Produk: gula darah

  • Bagaimana Cara agar Gula Darah Tetap Stabil? Simak 8 Caranya

    Bagaimana Cara agar Gula Darah Tetap Stabil? Simak 8 Caranya

    Jakarta, Beritasatu.com – Gula darah memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Sebagai sumber utama energi, gula darah juga membantu proses pembentukan berbagai zat penting dalam tubuh. Oleh karena itu, memahami cara agar gula darah stabil sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

    Gula darah dapat berfluktuasi tergantung pada gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari. Pola makan yang tidak teratur atau berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah, sementara kelelahan atau puasa yang tidak terkontrol bisa menyebabkan penurunan gula darah yang drastis.

    Lalu, bagaimana cara menjaga kestabilan gula darah? Berikut ini beberapa tips efektif yang dapat Anda terapkan, dikutip dari Medical News Today, Senin (20/1/2025).

    1. Kurangi konsumsi karbohidrat berlebihan
    Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh dan banyak ditemukan dalam makanan, seperti nasi, kentang, ubi, dan gandum. Namun, konsumsi karbohidrat secara berlebihan dapat memicu lonjakan gula darah. Untuk menjaga gula darah tetap stabil, sebaiknya kurangi jumlah konsumsi karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana, dan pilih karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna oleh tubuh.

    2. Perbanyak minum air putih
    Minum air putih tidak hanya mencegah dehidrasi, tetapi juga membantu detoksifikasi tubuh. Air putih dapat memperlambat kenaikan gula darah dengan menjaga metabolisme tubuh tetap optimal. Dibandingkan dengan minuman manis yang tinggi gula, air putih adalah pilihan terbaik untuk mengontrol kadar gula darah.

    3. Konsumsi sayur dan buah kaya serat
    Sayur dan buah adalah sumber serat yang sangat baik untuk menjaga kestabilan gula darah. Serat membantu memperlambat penyebaran gula darah ke seluruh tubuh, sehingga mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Pilih sayur dan buah rendah gula, seperti bayam, brokoli, apel, dan stroberi, untuk hasil yang lebih optimal.

    4. Tingkatkan asupan protein
    Makanan tinggi protein dapat menjadi alternatif pengganti karbohidrat yang dikurangi. Protein, seperti yang ditemukan dalam daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan, membantu menunda rasa lapar dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Dengan mengonsumsi makanan berprotein tinggi, Anda dapat menjaga energi tubuh tetap stabil sepanjang hari.

    5. Kurangi kebiasaan merokok
    Nikotin dalam rokok diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itu, mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok adalah salah satu cara yang efektif untuk menjaga gula darah tetap terkendali. Selain itu, ini juga akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    6. Batasi konsumsi alkohol
    Alkohol sering kali mengandung kadar gula yang tinggi, yang dapat memengaruhi kestabilan gula darah. Membatasi konsumsi alkohol, atau bahkan menghindarinya, adalah langkah penting untuk menjaga kadar gula darah tetap normal dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    7. Rutin berolahraga
    Berolahraga secara teratur membantu membakar kelebihan energi dan karbohidrat dalam tubuh. Aktivitas fisik juga meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga membantu tubuh mengelola gula darah dengan lebih baik. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, atau yoga setidaknya 30 menit sehari untuk hasil maksimal.

    8. Tidur yang cukup
    Kurang tidur dapat membuat tubuh lelah, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kadar gula darah. Ketika tubuh lelah, energi menurun, dan gula darah menjadi tidak stabil. Tidur yang cukup, sekitar 7-8 jam per malam, adalah cara efektif untuk menjaga kestabilan gula darah sekaligus memulihkan energi tubuh.

    Dengan menerapkan cara agar gula darah tetap stabil seperti mengatur pola makan, meningkatkan konsumsi air putih, berolahraga, serta mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol, Anda dapat mencegah fluktuasi gula darah yang berbahaya. Selain itu, pastikan untuk menjalani gaya hidup sehat secara konsisten agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari risiko penyakit terkait gula darah.

  • 10 Makanan Ini Bisa Turunkan Gula Darah

    10 Makanan Ini Bisa Turunkan Gula Darah

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengatur kadar gula darah sangat penting untuk mencegah komplikasi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki diabetes. Lalu, apa saja makanan penurun gula darah?

    Meskipun faktor-faktor, seperti berat badan, stres, dan genetika juga berperan, pola makan yang sehat adalah kunci untuk manajemen gula darah yang baik. Beberapa makanan penurun gula darah dapat membantu mengoptimalkan regulasi gula darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    Berikut ini 10 makanan yang dapat membantu menurunkan gula darah, seperti yang dilansir dari Healthline (20/1/2025).

    1. Brokoli
    Brokoli mengandung sulforaphane, senyawa alami yang terbukti memiliki efek positif dalam menurunkan kadar gula darah. Penelitian menunjukkan brokoli, terutama ekstraknya, dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi gula darah. Senyawa ini juga membantu mengurangi stres oksidatif yang sering berhubungan dengan diabetes, menjadikan brokoli sebagai pilihan cerdas dalam makanan penurun gula darah.

