Produk: gula darah

  • UI gandeng Puskesmas Untung Jawa untuk periksa kesehatan gratis

    UI gandeng Puskesmas Untung Jawa untuk periksa kesehatan gratis

    Jakarta (ANTARA) – Tim Pengabdi Universitas Indonesia (U) menggandeng Puskesmas Kelurahan Untung Jawa, Kepulauan Seribu untuk menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat kelompok pekerja sentra kuliner.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan serta mendeteksi dini penyakit yang berpotensi membahayakan kesehatan,” kata Guru Besar Universitas Indonesia Indri Hapsari Susilowati di Jakarta, Sabtu.

    Indri mengatakan pemeriksaan kesehatan ini merupakan salah satu kegiatan pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang bekerja sama dengan puskesmas.

    Terlebih, pembentukan Pos UKK di Taman Arsa dan Sakura Pulau Untung Jawa sudah diinisiasi UI bersama Dinas Kesehatan, Kelurahan dan Puskesmas Pulau Untung Jawa sejak 2022 sampai sekarang.

    “Dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini kami berharap derajat kesehatan pekerja dan lingkungan kerja semakin meningkat dan sehat,” ujar Asmida.

    Asmida menjelaskan kegiatan ini bertujuan agar pekerja tetap sehat dan produktif serta terlindungi dari risiko penyakit akibat kerja dan kecelakaan di tempat kerja.

    Ditekankan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Puskesmas Kelurahan Untung Jawa untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup mereka.

    Lalu, Penanggung jawab Kesehatan Kerja dan Olahraga (Pj Kesjaor) Puskesmas Kelurahan Untung Jawa Karina Dayanti Putri berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan pemeriksaan gratis tetapi juga edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan secara rutin.

    Kegiatan pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, asam urat, berat badan dan lingkar perut serta konsultasi kesehatan dengan dokter secara langsung.

    Selain itu, masyarakat juga mendapatkan penyuluhan mengenai pola hidup sehat dan pencegahan penyakit dan saran untuk segera ke puskesmas jika ada kondisi kesehatan tertentu yang menjadi temuan.

    Lebih dari 30 peserta usia dewasa berpartisipasi dalam acara ini.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Manfaat Biji Ketumbar untuk Kesehatan, Nggak Kaleng-kaleng Khasiatnya

    Manfaat Biji Ketumbar untuk Kesehatan, Nggak Kaleng-kaleng Khasiatnya

    Jakarta

    Biji ketumbar atau Coriandrum sativum merupakan salah satu bumbu dapur yang kerap digunakan untuk berbagai masakan khas Indonesia. Bentuknya mirip seperti merica, serta memiliki aroma yang harum dan menyengat. Biji ketumbar juga dikenal sebagai peterseli Cina.

    Selain menambah citarasa pada masakan, biji ketumbar juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Apa saja? Dikutip dari Healthline, berikut penjelasannya.

    Membantu Menurunkan Gula Darah

    Studi pada hewan menunjukkan biji ketumbar dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan aktivitas enzim yang membantu mengeluarkan gula dari dalam darah.

    Sebuah penelitian lain pada tikus dengan obesitas dan gula darah tinggi menemukan bahwa dosis tunggal (9,1 mg per pon berat badan atau 20 mg per kg) ekstrak biji ketumbar menurunkan gula darah hingga 4 mmol/L dalam 6 jam, mirip dengan efek obat gula darah glibenclamide.

    Kendati demikian, orang dengan gula darah rendah atau mengonsumsi obat diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

    Biji ketumbar mengandung sejumlah antioksidan yang dapat melawan peradangan di dalam tubuh. Antioksidan ini juga berperan penting dalam mencegah kerusakan sel akibat efek radikal bebas.

    Menurut penelitian tabung reaksi dan hean, antioksidan seperti tocoferol, kuersetin, dan terpinen mungkin memiliki efek anti-kanker, meningkatkan imun tubuh, dan melindungi jaringan saraf.

