Produk: gula darah

  • Benarkah Kopi Tanpa Gula Mempengaruhi Kadar Gula Darah? Begini Penjelasannya

    Benarkah Kopi Tanpa Gula Mempengaruhi Kadar Gula Darah? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Kopi menjadi salah satu minuman favorit yang dikonsumsi banyak orang sebelum beraktivitas. Selain memberikan energi dan mencegah kantuk, ternyata kopi terutama yang tanpa gula dapat memberikan manfaat untuk kesehatan.

    Efek kafein yang ada di dalam kopi akan berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang tidak akan mengalami efek yang serius dan memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami diabetes tipe 2.

    Namun, beberapa orang dengan diabetes juga diimbau untuk tidak minum kopi secara berlebihan. Pasalnya, kafein dapat berdampak negatif pada sensitivitas insulin di dalam tubuh.

    Kandungan kafein di dalam kopi dapat memberikan efek yang berbeda pada kadar gula darah di dalam tubuh. Dikutip dari Mayo Clinic, orang dewasa sehat yang minum kopi sekitar 3-4 cangkir sehari tidak mengalami perubahan kadar gula darah yang signifikan.

    “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi – baik berkafein maupun tanpa kafein – sebenarnya dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2,” kata spesialis endokrinologi Dr Pankaj Shah dari Mayo Clinic.

    Dr Shah mengatakan kafein dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin pada pasien diabetes yang bisa menyebabkan gula darah lebih tinggi atau lebih rendah. Untuk beberapa orang dengan diabetes, sekitar 200 miligram kafein dapat menyebabkan perubahan ini.

    “Bagi yang lain, itu mungkin tidak memiliki efek yang signifikan pada gula darah” katanya lagi

    Dikutip dari WebMD, orang dengan diabetes memiliki risiko mengalami peningkatan kadar gula darah sebesar delapan persen atau lebih setelah minum kopi.

    Kafein di dalam kopi akan menurunkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh tidak dapat menyerap gula dari darah setelah makan atau minum. Dampaknya, kadar gula akan meningkat.

    Namun, efek ini akan berbeda pada setiap orang, sehingga diimbau untuk rutin memeriksakan kadar gula darah tubuh, khususnya sebelum dan sesudah minum kopi pahit atau kopi hitam tanpa gula.

    Bagi yang mengalami peningkatan atau penurunan kadar gula darah yang signifikan setelah minum kopi pahit, diimbau untuk membatasi konsumsi kafein per hari atau memilih jenis kopi tanpa kafein. Pasalnya, gula darah tinggi yang terjadi terus-menerus dan tidak segera diatasi dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti kerusakan saraf dan penyakit jantung.

    Berapa batas konsumsi kafein yang aman per hari?

    Konsumsi kafein sebanyak 200 mg atau sekitar 1-2 cangkir kopi dapat mempengaruhi kadar gula darah. Tetapi, efek ini akan berbeda pada setiap orang, sehingga perlu memperhatikan reaksi tubuh setelah minum kopi.

    Bagi orang dengan diabetes disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan memeriksakan kadar gula darah secara rutin. Hal ini untuk mengetahui efek kafein pada tubuh.

    Ketika kopi yang diminum membuat orang yang mengonsumsinya kesulitan mengatur kadar gula darah, disarankan untuk membatasi atau memilih kopi tanpa kafein.

    (sao/kna)

  • Minuman yang Bantu Jaga Kesehatan Ginjal, Terhindar dari Cuci Darah Usia Muda

    Minuman yang Bantu Jaga Kesehatan Ginjal, Terhindar dari Cuci Darah Usia Muda

    Jakarta

    Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menyaring cairan di dalam tubuh untuk membuang racun dan limbah. Hal itu yang membuat minuman yang dikonsumsi setiap harinya bisa mempengaruhi kesehatan ginjal.

    Pada orang dengan gangguan ginjal, baik yang bersifat sementara maupun kronis, perlu memperhatikan kecukupan asupan cairan. Dikutip dari National Kidney Foundation, dengan terhidrasi dengan baik dapat membantu ginjal membuang limbah melalui urine, menjaga tekanan darah, dan menyeimbangkan elektrolit seperti natrium, kalium, serta kalsium.

    Kurangnya cairan yang dikonsumsi tubuh dapat mempengaruhi kinerja ginjal. Maka dari itu, perlu mengonsumsi beberapa minuman yang sangat berkhasiat untuk menjaga kesehatan ginjal.

