Produk: iPhone

  • Apple Siap Jorjoran di AI, Tak Lagi Pelit Belanja!

    Apple Siap Jorjoran di AI, Tak Lagi Pelit Belanja!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi asal AS, Apple Inc. (AAPL.O), akhirnya memberi sinyal kuat untuk meningkatkan belanja modal secara signifikan demi mengejar ketertinggalan di sektor kecerdasan buatan (AI).

    CEO Apple, Tim Cook, menyatakan pihaknya kini siap mengakuisisi perusahaan AI yang lebih besar dan membangun lebih banyak pusat data, langkah yang cukup mengejutkan mengingat sejarah Apple yang dikenal konservatif dalam berinvestasi besar.

    “Kami terbuka untuk aksi korporasi (M&A) yang bisa mempercepat roadmap kami, tanpa tergantung pada ukuran perusahaannya,” ujar Cook dalam paparan kinerja keuangan kuartal ketiga fiskal Apple, dikutip Minggu (3/8/2025).

    Pernyataan ini menjadi titik balik bagi Apple, yang selama ini lebih mengandalkan data center pihak ketiga dan mengembangkan teknologi AI secara internal, termasuk pembaruan asisten virtual Siri yang kini ditunda hingga tahun depan.

    Padahal, pesaing seperti Microsoft dan Google sudah melesat jauh dengan chatbot canggih mereka dan belanja jumbo. Microsoft diproyeksikan menghabiskan lebih dari US$100 miliar dan Google sekitar US$85 miliar tahun ini, sebagian besar untuk infrastruktur AI.

    Apple sendiri baru mengakuisisi tujuh perusahaan kecil sepanjang tahun ini. Namun dengan pasar AI yang semakin kompetitif, pendekatan konservatif Apple tampaknya akan berubah.

    Peluang dan Ancaman

    Langkah agresif Apple bukan tanpa alasan. Pendapatan puluhan miliar dolar dari kesepakatan dengan Google untuk menjadi mesin pencari default di iPhone kini terancam gugatan antimonopoli di AS.

    Sementara itu, startup seperti Perplexity sedang berupaya menggoyang dominasi Google lewat peramban berbasis AI. Bloomberg bahkan melaporkan Apple mempertimbangkan akuisisi Perplexity, meski belum dikonfirmasi secara resmi.

    Di sisi lain, Apple juga tengah mendesain ulang browser Safari dengan fitur pencarian bertenaga AI. Perusahaan ini telah menggunakan chip desain sendiri untuk memproses permintaan AI secara privat dan sesuai standar privasi perangkat mereka.

    Chief Financial Officer Apple, Kevan Parekh, mengungkapkan bahwa belanja infrastruktur akan meningkat signifikan, terutama untuk pengembangan AI dan pusat data. Namun ia menegaskan peningkatannya tidak akan bergerak secara eksponensial, tetapi berkelanjutan. 

    Pasar merespons positif langkah ini. Saham Apple naik 1,7% dalam perdagangan premarket hari Jumat.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • CEO Apple Buka-bukaan Kondisi Perusahaan Sebenarnya

    CEO Apple Buka-bukaan Kondisi Perusahaan Sebenarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Apple Tim Cook buka suara soal fokus perusahaannya terkait Artificial Intelligence (AI). Investasi perusahaan disebutnya akan meningkat untuk teknologi tersebut secara signifikan.

    Apple diketahui belum mengumumkan akuisisi atau inisiatif besar dalam laporan kinerjanya di kuartal-II (Q2) 2025. Cook mengatakan tidak pernah terpaku pada ukuran suatu perusahaan. Terpenting, perusahaan bisa membantu mengembangkan layanan AI-nya.

    “Kami terbuka pada merger dan akuisisi yang mempercepat peta jalan kami,” jelas Tim Cook dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (1/8/2025).

    “Kami tidak terpaku pada ukuran perusahaan, meskipun perusahaan yang telah kami akuisisi kecil di tahun ini,” dia menambahkan.

    Sepanjang tahun 2025, Tim Cook mengatakan Apple telah mengakuisisi sekitar tujuh perusahaan. Namun tak semua berfokus pada AI.

