Produk: gula darah

  • Cek Kesehatan Gratis untuk Semua, Inovasi Kesehatan Publik yang Terus Bertumbuh

    Cek Kesehatan Gratis untuk Semua, Inovasi Kesehatan Publik yang Terus Bertumbuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan program-program berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satu yang kini mulai dirasakan manfaatnya secara luas adalah program Cek Kesehatan Gratis (CKG) layanan skrining kesehatan tanpa biaya yang tersedia di ribuan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dan terbuka untuk semua warga, baik yang sudah maupun belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

    Diluncurkan secara resmi pada Februari 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 4,2 juta peserta hingga akhir April. Pemeriksaan dilakukan di lebih dari 9.300 puskesmas, mencakup layanan pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, indeks massa tubuh, serta edukasi gaya hidup sehat. Antusiasme masyarakat terus bertumbuh, menunjukkan kesadaran yang meningkat terhadap pentingnya deteksi dini kondisi kesehatan.

    Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan bahwa pemerintah terus memperbarui perkembangan program ini. 

    “Beberapa waktu yang lalu, kita terus meng-update program pemeriksaan kesehatan gratis. Sekarang yang sudah mengakses adalah 4,4 juta pendaftar lebih,” ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita edisi Mei 2025.

    Ia juga menegaskan adanya tren positif sejak program ini dimulai. 

    “Kita lihat terjadi peningkatan terus sejak bulan Februari, Maret, April, dan tentu kita harapkan pemeriksaan kesehatan gratis ini akan terus digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

    Salah satu inovasi menarik dari CKG adalah skema “Cek Kesehatan Ulang Tahun”, yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan layanan gratis ini pada hari ulang tahun mereka hingga 30 hari setelahnya. Program ini menyasar berbagai lapisan masyarakat, terutama kelompok usia produktif 25–59 tahun yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional. 

    Dalam hal ini, Ekonom PermataBank Josua Pardede mengatakan Skema inovatif seperti “Cek Kesehatan Ulang Tahun” memiliki relevansi ekonomi yang tinggi karena pendekatan ini mendorong masyarakat secara aktif memanfaatkan layanan kesehatan secara rutin dan tepat waktu, khususnya pada momen personal seperti ulang tahun. 

    “Hal ini bisa menciptakan perubahan perilaku yang lebih sadar kesehatan, dengan dampak positif berupa penurunan risiko kesehatan jangka panjang yang akan memperbaiki profil kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dampak ekonominya terlihat dalam bentuk efisiensi anggaran kesehatan, mengingat biaya pencegahan biasanya jauh lebih rendah dibandingkan pengobatan penyakit lanjutan,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Josua mengungkapkan dengan pola konsumsi kesehatan preventif yang terbentuk akan sangat membantu pengelolaan anggaran kesehatan nasional dan mendorong efisiensi pembelanjaan publik. 

    Pendanaan program ini mengacu pada prioritas belanja negara dalam APBN 2025. Hingga April 2025, total anggaran kesehatan yang telah digunakan mencapai Rp 47,6 triliun, atau sekitar 21,8% dari keseluruhan pagu anggaran sektor ini. Realisasi tersebut mencakup Rp32,7 triliun melalui pengeluaran pemerintah pusat dan Rp 14,9 triliun melalui mekanisme transfer ke pemerintah daerah.

    Menanggapi hal ini, Josua menekankan pentingnya mekanisme pengawasan dan akuntabilitas harus diperkuat melalui integrasi data yang terpusat dan pengawasan lintas instansi. Pemerintah dapat menggunakan pendekatan serupa dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diterapkan dalam penyaluran bantuan sosial. 

    “Dengan melakukan integrasi data kesehatan daerah ke dalam sistem informasi kesehatan nasional, pemerintah bisa lebih mudah melacak realisasi belanja dan meminimalisir penyalahgunaan anggaran. Selain itu, audit berkala oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta verifikasi lapangan secara rutin oleh lembaga independen menjadi kunci untuk memastikan efektivitas penggunaan dana dan merata hingga ke level daerah terpencil,” jelasnya.

    Lebih jauh, Josua memandang program ini sangat relevan dalam kerangka besar pembangunan SDM Indonesia. Fokus program CKG pada pencegahan penyakit dan peningkatan akses pemeriksaan kesehatan dasar secara gratis memperkuat fondasi menuju masyarakat yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan. 

