Produk: kacamata

  • Dunia Hari Ini: Pria Australia Diduga Selundupkan Kokain ke Bali Mulai Disidang

    Dunia Hari Ini: Pria Australia Diduga Selundupkan Kokain ke Bali Mulai Disidang

    Anda sedang membaca laporan Dunia Hari Ini edisi 12 September 2025.

    Laporan utama kami hadirkan dari Bali, Indonesia.

    Sidang terduga penyelundup narkoba dimulai

    Sidang kasus seorang pria Australia yang dituduh terlibat dalam penyelundupan narkoba di Bali telah dimulai.

    Jaksa penuntut umum mengajukan tuntutan yang dapat berujung hukuman mati.

    Polisi menuduh Lamar Ahchee, 43 tahun, mengatur pengiriman 1,7 kilogram kokain senilai sekitar $1,1 juta kepada dirinya sendiri di Bali pada bulan Mei.

    Kokain tersebut diduga disembunyikan dan dibungkus dalam 206 bungkus cokelat Lindor Lindt.

    Jika terbukti bersalah mengimpor, mendistribusikan, menjual, atau menerima lebih dari satu kilogram kokain, Lamar dapat menghadapi hukuman mati, penjara seumur hidup, atau hukuman penjara lebih dari lima tahun.

    Rekaman CCTV terduga penembak Charlie Kirk

    FBI merilis rekaman CCTV “orang yang dicurigai” dalam pencarian pelaku penembakan yang menewaskan aktivis Charlie Kirk di sebuah universitas di Utah.

    Rekaman ini dikeluarkan setelah penemuan senapan yang diyakini dipakai untuk membunuh Charlie.

    ‘Influencer’ konservatif berusia 31 tahun itu ditembak saat berbicara di hadapan sekitar 3.000 orang di Utah Valley University di Orem, selatan Salt Lake City, Kamis kemarin.

    Rekaman CCTV menunjukkan seorang pria mengenakan pakaian gelap, topi dan kacamata hitam.

    Mantan presiden Brasil dipenjara 27 tahun

    Mahkamah Agung Brasil menyatakan mantan presiden Jair Bolsonaro bersalah karena merencanakan kudeta untuk tetap berkuasa, setelah ia kalah dalam pemilu 2022.

    Jair, 70 tahun, dijatuhi hukuman 27 tahun tiga bulan penjara dalam putusan kemarin.

    Putusan panel yang terdiri dari lima hakim agung ini menjadikan Jair sebagai mantan presiden pertama dalam sejarah Brazil yang dihukum karena menyerang demokrasi.

    Ada banyak bukti bahwa Jair bertindak “dengan maksud mengikis demokrasi dan institusi”, menurut Hakim Carmen Lucia.

    Wakil Presiden Sudan didakwa pembunuhan

    Wakil Presiden Sudan Selatan, Riek Machar, didakwa dengan pembunuhan, pengkhianatan, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Dakwaan dijatuhkan atas dugaan keterlibatannya dalam serangan milisi etnis terhadap pasukan federal pada bulan Maret.

    Beberapa jam setelah pengumuman menteri tersebut, Presiden Salva Kiir menskors Riek dari jabatannya.

    Dakwaan terhadap Riek dan penangguhannya ini memperkeruh perseteruan antara dua kubu politik utama negara itu, kubu lainnya dipimpin oleh Salva, yang sebelumnya terlibat dalam perang saudara 2013-2018 yang menewaskan sekitar 400.000 orang.

    Lihat juga Video: Polda Bali Gagalkan Penyelundupan Kokain, 1 WN Australia Ditangkap

  • Makanan Organik dan Peran Influencer, Tren Gaya Hidup Sehat Anak Muda
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 September 2025

    Makanan Organik dan Peran Influencer, Tren Gaya Hidup Sehat Anak Muda Regional 12 September 2025

