Pikul Genset, Prajurit TNI Jalan Kaki ke Pelosok Tapanuli Tengah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sebanyak 40 personel TNI dari Yonif 122/TS dan Yonif 125/Simbisa menembus jalur longsor dengan berjalan kaki untuk menyalurkan bantuan ke Dusun Lapan Lombu, Kelurahan Nauli, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (6/12/2025).
Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabid Penum) Pusat Penerangan (Puspen)
TNI
Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi mengatakan, para prajurit menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam dari Desa Parsingkaman melalui Aek Raisan dan Aek Mompang.
“Sepanjang rute, ditemukan sedikitnya 20 titik longsor yang menghambat akses menuju lokasi,” ujar Agung dalam siaran pers yang diterima
Kompas.com
, Selasa (9/12/2025).
Setibanya di Kelurahan Nauli, pasukan jalan kaki ini mendata kondisi wilayah dan kebutuhan warga.
Dari data tersebut diketahui bahwa aliran listrik masih tersedia, tetapi masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih karena saluran air terputus sekitar satu kilometer dari permukiman.
Selain itu, tercatat korban jiwa di beberapa lokasi: di Aek Mompang lima orang (tiga ditemukan, dua masih dicari), di Desa Mardame 13 orang (11 ditemukan, dua masih dicari).
Sementara itu, di Kecamatan Sitahuis dan Kelurahan Nauli tidak ada korban jiwa.
“Di lokasi, personel TNI bersama masyarakat juga telah menyiapkan tempat pendaratan atau
l
anding zone
(LZ) helikopter yang dinilai sangat strategis untuk mendukung pendorongan logistik melalui udara,” ujar dia.
Agung melaporkan bahwa
landing zone
helikopter tersebut diperkirakan dapat menjangkau tiga wilayah terdampak, yaitu Desa Naga Timbul dengan sekitar 1.200 jiwa, Kelurahan Nauli sekitar 2.000 jiwa, dan Desa Mardame sekitar 1.100 jiwa.
“Kebutuhan mendesak masyarakat saat ini meliputi beras, mi instan, minyak goreng, genset beserta bahan bakar, perangkat Starlink, obat-obatan seperti obat gatal dan demam untuk anak maupun dewasa, serta pakaian layak pakai,” ungkap dia.
Sebagai tindak lanjut laporan pasukan pejalan kaki, tim menyusun beberapa rencana kegiatan.
Rencana tersebut meliputi pendorongan logistik menggunakan helikopter Mi-17 sebanyak tiga sorti, pendirian dapur lapangan, perbaikan saluran air bersih, pengiriman logistik dengan berjalan kaki ke dusun yang belum terjangkau, serta pelayanan kesehatan dan pemberian obat-obatan kepada masyarakat.
“Seluruh upaya tersebut dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi sekaligus mempercepat stabilisasi kondisi di wilayah terdampak bencana,” kata dia.
Berdasarkan foto yang diterima
Kompas.com
, sejumlah prajurit berseragam loreng hijau itu tampak berjalan kaki menyusuri jalan setapak dengan membawa logistik, genset, dan lain-lain.
Setibanya di pemukiman warga, mereka langsung memberikan pengecekan dan pengobatan gratis kepada warga.
Salurkan bantuan Anda untuk korban banjir Sumatera lewat tautan kanal donasi di bawah ini:
https://kmp.im/BencanaSumatera
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: Helikopter MI-17
-
/data/photo/2025/12/09/693811a9da38c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pikul Genset, Prajurit TNI Jalan Kaki ke Pelosok Tapanuli Tengah
-

