Produk: jaminan sosial

  • Pendaftaran Magang Nasional Kemnaker 2025 Diperpanjang, Simak Infonya – Page 3

    Pendaftaran Magang Nasional Kemnaker 2025 Diperpanjang, Simak Infonya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah mengumumkan perpanjangan masa pendaftaran untuk Program Magang Nasional 2025. Keputusan ini diambil sebagai respons atas tingginya antusiasme pendaftar, memberikan kesempatan lebih banyak bagi lulusan baru perguruan tinggi untuk bergabung.

    Program ini merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, sekaligus mengurangi angka pengangguran di kalangan fresh graduate.

    Perpanjangan jadwal pendaftaran peserta kini berlaku hingga 15 Oktober 2025, sementara pendaftaran bagi perusahaan penyelenggara diperpanjang hingga 14 Oktober 2025. Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, menegaskan bahwa Kemnaker berkomitmen untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para lulusan perguruan tinggi yang ingin mengikuti program pemagangan ini.

    Program Magang Nasional 2025 ini dirancang untuk memberikan pengalaman kerja nyata dan meningkatkan kompetensi para peserta di berbagai sektor industri.

    Program Magang Nasional Kemnaker 2025 ini menargetkan 20.000 lulusan baru perguruan tinggi pada tahap pertama, dengan durasi pemagangan selama enam bulan. Peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan berbagai fasilitas menarik, termasuk uang saku setara upah minimum, jaminan sosial ketenagakerjaan, serta bimbingan dari mentor profesional.

    Seluruh proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui platform resmi MagangHub Kemnaker, memastikan akses yang mudah dan transparan bagi seluruh calon peserta.

    Magang menjadi proses yang harus dilalui calon karyawan. Tak jarang pekerjaan dilakukan kaku karena lingkungan baru. Seperti baru-baru ini viral video insiden di SPBU, terekam CCTV.

  • Kemensos Salurkan Santunan dan Modal Usaha bagi Korban Runtuhnya Gedung Al-Khoziny Sidoarjo

    Kemensos Salurkan Santunan dan Modal Usaha bagi Korban Runtuhnya Gedung Al-Khoziny Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) hadir dalam kegiatan tahlil akbar dan secara langsung menyerahkan santunan kepada 17 ahli waris korban musibah runtuhnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny.

    “Alhamdulillah kita bisa doa bersama, tentu kita sampaikan dukungan-dukungan pemerintah dalam hal menghadapi musibah ini. Presiden sangat memberikan atensi dari awal sampai nanti diharapkan tuntas seluruh proses kita menanggulangi musibah ini,” kata Gus Ipul di Aula KH. Hasyim Asy’ari PWNU Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025).

    Acara bertajuk Khotmil Quran & Tahlil Akbar Syuhada Santri Al-Khoziny ini turut dihadiri Pengurus PWNU Jatim KH. Abdul Matin Jawahir, Pengasuh Ponpes Al-Khoziny KH. Abdul Salam Mujib, serta para ahli waris korban.

    Hadir di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB, Gus Ipul disambut hangat oleh para ahli waris korban musibah. Ia kemudian mengikuti doa bersama dengan khusyuk.

    Gus Ipul secara simbolis menyerahkan santunan kepada 17 ahli waris korban. Bantuan santunan yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp15.000.000 untuk masing-masing ahli waris korban meninggal, paket sembako serta paket nutrisi.

    “Yang kita berikan ini yang sudah diasesmen ya, yang sudah diasesmen 17 keluarga mungkin per hari ini. Nanti akan kita susul ya pada berikutnya untuk keluarga-keluarga yang lain,” ujarnya.

    Gus Ipul menegaskan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, hingga Pemerintah Kabupaten mendukung penuh penanganan korban dari awal hingga akhir. “Mulai dari evakuasi, kemudian masa-masa kedaruratan, dan terakhir ini masa rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujarnya.

    Dukungan pertama yang diberikan adalah perlindungan dan jaminan sosial untuk keluarga yang anggota keluarganya wafat maupun luka berat. Selanjutnya, dukungan rehabilitasi medis maupun sosial juga terus diberikan.

    Selain memberikan santunan, Kementerian Sosial juga melakukan pemberdayaan dan pendampingan psikososial kepada keluarga korban. Pemberdayaan dilakukan dengan memberikan bantuan permodalan usaha maupun pelatihan keterampilan sesuai potensi masing-masing keluarga.

