Produk: iPhone

  • Viral iPhone Warga RI Hilang 2 Minggu, Ketemu di Lokasi Tak Terduga

    Viral iPhone Warga RI Hilang 2 Minggu, Ketemu di Lokasi Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saat kita kehilangan ponsel, mungkin kesempatan untuk mendapatkannya kembali sangat kecil atau bahkan tidak ada. Namun, ternyata ada yang bisa memegang kembali iPhone yang sudah hilang setelah 2 minggu.

    Cerita ini dibagikan oleh pembuat konten Abdul Azis dalam akun instagramnya @pikiping. Ia menjelaskan iPhone miliknya hilang tidak ada dalam tasnya dan baru diketahui saat hendak menggunakan MRT

    Kemudian ia kembali ke tempat kosnya dan mencoba mengeceknya. Saat mengecek CCTV, ternyata dia masih memegang ponselnya saat keluar kediamannya.

    Dia mencoba mengecek posisi ponselnya melalui Find my lewat iPad, dan ternyata berada di rumah sakit 30 menit sebelumnya. Namun saat dicari dan mencoba membunyikan suaranya dalam layanan tersebut, ponsel itu tak berbunyi dan tetap tidak diketahui keberadaannya.

    Selama satu jam mencari ponsel itu, dia memutuskan kembali ke kos dan mencari esok harinya. Asumsinya ponsel itu jatuh dan ditemukan pekerja di rumah sakit tersebut.

    “Pikiranku, mungkin yang menemukan HP ku jatoh di jalan ialah yang bekerja di rumah sakit tersebut, dan hpnya disimpan di ruangan di rumah sakit, mungkin yaa…asumsi boleh dong??” tulisnya.

    CNBC Indonesia sudah meminta izin untuk mengutip postingan tersebut. Pantauan CNBC Indonesia hingga berita ini dirilis, postingan tersebut viral dengan mendapat 538 repost dan 515 komentar.

    [Gambas:Instagram]

    Keesokan harinya dia dikejutkan lokasi ponselnya berpindah. Mencoba mengejar langsung ke lokasi yang merujuk pada sebuah kontrakan, hasilnya nihil dan ponselnya tetap tak diketahui posisinya.

    Selama beberapa hari, lokasi ponselnya tetap berada di lokasi yang sama. Hingga dua minggu kemudian, muncul notifikasi dalam Apple Watch dan Find My jika ponsel itu di-charge.

    Dia kembali ke lokasi itu dengan melakukan pencarian yang lebih luas. Berakhir dengan bertanya kepada seorang ibu di sebuah warung.

    Ternyata ibu itu langsung mempersilahkan untuk masuk dalam gang kontrakan di dekatnya. Tak lama ponselnya langsung ditemukan, dibawa oleh seorang pria.

    “Muncul mas-mas keluar dari gang kontrakan sambil bawa hp yang masih bunyi “ping! ping! ping!”. Beliau kaget pas dicharge hpnya bunyi dan gabisa dimatiin alarmnya. Beliau inisiatif keluar mungkin ada pemilik hp yang cari. Akhirnya ketemu,” dia menambahkan.

    Dalam postingan itu, Abdul menjelaskan kondisi ponselnya masih cukup baik dengan sedikit retak pada bagian tempered glass. Satu SIM fisiknya dilepas oleh penemu ponselnya dengan tujuan pemilik ponsel menelepon dan eSIM masih aktif begitu juga jaringannya.

    Fitur Find My iPhone

    Find My sendiri merupakan layanan Apple untuk mencari perangkat yang hilang. Layanan akan menunjukkan titik posisi perangkat.

    Apple juga menyematkan kemampuan Find My untuk bisa menemukan perangkat bahkan saat offline. Jadi saat baterai perangkat lemah akan mengaktifkan lokasi terakhir.

    Selain itu terdapat fitur untuk mengunci atau menghapus data dari jarak jauh, tujuannya agar mereka yang mendapatkan ponsel itu tak bisa menggunakan data pengguna.

    Fitur lain yang tersedia dalam Find My adalah membunyikan ponsel. Anda bisa menekan tombol Play Sound saat sudah berada di lokasi yang ditunjukkan Find My.

    Play Sound akan mengeluarkan suara dari perangkat yang dicari. Jadi pencarian bisa lebih cepat dengan mencari ke sumber suara perangkat.

