Produk: gula darah

  • Hati-hati Ginjal Rusak gegara Kebanyakan Makan saat Libur Long Weekend

    Hati-hati Ginjal Rusak gegara Kebanyakan Makan saat Libur Long Weekend

    Jakarta

    Liburan sering kali identik dengan kebebasan, termasuk dalam hal makanan. Menikmati kuliner khas daerah, jajanan kaki lima, atau sajian ‘all-you-can-eat’ terasa begitu menggoda, apalagi ketika dilakukan bersama keluarga. Namun, konsumsi makanan secara berlebihan selama masa libur dapat membawa dampak serius bagi kesehatan tubuh.

    Dokter spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD, menjelaskan makan berlebihan berarti tubuh menerima asupan makanan yang melebihi kebutuhan gizi harian. Ketika tubuh tidak mampu membakar seluruh kalori yang dikonsumsi, kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak.

    “Nah yang terjadi pertama adalah kegemukan, yang kedua adalah deposit substansi, komponen-komponen hasil metabolisme tubuh yang kemudian akan memberikan dampak negatif,” katanya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Selain kegemukan, makan berlebihan juga dapat meningkatnya kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat di dalam tubuh. Terlebih, kandungan garam yang tinggi dalam makanan juga dapat memicu terjadinya hipertensi.

    “Belum lagi kita berbicara kalau kita makan makanan yang sifatnya mengganggu liver dan ginjal yang menjadi organ regulator untuk makanan yang masuk dalam tubuh,” ucapnya lagi.

    “Nah ini akan mengganggu juga organ-organ tersebut, jadi semua dalam tubuh manusia itu tidak ada yang lebih tinggi lebih baik, lebih rendah lebih baik,” ucapnya.

    Karenanya, dr Ray menyarankan agar mengonsumsi makanan sesuai dengan porsi yang tepat dan kebutuhan gizi tubuh, serta tidak berlebihan saat liburan. Hal ini penting untuk mencegah berbagai dampak negatif yang bisa timbul akibat kelebihan asupan.

    “Semua ada proporsinya, ada range normal yang harus kita jaga supaya di situlah area kita bisa melakukan sesuatu. Sebagai contoh makan, tidak boleh makan lebih dari 300 gram yang sudah diatur, sesuai dengan kecukupan gizi tubuh kita masing-masing. Ketika berlebihan, hal-hal tersebut kemudian akan menjadi dampak atau akibat,” tutupnya.

    (suc/kna)

  • Undur-Undur Itu Hewan Apa? Ini Penjelasan Ilmiah & Manfaat Kesehatannya

    Undur-Undur Itu Hewan Apa? Ini Penjelasan Ilmiah & Manfaat Kesehatannya

    Jakarta

    Pernahkah kamu mendengar tentang undur-undur? Serangga kecil yang sering ditemukan di tanah berpasir ini ternyata menyimpan fakta menarik, baik dari sisi ilmiah maupun manfaat kesehatannya.

    Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas apa itu undur-undur, ciri-cirinya, siklus hidupnya, hingga potensi manfaatnya sebagai obat alternatif, khususnya untuk diabetes.

    Apa Itu Undur-Undur?

    Menurut buku Undur-Undur (Myrmeleon sp.) Sebagai Antidiabetik karya Nirmawati Angria, undur-undur memiliki nama ilmiah Myrmeleon sp., yang berasal dari dua kata Latin: myrmex (semut) dan leon (singa). Dalam bahasa Inggris, hewan ini dikenal sebagai antlion larvae atau sekadar antlion. Nama tersebut menggambarkan sifatnya sebagai predator ganas bagi semut dan serangga kecil lainnya.

    Undur-undur adalah tahap larva dari serangga antlion. Bentuknya menyerupai kutu dengan capit besar di kepalanya, yang menjadi ciri fisik paling menonjol. Capit ini digunakan untuk menangkap mangsa, seperti semut, yang terperangkap dalam lubang pasir yang digali undur-undur.

