Produk: iPhone

  • LibrePods Bikin AirPods Bisa Dipakai di Android, Tapi…

    LibrePods Bikin AirPods Bisa Dipakai di Android, Tapi…

    Jakarta

    AirPods selama ini identik dengan ekosistem Apple. Dipasangkan ke Android atau Linux, fungsinya terbatas jadi earphone Bluetooth biasa: dengar musik dan telepon, tanpa fitur pintar yang jadi nilai jual utama.

    Namun kini hadir solusi bernama LibrePods yang memungkinkan sebagian besar fitur eksklusif AirPods bisa dinikmati di perangkat Android, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (24/11/2025).

    LibrePods merupakan aplikasi gratis yang dikembangkan oleh Kavish Devar. Aplikasi ini dibuat melalui proses reverse engineering terhadap protokol proprietary milik AirPods, sehingga membuat perangkat merasa sedang terhubung ke perangkat Apple. Hasilnya, AirPods bisa berbagi informasi status perangkat seperti layaknya terhubung ke iPhone, iPad, atau Mac.

    Lewat LibrePods, pengguna Android dan Linux bisa menikmati berbagai fitur khas AirPods seperti deteksi telinga, gesture kepala, conversational awareness yang secara otomatis menurunkan volume saat pengguna berbicara, hingga perpindahan mode noise control.

    Aplikasi ini juga menampilkan informasi baterai yang lebih akurat, memungkinkan pengaturan aksesibilitas, penggantian nama perangkat, mode alat bantu dengar, hingga konektivitas ke banyak perangkat.

    Pengembang LibrePods menyebut aplikasinya seharusnya bisa berjalan di semua model AirPods. Namun fungsionalitas penuh hanya tersedia di model tertentu seperti AirPods Max dan versi terbaru AirPods Pro. Meski begitu, fitur pemantauan detak jantung di AirPods Pro generasi terbaru belum didukung.

    Namun, ada satu catatan besar: LibrePods bukan untuk semua orang.

    Saat ini, LibrePods hanya bisa berjalan penuh di ponsel Android yang sudah di-root dan memiliki Xposed Framework. Penyebabnya adalah adanya bug di Bluetooth stack Android yang membuat aplikasi ini tidak bisa bekerja optimal di perangkat standar.

    Ada pengecualian untuk pengguna ponsel OnePlus dan Oppo dengan ColorOS atau OxygenOS versi 16 ke atas. Pada perangkat tersebut, LibrePods bisa digunakan tanpa root, tetapi dengan fitur terbatas. Beberapa fungsi, seperti kustomisasi mode transparansi, hanya bisa diakses jika perangkat sudah di-root.

    Dengan kondisi ini, LibrePods lebih cocok untuk pengguna yang sudah terbiasa melakukan modifikasi sistem Android atau kalangan power user yang paham risiko dan konsekuensinya. Proses root sendiri bisa membatalkan garansi, membuka potensi celah keamanan, dan berisiko membuat perangkat tidak stabil jika tidak dilakukan dengan benar.

    Meski begitu, kehadiran LibrePods menjadi kabar menarik bagi pengguna Android yang kebetulan sudah memiliki AirPods. Aplikasi ini membuka kemungkinan baru, memutus lebih banyak batasan antara ekosistem Apple dan Android, meskipun saat ini masih belum bisa dibilang ramah untuk pengguna awam.

    Di sisi lain, selalu ada kemungkinan Apple menutup celah ini melalui pembaruan firmware di masa depan. Karena itu, penggunaan LibrePods tetap menjadi solusi alternatif yang menarik, tapi dengan risiko dan keterbatasan yang harus dipahami pengguna sejak awal.

    (asj/fay)

  • Apple Umumkan 45 Finalis App Store Awards 2025, A Space for the Unbound Jadi Wakil Indonesia

    Apple Umumkan 45 Finalis App Store Awards 2025, A Space for the Unbound Jadi Wakil Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta – Apple resmi mengumumkan 45 finalis App Store Awards 2025, di mana daftar ini dibagi dalam 12 kategori yang menampilkan aplikasi dan game terbaik di tahun ini.

