Produk: Ideologi Pancasila

  • Naskah Pidato Kenegaraan Perdana Presiden Prabowo Subianto (bagian 3)

    Naskah Pidato Kenegaraan Perdana Presiden Prabowo Subianto (bagian 3)

    Jakarta (ANTARA) – Hadirin sekalian,
    Kami juga membangun sistem kesehatan yang lebih adil dan merata. Cek kesehatan gratis telah digunakan hari ini oleh lebih dari 18 juta warga, 66 rumah sakit di 66 kabupaten sedang kami tingkatkan kelasnya.

    Kawasan Ekonomi Khusus Sanur kami hadirkan sebagai pusat pelayanan medis bertaraf internasional agar orang Indonesia tidak harus berobat ke luar negeri. Kami tegakkan kedaulatan Indonesia di panggung dunia. Kami putuskan Indonesia bergabung dengan BRICS.

    Indonesia juga diundang di mana-mana menjadi kehormatan dalam perayaan kemerdekaan India dan Perayaan Hari Nasional Prancis. Kami juga berhasil menyelesaikan perundingan dagang Uni Eropa dengan Indonesia-CEPA, yaitu Comprehensive Economy Partnership Agreement yang sebenarnya adalah free trade agreement, di mana kita bisa akses pasar Eropa dengan tarif nol.

    Kita juga berunding dengan Amerika. Indonesia aktif memperjuangkan pengakuan Palestina dan memimpin pembahasan solusi dua negara. Saat ini juga dua pesawat Hercules kita sedang beroperasi di Timur Tengah menerjunkan bantuan-bantuan dari udara ke Gaza.

    Saudara-saudara sekalian,

    Kami bekerja untuk menegakkan hukum dan keadilan. Salah satu yang penting adalah dalam menegakkan hukum dan keadilan, gaji hakim harus dalam keadaan baik. Kami telah naikkan untuk beberapa hakim sampai dengan 280 persen peningkatannya.

    Kami juga tidak segan-segan membongkar kasus-kasus korupsi besar. Bersama TNI dan Polri, kami pastikan bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

    Saudara-saudara sekalian,
    Beberapa saat yang lalu beberapa tahun yang lalu kita mendapat laporan ada ribuan, ada jutaan perkebunan kelapa sawit yang melanggar hukum yang menyimpang regulasi. Ada yang membuat perkebunan di hutan lindung, ada yang tidak melaporkan luasnya perkebunan mereka, ada yang dipanggil BPKP tidak mau datang. Kami terbitkan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan dan pada hari ini saya melaporkan di majelis ini bahwa Pemerintah Republik Indonesia sudah menguasai kembali 3,1 juta hektare dari potensi lima juta hektare lahan sawit yang dilaporkan melanggar aturan tapi kita belum verifikasi.

    Yang sudah jelas, kita verifikasi melanggar aturan adalah 3,7 juta hektare dan dari 3,7 juta hektare, 3,1 juta (hektare) sudah dikuasai kembali.

    Saudara-saudara sekalian,
    Perlu saya laporkan juga di sini bahwa ada keputusan pengadilan yang sudah inkrah 18 tahun yang lalu yang memerintahkan ada kebun-kebun kelapa sawit yang harus disita tapi tidak ada penegak hukum waktu itu yang mau melaksanakannya.

    Saya tidak tahu kenapa, tetapi saya telah perintahkan dikuasai kembali oleh negara dan untuk itu kita telah menggunakan pasukan-pasukan TNI untuk mengawal tim-tim yang menguasai kebun-kebun tersebut karena sering terjadi perlawanan. Berani-berani melawan pemerintah NKRI, ya, kita hadapi saudara-saudara sekalian.

    Setelah ini, kita akan tertibkan tambang-tambang yang melanggar aturan. Saya telah diberi laporan oleh aparat aparat bahwa terdapat 1.063 tambang ilegal dan potensi kekayaan yang dihasilkan oleh 1.063 tambang ilegal ini dilaporkan potensi kerugian negara adalah minimal Rp300 triliun, saudara-saudara sekalian.

    Saya minta dukungan seluruh MPR, saya minta dukungan seluruh partai politik untuk mendukung ini demi rakyat kita, saudara sekalian.

    Dan saya beri peringatan apakah ada orang-orang besar orang-orang kuat, jenderal-jenderal dari manapun apakah jenderal dari TNI atau jenderal dari polisi atau mantan jenderal tidak ada alasan kami akan bertindak atas nama rakyat.

    Dan sebagai sesama pimpinan partai saya ingatkan anggota-anggota semua partai termasuk partai saya Gerindra. Cepat-cepat kalau Anda terlibat, Anda jadi justice collaborator. Anda laporan saja karena walaupun kau Gerindra tidak akan saya lindungi, saudara-saudara.

    Kalau ada yang berani, saya telah perintahkan Panglima TNI dan Kapolri, kalau Anda mau ke provinsi ini pakai pasukan dari provinsi lain, jangan-jangan ada anak buahmu di kebun-kebun itu.

    Saudara-saudara wakil rakyat sudah tahu keadaan yang sebenarnya, benar? Saya sudah lama jadi orang Indonesia. Segala ulah apalagi saya ini senior, mantan tentara. Jadi, junior-junior itu jangan macam-macam, ya.

    Kalau rakyat yang nambang, ya, sudah kita bikin koperasi. Kita legalkan, kita atur, kita legalkan, tapi jangan alasan, rakyat tahu-tahu nyelundup, nyelundup ratusan triliun, nyelundup.

    Saudara-saudara sekalian,
    Harus hitung waktu ini. Dengan geopolitik yang semakin tidak menentu Indonesia harus punya pertahanan yang kuat untuk menjaga kekayaan kita. Untuk itu tahun ini kita bentuk enam Komando Daerah Militer baru, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigadir Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infantri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, lima Batalion Infanteri Marinir, dan lima Batalion Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.

    Langkah ini sejalan dengan doktrin pertahanan kita, pertahanan dan keamanan rakyat semesta, sishankamrata, di mana seluruh warga negara dan sumber daya nasional didayagunakan secara total untuk kepentingan pertahanan dan keamanan kita.