    Anda juga bisa menandai perangkat sebagai perangkat yang hilang. Fitur ini dapat menampilkan pesan seperti kontak agar orang yang menemukan perangkat bisa menghubungi pemiliknya segera.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Top 3 Tekno : iPhone 20 bakal Rilis pada 2027 hingga Microsoft Perkenalkan Avatar AI Empatik Mico – Page 3

    Top 3 Tekno : iPhone 20 bakal Rilis pada 2027 hingga Microsoft Perkenalkan Avatar AI Empatik Mico – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Artikel tentang rencana Apple untuk menyiapkan iPhone 20 untuk perayaan sejarah peluncuran iPhone 20 tahun lalu bikin penasaran pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (26/10/2025). 

    Tak hanya itu, berita soal Meta bawa fitur edit video dan foto berbasis AI ke Instagram Stories hingga Microsoft memperkenalkan avatar AI bernama Mico.

    Simak informasi lengkapnya berikut ini.

    1. iPhone 20 Jadi Kejutan Apple di 2027, Rayakan 20 Tahun Sejarah iPhone

    Apple dilaporkan sedang menyiapkan kejutan besar untuk ulang tahun ke-20 iPhone pada tahun 2027 mendatang. Perusahaan berbasis di Cupertino itu disebut bakal melompati satu generasi, dan langsung meluncurkan iPhone 20 series.

    Menurut analis senior Omdia, Heo Moo-yeol, keputusan ini mirip dengan strategi Apple pada 2017, ketika mereka merilis iPhone X untuk menandai 10 tahun perjalanan iPhone di industri smartphone global. 

    Kala itu, raksasa teknologi sengaja melawti nama iPhone 9 dan memutuskan untuk merilis iPhone dengan desain baru dan menjadi dasar generasi modern iPhone hingga saat ini.

    Baca selengkapnya di sini

     

  • iPad Pro Generasi Baru Bakal Punya Sistem Pendingin seperti iPhone 17 Pro – Page 3

    iPad Pro Generasi Baru Bakal Punya Sistem Pendingin seperti iPhone 17 Pro – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple baru saja meluncurkan lini iPad Pro M5 secara global beberapa pekan lalu. Namun, sebuah kabar menyebutkan perusahaan bakal menyematkan teknologi di iPhone 17 Pro ke lini iPad Pro selanjutnya.

    Mengutip laporan Mark Gurman dari Bloomberg via Digital Trends, Senin (27/10/2025), Apple berencana untuk menanamkan sistem pendingin (vapor chamber) pada iPad Pro berikutnya.

    Adapun teknologi ini pertama kali dipakai perusahaan pada iPhone 17 Pro, memanfaatkan ruang super tipis berisi cairan untuk menyebarkan panas secara efisien tanpa bantuan kipas.

    Sistem ini membantu perangkat tetap dingin meski dipakai menjalankan aplikasi berat, editing foto dan video, atau bermain game-game yang memerlukan grafis detail.

    Raksasa teknologi berbasis di Cupertino ini menganggap vapor camber ini penting karena performa iPad semakin meningkat dari tahun ke tahun.

    Dengan chip M6 yang dikabarkan akan digunakan, iPad Pro mendatang diprediksi mampu menjalankan beragam hal, seperti editing video, bermain game, dan fitur AI Apple Intelligence dengan suhu stabil.

    Sumber sama juga memperkirakan, iPad Pro dengan sistem pendingin ini kemungkinan besar bakal meluncur sekitar tahun 2027, bersamaan dengan pembaruan besar di lini tablet Apple.

    Sementara itu, Apple juga dikabarkan akan mulai menampilkan iklan di aplikasi Apple Mas mulai tahun depan. Dengan bantuan AI, perusahaan mengklaim iklan yang tampil akan lebih relevan dan tidak mengganggu pengalaman pengguna.

  • Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    JAKARTA – Apple kembali menjadi sorotan menjelang kehadiran produk lipat pertamanya, iPhone Fold, yang dikabarkan akan menjadi proyek besar pertama perusahaan dalam menggunakan material futuristik bernama Liquidmetal. Bahan ini bukan sekadar logam biasa — dan menariknya, Apple telah mengincarnya selama lebih dari sepuluh tahun.

