Produk: gula darah

  • Daftar 5 Buah Kering yang Bisa sebabkan Kadar Gula Darah Melonjak – Halaman all

    Daftar 5 Buah Kering yang Bisa sebabkan Kadar Gula Darah Melonjak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bagi penderita diabetes, memilih camilan yang tepat sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah.

    Meskipun buah kering sering dianggap sebagai pilihan sehat, beberapa jenis buah kering justru bisa memicu lonjakan gula darah.

    Beberapa buah kering, seperti ceri kering, kurma, dan pisang kering, sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes karena kandungan gula mereka yang tinggi.

    Buah kering tertentu memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi, yang berarti mereka dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

    buah kering (Shutterstock)

    Berikut adalah beberapa buah kering yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes, menurut Health Shots:

    1. Buah Ara (Anjeer)

    Buah ara mengandung sekitar 50-60 persen gula berdasarkan beratnya, yang menjadikannya tidak ideal bagi penderita diabetes.

    Menurut penelitian dalam jurnal Molecules, buah ara kaya akan gula seperti fruktosa, dekstrosa, dan glukosa, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

    2. Kurma

    Kurma dikenal dengan kandungan gula alaminya yang tinggi. Sebuah studi dalam jurnal Nutrients mengungkapkan bahwa kurma mengandung lebih dari 70% gula.

    Selain itu, dengan indeks glikemik yang tinggi (antara 42 dan 72), kurma tidak cocok untuk penderita diabetes.

    Ilustrasi konsumsi kurma (Freepik.com)

    3. Ceri Kering

    Ceri kering mengandung sekitar 35-40 gram gula per sajian, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan. 

    Beberapa varietas ceri kering bahkan memiliki tambahan gula selama proses pengolahan, menjadikannya pilihan yang tidak tepat untuk penderita diabetes.

    4. Pisang Kering atau Keripik Pisang

    Pisang kering, terutama yang digoreng atau ditambah gula, memiliki kandungan kalori yang jauh lebih tinggi dibandingkan pisang segar.

    Proses pengolahan ini meningkatkan kepadatan kalorinya, yang bisa mempengaruhi kadar gula darah.

    Ilustrasi keripik pisang (indonesia.travel)

    5. Mangga Kering

    Mangga kering sering kali diproses dengan penambahan gula, menjadikannya pilihan yang kurang ideal bagi penderita diabetes.

    Sebaliknya, mangga segar lebih aman dan dapat membantu meningkatkan rasa kenyang serta mengatur kadar glukosa pasca makan, seperti yang ditemukan dalam penelitian yang diterbitkan di Metabolism Open.

    Meskipun buah kering bisa menjadi camilan yang praktis dan sehat, penderita diabetes harus berhati-hati dalam memilihnya.

    Menghindari buah kering dengan indeks glikemik tinggi dan kandungan gula yang berlebihan sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    (Tribunhealth.com)

  • 10 Manfaat Mengonsumsi Buah Salak, Salah Satunya Mengontrol Gula Darah

    10 Manfaat Mengonsumsi Buah Salak, Salah Satunya Mengontrol Gula Darah

    Jakarta, Beritasatu.com – Salak (Salacca zalacca) adalah buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan dikenal dengan beragam manfaatnya untuk kesehatan.

    Buah ini memiliki rasa manis dan sedikit asam, dengan tekstur daging yang renyah dan mirip dengan apel. Setelah mengupas kulit bersisiknya, Anda akan menemukan daging buah yang dilapisi oleh selaput putih tipis.

    Selain memiliki rasa yang lezat, salak juga kaya akan berbagai kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa nutrisi yang terkandung dalam buah ini meliputi kalsium, zat besi, kalium, magnesium, fosfor, serat, dan vitamin C.

    Manfaat dari mengonsumsi buah salak sangat beragam, dan berikut ini penjelasan mendalam mengenai manfaat kesehatan dari buah tersebut, dikutip dari laman Medidia, Selasa (17/12/2024).

    1. Meningkatkan kesehatan mata
    Salak mengandung beta karoten, yang merupakan provitamin A yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Beta karoten berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas, serta membantu mencegah gangguan penglihatan seperti degenerasi makula yang berkaitan dengan usia dan katarak.

    Konsumsi buah salak secara teratur dapat mendukung penglihatan yang lebih baik, terutama dalam kondisi pencahayaan rendah.

    2. Meringankan gangguan pencernaan
    Salak kaya akan tanin, senyawa yang memiliki efek antiinflamasi dan antidiare. Tanin berperan penting dalam membantu meredakan gangguan pencernaan, seperti diare, dengan cara memperkuat dinding usus dan mengurangi peradangan.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan konsumsi salak dapat mempercepat proses penyembuhan pada gangguan pencernaan yang disebabkan oleh infeksi atau iritasi pada saluran pencernaan.

    3. Meningkatkan memori dan kinerja otak
    Salak dikenal sebagai buah memori karena kandungan pektin dan kalium yang tinggi. Pektin membantu meningkatkan fungsi otak dan memperbaiki aliran darah ke otak, sedangkan kalium mendukung fungsi neuron dan meningkatkan konsentrasi serta daya ingat.

