Produk: gula darah

  • Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Rutin Minum Cuka Apel, Efeknya Tak Terduga

    Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Rutin Minum Cuka Apel, Efeknya Tak Terduga

    Jakarta

    Cuka apel telah lama dikenal sebagai salah satu bahan alami yang menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Cuka apel sendiri merupakan hasil pengolahan fermentasi sari apel, dan mengandung asam asetat, enzim, dan probiotik.

    Dikutip dari Healthline dan WebMD cuka apel telah digunakan oleh manusia selama berabad-abad silam untuk masakan dan pengobatan alami. Namun, harus tetap memerhatikan terkait jumlah konsumsi harian cuka apel.

    Berikut adalah sederet manfaat mengonsumsi cuka apel.

    Satu studi kecil melaporkan bahwa cuka apel dapat menurunkan kadar kolesterol total. Cuka apel juga diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol baik high-density lipoprotein (HDL) dan menurunkan trigliserida (lemak dalam darah).

    Cuka apel dapat membantu untuk mengobati diabetes tipe 2 yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi dalam tubuh yang disebabkan oleh resistensi insulin atau ketidakmampuan untuk memproduksi insulin.

    Sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi cuka apel berkaitan dengan efek yang menguntungkan pada stres oksidatif dan indeks glikemik bagi individu yang mengidap diabetes dan dislipidemia. Tak hanya itu, tinjauan uji klinis pada tahun 2021 menunjukkan bahwa mengonsumsi cuka apel bermanfaat bagi status glikemik orang dewasa.

    Satu penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 1-2 sendok makan cuka sari apel sehari membantu orang yang menjalani diet rendah kalori untuk menurunkan beberapa kilogram berat badan. Namun, penelitian ini berskala kecil dan jangka pendek, dengan melibatkan 39 orang selama 12 minggu.

    Asam asetat pada cuka apel disebut dapat mempercepat metabolisme, namun masih diperlukan data lebih lanjut terkait ini. Mungkin asam asetat membuat mereka mual, yang menyebabkan mereka makan lebih sedikit.

    4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi cuka apel dapat membantu untuk meningkatkan kesehatan jantung. Sebuah ulasan tahun 2020 menunjukkan bahwa cuka apel berpotensi untuk memberikan manfaat bagi kadar lipoprotein densitas tinggi, lipoprotein densitas rendah, trigliserida, dan kolesterol total dalam tubuh.

    Sebuah ulasan penelitian lainnya pada tahun 2021 juga menunjukkan bahwa cuka apel dapat bermanfaat untuk membantu mengelola kadar kolesterol total dalam tubuh.

    5. Meningkatkan Kesehatan Kulit

    Cuka apel banyak digunakan sebagai obat untuk eksim dan kulit kering. Kulit secara alami mengandung sedikit asam. Namun, kemungkinan kadarnya berkurang ketika seseorang mengidap eksim.

    Oleh sebab itu, penggunaan cuka apel yang diencerkan secara topikal dapat membantu untuk menyeimbangkan pH alami kulit, sehingga dapat meningkatkan lapisan pelindung kulit. Namun, riset lain juga menunjukkan bahwa cuka apel dapat mengiritasi kulit sebagian orang.

    (dpy/kna)

  • Kondisi Tubuh yang Tidak Dianjurkan Makan Durian: Berikut Pembahasan Lengkapnya

    Kondisi Tubuh yang Tidak Dianjurkan Makan Durian: Berikut Pembahasan Lengkapnya

    YOGYAKARTA – Durian, buah dengan aroma khas dan rasa yang manis legit, adalah favorit banyak orang. Namun, di balik kenikmatannya, ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang perlu menghindari atau membatasi konsumsi durian. Artikel ini akan membahas kondisi tubuh yang tidak dianjurkan makan durian beserta alasan medis di baliknya agar Anda tetap dapat menjaga kesehatan sambil menikmati makanan favorit.

    Kandungan Gizi dan Efek Durian pada Tubuh

    Durian kaya akan nutrisi, seperti serat, vitamin C, vitamin B, kalium, dan antioksidan. Namun, buah ini juga mengandung gula dan lemak yang cukup tinggi. Dalam jumlah berlebihan, durian dapat memberikan dampak negatif pada tubuh, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

    Penderita Diabetes

    Durian mengandung gula alami yang tinggi, seperti fruktosa dan glukosa. Konsumsi durian dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Penderita diabetes harus membatasi asupan gula untuk menjaga kadar glukosa tetap stabil. Oleh karena itu, durian sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah sangat terbatas.

    Tips untuk Penderita Diabetes:

    Jika ingin mencicipi durian, pilih porsi kecil (tidak lebih dari dua biji) dan hindari mencampurnya dengan makanan manis lainnya.

