Produk: iPhone

  • Fitur Baru WhatsApp: Pengguna Bakal Bisa Matikan Auto-Save Media di HP Penerima – Page 3

    Fitur Baru WhatsApp: Pengguna Bakal Bisa Matikan Auto-Save Media di HP Penerima – Page 3

    Di sisi lain, Apple menghadirkan gebrakan baru lewat fitur yang ada di iOS 18.2, memungkinkan pengguna iPhone mengatur aplikasi pihak ketiga sebagai default untuk panggilan dan pesan.

    Mengutip 9to5mac, Rabu (2/4/2025), kini WhatsApp akhirnya merilis pembaruan yang mendukung fitur ini, jadi pengguna bisa menjadikannya sebagai aplikasi utama untuk menelepon dan mengirim pesan di iPhone.

    Seperti dilaporkan WABetaInfo, versi terbaru WhatsApp untuk iOS kini memungkinkan pengguna memilih aplikasi ini sebagai default.

    Artinya, ketika mengetuk nomor telepon, iPhone akan langsung menggunakan WhatsApp untuk menelepon, bukan aplikasi bawaan Phone dari iOS.

    Fitur ini awalnya dikembangkan sebagai bagian dari perubahan yang diwajibkan Uni Eropa. Namun, Apple akhirnya merilisnya untuk semua pengguna iPhone, tidak hanya di Eropa.

    Selain panggilan dan pesan, pengguna iPhone juga bisa mengatur aplikasi default lain untuk email, pemfilteran panggilan, browser, terjemahan, kata sandi, pembayaran (di wilayah tertentu), dan keyboard. 

    Khusus di Uni Eropa, pengguna juga bisa mengganti aplikasi peta default. Fitur ini sudah mulai digulirkan untuk semua pengguna WhatsApp, bukan hanya versi beta. 

  • Daftar Harga iPhone 16 Series di iBox dan Erafone, Mana Lebih Murah?

    Daftar Harga iPhone 16 Series di iBox dan Erafone, Mana Lebih Murah?

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia akhirnya membuka penjualan iPhone 16 series setelah tertunda beberapa saat.

    Sejumlah toko resmi sudah mengumumkan penjualan iPhone 16 series, di antaranya adalah iBox dan Erafone.

    Di situs resmi iBox, iPhone 16 paling murah ialah seri iPhone 16e yang dipasarkan mulai dari Rp12,49 juta.

    Harga tersebut sama dengan yang dipasarkan oleh Erafone di laman resminya, yakni Rp12,499 juta untuk seri terendahnya.

    Dari pantauan Bisnis, harga iPhone 16 series yang dijual di iBox dan Erafone tidak memiliki perbedaan.

    Berikut daftar harga iPhone 16 series yang dijual di iBox dan Erafone.

    Harga iPhone 16 Series di iBox dan Erafone

    iPhone 16e

    iPhone 16e 128 GB Rp12.499.000
    iPhone 16e 256GB Rp14.999.000
    iPhone 16e 512GB Rp18.999.000

    iPhone 16

    iPhone 16 128 GB Rp14.999.000
    iPhone 16 256 GB Rp17.499.000
    iPhone 16 512 GB Rp21.999.000

    iPhone 16 Plus

    iPhone 16 Plus 128 GB Rp16.999.000
    iPhone 16 Plus 256 GB Rp19.499.000
    iPhone 16 Plus 512 GB Rp23.999.000

    iPhone 16 Pro

    iPhone 16 Pro 128 GB Rp18.499.000
    iPhone 16 Pro 256 GB Rp21.499.000
    iPhone 16 Pro 512 GB Rp25.999.000
    iPhone 16 Pro 1 TB Rp30.499.000

    iPhone 16 Pro Max

    iPhone 16 Pro Max 256 GB Rp22.499.000
    iPhone 16 Pro Max 512 GB Rp27.999.000
    iPhone 16 Pro Max 1 TB Rp32.999.000

  • Harga iPhone 15 Turun Gila-gilaan, Ini Daftar Harga Resmi Terbarunya

    Harga iPhone 15 Turun Gila-gilaan, Ini Daftar Harga Resmi Terbarunya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga seri iPhone 15 di Indonesia terpantau sudah mengalami penurunan sejak resminya penjualan seri iPhone 16 di Tanah Air.

    Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, harga iPhone 15 series di distributor resmi seperti iBox telah mengalami penurunan sampai sekitar Rp 3 juta. Lantas, berapa harga jual iPhone 15 Series saat ini?

    iPhone 15 series terdiri dari iPhone 15 reguler, iPhone 15 Plus, iPhone 15 Pro, dan iPhone 15 Pro Max. Untuk harga iPhone 15 reguler, saat ini dipatok sekitar Rp 11 juta. Varian tertinggi dari seri ini adalah iPhone 15 Pro Max yang dipatok sekitar Rp 31 juta.

    Dalam laman iBox terlihat seluruh varian memori dan warna iPhone 15 Pro sudah tidak lagi tersedia. Sementara untuk iPhone 15 Pro Max tinggal tersedia varian Blue Titanium 1TB.

    Berikut ini daftar harga iPhone 15 series di Indonesia per 6 April 2025 dilihat dari laman resmi iBox.

    Harga iPhone 15

    iPhone 15 128GB: Rp 11.499.000 (sebelumnya Rp 14.499.000)
    iPhone 15 256GB: Rp 13.999.000 (sebelumnya Rp 17.499.000)
    iPhone 15 512GB: Rp 17.999.000 (sebelumnya Rp 21.499.000)

    Harga iPhone 15 Plus

    iPhone 15 Plus 128GB: Rp 13.499.000 (sebelumnya Rp 16.499.000)
    iPhone 15 Plus 256GB: Rp 15.999.000 (sebelumnya Rp 19.499.000)
    iPhone 15 Plus 512GB: Rp 19.999.000 (sebelumnya Rp 23.499.000)

    Harga iPhone 15 Pro Max

    iPhone 15 Pro Max 1TB: Rp 31.999.000 (sebelumnya Rp 33.999.000)

    (haa/haa)

  • Hindari Tarif Impor Tinggi, Apple Pertimbangkan Perluas Manufaktur di Brasil

    Hindari Tarif Impor Tinggi, Apple Pertimbangkan Perluas Manufaktur di Brasil

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple sedang mempertimbangkan untuk memperluas fasilitas manufakturnya di Brasil sebagai langkah strategis untuk menghindari tarif impor tinggi Amerika Serikat yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintahan Donald Trump.

    Melansir GSM Arena, Minggu (6/4/2025) dua pasar utama untuk perangkat keras Apple yaitu China dan India mendapatkan tarif impor yang besar, yakni bea masuk sebesar 34% untuk barang-barang yang diimpor dari China dan 26% untuk barang dari India.

    Dengan tarif tersebut, Apple akan dikenakan pajak yang lebih tinggi, yang kemungkinan besar akan dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga produk yang lebih tinggi.

    Untuk mengurangi dampak dari tarif ini, Apple dilaporkan sedang mempertimbangkan ekspansi operasional di Brasil, di mana tarif impor hanya sebesar 10%

    Rencana ini diketahui mulai disusun pada tahun 2024 dan telah mendapatkan sertifikasi yang diperlukan agar Apple dan mitranya, Foxconn, dapat merakit model terbaru iPhone 16 di negara tersebut. 

    Sebelumnya, Apple telah memproduksi model iPhone 13, 14, dan 15 di Brasil, dan kini berencana untuk memperluas produksi dengan menambah seri iPhone 16 Pro.

    Perluasan fasilitas manufaktur ini akan melibatkan investasi besar serta beberapa perubahan struktur operasional. Langkah ini memungkinkan Apple untuk memenuhi permintaan pasar domestik Brasil.