    “Program ini sangat relevan dan mampu menopang agenda besar peningkatan kualitas SDM Indonesia yang menjadi fondasi dalam mengejar target Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

  • Jangan Lengah, Ini Tanda Tubuh Sudah Kebanyakan Gula

    Jangan Lengah, Ini Tanda Tubuh Sudah Kebanyakan Gula

    Jakarta

    Gula memberikan rasa manis yang nikmat dan sering menjadi bagian dari makanan dan minuman favorit. Namun, di balik rasanya yang enak, konsumsi gula berlebih bisa berdampak buruk pada kesehatan.

    Banyak orang yang mengonsumsi gula secara berlebihan. Ketika itu terjadi, tubuh bisa memberikan sinyal yang harus disadari agar konsumsi gula dapat dikurangi.

    Tanda Tubuh Sudah Kebanyakan Gula

    Saat kebanyakan mengonsumsi gula, tanda-tanda yang dapat terlihat yaitu, rasa lapar yang meningkat, berat badan yang bertambah, hingga mudah tersinggung.

    1. Rasa Lapar yang Meningkat

    Tanda pertama ketika mengonsumsi banyak kalori ekstra dari gula tambahan adalah rasa lapar yang meningkat. Dikutip dari Everyday Health, gula hanya memuaskan selera, tapi tidak benar-benar mengenyangkan.

    Terlebih, gula bisa merusak hormon lemak, seperti leptin yang menghambat rasa lapar. Jadi, saat makan gula, seseorang akan terus ingin mengonsumsi lebih banyak gula dan merasa lebih lapar.

    2. Berat Badan Bertambah

    Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang mengandung gula meningkatkan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak. Dikutip dari Times of India, mengonsumsi gula, terutama dari makanan olahan dan minuman manis bisa meningkatkan kadar lemak.

    3. Masalah Kulit

    Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa mengganggu produksi kolagen dan elastin pada kulit, yang bisa menyebabkan jerawat, kerutan, dan masalah kulit lainnya. Selain itu, terlalu banyak gula juga membuat kulit lebih rentan terhadap kerutan, seiring bertambahnya usia.

    4. Nyeri Sendi

    Nyeri sendi juga bisa menjadi tanda tubuh sudah kebanyakan gula. Sebab, mengonsumsi terlalu banyak gula bisa membuat peradangan sistemik yang menyebabkan nyeri sendi.

    5. Masalah Tidur

    Sulit untuk tidur? Coba perhatikan makanan apa yang telah dikonsumsi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang tinggi diduga terkait dengan kualitas tidur yang buruk. Siklus tidur dan kualitas tidur diatur oleh cahaya, suhu ruangan, serta kontrol glikemik.

    “Bagi seseorang yang secara kronis mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan, hal itu benar-benar dapat mengacaukan siklus tidur dan kualitas tidur mereka,” kata pelatih kesehatan di New York City, Jessica Cording, RD.

    6. Tekanan Darah Tinggi

    Terlalu banyak gula juga bisa menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang mengandung gula berhubungan signifikan dengan tekanan darah tinggi dan kondisi hipertensi yang lebih tinggi.

    Meski demikian, belum ditemukan hubungan sebab-akibat langsung antara gula dan hipertensi. Hanya saja, ilmuwan meyakini, kadar glukosa yang tinggi bisa merusak lapisan pembuluh darah, sehingga lipid, seperti kolesterol lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah.

    Ketika itu, pembuluh darah mengeras dan tekanan darah akan naik.

    7. Rentan Sakit

    Konsumsi gula yang tinggi bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Untuk itu, sertakan makanan utuh yang kaya akan vitamin dan mineral dalam pola makan agar sistem kekebalan tubuh semakin kuat. Batasi konsumsi minuman manis dan makanan olahan.

    8. Kelelahan

    Rasa lelah bisa disebabkan oleh jumlah gula yang dikonsumsi dalam makanan. Gula mudah diserap dan dicerna. Seberapa banyak pun gula yang dimakan, dalam 30 menit rasa lapar akan datang lagi bahkan merasa kekurangan energi.
    Perubahan besar kadar gula darah dan insulin bisa menyebabkan anjloknya kadar energi dan memengaruhi tingkat energi secara keseluruhan.

    9. Merasa Makanan Kurang Manis

    Merasa makanan tidak semanis biasanya, sehingga perlu menambahkan gula bisa menjadi tanda kebanyakan konsumsi gula. Dalam kondisi ini, otak telah dilatih untuk mengharapkan tingkat kemanisan yang sangat tinggi.