    Meski namanya terdengar seperti “logam cair” yang menetes seperti merkuri, Liquidmetal sejatinya adalah paduan logam amorf, sebuah jenis logam tanpa struktur kristal yang teratur. Material ini pertama kali dikembangkan oleh tim riset di California Institute of Technology (Caltech) dan kemudian dikomersialisasikan oleh Liquidmetal Technologies pada 2023.

    Berbeda dengan logam konvensional seperti aluminium atau baja yang atom-atomnya tersusun dalam pola berulang, struktur atom Liquidmetal acak dan tidak beraturan. Justru karena ketidakteraturannya inilah, material ini memiliki keunggulan luar biasa: sangat kuat, lentur, anti-korosi, dan elastis.

    Bayangkan logam yang bisa menahan tekanan tinggi tanpa patah, melenting kembali ke bentuk semula seperti karet baja, dan tidak mudah berkarat meski terpapar udara lembap atau bahan kimia. Itulah keistimewaan Liquidmetal.

    Selain itu, material ini bisa dipanaskan dan dibentuk seperti plastik, lalu didinginkan dengan cepat tanpa membentuk kristal. Dengan kekuatan 1,5 kali lebih keras dari baja tahan karat dan 2,5 kali lebih kuat dari titanium, Liquidmetal menjadi bahan idaman untuk produk yang ringan tapi supertangguh.

    Tak heran jika bahan ini sudah digunakan di berbagai industri: mulai dari alat medis, teknologi pertahanan, hingga kepala stik golf profesional.

    Ketertarikan Apple yang Panjang

    Ketertarikan Apple terhadap Liquidmetal bukan hal baru. Pada 2010, perusahaan Cupertino itu menandatangani lisensi eksklusif dengan Liquidmetal Technologies untuk meneliti dan mengembangkan penggunaannya dalam perangkat elektronik.

    Namun, meski telah memegang hak eksklusif selama lebih dari satu dekade, Apple belum benar-benar menerapkan Liquidmetal dalam skala besar. Produk pertama — dan sejauh ini satu-satunya — yang menggunakan bahan tersebut hanyalah alat ejector SIM card yang dikirim bersama iPhone dan iPad 3G pada tahun 2010.

    Banyak pengamat menilai langkah itu sebagai “uji coba diam-diam,” cara Apple untuk memahami bagaimana bahan ini berperilaku dalam proses produksi massal. Setelah itu, berbagai paten pun diajukan oleh Apple dan anak perusahaannya, Crucible Intellectual Property, termasuk metode counter-gravity casting dan float glass process yang mirip proses pembuatan kaca jendela.

    Sayangnya, semua paten itu tak pernah benar-benar menghasilkan produk besar berbasis Liquidmetal.

    Harapan Baru di iPhone Fold

    Angin segar muncul kembali pada Maret 2025, ketika analis terkenal Ming-Chi Kuo mengungkapkan bahwa Apple berencana menggunakan Liquidmetal untuk komponen engsel (hinge) pada iPhone Fold.

    Menurut laporan tersebut, Apple akan memanfaatkan bahan amorf berbasis titanium untuk membuat bantalan engsel yang lebih kuat dan tahan bengkok. Material ini disebut akan diproduksi melalui proses die casting oleh Dongguan Yian Technology, pemasok yang disebut memiliki kontrak eksklusif dengan Apple.

    Tak lama setelah itu, bocoran dari pengguna Weibo bernama Setsuna Digital menambahkan bahwa engsel iPhone Fold akan memiliki tampilan “mirip baja tahan karat kelas premium” dengan struktur partikel amorf yang meningkatkan ketahanan terhadap deformasi.

    Mengapa Liquidmetal Cocok untuk iPhone Lipat

    Engsel adalah titik paling rapuh dari sebuah ponsel lipat. Jika mekanisme lipatnya lemah, layar mudah berkerut atau bahkan retak. Karena itu, Apple membutuhkan bahan yang kuat, ringan, dan lentur, dan Liquidmetal tampak seperti jawaban sempurna.

    Dibandingkan baja tahan karat, bahan ini jauh lebih ringan, tetapi tetap memiliki kekuatan tinggi untuk menahan tekanan saat perangkat dilipat berulang kali. Selain itu, Liquidmetal paling efektif digunakan dalam bentuk tipis, sesuai dengan kebutuhan desain engsel yang ramping namun kokoh.

