Produk: gula darah

  • Terminal Lebak Bulus prediksi puncak kenaikan penumpang 23 Desember

    Terminal Lebak Bulus prediksi puncak kenaikan penumpang 23 Desember

    Para sopir akan dicek gula darah, tensi darah, alkohol hingga tes urine

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan memprediksi puncak kenaikan penumpang terjadi pada Senin-Selasa (23-24 Desember) atau bertepatan dengan dimulainya libur anak sekolah menyambut Natal dan Tahun Baru 2025.

    “Puncaknya diprediksi tanggal 23-24 Desember,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Terminal Lebak Bulus Mochamad Iman Sapril saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Iman mengatakan rata-rata jumlah penumpang pada hari biasa di Terminal Lebak Bulus sebanyak 110 orang.

    Maka itu, pihaknya menyiapkan peningkatan layanan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang selama di perjalanan hingga sampai tujuan.

    Salah satunya menggandeng Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dan puskesmas untuk mengecek kesehatan sopir di posko yang tersedia di Terminal Lebak Bulus.

    “Semua sopir akan dicek gula darah, tensi darah, alkohol hingga tes urine,” ujarnya.

    Adapun hingga kini tidak ditemukan sopir yang menggunakan narkoba. Namun jika benar ditemukan maka akan dilaporkan ke Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan.

    “Jika ditemukan sopir positif narkoba, maka sopir dilarang membawa kendaraan dan langsung ditangani BNNK,” ujarnya.

    Terminal Lebak Bulus turut bersama Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Jagakarsa untuk melakukan uji laik jalan kendaraan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.

    Berdasarkan data, sebanyak 2.808 penumpang berangkat dari terminal di Jakarta Selatan tersebut pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

    Jumlah itu meningkat dibandingkan kondisi normal rata-rata 70 penumpang per hari.

    Penumpang yang berangkat dari Terminal Lebak Bulus didominasi tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    Sedangkan untuk kelaikan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), terdata sebanyak 38 kendaraan yang telah dilakukan pengecekan selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Dari jumlah itu, sebanyak 28 bus dinyatakan laik jalan dan 10 lainnya tidak laik jalan ringan.

    Kategori tidak laik jalan ringan merupakan bus-bus yang tidak lengkap fasilitas penunjang seperti tidak ada kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Manfaat Air Rebusan Serai dan Jahe, Salah Satunya Penurun Gula Darah

    Manfaat Air Rebusan Serai dan Jahe, Salah Satunya Penurun Gula Darah

    Jakarta, Beritasatu.com – Musim hujan saat ini sangat cocok untuk minum-minuman yang hangat, seperti air rebusan serai dan jahe. Selain menghangatkan, kedua herbal tersebut juga memiliki khasiat dan manfaat bagi kesehatan, salah satunya menurunkan kadar gula (diabetes).

    Serai merupakan tanaman yang sering digunakan untuk bahan penyedap dalam makanan dan minuman dengan kandungan antioksidan, antikanker, serta dimanfaatkan sebagai minyak esensial untuk aromaterapi.

    Sedangkan jahe adalah rempah yang banyak digunakan dan memiliki sejarah panjang dalam kuliner dan pengobatan dengan ciri khas rasanya yang pedas manis. Selain itu, jahe memiliki kandungan antioksidan, antiradang, antimikroba, dan bisa menurunkan kadar gula atau diabetes.

    Berikut ini manfaat air rebusan serai dan jahe, yang dikutip dari Live Strong, Kamis (19/12/2024).

    1. Meningkatkan kekebalan tubuh
    Mengonsumsi air rebusan serai dan jahe secara teratur dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Minuman ini kaya akan vitamin dan nutrisi penting yang membantu tubuh melawan infeksi.

    2. Membantu pencernaan
    Air rebusan serai dan jahe efektif untuk meredakan sakit perut dan gangguan pencernaan. Serai memiliki sifat karminatif yang membantu mengeluarkan gas dan meredakan kembung, sementara jahe dipercaya dapat mengatasi mual, muntah, dan diare.

    3. Mengurangi peradangan
    Serai dan jahe memiliki khasiat antiperadangan yang dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri akibat radang sendi.

    4. Meredakan nyeri otot
    Antioksidan yang terkandung dalam serai dan jahe membantu mengurangi nyeri otot. Minuman air rebusan dari kedua bahan ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk meredakan nyeri setelah berolahraga.

    5. Mengurangi stres dan kecemasan
    Air rebusan serai dan jahe memiliki sifat menenangkan yang dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Selain itu, antioksidan dalam serai dan jahe dapat melindungi otak dari kerusakan akibat stres.