    Ketika mulai terbiasa, akan lebih sulit untuk merasa puas dengan makanan manis. Justru, malah mengharapkan tingkat kemanisan yang lebih tinggi.

    10. Mudah Tersinggung

    Rasa murung, mudah tersinggung, gelisah, dan stres bisa jadi pertanda bahwa tubuh mengonsumsi terlalu banyak gula. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi terlalu banyak gula bisa memicu peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.

    11. Peningkatan Resistensi Insulin

    Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula tambahan merupakan faktor resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan akibat dari sel-sel tubuh yang kehilangan kepekaannya terhadap hormon insulin, yang mengendalikan kadar gula darah.

    Batasan Asupan Gula

    Organisasi kesehatan dan para peneliti di seluruh dunia menyepakati pentingnya membatasi asupan gula bebas. Dikutip dari NHS, gula bebas adalah sejenis gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman, serta gula yang terbentuk alami, seperti dalam madu dan sirup.

    American Heart Association menyarankan asupan maksimum gula harian sebagai berikut:

    Pria: 37,5 g per hari (150 kalori, 9 sendok teh)Wanita: 25 g per hari (100 kalori 6 sendok teh)

    (elk/tgm)

  • Rekomendasi Jam Makan Malam Buat yang Lagi Diet, Pejuang Body Goals Merapat

    Rekomendasi Jam Makan Malam Buat yang Lagi Diet, Pejuang Body Goals Merapat

    Jakarta

    Waktu makan malam menjadi salah satu faktor yang sering dibahas oleh mereka yang sedang diet. Tapi sebenarnya, makan malam jam 7 atau jam 9, mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan?

    Dikutip dari Times of India, pemilihan waktu makan malam memang tidak akan membantu membakar lemak tubuh, namun ini dapat membantu tubuh untuk memproses makanan, menyimpan lemak, dan mengelola rasa lapar.

    Tubuh memiliki jadwal internal yang dikenal sebagai ‘ritme sirkadian’. Jadwal ini mengatur banyak hal, mulai dari tidur, tingkat energi, hormon, metabolisme, dan pencernaan.

    Saat seseorang makan malam terlalu larut, ini sama saja mereka meminta tubuh untuk lembur, sehingga metabolisme bisa saja terganggu dan membuat berat badan justru susah turun.

    Hal ini membuat makan jam 7 malam dinilai lebih baik bagi mereka yang sedang berjuang menurunkan berat badan. Pasalnya, tubuh masih memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan sebelum tidur.

    Sebuah studi yang terbit di tahun 2020 di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan bahwa orang yang makan malam pukul 10 malam memiliki kadar gula lebih buruk dan membakar lebih sedikit lemak, daripada mereka yang makan pukul 6 sore.

    Makan tidak terlalu larut, seperti jam 7 malam juga bisa menghindari kembung, serta menurunkan keinginan untuk makan di tengah malam. Selain itu, ini juga secara alami telah menciptakan ‘puasa’ malam yang lebih lama, sehingga bagus dalam memanfaatkan simpanan lemak.

    Lalu, apa yang terjadi jika makan terlalu larut, seperti pukul 9 malam?

    Makan terlalu malam dapat mengganggu metabolisme. Terlebih jika seseorang memilih untuk langsung tidur setelah makan. Ini berarti tidak memberikan jeda kepada tubuh untuk mencerna makanan, sehingga berpengaruh pada penambahan berat badan.

    Namun, jika terpaksa harus makan pukul 9 malam, maka pilihlah jenis makanan yang tidak terlalu ‘berat’ tapi tetap mengenyangkan. Hindari makanan berminyak atau yang manis-manis.

    Berjalan kaki sebentar setelah makan terlalu larut juga bisa membuat perbedaan pada sistem pencernaan dan kadar gula darah.

    (dpy/kna)

  • Kata Ekonom Soal Program Cek Kesehatan Gratis: Bisa Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja – Page 3

    Kata Ekonom Soal Program Cek Kesehatan Gratis: Bisa Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja – Page 3

    Sebelumnya, Wakil Menteri keuangan, Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sudah diakses lebih dari 4,4 juta pendaftar.

    Suahasil pun menyebut, program CKG menunjukkan tren peningkatan jumlah peserta setiap bulannya. 

    “Kita lihat terjadi peningkatan terus sejak bulan Februari, Maret, April dan tentu kita harapkan pemeriksaan kesehatan gratis ini akan terus digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” sebutnya.

    Lebih dari 4 juta pendaftar program CKG, dimanfaatkan paling banyak oleh mereka yang berada di kelompok usia 25 hingga 59 tahun, yaitu kelompok usia produktif yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi nasional. 