    Tidak hanya itu, langkah ini memungkinkan Appla untuk mengekspor sebagian dari produksinya ke Amerika Serikat, yang pada gilirannya memungkinkan perusahaan tersebut menghindari sebagian besar tarif yang dikenakan pada barang yang diproduksi di luar negeri.

    Diberitakan sebelummya, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia. Kebijakan itu menjadi serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil.

    Trump mengatakan dirinya akan menerapkan tarif minimum 10% pada semua eksportir ke AS dan mengenakan bea masuk tambahan pada sekitar 60 negara dengan ketidakseimbangan perdagangan atau defisit neraca perdagangan terbesar dengan AS.

    “Selama bertahun-tahun, warga negara Amerika yang bekerja keras dipaksa untuk duduk di pinggir lapangan ketika negara-negara lain menjadi kaya dan berkuasa, sebagian besar dengan mengorbankan kita. Namun kini giliran kita untuk makmur,” kata Trump dalam sebuah acara di Rose Garden, Gedung Putih pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat dilansir dari Bloomberg.

    Seperti diketahui, Kanada dan Meksiko sudah menghadapi tarif 25% yang terkait dengan perdagangan narkoba dan migrasi ilegal. Tarif tersebut akan tetap berlaku dan dua mitra dagang terbesar AS tersebut tidak akan terkena rezim tarif baru selama tarif terpisah masih berlaku.

    China akan dikenakan tarif sebesar 34%. Sementara Uni Eropa akan dikenakan pungutan 20% dan Vietnam akan dikenakan tarif 46%, menurut dokumen Gedung Putih.

    Negara-negara lain yang akan dikenakan tarif impor Trump yang lebih besar termasuk Jepang sebesar 24%, Korea Selatan sebesar 25%, India sebesar 26%, Kamboja sebesar 49%, dan Taiwan sebesar 32%.

  • Deretan Artis yang Bagi-Bagi THR Lebaran 2025: Ada yang Beri iPhone hingga Umrah – Page 3

    Deretan Artis yang Bagi-Bagi THR Lebaran 2025: Ada yang Beri iPhone hingga Umrah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Lebaran Idul Fitri 2025 menjadi momen spesial bagi banyak artis Indonesia, tak hanya merayakan kemenangan, namun juga berbagi kebahagiaan dengan berbagi THR (Tunjangan Hari Raya) kepada orang-orang terdekat. Beragam bentuk THR diberikan, mulai dari uang tunai hingga hadiah mewah. Siapa saja artis yang berderma tahun ini? Dirangkum dari beberapa artikel Liputan6.com, Minggu (6/4/2025), simak selengkapnya!

    Beberapa artis papan atas diketahui membagikan THR kepada karyawan dan keluarga mereka. Pemberian THR ini beragam bentuknya, mulai dari uang tunai hingga hadiah-hadiah menarik. Momen berbagi ini semakin memperkuat tali silaturahmi dan menambah semarak suasana Lebaran.

    Tak hanya artis senior, artis muda pun turut serta dalam berbagi THR. Hal ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap sesama dan semangat berbagi di momen Lebaran. Pemberian THR artis ini juga menjadi bentuk apresiasi kepada mereka yang telah bekerja keras sepanjang tahun.

    Nagita Slavina, dikenal dengan kedermawanannya, memberikan THR kepada karyawannya dengan tambahan bonus berupa iPhone dan motor. Kejutan ini tentu membuat karyawannya sangat senang.

    Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah

    Pasangan selebriti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah juga tak ketinggalan. Mereka memberikan THR kepada karyawan, salah satunya bahkan mendapatkan bonus umrah! Sebuah hadiah yang sangat berkesan.

    Haldi Sabri dan Irish Bella

    Haldi Sabri dan Irish Bella, melalui HAS Group, juga membagikan THR dan bonus kepada karyawannya, ditambah bonus tambahan saat buka puasa bersama. Keakraban antara bos dan karyawan terlihat jelas.