    6. Melancarkan sirkulasi darah
    Senyawa yang terkandung dalam serai dapat memperlebar pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Senyawa dalam jahe juga mencegah pembekuan darah, yang membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko serangan jantung serta strok.

    7. Menurunkan kadar gula (diabetes)
    Penelitian menunjukkan jahe dapat membantu mengelola atau menurunkan kadar gula darah tinggi. Oleh karena itu, penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi air rebusan serai dan jahe.

    Dengan rutin mengonsumsi air rebusan serai dan jahe, Anda dapat merasakan berbagai manfaat kesehatan yang mendukung tubuh tetap sehat dan bugar.

  • Viral di TikTok Trik Masak Nasi untuk Cegah Kanker Usus Besar

    Viral di TikTok Trik Masak Nasi untuk Cegah Kanker Usus Besar

    Jakarta

    Seorang ibu-ibu juru masak asal Asia bernama Linda dengan akun TikTok @mamalindacooks membagikan trik sederhana mengonsumsi nasi untuk mencegah kanker usus besar. Hal ini karena trik ini mampu mengurangi karbohidrat dan kalori hingga 50 persen yang ada pada nasi.

    Trik sederhana tersebut hanya dengan cara membekukan nasi lalu memanaskannya kembali. Hal ini karena mendinginkan makanan dapat mengubah pati yang dapat dicerna tubuh menjadi pati resisten.

    Trik ini tentunya mendapatkan banyak atensi dari para pengguna TikTok.

    “Ini benar-benar bagus untuk persiapan makan,” tulis salah satu akun, dikutip detikcom Kamis (19/12/2024).

    “Benar, tapi untuk membuatnya lebih baik, masukkan minyak kelapa saat Anda memasak nasi, itu membuat Anda juga menurunkan berat badan dan rasanya enak,” tulis akun lain.

    Dikutip dari Times of India, salah seorang tenaga medis dr Karan Rangarajan membenarkan hal ini. Menurutnya trik sederhana ini, selain dapat mengurangi kalori tetapi juga menurunkan risiko kanker usus besar.

    Pati resisten dapat meningkatkan kesehatan usus dengan bertindak sebagai prebiotik, memberi makan bakteri usus yang menguntungkan. Ini juga membantu mengatur kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan membantu untuk manajemen berat badan dengan meningkatkan perasaan kenyang.

    “Hampir semua sisa makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, pasta, kentang, kacang-kacangan, gandum ketika Anda memasaknya lalu mendinginkannya atau membekukannya, lalu memanaskannya kembali secara ajaib akan mengandung lebih sedikit kalori,” kata dr Karan.

    Sebuah penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi nasi yang mengalami proses pendinginan menghasilkan peningkatan glukosa darah pasca-makan yang lebih rendah pada subjek pengidap diabetes tipe 1.

    Pati resisten tidak dapat dipecah oleh tubuh, tetapi bertindak sebagai prebiotik dan memberi makan flora usus, sehingga pencernaan menjadi lebih baik. Dokter Rajan mengatakan pati resisten dapat meningkatkan pergerakan usus dan jumlah tinja yang dapat mengurangi risiko kanker usus besar.

    Menurut dr Rajan, setiap nasi yang didinginkan dan dipanaskan kembali banyak pati yang menjadi resisten terhadap pencernaan di usus halus dan berpindah ke usus besar, tempat bakteri usus dapat memfermentasinya.

    “Sisa karbohidrat tersebut berubah menjadi serat, alias prebiotik. Mereka memberi makan spesies bakteri bermanfaat seperti bifidobacteria dan Lactobacillus,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • 9 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Mudah dan Aman

    9 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Mudah dan Aman

    Jakarta

    Gula darah dapat diturunkan dengan berbagai kegiatan sehari-hari. Hal ini sekaligus memudahkan seseorang untuk mengontrol kadar gula dalam darahnya.

    Dikutip dari WebMD, gula darah merupakan energi utama bagi tubuh. Namun, kadar gula yang terlalu tinggi secara kronis dapat menyebabkan diabetes, sehingga memicu masalah kesehatan serius.

    Mengetahui cara menurunkan gula darah tidak hanya penting bagi orang dengan diabetes, tetapi bagi siapa saja yang ingin menjaga kesehatan. Lantas, bagaimana caranya?

    Dikutip dari beberapa sumber, berikut beberapa cara menurunkan gula darah dengan mudah dan aman.