    Siklus Hidup dan Habitat

    Undur-undur memiliki siklus hidup yang menarik. Berikut tahapannya:

    Telur: Antlion dewasa bertelur di tanah berpasir. Telur ini kemudian menetas menjadi larva kecil, yang kita kenal sebagai undur-undur.Larva: Pada tahap ini, undur-undur menggali lubang pasir menggunakan abdomennya yang berfungsi seperti bor. Mereka tinggal di lubang tersebut, menunggu mangsa dengan sabar, dan memakan serangga kecil yang terjebak.Pupa: Setelah beberapa waktu, undur-undur bertransformasi menjadi kepompong bundar (pupa). Proses ini memakan waktu sekitar satu bulan.Dewasa: Antlion dewasa muncul dari kepompong dengan sayap menyerupai capung kecil. Berbeda dengan larva yang ganas, antlion dewasa hanya mengonsumsi nektar atau serbuk sari dan memiliki masa hidup singkat, sekitar satu bulan.Undur-undur Foto: Wikipedia

    Menariknya, meskipun larva undur-undur adalah predator tangguh, antlion dewasa justru rentan dan sering menjadi mangsa burung. Sebelum mati, antlion dewasa harus cepat kawin dan bertelur untuk melanjutkan siklus hidupnya.

    Menurut Urban Ecology Center, terdapat lebih dari 2.000 spesies undur-undur di seluruh dunia. Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat, seperti pantai, hutan berpasir, hingga lahan pertanian. Di Indonesia, undur-undur sering terlihat di tanah berpasir atau area kering.

    Manfaat Kesehatan

    Di Indonesia, undur-undur dikenal sebagai obat tradisional, terutama untuk diabetes. Menurut artikel ilmiah berjudul Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) Sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus oleh Mia Roosmalisa Dewi dari Repository Universitas Jember, undur-undur mengandung zat sulfonylurea.

    Zat ini membantu pankreas memproduksi insulin, yang berperan menurunkan kadar gula darah. Oleh karena itu, undur-undur dianggap sebagai alternatif pengobatan diabetes.

    Beberapa cara konsumsi undur-undur untuk diabetes meliputi:

    Memasukkan undur-undur mentah ke dalam kapsul.Mengonsumsi 3 ekor undur-undur hidup dua kali sehari, lalu mengurangi dosis menjadi 3 ekor sehari jika kadar gula darah turun.Mengonsumsi 3 ekor undur-undur hidup di pagi dan sore, disertai konsumsi bawang putih tunggal (2 siung pagi, siang, dan sore).

    Selain diabetes, menurut Journal of Halal Product and Research oleh Yola Nazelia Nukraheni dkk, undur-undur juga digunakan untuk mengobati penyakit kuning dan maag. Namun, status halal-haram konsumsi undur-undur masih menjadi perdebatan, sehingga perlu pertimbangan lebih lanjut.

    Meskipun undur-undur dianggap memiliki manfaat kesehatan, efeknya belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah. Jika kamu tertarik mencobanya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.

    (afr/afr)

  • Tak Cuma Buncit, Kalap Makan saat Libur ‘Cutiber’ Bisa Picu Penyakit Serius

    Tak Cuma Buncit, Kalap Makan saat Libur ‘Cutiber’ Bisa Picu Penyakit Serius

    Jakarta

    Bulan Mei dipenuhi hari libur nasional dan cuti bersama. Momen ini menjadi kesempatan ideal untuk berlibur, berkumpul bersama keluarga, atau sekadar beristirahat dari rutinitas kerja.

    Namun, masa liburan sering kali disertai berbagai godaan, seperti makanan yang berlimpah, jam makan yang tidak teratur, serta gaya hidup yang lebih santai.

    Ahli gizi dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), Pratiwi Dinia Sari, S Gz, RD, mengatakan, mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, makanan bersantan, dan aneka olahan daging berlemak, memang sering menjadi bagian tak terpisahkan dari momen liburan dan kumpul keluarga. Tetapi di balik kenikmatannya, jenis makanan ini memiliki dampak serius terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

    “Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah yang dalam jangka panjang bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, hingga stroke,” jelas Pratiwi, dikutip dari laman UGM, Selasa (27/5/2025).

    Selain makan tinggi lemak, makanan manis, seperti kue, minuman bersoda, dan dessert yang dikonsumsi secara berlebihan saat liburan juga memiliki dampak tersendiri. Pratiwi mengatakan, kandungan gula yang tinggi dalam makanan tersebut dapat memicu lonjakan kadar gula darah secara cepat.

