Produk: gula darah

  • Tips Puasa Aman Bagi Penderita Maag: Ini Makanan yang Dianjurkan untuk Buka dan Sahur  – Halaman all

    Tips Puasa Aman Bagi Penderita Maag: Ini Makanan yang Dianjurkan untuk Buka dan Sahur  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono membagikan tips aman berpuasa untuk penderita maag.

    Asam lambung merupakan keluhan paling sering terjadi saat puasa.

    “Kalau terjadi imbalance dan ketidakseimbangan maka bisa muncul keluhan sakit lambung.

    Dengan ditandai sakit perut, mual, begah bahkan bisa menimbulkan nyeri yang parah,” kata dia dikutip dari laman Instagramnya, Sabtu (15/3/2025).

    Karena itu, ibadah di bulan Ramadan ini bagi penderita maag membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga agar lambung tetap sehat.

    Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah tips nutrisi yang tepat selama sahur dan berbuka, seperti berikut:

    1. Saat sahur: Pilih makanan yang lambat dicerna, seperti karbohidrat kompleks (nasi merah, roti gandum) dan protein tanpa lemak (ikan, ayam).

    “Hindari makanan pedas, asam, atau berlemak,” tutur dia.

    2. Saat berbuka: Mulailah dengan air putih hangat dan kurma untuk menstabilkan kadar gula darah.

    Hindari makan berat langsung, beri jeda dengan makanan yang mudah dicerna seperti sup atau bubur.

    Selain itu, penting untuk mengatur pola makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering dan menghindari makanan yang memicu produksi asam lambung.

    “Jika memiliki riwayat maag kronis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai berpuasa. Dengan perencanaan yang baik, puasa dapat tetap berjalan lancar dan penuh berkah. Tetap sehat dan semangat menyambut Ramadan,” harap Prof Dante.

  • 10 Manfaat Kolang-kaling bagi Kesehatan, Bantu Cegah Dehidrasi

    10 Manfaat Kolang-kaling bagi Kesehatan, Bantu Cegah Dehidrasi

    Jakarta

    Kolang-kaling atau disebut juga buah atap merupakan salah satu buah yang jadi favorit banyak orang. Terlebih selama bulan Ramadan, penjualan kolang-kaling bisa mengalami peningkatan.

    Buah yang berasal dari pohon aren ini biasanya diolah menjadi manisan atau campuran dalam kolak pisang. Teksturnya yang kenyal membuat kolang-kaling memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan buah-buah lainnya.

    Selain lezat, kolang-kaling juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan jika diolah dengan cara yang tepat. Apa saja manfaatnya? Simak pembahasan dalam artikel ini.

    Manfaat Kolang-kaling bagi Kesehatan

    Ada sejumlah manfaat kolang-kaling bagi kesehatan, mulai dari membantu mencegah dehidrasi hingga menjaga kesehatan pencernaan. Simak manfaat kolang-kaling di bawah ini:

    1. Menjaga Kesehatan Pencernaan

    Manfaat yang pertama adalah dapat menjaga kesehatan pencernaan. Mengutip laman Health Benefits Times, kolang-kaling mengandung serat tinggi yang efektif mengobati masalah sembelit.

    Untuk merasakan khasiatnya, disarankan mengkonsumsi 5-10 butir kolang-kaling per hari demi membantu mengobati sembelit dan masalah pencernaan lainnya.

    2. Menjaga Kesehatan Tulang

    Banyak yang belum tahu kalau kolang-kaling dapat menjaga kesehatan tulang, lho. Sebab, buah yang satu ini mengandung kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang.

    “Jadi kolang-kaling ini ada banyak kandungannya. Dia salah satu makanan yang mengandung kalsium. Jadi baik untuk tulang dan menjaga kesehatan tulang,” kata dr Oki Yonatan Oentiono, SpGK, PNS (Physician Nutrition Specialist) kepada detikcom, Jumat (7/3/2025).

    3. Mencegah Dehidrasi

    Mengkonsumsi kolang-kaling secara rutin juga dapat mencegah dehidrasi. Soalnya, kolang-kaling memiliki kandungan air mencapai 94%, sehingga sangat cocok diminum saat berbuka puasa agar cairan tubuh harian dapat terpenuhi.

    Untuk bisa merasakan khasiatnya, sebaiknya mengkonsumsi kolang-kaling dengan cara direbus tanpa menambahkan gula atau pemanis lainnya.