    Tak hanya itu, judul game dan aplikasi yang masuk ke dalam daftar finalis ini memang dipilih secara khusus dengan kriteria memberikan dampak besar pada kreativitas, produktivita, hingga budaya digital.

    Setiap tahun, App Store Awards memberikan penghargaan kepada pengembang dari seluruh dunia yang aplikasinya memberikan dampak positif bagi kehidupan banyak orang, sekaligus menjadi contoh terbaik dalam inovasi teknis, pengalaman pengguna, dan desain.

    “Kami tak sabar menyambut para pengembang berbakat dari seluruh dunia yang menjadi finalis App Store Awards,” kata Carson Oliver, Head of Worldwide App Store, Apple, sebagaimana dikutip dari newsroom, Minggu (23/11/2025).

    Pemenang App Store Awards dipilih dari deretan finalis istimewa tahun ini dan akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.

    “Komitmen mereka terhadap keunggulan menjadi sumber inspirasi, memberi pengguna pengalaman membangkitkan kreativitas, meningkatkan pencapaian melalui inovasi teknologi, dan menemukan petualangan baru di dunia game,” ucap Carson.

    Kategori Aplikasi iPhone

    Finalis dalam kategori Aplikasi iPhone Tahun Ini membantu pengguna menyempurnakan alur kerja harian mereka:

    BandLab untuk musisi yang ingin rekam dan produksi lagu.
    LADDER untuk latihan kekuatan yang lebih terarah.
    Tiimo untuk daftar tugas dengan pendekatan visual yang menenangkan.

     

  • Buron Pencurian 15 iPhone 17 Akhirnya Tertangkap di Lampung

    Buron Pencurian 15 iPhone 17 Akhirnya Tertangkap di Lampung

    Sebelumnya, sebuah aksi pencurian yang terbilang nekat terjadi di Bandar Lampung. Toko handphone PS Store di Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Tanjung Baru, Kecamatan Kedamaian, disatroni maling pada Sabtu (15/11/2025) dinihari. Para pelaku menggasak belasan ponsel flagship iPhone seri 17 dan menghilang sebelum fajar menyingsing.

    Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan resmi atas kejadian itu.

    Dia menyebut timnya langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

    “Benar, kemarin pagi kami menerima laporan pembobolan salah satu toko handphone di Antasari. Tim sudah melakukan olah TKP awal dan menelusuri setiap petunjuk yang tersisa,” ujar Faria, Minggu (16/11/2025).

    Dari keterangan karyawan dan jejak yang diamankan polisi, para pelaku diduga masuk dengan persiapan matang. Mereka langsung menyasar etalase tempat penyimpanan gawai termahal.

    “Hilang 15 unit iPhone seri 17. Nilai kerugian yang dilaporkan mencapai sekitar Rp 300 juta,” bebernya.

     

  • Netizen Korsel Keluhkan iPhone 17 Lebih Lemot dari iPhone 11

    Netizen Korsel Keluhkan iPhone 17 Lebih Lemot dari iPhone 11

    Bisnis.com, JAKARTA – iPhone 17 mendapat banyak keluhan dari netizen Korea Selatan, di mana ponsel anyar milik Apple itu disebut lebih lemot.

    Banyak pengguna iPhone 17 melaporkan masalah konektivitas seluler yang menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak.

    Sejumlah gejala yang dikhawatirkan yakni kecepatan internet yang lambat dan waktu respons seluler yang lambat.

    Masalah ini juga telah ditemukan oleh pengguna di Taiwan dan Jepang, menurut keluhan yang diposting di Reddit.

    Melansir The JoongAng, lebih dari 2.000 unggahan sejak Oktober 2025 telah mengangkat masalah lemotnya iPhone 17 di Asamo, salah satu forum daring terbesar di Korea untuk pengguna Apple, yang memiliki lebih dari 2,4 juta anggota.

