Produk: gula darah

  • Ketahuilah Ini 3 Manfaat Puasa, Satunya Bisa Cegah Penyakit

    Ketahuilah Ini 3 Manfaat Puasa, Satunya Bisa Cegah Penyakit

    TRIBUNJAKARTA.COM – Puasa rupanya memiliki banyak manfaat bagi tubuh, termasuk meningkatkan stamina dan sistem imun, yang dapat membantu mencegah penyakit. 

    Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama.

    Berikut beberapa cara puasa berkontribusi pada kesehatan:

    1. Meningkatkan Sistem Imun

    – Detoksifikasi Alami: Saat berpuasa, tubuh beristirahat dari proses pencernaan dan fokus pada pembuangan racun, sehingga membantu sistem imun bekerja lebih efisien.

    – Produksi Sel Imun Baru: Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat merangsang produksi sel darah putih baru, yang penting untuk melawan infeksi.

    – Mengurangi Peradangan: Puasa dapat menekan produksi sitokin proinflamasi, yang jika berlebihan dapat melemahkan sistem imun dan menyebabkan penyakit kronis.

    2. Meningkatkan Stamina dan Energi

    – Optimalisasi Metabolisme: Selama puasa, tubuh beralih ke pembakaran lemak sebagai sumber energi, sehingga meningkatkan efisiensi metabolisme dan ketahanan tubuh.

    – Meningkatkan Fungsi Mitokondria: Mitokondria adalah “pembangkit energi” dalam sel. Puasa dapat meningkatkan jumlah dan efisiensinya, sehingga tubuh lebih bertenaga.

    lihat foto
    Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek. Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI). Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.

    – Mengurangi Kelelahan: Dengan mengontrol kadar gula darah dan mengurangi stres oksidatif, puasa membantu menjaga energi tetap stabil sepanjang hari.

    3. Mencegah Penyakit

    – Menjaga Keseimbangan Gula Darah: Puasa membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang dapat mencegah diabetes tipe 2.

    – Menurunkan Risiko Penyakit Jantung: Puasa dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida, yang berkontribusi pada kesehatan jantung.

    – Meningkatkan Kesehatan Usus: Dengan memberi waktu istirahat pada sistem pencernaan, puasa membantu memperbaiki keseimbangan bakteri baik di usus, yang berperan penting dalam sistem imun.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Blewah?

    Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Blewah?

    Jakarta, Beritasatu.com – Buah blewah (Cucumis melo l) merupakan buah berbentuk bulat lonjong dan memiliki tekstur lembut. Namun, karena rasanya yang manis, muncul pertanyaan, bolehkah penderita diabetes makan blewah?

    Blewah termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae, yang juga mencakup labu, timun, melon, semangka, dan pare. Di Indonesia, buah ini banyak dijual saat bulan Ramadan sebagai bahan takjil atau hidangan berbuka puasa, seperti es blewah dan es campur.

    Apakah penderita diabetes boleh mengonsumsi buah blewah? Blewah memiliki indeks glikemik rendah, dengan skor hanya 4, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan. Oleh karena itu, buah ini aman dikonsumsi oleh penderita diabetes, asalkan tetap dalam jumlah yang wajar.

    Manfaat Lain Buah Blewah untuk Kesehatan

    1. Menjaga kesehatan kulit dan rambut

    Blewah mengandung lebih dari 100% asupan harian vitamin A dan C yang dibutuhkan tubuh. Vitamin C membantu produksi kolagen, yang penting untuk kesehatan kulit, rambut, dan tulang.

    2. Mencegah asma

    Kandungan beta karoten dalam blewah berperan sebagai antioksidan yang dapat membantu mencegah asma. Selain itu, kandungan kolin dalam blewah juga membantu mengurangi peradangan pada penderita asma.

    3. Mencegah dehidrasi

    Dengan kandungan air mencapai 90%, blewah membantu tubuh tetap terhidrasi dan mencegah kekurangan cairan.

    4. Melancarkan pencernaan

    Serat dalam blewah membantu memperlancar pencernaan, mencegah sembelit, serta membuat buang air besar lebih teratur.

    5. Menjaga kesehatan jantung

    Blewah mengandung serat, potasium, dan vitamin C, yang membantu menjaga kesehatan jantung, mengurangi risiko penyakit jantung, serta menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

    6. Mengurangi risiko kanker

    Kandungan beta karoten, tokoferol, dan antioksidan lainnya dalam blewah dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif dan peradangan yang berpotensi memicu kanker.

    7. Menjaga kesehatan mata

    Blewah mengandung lutein dan zeaxanthin, dua antioksidan alami yang melindungi penglihatan dari efek radiasi berbahaya serta membantu mencegah degenerasi makula terkait usia (AMD).