    Saudara-saudara sekalian,
    Kita paham bahwa perang itu disruptif. Kita tidak mau perang. Kita harus hindari perang karena itu politik luar negeri yang saya jalankan dan saya umumkan adalah politik seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak.

    Kami tetap dalam garis non-blok, garis non-aligned. Kami tidak akan berpihak kepada blok manapun. Ini kami sampaikan di mana-mana, bebas aktif, kita ingin damai dengan semua orang.

    Terutama dengan tetangga-tetangga kita. Kita ingin selesaikan semua masalah. Ada masalah kadang-kadang masalah garis perbatasan masalah ini adalah warisan dari kolonialis, warisan dari penjajah. Belanda datang dengan Inggris, dia bikin garis seenak jidatnya, dia bikin garis. Yang repot kita sekarang, ya, kan?

    Kita mau ditabrakkan sama Malaysia. Kita sahabat sama Malaysia, kita satu rumpun. Tapi selalu politik devide at impera itu selalu ada. Janganlah kita naif janganlah kita terus-menerus mau diadu domba.

    Saudara sekalian,
    Setiap elemen negara Indonesia marilah kita bekerja keras agar setiap anak Indonesia berangkat ke sekolah dan mendapat makanan yang baik.

    Kita ingin petani nelayan kita kembali bangga menjadi tulang punggung bangsa, menjadi produsen makanan, hidup petani dan nelayan kita harus baik, harus bagus. Untuk itu, kita akan bangun dalam waktu yang secepat ini tahun ini juga kita harus mulai 1.100 desa nelayan.

    Tiap desa lain terdiri dari kurang lebih 2.000 kepala keluarga. Berarti di situ akan hidup dua juta kepala keluarga kalau satu kepala keluarga terdiri dari bapak ibu dan tiga anak berarti lima juta, oh, 10 juta orang akan hidup dengan baik. Ini akan kita wujudkan dalam waktu dekat mereka juga akan membayar kembali investasi kita.

    Jadi, ini bukan BLT, bukan bagi-bagi uang kita pinjamin uang mereka akan bayar cicil kembali kepada pemerintah karena mereka akan menghasilkan nilai.

    Kita ingin guru-guru kita semangat mengajar karena dihargai, kita ingin rakyat kecil bisa tersenyum karena tidak lagi takut sakit dan tidak takut lapar dan tidak takut anaknya tidak bisa sekolah dan kita harus cari lapangan kerja yang sebesar-besarnya dan sebanyak-banyaknya. Tujuan kita, tujuan kemerdekaan kita adalah yen wong cilik iso gemuyu.

    Saudara-saudara sekalian,

    Untuk itu, saya memberi apresiasi kepada lembaga-lembaga negara atas kinerja mereka dalam menjalankan roda negara. MPR RI melalui visi besar “Rumah Kebangsaan. Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan Rakyat” secara konsisten sosialisasikan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

    MPR konsisten turun ke rakyat, jelaskan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Ini sangat penting karena pemahaman UUD 1945 bisa menyelamatkan ekonomi kita, bisa menyelamatkan demokrasi kita.

    DPR RI pada periode awal 2024-2029 telah membahas dan mengesahkan 14 RUU dan telah menetapkan Program Legislasi Nasional Tahun 2025 dan Jangka Menengah
    2025-2029 sehingga perencanaan, penyusunan dan pembahasan RUU berjalan secara terarah dan terukur.

    Pada pelaksanaan fungsi penganggaran, DPR RI telah membantu pemerintah mewujudkan “efisiensi berkeadilan” di APBN kita, yang merupakan mandat dari UUD 1945, serta membantu menyusun RAPBN 2026 yang akan saya sampaikan sore hari ini. DPR RI juga telah melaksanakan fungsi pengawasan yang luas melalui 26 Panitia Kerja Pengawasan dan tiga Tim Pengawasan.

    DPD RI telah menetapkan lebih dari 50 keputusan kelembagaan yang mencerminkan peran aktif dan strategis DPD dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan daerah di tingkat pusat.

    Lebih lanjut, DPD RI telah mendukung pembangunan berkelanjutan; aktif menjalankan fungsi pengawasan, pemberian pertimbangan anggaran, serta proaktif memantau dan mengevaluasi Raperda dan Perda untuk memastikan kesesuaian regulasi daerah dengan kebijakan nasional.

    BPK RI telah membuktikan integritasnya dan independensinya dalam pemeriksaan pengelolaan, dan tanggung jawab keuangan negara. Capaian BPK di tahun 2024, antara lain mendorong peningkatan akuntabilitas tata kelola keuangan negara serta kualitas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, sehingga kementerian dan lembaga yang telah mencapai status Wajar Tanpa Pengecualian mencapai 97,7 persen untuk tahun anggaran 2024; mengawal program prioritas nasional; meningkatkan efektivitas belanja APBN; serta penyelamatan puluhan triliun rupiah uang dan aset negara.

    Mahkamah Konstitusi RI di sepanjang tahun 2024 hingga pertengahan 2025 telah menangani ratusan perkara pengujian undang-undang, perselisihan hasil pemilihan umum, dan perselisihan hasil pemilihan kepala daerah dengan proses persidangan yang efektif, tepat waktu, dan menghasilkan berbagai putusan penting yang menjadi tonggak penguatan demokrasi dan perlindungan hak konstitusional warga negara.

    Mahkamah Agung RI secara serius dan berkelanjutan melakukan reformasi peradilan, modernisasi manajemen perkara, penyelesaian sengketa perdata secara cepat dan berorientasi perdamaian, serta penanganan perkara pidana dengan pendekatan restorative justice.

    Dengan sistem peradilan elektronik atau e-court di Mahkamah Agung, jumlah perkara yang didaftarkan di pengadilan tingkat pertama meningkat 30,84 persen dari tahun sebelumnya; penyelesaian sengketa perdata dengan nilai gugatan di bawah 500 juta rupiah meningkat 68 persen; dan tingkat keberhasilan penyelesaian sengketa melalui mediasi meningkat 28 persen.