    Maia Estianty menambahkan sedikit tantangan seru. Karyawan Kayaru Mest dan Al El Dul TV harus berjoget terlebih dahulu untuk mendapatkan THR. Cara unik ini menambah keceriaan suasana.

     

  • Mimpi Buruk Apple, Semua Negara Andalannya Kena Tarif Mencekik Trump

    Mimpi Buruk Apple, Semua Negara Andalannya Kena Tarif Mencekik Trump

    Jakarta

    Apple telah mendiversifikasi rantai pasokannya di luar China ke tempat-tempat seperti India dan Vietnam. Namun tarif yang baru saja diumumkan oleh Gedung Putih juga akan berlaku di negara-negara tersebut.

    Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif ke lebih dari 180 negara. China menghadapi tarif 34%, tapi dengan tarif 20% yang berlaku saat ini, tarif sebenarnya untuk Beijing menjadi 54%. India menghadapi tarif 26%, sementara tarif Vietnam 46%. Berikut adalah rincian jejak rantai pasokan Apple yang dapat terpengaruh oleh tarif Trump, dikutip detikINET dari CNBC

    China

    Mayoritas iPhone Apple masih dirakit di China oleh mitranya, Foxconn. menurut perkiraan dari Evercore ISI, China menyumbang sekitar 80% dari kapasitas produksi Apple. Sekitar 90% iPhone dirakit di China. Artinya, Apple masih sangat bergantung pada China.

    Meskipun jumlah lokasi manufaktur di Tiongkok menurun antara tahun fiskal Apple 2017 dan 2020, jumlah tersebut telah meningkat kembali saat ini. Evercore ISI memperkirakan bahwa 55% produk Mac Apple dan 80% iPad dirakit di China.

    India

    Selama dua tahun terakhir, Apple telah melakukan upaya besar untuk meningkatkan produksi iPhone di India karena pemerintah di sana berupaya meningkatkan produksi barang-barang berteknologi tinggi di dalam negeri.

    Apple menargetkan sekitar 25% dari semua iPhone di dunia akan dibuat di India, Menurut estimasi Bernstein, India dapat mencapai sekitar 15%-20% dari keseluruhan produksi iPhone pada akhir tahun 2025. Evercore ISI mengatakan sekitar 10% hingga 15% iPhone saat ini dirakit di India.

    Vietnam

    Vietnam telah muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai pusat manufaktur populer untuk barang elektronik konsumen. Apple pun telah meningkatkan produksinya di negara tetangga itu.

    Sekitar 20% produksi iPad dan 90% perakitan produk perangkat yang dapat dikenakan Apple seperti Apple Watch dilakukan di Vietnam, menurut Evercore ISI.

    Negara-negara penting lainnya

    Malaysia adalah lokasi manufaktur yang berkembang untuk Mac dan menghadapi tarif sebesar 25%. Thailand juga merupakan pusat kecil untuk produksi Mac dan akan dikenakan pungutan sebesar 36%.

    Apple juga mendapatkan komponen dari Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat. Komponen dapat dikirim dari satu negara ke negara lain sebelum perakitan dilakukan di China atau tempat lain.

    Pada bulan Februari, Apple mengumumkan rencana membuka pabrik baru untuk server kecerdasan buatan di Texas sebagai bagian dari investasi USD 500 miliar di AS. Namun, Apple tidak memiliki produksi massal di Amerika Serikat. Apple hanya memproduksi Mac Pro di Texas.

    (fyk/fyk)

  • Bug iOS 18.4: Aplikasi yang Sudah Dihapus Tiba-Tiba Muncul Lagi di iPhone! – Page 3

    Bug iOS 18.4: Aplikasi yang Sudah Dihapus Tiba-Tiba Muncul Lagi di iPhone! – Page 3

    Pada awalnya, beberapa orang berasumsi bahwa masalah ini mungkin disebabkan oleh fitur ‘Unduhan Otomatis’ Apple.