    Tubuh yang mengalami lonjakan gula darah secara berulang akan lebih cepat merasa lapar, mudah lelah, dan mengalami penumpukan lemak, terutama di jaringan adiposa.

    “Lonjakan ini akan memicu peningkatan produksi insulin dalam tubuh sebagai respon alami, namun jika terlalu sering terjadi, bisa berdampak negatif,” lanjutnya.

    Jika pola konsumsi seperti ini terus berulang setiap kali liburan tiba, lanjutnya, risiko kesehatan jangka panjang menjadi tidak bisa diabaikan. Pasalnya, tubuh akan terus-menerus mengalami lonjakan gula darah dan insulin dipaksa bekerja terlalu keras dalam jangka waktu lama yang memicu terjadinya resistensi insulin.

    “Ini kondisi di mana insulin tidak lagi efektif menjaga kadar gula darah tetap normal, dan lama-lama akan berkembang menjadi diabetes mellitus,” ujar Pratiwi.

    (suc/kna)

  • Makin Banyak Anak Muda Kena Penyakit Jantung, Dokter Ungkap Penyebabnya

    Makin Banyak Anak Muda Kena Penyakit Jantung, Dokter Ungkap Penyebabnya

    Jakarta: Penyakit jantung dan kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI angka kematian akibat penyakit ini mencapai 650. 000 penduduk per tahun.

    Tapi tahukah kamu bahwa penyakit ini tidak hanya diderita orang usia lanjut loh. Saat ini makin banyak anak muda Indonesia di bawah 40 tahun terdiagnosa menderita penyakit jantung dan kardiovaskular.

    “Penyakit jantung kini menyerang kelompok usia muda yang sedang berada di masa produktif. Ini sangat memengaruhi kehidupan mereka dan keluarga, karena mereka harus menyesuaikan diri untuk mengelola penyakit ini seumur hidup,” jelas Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) dalam dialog Philips ‘The digital transformation of cardiovascular care: advancements, challenges and the path forward’ di Jakarta Selatan, Rabu, 28 Mei 2025.

    Ia mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan anak muda berusia 20–30 tahun menderita penyakit jantung dan kardiovaskular. Seperti kurang berolahraga, merokok, dan pola diet yang buruk. 

    “Makin banyak anak muda sudah merokok dan perempuan juga pakai rokok, baik itu elektrik atau vape. Selain itu gaya hidup itu susah, bisa dilihat nggak banyak bergerak kita jadi negara paling sedikit berjalan kaki dari negara lain,” ungkap dr. Ario yang juga merupakan Ketua Bidang Medis Yayasan Jantung Indonesia (YJI).

    Karena itu dr. Ario menekankan pentingnya untuk mempercepat upaya edukasi, pencegahan, serta deteksi dan pengobatan dini. Menurutnya semakin cepat dikenali, semakin besar peluang untuk menghindari komplikasi dan meringankan beban layanan kesehatan nasional.

    Untuk deteksi dini ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan secara berkala, seperti tekanan darah, kadar kolesterol jahat, dan kadar gula darah dalam tubuh.
     

    Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS., MH, juga menekankan hal ini. 

    “Meningkatnya jumlah pasien muda penderita penyakit jantung menjadi peringatan bagi seluruh rumah sakit. Kita harus meningkatkan kesiapan, tidak hanya dalam pengobatan, tetapi juga dalam deteksi dini dan pencegahan. Fokus pelayanan harus bergeser ke arah yang lebih proaktif, cepat, dan berpusat pada pasien, untuk semua kelompok usia,” ujarnya. 

    Semua pemangku kepentingan sepakat bahwa pencitraan, pengobatan, dan pemantauan berbasis AI, serta integrasi data pasien lintas fasilitas kesehatan merupakan solusi penting untuk menjembatani kesenjangan layanan.
     

    Jakarta: Penyakit jantung dan kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI angka kematian akibat penyakit ini mencapai 650. 000 penduduk per tahun.
     
    Tapi tahukah kamu bahwa penyakit ini tidak hanya diderita orang usia lanjut loh. Saat ini makin banyak anak muda Indonesia di bawah 40 tahun terdiagnosa menderita penyakit jantung dan kardiovaskular.
     