    “Kami meningkatkan investasi secara signifikan. Kami melakukannya pada kuartal Juni. Kami akan melakukannya lagi pada kuartal September,” kata Tim Cook.

    Bukan hanya akuisisi perusahaan lain, Apple juga tengah melakukan pengaturan ulang staf internalnya. Diharapkan bisa berfokus pada teknologi AI.

    Sementara itu, Kepala Keuangan Apple Kevan Parekh mengatakan perusahaan memiliki model hibrida untuk investasi. Mereka bisa mendapatkan akses ke sistem lewat mitra dan memasukkannya dalam biaya operasional.

    “Sebagian besar pendorong pertumbuhan yang Anda lihat sekarang didorong oleh sejumlah investasi terkait dengan AI,” ucap Parekh.

    Apple Catat Pertumbuhan, Tapi…

    Apple membukukan pendapatan sebesar US$94,04 miliar atau naik hampir 10% dibanding periode yang sama tahun lalu, dan jauh melebihi proyeksi analis sebesar US$89,54 miliar. Laba per saham juga mencapai US$1,57, di atas estimasi pasar US$1,43 per saham.

    Kepala Eksekutif Apple, Tim Cook, mengakui bahwa sebagian konsumen mempercepat pembelian iPhone untuk menghindari dampak tarif, yang secara tidak langsung membantu lonjakan penjualan.

    “Kami melihat adanya pembelian yang dipercepat di awal kuartal karena pengumuman tarif,” ujar Cook dalam wawancara eksklusif dengan Reuters.

    Ia juga menyebut bahwa jumlah pengguna aktif iPhone mencapai rekor tertinggi di semua wilayah geografis.

    iPhone, yang menjadi produk andalan Apple, mencatatkan penjualan sebesar US$44,58 miliar, naik 13,5% dari tahun lalu dan melampaui ekspektasi analis sebesar US$40,22 miliar.

    Cook juga menyebut bahwa basis pengguna aktif iPhone mencapai rekor tertinggi di seluruh wilayah, menandakan loyalitas pelanggan yang kuat meski dihantam isu harga.

    Mengantisipasi tekanan tarif yang terus membayangi, Apple mulai mengalihkan sebagian produksinya dari Tiongkok ke negara-negara lain. Produksi iPhone untuk pasar AS kini mulai banyak dilakukan di India, sedangkan Mac dan Apple Watch diproduksi di Vietnam.

    Namun, ketidakpastian soal tarif masih menghantui. Meski beberapa produk Apple masih mendapatkan pengecualian, kebijakan baru dapat berdampak signifikan, terutama di pasar Amerika Serikat yang mencatatkan pertumbuhan 9,3% menjadi US$41,2 miliar.

    Selain tarif, Apple juga menghadapi tantangan lain, yaitu teknologi kecerdasan buatan (AI). Meski raksasa teknologi seperti Microsoft dan Nvidia meroket di tengah tren AI, saham Apple justru melemah 17% sepanjang 2025. Investor menilai Apple tertinggal dalam integrasi AI ke dalam produknya.

    Apple bahkan menunda peluncuran versi baru asisten virtual Siri yang dilengkapi AI. Meski begitu, Cook menyatakan pihaknya sedang membuat kemajuan dan kini meningkatkan investasi secara besar-besaran di sektor AI.

    “Apple selalu mengutamakan penyederhanaan teknologi canggih agar mudah digunakan dan dapat diakses semua orang, dan inilah inti dari strategi AI kami,” kata Cook.

    Dampak Tarif Trump ke Apple

    Tekanan tarif Trump turut berdampak pada bisnis Apple. Raksasa Cupertino ini mencatatkan kerugian besar akibat dampak langsung dari kebijakan tarif tersebut.

    Apple mengungkap tarif tersebut menambah beban biaya sebesar US$800 juta (sekitar Rp13 triliun) pada kuartal Juni dan diperkirakan membengkak hingga US$1,1 miliar (sekitar Rp17 triliun) untuk kuartal berikutnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apple Laporkan Hasil Keuangan Q3, Pendapatan Naik 10 Persen

    Apple Laporkan Hasil Keuangan Q3, Pendapatan Naik 10 Persen

    San Francisco, Amerika Serikat (ANTARA) – Pendapatan perusahaan teknologi Amerika Serikat, Apple, naik 10 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal ketiga 2025, menjadi 94 miliar dolar AS (satu dolar sekitar Rp16.360), dikutip dari laporan Xinhua, Jumat.