    Makanan Organik dan Peran Influencer, Tren Gaya Hidup Sehat Anak Muda
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS. com – 
    Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sebuah kesadaran baru tengah bersemi di kalangan anak muda.
    Makanan organik, lari pagi, dan sesi di pusat kebugaran (gym) kini menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang digandrungi, meski tak jarang harus merogoh kocek lebih dalam dan menjadwalkan kegiatan dengan disiplin.
    Fenomena ini didorong oleh berbagai alasan: mulai dari kekhawatiran akan penyakit turunan, keinginan menjaga kebugaran, hingga sekadar mencoba resep sehat yang viral di beranda media sosial.
    Malika Ainda (23), seorang desainer grafis lepas di Semarang, adalah salah satu yang telah berjibaku dengan pola hidup sehat sejak ia memulai kuliah pada 2021.
    Baginya, ini bukan sekadar tren, melainkan sebuah investasi kesehatan jangka panjang.
    Ia mengaku khawatir melihat kasus penyakit serius seperti stroke atau kanker yang kini mulai menjangkit usia muda akibat kebiasaan buruk sehari-hari.
    “Aku masih punya kakek yang memiliki diabetes keturunan, karena kemungkinan diturunkan juga besar. Maka sebaiknya pun saya memulai gaya hidup ini sebagai pencegahan,” ucap Malika kepada Kompas.com pada Selasa (26/8/2025).
    Malika juga jujur mengakui, pada awalnya ia sempat merasa tidak percaya diri karena berat badan yang dianggap tidak ideal. Namun, seiring berjalannya waktu, kesadarannya bergeser dari sekadar penampilan fisik menjadi kesehatan holistik.
    “Dulu juga awalnya aku berpikir, olahraga dan melakukan gaya hidup sehat agar mempunyai tubuh ideal, tapi sekarang lebih ke kebugaran tubuh dan massa otot. Selain itu karena saya juga bekerja sebagai desainner grafis yang mengharuskan saya duduk berjam-jam maka menjaga pola hidup sehat juga diperlukan,” imbuhnya.
    Rahasia yang ia bagikan pun terdengar sederhana: mengurangi makanan manis dan memperbanyak jalan kaki.
    “Mulai tahun 2022 aku tuh dulu tuh makan sehari itu tiga kali sekarang makan dua kali sehari dan kadang secara berkala menggunakan nasi putih dan nasi merah. Dan ditambah mengkonsumsi buah-buahan,” jelasnya.
    Secara konsisten, ia menargetkan enam ribu langkah per hari, terutama pada akhir pekan.
    Mereka memotivasi jutaan anak muda untuk berolahraga, memilih makanan sehat, dan menjaga kesehatan mental.
    Peluang ini juga dilihat oleh Setyo Budi (53), pemilik Tanasurga, sebuah resto dan kafe organik di Salatiga. Ia mengakui media sosial, khususnya Instagram, menjadi jembatan utama untuk berinteraksi dengan pelanggan.
    “Kita awal-awal Tanasurga juga menggunakan influencer dan content creator yang khusus untuk masalah makanan, di Salatiga juga ada. Awal-awalnya kita menggunakan itu. Awalnya memang efeknya bagus ya,” ujar Budi.
    Restoran ini ia dirikan pada 2020, sebuah keputusan yang lahir dari perjalanan spiritual dan fisiknya setelah berhasil sembuh dari kanker kelenjar getah bening.
    “Tanasurga ini konsepnya dari kebun ke meja makan. Artinya, pengunjung bisa milih sayuran yang pada saat itu sudah siap panen untuk dimasak sesuai dengan selera mereka,” ujarnya.
    Budi menambahkan bahwa gaya hidup sehat sebenarnya lebih dari tren, bagi dia melakukan gaya hidup sehat adalah keberanian.
    “Pasar kami, adalah orang-orang yang mau mencoba. Tidak membatasi diri karena adanya mitos-mitos yang diciptakan kalau organik nggak enak, kalau organik nggak nendang,” imbuhnya.
    Meski Tanasurga Resto menggunakan konsep organik namun menariknya pengunjung bukan cuma dari Salatiga saja, namun juga dari Solo, Semarang, dan ada beberapa dari Jakarta.
    “Jadi dominan
    customer
    kami adalah keluarga daripada anak muda. Tetapi jika ada anak muda mengajak orang tuanya untuk datang ke sini artinya mengenalkan makanan minuman yang bersifat organik atau orang tua yang sudah aware dengan masalah kesehatan dan mereka ingin memperbaiki pola makan mereka sehingga mereka mengajak anaknya datang ke sini,” ungkapnya.
    Kristri Priyantara (38), seorang akademisi dan dosen Komunikasi di UIN Salatiga, melihat fenomena ini dengan kacamata kritis.
    Menurutnya, tren gaya hidup sehat anak muda merupakan fenomena yang menarik.
    Dia melihat, peran influencer kesehatan atau fitfluencer memang sangat krusial dalam membentuk tren di kalangan generasi muda.
    “Influencer kesehatan dan kebugaran, atau tadi disebut fit-fluencer ini memang akhirnya memegang peranan cukup krusial dalam membentuk tren ini, generasi gen Z memang haus mengkonsumsi informasi yang otentik, jujur, dan transparan,” jelasnya.
    Anak muda lebih antusias terhadap konten-konten kesehatan seperti tantangan, adanya kegagalan dalam perjalanan dalam proses menjaga gaya hidup sehat.
    Namun, Kristri mengingatkan bahwa tren ini adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ia mendorong gaya hidup yang lebih baik. Di sisi lain, ia bisa menciptakan tekanan psikologis baru.
    “Tren gaya hidup sehat anak muda itu bersifat holistik. Tetapi juga pedang bermata dua karena ini juga punya efek negatif. Efek negatifnya, kadang kala mereka juga menjadi menggambarkan tubuh yang ideal itu kayak apa sih, gitu, ya. Kemudian dia menggambarkan oh, sehat itu harus kayak apa sih, gitu sampai enggak makan dan lain sebagainya,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jangan Lakukan 3 Hal Ini saat Perpanjang SIM Online, Pokoknya Jangan!

    Jangan Lakukan 3 Hal Ini saat Perpanjang SIM Online, Pokoknya Jangan!

    Jakarta

    Ada tiga hal yang harus dihindari saat perpanjang SIM online. Berikut ini penjelasannya.

    Perpanjang SIM (Surat Izin Mengemudi) bisa dilakukan secara online. Kamu nggak perlu lagi datang ke Satpas pagi-pagi, antre, bahkan sampai harus cuti kerja lantaran SIM bisa diperpanjang secara online. Terpenting kamu punya ponsel dan sudah mengunduh aplikasi Digital Korlantas. Perpanjangan SIM secara online pun bisa dilakukan dengan mudah.

    3 Hal yang Harus Dihindari saat Perpanjang SIM Online

    Namun demikian, ada beberapa hal yang harus dihindari saat memperpanjang SIM secara online. Berikut ini tiga hal yang tak boleh dilakukan saat perpanjang SIM online dikutip dari laman Instagram Digital Korlantas.

    1. Jangan melakukan pengajuan perpanjangan terlalu mepet dengan batas masa aktif SIM.
    2. Submit pas foto asal-asalan dan tidak sesuai ketentuan
    3. Foto tanda tangan di kertas bergaris dan menggunakan tinta selain hitam

    Untuk diketahui, proses perpanjangan SIM memerlukan waktu 3-7 hari kerja, itu pun tergantung dari antrean. Bila antrean di Satpas mengalami lonjakan, maka butuh waktu yang lebih panjang. Kamu yang mau perpanjang SIM secara online, setidaknya bisa melakukan perpanjangan 90 hari sebelum masa berlaku habis. Atau bisa juga melakukan perpanjangan 30 hari sebelumnya.

    Urusan mengunggah foto saat perpanjang SIM online juga tak bisa sembarangan. Foto yang terlihat gigi, foto menggunakan aksesori, foto menggunakan hijab berwarna biru, foto menggunakan background selain biru, foto fisik yang difoto ulang, foto menggunakan kacamata, serta foto dengan background biru editan adalah contoh-contoh yang bikin proses perpanjangan SIM online kamu jadi gagal. Pastikan kamu mengunggah foto sesuai dengan ketentuan serta tak melakukan kesalahan di atas serta resolusinya 480 x 640 pixel.

    Selanjutnya, foto tanda angan juga tidak bisa asal. Untuk tanda tangan difoto di atas kertas putih. Foto tanda tangan yang tak sesuai bisa menggagalkan proses perpanjangan SIM online. Beberapa kegagalan yang kerap ditemukan saat foto tanda tangan di atas kertas putih yaitu:

    – Foto tanda tangan di atas kertas bergaris
    – Foto tanda tangan menggunakan tinta selain hitam
    – Foto tanda tangan berbayang

    (dry/din)

  • Hoegeng Corner Hadir Lagi, As SDM Kapolri Harap Jadi Motivasi Anggota Polri

    Hoegeng Corner Hadir Lagi, As SDM Kapolri Harap Jadi Motivasi Anggota Polri

    Jakarta

    Hoegeng Corner kembali hadir pada tahun ini. Asisten SDM Kapolri, Irjen Anwar, berharap Hoegeng Corner dapat menjadi ajang untuk memotivasi anggota Polri bekerja lebih baik lagi.

    “Harapan saya gini ya, ini mewakili organisasi ya, bahwa kita ini menjaring Polri-Polri yang betul-betul mempunyai dedikasi, loyalitas, dan lain sebagainya itu dalam melayani masyarakat,” kata Irjen Anwar dalam wawancara yang ditayangkan di detikSore, Kamis (11/9/2025).