    Menjaga Kesehatan Jantung

    Beberapa penelitian pada hewan dan tabung reaksi menunjukkan biji ketumbar dapat menurunkan faktor risiko penyakit jantung, seperti kadar kolesterol dan tekanan darah.

    Ekstrak biji ketumbar memiliki efek diuretik, membantu membuang kelebihan garam di dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah.

    Sebuah studi juga menemukan ketumbar dapat mengurangi kadar kolesterol jahat atau LDL, serta meningkatkan jumlah kolesterol baik atau HDL.

    Melindungi Kesehatan Otak

    Beberapa gangguan pada otak, seperti Alzheimer, Parkinson, dan sklerosis multipel dikaitkan dengan peradangan. Biji ketumbar memiliki efek antiinflamasi yang dapat melindungi dari penyakit-penyakit tersebut.

    Sebuah studi pada tikus mencatat bahwa daun ketumbar meningkatkan daya ingat, yang menunjukkan bahwa tanaman tersebut mungkin memiliki aplikasi untuk penyakit Alzheimer. Meski begitu, penelitian pada manusia diperlukan.

    Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Minyak yang diekstrak dari biji ketumbar diketahui dapat membantu melancarkan dan meningkatkan sistem pencernaan yang sehat.

    Sebuah studii selama 8 minggu pada 32 orang dengan sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) menemukan bahwa 30 tetes obat herbal yang mengandung ketumbar, dan diminum tiga kali sehari secara signifikan, dapat mengurangi nyeri perut, kembung, dan ketidaknyamanan.

    (ath/suc)

  • Sering Terbangun Buang Air Kecil Tengah Malam Bisa Jadi Gejala Diabetes

    Sering Terbangun Buang Air Kecil Tengah Malam Bisa Jadi Gejala Diabetes

    Jakarta

    Diabetes merupakan salah satu penyakit serius yang bisa dialami semua kelompok usia. Kondisi ini terjadi saat kadar gula di dalam darah terlalu tinggi.

    Spesialis gizi klinik dr Christopher Andrian, MGizi, SpGK, mengatakan diabetes sering disebut sebagai silent killer. Pasalnya, gejala dari diabetes sering tidak disadari.

    “Dia itu (diabetes) membunuh secara perlahan, karena diabetes gejalanya nggak terasa. Nanti, saat medical check up baru ketahuan ternyata gula darahnya tinggi karena selama ini nggak ada keluhan,” terang dr Christopher saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).

    dr Christopher menyebutkan beberapa keluhan yang ternyata termasuk gejala dari diabetes. Mulai dari sering merasa lapar, sering haus, dan lebih sering buang air kecil.

    Menurutnya, gejala sering buang air kecil di malam hari kerap diabaikan orang-orang. Banyak yang merasa keluhan itu muncul karena intensitas minum yang juga banyak.

    “Orang awam pasti akan merasa bahwa kalau saya banyak minum, pasti banyak pipis. Biasanya, keluhannya malam buang air kecil bisa sampai 2-3 kali,” jelas dia.

    Keluhan seperti ini umumnya terjadi karena adanya gangguan insulin atau meningkatnya kadar gula darah. Maka dari itu, dr Christopher menyarankan untuk rutin melakukan pengecekan gula darah untuk memastikan gula darah dalam kondisi normal.

    Pengecekan gula darah yang bisa dilakukan seperti gula darah puasa dan gula darah setelah makan. Selain itu, ada pemeriksaan gula darah HbA1c yang bisa menunjukkan kadar gula darah rata-rata dalam 2-3 bulan terakhir.

    “Mengatur pola makan juga penting, dan jangan lupa olahraga buat mengatur pembakaran kalori. Supaya karbohidrat yang kita masukkan bisa terbakar dengan baik,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Bolehkah Pengidap Diabetes Minum Jus Buah? Begini Kata Dokter

    Bolehkah Pengidap Diabetes Minum Jus Buah? Begini Kata Dokter

    Jakarta

    Jus buah menjadi pilihan minuman yang menyegarkan untuk menghilangkan dahaga. Meski menyehatkan, ternyata konsumsi jus buah tidak disarankan bagi pengidap gula darah atau diabetes.