    8. Mendukung perkembangan janin

    Kandungan folat dalam blewah berperan penting dalam mencegah cacat saraf pada bayi serta meningkatkan produksi sel darah merah, yang bermanfaat bagi ibu hamil dan janinnya.

    Blewah memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk bagi penderita diabetes. Namun, konsumsi blewah tetap harus disesuaikan dengan pola makan seimbang dan memperhatikan asupan karbohidrat lainnya. Gaya hidup sehat yang teratur akan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

  • Mudah Didapat, Ini 7 Sayuran yang Efektif Mengontrol Kadar Gula Darah

    Mudah Didapat, Ini 7 Sayuran yang Efektif Mengontrol Kadar Gula Darah

    Jakarta

    Sayuran-sayuran tertentu diketahui memiliki kandungan yang mampu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini akan berdampak baik bagi pengidap diabetes atau pradiabetes.

    Dikutip dari Eatingwell dan Healthline, pola makan menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi kadar gula seseorang, sehingga memilih makanan-makanan sehat sangat penting dilakukan. Selain itu, kadar gula darah juga dipengaruhi oleh kebiasaan olahraga, tingkat stres, dan pola tidur.

    Mengonsumsi banyak sayur yang kaya nutrisi dan berserat tinggi dapat membantu mengelola gula darah dan mengelola diabetes jangka panjang. Lalu, sayuran apa yang efektif mengontrol kadar gula darah dalam tubuh?

    1. Wortel

    Wortel diketahui kaya akan serat, sehingga dapat membantu merasa kenyang lebih lama. Pakar diet di Amerika Serikat Jill Weisenberger, MS, RDN, CDE merekomendasikan untuk rutin mengonsumsi wortel kepada mereka yang ingin mengontrol gula darah.

    2. Brokoli

    Tidak jauh berbeda dengan wortel, brokoli juga kaya akan serat yang dapat bertindak sebagai prebiotik. Serat prebiotik yang difermentasi oleh usus, pada beberapa kasus dapat membantu metabolisme glukosa dan kolesterol.

    3. Kubis

    Kubis kaya akan vitamin C yang dapat berdampak baik bagi kesehatan jantung. Sebuah ulasan tahun 2021 yang diterbitkan dalam Nutrients menemukan bahwa kubis juga mengandung banyak serat untuk memperlambat pencernaan apa pun, sehingga dapat membantu mencegah lonjakan gula darah.

    4. Kangkung

    Kangkung mengandung banyak senyawa yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah, termasuk serat dan antioksidan flavonoid.

    Penelitian telah menunjukkan bahwa antioksidan flavonoid yang ditemukan dalam kangkung, termasuk quercetin dan kaempferol, memiliki efek penurun gula darah dan sensitivitas insulin yang kuat.

    5. Bayam

    Bayam padat akan nutrisi dan rendah kalori. Bayam juga kaya akan zat besi yang menjadi kunci aliran darah sehat.

    Menurut penelitian tahun 2023, bayam mengandung senyawa disebut asam alfa-lipoat, yang dapat membantu meringankan gejala terkait dengan polineuropati bagi pengidap diabetes.

    6. Tomat

    Tomat mengandung likopen yang tinggi. Menurut ulasan di tahun 2020, likopen dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk risiko penyakit jantung dan kanker tertentu yang lebih rendah, serta membantu menurunkan kadar glukosa darah.

    7. Mentimun

    Menurut sebuah penelitian kecil tahun 2022 dalam jurnal Molecules, mentimun diketahui mengandung banyak air yang dapat membantu tubuh tetap terhidrasi dan merasa kenyang lebih lama. Timun juga diketahui dapat menurunkan dan mengendalikan kadar gula darah, serta mengurangi peradangan di seluruh tubuh.

    (naf/kna)

  • Risiko Penularan Tinggi, Kemenkes Sasar Warga Binaan Lapas untuk Skrining TBC – Halaman all

    Risiko Penularan Tinggi, Kemenkes Sasar Warga Binaan Lapas untuk Skrining TBC – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono menyebut bahwa tingkat penularan tuberkulosis (TBC) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) jauh lebih tinggi dibandingkan di lingkungan terbuka.

    Menurut Dante, kehidupan di dalam Lapas memiliki tantangan tersendiri, karena itu skrining TBC dan pemeriksaan kesehatan gratis diperlukan warga binaan.

    Dalam skrining ini, sebanyak 218 warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang menjalani pemeriksaan TBC dengan metode Active Case Finding, yang mencakup pemeriksaan rontgen dada dan Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi yang dicurigai mengidap TBC.

    Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan kesehatan gratis melalui paket cepat yang mencakup 10 pemeriksaan, antara lain skrining merokok, status gizi, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, TBC, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, kesehatan jiwa, dan geriatri.

    Warga binaan perempuan, skrining juga meliputi IVA test, SADARI, serta tes cepat untuk HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C.