    Meski begitu, para analis menilai kecil kemungkinan Apple membuat seluruh rangka iPhone Fold dari Liquidmetal. Lebih realistis jika bahan ini hanya digunakan pada komponen tertentu seperti engsel dan bantalan internal, sementara bagian rangka utama tetap menggunakan kombinasi aluminium dan titanium seperti disebut dalam laporan analis Jeff Pu pada Oktober 2025.

    Antara Harapan dan Realitas

    Apple memang memiliki sejarah panjang dalam bereksperimen dengan material baru — mulai dari aluminium unibody pada MacBook, kaca keramik pada Apple Watch, hingga titanium pada iPhone 15 Pro. Namun Liquidmetal masih menjadi semacam “harta karun tersembunyi” yang belum benar-benar dimanfaatkan.

    Jika benar iPhone Fold menjadi debut besar bagi Liquidmetal, maka ini bukan hanya peluncuran perangkat baru, melainkan pembuktian tekad Apple selama satu dekade untuk menguasai teknologi material masa depan.

    Namun untuk saat ini, semuanya masih sebatas rumor dan harapan. Hingga Apple resmi memperkenalkan iPhone Fold ke publik, Liquidmetal tetap menjadi bahan yang membangkitkan rasa ingin tahu — logam misterius yang mungkin akhirnya menemukan rumahnya di jantung engsel ponsel lipat paling ditunggu di dunia.

  • Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    JAKARTA – Apple kembali menjadi sorotan menjelang kehadiran produk lipat pertamanya, iPhone Fold, yang dikabarkan akan menjadi proyek besar pertama perusahaan dalam menggunakan material futuristik bernama Liquidmetal. Bahan ini bukan sekadar logam biasa — dan menariknya, Apple telah mengincarnya selama lebih dari sepuluh tahun.

    Meski namanya terdengar seperti “logam cair” yang menetes seperti merkuri, Liquidmetal sejatinya adalah paduan logam amorf, sebuah jenis logam tanpa struktur kristal yang teratur. Material ini pertama kali dikembangkan oleh tim riset di California Institute of Technology (Caltech) dan kemudian dikomersialisasikan oleh Liquidmetal Technologies pada 2023.

    Berbeda dengan logam konvensional seperti aluminium atau baja yang atom-atomnya tersusun dalam pola berulang, struktur atom Liquidmetal acak dan tidak beraturan. Justru karena ketidakteraturannya inilah, material ini memiliki keunggulan luar biasa: sangat kuat, lentur, anti-korosi, dan elastis.

    Bayangkan logam yang bisa menahan tekanan tinggi tanpa patah, melenting kembali ke bentuk semula seperti karet baja, dan tidak mudah berkarat meski terpapar udara lembap atau bahan kimia. Itulah keistimewaan Liquidmetal.

    Selain itu, material ini bisa dipanaskan dan dibentuk seperti plastik, lalu didinginkan dengan cepat tanpa membentuk kristal. Dengan kekuatan 1,5 kali lebih keras dari baja tahan karat dan 2,5 kali lebih kuat dari titanium, Liquidmetal menjadi bahan idaman untuk produk yang ringan tapi supertangguh.

    Tak heran jika bahan ini sudah digunakan di berbagai industri: mulai dari alat medis, teknologi pertahanan, hingga kepala stik golf profesional.

    Ketertarikan Apple yang Panjang

    Ketertarikan Apple terhadap Liquidmetal bukan hal baru. Pada 2010, perusahaan Cupertino itu menandatangani lisensi eksklusif dengan Liquidmetal Technologies untuk meneliti dan mengembangkan penggunaannya dalam perangkat elektronik.

    Namun, meski telah memegang hak eksklusif selama lebih dari satu dekade, Apple belum benar-benar menerapkan Liquidmetal dalam skala besar. Produk pertama — dan sejauh ini satu-satunya — yang menggunakan bahan tersebut hanyalah alat ejector SIM card yang dikirim bersama iPhone dan iPad 3G pada tahun 2010.

    Banyak pengamat menilai langkah itu sebagai “uji coba diam-diam,” cara Apple untuk memahami bagaimana bahan ini berperilaku dalam proses produksi massal. Setelah itu, berbagai paten pun diajukan oleh Apple dan anak perusahaannya, Crucible Intellectual Property, termasuk metode counter-gravity casting dan float glass process yang mirip proses pembuatan kaca jendela.