    Untuk memastikan ketepatan dukungan, Kemensos telah melakukan asesmen kepada setiap keluarga korban guna mengetahui kebutuhan mereka secara spesifik.

    “Misalnya ada yang ingin buka warung atau toko. Nanti kita asesmen dulu, kita latih dan kita berikan modal usaha,” kata Gus Ipul.

    Upaya ini menjadi bagian dari tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial agar keluarga korban tidak hanya pulih secara ekonomi, tetapi juga secara psikologis dan sosial. Pendampingan psikososial dilakukan oleh pekerja sosial Kemensos untuk membantu keluarga korban bangkit dari trauma dan kembali berdaya menjalani kehidupan.

    Sebelumnya, Gus Ipul juga menjenguk Syehlendra Haical Aditya dan Syaifur Rosi Abdillah, santri korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny yang kakinya harus diamputasi.

    Untuk korban yang mengalami disabilitas, Kemensos bekerja sama dengan Komisi Nasional Disabilitas memberikan pendampingan dan bantuan alat bantu sesuai kebutuhan, seperti kaki atau tangan palsu, kursi roda, dan tongkat.

    “Tapi setelah itu yang penting adalah bagaimana bisa membuat santri-santri kita semangat kembali. Ini bukan akhir dari segalanya, tapi awal yang harus kita rancang lebih baik untuk membuat mereka bisa juga meraih prestasi,” kata dia. [tok/ian]

  • Angin Segar Bagi Fresh Graduate, Pemerintah Tambah 100 Ribu Kuota Magang Nasional

    Angin Segar Bagi Fresh Graduate, Pemerintah Tambah 100 Ribu Kuota Magang Nasional

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyebut pemerintah telah menyiapkan opsi penambahan kuota hingga 100 ribu orang pada Program Magang Nasional 2025.

    Kuota itu ditambah jika tahap pertama dengan target 20 ribu peserta berjalan sesuai rencana.

    “Kalau target awal cepat terpenuhi, kita akan evaluasi dan melihat kemungkinan untuk menambah hingga 100 ribu pemagang. Tapi kita pastikan dulu hasil tahap pertama,” jelas Febrio di Jakarta, dikutip pada Sabtu (11/10/2025).

    Program Magang Nasional 2025 ini merupakan bagian dari kebijakan stimulus ekonomi untuk menekan tingkat pengangguran, terutama di kalangan anak muda. Setiap tahun, sekitar 3,5 juta penduduk usia produktif masuk ke pasar kerja, termasuk lulusan perguruan tinggi.

    Menurut Febrio, program magang nasional bisa menjadi jembatan agar lulusan baru lebih cepat masuk ke dunia kerja formal. Meski begitu, ia juga menilai sektor informal tetap memberi peluang, misalnya pekerjaan di gig economy yang fleksibel dan menjanjikan.

    Peserta magang akan mendapat uang saku sebesar Rp 3,3 juta per bulan selama maksimal enam bulan, sebagaimana diatur dalam Permenaker Nomor 8 Tahun 2025.

    Namun, perusahaan penyelenggara magang diperbolehkan memberi upah lebih tinggi sesuai kebijakan masing-masing.

    Uang saku tersebut akan disalurkan melalui bank-bank BUMN seperti BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI. Selain uang saku, peserta juga akan mendapat manfaat lain berupa jaminan sosial ketenagakerjaan yang mencakup jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM), yang biayanya dibebankan pada DIPA Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan.

  • 2
                    
                        Uang Pensiun dan Pesangon Kena Pajak, UU Perpajakan Digugat ke MK
                        Nasional