    Orang dengan Tekanan Darah Tinggi

    Banyak yang percaya bahwa durian dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena kandungan kalorinya yang tinggi. Meskipun penelitian mengenai hubungan langsung antara durian dan hipertensi masih terbatas, konsumsi durian yang berlebihan dapat meningkatkan beban metabolisme tubuh dan memperburuk kondisi hipertensi. Oleh karena itu, penderita tekanan darah tinggi termasuk dalam kondisi tubuh yang tidak dianjurkan makan durian secara berlebihan.

    Tips untuk Penderita Hipertensi:

    Jika Anda tetap ingin makan durian, batasi porsinya dan hindari mengonsumsi makanan tinggi garam atau lemak bersamaan dengan durian.

    Penderita Penyakit Jantung

    Durian mengandung lemak dan kalori yang cukup tinggi, yang dapat membebani sistem kardiovaskular jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Penderita penyakit jantung perlu mengontrol asupan lemak jenuh untuk menjaga kesehatan jantungnya.

    Alternatif yang Sehat:

    Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui jumlah aman durian yang boleh dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

    Orang yang Mengalami Masalah Pencernaan

    Durian memiliki kandungan serat yang tinggi, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, justru bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan diare. Orang dengan gangguan lambung, seperti gastritis atau sindrom iritasi usus, juga perlu berhati-hati.

    Tips untuk Pencernaan yang Sehat:

    Makan durian dalam porsi kecil dan hindari mencampurnya dengan minuman beralkohol, karena kombinasi ini dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan.

    Ibu Hamil dengan Kondisi Tertentu

    Meskipun durian mengandung nutrisi yang bermanfaat, ibu hamil dengan risiko diabetes gestasional atau tekanan darah tinggi sebaiknya membatasi konsumsi durian. Kalori tinggi dalam durian dapat memperburuk kondisi tersebut.

    Tips untuk Ibu Hamil:

    Konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan durian dalam menu makanan harian Anda.

    Durian memang lezat, tetapi tidak semua orang dapat menikmatinya tanpa risiko kesehatan. Bagi mereka yang memiliki kondisi seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, gangguan pencernaan, atau ibu hamil dengan kondisi tertentu, sebaiknya memperhatikan porsi atau bahkan menghindari buah ini. Mengenali kondisi tubuh yang tidak dianjurkan makan durian adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan Anda. Dengan bijak memilih jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, Anda tetap dapat menikmati hidup dengan sehat dan bahagia.

    Selain itu kalian juga perlu mengetahui Batas Aman Mengonsumsi Buah Durian agar Aman bagi Kesehatan

    Jadi setelah mengetahui kondisi tubuh yang tidak dianjurkan makan durian, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Khasiat Buah Manggis Bagi Kesehatan Tubuh, Termasuk Bikin Usus Sehat-Cegah Sembelit

    Khasiat Buah Manggis Bagi Kesehatan Tubuh, Termasuk Bikin Usus Sehat-Cegah Sembelit

    Jakarta

    Buah manggis biasanya tumbuh di daerah beriklim tropis. Buah ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional karena khasiatnya yang luar biasa.

    Manggis kaya akan antioksidan dan vitamin, yang dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh, melawan peradangan, dan melindungi dari penyakit seperti kanker. Buah ini juga merupakan sumber serat yang baik dan telah terbukti memberikan beberapa manfaat kesehatan lainnya, seperti kesehatan usus yang lebih baik dan menurunkan gula darah.

    Dikutip dari Medicenet, berikut sederet manfaatnya.

    1. Rendah kalori

    Buah manggis memiliki rendah kalori dan lemak, sehingga baik bagi mereka yang ingin menurunkan atau menjaga berat badan. Meskipun rendah kalori, buah ini mengandung banyak nutrisi penting, seperti protein, mangan, tembaga, magnesium, dan serat.

    Satu cangkir (196 gram) buah manggis mengandung 143 kalori. Buah ini memiliki nutrisi berikut:

    35 gram karbohidrat3,5 gram serat1,14 gram lemak0,804 gram protein23,5 miligram kalsium0,2 miligram mangan5,68 miligram Vitamin C25,5 miligram magnesium

    Mineral dan vitamin ini sangat penting untuk menjaga kesehatan. Misalnya, Vitamin C adalah antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, sedangkan vitamin B diperlukan untuk metabolisme energi.

    2. Kaya akan serat

    Serat membantu mengatur pergerakan usus dan bisa membuat rasa kenyang lebih lama setelah makan. Serat juga bermanfaat bagi kesehatan jantung, karena dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

    Satu cangkir manggis mengandung 3,5 gram serat. Karena kebanyakan orang tidak memiliki cukup serat dalam makanannya, mengonsumsi manggis dapat menjadi cara yang sangat baik untuk meningkatkan asupan seratnya.

    3. Kaya antioksidan

    Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul dengan jumlah elektron yang tidak seimbang dan dapat merusak sel, menyebabkan peradangan.

    Tubuh memproduksi sejumlah antioksidan, dan beberapa lainnya ditemukan dalam makanan. Vitamin C, vitamin E , dan folat adalah contoh antioksidan. Manggis mengandung folat dan Vitamin C, dua antioksidan penting.