    Lembaga pemasyarakatan adalah tempat di mana satu kamar diisi oleh banyak orang dan jika ada satu orang tertular TBC maka semua penghuni kamar harus diskrining.

    “Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat bermanfaat bagi ibu-ibu yang ada dalam Lapas binaan ini sehingga nanti ibu-ibu selesai menjalani binaan di Lapas ini keluar tetap sebagai warga negara yang sehat yang sama haknya dengan warga negara lain,” ucap Prof. Dante saat meninjau proses pemeriksaan TBC dan pemeriksaan kesehatan gratis di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Banten, Rabu (19/3/2025).

    Bagi yang terdiagnosis, segera diberikan pengobatan, sementara bagi yang tidak, dilakukan tindakan pencegahan.

    Ditambahkan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmi Karim pihaknya menyadari bawa kondisi overcrowding di Lapas menjadi alasan meningkatkan risiko penularan TBC hingga 10 kali lipat dibandingkan masyarakat umum.

    “Dengan kapasitas seharusnya 140 ribu orang, kini jumlah penghuni lapas mencapai 280 ribu. Ini membuat penularan penyakit sangat cepat, tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga petugas dan pengunjung,” jelasnya.

    Sejalan dengan upaya kesehatan ini, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronika Tan, melihat program ini sebagai kesempatan bagi warga binaan untuk tetap produktif.

    “Hari ini, selain skrining TBC, ada juga pemeriksaan IVA. Ini menjadi titik awal pemberdayaan perempuan agar mereka memiliki tekad untuk perubahan,” tuturnya.

    Melalui sinergi lintas sektor ini, pemerintah berkomitmen untuk memastikan hak kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk warga binaan di dalam Lapas.

  • 5 Jenis Kurma yang Tak Picu Lonjakan Kadar Gula Darah

    5 Jenis Kurma yang Tak Picu Lonjakan Kadar Gula Darah

    Jakarta

    Selain menjadi Sunnah Nabi, berbuka puasa dengan kurma juga menyehatkan. Kurma kaya akan serat, antioksidan, dan sejumlah kandungan mineral, juga gula.

    Kurma menjadi alternatif yang lebih baik ketimbang mengonsumsi pangan dan takjil tinggi gula lainnya. Lantas, apakah mengonsumsi kurma benar-benar aman untuk gula darah?

    Dikutip dari Indian Express, meskipun rasanya manis, kurma memiliki indeks glikemik rendah hingga sedang, yang berarti kurma tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba saat dimakan dalam jumlah sedang.

    Kurma juga mengandung serat, yang memperlancar pencernaan dan penyerapan glukosa. Bahkan, kandungan polifenol dalam kurma membantu mengurangi peradangan dan mendukung fungsi insulin. Sementara magnesium dan kalium membantu mengatur kadar gula darah.

    Beberapa jenis kurma memiliki dampak glikemik yang lebih rendah daripada yang lain, sehingga menjadi pilihan yang lebih baik bagi mereka yang memang tengah mengelola asupan gula. Berikut beberapa jenisnya:

    Kurma Ajwa:

    Kecil, berwarna gelap, dan kaya antioksidan, kurma ini rendah lemak, bebas kolesterol, kaya protein dan serat. Pilihan yang disukai bagi mereka yang mencari pilihan rendah indeks glikemik.

    Kurma Kimia:

    Lembut dan manis alami, kurma kimia tersedia secara luas dan umumnya digunakan dalam milkshake dan makanan penutup. Meskipun memiliki kadar gula sedang, kurma ini paling baik dikonsumsi dalam jumlah kecil atau dipadukan dengan kacang-kacangan untuk memperlambat pelepasan glukosa.

    Kurma Medjool

    Kurma satu ini lebih besar dan rasanya seperti karamel, ini termasuk jenis termanis dan dapat dimasukkan dalam diet sehat. Namun, mereka yang memperhatikan asupan gula harus mengonsumsinya dalam jumlah sedang.

    Kurma Khadrawy

    Kurma yang lembut dan lembap ini memiliki kadar gula lebih rendah daripada Medjool dan merupakan pilihan yang baik bagi mereka yang mencari camilan manis alami tanpa dampak glikemik yang tinggi.

    Kurma Deglet Noor

    Varietas semi-kering dengan rasa manis yang lebih ringan, kurma Deglet Noor sering digunakan dalam energy bar dan camilan karena keseimbangan serat dan gula alaminya.

    Meski rendah indeks glikemik, makanlah 2-3 kurma per sajian untuk menghindari asupan gula yang berlebihan.

    (naf/kna)

  • Wapres tinjau CKG di dua puskesmas Jakarta Barat

    Wapres tinjau CKG di dua puskesmas Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan program cek kesehatan gratis (CKG) di dua puskesmas di Jakarta Barat pada Rabu yaitu Puskesmas Grogol Petamburan dan Puskesmas Kalideres.