    Minuman yang Baik untuk Kesehatan Ginjal

    Dikutip dari GoodRX, berikut minuman yang baik untuk kesehatan ginjal:

    1. Air Putih

    Dalam hal minuman, air putih merupakan salah satu pilihan yang terbaik untuk menjaga kesehatan ginjal. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 50.000 orang dewasa menemukan bahwa orang yang minum lebih banyak cenderung tidak mengalami masalah ginjal.

    Orang dengan penyakit ginjal kronis cenderung tidak mengalami gagal ginjal saat mereka minum air putih dalam jumlah sedang setiap hari, yakni sekitar 4-8 gelas per hari.

    Jumlah air yang dibutuhkan setiap hari bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Hal ini bergantung pada berbagai hal, seperti berat badan, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan.

    Cara yang terbaik untuk mengetahui apakah tubuh terhidrasi dengan baik adalah dengan melacak seberapa sering seseorang buang air kecil dan warna urine. Saat tubuh terhidrasi dengan baik, seseorang mungkin akan merasa ingin buang air kecil, setidaknya setiap 2-4 jam, dan urine seharusnya berwarna kuning muda atau bening.

    2. Air Kelapa

    Air kelapa memiliki lebih sedikit gula daripada jus lainnya, menjadikannya pilihan yang baik untuk menurunkan risiko batu ginjal. Penelitian pada hewan menemukan bahwa air kelapa dapat membantu mencegah penumpukan kristal dalam urine yang menyebabkan batu ginjal.

    Meski penelitian pada manusia masih terbatas, tapi satu penelitian kecil pada orang dewasa menunjukkan bahwa minum air kelapa dikaitkan dengan peningkatan sitrat dalam urine. Hal ini menjadikan air kelapa sebagai pilihan yang menjanjikan dalam mencegah batu ginjal, tetapi diperlukan penelitian yang lebih besar.

    3. Jus Lemon

    Jus lemon juga mengandung sitrat yang tinggi. Para ahli sering merekomendasikan jus lemon setiap hari bagi orang yang pernah mengalami batu ginjal.

    Jika jus lemon terasa terlalu kuat atau asam, dapat menambahkan air agar dapat lebih mudah diminum.

    Satu penelitian menunjukkan bahwa minum 2 ons atau sekitar 59 ml jus lemon dua kali sehari dapat mencegah batu ginjal kambuh lagi pada orang yang pernah mengalaminya. Tetapi, mungkin minuman satu ini tidak memberikan hasil yang sama pada semua orang.

    4. Susu Rendah Lemak

    Sebuah penelitian jangka panjang menemukan bahwa orang dengan penyakit ginjal kronis yang minum susu rendah lemak mengalami penurunan penyakit ginjal yang lebih lambat. Dengan kata lain, ginjal mereka bekerja lebih baik dalam waktu yang lebih lama.

    Ilmuwan berpendapat bahwa nutrisi tertentu dalam susu, seperti kalsium, kalium, vitamin D, dan magnesium, dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melindungi ginjal. Perlu dicatat, para peneliti tidak melihat manfaat yang sama pada orang yang minum susu berlemak tinggi.

    Jadi, mungkin saja kandungan lemak yang terlalu banyak dapat mengurangi potensi manfaat susu atau bahkan dapat membahayakan.

    5. Kopi

    Para ahli sebenarnya percaya bahwa kopi dapat membantu melindungi ginjal. Peneliti menunjukkan bahwa konsumsi kopi dikaitkan dengan risiko lebih rendah mengalami penyakit ginjal.

    Ini mungkin karena kopi meningkatkan gula darah dan menurunkan peradangan pada ginjal. Tetapi, tidak jelas apakah kopi dapat memperlambat seberapa cepat penyakit ginjal memburuk.

    Dalam satu penelitian, peserta yang minum satu cangkir kopi atau lebih setiap hari memiliki risiko kematian akibat penyakit ginjal yang lebih rendah, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah minum kopi.

    Penelitian lain menemukan orang yang minum tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko penyakit yang lebih rendah. Tetapi, penelitian ini tidak menemukan manfaat serupa pada orang yang sudah memiliki fungsi ginjal yang buruk.

    Jadi, kopi mungkin tidak memiliki efek perlindungan yang sama bagi orang dengan penyakit ginjal. Tetapi, perlu diingat, orang yang memiliki penyakit ginjal perlu membatasi asupan minum kopi dan jumlahnya tidak boleh lebih dari tiga cangkir sehari.

    Itu karena dalam jumlah banyak dapat mengandung kalium yang tinggi, yang dapat menyebabkan kadar kalium tinggi pada seseorang dengan ginjal yang buruk. Minumlah kopi hitam biasa tanpa bahan tambahan, misalnya sirup dapat mengandung kalium dan fosfor yang tinggi,

    Selain itu, sirup juga dapat mengandung banyak gula. Pertimbangkan untuk minum kopi tanpa kafein jika kopi bisa meningkatkan tekanan darah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah kafein menambah manfaat kesehatan dari kopi.

