Produk: gula darah

  • Apakah Daun Kelor Bisa Meninggikan Badan?

    Apakah Daun Kelor Bisa Meninggikan Badan?

    Jakarta

    Tanaman kelor dengan nama ilmiah Moringa oleifera kerap dimanfaatkan daunnya. Daun kelor diyakini mengandung sejumlah nutrisi yang bagus untuk kesehatan dan bantu mengobati sejumlah penyakit.

    Daun yang sering disebut sebagai superfood ini juga dipercaya bantu meninggikan badan. Benarkah demikian?

    Bisakah Daun Kelor Bantu Meninggikan Badan?

    Ya, daun kelor bisa bantu meninggikan badan terutama pada anak dalam masa pertumbuhan. Manfaatnya ini diyakini berkat nutrisi padat yang terkandung di dalamnya.

    Daun kelor kaya protein, asam amino esensial, serta berbagai vitamin dan antioksidan. Dikutip dari laman Good Housekeeping, nutrisi utama yang terkandung adalah kalsium, zat besi, kalium, magnesium, serta vitamin B dan C.

    Dalam situs Healthline dijelaskan, protein memainkan peran penting dalam perkembangan sehat anak sekaligus meningkatkan perbaikan jaringan dan fungsi imun tubuh. Kalsium dan magnesium berfokus pada kesehatan tulang, yang merupakan pusat pertumbuhan tinggi anak.

    Studi 2013 yang dimuat dalam Jurnal Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) meneliti 31 anak balita yang memiliki berat badan dan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Peserta diberi biskuit berbahan dasar daun kelor selama 2 bulan.

    Hasil pemberian biskuit menunjukkan berat badan anak mengalami kenaikan 0,35 kg per bulan dan tinggi badan naik 0,65 cm per bulan. Sebelum biskuit kelor dibagikan, berat badan dan tinggi badan anak diukur terlebih dahulu. Status gizi juga dievaluasi setiap bulan selama 2 bulan.

    Khasiat Lain Daun Kelor

    Selain bantu menambah tinggi, daun kelor memiliki sejumlah manfaat lain bagi kesehatan secara menyeluruh. Merujuk Healthline dan Medical News Today, berikut beberapa khasiat daun kelor:

    1. Kaya Antioksidan

    Banyak senyawa antioksidan ditemukan dalam daun kelor seperti flavonoid, fenolik, karotenoid, dan asam askorbat. Antioksidan bantu melawan radikal bebas yang bisa menyebabkan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif dikaitkan dengan penyakit kronis antara lain diabetes, penyakit jantung, hingga kanker kulit.

    Penting mengelola kadar gula darah tubuh. Glukosa darah yang tinggi memicu risiko masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung dan diabetes.

    Tinjauan tahun 2020 terhadap 7 studi pada manusia dan 23 studi pada hewan menemukan ekstrak daun kelor bantu menurunkan kadar gula darah tubuh. Efek ini diyakini karena senyawa quercetin, kaempferol, glukomoringin, asam klorogenat, dan isotiosianat dalam daun tanaman tersebut.

    3. Mengurangi Inflamasi

    Inflamasi atau peradangan dalam jangka waktu lama dapat memicu kondisi kesehatan kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Beberapa senyawa dalam daun kelor dianggap memiliki sifat antiinflamasi, antara lain fenolik, alkaloid, karotenoid, dan panili.

    Penelitian 2019 menunjukkan, daun dari tanaman kelor mempunyai jumlah senyawa antiinflamasi dan antioksidan tertinggi dibandingkan dengan biji dan kulitnya.

    Daun kelor diyakini memiliki sifat antihiperlipidemia yang membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida tubuh. Studi menunjukkan hal ini bantu meningkatkan HDL atau kolesterol ‘baik’ dan mengurangi LDL atau kolesterol ‘jahat’. Kadar kolesterol tubuh yang tinggi bisa menaikkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    5. Meningkatkan Kesehatan Mata

    Beta karoten dalam daun kelor bertindak sebagai antioksidan. Senyawa ini bagus untuk memelihara penglihatan dan mencegah terjangkitnya penyakit mata.

    6. Menstabilkan Tekanan Darah

    Flavonoid seperti quercetin dan myricetin di dalam daun ini bantu mengendalikan tekanan darah normal. Sementara asam oleat dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

    Studi 2021 meneliti sekelompok peserta sehat yang mengonsumsi 120 gram daun kelor, setelah dimasak selama seminggu. Sedangkan kelompok lain diperlakukan sebaliknya. Dua jam setelah makan, tekanan darah mereka yang mengonsumsi olahan kelor lebih rendah daripada peserta yang tidak memakannya.

    7. Meredakan Sakit Perut

    Daun kelor bantu mengatasi gangguan pencernaan. Kandungan di dalamnya memiliki efek pencahar yang bisa melancarkan buang air besar. Ekstrak kelor juga dapat mengurangi sekresi asam lambung sehingga bantu mencegah tukak lambung.

    Selain konsumsi makanan padat nutrisi seperti daun kelor, upaya meninggikan badan dapat dikombinasikan dengan cukup tidur dan olahraga teratur. Pastikan selalu menerapkan pola hidup sehat setiap saat, sehingga olahraga dan makanan bernutrisi bisa memberi manfaat maksimal.