    Buah ini juga mengandung xanthone. Senyawa antioksidan tanaman ini telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung, serta diyakini dapat melawan sel kanker.

    4. Meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh

    Sebuah studi selama 30 hari mengungkapkan 59 peserta yang mengonsumsi suplemen manggis memiliki sel imun yang lebih sehat daripada kelompok lain yang mengonsumsi plasebo.

    Sistem kekebalan tubuh membutuhkan banyak nutrisi agar dapat berfungsi dengan baik. Manggis mengandung berbagai nutrisi yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Nutrisi tersebut meliputi Vitamin B, Vitamin C, dan mineral.

    5. Mengontrol kadar gula darah

    Kadar gula darah yang tidak teratur dapat menyebabkan penyakit serius seperti diabetes. Manggis dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mencegah komplikasi ini.

    Sebuah studi selama 26 minggu menunjukkan bahwa wanita obesitas yang mengonsumsi suplemen manggis sebanyak 400 miligram mengalami penurunan resistensi insulin (faktor risiko diabetes) dibandingkan kelompok kontrol yang tidak mengonsumsi suplemen manggis. Efek tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh adanya serat dan xanthone dalam manggis.

    Nutrisi ini telah terbukti meningkatkan kontrol gula darah dan menstabilkan kadar gula.

    6. Meningkatkan kesehatan kulit

    Kesehatan kulit sangat penting untuk menjaga penampilan awet muda dan mencegah masalah kulit yang serius. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diberi suplemen manggis menunjukkan efek perlindungan terhadap radiasi UVB (ultraviolet-B). Sinar UVB adalah penyebab utama kulit terbakar dan juga dikaitkan dengan kanker kulit .

    Sifat antiperadangan dan antioksidan pada manggis kemungkinan bertanggung jawab atas efek perlindungan kulitnya.

    7. Meningkatkan kesehatan pencernaan

    Karena manggis kaya akan serat, buah ini dapat meningkatkan keteraturan dan membantu mencegah sembelit . Selain itu, efek prebiotik dari serat manggis juga dapat meningkatkan kesehatan usus dengan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik.

    (sao/suc)

  • Benarkah Makan Buah Durian Bikin Gula Darah Naik? Begini Faktanya

    Benarkah Makan Buah Durian Bikin Gula Darah Naik? Begini Faktanya

    Jakarta

    Durian atau yang dijuluki sebagai ‘Raja Buah’ terkenal memiliki rasa yang manis, sehingga membuat buah ini memiliki banyak penggemar. Terkait rasa manis pada durian, benarkah buah ini dapat membuat lonjakan drastis pada gula darah seseorang?

    Sebagai informasi, untuk mengetahui pengaruh makanan terhadap kadar gula dalam tubuh, umumnya mengacu pada indeks glikemik (GI). Ini merupakan sebuah sistem yang memberikan skor suatu makanan terhadap kenaikan gula darah.

    Dikutip dari Healthline, durian memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan buah-buahan tropis lainnya, yang berarti kadar gula darahnya tidak terlalu tinggi. Meskipun begitu, mengontrol jumlah konsumsi durian harus dilakukan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.

    Durian diketahui kaya akan nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin C, vitamin B6, kalium, folar, dan lainnya. Selain itu, buah ini juga merupakan sumber senyawa antioksidan dan anti peradangan yang sangat baik.

    Dengan kandungan nutrisi yang terbilang cukup lengkap, tak ayal bahwa durian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut manfaat-manfaat yang bisa didapatkan dari mengonsumsi durian.

    1. Menyehatkan Jantung

    Kandungan serat yang tinggi di buah durian dapat melindungi tubuh dari masalah kesehatan sistem kardiovaskular. Selain serat, buah ini juga mengandung lemak tak jenuh tunggal yang dipercaya sehat bagi jantung karena dapat mengontrol kadar kolesterol.

    Durian juga menyediakan nutrisi penting lain untuk kesehatan jantung, seperti magnesium dan kalium, yang membantu memfasilitasi kontrol tekanan darah. Buah ini juga merupakan sumber folat yang baik, untuk mengatur kadar asam amino yang disebut homosistein.

    2. Mengontrol Berat Badan

    Kandungan serat dalam buah durian dapat mendukung upaya penurunan dan pengelolaan berat badan. Serat dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama setelah makan, dan ini dapat membantu mempertahankan berat badan yang ideal.

    3. Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat dalam durian dapat membantu melancarkan sistem pencernaan dengan melindunginya dari sembelit, mendukung kesehatan usus, dan memicu bakteri probiotik untuk melepaskan senyawa bernama short-chain fatty acids (SCFAs).

    Senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan usus, memperkuat lapisan usus, dan melindungi dari penyakit pencernaan seperti kanker usus besar.