    Dalam rangkaian kunjungannya itu, Wapres menekankan kepada jajaran pejabat terkait untuk mempermudah akses terhadap layanan kesehatan, karena itu yang menjadi faktor utama keberhasilan program CKG.

    “Hal itu agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya, khususnya tanpa hambatan administratif,” kata Wapres sebagaimana dinarasikan oleh siaran resmi Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Rabu.

    Dalam kesempatan yang sama, Gibran kembali meminta perlu ada sosialisasi yang masif sehingga seluruh lapisan masyarakat mengetahui program CKG dan memanfaatkan layanan gratis itu saat mereka berulang tahun sampai dengan periode 30 hari ke depan setelah tanggal ulang tahun. Wapres memerintahkan sosialisasi layanan cek kesehatan gratis disiarkan melalui media-media berbasis digital dan secara langsung kepada masyarakat.

    Dari hasil pengecekan langsung ke dua puskesmas di Jakarta Barat hari ini, Wapres memuji kinerja para tenaga kesehatan yang dinilai memberikan pelayanan secara profesional.

    Gibran juga memuji sikap ramah yang ditunjukkan seluruh tenaga kesehatan kepada para pasien yang berkunjung.

    Wapres yakin keramahan dan profesionalisme yang ditunjukkan oleh para tenaga kesehatan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, sekaligus mendorong lebih banyak warga memeriksakan kesehatannya secara rutin ke puskesmas.

    Dalam rangkaian kunjungan Wapres, Kepala Puskesmas Grogol Petamburan Yefy Eskar menyebut per harinya kurang lebih ada 30 pasien yang memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis sejak program itu diluncurkan pada 10 Februari 2025. Dia mengatakan Puskesmas Grogol Petamburan selalu berupaya memberi pelayanan terbaik, dan terus memberikan sosialisasi mengenai layanan CKG itu kepada masyarakat.

    Sementara itu, Kepala Puskesmas Kalideres Linda Lidia juga menyatakan tenaga kesehatan di unitnya juga terus memberi pelayanan yang optimal. “Rata-rata 20 orang datang setiap harinya untuk memeriksakan kesehatan melalui program CKG,” kata Linda.

    Cek kesehatan gratis di puskesmas-puskesmas merupakan salah satu program yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto sejak 10 Februari 2025.

    Layanan cek kesehatan gratis diberikan kepada masyarakat sesuai dengan kelompok usia. Daftar pengecekan yang diberikan untuk kelompok bayi baru lahir mencakup deteksi dini hormon tiroid, G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau defisiensi enzim G6PD), penyakit jantung bawaan, dan skrining untuk memantau pertumbuhan anak.

    Kelompok balita dan anak prasekolah mendapatkan pemeriksaan berupa skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru), pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi. Jika diperlukan, anak-anak kelompok usia itu juga dapat menjalani pemeriksaan untuk deteksi thalasemia (kelainan darah), dan diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).

    Kategori lainnya, kelompok remaja dan dewasa mendapatkan pemeriksaan kesehatan, di antaranya meliputi cek tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait dengan jantung dan pembuluh darah), fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), serta deteksi dini kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.

    Terakhir, kelompok warga lanjut usia (lansia) dapat menerima layanan pemeriksaan fungsi indra (pendengaran, penglihatan), kesehatan jiwa, hati, geriatri (penilaian kesehatan orang tua), deteksi gangguan kardiovaskular, paru, dan kanker.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • 10 Manfaat Blewah yang Cocok untuk Berbuka Puasa

    10 Manfaat Blewah yang Cocok untuk Berbuka Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Saat berbuka puasa, memilih makanan yang tepat sangat penting untuk mengembalikan energi tubuh, menjaga keseimbangan cairan, serta memberikan nutrisi yang dibutuhkan setelah seharian berpuasa. Salah satu pilihan buah yang sangat baik untuk berbuka adalah blewah.

    Buah berair ini dikenal dengan rasa manis dan kesegarannya yang khas. Kandungan airnya yang tinggi menjadikan blewah sebagai pilihan ideal untuk menghidrasi tubuh, sementara nutrisinya memberikan berbagai manfaat kesehatan.

    Tidak hanya menyegarkan, blewah juga mengandung beragam vitamin dan mineral yang mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan. Berikut ini 10 manfaat utama blewah yang menjadikannya pilihan terbaik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa, dikutip dari WebMD, Rabu (19/3/2025).

    Manfaat Blewah untuk Kesehatan

    1. Meningkatkan kesehatan mata

    Mata adalah salah satu organ yang rentan mengalami kelelahan selama berpuasa, terutama jika banyak beraktivitas di depan layar atau berada di luar ruangan dalam kondisi terik. Mengonsumsi blewah secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan mata karena mengandung vitamin C, zeaxanthin, dan karotenoid.