    Penelitian menunjukkan konsumsi makanan yang kaya kalium dapat meningkatkan kinerja kognitif dan memperlambat penurunan memori pada usia tua.

    4. Menjaga kesehatan kardiovaskular
    Kandungan kalium, antioksidan, dan mineral lainnya dalam salak membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kalium berperan dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, yang penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

    Selain itu, antioksidan dalam salak membantu melawan peradangan dan oksidasi yang dapat merusak pembuluh darah, sehingga berfungsi untuk mencegah penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan serangan jantung.

    5. Mengurangi risiko kanker
    Salak mengandung berbagai senyawa antioksidan, termasuk flavonoid dan polifenol, yang membantu melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan sel ini dapat menyebabkan mutasi yang berujung pada kanker.

    Dengan mengonsumsi buah salak secara teratur, tubuh memperoleh perlindungan dari potensi kerusakan seluler, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko kanker.

    6. Membantu menurunkan berat badan
    Karena kandungan serat yang tinggi, salak dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, yang pada akhirnya dapat mengurangi rasa lapar dan menekan nafsu makan. Serat juga membantu melancarkan pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, dan mendukung proses detoksifikasi.

    Selain itu, karbohidrat yang terkandung dalam buah salak memberikan energi yang tahan lama tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, menjadikannya pilihan yang baik untuk diet sehat dan penurunan berat badan.

    7. Mengontrol kadar gula darah
    Kulit buah salak, yang bisa diolah menjadi teh, dipercaya memiliki kemampuan untuk meregenerasi sel pankreas yang berfungsi mengatur produksi insulin. Kulit salak juga mengandung pterostilbene, senyawa yang dapat menurunkan kadar glukosa darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Dengan mengonsumsinya, salak dapat membantu mengontrol gula darah dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.

    8. Meredakan sakit mag
    Secara tradisional, buah salak telah digunakan di berbagai negara Asia Tenggara untuk meredakan sakit mag. Salak mengandung senyawa yang dapat melapisi lapisan lambung, memberikan perlindungan terhadap asam lambung yang berlebihan, dan meredakan iritasi pada dinding lambung. Buah ini juga memiliki efek menenangkan yang dapat membantu meredakan gejala maag, seperti rasa sakit dan perih.

    9. Meningkatkan energi
    Kandungan karbohidrat yang tinggi dalam salak memberikan dorongan energi yang tahan lama, yang sangat berguna untuk aktivitas fisik sepanjang hari. Energi yang diberikan oleh karbohidrat dalam salak tidak hanya cepat terasa, tetapi juga stabil, sehingga cocok untuk mengatasi kelelahan atau kekurangan energi, baik pada saat beraktivitas fisik atau mental.

    10. Mengurangi kekurangan gizi
    Buah salak mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin C, flavonoid, polifenol, dan senyawa bioaktif lainnya, yang dapat membantu mengatasi kekurangan gizi. Nutrisi ini mendukung pemulihan dari defisiensi gizi, memperbaiki sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit kronis.

    Selain itu, kandungan gizi yang lengkap dalam salak juga mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, memperbaiki metabolisme dan meningkatkan daya tahan tubuh.

    Buah salak bukan hanya lezat, tetapi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan kandungan gizi yang melimpah dan berbagai manfaat yang ditawarkan, salak menjadi pilihan makanan yang sehat dan bergizi. Dari meningkatkan kesehatan mata, menjaga kesehatan jantung, hingga membantu mengontrol kadar gula darah, buah salak dapat menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet sehari-hari.

  • 10 Makanan Tinggi Gula yang Harus Dihindari Saat Nataru

    10 Makanan Tinggi Gula yang Harus Dihindari Saat Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Anda sering kali tergoda untuk menikmati berbagai hidangan lezat. Beberapa jenis makanan dengan kandungan gula tinggi sebaiknya dihindari.

    Hal itu karena dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, obesitas, dan gangguan jantung. Penting untuk memilih makanan yang sehat agar tetap menjaga kebugaran dan kesehatan di tahun yang baru.

    Berikut ini 10 makanan tinggi gula yang sebaiknya dihindari saat Nataru.

    1. Cokelat
    Cokelat, terutama yang berbasis susu, biasanya mengandung gula tambahan yang tinggi. Meski cokelat hitam memiliki manfaat kesehatan, cokelat susu bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Pilihlah cokelat dengan kandungan kakao minimal 70% untuk mengurangi konsumsi gula berlebih.

    2. Selai kemasan
    Selai buah kemasan sering mengandung gula tambahan dan pengawet. Meskipun terasa manis, selai ini tidak memberikan banyak nutrisi. Membuat selai dari buah segar tanpa tambahan gula akan lebih sehat.

    3. Permen
    Permen seperti jelly atau gummy sangat tinggi gula dan tidak mengandung nutrisi penting. Konsumsi berlebihan dapat merusak gigi dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta diabetes.

    4. Biskuit
    Biskuit sering dibuat dari tepung putih dan gula, dan sering mengandung lemak trans yang buruk bagi kesehatan jantung. Konsumsi biskuit yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah metabolik.