    “Penyakit jantung kini menyerang kelompok usia muda yang sedang berada di masa produktif. Ini sangat memengaruhi kehidupan mereka dan keluarga, karena mereka harus menyesuaikan diri untuk mengelola penyakit ini seumur hidup,” jelas Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) dalam dialog Philips ‘The digital transformation of cardiovascular care: advancements, challenges and the path forward’ di Jakarta Selatan, Rabu, 28 Mei 2025.

    Ia mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan anak muda berusia 20–30 tahun menderita penyakit jantung dan kardiovaskular. Seperti kurang berolahraga, merokok, dan pola diet yang buruk. 
     
    “Makin banyak anak muda sudah merokok dan perempuan juga pakai rokok, baik itu elektrik atau vape. Selain itu gaya hidup itu susah, bisa dilihat nggak banyak bergerak kita jadi negara paling sedikit berjalan kaki dari negara lain,” ungkap dr. Ario yang juga merupakan Ketua Bidang Medis Yayasan Jantung Indonesia (YJI).
     
    Karena itu dr. Ario menekankan pentingnya untuk mempercepat upaya edukasi, pencegahan, serta deteksi dan pengobatan dini. Menurutnya semakin cepat dikenali, semakin besar peluang untuk menghindari komplikasi dan meringankan beban layanan kesehatan nasional.
     
    Untuk deteksi dini ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan secara berkala, seperti tekanan darah, kadar kolesterol jahat, dan kadar gula darah dalam tubuh.
     

     
    Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS., MH, juga menekankan hal ini. 
     
    “Meningkatnya jumlah pasien muda penderita penyakit jantung menjadi peringatan bagi seluruh rumah sakit. Kita harus meningkatkan kesiapan, tidak hanya dalam pengobatan, tetapi juga dalam deteksi dini dan pencegahan. Fokus pelayanan harus bergeser ke arah yang lebih proaktif, cepat, dan berpusat pada pasien, untuk semua kelompok usia,” ujarnya. 
     
    Semua pemangku kepentingan sepakat bahwa pencitraan, pengobatan, dan pemantauan berbasis AI, serta integrasi data pasien lintas fasilitas kesehatan merupakan solusi penting untuk menjembatani kesenjangan layanan.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • 8 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Konsumsi Gula

    8 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Konsumsi Gula

    Jakarta – Gula secara alami terdapat dalam semua makanan yang mengandung karbohidrat, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu. Mengonsumsi makanan utuh dengan kandungan gula alami justru baik bagi tubuh, karena dicerna secara perlahan dan memberikan pasokan energi yang stabil ke sel-sel tubuh.

    Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), asupan tinggi buah, sayur, dan biji-bijian juga terbukti dapat menurunkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

    Masalah muncul ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan, gula yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk meningkatkan rasa atau memperpanjang masa simpan.

    Tanpa disadari, banyak makanan seperti kue, biskuit, permen, minuman ringan, jus buah, dan makanan olahan lainnya mengandung gula tambahan. Bahkan, gula tambahan juga bisa ditemukan pada makanan yang tidak terasa manis, seperti sup, roti, daging olahan, dan saus tomat.

    Asupan gula yang berlebihan dikaitkan dengan beberapa penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan jantung.

    8 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Konsumsi Gula

    Dikutip dari Eating Well, berikut hal yang dapat terjadi pada tubuh saat berhenti konsumsi gula yang berlebihan.

    1. Penurunan Berat Badan Lebih Cepat

    Dengan mengonsumsi makanan tanpa tambahan gula, total asupan kalori yang masuk ke tubuh akan berkurang. Hal ini dapat mempercepat penurunan berat badan.

    Menurut penelitian, konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat berkontribusi pada kelebihan berat badan. Oleh karena itu, mengganti makanan tinggi gula tambahan dengan pilihan yang rendah atau tanpa gula bisa membantu mengurangi asupan kalori secara signifikan.

    Menurut penelitian, konsumsi gula yang tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Berat badan bisa bertambah saat mengonsumsi banyak kalori dalam bentuk gula tambahan.

    Kelebihan berat badan atau obesitas sering kali disertai dengan gangguan pengendalian gula darah dan menurunnya sensitivitas insulin, yang dapat memicu diabetes tipe 2. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gula tambahan dapat membantu mengelola berat badan sekaligus menjaga kadar glukosa darah tetap dalam batas normal. Kedua hal ini berperan penting dalam menurunkan risiko terkena diabetes.