    Namun, lonjakan tekanan darah dapat berdampak buruk pada ginjal.

    6. Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin yang merupakan antioksidan. Kandungan ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang dapat bermanfaat bagi ginjal. Minuman ini juga dapat mengurangi risiko batu ginjal.

    Secara khusus, teh hijau mengandung katekin epigallocatechin-3-gallate (EGCG), yang mungkin bermanfaat bagi orang dengan penyakit ginjal. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa teh hijau dapat memperlambat penurunan penyakit ginjal kronis.

    Seperti halnya kopi, sebaiknya orang dengan penyakit ginjal minum teh hijau secukupnya.

    (sao/kna)

  • Bumbu Dapur yang Bisa Turunkan Kadar Gula Darah untuk Cegah Penyakit Diabetes

    Bumbu Dapur yang Bisa Turunkan Kadar Gula Darah untuk Cegah Penyakit Diabetes

    Jakarta

    Pakar kesehatan mengidentifikasi rempah atau bumbu dapur yang memiliki efek penurun gula darah, yang sebanding dengan obat-obatan yang sering diresepkan untuk individu dengan atau berisiko diabetes tipe 2.

    Rempah atau bumbu dapur yang dimaksud adalah kunyit. Bahan ini memiliki sifat antiinflamasi dan bahan aktif, yakni kurkumin.

    “Kurkumin memiliki sifat anti-diabetes dan efek yang mirip dengan metformin,” kata Dr Eric Berg, DC, seorang ahli dalam diet ketogenik, teknik rendah karbohidrat, dan intermitten fasting.

    Metformin bekerja dengan mengurangi produksi glukosa di liver dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, atau hormon penting yang mengatur kadar gula darah.

    Kurkumin pada kunyit juga dapat mengurangi lonjakan gula darah. Bahan itu membantu tubuh memanfaatkan glukosa secara lebih efektif, yang tidak hanya bermanfaat bagi liver tetapi juga otot.

    Kurkumin bekerja menghambat glukoneogenesis hati, proses saat organ tersebut menciptakan glukosa dari sumber non-karbohidrat. Bahan itu juga meningkatkan sensitivitas insulin, yang memungkinkan sel bereaksi lebih terhadap insulin dan menggunakan glukosa dengan cara yang lebih efisien.

    Mengapa Kurkumin Bermanfaat untuk Kadar Gula Darah?

    Diabetes sering dikaitkan dengan peradangan dan stres oksidatif yang terus-menerus. Sifat antiperadangan dan antioksidan kurkumin dapat membantu mengatasi masalah ini.

    Kurkumin berpotensi meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, yang selanjutnya mengurangi stres oksidatif dalam model diabetes.

    Dikutip dari Express UK, kurkumin berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin dengan meningkatkan produksi protein yang memungkinkan penyerapan glukosa ke dalam sel. Kurkumin dapat membantu mengurangi resistensi insulin, ciri utama diabetes tipe 2.

    Kurkumin atau senyawa yang ada di dalam kunyit itu juga dapat meningkatkan fungsi sel beta, yang penting untuk produksi insulin. Efek penurun glukosa kurkumin diduga terkait dengan kemampuannya untuk:

    Menghambat enzim yang terlibat dalam glukoneogenesis.Meningkatkan ekspresi protein pengangkut glukosa (GLUT4, GLUT2, GLUT3).Mengaktifkan AMPK, enzim yang terlibat dalam metabolisme glukosa.Mengurangi peradangan, yang dapat menyebabkan resistensi insulin.

    Penelitian lain menunjukkan bahwa kurkumin dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti sel-sel tubuh merespons insulin dengan baik, membantu mengatur kadar gula darah. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mencegah atau menunda perkembangan diabetes tipe 2.

    Penelitian yang lebih baru dari Desember 2024 mengatakan bahwa kombinasi metformin dan kurkumin menunjukkan kemanjuran yang unggul dalam meningkatkan profil lipid dan metabolisme glukosa. Dalam hal mengonsumsi metformin dan kurkumin, penelitian menunjukkan bahwa kurkumin memberikan efek antiperadangan yang sinergis dengan metformin tanpa potensi efek samping.

    Selain gula darah, Dr Berg mengungkapkan bahwa rempah tersebut efektif dalam menstabilkan kadar kolesterol.

    “Penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin memiliki manfaat yang mirip dengan statin dan dapat membantu mengurangi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida,” terangnya.

    Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat bermanfaat bagi toleransi glukosa dan profil lipid. Dalam sebuah penelitian tahun 2019, kurkumin meningkatkan sensitivitas insulin dan profil lipid pada model tikus diabetes tipe 2.

    (sao/kna)

  • Matcha VS Kopi, Mana Minuman yang Paling Baik untuk Kesehatan?

    Matcha VS Kopi, Mana Minuman yang Paling Baik untuk Kesehatan?

    Jakarta

    Seiring dengan meningkatnya popularitas matcha, banyak yang mulai memilihnya sebagai pilihan minuman berkafein. Matcha kaya akan antioksidan dan asam amino yang dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan seperti mencegah kanker dan meningkatkan fungsi kognitif.

    Di sisi lain kopi juga penuh dengan antioksidan. Penelitian menunjukkan minum kopi dapat membantu mencegah peradangan, diabetes tipe 2, dan depresi.

    Matcha dan kopi sama-sama memiliki manfaat kesehatan, tetapi mana yang lebih baik untuk kesehatan? Berikut ulasannya dikutip dari Health.

    Manfaat matcha vs kopi

    Kopi

    Kopi merupakan sumber antioksidan dan kafein yang baik. Kopi mengandung antioksidan yang sangat baik yang disebut asam klorogenat, yang dapat mengurangi peradangan dan mengubah kadar gula darah dan lipid secara positif. Pada gilirannya, kopi dapat membantu mencegah atau mengelola peradangan dan kanker.

    Satu penelitian menemukan bahwa minum kopi dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah. Secara khusus, peserta dalam penelitian yang minum sekitar 400 mililiter (mL), atau sekitar 1,5 cangkir, kopi per hari memiliki tingkat depresi terendah.

    Matcha

    Matcha adalah minuman lain yang mengandung kafein dan kaya antioksidan. Minuman ini penuh dengan senyawa antioksidan yang disebut polifenol, terutama jenis polifenol yang disebut katekin. Katekin membantu mengurangi kadar senyawa berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas yang terkait dengan beberapa penyakit kronis.

    Penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan asupan katekin dalam matcha yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG) dapat membantu mencegah kanker kolorektal, kanker kandung empedu, dan kanker saluran empedu.

    Minum matcha juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif. Satu penelitian menemukan bahwa konsumsi teh matcha setiap hari meningkatkan fungsi kognitif di kalangan wanita lanjut usia tetapi tidak pada pria.9 Ditambah lagi, kandungan kafein dan theanine (asam amino) matcha dapat membantu meningkatkan reseptor dopamin dan serotonin untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan daya ingat.

    Perbandingan Kafein

    Matcha memiliki kandungan kafein antara 18,9-44,4 miligram (mg) kafein per gram (g) matcha. Kandungan kafein kopi adalah antara 10-12 mg/g.1

    Meskipun matcha memiliki lebih banyak kafein per gram, matcha sering kali dibuat menggunakan 2 g, sehingga kandungan kafeinnya sekitar 38-89 mg per sajian. Sementara itu, satu cangkir kopi sering kali mengandung 80-100 mg kafein.

    Matcha dan kopi memiliki banyak manfaat yang sama, sebagian besar karena kandungan antioksidan dan kafeinnya, tetapi keduanya juga memiliki beberapa perbedaan. Misalnya, matcha cenderung sedikit kurang asam daripada kopi. pH kopi berkisar antara 4,85-5,13, sedangkan matcha memiliki pH sekitar 5,58-5,94

    Mana yang lebih baik?

    Karena matcha mengandung theanine dan kafein, matcha dapat meningkatkan produktivitas lebih dari sekadar kafein dari kopi. Ditambah lagi, theanine dalam matcha memiliki aktivitas anti-stres yang dapat mencegah perasaan gelisah atau cemas yang dialami sebagian orang akibat kopi.

    Namun, kopi telah terbukti lebih efektif dalam mengurangi gejala depresi, dan kandungan kafeinnya yang lebih tinggi dapat menangkal kelelahan lebih dari sekadar matcha.

    Baik kopi maupun matcha dapat memicu gejala refluks asam karena kandungan kafein dan pH asamnya. Namun, matcha sedikit kurang asam dan mengandung lebih sedikit kafein daripada kopi, yang berarti matcha mungkin lebih mudah dicerna perut daripada kopi.

    Matcha dan kopi sama-sama merupakan minuman yang menyehatkan jika dinikmati dalam jumlah sedang.

    (kna/kna)

  • Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Ancam Generasi Muda

    Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Ancam Generasi Muda

    Jakarta

    Federasi Diabetes Internasional (IDF) resmi mengakui adanya penyakit yang disebut sebagai ‘diabetes tipe 5’. Pihaknya membentuk kelompok kerja untuk mengembangkan panduan baru bagi para dokter tentang cara mengenalinya.