    2. Seafood
    Makanan laut, seperti ikan dan kerang, kaya akan protein dan lemak sehat yang sangat baik untuk pengaturan gula darah. Protein membantu memperlambat pencernaan dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Dengan meningkatkan rasa kenyang, seafood juga dapat mencegah makan berlebihan, yang penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    3. Labu
    Labu kaya akan serat dan antioksidan, serta memiliki potensi dalam mengatur kadar gula darah. Karbohidrat dalam labu, khususnya polisakarida, terbukti dapat membantu menurunkan gula darah. Dalam beberapa penelitian, ekstrak labu menunjukkan penurunan signifikan pada kadar gula darah, menjadikannya pilihan makanan yang bermanfaat sebagai makanan penurun gula darah.

    4. Kacang-kacangan
    Mengonsumsi kacang-kacangan, seperti kacang tanah dan almon dapat membantu menurunkan kadar gula darah, terutama dalam diet rendah karbohidrat. Penelitian menunjukkan kacang-kacangan efektif dalam menurunkan kadar gula darah puasa dan pasca-makan, menjadikannya sebagai bagian penting dalam makanan penurun gula darah.

    5. Okra
    Okra merupakan sumber senyawa penurun gula darah yang efektif, termasuk polisakarida dan flavonoid. Senyawa ini membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, menjadikan okra sebagai sayuran yang sangat bermanfaat dalam diet untuk mengontrol gula darah.

    6. Biji rami
    Biji rami mengandung serat tinggi dan lemak sehat yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi biji rami setiap hari dalam yoghurt dapat menurunkan HbA1c, yang merupakan indikator regulasi gula darah jangka panjang. Biji rami termasuk dalam daftar makanan penurun gula darah yang harus dipertimbangkan dalam pola makan sehat.

    7. Lentil
    Lentil kaya akan magnesium, serat, dan protein yang membantu memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons gula darah setelah makan. Mengonsumsi lentil secara teratur dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, menjadikannya pilihan yang sangat baik sebagai makanan penurun gula darah.

    8. Kimchi dan asinan kubis
    Makanan fermentasi, seperti kimchi dan asinan kubis mengandung probiotik dan senyawa antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Menambahkan kimchi atau asinan kubis dalam pola makan Anda dapat menjadi langkah cerdas untuk mengatur gula darah.

    9. Biji chia
    Biji chia dikenal memiliki banyak manfaat, termasuk membantu menurunkan kadar gula darah. Penelitian menunjukkan konsumsi biji chia secara teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menstabilkan kadar gula darah. Dengan manfaat tersebut, biji chia menjadi tambahan yang sangat baik dalam makanan penurun gula darah.

    10. Kale
    Kale merupakan makanan super yang kaya akan serat dan antioksidan flavonoid, yang dapat membantu mengatur gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kale dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan, terutama bila dikonsumsi dengan makanan berkarbohidrat tinggi. Oleh karena itu, kale adalah pilihan tepat sebagai makanan penurun gula darah yang alami dan efektif.

    Makanan penurun gula darah memainkan peran penting dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan memasukkan brokoli, seafood, labu, kacang-kacangan, okra, biji rami, kimchi, biji chia, dan kale dalam pola makan, Anda dapat membantu mengatur gula darah dengan cara yang sehat dan alami.

  • Cegah Komplikasi Jantung dengan Makanan yang Tepat, Protein Sehat Jadi Kunci – Halaman all

    Cegah Komplikasi Jantung dengan Makanan yang Tepat, Protein Sehat Jadi Kunci – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Protein memiliki peran krusial bagi pasien dengan masalah jantung, karena tidak hanya membantu menjaga massa otot, tetapi juga memperbaiki jaringan yang rusak dan mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.

    Selain itu, protein berperan penting dalam menstabilkan kadar gula darah, mengurangi peradangan, dan membantu pengelolaan berat badan, semua hal yang berkontribusi pada pencegahan komplikasi jantung lebih lanjut.

    Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua sumber protein memberikan manfaat yang sama bagi kesehatan jantung. 

    Pasien dengan masalah jantung disarankan untuk memilih protein rendah lemak dan berbasis nabati, menghindari sumber protein tinggi lemak jenuh seperti daging merah dan produk olahannya.

    Ilustrasi – tes kolesterol (Shutterstock)

    Yang dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dan meningkatkan risiko pembentukan plak pada arteri.

    Memilih sumber protein yang kaya akan nutrisi sehat untuk jantung, seperti asam lemak omega-3 dan serat, akan lebih mendukung kesehatan kardiovaskular.

    Melansir NDTV, berikut adalah beberapa pilihan makanan kaya protein yang sangat bermanfaat bagi pasien jantung:

    1. Ikan Salmon

    Ikan salmon adalah sumber protein berkualitas tinggi dan kaya akan asam lemak omega-3, yang terbukti efektif dalam menurunkan kadar trigliserida, mengurangi peradangan, dan mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. 

    American Heart Association bahkan merekomendasikan konsumsi ikan berlemak seperti salmon setidaknya dua kali seminggu untuk melindungi dari penyakit jantung dan menjaga fungsi arteri.