    Dikutip dari WebMD, dehidrasi dapat menyebabkan kadar air dalam darah turun dan membuat gula darah lebih pekat. Perubahan rasio gula terhadap air dalam darah ini akan menyebabkan kadar glukosa darah meningkat.

    Penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi membuat orang dengan diabetes lebih sulit mengelola gula darah mereka. Maka dari itu disarankan untuk rutin minum air putih, setidaknya enam hingga delapan gelas per hari.

    2. Berjalan-jalan setelah makan

    Gula darah secara alami akan naik selama 30-90 menit setelah makan. Salah satu cara yang terbukti menjaga lonjakan itu seminimal mungkin dengan berjalan-jalan setelah makan.

    Faktanya, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition, Metabolism, and Cardiovascular Diseases, menemukan bahwa berjalan kaki selama tiga menit setelah makan membantu mencegah kenaikan gula darah.

    3. Mengkonsumsi lebih banyak serat

    Serat adalah karbohidrat kompleks yang tidak diserap atau dipecah tubuh menjadi glukosa, sehingga tidak menyebabkan gula darah melonjak setelah makan. Selain itu, serat juga membantu melancarkan pencernaan, membuat kenyang lebih lama, melindungi jantung, dan mencegah kanker usus besar.

    Ada dua jenis serat, yakni serat yang larut dalam air dan serat yang tidak larut. Serat larut sangat ampuh dalam mengendalikan gula darah, jadi pilihlah beberapa makanan seperti:

    ApelAlpukatPisangKacang-kacanganGandumKacang polong

    4. Menjalani hidup aktif sepanjang hari

    Aktif sepanjang hari merupakan cara yang bagus untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Saat bangun tidur dan beraktivitas, tubuh akan menghasilkan energi dengan membakar gula yang telah disimpan di otot dan hati.

    Saat cadangan tersebut mulai menipis, tubuh membangunnya kembali dengan mengeluarkan gula dari darah. Semakin banyak berolahraga, semakin rendah kadar gula darah.

    Aktivitas harian yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah, seperti:

    Naik tanggaMenggunakan sepedaJalan di tempat sambil menonton acara TV favorit

    5. Mengelola stres

    Dikutip dari Healthline, stres dapat mempengaruhi kadar gula darah. Saat stres, tubuh mengeluarkan hormon yang disebut glukagon dan kortisol, menyebabkan kadar gula darah meningkat.

    Strategi manajemen stres yang dapat dilakukan, yakni:

    OlahragaMeditasiLatihan pernapasan dalamMenulis jurnalSeni dan kerajinanPsikoterapiMelakukan hobi

    6. Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas

    Kurang tidur juga meningkatkan kadar kortisol, yang berperan penting dalam manajemen gula darah. Tidur yang cukup berkaitan dengan kuantitas dan kualitas.

    Orang dewasa disarankan untuk tidur selama 7-8 jam dengan kualitas tinggi setiap malam. Untuk meningkatkan kualitas tidur, cobalah untuk:

    Mengikuti jadwal tidur yang konsistenMenghindari kafein dan alkohol sebelum tidurBeraktivitas fisik sepanjang hariMengurangi waktu menonton layar sebelum tidurMenjaga kamar tidur tetap sejuk dan nyamanMembatasi tidur siangMenggunakan wewangian yang menenangkan, seperti lavenderMenghindari bekerja atau belajar di kamar tidur jika memungkinkanMandi air hangat atau berendam sebelum tidurMencoba meditasi atau imajinasi terbimbing

    7. Menjaga berat badan

    Mempertahankan berat badan yang direkomendasikan dokter yang sesuai dengan usia dan tinggi badan, dapat mengurangi risiko diabetes dan meningkatkan kadar gula darah yang sehat.

    Penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan sebesar 5 persen dapat meningkatkan regulasi gula darah. Selain itu, dapat mengurangi kebutuhan akan obat diabetes.

    8. Beralih ke camilan yang lebih sehat

    Bagi yang suka ngemil, cobalah untuk memilih camilan yang lebih sehat. Mengkonsumsi camilan sehat di antara waktu makan dapat mengurangi risiko diabetes dan menghindari gula darah yang terlalu tinggi, atau terlalu rendah.

    9. Mengkonsumsi makanan kaya probiotik

    Probiotik adalah bakteri dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk peningkatan regulasi gula darah. Makanan kaya probiotik dapat menurunkan gula darah puasa, HbA1c, dan resistensi insulin pada penderita diabetes tipe 2.

    Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa peningkatan kadar gula darah lebih signifikan pada orang yang mengonsumsi beberapa jenis probiotik selama minimal 8 minggu. Makanan yang kaya probiotik meliputi makanan fermentasi, seperti:

    Yogurt, asalkan labelnya menyatakan mengandung kultur aktif hidupTempeKimchi

    (sao/naf)

  • Telemedisin bisa jadi solusi cegah penyakit ginjal bagi penderita DM

    Telemedisin bisa jadi solusi cegah penyakit ginjal bagi penderita DM

    Jakarta (ANTARA) – Ahli kesehatan dr. Ega Bonar Bastari menjelaskan telemedisin atau pemeriksaan kesehatan jarak jauh bisa menjadi salah satu solusi untuk mencegah penderita diabetes melitus (DM) terkena penyakit ginjal kronis.

    “Jurnal Cardiorenal Medicine menyebut 40-50 persen pasien gagal jantung mengalami penyakit ginjal kronis serta 40 persen penderita diabetes melitus mengalami penyakit serupa,” kata Ega yang juga VP of Medical Operations PT Good Doctor Technology dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, sangat penting bagi pasien gagal jantung dan DM melakukan skrining kesehatan berkala untuk mencegah terkena ginjal kronis.

    Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi penyakit ginjal kronis berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur lebih dari sama dengan 15 tahun adalah 0,18 persen.

    Selanjutnya intervensi lebih awal sehingga dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit tersebut.

    “Beban penyakit ini akan bertambah besar seiring dengan peningkatan stadium dan komorbiditas dengan diabetes dan gagal jantung,” katanya.

    Esra menjelaskan pengelolaan penyakit ini sejak awal yang meliputi diagnosis hingga pengobatan termasuk modifikasi gaya hidup sehat sudah sangat krusial untuk dilakukan.

    Penelitian terhadap responden pasien DM juga memperlihatkan kelompok yang menggunakan aplikasi sebagai pengobatan (telemedisin) bisa menurunkan kadar gula darah pada tiga bulan pemantauan.

    Pewarta: Ganet Dirgantara
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kualitas Tidur Buruk Jadi Indikasi Hormon Stres Meningkat

    Kualitas Tidur Buruk Jadi Indikasi Hormon Stres Meningkat

    Jakarta, Beritasatu.com – Tidur yang buruk atau tidak nyenyak dapat menjadi indikator adanya masalah kesehatan yang lebih mendalam, seperti peningkatan kadar hormon stres.

    Seorang praktisi holistik bersertifikat dari Massachusetts, dr Mary Beth Ayer menjelaskan, ada sepuluh gejala yang bisa mengindikasikan kadar kortisol atau hormon stres yang tinggi.

    “Pola tidur kita bisa memberikan petunjuk penting mengenai hormon stres. Tidur sangat krusial, dan saya paham betul betapa menyebalkannya bangun tidur, tetapi masih merasa lelah,” ujar dr Ayer dikutip dari Medical Daily, pada Rabu (18/12/2024).

    Berikut ini adalah gejala-gejala yang perlu diperhatikan menurut dr Ayer terkait dengan kualitas tidur yang buruk:

    1. Sering terbangun antara jam 3-4 pagi.
    2. Mengalami mimpi yang sangat hidup dan penuh tekanan.
    3. Bangun tidur dalam keadaan berkeringat.
    4. Pikiran yang cepat bergerak sebelum tidur.
    5. Nyeri pada bahu, leher, atau pergelangan tangan saat bangun.
    6. Merasa lelah sepanjang hari namun terjaga saat malam hari.
    7. Gelisah dan sering berguling-guling saat tidur.
    8. Menggertakkan gigi saat tidur.
    9. Merasa kepanasan ketika tidur.
    10. Merasa sangat lelah saat bangun tidur.

    Apabila seseorang mengalami tiga atau lebih gejala yang berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk, dr Ayer menyarankan untuk memeriksa kadar hormon dan mencari cara untuk menyeimbangkan kortisol.

    “Salah satu tips saya adalah mengonsumsi protein, lemak, dan karbohidrat dalam waktu satu jam sebelum tidur. Contohnya, yogurt, selai kacang, dan pisang,” jelas dr Ayer.

    Kortisol adalah hormon yang berperan penting dalam banyak fungsi tubuh, termasuk pengaturan gula darah, pengurangan peradangan, metabolisme, dan pembentukan memori.

    Namun, kadar kortisol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan sindrom cushing.

    Selain gangguan tidur, tingginya kadar kortisol juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, jerawat, gula darah dan tekanan darah tinggi, kelemahan otot, serta osteoporosis atau tulang rapuh.