    Irjen Anwar menjelaskan masih banyak polisi yang berprestasi dan bekerja penuh pengabdian kepada masyarakat. Dia ingin mereka yang benar-benar bekerja untuk rakyat itu diberikan penghargaan sehingga hal itu bisa menjadi motivasi bagi polisi lain.

    “Rupanya setelah kita lihat ada, ada karena dia berprestasi mempunyai prestasi yang lebih di antara yang lainnya, kita berikan reward. Tujuannya apa? Biar memotivasi yang lain. Biar dia menularkan kepada yang lain gitu,” ujar Irjen Anwar.

    Mantan Kapolda Bengkulu itu menjelaskan Hoegeng Corner merupakan program untuk menjaring polisi-polisi teladan di seluruh daerah di Indonesia. Bedanya dengan Hoegeng Awards yang berbasis usulan masyarakat, Hoegeng Corner ini merupakan usulan dari internal Polri.

    “Jadi dari internal diajukan. Kemudian diseleksi dengan kerja sama dengan detikcom terutama ya. Kita hanya menyampaikan saja bahwa. Anggota saya ini bagus. Orangnya pintar misalnya kan gitu ya. Orangnya ini sangat sosial dan sebagainya. Silahkan diuji benar atau enggak. Sehingga kalau yang menilai polisi bisa saja itu tidak adil. Atau kurang fair. Tapi kalau yang menilai dari tim. Dari segala aspek. Saya pikir itu lebih ideal,” kata Irjen Anwar.

    Irjen Anwar menjelaskan Hoegeng Corner ini akan melengkapi kegiatan Hoegeng Awards. Nantinya mereka yang masuk dalam kandidat Hoegeng Corner dan mendapatkan pengakuan positif dari masyarakat juga akan ikut dibawa ke dalam seleksi Hoegeng Awards tahun selanjutnya.

    “Kalau dari Hoegeng Awards. Itu beda lagi kan. Itu yang diajukan oleh masyarakat. Hal ini apabila kita gabung. Akan menjadi sesuatu hal yang menarik. Dari kacamata internal polisi itu. Mendapatkan reward. Kemudian dari masyarakat juga mendapatkan legalitas. Ini lebih baik,” ujar dia.

    Tentang Hoegeng Corner

    Hoegeng Corner merupakan program kerja sama Staf SSDM Polri dengan detikcom untuk menjaring polisi-polisi teladan dari seluruh penjuru negeri.

    Figur polisi teladan dan berprestasi yang diangkat di Hoegeng Corner berasal dari usulan satwil/satker Polri. Ada lima kategori dalam Hoegeng Corner 2025, yaitu Polisi Berdedikasi, Polisi Inovatif, Polisi Pelindung Perempuan dan Anak, Polisi Tapal Batas dan Pedalaman, serta Polisi Berintegritas.

    Proses seleksi kandidat Hoegeng Corner 2025 akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, Biro SDM Polda maupun penanggung jawab fungsi SDM di masing-masing Satker Mabes Polri akan melakukan penjaringan internal.

    Selanjutnya setiap Satker dan Satwil mengirimkan anggota-anggota teladannya yang terpilih ke form pengusulan detikcom. Usulan para polisi teladan ini sesuai dengan lima kategori yang ada di Hoegeng Corner 2025.

    Setelah itu, para kandidat yang terpilih akan dihubungi dan diwawancara oleh tim detikcom. Mereka juga akan tampil untuk diwawancara di program detikPagi.

    Selanjutnya, para kandidat Hoegeng Corner yang sudah diberitakan dan mendapatkan respons positif dari masyarakat akan dibawa ke seleksi Hoegeng Awards 2025. Meski Hoegeng Corner berasal dari usulan internal kepolisian, prinsip-prinsip yang menjadi nafas Hoegeng Awards yakni keterlibatan publik, tetap diterapkan di dalamnya. Hanya kandidat yang diakui kiprahnya oleh masyarakat sekitar, yang dibawa ke ajang Hoegeng Awards.

    (knv/fjp)