    5. Puding
    Puding instan umumnya mengandung banyak gula dan bahan pengawet. Walaupun enak, puding yang dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan berat badan dan mengganggu pencernaan.

    6. Donat
    Donat adalah salah satu makanan tinggi gula dan kalori. Jika dikonsumsi secara berlebihan, donat dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.

    7. Kue kering
    Kue kering biasanya kaya akan gula dan lemak jenuh, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung. Jika ingin menikmati camilan manis, pilihlah kue buatan sendiri dengan pemanis alami seperti madu atau pisang.

    8. Kismis
    Kismis mengandung kalori dan gula yang terkonsentrasi karena proses pengeringan. Konsumsinya sebaiknya dibatasi, terutama bagi mereka yang memperhatikan asupan gula.

    9. Makanan olahan
    Banyak makanan kemasan, seperti camilan ringan dan saus, mengandung gula tersembunyi. Untuk menghindari gula tersembunyi, periksa label nutrisi dengan cermat dan pilih makanan segar yang lebih alami.

    10. Kue manis
    Kue-kue manis sering kali dipenuhi dengan gula dan lemak. Meski menggoda, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan menambah berat badan. Pilihlah kue yang lebih sehat, misalnya yang menggunakan tepung gandum utuh dan sedikit gula.

    Menghindari makanan-makanan tinggi gula ini selama Nataru dapat membantu menjaga kesehatan Anda. Sebagai gantinya, pilihlah makanan segar dan alami serta tetap aktif secara fisik agar tubuh tetap bugar dan sehat. Dengan cara ini, Anda dapat merayakan Nataru dengan penuh kegembiraan tanpa khawatir tentang dampak negatif pada kesehatan.

  • Hari Diabetes Internasional: Diabetes Semakin Mengancam

    Hari Diabetes Internasional: Diabetes Semakin Mengancam

    JAKARTA – Hari ini serentak masyarakat bumi mengampanyekan kesadaran global terhadap diabetes melitus. Diabetes melitus masuk daftar penyakit paling mematikan di dunia, termasuk di Indonesia. 

    Peringatan Hari Diabetes sedunia pertama kali digaungkan oleh Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada 1991. Tiap tahunnya, mereka yang fokus mengentaskan penyakit ini, menggelar diskusi. Topik yang dibahas adalah gaya hidup yang berimplikasi terhadap penyakit itu, serta topik yang beririsan dengan penyakit yang diakibatkan karena kekurangan insulin seperti obesitas.

    Peringatan Hari Diabetes internasional ini bertepatan dengan ulang tahun Frederick Banting. Dia bersama rekannya Charles Best dan John James Rickard Macleod, menemukan insulin pada 1922. 

    Ilustrasi (Pixabay)

    Tiap tahunnya pembahasan mengenai diabetes melitus difokuskan kepada topik-topik yang lebih spesifik. Tahun ini, IDF mengangkat tema Keluarga dan Diabetes karena pentingnya kesadaran terhadap diabetes dimulai dari keluarga. Peringatan itu turut menyuarakan peran keluarga dalam manajemen, perawatan, pencegahan, dan pendidikan diabetes, serta meningkatkan kesadaran dampak diabetes pada keluarga. 

    Penelitian IDF pada 2018 menemukan, sebagian besar orang tua memiliki anggota keluarga yang menderita diabetes. Namun empat dari lima orang tua yang mengalami penyakit itu dikhawatirkan mengenali tanda-tandanya. Oleh karenanya menurut temuan tersebut, perlu pendidikan dan kesadaran untuk membantu orang menemukan tanda-tanda peringatan diabetes sejak dini. 

    Penyakit diabetes patut menjadi perhatian publik karena data WHO menyatakan penyakit ini masuk dalam daftar penyakit paling mematikan di dunia. Diabetes –yang masuk ke daftar penyakit tak menular– jadi penyakit nomor 9 paling banyak menyebabkan kematian dengan perkiraan jumlah kematian 1,26 juta, persen kematiannya 2,2 per tahun.

    Apabila dibandingkan dengan penyakit menular, menurut data WHO yang dikaji Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (2018), penyakit ini menjadi penyebab kematian paling banyak di dunia sebanyak 63,50 persen. 

    Ilustrasi (Pixabay)

    Secara global, diperkirakan 422 juta orang dewasa hidup dengan diabetes pada 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada 1980. Prevalensi diabetes di dunia (dengan usia yang distandarisasi) telah meningkat hampir beberapa kali lipat sejak 1980, yang meningkat dari 4,7 persen menjadi 8,5 persen pada populasi orang dewasa.

    Sebagai bagian dari agenda untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030, negara anggotanya telah menetapkan target untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular termasuk diabetes. Targetnya, menurunkan jumlah tersebut jadi sepertiganya, agar dapat mencapai Universal Health Coverage (UHC) dan menyediakan akses terhadap obat-obatan esensial yang terjangkau pada 2030. 