    Untuk mendapatkan manfaat maksimal, salmon bisa dipanggang atau dibakar dengan rempah-rempah yang mendukung kesehatan jantung.

    2. Kacang Lentil

    Kacang lentil adalah sumber protein nabati yang kaya serat, membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan memperbaiki tekanan darah.

    Selain itu, kacang lentil rendah lemak dan sodium, menjadikannya pilihan tepat untuk diet jantung sehat. 
    Kacang lentil bisa dijadikan bahan dalam berbagai hidangan, seperti sup, semur, atau salad, yang mengenyangkan dan menyehatkan.

    Dada ayam (net)

    3. Dada Ayam Tanpa Kulit

    Dada ayam tanpa kulit atau kalkun menyediakan protein rendah lemak dengan kandungan lemak jenuh yang sangat rendah, mendukung kesehatan otot dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung. 

    Untuk mendapatkan manfaat jantung yang optimal, sebaiknya pilih metode memasak seperti memanggang atau membakar, bukan menggoreng.

    Padukan dengan sayuran segar untuk menciptakan hidangan yang seimbang dan penuh gizi.

    Dengan memilih makanan kaya protein yang tepat, pasien jantung dapat memperbaiki kualitas hidup dan menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang. (Tribunhealth.com)

  • Viral di TikTok, Ini 8 Manfaat Jus Seledri untuk Kesehatan Tubuh Anda

    Viral di TikTok, Ini 8 Manfaat Jus Seledri untuk Kesehatan Tubuh Anda

    Jakarta, Beritasatu.com – Belakangan jus seledri viral di TikTok karena diklaim sebagai minuman sehat yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

    Selain terkenal sebagai detox juice yang bisa membuat kulit lebih bersinar dan bebas jerawat, jus seledri juga menawarkan berbagai manfaat lainnya yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.

    Namun, apa saja manfaat jus seledri? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari laman Clean Juice, Senin (20/1/2025).

    1. Menghidrasi tubuh
    Salah satu manfaat jus seledri yang paling utama adalah kemampuannya untuk menghidrasi tubuh. Jus seledri mengandung air dalam jumlah tinggi, sehingga dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

    Hidrasi yang cukup sangat penting untuk mengatur suhu tubuh, menjaga kesehatan ginjal, dan mendukung fungsi otak yang optimal. Banyak orang yang terkadang kurang mengonsumsi air, sehingga jus seledri menjadi alternatif sehat untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

    2. Pilihan sehat dengan rendah gula
    Jus seledri juga menjadi pilihan minuman yang lebih sehat dibandingkan dengan minuman manis. Satu cangkir jus seledri hanya mengandung 3 gram gula alami, sangat rendah jika dibandingkan dengan soda atau minuman berenergi yang mengandung banyak gula tambahan. Dengan memilih jus seledri, Anda bisa mengurangi asupan gula berlebih yang dapat memengaruhi kesehatan.

    3. Sifat antiinflamasi dan perlindungan tubuh
    Jus seledri kaya akan fitonutrien, senyawa tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Senyawa ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Mengonsumsi jus seledri secara teratur dapat membantu mengurangi stres oksidatif, yang terjadi ketika radikal bebas menumpuk dalam tubuh dan dapat merusak sel-sel tubuh.

    4. Kaya nutrisi untuk menjaga kesehatan
    Jus seledri juga menjadi sumber vitamin dan mineral yang sangat baik. Setiap gelas jus seledri mengandung vitamin K, C, dan A, serta folat dan kalium. Nutrisi ini penting untuk mendukung berbagai fungsi tubuh, mulai dari memperkuat sistem kekebalan tubuh hingga menjaga kesehatan tulang. Indeks glikemik jus seledri yang rendah juga menjadikannya pilihan yang aman bagi mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    5. Meningkatkan kesehatan pencernaan
    Manfaat jus seledri juga sangat terasa bagi pencernaan Anda. Jika Anda sering mengalami masalah pencernaan seperti sembelit atau kembung, jus seledri dapat membantu meredakannya. Jus ini memiliki sifat yang mendukung proses pencernaan dan dapat mengurangi masalah usus, yang sering kali berpengaruh pada kondisi fisik dan mental Anda.

    6. Meningkatkan kesehatan kulit
    Manfaat jus seledri untuk kulit tidak bisa diabaikan. Jus ini dikenal dapat membantu membersihkan kulit, menghilangkan noda, dan mengurangi bekas jerawat. Kandungan air dalam jus seledri juga membantu menjaga kelembapan kulit, sehingga kulit tetap terhidrasi dengan baik dan tampak sehat serta bercahaya.

    7. Merangsang pertumbuhan rambut yang sehat
    Jus seledri memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan rambut yang sehat. Antioksidan dalam jus seledri melindungi kulit kepala dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mencegah kerontokan rambut. Selain itu, kandungan vitamin, terutama vitamin K, berperan penting dalam menjaga kekuatan dan kilau rambut.

    8. Menstabilkan suasana hati
    Selain bermanfaat untuk fisik, jus seledri juga berperan dalam menjaga kesehatan mental. Mengonsumsi jus seledri dapat membantu menstabilkan suasana hati dengan cara menyeimbangkan nutrisi dalam tubuh. Karena dapat mengurangi peradangan dan menjaga tubuh tetap terhidrasi, jus seledri dapat membantu menjaga mood Anda lebih stabil sepanjang hari.