    3. Memperlambat Proses Penuaan Kulit

    Mengurangi asupan gula tambahan dan menjaga kadar glukosa darah tetap dalam batas normal dapat membantu memperlambat proses penuaan kulit.

    Pola makan yang mengandung banyak gula bisa menyebabkan produksi AGEs (Advanced Glycation End Products) yang berhubungan dengan percepatan proses penuaan kulit.

    Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gula bisa memperlambat efek penuaan yang ditimbulkan AGE’s pada kulit. Pilih makan makanan buah dan sayur yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.

    Peradangan kronis tingkat rendah berhubungan dengan hampir semua penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup dan proses penuaan, seperti radang sendi, gangguan saluran pencernaan, dan sindrom metabolik. Sebuah penelitian yang mengamati data lebih dari 5.000 orang dewasa menemukan, konsumsi minuman manis oleh penderita pra-diabetes berkaitan dengan peningkatan kadar protein C-reaktif, yaitu indikator utama peradangan.

    Penelitian tersebut menunjukkan konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat memperparah peradangan. Oleh karena itu, menghindari gula tambahan dapat membantu mengurangi peradangan yang sudah ada sekaligus mencegah terjadinya peradangan baru. Dengan begitu, fungsi kekebalan tubuh pun meningkat dan tubuh menjadi lebih efektif dalam melawan patogen.

    Asupan gula tambahan yang tinggi dikaitkan dengan kemungkinan risiko mengalami episode depresi, kecemasan, dan kesehatan mental lainnya. Menurut peneliti, hal ini berasal dari peradangan otak yang dipicu oleh indeks glikemik gula yang lebih tinggi.

    Mengurangi asupan gula juga bisa membantu menjaga daya ingat yang tetap baik seiring bertambahnya usia. Sebuah studi yang melibatkan 3.623 orang Amerika berusia 60 tahun ke atas, menemukan hubungan antara asupan gula yang tinggi dengan tingkat keparahan hilangnya daya ingat.

    6. Nafsu Makan Berkurang

    Leptin, hormon utama yang mengatur nafsu makan, memberi sinyal ke otak tentang kapan harus makan, berhenti makan, serta kapan metabolisme harus dipercepat atau diperlambat. Namun, pada orang dengan obesitas dan resistensi insulin, tubuh menjadi kurang responsif terhadap sinyal bahwa sudah merasa kenyang.

    Oleh karena itu, memperbaiki pengelolaan glukosa bisa membantu memulihkan peran leptin dalam tubuh. Caranya adalah dengan mengurangi konsumsi gula tambahan.

    7. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Beberapa penelitian observasional menunjukkan orang yang mengonsumsi gula tambahan berlebihan berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular. Pola makan tinggi gula bisa meningkatkan peradangan dan menyebabkan hati memompa lemak berbahaya ke aliran darah. Hal tersebut bisa berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kardiovaskular.

    Gula bisa menyebabkan gigi berlubang. Jika tak menyikat gigi, gula dan karbohidrat lain pada gigi akan menjadi makanan bakteri yang hidup di mulut. Akibatnya, kondisi tersebut dapat menghasilkan asam yang menghilangkan mineral dari enamel gigi dan kemudian menyebabkan lubang.

    (elk/suc)

  • Kisah Nyata Pria yang Jalani Diet Ekstrem, Tak Makan Apapun Selama 382 Hari

    Kisah Nyata Pria yang Jalani Diet Ekstrem, Tak Makan Apapun Selama 382 Hari

    Jakarta

    Kebanyakan orang dapat bertahan hidup tanpa makanan setidaknya selama beberapa minggu, mungkin sedikit lebih lama. Namun, pria ini menjalaninya selama lebih dari satu tahun.

    Angus Barbieri, pria Skotlandia itu menjalani diet selama 382 hari. Kala itu, dia yang berusia 27 tahun tak makan apapun.

    Diberitakan Science Direct, ada laporan kasus yang menggambarkan pengalaman Barbieri yang dipublikasikan oleh dokternya di Postgraduate Medical Journal pada tahun 1973.

    Menurut laporan itu, Barbieri telah mendatangi Departemen Kedokteran Universitas di Royal Infirmary of Dundee, Skotlandia, lebih dari setahun sebelumnya, untuk mencari pertolongan.