    Selain itu, pemeriksaan CKG juga dilakukan di 9.346 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan layanan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, indeks massa tubuh, serta edukasi hidup sehat.

     

    (*)

  • Gejala Keracunan Kentang Bertunas, Segera ke RS Sebelum Telat

    Gejala Keracunan Kentang Bertunas, Segera ke RS Sebelum Telat

    Jakarta – Kentang merupakan sayuran bergizi dan serba guna serta kaya akan serat, vitamin dan mineral. Meskipun aman untuk dimakan, kentang yang bertunas atau memiliki bintik-bintik hijau mengandung racun alami yang dapat membuat seseorang jatuh sakit setelah dikonsumsi.

    Dikutip dari Healthline, kentang merupakan sumber alami solanin dan chaconin, dua senyawa glikoalkaloid yang secara alami ditemukan dalam berbagai makanan lain, termasuk terong dan tomat.

    Dalam jumlah kecil, glikoalkaloid dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk sifat antibiotik dan efek penurun kadar gula darah dan kolesterol. Namun, senyawa ini dapat menjadi racun jika dikonsumsi secara berlebihan.

    Pada dosis rendah, konsumsi glikosida yang berlebihan biasanya menyebabkan:

    muntahdiaresakit perutsakit kepalagelisah

    Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat menyebabkan tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, demam, sakit kepala, kebingungan, dan dalam beberapa kasus, bahkan kematian.

    Ada beberapa kasus kematian langka setelah memakan kentang beracun, menurut sebuah studi tahun 2024 dalam Journal of Experimental and Basic Medical Sciences, gejala biasanya muncul dalam beberapa jam, tetapi dalam beberapa kasus bisa memakan waktu hingga satu hari.

    Keracunan kentang bertunas dapat diminimalisir dengan hanya membeli kentang saat membutuhkannya dan menyimpan kentang di wadah yang sejuk dan kering.

    Kentang harus disimpan dalam wadah yang dapat menyerap udara. Jangan simpan kentang dalam wadah tertutup. Jika sudah ragu dengan kondisi kentang, jangan dimakan, buang saja.

    (kna/kna)

  • Manfaat Konsumsi Belimbing Wuluh, Buah Asam yang Baik untuk Kesehatan

    Manfaat Konsumsi Belimbing Wuluh, Buah Asam yang Baik untuk Kesehatan

    Jakarta

    Belimbing wuluh adalah buah kecil berwarna hijau dengan rasa asam yang menyengat. Seringkali, buah ini digunakan sebagai bahan pelengkap dalam masakan.

    Namun, tak hanya itu, belimbing wuluh ternyata juga mengandung banyak manfaat kesehatan. Ada kandungan vitamin C, vitamin B, kalsium, zat besi, flavonoid, hingga tanin dalam buah asam ini.

    Manfaat Belimbing Wuluh

    Selain aromanya yang menyegarkan, belimbing wuluh memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Berikut di antaranya:

    1. Mengatur Kadar Gula Darah

    Belimbing wuluh bermanfaat dalam mengendalikan kadar gula darah, dengan memantau aktivitas insulin di dalam tubuh. Dikutip dari laman NetMeds, flavonoid dan serat yang tinggi dalam belimbing wuluh dapat mencegah lonjakan kadar glukosa darah secara tiba-tiba setelah makan, sehingga membantu mengendalikan gejala diabetes.

    2. Membantu Mengelola Hipertensi

    Belimbing wuluh dapat menjadi obat alami untuk menurunkan tekanan darah berkat kandungan antioksidan dan proteinnya. Mengonsumsi belimbing wuluh yang direbus dalam air panas membantu menurunkan tekanan darah tinggi dalam pembuluh darah, dengan memperlebar arteri, vena, dan kapiler, serta merelaksasikan otot.

    3. Mengobati Batuk

    Belimbing wuluh dapat mengatasi batuk. Khasiat ini karena kandungan saponin triterpen dalam belimbing wuluh bisa memberi efek antitusif dan ekspektoran yang membantu menyembuhkan batuk. Vitamin C nya juga bisa berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh.

    4. Memperkuat Tulang

    Belimbing wuluh mengandung banyak kalsium yang meningkatkan kepadatan tulang dan menjaga struktural kerangka dalam tubuh. Makan ekstrak belimbing dalam bentuk kering yang ditambahkan ke kari atau sebagai acar dapat memperkuat tulang.