    Kadar kortisol yang tinggi juga dapat memicu munculnya timbunan lemak di punggung atas, wajah yang membulat, dan stretch mark berwarna merah muda atau ungu di kulit.

    Mengubah gaya hidup secara sederhana dapat membantu menurunkan kadar kortisol. Tidur yang cukup, olahraga teratur, dan pola makan yang sehat bisa mengurangi stres.

    Mengelola stres dengan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, juga terbukti efektif untuk menurunkan kadar kortisol.

    Apabila tingginya kadar kortisol disebabkan oleh penggunaan obat glukokortikoid (obat anti-inflamasi) dalam jangka panjang, dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk mengurangi dosis atau menghentikannya secara bertahap.

    Selain kualitas tidur yang burul, dalam beberapa kasus kadar kortisol yang tinggi dapat disebabkan oleh tumor di kelenjar pituitari yang memerlukan tindakan seperti operasi, terapi radiasi, atau pengobatan khusus.
     

  • Cegah Stroke Tanpa Nyeri dengan Skrining USG Karotis di Mayapada Hospital

    Cegah Stroke Tanpa Nyeri dengan Skrining USG Karotis di Mayapada Hospital

    Jakarta

    Mencegah stroke lebih baik daripada mengobati, terutama bagi mereka dengan risiko tinggi seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat keluarga. Skrining rutin melalui USG Karotis dan Trans Kranial penting untuk mendeteksi penyempitan arteri sejak dini sebelum stroke menyerang.

    Pada umumnya, skrining stroke mencakup pemeriksaan laboratorium yang meliputi analisis gula darah, kadar kolesterol, lemak dalam darah, dan fungsi ginjal. Pemeriksaan-pemeriksaan ini membantu dalam mengidentifikasi faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke.

    Dr. dr. Cep Juli, Sp.N (K), Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurovaskular Neurotrauma di Mayapada Hospital Bandung menjelaskan USG Karotis adalah pemeriksaan non-invasif yang menggunakan gelombang suara untuk memeriksa aliran darah dan ketebalan dinding arteri karotis, mendeteksi penyempitan atau sumbatan akibat plak.

    “Pemeriksaan ini aman, jadi kita tidak perlu takut untuk melakukan USG Karotis karena ini bisa membantu kita terhindar dari stroke,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2024).

    Penyumbatan atau penyempitan arteri karotis biasanya disebabkan oleh penumpukan plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lainnya dalam aliran darah. Kondisi ini dapat menghambat peredaran darah dan menyebabkan stroke iskemik.

    Sering kali, gangguan arteri karotis tidak menimbulkan gejala, sehingga pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah lebih awal dan menurunkan risiko stroke melalui penanganan yang cepat.

    Dokter Tri Wahyudi, Sp.S, FINS, FINA, Dokter Spesialis Neurologi Fellow Neurointervensi di Mayapada Hospital Tangerang menjelaskan USG Karotis disarankan untuk pasien dengan risiko tinggi seperti riwayat stroke ringan (TIA), hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau riwayat keluarga dengan stroke atau penyakit jantung.

    “Pemeriksaan ini juga dianjurkan jika ada pengerasan arteri atau bunyi abnormal pada arteri karotis,” tambahnya.

    USG Karotis, lanjut Dokter Tri Wahyudi, dilakukan dengan menempelkan transduser USG di kedua sisi leher secara bergantian. Gelombang suara yang dipancarkan alat ini diterjemahkan menjadi gambar di monitor. Proses ini berlangsung sekitar 30 menit dan tidak menimbulkan rasa nyeri.

    Mirip dengan USG Karotis, USG Trans Kranial merupakan metode non-invasif yang menggunakan gelombang suara untuk menilai ketebalan dinding arteri, mendeteksi penyempitan atau sumbatan, dan mengukur aliran darah di sirkulus Willis untuk mencegah kerusakan otak akibat penyumbatan.

    Dokter Silvester Christanto, Sp.S, Dokter Spesialis Neurologi di Mayapada Hospital Kuningan, mengatakan USG Trans Kranial dilakukan dengan menempatkan transducer di belakang kepala, pelipis, dan kelopak mata selama 30-60 menit tanpa rasa nyeri.

    Pemeriksaan ini dianjurkan untuk pasien dengan riwayat stroke, migrain, perdarahan subarachnoid, aneurisma, penyempitan pembuluh darah otak, tekanan tinggi di rongga otak, anemia sel sabit, dan gangguan dinding jantung pada anak.