    Secara keseluruhan, jus seledri adalah minuman yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Dari menghidrasi tubuh hingga mendukung kesehatan kulit dan rambut, jus seledri menjadi pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas hidup.

    Dengan manfaat jus seledri yang melimpah, tidak ada alasan untuk tidak mulai mengonsumsinya secara rutin sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

  • Mengenal Tes HbA1C, Tujuan, dan Kapan Harus Melakukannya

    Mengenal Tes HbA1C, Tujuan, dan Kapan Harus Melakukannya

    Jakarta – Tes hemoglobin A1C (HbA1C) digunakan untuk mengetahui kadar gula darah dalam tubuh. HbA1C juga disebut juga sebagai tes hemoglobin terglikasi, atau glycohemoglobin.

    Bagi orang-orang yang hidup dengan risiko diabetes, tes HbA1C sangat penting. Termasuk untuk pasien dengan kondisi lain yang membutuhkan pengendalian kadar gula darah.

    Apa Itu Tes HbA1C?

    Tes HbA1C menunjukkan kadar gula darah (glukosa) rata-rata dalam dua sampai tiga bulan terakhir. Mengutip laman Very Well Health, saat ada dalam aliran darah, glukosa akan menempel (terglikasi) pada hemoglobin.

    Setelah glukosa menempel pada protein hemoglobin, glukosa biasanya akan berada di sana selama 120 hari. Tes ini mengukur seberapa banyak glukosa menempel pada hemoglobin atau lebih spesifiknya berapa persen protein hemoglobin yang terglikasi.

    Hemoglobin mengandung glukosa yang menempel padanya yang disebut A1C. Hemoglobin dengan A1C 7%, artinya memiliki 7% protein hemoglobin terglikasi.

    Tujuan Tes HbA1C

    Tes HbA1C dilakukan untuk mendiagnosis apakah seseorang menderita diabetes tipe 2 atau pradiabetes. Menurut laman Medlineplus, berikut perbedaannya:

    1. Diabetes Tipe 2

    Pada diabetes tipe 2, kadar glukosa menjadi terlalu tinggi. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin untuk memindahkan gula darah dari aliran darah ke sel-sel tubuh, atau sel-sel tubuh berhenti merespons insulin.

    Orang yang menderita diabetes perlu menjalani tes ini secara teratur untuk mengetahui apakah kadarnya tetap dalam kisaran normal. Selain itu, tes juga memberitahu apakah penderita diabetes perlu menyesuaikan obat diabetesnya.

    2. Prediabetes

    Prediabetes merupakan kondisi di mana kadar glukosa lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Ada beberapa cara untuk mencegah prediabetes menjadi diabetes tipe 2, di antaranya dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti makan makanan sehat dan berolahraga.

    Berapa HbA1C Normal, Diabetes, dan Prediabetes?

    Dalam tes ini, pengambilan darah bisa dilakukan dari vena di lengan atau tusukan jari. Pada hasilnya, persentasi umum yang digunakan yaitu:

    Normal: AIC dibawah 5.7%Prediabetes: AIC antara 5,7% dan 6,4%Diabetes: AIC 6,5% atau lebih tinggi.Kapan Harus Melakukan Tes HbA1C?

    Salah satu alasan mengapa seseorang orang harus melakukan tes HbA1C adalah jika mengalami beberapa gejala diabetes, seperti:

    Rasa haus yang berlebihanSering ingin buang air kecilPenglihatan kaburPenurunan berat badan secara tiba-tibaSering merasa lelahKulit kering.

    Selain itu, menurut CDC, seseorang harus melakukan tes HbAIC ketika:

    Berusia 47 tahun atau lebihBerusia di bawah 45 tahun dengan kondisi obesitas dan memiliki minimal satu risiko prediabetes atau diabetes, seperti riwayat penyakit diabetes dalam keluarga.

    Hasil tes HbA1C tak hanya menjadi panduan penegakan diagnosa diabetes bagi dokter. Tes HbA1C juga bisa menjadi panduan bagi pasien untuk menerapkan gaya hidup sehat.

    (elk/row)

  • Hati-hati, 5 Menu Sarapan Ini Bisa Bikin Gula Darah Naik di Pagi Hari

    Hati-hati, 5 Menu Sarapan Ini Bisa Bikin Gula Darah Naik di Pagi Hari

    Jakarta – Sarapan merupakan salah satu waktu makan yang sangat penting dalam sehari. Sebab, sarapan dapat memberikan kamu energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas sehari-hari.

    Namun, masih banyak orang yang kurang memperhatikan menu sarapan karena yang terpenting perut kenyang.. Padahal, ada sejumlah menu sarapan yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Bagi pengidap gula darah tinggi, tentu hal ini sangat tidak baik.

    Maka dari itu, cobalah untuk memilih menu sarapan yang sehat dan bergizi agar tubuh tetap fit selama beraktivitas. Lantas, apa saja menu sarapan yang bisa membuat kadar gula darah naik? Berikut penjelasannya.