    “Hari ini Apple dengan bangga melaporkan rekor pendapatan kuartal Juni 2025 mengalami pertumbuhan dua digit untuk iPhone, Mac, dan layanan, serta pertumbuhan di seluruh dunia,” kata CEO Apple Tim Cook di San Francisco, Amerika Serikat

    Laba bersih Apple untuk kuartal ketiga itu pun naik dari kuartal ketiga tahun sebelumnya 21,45 miliar dolar AS menjadi 23,43 miliar dolar AS.

    Keuntungan tersebut datang salah satunya dari penjualan telepon genggam pintar “iPhone” yang melambung pada kuartal ketiga 2025 dibandingkan kuartal ketiga 2024, yakni dari 39,9 miliar dolar AS menjadi 44,58 dolar AS.

    Pada periode yang sama, penjualan perangkat komputer “Mac” merangkak naik menjadi 8,05 miliar dolar AS, dibandingkan tahun sebelumnya 7,01 miliar dolar AS.

    Kemudian, pemasukan dari layanan perusahaan tersebut juga mencapai 27,42 miliar dolar AS pada kuartal ketiga 2025, naik dari 24,21 miliar dolar AS pada tahun 2024.

    Akan tetapi, penjualan gawai terpasang (wearable), rumah tangga, dan aksesoris turun menjadi 7,4 miliar dolar AS dari 8,1 miliar dolar AS pada tahun 2024.

    Apple mencatatkan pula laba per saham (EPS) terdilusi secara kuartalan berada di nilai 1,57 persen pada kuartal ketiga atau naik 12 persen secara yoy.

    “Kami sangat senang dengan rekor kinerja bisnis kami untuk kuartal Juni, yang menghasilkan pertumbuhan EPS (earnings per share) sebesar 12 persen,” ujar CFO Apple Kevan Parekh.

    Dewan direksi Apple pun mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar 0,26 dolar AS per saham dari saham biasa (common stock) perusahaan tersebut.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga iPhone Makin Murah di RI Agustus 2025, iPhone 16e Sisa Segini

    Harga iPhone Makin Murah di RI Agustus 2025, iPhone 16e Sisa Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memasuki Agustus 2025, tampak Apple masih menggelar diskon untuk beberapa produk iPhone yang dijual di Tanah Air. Bukan cuma seri iPhone kelas premium, tetapi iPhone 16e yang cenderung lebih terjangkau juga mendapat potongan harga.

    Pantauan CNBC Indonesia dari laman resmi iBox, Jumat (1/8/2025), iPhone 16e dengan varian kapasitas penyimpanan 128GB saat ini dibanderol Rp 11.499.000 dari sebelumnya Rp 12.749.000. Artinya, produk tersebut sudah mengalami diskon 11% atau lebih hemat Rp 1.250.000.

    Selanjutnya, iPhone 16e dengan kapasitas penyimpanan 256GB juga mendapat diskon, meski lebih kecil yakni 8%. Harga saat ini Rp 13.999.000 dari sebelumnya Rp 15.249.000.

    Terakhir, iPhone 16e 512GB mengalami pemangkasan harga 6%. Mulanya dibanderol Rp 19.249.000, sekarang menjadi Rp 17.999.000.

    Momentum diskon ini bisa dijadikan pertimbangan jika Anda berniat membeli iPhone baru. Selain iPhone 16e, beberapa model iPhone lain juga mengalami diskon di Agustus 2025. Berikut perinciannya:

    Harga iPhone 16 Agustus 2025

    128 GB dari Rp 16.999.000 jadi Rp 13.999.000

    256 GB dari Rp 19.499.000 jadi Rp 16.499.000

    512 GB dari Rp 23.499.000 jadi Rp 20.999.000

    Harga iPhone 16 Plus Juni 2025

    128 GB dari Rp 18.999.000 jadi Rp 15.999.000

    256 GB dari Rp 21.499.000 jadi Rp 18.499.000

    512 GB dari Rp 25.499.000 jadi Rp 22.999.000

    Harga iPhone 16 Pro Juni 2025

    128 GB dari Rp 21.999.000 jadi Rp 17.999.000

    256 GB dari Rp 24.499.000 jadi Rp 20.999.000

    512 GB dari Rp 28.499.000 jadi Rp 25.499.000

    1 TB dari Rp 32.499.000 jadi Rp 29.999.000

    Harga iPhone 16 Pro Max Juni 2025

    256 GB dariRp 25.999.000 jadi Rp 21.999.000

    512 GB dari Rp 30.999.000 jadi Rp 27.499.000

    1 TB dari Rp 34.999.000 jadi Rp 32.499.000

    Harga iPhone 15 Juni 2025

    128 GB dari Rp 14.499.000 jadi Rp 10.999.000

    256 GB dari Rp 17.499.000 jadi Rp 13.499.000

    512 GB dari Rp 21.499.000 jadi Rp 17.499.000

    Harga iPhone 15 Plus Juni 2025

    128 GB dari Rp 16.499.000 jadi Rp 12.999.000

    256 GB dari Rp 19.499.000 jadi Rp 15.499.000

    512 GB Rp 23.499.000 jadi Rp 19.499.000

    Harga iPhone 14 Juni 2025

    128 GB dari Rp 12.499.000 jadi Rp 9.699.000

    256GB dari Rp 15.299.000 jadi Rp 11.949.000

    Harga iPhone 13 Juni 2025

    128 GB dari Rp 10.299.000 jadi Rp 8.249.000

    Nah, itu dia beragam iPhone yang tersedia dan mendapat diskon besar di Tanah Air. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Turun Lebih dari Rp1 Juta!

    Turun Lebih dari Rp1 Juta!

    Bisnis.com, JAKARTA — iPhone kembali menurunkan harga pada Agustus dengan rata-rata seri iPhone 16 dan 16 Plus didiskon sebesar Rp1 juta dibanding Juli lalu.

    Contohnya seperti Seri iPhone 16 128 GB yang sebelumnya dibanderol Rp15 juta pada Juli, kini turun menjadi Rp14 juta. Ini menjadi penurunan harga yang sangat jauh dibanding harga aslinya yang mencapai Rp17 juta.

    Sementara itu, iPhone 12 seperti biasa tidak mengalami penurunan harga, tetapi yang menarik adalah iPhone 13 yang harganya justru naik dari Rp7,7 juta bulan lalu, kini menjadi Rp8,25 juta.

    Berikut adalah update harga iPhone terbaru Agustus 2025 dilansir iBox:
    Harga iPhone 16 Agustus 2025 

