Produk: gula darah

  • Olahraga Sebelum atau Setelah Sarapan, Mana yang Lebih Baik buat Tubuh?

    Olahraga Sebelum atau Setelah Sarapan, Mana yang Lebih Baik buat Tubuh?

    Jakarta

    Bagi sebagian orang, sarapan dulu sebelum olahraga pagi merupakan suatu pantangan, karena ditakutkan bisa muncul masalah jika perut kenyang. Namun, sebagian yang lain menganggap hal ini sah-sah saja dilakukan karena menganggap tubuh tetap butuh nutrisi sebelum beraktivitas.

    Dikutip dari Healthline dan WebMD, nutrisi dan olahraga merupakan dua faktor penting yang saling memengaruhi. Penelitian menunjukkan bahwa respons tubuh terhadap olahraga dapat berbeda berdasarkan pada apakah seseorang makan sebelum berolahraga atau tidak.

    Lantas bolehkah sarapan dulu sebelum olahraga pagi?

    Makan sebelum latihan bisa menjadi penting atau bisa saja diabaikan tergantung dengan jenis olahraga yang akan dilakukan. Tubuh sendiri tetap membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas fisik.

    Bagi seseorang yang ingin tetap sarapan sebelum berolahraga pagi, sebaiknya bijak memilih makanan-makanan yang dapat membantu latihan.

    Selain itu, porsi makanan juga harus diperhatikan, untuk makanan berat setidaknya dikonsumsi 3 hingga 4 jam sebelum olahraga, sementara makanan ringan bisa sekitar 1 hingga 3 jam sebelumnya

    Berikut rekomendasi makanan yang bisa dikonsumsi sebelum latihan.

    Roti diketahui mengandung karbohidrat yang dapat memberikan energi yang dibutuhkan otot selama olahraga. Sementara itu, selain kacang mengandung protein yang membantu seseorang tetap merasa kenyang dan mencegah makan berlebihan setelah berolahraga.

    Jika hanya memiliki waktu 5 hingga 10 menit sebelum olahraga pagi, maka pisang bisa menjadi pilihan untuk sarapan. Karbohidrat pada pisang mudah dicerna dan bisa memberikan tenaga tanpa membuat tubuh terasa berat.

    Pisang juga merupakan sumber antioksidan dan kalium yang baik, mineral yang dapat membantu mencegah kram otot.

    Telur mengandung karbohidrat yang lambat diserap tubuh. Putih telur mengandung kalium, magnesium, kalsium, serta vitamin seperti riboflavin dan selenium. Selain itu, satu butir putih telur mengandung sekitar 5 gram protein, sehingga cocok dikonsumsi sebelum olahraga pagi.

    Oatmeal gandum utuh diketahui memiliki serat yang tinggi dan menjadi sumber karbohidrat yang baik. Tubuh akan mencerna karbohidrat ini lebih lambat, sehingga gula darah akan tetap stabil dan akan merasa berenergi lebih lama.

    Setelah beraktivitas fisik, tubuh tentu membutuhkan tambahan energi dari makanan. Berikut rekomendasi makanan untuk mengembalikan energi.

    Karbohidrat dalam roti panggang mengembalikan energi yang Anda bakar selama berolahraga, sementara seratnya menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    Sementara itu, telur memiliki kandungan baik yang dapat membantu menunjang proses pembentukan otot.

    Setengah dari dada ayam mengandung 27 gram protein dan hanya 142 kalori. Dada ayam juga mengandung banyak vitamin B-6, nutrisi yang penting untuk sistem kekebalan tubuh.

    (dpy/kna)

  • Sering Disepelekan, Ini 5 Gejala Diabetes yang Kerap Muncul di Malam Hari

    Sering Disepelekan, Ini 5 Gejala Diabetes yang Kerap Muncul di Malam Hari

    Jakarta

    Diabetes merupakan masalah kesehatan yang terjadi saat kadar gula darah (glukosa) tidak dapat dikontrol dengan normal oleh tubuh. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, insulin tidak diproduksi sama sekali, atau ketika tubuh tidak dapat merespon efek insulin.

    Pengidap diabetes sering disarankan untuk tidur yang cukup agar kadar gula darahnya tetap terkontrol dengan baik. Namun, sayangnya diabetes dengan berbagai komplikasinya justru berdampak pada kualitas tidur yang selanjutnya dapat mengganggu penanganan penyakit tersebut.