    “USG Trans Kranial juga dapat dilakukan bagi pasien diabetes, hipertensi, perokok, penyakit jantung koroner, kolesterol tinggi, dan obesitas,” jelasnya.

    Kedua pemeriksaan tersebut memungkinkan deteksi dan penanganan gangguan arteri di otak dan karotis. Untuk kasus ringan hingga sedang, perubahan gaya hidup dan obat-obatan dapat digunakan untuk mengontrol tekanan darah dan kolesterol. Sedangkan pada kasus berat, tindakan bedah mungkin diperlukan.

    Pemeriksaan rutin USG Karotis atau Trans Kranial untuk mencegah stroke bisa dilakukan di rumah sakit dengan layanan neurologis terpadu, seperti Tahir Neuroscience Center di Mayapada Hospital. Pusat ini didukung oleh tim dokter multidisiplin, fasilitas unggul, dan alat medis terkini untuk deteksi dini, diagnosis, intervensi, bedah saraf, dan rehabilitasi.

    Tahir Neuroscience Center di Mayapada Hospital memiliki layanan Stroke Emergency 24 jam dengan protokol ‘door to needle’ kurang dari 60 menit untuk pasien stroke sumbatan. Layanan ini dapat diakses melalui fitur Emergency Call di aplikasi MyCare.

    Pusat ini juga berpengalaman menangani kasus kompleks seperti operasi tumor kepala dan tulang belakang minimal invasif, Trigeminal Neuralgia, Deep Brain Stimulation untuk Parkinson, dan operasi tumor tulang belakang.

    Melalui aplikasi MyCare, Anda dapat dengan mudah menjadwalkan skrining rutin atau konsultasi dengan dokter spesialis saraf untuk pencegahan stroke tanpa perlu antre. Selain untuk booking layanan rumah sakit, MyCare juga memiliki fitur Personal Health yang memantau aktivitas fisik dan kesehatan, serta Health Article & Tips yang menyajikan artikel edukasi dari dokter.

    Unduh MyCare di Google Play atau App Store dan dapatkan reward berupa poin untuk potongan harga layanan kesehatan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (akn/ega)

  • Inilah 5 Obat Alami dari Buah-buahan yang Ada di Sekitar Kita

    Inilah 5 Obat Alami dari Buah-buahan yang Ada di Sekitar Kita

    3. Sirsak

    Khasiat sirsak salah satunya adalah memiliki kandungan sifat anti kanker. Dalam penelitian di laboratorium, ekstrak sirsak yang kaya antioksidan dapat membunuh beberapa jenis sel kanker hati dan sel kanker payudara yang kebal terhadap obat kemoterapi tertentu. Ekstrak sirsak juga terpantau dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pankreas dan prostat.

    4. Timun

    Mentimun dikenal memiliki kemampuan istimewa dalam membantu mengatur kadar gula darah melalui beberapa mekanisme. Indeks glikemik yang rendah memastikan buah ini tidak akan meningkatkan kadar gula darah secara drastis.

    Kandungan cucurbitacin dalam mentimun berperan penting dalam mengelola pelepasan insulin dan metabolisme glikogen hati, hormon kunci dalam pemrosesan gula darah. Serat yang terkandung di dalamnya tidak hanya membantu mencegah diabetes tipe 2, tetapi juga berkontribusi dalam manajemen kadar gula. Sebagai tambahan, kandungan kalium tinggi dalam mentimun memiliki manfaat tambahan dalam menurunkan tekanan darah.

    5. Pisang

    Pisang merupakan sumber energi alami yang sangat efektif berkat kandungan karbohidrat yang melimpah. Sebuah pisang berukuran sedang mengandung sekitar 27 gram karbohidrat yang akan dipecah menjadi glukosa, sumber energi utama untuk aktivitas tubuh.

    Gula alami dalam pisang memberikan tambahan energi yang cepat diserap. Bahkan jus pisang dapat menjadi minuman penambah energi yang praktis. Di luar fungsi energinya, pisang juga mengandung kalium dan magnesium yang berperan sebagai elektrolit penting, membantu mengurangi kram dan nyeri otot setelah melakukan aktivitas olahraga.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Buah Salak Bisa Membantu Mengobati Penyakit Apa Saja?

    Buah Salak Bisa Membantu Mengobati Penyakit Apa Saja?

    Jakarta, Beritasatu.com – Buah salak, yang sering dijadikan camilan lezat, ternyata memiliki beragam manfaat kesehatan dan bisa mengobati jenis penyakit tertentu yang tidak banyak diketahui orang.