    2 Uang Pensiun dan Pesangon Kena Pajak, UU Perpajakan Digugat ke MK Nasional

    Uang Pensiun dan Pesangon Kena Pajak, UU Perpajakan Digugat ke MK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) digugat ke Mahkamah Konstitusi oleh sembilan karyawan swasta.
    Mereka meminta agar Mahkamah Konstitusi membatalkan Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang PPh yang telah direvisi lewat UU HPP yang mengambil pajak dari uang pensiun dan pesangon.
    “Menyatakan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 UU PPh jo. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Perpajakan Tahun 2021 bertentangan dengan UUD 1945, yaitu Pasal 28D ayat (1) tentang kepastian hukum yang adil, Pasal 28H ayat (1) tentang hak hidup sejahtera, serta Pasal 34 ayat (2) tentang jaminan sosial, sepanjang dimaknai bahwa uang pesangon, uang pensiun, THT, dan JHT adalah tambahan kemampuan ekonomis,” tulis permohonan yang diregistrasi pada Jumat (10/10/2025).
    Para pemohon dengan nomor perkara 186/PUU-XXIII/2025 ini juga meminta MK menyatakan ketentuan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat terhadap pesangon, uang pensiun, Tunjangan Hari Tua (THT), dan Jaminan Hari Tua (JHT).
    “Memerintahkan Pemerintah untuk tidak mengenakan pajak atas pensiun/pesangon/THT/JHT bagi seluruh rakyat Indonesia, baik pegawai pemerintah maupun pegawai swasta,” ucapnya.
    Mereka juga meminta agar MK memerintahkan pembentuk undang-undang, dalam hal ini Pemerintah dan DPR, untuk menyesuaikan sistem perpajakan dengan konstitusi yang menjanjikan kesejahteraan hidup, keadilan, dan kesejahteraan rakyat.
    Permohonan ini merupakan permohonan kedua terkait pajak untuk pensiun dan pesangon yang diadili MK dalam waktu dekat.
    Sebelumnya, perkara nomor 170/PUU-XXIII/2025 yang menggelar sidang perdana pada Senin (6/10/2025) mengajukan hal yang sama.
    Dalam dalil pemohon yang dibacakan kuasa hukum pemohon, Ali Mukmin, disebutkan bahwa pesangon dan pensiun adalah penghasilan yang dikumpulkan bertahun-tahun, sehingga tak selayaknya disamakan dengan obyek pajak, terlebih diberlakukan progresif.
    “Pajak pesangon, pajak pensiun, itu sudah puluhan tahun dikumpulkan oleh para pekerja, tiba-tiba kok disamakan dengan pajak penghasilan progresif,” ujar kuasa hukum para pemohon, Ali Mukmin, dalam sidang pemeriksaan pendahuluan.
    Mereka juga meminta hal yang sama agar MK menyatakan Pasal 4 ayat 1 dan Pasal 17 UU PPh juncto UU HPP bertentangan dengan UUD 1945.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kita Tak Bisa Hanya Bangun Jalan

    Kita Tak Bisa Hanya Bangun Jalan

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyoroti dampak krisis iklim yang mulai nyata di sejumlah wilayah Indonesia. Berbagai peristiwa alam terjadi, mulai dari kekeringan hingga kenaikan muka air laut.

    Dody mengatakan, tantangan tersebut melanda sejumlah kawasan dalam beberapa waktu terakhir. Misalnya di Semarang yang terletak di pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilanda kekeringan, serta banjir yang melanda Bali.

    “Krisis iklim bukan sesuatu yang abstrak. Ia nyata dan terjadi di Indonesia saat ini. Misalnya kota Semarang menghadapi kenaikan air laut, NTT mengalami kekeringan, Bali dilanda banjir,” kata Dody dalam acara Indonesia International Sustainable Forum di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (10/10/2025).

    Padahal, menurut Dody, kota-kota di Indonesia memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yakni sekitar 45,5%. Namun, pertumbuhan penduduk yang pesat membawa tantangan baru yang harus segera diantisipasi.

    “Permukiman mulai tenggelam, mobilitas melambat. Kita tidak bisa hanya membangun lebih banyak jalan. Kita harus membangun lebih banyak masa depan,” ujarnya.

    Menurut Dody, kondisi ini menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur berkelanjutan agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekaligus memperkuat daya tahan terhadap krisis iklim. Karena itu, pemerintah menyiapkan strategi pembangunan dengan pendekatan satu peta, satu data, dan satu rencana.

    Dengan pendekatan tersebut, diharapkan realisasi investasi dapat lebih terarah dan berkontribusi dalam membangun ketahanan jangka panjang. Dody menegaskan, infrastruktur bukan sekadar mesin pertumbuhan ekonomi, tetapi juga penjaga keseimbangan iklim, sistem ekologi, dan jaminan sosial.

    “Pekerjaan kami dipandu oleh tujuan pembangunan berkelanjutan, Perjanjian Paris, Kerangka Sendai untuk pengurangan risiko bencana, dan agenda perkotaan baru. Ini bukan sekadar kata-kata di atas kertas,” tegasnya.

