Produk: iPhone

  • iPhone 17 Pro Lebih Mahal, Ini “Bonus” yang Diberi Apple? – Page 3

    iPhone 17 Pro Lebih Mahal, Ini “Bonus” yang Diberi Apple? – Page 3

    Dari gambar yang tersebar, tampak iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max dengan balutan warna oranye akan menjadi daya tarik tersendiri tahun ini.

    Selain oranye, Apple juga sudah menyiapkan opsi warna putih, biru tua, dan hitam untuk varian iPhone 17 Pro. Menariknya, posisi logo perusahaan di bagian belakang tampaknya sedikit digeser ke bawah–sesuai dengan rumor.

    Sementara itu, model standar iPhone 17 akan tersedia dalam lima pilihan warna cerah, yakni merah muda (sebelumnya dikabarkan ungu muda), hijau, biru muda, putih, dan hitam.

    Sedangkan iPhone 17 Air, ponsel paling tipis buatan Apple ini tersedia dalam beberapa pilihan warna biru muda, abu-abu, putih, dan hitam.

  • Unboxing Nubia A36, HP Harga Rp 900 Ribuan Tampilan Mirip iPhone Pro Max

    Unboxing Nubia A36, HP Harga Rp 900 Ribuan Tampilan Mirip iPhone Pro Max

    FotoINET

    Adi Fida Rahman – detikInet

    Sabtu, 09 Agu 2025 12:17 WIB

    Jakarta – Nubia A36 sudah rilis di Indonesia dengan harga Rp 900 ribuan. Bagian belakang HP ini mengingatkan pada tampilan iPhone Pro Max, yuk intip wujudnya.

  • Apple Gandeng Samsung Produksi Sensor Kamera iPhone di AS

    Apple Gandeng Samsung Produksi Sensor Kamera iPhone di AS

    Jakarta

    Apple dan Samsung sudah lama bersaing di bisnis smartphone. Tapi plot twist, dua raksasa teknologi ini akan berkolaborasi untuk mengembangkan sensor fotografi canggih yang akan dipakai di iPhone masa depan.

    Menurut laporan The Financial Times, Samsung akan memproduksi sensor kamera untuk Apple di fasilitas semikonduktornya yang berlokasi di Austin, Texas. Kolaborasi ini akan membantu Apple menghindari kebijakan tarif impor ketat yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Samsung disebut akan menggunakan teknologi chip canggih untuk memproduksi sensor kamera tiga lapis yang akan dipakai di iPhone 18 series tahun depan. Sensor kamera itu mendukung pengambilan video 8K dengan frame rate tinggi dan dapat mengurangi efek distorsi ‘jello’.

    Lewat kerjasama ini, Apple juga akan mendapatkan pemasok sensor kamera baru. Sebelumnya Sony menjadi satu-satunya perusahaan yang menyediakan sensor kamera untuk iPhone.

    Saat ini sensor kamera Sony untuk iPhone diproduksi di Jepang lewat kontrak dengan TSMC. Berbeda dengan Samsung, Sony tidak memiliki pabrik di AS sehingga mereka sulit menghindari tarif impor untuk chip yang diproduksi di luar AS.

    “Kami tetap yakin bahwa kami lebih maju dalam menyediakan teknologi sensor kepada pelanggan kami dan kami akan fokus untuk memajukan teknologi melalui ukuran dan kepadatan sensor yang lebih besar,” kata jutu bicara Sony kepada Financial Times, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (9/8/2025).

    Kabar ini menandakan perbaikan hubungan antara Apple dan Samsung. Pada tahun 2011, Apple berhenti menggunakan jasa Samsung dan beralih ke TSMC sebagai kontraktor utamanya, yang memicu penurunan di bisnis chip Samsung.

    Kemitraan ini merupakan bagian dari investasi terbaru Apple di AS senilai USD 100 miliar untuk memenuhi permintaan Trump yang ingin iPhone diproduksi di AS. Kini total investasi Apple sebagai bagian dari America Manufacturing Program tembus USD 600 miliar.

    “Dengan menghadirkan teknologi ini untuk pertama kalinya di AS, fasilitas ini akan memasok chip yang mengoptimalkan daya dan kinerja produk-produk Apple, termasuk perangkat iPhone yang dipasarkan di seluruh dunia,” kata Apple dalam siaran persnya.