    Berbagai gejala penyakit diabetes yang sering muncul di malam hari dapat menghalangi kualitas tidur yang nyenyak dan rileks. Lantas, apa saja gejalanya? Dikutip dari Times of India, berikut di antaranya:

    1. Sering Buang Air Kecil

    Tubuh membuang kelebihan gula atau zat sisa melalui urine. Apabila tubuh kelebihan gula dalam aliran darah, maka organ ginjal akan bekerja lebih keras untuk membuangnya dari tubuh. Hal ini membuat kandung kemih menjadi terlalu aktif.

    Akibatnya, tubuh mungkin saja dapat terlalu sering untuk ke kamar mandi di malam hari. Kondisi ini disebut juga sebagai nokturia.

    2. Sering Berkeringat

    Berkeringat sebab gangguan metabolisme dapat merangsang kelenjar keringat secara berlebihan. Sebuah penelitian mengatakan bahwa sebanyak 84 persen pengidap diabetes juga mengalami keringat berlebih atau hiperhidrosis yang disebabkan oleh fluktuasi kadar glukosa yang ekstrem.

    3. Tenggorokan Kering

    Tenggorokan mungkin terasa perih dan kering di malam hari. Hal tersebut dapat terjadi akibat dehidrasi yang disebabkan oleh sering buang air kecil. Mulut kering umum terjadi pada pengidap diabetes, sebab kadar gula darah yang tinggi.

    Seseorang yang kadar gula darahnya tidak terkontrol dengan baik menghasilkan lebih sedikit air liur dibandingkan dengan orang lain yang sehat.

    4. Penglihatan Kabur

    Apabila pandangan mata menjadi kabur saat malam hari dan mengganggu kegiatan membaca, maka itu merupakan tanda retinopati diabetes. Hal ini dapat terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf di organ mata.

    Retinopati dapat menyebabkan penglihatan menjadi terganggu dan bidang penglihatan mata menjadi berkurang.

    5. Mudah Lapar

    Penyakit diabetes dapat menyebabkan rasa lapar yang tidak tertahankan. Seseorang dapat memiliki keinginan yang tidak tertahankan untuk mengunyah makanan bahkan setelah selesai makan. Hal ini juga disebut dengan hiperfagia diabetik atau polifagia.

    Seseorang yang mengidap diabetes dapat mengalami masalah ini karena adanya ketidakseimbangan insulin yang dapat mengganggu transfer gula menjadi energi dalam tubuh.

    (avk/avk)

  • Dear Ortu, Begini Atasi Anak yang Mudah Tantrum gegara Kecanduan Gula

    Dear Ortu, Begini Atasi Anak yang Mudah Tantrum gegara Kecanduan Gula

    Jakarta

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu merilis data yang menunjukkan adanya peningkatan kasus diabetes pada anak. Prevalensi anak dengan diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibandingkan tahun 2010.

    Makanan dan minuman manis menjadi salah satu pemicu diabetes pada anak. Ketika anak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, mereka akan lebih mudah tantrum. Konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan anak tantrum karena kenaikan kadar gula darah yang memicu perilaku hiperaktif pada anak.

    Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI Dr dr Siska Mayasari Lubis, MKed(Ped), SpA(K) mengatakan salah satu hambatan yang biasa ditemui orang tua saat ingin mencoba mengurangi konsumsi gula pada anak adalah tantrum atau nangis.

    “Mengurangi makanan atau minuman manis itu tidak bisa, dari yang banyak terus total jadi nol gitu, nggak bisa. Jadi harus pelan-pelan, bertahap kita menguranginya. Tujuannya biar anak nggak tantrum,” ujar dr Siska dalam media gathering IDAI, Selasa (26/11/2024).

    dr Siska menambahkan orang tua juga wajib secara perlahan memberikan edukasi kepada anak tentang bahayanya mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berlebih.

    Terlebih untuk anak-anak yang dalam usia sekolah, dr Siska mengimbau pada orang tua untuk lebih aktif menanyakan tentang makanan atau minuman apa yang mereka makan di kantin.

    “Kita bisa evaluasi, tadi jajan apa di sekolah, beli apa. Misalnya dia bilang ‘oh tadi beli jus buah, saya beli jus kotak (kemasan), beli susu rasa coklat’,” kata dr Siska.

    “Jadi dari apa yang dikonsumsi anak sehari-hari, kita (orang tua) bisa menilai apakah anak saya gulanya berlebih,” lanjut dia.

    Selain itu, orang tua juga dianjurkan untuk melakukan skrining terkait diabetes pada anak. Menurut dr Siska, skrining ini dianjurkan mulai dari anak usia 10 tahun ke atas.