    Menurut laporan IDF, penyakit ini diyakini dialami sekitar 25 juta orang di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh produksi insulin rendah yang disebabkan oleh kekurangan gizi di antara remaja dan dewasa muda, yang kurus dan kekurangan gizi.

    Penyakit baru ini, yang berbeda dari diabetes tipe 1 dan 2, secara resmi diakui melalui pemungutan suara pada 8 April 2025 di Kongres Diabetes Dunia IDF di Bangkok, Thailand.

    “Tipe diabetes yang berhubungan dengan kekurangan gizi secara historis sangat kurang terdiagnosis dan kurang dipahami,” kata profesor kedokteran di Albert Einstein College of Medicine, Meredith Hawkins, dikutip dari Independent UK.

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Umumnya, diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya.

    Selain itu, penyakit ini juga kerap salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 1, yakni suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Profesor endokrinologi di Christian Medical College di India dan anggota Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5, Nihal Thomas, mengatakan penyakit ini menyebabkan sel-sel beta pankreas berfungsi tidak normal, yang menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi.

    “Pasien sering salah didiagnosis menderita diabetes tipe 1, meskipun faktanya pemberian insulin yang terlalu banyak dapat berakibat fatal,” jelas Dr Hawkins.

    “Diabetes akibat kekurangan gizi lebih umum daripada tuberkulosis dan hampir sama umum dengan HIV/AIDS, tetapi tidak adanya nama resmi telah menghambat upaya untuk mendiagnosis pasien atau menemukan terapi yang efektif,” sambungnya.

    Gejala yang Dialami Pasien Diabetes Tipe 5

    Dr Hawkins mengatakan bahwa ia pertama kali mengetahui tentang diabetes akibat kekurangan gizi pada 2005 saat mengajar di pertemuan kesehatan global. Ini bertepatan saat dokter dari berbagai negara mengatakan padanya bahwa mereka melihat pasien dengan bentuk diabetes yang tidak biasa.

    “Pasien-pasien tersebut masih muda dan kurus, yang menunjukkan bahwa mereka menderita diabetes Tipe 1, yang dapat dikelola dengan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah. Tetapi, insulin tidak membantu pasien-pasien ini dan dalam beberapa kasus menyebabkan gula darah rendah yang berbahaya,” terangnya.

    Para pasien juga tidak seperti orang dengan diabetes tipe 2, yang biasanya dikaitkan dengan obesitas. Hal itu sangat membingungkan.

    “Orang dengan bentuk diabetes ini memiliki cacat parah dalam kapasitas untuk mengeluarkan insulin, yang sebelumnya tidak diketahui. Temuan ini telah merevolusi cara kita berpikir tentang kondisi ini dan cara kita mengobatinya,” ujar Dr Hawkins.

    “Dokter di seluruh dunia masih belum yakin bagaimana cara merawat pasien ini, yang sering kali tidak bertahan hidup lebih dari setahun setelah diagnosis,” tambahnya.

    Dr Hawkins juga menambahkan bahwa untuk mengelola diabetes tipe 5, pasien harus mengonsumsi lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat dalam makanan mereka.

    “Namun, hal ini perlu dipelajari dengan serius sekarang, karena ada kemauan global dan mandat resmi dari (IDF) untuk melakukannya,” pungkasnya.

    (kna/kna)

  • Hasil Tes Kesehatan YouTube Mukbang Tzuyang Bikin Kaget, Lambungnya Sebesar Ini

    Hasil Tes Kesehatan YouTube Mukbang Tzuyang Bikin Kaget, Lambungnya Sebesar Ini

    Jakarta

    YouTuber mukbang ternama asal Korea Selatan, Tzuyang, yang dikenal dengan acara makannya yang banyak, baru-baru ini menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Hasil kesehatannya bahkan membuat dokter yang memeriksanya terkesima.

    Dalam unggahan video terbarunya, Tzuyang mengunjungi rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Saat mempersiapkan kolonoskopi pertamanya, ia berpuasa selama 38 jam. Setelah menyelesaikan berbagai tes, ia menjalani gastroskopi dan kolonoskopi.

    Begini hasil pemeriksaan kesehatan YouTuber mukbang Tzuyang.