    4. Menjaga Kesehatan Kulit

    Bagi detikers yang memiliki masalah kulit, cobalah untuk mengkonsumsi kolang-kaling secara rutin. Kandungan kolagen pada buah ini dipercaya dapat membantu menjaga kesehatan kulit.

    “Kolang-kaling juga mengandung kolagen, jadi dia juga bisa membantu kesehatan kulit. Ada juga berbagai macam zat gizi, seperti vitamin A, asam folat, zat besi, kalium, dan zinc,” ujar dr Oki yang merupakan spesialis gizi klinis dari Mayapada Hospital Kuningan.

    5. Cocok untuk Diet

    Kolang-kaling termasuk buah yang cocok dikonsumsi bagi yang sedang diet. Sebuah penelitian mengungkapkan, dalam 100 gram kolang-kaling mengandung sekitar 0,69 gram protein, 4 gram karbohidrat, 1 gram kadar abu, dan 0,95 gram serat kasar.

    Selain itu, kandungan gelatin dalam kolang-kaling juga dapat memberikan efek rasa kenyang lebih lama. Hal ini dapat meredakan hawa nafsu makan berlebih sekaligus mendukung program diet yang sedang berjalan.

    6. Mengontrol Kadar Gula Darah

    Dikutip dari situs uma.ac.id, kolang-kaling diyakini dapat mengontrol kadar gula darah dalam tubuh agar tetap stabil. Menurut sebuah penelitian, dalam uji laboratorium terungkap bahwa kolang-kaling mengandung senyawa polisakarida glukomanan yang dapat menurunkan kadar gula darah sekaligus mencegah diabetes.

    7. Mencegah Osteoporosis

    Kolang-kaling yang mengandung kalsium tinggi dipercaya juga mampu mencegah osteoporosis. Seperti kita ketahui, osteoporosis merupakan penyakit yang dapat menyerang orang lanjut usia (lansia).

    Sebagai bentuk pencegahan, disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium sejak dini, salah satunya kolang-kaling. Namun, sebaiknya imbangi juga dengan olahraga teratur dan makan-makanan bergizi agar tulang tetap sehat.

    8. Meredakan Nyeri Sendi

    Lebih lanjut, dr Oki mengungkapkan jika kolang-kaling bermanfaat untuk membantu meredakan nyeri lutut atau nyeri sendi. Hal ini karena buah tersebut memiliki efek antiradang.

    “Saya memang pernah baca soal itu ya, (kolang-kaling) mengurangi nyeri sendi, nyeri rematik, nyeri pengapuran, buat sakit di lutut. Kalau kita lihat memang di kolang-kaling itu ada kandungannya galaktomanan, bisa buat apa? Anti-nyeri, anti-radang,” ungkapnya.

    Namun, ia menyebut jika sampai sekarang belum ada penelitian yang membuktikan secara spesifik bahwa khasiat itu terbukti benar.

    “Memang dari sisi kedokteran, hasil uji cobanya menyebutkan kalau kolang-kaling ini punya efek antiradang atau anti inflamasi. Tapi kalau spesifik untuk (mengobati) nyeri sendi, peradangan sendi, belum ada tadi,” jelas dr Oki.

    9. Meredakan Panas Dalam

    Manfaat kolang-kaling berikutnya adalah mampu meredakan panas dalam. Berkat kandungan airnya yang tinggi membuat buah ini dapat menyegarkan tenggorokan sekaligus menjadikan tubuh terasa segar.

    10. Bikin Awet Muda

    Kandungan antioksidan tinggi dalam kolang-kaling ternyata dapat membantu mencegah penuaan dini, sehingga terlihat awet muda. Menurut beberapa studi, antioksidan pada kolang-kaling dapat menjaga sel tubuh agar tidak rusak yang diakibatkan radikal bebas.

    (ilf/fds)

  • Nikmati Kue Tanpa Gluten, Inilah 3 Rekomendasi Tepung Bebas Gluten

    Nikmati Kue Tanpa Gluten, Inilah 3 Rekomendasi Tepung Bebas Gluten

    Liputan6.com, Yogyakarta – Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, jelai, dan gandum hitam. Protein ini juga ada dalam makanan olahan seperti pasta, roti, dan sereal.

    Makanan bebas gluten sangat penting bagi penderita penyakit seliak dan orang dengan intoleransi gluten. Tanpa makanan bebas gluten, mereka bisa mengalami masalah kesehatan yang serius.