    (dpy/kna)

  • Kenali Gejala Stroke dan Penanganannya, Jangan Tunda ke Rumah Sakit

    Kenali Gejala Stroke dan Penanganannya, Jangan Tunda ke Rumah Sakit

    Jakarta

    Stroke masih menjadi salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Tak hanya menyerang orang tua, stroke kini juga mulai mengintai usia produktif akibat pola hidup tidak sehat dan minimnya kesadaran akan faktor risiko.

    Dalam wawancara bersama dr. Andika Surya Atmadja, SpN, dokter spesialis neurologi di RS Royal Progress, Jakarta, beliau menjelaskan bagaimana stroke dapat dikenali, dicegah, dan ditangani dengan cepat. Ia menjelaskan stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

    “Ini menyebabkan kerusakan jaringan otak yang berdampak serius pada fungsi tubuh, seperti gerak, bicara, hingga kesadaran,” jelas dr. Andika, dalam keterangan tertulis, Senin (25/11/2024).

    “Makin cepat stroke dikenali dan ditangani, makin besar peluang pasien untuk selamat dan pulih tanpa kecacatan berat,” lanjutnya.

    Faktor Risiko Stroke yang Harus Diwaspadai

    Menurut dr. Andika, hipertensi masih menjadi faktor risiko utama stroke, diikuti oleh diabetes, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok.

    “Faktor-faktor ini sering kali tidak terkontrol akibat pola makan buruk, kurang olahraga, dan gaya hidup tidak sehat,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan sebagai contoh, banyak orang yang mengabaikan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

    “Padahal, ini adalah pemicu utama pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan stroke hemoragik,” tuturnya.

    Selain itu, menurutnya usia lanjut dan riwayat keluarga juga berperan sebagai faktor penyebab terjadinya stroke. Faktor usia tidak dapat kita hindari, tapi ini bukan berarti stroke hanya terjadi pada orang tua.

    “Saya sering menemukan pasien usia produktif yang mengalami stroke karena pola hidup mereka sangat buruk, seperti jarang berolahraga, terlalu banyak makan makanan berlemak, atau merokok,” katanya.

    Gejala Stroke dan Pentingnya Penanganan Cepat

    Dr. Andika mengingatkan masyarakat untuk mengenali tanda-tanda stroke melalui panduan SEGERA KE RS:

    -Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.

    -Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.

    -Bicarapelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung.

    -Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh.

    -Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.

    -Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar, sempoyongan).

    dr. Andika menegaskan bahwa banyak orang menunda-nunda pergi ke rumah sakit karena menganggap gejala yang muncul bisa hilang dengan sendirinya, ini kesalahan fatal.

    “Stroke adalah kondisi darurat medis. Penanganan cepat dalam 4,5 jam pertama atau ‘golden hour’ sangat menentukan keselamatan pasien dan seberapa besar kerusakan otak yang bisa dicegah,” tegasnya.

    Pencegahan Stroke Melalui Gaya Hidup Sehat

    dr. Andika mengungkapkan pola hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah stroke. Salah satu langkah penting adalah mengontrol tekanan darah dan gula darah secara rutin.

    “Banyak orang tidak sadar bahwa mereka memiliki hipertensi atau diabetes. Cek tekanan darah dan gula darah secara berkala bisa membantu mendeteksi masalah lebih awal,” ungkapnya.

    Selain itu, ia menekankan pentingnya pola makan sehat. Menurutnya, mengonsumsi makanan rendah garam, kaya serat, serta tinggi omega-3 dapat menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko pembekuan darah yang menyebabkan stroke iskemik.

    “Hindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak jenuh dan gula, karena ini bisa memicu obesitas dan gangguan metabolisme lainnya,” jelas dr. Andika.

    Lebih lanjut, dr. Andika mengatakan olahraga juga menjadi bagian penting dalam pencegahan stroke. Ia menjelaskan tidak perlu olahraga berat. Cukup lakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang setidaknya 150 menit per minggu.

    “Ini sangat efektif untuk menjaga berat badan ideal, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan fungsi jantung,” katanya.

    Adapun kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol juga harus dihentikan. Menurut dr. Andika merokok mempercepat kerusakan pembuluh darah, sedangkan alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko pecahnya pembuluh darah di otak.

    “Jadi, berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol adalah langkah wajib untuk mencegah stroke,” tambahnya.

    Selain itu, dr. Andika mengungkapkan orang sering merasa bahwa gaya hidup sehat itu sulit atau tidak menyenangkan.

    “Padahal, jika dibiasakan sejak dini, gaya hidup sehat justru menjadi cara hidup yang lebih ringan dan menyenangkan. Kita hanya perlu konsisten,” ujarnya.

    Menurut dr. Andika, kesadaran masyarakat tentang stroke masih rendah. Ia menegaskan banyak orang yang masih menganggap stroke sebagai penyakit yang tidak bisa dicegah.

