Produk: kacamata

  • Kecelakaan Fortuner Setya Novanto yang Bikin Geger, Sampai Benjol Segede Bakpao

    Kecelakaan Fortuner Setya Novanto yang Bikin Geger, Sampai Benjol Segede Bakpao

    Jakarta

    Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto bebas dari penjara. Perjalanan kasus Setya Novanto (Setnov) sempat diwarnai kecelakaan lalu lintas. Toyota Fortuner yang ditumpanginya menabrak tiang. Setya Novanto sampai benjol segede bakpao, kata pengacaranya. Ternyata kecelakaan itu direkayasa.

    Kini, Setnov bebas usai mendapatkan program pembebasan bersyarat (PB) setelah menjalani masa tahanan di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung. Sebagaimana diketahui, Setnov ditahan KPK sejak 2017 usai ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP. Setelah menjalani proses persidangan, Novanto dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada 2018.

    Terbaru, MA mengabulkan PK yang diajukan Setnov. MA kemudian mengurangi hukuman Novanto dari 15 tahun penjara menjadi 12,5 tahun penjara.

    Putusan PK itu diketok oleh majelis hakim yang diketuai Hakim Agung Surya Jaya dengan anggota Sinintha Yuliansih Sibarani dan Sigid Triyono pada 4 Juni 2025. Majelis PK juga mengurangi masa pidana tambahan Novanto.

    “Pidana tambahan mencabut hak terpidana untuk menduduki dalam jabatan publik selama 2 tahun dan 6 bulan terhitung sejak terpidana selesai menjalani masa pemidanaan,” demikian putusan tersebut.

    Novanto juga dihukum membayar denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Mantan Ketum Golkar ini juga tetap dihukum membayar uang pengganti (UP) USD 7,3 juta.

    Kecelakaan Fortuner, Benjol Segede Bakpao

    Penetapan Novanto sebagai tersangka saat itu bikin heboh karena diikuti kecelakaan yang berujung kasus perintangan penyidikan. Momen itu dimulai saat Novanto disebut hendak menuju KPK untuk menyerahkan diri.

    Kecelakaan itu terjadi pada 16 November 2017 malam. Toyota Fortuner dengan nomor polisi B 1732 ZLO yang ditumpangi Setnov menabrak tiang listrik. Sebagian badan mobil masuk ke trotoar dekat tiang listrik. Terlihat bagian bemper depan mobil ringsek. Roda kanan depan juga mengalami kerusakan karena efek tabrakan dengan trotoar. Pengacaranya bilang, Setnov cedera, benjol-benjol segede bakpao.

    Mobil Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto kecelakaan pada 2017 lalu. Foto: dok. Istimewa

    Dari kacamata keselamatan berkendara, praktisi safety driving yang juga Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu meyakini bahwa cedera parah bisa terjadi jika penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman.

    “Kalau cedera betul begitu, dipastikan korban tidak mengenakan sabuk pengaman. Contoh dia duduk di depan bisa membentur dasbor atau pilar A,” kata Jusri beberapa waktu lalu.

    “Kalau dia duduk di belakang, bisa saja membentur kursi di depannya atau headrest. Manakala headrest itu ada sistem layar audio seperti mobil kebanyakan yang terbuat dari mika atau kaca, itu juga bisa melukai seseorang,” kata Jusri.

    Belakangan terungkap, kecelakaan tersebut ternyata direkayasa. Terlepas dari kecelakaan tersebut yang direkayasa, pelajaran pentingnya adalah selalu gunakan sabuk pengaman baik sebagai sopir maupun penumpang. Sebab, kecelakaan bisa melukai penghuni mobil jika tidak menggunakan sabuk pengaman. Soalnya, badan penumpang tak tertahan ketika terjadi benturan. Badan penumpang akan mengikuti kecepatan masa ketika mobil menubruk dan mengayun ke depan sehingga berpotensi membentur objek di depannya seperti dasbor atau headrest.

    “Dia duduk biasa saja, dengan kondisi menyandar, bisa saja terjadi benturan. Karena inersia yang terjadi atau kecepatan masa orang yang tidak terikat (sabuk pengaman) akan bergerak dengan kecepatan yang sama sebelum mobil berhenti saat tabrakan. Makanya seatbelt selalu dipasang, agar mobil berhenti (ketika menabrak objek seperti tiang) orangnya tidak ikut bergerak ke depan karena sudah terikat seatbelt,” kata Jusri.