    Dengan kandungan nutrisi yang meliputi serat, antioksidan, dan vitamin C, buah ini dipercaya dapat membantu mengatasi berbagai gangguan kesehatan, mulai dari masalah pencernaan hingga menjaga kadar gula darah.

    Salak, yang termasuk dalam keluarga Arecaceae atau Palmae, berasal dari Indonesia dan Malaysia. Buahnya yang bergerombol di pangkal pohon memiliki kulit bersisik berwarna merah, yang memberi nama lain pada buah ini, yaitu buah ular.

    Selain itu, salak juga terkenal rendah kalori dengan kandungan karbohidrat yang baik dan hanya mengandung 4% lemak. Hal ini menjadikannya camilan yang sehat dengan dampak kalori yang rendah.

    Berikut ini jenis penyakit yang dapat diobati dengan salak.

    1. Masalah pencernaan
    Salak mengandung serat yang tinggi, yang sangat penting untuk menjaga kelancaran proses pencernaan. Serat membantu memperlancar buang air besar, sehingga dapat mengatasi sembelit atau konstipasi. Selain itu, serat dalam salak juga dapat membantu mengurangi kembung dan perut kembung.

    Beberapa penelitian menunjukkan salak memiliki sifat astringen yang dapat meredakan diare. Sebagai makanan alami, salak memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan, membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus, dan mendukung proses pencernaan yang sehat.

    2. Diabetes
    Salak mengandung senyawa polifenol yang dapat bermanfaat bagi penderita diabetes. Polifenol memiliki sifat antioksidan yang membantu mengatur kadar gula darah dan memperbaiki profil lipid. Penelitian yang dilakukan pada hewan oleh Asian Pacific Journal of Tropical Medicine menunjukkan salak, terutama yang diolah dalam cuka, dapat menurunkan kadar glukosa darah, yang sangat berguna bagi penderita diabetes.

    Kadar gula darah yang stabil dapat mengurangi risiko komplikasi diabetes, seperti kerusakan ginjal, gangguan mata, dan masalah kardiovaskular. Kandungan serat dalam salak juga dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, yang membantu mencegah lonjakan gula darah yang berbahaya.

    3. Mag
    Secara tradisional, salak telah digunakan oleh masyarakat di Asia untuk meredakan sakit mag dan gangguan lambung lainnya. Salak mengandung zat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan di lapisan lambung.

    Kandungan tanin yang ada dalam salak memiliki efek astringen yang dapat mengurangi iritasi pada lambung, mengurangi rasa nyeri, dan mempercepat penyembuhan. Bagi orang yang sering mengalami gangguan pencernaan seperti sakit mag atau gastritis, mengonsumsi salak dapat membantu meredakan gejalanya.

    4. Kesehatan Jantung
    Salah satu manfaat utama dari salak adalah kemampuannya untuk mendukung kesehatan jantung. Salak mengandung kalium yang tinggi, yang memainkan peran penting dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi ketegangan pada dinding arteri, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

    Dengan demikian, salak dapat berfungsi sebagai pencegah hipertensi (tekanan darah tinggi), yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Selain itu, kandungan antioksidan dalam salak membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak pembuluh darah, menjaga pembuluh darah tetap sehat, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

    5. Perlindungan penglihatan
    Salah satu manfaat salak yang sering dilupakan adalah kemampuannya dalam mendukung kesehatan mata. Salak mengandung beta karoten, yang merupakan bentuk provitamin A.

    Beta karoten memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mata, terutama untuk mencegah masalah penglihatan yang berhubungan dengan penuaan, seperti degenerasi makula dan katarak. Mengonsumsi salak secara teratur dapat membantu menjaga ketajaman penglihatan, mengurangi risiko kebutaan terkait usia, dan menjaga kesehatan retina mata.

    6. Penurunan berat badan
    Salak juga merupakan pilihan makanan yang baik untuk orang yang ingin menurunkan berat badan. Kandungan serat yang tinggi dalam salak membantu meningkatkan rasa kenyang, sehingga dapat mengurangi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.

    Salak juga memiliki kalori yang relatif rendah, sehingga menjadi camilan yang ideal bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Serat dalam salak juga memperlancar proses pencernaan dan mencegah masalah perut seperti sembelit dan kembung. Karena serat membantu mengatur metabolisme, salak menjadi buah yang sangat baik untuk membantu dalam penurunan berat badan.