    Tidak semua makanan dan minuman baik dikonsumsi saat sarapan. Berikut sejumlah menu sarapan yang dapat menaikkan kadar gula darah.

    1. Nasi Putih

    Mengkonsumsi nasi putih, terutama dalam porsi yang banyak di pagi hari, ternyata dapat meningkatkan kadar gula darah. Menurut American Heart Association, nasi adalah contoh sumber karbohidrat olahan yang sebagian besar seratnya telah dihilangkan selama pemrosesan.

    Selain itu, nasi putih juga mengandung kalori tinggi. Meskipun makanan mengandung kalori yang diproses tubuh akan menghasilkan energi, tetapi jika jumlahnya terlalu banyak maka kelebihan kalori akan disimpan dalam bentuk lemak visceral.

    Kondisi tersebut rentan membuat seseorang mengalami kenaikan berat badan atau obesitas, sehingga berpotensi menyebabkan resistensi insulin. Akibatnya, tubuh tidak bisa memproses kadar gula dalam darah secara efisien sehingga menyebabkan kenaikan gula darah.

    2. Minuman Manis

    Salah satu kebiasaan masyarakat kita adalah meminum minuman manis di pagi hari, misalnya teh manis. Padahal, minuman seperti teh manis tidak mengandung nutrisi seperti protein, lemak atau, serat.

    Mengutip Everyday Health, minuman manis juga sebenarnya tidak memberikan rasa kenyang, terutama saat diminum di pagi hari. Apabila detikers memiliki riwayat gula darah tinggi dan ingin minuman manis, cobalah menambahkan potongan buah segar ke dalam segelas air putih.

    3. Makanan Cepat Saji

    Beberapa orang ada yang memilih sarapan dengan makanan cepat saji karena restoran tersebut umumnya menawarkan menu breakfast. Perlu diingat, makanan cepat saji juga menjadi salah satu pemicu kadar gula darah meningkat.

    Selain tinggi kalori dan lemak, makanan cepat saji juga cenderung tinggi gula dan karbohidrat olahan, sehingga berpotensi menyebabkan naiknya gula darah dalam tubuh. Oleh sebab itu, cobalah untuk mengurangi makanan cepat saji sebagai menu sarapan.

    4. Buah Kering atau Kalengan

    Terlalu sering mengkonsumsi buah kering atau kalengan ternyata juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Sebab, jumlah kalori pada buah kalengan justru lebih tinggi dibandingkan buah segar.

    Selain itu, kandungan air pada buah akan menghilang dan ukuran buah cenderung lebih kecil. Tanpa sadar, mungkin kamu akan mengkonsumsi buah dalam porsi yang berlebihan sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah.

    5. Pasta

    Pasta juga menjadi pilihan banyak orang sebagai menu sarapan. Padahal, pasta mengandung karbohidrat simpleks yang jika dikonsumsi saat baru dimasak dapat memicu naiknya gula darah yang signifikan.

    Karbohidrat yang terkandung dalam pasta merupakan jenis pati yang umumnya punya struktur kuat, sehingga sedikit sulit dicerna tubuh. Namun, kandungan pati akan melemah jika dipanaskan dalam air dan memudahkan usus untuk memecah dan menyerapnya. Hal itu kemudian dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat.

    Agar tubuh tetap fit dan kadar gula darah tetap terjaga, ada sejumlah rekomendasi menu sarapan bagi pengidap diabetes. Dilansir Healthline, berikut daftarnya:

    Telur rebusBiji-bijianKacang-kacanganAlpukatBrokoliSayuran berdaun hijau.

    Itu dia lima menu sarapan yang bisa memicu kadar gula darah meningkat. Coba lebih memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, ya!

    (ilf/fds)

  • Apakah Makan Durian Bikin Gula Darah Naik? Ini Penjelasannya

    Apakah Makan Durian Bikin Gula Darah Naik? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Durian memang dikenal memiliki rasa yang manis, sehingga membuat buah ini cukup populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tapi, apakah rasa manis pada ‘king fruit’ ini dapat meningkatkan kadar gula darah?

    Sebagai informasi, untuk mengetahui pengaruh makanan terhadap kadar gula dalam tubuh, umumnya mengacu pada indeks glikemik (GI). Ini merupakan sebuah sistem yang memberikan skor pada makanan terhadap kenaikan gula darah.

    Dikutip dari Healthline dan MedicineNet, durian memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan buah-buahan tropis lainnya. Ini membuat kadar gula darah dalam tubuh tidak akan langsung melonjak atau naik secara perlahan, sehingga perlu untuk mengontrol konsumsinya. Terlebih pada mereka yang mengidap diabetes.

    Selain itu, kandungan serat yang tinggi pada durian membantu proses pencernaan karbohidrat. Serat sendiri dapat memperlambat penyerapan gula dalam usus, sehingga menghambat lonjakan kadar gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi durian meningkatkan kadar insulin. Ini adalah hormon yang dikeluarkan pankreas untuk membantu menjaga kadar gula darah.