    (azn/row)

  • Ketahui 7 Penyebab “Beser” dan Cara Mengatasinya

    Ketahui 7 Penyebab “Beser” dan Cara Mengatasinya

    Jakarta

    Beser adalah suatu kondisi ketika seseorang terlalu sering buang air kecil. Hal ini bikin repot dan tidak nyaman karena rasanya ingin kencing terus, padahal beberapa menit lalu baru saja balik dari kamar mandi.

    Beberapa orang menganggap beser adalah kondisi yang normal. Padahal, beser bisa menandakan adanya suatu penyakit tertentu. Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab terlalu sering kencing.

    Lantas, apa penyebab seseorang mengalami beser? Lalu bagaimana cara mengatasinya? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Seberapa Sering Buang Air Kecil dalam Sehari?

    Mengutip Cleveland Clinic, rata-rata seseorang buang air kecil sebanyak 7-8 kali dalam sehari. Apabila kamu merasa ingin kencing terus atau harus buang air kecil setiap 30-60 menit sekali, kemungkinan besar mengalami beser.

    Namun, hal tersebut bisa dikategorikan “normal” apabila kamu minum terlalu banyak cairan atau sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu, sehingga jadi lebih sering kencing.

    Selain itu, seseorang akan lebih sering buang air kecil jika sudah berusia lebih dari 70 tahun, sedang hamil, atau memiliki kelenjar prostat yang membesar (benign prostatic hyperplasia atau BPH).

    Lansia menjadi paling sering mengalami beser karena adanya penurunan kapasitas kandung kemih dan berkurangnya fungsi otot. Ketika otot dasar panggul fungsinya menurun, maka lansia sulit mengendalikan rasa ingin kencing.

    Penyebab Beser

    Beser bisa menandakan kalau ada sejumlah masalah atau penyakit tertentu yang menyerang tubuh. Mengutip situs WebMD dan Mayo Clinic, berikut penyebab terlalu sering buang air kecil:

    1. Diabetes

    Penyebab yang pertama bisa menandakan seseorang mengalami diabetes. Sering buang air kecil dengan jumlah urin yang sangat banyak sering kali merupakan gejala awal diabetes tipe 1 dan tipe 2. Soalnya, tubuh mencoba membuang glukosa yang tidak terpakai dalam urin.

    2. Prostat

    Sebagian pria juga kerap mengalami beser. Nah, kondisi tersebut umumnya berkaitan dengan prostat jinak atau dikenal juga dengan benign prostatic hyperplasia (BPH).

    Prostat yang membesar dapat menekan uretra (saluran yang menyalurkan urine keluar dari tubuh) dan menghalangi aliran urine. Hal tersebut menyebabkan dinding kandung kemih jadi mudah teriritasi.

    Sebenarnya, masih belum diketahui pasti penyebab pembesaran pada prostat. Namun, faktor-faktor yang terkait dengan usia bertambah dan perubahan sel-sel testis mungkin berperan dalam pertumbuhan kelenjar serta kadar testosteron.

    3. Infeksi Saluran Kemih

    Infeksi saluran kemih (ISK) menjadi penyebab paling umum seseorang mengalami beser. ISK adalah suatu kondisi saat organ-organ pada sistem kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

    4. Efek Diuretik

    Penyebab berikutnya karena efek diuretik. Mengkonsumsi apapun yang mengandung efek diuretik, seperti teh, kopi, atau pil diuretik untuk menangani hipertensi dan masalah hati serta ginjal, dapat membuat seseorang mengalami beser.

    Hal itu disebabkan ginjal melepaskan sodium lebih banyak ke urine. Kondisi itu membuat tubuh kekurangan sodium dan potasium yang bisa berdampak buruk. Umumnya, seseorang akan mengalami gejala seperti pusing, nyeri, dan mual.

    5. Kehamilan

    Sering buang air kecil merupakan kondisi yang umum selama masa kehamilan. Soalnya, rahim yang membesar dapat menekan kandung kemih, sehingga menyebabkan ibu hamil jadi sering kencing.

    Beberapa ibu hamil mungkin harus buang air kecil lebih sering saat memasuki trimester pertama dan ketiga, sedangkan lebih jarang beser selama trimester kedua.

    6. Nyeri Kandung Kemih

    Sistitis interstisial atau dikenal juga sebagai nyeri kandung kemih, merupakan kondisi kronis yang menyebabkan peradangan di dinding kandung kemih. Hal ini menyebabkan rasa nyeri pada kandung kemih dan daerah pinggul.

    Beberapa orang yang mengidap kondisi ini sering merasakan ingin kencing, tapi hanya sedikit air seni yang keluar. Sayangnya, belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya sistitis interstisial.

    7. Hiperkalsemia

    Hiperkalsemia merupakan kondisi ketika kadar kalsium dalam darah lebih tinggi dari normal, yakni di atas 10,4 mg/dL. Salah satu gejala seseorang yang mengidap hiperkalsemia adalah terlalu sering buang air kecil.

    Adapun sejumlah gejala lain dari hiperkalsemia, di antaranya:

    Rasa haus yang berlebihSakit perutMual dan muntahSembelitNyeriTulang dan otot yang melemahDenyut nadi cepat atau tidak teraturKebingungan, kelelahan, dan depresi.Cara Mengatasi Beser

    Mengutip laman WebMD, untuk mengatasi beser perlu diketahui penyebabnya terlebih dahulu. Misalnya, jika disebabkan oleh diabetes maka pengobatan akan melibatkan pengendalian kadar gula darah.