    (shc/rrd)

  • Mensos Gus Ipul Jenguk Santri Selamat dari Tragedi Runtuhnya Bangunan Ponpes, Penanganan Korban Jadi Atensi Presiden

    Mensos Gus Ipul Jenguk Santri Selamat dari Tragedi Runtuhnya Bangunan Ponpes, Penanganan Korban Jadi Atensi Presiden

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengunjungi salah satu santri korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran bernama Syehlendra Haical Aditya, di RSUD R.T Notopuro, Sidoarjo, Jawa Timur, Jum’at (10/10/2025).

    Gus Ipul tiba di lokasi sekitar pukul 8.15 WIB dan langsung menuju ruangan HCI, di mana Haical dirawat. Di sana, Gus Ipul berbincang dan memberikan semangat kepada Haical yang kakinya terpaksa harus diamputasi karena luka infeksi paska tertimbun reruntuhan.

    “Kamu dapat salam dari Presiden, Presiden memberikan perhatian, memberikan atensi, makanya yang kerja keroyokan dari berbagai Kementerian, untuk mendukung Haical supaya cepat sehat,” kata Gus Ipul kepada Haical.

    Sebelumnya, Gus Ipul secara langsung juga menyaksikan proses evakuasi Haical oleh tim SAR pada Rabu (1/10). Ia tertimbun selama dua hari dan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Haical merupakan salah satu korban luka berat yang memerlukan penanganan dan perawatan khusus dikarenakan kakinya diamputasi.

    “Saya bisa menjenguk kembali Haical, di mana pada waktu itu hari ke-3, hari Rabu, tepatnya saya pas bersama Ibu Kadinsos Provinsi, Pak Wagup, dan Kepala Basarnas menyaksikan secara langsung evakuasi terhadap Haical ini. Saya melihat layanan di rumah sakit ini cukup bagus, ditangani oleh dokter-dokter yang profesional, dan terus mengikuti perkembangan dari kesehatan saudara atau anak kita, adik kita Haical,” ungkapnya.

    Perbesar

    Mensos Jenguk Korban Selamat Reruntuhan Pondok Pesantren. (Foto: Kemensos)… Selengkapnya

    Lebih lanjut, Gus Ipul menyatakan, Kemensos terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk memberikan penguatan kepada para korban. “Sampai sekarang kita juga terus mendampingi, secara bersama-sama pada seluruh keluarga yang masih menunggu identifikasi yang dilakukan oleh Polda Jatim,” ujarnya.

    Gus Ipul menjelaskan ada tiga tahap yang dilakukan dalam penanganan korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny. 

    “Pertama adalah tahap evakuasi dan kedaruratan, saya ingin berterima kasih juga tim evakuasi, Basarnas, BNPB, Kepolisian, TNI telah bekerja dengan baik pada masa-masa evakuasi dan masa-masa kedaruratan,” jelasnya.

    Setelah tahap evakuasi dan tahap kedaruratan, tahap terakhir adalah masa rehabilitasi dan rekontruksi. “Rehabilitasi itu yang pertama difokuskan kepada korban-korban yang sekarang masih memerlukan perhatian bersama. Baik itu korban luka berat maupun luka sedang dan luka ringan,” urainya.

    Sebagai informasi,  jumlah korban luka ringan sekitar 74 orang, korban luka berat 24 orang, dan yang meninggal 63 orang. “Nah semua ini tentu kita akan terus didampingi terus ya, untuk sama-sama kita lakukan rehabilitasi, baik rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial,” ujar Gus Ipul.

    Perbesar

    Mensos Jenguk Santri. (Foto: Kemensos)… Selengkapnya

    Gus Ipul menjelaskan, selain memberikan perhatian dalam bentuk perlindungan dan jaminan sosial, ke depannya keluarga korban juga akan mendapatkan pemberdayaan.

    “Kita akan mendampingi keluarga terutama bagi keluarga yang putranya itu cukup mengalami luka berat sampai ada amputasi atau juga luka-luka lain yang memang memerlukan pendampingan sampai nanti tentu pemberdayaan, jadi segala kebutuhan-kebutuhannya ini sesuai arahan Presiden, akan didukung sepenuhnya,” tambahnya.

    Diketahui, peristiwa ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny terjadi pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB, saat para santri menunaikan salat Ashar. Diduga, pengecoran lantai atas yang dilakukan sebelumnya membuat pondasi tak mampu menahan beban sehingga bangunan ambruk hingga ke lantai dasar dan menimpa para santri.