    Ada banyak tepung bebas gluten yang kaya nutrisi dan bisa digunakan untuk membuat berbagai jenis kue. Dengan tepung alternatif ini, siapa pun bisa menikmati kue lezat tanpa khawatir tentang gluten. Mengutip dari berbagai sumber, berikut tiga tepung bebas gluten:

    1. Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour)

    Tepung mocaf atau modified cassava flour adalah tepung bebas gluten yang kaya manfaat kesehatan. Tepung ini mengandung serat tinggi, vitamin B6, serta mineral penting seperti kalsium dan fosfor.

    Dengan mengonsumsi tepung mocaf secara teratur, Anda dapat membantu melancarkan pencernaan, menjaga metabolisme tubuh tetap sehat, dan mendukung kesehatan tulang. Tepung mocaf menjadi alternatif tepung yang sempurna bagi penderita seliak atau yang memiliki sensitivitas terhadap gluten tanpa mengorbankan kandungan gizi dan manfaat kesehatan.

    2. Tepung Gandum Bebas Gluten

    Tepung gandum bebas gluten merupakan sumber nutrisi yang sangat baik untuk diet bebas gluten. Tepung ini kaya akan karbohidrat kompleks yang memberikan energi tahan lama.

    Kandungan karbohidratnya tidak seperti karbohidrat sederhana yang cepat habis. Selain itu, tepung ini juga mengandung serat pangan tinggi.

    Serat inilah yang membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, sehingga cocok untuk mereka yang sedang mengatur pola makan. Sebagai sumber protein nabati, tepung gandum bebas gluten juga berperan dalam mendukung metabolisme tubuh yang sehat.

    3. Tepung Almond

    Tepung almond adalah pilihan tepung bebas gluten yang sangat bergizi dan serbaguna. Terbuat dari almond yang digiling halus, tepung ini kaya akan protein nabati yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

    Tepung almond juga mengandung lemak sehat dan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan kuat untuk tubuh. Dengan kandungan serat alami yang tinggi, tepung ini membantu melancarkan pencernaan.

    Manfaat tepung almond tidak berhenti di situ saja. Tepung ini membantu menjaga keseimbangan energi tubuh sehingga Anda tetap bertenaga sepanjang hari. Kandungan nutrisinya juga mendukung kesehatan kulit dan jantung, menjadikannya pilihan tepung yang baik untuk perawatan tubuh dari dalam.

    tepung almond memiliki indeks glikemik rendah sehingga membantu menjaga kestabilan kadar gula darah. Hal ini menjadikannya pilihan tepat bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang mengontrol asupan gula.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Kapan Waktu Olahraga yang Paling Baik Saat Puasa?

    Kapan Waktu Olahraga yang Paling Baik Saat Puasa?

    Jakarta

    Di bulan Ramadan, meskipun tubuh tidak mendapatkan asupan energi seperti hari-hari biasa, olahraga tetap penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Tapi, olahraga saat puasa memang memerlukan strategi khusus.

    Jangan sampai ingin tubuh bugar, malah mengalami dehidrasi atau kelelahan berlebihan. Pemilihan waktu yang tepat menjadi faktor krusial, agar manfaat olahraga tetap maksimal tanpa mengganggu kondisi fisik.

    Waktu Olahraga yang Paling Baik Saat Puasa

    Lantas, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk berolahraga saat berpuasa? Apakah lebih baik dilakukan sebelum berbuka atau setelahnya? Praktisi olahraga, dr. Yohanes Toban Layuk Allo, SpOT(K) dalam arsip catatan detikcom menjelaskan bahwa sebelum berolahraga saat puasa, kenali dulu kemampuan diri. Dr Toban mengatakan, pilihan waktu yang ideal adalah sekitar satu jam sebelum berbuka puasa.

    “Puasa itukan kekurangan cairan terutama elektrolit sama gula. Nah jadi waktu olahraga yang paling tepat, tentu menjelang bisa minum dan setelah minum. Jadi waktunya adalah sekitar satu jam menjelang berbuka puasa, karena pada saat misalnya udah olahraga nih, udah haus banget, kan nggak mungkin batalin puasa, tapi kalau emang udah waktunya berbuka kan enak tinggal minum,” jelasnya.

    Selain itu, bagi mereka yang sulit menoleransi penurunan kadar gula dalam darah, berolahraga setelah berbuka puasa bisa menjadi alternatif.

    “Kan beberapa orang kurang bisa menoleransi penurunan gula dalam darah, untuk yang seperti itu lebih disarankan yaudah olahraganya setelah berbuka aja, jadi isi dulu nih gulanya, isi dulu elektrolitnya, bisa berbuka dengan yang manis, kan yang manis ada kandungan gula tuh, nah gula ini bisa diperlukan untuk menambah energi tubuh, baru setelah itu olahraga,” ungkapnya.