    Diabetes di Indonesia

    Di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi penyakit tidak menular termasuk diabetes menunjukan kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Pada 2013, prevalensi pengidap diabetes melitus tercatat sebesar 6,9 persen, lalu 2018 naik menjadi 8,5 persen. 

    Kemudian, hasil Riskesdas 2018 juga mencatat usia yang paling banyak menderita diabetes melitus berada pada rentang 55-64 tahun dan 65-74 tahun. Selain itu, penderita diabetes melitus di Indonesia lebih banyak berjenis kelamin perempuan (1,8 persen) daripada laki-laki (1,2 persen). 

    Apabila melihat dari kedaerahan, diabetes melitus tertinggi ada di DKI Jakarta dan terendah di NTT. Kemudian untuk daerah domisili lebih banyak penderita diabetes melitus yang berada di perkotaan (1,9 persen) dibandingkan dengan di perdesaan (1,0 persen).

    Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur.

    Proses pencegahan

    Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit Diabetes, Kementerian Kesehatan sudah punya program sendiri. Namanya CERDIK.

    Cek kesehatan secara teratur untuk megendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko mudah sakit, periksa tensi darah, gula darah, dan kolesterol secara teratur.
    Enyahkan asap rokok dan jangan merokok.
    Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berolah raga, berjalan kaki, membersihkan rumah. Upayakan dilakukan dengan baik, benar, teratur dan terukur.
    Diet yang seimbang dengan mengkonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, hindari makanan/minuman yang manis atau yang berkarbonasi.
    Istirahat yang cukup.
    Kelola stres dengan baik dan benar.

  • 7 Bumbu Dapur yang Bisa Turunkan Gula Darah

    7 Bumbu Dapur yang Bisa Turunkan Gula Darah

    Jakarta, Beritasatu.com – Bumbu dapur umumnya digunakan untuk memperkaya rasa makanan, tetapi beberapa bumbu dapur juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

    Menjaga kadar gula darah tetap sehat sangat penting, terutama bagi penderita diabetes, yang harus lebih selektif dalam memilih makanan dan membatasi asupan garam serta gula.

    Namun, ada cara yang lebih alami untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, yaitu dengan menggunakan bumbu dapur atau rempah sebagai pengganti garam dan gula. Selain itu, beberapa bumbu dapur terbukti memiliki manfaat dalam menurunkan kadar glukosa darah.

    Berikut ini tujuh bumbu dapur yang dapat membantu menurunkan gula darah, dikutip dari berbagai sumber, Senin (16/12/2024).

    1. Kayu manis
    Kayu manis mengandung 18% polifenol yang bermanfaat untuk melawan penyakit. Bumbu ini juga berfungsi sebagai antioksidan yang meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kolesterol, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

    2. Kunyit
    Kunyit mengandung kurkumin yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk mendukung pencernaan, meningkatkan fungsi hati, dan mendukung kesehatan jantung dan otak. Selain itu, sifat antiinflamasi dan antioksidan kunyit juga membantu meredakan gejala diabetes.

    3. Kelabat (fenugreek)
    Biji kelabat telah lama digunakan sebagai obat herbal yang terbukti efektif untuk menurunkan kadar gula darah, meningkatkan resistensi insulin, menurunkan kolesterol, dan meningkatkan toleransi glukosa.

    4. Jahe
    Jahe dikenal tidak hanya sebagai penambah rasa, tetapi juga karena kemampuannya untuk melawan radikal bebas yang berhubungan dengan risiko diabetes dan dampak buruk dari gula darah tinggi.

    5. Bawang putih
    Bawang putih tidak hanya menambah rasa, tetapi juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah serta meningkatkan sensitivitas insulin.

    6. Jintan hitam (habbatussauda)
    Jintan hitam adalah biji dari tanaman Ranunculaceae yang memiliki potensi besar dalam menurunkan kadar gula darah.

    7. Cengkih
    Cengkih kaya akan senyawa yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu menurunkan gula darah.

    Dengan menambahkan bumbu-bumbu dapur ini dalam makanan, Anda tidak hanya dapat menikmati rasa yang lebih lezat, tetapi juga mendapatkan manfaat kesehatan untuk membantu mengatur kadar gula darah.

  • dr. Zaidul Akbar Ungkap Cara Pemulihan Stroke Agar Cepat Sehat

    dr. Zaidul Akbar Ungkap Cara Pemulihan Stroke Agar Cepat Sehat

    TRIBUNJATENG.COM–  Pendakwah sekaligus ahli kesehatan dan pakar obat tradisional sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar membagikan rahasia pemulihan pasca stroke.

    Stroke merupakan penyakit yang mengganggu atau terhentinya aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan pembuluh darah tersumbat (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

    Perlu sobat sehat ketahui, stroke menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia dan menjadi nomor satu penyebab kematian yang kerap terjadi di Indonesia.

    Melansir Serambinews.com yang dikutip dari laman Hermina Hospital, stroke menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi di area tertentu di otak, sehingga menyebabkan kematian sel-sel otak.

    Sobat sehat, beberapa orang bisa saja pulih dengan sendirinya setelah mengalami stroke, namun, ada pula yang memerlukan perawatan jangka panjang untuk membantu proses pemulihannya.