  • 50 Kota Prioritas Jadi Fokus Pembangunan Era Prabowo

    50 Kota Prioritas Jadi Fokus Pembangunan Era Prabowo

    Jakarta

    Pemerintah akan berfokus pada pengembangan 50 kota prioritas sepanjang periode 2025-2029. Kota-kota tersebut dirancang untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi agar lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, langkah ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan pembangunan yang merata pada tahun 2045, demi mencapai kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran masyarakat.

    “Kami merancang 50 kota dan kabupaten prioritas dengan visi menyeimbangkan pertumbuhan antara Jawa dan wilayah lainnya. Satu bangsa, banyak pusat; satu visi, banyak suara,” kata Dody dalam sambutannya di acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (10/10/2025).

    Berdasarkan paparan Dody, pengembangan 50 kota prioritas terdiri atas 10 kawasan metropolitan, 4 usulan kawasan metropolitan, 36 kota prioritas non-metropolitan, dan 4 kota kecil berkarakter khusus.

    Misalnya, di jajaran kawasan metropolitan terdapat Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, hingga Semarang. Sementara empat usulan wilayah metropolitan lainnya mencakup Pekanbaru, Yogyakarta, Surakarta, dan Malang.

    Selain itu, pemerintah juga mengembangkan sejumlah kota tematik seperti kota industri, kota wisata, kota perdagangan, kota pendidikan, hingga kota kecil berkarakter khusus. Contohnya Kabupaten Tana Toraja (Makale), Kabupaten Maluku Tengah (Banda Neira), Kabupaten Pulau Morotai (Daruba), dan Kabupaten Pegunungan Arfak (Anggi).

    Lebih lanjut, Dody mengatakan, kota-kota di Indonesia berkontribusi sekitar 45,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Namun, pertumbuhan yang pesat juga membawa berbagai tekanan bagi masyarakat.

    “Tarif juga meningkat, permukiman menurun, mobilitas melambat. Kita tidak bisa hanya membangun lebih banyak jalan – kita harus membangun lebih banyak masa depan,” ujarnya.

    Sejumlah tantangan masih membayangi berbagai daerah, seperti banjir di Semarang, kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan banjir di Bali.

    Menurut Dody, kondisi ini menunjukkan pentingnya mewujudkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang membawa manfaat bagi masyarakat. Ia menegaskan, infrastruktur bukan hanya mesin pertumbuhan, tetapi juga penjaga keseimbangan iklim, sistem ekologi, dan jaminan sosial.

    “Itulah mengapa tata kelola penting, karena keberlanjutan bukanlah pilihan – ia adalah sebuah keharusan,” tegas Dody.

    (shc/rrd)

  • Gus Ipul Jenguk Haical, Tegaskan Penanganan Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Jadi Atensi Presiden

    Gus Ipul Jenguk Haical, Tegaskan Penanganan Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Jadi Atensi Presiden

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa penanganan para korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menjadi perhatian serius Presiden Republik Indonesia.

    Hal ini disampaikan saat Gus Ipul menjenguk salah satu korban selamat, Syehlendra Haical Aditya, di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Jumat (10/10/2025).

    Gus Ipul tiba di rumah sakit sekitar pukul 08.15 WIB dan langsung menuju ruang perawatan HCI, tempat Haical dirawat. Dalam kunjungannya, ia berbincang hangat dan memberikan semangat kepada Haical yang harus menjalani amputasi kaki akibat infeksi pasca tertimbun reruntuhan bangunan.

    “Kamu dapat salam dari Presiden. Presiden memberikan perhatian, memberikan atensi, makanya yang kerja keroyokan dari berbagai kementerian, untuk mendukung Haical supaya cepat sehat,” ujar Gus Ipul kepada Haical.

    Sebelumnya, Gus Ipul turut menyaksikan langsung proses evakuasi Haical oleh tim SAR pada Rabu (1/10). Haical diketahui tertimbun selama dua hari di bawah reruntuhan sebelum akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

    “Saya bisa menjenguk kembali Haical, di mana waktu itu hari ke-3, hari Rabu, saya bersama Ibu Kadinsos Provinsi, Pak Wagub, dan Kepala Basarnas menyaksikan secara langsung proses evakuasinya,” ungkap Gus Ipul usai menjenguk Haical.

    Menurut Gus Ipul, Haical termasuk korban dengan luka berat yang membutuhkan penanganan medis intensif dan perawatan jangka panjang.