    (vmp/rns)

  • Pindah dari Sony, Apple Akan Gunakan Sensor Kamera Samsung di iPhone 18

    Pindah dari Sony, Apple Akan Gunakan Sensor Kamera Samsung di iPhone 18

    JAKARTA – Sudah menjadi rahasia umum bahwa Apple mengandalkan kamera Sony selama bertahun-tahun. Hal ini membuat kamera iPhone menjadi salah satu yang terdepan dan diminati banyak orang.

    Meski kameranya sudah bagus, Apple perlu membuat terobosan baru agar kameranya terus mengalami peningkatan. Sebagai langkah awal, perusahaan tersebut dikabarkan akan beralih ke sensor kamera yang diproduksi oleh pesaingnya, Samsung.

    Peralihan ini dilakukan setelah Samsung mengubah komponen yang mereka produksi di sebagian besar pabriknya yang berada di Austin, Texas. Perusahaan asal Korea Selatan itu kini memproduksi Sensor Gambar CMOS (CIS) yang lebih canggih.

    Komponen ini yang nantinya akan disematkan ke dalam rangkaian kamera untuk seri iPhone 18. Kemitraan ini akan menjadi langkah strategis bagi Samsung dalam menghadirkan produk CIS pertamanya di Amerika Serikat.

    Selain itu, kemitraan ini juga akan mengubah lanskap persaingan keduanya di pasar ponsel dan fotografi seluler. Melansir dari Android Headlines, ada beberapa hal yang membuat Apple beralih ke sensor kamera Samsung menurut analisis industri.

    Pertama, Apple mungkin ingin mengurangi ketergantungan pada satu pemasok, terutama setelah Apple mengalami masalah pasokan di masa lalu. Ini merupakan langkah yang cerdas untuk mendiversifikasi rantai pasokan.

    Kedua, Apple mungkin ingin melokalisasi rantai pasokannya di AS. Pemasok utama kamera iPhone, yakni Sony, kesulitan untuk memenuhi keinginan tersebut sehingga Apple mencari alternatif yang lebih menjanjikan.

    Pada dasarnya, ini merupakan kemenangan besar bagi Samsung. Perusahaan tersebut berhasil membuktikan diri dalam bisni semikonduktor non-memorinya. Jika Apple mengadopsi sensor tersebut, bisa dipastikan sensornya merupakan salah satu yang terbaik.

    Penting untuk diingat bahwa kedua perusahaan belum mengonfirmasi rumor kekmitraan ini, terlebih lagi Apple masih fokus pada peluncuran seri iPhone 17 untuk saat ini. Untuk mengetahui kebenaran dari rumor ini, kita perlu menunggu konfirmasi dari kedua raksasa ponsel tersebut.

  • Orang Terkaya Dunia Ternyata Ogah Pakai iPhone, Cek Faktanya

    Orang Terkaya Dunia Ternyata Ogah Pakai iPhone, Cek Faktanya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Popularitas iPhone sebagai ponsel premium dengan harga mahal sudah tak terelakkan. Bisa dibilang, iPhone menjadi penanda status sosial-ekonomi seseorang yang mapan. 

    Pasalnya, untuk membeli iPhone, diperlukan uang tak sedikit. Misalnya saja iPhone 16 reguler yang di Indonesia dibanderol mulai Rp 14 juta. Varian paling mahal, iPhone 16 Pro Max, dihargai Rp 22 juta, berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di iBox. 

    Kendati demikian, ternyata ada fakta mengejutkan. Orang-orang terkaya dunia banyak yang tak menggunakan iPhone sebagai daily driver. Misalnya saja Bill Gates dan Mark Zuckerberg.

    Keduanya dilaporkan memilih menggunakan ponsel Android. Laporan Phone Arena pada 2023 silam menyebutkan Gates menggunakan ponsel lipat dari Samsung Galaxy Z Fold 5.

    Pendiri Microsoft tersebut memang diketahui penggemar berat jajaran ponsel lipat Samsung. Ia pernah terlihat telah menggunakan Galaxy Z Fold 3 dan Fold 4 sebelumnya.

    Zuckerberg juga merupakan salah satu orang terkaya dunia yang menggemari produk Samsung. Ia diketahui menggunakan Samsung Galaxy S23 Ultra selama tahun 2023.

    Lalu bagaimana dengan orang kaya dunia lainnya? Berikut rangkumannya dari Phone Arena:

    Jeff Bezos

    Bezos diketahui pernah menggunakan iPhone. Namun tahun 2020 dia menjadi korban peretasan WhatsApp dari ponselnya.