    Kandungan ini berperan penting dalam melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas, yang bisa mempercepat penuaan dan mengganggu fungsi penglihatan. Selain itu, zeaxanthin dan karotenoid juga membantu mengurangi risiko penyakit mata, seperti katarak dan degenerasi makula, yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan seiring bertambahnya usia.

    2. Aman untuk penderita diabetes

    Banyak orang yang ingin menikmati makanan manis saat berbuka, tetapi khawatir dengan lonjakan gula darah, terutama penderita diabetes. Blewah bisa menjadi solusi karena memiliki indeks glikemik rendah, dengan skor hanya 4.

    Artinya, gula dalam blewah dicerna lebih lambat oleh tubuh, sehingga tidak menyebabkan lonjakan drastis pada kadar gula darah. Oleh karena itu, blewah dapat menjadi alternatif yang aman bagi penderita diabetes yang ingin menikmati kesegaran buah tanpa risiko peningkatan gula darah yang berlebihan.

    3. Mencegah dehidrasi dan menghidrasi tubuh

    Setelah seharian berpuasa, tubuh kehilangan banyak cairan yang harus segera digantikan saat berbuka. Blewah memiliki kandungan air yang sangat tinggi, mencapai 90%, sehingga menjadi buah yang sangat baik untuk mengatasi dehidrasi.

    Selain memberikan hidrasi, air dalam blewah juga mengandung elektrolit alami yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Mengonsumsi blewah saat berbuka akan membantu tubuh kembali segar dan siap menjalani aktivitas setelahnya.

    4. Menjaga kesehatan jantung dan mengatur tekanan darah

    Blewah kaya akan kalium, yaitu mineral yang berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan menstabilkan tekanan darah. Kalium bekerja dengan cara merelaksasi pembuluh darah, sehingga membantu mengurangi ketegangan pada sistem kardiovaskular dan mencegah tekanan darah tinggi.

    Bagi penderita hipertensi, mengonsumsi blewah bisa menjadi salah satu cara alami untuk membantu menurunkan tekanan darah sekaligus menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.

    5. Melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit

    Puasa dapat menyebabkan perubahan dalam pola makan, yang kadang memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan sembelit atau gangguan pencernaan lainnya. Blewah mengandung serat alami yang sangat baik untuk melancarkan sistem pencernaan.

    Serat dalam blewah berfungsi untuk menambah volume tinja, sehingga mempermudah pergerakan usus dan mencegah sembelit. Selain itu, serat juga membantu menjaga kesehatan bakteri baik dalam usus, yang penting untuk mendukung sistem pencernaan yang sehat.

    6. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

    Kondisi tubuh setelah berpuasa seharian bisa melemah, terutama jika asupan nutrisi kurang seimbang. Blewah mengandung fitonutrien dengan sifat antiinflamasi, serta vitamin A dan C, yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Vitamin C dalam blewah membantu meningkatkan produksi sel darah putih, yang berfungsi melawan infeksi dan menjaga tubuh tetap sehat. Dengan rutin mengonsumsi blewah, tubuh menjadi lebih kuat dalam melawan berbagai penyakit, terutama saat menjalani puasa yang membutuhkan daya tahan tubuh yang baik.

    7. Menjaga kesehatan kulit dan rambut

    Kelembapan kulit sering berkurang saat berpuasa, terutama jika tubuh kurang terhidrasi. Blewah mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dapat membantu menjaga kelembapan alami kulit, melindunginya dari kerusakan akibat polusi dan radikal bebas, serta memberikan nutrisi yang dibutuhkan agar tetap sehat.

    Selain baik untuk kulit, kandungan vitamin A dan C dalam blewah juga membantu merangsang pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan, menjadikan rambut lebih kuat dan sehat.

    8. Membantu mengurangi asam lambung

    Bagi penderita mag atau gangguan asam lambung, memilih makanan yang tepat saat berbuka sangat penting agar tidak memperburuk kondisi lambung. Blewah adalah buah yang bersifat basa, sehingga bisa membantu menetralkan asam lambung dan mengurangi rasa tidak nyaman akibat mag.

    Mengonsumsi blewah dalam jumlah yang cukup dapat membantu menenangkan sistem pencernaan, mengurangi sensasi perih di perut, serta mencegah asam lambung naik setelah berbuka puasa.