    Spesialis penyakit dalam dr Rulli Rosandi, SpPD-KEMD mengingatkan pentingnya menjaga kadar gula dalam darah bagi pengidap diabetes. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah ketika pasien diabetes mengonsumsi buah.

    Meskipun fruktosa atau gula alami dalam buah tidak menaikkan kadar gula darah secepat glukosa, mengonsumsinya tetap tidak boleh berlebihan. Oleh karena itu, dr Rulli kurang menyarankan pasien diabetes mengonsumsi jus buah.

    Ketika buah dikonsumsi dengan cara dibuat jus, maka serat yang ada di dalamnya akan berkurang. Selain itu, pembuatan jus akan cenderung membuat penggunaan buah menjadi lebih banyak dari porsi normal.

    Hal ini belum lagi apabila jus ditambahkan dengan pemanis-pemanis tambahan seperti gula dan madu yang bisa menambah kalori di dalamnya.

    “Cuma memang disarankan jus dikurangi. Karena jus itu, selain seratnya tidak dipakai, kalorinya menjadi lebih tinggi fruktosanya,” kata dr Rulli ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).

    “Karena kan kalau orang nge-jus itu kan pasti nggak cuma satu buah saja yang dikonsumsi, harus membutuhkan beberapa buah jadi lebih banyak. Jadi kalau jus cenderung mengonsumsi lebih banyak buahnya,” sambungnya.

    dr Rulli menggarisbawahi bahwa orang yang sudah didiagnosis mengidap diabetes masih boleh mengonsumsi buah. Namun, pasien diabetes harus tetap benar-benar menjaga porsinya agar tidak berlebihan. Hal lain yang mungkin juga memengaruhi adalah tingkat aktivitas pasien diabetes.

    Oleh karena itu, ia lebih menyarankan pasien diabetes untuk mengonsumsi buah potong segar. Kandungan serat yang masih terkandung utuh dapat membuat tubuh lebih cepat kenyang ketika mengonsumsi buah. Serat juga merupakan salah satu nutrisi yang baik untuk memperlambat penyerapan gula.

    “Orang per orang beda, nggak bisa kita samakan semua. Jadi misalnya kilogram per berat badan dikalikan juga dengan kegiatan hariannya. Misalnya dia kerjanya buruh tentu beda dengan yang kerja di kantor. Itu kebutuhan 24 jamnya itu disesuaikan dengan nutrisi yang diasup,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • 8 Manfaat Kecombrang bagi Kesehatan

    8 Manfaat Kecombrang bagi Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kecombrang adalah tanaman khas Indonesia yang sering digunakan sebagai bumbu masakan karena memiliki aroma khas dan rasa segar. Selain itu, kecombrang juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

    Tanaman ini kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko peradangan, serta membantu melancarkan pencernaan.

    Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (15/11/2024), berikut ini delapan manfaat kecombrang bagi kesehatan.

    1. Antikanker
    Kecombrang mengandung senyawa bioaktif, seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antikanker. Senyawa ini diketahui dapat melawan dan menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker.

    2. Meredakan panas dalam
    Secara tradisional, kecombrang sering digunakan untuk meredakan panas dalam dan gejala yang berkaitan, seperti sakit tenggorokan dan sariawan. Kandungan antiinflamasi alami dalam kecombrang, termasuk senyawa fenolik, membantu meredakan peradangan di area tenggorokan dan mulut, sehingga memberikan efek menenangkan dan mempercepat pemulihan.

    3. Mencegah peradangan
    Kecombrang kaya akan senyawa terpenoid dan flavonoid yang berfungsi sebagai agen antiinflamasi. Kedua senyawa ini mampu menghambat enzim yang memicu proses peradangan dalam tubuh.

    Efek antiinflamasi ini bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan peradangan kronis, seperti artritis, penyakit alzheimer, dan gangguan inflamasi lainnya.