  • 7
                    
                        Waspadalah Ketika Gen Z Mulai Naik Darah
                        Nasional

    7 Waspadalah Ketika Gen Z Mulai Naik Darah Nasional

    Waspadalah Ketika Gen Z Mulai Naik Darah
    Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.
    PERISTIWA
    mengejutkan yang terjadi di Nepal tentu disebabkan oleh banyak faktor, tak berbeda dengan demonstrasi besar-besaran di Indonesia tempo hari.
    Namun, biasanya faktor-faktor tersebut membutuhkan pemicu. Dan di Nepal pemicunya adalah kebijakan pemerintahnya yang memberlakukan larangan terhadap sekitar 26 platform media sosial besar, termasuk Facebook, X (Twitter), YouTube, Instagram, WhatsApp, dan lainnya, pada awal September 2025.
    Media sosial adalah separuh dari kehidupan dari Gen Z. Sehingga cukup bisa dipahami mengapa kebijakan tersebut mendadak menjadi pemicu pecahnya amarah “Gen Z” di Nepal, lalu membuat mereka turun ke jalan, dan berakhir dengan pertunjukan kemarahan atau amuk massa yang jauh lebih masif dibanding Indonesia.
    Sebenarnya, kebijakan pelarangan sebagian besar platform media sosial di Nepal bukan karena pemerintahannya benar-benar ingin melarang.
    Jika kita dalami, penyebab utamanya adalah kegagalan, boleh jadi disengaja atau hanya kebetulan, dari platform-platform tersebut untuk mendaftarkan diri pada pemerintahan Nepal, sebagaimana telah diminta sebelumnya.
    Pemerintah Nepal terpantau telah memberikan tenggat selama tujuh hari sejak 28 Agustus 2025, bagi perusahaan media sosial untuk mendaftar kepada pemerintah dan telah menetapkan kantor di mana pendaftaran harus dilakukan beserta pejabat pengaduan yang bisa dihubungi.
    Namun platform-platform besar itu gagal mematuhi tenggat waktu tersebut, sehingga membuat pemerintah Nepal terpaksa harus memutuskan untuk memblokir akses terhadap platform-platform tersebut pada 4 September 2025.
    Di satu sisi, pemerintah Nepal memang gagal memberikan narasi yang memuaskan atas kebijakan pelarangan tersebut.
    Di sisi lain, pemerintah Nepal justru menyampaikan bahwa tujuan larangan adalah untuk menangani penyebaran misinformasi,
    hate speech,
    dan kehadiran platform-platform tanpa ikatan regulasi yang jelas.
    Walhasil, banyak pengamat dan kelompok hak asasi manusia akhirnya melihat narasi tersebut sebagai bentuk sensor dan upaya pembungkaman atas kebebasan berekspresi (
    freedom of speech
    ).
    Menanggapi itu, pada 8 September 2025, aksi unjuk rasa besar terjadi di Kathmandu, khususnya di sekitar Gedung Parlemen dan area Maitighar Mandala.
    Ribuan pemuda yang tergabung dalam gerakan “Protes Gen Z” turun ke jalan, menuntut pencabutan larangan terhadap media sosial sambil menyoroti isu korupsi dan pengangguran.
    Demonstrasi yang semula damai kemudian berubah menjadi perlawanan yang diiringi oleh kekerasan.
    Di sisi lain, Kepolisian mulai menggunakan gas air mata, peluru karet, dan bahkan peluru tajam. Sehingga 19 orang setidaknya tercatat tewas dalam bentrokan tersebut, yang membuat perlawanan justru semakin menjadi-jadi.
    Larangan media sosial bukan hanya penyebab langsung demonstrasi, tetapi juga simbol atau semacam pemicu dari ketegangan, terutama antara generasi muda dan pemerintahan setempat.
    Ketegangan tersebut khususnya terkait masalah korupsi, kebebasan berpendapat, dan frustrasi terhadap masa depan para generasi muda, sebagaimana analisis saya terhadap perlawanan sosial di Indonesia tempo hari.
    Selama ini, platform-platform media sosial sudah lazim menjadi sarana utama bagi generasi muda Nepal untuk menyuarakan kritik, menyebarkan informasi, dan mengorganisir aksi.
    Ketika akses itu dicabut secara tiba-tiba, tidak pelak dianggap sebagai serangan langsung terhadap ruang digital yang mereka anggap milik bersama. Ekspresipun akhirnya berpindah ke dunia nyata.
    Dengan kata lain, demonstrasi yang berujung kerusuhan di Nepal mencerminkan akumulasi ketidakpuasan sosial-ekonomi yang sudah cukup dalam dan lama di satu sisi dan bersifat multidimensi di sisi lain.
    Krisis harga kebutuhan pokok, terutama bahan makanan dan energi, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong masyarakat bak air bah berbondong-bondong turun ke jalan.
    Lonjakan inflasi yang tidak seimbang dengan pertumbuhan pendapatan rumah tangga membuat kelompok kelas menengah ke bawah dan masyarakat miskin semakin terdesak secara sosial dan ekonomi.
    Selain faktor ekonomi, ada dimensi struktural di dalam masyarakat Nepal yang memperburuk situasi.
    Sistem politik yang masih rapuh pasca-transformasi republik sering kali gagal memberikan respons cepat terhadap kebutuhan rakyat.
    Elite politik kerap terjebak dalam persaingan kekuasaan yang dangkal, sementara kebijakan publik yang pro-rakyat gagal dihadirkan.
    Ketidakpuasan publik terhadap korupsi, birokrasi yang lamban, dan kesenjangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan turut menambah rasa frustrasi generasi muda.
    Kombinasi ini melahirkan persepsi bahwa negara tidak hadir untuk melindungi dan bekerja demi rakyatnya di dalam masa krisis.
    Kerusuhan yang terjadi juga mengindikasikan adanya ketegangan antara generasi muda dengan struktur sosial lama.
    Anak muda Nepal yang sudah lama berhadapan dengan tingkat pengangguran tinggi merasa tidak memiliki masa depan yang pasti di dalam negeri mereka sendiri.
    Banyak dari generasi muda Nepal ini, terutama Gen Z, bermigrasi ke luar negeri, terutama ke Timur Tengah atau India, untuk mencari penghidupan.
    Ketika peluang domestik semakin sempit dari hari ke hari, frustrasi mereka menjadi semakin mudah bertransformasi menjadi aksi-aksi massif yang frontal.
    Demonstrasi pun akhirnya menjadi wadah ekspresi politik sekaligus pelarian emosional atas kekecewaan yang sudah menumpuk bertahun-tahun.
    Masalah-masalah yang dirasakan oleh masyarakat Nepal tersebut berpadu dengan lemahnya kapasitas negara dalam mengelola demonstrasi.
    Aparat keamanan sering kali bertindak represif, mirip dengan di Indonesia, yang justru memperburuk ketegangan dan memicu eskalasi kerusuhan.
    Bukannya menjadi sarana mediasi, intervensi aparat malah memperlihatkan wajah negara yang cenderung mengutamakan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri.
    Hal tersebut tak pelak memperkuat narasi oposisi bahwa pemerintah tidak berpihak pada rakyat, melainkan hanya menjaga status quo bagi elite politik dan ekonomi yang sudah sedari dulu hidup dalam kemewahan.
    Pun tak berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, sebagaimana sempat saya bahas dalam beberapa tulisan terdahulu, dari perspektif sosial-ekonomi, demonstrasi masif di Nepal merepresentasikan jurang ketidaksetaraan yang makin menganga.