    9. Sumber antioksidan yang melindungi sel tubuh

    Blewah kaya akan antioksidan alami, seperti vitamin C dan beta karoten, yang berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Radikal bebas adalah molekul berbahaya yang dapat menyebabkan peradangan dan berbagai penyakit kronis. Dengan mengonsumsi blewah, tubuh dapat memperoleh perlindungan ekstra dari kerusakan sel dan penuaan dini, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

    10. Mengembalikan energi dengan cepat

    Saat berbuka, tubuh membutuhkan makanan yang bisa memberikan energi dengan cepat, tetapi tetap sehat. Blewah mengandung karbohidrat alami yang mudah dicerna oleh tubuh, sehingga mampu mengembalikan energi dengan cepat setelah seharian berpuasa.

    Gula alami dalam blewah memberikan peningkatan kadar gula darah yang stabil, tidak menyebabkan lonjakan drastis yang bisa membuat tubuh lemas setelah berbuka. Ini menjadikan blewah sebagai pilihan yang tepat untuk mendapatkan energi yang cukup tanpa efek samping negatif.

    Dengan semua manfaat ini, tidak heran jika blewah sering menjadi menu favorit saat berbuka puasa. Jadi, pastikan untuk memasukkan blewah ke dalam menu berbuka Anda agar tetap sehat dan bugar selama bulan Ramadan!

  • 4 Kelompok Orang Ini Sebaiknya Tunda Dulu Konsumsi Daun Kelor, Siapa Saja?

    4 Kelompok Orang Ini Sebaiknya Tunda Dulu Konsumsi Daun Kelor, Siapa Saja?

    Jakarta

    Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Manfaat daun kelor pun beragam, mulai dari mengatasi masalah pencernaan, mencegah infeksi bakteri, mengurangi peradangan, hingga menurunkan kadar gula darah.

    Khasiat daun kelor berasal dari kandungan nutrisi yang ada pada tanaman tersebut. Bahkan, daun kelor sering disebut sebagai “superfood” karena kaya akan beragam nutrisi, seperti vitamin A, C, B6, protein, zat besi, dan magnesium.

    Meski begitu, ada beberapa kelompok orang yang dianjurkan untuk menghindari konsumsi daun kelor. Mereka yang memiliki kondisi medis atau penyakit tertentu mungkin tidak disarankan mengonsumsi herbal ini karena dapat memicu efek samping hingga memperparah gejala yang dialami.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut kelompok orang yang sebaiknya tunda dulu mengonsumsi daun kelor.

    1. Ibu Hamil

    Daun kelor memang dianjurkan untuk ibu hamil pada trimester kedua atau ketiga. Namun, herbal ini ternyata tidak disarankan untuk ibu hamil di masa awal kehamilan.

    Dikutip dari Vinmec, daun kelor mengandung alpha-sitosterol yang dapat menyebabkan kontraksi pada otot rahim dan memicu keguguran.

    2. Pasien Penyakit Tiroid

    Pengidap gangguan tiroid yang sedang mengonsumsi obat-obatan juga sebaiknya menghindari konsumsi daun kelor. Dikutip dari Medical News Today, daun kelor dapat berinteraksi dan memengaruhi efektivitas obat-obatan yang digunakan untuk menangani penyakit tiroid.

    Berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu sebelum menambahkan daun kelor ke dalam asupan harian.

    3. Pengidap Diabetes

    Daun kelor memang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Kendati demikian, pengidap diabetes perlu berhati-hati dalam mengonsumsi herbal ini.

    Dikutip dari WebMD, kombinasi daun kelor dan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengatasi gula darah tinggi dapat menyebabkan kadar gula darah turun terlalu drastis. Hal ini dapat memicu hipoglikemia yang membahayakan bagi tubuh.

    4. Pengidap Hipertensi yang Menjalani Pengobatan

    Daun kelor juga sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat penurun tekanan darah.

    Dikutip dari Medical News Today, kombinasi daun kelor dan obat hipertensi tertentu dapat membuat tekanan darah turun terlalu rendah hingga memicu hipotensi. Seperti halnya hipertensi, hipotensi juga dapat memicu komplikasi serius pada tubuh.

    (ath/kna)

  • Menyelami Hikmah Kesehatan di Balik Ibadah Ramadan hingga Fenomena Diet Intermittent Fasting

    Menyelami Hikmah Kesehatan di Balik Ibadah Ramadan hingga Fenomena Diet Intermittent Fasting

    Puasa, terutama puasa Ramadan, adalah salah satu ibadah utama dalam Islam yang memiliki dimensi spiritual dan fisik. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Swt, puasa juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh manusia. 

    Ilmu medis modern telah mengungkap banyak hikmah kesehatan yang terkandung  dalam praktik puasa, yang sejalan dengan ajaran Islam. Tulisan ini akan mengulas relevansi puasa dengan ilmu medis, serta bagaimana ibadah ini tidak hanya mendekatkan kita kepada Allah, tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan kita. 

    Puasa dan Detoksifikasi Tubuh 

    Salah satu manfaat puasa yang paling dikenal dalam ilmu medis adalah proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dari tubuh. Selama berpuasa, tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 12-14 jam. Hal ini memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat dan memfokuskan energi pada proses pembersihan tubuh. 