    (rgr/din)

  • Kaya Logam Tanah Jarang, Apa Untungnya Buat Indonesia? – Page 3

    Kaya Logam Tanah Jarang, Apa Untungnya Buat Indonesia? – Page 3

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto memperlihatkan potensi Logam Tanah Jarang (LTJ) yang dimiliki Indonesia. Sebagai komoditas mineral yang banyak diperebutkan oleh berbagai negara.

    Logam Tanah Jarang atau Rare Earth Elements (REE) merupakan sekelompok 17 unsur kimia yang dapat ditemukan pada kondisi geologi yang unik. Menurut catatan BRIN, potensi pemanfaatan dari REE ini sangat luas, contoh magnet permanen untuk mobil listrik dan turbin angin, monitor LED, handphone, laptop, kamera, kulkas, lampu LED, bahkan earphone, kacamata dan sepeda listrik.

    Brian mengungkapkan, Indonesia punya cukup banyak kandungan LTJ dengan nilai sangat tinggi di beberapa wilayah, seperti Bangka Belitung dan Mamuju, Sulawesi Barat.

    “Di beberapa by product atau produk samping dari pengolahan mineral yang saat ini ada, seperti di Bangka Belitung, Mamuju, Sulawesi itu juga mengandung banyak,” ungkap Brian dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, dikutip Senin (18/8/2025).

    Menurut dia, beberapa perguruan tinggi telah melakukan penelitian untuk menghitung cadangan Logam Tanah Jarang di Indonesia. Penelitian itu juga dilakukan untuk mengkaji proses pemurnian terhadap komoditas mineral tersebut.

    Dikatakan Brian, proses pemurnian LTJ membutuhkan teknologi tinggi. Beberapa negara pun telah pasang mata pada LTJ. Semisal China, yang menjadikan komoditas tersebut sebagai salah satu senjata untuk bernegosiasi tarif dengan Amerika Serikat.

    “Dan kita ternyata punya cukup banyak. Harapannya, penelitian di berbagai perguruan tinggi kita bisa lakukan percepatan hilirisasi. Sehingga LTJ bisa kita murnikan dan menjadi komoditas yang bisa menambah pendapatan negara,” tuturnya.

     

  • Sam Altman Puji Perangkat ChatGPT, Begitu Indah Tanpa Casing

    Sam Altman Puji Perangkat ChatGPT, Begitu Indah Tanpa Casing

    Jakarta

    Sam Altman, CEO OpenAI, kembali bikin penasaran publik soal perangkat keras ChatGPT yang sedang dikembangkan bersama desainer legendaris Apple, Jony Ive. Ia menyebut perangkat ini begitu indah sampai-sampai tak perlu casing pelindung.

    Pernyataan itu Altman sampaikan dalam sebuah jamuan makan malam dengan wartawan. Ia bercanda akan “memburu” siapa pun yang nekat memasang casing di atas perangkat ini.

    Komentarnya merujuk pada candaan tentang perangkat tersebut yang disebut “iPhone tanpa casing” milik Altman, seperti dilaporkan TechCrunch.

    Pada pertengahan Mei lalu, Altman dan Ive mengonfirmasi bahwa mereka sedang bekerja sama mengembangkan perangkat yang disebut-sebut sebagai “iPhone-nya kecerdasan buatan”. Meski belum diungkap secara resmi, perangkat ini bukan ponsel maupun kacamata pintar seperti produk Meta.

    Menurut laporan, perangkat ini berbentuk seperti iPod, dapat dikalungkan di leher, disimpan di saku, atau diletakkan di meja. OpenAI menargetkan peluncuran pada akhir 2026 dengan ambisi menjual 100 juta unit lebih cepat dari produk generasi pertama mana pun.

    Paradigma Baru dalam Komputasi

    Dalam acara di San Francisco, Altman menyebut perangkat ini sebagai kejutan yang “pantas ditunggu” dan menjanjikan paradigma baru dalam cara manusia berinteraksi dengan AI.

    Ia bahkan menuliskan di X bahwa perangkat tersebut akan menjalankan AI “lebih pintar dari orang terpintar yang Anda kenal” dan siap membantu aktivitas sehari-hari pengguna.

    OpenAI akuisisi Startup AI Jony Ive Foto: Axios

    Perangkat ini dikembangkan bersama io, startup AI milik Jony Ive yang diakuisisi OpenAI senilai USD 6,5 miliar. Altman mengaku sudah mencoba prototipe perangkat itu dan menyebutnya sebagai “teknologi terkeren di dunia”.

    Ia menjelaskan bahwa perangkat ini dirancang untuk mempercepat interaksi dengan ChatGPT, yang saat ini hanya dapat diakses melalui situs web atau aplikasi mandiri di komputer atau ponsel.