    Pertumbuhan ekonomi Nepal memang lebih banyak dinikmati oleh kalangan terbatas di perkotaan. Sementara sebagian besar masyarakat kelas bawah dan pedesaan justru masih hidup dengan keterbatasan infrastruktur, layanan kesehatan, akses pendidikan bahkan pangan.
    Ketimpangan ini menciptakan persepsi dan rasa ketidakadilan sosial di tengah-tengah generasi muda Nepal, yang hanya membutuhkan satu trigger untuk berubah menjadi ledakan sosial berupa protes masal.
    Walhasil, kerusuhan pada akhirnya bukan lagi tentang harga barang atau kebijakan jangka pendek, tetapi berubah menjadi isu kegagalan sistemik dalam mendistribusikan kesejahteraan secara adil kepada masyarakat Nepal.
    Tak pula bisa dipungkiri ada
    effect domino
    dari gerakan demonstrasi masif yang terjadi di Indonesia jelang akhir Agustus lalu.
    Jika diperhatikan secara komparatif di media-media sosial, terutama di Asia dan Asia Tenggara,
    effect domino
    dari Indonesia memang terjadi, terutama di negara-negara seperti Filipina, Thailand, dan tentunya Nepal ini.
    Effect domino
    terjadi di negara-negara yang pemerintahannya dianggap cenderung korup, oligarkinya kuat, atau politik dinastinya menonjol, pun negara yang masih mempertahankan sistem tradisional seperti di Nepal, tapi kinerja penguasanya cenderung dianggap sangat tidak memuaskan.
    Namun, negara-negara yang memiliki sistem pemerintahan yang kuat, tingkat konsolidasi elitenya juga sangat tinggi, sekalipun tidak terlalu demokratis, tapi berkinerja baik, seperti Singapura, banyak sedikitnya juga Malaysia,
    effect domino-
    nya sangat mudah ternetralisasi oleh publik negara itu sendiri.
    Sementara negara-negara yang memang sudah didominasi oleh elite politik dan militer, hampir bisa dipastikan sulit untuk terimbas efek domino, karena ruang publiknya cenderung dikontrol secara ketat.
    Salah satu indikasi
    effect domino
    tersebut di Nepal adalah bendera
    One Piece
    yang juga digunakan di Nepal dan cukup masif beredar di media sosial Filipina dan Thailand.
    Di Nepal, memang banyak demonstran muda mengibarkan bendera hitam bergambar tengkorak dengan topi jerami alias ikon Straw Hat Pirates dari manga/anime
    One Piece
    yang digadang-gadang sebagai simbol perlawanan terhadap sensor dan korupsi pemerintah.
    Lantas pertanyaannya, mengapa Gen Z?
    Tentu tidak berbeda dengan Indonesia tempo hari. Gen Z di Nepal jumlahnya juga sangat besar. Di Indonesia, Gen Z menjadi generasi terbesar, sekitar 26 persen dari total penduduk berdasarkan data Pemilu 2024 lalu.
    Apalagi jika memakai kacamata sosiolog Hungaria Karl Mannheim, misalnya, generasi bukan hanya soal usia biologis, melainkan juga kesadaran kolektif yang terbentuk melalui pengalaman historis bersama.
    Gen Z dan Gen Milenial sudah sulit dipisahkan jika keduanya berada pada isu yang sama.
    Gen Z di Nepal tak berbeda dengan Gen Z di belahan dunia lainnya. Mereka tumbuh di era digitalisasi global, keterhubungan yang intens melalui media sosial, serta ekspektasi pada mobilitas sosial yang lebih baik.
    Namun, ketika harapan tersebut berbenturan dengan realitas struktural berupa pengangguran, ketimpangan, dan yang aktual kini sensor digital, misalnya, maka otomatis terbentuklah kesadaran kolektif untuk melawan.
    Demonstrasi pun menjadi ekspresi politis dari “unit generasional” yang merasa hak-hak fundamental mereka telah diabaikan. Dan ekspresi tersebut ternyata merepresentasikan perasaan publik secara umum. Klop sudah.
    Dari perspektif teori ruang publik Jürgen Habermas, misalnya, media sosial berfungsi sebagai arena deliberasi dan artikulasi kepentingan publik.
    Bagi Gen Z, tak terkecuali di Nepal, platform digital seperti Facebook, Instagram, dan X bukan sekadar alat komunikasi, tetapi ruang politik yang memungkinkan mereka membangun identitas, solidaritas, dan narasi tandingan terhadap negara.
    Sehingga larangan media sosial yang diberlakukan pemerintah akan serta-merta dilihat sebagai upaya menutup ruang publik digital, yang justru mempercepat mobilisasi berpindah ke jalanan.
    Dengan kata lain, ketika ruang komunikasi formal dibatasi, generasi muda akan mencari kanal ekspresi alternatif melalui aksi kolektif, yang berpotensi berujung kerusuhan jika keresahan sudah mencapai titik “kemuakan kelas dewa”.
    Laurie Rice dan Kenneth Moffett di dalam buku mereka, “The Political Voices of Generation Z”(2021), mengafirmasi mengapa Gen Z cenderung tidak sama dengan generasi sebelumnya di dalam berekspresi, karena mereka lebih progresif dan berani.
    Gen Z, kata Rice dan Moffett, memiliki orientasi politik yang cenderung lebih progresif dibandingkan generasi Milenial maupun generasi X.
    Dari sisi pandangan, gen Z lebih terbuka terhadap keberagaman, lebih peduli pada inklusivitas, dan lebih getol menuntut transparansi dari institusi politik.
    Bahkan kedua penulis ini menemukan bahwa tingkat kepercayaan Gen Z terhadap institusi tradisional, seperti partai politik dan lembaga pemerintah, cenderung rendah.
    Hal ini menimbulkan pola partisipasi yang lebih banyak bergerak di luar sistem formal, misalnya melalui gerakan sosial atau kampanye digital.
    Kendati demikian, dalam hemat saya, pola tersebut berlangsung dalam kondisi normal. Jika titik didihnya sudah tercapai, pemicunya tepat, maka pembakaran dan perlawanan masif akan menjadi model partisipasi yang masuk akal.
    Dengan kata lain, toh Gen Z memang sudah kurang percaya pada institusi elite dan pemerintahan.
    Lalu, saat institusi-institusi ini melakukan hal-hal di luar etika dan kewajaran, bahkan terkesan meremehkan masyarakat banyak, termasuk generasi muda, apalagi sampai membatasi ruang gerak generasi muda, maka hal-hal di luar nalar dan perkiraan pun akhirnya bisa masuk akal di mata para Gen Z.
    Singkat kata, sebelum mengakhiri tulisan ini, saya ingin berpesan kepada pemerintah bahwa diakui atau tidak, pemerintahan hari ini di sini dimenangkan oleh Generasi Z. Bahkan suara generasi yang satu ini menjadi penentu pemilihan tempo hari.
    Di permukaan, Gen Z memang mudah terpukau populisme, bahkan hanya dengan tarian dan jogetan ala kadarnya.
    Namun, dalam hemat saya, hal itu baru sekedar gambaran preferensi dan kesukaan politik semata, belum menjadi gambaran kepercayaan penuh.
    Maka raihlah kepercayaan penuh dari generasi ini, dengan perbaikan yang berarti di segala lini sekaligus benar-benar menyentuh akar persoalan, jika tak ingin “grievances” dari Gen Z kita berubah menjadi “Revenge”.
    Gen Z memang mudah terpukau, tapi tidak berarti mereka tak kritis dan tak bernyali seperti yang terjadi di Nepal itu. Mohon dicatat!
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI kemarin, cagar budaya Jakarta hingga isu kenaikan tarif parkir

