit

    Dalam foto kedua, tampak ada banyak perubahan, salah satunya dugaan manipulasi terhadap seorang pria yang ada di dalam foto

    Foto yang disebut mirip Jokowi muda, dengan kacamata tebalnya, tidak ada dalam foto asli yang diunggah Rismon

    Sebelumnya, menggunakan metode sama, Rismon juga mengaku menemukan kejanggalan dari foto ijazah Jokowi yang beredar di medsos.

    Khususnya di area foto ijazah, yang menurutnya memiliki keanehan

    Alasan Ijazah Jokowi Disebut Palsu

    Sebelumnya, tudingan soal ijazah palsu Jokowi ini muncul lagi setelah Rismon mengaku menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi.

    POLEMIK IJAZAH JOKOWI – Tangkapan layar akun X @SianiparRismon saat mengunggah hasil analisis foto wisuda Joko Widodo (Jokowi), dikutip pada Rabu (23/4/2025). Dalam unggahan terbarunya di akun X, Rismon menyebut foto wisuda Jokowi yang telah beredar di media sosial (medsos) itu merupakan hasil editan.

    Lantas, apa alasan Rismon masih menyebut ijazah Jokowi sebagai lulusan UGM itu palsu?

    Pertama, alasan Rismon mengatakan demikian karena lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font Times New Roman.

    Font itu, menurutnya, belum ada pada era tahun 1980-an hingga 1990-an.

    Sampul dan lembar pengesahan skripsi Jokowi saat itu dicetak di percetakan, tetapi seluruh isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman tersebut masih menggunakan mesin ketik.

    Kedua, berkaitan nomor seri ijazah Jokowi yang dianggap berbeda atau tidak menggunakan klaster dan hanya angka saja.

    Ketiga, dari pihak Jokowi sampai sekarang juga belum pernah menunjukkan ijazah asli tersebut kepada publik, apalagi semenjak isu ini mencuat.

    Meskipun demikian, tim kuasa hukum Jokowi hingga sekarang tetap tidak ingin menunjukkan ijazah Jokowi tersebut.

    Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menegaskan pihak yang harus membuktikan adalah pihak yang menyebar ijazah tersebut palsu.

    Dia mengatakan tim kuasa hukum hanya akan menunjukkan ijazah asli Jokowi jika memang diminta secara hukum.

    “Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya.”

    “Itu pasti kami akan taat dan kami tunjukkan. Tapi jika tidak, untuk apa kami tunjukkan?” ucap Yakup, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).

    Tentang hal ini, rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah, bahkan sampai didatangi sekelompok orang pada Rabu (16/4/2025), menuntut agar eks presiden itu menunjukkan ijazah aslinya secara langsung.

    Rombongan ini dipimpin oleh Rizal Fadillah, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

    Setidaknya, ada empat orang dari rombongan tersebut yang diterima langsung oleh Jokowi di dalam rumah.

    Dalam pertemuan itu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kewajiban untuk memperlihatkan ijazah kepada pihak yang tidak berwenang.

    “Alhamdulillah tadi saya terima mereka di dalam rumah. Saya menghormati silaturahmi.”

    “Namun, soal permintaan mereka agar saya menunjukkan ijazah asli, saya sampaikan bahwa saya tidak punya kewajiban untuk itu. Mereka pun tidak memiliki kewenangan untuk meminta,” jelas Jokowi.

    Ia juga menegaskan, status kelulusannya dari Universitas Gadjah Mada sudah dijelaskan secara terbuka oleh pihak kampus.

    “UGM sudah memberikan penjelasan yang sangat gamblang, bahwa saya lulus secara sah dari Fakultas Kehutanan,” tegasnya.

    Pihak UGM Jamin Keaslian Ijazah Jokowi

    Sebelumnya, pihak UGM sudah turut memastikan ijazah Jokowi asli dan sesuai fakta di lapangan setelah Jokowi menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM. 

    Awalnya, sejumlah orang yang tergabung dalam TPUA mendatangi Fakultas Kehutanan UGM untuk meminta klarifikasi, Selasa (15/4/2025).

    Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro mengungkapkan pihaknya telah bertemu tiga perwakilan TPUA, yaitu Roy Suryo, Rismon, dan dokter Tifa.

    “Kami sebetulnya memberikan ruang lima orang, tapi tadi yang hadir tiga orang untuk menemui kami,” kata Wening, Selasa.

    Dalam hal ini, Wening menegaskan UGM adalah institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik. 

    “Kami UGM ini adalah lembaga institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik, mulai ketika mahasiswa hadir di kampus ini dengan segala macam dokumen sampai di akhir,” ujar dia.