    Selain itu, ada sejumlah cara lain untuk mengatasi sering buang air kecil, yaitu:

    1. Pelatihan Kandung Kemih

    Cara ini melibatkan peningkatan interval antara penggunaan kamar mandi selama kurang lebih 12 minggu. Cara ini membantu melatih kandung kemih untuk menahan kencing lebih lama dan buang air kecil lebih jarang.

    2. Latihan Kegel

    Latihan ini dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra. Fungsinya untuk meningkatkan kontrol kandung kemih serta mengurangi keinginan untuk kencing. Latihan ini membutuhkan waktu selama lima menit dan dilakukan sebanyak tiga kali sehari.

    3. Memantau Asupan Minuman

    Disarankan untuk minum air yang cukup agar dapat mencegah sembelit dan urine yang berlebih. Selain itu, hindari minum air sebelum tidur karena menyebabkan buang air kecil di malam hari.

    4. Modifikasi Pola Makan

    Cobalah untuk menghindari makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih atau punya efek diuretik, seperti kafein, alkohol, dan minuman berkarbonasi. Penting juga untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi karena sembelit bisa memperburuk gejala sindrom kandung kemih.

    Itulah tujuh penyebab seseorang mengalami beser dan cara mengatasinya. Semoga membantu detikers!

    (ilf/fds)

  • Sederet Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan, Cukup Dilakukan 2 Menit

    Sederet Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan, Cukup Dilakukan 2 Menit

    Jakarta

    Jalan kaki setelah makan menawarkan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Tidak perlu lama-lama, cukup dua menit saja manfaat tersebut sudah bisa didapatkan.

    Dikutip dari Times of India, jalan kaki santai atau intensitas ringan setelah makan dapat membantu seseorang melawan penyakit jantung dan diabetes.

    Sebagai informasi, tepat setelah makan, umumnya kadar gula darah akan melonjak. Terutama jika makanan yang dikonsumsi kaya karbohidrat. Lonjakan ini membutuhkan insulin untuk bekerja dan memindahkan gula itu ke sel-sel darah.

    Jika seseorang hanya bermalas-malasan setelah makan, seperti duduk, bermain HP, atau menonton TV, maka otot akan menjadi tidak aktif dan membutuhkan waktu lama untuk menurunkan kadar gula darah.

    Penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan berjalan kaki ringan selama dua menit setelah makan dapat menurunkan kadar gula darah pasca-makan secara drastis.

    Penelitian yang diterbitkan dalam Sport Medicine pada tahun 2022 tersebut menganalisis beberapa uji coba dan menyimpulkan bahwa orang yang berjalan kaki sebentar (2-5 menit) memiliki kadar gula darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya bermalas-malasan.

    Ini karena saat berjalan, otot-otot kaki akan mulai berkontraksi dan memaksa tubuh untuk menggunakan glukosa yang beredar di dalam darah. Jalan kaki setelah makan juga membuat seseorang berenergi dan menghindari kembung.

    Rutin melakukan jalan kaki setelah makan, juga berarti menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Ketika gula darah tidak terkendali, ini akan mempengaruhi pembuluh darah, tekanan darah, dan kesehatan sistem kardiovaskular.

    Semakin banyak gula yang beredar secara tidak perlu, maka risiko kerusakan pada arteri akan meningkat. Jalan santai pasca-makan bisa membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi trigliserida, dan meningkatkan sirkulasi.

    Jalan kaki ini bisa dimulai dalam 60 hingga 90 menit setelah makan, tetapi idealnya lebih cepat. Berjalan selama 10-15 menit tentu lebih baik, namun 2 menit masih jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.

    (dpy/suc)

  • Ilmuwan Temukan Cara Memasak Brokoli yang Lebih Sehat, tetapi Ada Syaratnya – Halaman all

    Ilmuwan Temukan Cara Memasak Brokoli yang Lebih Sehat, tetapi Ada Syaratnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, brokoli telah mendapatkan reputasi sebagai sayuran yang sangat baik karena tingginya kadar senyawa bermanfaat yang disebut sulforafan.

    Sulforafan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain sebagai agen antikanker, antioksidan, antiperadangan, dan dapat membantu mengobati gejala autisme. 

    Senyawa ini juga dapat membantu menurunkan gula darah dan memperbaiki kadar HbA1c. 

    Beberapa penelitian menunjukkan bagaimana senyawa ini berperan dalam pengendalian gula darah.

    Bahkan, brokoli berpotensi memiliki manfaat antikanker sehingga tidak mengherankan jika pil brokoli semakin populer.

    Dilansir dari Science Alert, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa memakan seluruh sayuran akan memberi lebih banyak sulforafan daripada mengonsumsi suplemen.

    Jadi, tim peneliti Tiongkok memutuskan untuk mencoba dan menemukan cara terbaik untuk memasak brokoli.

    Mereka menerbitkan hasil penelitian mereka pada tahun 2018 di Jurnal Kimia Pertanian dan Pangan. 

    Sayuran ini mengandung beberapa senyawa yang disebut glukosinolat.

    Brokoli juga mengandung enzim mirosinase yang dikembangkan tanaman untuk mempertahankan diri dari herbivora. 