    DKI kemarin, cagar budaya Jakarta hingga isu kenaikan tarif parkir

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada Rabu (10/9) kemarin, mulai dari cagar budaya Jakarta hingga isu kenaikan tarif parkir.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Pemprov DKI tetapkan 9 objek cagar budaya pada 2025

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menetapkan sebanyak sembilan objek yang tersebar di wilayah ibu kota sebagai cagar budaya sepanjang 2025.

    Kepala Bidang Pelindungan Kebudayaan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Linda Enriany saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan objek yang ditetapkan sebagai cagar budaya itu terdiri dari bangunan, struktur, dan benda.

    Selengkapnya di sini

    2. JK lantik dewan kehormatan dan pengurus provinsi PMI di Balai Kota

    Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla melantik dewan kehormatan dan pengurus provinsi PMI masa bakti 2025-2030 di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

    Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK berpesan agar para pengurus provinsi dan dewan kehormatan selalu memiliki kesiapan dalam menolong masyarakat.

    Selengkapnya di sini

    3. Pramono bantah isu soal kenaikan tarif parkir di Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo membantah ada isu yang beredar, terkait rencana kenaikan tarif parkir di Ibu Kota.

    “Jadi, sampai hari ini, belum ada rencana kenaikan tarif parkir. Sehingga apa yang disampaikan, saya nggak tahu siapa yang menyampaikan itu, itu tidak benar,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu

    Selengkapnya di sini

    4. Pengelola ungkap banjir di Pasar Cipulir akibat dampak proyek SDA

    Perumda Pasar Jaya sebagai pengelola Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, mengungkapkan banjir yang terjadi di pasar tersebut merupakan dampak dari proyek saluran air (drainase) yang belum rampung milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

    “Banjir itu dari air hujan deras dari jalanan karena proyek SDA yang pembuatan saluran itu ditutup,” kata Asisten Perawatan Area 10 Perumda Pasar Jaya Aji Prasetyo saat ditemui di Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    5. Plaza 2 Mall Blok M sepi pengunjung setelah ditinggal pedagang

    Plaza 2 Mall Blok M terpantau sepi setelah ditinggalkan oleh para pedagang akibat kenaikan harga sewa kios di lokasi tersebut.

    Pada Rabu, hingga pukul 11.00 WIB, di lokasi itu hanya terlihat beberapa toko yang buka, di antaranya toko kacamata, layanan servis aksesoris, agen warung, toko kue, serta sejumlah gerai makanan ringan. Namun, sebagian besar kios tampak tutup.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggaran Transportasi 2026 Lebih Rendah Bisa Picu Disrupsi Angkutan

    Anggaran Transportasi 2026 Lebih Rendah Bisa Picu Disrupsi Angkutan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat mengkhawatirkan adanya disrupsi pada operasional angkutan umum imbas anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2026 yang lebih rendah dari 2024 maupun harapan awal. 

    Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro menilai penghematan anggaran—termasuk subsidi—yang berlanjut selama pemerintahan Prabowo menuntut Kemenhub untuk menentukan prioritas secara seksama.

    “Prioritas harus ditentukan agar anggaran yang terbatas dapat optimal mencapai kinerja yang ditargetkan, seperti keselamatan, konektivitas, dan transformasi tata kelola,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (10/9/2025).  

    Tory menegaskan bahwa subsidi transportasi publik tidak dapat dilihat hanya dari kacamata sektoral, karena kemanfaatannya melampaui lingkup bidang transportasi. 

    Di mana subsidi turut memberikan dampak yang jauh lebih luas. Tidak hanya membuat ongkos perjalanan lebih murah, tetapi juga meningkatkan akses masyarakat ke pendidikan, kesehatan, mengatasi kemacetan, hingga memperbaiki kualitas hidup secara umum. 

    Menurut Tory, hal tersebut tinggal bergantung pada Kemenhub, apakah akan memprioritaskan subsidi atau tidak.  

    “Tinggal prioritas atau tidak? Dan bagaimana tata kelola kerjasama dengan pemda agar menjadi stimulus bagi penyediaan layanan angkutan umum,” tuturnya.

    Adapun untuk tahun depan, pagu anggaran Kemenhub yang tercantum dalam RAPBN 2026 tercatat senilai Rp28,49 triliun. Meningkat sekitar Rp4,08 triliun dari pagu indikatif yang senilai Rp24,4 triliun.  

    Meski demikian, jatah anggaran untuk tahun depan tersebut masih jauh dari kebutuhan anggaran Kemenhub yang idealnya direncanakan senilai Rp48,89 triliun. 

    Belum lagi, alokasi anggaran yang disiapkan untuk subsidi layanan angkutan perkotaan TA 2026 senilai Rp82,67 miliar.

    Anggaran program buy the service (BTS) Kemenhub terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan. Khusus pada 2025 posisinya bahkan turun 60% dari semula Rp437,89 miliar (2024) menjadi Rp177,49 miliar pada 2025. 

    Penurunan tersebut sejalan dengan berkurangnya layanan koridor yang akan dilayani. Rencananya, layanan BTS akan bersisa di 6 kota lama dengan 12 koridor serta dua kota baru. Penentuan layanan koridor masih menunggu kajian lebih lanjut.  

    Sementara itu, sepanjang 2024 Kemenhub mengadakan layanan BTS di 11 kota dengan total 46 koridor yang dilayani. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp429,79 miliar. Tren penurunan pagu anggaran terjadi sejak tahun anggaran 2023. Saat itu, layanan BTS Kemenhub memiliki pagu anggaran mencapai Rp582,98 miliar dengan realisasi sebesar Rp573,36 miliar.   

    Selanjutnya, pada 2022, Kemenhub menganggarkan Rp552,91 miliar untuk layanan BTS yang berada di 10 kota dan 51 koridor. Pada 2021 anggaran senilai Rp312,25 miliar layanan BTS di 5 kota dan 26 koridor. Sementara pada tahun pertamanya atau pada 2020, pagu anggaran BTS Kemenhub hanya Rp51,83 miliar dengan layanan di 5 kota dan 19 koridor.

    Adapun untuk tahun depan, layanan tersebut akan diprioritaskan untuk lima lokasi lanjutan. Di antaranya Banyumas, Manado, Balikpapan, Bekasi, serta Depok.

  • Cara Cepat Membuat Pas Foto Background Merah untuk CV di Rumah

    Cara Cepat Membuat Pas Foto Background Merah untuk CV di Rumah

    Di pasar kerja Indonesia yang kompetitif, CV Anda adalah jabat tangan pertama. Sebelum perekrut membaca pengalaman Anda, mata mereka seringkali langsung tertuju pada foto Anda. Foto tersebut dapat secara instan menciptakan kesan pertama yang kuat. Untungnya, Anda bisa membuat pas foto profesional sendiri dengan tool online untuk edit background merah gratis, dan semua beres dalam hitungan menit.

    Foto CV yang tepat menunjukkan bahwa Anda serius dan memperhatikan detail. Sebaliknya, foto yang asal-asalan bisa memberikan kesan negatif. Anda tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan uang di studio foto. Panduan ini akan menunjukkan cara membuat foto CV berkualitas studio dari rumah, yang secara spesifik memenuhi syarat latar belakang merah yang paling umum dibutuhkan.

    Aturan Tidak Tertulis untuk Foto CV Profesional di Indonesia
    Untuk memberikan kesan yang tepat, foto CV Anda perlu mengikuti beberapa standar profesional yang berlaku umum di Indonesia. Anggap saja ini sebagai checklist Anda sebelum melampirkan foto di lamaran kerja.