    5. Meredakan Kram Otot

    Mengandung fitonutrien yang memiliki khasiat analgesik dan antiradang yang kuat, belimbing wuluh menjadi obat untuk mengurangi nyeri otot dan meredakan kram. Minum jus belimbing wuluh dapat menyembuhkan nyeri, ketidaknyamanan, dan kekakuan pada otot dan sendi.

    Sebuah jurnal di tahun 2015 menunjukkan bahwa kandungan saponin dalam belimbing wuluh memiliki aktivitas inflamasi, karena telah terbukti menghambat pelepasan zat proinflamasi yang distimulasi lipoposakarida. Dikutip dari laman Kemenkes, serat dalam belimbing wuluh juga membantu mengikat kolesterol dan membuangnya dari tubuh, sehingga bisa membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

    Dalam penelitian Pengaruh Pemberian Infus Buah Belimbing Wuluh terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus, sebanyak 3,6 g dan 5,4 g belimbing wuluh menurunkan kolesterol darah tikus seberat 200 g. Dosis 5,4 g memberi efek yang setara dengan gemfibrozil 10,8 mg.

    (elk/tgm)

  • 6 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

    6 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

    Jakarta – Pepaya dikenal karena buahnya yang manis dan kaya serat. Mungkin, tak banyak yang mengetahui bahwa daun pepaya menyimpan banyak khasiat yang baik untuk kesehatan.

    Meski rasanya pahit, daun pepaya mengandung senyawa yang dapat mendukung fungsi tubuh. Apa saja manfaat daun pepaya untuk kesehatan?

    Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

    Daun pepaya dapat mengobati gejala demam berdarah, menyehatkan pencernaan, hingga baik untuk kulit. Dikutip dari Healthline, begini penjelasannya.

    1. Mengobati Gejala yang Berhubungan dengan Demam Berdarah Dengue

    Daun pepaya berpotensi untuk mengobati gejala-gejala yang berkaitan dengan demam berdarah dengue (DBD). Dengue adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk yang bisa menular ke manusia dan menyebabkan gejala seperti flu, demam, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, dan ruam kulit.

    Tiga penelitian yang melibatkan ratusan orang pengidap demam berdarah menemukan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan meningkatkan kadar trombosit darah. Daun pepaya juga memiliki sangat sedikit efek samping.

    2. Meningkatkan Keseimbangan Gula Darah

    Daun pepaya sering digunakan sebagai terapi alami untuk mengobati diabetes dan meningkatkan kontrol gula darah dalam pengobatan tradisional di Meksiko.

    Penelitian pada tikus diabetes menemukan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki efek antioksidan dan penurun gula darah yang kuat. Hal ini karena kemampuan daun pepaya untuk melindungi sel penghasil insulin di pankreas dari kerusakan dan kematian dini. Meski demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan.

    3. Menyehatkan Pencernaan

    Ekstrak daun pepaya juga sering digunakan sebagai terapi alternatif untuk meringankan gejala pencernaan yang tidak nyaman, seperti gas, kembung, dan mulas. Daun pepaya mengandung serat, nutrisi yang mendukung fungsi pencernaan yang sehat serta senyawa unik bernama papain.

    Papain dikenal dengan kemampuannya dalam memecah protein besar menjadi protein dan asam amino yang lebih kecil dan mudah dicerna. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan suplemen bubuk papain dari buah pepaya mengurangi gejala pencernaan seperti sembelit dan mulas pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.

    4. Meredakan Peradangan

    Olahan daun pepaya sering digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan, baik internal maupun eksternal. Beberapa di antaranya yaitu ruam kulit, nyeri sendi, dan nyeri otot.

    Daun pepaya mengandung berbagai nutrisi dan senyawa tanaman dengan potensi manfaat anti-inflamasi, seperti papain, flavonoid, dan vitamin E. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kaki tikus yang menderita radang sendi.

    5. Menyehatkan Kulit

    Tak hanya dikonsumsi secara oral, daun pepaya juga digunakan secara topikal untuk menjaga kulit tetap lembut, bersih, dan awet muda. Enzim pelarut protein dalam daun pepaya, papain digunakan secara topikal sebagai bahan pengelupas untuk menghilangkan sel-sel kulit mati dan berpotensi mengurangi terjadinya pori-pori tersumbat dan jerawat.

    Enzim daun pepaya juga digunakan untuk meningkatkan penyembuhan luka. Dalam sebuah penelitian, dikatakan bahwa enzim tersebut bisa meminimalkan munculnya jaringan parut pada kelinci.