    Durian diketahui kaya akan nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin C, vitamin B6, kalium, folar, dan lainnya. Selain itu, buah ini juga merupakan sumber senyawa antioksidan dan anti peradangan yang sangat baik. Berikut kandungan nutrisi pada durian (per 243 gram):

    Kalori: 357Lemak: 13 gramKarbohidrat: 66 gramSerat: 9 gramProtein: 4 gramVitamin C: 80 persen dari Daily Value (DV) atau nilai harianTiamin: 61 persen dari DVMangan: 39 persen dari DVVitamin B6: 38 persen dari DVKalium: 30 persen dari DVRiboflavin: 29 persen dari DVTembaga: 25 persen dari DVFolat: 22 persen dari DVMagnesium: 18 persen dari DVNiacin: 13 persen dari DV

    Berikut adalah manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari mengonsumsi durian.

    1. Menyehatkan Jantung

    Kandungan serat yang tinggi di buah durian dapat melindungi tubuh dari masalah kesehatan sistem kardiovaskular. Selain serat, buah ini juga mengandung lemak tak jenuh tunggal yang dipercaya sehat bagi jantung karena dapat mengontrol kadar kolesterol.

    Durian juga menyediakan nutrisi penting lain untuk kesehatan jantung, seperti magnesium dan kalium, yang membantu memfasilitasi kontrol tekanan darah. Buah ini juga merupakan sumber folat yang baik, untuk mengatur kadar asam amino yang disebut homosistein.

    2. Mengontrol Berat Badan

    Kandungan serat dalam buah durian dapat mendukung upaya penurunan dan pengelolaan berat badan. Serat dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama setelah makan, dan ini dapat membantu mempertahankan berat badan yang ideal.

    3. Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat dalam durian dapat membantu melancarkan sistem pencernaan dengan melindunginya dari sembelit, mendukung kesehatan usus, dan memicu bakteri probiotik untuk melepaskan senyawa bernama short-chain fatty acids (SCFAs).

    Senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan usus, memperkuat lapisan usus, dan melindungi dari penyakit pencernaan seperti kanker usus besar.

    4. Melindungi dari Penyakit Tertentu

    Durian dikenal sebagai makanan yang tinggi antioksidan dan senyawa anti-peradangan, sehingga dapat membantu tubuh untuk menangkal beberapa penyakit tertentu.

    Kandungan vitamin C pada durian dapat membantu melindungi tubuh melawan beberapa penyakit umum, termasuk kanker dan masalah pada jantung. Kandungan flavonoid dan karotenoid dalam durian juga dapat melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.

    5. Menyehatkan Otak

    Makanan yang kaya akan vitamin C seperti durian diketahui dapat bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah mampu menyehatkan fungsi otak. Bahkan, hal ini telah dibuktikan lewat sebuah studi.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 80 orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa orang dengan kadar vitamin C yang lebih tinggi dalam darah, memiliki kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang melibatkan ingatan, fokus, memori, perhatian, pengambilan keputusan, dan pengenalan dibandingkan dengan mereka yang kadar vitamin C-nya lebih rendah.

    (dpy/suc)

  • Apakah Buah Rambutan Punya Kandungan Gula Tinggi?

    Apakah Buah Rambutan Punya Kandungan Gula Tinggi?

    Jakarta

    Rambutan merupakan buah yang memiliki kulit seperti berambut dan isinya yang putih seperti telur. Namun, di balik kulitnya yang tebal dan keras, rambutan memiliki daging buah yang lembut dan manis kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral.

    Dikutip dari Very Well Fit, dalam 150 gram rambutan yang dikemas kalengan, sirup, atau buah yang dikeringkan mengandung:

    KaloriProteinKarbohidratLemakVitamin CManganTembagaKarbohidratSeratSodiumGula

    Lantas, apakah rambutan mengandung gula tinggi?

    Buah rambutan mengandung gula yang tinggi. Namun, kadar gula di dalamnya tergantung dari tingkat kematangan buah itu sendiri.

    Menurut penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Food Chemistry X pada tahun 2023, rambutan memiliki kandungan gula alami yang tinggi. Kandungan gula yang terdapat pada rambutan, yakni 5,38 hingga 10,01 persen sukrosa, 1,75 hingga 3,18 fruktosa, dan 1,72 hingga 2,43 glukosa.

    Meski begitu, kandungan gula di dalam buah rambutan akan tergantung pada tingkat kematangannya. Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa kandungan gula pada buah rambutan meningkat dari 12,3 persen menjadi 16,4 persen proses pematangan.

    Kandungan asam pada rambutan juga dapat berkurang saat buah mendekati kematangan. Dari 0,52 persen dan 0,17 persen.

    Melihat kandungan gula yang tinggi pada rambutan, maka disarankan untuk konsumsi per harinya perlu dibatasi. Terutama pada orang-orang dengan kondisi diabetes.

    Manfaat Rambutan untuk Kesehatan

    Meski memiliki kandungan gula yang tinggi, buah rambutan tetap mempunyai manfaat untuk kesehatan. Dikutip dari Medicinenet, berikut manfaatnya:

    1. Meningkatkan kesehatan pencernaan

    Rambutan kaya akan serat, yang menambah jumlah feses atau tinja dan mencegah masalah pencernaan, seperti sembelit dan diare. Serat tidak larut memberi makan bakteri baik di usus, yang membantu usus memecah makanan yang lebih kompleks.