    Wening menjelaskan Jokowi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM dan telah menyelesaikan studinya. 

    Dia mengatakan UGM memiliki bukti-bukti terkait hal tersebut, mulai dari surat-surat hingga dokumennya.

    “Dalam kapasitas kami UGM, memberikan informasi bahwa Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridharma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada.”

    “Dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan,” ungkapnya.

    Selain itu, kata Wening, UGM memiliki dokumen lengkap yang mencakup ijazah SMA saat mendaftar hingga ujian skripsi Joko Widodo. 

    “Misalnya kami memiliki ijazah STTB waktu SMA, kemudian dokumen-dokumen lain, termasuk proses verbal ketika ujian skripsi. Dan kami tadi juga membawa skripsi beliau,” tuturnya.

    Wening mengatakan, teman-teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM juga hadir dalam audiensi tersebut dengan membawa serta ijazah dan foto-foto saat wisuda.

    “Kebetulan banyak sekali yang hadir, satu angkatan. Terutama yang wisudanya bersamaan itu pada hadir dan mereka juga membawa skripsi-skripsi yang juga dilihat oleh beliau-beliau.”

    “Plus tadi juga mereka membawa foto-foto dokumen-dokumen,” ungkap dia.

    Dalam konteks ini, Wening menegaskan UGM tidak berada di posisi membela siapapun, melainkan hanya menjelaskan berdasarkan dokumen yang ada.

    “Menjelaskan sebagai sebuah lembaga yang memiliki dokumen, ini mahasiswa kami dulu atau tidak? Dan lulus atau tidak? Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985, sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan,” tuturnya.

    Wening pun menegaskan UGM tidak akan terlibat dalam polemik yang terjadi, terutama di media sosial.

    “Kita tidak akan masuk ke dalam polemik, terutama polemik di sosial media. Dasar kami bukan interpretasi pada apa yang disampaikan orang satu ke orang lain, tapi dasar kami adalah data yang kami punya,” katanya.

    4 Orang Bakal Dilaporkan Terkait Tudingan Ijazah Palsu

    Tim kuasa hukum Jokowi menyatakan bakal melaporkan empat orang terkait tuduhan ijazah palsu.

    Yakup Hasibuan mengatakan pihaknya sudah mengantongi bukti-buktinya.

    “Untuk sementara ini ada sekitar empat orang yang sudah kami identifikasi dan kami anggap patut diduga melakukan tindak pidana terkait tuduhan ijazah palsu,” ujar Yakup setelah bertemu Jokowi di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

    “Semua dokumen dan bukti-bukti sudah kami kumpulkan. Kami sudah lengkapi semua dokumen-dokumen dan bukti-bukti pendukungnya yang kami yakini juga, yang kami percaya bahwa ada dugaan-dugaan tindak pidananya di situ,” imbuh dia.

    Kendati demikian, Yakup enggan mengungkapkan identitas keempat orang tersebut dan belum memastikan apakah mereka merupakan tokoh publik atau bukan.

    “Mungkin nanti kami sampaikan di kesempatan berikutnya,” katanya.

    Yakup menegaskan, pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah hukum secara matang. 

    Hanya saja, hingga kini belum ada perintah langsung dari Jokowi untuk menindaklanjuti proses hukum.

    “Persiapan kami bisa dibilang sudah hampir rampung, tinggal nunggu perintah dari Pak Jokowi,” ucap Yakup.

    Sejauh ini, kata Yakup, diskusi terkait kemungkinan pelaporan atas dugaan tuduhan ijazah palsu masih terus berlangsung.

    “Masih didiskusikan lah, masih didiskusikan,” katanya.

    Dalam kasus ini, Yakup mengatakan ada 15 pengacara yang akan membela Jokowi.

    “Kita mungkin ada 15 orang (pengacara),” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul UGM Pastikan Keaslian Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Surat dan Dokumen Akademik

    (Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan)

  • Ketemu Pengendara Kayak Sopir Brio yang Mundur di Tol, Perlu Ditegur?

    Sopir Brio Tak Terima Ditegur, Mundur saat Salah Keluar Tol Bisa Bikin Tabrak Belakang

    Jakarta

    Pengemudi Brio tak terima ditegur saat mundur di tol lantaran diduga salah jalur keluar. Dia juga bersikeras tak mencelakakan pengendara lain. Padahal mundur di tol sangat membahayakan.