    Menurut Altman, perangkat ini akan menjadi “perangkat inti” ketiga bagi pengguna setelah iPhone dan MacBook. Ukurannya yang kecil memungkinkan untuk dibawa di saku, dengan kemampuan untuk memahami konteks pengguna dan memberikan bantuan secara proaktif.

    COO OpenAI, Brad Lightcap, menambahkan bahwa perangkat ini akan dilengkapi lapisan komputer ambien, memungkinkan AI memahami interaksi pengguna dalam berbagai situasi.

    Meski detailnya masih minim, antusiasme Altman dan Ive menunjukkan bahwa perangkat ini bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan AI. Dengan desain yang disebut-sebut begitu memukau, perangkat ChatGPT ini tampaknya siap mencuri perhatian dunia teknologi.

    Akankah perangkat ini benar-benar merevolusi industri AI? Kita tunggu saja kejutan dari OpenAI di akhir 2026.

    (afr/afr)

  • Sering Lihat Rossi Wara-wiri di MotoGP, Marquez Bilang Begini

    Sering Lihat Rossi Wara-wiri di MotoGP, Marquez Bilang Begini

    Jakarta

    Marc Marquez sudah beberapa kali melihat Valentino Rossi di beberapa seri MotoGP meski tak lagi balapan. Begini kata Marquez soal kehadiran Rossi di MotoGP.

    Valentino Rossi sudah pensiun dari MotoGP. Dia terakhir menggeber motor MotoGP itu pada tahun 2021. Meski sudah pensiun, Rossi masih terlibat aktif di balapan motor kelas premier tersebut. Seperti diketahui bersama, mantan rider MotoGP berjuluk ‘The Doctor’ itu memiliki tim balap VR46 Racing yang dinaungi Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio.

    Nggak heran meski sudah pensiun, Rossi masih sering wara-wiri di beberapa seri MotoGP. Berseragam VR46 Racing Team tanpa logo Ducati, Rossi beberapa kali menghadiri gelaran MotoGP. Dia juga sering terlihat menyemangati rider jebolan akademi VR46 seperti Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, hingga Luca Marini.

    Tapi di MotoGP Austria ada pemandangan langka saat Rossi datang langsung ke Sirkuit Red Bull Ring. Dia berpapasan dengan mantan musuh bebuyutannya Marc Marquez.

    Pertemuan langka keduanya berlangsung singkat dan sangat dingin. Tidak saling menatap, berjabat tangan, apalagi berpelukan. Kala itu Rossi tengah berjalan menuju garasi timnya sementara Marquez menuju starting grid jelang Sprint Race. Rossi berjalan sembari menebar senyum ke kamera yang tengah menyorot pertemuan keduanya secara tidak sengaja itu. Tapi sebaliknya, Marquez yang tengah menggunakan kacamata terlihat berjalan menunduk.

    Rider Ducati Lenovo itu mengaku sama sekali tidak melihat Rossi yang berjalan berlawanan arah. Dia hanya fokus pada dirinya sendiri karena ada balapan dimulai. Menurut penuturannya, ini bukan kali pertama dia bertemu Rossi di MotoGP, terlebih setelah pensiun.

    “Saya sudah melihat dia beberapa kali saat dia sedang berjalan dan di lintasan, karena topi kuningnya, Anda bisa mengenalnya,” ucap Marquez dikutip GPOne.

    Rider kelahiran Cervera itu juga tak ambil pusing meski hubungan keduanya tak baik-baik saja. Adapun menurutnya kehadiran Rossi itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penggemarnya.

    Sebelumnya saat sesi Free Practice 1, Rossi juga tertangkap kamera tengah menonton dari pinggir lintasan. Pada saat kamera menyorot, Marquez persis melintas di depannya. Rossi terlihat tengah menunduk dan menatap ke handphone. Tak lama berselang, Rossi menengok ke arah kamera dan melambaikan tangan sembari tersenyum.

    (dry/din)

  • Nicholas Saputra hingga Wulan Guritno hadiri Upacara HUT RI di Istana

    Nicholas Saputra hingga Wulan Guritno hadiri Upacara HUT RI di Istana

    Aktris dan model Wulan Guritno menghadiri Upacara Detik-detik Proklamasi dalam rangka memperingati HUT Ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

    Nicholas Saputra hingga Wulan Guritno hadiri Upacara HUT RI di Istana
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Pekerja seni atau aktor Nicholas Saputra hingga aktris Wulan Guritno tampak menghadiri Upacara Detik-detik Proklamasi dalam rangka memperingati HUT Ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

    Nicholas Saputra tampak mengenakan busana adat modern, yakni jas berwarna biru navy, dengan kemeja putih, dipadu dengan kain batik berwarna hijau toska dan coklat muda. Peci berwarna cokelat yang memiliki motif segi empat melengkapi busana aktor film “Ada Apa dengan Cinta?” itu.