    Melalui apa yang dikenal sebagai “aktivitas mirosinase”, glukosinolat diubah menjadi sulforafan yang merupakan apa yang kita inginkan.

    Namun, untuk memulai aktivitas mirosinase, ternyata ada cara yang lebih baik. 

    “Penelitian telah menunjukkan bahwa metode memasak brokoli yang umum, seperti merebus dan memanaskannya dalam microwave, secara signifikan mengurangi jumlah glukosinolat dalam sayuran tersebut,” tulis Science Alert, dikutip Jumat, (18/4/2025). 

    Bahkan, jika hanya memanaskannya selama beberapa menit, kandungan mirosinase juga akan rusak. 

    Oleh karena itu, sejauh ini jumlah sulforafan terbesar yang bisa didapatkan dari brokoli adalah dengan mengunyah bunganya yang mentah. 

    “Anda bisa mendapatkan jumlah sulforafan terbesar dari brokoli dengan mengunyah kuntumnya mentah.” 

    Tim tersebut membeli seikat brokoli dari pasar lokal dan mulai mengukur kadar senyawa dalam sayuran tersebut.

    Pertama, mereka pada dasarnya menghancurkan brokoli, memotongnya menjadi potongan-potongan berukuran 2 milimeter untuk mendapatkan aktivitas mirosinase sebanyak mungkin (ingat, aktivitas terjadi ketika brokoli rusak).

    Kemudian, mereka membagi sampel mereka ke dalam tiga kelompok. Satu kelompok dibiarkan mentah. 

    Satu kelompok ditumis selama empat menit langsung setelah dipotong, dan kelompok ketiga dicincang lalu dibiarkan selama 90 menit sebelum ditumis selama empat menit juga.

    Periode penantian selama 90 menit dimaksudkan untuk melihat apakah brokoli memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan senyawa bermanfaat sebelum dimasak sebentar.

    Ternyata, brokoli yang langsung ditumis memiliki 2,8 kali lebih sedikit sulforafan daripada brokoli yang dibiarkan berkembang” lebih lama.

  • Hari Diabetes Nasional: Memahami Diabetes sebagai Penyakit Kronis dan Komplikasi yang Bisa Muncul – Halaman all

    Hari Diabetes Nasional: Memahami Diabetes sebagai Penyakit Kronis dan Komplikasi yang Bisa Muncul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di Indonesia, Hari Diabetes Nasional diperingati setiap tanggal 18 April.

    Diabetes adalah penyakit yang disebut sebagai ibu dari segala penyakit karena risiko komplikasi yang ditimbulkannya. 

    Menurut data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021 Indonesia berada di urutan kelima dunia dengan kasus diabetes terbanyak, yakni sebanyak 19,5 juta.

    Umumnya pasien penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, pola makan, gaya hidup, dan pengobatan yang tepat bisa mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.

    Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes, Eka Hospital BSD Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE mengatkan diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis. 

    “Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat penyakit kronis adalah kondisi yang berlangsung selama satu tahun atau lebih dan membutuhkan penanganan medis atau perubahan pola hidup ataupun keduanya,” ungkapnya, Jumat (18/5/2025). 

    Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes adalah kelompok kelainan metabolisme glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin secara relatif atau absolut.

    Insulin sendiri adalah hormon yang membantu mengatur kadar glukosa dalam darah. 

    Dengan insulin yang cukup, glukosa yang ada dalam darah dapat masuk ke sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi.

    Namun, ketika terjadi kekurangan insulin baik secara relatif maupun absolut tubuh, glukosa yang telah diserap dan ada di dalam darah akan menetap.

    Diabetes merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan.

    Target tatalaksana diabetes yang hendaknya dicapai adalah kondisi terkontrol dan dengan target yang sifatnya individual. 

    Artinya, perubahan pola hidup dan pengunaan obat perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individual dengan tujuan optimalisasi kualitas hidup dan pencegahan komplikasi.

    Dengan disiplin yang baik, Anda mungkin saja bisa menjaga kadar gula darah tetap normal hanya dengan menjaga pola makan dan olahraga, tanpa obat.

    Komplikasi akibat diabetes yang tidak terkontrol

    Ada alasan diabetes disebut sebagai ibu dari segala penyakit. Sebab, komplikasi yang dapat terjadi memang benar dapat melibatkan hampir seluruh bagian tubuh.

    Pada orang dewasa, kadar gula darah normal saat puasa adalah di bawah 100 mg/dL atau memiliki nilai HbA1C di bawah 5,7 persen.

    Glukosa yang terus berada dalam aliran darah akan terus terbawa ke seluruh organ dan dapat merusak pembuluh darah dan organ sehingga akan menyebabkan komplikasi.

    Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat diabetes antara lain sebagai berikut.

    • Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), seperti serangan jantung, stroke, dan aterosklerosis.

    • Diabetik neuropati, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes yang ditandai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, atau terbakar. Biasanya biasanya bermula di ujung jari kaki dan tangan.

    • Disfungsi ereksi akibat kerusakan saraf yang berada di penis.

    • Nefropati diabetik, yaitu kerusakan ginjal yang terjadi akibat rusaknya pembuluh darah dan sistem saraf di glomerulus dan menyebabkan fungsi filtrasi ginjal gagal.

    • Retinopati diabetes, yaitu kerusakan saraf yang mata yang terjadi akibat diabetes dan dapat berujung pada kebutaan.