    1. Latar Belakang Merah yang Standar

    Latar belakang atau background adalah elemen paling krusial. Untuk keperluan formal di Indonesia, terutama untuk lamaran kerja swasta dan pembuatan dokumen seperti SKCK, latar belakang berwarna merah solid adalah standar yang paling umum dan diterima secara luas. Warna ini memberikan kesan yang tegas, formal, dan fokus pada kandidat. Meskipun warna biru terkadang juga digunakan (biasanya untuk KTP atau keperluan instansi pemerintah tertentu), warna merah adalah pilihan paling aman untuk sebagian besar kebutuhan profesional dan universitas.

    2. Pakaian yang Formal dan Rapi

    Pakaian Anda secara langsung mencerminkan citra profesional Anda. Pilihan terbaik dan paling aman adalah kemeja putih berkerah yang dilapisi dengan blazer berwarna gelap seperti hitam atau biru tua. Ini adalah standar emas untuk foto CV. Jika tidak memiliki blazer, kemeja batik yang rapi dan tidak terlalu mencolok juga bisa menjadi alternatif yang baik untuk beberapa industri. Yang terpenting, pastikan pakaian Anda sudah disetrika licin dan tidak kusut, karena detail kecil ini sangat terlihat di foto potret. Hindari sama sekali menggunakan kaos (t-shirt) atau atasan tanpa lengan.

    3. Pose dan Ekspresi yang Profesional

    Cara Anda berpose dan berekspresi sangat penting untuk menunjukkan kepercayaan diri dan keramahan. Arahkan tubuh dan wajah lurus ke depan menghadap kamera, dengan kedua bahu sejajar dan tidak miring. Jaga postur agar tetap tegak, jangan membungkuk. Untuk ekspresi, standar terbaik adalah ekspresi netral namun ramah. Anda bisa memberikan senyum tipis tanpa memperlihatkan gigi (closed-mouth smile). Ini menunjukkan Anda mudah didekati namun tetap profesional. Pastikan juga rambut Anda tertata rapi dan tidak menutupi wajah.

    4. Kualitas Foto Harus Jelas

    Kesan terakhir ditentukan oleh kualitas teknis foto itu sendiri. Pastikan foto Anda tajam, memiliki pencahayaan yang baik, dan tidak buram (buram) atau pecah (pecah) saat dilihat di layar besar atau dicetak. Foto yang gelap atau berkualitas rendah akan memberikan kesan bahwa Anda tidak serius atau tidak berusaha memberikan yang terbaik dalam lamaran Anda, yang tentunya bukan kesan yang ingin Anda berikan kepada calon atasan.

    Solusi DIY: Studio Foto Digital Khusus Background Merah

    Sekarang Anda tahu aturannya, bagaimana cara memenuhinya tanpa harus ke studio foto? Jawabannya ada pada tool edit foto online yang berfungsi sebagai “studio digital” pribadi Anda. Secara spesifik, Anda bisa menggunakan tool BeautyPlus “Ganti Background Merah”.

    Tool ini dirancang khusus untuk satu tujuan: mengubah latar belakang foto Anda menjadi warna merah solid standar secara instan. Ini adalah solusi paling efisien karena Anda tidak perlu menebak-nebak kode warna merah yang tepat atau melakukan beberapa langkah editing. Semuanya terjadi secara otomatis, memberikan hasil yang konsisten dan sesuai standar setiap saat.

    Proses Cepat Membuat Pas Foto Background Merah
    Prosesnya sangat sederhana dan bisa dibagi menjadi dua tahap utama: mengambil foto, dan mengedit latar belakang.

    Tahap 1: Ambil Foto Potret Diri yang Baik

    Sebelum membuka tool online, siapkan dulu “bahan mentah”-nya. Ambil beberapa foto potret diri (headshot) dengan mengikuti tips dari bagian sebelumnya: kenakan pakaian formal, berdiri menghadap jendela untuk mendapatkan cahaya alami yang bagus, dan gunakan dinding polos sebagai latar belakang sementara. Ambil beberapa foto hingga Anda mendapatkan satu dengan ekspresi yang paling Anda sukai.

    Tahap 2: Ubah Latar Belakang Secara Otomatis

    Ini adalah langkah ajaib yang hanya memakan waktu beberapa detik.

    Unggah Foto Anda: Buka tool “Ganti Background Merah” dari BeautyPlus di browser Anda.Biarkan AI Bekerja: Unggah foto potret diri terbaik Anda. Tool ini akan secara otomatis mendeteksi Anda, menghapus latar belakang asli (dinding rumah Anda), dan langsung menggantinya dengan warna merah solid yang standar.Unduh Hasilnya: Pas foto profesional Anda dengan latar belakang merah sudah jadi dan siap diunduh.
    Sentuhan Akhir: 3 Kesalahan Umum Foto CV yang Harus Dihindari
    Setelah foto Anda jadi, lakukan pemeriksaan terakhir untuk memastikan Anda tidak melakukan kesalahan umum ini, yang bisa mengurangi nilai profesionalisme Anda.

    1. Menggunakan Foto Selfie

    Meskipun kualitas kamera depan semakin baik, hindari menggunakan foto selfie untuk CV. Sudut pengambilan selfie (biasanya dari atas) dan distorsi lensa bisa membuat proporsi wajah Anda terlihat tidak natural. Selain itu, pose selfie secara inheren bersifat kasual. Selalu mintalah bantuan orang lain untuk memotret Anda dari jarak yang wajar menggunakan kamera belakang.

    2. Menggunakan Foto Lama

    Perekrut ingin tahu penampilan Anda saat ini, bukan penampilan Anda dua atau tiga tahun yang lalu. Menggunakan foto lama, apalagi jika penampilan Anda sudah cukup banyak berubah (misalnya gaya rambut, berat badan, atau penggunaan kacamata), bisa dianggap tidak jujur atau terkesan malas. Aturan praktisnya adalah menggunakan foto terbaru yang diambil dalam 6-12 bulan terakhir.

    3. Mengedit Secara Berlebihan

    Sangat menggoda untuk menggunakan filter kecantikan atau aplikasi edit lain untuk menghaluskan kulit secara drastis, mengubah bentuk wajah, atau mencerahkan warna secara tidak natural. Untuk foto CV, hindari filter semacam ini. Edit yang berlebihan akan membuat foto Anda terlihat tidak otentik dan bisa mengurangi kepercayaan perekrut. Tampilan yang jujur dan natural jauh lebih dihargai.

    Kesimpulan: Kesan Pertama yang Kuat, Dibuat dengan Mudah
    Membuat pas foto background merah yang profesional untuk CV tidak lagi menjadi proses yang merepotkan atau memakan biaya. Dengan persiapan yang matang dan bantuan tool online yang tepat, Anda bisa menghasilkan foto berkualitas studio kapan pun dan di mana pun Anda membutuhkannya. Kini Anda memiliki foto berkualitas tinggi yang akan memperkuat aplikasi lamaran kerja Anda. Semoga berhasil!