    “Pakai baju, ya ini lah sesuai dengan undangan,” kata Nicholas menjawab singkat pertanyaan awak media yang ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu.

    Nicho, sapaan akrabnya, menyatakan ia sangat menunggu kemeriahan dari Upacara Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta. Momen upacara pengibaran bendera ini, menurut dia, dirasa sangat spesial dan selalu ditunggu setiap tahun bagi aktor berusia 41 tahun itu.

    “Ya pasti menunggu ya selalu menunggu tiap tahun,” kata Nicho.

    Kehadirannya di Istana Merdeka untuk menyaksikan prosesi pengibaran bendera Merah Putih dalam memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ini merupakan kedua kalinya setelah pada 2024. Sementara itu, aktris dan model Wulan Guritno memilih mengenakan kebaya modern berwarna marun untuk mencerminkan daerah asalnya.

    “Dresscodenya baju Nusantara ya, baju adat tapi aku ya dimodernkan, karena aku dari Jawa Solo,” kata Wulan yang juga ibu dua anak tersebut.

    Kebaya Wulan tampak manis walau berlengan pendek. Bahan kebaya dari beludru itu membuat penampilannya semakin elegan. Busana itu dipadu dengan aksesoris pin berbentuk bunga berwarna emas, dan anting dengan warna serupa. Untuk mengantisipasi cerahnya hari, Wulan juga tak lupa mengenakan kacamata hitam.

    Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan. Peringatan HUT ke-80 RI akan dipusatkan di halaman Istana Merdeka dan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

    Presiden Prabowo Subianto akan memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Ada beberapa kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Sumber : Antara

  • 5 Inovasi Dianggap Paling Gagal Sepanjang Masa, Ada Nintendo & Crocs

    5 Inovasi Dianggap Paling Gagal Sepanjang Masa, Ada Nintendo & Crocs

    Jakarta, CNBC Indonesia — Tidak semua inovasi yang lahir dari kreativitas manusia bisa disebut berhasil. Sebagian bahkan dianggap gagal total karena membahayakan, tak berguna, atau sekadar membuat orang geleng-geleng kepala.

    Pekan lalu, Time merilis daftar 50 inovasi terburuk yang pernah ada. Dari sana, CNBC Indonesia merangkum lima produk yang dinilai paling gagal, datang dari berbagai bidang-mulai dari militer, teknologi, hingga fashion.

    Berikut daftarnya, dikutip Senin (14/8/2023):

    1. Agent Orange

    Inovasi ini muncul di era Perang Vietnam (1961-1971), saat pasukan Amerika Serikat menggunakan zat kimia mengandung herbisida untuk membongkar tempat persembunyian lawan. Sayangnya, dampaknya fatal. Paparan Agent Orange terbukti menyebabkan kanker, cacat lahir, hingga penyakit kronis lain. Ratusan ribu warga Vietnam dan sejumlah veteran AS jadi korban paparan 21 juta galon bahan tersebut.

    2. CueCat

    Pada akhir 1990-an, di tengah booming teknologi, lahirlah perangkat berbentuk kucing bernama CueCat. Fungsinya untuk memindai barcode khusus agar pengguna bisa langsung mengakses situs internet. Meski sempat didistribusikan gratis di seluruh AS, produk ini gagal total dan hanya menimbulkan kerugian besar.

    3. Nintendo Virtual Boy

    Sebelum era kacamata VR modern, Nintendo mencoba menghadirkan perangkat serupa bernama Virtual Boy pada 1995. Sayangnya, desainnya besar, daftar gamenya minim, dan harganya US$180. Hanya bertahan enam bulan di pasar, Virtual Boy akhirnya ditinggalkan, sementara Nintendo lebih sukses lewat Nintendo 64.

    4. Jaket Parasut

    Pada 1912, penemu Franz Reichelt mencoba ide jaket parasut yang diharapkan bisa menyelamatkan pilot jika melompat dari pesawat. Namun, percobaan perdananya di Menara Eiffel justru berakhir tragis. Reichelt tewas saat menguji penemuannya sendiri, dan ide itu pun masuk daftar kegagalan.