    Sayangnya, semua paten itu tak pernah benar-benar menghasilkan produk besar berbasis Liquidmetal.

    Harapan Baru di iPhone Fold

    Angin segar muncul kembali pada Maret 2025, ketika analis terkenal Ming-Chi Kuo mengungkapkan bahwa Apple berencana menggunakan Liquidmetal untuk komponen engsel (hinge) pada iPhone Fold.

    Menurut laporan tersebut, Apple akan memanfaatkan bahan amorf berbasis titanium untuk membuat bantalan engsel yang lebih kuat dan tahan bengkok. Material ini disebut akan diproduksi melalui proses die casting oleh Dongguan Yian Technology, pemasok yang disebut memiliki kontrak eksklusif dengan Apple.

    Tak lama setelah itu, bocoran dari pengguna Weibo bernama Setsuna Digital menambahkan bahwa engsel iPhone Fold akan memiliki tampilan “mirip baja tahan karat kelas premium” dengan struktur partikel amorf yang meningkatkan ketahanan terhadap deformasi.

    Mengapa Liquidmetal Cocok untuk iPhone Lipat

    Engsel adalah titik paling rapuh dari sebuah ponsel lipat. Jika mekanisme lipatnya lemah, layar mudah berkerut atau bahkan retak. Karena itu, Apple membutuhkan bahan yang kuat, ringan, dan lentur, dan Liquidmetal tampak seperti jawaban sempurna.

    Dibandingkan baja tahan karat, bahan ini jauh lebih ringan, tetapi tetap memiliki kekuatan tinggi untuk menahan tekanan saat perangkat dilipat berulang kali. Selain itu, Liquidmetal paling efektif digunakan dalam bentuk tipis, sesuai dengan kebutuhan desain engsel yang ramping namun kokoh.

    Meski begitu, para analis menilai kecil kemungkinan Apple membuat seluruh rangka iPhone Fold dari Liquidmetal. Lebih realistis jika bahan ini hanya digunakan pada komponen tertentu seperti engsel dan bantalan internal, sementara bagian rangka utama tetap menggunakan kombinasi aluminium dan titanium seperti disebut dalam laporan analis Jeff Pu pada Oktober 2025.

    Antara Harapan dan Realitas

    Apple memang memiliki sejarah panjang dalam bereksperimen dengan material baru — mulai dari aluminium unibody pada MacBook, kaca keramik pada Apple Watch, hingga titanium pada iPhone 15 Pro. Namun Liquidmetal masih menjadi semacam “harta karun tersembunyi” yang belum benar-benar dimanfaatkan.

    Jika benar iPhone Fold menjadi debut besar bagi Liquidmetal, maka ini bukan hanya peluncuran perangkat baru, melainkan pembuktian tekad Apple selama satu dekade untuk menguasai teknologi material masa depan.

    Namun untuk saat ini, semuanya masih sebatas rumor dan harapan. Hingga Apple resmi memperkenalkan iPhone Fold ke publik, Liquidmetal tetap menjadi bahan yang membangkitkan rasa ingin tahu — logam misterius yang mungkin akhirnya menemukan rumahnya di jantung engsel ponsel lipat paling ditunggu di dunia.

  • iPhone 20 Jadi Kejutan Apple di 2027, Rayakan 20 Tahun Sejarah iPhone – Page 3

    iPhone 20 Jadi Kejutan Apple di 2027, Rayakan 20 Tahun Sejarah iPhone – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple dilaporkan sedang menyiapkan kejutan besar untuk ulang tahun ke-20 iPhone pada tahun 2027 mendatang. Perusahaan berbasis di Cupertino itu disebut bakal melompati satu generasi, dan langsung meluncurkan iPhone 20 series.

    Menurut analis senior Omdia, Heo Moo-yeol, keputusan ini mirip dengan strategi Apple pada 2017, ketika mereka merilis iPhone X untuk menandai 10 tahun perjalanan iPhone di industri smartphone global.

    Kala itu, raksasa teknologi sengaja melawti nama iPhone 9 dan memutuskan untuk merilis iPhone dengan desain baru dan menjadi dasar generasi modern iPhone hingga saat ini.

    Mengutip laporan ET News, Minggu (26/10/2025), iPhone 20 series akan membawa desain layar penuh tanpa bezel dengan bodi melengkung seperti lembaran kaca utuh. Sumber lain menyebutkan, Apple juga tengah menyiapkan sistem identifikasi baru untuk ponsel teranyarnya itu.