    128 GB dari Rp 16.999.000 jadi Rp 13.999.000

    256 GB dari Rp 19.499.000 jadi Rp 16.499.000 

    512 GB dari Rp 23.499.000 jadi Rp 20.999.000 

    Harga iPhone 16 Plus Agustus 2025 

    128 GB dari Rp 18.999.000 jadi Rp 15.999.000

    256 GB dari Rp 21.499.000 jadi Rp 18.499.000 

    512 GB dari Rp 25.499.000 jadi Rp 22.999.000 

    Harga iPhone 16 Pro Agustus 2025 

    128 GB dari Rp 21.999.000 jadi Rp 17.499.000 

    256 GB dari Rp 24.499.000 jadi Rp 20.499.000 

    512 GB dari Rp 28.499.000 jadi Rp 25.499.000 

    1 TB dari Rp 32.499.000 jadi Rp 29.999.000 

    Harga iPhone 16 Pro Max Agustus 2025 

    256 GB dari Rp 25.999.000 jadi Rp 21.999.000 

    512 GB dari Rp 30.999.000 jadi Rp 27.499.000 

    1 TB dari Rp 34.999.000 jadi Rp 32.499.000 

    iPhone 15

    Harga iPhone 15 Agustus 2025 

    128 GB dari Rp 14.499.000 jadi Rp 10.999.000 

    256 GB dari Rp 17.499.000 jadi Rp 13.499.000 

    512 GB dari Rp 21.499.000 jadi Rp 17.499.000 

    Harga iPhone 15 Plus Agustus 2025 

    128 GB dari Rp 16.499.000 jadi Rp 12.999.000 

    256 GB dari Rp 19.499.000 jadi Rp 15.499.000 

    512 GB Rp 23.499.000 jadi Rp 19.499.000 

    Harga iPhone 14 Agustus 2025 

    128 GB dari Rp 12.499.000 jadi Rp 9.699.000 

    256 GB dari Rp 15.299.000 jadi Rp 11.949.000 

    Harga iPhone 13 Agustus 2025 

    128 GB dari Rp 10.299.000 jadi Rp 8.249.000 

    Harga iPhone 12 Agustus 2025 

    64GB Rp 11.499.000 

    (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Tim Cook Siap Jor-joran Tanamkan AI di iPhone, Apple Kejar Ketertinggalan

    Tim Cook Siap Jor-joran Tanamkan AI di iPhone, Apple Kejar Ketertinggalan

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple berikan sinyal bahwa pihaknya akan semakin serius dalam mengejar ketertinggalan mereka di bidang pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    CEO Apple, Tim Cook menilai AI sebagai salah satu teknologi paling mutakhir saat ini, dan berniat mengintegrasikannya di seluruh perangkat, platform dan perusahaan.

    “Apple selalu berkomitmen mengadopsi teknologi tercanggih dan membuatnya mudah digunakan serta diakses oleh semua orang,” kata Cook, menjelaskan strategi AI perusahaan, dikutip dari TechCrunch (01/08/25).

    Dia menambahkan perusahaannya sejauh ini sudah memiliki tim yang hebat, dan berniat untuk mengalokasikan seluruh kapabilitas yang dimiliki untuk pengembangan AI.

    Selain itu, dalam rangka meningkatkan investasi Apple secara signifikan, mereka juga akan mendorong peningkatan belanja modal. 

    Namun, Apple menekankan, mereka masih menggunakan model hybrid, yang artinya mereka masih bergantung pada pihak ketiga untuk melancarkan investasi modal, sehingga angkanya tidak akan tumbuh secara eksponensial.

    Sebelumnya, perusahaan teknologi berlogo apel itu juga mengungkapkan keterbukaan mereka untuk Merger dan Akuisisi (M&A) guna mempercepat rencana bisnisnya. Menurut CNBC Amerika Serikat (AS).

    Tahun ini Apple telah mengakuisisi tujuh perusahaan, tetapi tidak satupun di antaranya bernilai besar.

    Smartphone iPhone milik Apple

    Hingga saat ini, Apple terus dikritik karena dianggap lemah di tengah era AI, meskipun mereka telah mengumumkan sejumlah fitur AI yang belum diluncurkan, bahkan memamerkan versi Siri yang telah disempurnakan AI, padahal peluncurannya belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Akan tetapi, perusahaan tersebut membela diri dengan mengatakan, tidak perlu buru-buru meluncurkan suatu produk atau fitur hanya untuk berujung menjadi sebuah kesalahan. Hal itu juga berlaku bila produk-produk tidak berfungsi seperti yang dijanjikan.

    Sejauh ini, Apple mengklaim telah meluncurkan lebih dari 20 fitur Apple Intelligence termasuk kecerdasan visual, pembersihan, dan alat penulisan.

    Akhir tahun ini mereka berencana meluncurkan fitur AI tambahan seperti terjemahan langsung dan teman olahraga, meski disayangkan, peningkatan Siri yang lebih personal harus ditunda hingga 2026.

    Para eksekutif Apple merahasiakan teknologi AI mana yang akan dijadikan komoditas, karena itu akan membocorkan strateginya. 

    Namun mereka melaporkan, penjualan iPhone yang lebih baik dari perkiraan dan pendapatan yang memecahkan rekor pada kuartal ketiga 2025 mengakibatkan saham perusahaan melonjak dalam after-hours trading. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Tim Cook Siap Jor-joran Tanamkan AI di iPhone, Apple Kejar Ketertinggalan

    Tim Cook Siap Jorjoran Tanamkan AI di iPhone, Apple Kejar Ketertinggalan

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple berikan sinyal bahwa pihaknya akan semakin serius dalam mengejar ketertinggalan mereka di bidang pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    CEO Apple, Tim Cook menilai AI sebagai salah satu teknologi paling mutakhir saat ini, dan berniat mengintegrasikannya di seluruh perangkat, platform dan perusahaan.