    “Untuk orang-orang yang seperti itu saya lebih merekomendasikan olahraganya setelah berbuka, tapi ada orang yang beda dan nggak semua kebutuhannya sama, jadi kembali lagi kenali diri sendiri,” lanjut dia.

    Sama halnya dengan penjelasan dari Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM, Tony Arjuna. Disadur dari laman resmi FK UGM, ia menjelaskan olahraga saat berpuasa tetap bisa dilakukan, kira-kira 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka atau setelah tarawih.

    Ia tidak menyarankan olahraga di pagi hari selama berpuasa. Menurutnya, berolahraga di pagi hari saat puasa bukanlah pilihan yang ideal, bahkan bisa berisiko bagi mereka yang belum terbiasa.

    Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kalori selama aktivitas fisik, yang mempercepat penurunan kadar gula darah. Akibatnya, tubuh menjadi lemas dan rasa lapar akan lebih terasa sepanjang hari.

    Kondisi ini terutama berbahaya bagi penderita diabetes karena dapat meningkatkan risiko serangan hipoglikemia yang mengancam nyawa. Tony juga menambahkan, bahwa jika seseorang tidak berolahraga sama sekali pada hari pertama dan kedua puasa, rasa lapar yang dialami akan berbeda dibandingkan dengan hari-hari selanjutnya. Hal ini terjadi karena tubuh masih berada dalam fase awal defisit kalori yang cukup besar.

    Olahraga yang Bisa Dilakukan Saat Puasa

    Apa olahraga terbaik yang bisa dilakukan saat puasa? Kartika Prahasanti, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, menyarankan beberapa olahraga ringan saat puasa.

    Dilansir dari laman resmi FK UM Surabaya, bahwa jenis serta durasi olahraga pun harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Adapun jenis olahraga yang dianjurkan saat berpuasa yaitu olahraga yang dapat melatih jantung.

    Contohnya jogging, jalan cepat, hingga bersepeda. Latihan kekuatan seperti gerakan push up, sit up, back up, plank, dan squat juga dianjurkan. Dengan catatan, disesuaikan dengan kemampuan tubuh masing-masing.

    Selain itu, latihan kelenturan seperti yoga, pilates, atau gerakan sederhana seperti cium lutut dan menggerakkan anggota tubuh sesuai ruang sendi, juga dianjurkan. Hal ini agar tubuh tetap fleksibel dan terhindar dari cedera.

    Pemilihan jenis olahraga tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu. Frekuensi olahraga yang direkomendasikan adalah 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi setiap sesi antara 30-50 menit, sesuai dengan rekomendasi WHO yang menyarankan total waktu olahraga sekitar 150 menit per minggu.

    Olahraga saat berpuasa memang punya banyak khasiat, seperti merangsang proses autofagi dan autolisis, yaitu mekanisme alami tubuh dalam menghancurkan sel-sel yang rusak dan menggantinya dengan sel-sel baru yang lebih sehat.

    Tapi, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berolahraga di bulan puasa. Seperti pastikan kecukupan nutrisi dari karbohidrat, protein, lemak, serta cairan yang dikonsumsi saat sahur. Selain itu, tidur yang cukup dan berkualitas, yaitu sekitar 7-9 jam per hari, juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.

    Nah, itulah tadi penjelasan tentang waktu olahraga yang baik dan jenis serta durasi olahraga yang bisa dilakukan saat puasa. Semoga membantu dan tetap jaga kesehatan, ya!

    (aau/fds)

  • 5 Tips Makan Sehat Saat Sahur selama Ramadan

    5 Tips Makan Sehat Saat Sahur selama Ramadan

    Jakarta, Beritasatu.com – Sahur merupakan waktu yang tepat untuk mendisiplinkan diri. Karena itu, pilihan makanan yang sehat dapat memperkuat hubungan spiritual dan menjaga kesehatan tubuh dengan baik.

    Pendekatan yang seimbang terhadap nutrisi, hidrasi dan kadar gula yang seimbang dapat meningkatkan energi dan kesehatan tubuh selama bulan Ramadan.

    Bagi penderita diabetes, asupan yang sehat dan seimbang saat sahur sangat penting untuk menstabilkan kadar gula darah selama berpuasa.

    Memilih makanan yang tepat dapat membantu mencegah lonjakan gula darah dan menjaga tingkat energi tetap stabil.