    Rumor menyebutkan, Apple akan melakukan penyesuaian jadwal rilis HP barunya mulai 2026. Model dasar iPhone 18 kabarnya akan dihapus, dan digantikan oleh iPhone 18 Air serta iPhone 18 Pro.

    Sementara untuk iPhone 20 series, banyak pihak menyakini akan hadir lebih awal, pada kuarta pertama 2027, bersamaan dengan seri iPhone harga terjangkau iPhone 18e.

    Kemudian pada musim gugur 2027, raksasa teknologi tersebut disebutkan bakal merilis iPhone 20 Pro, iPhone 10 Air, dan iPhone Fold 2 dengan desain baru. Model ini akan mengusung gaya flip atau clamshell, mirip dengan Samsung Galaxy Z Flip7.

    Sayangnya, iPhone layar lipat baru milik Apple ini diperkirakan baru akan meluncur ke publik pada tahun 2028. Jika rumor ini benar, lini iPhone 20 akan menjadi tonggak secara baru Apple, tak hanya sebagai perayaan dua dekade.

  • Apple Pangkas Produksi iPhone Air, iPhone 17 dan 17 Pro Justru Banjir Permintaan – Page 3

    Apple Pangkas Produksi iPhone Air, iPhone 17 dan 17 Pro Justru Banjir Permintaan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Apple dikabarkan mengubah arah strateginya menjelang akhir tahun, di mana perusahaan berbasis di Cupertino tersebut memangkas produksi model iPhone tertipis, iPhone Air, setelah penjualannya tak sesuai harapan.

    Menurut laporan Nikkei Asia, permintaan untuk iPhone 17 dan iPhone 17 Pro justru meningkat tajam di berbagai pasar. Hal ini membuat Apple memfokuskan lini produksinya pada dua model tersebut.

    Dikutip dari FoneArena, Sabtu (25/10/2025), produksi iPhone Air kini sudah mendekati “akhir produksi”. Sejumlah pemasok disebut menerima permintaan pengurangan komponen dan modul mulai November mendatang. Akibat hal ini, volume produksi iPhone Air sudah turun hingga 10 persen sejak September.

    Padahal, Apple awalnya menargetkan iPhone Air bisa menyumbang 10-15 persen dari total produksi iPhone baru tahun 2025.

    Sempat mencatat penjualan tinggi di China, minat pasar global untuk sebuah iPhone dengan bodi tipis ternyata tidak sekuat yang diharapkan.

    Meski begitu, sumber industri menilai kehadiran iPhone Ai bukan langkah sia-sia bagi raksasa teknologi tersebut. Ini bisa jadi “batu loncatan” untuk mempersiapkan iPhone lipat pertamanya yang dijadwalkan meluncur pada 2026.

    Apple meningkatkan produksi iPhone 17 dan iPhone 17 Pro karena permintaan pasar melampaui perkiraan. Pesanan untuk model dasar telah meningkat sekitar 5 juta unit, dengan tambahan produksi untuk varian Pro.

    Di Amerika Serikat, waktu tunggu rata-rata saat ini mencapai dua hingga tiga minggu untuk iPhone 17. Sedangkan untuk iPhone 17 Pro bisa mencapai satu hingga dua minggu, dan iPhone Air tersedia.

    Meski demikian, perkiraan total Apple untuk seluruh jajaran iPhone 17 tetap stabil di angka 85-90 juta unit untuk tahun 2025.

  • iPhone 19 Mungkin Takkan Ada, Ini Alasannya

    iPhone 19 Mungkin Takkan Ada, Ini Alasannya

    Jakarta

    iPhone akan merayakan ulang tahunnya yang ke-20 pada tahun 2027 dan Apple sudah menyiapkan sejumlah kejutan. Bahkan Apple kabarnya akan mengubah nama iPhone agar sama dengan ulang tahunnya.

    Jika mengikuti tren penamaan yang sudah ada, iPhone yang diluncurkan pada tahun 2027 seharusnya bernama iPhone 19. Namun menurut peneliti dari Omdia, Apple kemungkinan akan melewati satu nomor dan langsung lompat ke iPhone 20.

    Langkah ini mirip seperti yang Apple lakukan dengan iPhone X pada tahun 2017 lalu. Alih-alih meluncurkan iPhone 9, Apple saat itu merilis iPhone X bersama iPhone 8 dan iPhone 8 Plus untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-10.