    4. Mengontrol gula darah
    Kecombrang memiliki efek anti hiperglikemik yang bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah. Senyawa bioaktif di dalamnya dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dan gula di usus, sehingga membantu menjaga kadar glukosa dalam darah tetap stabil. Hal ini menjadikannya pilihan alami yang baik untuk penderita diabetes tipe 2 dalam pengelolaan gula darah.

    5. Mencegah penyakit kronis
    Kandungan flavonoid dan senyawa fenolik dalam kecombrang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Antioksidan ini mampu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

    6. Mengontrol produksi asam urat
    Flavonoid dan polifenol dalam kecombrang membantu mengontrol produksi asam urat yang berlebihan. Bagi mereka yang sering mengonsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah dan makanan laut, kecombrang dapat membantu mengurangi risiko dengan menghambat enzim yang memproduksi asam urat.

    7. Mengobati luka dengan cepat
    Kecombrang memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Senyawa antibakteri dalam tanaman ini mampu melawan infeksi pada luka dan merangsang pertumbuhan jaringan baru, sehingga luka dapat sembuh lebih cepat. Hal ini menjadikannya alternatif alami yang efektif untuk perawatan luka ringan.

    8. Mencegah dehidrasi
    Dengan kandungan air yang tinggi serta mineral penting, seperti kalium dan magnesium, kecombrang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Konsumsi kecombrang secara teratur dapat membantu mencegah dehidrasi dan mendukung fungsi tubuh yang optimal, terutama saat cuaca panas atau setelah aktivitas fisik yang intens.

  • Saran Dokter Agar Aman Makan Cokelat Dubai Tanpa Waswas Kena Diabetes

    Saran Dokter Agar Aman Makan Cokelat Dubai Tanpa Waswas Kena Diabetes

    Jakarta

    Belakangan, tren jajanan viral seperti boba dan yang terbaru cokelat Dubai membuat penasaran banyak orang. Rasanya yang manis dan enak tak jarang membuat orang-orang ketagihan.

    Namun, tingginya kandungan gula dan lemak pada makanan manis itu dapat membawa risiko kesehatan. Terutama mereka yang memiliki risiko masalah diabetes dan kolesterol tinggi.

    Meski begitu, jajanan viral tersebut masih bisa dinikmati tanpa khawatir memberikan dampak buruk pada kesehatan. Spesialis gizi klinik dr Christopher Andrian, MGizi, SpGK, menekankan kuncinya adalah bijak dalam mengkonsumsi makanan tersebut.

    “Intinya, kita harus tahu apa yang masuk ke dalam tubuh kita, terutama dari segi komposisi dan jumlah kalorinya,” kata dr Christopher saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).

    dr Christopher menjelaskan minuman atau makanan manis yang viral seperti cokelat Dubai atau sejenisnya mengandung bahan-bahan yang tinggi kalori. Misalnya seperti gula cair, susu, hingga krimer.

    Jika dikonsumsi setiap hari, kombinasi dari bahan tersebut dapat menambah beban kalori bagi tubuh. Ketika tubuh menerima kalori lebih banyak daripada yang dibutuhkan, sisa kalori ini akan disimpan dalam bentuk lemak.

    Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, termasuk gula darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga penumpukan lemak di area perut.

    Lantas, bagaimana cara menikmati jajanan viral tersebut tanpa khawatir gula darah naik?

    Menurut dr Christopher, mengkonsumsi makanan atau minuman manis dan tinggi lemak boleh-boleh saja. Asalkan, tidak terlalu sering dikonsumsi.

    “Sesekali boleh saja sebagai comfort food atau untuk recreational eating,” terangnya.

    Selain itu, perhatikan porsi jajanan viral yang ingin dikonsumsi. Pilihlah porsi yang lebih kecil, agar tetap bisa menikmatinya tanpa menambah kalori berlebihan.