    Capaian ini adalah bukti nyata kerja keras Mahkamah Agung untuk mewujudkan peradilan yang modern, cepat, berbiaya ringan, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Komisi Yudisial RI memainkan peran strategis dalam kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia yaitu dengan menjaga integritas hakim dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap integritas hakim.

    Sepanjang tahun 2024 sampai dengan periode Juli 2025, Komisi Yudisial telah melaksanakan seleksi calon Hakim Agung dan ad hoc yang menghasilkan sebanyak sembilan orang calon Hakim Agung dan tiga orang calon hakim ad hoc di Mahkamah Agung.

    Komisi Yudisial RI juga telah menerima 3.752 laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, dan mengusulkan penjatuhan sanksi kepada 116 orang hakim.

    Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, Ombudsman RI, Komnas HAM, dan lembaga-lembaga nasional lainnya yang telah berkontribusi untuk kemajuan bangsa sesuai peran dan kewenangannya.

    Terakhir, saya juga mau gunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada setiap pengusaha nasionalis yang telah membuka lapangan kerja di Indonesia, menanamkan modal di Indonesia, dan menyimpan hasil usahanya di Indonesia.

    Jangan salah, tidak semua pengusaha yang besar itu ikut dalam alam mazhab serakahnomics. Justru sebagian besar kita ajak untuk membangun Indonesia bersama. Saya sampaikan ke mereka, mereka harus menjadi bagian dari Indonesia incorporated. Indonesia incorporated adalah konsep pembangunan ekonomi, di mana semua stakeholder, semua pemain bergerak dalam satu kesatuan tim nasional. Yang kuat, yang besar punya peranan. Yang menengah punya peranan, yang kecil punya peranan kita bantu, yang miskin kita berdayakan, itu namanya Indonesia incorporated.

    Saya sampaikan kalau kita hilangkan kemiskinan kalau orang yang berada di bawah garis kemiskinan punya uang punya penghasilan mereka punya daya beli, mereka akan beli barang-barang dari pabrik-pabrik yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar itu yang kita namakan suatu ekonomi mata rantai yang saling memperkuat bukan saling menghancurkan.

    Saudara-saudara sekalian,
    Saya percaya dan saya yakin bahwa dengan kita bersatu, dengan kita bergotong-royong, dengan kita mencapai demokrasi sesuai dengan budaya kita, ekonomi sesuai dengan rancang bangun pendiri-pendiri bangsa kita, insyaallah Indonesia akan semakin kuat, semakin sejahtera.

    Kita memilih beberapa tonggak sebagai tema kita bersatu berdaulat rakyat sejahtera. Rakyat harus sejahtera kalau rakyat tidak sejahtera saya katakan kita gagal sebagai negara merdeka. Kita akan berhasil sebagai negara merdeka kalau rakyat kita sejahtera. Karena itu, marilah kita bekerja sama, kita berbeda-beda boleh tapi satu tujuan kita. Silakan yang berada di luar pemerintah tidak ada masalah terima kasih kita butuh koreksi, kita butuh pengawasan, kita butuh kritik walaupun kadang kritik itu menyesakkan juga ya. Tapi, tidak ada masalah, jangan berhenti kritik

    Saya juga minta dari koalisi kita tetap di dalam koalisi harus berani mengawasi harus berani koreksi. Tidak boleh ada yang merasa lebih kuat dari hukum, tidak boleh ada yang merasa tidak dapat diatur, tidak dapat diperiksa.

    Saya kira itu yang ingin saya sampaikan. Terima kasih Sidang Majelis yang terhormat. Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Mungkin inilah tandanya bahwa demokrasi kita kuat karena saya adalah Presiden ke-8 Republik Indonesia yang akan memimpin perayaan Hari Kemerdekaan yang kedelapan dasawarsa.

    Memang ditakdirkan untuk jadi Presiden ke-8. Dan saya adalah bukti bahwa demokrasi kita berjalan karena saya ikut pemilu lima kali. Alhamdulillah, empat kali kalah, tapi hari ini saya berdiri di depan majelis ini.

    Terima kasih, terima kasih saudara-saudara sekalian.

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Apakah Paskibraka Digaji? Cek Jawabannya di Sini

    Apakah Paskibraka Digaji? Cek Jawabannya di Sini

    YOGYAKARTA – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menjalankan peran yang sangat penting dalam prosesi Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia. Tugas utama mereka adalah mengibarkan dan menurunkan bendera sang Saka Merah Putih saat upacara 17 Agustus. Lantas, apakah Paskibraka digaji?

    Melansir VOI, anggota Paskibraka terdiri dari 68 individu yang terbagi menjadi tiga kelompok, yakni Kelompok 17, Kelompok 8, dan Kelompok 45.

    Anggota Paskibraka dipilih dari siswa SMA/SMK di seluruh Indonesia. Proses seleksinya dilakukan dengan ketat dan berjenjang, dimulai dari tingkat sekolah hingga nasional.

    Apakah Paskibraka Digaji?

    Ya, seluruh anggota Paskibraka mendapatkan honor alias gaji dari pemerintah. Para anggota berhak mendapatkan penghargaan lantaran sudah berkorban dan bekerja keras.

    Akan tapi, gaji yang diterima Paskibraka bervariasi, tergantung dengan tingkatannya, yakni nasional, provinsi, atau kabupaten. Adapun rinciannya sebagai berikut:

    Untuk Paskibraka nasional, hororarium yang diterima masing-masing angota berkisar antara Rp3 juta hingga RP10 juta. Selain itu, Tim Paskibraka Nasional juga berpeluang mendapatkan bonus berdasarkan kinerja mereka.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, Tim Paskibraka Nasional yang bertugas di Istana Negara pada HUT ke-79 RI mendapatkan bonus dari PT Pegadian. Bonus tersebut diberikan dalam bentuk beasiswa tabungan emas dengan total Rp248 juta.