    • Penyakit pembuluh darah tepi, penyumbatan pada pembuluh darah yang biasanya terjadi pada pembuluh darah kaki akan menyebabkan aliran darah ya buruk pada kaki.

    Jika terjadi luka, penyembuhan jaringan akan terhambat dan jika terjadi terus menerus akan mengakibatkan kematian jaringan. Hal ini bisa berujung pada amputasi kaki.

    • Masalah kulit. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan Anda juga memiliki masalah pada kulit, termasuk di area kelamin. Infeksi jamur adalah yang paling sering terjadi.

    • Penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer terjadi karena diabetes tipe 2 yang tidak dikendalikan dapat merusak saraf di otak.

    Pemeriksaan rutin untuk diabetes

    Di Indonesia, Hari Diabetes Nasional diperingati setiap tanggal 18 April. Ini adalah sebuah momen yang dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan diabetes.

    Mulai dari pencegahan, gejala, diagnosis dini, pengelolaan diabetes, hingga gaya hidup sehat bisa membantu mencegah sekaligus mengendalikan kondisi ini.

    Apabila memiliki faktor risiko diabetes, seperti kelebihan berat badan, riwayat diabetes dalam keluarga, atau pola makan yang tidak sehat, Anda perlu mewaspadai beberapa gejala diabetes, seperti:

    • Haus berlebihan dan mulut kering

    • Sering buang air kecil

    • Merasa selalu lapar

    • Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab

    • Kelelahan

    • Kesemutan atau mati rasa pada jari tangan dan kaki

    • Luka yang sulit sembuh

    • Infeksi jamur pada kulit dan kelamin yang berulang

    Apabila memiliki gejala tersebut atau tidak memilikinya tapi mempunyai riwayat diabetes, mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis awal diabetes, seperti pemeriksaan gula darah rutin, yang meliputi:

    • Tes HbA1C

    • Tes gula darah puasa

    • Tes gula darah sewaktu

    • Tes gula darah 2 jam setelah makan

    Jika memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, tanyakan pada dokter seberapa sering perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk diabetes.

    Selain itu, jangan lupa untuk melakukan kontrol secara rutin jika memiliki diabetes, termasuk jika kadar gula darah sudah berangsur normal. 

    “Ikuti selalu saran dokter terkait pengendalian diabetes sebab ini adalah kondisi kronis yang membutuhkan perhatian medis secara berkelanjutan.Terlebih, diabetes kadang tidak menimbulkan gejala sampai ia menyebabkan komplikasi,” kata Sidartawan.

  • Jangan Remehkan! Ini Segudang Khasiat Stroberi untuk Tubuh Sehat dan Bugar

    Jangan Remehkan! Ini Segudang Khasiat Stroberi untuk Tubuh Sehat dan Bugar

    TRIBUNJATENG.COM – Stroberi, buah kecil berwarna merah cerah dengan rasa manis dan sedikit asam yang menyegarkan, ternyata menyimpan segudang manfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh kita. 

    Buah ini banyak digunakan sebagai bahan makanan hingga minuman.

    Produk olahan dari strawberry pun sangat banyak.

    Mulai dari susu, selai, dan masih banyak lagi.

    Selain karena rasanya yang enak, stroberi ternyata memiliki manfaat baik untuk kesehatan.

    Buah ini mengandung 91 persen air dan hanya mengandung 8 gram karbohidrat dalam 100 gram-nya.

    Stroberi juga mengandung sejumlah senyawa tanaman termasuk Pelargonidin, asam Ellagic, Ellagitanin dan Procyanidins, yang bertanggung jawab atas warnanya yang cerah, dagingnya yang berair, dan karena adanya antioksidan. 

    Sehingga mengonsumsi stroberi secara rutin dikaitkan dengan penurunan risiko banyak penyakit kronis.

    Nah berikut ini manfaat buah stroberi yang belum banyak diketahui.

    1. Meningkatkan imun tubuh

    Stroberi mengandung vitamin C yang mampu melawan bakteri dan virus.

    Mengonsumsi 100 gr stroberi bisa membuat badan mendapat 50 mg vitamin C.

    Sehingga imun ikut naik dan kesehatan lebih terjaga.

    2. Menjaga kesehatan jantung

    Serat yang terkandung dalam buah stroberi mampu menjaga kadar kolesterol dan trigliserida.

    Selain itu, Flavonoid dan potasium dalam stroberi bekerja untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

    3. Menjaga kadar gula darah

    Dikutip dari Kompas.com, Stroberi mampu memperlambat pencernaan glukosa dan mengurangi lonjakan glukosa dan insulin setelah makan karbohidrat.

    Stroberi juga membantu menurunkan kadar C-Reactive Protein (CRP), yang sering menjadi indikasi peradangan dalam tubuh.

    4. Membantu menurunkan berat badan

    Stroberi adalah buah yang tidak mengandung emak dan rendah sodium.

    Gula dalam buah stroberi juga hanya 4 gram per porsi.

    Sehingga mengonsumsi buah stroberi di malam hari bisa membantu menghilangkan rasa lapar tengah malam.

    Makan buah ini juga bisa membuat kenyang selama berjam-jam.

    5. Menjaga kesehatan usus

    Stroberi menyediakan 2 gram serat laut dan tidak larut sehingga membantu mengatur pergerakan usus dan mengurangi masalah terkait usus.