    Di sana, netizen mengeluhkan berbagai masalah seperti pembatalan pesanan iPhone 17, hingga respons hambar dari Apple.

    Disebut lebih lemot dari iPhone 11

    Salah satu keluhan yang menjadi viral yakni ketika satu anggota komunitas mengunggah video yang mengklaim bahwa iPhone 11 memiliki waktu respons yang lebih cepat daripada iPhone 17.

    Beberapa YouTuber teknologi kemudian mulai menganalisis masalah ini, menunjukkan bahwa masalahnya kemungkinan besar bukan terletak pada perangkat keras modem, melainkan pada perangkat lunak Apple.

    “Saya menduga masalahnya mungkin terletak pada pengaturan perangkat lunak modem,” kata ITSub, seorang YouTuber dengan 2,78 juta pelanggan.

    Diketahui, iPhone 17 menggunakan modem Qualcomm X80 5G — chip yang sama dengan yang digunakan pada Galaxy S25 Ultra dan Galaxy Z Fold 7 — tetapi kedua perangkat tersebut tampaknya tidak mengalami masalah ini.

    Namun bisa jadi Apple terlalu agresif mengonfigurasi mode hemat daya untuk memaksimalkan masa pakai baterai.

    Beberapa pengguna bahkan mengusulkan gugatan class action, meskipun belum ada langkah resmi yang diverifikasi.

    Hingga kini, pihak Apple Korea belum memberikan komentar mengenai hal yang dikeluhkan oleh netizen Korsel tersebut.

  • Apple Luncurkan Grip iPhone Edisi Terbatas untuk Pengguna Disabilitas

    Apple Luncurkan Grip iPhone Edisi Terbatas untuk Pengguna Disabilitas

    JAKARTA – Apple kembali merilis aksesori edisi terbatas untuk iPhone, kali ini berupa grip ergonomis yang sekaligus berfungsi sebagai stand dan dirancang khusus untuk membantu pengguna disabilitas. Aksesori ini dibuat bekerja sama dengan desainer serta seniman asal Los Angeles, Bailey Hikawa.

    Sebelumnya, Apple sempat bermitra dengan rumah mode Jepang untuk meluncurkan iPhone Pocket. Kini, kolaborasi terbarunya berfokus pada tujuan yang lebih fungsional dan inklusif. Hikawa, yang dikenal dengan berbagai kreasi aksesori iPhone berdesain unik, merancang produk ini dengan orientasi aksesibilitas yang lebih jelas.

    Aksesori bernama Hikawa Phone Grip & Stand tersebut dibanderol 70  dolar AS dan memerlukan iPhone yang mendukung MagSafe. Apple menawarkan dua pilihan warna:

    “Grip ini dirancang melalui proses wawancara yang mendalam untuk mendukung berbagai cara memegang iPhone sambil mengurangi usaha untuk mempertahankannya tetap stabil,” kata Hikawa.

    Didedikasikan untuk 40 Tahun Inovasi Aksesibilitas Apple

    Apple menyebut aksesori baru ini hadir sebagai bagian dari peringatan 40 tahun desain aksesibilitas di perusahaan tersebut. Sarah Herrlinger, Kepala Aksesibilitas Apple, mengatakan kepada ELLE Decor bahwa grip ini merupakan perpanjangan dari komitmen Apple untuk menghadirkan produk yang inklusif bagi semua pengguna.

    “Tidak butuh waktu lama untuk menyadari bahwa MagSafe memiliki potensi besar dalam menghadirkan aksesori yang benar-benar bermanfaat bagi komunitas kami,” ujar Herrlinger. “Ini hanyalah salah satu dari banyak aksesori yang bisa memecahkan masalah unik bagi sebagian pengguna.”