    Beasiswa tersebut diberikan kepada 68 anggota Paskibraka dan 44 orang pelatih. Masing-masing anggota mendapat tabungan emas senilai Rp3 juta dan setiap melatihnya memperoleh RP1 juta.

    Sementara honorarium Paskibraka tingkat provinsi, besaran gajinya berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing provinsi.

    Sebagai contoh, pada 2022, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberkan honor Rp1,5 juta untuk anggota Paskibrakan. Selain itu, masing-masing anggota juga mendapat uang pengganti transportasi, serta sertifikat untuk mendaftar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

    Gaji Paskibraka Kabupaten/Kota

    Di tingkat kabupaten/kota, honorarium anggota Paskibraka juga disesesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah.

    Kisaran gaji Paskibraka tingkat kabupaten/kota adalah Rp500 ribu-1,5 juta. Pemerintah daerah juga dapat memberikan bonus lain seperti biaya pendidikan.

    Misalnya, pada 2022 silam, 140 anggota Paskibraka Kabupaten Jombang mendapat penghargaan berupa biaya pendidikan dari pemerintah Kabupaten Jombang.

    Apa Saja Syarat Daftar Paskibraka?

    Berdasarkan Peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Nomor 3 Tahun 2022, siswa SMA/SMK yang ingin daftar Paskibraka harus memenuhi syara-syarat berikut:

    Warga Negara Indonesia.Calon Paskibraka merupakan pelajar kelas X dengan usia 16 hingga 18 tahun saat pendaftaran.Memperoleh izin tertulis dari kepala sekolah.Memperoleh persetujuan tertulis dari orang tua/wali.Nilai akademik berkategori baik.Sehat jasmani dan Rohani berdasarkan surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan setempat.Memiliki berat badan ideal.Memiliki tinggi badan paling rendah 170 cm dan paling tinggi 180 cm untuk pelajar Putera.Memiliki tinggi badan paling rendah 165 cm dan paling tinggi 175 cm untuk pelajar puteri.

    Demikian jawaban dari pertanyaan “apakah Paskibraka Digaji”. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan pembaca. untuk mendapatkan update berita pilihan lainnya, baca terus VOI.ID.

  • Fungsimu Mengayomi, Bukan Meleyat Meleyot!

    Fungsimu Mengayomi, Bukan Meleyat Meleyot!

    GELORA.CO – Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan institusi kepolisian sekarang. Megawati menyinggung Korps Bhayangkara itu seharusnya menjalankan fungsi untuk mengayomi rakyat.

    Awalnya, Megawati menceritakan sejarah ayahnya yang juga Presiden pertama Indonesia, Soekarno yang pernah dianggap berkhianat oleh negara Indonesia sendiri lantaran diterbitkannya Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) XXXIII/MPRS/1967. Menurut Megawati, tudingan itu tak masuk akal sebab Presiden Soekarno merupakan Presiden seumur hidup saat itu.

    Namun saat ia bertanya ke audiens, tak satupun memberikan jawaban yang lugas. “Masa ngomong itu aja takut? Ngapain sih takut? Takut sama polisi?” Tanya Megawati dalam acara Peresmian Serambi Pancasila dan Peluncuran Buku di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Senin (11/8/2025).

    Megawati lantas mengungkapkan alasannya kenapa menyinggung-nyinggung polisi dalam pidato. Megawati mengaku hanya menginginkan polisi untuk menjalani fungsinya mengayomi masyarakat. “Kenapa saya menyinggung polisi? Karena saya berkeinginan juga Polisi itu mengayomi rakyatnya. Kalau sekarang kok kaya gini. Ya ngamuk lah saya,” tutur Megawati.

    Presiden ke-5 RI itu lantas mengingatkan aparat harus bekerja dengan mengedepankan kehidupan bernegara. Oleh karenanya, membela dan mengayomi masyarakat menurutnya merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap anggota Korps Bhayangkara. “Ingat, bernegara. Loh, ya iyalah, polisi saya mikir ini mau jadi apa toh yo? Loh iyalah orang dia tuh ada kok fungsinya ngayomi rakyat, membela rakyat,” tutur dia.

    Megawati kemudian mengungkap bahwa fungsi kepolisian berbeda dengan TNI yang menjalankan pertahanan. Oleh karenanya setiap aparat kepolisian harus menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai amanat undang-undang.

    “Tapi kan itu ya karena fungsi harusnya dikerjakan. Bukan sekarang meleyat-meleyot, melayat meleyot. Ya saya jengkel dong. Jengkel banget loh, Ini Indonesia Mau dijadikan apa?” tandas Megawati.

  • BPIP pastikan seluruh calon paskibraka dalam kondisi sehat

    BPIP pastikan seluruh calon paskibraka dalam kondisi sehat

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memastikan bahwa 76 orang calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2025 berada dalam kondisi sehat dan siap melaksanakan tugas pada Minggu (17/8).

    Wakil Kepala BPIP Rima Agristina saat ditemui di sela latihan gabungan di Taman Rekreasi Wiladatika, Depok, Jawa Barat, Senin, mengatakan para calon Paskibraka tidak ada yang mengeluh sakit.

    “Alhamdulillah, karena rekrutmennya cukup bagus, jadi mereka terlihat sekali di dalam latihan, tidak ada kendala, semuanya bisa ikut, sampai sekarang juga tadi kami lihat tidak ada yang mengeluh sakit dan sebagainya,” kata Rima.

    Meskipun demikian, Rima menyebut pihaknya tetap memberikan pendampingan yang ketat di antaranya dengan menyiagakan fasilitas fisioterapi hingga psikolog.

    “Jadi, begitu ada keluhan, kita langsung tangani supaya mereka bisa secara prima melaksanakan latihan-latihan,” ucapnya.

    Adapun pada Senin pagi ini, para calon Paskibraka mengikuti latihan gabungan lengkap dengan seluruh perangkat upacara. Rima menjelaskan, latihan gabungan tersebut merupakan yang terakhir sebelum mereka berpindah ke Jakarta pada Senin malam.