    Sama seperti iPhone X, iPhone 20 series diprediksi akan memperkenalkan evolusi desain terbaru iPhone. Rumor sebelumnya mengklaim Apple akan menggunakan layar tanpa bezel di iPhone 20. Dikombinasikan dengan sudut-sudut yang melengkung, desain baru ini akan membuat iPhone 20 terlihat seperti lempengan kaca saat dilihat dari depan.

    Selain itu, Omdia juga mengklaim Apple tidak akan merilis iPhone 18 reguler tahun depan. Apple kabarnya akan menawarkan iPhone 18 Pro, iPhone 18 Pro Max, iPhone Air generasi kedua, dan iPhone Fold yang sudah dinanti.

    iPhone 18 reguler akan diluncurkan terpisah pada paruh pertama tahun 2027 bersama iPhone 18e. Setelah itu, di paruh kedua tahun 2027 Apple akan meluncurkan perangkat yang lebih premium yaitu iPhone Air, iPhone 20 Pro, iPhone 20 Pro Max, dan iPhone Fold generasi kedua, seperti dikutip dari GSM Arena, Jumat (24/10/2025).

    Kabar soal peluncuran iPhone dipecah menjadi dua sudah beredar sejak beberapa bulan yang lalu. Omdia mengatakan mulai tahun depan Apple memperkirakan permintaan iPhone akan turun karena iPhone 18 tidak diluncurkan pada tahun 2026.

    Apple akan mengurangi pesanan panel iPhone hingga 20 juta unit karena perubahan ini. Dalam jangka panjang, penurunan permintaan ini akan diimbangi dengan pengiriman untuk iPhone layar lipat.

    (vmp/fyk)

  • Bos Google Kasih Peringatan Buat Pengguna HP Android, Simak!

    Bos Google Kasih Peringatan Buat Pengguna HP Android, Simak!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aplikasi di HP bisa menjadi ‘gerbang masuk’ insiden penyerangan siber. Ada banyak kasus yang menunjukkan pencurian data sensitif terjadi lewat aplikasi berbahaya yang disisipi malware. 

    Umumnya, aplikasi-aplikasi ini menyamar sebagai tool yang fungsional bagi pengguna. Misalnya aplikasi produktivitas, hiburan, atau game. Namun, risiko serangan siber bisa direduksi dengan menginstal aplikasi lewat toko aplikasi resmi. 

    Misalnya melalui Google Play Store untuk pengguna HP Android atau Apple App Store untuk pengguna iPhone. Bagi pengguna HP Android, dari dulu memang ada kebebasan untuk melakukan ‘sideloading’, alias menginstal aplikasi melalui website pihak ketiga atau sumber lain. 

    Kendati diperbolehkan, namun beberapa saat lalu CEO Google Sundar Pichai memperingatkan para pengguna HP Android untuk tidak melakukan sideloading.

    Pembahasan soal sideloading sudah lama menjadi kontroversi. Kubu terpecah menjadi dua, di satu sisi banyak yang menyatakan sideloading memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi pengguna untuk bebas mengakses aplikasi buatan pengembang yang tak tersedia secara resmi.

    Namun, di sisi lain banyak yang menilai sideloading berisiko mendatangkan bahaya. Sebab, aplikasi yang tersedia di toko aplikasi resmi sudah melalui proses penyaringan, sehingga lebih aman.

    Dalam pemaparannya, Pichai memberikan peringatan ke semua pengguna HP Android bahwa aplikasi sideloading memiliki risiko yang tinggi karena rentan terinfeksi malware.

    Peringatan tersebut sejalan dengan alasan Apple yang sebelumnya ‘anti’ memberikan izin sideloading. Apple juga menjadikan pernyataan Google sebagai ‘senjata’, dan menyatakan Google saja tahu seberapa besar potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aplikasi sideloading.

    Debat soal sideloading bertumpu pada satu hal, yakni bagaimana menciptakan keseimbangan antara kebebasan pengguna dan keamanan pengguna.

    Meski sideloading berisiko mendatangkan virus bahaya, tetapi mekanisme itu turut mendukung para developer aplikasi independen yang tak mau terikat pada sistem aplikasi resmi di Google Play Store atau Apple App Store.