    5. Crocs

    Meski populer, sandal Crocs masuk daftar Time sebagai salah satu inovasi “buruk rupa”. Diperkenalkan pada 2002, Crocs awalnya berupa sandal karet sederhana sebelum berkembang jadi berbagai model, termasuk clogs, sepatu hak tinggi, hingga flat balet. Popularitasnya tak lantas menghapus kritik soal desainnya yang dinilai “jelek”.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kisah Profesor Kimia Terdakwa Pembunuhan Ubah Sidang Jadi ‘Ruang Kuliah’

    Kisah Profesor Kimia Terdakwa Pembunuhan Ubah Sidang Jadi ‘Ruang Kuliah’

    New Delhi

    “Apakah Anda seorang profesor kimia?” tanya hakim.

    “Ya,” jawab Mamta Pathak, menggenggam tangannya dengan hormat, memberi salam namaste.

    Mengenakan sari putih dan kacamata yang bertengger di hidungnya, pensiunan dosen ini berdiri di hadapan dua hakim di ruang sidang di Negara Bagian Madhya Pradesh, India Tengah.

    Dia berbicara seolah-olah sedang menyampaikan kuliah kimia forensik.

    “Dalam post-mortem,” ujarnya dengan suara gemetar namun tenang, “tidak mungkin membedakan antara luka bakar termal dan bekas luka bakar listrik tanpa analisis kimia yang tepat.”

    Di meja hakim, hakim bernama Vivek Agarwal mengingatkannya. “Dokter yang melakukan post-mortem mengatakan ada tanda-tanda sengatan listrik yang jelas.”

    Itu adalah momen yang langka, hampir surealis. Seorang perempuan berusia 63 tahun, yang dituduh membunuh suaminya dengan sengatan listrik, menjelaskan kepada pengadilan bagaimana reaksi asam dan jaringan mengungkapkan sifat luka bakar.

    Namun di pengadilan, pemaparan yang diberikan seorang ahli tidak cukup untuk membatalkan kasus pidana. Dalam perkara ini, seorang suami dibunuh dan motif pelakunya berakar pada kecurigaan dan perselisihan rumah tangga.

    Juli lalu, Pengadilan Tinggi India menolak banding Mamta Pathak. Badan peradilan itu menguatkan hukuman seumur hidup kepada Mamta yang terbukti membunuh suaminya, Neeraj Pathak, seorang pensiunan dokter, April 2021.

    Dalam persidangan Pathak mengajukan pembelaan yang berapi-api dan berargumentasi sendiri. Dia menyebut celah dalam autopsi, insulasi rumah, dan bahkan teori elektrokimia.

    Namun pengadilan menemukan bukti tidak langsung yang meyakinkan: Mamta membius suaminya dengan pil tidur, kemudian menyetrumnya.

    Di pengadilan, Mamta, seorang ibu dua anak, memeriksa berkas kasusnya yang menumpuk. Dia membolak-baliknya dengan penuh semangat.

    “Pak, bekas luka bakar listrik tidak dapat dibedakan antara ante-mortem [sebelum kematian] atau post-mortem [setelah kematian],” ujarnya mengutip dari sebuah buku forensik.

    “Bagaimana mereka [para dokter] menuliskannya sebagai bekas luka bakar listrik dalam [laporan] post-mortem?” ujarnya.

    Secara mikroskopis, luka bakar listrik tampak sama sebelum dan sesudah kematian, sehingga pemeriksaan standar tidak meyakinkan, kata para ahli.

    Studi yang lebih teliti terhadap perubahan kulit dapat mengungkapkan apakah luka bakar terjadi sebelum atau sesudah kematian, menurut sebuah makalah.

    Rekaman video ruang sidang menampilkan Mamta Pathak yang sedang membela kasusnya di pengadilan tinggi (BBC)

    Perdebatan spontan tentang reaksi kimia pun terjadi antara Mamta dengan hakim yang menyelidiki proses laboratoriumnya.

    Mamta berbicara tentang berbagai asam, menjelaskan bahwa perbedaan dapat dibuat menggunakan mikroskop elektron sesuatu yang tidak mungkin dilakukan di ruang post-mortem.

    Mamta mencoba menjelaskan kepada hakim tentang mikroskop elektron dan berbagai asam. Tiga pengacara perempuan di belakangnya tersenyum.

    Mamta melanjutkan penjelasannya. Dia mengatakan telah belajar hukum di penjara selama setahun.

    Sambil membolak-balik berkas-berkasnya dan mengutip buku-buku kedokteran forensik, ia menunjukkan dugaan celah dalam penyelidikan.