    6. Menjaga kesehatan kulit

    Senyawa antioksidan pada stroberi juga mampu menjaga kesehatan kulit dari sengatan matahari.

    Mengurangi peradangan dan meningkatkan produksi kolagen.

    7.Mencegah kanker

    Antioksidan pada stroberi secara efektif mencegah kanker. Kandungan asam ellagic fitokimia, memiliki sifat anti-kanker seperti melawan sel kanker dan dengan membatasi pertumbuhannya.

    Antioksidan lainnya lutein dan zeathancins membantu melawan radikal bebas dan menurunkan efek negatif pada sel-sel sehat.

     

    (*)

     

  • Bagaimana Penyakit Gula Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?

    Bagaimana Penyakit Gula Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?

    Jakarta

    Diabetes atau penyakit gula darah tinggi adalah kondisi jangka panjang yang menyebabkan kadar glukosa darah seseorang menjadi terlalu tinggi karena masalah pada hormon insulin. Glukosa adalah jenis gula utama yang digunakan tubuh untuk energi. Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk kerusakan ginjal.

    Sekitar 40 persen pengidap diabetes bisa mengalami penyakit ginjal diabetik, yang juga dikenal sebagai nefropati diabetik.

    Bagaimana diabetes dapat merusak ginjal?

    Dikutip dari laman National Kidney Foundation, diabetes dapat membahayakan ginjal dengan menyebabkan kerusakan pada:

    1. Pembuluh darah di dalam ginjal

    Unit penyaringan ginjal diisi dengan pembuluh darah kecil. Seiring waktu, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembuluh ini menyempit dan tersumbat. Tanpa cukup darah, ginjal menjadi rusak dan albumin (sejenis protein) melewati penyaring ini dan berakhir di urine yang seharusnya tidak ada.

    2. Saraf di tubuh

    Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf di tubuh. Saraf membawa pesan antara otak dan semua bagian tubuh lainnya, termasuk kandung kemih.

    Saraf memberi tahu otak saat kandung kemih penuh. Namun, jika saraf kandung kemih rusak, pasien diabetes mungkin tidak dapat merasakannya. Tekanan dari kandung kemih yang penuh dapat merusak ginjal.

    3. Saluran kemih

    Jika urine berada di kandung kemih untuk waktu yang lama, pengidap diabetes akan mengalami infeksi saluran kemih karena penumpukan bakteri. Infeksi ini paling sering menyerang kandung kemih, tetapi kadang-kadang dapat menyebar ke ginjal.

    Penyakit gagal ginjal kronis membutuhkan waktu lama untuk terjadi. Kondisi ini juga sering kali tidak menunjukkan gejala awal.

    Cara terbaik untuk mendeteksi kerusakan ginjal dini adalah dengan melakukan tes urine setahun sekali. Tes ini memeriksa sejumlah kecil protein dalam urine yang disebut albuminuria. Tes ini membantu menunjukkan kerusakan ginjal pada tahap awal pada orang dengan diabetes.

    (kna/kna)

  • Banyak Anak Muda Terdeteksi Punya Kolesterol Tinggi Dalam Tubuh – Halaman all

    Banyak Anak Muda Terdeteksi Punya Kolesterol Tinggi Dalam Tubuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak anak muda terdeteksi memiliki kadar kolesterol tinggi. 

    Hal ini diketahui dari layanan skrining kesehatan gratis yang digelar PT Dexa Medica.

    Perusahaan farmasi ini kembali menghadirkan Program Cek Segitiga, yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, gula darah, serta konsultasi kesehatan secara gratis.

     Kali ini, program tersebut hadir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada Minggu (13/4/2025).

    Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga malam hari ini berhasil menarik lebih dari 1.000 peserta, termasuk pengunjung GBK dan masyarakat sekitar. 

    Jakarta sekaligus menjadi kota pertama dari rangkaian Cek Segitiga tahun 2025, yang akan digelar di delapan kota di Indonesia.

    Presiden Direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto, menyampaikan bahwa Cek Segitiga merupakan wujud nyata dukungan Dexa Group terhadap program kesehatan nasional. 

    Dexa Group mengadakan program skrining kesehatan gratis, mendukung program Presiden Prabowo yang didukung langsung oleh Kementerian Kesehatan.

    “Kami hadir di ruang publik, bersama mitra rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat,” jelas Hery dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025).

    Ia juga menekankan bahwa deteksi dini penting dilakukan agar masyarakat sadar akan kondisi kesehatannya. “Ternyata banyak yang tidak menyadari bahwa kolesterol atau tekanan darahnya tinggi,” tambahnya.

    Cek Segitiga tidak hanya menghadirkan layanan kesehatan gratis, tetapi juga aktivitas interaktif seperti poundfit bersama Stimuno, games berhadiah, dan pembagian suvenir menarik.

    Dengan melibatkan 8 tenaga medis termasuk 2 dokter dari RS Husada Jakarta, para peserta menjalani proses skrining mulai dari pendaftaran, pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga konsultasi online dengan aplikasi D’Konsul dan konsultasi secara langsung dengan dokter dari rumah sakit.

    Sales Director OGB-Zeta, Jopie Johansyah, menyampaikan bahwa pelaksanaan di GBK ini merupakan titik kedua yang dilakukan di lokasi tersebut. “Kami berkomitmen untuk terus hadir menemani pasien dalam melakukan deteksi dini penyakit kronis. Tahun ini, kami menargetkan lebih dari 5.000 peserta dari 8 kota di Indonesia,” ujar Jopie.