    “Saya melihat layanan di rumah sakit ini cukup bagus, ditangani oleh dokter-dokter profesional, dan terus memantau perkembangan kesehatan anak kita, Haical,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Gus Ipul menyampaikan bahwa Kementerian Sosial terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan dan penguatan kepada seluruh korban serta keluarga yang masih menunggu hasil identifikasi dari Polda Jawa Timur.

    “Sampai sekarang kita juga terus mendampingi, secara bersama-sama kepada seluruh keluarga yang masih menunggu proses identifikasi korban,” jelasnya.

    Tiga Tahap Penanganan Korban

    Gus Ipul menjelaskan bahwa penanganan korban tragedi Ponpes Al-Khoziny dilakukan dalam tiga tahap, yakni evakuasi, kedaruratan, dan rehabilitasi.

    “Pertama adalah tahap evakuasi dan kedaruratan. Saya berterima kasih kepada tim evakuasi — Basarnas, BNPB, Kepolisian, dan TNI — yang telah bekerja dengan baik pada masa-masa darurat,” tutur Gus Ipul.

    Ia menambahkan, tahap selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekonstruksi, yang kini tengah difokuskan pada pemulihan para korban luka berat, sedang, maupun ringan.

    “Rehabilitasi difokuskan kepada korban-korban yang masih memerlukan perhatian bersama, baik korban luka berat, sedang, maupun ringan,” jelasnya.

    Berdasarkan data terbaru, jumlah korban luka ringan mencapai 74 orang, luka berat 24 orang, dan korban meninggal dunia sebanyak 63 orang.

    “Semua korban akan terus kita dampingi dalam proses rehabilitasi, baik secara medis maupun sosial,” tambahnya.

    Selain memberikan layanan kesehatan dan jaminan sosial, Kemensos juga berencana memberikan program pemberdayaan bagi keluarga korban yang terdampak berat.

    “Kita akan mendampingi keluarga, terutama yang anaknya mengalami luka berat atau amputasi. Sesuai arahan Presiden, segala kebutuhan mereka akan didukung sepenuhnya,” tegas Gus Ipul.

    Kronologi Runtuhnya Bangunan

    Sebagaimana diketahui, bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran ambruk pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB, saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar. Dugaan sementara, proses pengecoran lantai atas yang dilakukan sebelumnya menyebabkan pondasi tidak mampu menahan beban, hingga akhirnya seluruh bangunan runtuh menimpa para santri di lantai dasar. (ted)

  • BPJS Kesehatan Torehkan Prestasi di Indonesia Technology Excellence Awards 2025 – Page 3

    BPJS Kesehatan Torehkan Prestasi di Indonesia Technology Excellence Awards 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Komitmen BPJS Kesehatan dalam memperkuat transformasi digital kembali berbuah manis. Lembaga penyelenggara jaminan sosial kesehatan ini meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Indonesia Technology Excellence Awards 2025, masing-masing di kategori Automation: Health Insurance dan Information Management: Health Insurance.

    Dua penghargaan tersebut menjadi pengakuan atas keseriusan BPJS Kesehatan dalam menerapkan inovasi teknologi di berbagai lini layanan.

    Dua Inovasi Unggulan: RACE, RAPID, dan JAPRI

    Prestasi ini tak lepas dari dua inovasi unggulan yang dikembangkan BPJS Kesehatan. Pertama, penggunaan teknologi otomatisasi untuk mempercepat proses klaim melalui sistem Robotic Automation for Claim Correction Entry (RACE) dan Robotic Automation for Payment Input Data (RAPID).

    Sebelumnya, proses koreksi dan pembayaran klaim dilakukan secara manual. Namun, dengan sistem RACE dan RAPID, kini seluruh proses berjalan otomatis—lebih cepat, efisien, dan meminimalkan risiko kesalahan.

    Selain itu, BPJS Kesehatan juga mengembangkan JKN Assistant Platform Intelligence (JAPRI), asisten virtual berbasis artificial intelligence (AI) yang berfungsi membantu Duta BPJS Kesehatan mengakses regulasi dan kebijakan internal dengan lebih mudah dan cepat.