    1. Termasuk ‘underweight’

    Meskipun mengonsumsi banyak makanan di depan kamera, hasil tes Tzuyang mengungkapkan tubuh yang sangat sehat. Seorang spesialis yang melakukan pemeriksaan mencatat bahwa indeks massa tubuh (IMT)-nya adalah 17,5, jauh lebih rendah dari kisaran IMT rata-rata 20-22 untuk wanita. Dokter terkejut mengetahui bahwa ia dikategorikan sebagai ‘underweigt’

    2. Kadar gula darah rendah

    Meskipun sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi, kadar gula darahnya juga berada dalam kisaran yang sehat. Pemeriksaan seluruh tubuh, termasuk kolonoskopi dan pemindaian ginjal, tidak menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Dokter menyatakan bahwa dia dalam kondisi prima, tanpa ada tanda-tanda ketegangan atau kerusakan.

    “Orang yang perlu makan dalam jumlah banyak sering kali memiliki kadar gula darah yang tinggi, tetapi rata-rata enam bulan Anda hanya 5,2%. Itu berarti Anda cukup berolahraga untuk mengelola gula darah atau pankreas Anda memproduksi cukup insulin untuk mengaturnya setelah makan berlebihan. Itu sangat bagus,” kata dokter yang memeriksanya.

    3. Ukuran lambungnya 40 persen lebih besar

    Menurut dokter, volume lambung Tzuyang sekitar 30-40 persen lebih besar dari rata-rata orang, yang mungkin menjelaskan kapasitasnya untuk mengonsumsi makanan besar dalam sekali makan. Dokter juga berspekulasi bahwa dia mungkin memiliki efisiensi pencernaan yang luar biasa. Dia menyatakan fungsi penyerapan, pencernaan, dan ekskresinya jauh di atas tingkat normal. Ini berarti metabolismenya sangat cepat.

    (kna/kna)

  • 8 Buah yang Paling Baik Dikonsumsi untuk Bikin Ginjal Kuat

    8 Buah yang Paling Baik Dikonsumsi untuk Bikin Ginjal Kuat

    Jakarta

    Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam menyaring racun dan menjaga keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan ginjal harus dimulai dari pola makan, termasuk buah-buahan yang dikonsumsi.

    Dikutip dari Medicinenet, berikut ini adalah sederet buah sehat yang mendukung fungsi ginjal secara optimal:

    1. Stroberi

    Stroberi mengandung dua jenis fenol bernama antosianin dan ellagitanin yang membantu meningkatkan fungsi ginjal. Kandungan antioksidan dalam stroberi dapat melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.

    Stroberi juga mengandung vitamin C, mangan, dan serat yang sehat. Sifat anti-kanker dan anti-radang dalam stroberi dapat menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    2. Cranberry

    Buah cranberry bersifat anti-radang dan anti-bakteri. Sifat dari buah tersebut sangat baik untuk orang-orang yang mengidap penyakit ginjal atau infeksi saluran kemih.

    3. Bluberi

    Satu cangkir bluberi mengandung 114 gram kalium dan 18 miligram fosfor. Jumlah tersebut terbilang kecil sehingga sangat aman untuk ginjal.

    Buah ini juga tinggi antioksidan dan fitonutrien, disebut antosianidin, yang mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan ginjal serta sistem kemih. Bluberi juga sumber vitamin C dan mangan yang baik untuk kesehatan tulang dan kulit, serta mengurangi tanda-tanda penuaan.

    4. Raspberi

    Buah ini memiliki fitonutrien asam ellagik yang membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh dan mencegah kerusakan sel. Raspberi mengandung flavonoid yang baik untuk meningkatkan fungsi ginjal hingga menghambat pertumbuhan sel kanker.

    Buah yang lezat ini merupakan sumber mangan, vitamin B, vitamin C, serat, dan folat yang baik.

    5. Apel

    Apel mengandung kalium dan fosfor dalam jumlah yang rendah. Satu buah apel mengandung 195 miligram kalium dan 20 milligram fosfor.

    Konsumsi apel dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah serta meredakan sembelit. Sifat anti-inflamasi dan kandungan serat yang tinggi pada apel membantu meningkatkan fungsi ginjal.

    6. Anggur

    Anggur merupakan buah yang ramah ginjal dengan kandungan sekitar 288 mg kalium dan 30 mg fosfor per cangkir. Buah ini juga merupakan sumber vitamin C dan K, vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan ginjal.

    Selain itu, anggur mengandung serat serta mineral penting seperti tembaga, mangan, dan magnesium yang membantu mendukung metabolisme dan fungsi sel tubuh.

    7. Nanas

    Nanas adalah pilihan buah rendah kalium yang sangat baik bagi pengidap penyakit ginjal. Buah ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, komplikasi umum dari kerusakan ginjal.

    Nanas mengandung bromelain, enzim pencernaan alami yang diyakini dapat membantu menghancurkan batu ginjal. Buah ini juga kaya akan serat dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.