    Spekulasi yang berbeda menyebut kejadian itu bisa saja membuat pendiri Amazon untuk meninggalkan iPhone. Sejumlah rumor mengatakan dia menggunakan Google Pixel atau ponsel premium dari Samsung, namun belum diketahui dengan pasti apa yang digunakannya sekarang.

    Elon Musk

    Musk yang menyandang orang terkaya di dunia berkali-kali pernah mengatakan memilih iPhone dibandingkan Android. Namun, ia diketahui menggunakan Samsung Galaxy bergantian dengan iPhone selama beberapa tahun terakhir.

    Warren Buffet

    Investor legendaris Warren Buffet diketahui tak tertarik dengan smartphone. Selama bertahun-tahun dia hanya menggunakan HP flip lawas saja.

    CEO Apple Tim Cook bahkan pernah mengirimkan iPhone gratis pada Buffet. Kabarnya dia masih menggunakan iPhone 11 yang dirilis 2019.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video Janji-janji Manis CEO Apple Tim Cook kepada Trump

    Video Janji-janji Manis CEO Apple Tim Cook kepada Trump

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru menggelar pertemuan dengan CEO Apple Tim Cook, nih… Ngomongin apa aja, sih?

    Jadi, Apple sepakat memberikan tambahan investasi sebesar USD 100 miliar kepada Amerika Serikat. Sehingga total investasi Apple ke AS selama empat tahun ke depan di AS sebesar USD 600 miliar dengan kesepakatan USD 500 miliar terjadi pada Februari 2025 lalu. Ada banyak hal yang dijanjikan oleh Tim Cook dalam investasi ini. Apa saja?

    Apple akan meluncurkan program manufaktur Amerika. Investasi Apple, disebutkan oleh Trump, akan menciptakan lebih dari 20.000 lapangan kerja baru di Amerika.

    ” Apple akan meningkatkan pengeluaran secara besar-besaran pada rantai pasokan domestiknya untuk iPhone dan akan membangun lini produksi kaca pintar terbesar dan tercanggih di dunia di Harrodsburg, Kentucky, yang sungguh luar biasa. Saya melakukannya dengan sangat baik,” jelas Presiden AS Donald Trump dalam pernyataan di Ruang Oval, Rabu (6/8).

    “Ini langkah signifikan menuju tujuan akhir untuk memastikan iPhone yang dijual di AS juga dibuat di Amerika,” tambah Trump.

    Tonton berita video lainnya di sini!

  • Video Tak Realistis Jika Apple Produksi iPhone di AS, Kenapa?

    Video Tak Realistis Jika Apple Produksi iPhone di AS, Kenapa?

    Video Tak Realistis Jika Apple Produksi iPhone di AS, Kenapa?

  • Kabur dari China, Banyak yang Pindah ke Tetangga RI

    Kabur dari China, Banyak yang Pindah ke Tetangga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah perusahaan teknologi tak lagi berminat membuka pabrikannya di China. Ini jadi cara mereka untuk menghindari tarif yang ditetapkan pemerintahan Amerika Serikat (AS) serta risiko ketegangan geopolitik.

    Beberapa industri diketahui memilih hengkang dari China karena masalah ini. Beberapa negara tercatat jadi tujuan baru untuk perusahaan teknologi bisa melakukan produksi sambil menekan dampak tarif AS.

    Salah satunya adalah perusahaan asal Swiss-AS, Logitech. Perusahaan itu memindahkan pabriknya dari China ke beberapa negara, termasuk tetangga Indonesia yakni Malaysia, Vietnam, Thailand, Meksiko, dan Taiwan.

    CEO Logitech, Hanneke Faber mengatakan relokasi pabriknya dilakukan untuk mengurangi dampak tarif AS. Produk seperti keyboard dan mouse buatan China terancam dibebankan tarif mencapai 30% oleh pemerintahan Donald Trump.

    “Saat ini kami sudah sedikit lebih baik dari 30%. Kami berada di jalur yang tepat,” kata Faber, dikutip dari Reuters.

    Menurutnya tidak akan ada lonjakan biaya karena relokasi. Bahkan Logitech menaikkan harga sebesar 10% untuk pasar AS sebagai cara untuk penyesuaian tarif baru.

    Hal serupa juga terjadi di industri smartphone. India jadi tempat favorit baru setelah beberapa perusahaan memindahkan fasilitas produksinya dari China.

    Apple diketahui telah merakit sejumlah model iPhone 16 Pro di negara tersebut. Perusahaan dikabarkan berambisi memproduksi seperempat total iPhone di India.