AS Setop Bantuan Senjata ke Ukraina, Pakar: Melumpuhkan
Washington –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan penghentian sementara pengiriman bantuan militer ke Ukraina. Trump menegaskan dirinya kini fokus pada perdamaian untuk perang antara Ukraina dan Rusia. Pakar pun mengemukakan dampak terhentinya aliran senjata canggih AS ke Ukraina.
Dituturkan pejabat Gedung Putih yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters, pemerintahan Trump menangguhkan bantuan militer untuk Ukraina di masa depan. “Kami menghentikan sejenak dan meninjau bantuan kami untuk memastikan bahwa bantuan itu berkontribusi terhadap solusi,” kata pejabat Gedung Putih tersebut.
Bloomberg melaporkan semua peralatan militer yang saat ini belum berada di Ukraina akan dihentikan sementara pengirimannya, termasuk persenjataan yang sedang transit di pesawat dan kapal atau menunggu di area transit di Polandia.
“Imbasnya akan besar. Saya akan menyebutnya sebagai melumpuhkan,” kata Mark Cancian, penasihat senior di Center for Strategic and International Studies yang dikutip detikINET dari CNN.
Cancian memperkirakan Ukraina akan merasakan dampak dari penghentian bantuan dalam waktu dua hingga empat bulan, karena bantuan dari negara-negara Eropa membantu Ukraina tetap bertahan untuk saat ini dari Rusia.
“Itulah sebabnya mereka tidak ‘jatuh dari tebing’, tapi ketika pasokan Anda dipangkas setengah, pada akhirnya itu akan terlihat (dampaknya) di garis depan,” kata Cancian.
“Garis depan mereka akan terus melemah dan akhirnya akan hancur dan Ukraina harus menerima penyelesaian perdamaian yang merugikan, bahkan bencana besar,” imbuhnya.
Cancian memperingatkan bahwa pemerintahan Trump memiliki lebih banyak bentuk bantuan ke Ukraina yang juga dapat dihentikan, termasuk informasi intelijen dan pelatihan pasukan Ukraina. “Mungkin ada jalan keluar dari ini, tapi itu akan sangat memalukan bagi Zelensky,” kata Cancian.
Menurut Kiel Institute, hampir setengah dari 103 miliar poundsterling dukungan militer yang dikirim ke Ukraina oleh sekutunya berasal dari AS. Angkanya sedikit lebih dari 51 miliar poundsterling. Adapun senjata yang paling signifikan dan canggih dari AS ke Ukraina antara lain meliputi:
– Tiga baterai pertahanan udara Patriot dan amunisi. Sistem canggih bernilai jutaan dolar ini sangat penting untuk melindungi langit Ukraina dari serangan rudal Rusia.
– Ratusan sistem rudal taktis jarak jauh (ATACMS). Ukraina telah menggunakan rudal ini, yang memiliki jangkauan ratusan kilometer, untuk menyerang target jauh di dalam Rusia.
– Lebih dari 40 sistem roket artileri mobilitas tinggi (Himars) dan amunisi. Sistem-sistem ini terbukti penting dalam pertempuran di garis depan.
– 31 tank Abrams dan 45 tank T-72B
– Jutaan butir artileri, amunisi, dan granat
– Ratusan ribu sistem antitank yang sangat penting di awal perang bagi Ukraina untuk menangkis serangan Rusia dalam waktu singkat.
– Ratusan pengangkut personel lapis baja dan kendaraan tempur infanteri, ditambah ribuan kendaraan tambahan.
– 20 helikopter Mi-17
– Lebih dari 100 kapal patroli pesisir dan sungai serta rudal antikapal
(fyk/rns)
-

Satgas bantuan untuk bencana Filipina sudah pulang
Kondisi porak-poranda akibat topan trami yang dikenal sebagai badai tropis kristine mengakibatkan jutaan orang di Filipina terdampak dan mengungsi dengan korban tewas yang terus meningkat, Minggu (27/10/2024). ANTARA/Anadolu/py/am.
Panglima TNI: Satgas bantuan untuk bencana Filipina sudah pulang
Dalam Negeri
Calista Aziza
Minggu, 10 November 2024 – 12:05 WIBElshinta.com – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Operasi Penanggulangan Bencana Kemanusiaan sudah pulang ke Indonesia setelah membantu korban topan trami atau badai tropis kristine di Filipina.
Usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu, Jenderal TNI Agus Subiyanto menjelaskan bahwa pada hari ini personel TNI yang memberikan bantuan makanan dan obat-obatan di negara tersebut sudah kembali ke Indonesia.
Jenderal TNI Agus menyebutkan pasukan yang pulang itu berjumlah 24 personel dengan menggunakan dua helikopter untuk kembali ke Indonesia.
“Mereka naik dua pesawat helikopter dengan jumlah 24 personel. Mereka sudah kembali dengan selamat hari ini,” ujar Panglima TNI.
Sebanyak 24 personel TNI yang tergabung dalam Satgas Operasi Penanggulangan Bencana Kemanusiaan tiba di Bandara Vilamor, Manila, Filipina, Kamis (31/10).
Personel TNI langsung mendistribusikan makanan kaleng dan air dengan helikopter Mi-17 TNI AD dan H-225M Caracal TNI AU.
Personel TNI dapat arahan langsung dari Athan dan staf PAF (Philippines Air Force) mengenai misi yang akan dijalankannya.
Usai briefing, personel langsung bergegas memuat bantuan logistik masuk ke dua heli.
“Distribusi dropping logistic dengan rute Vilamor-Naga,” tulis keterangan Puspen TNI, Jumat (1/11).
TNI dengan sigap dan waktu yang cepat membantu menangani kesulitan masyarakat di wilayah terdampak bencana badai tropis kristine di Filipina.
Sumber : Antara
-