    Para calon Paskibraka tampak mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) dalam latihan gabungan itu. Suasana latihan juga dibuat sepersis mungkin seperti lokasi upacara di Istana Merdeka Jakarta guna melatih kekompakan.

    Dijelaskan Rima, setelah nantinya berpindah ke Jakarta, para calon Paskibraka akan melakukan berbagai rangkaian geladi, pengukuhan yang rencananya digelar pada Rabu (13/8), hingga melaksanakan tugas pada Minggu (17/8).

    “Nanti setelah pindah ke Jakarta, kita akan mulai geladi kader, geladi kotor, kemudian geladi bersih, kemudian juga proses pengukuhan dan pelaksanaan tugasnya,” tutur Rima.

    Di samping itu, Rima menyebut enam hari menjelang peringatan hari kemerdekaan RI, 76 calon Paskibraka dari 38 provinsi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat bagus. Hal itu disempurnakan dengan latihan gabungan hari ini.

    “Kami melihatnya sangat bagus, setiap hari itu meningkat, terlebih lagi sudah ada satuan musik, kemudian teman-teman Paspampres, kemudian juga dari peserta yang semakin lengkap, dan hari ini sangat lengkap, itu semangatnya semakin meningkat, karena merasa seperti sedang melaksanakan tugas sungguh-sungguh,” katanya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BPIP: Calon Paskibraka 2025 dikukuhkan pada 13 Agustus

    BPIP: Calon Paskibraka 2025 dikukuhkan pada 13 Agustus

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengatakan bahwa calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2025 akan dikukuhkan pada Rabu (13/8).

    “Pengukuhan sebagaimana diinformasikan oleh pihak Istana tanggal 13,” kata Wakil Kepala BPIP Rima Agristina ditemui di sela-sela latihan gabungan di Taman Rekreasi Wiladatika, Depok, Jawa Barat, Senin.

    Kendati demikian, Rima menyebut pihaknya masih menunggu kepastian mengingat adanya kemungkinan penyesuaian.

    “Kami masih menunggu tanggal pastinya, nanti masih ada barangkali penyesuaian-penyesuaian, kami juga menunggu informasi lebih lanjut karena ada agenda-agenda kunjungan dan sebagainya yang juga harus disesuaikan,” tuturnya.

    Adapun sebanyak 76 calon Paskibraka pada Senin pagi ini melaksanakan latihan gabungan terakhir sebelum berpindah ke Jakarta pada Senin malam. Latihan gabungan digelar lengkap dengan pasukan Paspampres, TNI/Polri, hingga satuan musik.

    Para calon Paskibraka tampak mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) dalam latihan gabungan itu. Suasana latihan juga dibuat sepersis mungkin seperti lokasi upacara di Istana Merdeka Jakarta guna melatih kekompakan.

    Dijelaskan Rima, setelah nantinya berpindah ke Jakarta, para calon Paskibraka akan melakukan berbagai rangkaian geladi hingga melaksanakan tugas pada Minggu (17/8).

    “Nanti setelah pindah ke Jakarta, kita akan mulai geladi kader, geladi kotor, kemudian geladi bersih, kemudian juga proses pengukuhan dan pelaksanaan tugasnya,” tutur Rima.

    Lebih lanjut dia menyebut enam hari menjelang peringatan hari kemerdekaan RI ke-80, 76 calon Paskibraka dari 38 provinsi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat bagus. Hal itu disempurnakan dengan latihan gabungan hari ini.

    “Kami melihatnya sangat bagus, setiap hari itu meningkat, terlebih lagi sudah ada satuan musik, kemudian teman-teman Paspampres, kemudian juga dari peserta yang semakin lengkap, dan hari ini sangat lengkap, itu semangatnya semakin meningkat, karena merasa seperti sedang melaksanakan tugas sungguh-sungguh,” katanya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gandeng DPR-Pemkab Temanggung, BNPT Ajak Warga Perkuat Moderasi Beragama

    Gandeng DPR-Pemkab Temanggung, BNPT Ajak Warga Perkuat Moderasi Beragama

    Jakarta

    Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR dan Pemerintah Kabupaten Temanggung mengajak masyarakat Temanggung untuk memperkuat moderasi beragama dan setia pada Pancasila. Kolaborasi ini dikemas melalui Dialog Kebangsaan Bersama Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat.

    “Alhamdulillah kita dengan Komisi XIII DPR RI dan Pemkab Temanggung hari ini melakukan Dialog Kebangsaan sebagai bagian dari langkah – langkah kita yang sistematis berkesinambungan dan berkelanjutan dalam memperkuat moderasi beragama, dimana salah satu prinsipnya adalah komitmen kebangsaan yakni setia pada ideologi Pancasila,” kata Kepala BNPT, Eddy Hartono dalam keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).

    Hal ini disampaikannya saat membuka Dialog Kebangsaan yang berlangsung di Pendopo Pengayoman Temanggung pada Kamis (7/8).

    Eddy menjelaskan ada tiga faktor yang andil pada penyebaran intoleransi yakni ajaran keluarga, lembaga pendidikan, dan media sosial. Mengantisipasi hal ini, BNPT telah berkolaborasi dengan beragam elemen untuk meminimalisir penyebaran intoleransi.

    “Pertama, keluarga. Ini penting karena keluarga adalah pranata sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga ini tempat mendidik anak – anak agar nilai keagamaan dan toleransi dapat berkembang. Kedua, lembaga Pendidikan dimana kami sudah menggandeng Mendikti, Mendikdasmen, Kemenag, dan Kemensos untuk memasukkan kurikulum yang berkaitan dengan dialog kebangsaan. Ketiga, media sosial dimana generasi muda saat ini dekat dengan gadget,” jelasnya.

    Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Temanggung, Nadia Muna mengajak masyarakat Temanggung memperkuat moderasi beragama melalui tagline ‘Temanggung untuk semua’. Tagline ini selaras dengan tujuan BNPT, yakni mewujudkan NKRI yang aman dan inklusif.

    Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi XIII DPR RI Vita Ervina mengajak daerah lain mencontoh budaya toleransi di Temanggung. Toleransi tersebut salah satunya terimplementasi melalui keberadaan Kampung Moderasi. Salah satu contohnya berada di Desa Getas.