    “Ini salah besar,” tegasnya.

    Ia juga menekankan pentingnya edukasi publik untuk mengenali gejala stroke dan mengadopsi pola hidup sehat.

    Prinsip CERDIK sangat relevan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat:

    -Cek kesehatan rutin.

    -Enyahkan asap rokok.

    -Rajin aktivitas fisik.

    -Diet seimbang.

    -Istirahat cukup.

    -Kelola stress.

    “Semakin banyak masyarakat yang memahami bahaya stroke dan pentingnya pencegahan, semakin besar pula peluang kita untuk menurunkan angka kejadian stroke di Indonesia,” pungkasnya.

    Dengan memahami gejala, faktor risiko, dan langkah pencegahan, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan mengambil tindakan cepat jika stroke menyerang. Jangan lupa, waktu sangat berharga. Jika ada tanda-tanda stroke, segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan terbaik.

    Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda berupa senyum tidak simetris, bicara pelo, kebas di separuh tubuh, pandangan kabur, sulit menelan, atau sakit kepala hebat yang mendadak, jangan tunggu lama! SEGERA KE RS dan konsultasikan dengan dr. Andika Surya Atmadja, Sp.N, Dokter Spesialis Neurologi di RS Royal Progress, Sunter, Jakarta Utara. Penanganan cepat bisa menyelamatkan nyawa!

    (prf/ega)

  • 9 Penyebab Lidah Terasa Kebas, Bisa karena Alergi Makanan hingga Stroke

    9 Penyebab Lidah Terasa Kebas, Bisa karena Alergi Makanan hingga Stroke

    Jakarta

    Lidah merupakan salah satu organ penting yang membantu dalam berbicara, merasakan makanan, dan menelan. Namun, ada kalanya lidah terasa kebas atau mati rasa.

    Kondisi lidah yang kebas tentu akan terasa mengganggu. Faktor penyebab dari kondisi ini bisa karena masalah ringan hingga kondisi medis yang serius. Untuk itu, penting untuk memahami apa saja yang dapat memicu lidah kebas agar dapat mengambil langkah tepat dalam mengatasinya.

    9 Penyebab Lidah Terasa Kebas

    Lidah yang terasa kebas bisa disebabkan karena alergi makanan, sariawan, hingga stroke. Begini penjelasannya.

    1. Alergi Makanan

    Alergi makanan bisa menyebabkan sensasi kebas, kesemutan atau pembengkakan pada lidah. Mengutip Tua Saude, alergi ini juga bisa menyebabkan sariawan dan rasa tidak nyaman di tenggorokan. Beberapa orang bahkan merasakan gejala gatal dan kemerahan, nyeri perut, muntah, dan diare atau sembelit.

    Sehingga, penting untuk mengetahui makanan mana yang memicu alergi. Makanan tersebut harus dihilangkan dari pola makan sepenuhnya.

    2. Sariawan

    Sariawan di lidah menyebabkan nyeri dan kebas. Kondisi ini membuat makan, berbicara, atau menelan menjadi lebih susah. Untuk mengatasinya, kamu bisa coba berkumur dengan obat kumur bebas alkohol setidaknya 3 kali sehari atau mengoleskan tea tree oil ke sariawan.

    3. Mengonsumsi Obat Tertentu

    Obat-obatan yang mengandung anestesi, seperti pelega tenggorokan, obat kumur, atau anestesi yang disuntikkan dokter gigi bisa menyebabkan kebas dan kesemutan di mulut dan lidah.

    Tergantung jenis obat yang digunakan, gejala-gejala ini bisa berlangsung dalam beberapa menit hingga beberapa jam. Jadi, gejala ini tidak perlu dikhawatirkan.

    Meski begitu, jika obat ini membuat sangat tidak nyaman, kamu perlu menghentikan penggunaannya. Sebab, pada umumnya kebas di mulut yang disebabkan oleh anestesi hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

    4. Sindrom Mulut Terbakar

    Sindrom mulut terbakar merupakan sensasi terbakar di lidah, langit-langit mulut, atau bibir. Kondisi ni bisa terjadi di bagian mana pun di mulut atau tenggorokan. Mengutip Cleveland Clinic, gejala lain dari sindrom mulut terbakar yaitu rasa kebas di mulut yang datang dan pergi.

    5. Kekurangan Vitamin

    Kekurangan vitamin dan mineral harian bisa membuat kesehatan sistem saraf menurun dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman, seperti lidah yang kebas. Mengutip laman Eagle Harbor Dentist, saat tubuh kekurangan vitamin penting, seperti vitamin D dan B12, maka bisa berdampak drastis pada fungsi sel darah merah yang sehat.