    Kerusakan otak yang diakibatkan stroke memerlukan perawatan jangka panjang untuk membantu penderitanya benar-benar pulih.

    Pasca stroke sebaiknya dilakukan oleh tim rehabilitasi yang terdiri dari dokter rehabilitasi, fisioterapis, okupasi terapis dan psikolog.

    Proses rehabilitasi tersebut tergantung pada gejala tingkat keparahan kondisi pasien.

    Dalam perawatannya, penting sekali jika seseorang sebelumnya menderita stroke melakukan pemulihan balik dari pemulihan fisik, fngsi kognitif, psikologis, menjaga pola makan dan masih banyak lagi.

    Selama masa pemulihan, pola makan hingga peran keluarga sangat diperlukan dalam hal ini.

    Hal tersebut disampaikan dr Zaidul Akbar dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, Senin (23/10/2023).

    Awalnya dr Zaidul Akbar mendapat pertanyaan dari salah seorang jamaah terkait apa yang harus dilakukan bagi penyintas stroke agar tubuh bisa digerakkan lagi seperti semula.

    “Dok, pasca stroke agar bisa digerakkan dan bicara normal lagi, sarannya apa?,” kata dr Zaidul Akbar saat membacakan pertanyaan.

    Menjawab hal tersebut, dr Zaidul Akbar menganjurkan sebaiknya konsumsi makanan atau minuman pengencer darah bagi yang pernah terkena stroke.

    Selanjutnya konsumsi makanan yang mengandung lemak baik seperti alpukat, rumput laut hingga minyak zaitun.

    “Pengecer darah bisa anda pakai kemudian makanan-makanan yang lemaknya bagus kayak alpukat itu dimakan, kemudian zaitun juga bagus, rumput laut,” katanya.

    Meski faktor asupan makanan sangat menentukan, tapi dari itu semua yang paling penting adalah rasa semangat untuk sembuh. Pasalnya menurut dr Zaidul Akbar, biasanya orang stroke memiliki hati yang lemah.

    Selain dari diri sendiri, untuk menimbulkan rasa semangat bagi penderita stroke bisa diberikan dari orang-orang di sekitar, misalnya dukungan keluarga dan sebagainya.

    “Harus semangat, harus sehat, semangat untuk sembuh, bukan untuk apa-apa tapi supaya semangat bisa lebih baik, sehingga semangat itu mampu membuat dia bergerak,” lanjut dr Zaidul Akbar yang juga alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

    Sementara itu, dr Zaidul Akbar menambahkan, untuk pemulihan pasca stroke juga diperlukan terapi, bekam juga diperbolehkan. Semua terapi bagus dilakukan selagi terapi tersebut sesuai syariat.

    “Kalau untuk terapi macam-macam anda bisa pakai akupuntur, massage, fisioterapi, semua pakai aja sepanjang tidak melanggar syariat kerjain aja, bekam juga bisa,” timpalnya.

    Terakhir yang paling penting dari itu semua kata dr Zaidul Akbar adalah penuhi hidup orang yang terkena stroke dengan kasih sayang dan cinta.

    “Yang paling penting obatnya orang stroke itu adalah penuhi hidupnya dengan kasih sayang dan cinta, itu bagus banget, kumpulin keluarga, jadwalin seminggu sekali seperti itu,” pungkasnya.

    Bawang Putih Bisa sebagai Minuman Herbal untuk Pengencer Darah, Begini Resep ala dr Zaidul Akbar

    Banyak bahan dapur yang bisa digunakan sebagai obat dalam tubuh.

    Tak terkecuali bahan satu ini yang memiliki banyak manfaat.

    Bahan alami yang tersedia di dapur dimaksud adalah bawang putih.
    Ahli kesehatan yang juga dikenal sebagai pakar obat herbal, dr Zaidul Akbar membagikan resep minuman herbal yang berkhasiat untuk mengencerkan darah di dalam tubuh.

    Resep pengencer darah ini menggunakan bahan utama bawang putih dan campuran herbal lainnya.

    Diyakini oleh dr Zaidul Akbar yang juga seorang pendakwah itu, bawang putih merupakan resep bahan alami sebagai pengencer darah.

    Pengagas Jurus Sehat Rasulullah, dr Zaidul Akbar menyarankan untuk mengonsumsi bahan ini dalam mengatasi darah kental atau sebagai pengencer darah.

    Tak hanya sebagai pengencer darah, herbal ini jika diolah menjadi minuman herbal juga bisa bemanfaat untuk pelentur pembuluh darah.

    Hal itu ia bagikan dalam akun Instagram miliknya @zaidulakbar yang diunggah pada 4 November 2022.

    “Resep pelentur dan pengencer pembuluh darah,” katanya.

    dr Zaidul Akbar mengatakan bahwa untuk mengencerkan darah cukup dengan empat bahan, satu diantaranya adalah bawang putih.

    Bahannya sangat mudah ditemukan dan tersedia di dapur rumah.

    Adapun keempat bahan tersebut adalah, bawang putih, jahe, kayu manis dan jeruk nipis.