    Desa Getas dikenal dengan pluralisme agama melalui 33 tempat ibadah lintas agama, kegiatan gotong royong, pendidikan moderasi beragama hingga tradisi Nyadran. Masyarakat desanya pun kerap menggelar doa Bersama untuk para leluhur berdasarkan agama masing-masing warga.

    (anl/ega)

  • Sering Disangka Sama, Ini 4 Perbedaan Paskibra dan Paskibraka yang Harus Kamu Tahu!

    Sering Disangka Sama, Ini 4 Perbedaan Paskibra dan Paskibraka yang Harus Kamu Tahu!

    Jakarta: Menjelang 17 Agustus, banyak orang antusias menanti momen sakral pengibaran Sang Saka Merah Putih. Tapi tahukah kamu bahwa pasukan pengibar bendera itu terdiri dari dua jenis Paskibra dan Paskibraka?

    Dua istilah ini memang terdengar mirip. Sama-sama berhubungan dengan upacara bendera, sama-sama pakai seragam formal, dan sama-sama berjalan tegap. 

    Tapi, sebenarnya keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan.

    Nah, supaya kamu enggak salah kaprah lagi, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
    Apa itu Paskibra?
    Melansir laman Sahabat Pegadaian, Paskibra adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera. Biasanya, Paskibra ini dibentuk di tingkat sekolah menengah pertama dan atas, dan menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.

    Anggota Paskibra adalah para siswa dan siswi yang dilatih untuk mengibarkan bendera setiap hari Senin atau saat upacara nasional di sekolah. Tapi tugas mereka tak cuma itu saja, lho!

    Tugas umum Paskibra:
    – Menjadi mentor bagi anggota baru.
    – Menanamkan semangat disiplin dan nasionalisme.
    – Membantu pengaturan upacara dan protokol sekolah.
     

    Apa itu Paskibraka?
    Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Kalau Paskibra biasanya ada di sekolah, Paskibraka ini levelnya lebih tinggi dan khusus dibentuk untuk upacara kenegaraan 17 Agustus.

    Paskibraka terdiri dari pelajar SMA yang dipilih melalui seleksi ketat mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional. Mereka dibina langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

    Tugas Paskibraka:
    – Mengibarkan dan menurunkan bendera pusaka di upacara kenegaraan.
    – Mengikuti pelatihan intensif bela negara dan wawasan kebangsaan.
    – Menjadi simbol generasi muda dan duta pemuda dari daerah asalnya.
    4 perbedaan utama Paskibra dan Paskibraka

    1. Ruang lingkup penugasan
    Paskibra bertugas di lingkungan sekolah atau kecamatan, sedangkan Paskibraka bertugas di upacara resmi di tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.

    2. Proses seleksi
    Paskibra biasanya dipilih oleh sekolah sesuai kebijakan internal, tanpa tahapan seleksi formal berjenjang. Sedangkan Paskibraka harus melewati proses seleksi bertahap dari daerah hingga nasional, dengan penilaian ketat dari fisik hingga intelektual.

    3. Status setelah bertugas
    Setelah menjalankan tugasnya, anggota Paskibraka mendapat predikat khusus, yaitu Purna Paskibraka Indonesia. Sementara itu, Paskibra tidak memiliki penyebutan khusus setelah selesai bertugas.

    4. Formasi pengibaran bendera
    Formasi Paskibra umumnya sederhana, yaitu 3 atau 9 orang. Berbeda dengan Paskibraka yang menggunakan formasi simbolik 17-8-45, yaitu:

    Pasukan 17: Pemandu
    Pasukan 8: Pembawa bendera
    Pasukan 45: Pengawal

    Formasi ini merepresentasikan tanggal kemerdekaan RI: 17 Agustus 1945.

    Keduanya sama pentingnya dalam membentuk karakter dan semangat nasionalisme di kalangan pelajar. Paskibra jadi fondasi di lingkungan sekolah, sedangkan Paskibraka menjadi wakil daerah di panggung nasional.

    Baik Paskibra maupun Paskibraka sama-sama mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan rasa cinta Tanah Air. Tak heran, banyak siswa yang bercita-cita jadi anggota Paskibraka karena proses seleksinya yang bergengsi dan penuh kebanggaan.

    Jakarta: Menjelang 17 Agustus, banyak orang antusias menanti momen sakral pengibaran Sang Saka Merah Putih. Tapi tahukah kamu bahwa pasukan pengibar bendera itu terdiri dari dua jenis Paskibra dan Paskibraka?
     
    Dua istilah ini memang terdengar mirip. Sama-sama berhubungan dengan upacara bendera, sama-sama pakai seragam formal, dan sama-sama berjalan tegap. 
     
    Tapi, sebenarnya keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan.

    Nah, supaya kamu enggak salah kaprah lagi, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

    Apa itu Paskibra?
    Melansir laman Sahabat Pegadaian, Paskibra adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera. Biasanya, Paskibra ini dibentuk di tingkat sekolah menengah pertama dan atas, dan menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
     
    Anggota Paskibra adalah para siswa dan siswi yang dilatih untuk mengibarkan bendera setiap hari Senin atau saat upacara nasional di sekolah. Tapi tugas mereka tak cuma itu saja, lho!
     
    Tugas umum Paskibra:
    – Menjadi mentor bagi anggota baru.
    – Menanamkan semangat disiplin dan nasionalisme.
    – Membantu pengaturan upacara dan protokol sekolah.
     

    Apa itu Paskibraka?
    Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Kalau Paskibra biasanya ada di sekolah, Paskibraka ini levelnya lebih tinggi dan khusus dibentuk untuk upacara kenegaraan 17 Agustus.
     