    Tips Makan Sehat Saat Sahur selama Ramadan

    Melansir dari Times of India, berikut ini adalah lima tips makan sehat saat sahur selama bulan Ramadan:

    1. Awali Sahur dengan Diet Seimbang

    Sahur yang padat nutrisi membuat Anda tetap berenergi sepanjang hari. Membuat pilihan yang tepat selama sahur dapat membuat tubuh tetap merasa kenyang dan bertenaga.

    Karena itu, disarankan untuk mengonsumsi protein rendah lemak dan sayur-sayuran untuk memberikan asupan nutrisi pada tubuh.

    Makanan, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, telur, ayam dan ikan dapat menyediakan nutrisi penting, memperlambat pencernaan dan mempertahankan rasa kenyang.

    Selain itu, hindari makan makanan olahan saat sahur untuk menghindari dehidrasi dan tubuh terasa lesu.

    2. Tetap Terhidrasi

    Hidrasi berperan penting dalam pengendalian gula darah dan mencegah tubuh merasa lelah. Oleh sebab itu, minumlah air yang cukup untuk meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula dan mencegah pelepasan hormon stres akibat dehidrasi, yang dapat menyebabkan gula darah meningkat.

    Hidrasi dapat mencegah kelelahan, terutama bagi penderita diabetes. Disarankan untuk minum 10-12 gelas air saat waktu berbuka dan sahur.

    Selain itu, konsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air seperti jeruk dan semangka juga disarankan. Hal ini dapat membuat tetap aktif dan berenergi sepanjang hari.

    3. Konsumsi Karbohidrat Berserat Tinggi

    Mengonsumsi biji-bijian utuh seperti gandum, oat dan beras merah yang kaya akan serat, vitamin dan mineral dapat membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.

    Kacang-kacangan seperti lentil dan buncis memiliki indeks glikemik rendah, sehingga dapat memperlambat kenaikan gula darah.

    Makan makanan tinggi serat dapat memperlambat pencernaan, mencegah lonjakan dan penurunan gula darah secara tiba-tiba.

    4. Mengonsumsi Lemak Sehat

    Makan makanan yang mengandung lemak sehat dapat  memberikan energi secara berkelanjutan dan membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan.

    Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak sehat adalah kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti almond, walnut, alpukat, salmon dan makerel. Makanan ini dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.

    5. Makanan yang Wajib Dihindari

    Untuk menjaga tubuh tetap sehat selama puasa, hindarilah makan makanan manis dan karbohidrat olahan, seperti roti, kue kering dan permen. Selain itu, Anda juga disarankan untuk tidak makan makanan olahan, gorengan dan minuman manis.

    Makan makanan sehat dengan nutrisi seimbang sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Karena itu, mengonsumsi karbohidrat tinggi serat, protein rendah lemak dan makanan yang mengandung lemak sehat dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi, membantu mengontrol gula darah secara efektif dan mempertahankan energi selama puasa di bulan Ramadan.
     

  • Asupan Ini Terbukti Bisa Bikin Panjang Umur, Murah dan Mudah Didapat

    Asupan Ini Terbukti Bisa Bikin Panjang Umur, Murah dan Mudah Didapat

    Jakarta

    Seorang peneliti bernama Dan Buettner telah pergi ke blue zone di seluruh dunia untuk menemukan bagaimana cara seseorang bisa hidup lebih panjang dan sehat. Blue zone merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut wilayah yang penduduknya memiliki umur panjang dan tingkat kesehatan lebih baik dibandingkan rata-rata populasi global.

    Beberapa wilayah blue zone yang dimaksud seperti Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, dan Ikaria di Yunani.

    Salah satu temuan Buettner terkait makanan panjang umur yang banyak dikonsumsi adalah kacang-kacangan. Menurutnya, kacang-kacangan memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, terjangkau, dan berkelanjutan.

    “Kacang-kacangan adalah makanan umur panjang yang utama. Isinya penuh dengan protein, serat, dan karbohidrat kompleks,” kata Buettner dikutip dari Mirror, Sabtu (15/3/2025).

    Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2001 dan melibatkan 9.632 individu menemukan hubungan kuat antara konsumsi kacang-kacangan secara rutin dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner.

    Penyakit kardiovaskular seringkali berkaitan dengan kondisi dislipidemia, hipertensi, diabetes tipe dua, peradangan kronis, dan obesitas. Penelitian ini juga menunjukkan kacang-kacangan dapat membantu mengurangi kadar kolesterol, gula darah, mencegah kanker, dan membantu menjaga berat badan.

    Selain tinggi protein dan karbohidrat kompleks, kacang juga makanan yang kaya akan tembaga, asam folat, zat besi, magnesium, dan vitamin B6. Kacang-kacangan juga memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tidak memicu lonjakan gula darah yang signifikan.