    Semua bahan-bahan yang digunakan ini sangat tinggi kandungan sumber antioksidan hingga sebagai sumber vitamin C.

    Maka tak heran, khasiatnya sangat luar biasa untuk mendukung kesehatan tubuh.

    Resep Minuman Herbal untuk Pengencer Darah

    Bahan

    Bawang putih 2 siung sedang diris tipis
    Jahe 2 jempol dewasa dipotong tipis
    Kayu manis sekelingking dewasa
    Jeruk nipis 1/2 dipotong2 dadu buang bijinya
    Cara membuat :

    -Semua bahan dimasak dengan air 300 ml dengan api sedang.

    -Tunggu sampai aromanya keluar, lalu angkat air sebelum mendidih. “Di masak dengan air 300ml dengan api sedang, jangan mendidih sampai keluar aroma dan tunggu sampai hangat,” ungkapnya.

    Minuman ini dianjurkan dr Zaidul Akbar diminum dua kali dalam sehari selama 7-14 hari.

    “Untuk yang darahnya kental bisa pake resep ini. Tambahkan sediikit garam mineral non refinasi dan minum selama 7-14 hari , 2x sehari dengan takaran air diatas,” lanjutnya,

    Minuman herbal ini tak hanya bermanfaat untuk mengencerkan darah dan melenturkan pembuluh darah, tapi lebih dari itu minuman herbal ini memiliki banyak manfaat lainnya, berikut di antaranya :

    – Menguatkan metabolisme

    – Menguatkan pencernaan

    – Melenturkan pembuluh darah

    – Mencegah pengentalan darah

    – Mengurangi lemak LDL

    – Memperbaiki keseimbangan gula darah

    – Melancarkan pencernaan

    – Menguatkan jantung

    – Sumber antioksidan

    – Sumber vitamin C

  • 5 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Kunyit, Efeknya Nggak Kaleng-kaleng

    5 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Kunyit, Efeknya Nggak Kaleng-kaleng

    Jakarta

    Kunyit menjadi salah satu rempah-rempah yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya kunyit berperan penting dalam memberikan warna alami dalam masakan.

    Tidak hanya itu saja, dikutip dari Healthshots dan Only My Health seseorang yang rutin mengonsumsi air kunyit juga bisa bisa mendapatkan banyak manfaat kesehatan seperti kesehatan sistem pencernaan hingga jantung.

    Namun, perlu diperhatikan untuk mengonsumsi air rebusan kunyit dalam jumlah yang aman. Beberapa orang dengan penyakit tertentu mungkin perlu menghindari atau membatasi konsumsi minuman herbal ini.

    Berikut adalah manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh air rebusan kunyit.

    1. Meningkatkan Kesehatan Usus

    Kunyit dapat membantu melancarkan sistem pencernaan dengan cara meningkatkan produksi empedu, serta enzim pencernaan lainnya. Kunyit dapat membantu mengurangi gejala kembung, meningkatkan metabolisme, dan membantu kerja usus.

    2. Anti inflamasi

    Kunyit diketahui mengandung kurkumin, yakni senyawa bioaktif yang terkenal karena efek anti peradangan yang kuat. Hal ini membuat rutin mengonsumsi air kunyit dapat meredakan peradangan dalam tubuh, sehingga bisa mengurangi risiko penyakit kronis seperti radang sendi hingga penyakit jantung.

    3. Kekebalan Tubuh

    Air rebusan kunyit juga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh seseorang. Hal ini karena kunyit kaya akan antioksidan dan sifat anti-mikroba. Rutin mengonsumsi air kunyit dapat membuat seseorang lebih tangguh menghadapi penyakit umum seperti pilek dan flu.

    4. Kesehatan Kulit

    Kunyit dipercaya efektif membersihkan darah sebab dapat membantu membuang racun. Kandungan antioksidan dalam kunyit dapat membantu sel terhindar dari kerusakan, mencerahkan warna kulit, dan memperlambat proses penuaan. Mengonsumsi air kunyit dapat membuat kulit lebih berseri dan sehat.

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Indian Journal of Dermatology Venereology and Leprology, menyatakan bahwa kurkumin dapat membantu mengatasi pigmentasi.

    5. Menyeimbangkan Kadar Gula Darah

    Salah satu penelitian menunjukkan kandungan kurkumin pada kunyit dapat menyeimbangkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin.

    Hal ini membuat rutin mengonsumsi air kunyit dapat membantu mengendalikan penyakit diabetes dan menurunkan risiko komplikasi.

    (dpy/naf)

  • Jerawat Tak Kunjung Sembuh? Coba Kurangi Konsumsi Makanan Ini

    Jerawat Tak Kunjung Sembuh? Coba Kurangi Konsumsi Makanan Ini

    Jakarta

    Kesehatan kulit wajah adalah salah satu faktor penting dari tubuh. Selain perawatan yang rutin dan baik, rupanya asupan makanan yang dikonsumsi juga berperan besar dalam menjaga kesehatan kulit.

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK menyarankan beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari apabila mengalami masalah jerawat. Salah satunya adalah makanan olahan yang berlebih, khususnya makanan ultra proses dan bertepung.