    Menurut dokternya, ia sangat gemuk saat itu, dengan berat 207 kg. Dokter menyuruhnya berpuasa sebentar, dengan harapan dapat membantunya menurunkan berat badan, meskipun mereka tidak berharap ia dapat mempertahankan berat badannya.

    Hari-hari tanpa makanan berubah menjadi minggu-minggu, Barbieri merasa bersemangat untuk melanjutkan program tersebut. Meski terdengar tidak masuk akal dan berisiko, ia ingin mencapai berat badan idealnya, 82 kg.

    Tonton juga “Sukses Diet! Lizzo Pamer Tubuh Lebih Ramping di Oscar” di sini:

    Next: Hasil akhir diet ekstremnya

    Yang mengejutkan dokternya, ia menjalani kehidupan sehari-harinya sebagian besar dari rumah selama berpuasa, datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin dan menginap.

    Tes gula darah rutin yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa ia mampu beraktivitas saat sangat hipoglikemia, meyakinkan dokter bahwa ia benar-benar tidak makan. Minggu-minggu berubah menjadi bulan.

    Ia diizinkan minum kopi, teh, dan air soda, yang semuanya bebas kalori. Ia mengatakan bahwa ada kalanya ia menambahkan sedikit gula atau susu ke dalam teh, terutama pada minggu-minggu terakhir puasanya.

    Di akhir dietnya, Barbieri mencapai berat 82 kg. Lima tahun kemudian, ia masih mempertahankan berat badannya di angka 89 kg.

    Ini adalah kasus yang sangat tidak biasa, dan salah satu contoh paling ekstrem dari diet ketat yang pernah tercatat. Oleh karena itu, puasa selama ini tidak boleh dicoba oleh siapa pun.

  • Lapas Mojokerto Gelar Posbindu Lansia, Pastikan Warga Binaan Tetap Sehat

    Lapas Mojokerto Gelar Posbindu Lansia, Pastikan Warga Binaan Tetap Sehat

    Mojokerto (beritajatim.com) — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan optimal kepada warga binaan, khususnya lanjut usia (lansia). Yakni melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Lansia.

    Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh tenaga medis dari Klinik Lapas Mojokerto dan difokuskan pada pemeriksaan kesehatan rutin bagi warga binaan lansia. Pemeriksaan meliputi cek tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, serta kondisi fisik secara umum.

    Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan menegaskan, hak atas layanan kesehatan merupakan bagian dari hak dasar yang wajib dipenuhi, termasuk bagi warga binaan. “Melalui Posbindu ini, kami ingin memastikan warga binaan lansia tetap mendapatkan pemantauan kesehatan rutin,” ungkapnya, Sabtu (24/5/2025).

    Selain itu, warga binaan lansia juga mendapatkan layanan medis sesuai kebutuhan mereka. Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan Posbindu Lansia juga dilengkapi penyuluhan tentang pola hidup sehat, pentingnya konsumsi makanan bergizi, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

    “Langkah ini merupakan bagian dari program pembinaan kesehatan Lapas Kelas IIB Mojokerto yang mengedepankan pendekatan promotif dan preventif, khususnya bagi kelompok risiko tinggi secara medis seperti lansia,” tegasnya. [tin/ian]

  • Kepulauan Seribu merutinkan penyuluhan pencegahan penyebaran TBC

    Kepulauan Seribu merutinkan penyuluhan pencegahan penyebaran TBC

    Melalui berbagai upaya, kami optimistis kasus TBC di Kepulauan Seribu dapat terus ditekan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu merutinkan kegiatan penyuluhan serta skrining (pemeriksaan) kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran Tuberkulosis (TBC) di enam kelurahan.

    “Kegiatan ini dalam rangka upaya menurunkan kasus TBC di Kepulauan Seribu,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu dr Murniasi Hutapea saat dihubungi, Selasa.

    Ia mengatakan skrining dan penyuluhan TBC ini merupakan kegiatan rutin bersama kader kesehatan di wilayah Kepulauan Seribu yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan menghapus stigma masyarakat terhadap kasus TBC.

    “Selain di lingkungan warga, kami juga mengadakan edukasi di lingkungan sekolah dan asrama,” kata dia.

    Ia menyebutkan kasus TBC di wilayah Kepulauan Seribu pada Januari-April 2025 berjumlah 17 kasus atau menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 23 kasus.