    Bukti Nyata Transformasi Digital

    Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyebut penghargaan tersebut sebagai bukti nyata keberhasilan penerapan teknologi dalam mempercepat proses kerja sekaligus mempermudah akses layanan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

    “Transformasi digital yang kami jalankan bukan hanya modernisasi sistem, tetapi bagian dari strategi besar untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap peserta JKN. Dengan sumber daya yang dimiliki, kami senantiasa berinovasi agar implementasi Program JKN terus bisa dirasakan manfaatkan oleh peserta,” ujar Ghufron, Kamis (9/10).

    Ghufron menegaskan, digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan langkah strategis agar peserta semakin mudah mengakses layanan kesehatan di mana pun berada.

    “Digitalisasi Program JKN terus dihadirkan agar peserta semakin mudah mengakses layanan kesehatan di mana pun berada. Langkah ini menjadi bukti bahwa transformasi digital yang dijalankan benar-benar memberikan manfaat langsung bagi peserta JKN,” katanya.

    Kanal Digital untuk Kemudahan Akses

    Sebagai wujud nyata dari komitmen itu, BPJS Kesehatan terus memperkuat ekosistem digital dengan berbagai kanal layanan. Di antaranya Mobile JKN yang kini dilengkapi fitur Skrining Riwayat Kesehatan, i-Care JKN, serta BUGAR untuk memantau aktivitas fisik.

    Selain itu, peserta juga dapat mengakses layanan administrasi tanpa harus datang ke kantor melalui Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA) di nomor 08118165165, serta BPJS Kesehatan Care Center 165.

    “Keberhasilan ini menunjukkan upaya yang dilakukan untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam layanan kesehatan. Dengan terus berinovasi, BPJS Kesehatan mampu memberikan solusi yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan peserta. Selain itu, penghargaan ini juga menjadi pendorong bagi BPJS Kesehatan untuk terus meningkatkan pelayanan melalui teknologi digital,” tambah Ghufron.

    Ia berharap, transformasi digital yang diterapkan dapat mempermudah peserta menjangkau layanan kesehatan tanpa hambatan.

    “Upaya digitalisasi bukan untuk mempersulit, melainkan untuk memastikan peserta mendapatkan layanan yang efisien, praktis, dan sesuai dengan kebutuhannya,” tuturnya.

    Teknologi sebagai Investasi Masa Depan

    Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk meningkatkan mutu layanan dan menjaga keberlanjutan program JKN.

    “Implementasi digitalisasi layanan kesehatan diharapkan tidak hanya berdampak pada kemudahan layanan yang dirasakan peserta, tetapi juga keberlangsungan Program JKN,” ujarnya.

    Menurut Edwin, digitalisasi menjadi jawaban atas kebutuhan peserta di era serba cepat dan dinamis.

    “Digitalisasi adalah salah satu bentuk investasi utama yang mampu menjawab kebutuhan peserta seiring perubahan zaman. Dirinya yakin dengan beragam inovasi yang dihadirkan bisa menjadi kunci dalam upaya transformasi jaminan pelayanan kesehatan di Indonesia,” tambahnya.

    Edwin menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi cerminan konsistensi lembaganya dalam menghadirkan solusi digital yang berdampak nyata.

    “Kedua penghargaan ini bukan hanya menjadi bukti BPJS Kesehatan mengimplementasikan teknologi, tetapi juga menegaskan komitmen kami dalam meningkatkan kualitas layanan jaminan kesehatan di Indonesia. Melalui inovasi ini, BPJS Kesehatan berusaha untuk menjawab tantangan dalam memastikan akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh peserta JKN,” tutup Edwin.

  • Video Kala Dirut BPJS Singgung RI Jadi Negara Paling Bahagia

    Video Kala Dirut BPJS Singgung RI Jadi Negara Paling Bahagia

    Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menggelar acara Pemberian Penghargaan Fasilitas Kesehatan Berkomitmen dalam Program JKN sekaligus Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan Tahun 2025 yang digelar di Kawasan Menteng Jakarta Pusat, pada Kamis (9/10). Dalam acara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyinggung soal Indonesia yang dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia tahun 2025. Klaim itu merupakan hasil penelitian Harvard lewat studi Global Flourishing Study pada Mei 2025 lalu.

    “Ini Mei kemarin, Indonesia dinobatkan terhebat, terbahagia gitu. Jadi meskipun dikorupsi ya bahagia, masih bisa senyum-senyum gitu ya. Keracunan bahagia gitu ya”, ungkap Ali Ghufron saat menutup sambutannya.

    Klik di sini untuk menonton berita lainnya!