    “Ada satu penelitian yang sangat bagus yang diikuti banyak orang selama beberapa dekade, dan mereka menemukan bahwa semakin banyak biji-bijian yang dimakan orang, semakin lama mereka hidup,” kata Buettner.

    “Persamaan kasarnya adalah jika Anda makan secangkir biji-bijian sehari dan Anda memulainya dari usia muda, itu sama dengan sekitar empat tahun harapan hidup tambahan,” sambungnya.

    Semua jenis kacang-kacangan, seperti kedelai, edamame, kacang merah, kacang tanah, almond, dan kacang polong memberikan manfaat yang sama baiknya untuk kesehatan. Masyarakat tinggal menyesuaikan dengan selera dan ketersediaan jenis kacang yang ada.

    (avk/kna)

  • Ini Alasan Kenapa Buka Puasa dengan Gorengan Tak Disarankan

    Ini Alasan Kenapa Buka Puasa dengan Gorengan Tak Disarankan

    Jakarta

    Gorengan menjadi salah satu takjil yang populer dan favorit banyak orang saat berbuka puasa. Namun, tahukah kamu kalau tidak disarankan buka puasa dengan makan gorengan?

    Aneka gorengan seperti bakwan, tahu isi, hingga cireng terasa lezat dan gurih di mulut. Apalagi jika ditambah cabai rawit atau dicocol ke dalam saus sambal, buka puasa terasa semakin nikmat.

    Biasanya, gorengan menjadi hidangan pembuka saat berbuka puasa. Setelah itu dilanjutkan dengan mengkonsumsi makanan berat, seperti nasi dan lauk pauk.

    Meski banyak yang suka gorengan, tapi sebenarnya tidak disarankan berbuka puasa dengan makan gorengan, apalagi dalam jumlah banyak. Apa alasannya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

    Kenapa Tidak Disarankan Makan Gorengan saat Buka Puasa?

    Ada alasan khusus mengapa sebaiknya tidak mengkonsumsi gorengan saat buka puasa. Menurut Dietisien FKKMK UGM, Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet, AN, APD komposisi gorengan yang mengandung lemak tidak sehat dapat menyebabkan sejumlah penyakit berbahaya.

    “Gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka puasa, karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat,” kata Tony melalui keterangan tertulis dari laman UGM.

    Tony mengungkapkan, gorengan yang dimasak menggunakan minyak yang telah dipakai secara berulang kali dapat menjadikannya sebagai sumber kolesterol jahat. Mengkonsumsi terlalu banyak gorengan juga bisa memicu penyakit seperti jantung, penyumbatan pembuluh darah, hingga stroke.

    Selain mengandung lemak tidak sehat, gorengan juga tersusun dari karbohidrat sederhana. Karbohidrat jenis ini sifatnya cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh. Hal itu membuat kadar gula darah dalam tubuh menjadi cepat turun, sehingga bikin mudah merasa lapar.

    “Kan jarang yang ada gorengan yang 1-2 kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol,” ujarnya.

    Pilihan Buah untuk Buka Puasa

    Agar tubuh tetap sehat selama berpuasa, Tony merekomendasikan menu buka puasa dengan mengkonsumsi jenis karbohidrat kompleks. Sebab, karbohidrat kompleks lebih lambat dicerna oleh tubuh, sehingga menciptakan efek kenyang lebih lama dan tidak mudah lapar.

    Ia mencontohkan jenis karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa, salah satunya adalah buah-buahan.

    Nah, ada sejumlah buah-buahan yang mengandung rendah gula sehingga cocok dikonsumsi saat berbuka puasa. Mengutip laman Eating Well dan Only My Health, berikut rekomendasi buah-buahannya:

    SemangkaAlpukatKiwiRaspberiPepayaNagaMelon.

    Demi memenuhi nutrisi seimbang, pastikan mengkonsumsi makanan sehat lainnya, seperti sayur-sayuran hingga protein tinggi. Selain itu, jangan lupa minum air putih setelah berbuka puasa dan saat sahur agar tubuh tetap terhidrasi.

    (ilf/fds)

  • Segar! Ini Cara Sehat Minum Es Teh Saat Buka Puasa dari Dokter Gizi

    Segar! Ini Cara Sehat Minum Es Teh Saat Buka Puasa dari Dokter Gizi

    Jakarta

    Minum teh manis saat berbuka puasa menjadi hal yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Teh hangat atau es teh menjadi pilihan karena manis dan dapat menyegarkan tubuh setelah berpuasa.