    Menurut dia penurunan ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan secara intensif seperti pemberian terapi pencegahan TBC (TPT), serta pembentukan Pengawas Minum Obat (PMO) di lingkungan keluarga pasien.

    Ia mengatakan dalam upaya penurunan kasus TBC, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) terkait pembiayaan dan pembinaan kader secara rutin untuk memperkuat penemuan kasus di lapangan.

    Selain itu, pada saat ini telah terbentuk tujuh Kampung Siaga TBC di Kepulauan Seribu yang menjadi pusat komunitas yang melibatkan berbagai unsur seperti kelurahan, puskesmas, RT atau RW, PKK, Karang Taruna, dan tokoh masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC.

    “Melalui berbagai upaya, kami optimistis kasus TBC di Kepulauan Seribu dapat terus ditekan dan pengendalian penyakit menular ini menjadi lebih efektif,” ucapnya.

    Sementara itu, warga Pulau Untung Jawa, Hapijin mengaku terbantu dengan adanya layanan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan tersebut.

    Menurut dia melalui layanan ini masyarakat dapat semakin sadar untuk menjaga kesehatan.

    “Saya tadi ikut periksa pengecekan gula darah, kolesterol, dan lainnya. Terima kasih kepada Sudin Kesehatan Kepulauan Seribu sudah mengadakan kegiatan ini, semoga bisa terus berlanjut,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 15 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula: Diet hingga Menaikkan Mood – Halaman all

    15 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula: Diet hingga Menaikkan Mood – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kopi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup banyak orang, terutama di Indonesia yang dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia. 

    Di antara berbagai varian kopi, kopi hitam tanpa gula semakin populer karena diyakini lebih sehat. 

    Menghindari penggunaan gula pada kopi dapat membantu tubuh untuk mendapatkan manfaat kopi yang lebih besar.

    Pasalnya, tambahan gula pada kopi, khususnya secara berlebihan, dapat berdampak negatif untuk kesehatan.

    Berikut manfaat konsumsi kopi tanpa gula:

    1. Mencegah Alzheimer

    Orang dewasa paruh baya yang minum tiga hingga empat cangkir kopi setiap hari berpotensi memiliki risiko demensia 65 persen lebih rendah di usia lanjut.

    2. Mencegah Parkinson

    Studi menunjukkan bahwa kebiasaan minum kopi secara rutin dapat menurunkan risiko Parkinson dan membantu memperbaiki kemampuan motorik pada penderitanya.

    3. Meningkatkan Memori

    Penelitian membuktikan bahwa meminum kopi secara rutin di pagi hari membantu mempertajam daya ingat dan mendukung kesehatan otak.

    4. Membantu Penurunan Berat Badan

    Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek termogenik yang membantu menurunkan berat badan. 

    Mengonsumsi kopi sekitar 30 menit hingga empat jam sebelum makan dapat membantu menekan nafsu makan, yang berdampak positif pada proses penurunan berat badan.

    5. Meningkatkan Performa Fisik

    Kopi hitam tanpa gula berperan dalam meningkatkan performa olahraga dengan cara meningkatkan kadar adrenalin. 

    Ini mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik yang berat dan membantu memecah lemak tubuh, melepaskannya ke aliran darah sebagai sumber energi.

    6. Baik untuk Kesehatan Hati

    Kopi hitam mampu membantu mencegah hepatitis, penyakit hati berlemak, dan sirosis yang disebabkan alkohol, dengan menurunkan kadar enzim hati berbahaya dalam darah.

    7. Menjaga Kesehatan Jantung

    Rutin mengonsumsi kopi dapat membantu menekan risiko kematian akibat penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan serangan jantung.

    8. Membantu Detoksifikasi Tubuh

    Selain nikmat, kopi hitam tanpa gula memiliki efek diuretik yang kuat. 

    Setelah meminumnya, tubuh akan lebih sering buang air kecil, membantu membersihkan racun dan bakteri dari dalam tubuh sehingga perut terasa lebih sehat dan bersih.

    9. Mendukung Program Diet

    Kopi hitam tidak hanya memberikan dorongan energi saat berolahraga, tetapi juga mampu meningkatkan metabolisme hingga 50 persen, membantu membakar kalori lebih cepat dan memecah lemak tubuh sebagai bahan bakar energi.