    Apple Akhirnya Menyerah

    Sebagai informasi, sideloading dulunya tidak bisa dilakukan di iPhone. Apple sejak awal melarang keras mekanisme tersebut.

    Hal ini juga menjadi salah satu perbedaan kunci antara sistem operasi iOS milik Apple dan Android milik Google.

    iOS benar-benar eksklusif. Semua aplikasi yang diinstal ke iPhone dan iPad harus melalui toko aplikasi Apple App Store.

    Kendati demikian, Undang-Undang Pasar Digital (DMA) yang ditetapkan oleh Uni Eropa akan memaksa Apple mengakomodir mekanisme sideloading pada perangkatnya.

    DMA menilai sideloading penting agar tak terjadi praktik monopoli. Apple akhirnya menyerah setelah ditekan aturan Uni Eropa. Pengguna iPhone di kawasan tersebut diperbolehkan melakukan sideloading.

    “Hanya pengguna yang berbasis di Uni Eropa yang dapat memasang aplikasi melalui distribusi aplikasi alternatif. Negara atau wilayah Akun Apple Anda harus diatur ke salah satu negara atau wilayah Uni Eropa, dan Anda harus berada di wilayah Uni Eropa,” tulis laman Apple Support pada artikel yang diunggah 30 Juli 2025.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penjualan Mac Melesat, Tapi Masih Kalah Jauh dari Lenovo dkk

    Penjualan Mac Melesat, Tapi Masih Kalah Jauh dari Lenovo dkk

    Jakarta

    Apple sedang menikmati masa keemasan penjualan produknya. Setelah iPhone 17 laris manis di pasar global, kini giliran lini Mac yang menunjukkan penjualan yang impresif.

    Menurut laporan terbaru dari Counterpoint Research, pengiriman Mac pada kuartal ketiga 2025 naik 14,9% dibanding tahun sebelumnya — dua kali lebih cepat dari pertumbuhan pasar PC secara keseluruhan yang hanya tumbuh 8,1%.

    Namun, meski pertumbuhannya kencang, posisi Apple di pasar PC global masih belum memimpin. Lenovo tetap menjadi raja PC dunia dengan pertumbuhan tertinggi 17,4%, diikuti HP di posisi kedua yang naik 10%.

    Sementara itu, Dell, yang menempati posisi ketiga, justru menjadi satu-satunya merek besar yang mengalami penurunan, meski tipis di -0,9%. ASUS, di peringkat kelima, juga mencatat pertumbuhan kuat sebesar 14%, tak jauh di belakang Apple di posisi keempat.

    Pertumbuhan penjualan PC tahun ini, menurut Counterpoint, terutama didorong oleh dua faktor utama: berakhirnya masa dukungan Windows 10 yang memicu gelombang pembaruan perangkat di kalangan pengguna korporat dan individu, serta penyesuaian stok akibat tarif baru di Amerika Serikat.

    Namun, analis memperkirakan gelombang pertumbuhan yang sesungguhnya baru akan datang tahun depan — bersamaan dengan era AI PC, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Jumat (24/10/2025).

    “Pertumbuhan saat ini sebagian besar disebabkan oleh migrasi sistem operasi, tapi industri sedang bersiap menuju transformasi yang jauh lebih besar dengan munculnya AI PC. Gelombang besar AI PC belum sepenuhnya tercermin dalam angka Q3 2025,” ujar Minsoo Kang, Senior Analyst di Counterpoint Research.

    Apple sendiri diperkirakan akan menjadi salah satu pemain penting dalam tren tersebut. Chip seri M milik Apple sudah mengintegrasikan kemampuan pemrosesan AI secara lokal — sesuatu yang kini menjadi sorotan utama di dunia PC. Sementara itu, para pesaing di ekosistem Windows seperti Lenovo, HP, dan ASUS sedang mempersiapkan peluncuran besar-besaran perangkat AI PC mulai 2026.

    Counterpoint memprediksi bahwa “AI PC boom” akan menjadi pendorong utama pasar komputer global dalam dua tahun ke depan, membawa seluruh industri ke level baru. Dan meski Apple saat ini belum menjadi pemimpin volume, laju pertumbuhannya menunjukkan satu hal: Mac kini bukan lagi pemain pelengkap di dunia PC — tapi motor pertumbuhan baru bagi Apple di luar lini iPhone-nya.

    (asj/asj)