    Yang dia sebut antara lain, tempat kejadian perkara yang tidak diperiksa hingga tidak adanya ahli listrik dan forensik yang berkualifikasi di tempat kejadian perkara.

    “Rumah kami diasuransikan dari tahun 2017 hingga 2022, dan inspeksi menunjukkan bahwa rumah tersebut terlindungi dari kebakaran listrik,” ujarnya.

    Mamta memberi tahu pengadilan bahwa suaminya menderita tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

    Mamta juga berkata, penyebab kematian suaminya sebenarnya adalah penyempitan dan “pengapuran arteri koronernya akibat usia tua”.

    Dia menduga bahwa suaminya mungkin terpeleset dan mengalami hematoma. Namun tidak pernah ada pemindaian yang dilakukan untuk memastikan kondisi itu.

    Baca juga:

    Neeraj Pathak, 65 tahun, ditemukan tewas di rumah keluarganya pada 29 April 2021. Autopsi menyatakan bahwa sengatan listrik adalah penyebab kematian.

    Beberapa hari kemudian, Mamta ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan.

    Polisi menyita kabel listrik sepanjang 11 meter dengan steker dua pin, serta rekaman CCTV dari rumah pasangan tersebut. Enam tablet pil tidur ditemukan dalam strip berisi 10 tablet.

    Laporan post-mortem menyebut syok kardiorespirasi akibat arus listrik di beberapa lokasi sebagai penyebab kematian Neeraj, yang terjadi 36 hingga 72 jam sebelum otopsi yang dilakukan pada 1 Mei.

    “Tetapi mereka tidak menemukan sidik jari saya pada strip tablet tersebut,” kata Mamta kepada para hakim.

    Namun argumennya dengan cepat terbantahkan, membuat Hakim Agarwal dan Devnarayan Sinha tidak yakin.

    Selama hampir empat dekade, Mamta dan Neeraj Pathak menjalani kehidupan kelas menengah yang tampak harmonis di Chhatarpur, sebuah distrik di Madhya Pradesh.

    Mamta mengajar kimia di perguruan tinggi negeri setempat. Sementara Neeraj merupakan kepala petugas medis di rumah sakit milik pemerintah distrik.

    Pasangan ini membesarkan dua putra, satu menetap di luar negeri, dan yang lainnya tinggal serumah dengan ibunya.

    Neeraj pensiun secara sukarela pada tahun 2019 setelah 39 tahun menjadi dokter pemerintah dan kemudian membuka klinik swasta di rumah.

    Mamta Pathak mengajar kimia di perguruan tinggi negeri selama 36 tahun (BBC)

    Peristiwa kematian Neeraj terjadi pada pandemi Covid-19. Neeraj menunjukkan gejala Covid, dan diketahui tetap tinggal di lantai atas rumahnya.

    Mamta dan putranya, Nitish, tinggal di lantai bawah. Dua tangga dari lantai dasar menghubungkan kamar-kamar Neeraj ke galeri terbuka dan ruang tunggu klinik pribadinya. Di situ enam stafnya beraktivitas di antara laboratorium dan toko obat.

    Putusan pengadilan setebal 97 halaman menyatakan bahwa Mamta melaporkan bahwa suaminya, Neeraj, tidak sadarkan diri di tempat tidur pada 29 April. Namun Mamta tetapi tidak memberi tahu dokter atau polisi hingga 1 Mei.

    Mamta justru membawa putra sulungnya ke Jhansi yang berjarak lebih dari 130 kilometer tanpa alasan yang jelas.

    Keterangan itu dikatakan pengemudi mereka, yang kembali pada malam yang sama.

    Mamta mengaku tidak tahu bagaimana suaminya meninggal ketika dia melapor ke polisi.

    Di balik kematian ini, tersimpan pernikahan yang bermasalah.

    Para hakim menyoroti perselisihan rumah tangga yang telah berlangsung lama. Pasangan itu hidup terpisah. Mamta juga mencurigai suaminya berselingkuh.

    Pada pagi hari kematiannya, Neeraj menelepon seorang rekannya. Di sambungan telepon, dia menuduh Mamta “menyiksanya”, menguncinya di kamar mandi, menahan makanan selama berhari-hari, dan menyebabkan cedera fisik.

    Neeraj juga menuduh Mamta mengambil uang tunai, kartu ATM, kunci kendaraan, dan dokumen deposito berjangka bank.

    Putra Neeraj meminta bantuan dan menghubungi seorang teman yang kemudian melaporkannya ke polisi. Polisi itu kemudian menyelamatkan Neeraj dari apa yang disebut sebagai “penyekapan”.