    “Kuncinya, yang masuk (ke dalam tubuh) harus seimbang dengan yang keluar. Dengan begitu, kita tetap sehat tanpa merasa terlalu dikekang,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Benarkah Manfaat Pistachio untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Penjelasannya

    Benarkah Manfaat Pistachio untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Badam hijau atau pistachio adalah jenis tanaman penghasil biji-bijian yang sering disebut kacang ketawa atau fustuk. Jenis kacang-kacangan ini tumbuh sebagai perdu dengan ketinggian mencapai 10 meter dan umumnya ditanam di daerah kering seperti Iran, Turkmenistan, dan Azerbaijan barat. Bijinya yang berwarna hijau cerah sering digunakan sebagai penghias makanan.

    Pistachio dan Kolesterol

    Sebuah tinjauan pada 2016, mengkaji hasil dari sembilan penelitian mengenai hubungan antara kolesterol darah dan konsumsi pistachio. 

    Dari enam penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa konsumsi pistachio dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Hal ini menunjukkan, kacang ini bermanfaat untuk mengatur kolesterol, berkat kandungan lemak sehat, serat, dan antioksidan yang mendukung kesehatan jantung.

    Adapun manfaat pistachio yang disebut-sebut cocok dikonsumsi untuk penderita kolesterol, berikut lima di antaranya.

    1. Mengurangi tekanan darah

    Studi mengenai hubungan antara pistachio dan tekanan darah menunjukkan, konsumsi pistachio dapat membantu menurunkan tekanan darah. 

    Sebuah metaanalisis menemukan, pistachio secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik (angka teratas yang mengukur tekanan di arteri saat jantung berdetak), meskipun tidak mempengaruhi tekanan darah diastolik (angka bawah).

    2. Menurunkan kolesterol

    Penelitian juga menunjukkan, pistachio dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Pistachio juga terbukti memperbaiki faktor risiko terkait kolesterol, seperti menurunkan kolesterol total, meningkatkan rasio kolesterol HDL, dan mengurangi trigliserida (lemak dalam darah).

    3. Membantu penurunan berat badan

    Sebuah uji coba terkontrol acak menunjukkan, konsumsi pistachio secara teratur dapat meningkatkan asupan serat dan mengurangi konsumsi gula. Penelitian ini juga menemukan manfaat berikut pada orang dengan berat badan berlebih dan obesitas:

       – Penurunan berat badan

       – Pengurangan lingkar pinggang dan indeks massa tubuh

       – Perubahan pola makan yang lebih sehat  

    Para peneliti mengatakan bahwa pistachio dapat membantu penurunan berat badan karena kemampuannya meningkatkan rasa kenyang, yang pada gilirannya membantu orang mengubah pola makan mereka.

    4. Meningkatkan kesehatan usus

    Sebuah studi menilai efek kacang tanah dan pistachio terhadap mikrobiota usus dan menemukan, keduanya dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus. 

    Selain itu, pistachio juga terbukti memiliki efek prebiotik, yang bermanfaat untuk kesehatan usus.

    5. Mengontrol gula darah

    Apabila Anda menderita diabetes, pistachio bisa menjadi pilihan camilan yang baik. Sebuah penelitian mengevaluasi efek pistachio terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes tipe 2. 

    Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan pada kadar HbA1c (jumlah glukosa dalam darah) dan glukosa darah puasa pada kelompok yang mengonsumsi pistachio. Penelitian ini menyimpulkan bahwa jenis tumbuhan ini dapat membantu mengontrol kadar glukosa pada penderita diabetes.

  • Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Pistachio?

    Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Pistachio?

    Jakarta, Beritasatu.com – Pistachio atau pistasio merupakan kacang yang kerap digunakan untuk campuran makanan manis atau bisa juga dikonsumsi langsung. Lalu, apa manfaat mengonsumsi pistachio?

    Pistasio merupakan tanaman yang termasuk dalam golongan keluarga mete yang banyak ditemui di kawasan Asia Tengah hingga Timur Tengah.

    Pistasio mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut ini deretan manfaat mengonsumsi pistachio yang dikutip dari Medical News Today, Rabu (13/11/2024).