    “Batasi konsumsi makanan olahan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, seperti camilan kemasan atau makanan cepat saji,” kata dr Ruri ketika dihubungi detikcom, Kamis (12/12/2024).

    Makanan mengandung tepung dengan tinggi gluten memiliki indeks glikemik yang tinggi. Ini dapat meningkatkan kadar gula darah, merangsang produksi insulin, dan memicu peradangan yang memperburuk jerawat.

    Lalu makanan jenis apa yang perlu diutamakan konsumsinya ketika sedang mengalami masalah jerawat?

    dr Ruri mengatakan diet rendah indeks glikemik, makanan tinggi antioksidan, dan makanan dengan lemak sehat adalah beberapa jenis asupan yang harus diutamakan.

    Makanan rendah indeks glikemik seperti biji-bijian utuh, sayuran hijau, dan protein tanpa lemak dapat mengurangi lonjakan gula darah. Sayuran hijau sama seperti buah, memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk kesehatan kulit.

    “Perbanyak sayuran berwarna, buah-buahan, dan teh hijau yang kaya akan vitamin C, E, dan polifenol untuk mengurangi peradangan pada kulit,” sambungnya.

    Sedangkan, untuk mendapatkan lemak sehat masyarakat bisa mendapatkannya dari ikan salmon, alpukat, hingga kacang-kacangan yang mengandung omega-3. Omega-3 dikenal dapat membantu mengurangi inflamasi dan membantu menjaga keseimbangan minyak alami pada kulit.

    Pastikan juga tubuh tetap terhidrasi baik dengan cara mencukupkan cairan dalam tubuh dengan minum air putih dan mengonsumsi buah. Menurut dr Ruri, hal tersebut baik untuk menjaga elastisitas kulit.

    “Selain itu, penting untuk memperhatikan respons individu terhadap makanan tertentu karena setiap orang memiliki sensitivitas yang berbeda. Jika jerawat masih sulit terkontrol meskipun sudah menjalani pola makan sehat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dermatologist untuk evaluasi lebih lanjut,” tandasnya.

    (avk/suc)

  • 5 Penyakit yang Bisa Dicegah jika Rutin Makan Labu Siam, Salah Satunya Diabetes

    5 Penyakit yang Bisa Dicegah jika Rutin Makan Labu Siam, Salah Satunya Diabetes

    Jakarta

    Labu siam (chayote squash) adalah salah satu jenis labu yang sering diolah untuk berbagai masakan. Pasalnya, meskipun secara teknis termasuk buah tapi ia dimakan seperti sayur.

    Labu siam juga punya segudang manfaat untuk kesehatan, karena kaya akan senyawa antioksidan dan nutrisi. Tak heran, jika buah ini bisa mencegah beberapa penyakit.

    Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Rutin Makan Labu Siam

    Berikut adalah beberapa manfaat labu siam dalam mencegah beberapa penyakit:

    1. Mungkin Membantu Mencegah Diabetes Tipe 2

    Mengutip laman kesehatan WebMD, labu siam relatif tinggi serat dan rendah karbohidrat. Kedua nutrisi tersebutlah yang membantu untuk menjaga kadar gula darah tetap sehat.

    Dalam hal ini, serat larutnya bisa membantu untuk memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat sehingga mengurangi respons gula darah setelah makan.

    Penelitian menunjukkan bahwa senyawa labu siam juga mungkin berperan dalam meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Ia bekerja dengan mengurangi aktivitas enzim yang terkait dengan kontrol gula darah yang buruk dan diabetes tipe 2.

    2. Penyakit Hati

    Dilansir laman Healthline, labu siam mendukung fungsi hati. Penyakit hati berlemak merupakan kondisi saat lemak berlebih disimpan dalam jaringan hati.

    Sebuah studi tahun 2017 oleh Amedeo Lonardo, dkk, yang dimuat National Library of Medicine, menentukan jika lemak hati terlalu bannyak, maka hal ini akan memengaruhi kemampuannya untuk berfungsi dengan baik.

    Dalam satu penelitian lain dengan tikus, tikus yang diberi makanan tinggi lemak dan diobati dengan ekstrak labu siam punya kolesterol dan endapan asam lemak yang jauh lebih rendah di hati mereka daripada tikus kontrol. Alasannya karena ada perubahan nyata dalam fungsi enzim yang terlibat dalam metabolisme lemak.

    Namun, masih banyak diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana labu siam bisa mendukung kesehatan hati pada manusia.

    3. Mungkin Membantu Mencegah Penyakit Kanker

    Konsumsi buah dan sayur dikaitkan dengan banyak penurunan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker saluran pencernaan.

    Hasil studi tabung reaksi ada yang menunjukkan bahwa senyawa di labu siam tertentu bermanfaat dalam memperlambat pertumbuhan dan perkembangan beberapa sel kanker. Di antaranya, jenis kanker serviks dan leukemia.

    Terkait manfaat ini, masih banyak dibutuhkan bukti lebih lanjut untuk menunjukkan bahwa labu siam juga bisa melawan kanker pada manusia.