    Pengemudi Brio kedapatan mundur di pintu keluar tol Andara/Pondok Labu/Ciganjur. Aksi itu dilakukan sopir Brio diduga lantaran salah keluar jalur tol. Pengemudi di belakangnya kemudian menegur agar pengemudi Brio itu keluar lebih dulu dan kembali masuk tol ketimbang mundur. Namun saat ditegur, pengemudi Brio justru tak terima dan berbalik marah.

    Dia sempat mengumpat sebelum akhirnya menghampiri si penegur. Adu mulut antara keduanya pun tak terhindarkan. Sopir Brio bersikeras dirinya tak membahayakan pengemudi lain. Pun si penegur harusnya langsung mengambil lajur kiri tanpa mempermasalahkan aksi mundurnya.

    “Nggak nyelakain orang kan?” kata sopir Brio berkali-kali.

    Mundur karena salah keluar di jalan tol memang membahayakan. Sekalipun itu perlahan-lahan di bahu jalan, tetap diperbolehkan. Risikonya terburuknya adalah tabrak belakang. Kalaupun terlewat, tetap lanjutkan perjalanan.

    Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, kecepatan kendaraan di tol itu ada batasnya. Bila ada satu kendaraan yang melambat, potensi tabrak belakang pun tak terhindarkan. Apalagi kalau ada yang mundur tiba-tiba.

    Adapun dari kasus di atas kata Sony, dari kacamata keselamatan berkendara bila bertemu dengan pengemudi seperti sopir Brio itu sebaiknya mengalah.

    “Toh kebiasaan tersebut merugikan mereka di kemudian hari. Defensive driving salah satu ilmu yang mengajarkan cara menghindari bahaya dan konflik,” kata Sony dihubungi detikOto, Selasa (22/4/2025).

    Menurut Sony, tak ada salahnya menegur. Namun seringkali yang ditegur justru lebih galak. Alhasil bukannya menyadari kesalahan, yang ada justru menantang penegur dan berujung konflik.

    “Merekam dan diviralkan ke sosmed itu sebuah langkah memberikan hukuman sosial, kalau punya malu ya. Rata-rata juga pada bangga atau punya seribu alasan untuk membela diri,” tutur Sony.

    (dry/din)

  • Benarkah Sering Melihat Jauh Bisa Menurunkan Mata Minus? Dokter Bilang Gini

    Benarkah Sering Melihat Jauh Bisa Menurunkan Mata Minus? Dokter Bilang Gini

    Jakarta

    Baru-baru ini viral video di TikTok seseorang membagikan tips menurunkan mata minus. Ia mengaku berhasil menurunkan mata mata minusnya setelah membiasakan diri melihat objek jauh di bawah matahari.

    “Mata minusku turun dari minus 4 ke minus 2 lebih. Kalian sering keluar nggak usah pakai kacamata, melihat jauh, di tempat yang aman, teduh, atau kalian ada loteng, lantai 3, di atas apartemen atau di atas bukit kalian lihat sinar matahari di objek yang kalian lihat,” ucap akun @rekom***************.

    Sebenarnya apakah ini benar-benar berpengaruh? Spesialis mata Prof dr Tjahjono Darminto Gondhowiardjo, SpM(K) menjelaskan mata minus terjadi ketika bola mata mengalami peregangan terus-menerus hingga akhirnya memanjang.

    Kondisi ini dapat terjadi ketika mata bekerja keras karena terlalu sering melihat objek dekat. Menurut Prof Tjahjono, mata minus dapat dicegah, tapi mata minus tidak dapat sembuh hanya dengan melihat objek jauh di bawah matahari.

    “Jadi kalau apakah bisa menurunkan (minus) sudah pasti nggak. Nggak mungkin sudah minus, karena bermain di luar dan sebagainya terus jadi kecil. Karena yang sudah memanjang nggak mungkin memendek, yang masih memendek bisa memanjang,” kata Prof Tjahjono ketika dihubungi detikcom, Selasa (22/4/2025).

    Meski begitu, Prof Tjahjono mengungkapkan bahwa melihat objek jauh di bawah matahari dapat menjadi langkah pencegahan mata minus. Ketika melihat jauh, mata biasanya bekerja lebih rileks.

    Selain itu, ada penelitian yang mengungkap paparan sinar alami dari matahari dalam jumlah yang tepat juga bermanfaat untuk pencegahan mata minus atau pertambahan minus.

    “Ada teori lain salah satu komponennya itu sinar warna ungu yang tidak ditangkap reseptor mata, bukan untuk penglihatan, tapi membantu mengakibatkan tidak terjadinya pemanjangan bola mata tersebut,” tandasnya.

    (avk/kna)