    1. Meningkatkan kesehatan jantung
    Kacang pistasio kaya akan serat serta lemak tak jenuh tunggal dan ganda, yang berfungsi untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Konsumsi kacang pistachio secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan kacang pistachio dapat menurunkan tekanan darah lebih efektif dibandingkan dengan jenis kacang lainnya. Kandungan antioksidan tinggi dalam kacang ini juga membantu melindungi jantung dari penyakit jantung.

    2. Meningkatkan kesehatan mata
    Kacang pistachio mengandung antioksidan, terutama lutein dan zeaksantin, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan mata. Kedua zat ini, menurut Asosiasi Optometri Amerika, dapat mencegah perkembangan penyakit mata kronis, seperti katarak, dan melindungi mata dari degenerasi makula yang sering terjadi akibat penuaan.

    3. Mengontrol gula darah
    Kacang pistachio memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setelah dikonsumsi. Selain itu, kandungan antioksidan, fenolik, dan karotenoid dalam kacang pistachio terbukti efektif dalam mengontrol kadar gula darah.

    Sebuah studi bahkan menunjukkan konsumsi kacang pistasio yang dipadukan dengan minyak zaitun dapat membantu mengurangi risiko diabetes gestasional.

    4. Meningkatkan kesehatan pencernaan
    Kandungan serat dalam kacang pistachio berfungsi sebagai prebiotik, yang sangat baik untuk mendukung kesehatan pencernaan. Prebiotik adalah makanan bagi bakteri baik di usus yang membantu melancarkan proses pencernaan. Dengan demikian, konsumsi kacang pistasio dapat membantu mencegah atau mengatasi masalah pencernaan.

    5. Mendukung penurunan berat badan
    Kacang pistachio mengandung banyak nutrisi tetapi relatif rendah kalori, sehingga sangat cocok untuk dijadikan camilan dalam program diet penurunan berat badan.

    Dibandingkan dengan kacang macadamia, yang dalam 100 gram mengandung 204 kalori, kacang pistachio hanya mengandung 159 kalori per 100 gram, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk menjaga berat badan.

    6. Mencegah kanker
    Kacang pistachio memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi yang tinggi, yang berperan dalam mencegah kerusakan sel-sel tubuh yang dapat menyebabkan kanker. Tingginya kandungan antioksidan dalam kacang pistachio bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis kacang lainnya, menjadikannya pilihan yang tepat untuk membantu melawan sel kanker.

    7. Sumber protein pengganti daging
    Kacang pistasio juga menjadi alternatif sumber protein yang baik, terutama bagi mereka yang menjalani diet vegetarian atau vegan. Dalam setiap 100 gram kacang pistachio terkandung sekitar 21% protein, yang setara dengan jumlah protein yang ada dalam daging, sehingga cocok untuk menggantikan asupan protein dari sumber hewani.

    Melihat deretan manfaat mengonsumsi pistachio tersebut menjadikan kacang ini pilihan camilan sehat sehari-hari untuk Anda.

  • Saran Dokter Agar Aman Makan Cokelat Dubai Tanpa Waswas Kena Diabetes

    Cokelat Dubai Setara 2 Bungkus Nasi Padang, Butuh Renang 2 Jam Bakar Kalorinya

    Jakarta

    Viral di media sosial belakangan ini keberadaan cokelat Dubai yang sedang banyak dicari. Tak sedikit dari netizen yang akhirnya fear of missing out (FOMO) sampai rela mengantre dan mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli cokelat tersebut.

    Selain rasanya yang lezat, ada juga netizen lain yang menyoroti rasa cokelat Dubai yang sangat manis dan kandungan kalorinya yang tinggi. Sebagian dari mereka bahkan menduga kalori satu bar cokelat Dubai bisa setara seperti mengonsumsi dua bungkus nasi Padang.

    “Setelah gue googling, satu petak cokelatnya itu mengandung 200 kalori. Sedangkan satu bar itu dia sekitar 1.200 kalori. Jadi kayak kayak makan 2-3 bungkus nasi padang,” ucap salah satu pengguna TikTok.