    4. Melindungi dari Penyakit Tertentu

    Durian dikenal sebagai makanan yang tinggi antioksidan dan senyawa anti-peradangan, sehingga dapat membantu tubuh untuk menangkal beberapa penyakit tertentu.

    Kandungan vitamin C pada durian dapat membantu melindungi tubuh melawan beberapa penyakit umum, termasuk kanker dan masalah pada jantung. Kandungan flavonoid dan karotenoid dalam durian juga dapat melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.

    5. Menyehatkan Otak

    Makanan yang kaya akan vitamin C seperti durian diketahui dapat bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah mampu menyehatkan fungsi otak. Bahkan, hal ini telah dibuktikan lewat sebuah studi.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 80 orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa orang dengan kadar vitamin C yang lebih tinggi dalam darah, memiliki kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang melibatkan ingatan, fokus, memori, perhatian, pengambilan keputusan, dan pengenalan dibandingkan dengan mereka yang kadar vitamin C-nya lebih rendah.

    (dpy/kna)

  • 8 Manfaat Kulit Salak dan Cara Mengolahnya

    8 Manfaat Kulit Salak dan Cara Mengolahnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kulit salak yang sering dianggap sebagai limbah ternyata memiliki potensi besar sebagai bahan alami yang bermanfaat bagi kesehatan. Lalu, apa saja manfaat kulit salak?

    Kulit buah salak telah dikenal dalam tradisi pengobatan Indonesia mengandung senyawa aktif, seperti flavonoid dan tanin, yang berkhasiat sebagai obat herbal. Seiring berkembangnya tren gaya hidup sehat dan penggunaan bahan alami, semakin banyak orang yang mulai mengapresiasi manfaat kulit salak untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara alami.

    Kulit salak mengandung berbagai senyawa bioaktif yang dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti antioksidan, serat, dan vitamin. Penelitian tentang potensi manfaat kulit salak semakin berkembang, dan ini membuatnya semakin populer sebagai komponen penting dalam pengobatan tradisional modern.

    Berikut ini delapan manfaat kulit salak yang dapat Anda nikmati dan cara mengolahnya, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (9/1/2025).

    1. Penyembuh diabetes
    Kulit salak mengandung senyawa aktif, seperti simplisia dan asam sinamat yang dapat membantu mengatur kadar gula darah. Penelitian menunjukkan ekstrak kulit salak efektif dalam meregenerasi sel pankreas, yang sangat baik untuk penderita diabetes.

    2. Sumber antioksidan
    Kulit salak kaya akan polifenol dan flavonoid, dua senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan sangat penting untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Mengonsumsi kulit salak secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

    3. Mencegah sembelit
    Karena kandungan seratnya yang tinggi, kulit salak dapat membantu melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit. Serat mempercepat pergerakan usus dan meningkatkan volume tinja, sehingga pencernaan menjadi lebih lancar.

    4. Mengatasi diare
    Kulit salak memiliki sifat astringent berkat kandungan tanin yang tinggi. Tanin dapat mengurangi sekresi cairan di usus dan meredakan peradangan pada saluran pencernaan, yang bermanfaat untuk mengatasi diare.

    5. Mencegah sariawan
    Vitamin C dalam kulit salak berperan penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan sistem imun yang lebih baik, kulit salak membantu mencegah infeksi dan kondisi seperti sariawan yang sering disebabkan oleh kekurangan vitamin C.

    6. Menjaga kesehatan jantung
    Antioksidan dalam kulit salak tidak hanya melindungi sel tubuh, tetapi juga berfungsi untuk menjaga kesehatan jantung. Dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan aliran darah, kulit salak dapat meminimalkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

    7. Meningkatkan daya tahan tubuh
    Kulit salak mengandung vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin C, yang berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan sistem kekebalan yang lebih kuat, tubuh akan lebih siap untuk melawan infeksi dan penyakit.

    8. Mengontrol kadar asam urat
    Kulit salak juga bermanfaat dalam mengontrol kadar asam urat dalam tubuh. Kandungan senyawa tertentu dalam kulit salak membantu mencegah penumpukan asam urat, yang dapat mengurangi risiko kondisi seperti gout.

    Cara Mengolah Kulit Salak
    – Teh herbal kulit salak
    Cuci bersih 100 gram kulit salak, kemudian rebus dalam 1 liter air hingga air berkurang setengahnya. Minum air rebusan ini secara rutin untuk mendapatkan manfaatnya.

    Smoothie atau jus
    Blender kulit salak yang sudah dicuci bersih dan campurkan dengan jus buah atau smoothie untuk menambah serat dan nutrisi.

    –  Haluskan kulit salak
    Jemur kulit salak hingga kering, lalu haluskan menjadi bubuk. Bubuk kulit salak ini bisa ditambahkan ke dalam makanan atau minuman Anda.

    Dengan cara pengolahan yang tepat, kulit salak yang sering dianggap sebagai limbah dapat menjadi sumber nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, memberikan banyak manfaat untuk meningkatkan kualitas hidup.