    Menurut spesialis gizi klinik dr Davie Muhammad, SpGK, teh manis hangat atau dingin tidak memiliki perbedaan dari sisi kalori. Hanya saja penting untuk dicatat seberapa banyak takaran gula yang ditambahkan saat minum es teh,

    “Yang menjadi pembedanya adalah seberapa banyak gula yang digunakan untuk teh tersebut,” ungkap dr Davie pada detikcom, Jumat (7/3/2025).

    Menurut dr Davie, semakin banyak gula yang digunakan pada es teh manis yang akan dikonsumsi, tentunya semakin tinggi juga kalorinya. Tentunya lebih baik jika kadar gula yang dimasukkan tidak terlalu banyak saat buka puasa.

    “Anjuran asupan gula sehari sekitar 4 sendok makan atau 50 gram gula per hari,” katanya.

    dr Davie menjelaskan menu buka puasa yang tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah berpuasa. Kondisi ini yang akan menyebabkan mudah ngantuk dan mudah lapar kembali.

    Maka dari itu, dr Davie menyarankan beberapa menu yang tepat untuk berbuka puasa. Mulai dari buah potong yang mengandung banyak air dan juga kurma.

    Kurma juga mengandung gula yang tinggi, vitamin, mineral, dan juga serat. Tetapi, jumlahnya juga perlu diperhatikan.

    “Berbuka puasa dengan kurma 3-4 butir sudah cukup mengembalikan energi awal setelah berpuasa,” tuturnya.

    Mengenai teh baik panas atau dingin tidak berbeda baik dari sisi kalori bila menggunakan gula.. yang menjadi beda adalah seberapa banyak gula yang digunakan untuk teh tersebut. Semakin banyak gula yang digunakan semakin tinggi kalori. Anjuran asupan gula sehari sekitar 4 sendok makan / 50 gram gula per hari.

    Menu buka puasa dianjurkan takjil yang tidak tinggi gula ataupun tepung. Hal ini dimaksud untuk mencegah lonjakan gula darah setelah berpuasa. Lonjakan gula darah akan berakibat mudah ngantuk dan mudah lapar kembali. Sehingga takjil upayakan dominan konsumsi buah potong tinggi air atau kurma sekitar 3-4butir. Lalu jeda shalat maghrib barulah makan sebelum isya dengan komposisi lengkap dan seimbang mengandung karbohidrat, protein dan serat

    Kurma selain mengandung gula juga mengandung tinggi vitamin dan mineral juga serat. Berbuka puasa dengan kurma 3-4 butir sudah cukup mengembalikan energi awal setelah berpuasa.

    (sao/kna)

  • Berat Badan Naik saat Puasa, Begini Cara Mencegahnya Menurut Dokter Gizi

    Berat Badan Naik saat Puasa, Begini Cara Mencegahnya Menurut Dokter Gizi

    JAKARTA – Sebagian orang merasa berat badannya naik saat bulan puasa, padahal seharusnya bisa menjadi kesempatan untuk menjaga pola makan lebih sehat. Penyebab utama kenaikan berat badan saat puasa adalah pola makan yang tidak terkontrol, terutama saat berbuka dan sahur.

    Banyak orang menganggap waktu berbuka sebagai momen ‘balas dendam’ setelah seharian berpuasa. dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.G.K, dokter spesialis gizi klinik mengatakan mengonsumsi takjil yang berlebihan, seperti gorengan dan makanan manis dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

    Selain itu, makanan berlemak tinggi cenderung lebih lambat dicerna oleh tubuh, sehingga bisa menumpuk dan berkontribusi pada kenaikan berat badan. Makanan atau minuman yang terlalu manis dapat meningkatkan kadar insulin dengan cepat, yang kemudian menimbulkan rasa lapar lebih cepat dan memicu makan berlebihan saat berbuka puasa.

    “Pada saat makan malam disarankan menghindari makanan berlemak tinggi cenderung lebih lambat keluar dari lambung. Saat sahur, hindari makanan terlalu asin, karena dapat membuat cepat haus saat berpuasa,” tutur dr. Juwalita, dikutip dari kanal YouTube RS Pondok Indah.

    “Hindari makanan terlalu manis untuk mencegah meningkatkan respon insulin yang cepat sehingga puasa tidak cepat terasa lapar. Hindari mengandung kafein, karena ada efek diuretik yang membuat buang air kecil jadi berlebihan, khawatirnya cenderung dehidrasi,” tambahnya.