    Dr. Joel Fuhrman, seorang ahli gizi dan penulis buku “Fasting and Eating for Health”,  menjelaskan bahwa puasa memungkinkan tubuh untuk membuang sel-sel yang rusak dan toksin yang menumpuk. Proses ini dikenal sebagai autofagi, di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari komponen yang tidak diperlukan. Autofagi bahkan dikaitkan  dengan pencegahan penyakit degeneratif seperti kanker dan Alzheimer. 

    Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an: 

    وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

    “Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 184)

    Ayat ini mengisyaratkan bahwa puasa memiliki manfaat yang besar, termasuk bagi kesehatan, yang mungkin belum sepenuhnya kita pahami. 

    Puasa dan Keseimbangan Metabolisme 

    Puasa juga membantu menyeimbangkan metabolisme tubuh. Saat berpuasa, tubuh beralih dari menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama menjadi menggunakan lemak yang tersimpan. Proses ini disebut ketosis, yang membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko obesitas, diabetes tipe 2, serta penyakit kardiovaskular. 

    Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition and Metabolism menunjukkan bahwa puasa intermiten (seperti puasa Ramadan) dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi peradangan, dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam  darah. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW: 

    وَصُومُوا تَصِحُّوا

    “Berpuasalah, niscaya kamu akan sehat.” (HR. Ath-Thabrani) 

    Puasa dan Kesehatan Mental 

    Tidak hanya bermanfaat bagi fisik, puasa juga memiliki dampak positif bagi kesehatan mental. Puasa melatih kita untuk mengendalikan emosi, meningkatkan kesabaran, dan mengurangi stres. Saat berpuasa, tubuh melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan ketenangan. 

    Selain itu, puasa juga merangsang produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), protein yang berperan dalam pertumbuhan dan perlindungan sel-sel saraf. Peningkatan BDNF dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif, memori, dan penurunan risiko depresi. 

    Allah SWT berfirman:

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

    “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183) 

    Takwa tidak hanya mencakup ketakwaan spiritual, tetapi juga pengendalian diri secara mental dan emosional, yang dilatih melalui puasa. 

    Melihat begitu besar manfaat puasa apabila dilihat dari segi medis, kini banyak orang  baik di kalangan selebritis, influencer, maupun masyarakat umum yang menerapkan diet dengan konsep yang hampir menyerupai puasa yang dilakukan oleh umat Islam, yakni diet intermittent fasting (IF) menjadi tren di kalangan masyarakat global, termasuk di Indonesia. 

    Pola makan ini mengatur waktu makan dan puasa secara bergantian, dengan jendela makan tertentu, misalnya 8 jam makan dan 16 jam puasa (16:8). Menariknya, prinsip dasar dari intermittent fasting ini memiliki banyak kesamaan dengan puasa dalam Islam, terutama dalam hal manfaat kesehatan fisik dan mental. 

    Kesamaan Prinsip dan Manfaat Kesehatan 

    Meskipun puasa Ramadan dilandasi oleh perintah agama, sementara intermittent fasting lebih bersifat gaya hidup atau pola diet, keduanya menunjukkan manfaat kesehatan yang serupa. Keduanya membatasi waktu makan, memaksa tubuh untuk beradaptasi dengan pola konsumsi yang teratur dan terkontrol. 

    Studi medis modern menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat menurunkan berat badan,  meningkatkan sensitivitas insulin, menstabilkan kadar gula darah, dan mengurangi  risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 serta penyakit jantung. 

    Manfaat ini sejajar dengan yang ditemukan dalam praktik puasa Ramadan. Saat tubuh berada  dalam keadaan berpuasa, proses autofagi—seperti yang dijelaskan sebelumnya— dipercepat, membantu menghilangkan sel-sel rusak dan memperbaiki fungsi organ  vital.

    Intermittent Fasting: Ilmu Pengetahuan Menguatkan Ajaran Agama 

    Fenomena intermittent fasting menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan modern semakin menguatkan kebijaksanaan yang sudah diajarkan oleh agama Islam sejak ribuan tahun yang lalu. Puasa tidak hanya bertujuan untuk mencapai takwa, tetapi juga mengoptimalkan kesehatan tubuh. 

    Rasulullah SAW sendiri dikenal menjalani pola makan teratur, dengan tidak berlebihan dalam konsumsi makanan dan mengatur waktu makan secara bijak—sebuah praktik yang kini didukung oleh sains modern. 