    Dokter Umum RS Husada Jakarta dr Karissa Anita yang turut hadir dalam kegiatan ini menegaskan pentingnya skrining rutin. “Penyakit seperti diabetes dan jantung masih mendominasi, terutama pada mereka yang memiliki riwayat keluarga. Deteksi dini adalah langkah awal untuk mencegah komplikasi,” jelasnya.

    Salah satu peserta, Yudi, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu. “Saya biasanya nggak pernah periksa kesehatan, tapi hari ini bisa cek kolesterol dan gula darah, ternyata hasilnya normal. Jadi ini sangat menguntungkan, bukan cuma buat saya tapi juga buat banyak orang,” katanya.

  • 10 Air Rebusan Daun Penurun Kadar Gula Darah Tinggi, Binahong-Brotowali

    10 Air Rebusan Daun Penurun Kadar Gula Darah Tinggi, Binahong-Brotowali

    Jakarta

    Kadar gula darah dalam tubuh haruslah dijaga agar selalu dalam level normal. Glukosa darah yang terus tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan serius antara lain serangan jantung, stroke, kerusakan mata dan ginjal.

    Selain konsumsi obat resep dokter, air rebusan daun dari sejumlah tanaman bisa diminum sebagai upaya menurunkan gula darah tinggi. Daun perlu direbus selama beberapa menit dan sisa airnya dapat dikonsumsi secukupnya secara rutin.

    Air Rebusan Daun Untuk Turunkan Gula Darah

    Mulai dari daun binahong, brotowali, hingga daun sirih merah bisa dimanfaatkan untuk menstabilkan glukosa darah yang tinggi. Berikut penjelasannya:

    1. Daun Binahong

    Ilustrasi daun binahong Foto: Getty Images/iStockphoto/Dian Saputra

    Mengutip buku The Miracle of Herbs oleh drPraptiUtami danDestyErviraPuspaningtyas, S.Gz, daunbinahong dapat mengatasi berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes. Kandungantriterpenoidsaponin dalam daunnya bantu menurunkan glukosa darah

    Studi preklinis oleh Dr Farida Hayati MS, Apt. dan Mir A Kemila, peneliti di Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, mengungkap konsumsi air rebusan daun binahong sama efektifnya dengan meminum obat penurun gula darah.

    Menurutnya, flavonoid menjadi senyawa penurun glukosa darah. Flavonoid mempunyai cincin benzena dan gugus gula yang reaktif terhadap radikal bebas. Gugus gula ini yang dapat menangkap radikal bebas penyebab diabetes.

    2. Brotowali

    Brotowali memiliki rasa pahit sehingga diyakini bisa menstabilkan kadar glukosa darah. Mengutip buku Bunga Rampai Herbal Indonesia oleh Kintoko dan Hardi Astuti Witasari, kolumbin dan pikroretin merupakan senyawa golongan alkaloid yang bertanggung jawab atas rasa pahit brotowali.

    Khasiat penurunan gula darah berkat brotowali dibuktikan oleh penelitian Sriyapai (2012) kepada 36 pengidap diabetes tipe 2. Pemberian serbuk brotowali rutin setiap hari selama 2 bulan bisa menurunkan glukosa darah secara signifikan.

    3. Daun Sirih Merah

    Ilustrasi Daun Sirih Merah Foto: Getty Images/SandyHappy

    Daun sirih merah mengandung senyawa fitokimia meliputi alkaloid, flavonoid, karvakol, eugenol, saponin, dan tanin, dikutip dari buku Daun Ajaib Tumpas Penyakit oleh Lina Mardiana. Senyawa aktif alkaloid dan flavonoid disebutkan punya efek penurun kadar glukosa darah.

    Uji praklinis pada hewan yang dilakukan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) Bogor mengungkap pemberian ekstrak sirih merah 20 gram per kilogram bobot tikus dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus hingga 34,3%.

    Efektivitasnya lebih tinggi daripada obat antidiabetes komersial yang hanya menurunkan 27% gula darah. Meski penelitian dilakukan pada hewan, hasil uji ekstrak daun sirih dapat dijadikan acuan untuk penggunaan pada pengidap diabetes.

    4. Daun Kersen

    Daun kersen berkhasiat menurunkan kadar gula darah di atas normal, merujuk buku Buah Bligo (Benincasa hispida) dan Daun Kersen (Muntingia calabura) Sebagai Antidiabetik oleh Retno Dwi N dan Dewi Pertiwi.

    Daun ini mengandung zat flavonoids yang dikenal bisa menurunkan glukosa darah. Senyawa kuersetin yang berperan menjaga performa sel pankreas tetap normal sehingga mempengaruhi penurunan gula darah juga ditemukan di dalam daun kersen.

    5. Daun Salam

    Daun salam mengandung sejumlah senyawa aktif, mencakup flavonoid, minyak atsiri, dan tanin, mengacu buku Diabetes Kandas Berkat Herbal oleh Ersi Herliana. Flavonoid yang bersifat antioksidan bantu mengendalikan diabetes dengan memungkinkan tubuh memproses insulin secara efisien.

    Di dalam daun ini juga tersimpan vitamin A dan C, zat besi, mangan, kalsium, hingga magnesium. Berkat sejumlah kandungan senyawa baiknya, daun salam juga memiliki kemampuan antiinflamasi, antibakteri, dan antijamur.