    Fitur ini memungkinkan aplikasi yang telah dibeli atau diunduh di satu perangkat Apple untuk secara otomatis diinstal di perangkat lain yang menggunakan ID pengguna yang sama.

    Kendati demikian, setelah ditelusuri lebih lanjut, mayoritas pengguna yang melaporkan mengalami masalah ini ternyata tidak memiliki perangkat Apple lain.

    Hal ini menunjukkan bahwa penyebab utama gangguan tersebut tidak berkaitan dengan fitur ‘Unduhan Otomatis’.

    Selain itu, sejumlah pengguna yang tidak pernah melakukan jailbreak pada perangkat mereka serta hanya mengunduh aplikasi secara resmi melalui App Store juga mengalami kendala serupa.

    Ini memperkuat dugaan sumber permasalahan berasal dari pembaruan iOS terbaru, yang kemungkinan mengandung bug, sehingga menyebabkan aplikasi terinstal secara tiba-tiba tanpa izin pengguna.

  • Tarif Trump Picu Kekhawatiran Perang Dagang, Resesi, dan iPhone Seharga Rp38 Juta

    Tarif Trump Picu Kekhawatiran Perang Dagang, Resesi, dan iPhone Seharga Rp38 Juta

    JAKARTA – Kebijakan tarif besar-besaran yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu 2 April langsung memicu kekhawatiran global akan potensi perang dagang, resesi ekonomi, dan lonjakan harga barang-barang konsumsi, termasuk produk populer seperti iPhone. Langkah tersebut menuai respons keras dari berbagai negara dan menyebabkan kejatuhan tajam di pasar saham dunia.

    Trump secara resmi menetapkan tarif dasar sebesar 10% untuk seluruh produk impor, dengan tarif tambahan yang lebih tinggi untuk puluhan negara. Menurut pemerintahannya, langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi negosiasi perdagangan AS dan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Namun, para analis menyebut kebijakan ini sebagai tindakan sepihak yang dapat mengguncang fondasi ekonomi global yang telah dibangun selama puluhan tahun berdasarkan perdagangan bebas.

    Di Jepang, salah satu mitra dagang terbesar Amerika Serikat, Perdana Menteri Shigeru Ishiba menyebut kebijakan tersebut sebagai “krisis nasional”. Bursa saham Tokyo mengalami pekan terburuknya dalam lima tahun terakhir, dipimpin oleh penurunan tajam pada saham-saham bank besar Jepang. Obligasi pemerintah Jepang juga mengalami lonjakan permintaan, menunjukkan kekhawatiran investor bahwa Bank of Japan mungkin terpaksa menunda rencana kenaikan suku bunga.

    Bank investasi JP Morgan meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi global dari 40% menjadi 60% pada akhir tahun 2025. Di AS sendiri, indeks Dow Jones turun hampir 4%, S&P 500 kehilangan hampir 5%, dan Nasdaq, yang banyak diisi oleh saham teknologi, anjlok hampir 6%—penurunan harian terbesar sejak awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

    Salah satu dampak yang paling mencolok adalah potensi kenaikan harga barang-barang konsumsi. Menurut proyeksi Rosenblatt Securities, harga sebuah iPhone kelas atas dapat mencapai hampir 2.300 dolar AS (sekitar Rp38 juta) jika Apple memutuskan untuk meneruskan beban tarif kepada konsumen.

    Perusahaan-perusahaan besar AS yang bergantung pada produksi luar negeri segera melakukan penyesuaian. Produsen mobil Stellantis mengumumkan akan merumahkan sementara para pekerjanya di AS dan menutup pabrik di Kanada dan Meksiko. General Motors, sebaliknya, mengatakan akan meningkatkan produksi dalam negeri sebagai bentuk respons terhadap kebijakan tersebut.