    Aksesori ini memiliki bentuk besar menyerupai bagian dari roda bergerigi, dibuat dari silikon premium bertekstur lembut, dan dirancang untuk menyesuaikan berbagai tingkat kekuatan genggaman tangan.

    Awal dari Banyak Produk Aksesibilitas Lainnya

    Meski sudah lama membuat berbagai aksesori iPhone, ini adalah kali pertama Hikawa secara khusus merancang produk untuk tujuan aksesibilitas. Ia mengaku kolaborasi ini sangat memengaruhi arah karyanya.

    “Ini benar-benar mengubah jalur pekerjaan saya,” kata Hikawa. “Ini adalah awal dari lebih banyak produk untuk berbagai jenis tubuh dan kebutuhan.”

    Hikawa menjelaskan bahwa dirinya merasa sangat puas ketika pengguna mengatakan bahwa aksesori buatannya membantu, nyaman, atau bahkan membuat mereka bertanya-tanya bagaimana mereka bisa hidup tanpa itu sebelumnya.

    Aksesori ini mudah dilepas-pasang karena menggunakan koneksi MagSafe. Namun, ukurannya yang besar membuat iPhone dengan grip ini hampir mustahil dimasukkan ke saku. Hikawa menambahkan, “Kami membuat casing untuk tangan, bukan untuk saku.”

    Saat berita ini ditulis, grip edisi terbatas tersebut belum tersedia di toko fisik Apple dan belum muncul di toko Apple wilayah Eropa. Namun, aksesori ini sudah dapat dibeli secara online di AS.

  • DJI Osmo Action 6 Resmi Meluncur, Pakai Sensor Persegi dan Zoom Lossless 2x

    DJI Osmo Action 6 Resmi Meluncur, Pakai Sensor Persegi dan Zoom Lossless 2x

    Liputan6.com, Jakarta – DJI resmi merilis Osmo Action 6 secara global. Kamera aksi terbarunya tampil dengan sensor berbentuk persegi, dan beragam fitur baru yang membuatnya lebih fleksibel untuk konten harian sampai kebutuhan profesional.

    Osmo Action 6 kini menggunakan sensor 1/1.1 inci berbentuk persegi, menggantikan sensor 4:3 digunakan pada generasi sebelumnya. Karena menggunakan sensor lebih lebar, pengguna bisa memilih format video setelah perekaman.

    Pendekatan serupa baru-baru ini diterapkan Apple pada kamera depan iPhone 17, sementara DJI sendiri telah mengujinya lebih dulu pada Osmo360.

    MEngutip Android Authority, Minggu (23/11/2025), sensor lebih besar memberikan kemampuan menangkap cahaya yang lebih banyak. Namun, kualitas video tetap bergantung pada aspek rasio yang dipilih karena sebagian area sensor akan terpotong saat merekam pada format standar seperti 16:9.

    Selain sensor baru, Osmo Action 6 dibekali aperture variabel f/2.0–f/4.0, menggantikan aperture fixed f/2.8 pada generasi sebelumnya. Bukaan f/2.0 menawarkan depth of field yang lebih blur dan menangkap cahaya lebih banyak, sedangkan f/4.0 membuat memberikan fokus yang lebih tajam untuk objek jarak dekat.

    DJI juga menawarkan Macro Lens, yang memperkecil jarak fokus minimum dari 35 cm menjadi 11 cm, serta FOV Boost Lens yang memperluas sudut pandang dari 155 derajat hingga 182 derajat.

    Kemampuan video tetap kuat dengan dukungan 4K 120 fps. Format 4:3 masih mengalami crop, tapi stabilisasi RockSteady 3.0 mendapat peningkatan dan bisa dipakai sampai 4K 60 fps. DJI juga tetap membawa perekaman 10-bit LOG D-LOG lengkap dengan preview warna sebelum merekam.

    Fitur baru lainnya adalah 2x lossless zoom, mode potret, dan memori internal naik menjadi 50GB. Tak hanya itu, perusahaan juga menyertakan tiga mikrofon internal sehingga bisa merekam audi lebih detail.