    Pasangan itu pernah hidup terpisah belakangan ini, yang semakin memperkuat keraguan pengadilan.

    Mamta mengatakan kepada pengadilan bahwa dia adalah “ibu terbaik”. Dia menunjukkan kartu ucapan selamat ulang tahun dari anak-anaknya sebagai bukti.

    Mamta juga menunjukkan foto-foto dirinya sedang menyuapi suaminya dan foto-foto bersama keluarga.

    Namun, para hakim tetap bergeming. Mereka mencatat bahwa tanda-tanda kasih sayang seperti itu tidak menghapus motif.

    Bagaimanapun juga, menurut hakim, seorang “ibu yang penyayang” juga bisa menjadi “istri yang mencurigakan”.

    Lima puluh menit setelah menyampaikan pembelaannya, ketenangan Mamta goyah untuk pertama kalinya.

    “Saya tahu satu hal… saya tidak membunuhnya,” kata Mamta. Suaranya melemah.

    Di saat lain, dia mengaku, “Saya tidak tahan lagi.”

    Mencoba meredakan ketegangan, Hakim Agarwal berkomentar, “Anda pasti sudah terbiasa dengan ini… Anda pasti mengajar selama 50 menit di perguruan tinggi.”

    “40 menit, Pak. Tapi mereka anak-anak kecil,” kata Mamta.

    “Anak-anak kecil kuliah? Tapi jabatan Anda asisten profesor,” desak hakim.

    “Tapi mereka anak-anak, Pak,” jawabnya.

    “Jangan ceritakan kisah seperti itu kepada kami,” sela Hakim Agarwal tajam.

    Mamta berargumen bukan hanya sebagai terdakwa, tapi sebagai dosen yang mengubah ruang sidang menjadi laboratorium kimia.

    Dia berharap membuktikan ketidakbersalahannya melalui sains. Namun pada akhirnya, fakta-fakta yang ada terbukti lebih kuat daripada pelajaran yang dia dapatkan.

    (nvc/nvc)

  • Samsung Luncurkan Kacamata Pintar Tanpa AR, Fokus ke Fitur Praktis – Page 3

    Samsung Luncurkan Kacamata Pintar Tanpa AR, Fokus ke Fitur Praktis – Page 3

    Berbeda dari kacamata pintar konvensional yang menampilkan visual digital, produk ini mengandalkan desain sederhana yang menitikberatkan fungsi audio dan kamera.

    Laporan dari SEDaily menyebut ide ini pertama kali mencuat tahun lalu, dengan kemungkinan spesifikasi serupa Meta Ray-Ban Smart Glasses.

    Tanpa layar, perangkat ini berpotensi menjadi pilihan bagi pengguna yang lebih mengutamakan portabilitas, daya tahan baterai, dan kemudahan penggunaan ketimbang pengalaman AR penuh.

    Konsep seperti ini juga membuka peluang pasar baru di segmen konsumen yang membutuhkan perangkat untuk dokumentasi cepat, komunikasi hands-free, atau integrasi dengan layanan AI.

    Pendekatan minimalis ini membuat kacamata pintar lebih mirip perangkat gaya hidup daripada sekadar gadget teknologi tinggi.

  • HTC Vive Eagle Meluncur, Kacamata AI Ringan Penantang Ray-Ban Meta

    HTC Vive Eagle Meluncur, Kacamata AI Ringan Penantang Ray-Ban Meta

    Jakarta

    HTC resmi meluncurkan Vive Eagle, kacamata AI ringan yang dirancang untuk aktivitas sehari-hari. Produk ini digadang menjadi penantang langsung Ray-Ban Meta, menawarkan desain minimalis layaknya kacamata biasa namun dibekali teknologi canggih.

    Desain Ringan dengan Lensa ZEISS

    Berbobot hanya 49 gram, Vive Eagle mengusung lensa ZEISS untuk kualitas optik premium. Bagian bantalan hidung bisa disesuaikan, sedangkan gagang ergonomis memastikan kenyamanan penggunaan dalam jangka panjang.

    Sistem audio open-ear stereo dilengkapi driver besar dan bass virtual, menghadirkan suara spasial tanpa menutup suara sekitar. Cocok untuk menerima panggilan, merekam momen, hingga menerjemahkan menu tanpa perlu memegang ponsel.

    Performa Didukung Snapdragon AR1 Gen 1

    Vive Eagle ditenagai Qualcomm Snapdragon AR1 Gen 1, RAM 4 GB, dan penyimpanan internal 32 GB. Kameranya beresolusi 12 MP ultra-wide, mampu menghasilkan foto 3.024 × 4.032 piksel dan video 1.512 × 2.016 piksel pada 30fps.