    10. Menurunkan Risiko Kanker

    Kopi kaya antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu kanker. 

    11. Meningkatkan Mood

    Konsumsi lebih dari empat cangkir kopi hitam per hari bahkan dikaitkan dengan penurunan risiko depresi, menjadikan kopi teman yang pas untuk menjaga mood tetap baik.

    12. Mencegah Sirosis Hati

    Sirosis hati, yaitu kerusakan hati yang parah karena jaringan parut, dapat dicegah dengan rutin minum kopi tanpa gula. 

    Empat cangkir kopi per hari dapat menurunkan risiko sirosis hingga 30 persen, dan bahkan sampai 80% untuk kasus yang disebabkan oleh alkohol.

    13. Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2

    Konsumsi kopi hitam secara rutin membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 11%. 

    Meski demikian, penderita diabetes tetap perlu memantau kadar gula darah dan insulin untuk menjaga keseimbangan tubuh.

    14. Merawat Kesehatan Kulit

    Kandungan antioksidan dalam kopi hitam mampu melawan tanda-tanda penuaan dini. Selain diminum, kopi juga bisa dijadikan scrub alami untuk mengangkat sel-sel kulit mati, menjadikan kulit terasa segar dan sehat.

    15. Hemat dan Praktis

    Memilih kopi hitam tanpa gula bukan hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga ekonomis. 

    Tanpa tambahan susu atau gula, kopi hitam lebih murah dan cepat untuk disajikan kapan saja.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Jantung

    6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Jantung

    Jakarta

    Jantung merupakan organ vital yang bekerja tanpa henti. Sayangnya, banyak orang tanpa sadar melakukan kebiasaan sehari-hari yang justru membahayakan kesehatan jantung.

    Dikutip dari Times of India, beberapa masalah yang bisa terjadi pada jantung meliputi aritmia (detak jantung yang tidak normal), gagal jantung, hingga serangan jantung. Lantas, apa saja kebiasaan yang tanpa disadari justru mengganggu kesehatan jantung?

    1. Melewatkan Sarapan

    Melalui sebuah penelitian, orang yang melewatkan sarapan cenderung memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dan risiko penyakit jantung meningkat. Ini karena saat seseorang melewatkan sarapan, tubuh masuk dalam ‘mode kelaparan’, yang dapat mengganggu kadar gula darah, menyebabkan peradangan, dan masalah jantung di kemudian hari.

    2. Stres Kronis

    Setiap orang berisiko mengalami stres, entah karena pekerjaan atau hal lain yang mengganggu. Stres yang terus menerus tanpa dikontrol dapat menyebabkan masalah pada jantung.

    Saat stres, tubuh akan melepaskan kortisol, yakni hormon yang meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan menyebabkan peradangan. Seiring waktu, stres dapat merusak arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

    3. Konsumsi Garam Berlebihan

    Tubuh memang membutuhkan garam atau natrium. Namun, konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung.

    Garam berlebih pada tubuh juga dapat merusak pembuluh darah dan membuat jantung bekerja lebih keras dari yang seharusnya.

    4. Duduk Terlalu Lama

    Duduk yang terlalu lama tidak hanya membuat punggung sakit, tapi juga dapat memperburuk kondisi jantung. Duduk dalam waktu yang lama dapat menurunkan sirkulasi, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan kadar kolesterol jahat atau Low-density lipoprotein (LDL).

    5. Kurang Tidur

    Banyak orang masih sering begadang untuk hal-hal tertentu, seperti menonton acara favorit atau menyelesaikan pekerjaan. Namun, aktivitas ini jika terus dilakukan dapat berdampak serius pada jantung.

    Menurut penelitian, kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan memicu peradangan. Kurang tidur juga dapat menyebabkan resistensi insulin, tanda bahaya lain bagi kesehatan jantung.

    6. Konsumsi Alkohol Berlebihan

    Meminum terlalu banyak alkohol dapat berdampak serius pada kesehatan jantung. Pasalnya, ini dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan detak jantung tidak teratur dan seiring waktu menyebabkan penyakit jantung.

    Alkohol yang berlebih juga dapat melemahkan otot jantung, sehingga organ vital tersebut sulit memompa darah secara efektif.

    (dpy/naf)