  • Menteri Kesehatan: Skrining Kesehatan Gratis Direncanakan Mulai Februari 2025 – Halaman all

    Menteri Kesehatan: Skrining Kesehatan Gratis Direncanakan Mulai Februari 2025 – Halaman all

    Menkes: Skrining Kesehatan Gratis Direncanakan Mulai Februari 2025

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Selain Program Makan Bergizi Gratis (MGB), skrining kesehatan saat hari ulang tahun bakal dimulai.

    Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, program unggulan Presiden Prabowo itu direncanakan mulai pada bulan Februari 2025 dengan jangkauan target 280 juta masyarakat Indonesia.

    Sejumlah persiapan juga sudah dilakukan salah satunya sosialisasi.

    “Skrining gratis, memang kami sudah laporkan ke Pak Presiden. Rencananya di bulan Februari, jelasnya akan ditentukan (waktunya) oleh Pak Presiden. Sosialisasi akan mulai lakukan di bulan ini,” ujar Menkes Budi yang ditemui di kantor Kemenkes Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Ia mewanti-wanti, skrining kesehatan di hari ulang tahun ini bukan seperti medical check up untuk golongan masyarakat menengah ke atas.

    “Tidak se-sophisticated atau se-canggih yang dibayangkan untuk elit golongan menengah. Ini bener-bener skrining untuk 280 juta rakyat Indonesia yang selama ini nggak pernah di-skrining,” tutur dia. 

    Diharapkan melalui skrining ini bisa mencegah penyakit penyebab kematian tertinggi seperti stroke dan jantung.

    Pemeriksaan tekanan darah, gula darah, sama lemak darah atau kolesterol menjadi kunci pencegahan kedua penyakit tersebut. 

    Skrining ini nanti akan dilakukan di 10 ribu puskesmas dan kemungkinan juga nanti akan dilakukan di klinik-klinik swasta.

    “Kami akan pakai sistem satu sehat atau peduli lindungi. Jadi mulai minggu ini kita akan promosikan supaya di-download lagi satu sehat dan dapatkan. Karena lewat satu sehat nanti akan kita kirim pesan-pesannya, nanti ada questionnaire yang harus diisi,” tutur BGS.

  • Kenapa Tidur Terlalu Lama Membuat Kepala Pusing dan Tubuh Lemas?

    Kenapa Tidur Terlalu Lama Membuat Kepala Pusing dan Tubuh Lemas?

    Jakarta

    Selama liburan atau punya waktu senggang, mungkin banyak yang menghabiskan waktu hanya untuk memaksimalkan jam tidur. Nyatanya, bukan rasa puas dan segar yang didapat tapi malah tubuh jadi lemas dan kepala jadi pusing. Kenapa bisa?

    Tidur memang jadi salah satu kebutuhan penting bagi tubuh untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, tidur dalam waktu yang terlalu lama sering kali justru memberikan efek sebaliknya.

    Banyak orang melaporkan merasa pusing atau tidak segar setelah tidur lebih lama dari biasanya. Tidur terlalu lama malah dapat mempengaruhi keseimbangan alami tubuh.

    Hal ini menjadi tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan kualitas tidur yang optimal, meskipun kuantitasnya berlebih. Selain itu, faktor lain seperti rendahnya kadar gula darah, dehidrasi, atau posisi tidur yang salah juga dapat memperparah rasa pusing setelah tidur terlalu lama.

    Durasi Tidur

    Kurang tidur bisa membuat tubuh lemas dan kepala pusing. Tapi kalau terlalu banyak tidur, juga bisa memberikan efek serupa. Normalnya, seseorang membutuhkan tidur selama 7,5 jam dalam sehari. Angka ini bisa bervariasi tergantung banyak faktor, termasuk kualitas tidurnya.

    Carol DerSarkissian, MD, menyampaikan ulasan medisnya dalam laman WebMD, orang dewasa tidur antara 7-9 jam setiap malam. Jumlah tidur yang kamu butuhkan bervariasi bergantung pada usia, kondisi tubuh, tingkat aktivitas, kesehatan, dan gaya hidup. Misalnya, selama masa stres atau sakit, kamu mungkin butuh tidur lebih lama.

    Dikutip dari Business Insider, seorang pakar tidur Dr Michael Breus menjelaskan kebutuhan tidur selama 7,5 jam merupakan rerata yang berlaku pada orang yang melewati 5 siklus tidur dalam semalam. Masing-masing fase berlangsung selama 90 menit, sehingga didapatkan total 450 menit alias 7,5 jam.

    Nah, bicara soal kualitas tidur maka bukan cuma durasi yang diperhitungkan melainkan siklusnya. Dari kelima fase tidur, REM (Rapid Eye Movement) adalah fase ketika seseorang lebih sulit terbangun dibanding fase 1 dan fase 2. Sebaliknya, fase 3 dan fase 4 adalah fase ketika seseorang paling susah dibangunkan.