    7. Melawan infeksi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh
    Selain vitamin C, salak juga mengandung senyawa bioaktif lainnya seperti flavonoid dan polifenol yang memiliki efek antibakteri dan antivirus. Senyawa-senyawa ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, melawan infeksi, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

    Dengan meningkatkan kekebalan tubuh, salak dapat membantu tubuh dalam melawan berbagai infeksi, baik itu infeksi saluran pernapasan maupun infeksi lainnya.

    8. Mencegah penuaan dini
    Kandungan antioksidan dalam salak, terutama polifenol, beta karoten, dan vitamin C, berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan mempercepat proses penuaan.

    Antioksidan ini membantu memperlambat proses penuaan dengan melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari, polusi, dan stres oksidatif. Oleh karena itu, salak tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, segar, dan terhindar dari tanda-tanda penuaan dini.

    Dengan beragam manfaat kesehatan ini, salak merupakan buah yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengatasi berbagai jenis penyakit tertentu. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, sebaiknya konsumsi salak secara teratur sebagai bagian dari diet sehat yang seimbang.

  • Daftar 5 Minuman Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Termasuk Air Putih

    Daftar 5 Minuman Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Termasuk Air Putih

    Jakarta

    Kadar gula darah tinggi atau disebut dengan hiperglikemia merupakan kondisi saat kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Kada gula darah yang normal bagi orang dewasa adalah 70-140 mg/dl.

    Hiperglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk asupan yang dikonsumsi oleh tubuh. Nyatanya, tidak hanya makanan yang dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh, namun minuman yang dikonsumsi juga dapat memengaruhinya.

    Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui berbagai minuman yang aman dikonsumsi untuk membantu menurunkan kadar gula darah, khususnya bagi mereka yang mengidap penyakit diabetes. Dikutip dari Eating Well, berikut adalah daftarnya.

    1. Air Putih

    Air putih atau air mineral dapat memberikan sesuatu yang penting untuk mengendalikan gula darah, yakni menghidrasi tubuh.

    Minum air putih dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang 6 persen lebih rendah, menurut tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2021 dalam Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews.

    Menariknya, air meningkatkan volume darah, yang mendorong pelepasan asam amino yang memengaruhi regulasi gula darah.

    Hubungan tersebut bahkan lebih kuat ketika orang beralih dari minum minuman manis bergula (seperti soda) ke air putih, karena air putih mengurangi asupan gula dan kalori, membantu seseorang mempertahankan berat badan yang sehat, yang juga membantu mengendalikan gula darah.

    2. Kopi

    Penelitian menunjukkan bahwa minum kopi secara rutin dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah, menurut penelitian tahun 2019 dalam jurnal Nutrients.

    Senyawa tanaman yang disebut fitokimia dalam kopi dapat mendukung kesehatan sel-sel di hati dan pankreas, yang melindungi terhadap perkembangan perlemakan hati dan menjaga fungsi insulin (pengatur utama gula darah).

    3. Teh Hijau

    Mengonsumsi teh hijau telah terbukti menurunkan kadar glukosa darah puasa, menurut penelitian dalam Nutrition & Metabolism.

    Katekin dalam teh dapat menghalangi sebagian penyerapan karbohidrat selama proses pencernaan, juga dapat meningkatkan metabolisme glukosa, dan dapat mengurangi stres oksidatif, yang semuanya dapat membantu menurunkan gula darah Anda.

    4. Susu

    Protein dalam susu sapi ternyata dapat membantu menurunkan respons glukosa darah setelah makan pada orang yang menderita diabetes dan mereka yang tidak, menurut tinjauan tahun 2018 dalam Diabetes/Metabolism Research and Reviews.

    Protein ini, termasuk kasein dan whey, memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons insulin, sehingga memiliki efek positif terhadap kadar gula darah.

    Asosiasi Diabetes Amerika merekomendasikan untuk memilih susu tanpa lemak atau rendah lemak (yang dapat mengendalikan lemak jenuh).

    5. Jus Tomat

    Dalam uji coba terkontrol acak kecil yang diterbitkan pada tahun 2020 di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition yang mengevaluasi 25 wanita sehat, mereka yang minum sekitar 7 ons jus tomat 30 menit sebelum makan sarapan kaya karbohidrat mengalami kadar gula darah yang lebih rendah setelah makan dibandingkan dengan yang minum air sebelum makan. Ini terjadi meskipun jus tomat menambahkan kalori ekstra.

    Serat dalam tomat dapat membantu memperlambat pencernaan, sehingga memperlambat kenaikan gula darah yang terjadi setelah makan.

    (suc/suc)