    Sayangnya, perusahaan belum mengungkap harga DJO Osmo Action 6 versi global. Di China, kamera aksi ini dijual dengan harga CNY 2998 atau sekitar Rp 7 jutaan.

  • iPhone 17e Dikabarkan Meluncur Awal 2026 dengan Spesifikasi yang Mirip Pendahulunya

    iPhone 17e Dikabarkan Meluncur Awal 2026 dengan Spesifikasi yang Mirip Pendahulunya

    JAKARTA – Laporan riset terbaru mengungkap bahwa Apple akan merilis iPhone 17e sebagai penerus iPhone 16e pada awal 2026. Informasi ini kembali menegaskan rumor sebelumnya mengenai jadwal peluncuran perangkat entry-level terbaru Apple tersebut.

    iPhone 17e disebut akan membawa chip A19, modem Apple C1, serta kamera Center Stage 18MP. Bersamaan dengan itu, Apple juga diperkirakan merilis MacBook harga terjangkau dan iPad generasi ke-12.

    Jeff Pu dari GF Securities (via MacRumors) menyebut bahwa iPhone 17e akan ditenagai chip A19, sama seperti yang digunakan pada iPhone 17 varian dasar. Sementara chip A20/A20 Pro akan debut bersama iPhone 18 pada paruh akhir 2026.

    iPhone 17e juga akan dibekali kamera 18MP dengan fitur Center Stage, serta modem Apple C1, meski Apple sebelumnya memperkenalkan modem C1X 5G untuk iPhone Air dan dikabarkan sedang mengembangkan modem C2.

    Selain itu, Apple diprediksi akan membawa chip nirkabel N1 ke iPhone 17e untuk meningkatkan efisiensi daya dan mempercepat transfer data peer-to-peer. Sisanya, spesifikasi iPhone 17e disebut akan mirip dengan iPhone 16e. Rumor terdahulu juga menyebut Apple akan mengganti notch lama dengan Dynamic Island, memberikan tampilan yang lebih modern.

    Apple tampaknya ingin memperbaiki performa penjualan lini “e” setelah hasil kurang memuaskan pada iPhone 16e. Laporan ini juga menyebut bahwa iPhone 17e kemungkinan debut pada Musim Semi 2026, bersamaan dengan MacBook murah dan iPad generasi ke-12.

    MacBook Murah dan iPad Generasi ke-12

    MacBook harga terjangkau tersebut kabarnya akan menggunakan chip A18 Pro—chip yang dipakai pada iPhone 16 Pro—serta membawa layar 13 inci. Pilihan warnanya disebut mirip iPad, yaitu silver, pink, biru, dan kuning. Harganya diperkirakan berada di kisaran 699–899 dolar AS, yang berarti kemungkinan akan ada kompromi pada sisi hardware.

    Sementara itu, iPad generasi ke-12 disebut tidak akan mengalami perubahan desain besar, tetapi akan mendapat peningkatan pada chipset dengan A18, yang memungkinkan perangkat ini mendapatkan dukungan Apple Intelligence untuk pertama kalinya.

    Laporan Jeff Pu juga memperkuat rumor sebelumnya bahwa Apple sedang mempertimbangkan jadwal peluncuran iPhone yang terbagi dua mulai tahun depan. iPhone 18 Pro dan iPhone lipat pertama Apple diperkirakan hadir pada paruh kedua 2026. Sedangkan iPhone 18 versi dasar, iPhone 18e, dan iPhone Air 2 diperkirakan pindah ke jadwal peluncuran semester pertama 2027.

    Pu juga menambahkan bahwa Apple tidak akan terlalu terdampak oleh kenaikan harga memori DDR hingga 2026 berkat kemampuan pengadaan komponen yang kuat.