    Penyebab Tidur Terlalu Lama Membuat Kepala Pusing dan Tubuh Lemas

    Ketika kamu tidak mendapatkan cukup tidur REM, tubuh akan menghasilkan lebih banyak jenis protein tertentu yang merangsang sistem saraf, sehingga kamu lebih mungkin mengalami migrain saat bangun tidur.

    Menurut Dr Breus, kelebihan waktu tidur selama 1-2 jam membuat seseorang terbangun pada fase yang normalnya lebih lelap. Dampaknya, orang tersebut terbangun dalam kondisi tidak bugar.

    Siklus tidur ini sekaligus juga menjelaskan kenapa power nap alias tidur siang lebih efektif dilakukan dalam waktu singkat. Tidur siang terlalu lama membuat seseorang bangun pada fase yang lanjut, sehingga terkadang malah bikin pusing.

    Berikut penyebab tidur berlebihan mempengaruhi kondisi tubuh yang kurang nyaman, dilansir dari artikel Healthline yang telah diverifikasi Deena Kuruvilla, MD:

    1. Serotonin Terganggu

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur berlebihan memiliki efek pada neurotransmitter di otak, terutama pada serotonin. Biasanya, serotonin membantu menjaga pola tidur alami yang diikuti tubuh, untuk tertidur dan bangun dengan cara yang menenangkan dan menyegarkan.

    Tapi guna melakukan hal ini, sel-sel di otak yang disebut neuron harus memindahkan serotonin ke serangkaian reseptor, yang diprogram oleh gen. Serotonin memberi tahu reseptor ini untuk membuat kamu tertidur atau bangun.

    Tapi kalau kamu kesiangan, maka akan mengganggu jalur saraf ini. Jika kamu tetap tidur bahkan setelah serotonin memberi sinyal kepada reseptor untuk membuatmu bangun, tubuh tidak lagi benar-benar beristirahat.

    Tubuh mengira ia sudah bangun dan mulai membutuhkan nutrisi seperti makanan dan air, untuk memulihkan aliran darah dan aktivitas saraf di otak yang melambat saat tidur. Jadi jika kamu tidur lagi, ada kemungkinan akan mengalami sakit kepala akibat kekurangan nutrisi ringan dan dehidrasi.

    2. Gangguan Tidur

    Kamu juga mungkin menderita gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea. Insomnia berarti meski kamu merasa sedang tidur, otak tidak memasuki fase tidur REM sepenuhnya. Padahal siklus ini merupakan bagian penting dalam tidur, untuk tidur nyenyak.

    Sementara sleep apnea adalah gangguan pernapasan, yang mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke otak saat tidur. Hal ini dapat mengganggu fase tidur REM dan menyempitkan aliran darah ke otak, sehingga sakit kepala terasa saat bangun.

    3. Kecemasan

    Ada hubungan kuat antara kecemasan dan gangguan sakit kepala seperti migrain. Penelitian telah menunjukkan bahwa kecemasan dan gangguan suasana hati lainnya seperti depresi, merupakan penyebab utama insomnia dan tidur berlebihan.

    Nah itulah tadi penjelasan tentang penyebab tidur terlalu lama bisa membuat pusing dan lemas. Semoga membantu, ya!

    (aau/fds)

  • Jalan Kaki hingga Konsumsi Protein, Wujudkan Resolusi 2025 Sehatkan Tubuh dan Panjang Umur – Halaman all

    Jalan Kaki hingga Konsumsi Protein, Wujudkan Resolusi 2025 Sehatkan Tubuh dan Panjang Umur – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Berikut pola hidup yang bisa membuat tubuh makin sehat dan panjang umur di tahun 2025.

    Nutrition Education and Training Lead, Asia Pacific, Herbalife Dr. Vipada Sae-Lao menuturkan, mulailah dengan hal yang mudah dan praktis dalam perjalanan kesehatan dan kesejahteraan seperti menerapkan pola hidup sederhana seperti ini.

     

    1.    Rajin Jalan Kaki Setiap Hari

    Berjalan tidak hanya meningkatkan kebugaran kardiovaskular, tetapi juga memperkuat tulang dan otot serta meningkatkan daya tahan otot.

     

    Studi berjalan selama sepuluh menit setelah makan, dapat membantu pencernaan dan menurunkan kadar gula darah.

    Oleh karena itu, berjalan setelah makan bisa meningkatkan metabolisme dan menjaga berat badan.

     

    Berjalan cepat secara teratur dikombinasikan dengan pola makan sehat sangat efektif untuk penurunan berat badan.

     

    Penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Journal of American College of Cardiology menemukan, berjalan 2.600 – 8.800 langkah per hari dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah (kematian semua penyebab).

     

    2.    Latihan Resistensi

    Ilustrasi wanita melakukan push ups (Freepik)

    Pentingnya latihan resistensi untuk kesehatan fisik secara keseluruhan.