    4. Penyakit Usus

    Kandungan serat labu siam berperan dalam mencegah kondisi pencernaan umum seperti sembelit, wasir, serta penyakit divertikular.

    Konsumsi serat larut juga mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus, yang membantu meningkatkan produksi senyawa yang disebut short-chain fatty acids (SCFA).

    Senyawa tersebut bermanfaat dalam melindungi kesehatan usus, dengan memberi bahan bakar ke sel-sel yang melapisi usus besar dan mengatur peradangan.

    5. Penyakit Kardiovaskular

    Kandungan seratnya memainkan peran penting dalam kesehatan sistem pencernaan dan kardiovaskuler. Meningkatkan asupan serat membantu untuk menurunkan kadar kolesterol.

    Pasalnya, serat bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam sistem pencernaan dan meningkatkan ekskresinya lewat tinja.

    Sebuah studi juga menunjukkan bahwa orang yang mengikuti pola makan tinggi serat lebih rendah risikonya terkena penyakit terkait jantung, stroke, dan kematian jika dibandingkan dengan orang yang mengikuti pola makan rendah serat.

    (khq/fds)

  • 6 Kelompok Orang Ini Sebaiknya Tak Minum Rebusan Daun Salam

    6 Kelompok Orang Ini Sebaiknya Tak Minum Rebusan Daun Salam

    Jakarta

    Selain kerap digunakan sebagai bumbu masakan untuk memberikan aroma khas, daun salam juga menjadi tanaman herbal yang punya manfaat kesehatan.

    Sebagai obat herbal tradisional, daun salam biasanya direbus untuk dibuat teh. Kandungan bahan kimia dalam daun salam bisa mempengaruhi kadar gula darah dan kolesterol.

    Biasanya, orang-orang memanfaatkan daun salam untuk mengobati asma, diabetes, flu biasa, ataupun kolesterol tinggi. Namun, terkait manfaat tersebut belum ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan ini.

    Kelompok Orang Disarankan Tidak Minum Rebusan Daun Salam

    Di samping manfaat kesehatannya, daun salam juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Berikut adalah orang-orang yang tidak boleh minum rebusan daun salam berlebihan:

    1. Pengidap Diabetes yang Sedang Mengkonsumsi Obat

    Dilansir laman National Institutes of Health, daun salam bisa mengganggu kontrol gula darah, sehingga mungkin tidak aman dikonsumsi selama diabetes.

    2. Ibu Hamil dan Menyusui

    Ibu hamil sebaiknya tidak minum banyak rebusan daun salam, karena berisiko keguguran atau persalinan prematur.

    Sementara, bagi ibu menyusui penggunaan daun salam yang berlebihan bisa mempengaruhi air susu sehingga menimbulkan reaksi alergi pada bayi.

    3. Orang dengan Alergi

    Orang dengan alergi sebaiknya tidak mengkonsumsi rebusan daun salam maupun bentuk utuhnya.

    Menurut tulisan laman Tua Saude yang telah tinjauan klinis oleh mantri kesehatan, Manuel Reis, daun salam tidak boleh dikonsumsi utuh, karena ia tak bisa diurai oleh sistem pencernaan dan bisa melubangi usus atau tersangkut di tenggorokan.

    4. Orang yang Konsumsi Obat Pereda Nyeri

    Mengutip RxList, pasien yang mengkonsumsi obat pereda nyeri disarankan untuk tidak minum air rebusan daun salam. Sebab, berisiko memperlambat tubuh dalam memproses obat-obatan tersebut.

    Apabila obat-obatan tidak bisa dipecah dengan baik dalam tubuh, maka risiko efek sampingnya mungkin bisa meningkat.

    5. Orang yang Akan Melakukan Operasi

    Pasien yang hendak melakukan operasi sebaiknya tidak minum rebusan daun salam. Jika, dikombinasikan dengan obat-obatan lain dan anestesi selama operasi hal ini bisa memperlambat sistem saraf pusat (SSP).

    Obat-obatan tersebut perlu dihentikan selama 2 minggu sebelum operasi apa pun, karena akan memperlambat sistem saraf secara signifikan.

    6. Pengguna Obat Tertentu

    Konsumsi teh daun salam dalam jumlah banyak berisiko membuat pernapasan melambat. Maka dari itu, bagi pengguna obat penenang kamu perlu menghindarinya.

    Meskipun umumnya dikonsumsi dalam makanan, tapi belum ada informasi cukup yang bisa dipakai untuk mengetahui apakah daun salam aman digunakan dalam jumlah besar atau dosis yang tepat sebagai obat.

    Penting untuk diketahui, produk alami juga tidak selalu aman dan ketentuan dosis merupakan menjadi hal yang penting.

    Jadi, sebelum menggunakannya pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk, atau konsultasikan dengan dokter kesehatan.

    Namun, penggunaan yang sedikit untuk memasak tentu tidak akan membahayakan tubuh. Jika ingin menggunakannya, detikers cukup menambahkan 1-2 lembar daun untuk menambah rasa dan aroma pada makanan.

    (khq/fds)