    “Apple selalu berkomitmen mengadopsi teknologi tercanggih dan membuatnya mudah digunakan serta diakses oleh semua orang,” kata Cook, menjelaskan strategi AI perusahaan, dikutip dari TechCrunch (01/08/25).

    Dia menambahkan perusahaannya sejauh ini sudah memiliki tim yang hebat, dan berniat untuk mengalokasikan seluruh kapabilitas yang dimiliki untuk pengembangan AI.

    Selain itu, dalam rangka meningkatkan investasi Apple secara signifikan, mereka juga akan mendorong peningkatan belanja modal. 

    Namun, Apple menekankan, mereka masih menggunakan model hybrid, yang artinya mereka masih bergantung pada pihak ketiga untuk melancarkan investasi modal, sehingga angkanya tidak akan tumbuh secara eksponensial.

    Sebelumnya, perusahaan teknologi berlogo apel itu juga mengungkapkan keterbukaan mereka untuk Merger dan Akuisisi (M&A) guna mempercepat rencana bisnisnya. Menurut CNBC Amerika Serikat (AS).

    Tahun ini Apple telah mengakuisisi tujuh perusahaan, tetapi tidak satupun di antaranya bernilai besar.

    Smartphone iPhone milik Apple

    Hingga saat ini, Apple terus dikritik karena dianggap lemah di tengah era AI, meskipun mereka telah mengumumkan sejumlah fitur AI yang belum diluncurkan, bahkan memamerkan versi Siri yang telah disempurnakan AI, padahal peluncurannya belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Akan tetapi, perusahaan tersebut membela diri dengan mengatakan, tidak perlu buru-buru meluncurkan suatu produk atau fitur hanya untuk berujung menjadi sebuah kesalahan. Hal itu juga berlaku bila produk-produk tidak berfungsi seperti yang dijanjikan.

    Sejauh ini, Apple mengklaim telah meluncurkan lebih dari 20 fitur Apple Intelligence termasuk kecerdasan visual, pembersihan, dan alat penulisan.

    Akhir tahun ini mereka berencana meluncurkan fitur AI tambahan seperti terjemahan langsung dan teman olahraga, meski disayangkan, peningkatan Siri yang lebih personal harus ditunda hingga 2026.

    Para eksekutif Apple merahasiakan teknologi AI mana yang akan dijadikan komoditas, karena itu akan membocorkan strateginya. 

    Namun mereka melaporkan, penjualan iPhone yang lebih baik dari perkiraan dan pendapatan yang memecahkan rekor pada kuartal ketiga 2025 mengakibatkan saham perusahaan melonjak dalam after-hours trading. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 26, Perangkatmu Kebagian? – Page 3

    Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 26, Perangkatmu Kebagian? – Page 3

    Buat kamu yang penasaran, sebenarnya Apple sudah merencanakan banyak sekali pembaruan di iOS 26 nantinya.

    Dua fitur unggulan mereka di antaranya Live Translate dan Polling. Rencananya, iOS 26 akan menawarkan kemampuan penerjemahan secara real-time saat pengguna melakukan panggilan atau mengirim pesan dengan orang yang berbicara bahasa lain.

    Sementara itu, fitur Polling sendiri dirancang untuk mempermudah pembuatan pemungutan suara pada aplikasi chatting untuk mencegah bertumpuknya obrolan dalam grub.

    Hadirnya penambahan fitur di atas cukup memudahkan pekerjaan pengguna. Sayangnya, fitur baru hanya dapat ditemui dalam setiap tahun sekali.

    Meskipun terbilang jarang, hadirnya pembaruan yang terus menerus ini juga menuai kejanggalan bagi para pengguna.

    Walaupun keamanan data terjamin, pembaruan sistem berpotensi membuat performa menurun, khususnya pada perangkat lawas yang masih mendapat update iOS.

    Tak dapat dipungkiri, Apple tidak akan menghentikan layanan untuk iPhone keluaran lama tanpa dukungan pembaruan, tapi hal ini akan membuat sebuah gap karena luputnya fitur baru pada ponsel keluaran lama.