    Ini penting mengingat pengidap penyakit ginjal kronis sering mengalami masalah jantung. Kandungan vitamin C yang tinggi dalam nanas juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

    8. Sitrus

    Buah citrus, seperti jeruk dan lemon, kaya akan vitamin C yang bermanfaat bagi kesehatan ginjal. Asupan vitamin C yang cukup dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mendukung fungsi ginjal secara keseluruhan.

    Secara khusus, mengonsumsi air lemon yang diencerkan setiap hari dapat mengurangi risiko pembentukan batu ginjal berkat kandungan asam sitratnya, yang mencegah pengkristalan kalsium di ginjal.

    (avk/naf)

  • Hati-hati, 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Muncul di Malam Hari

    Hati-hati, 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Muncul di Malam Hari

    Jakarta

    Tidur dengan kadar gula darah tinggi bisa jadi tidak nyaman. Cara terbaik untuk mengatasi kadar gula darah tinggi, atau hiperglikemia, di malam hari adalah memperbaiki rutinitas yang menjaga kadar gula darah tetap seimbang sepanjang hari.

    Ketika glukosa darah lebih tinggi dari 130 miligram per desiliter (mg/dL) saat berpuasa, 180 mg/dL sekitar dua jam setelah makan, atau lebih tinggi dari 200 mg/dL saat diuji secara acak, maka seseorang dianggap mengalami hiperglikemia.

    Gejalanya tak selalu muncul di pagi hingga siang hari. Dikutip dari Web MD, berikut ciri-ciri kadar gula darah tinggi saat malam hari:

    1. Sering terbangun buang air Kecil

    Tanda paling umum gula darah tinggi di malam hari adalah frekuensi buang air kecil yang meningkat, bahkan bisa lebih dari sekali dalam semalam. Ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine.

    2. Haus berlebihan

    Rasa haus yang intens saat malam juga bisa menjadi alarm. Ketika tubuh kehilangan cairan karena sering buang air kecil, sinyal haus meningkat sebagai bentuk kompensasi alami dari tubuh.

    3. Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak

    Pengidap gula darah tinggi sering mengalami gangguan tidur karena ketidaknyamanan tubuh, entah karena haus, ingin buang air kecil, gelisah, atau jantung berdebar.

    4. Keringat dingin

    Meski ini lebih sering terjadi pada gula darah rendah (hipoglikemia), tetapi pada beberapa kasus hiperglikemia juga bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman, seperti jantung berdebar cepat dan berkeringat saat beristirahat.

    5. Mulut kering

    Gula darah tinggi menyebabkan produksi air liur menurun, sehingga pengidapnya kerap mengalami mulut kering saat tidur. Selain itu, napas dengan bau buah-buahan (keton) bisa jadi tanda bahaya, khususnya pada diabetes tipe 1.

    6. Lelah saat bangun

    Jika bangun pagi dalam kondisi lelah, sakit kepala, atau tidak segar, bisa jadi ini dampak dari gula darah tinggi sepanjang malam yang mengganggu siklus tidur dan metabolisme.

    Tips Menghindari Hiperglikemia Malam Hari

    Hindari makan malam terlalu dekat waktu tidur, terutama makanan tinggi karbohidrat dan gula.Pantau kadar gula darah sebelum tidur.Konsultasikan dosis insulin atau obat oral dengan dokter jika sering mengalami gejala di atas.Perhatikan pola tidur dan tingkat stres, karena keduanya mempengaruhi kontrol glukosa.

    Jika kamu sering mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Gula darah yang tidak terkontrol di malam hari bisa meningkatkan risiko komplikasi jantung, ginjal, dan saraf dalam jangka panjang.

    (avk/naf)

  • Konsumsi Minuman Berenergi Tiap Hari, Aman Nggak Sih?

    Konsumsi Minuman Berenergi Tiap Hari, Aman Nggak Sih?

    Jakarta

    Minuman berenergi kini marak ditemukan dengan berbagai merek. Minuman ini populer karena dianggap mampu memberikan stamina tambahan saat seseorang melakukan aktivitas yang berat. Tapi apakah aman jika diminum setiap hari?

    Dikutip dari Cleveland Clinic, umumnya minuman berenergi mengandung bahan-bahan yang bersifat sebagai stimulan seperti kafein, taurin, gula, vitamin, serta ekstrak herbal seperti ginseng dan guarana. Demi memberikan rasa-rasa, beberapa produk terkadang juga ditambahkan soda.

    Minuman berenergi ini menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, minuman ini memiliki kandungan yang baik untuk tubuh, tetapi di sisi lain, kandungan tambahannya juga bisa mengundang masalah kesehatan.