    6. Gula Darah Rendah

    Seseorang yang mengalami disfungsi metabolisme kemungkinan merasakan kesemutan dan kebas atau mati rasa di lidah akibat gangguan saraf. Dalam kasus hipoglikemia, penderitanya mengalami masalah dengan pengaturan glukosa dan sangat sensitif saat kadar gulanya rendah. Penurunan kadar gula darah bisa menyebabkan bicara tidak jelas dan hilangnya sensasi di mulut.

    7. Stroke

    Dalam beberapa kasus, lidah bisa kebas atau kesemutan akibat stroke. Dalam kasus ini, gejala lainnya yaitu sakit kepala parah, kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan mengangkat lengan atau berdiri, kehilangan kepekaan, perubahan penglihatan, wajah asimetris, kebingungan, hingga mual dan muntah. Gejala ini merupakan tanda-tanda berkurangnya aliran darah ke otak.

    8. Bell’s Palsy

    Bell’s Palsy atau kelumpuhan wajah bisa terjadi saat saraf wajah mengalami peradangan yang membuat otot-otot di satu sisi wajah hilang kendali. Kondisi ini menimbulkan gejala mati rasa di sisi yang terkena, yang bisa meliputi lidah.

    Untuk mengatasi kelumpuhan, dianjurkan untuk melakukan aktivitas seperti meniup balon, membuka mulut lebar-lebar, dan membuat ekspresi wajah yang berbeda-beda. Obat resep juga mungkin dibutuhkan untuk mengatasi kondisi ini.

    9. Hipokalsemia

    Hipokalsemia adalah kondisi dimana kadar kalsium dalam darah menurun. Biasanya kondisi ini tidak menimbulkan gejala, tapi jika kadarnya sangat rendah, maka bisa menimbulkan gejala seperti kejang otot, kebingungan, dan mati rasa di bagian mulut dan tangan.

    (row/row)

  • Apakah Petai Bisa Picu Penyakit Asam Urat? Ini Faktanya Menurut Dokter

    Apakah Petai Bisa Picu Penyakit Asam Urat? Ini Faktanya Menurut Dokter

    Jakarta

    Petai atau secara ilmiah disebut Parkia speciosa adalah salah satu makanan yang populer di masyarakat Indonesia. Tanaman berbau khas ini sering dikonsumsi bersama dengan makanan utama sebagai penambah cita rasa.

    Meski begitu, tak sedikit juga yang menghindari konsumsi petai lantaran disebut-sebut dapat memicu penyakit asam urat.

    Sebagai informasi, penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat (uric acid). Kondisi ini dapat terjadi pada sendi, seperti pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.

    Tingginya kadar asam urat di dalam darah dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor tertentu, salah satunya makanan tinggi purin yang dikonsumsi. Karenanya, pengidap penyakit asam urat dianjurkan untuk membatasi atau bahkan menghindari makanan yang mengandung tinggi purin.

    Bagaimana dengan petai?

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan petai memang memiliki kandungan tinggi purin.

    Dalam jangka panjang, seseorang yang mengonsumsi petai secara berlebihan bisa meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Karena itu, ia mengimbau tidak mengonsumsi petai terlalu banyak untuk menghindari dampak tersebut.

    “Konsumsi petai secara berlebihan itu juga bisa berisiko kerusakan ginjal,” wanti-wanti dr Inggrid, dihubungi detikcom Jumat (22/11/2024).

    Meski demikian, ia juga mengatakan risiko seseorang terkena penyakit asam urat tergantung dari kerentanan dari seseorang tersebut.

    “Kan ada orang-orang yang memang rentan terkena gout atau asam urat, ada yang tidak rentan. Jadi tergantung orang-orang juga ya,” imbuhnya.

    Di sisi lain, petai juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Tanaman ini mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh, termasuk dalam pengobatan tradisional. Pasalnya, petai memiliki ekstrak dari polong dan biji yang mengandung polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi, juga kaya akan antioksidan.

    “Petal ini kaya akan zat-zat antioksidan, polifenol, dan zat-zat aktif yang terkandung dalam petai ini membantu tubuh kita agar bisa meregulasi gula darah, regulasi keseimbangan kadar gula darah, artinya orang-orang dengan diabetes melitus, kencing manis, akan mendapat banyak manfaat dengan mengonsumsi petai,” jelasnya

    “Karena akan membantu menurunkan kadar gulah darah dengan berbagai mekanisme, misalnya menurunkan enzim alfa glukosidase, petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem pencernaan,” lanjut dia.