    Data Canalys juga mengungkapkan India menggeser dominasi China sebagai eksportir terbesar ke AS. Jumlahnya mencapai 44% pada kuartal II-2025 atau naik 13% dari tahun lalu, dan jauh lebih tinggi dari ponsel China ke AS hanya 25%.

    Sementara itu, produsen alat tambang Bitcoin asal China memiliki AS untuk pabrik baru mereka. Perusahaan yang melakukan hal tersebut seperti Bitmain, Canaan, dan MicroBT.

    Kini mereka memilih membangun lini perakitan di AS sebagai cara untuk menghindari tarif baru 20% dari Trump.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tarif Trump Bikin Harga iPhone Terancam Naik, Tapi Jadi Berkah untuk Apple

    Tarif Trump Bikin Harga iPhone Terancam Naik, Tapi Jadi Berkah untuk Apple

    Jakarta

    Tarif impor baru yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikhawatirkan akan membuat harga iPhone di AS naik. Kekhawatiran ini justru menjadi berkah bagi Apple karena konsumen di AS ramai-ramai memborong iPhone.

    Dalam earnings call dengan investor pada Kamis (30/7) kemarin, CEO Apple Tim Cook mengatakan Apple mencatat pola pembelian iPhone dan Mac yang tidak biasa di Amerika Serikat pada kuartal ketiga tahun 2025.

    Pola pembelian yang tidak biasa ini dimulai pada April lalu, saat kabar tarif impor baru berpotensi membuat harga iPhone di AS naik. Rumor ini membuat konsumen panik dan langsung memborong iPhone, yang kemudian membantu Apple mencetak pendapatan luar biasa pada Q3 2025.

    “Soal pembelian terkait kekhawatiran tentang harga, tarif, dan sebagainya, kami melihat beberapa buktinya di kuartal awal,” kata Cook kepada CNBC, seperti dikutip dari Apple Insider, Kamis (7/8/2025).

    “Kami memperkirakan (kontribusinya) sekitar satu poin dari 10 poin pertumbuhan perusahaan,” sambungnya.

    Menurut laporan keuangan Apple Q3 2025, penjualan iPhone naik 13% dari periode yang sama tahun lalu. Penjualan iPhone menyumbangkan pendapatan sebesar USD 44,6 miliar, hampir setengah dari total pendapatan Apple yang mencapai USD 94 miliar.

    Lebih lanjut, Cook mengatakan Apple diprediksi akan nombok USD 1,1 miliar pada kuartal yang berakhir pada bulan September untuk membayar bea masuk dan menjaga harga iPhone di AS tidak naik.

    Pria berkacamata ini menambahkan Apple sudah mengeluarkan biaya operasional terkait tarif sebesar USD 800 juta pada kuartal yang berakhir di bulan Juni, lebih sedikit dari USD 900 juta yang ia prediksi pada bulan Mei.

    “Sebagian bear tarif yang kami bayarkan adalah IEEPA (International Emergency Economic Powers Act) yang diberlakukan sejak awal tahun, terkait dengan China,” kata Cook.

    Tarif impor yang diberlakukan Trump berdampak pada semua perangkat Apple, yang sebagian besar diproduksi di China, India, dan Vietnam. Apple mencoba meminimalisir dampak tarif dengan mengimpor lebih banyak iPhone dari India yang dikenai tarif lebih kecil dibandingkan China.

    Cook mengatakan sebagian besar iPhone yang dijual di AS diproduksi di India, sedangkan sebagian besar Mac, iPad, dan Apple Watch berasal dari Vietnam. Tapi produk untuk negara-negara lain sebagian besar masih berasal dari China.

    Meski harga iPhone saat ini masih stabil, sepertinya hal itu tidak akan bertahan lama. Menurut laporan dari firma analis Jefferies, Apple berencana menaikkan harga iPhone 17 series hingga USD 50 untuk mengimbangi dampak tarif.

    (vmp/fay)

  • Momen Trump Umumkan Apple Tambah Investasi Fantastis Rp 1.631 T ke AS

    Momen Trump Umumkan Apple Tambah Investasi Fantastis Rp 1.631 T ke AS

    Foto Bisnis

    Tripa Ramadhan – detikFinance

    Kamis, 07 Agu 2025 19:10 WIB

    Amerika Serikat – Apple berkomitmen investasi tambahan $100 miliar di AS. Trump menyebut ini langkah besar menuju target memproduksi iPhone sepenuhnya di Amerika.