    6. Menyehatkan Kulit Kepala dan Rambut

    Masker dan jus pepaya sering digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan kesehatan kulit kepala. Meski demikian, bukti tentang khasiat ini masih sangat terbatas.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar stres oksidatif yang tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan rambut rontok. Asupan yang kaya antioksidan bisa membantu meredakan stres oksidatif yang selanjutnya meningkatkan pertumbuhan rambut.

    Daun pepaya mengandung beberapa senyawa dengan sifat antioksidan, seperti flavonoid dan vitamin E. Meski demikian, belum ditemukan bukti yang signifikan terkait manfaat penggunaan daun pepaya secara topikal bagi proses pertumbuhan rambut.

    (elk/tgm)

  • 9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Kesehatan

    9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Kesehatan

    Jakarta – Air kelapa dikenal sebagai minuman yang menyegarkan, terutama di tengah cuaca yang panas. Di balik kesegarannya, air kelapa menyimpan banyak manfaat kesehatan.

    Minum air kelapa secara rutin tak hanya membantu menjaga hidrasi, tapi juga mendukung beberapa fungsi organ dalam tubuh. Ketahui berbagai manfaat minum air kepala berikut ini.

    9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin

    Manfaat minum air kelapa secara rutin di antaranya adalah mengembalikan elektrolit, mendukung kesehatan tulang, hingga membantu menurunkan berat badan. Berikut informasinya.

    1. Mengembalikan Elektrolit

    Air kelapa mengandung banyak elektrolit seperti kalium, natrium, magnesium, dan kalsium. Mineral ini penting untuk kontraksi otot, transmisi saraf, dan menjaga keseimbangan cairan di seluruh tubuh.

    Dikutip dari Eating Well, hal tersebut membuat air kelapa menjadi pilihan yang baik untuk rehidrasi, terutama setelah kehilangan cairan dan elektrolit akibat penyakit, seperti diare, atau keringat akibat olahraga.

    2. Mendukung Kesehatan Tulang

    Kalsium dan vitamin D dikenal bisa menjaga kesehatan tulang. Meski demikian, beberapa penelitian menemukan bahwa makanan dan minuman kaya kalium, seperti air kelapa baik untuk kekuatan dan kepadatan tulang.

    Selain menjaga keseimbangan elektrolit, kalium juga membantu mengatur keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Saat terlalu asam, tubuh akan mengeluarkan kalsium dari tulang untuk membantu menetralkan kelebihan asam, yang melemahkan tulang seiring waktu. Kalium bisa melakukan intervensi dengan memulihkan keseimbangan asam-basa dan mencegah pelepasan kalsium dari tulang.

    Jadi, pola makan yang kaya akan kalium dikaitkan dengan kepadatan mineral tulang yang tinggi.

    3. Mencegah Batu Ginjal

    Batu ginjal terbentuk dari mineral dan garam yang mengkristal dan terkumpul di ginjal. Jenis batu ginjal yang paling umum di antaranya batu oksalat, asam urat, struvite, dan sistin.

    Penelitian mengenai manfaat air kelapa dan batu ginjal masih tahap awal. Meski demikian, pendiri Plant Forward Nutritionist, Hannah Van Ark, MS, RD, menyoroti bahwa sebuah studi kecil pada manusia yang melibatkan delapan partisipan mengungkap, air kelapa bisa membantu mencegah batu ginjal dengan meningkatkan produks sitrat dalam urine. Meski demikian, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.

    4. Menyehatkan Pencernaan

    Minum air kelapa juga bisa meningkatkan kesehatan usus. Manfaat ini terutama berasal dari sifat menghidrasi dari air kelapa.

    “Hidrasi sangat penting untuk fungsi pencernaan yang tepat, terutama dalam penyerapan nutrisi dan untuk mencegah sembelit,” kata Van Ark.

    Penelitian juga menunjukkan bahwa air kelapa memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba yang bermanfaat bagi mikrobioma usus, yang merupakan mikroba yang menghuni usus.

    Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa air kelapa menunjukkan kemampuan dalam membantu meredakan peradangan. Sehingga, air kelapa bisa menenangkan lapisan usus yang teriritasi dan menawarkan kelegaan dari rasa sakit gangguan pencernaan.

    5. Membantu Manajemen Gula Darah

    Minum air kelapa secara teratur bisa membantu mengatur kadar gula darah. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa air kelapa bisa membantu mengelola diabetes dengan menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi stres oksidatif.