    Paskibraka terdiri dari pelajar SMA yang dipilih melalui seleksi ketat mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional. Mereka dibina langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
     
    Tugas Paskibraka:
    – Mengibarkan dan menurunkan bendera pusaka di upacara kenegaraan.
    – Mengikuti pelatihan intensif bela negara dan wawasan kebangsaan.
    – Menjadi simbol generasi muda dan duta pemuda dari daerah asalnya.
    4 perbedaan utama Paskibra dan Paskibraka

    1. Ruang lingkup penugasan

    Paskibra bertugas di lingkungan sekolah atau kecamatan, sedangkan Paskibraka bertugas di upacara resmi di tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.

    2. Proses seleksi

    Paskibra biasanya dipilih oleh sekolah sesuai kebijakan internal, tanpa tahapan seleksi formal berjenjang. Sedangkan Paskibraka harus melewati proses seleksi bertahap dari daerah hingga nasional, dengan penilaian ketat dari fisik hingga intelektual.

    3. Status setelah bertugas

    Setelah menjalankan tugasnya, anggota Paskibraka mendapat predikat khusus, yaitu Purna Paskibraka Indonesia. Sementara itu, Paskibra tidak memiliki penyebutan khusus setelah selesai bertugas.

    4. Formasi pengibaran bendera

    Formasi Paskibra umumnya sederhana, yaitu 3 atau 9 orang. Berbeda dengan Paskibraka yang menggunakan formasi simbolik 17-8-45, yaitu:
     
    Pasukan 17: Pemandu
    Pasukan 8: Pembawa bendera
    Pasukan 45: Pengawal
     
    Formasi ini merepresentasikan tanggal kemerdekaan RI: 17 Agustus 1945.
     
    Keduanya sama pentingnya dalam membentuk karakter dan semangat nasionalisme di kalangan pelajar. Paskibra jadi fondasi di lingkungan sekolah, sedangkan Paskibraka menjadi wakil daerah di panggung nasional.
     
    Baik Paskibra maupun Paskibraka sama-sama mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan rasa cinta Tanah Air. Tak heran, banyak siswa yang bercita-cita jadi anggota Paskibraka karena proses seleksinya yang bergengsi dan penuh kebanggaan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • BPIP RI gandeng pemuda sebar nilai Pancasila melalui medsos

    BPIP RI gandeng pemuda sebar nilai Pancasila melalui medsos

    Pangkalpinang (ANTARA) – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI menggandeng para pemuda untuk bersama-sama menyebarkan nilai-nilai kebaikan Pancasila melalui media sosial agar ideologi tertanam dalam diri pribadi dan terus tumbuh di masyarakat.

    “Kami terus mengajak mereka melakukan hal positif, salah satunya membuat konten untuk disebarkan ke medsos atau platform digital guna menangkal dan menghindari berita buruk, hoaks dan hal-hal negatif yang sudah banyak tersebar di media sosial,” kata Direktur Jaringan dan Pemberdayaan BPIP RI Toto Kurdianto di Pangkalpinang, Jumat.

    Hal ini disampaikan Toto saat menghadiri kegiatan penguatan Relawan Kebajikan Pancasila yang digelar di Pangkalpinang.

    Menurut dia, BPIP mendorong para relawan kebajikan Pancasila di semua daerah, termasuk di Babel, untuk menggerakkan seluruh komponen masyarakat bicara kebaikan dari Pancasila.

    Dengan mengumandangkan hal-hal baik yang berlangsung diyakini akan memperkuat nilai kebaikan yang telah dilakukan, dan hal itu bisa dijadikan konten agar rasa kebudayaan dan kebangsaan selalu ada.

    “Konten seperti itu penting dibuat dan disebarkan dengan cara mereka anak muda ke sesama anak muda agar nilai-nilai baik Pancasila bisa diekspos, itu juga bagian dari Pancasila,” katanya.

    BPIP akan terus menguatkan ideologi Pancasila agar generasi muda benar-benar memahami tentang Pancasila, salah satunya pendidikan Pancasila yang wajib diberikan di sekolah tingkat SD sampai SMA karena dulunya saat pendidikan pancasila dihentikan, banyak anak menanamkan ideologi asing dalam dirinya.

    “Saat kita berhenti bicara Pancasila, akhirnya mereka menanamkan ideologi asing, contohnya berlaku tidak sopan terhadap orang tua, guru, merundung temannya, itu karena ada sesuatu yang hilang dari diri mereka, yaitu Pancasila,” katanya.

    Dengan memberikan pendidikan formal Pancasila, kata dia, generasi muda diajarkan nilai baik dan buruk yang terus diulang agar tidak hilang dari dirinya, sehingga semua hal baik dan positif tertanam dalam keseharian pribadi masing-masing yang diterapkan saat berada di lingkungan dan di tengah masyarakat.

    “Ini harus di ulang terus dengan penguatan-penguatan, hal penting seperti kebudayaan dan gotong royong perlu terus dilakukan dalam keseharian agar tertanam semangat tersebut,” katanya.

    Anggota Komisi XIII DPR Melati Erzaldi mengatakan DPR bermitra dengan BPIP untuk mengimplementasikan Pancasila ke masyarakat agar generasi muda di Babel memiliki karakter berbangsa dan bernegara.

    “Kami bermitra dan saya ditugaskan di komisi 13 terus menjalin kolaborasi untuk menjalankan program-program sosialisasi dan edukasi Pancasila agar nilai-nilai Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk generasi. Presiden untuk dibuatkan Undang-undang agar lebih kuat.

    “Ini sedang kita godok dan responnya positif meski sederhana. Dan ini upaya kita agar Pancasila dipahami dan memberikan dampak baik untuk masyarakat,” katanya.

    Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Elza Elvia
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Direktur Bela Negara: Bela negara adalah tugas seluruh komponen bangsa

    Direktur Bela Negara: Bela negara adalah tugas seluruh komponen bangsa

    Madiun (ANTARA) – Direktur Bela Negara Direktorat Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Ditjen Pothan Kemehan) RI Brigjen TNI Eko Sunarto menyatakan bahwa bela negara bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pertahanan atau TNI, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif seluruh komponen bangsa.