    (suc/suc)

  • Ini Manfaat Bunga Telang untuk Kesehatan, Khasiatnya Tak Disangka-sangka

    Ini Manfaat Bunga Telang untuk Kesehatan, Khasiatnya Tak Disangka-sangka

    Jakarta

    Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan bunga telang. Bunga yang memiliki nama ilmiah clitoria ternatea ini memiliki ciri khas yang unik, yaitu berwarna biru yang mencolok dan cerah.

    Tak hanya warnanya yang unik saja, bunga telang juga memiliki sederet manfaat kesehatan bagi tubuh. Oleh sebab itu, sebagian masyarakat memanfaatkan rebusan bunga telang sebagai pengobatan herbal.

    Lantas, apa saja manfaat mengonsumsi rebusan bunga telang untuk kesehatan? Dikutip dari Healthline dan MedicineNet, berikut adalah daftarnya:

    Mengontrol Kadar Gula Darah

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi bunga telang dapat mengurangi risiko penyakit diabetes dan gejala terkait.

    Penelitian yang melibatkan 15 pria menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman yang mengandung ekstrak bunga telang dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dan menurunkan kadar gula darah serta insulin, walaupun minuman tersebut mengandung kadar gula.

    Bunga telang mengandung zat yang memiliki sifat antikanker. Mengonsumsi teh telang biru memungkinkan memiliki peranan dalam melawan kanker. Mengonsumsi rebusan bunga telang tersebut dapat membantu dengan masuk ke dalam sel kanker dan menghambat pertumbuhannya.

    Membantu Mengurangi Peradangan

    Mengonsumsi teh bunga telang dapat membantu mengurangi pembengkakan di area tubuh. Teh tersebut dapat mengurangi rasa nyeri pada tubuh, penyakit migrain, dan pembengkakan akibat luka dan sakit kepala.

    Mengonsumsi teh bunga telang dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah. Seseorang yang mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat mengonsumsinya.

    Meningkatkan Kesehatan Sistem Pencernaan

    Kandungan antioksidan yang ada dalam teh bunga telang dapat membantu untuk merelaksasi otot perut sehingga pencernaan dapat lebih lancar. Teh tersebut juga dapat memiliki manfaat anthelmintik, yaitu membantu mencegah pertumbuhan cacing dalam usus.

    (suc/suc)

  • Benarkah Petai Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah? Dokter Herbal Bilang Gini

    Benarkah Petai Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah? Dokter Herbal Bilang Gini

    Jakarta

    Petai (Parkia Speciosa) atau disebut ‘kacang bau’ adalah tanaman asli Asia Tenggara yang punya aroma khas. Tanaman ini biasanya dikonsumsi secara mentah menjadi lalapan atau dimasak.

    Petai mengandung mineral dan vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh. Pada penelitian yang bertajuk Parkia speciosa Hassk.: A Potential Phytomedicine yang dipublikasikan di National Library of Medicine menyebutkan bahwa petai disebut telah digunakan dalam pengobatan tradisional.

    Ekstrak dari polong dan biji petai memiliki kandungan polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi. Tanaman ini juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik. Selain itu, kandungan senyawa polisulfida siklik pada petai menunjukkan aktivitas antibakteri dan asam tiazolidin-4-karboksilat memiliki khasiat antikanker.

    Lantas, benarkah bisa membantu menurunkan kadar gula darah?

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan petai mengandung zat-zat antioksidan, polifenol, dan zat-zat aktif yang membantu tubuh agar bisa meregulasi keseimbangan gula darah.

    “Regulasi keseimbangan kadar gula darah, artinya orang-orang dengan diabetes melitus, kencing manis, akan mendapat banyak manfaat dengan mengonsumsi petai,” jelasnya saat dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2024).

    dr Inggrid menjelaskan petai juga bisa membantu menurunkan kadar gula darah dengan berbagai mekanisme. Misalnya, dengan cara menurunkan enzim alfa glukosidase. Selain kadar gula darah, petai juga berdampak baik pada sistem pencernaan.

    “Petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem pencernaan,” lanjut dia.

    (suc/suc)

  • Viral Puasa Makan Tepung-Gula Bikin Kulit Auto Glowing, Betulan Ngaruh?

    Viral Puasa Makan Tepung-Gula Bikin Kulit Auto Glowing, Betulan Ngaruh?

    Jakarta

    Ramai di kalangan pengguna media sosial X mengaitkan manfaat puasa tepung, gorengan, dan gula dengan kesehatan kulit wajah. Selain membantu menurunkan berat badan, tak sedikit juga dari netizen yang mengaku kulit wajahnya semakin sehat semenjak menerapkan diet tersebut.