    Diperkirakan, manfaat ini berasal dari kandungan antioksidan yang tinggi, kadar magnesium, dan keberadaan asam amino yang disebut dengan L-arginin. Meski demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk memastikan manfaat ini.

    6. Mengurangi Kerusakan Sel

    Setiap hari, sel-sel tubuh berhadapan dengan molekul berbahaya yang disebut dengan radikal bebas. Molekul-molekul ini muncul dari proses metabolisme normal dalam tubuh dan paparan racun, serta polutan eksternal.

    Saat tubuh dibanjiri radikal bebas yang terlalu banyak, hal tersebut bisa menyebabkan stres oksidatif yang merusak sel dan meningkatkan risiko timbulnya penyakit kronis. Untungnya, antioksidan seperti vitamin C, sitokinin, dan senyawa fenolik dalam air kelapa. Kandungan ini dapat melawan kerusakan akibat radikal bebas. Meski demikian, perlu dicatat bahwa efek ini hanya diteliti pada hewan.

    Dikutip dari Healthline, salah satu alasan mengapa air kelapa dikaitkan dengan tekanan darah rendah adalah kandungan kaliumnya. Kalium terbukti menurunkan tekanan darah pada orang dengan tekanan darah tinggi atau normal.

    Sebuah studi di tahun 2005 menunjukkan bahwa air kelapa bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah pada individu dengan tekanan darah tinggi. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

    8. Menyehatkan Kulit dan Rambut

    Air kelapa tidak hanya memberikan manfaat untuk tubuh, tapi juga kulit. Dikutip dari laman Times of India, air kelapa kaya akan antioksidan dan sifat anti peradangan yang bisa membantu menenangkan kulit yang teriritasi.

    Selain itu, air kelapa juga bisa bermanfaat untuk rambut. Kaya akan zat besi, kalium, dan vitamin C, air kelapa dapat menutrisi rambut.

    Air kelapa dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam diet bagi orang yang mau menurunkan berat badan. Kandungan kalorinya yang rendah dan kemampuannya untuk membuat kenyang lebih lama menjadikannya pilihan yang baik.

    (elk/tgm)

  • 8 Minuman Alami yang Membantu Turunkan Kadar Gula Darah

    8 Minuman Alami yang Membantu Turunkan Kadar Gula Darah

    Jakarta

    Kadar gula darah yang tinggi bisa menjadi awal dari berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2 hingga gangguan fungsi ginjal. Sehingga, menjaga kestabilan kadar gula darah tak hanya penting bagi penderita diabetes.

    Ada beberapa minuman yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Minuman-minuman ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat.

    Minuman Penurun Kadar Gula Darah

    Air putih, kopi, teh hitam bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Begini informasi lengkapnya.

    1. Air Putih

    Air bebas kalori dan penting untuk menghidrasi tubuh. Dikutip dari laman Eating Well, minum air putih dikaitkan dengan risiko diabetes 2 yang lebih rendah.

    Beralih dari minuman manis ke air putih dapat mengurangi asupan gula dan kalori dan membantu mempertahankan berat badan yang sehat dan pada akhirnya membantu mengendalikan gula darah.

    2. Kopi

    Penelitian menunjukkan bahwa minum kopi secara teratur memiliki dampak pada risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Sebab, senyawa fitokimia dalam kopi mendukung kesehatan sel-sel di hati dan pankreas, yang kemudian melindungi dari perkembangan perlemakan hati dan menjaga fungsi insulin.

    3. Teh Hitam

    Teh juga menjadi minuman yang dikaitkan dengan risiko diabetes dan komplikasi diabetes yang lebih rendah. Senyawa yang ada dalam teh bisa meningkatkan resistensi insulin dan mengurangi stres oksidatif dan peradangan.

    Bahkan, para peneliti mengatakan bahwa komponen teh ini bisa dikembangkan menjadi produk yang suatu hari bisa membantu mengelola diabetes. Sebagian besar penelitian menggunakan teh hitam dan teh oolong.

    4. Susu

    Protein dalam susu bisa membantu menurunkan respon glukosa darah setelah makan. Kandungan protein, termasuk kasein dan whey memperlambat pencernaan dan meningkatkan respon insulin, sehingga memiliki efek positif pada kadar gula darah.

    5. Jus Tomat

    Sebuah penelitian kecil melibatkan 25 wanita sehat. Mereka yang minum sekitar 7 ons jus tomat 30 menit sebelum sarapan kaya karbohidrat mengalami kadar gula darah yang lebih rendah setelah makan dibandingkan dengan mereka yang minum air sebelum makan.