    “Hal ini sesuai dengan amanat UUD RI 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara. Bangsa Indonesia lahir dari perjuangan rakyat, sehingga generasi sekarang harus terus diingatkan agar menumbuhkan rasa cinta tanah air,” ujarnya saat membuka sosialisasi dan diseminasi pembinaan kesadaran bela negara lingkup masyarakat di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis.

    Menurutnya, nilai-nilai dasar dalam bela negara diharapkan menjadi landasan sikap dan perilaku setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang, profesi, dan kapasitas masing-masing.

    Hal itu sesuai dengan tantangan ancaman kesatuan dan persatuan bangsa di era kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi saat ini.

    Ia menjelaskan bahwa bentuk ancaman pemecah NKRI saat ini bukan lagi berbentuk konvesional namun lebih ke non-konvensional atau non-militer. Di antaranya narkotika, pencurian sumber daya manusia, disinformasi digital, dan radikalisme.

    “Ancaman non-militer tersebut mempengaruhi hati dan pikiran rakyat, serta dapat menimbulkan efek yang sangat penting dalam merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa. Ancaman itu turut mengganggu ketahanan negara secara sistematis dan senyap yang perlu diwaspadai,” katanya.

    Untuk itu, tegasnya setiap warga negara harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kesatuan dan kedaulatan bangsa.

    “Literasi digital, pemahaman ideologi pancasila, penguatan karakter kebangsaan serta kepedulian terhadap sesama adalah senjata utama dalam melawan berbagai bentuk ancaman non-fisik yang sedang dan akan dihadapi,” kata Eko Sunarto.

    Ia menambahkan agenda sosialisasi dan diseminasi pembinaan kesadaran bela negara kali ini penting dilakukan karena bertujuan untuk menyebarluaskan dan menginternalisasi nilai-nilai dasar bela negara di seluruh lapisan masyarakat.

    “Jadi dalam kesempatan ini, kita semua kembali diingatkan akan peran penting sebagai warga negara untuk ikut serta dalam bela negara. Dimulai dari diri sendiri, meluas ke masyarakat dan kemudian ke berbangsa dan bernegara,” katanya.

    Wali Kota Madiun Maidi yang hadir dalam kegiatan tersebut turut menegaskan pentingnya bela negara yan diwujudkan melalui hal kecil, yakni menjaga keamanan dan persatuan di Kota Madiun yang dikenal sebagai Kota Pendekar dengan 14 perguruan pencak silat di wilayah tersebut.

    “Aman itu mahal, tidak bisa diukur dengan materi. Alhamdulillah, dengan dukungan Forkopimda, DPRD, TNI, Polri, dan seluruh masyarakat, Kota Madiun sampai saat ini aman dan damai. Karenanya, kegiatan ini mengingatkan kita bahwa semua warga negara wajib membela negara,” kata Maidi.

    Maidi menambahkan, meski Kota Madiun memiliki beragam budaya dan perguruan pencak silat, perbedaan tersebut harus tetap dirajut dalam semangat Pancasila.

    Melalui sosialisasi tersebut, pemerintah berharap nilai-nilai bela negara dapat menjadi landasan sikap dan perilaku masyarakat sesuai bidang dan profesi masing-masing.

    Kegiatan sosialisasi dan diseminasi pembinaan kesadaran bela negara lingkup masyarakat di Kota Madiun tersebut turut dihadiri Komandan Kodim 0803 Madiun Letkol Kav Widhi Bayu Sudibyo, Wakapolres Madiun Kota Kompol I Gusti Agung Ananta Pratama, perwakilan Forkopimda lainnya, serta diikuti oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, kader organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, dan berbagai kelompok masyarakat lainnya.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Setjen MPR harap peserta LKBB-LTUB tularkan nilai luhur bangsa

    Setjen MPR harap peserta LKBB-LTUB tularkan nilai luhur bangsa

    Bandarlampung   (ANTARA) – Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal MPR RI Herry Putra mengharapkan peserta Lomba Kreasi Baris-Berbaris (LKBB) dan Lomba Tata Upacara Bendera (LTUB) tingkat SMA/SMK Provinsi Lampung dapat menularkan nilai-nilai luhur bangsa yang diperoleh dalam kegiatan ini ke masyarakat.

    “Kepada peserta lomba kami harap tidak hanya mengikuti kegiatan ini secara teknis, tetapi juga dapat membawa dan menularkan nilai-nilai yang diperoleh ke lingkungan sekolah maupun masyarakat,” katanya di Bandarlampung, Minggu.

    Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak semata bertujuan untuk mencari juara, melainkan juga menjadi wadah pembentukan karakter serta penguatan wawasan kebangsaan bagi pelajar.

    “Setiap anak muda harus memegang teguh nilai-nilai luhur bangsa ini seperti cinta tanah air, persatuan, dan disiplin yang diharapkan dapat menjadi filter dalam menghadapi tantangan zaman,” kata dia.

    Ia pun menyadari bahwa teknologi informasi sudah semakin canggih dan penyebaran informasi pun semakin cepat. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk menyaring informasi berdasarkan nilai-nilai ideologi Pancasila.

    “Hal ini berguna agar anak-anak kita tidak tergerus oleh arus negatif dari teknologi informasi,” kata di.

    Herry Putra mengatakan kegiatan yang dicanangkan oleh MPR RI ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila ke generasi muda.

    “Kegiatan yang didukung Purna Paskibraka Indonesia (PPI) ini merupakan bagian dari rangkaian program pembinaan karakter kebangsaan yang digelar MPR RI di sejumlah daerah. Untuk tahun ini, kegiatan dilaksanakan di wilayah Pulau Jawa dan Provinsi Lampung,” katanya di

    Puncak kegiatan akan ditandai dengan grand final yang rencananya digelar di Jakarta, di mana juara pertama dari Provinsi Lampung akan berkompetisi dengan perwakilan untuk tingkat provinsi.

    “Pada kesempatan grand final itu nanti, kami berharap adik-adik dapat menjalin persaudaraan dan mempererat persatuan lintas daerah. Itu sesungguhnya tujuan utama dari kegiatan ini,” kata dia.

    Pewarta: Dian Hadiyatna
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.