     

    Seiring bertambahnya usia, tubuh mulai kehilangan massa otot.

     

    Efek ini tidak hanya mengurangi kekuatan kita, tetapi juga mulai mengurangi kepadatan tulang, karena otot adalah struktur pendukung bagi tulang.

     

    Seseorang dapat menerapkan latihan resistensi ke dalam rutinitas harian dengan cara sederhana seperti melakukan push-up, dimulai dengan push-up dinding, dan kemudian beralih ke lantai seiring meningkatnya kekuatan mereka.

     

    Studi menunjukkan latihan resistensi dan promosi sintesis protein otot sangat baik untuk umur panjang karena melawan perubahan fisiologis terkait usia seperti penurunan kekuatan dan massa otot, meningkatkan kepadatan tulang, serta mengurangi lemak tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mempromosikan fungsi kognitif.

     

    3.    Konsumsi Protein

    ilustrasi protein (Freepik)

    Salah satu alasan terbesar untuk mengonsumsi protein adalah bahwa massa otot menurun tiga hingga delapan persen setiap dekade setelah usia 30 tahun dan laju penurunan ini bahkan lebih tinggi setelah usia 60 tahun.

     

    Proses perbaikan dan pertumbuhan otot bisa dilakukan dengan mengonsumsi 20-30 gram protein berkualitas tinggi setelah latihan kekuatan dan di setiap makanan dengan protein berkualitas tinggi seperti daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur, whey, kasein, dan protein nabati seperti kedelai, kacang-kacangan dan quinoa.

     

    4.    Merawat Kesehatan Usus

    Istilah “kesehatan usus” merujuk pada keberadaan mikrobioma yang berfungsi baik di usus kecil dan besar serta tidak adanya gejala pencernaan yang berlebihan.

     

    Seiring perjalanan hidup, stres, pola makan tidak seimbang, terlalu banyak gula, makanan gorengan dan sangat diproses serta penggunaan antibiotik dapat merusak mikrobioma.

     

    Berikut cara menjaga usus. Meningkatkan metabolisme, menjaga pencernaan yang sehat, membantu kesehatan imun (dengan 70-80 persen sel imun berada di usus) serta mendukung manajemen berat badan.

     

    Adapun makanan terbaik yang mendukung kesehatan usus optimal adalah buah dan sayuran yang kaya akan fitonutrien dan serat makanan, makanan fermentasi seperti miso, sauerkraut, kimchi, yogurt atau kefir, serta konsumsi suplemen probiotik.

     

    5.    Mencari Dukungan

    Bergabunglah dengan agar menginspirasi untuk mendorong dan memotivasi kebiasaan gaya hidup sehat. Lingkungan yang mendukung juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman, perspektif dan dapat membantu menemukan apa yang paling sesuai dengan tujuan.

     

    Umur panjang bukan hanya tentang usaha individu, namun berkembang melalui koneksi, dorongan komunitas dan menciptakan pondasi untuk kehidupan yang lebih sehat dan memuaskan.

  • Cara Minum Cuka Apel untuk Kesehatan dan Risiko Efek Sampingnya

    Cara Minum Cuka Apel untuk Kesehatan dan Risiko Efek Sampingnya

    Jakarta

    Cuka apel telah dikenal sebagai salah satu bahan alami yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan.
    Mulai dari membantu menurunkan berat badan hingga membantu gangguan pencernaan.

    Namun, untuk mendapatkan manfaat dari cuka apel, kita perlu mengetahui cara mengkonsumsinya. Untuk itu, simak penjelasannya di bawah ini.

    Cara Terbaik untuk Minum Cuka Apel

    Apple cider vinegar (ACV) atau cuka sari apel adalah sejenis cuka yang berasal dari sari apel yang difermentasi. Manfaat kesehatan yang diklaim dari jenis cuka ini adalah kandungan asam asetatnya.

    Dikutip laman he University of Texas MD Anderson Cancer Center, menurut Ahli gizi kebugaran, Lindsey Wohlford, cuka sari apel dianggap aman jika dikonsumsi dalam jumlah kecil. Berikut adalah beberapa cara untuk minum cuka apel:

    1. Encerkan Cuka Apel dalam Minuman

    Mengutip laman, jika memilih untuk minum cuka apel, pastikan cuka diencerkan dengan cairan lain. Wohlford, menyarankan cuka apel tidak dicampur lebih dari satu sendok makan cuka sari apel ke dalam 8 ons air, teh, atau cairan lain. Jadi, jangan minum lebih dari satu porsi sehari.

    2. Gunakan Dalam Memasak

    Cuka apel juga bisa dikonsumsi sebagai tambahan makanan, cuka apel bisa digunakan dalam:

    Saus salad.Saus.Bumbu perendam.Manfaat Cuka Apel

    Dilansir laman WebMD, berikut merupakan manfaat minum cuka apel:

    Membantu menurunkan berat badan.Membantu menurunkan gula darah.Membantu menurunkan kolesterol.