  • Google Ingin Gunakan Email Anda untuk Melatih AI

    Google Ingin Gunakan Email Anda untuk Melatih AI

    JAKARTA – Google kembali mengambil langkah kontroversial terkait privasi pengguna. Perusahaan tersebut kini ingin menggunakan email Anda — termasuk lampiran di dalamnya — untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) mereka. Untungnya, ada cara mudah untuk menonaktifkan fitur ini.

    Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan teknologi besar berupaya memanfaatkan data pengguna untuk melatih model bahasa mereka. Sebelumnya, Meta sempat memicu kontroversi setelah meminta pengguna Facebook memberikan izin untuk mengunggah seluruh isi galeri foto mereka ke cloud secara permanen.

    Kini, Google melakukan hal serupa. Gmail ingin menggunakan email serta lampiran pengguna untuk melatih fitur seperti Smart Compose dan balasan otomatis berbasis AI. Yang membuat situasi semakin meresahkan, fitur ini aktif secara default (opt-out), bukan meminta persetujuan pengguna terlebih dahulu (opt-in). Lebih buruk lagi, fitur ini ternyata diaktifkan di dua pengaturan berbeda, sebagaimana ditemukan oleh MalwareBytes.

    AppleInsider menekankan bahwa sangat penting bagi pengguna untuk mematikan fitur ini. Email sering berisi informasi sensitif seperti data kesehatan, tagihan listrik, rekening bank, atau percakapan tempat kerja yang sifatnya rahasia — hal-hal yang seharusnya tidak diakses Google tanpa izin eksplisit.

    Berikut cara mematikan fitur pelatihan AI Gmail sepenuhnya:

    1. Cara Mematikan Smart Features di Gmail, Chat, dan Meet

    Buka Gmail di desktop atau aplikasi iPhone

    Ketuk ikon gear (pengaturan), lalu pilih Settings atau See All Settings

    Gulir ke bagian Smart Features

    Hapus centang pada opsi Turn on smart features in Gmail, Chat, and Meet

    Pengguna desktop harus mengklik Save Changes

    2. Cara Menonaktifkan Smart Features di Google Workspace

    Setelah langkah pertama selesai, Anda harus mematikan pengaturan kedua ini:

    Buka Gmail di desktop atau mobile

    Ketuk ikon gear dan pilih Settings / See All Settings

    Gulir ke bawah lalu klik Manage Workspace smart feature settings

    Nonaktifkan:

    Ketuk atau klik Save jika tersedia

    Pengaturan ini berlaku untuk seluruh akun Google Anda, tidak hanya perangkat atau browser tertentu. Artinya, Anda hanya perlu menonaktifkannya sekali, dan perubahan akan berlaku di semua perangkat.

    Pengguna di Uni Eropa, Jepang, Swiss, dan Inggris dilaporkan otomatis tidak diikutsertakan dalam pengumpulan data ini (opt-out secara default), kemungkinan karena regulasi privasi yang lebih ketat. Jika Anda berada di negara tersebut, Anda tidak perlu mengubah apa pun.

    Seperti biasa, sangat disarankan untuk membantu teman atau keluarga yang kurang memahami teknologi agar mereka tidak tanpa sadar menyetujui penggunaan data sensitif oleh Google.

  • 3 Fitur Google Vids Ini Tersedia Gratis untuk Semua Pengguna Gmail

    3 Fitur Google Vids Ini Tersedia Gratis untuk Semua Pengguna Gmail

    Google menghadirkan sejumlah pembaruan berbasis kecerdasan buatan (AI) di aplikasi Google Photos, termasuk dukungan untuk perangkat iOS. Kini, pengguna iPhone bisa melakukan penyuntingan foto berbasis percakapan, dan peningkatan akurasi dalam penyuntingan wajah melalui fitur “Help me edit”.

    Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendeskripsikan perubahan yang diinginkan pada foto menggunakan teks atau suara, dan AI Google akan mewujudkan visi tersebut.