    “Bahan-bahan ini sendiri mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti mendukung kesehatan otak dan jantung, meningkatkan energi dan fokus, serta manfaat antioksidan dan anti-inflamasi. Namun, bila Anda menggabungkannya dengan kafein tambahan dan gula tambahan dalam minuman berenergi, hal itu bisa menjadi resep bencana,” kata ahli diet Amber Sommer, RD, LD.

    [Gambas:Instagram]

    Sommer menambahkan bahwa mengonsumsi minuman energi sesekali bagi orang yang sehat kemungkinan besar tidak berbahaya. Namun, mengonsumsinya setiap hari, bisa menimbulkan masalah kesehatan.

    “Kombinasi kafein dan gula tambahan dalam minuman berenergi dikaitkan dengan penurunan sensitivitas insulin dan peningkatan gula darah, sehingga mungkin bukan pilihan yang cerdas bagi mereka yang menderita diabetes,” kata Sommer.

    Selain itu, ada beberapa masalah lain yang mungkin muncul, seperti kecemasan, depresi, diare, halusinasi, sakit kepala, mual, takikardia, kerusakan gigi, hingga stroke.

    “Jika Anda mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan dan menggabungkannya dengan efek stimulan dari bahan tambahan, seperti guarana, efek psikologis dan neurologisnya dapat meningkat,” kata Sommer.

    “Efek ini juga dapat menimbulkan efek kardiovaskular, seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, dan bahkan dapat menyebabkan stroke,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • 5 Langkah Tata Laksana Agar Kadar Gula Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1 Tetap Stabil – Halaman all

    5 Langkah Tata Laksana Agar Kadar Gula Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1 Tetap Stabil – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjaga kadar gula anak dengan diabetes melitus tipe 1 agar tetap stabil adalah salah satu upaya mencegah terjadinya komplikasi. 

    Lantas, bagaimana menjaga kadar gula darah anak dengan diabetes tetap stabil?

    Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak, DR Dr. Nur Rochmah, Sp.A, Subsp.Endo(K), dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beri penjelasan. 

    Setidaknya ada lima langkah tata laksana agar gula anak dengan diabetes melitus tipe 1 stabil. 

    “Untuk cara menjaga kadar gula darah anak dengan diabetes tetap stabil, itu ada lima langkah tata laksana,” ungkapnya dalam media talk yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara daring, Jumat (2/5/2025). 

    Berikut lima langkah tata laksana tersebut:

    Penberian insulin

    Anak dengan diabetes melitus tipe 1 tidak memiliki insulin. 

    Hal ini disebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara memadai. 

    Insulin sendiri merupakan hormon penting yang berfungsi mengatur kadar gula darah dalam tubuh.

    “Karena tidak memiliki insulin jadi kita berikan insulin,” imbuhnya.

    2. Pola makan seimbang

    Anak dengan diabetes melitus tipe 1 butuh makanan yang sehat.

    Namun orang tua tetap harus dihitung kalorinya. Kalori makanan untuk anak dengan diabetes tipe 1 ini harus diperhatikan.

    “Nanti akan dihitung sehari berapa, nanti dihitung pagi, siang, malam dan zat di antara makan besarnya berapa. Jadi anak dengan diabetes tipe satu tetap makan 3 kali dan snack 3 kali,” kata dr Nur lagi. 

    3. Aktivitas fisik

    Bukan hanya mengatur pola makan saja agar kadar gula darah seimbang. 

    Aktivitas fisik atau olahraga juga jadi hal penting yang perlu dilakukan. 

    Ini dikarenakan olahraga membantu tubuh memanfaatkan glukosa dengan baik dan membuat kerja insulin jadi lebih optimal.

    Aktivitas fisik menjadi salah satu cara efektif jaga keseimbangan gula darah dan mencegah lonjakan yang berbahaya.

    4. Pemberian edukasi

    Dr Nur Rochmah mengungkapkan edukasi menjadi kunci utama agar anak serta keluarga dapat memahami kondisi diabetes dan cara mengelolanya dengan baik. 

    Keluarga yang teredukasi dengan baik akan lebih mudah dalam mengambil langkah-langkah yang tepat dalam perawatan anak dengan diabetes.

    5. Monitoring gula secara mandiri

    Diketahui jika orang dengan diabetes melitus tipe 1 diharuskan melakukan pengecekan gula sebelum maka. 

    Pengecekan dilakukan untuk mengetahui berapa kadar gula darah, dan kemudian akan diberikan suntik insulin mandiri oleh pasien atau keluarga di rumah

    “Kemudian setelah disuntik 2 jam, dilakukan pemeriksaan gula darah untuk memastikan insulin yang diberikan sudah sesuai. Dan setiap 3 bulan, pasien perlu melakukan pemeriksaan HbA1c,” pungkasnya.