  • Pedagang di Plaza 2 Mall Blok M berharap kios kosong segera terisi

    Pedagang di Plaza 2 Mall Blok M berharap kios kosong segera terisi

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pedagang yang masih bertahan di Plaza 2 Mall Blok M berharap kios-kios kosong akibat kenaikan harga sewa dapat segera terisi kembali agar kawasan tersebut tidak semakin sepi pengunjung.

    Purnomo (52), pedagang yang sudah lebih dari 10 tahun menetap di lokasi tersebut, mengatakan sejak ditinggalkan oleh sebagian besar pedagang, jumlah pengunjung di Plaza 2 Mall Blok M berkurang signifikan.

    “Rugi sekali. Semenjak banyak (pedagang) yang pada pindah, bisa dikatakan (pendapatan) berkurang lebih dari 50 persen, karena makin sepi yang ke sini,” kata Purnomo di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, sebagian besar pedagang tidak sanggup lagi menanggung biaya sewa kios yang tinggi sehingga memilih hengkang. Sementara dia mengaku masih bertahan karena sudah membeli lapak tersebut sejak awal Plaza 2 dibuka.

    “Saya pribadi dan beberapa pedagang lain masih di sini karena kami tidak bayar uang sewa, hanya bayar uang keamanan dan operasional Rp500 ribu per bulan,” ujar Purnomo.

    Meski demikian, dia mengaku khawatir jika kios-kios kosong itu dibiarkan terlalu lama karena akan memperpanjang kerugian para pedagang di Plaza 2 Mall Blok M.

    “Saya berharap lapak yang kosong segera diisi, karena kalau pedagang hanya sedikit begini, semakin sepi pengunjung, jadi rugi,” ucap Purnomo.

    Deretan kios yang tutup di Plaza 2 Mall Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025). (ANTARA/Aria Ananda).

    Hal senada juga diungkapkan Herman (50), pedagang kacamata dan aksesoris, yang mengaku ragu untuk melanjutkan usahanya apabila kondisi tersebut tidak kunjung membaik.

    “Kalau begini terus, sepertinya bisa terpaksa harus jual (kios) dan pindah,” ungkap Herman.

    Dia menilai pedagang makanan dan minuman sangat penting untuk menarik kembali pengunjung muda.

    “Kemarin-kemarin itu bisa banyak yang ke sini kan karena lapak itu banyak jajanan, ya, jadi ramai,” tutur Herman.

    Dia pun mengatakan ketidakpastian bagi pedagang yang bertahan di Plaza 2 Mall Blok M kini semakin dapat dirasakan karena mereka hanya menggantungkan harapan kios-kios kosong yang kembali terisi dan keringanan biaya sewa bagi pedagang baru ke depan dari pihak pengelola.

    “Semoga nanti setelah diisi tidak ada masalah kayak gitu lagi,” harap Herman.

    Sebelumnya, kenaikan tarif sewa kios di Plaza 2 Blok M membuat sebagian besar pedagang angkat kaki dari lokasi tersebut.

    Menanggapi masalah itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta kepada pengelola agar memberikan keringanan berupa pembebasan biaya sewa selama dua bulan dan menyiapkan rencana relokasi ke Blok M Hub.

    Namun, Blok M Hub hingga kini terpantau belum beroperasi secara penuh karena masih dalam tahap renovasi.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Plaza 2 Mall Blok M sepi pengunjung setelah ditinggal pedagang

    Plaza 2 Mall Blok M sepi pengunjung setelah ditinggal pedagang

    Jakarta (ANTARA) – Plaza 2 Mall Blok M terpantau sepi setelah ditinggalkan oleh para pedagang akibat kenaikan harga sewa kios di lokasi tersebut.

    Pada Rabu, hingga pukul 11.00 WIB, di lokasi itu hanya terlihat beberapa toko yang buka, di antaranya toko kacamata, layanan servis aksesoris, agen warung, toko kue, serta sejumlah gerai makanan ringan. Namun, sebagian besar kios tampak tutup.

    Salah seorang pedagang minuman, Siti (55), mengatakan Plaza 2 Mall Blok M biasanya mulai ramai sejak sore hingga malam, terutama pada akhir pekan.

    Namun, dia mengeluhkan kondisinya kini berbeda karena sebagian besar pedagang sudah menutup usaha mereka atau pindah ke tempat lain.

    “Biasanya itu ramai, apalagi kalau libur, saking ramainya, orang jalan aja bisa sampai susah lewat. Kebanyakan anak muda nongkrong sambil makan minum, jajan macam-macam,” kata Siti.

    Hal senada juga diungkapkan Yuni (38), pedagang makanan yang masih bertahan di lokasi meskipun jualannya sepi pembeli.

    “Sekarang orang yang lewat bisa dihitung, biasanya sampai padat banget. Saya jadi bingung mau jualan atau cari opsi lain, soalnya dagangan nggak banyak laku,” ujar dia.

    Sebelumnya, sejumlah pedagang di Plaza 2 Mall Blok M mengaku keberatan dengan kenaikan tarif sewa kios yang menurut mereka dilakukan oleh pihak pengelola. Kenaikan itu membuat sebagian pedagang memilih hengkang karena tidak sanggup membayar sewa tersebut.

    Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyiapkan opsi relokasi pedagang ke Blok M Hub serta memberikan keringanan berupa gratis sewa kios selama dua bulan.

    “Kalau mereka (pedagang) mau menggunakan tempat ini, maka nanti selama dua bulan, kami berikan kebebasan atau gratis supaya mereka mau pindah ke tempat ini,” tutur Pramono di Jakarta pada 3 September 2025.

    Sementara itu, di Blok M Hub, lokasi tujuan relokasi pedagang yang tidak jauh dari Plaza 2 Mall Blok M, terlihat deretan toko yang masih tutup dan belum ditempati pedagang. Hanya ada satu atau dua orang berlalu lalang di lorong yang dihimpit deretan toko yang tutup itu.

    Deretan toko di tempat relokasi pedagang di Blok M Hub, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025). (ANTARA/Aria Ananda).

    Azizah (28), pedagang di sekitar kawasan tersebut, mengatakan deretan toko yang tutup itu dikarenakan proses renovasi yang belum selesai.

    “Belum, (toko) belum pada buka kak, masih renovasi, jadi (pedagang) belum pada pindah,” ungkap dia.

    Kondisi tersebut membuat aktivitas di Plaza 2 Mall Blok M belum sepenuhnya pulih, sementara rencana relokasi ke Blok M Hub juga masih menunggu penyelesaian renovasi.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.