    “Ngurangin minuman manis, ga muncul bruntusan lagi,” kata salah satu netizen @f**t**r, dikutip Jumat (22/11/2024).

    “Nggak ada lemak berlebih di pinggang, sejak diet gula. Ngurangin tepung dan gorengan berat bgt asliii, apalagi roti. Efeknya kulit nggak gradakan, alus gitu, jerawat waktu PMS-mens selese aja, terus cerahan juga,” ujar netizen lain.

    Berkaitan dengan diet menghindari tepung, gorengan, dan gula, apakah memang sengaruh itu efeknya ke kulit?

    Dokter spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK mengatakan puasa gula, tepung, dan gorengan memang bisa memberikan efek positif ke wajah. Menurutnya diet seperti ini cocok untuk individu yang memiliki masalah kesehatan kulit tertentu, misalnya seperti jerawat dan kulit berminyak.

    dr Ruri menjelaskan efek konsumsi gula berlebihan dapat memicu proses glikasi, yaitu proses pengikatan molekul gula dengan kolagen dan elastin yang ada di kulit. Hal ini dapat menurunkan kualitas kulit yang ditandai dengan mengendur, munculnya kerutan, hingga inflamasi yang menimbulkan jerawat.

    Ia juga menjelaskan kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi tepung, juga berisiko memperburuk kondisi jerawat.

    “Untuk produk berbahan dasar terigu terutama yang diproses, memiliki indeks glikemik tinggi. Ini dapat meningkatkan kadar gula darah, merangsang produksi insulin, dan memicu peradangan yang dapat memperburuk jerawat,” kata dr Ruri ketika dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2024).

    Sementara terkait dengan kebiasaan mengonsumsi gorengan, dr Ruri menuturkan hal tersebut dapat meningkatkan risiko peradangan pada tubuh. Peradangan ini yang akhirnya berkontribusi pada berbagai masalah kulit seperti jerawat dan kulit kusam.

    Meski begitu, dr Ruri menekankan efek dari diet puasa tepung, gorengan, dan gula mungkin bisa berbeda setiap individu. Oleh karena itu, konsultasi ke dokter mungkin diperlukan sebelum melakukannya.

    “Penting untuk dicatat bahwa efek dari diet ini bisa berbeda pada setiap individu, tergantung pada kondisi kulit dan gaya hidup secara keseluruhan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi juga disarankan jika ingin menerapkan perubahan pola makan secara signifikan,” tandasnya.

    (avk/naf)

  • 10 Jenis Sayuran yang Cocok untuk Program Diet

    10 Jenis Sayuran yang Cocok untuk Program Diet

    Jakarta: Diet sehat bukan hanya tentang mengurangi asupan kalori. Tetapi memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup.

    Mengutip dari klikdokter, ketika Sobat Medcom sedang diet, biasanya perlu mengurangi sekitar 500 kalori dari asupan harian. Caranya bukan hanya dengan mengurangi porsi makan, tapi juga memilih makanan yang tepat agar kalori yang masuk lebih sedikit.  

    Banyak orang yang menjalani diet memilih untuk makan lebih banyak sayuran. “Semua jenis sayuran sebenarnya bagus untuk dikonsumsi, asalkan tidak berlebihan,” ujar dr. Theresia Rina Yunita.

    Sayuran adalah pilihan makanan terbaik untuk diet karena rendah kalori, kaya serat, dan penuh nutrisi. Dari brokoli yang kaya vitamin hingga asparagus yang mendukung kesehatan jantung, masing-masing sayuran memiliki manfaat unik untuk mendukung program diet.

    Dalam artikel ini, Medcom.id akan membahas apa saja sayuran yang bisa membantu Sobat medcom mencapai berat badan ideal? Simak ulasannya berikut ini:

    1. Brokoli

    Brokoli dikenal sebagai superfood karena kandungan seratnya yang tinggi, rendah kalori, serta kaya akan vitamin C dan K. Selain membantu kenyang lebih lama, brokoli juga baik untuk menjaga metabolisme tubuh.  

    2. Wortel

    Wortel adalah sumber beta-karoten yang baik, yang diubah tubuh menjadi vitamin A. Selain bermanfaat untuk kesehatan mata, wortel juga rendah kalori dan dapat menjadi camilan sehat yang membantu mengontrol rasa lapar.  
     

    3. Bayam

    Sayuran hijau ini kaya akan zat besi, kalsium, dan magnesium. Kandungan serat yang tinggi pada bayam membantu pencernaan dan membuat perut terasa kenyang lebih lama.  