    Baik puasa Ramadan maupun intermittent fasting mengajarkan pentingnya keseimbangan—bukan hanya dalam pola makan, tetapi juga dalam kehidupan secara  keseluruhan. Disiplin dalam mengatur waktu makan, menjaga kualitas makanan yang  dikonsumsi, hingga melatih kesabaran dalam menghadapi rasa lapar, semuanya merupakan latihan pengendalian diri yang dapat membawa dampak positif dalam  kehidupan sehari-hari. 

    Sebagai penutup, fenomena intermittent fasting seharusnya tidak hanya dianggap sebagai tren kesehatan semata, melainkan juga sebagai pengingat akan hikmah luar biasa yang terkandung dalam ibadah puasa. Puasa, dalam berbagai bentuknya, membawa manfaat menyeluruh yang mencakup fisik, mental, dan spiritual, yang seharusnya menjadi bagian dari gaya hidup kita sehari-hari. 

    *Penulis adalah mahasiswi Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • 10 Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Stroke

    10 Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Stroke

    Jakarta, Beritasatu.com – Strok atau stroke merupakan kondisi medis serius yang dapat menyebabkan kecacatan permanen atau bahkan kematian. Menurut World Health Organization (WHO), stroke menjadi penyebab kematian kedua di dunia.

    Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, serta meningkatnya kasus hipertensi, diabetes, dan obesitas, semakin meningkatkan risiko stroke.

    Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat guna mengurangi faktor risiko tersebut. Berikut ini 10 kebiasaan sehat yang dapat membantu mencegah stroke, yang dikutip dari Health Harvard, Selasa (18/3/2025).

    Pola Hidup Sehat Cegah Stroke

    1. Mengontrol tekanan darah

    Hipertensi menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko stroke. American Heart Association merekomendasikan agar tekanan darah dijaga di bawah 120/80 mmHg untuk mengurangi risiko stroke hingga 50%.

    Beberapa langkah yang dapat membantu mengontrol tekanan darah, antara lain mengurangi konsumsi garam, menjalani pola makan sehat, dan berolahraga secara rutin.

    2. Menerapkan pola makan sehat

    Nutrisi yang seimbang sangat berperan dalam kesehatan jantung dan pembuluh darah. Konsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat (misalnya minyak zaitun dan ikan) dapat membantu mengurangi risiko stroke.

    Diet Mediterania, yang kaya akan serat dan rendah lemak jenuh, telah terbukti efektif dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    3. Menjaga berat badan ideal

    Kelebihan berat badan meningkatkan kemungkinan terkena hipertensi dan diabetes, yang merupakan faktor utama penyebab stroke. Menjaga indeks massa tubuh (IMT) dalam kisaran normal (18,5–24,9) dengan mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik sangat dianjurkan.

    4. Berolahraga secara teratur

    Aktivitas fisik bermanfaat bagi kesehatan jantung dan dapat membantu menjaga berat badan. WHO merekomendasikan minimal 150 menit olahraga intensitas sedang atau 75 menit olahraga berat setiap minggu. Jenis olahraga yang disarankan meliputi berjalan, bersepeda, atau berenang.

    5. Menghindari rokok dan konsumsi alkohol berlebihan

    Merokok dapat meningkatkan risiko stroke hingga 2–3 kali lipat karena kandungan zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

    Konsumsi alkohol yang berlebihan juga berkontribusi pada hipertensi. Batas konsumsi alkohol yang disarankan, pada wanita maksimal 1 gelas per hari, dan pria maksimal 2 gelas per hari

    6. Mengelola stres dengan baik

    Stres yang berlebihan dapat memicu peningkatan tekanan darah dan berdampak buruk pada kesehatan jantung. Berbagai teknik, seperti meditasi, yoga, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan dapat membantu mengelola stres dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

    7. Menjaga kualitas tidur

    Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi kesehatan jantung. Kurang tidur dapat memicu hipertensi, yang berisiko menyebabkan stroke. Pastikan untuk mendapatkan 7–9 jam tidur berkualitas setiap malam guna menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    8. Mengontrol kadar gula darah

    Diabetes merupakan faktor risiko utama stroke. Menjaga kadar gula darah dalam batas normal melalui pola makan sehat, olahraga teratur, serta kepatuhan dalam mengonsumsi obat dapat membantu menurunkan risiko stroke akibat diabetes.

    9. Mengatasi fibrilasi atrium

    Fibrilasi atrium adalah kondisi ketika irama jantung menjadi tidak teratur, sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke. Penggunaan obat antikoagulan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala diperlukan bagi mereka yang mengalami kondisi ini.

    10. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin

    Pemeriksaan kesehatan berkala membantu mendeteksi faktor risiko, seperti hipertensi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi lebih dini. Dengan demikian, tindakan pencegahan yang tepat dapat dilakukan sebelum risiko stroke meningkat.

    Menjalani pola hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah stroke. Dengan menerapkan 10 kebiasaan di atas, seseorang dapat secara proaktif mengurangi risiko terkena stroke dan menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.