    Jika kamu merasa nyaman dengan hal itu, tentu saja tidak akan menjadi sebuah masalah. Oleh karena itu, putuskan pilihanmu sebaik mungkin agar tidak menyesal pada akhirnya.

  • Waduh, Apple Tampilkan Video Promo Samsung Galaxy Z Flip7 di Akun Resmi – Page 3

    Waduh, Apple Tampilkan Video Promo Samsung Galaxy Z Flip7 di Akun Resmi – Page 3

    Sudah lama penggemar menanti akan hadirnya inovasi terbaru dari Apple. Dari sekian banyaknya terobosan, fans sangat menantikan kehadiran iPhone Fold memang telah menjadi sorotan dan paling dinanti kehadirannya oleh banyak pihak.

    Menurut bocoran saat ini, ponsel lipat pertama Apple ini dibekali layar luar 5,5 inci dan layar dalam 7,8 inci, menjadikannya pesaing berat HP lipat Samsung.

    Dalam hal fotografi, ponsel ini menggunakan kamera ganda 48MP, dan baterai lebih besar daripada HP Android layar lipat terbaru milik Samsung.

    Langkah Apple membagi peluncuran iPhone 18 series menjadi dua fase juga diperkuat oleh laporan dari The Information.

    Disebutkan, keputusan ini diharapkan dapat memberi fleksibilitas perusahaan dalam hal produksi, sekaligus menyediakan pilihan iPhone lebih luas sepanjang tahun.

    Jika semua bocoran ini benar, maka tahun 2027 bisa menjadi salah satu momen paling monumental dalam sejarah iPhone, menyamai atau bahkan melampaui gebrakan iPhone X pada 2017 lalu.

  • Ramai-ramai Tinggalkan China Kabur ke Tetangga RI

    Ramai-ramai Tinggalkan China Kabur ke Tetangga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – China mulai ditinggalkan industri manufaktur global. Mulai dari raksasa teknologi, produsen elektronik hingga perusahaan tambang kripto kini ramai-ramai memindahkan produksi mereka ke negara-negara lain demi menghindari tarif tinggi Amerika Serikat (AS) dan risiko ketegangan geopolitik.

    Salah satunya adalah Logitech. Perusahaan teknologi asal Swiss-AS ini tengah mempercepat relokasi pabriknya dari China ke Malaysia, Meksiko, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

    CEO Logitech, Hanneke Faber, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk mengurangi dampak tarif AS hingga 30% atas produk-produk seperti keyboard dan mouse buatan China.

    “Saat ini kami sudah sedikit lebih baik dari 30%. Kami berada di jalur yang tepat,” kata Faber, dikutip dari Reuters, Kamis (31/7/2025).

    Ia juga memastikan tak ada lonjakan biaya signifikan akibat relokasi, bahkan Logitech menaikkan harga produknya di AS sebesar 10% untuk menyesuaikan tarif.

    Fenomena serupa terjadi di industri smartphone. Untuk pertama kalinya, India berhasil menggeser dominasi China sebagai eksportir ponsel terbesar ke AS. Data Canalys menunjukkan pada kuartal II 2025, 44% impor smartphone AS berasal dari India, melonjak drastis dari hanya 13% tahun lalu. Sebaliknya, ponsel buatan China turun drastis ke 25%, bahkan disalip oleh Vietnam (30%).

    Lonjakan India tak lepas dari langkah strategis Apple yang mulai merakit sejumlah model iPhone 16 Pro di negara tersebut. Apple dikabarkan berambisi memproduksi seperempat total iPhone-nya di India. Samsung dan Motorola pun mulai mengikuti langkah serupa, meskipun dengan kecepatan lebih lambat.

    Di sektor kripto, produsen alat tambang Bitcoin asal China seperti Bitmain, Canaan, dan MicroBT juga turut memindahkan pabrik mereka ke Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan ini yang sebelumnya memproduksi 90% rig penambangan global, kini membangun lini perakitan di AS guna menghindari tarif baru yang dikenakan Trump sebesar 20%.

    Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa peta manufaktur dunia sedang bergeser, dari dominasi China menuju negara-negara Asia Selatan, Asia Tenggara, dan bahkan AS sendiri.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]