Heli mendarat darurat di Blora kembali terbang usai diperbaiki
“Suku cadang pengganti diangkut menggunakan Heli Bell 412,”Blora (ANTARA) – Helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang mendarat darurat di persawahan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu, sudah kembali terbang usai diperbaiki.
Dandim 0721/ Blora, Letkol Yuli Hartanto, mengatakan MI-17 dapat diperbaiki setelah pergantian suku cadang yang mengalami kerusakan.
“Suku cadang pengganti diangkut menggunakan Heli Bell 412,” katanya.
Menurut dia, perbaikan membutuhkan waktu sekitar empat jam.
Usai diperbaiki, lanjut dia, MI-17 kembali terbang menuju Skadron Udara 31 Semarang.
“Sabtu sore heli MI-17 sudah tinggal landas untuk kembali terbang ke Semarang,” katanya.
Sebelumnya, sebuah helikopter milik TNI AD mendarat darurat di area persawahan di Randublatung, Kabupaten Blora, Sabtu.
Heli yang mengangkut 10 personel tersebut sedang melakukan latihan terbang dari Surabaya ke Semarang.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian pendaratan darurat tersebut.
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024 -

TNI AU kirim helikopter Caracal untuk evakuasi korban bencana Filipina
Personel TNI AU dan Helikopter Caracal yang dikirim untuk misi kemanusiaan di Filipina, Senin (28/10/2024). ANTARA/HO-Humas TNI AU
TNI AU kirim helikopter Caracal untuk evakuasi korban bencana Filipina
Dalam Negeri
Novelia Tri Ananda
Rabu, 30 Oktober 2024 – 19:21 WIBElshinta.com – Jajaran TNI AU mengerahkan helikopter H-225M Caracal untuk melakukan operasi pemulihan dan evakuasi korban bencana badai tropis Kristine (Trami) di wilayah Bicol, Filipina. Berdasarkan siaran pers resmi TNI AU yang disampaikan hari ini bahwa kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan misi kemanusiaan untuk membantu salah satu negara sahabat.
Helikopter tersebut akan berperan dalam mencari korban, membawa korban ke pihak medis dan mengantar logistik medis dan kebutuhan lainnya. Helikopter milik TNI AU itu juga akan berkolaborasi dengan helikopter Mi-17 TNI AD milik TNI AD yang dikirim Mabes TNI ke lokasi bencana.
Selain mengirimkan helikopter untuk proses evakuasi, TNI AU juga mengirimkan dua pasukan terbaiknya, yakni Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja dan Kolonel Pnb Asep Wahyu Wijaya untuk memimpin 24 pasukan TNI gabungan tiga matra yang akan bertugas selama 14 hari di Filipina.
Asisten Operasi Kepala Staf Koops Udara Nasional Marsma TNI David Yohan Tamboto mengatakan pihaknya telah menyiapkan pasukan dan alutsista yang terbaik untuk di kirim Filipina. Walau sudah memiliki kemampuan yang mumpuni, David Yohan tetap mengingatkan kepada anak buahnya untuk mengutamakan keselamatan dalam bertugas.
“Diingatkan untuk menjaga soliditas tim, profesionalisme, serta keselamatan dalam bertugas, dengan tetap mematuhi hukum dan budaya setempat selama menjalankan misi di Filipina,” ujar dia dalam siaran pers tersebut.
Sumber : Antara

/data/photo/2025/11/28/69296d9d5b7a5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2025/11/28/69297e2f8c14d.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)