    Negara-negara mitra dagang utama AS langsung mengecam langkah ini. Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyatakan bahwa Amerika Serikat telah “meninggalkan perannya sebagai pemimpin kerja sama ekonomi internasional” dan mengumumkan serangkaian tindakan balasan. China dan Uni Eropa juga menyatakan akan melakukan pembalasan terhadap tarif AS, sementara Prancis menyerukan agar negara-negara Eropa menangguhkan investasi di Amerika Serikat.

    Namun, sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, Meksiko, dan India memilih untuk menahan diri terlebih dahulu dan menunggu apakah kebijakan tersebut akan berubah arah melalui negosiasi.

    Di tengah ketidakpastian ini, Trump menyatakan bahwa tarif-tarif tersebut memberikan AS “kekuatan besar dalam bernegosiasi”, meskipun beberapa pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa tarif tersebut bukan bagian dari strategi tawar-menawar, melainkan kebijakan tetap.

    Di dalam negeri, reaksi juga terbelah. Wakil Presiden AS, JD Vance, membela langkah Trump dengan menyatakan bahwa tarif tersebut penting demi keamanan nasional dan kemandirian produksi barang-barang strategis seperti baja dan obat-obatan. Namun, para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat mendorong inflasi, meningkatkan biaya hidup keluarga Amerika hingga ribuan dolar per tahun, dan bahkan memicu resesi di dalam negeri.

    Selain itu, banyak pihak memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat merusak hubungan strategis Amerika Serikat dengan sekutu utamanya di Asia. Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan terkena tarif khusus masing-masing sebesar 24%, 25%, dan 32%, meskipun ketiganya merupakan mitra militer penting AS di kawasan Indo-Pasifik.

    Secara keseluruhan, langkah terbaru dari Gedung Putih ini menandai pergeseran besar dalam arah kebijakan perdagangan global. Analis dari Capital Alpha menyebut kebijakan ini tidak matang dan tidak mencerminkan pemahaman teknis yang dibutuhkan dalam diplomasi perdagangan. Meski tarif-tarif tersebut belum berlaku hingga 9 April, kekhawatiran telah menyebar luas dan menciptakan ketidakpastian besar di kalangan pelaku pasar, bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia.

  • Tak Terduga! Bacaan JK Soal ‘Isi Kepala’ Trump & Nasib AS

    Tak Terduga! Bacaan JK Soal ‘Isi Kepala’ Trump & Nasib AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Presiden RI Ke 10 dan 12 Jusuf Kalla memprediksi desain perbaikan ekonomi AS yang disebut-sebut Presiden AS Donald Trump “Darurat Ekonomi Nasional “.

    Saat ini Amerika menerapkan menerapkan basis tarif impor sebesar 10% ke semua negara. Selain itu ada tarif resiprokal atau timbal balik yang dikenakan yang besarannya berbeda, seperti Indonesia sebesar 32%.

    Menurut JK aturan itu akan membuat Amerika kehilangan daya beli masyarakat karena harga-harga barang yang diprediksi akan meningkat. Pasalnya banyak perusahaan Amerika yang sudah memindahkan basis produksinya ke luar negeri seperti ke Kanada, Meksiko, dan China.

    “Yang bayar (tarif) itu Amerika yang bayar. Tapi kemana uang itu, kemana jadi tarif itu kemana? bagi luar. Bayar hutang, dan kurangi pajak (dalam negeri),” katanya, di kediamannya, Sabtu (5/4/2025).

    Menurutnya pabrik mobil seperti Ford dan Chrysler berproduksi di Kanada, di Meksiko ada ada GM dan Fairway, dan Iphone di dibuat di China. JK memprediksi harga barang itu akan mengalami peningkatan di pasar Amerika Serikat.

    “Jadi rakyat Amerika nanti di mau beli barang sedikit mahal, tapi pajaknya dikurangi, jadi sebenarnya daya beli Amerika dia desain. Tidak terlalu turun,” katanya.