    2. Meningkatkan kekebalan tubuh

    Buah rambutan meningkatkan kekebalan tubuh karena mengandung vitamin C yang tinggi, yang mendorong produksi sel darah putih. Ekstrak tertentu dari buah rambutan dapat membantu melawan infeksi dan mencegah virus berkembang biak.

    Dalam 100 gram rambutan, hanya ada 75 kalori dan tinggi serat. Hal ini berarti dapat membuat merasa kenyang lebih lama dan mengurangi risiko makan berlebihan.

    Serat larut dalam rambutan larut dalam air dan membentuk zat, seperti gel di usus. Zat ini membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan nutrisi, yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.

    Rambutan juga memiliki kandungan air yang tinggi, yang juga membantu meningkatkan rasa kenyang.

    Rambutan kaya akan kalium, yang membantu mengendalikan kadar natrium yang terkait dengan hipertensi. Kulit atau biji dari rambutan juga dapat mengurangi risiko diabetes dengan cara:

    Meningkatkan sensitivitas insulinMengurangi kadar gula darah puasaMenurunkan resistensi insulin

    5. Mencegah penyakit jantung

    Rambutan dapat membantu mencegah penyakit jantung karena beberapa kandungan nutrisi, seperti:

    Kalium, yang menurunkan tekanan darah.Serat, yang memiliki sifat penurun kolesterol.Folat dan vitamin B lainnya, yang menurunkan peradangan.Vitamin C, yang membantu melawan radikal bebas yang merusak arteri dari waktu ke waktu.

    (sao/suc)

  • 3 Bahan Herbal yang Ampuh Menjaga Kadar Gula Darah Penderita Diabetes – Halaman all

    3 Bahan Herbal yang Ampuh Menjaga Kadar Gula Darah Penderita Diabetes – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menjaga kestabilan kadar gula darah merupakan hal yang sangat penting bagi penderita diabetes.

    Dengan pola makan yang terjaga dan menghindari kebiasaan makan yang tidak sehat, penderita diabetes dapat mencegah lonjakan gula darah yang berbahaya.

    Selain itu, penggunaan bahan herbal kini semakin dipercaya sebagai pendukung efektif dalam pengelolaan gula darah. 

    Beberapa bahan alami ini tidak hanya bermanfaat untuk mengatur kadar gula darah, tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan lainnya.

    Seperti menurunkan berat badan, memperbaiki kesehatan pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga mengendalikan tekanan darah.

    Ilustrasi mengecek kadar gula darah. (Shutterstock)

    Bahan Herbal yang Efektif untuk Mengelola Gula Darah

    Menurut HealthShots, berikut beberapa bahan herbal yang dapat membantu penderita diabetes dalam mengelola gula darah mereka:

    Bunga Rosemary

    Rosemary sering digunakan untuk menambah cita rasa pada sup dan kari.

    Selain itu, tanaman ini memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan, seperti membantu menurunkan berat badan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    Rosemary juga efektif mengendalikan kolesterol, dengan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

    2. Ginseng

    Ginseng telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional Asia berkat manfaatnya yang luar biasa untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mengatur kadar gula darah.

    Ginseng membantu memperlambat penyerapan karbohidrat dalam tubuh, serta merangsang pankreas untuk memproduksi insulin.

    Peningkatan produksi insulin ini sangat penting untuk membantu sel tubuh menyerap gula darah dan mengubahnya menjadi energi.

    3. Daun Sage

    Daun sage dikenal dapat membantu menurunkan kadar gula darah, terutama jika dikonsumsi saat perut kosong.

    Menambahkan daun sage ke dalam makanan bisa meningkatkan sekresi insulin, yang penting dalam pengelolaan diabetes.

    Teh dari daun sage juga menjadi cara yang sangat baik untuk mengonsumsinya.

    Dengan memanfaatkan bahan herbal ini, penderita diabetes bisa lebih mudah mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. (Tribunhealth.com)

  • Begini Cara Melakukan Diet Keto, Aturan hingga Menu Makanannya

    Begini Cara Melakukan Diet Keto, Aturan hingga Menu Makanannya

    Jakarta

    Diet keto adalah diet rendah karbohidrat dengan pengurangan asupan karbohidrat secara drastis, dan menggantinya dengan lemak. Pengurangan asupan karbohidrat ini menempatkan tubuh ke dalam kondisi metabolisme yang disebut ketosis.

    Ketika hal ini terjadi, tubuh menjadi sangat efisien dalam membakar lemak untuk energi.Tubuh juga mengubah lemak menjadi keton di liver atau hati, yang dapat memasok energi untuk otak.

    Dikutip dari Healthline, banyak penelitian yang menunjukkan bawah jenis diet ini dapat membantu seseorang menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    Cara Diet Keto

    Dikutip dari WebMD, saat mulai menjalani diet keto dan porsi karbohidrat berkurang, tubuh akhirnya akan kehabisan bahan bakar yakni gula darah yang dapat digunakannya dengan cepat. Proses ini biasanya berlangsung selama 3-4 hari.