    “Pernah coba katanya manisnya pas banget. Ternyata itu tuh manis banget ky ketumpahan gula 1 kilo,” tulis netizen lainnya.

    Sebenarnya tidak ada salahnya masyarakat apabila ingin mencoba mengonsumsi cokelat Dubai. Namun, spesialis gizi dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM menekankan pentingnya untuk menjaga porsi agar konsumsi tidak menjadi berlebihan.

    Menurutnya, mungkin saja produk cokelat Dubai seukuran satu bar memang memiliki kalori setara dengan dua bungkus nasi Padang.

    “Mungkin saja (setara dua bungkus nasi padang) kalau makan 1 bar cokelat secara utuh. Untuk membakar kalori tersebut sama dengan berenang atau bersepeda non-stop selama 2 jam,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Rabu (13/11/2024).

    Untuk menjaga batas aman, dr Raissa merekomendasikan cokelat ukuran satu gigitan untuk satu harinya. Ada baiknya cokelat Dubai dikonsumsi bersama teman-teman untuk membagi kalorinya agar tidak berlebihan.

    Selain itu, dr Raissa juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat terlebih dahulu sebelum mencicipi cokelat Dubai.

    “Sebaiknya sebelum makan yang manis-manis tersebut, sebelumnya asup dulu makanan tinggi serat seperti sayuran agar mengurangi lonjakan gula darah yang berlebihan. Dan setelah makan jangan lupa untuk olahraga untuk membakar kalori tersebut,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Air Sepang, Minuman Tradisional Khas Anambas

    Air Sepang, Minuman Tradisional Khas Anambas

    Liputan6.com, Kepri – Air sepang merupakan minuman tradisional khas Kabupaten Kepulauan Anambas. Minuman ini terbuat dari kayu pohon sepang.

    Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, proses pembuatan air sepang dimulai dari mengeringkan kayu pohon terlebih dahulu. Setelahnya, kayu yang sudah kering diseduh dengan air panas.

    Minuman ini akan menghasilkan warna merah yang berasal dari warna alami kayu tersebut. Soal rasa, air sepang tidak memiliki rasa. Untuk menghasilkan rasa manis, masyarakat sekitar akan menambahkan gula.

    Selain sebagai minuman tradisional, masyarakat Jemaja biasanya juga menyajikan minuman ini saat hari raya. Air sepang juga merupakan sajian khas untuk menjamu tamu.

    Ini merupakan pengganti sirup maupun minuman siap saji lainnya yang pada zaman dahulu belum dikenal masyarakat. Oleh sebab itu, masyarakat memanfaatkan yang ada di alam untuk diolah sebagai minuman jamuan untuk tamu saat hari raya maupun hari umum lainnya.

    Adapun di daerah Jemaja Timur ada sebuah pohon sepang yang tumbuh. Kayu dari pohon tersebut dipotong menjadi kecil-kecil lalu dikeringkan.

    Setelah kering, barulah diseduh dengan air panas. Biasanya dibutuhkan waktu hampir lima jam untuk mengeluarkan warna dari kayu sepang tersebut.

    Tak hanya sebagai sajian minuman tradisional, air sepang juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Kayu sepang atau secang sebagai salah satu obat tradisional sudah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia.

    Tanaman yang kerap dikonsumsi sebagai teh herbal atau jamu ini memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, mulai dari mengatasi peradangan dan nyeri, melawan bakteri, mengatasi jerawat, menghambat pertumbuhan sel kanker, menghentikan diare, mencegah kerusakan sel, hingga menurunkan dan mengontrol gula darah.

    Saat ini, air sepang bisa ditemukan di tiga desa, yakni Desa Ulu Maras, Desa Rewak, dan Desa Batu Berapit di Kecamatan Jemaja dan Jemaja Timur. Sementara itu, pohon sepang bisa ditemukan di Teluk Kaut, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri).

     

    Penulis: Resla