    Sebelumnya, fitur ini telah tersedia lebih dulu di perangkat Pixel dan beberapa ponsel Android lain. Dalam keterangan resminya yang dikutip dari The Verge, Selasa (18/11/2025), Google menyebut pembaruan mulai digulirkan di wilayah Amerika Serikat (AS).

    “Mulai tersedia untuk pengguna iOS di AS, pengguna cukup menjelaskan perubahan yang diinginkan lewat suara atau teks, dan Google Photos akan mewujudkannya,” tulis Google dalam blog resminya.

    Selain itu, Google juga membawa tampilan editor foto baru ke iPhone. Antarmuka ini dirancang lebih intuitif dengan kontrol gestur sederhana dan rekomendasi penyuntingan satu sentuhan.

    Edit Wajah Lebih Akurat dengan AI

    Pembaruan lainnya menghadirkan kemampuan penyuntingan yang lebih canggih. Fitur ini memungkinkan pengguna memperbaiki detail wajah, seperti menghapus kacamata, membuka mata yang berkedip, atau menambahkan senyuman–menjadikannya jauh lebih akurat dengan memanfaatkan referensi dari grup wajah pribadi pengguna.

    Tak hanya itu, Google juga mengintegrasikan model AI Nano Banana ke dalam Google Photos. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengubah gaya foto menjadi karya bergaya baru, seperti lukisan, mozaik, hingga ilustrasi artistik.

  • Chip N1 Bikin iPhone 17 Ngebut dan Stabil, Unggul dari Banyak HP Android Flagship

    Chip N1 Bikin iPhone 17 Ngebut dan Stabil, Unggul dari Banyak HP Android Flagship

    Disisi lain, Pengamat teknologi kenamaan, Mark Gurman, kembali mengungkap bocoran terbaru mengenai arah strategi Apple dalam beberapa tahun mendatang.

    Lewat laporannya di Bloomberg, Mark menyebut raksasa teknologi berbasis di Cupertino tersebut akan melakukan perubahan besar pada strategi perilisan perangkat.

    “Perubahan paling besar justru terjadi pada jadwal rilis, bukan pada desain produknya,” tulis Mark Gurman dalam laporannya, Kamis (20/11/2025). Dia mengatakan, Apple akan semakin memperkuat posisi iPhone sebagai tulang punggung bisnis.

    Selama bertahun-tahun hingga 2025, Mark menyebut perusahaan sedang menyiapkan jadwal peluncuran lebih cepat dan merata sepanjang tahun. “Apple akan mengubah strategi tersebut dengan jadwal peluncuran lebih cepat dan konsisten,” katanya.

    iPhone Fold Rilis Akhir 2026

    Rencananya, Apple diprediksi bakal merilis tiga perangkat sekalius pada akhir 2026, mulai dari iPhone 18 Pro, iPhone 18 Pro Max, dan iPhone Fold.

    Sementara untuk varian iPhone 18, iPhone 18e, dan iPhone Air 2 kemungkinan diluncurkan pada musim semi 2027. Banyak pihak meyakini, ketiga model ini akan hadir sebagai pelengkap lini menengah.

    Pola peluncuran bertahap ini disebut-sebut akan menjadi standar baru perusahaan di masa mendatang.

    Kejutan lain muncul pada 2027. Enam bulan setelah peluncuran iPhone sebelumnya, perusahaan disebutkan bakal mengumumkan kehadiran iPhone 20.

    Berdasarkan bocoran yang beredar sebelumnya, iPhone 20 series bakal membawa konsep layar kaca lengkung tanpa bezel, dengan tampilan mengalir hingga sisi bodi.

    Mark Gurman menilai, pola peluncuran yang disebar sepanjang tahun ini dapat menjadi strategi tepat untuk Apple. Dengan ini, perusahaan bisa menjaga momentum penjualan iPhone sepanjang tahun.

    Tak hanya itu, dengan ini juga diharapkan masing-masing model iPhone baru bisa mendapat panggung mereka sendiri. Varian premium tak lagi bertabrakan dengan model lebih terjangkau.