    Kemudian, tubuh akan mulai memecah protein dan lemak untuk menghasilkan energi, yang dapat menurunkan berat badan. Proses ini yang disebut sebagai ketosis. Penting untuk dicatat bahwa diet ketogenik adalah diet jangka pendek yang difokuskan pada penurunan berat badan.

    Aturan Diet Keto

    Orang-orang paling sering menggunakan diet ketogenik untuk menurunkan berat badan. Tetapi, diet ini juga dapat membantu mengelola kondisi medis tertentu, seperti epilepsi.

    Diet ini juga dapat membantu orang dengan penyakit jantung, penyakit otak tertentu, dan bahkan jerawat, tapi masih perlu penelitian lebih lanjut di bidang tersebut. Penting untuk melakukan konsultasi ke dokter terlebih dulu sebelum menjalani diet keto, terutama bagi orang dengan diabetes tipe 1.

    Makanan yang Dikonsumsi Selama Diet Keto

    Diet keto adalah diet rendah karbohidrat, tinggi lemak, dan protein sedang. Mungkin hal ini membuat beberapa orang bingung untuk menentukan makanan apa saja yang bisa dikonsumsi.

    Dikutip dari dari Eating Well, berikut daftarnya:

    1. Ikan dan makanan laut

    Ikan kaya akan vitamin B, kalium, selenium, protein, dan bebas karbohidrat. Beberapa jenis ikan, seperti salmon, sarden, mackerel, tuna albacore, dan ikan berlemak lainnya mengandung lemak omega-3 yang tinggi.

    Itu terbukti dapat meningkatkan kadar hemoglobin A1c-tes yang mengukur kadar gula darah selama 3 bulan. Selain itu, rutin mengkonsumsi ikan juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis serta peningkatan kesehatan mental.

    2. Sayuran rendah karbohidrat

    Sayuran non tepung rendah kalori dan karbohidrat, tetapi kaya akan banyak nutrisi, termasuk vitamin C dan beberapa mineral. Sayuran ini juga mengandung antioksidan yang membantu melindungi dari radikal bebas yang merusak sel.

    Beberapa sayuran yang cocok untuk diet keto, seperti brokoli, kembang kol, kadang hijau, paprika, zucchini, dan bayam.

    3. Keju

    Keju tidak mengandung karbohidrat dan tinggi lemak, sehingga sangat cocok untuk diet ketogenik. Makanan ini juga kaya akan protein dan kalsium.

    Dalam sepotong keju Cheddar seberat 1 ons mengandung sekitar 5 g lemak jenuh, yang direkomendasikan oleh American Heart Association untuk dibatasi guna menurunkan risiko penyakit jantung.

    4. Alpukat

    Selama menjalani diet keto, pilihlah lemak yang menyehatkan jantung seperti alpukat. Buah ini mengandung banyak lemak tak jenuh tunggal dan kalium.

    Setengah alpukat berukuran sedang mengandung sekitar 6 g karbohidrat total, 4,5 g di antaranya adalah serat, dan 360 miligram kalium, yang merupakan sekitar 8 persen dari kebutuhan harian.

    5. Daging dan unggas

    Daging merupakan sumber protein rendah lemak dan dianggap sebagai makanan pokok dalam diet ketogenik. Daging segar dan unggas tidak mengandung karbohidrat dan kaya akan vitamin B dan beberapa mineral, termasuk kalium, selenium, dan seng.

    6. Telur

    Telur mengandung banyak protein, vitamin B, mineral, dan antioksidan. Dua telur besar tidak mengandung karbohidrat sama sekali dan lebih dari 12 g protein.

    Makanan ini meningkatkan rasa kenyang dan mengandung antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin. Kandungan tersebut dapat membantu melindungi kesehatan mata.

    7. Kacang-kacangan dan biji-bijian

    Kacang-kacangan dan biji-bijian penuh dengan lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal, serat, dan protein yang sehat. Kandungan karbohidrat bersihnya juga sangat rendah.

    Beberapa kacang atau biji-bijian yang bisa dikonsumsi, seperti kacang almond, kacang mete, pistachio, kacang kenari, chia seed, biji labu, hingga biji wijen. Selain itu, minyak zaitun dan minyak kelapa adalah dua minyak yang direkomendasikan digunakan dalam diet keto.

    8. Buah beri

    Buah beri kaya akan antioksidan yang mengurangi peradangan dan melindungi dari penyakit. Buah beri rendah karbohidrat dan tinggi serat. Jenis beri yang bisa dikonsumsi selama diet keto, yakni blackberry, blueberry, raspberry, dan stroberi.

    9. Kopi dan teh tanpa gula

    Kopi dan teh tawar mengandung nol gram karbohidrat, lemak, atau protein, jadi keduanya baik untuk diet keto. Ditambah lagi, minum 2-3 cangkir kopi per hari menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    Sementara itu, teh kaya akan antioksidan, memiliki lebih sedikit kafein daripada kopi. Minuman ini memiliki banyak khasiat yang meningkatkan kesehatan yang dapat melindungi terhadap kanker, mencegah tekanan darah tinggi dan gula darah, serta meningkatkan fungsi kognitif.

    (sao/suc)