    Menurutnya kenaikan harga barang kemungkinan terjadi 5% – 10% tergantung dari negara mana impor barang tersebut. Sehingga prediksi JK kemungkinan pertumbuhan ekonomi Amerika hanya tumbuh secara konservatif.

    “Mungkin ekonomi Amerika biasa saja. Jadi isu ini isu pressure sebenarnya. Isu politik. Untuk menjaga daya saingnya Amerika. Supaya dia bisa berunding,” kata JK.

    (emy/mij)

  • Bukti Amerika Menderita Gara-gara Trump: Semua Sahamnya Turun!

    Bukti Amerika Menderita Gara-gara Trump: Semua Sahamnya Turun!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla melihat dampak kebijakan baru Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor dapat merugikan masyarakatnya sendiri. Menurutnya hal ini juga sudah terlihat dari kinerja saham perusahaan AS.

    Seperti diketahui, Trump menerapkan basis tarif impor sebesar 10% ke semua negara. Selain itu ada tarif resiprokal atau timbal balik yang dikenakan, seperti Indonesia sebesar 32%.

    “Karena itu yang paling rugi nanti di Amerika sendiri, karena itu kenapa sahamnya naik itu 16 saham yang turun semua saham. Karena yang kena nanti pengusaha Amerika,” kata JK di kediamannya, Sabtu (5/4/2025).

    Sebabnya banyak perusahaan AS yang sudah memindahkan basis produksinya di luar negeri seperti di Kanada, Meksiko, hingga China.

    “Mobil di Kanada, padahal di sana pabriknya Ford, pabriknya Chrysler, di Meksiko pabriknya GM ada juga Fairway. Jadi juga (tarif impor) kena tetap. Ini Iphone semua, buatan mana? China, Amerika punya, tapi dibuat di China,” kata JK.

    Sehingga menurutnya adanya kebijakan baru banyak perusahaan AS yang akan membayarnya. Sementara di Indonesia hanya terdampak dari efeknya seperti daya beli di AS yang menurun.

    Pada perdagangan Jumat (4/4/2025) waktu setempat AS atau Sabtu dini hari di Indonesia (5/4/2025).

    Bursa saham tertekan akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump serta balasan China atas tarif tersebut. Hal ini bisa memicu perang dagang global yang bisa mengarah pada resesi.

    Bursa jatuh setelah Kementerian Perdagangan China menyatakan pada Jumat (4/4/2025) bahwa mereka akan memberlakukan tarif sebesar 34% pada semua produk AS. Pernyataan ini mengecewakan para investor yang sebelumnya berharap kedua negara akan berunding terlebih dahulu sebelum mengambil langkah balasan.

    Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 2.231,07 poin, atau 5,5%, ke level 38.314,86. Ini adalah penurunan terbesar sejak Juni 2020 selama masa pandemi.

    Koreksi ini juga memperpanjang tren negatif Dow Jones yang sudah anjlok 1.679 poin pada Kamis. Penurunan ini menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya Dow Jones kehilangan lebih dari 1.500 poin dalam dua hari berturut-turut.

    Indeks S&P 500 anjlok 5,97% ke level 5.074,08 yang menjadi penurunan terbesar sejak Maret 2020. Indeks acuan ini juga turun 4,84% pada Kamis dan kini telah turun lebih dari 17% dari titik tertingginya.

    Indeks Nasdaq Composite, yang menaungi banyak perusahaan teknologi yang menjual dan memproduksi produknya di China, merosot 5,8% ke angka 15.587,79.

    Penurunan ini memperpanjang tren negatifnya di mana indeks juga anjlok hampir 6% pada Kamis. Nasdaq sudah jatuh 22% dari rekor tertingginya di Desember 2024.

    Aksi jual besar-besaran terjadi di indeks S&P di mana hanya ada 14 saham anggota S&P 500 yang menguat kemarin. Indeks-indeks utama ditutup pada posisi terendahnya.

    (emy/mij)