    HTC menambahkan LED indikator perekaman di bingkai kanan untuk menjaga privasi orang sekitar. Lampu ini otomatis menyala saat kamera aktif dan perekaman akan berhenti jika kacamata dilepas atau LED terhalang.

    HTC Vive Eagle Foto: HTC

    Fitur AI dan Penerjemahan Real-Time

    Asisten suara Vive AI mendukung OpenAI GPT dan Google Gemini, memungkinkan pengguna memberi perintah suara untuk mengambil foto, membuat catatan, atau mencari rekomendasi tempat makan.

    Fitur unggulan lainnya adalah penerjemahan real-time untuk 13 bahasa, termasuk Inggris, Mandarin, Jepang, hingga Arab. Hasil terjemahan langsung diubah menjadi audio tanpa aplikasi tambahan.

    HTC Vive Eagle Foto: HTC

    Privasi dan Baterai

    HTC menegaskan seluruh data disimpan lokal dengan enkripsi AES-256 dan tidak digunakan untuk pelatihan AI. Perusahaan juga sedang menjalani sertifikasi ISO 27001 dan ISO 27701 untuk memperkuat keamanan.

    Baterai 235 mAh memungkinkan penggunaan hingga 36 jam dalam mode siaga atau 4,5 jam memutar musik. Pengisian cepat magnetik mengisi 50% baterai hanya dalam 10 menit.

    Kacamata ini mendukung Wi-Fi 6E, Bluetooth 5.3, serta kompatibel dengan iOS 17.6+ dan Android 10+ melalui aplikasi Vive Connect. Sertifikasi IP54 memastikan ketahanan terhadap air dan debu.

    HTC Vive Eagle Foto: HTC

    Harga dan Ketersediaan

    HTC Vive Eagle tersedia dalam warna transparan Hitam, Berry, Kopi, dan Abu-abu. Dibanderol NTD 15.600 (sekitar Rp8,2 juta), kacamata ini sudah bisa dipesan di Taiwan dengan penjualan resmi mulai 1 September 2025. Belum ada informasi terkait peluncuran global.

    (afr/afr)

  • 4
                    
                        Temui Massa Demo, Bupati Pati Sudewo Dilempari Sandal
                        Regional

    4 Temui Massa Demo, Bupati Pati Sudewo Dilempari Sandal Regional

    Temui Massa Demo, Bupati Pati Sudewo Dilempari Sandal
    Editor
    PATI, KOMPAS.com
    – Bupati Pati, Sudewo, akhirnya menemui massa aksi yang menuntut dirinya mundur pada Rabu (13/8/2025).
    Mengenakan kemeja putih lengan panjang, kacamata, dan peci hitam, Sudewo keluar dari mobil rantis polisi sekitar pukul 12.16 WIB untuk menyapa pengunjuk rasa.
    “Assalamualaikum wr wb. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat lebih baik,” ucap Sudewo dilansir dari Tribun Jateng.
    Polisi sempat meminta massa untuk tertib. Namun, saat menyapa dari mobil, Sudewo justru dilempari air minum kemasan dan sandal oleh massa.
    Ajudan dan anggota Brimob yang berada di dekatnya segera melindungi Sudewo menggunakan tameng.
    Lemparan dari massa terus mengarah hingga Sudewo terpaksa kembali masuk ke dalam mobil rantis.
    Aksi unjuk rasa yang menuntut Sudewo mundur itu pun berlangsung ricuh.
    Massa melempar air minum, memaksa menerobos gerbang kantor bupati, dan membakar satu unit mobil provos milik Polres Grobogan.
    Untuk mengurai kericuhan, polisi menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata.
    Protes ini dipicu kebijakan Bupati Sudewo yang menaikkan pajak sebesar 250 persen.
    Sudewo juga sempat menantang warga Pati yang tak terima dengan kenaikan itu untuk demo besar-besaran.
    Belakangan, Sudewo sudah meminta maaf soal pernyataannya itu serta membatalkan kenaikan PBB. Namun, massa tetap menggelar demonstrasi.
    Massa yang mengeklaim hadir lebih dari 50.000 orang meneriakkan yel-yel “Bupati harus lengser” dan “Turun Sudewo sekarang juga.”
    Bupati Sudewo baru menjabat sejak dilantik pada 18 Juli 2025.
    Namun, kurang dari sebulan memimpin, ia sudah menghadapi gelombang penolakan besar yang mendesaknya mengundurkan diri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.