    Saat puasa, banyak orang cenderung mengurangi aktivitas fisik dengan alasan lemas atau malas bergerak. Padahal, tubuh tetap membutuhkan olahraga untuk membakar kalori.

    “Tetaplah olahraga secara teratur. Olahraga direkomendasikan bisa setelah sahur, 1 jam sebelum berbuka puasa, atau 1 jam setelah berbuka puasa. Jadi tetap aktif dan jaga asupan makan,” kata dr. Juwalita.

    Selain itu, langsung tidur setelah makan bisa menyebabkan makanan tidak tercerna dengan baik, sehingga lebih mudah disimpan sebagai lemak tubuh. Dehidrasi sering kali disalahartikan sebagai rasa lapar, sehingga tubuh cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan dibandingkan yang sebenarnya dibutuhkan.

    Cara Mencegah Kenaikan Berat Badan Saat Puasa

    1.  Kendalikan Porsi Makan

    Saat berbuka, sebaiknya konsumsi takjil secukupnya, lalu lanjutkan dengan makan malam yang mengandung gizi seimbang. Batasi waktu makan hingga pukul 21.30 agar tubuh punya waktu untuk mencerna makanan sebelum tidur.

    2. Pilih Makanan Bernutrisi Seimbang

    dr. Juwalita mengatakan menu sahur dan berbuka harus mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat. Karbohidrat bisa dari nasi, oat, atau umbi-umbian. Protein bisa diperoleh dari ikan, ayam, telur, tahu, dan tempe. Lemak sehat bisa didapatkan dari alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

    “Walaupun puasa selama 14 jam, yang mana dapat menggeser waktu makan, tapi tetap memiliki pedoman makan gizi seimbang. Gizi seimbang memiliki panduan atau pola makan dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh,” imbuhnya.

    3. Hindari Makanan Berlemak Tinggi dan Asin

    Makanan berlemak tinggi sulit dicerna tubuh dan bisa menyebabkan penumpukan lemak. Makanan yang terlalu asin juga sebaiknya dihindari saat sahur, karena bisa membuat tubuh lebih cepat merasa haus saat berpuasa.

    4. Kurangi Konsumsi Makanan Manis Berlebihan

    Makanan yang terlalu manis bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, yang justru membuat tubuh merasa lapar lebih cepat.

    5.Tetap Aktif dan Berolahraga

    Olahraga tetap bisa dilakukan saat puasa. Waktu yang direkomendasikan adalah setelah sahur, satu jam sebelum berbuka, atau satu jam setelah berbuka.

    6. Cukupi Kebutuhan Cairan

    Selama menjalankan puasa, dr. Juwalita menyebut idealnya seseorang tetap minum 8 gelas air putih per hari.

    “Saat sahur 2 gelas. Lalu berbuka puasa dilanjutkan 2 gelas air lagi. Kemudian sisanya dilanjutkan setelah makan malam 2 gelas lagi, sampai menjelang tidur tambahkan 2 gelas air lagi. Jadi satu hari tetap 8 gelas air.” paparnya.

  • Minuman Ajaib untuk Kontrol Gula Darah? Ini Dia Pilihannya!

    Minuman Ajaib untuk Kontrol Gula Darah? Ini Dia Pilihannya!

    Liputan6.com, Jakarta Mengatur kadar gula darah penting banget, terutama bagi penderita diabetes. Tapi, selain mengatur pola makan, tahu enggak sih kalau minuman juga berperan besar? Banyak minuman yang bisa membantu mengontrol gula darah, bahkan beberapa di antaranya bisa jadi pilihan yang lezat dan menyegarkan.

    Artikel ini akan membahas berbagai jenis minuman yang direkomendasikan dan yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan gula darahmu.

    Dari sekian banyak pilihan, air putih tetap menjadi juara. Kenapa? Karena air putih bebas kalori dan karbohidrat, membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urine, dan tentu saja menghidrasi tubuh.

    Jangan lupa, minum minimal 2 liter air putih setiap hari ya! Selain air putih biasa, kamu juga bisa mencoba air infused dengan tambahan irisan buah-buahan seperti lemon, jeruk, beri, atau rempah-rempah seperti mint untuk menambah cita rasa.

    Selain air putih, ada beberapa minuman lain yang juga bisa membantu mengontrol gula darah. Kopi hitam tanpa gula, misalnya, terbukti dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Teh, baik itu hijau, hitam, putih, oolong, atau herbal, juga memiliki manfaat yang baik berkat kandungan antioksidannya. Teh hijau bahkan mengandung katekin yang dapat menghambat penyerapan karbohidrat.