    6. Daun Kelor

    Ilustrasi daun kelor Foto: Getty Images/Jaka Suryanta

    Vitamin C, beta karoten, kuersetin, dan asam klorogenat adalah antioksidan yang terkandung di dalam daun kelor. Mengutip buku Tanaman Kelor (Moringa oleifera): Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha oleg F.G. Winarno, asam klorogenat terbukti bisa mencegah absorpsi gula.

    Berdasarkan penelitian terhadap hewan yang dipublikasikan The Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, daun kelor juga mampu menurunkan kadar glukosa darah.

    Tingginya kandungan polifenol di dalam daun ini juga memiliki aktivitas antioksidan yang bantu menstabilkan gula darah.

    7. Daun Tin

    Bukan hanya buah, daun tin berkhasiat menurunkan glukosa darah. Di tersimpan kandungan flavonoid dan triterpenoid yang bantu mengendalikan kadar gula darah. Flavonoid diketahui merupakan senyawa antioksidan yang bisa mencegah peningkatan glukosa.

    8. Daun Kaca Piring

    Merujuk buku Kumpulan Tanaman Obat di Kecamatan Tirtajaya oleh Neni Sri Gunarti, dkk, daun dari tanaman kaca piring dapat diolah menjadi minuman penurun gula darah dengan cara direbus. Daun ini juga berkhasiat dalam meredakan demam, sariawan, hingga sembelit.

    9. Daun Kumis Kucing

    Ilustrasi daun kumis kucing Foto: iStock

    Dalam buku Mengenal 10 Tanaman Obat Keluarga oleh Maslan Harahap dijelaskan senyawa a-Glukosidase yang terkandung dalam kumis kucing dapat mengganggu kerja enzim dan memecah karbohidrat menjadi glukosa di saluran pencernaan. Sehingga mencegah peningkatan kadar gula darah.

    Senyawa antioksidan di tanaman ini juga berpotensi menurunkan risiko komplikasi diabetes akibat stres oksidatif. Berdasarkan sejumlah studi, 116 senyawa aktif teridentifikasi pada kumis kucing antara lain kelompok flavonoid, saponin, hingga minyak atsiri.

    10. Daun Johar

    Flavonoid ditemukan dalam daun johar. Menurut buku Bioaktivitas dan Konstituen Kimia Tanaman Obat Indonesia karya Sri Fatmawati, alkaloid dan antrakuinon yang terkandung di dalamnya juga bermanfaat dalam menstabilkan glukosa darah.

    Sejumlah daun tanaman di atas dapat direbus dan diminum sisa airnya untuk menurunkan kadar glukosa tubuh yang di atas normal. Jika tertarik mengonsumsinya, terutama pasien diabetes, dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

    (azn/row)

  • Sering Lapar, Haus, dan Pipis? Waspada Gejala Diabetes! – Halaman all

    Sering Lapar, Haus, dan Pipis? Waspada Gejala Diabetes! – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sering merasa lapar, haus dan pipis? Jangan sepelekan. Ini bisa jadi tanda kamu alami diabetes. 

    Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes dr. Adeputri Tanesha Idhayu Sp.P.D., Subsp,E.M.D. (K) 

    “Jadi kalau gula darah tinggi, menyebabkan darah lebih pekat. Itulah yang menyebabkan seorang diabetes sering berkemih. Kalau dia sering berkemih, dia akan kurang cairan juga. Dia akan dehidrasi dan haus,” ungkapnya pada talk show kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Rabu (16/5/2025). 

    Selain itu, kadar gula yang tinggi menyebabkan gula tidak masuk ke dalam sel atau jaringan tubuh. 

    Padahal tubuh butuh glukosa untuk kegiatannya sehari-hari.

    “Karena gula darah dia tidak masuk ke sel atau jaringan tubuh.  Sel dari jaringannya juga tetap lapar ya. Tetap ingin, supaya dia bisa bekerja, butuh kalori, butuh gula. Akhirnya merasa lapar, walau pun gula darah di dalam pembuluh darah tetap tinggi,” papar dr Adeputri. 

    Kondisi inilah yang menyebabkan orang tersebut sering merasa lapar walau sudah makan. Akibatnya, pasien diabetes selalu ingin makan atau ngemil. 

    Lebih lanjut dr Adeputri menjelaskan kapan perlu curiga jika sering pipis, mudah lapar dan haus sebagai tanda diabetes. 

    “Kalau sering lapar, salah satu parameternya adalah sudah makan tapi kok masih ingin makan, mengunyah,” imbuhnya. 

    “Atau baru 1-2 jam kita makan itu. Pengosongan lampung belum seluruhnya, belum sempurna gitu loh. Jadi seharusnya masih kenyang pasiennya. Tapi kok ini sudah mulai lapar,” sambungnya. 

    Pada bagian sering berkemih, normalnya seseorang buang air kecil itu sekitar 4-8 kali sehari. 

    Boleh pula dicurigai jika di malam hari tetap buang air kecil lebih dari satu kali. Padahal sebelum tidur tidak makan atau pun minum. 

    “Karena malam kan kita jarang juga konsumsi makanan, minuman. Ini kok di kamar mandi. Kemudian tadi kalau lapar, ini udah baru makan kok masih lapar lagi,” tutupnya.