    4. Selada

    Selada menjadi pilihan utama dalam menu salad karena rendah kalori dan tinggi air karena memiliki kandungan yang membantu hidrasi tubuh sekaligus memberikan efek kenyang.  

    5. Kangkung

    Sebagai sayuran yang populer di Indonesia, kangkung kaya akan serat dan vitamin A. Kandungannya membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan kulit.  

    6. Mentimun

    Mentimun mengandung lebih dari 90 persen air, menjadikannya sayuran yang sangat rendah kalori dan baik untuk hidrasi tubuh. Mentimun juga membantu detoksifikasi alami tubuh.  

    7. Kembang Kol

    Alternatif rendah karbohidrat untuk nasi atau kentang, kembang kol kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.  

    8. Buncis

    Buncis adalah sumber protein nabati yang baik karena kandungan seratnya yang tinggi membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, cocok untuk diet sehat.  

    9. Kale

    Kale adalah salah satu sayuran hijau dengan kandungan nutrisi tertinggi, termasuk vitamin A, K, dan C. Sayuran ini juga kaya antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.  

    10. Asparagus

    Asparagus rendah kalori dan kaya akan asam folat serta vitamin K. Sehingga dapat membantu pencernaan dan mendukung kesehatan jantung.  

    (Nithania Septianingsih)

    Jakarta: Diet sehat bukan hanya tentang mengurangi asupan kalori. Tetapi memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup.
     
    Mengutip dari klikdokter, ketika Sobat Medcom sedang diet, biasanya perlu mengurangi sekitar 500 kalori dari asupan harian. Caranya bukan hanya dengan mengurangi porsi makan, tapi juga memilih makanan yang tepat agar kalori yang masuk lebih sedikit.  
     
    Banyak orang yang menjalani diet memilih untuk makan lebih banyak sayuran. “Semua jenis sayuran sebenarnya bagus untuk dikonsumsi, asalkan tidak berlebihan,” ujar dr. Theresia Rina Yunita.
    Sayuran adalah pilihan makanan terbaik untuk diet karena rendah kalori, kaya serat, dan penuh nutrisi. Dari brokoli yang kaya vitamin hingga asparagus yang mendukung kesehatan jantung, masing-masing sayuran memiliki manfaat unik untuk mendukung program diet.
     
    Dalam artikel ini, Medcom.id akan membahas apa saja sayuran yang bisa membantu Sobat medcom mencapai berat badan ideal? Simak ulasannya berikut ini:
     
    1. Brokoli
     
    Brokoli dikenal sebagai superfood karena kandungan seratnya yang tinggi, rendah kalori, serta kaya akan vitamin C dan K. Selain membantu kenyang lebih lama, brokoli juga baik untuk menjaga metabolisme tubuh.  
     
    2. Wortel
     
    Wortel adalah sumber beta-karoten yang baik, yang diubah tubuh menjadi vitamin A. Selain bermanfaat untuk kesehatan mata, wortel juga rendah kalori dan dapat menjadi camilan sehat yang membantu mengontrol rasa lapar.  
     

     
    3. Bayam
     
    Sayuran hijau ini kaya akan zat besi, kalsium, dan magnesium. Kandungan serat yang tinggi pada bayam membantu pencernaan dan membuat perut terasa kenyang lebih lama.  
     
    4. Selada
     
    Selada menjadi pilihan utama dalam menu salad karena rendah kalori dan tinggi air karena memiliki kandungan yang membantu hidrasi tubuh sekaligus memberikan efek kenyang.  
     
    5. Kangkung
     
    Sebagai sayuran yang populer di Indonesia, kangkung kaya akan serat dan vitamin A. Kandungannya membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan kulit.  
     
    6. Mentimun
     
    Mentimun mengandung lebih dari 90 persen air, menjadikannya sayuran yang sangat rendah kalori dan baik untuk hidrasi tubuh. Mentimun juga membantu detoksifikasi alami tubuh.  
     
    7. Kembang Kol
     
    Alternatif rendah karbohidrat untuk nasi atau kentang, kembang kol kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.  
     
    8. Buncis
     
    Buncis adalah sumber protein nabati yang baik karena kandungan seratnya yang tinggi membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, cocok untuk diet sehat.  
     
    9. Kale
     
    Kale adalah salah satu sayuran hijau dengan kandungan nutrisi tertinggi, termasuk vitamin A, K, dan C. Sayuran ini juga kaya antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.  
     
    10. Asparagus
     
    Asparagus rendah kalori dan kaya akan asam folat serta vitamin K. Sehingga dapat membantu pencernaan dan mendukung kesehatan jantung.  
     

    (Nithania Septianingsih)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)