    Di sisi lain, masyarakat juga minum cuka sari apel untuk tujuan yang belum banyak diteliti dan belum terbukti efektif. Beberapa kegunaannya cuka sari apel di antaranya:

    Meringankan refluks asam.Membantu meningkatkan kesehatan rambut.Membantu menurunkan tekanan darah.Membunuh kuman.Meredakan eksim.

    Penelitian yang mendukung manfaat kesehatan dari cuka apel masih dalam skala kecil. Sebagian besar juga hasilnya belum meyakinkan.

    Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih banyak dan lebih besar lagi mengenai manfaatnya.

    Dosis dan Waktu Terbaik Minum Cuka Apel

    Manfaat kesehatan yang diklaim dari ACV dan jenis cuka lainnya disebabkan oleh bahan utamanya: asam asetat. Menurut tinjauan tahun 2016 oleh Anuar Samad, dkk, yang dimuat Sciencedirect, menemukan bahwa minum 15 ml atau 1 sendok makan asam asetat setiap hari, biasanya sudah cukup untuk melihat potensi manfaat kesehatannya bagi seseorang.

    Namun, dosis minum cuka apel yang tepat bergantung pada kondisi yang ingin diobati seseorang. Oleh sebab itu, konsultasikanlah dengan dokter sebelum menambahkan cuka aprl ekstra ke dalam makanan mereka atau mengonsumsi dosis yang lebih besar untuk keperluan medis.

    Pasalnya, ACV mungkin tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Karena berpotensi berinteraksi dengan beberapa obat.

    Efek Samping Minum Cuka Apel

    Terdapat kekhawatiran mengenai keamanan dan potensi efek samping dari ACV. Mengutip laman Medical News Today, berikut adalah kemungkinan efek samping dari konsumsi cuka apel:

    Iritasi kulit.Erosi email gigi (pengikisan jaringan keras yang menutupi gigi).Interaksi obat, seperti diuretik dan obat diabetes.

    Terdapat kekhawatiran mengenai keamanan dan potensi efek samping dari ACV. Risikonya sebagian besar berkisar pada iritasi kulit dan erosi email gigi.

    (khq/khq)

  • 6 Penyakit yang Bisa Disembuhkan saat Rutin Mengonsumsi Kunyit

    6 Penyakit yang Bisa Disembuhkan saat Rutin Mengonsumsi Kunyit

    Jakarta

    Kunyit menjadi salah satu bahan rempah yang populer di Indonesia. Biasanya, kunyit dijadikan sebagai pewarna alami di masakan atau diolah menjadi obat tradisional.

    Sebagai jamu, kandungan senyawa dengan khasiat obat pada kunyit seperti kurkumin dan minyak atsiri dapat berperan sebagai antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba, antiracun.

    Dikutip dari Healthline dan WebMD, ada beberapa jenis penyakit yang bisa disembuhkan atau mengurangi gejalanya saat seseorang rutin mengonsumsi kunyit. Apa saja penyakit-penyakit tersebut?

    1. Demam

    Mengonsumsi kunyit diketahui dapat mengurangi gejala-gejala yang biasanya muncul bersamaan dengan demam, seperti bersin, hidung meler, gatal di hidung, dan hidung tersumbat.

    2. Gangguan Pencernaan (Dispepsia)

    Kunyit juga dapat memperbaiki gangguan pencernaan. Hal ini karena kandungan kurkumin pada kunyit dapat bekerja sama baiknya seperti obat yang disebut omeprazole.

    3. Gejala Depresi

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa inflamasi dapat berkaitan dengan depresi. Ini berarti senyawa antiinflamasi pada kunyit membuatnya baik untuk digunakan sebagai pengobatan depresi.

    Bahkan, salah satu penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi ekstrak kunyit sebanyak 200 mg hingga 500 mg dalam 3 bulan memiliki gejala depresi yang lebih rendah.

    4. Mengurangi Inflamasi

    Beberapa studi membuktikan bahwa kandungan kurkumin pada kunyit dalam dosis tinggi dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengurangi inflamasi. Namun, manfaat tersebut hanya bisa didapat oleh orang-orang yang mengonsumsi kunyit setidaknya selama 2 bulan, sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

    5. Mengobati Radang Sendi

    Mengonsumsi kunyit diketahui dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan kaku pada sendi. Hal ini karena kunyit memiliki senyawa anti-inflamasi yang kuat.

    6. Menyeimbangkan Kadar Gula Darah

    Kandungan kurkumin yang ada pada kunyit dapat membantu untuk mengatasi inflamasi dan menjaga agar kadar gula darah pada tubuh tetap stabil. Salah satu penelitian yang melibatkan 240 orang dengan prediabetes dan mengkonsumsi suplemen kurkumin selama 9 bulan mengalami risiko yang lebih kecil untuk mengalami diabetes.

    (dpy/kna)