    Serat dalam tomat bisa membantu memperlambat pencernaan, sehingga memperlambat kenaikan gula darah yang terjadi setelah makan.

    6. Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin, senyawa tanaman yang bisa membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Dikutip dari laman Health, insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengendalikan jumlah glukosa dalam darah.

    Katekin bisa menjadi metode pelengkap yang efektif untuk mengelola gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau membantu mengendalikan gula darah, namun penelitian lebih lanjut diperlukan.

    7. Teh Kayu Manis

    Dikutip dari laman Times of India, teh kayu manis adalah rempah populer yang dikenal dengan rasa manis dan hangat. Menurut penelitian dalam Journal of Medicinal Food menemukan bahwa kayu manis bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

    8. Teh Fenugreek

    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes and Metabolic Disorders, biji fenugreek mengandung serat larut yang bisa membantu mengatur kadar gula darah, dengan memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat.

    Itulah sejumlah minuman yang membantu menurunkan kadar gula darah. Minuman terbaik untuk mengendalikan kadar gula darah adalah air putih, tapi aneka kopi, jus tomat, dan aneka teh yang disebutkan juga bisa dikonsumsi.

    (elk/tgm)

  • Label Pangan dan Ancaman Bom Waktu Kasus Diabetes-Obesitas di Indonesia

    Label Pangan dan Ancaman Bom Waktu Kasus Diabetes-Obesitas di Indonesia

    Jakarta

    Siasat pemerintah dalam menekan kasus penyakit tidak menular melalui label pangan tampaknya belum efektif. Terlebih, literasi masyarakat soal membaca informasi nilai gizi sebelum membeli produk, relatif rendah.

    Catatan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menunjukkan hanya 6,7 persen konsumen di Indonesia yang memperhatikan label pada produk pangan kemasan. Walhasil, pemerintah belakangan mengupayakan penerapan label baru pangan olahan maupun siap saji, salah satunya berkiblat pada regulasi Singapura, yakni NutriGrade.

    Wacana penerapan label pangan sehat seperti sistem Nutri-Grade dan warning label semakin relevan di tengah meningkatnya konsumsi pangan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) di Indonesia. Mengacu survei kesehatan indonesia (SKI) 2023, prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 11,7 persen pada usia lebih dari 15 tahun berdasarkan pemeriksaan gula darah, sementara yang terdiagnosis dokter hanya 1,7 persen. Artinya, banyak kasus tidak terdeteksi.

    Dengan 19,5 juta kasus, Indonesia kini menempati peringkat kelima dunia, setelah China, India, Pakistan, dan Amerika Serikat. Jika tidak ada intervensi, angka ini diprediksi mencapai 28,6 juta pada 2045.

    SKI 2023 juga mencatat kasus obesitas meningkat dua kali lipat dalam 1,5 dekade terakhir, dan rata-rata konsumsi natrium masyarakat Indonesia melebihi rekomendasi WHO. Ini memperkuat argumen bahwa sistem pelabelan pangan harus lebih tegas dan edukatif.

    Menurut pakar kebijakan kesehatan global Dicky Budiman, pelabelan semacam ini terbukti efektif di sejumlah negara, tetapi keberhasilannya di Indonesia akan sangat bergantung pada berbagai faktor pendukung.

    “Nutri-Grade di Singapura, yang juga telah mulai diterapkan di Taiwan dan sebagian besar wilayah di Tiongkok, memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk membantu konsumen memilih pangan yang lebih sehat,” ujar Dicky saat dihubungi detikcom, Minggu (8/6/2025).

    Label ini mengklasifikasikan minuman, juga makanan berdasarkan kadar GGL, dengan sistem penilaian huruf A hingga D. Namun, Dicky menekankan bahwa efektivitasnya sangat bergantung pada tingkat literasi kesehatan masyarakat.

    “Tanpa pemahaman yang baik, label A-D bisa disalahartikan atau diabaikan. Makanya, edukasi publik itu krusial,” jelasnya. Ia juga menyoroti pentingnya posisi label yang jelas di bagian depan kemasan (front-of-pack) agar tidak disembunyikan dengan tulisan kecil di belakang.

    Dicky menekankan pentingnya standar penilaian nasional yang objektif dan independen, serta pengawasan ketat agar produsen tidak melakukan label washing atau manipulasi informasi nutrisi.

    Sebagai alternatif yang dianggap lebih efektif, ia mendorong penerapan ‘warning label’ atau label peringatan yang secara eksplisit menandai produk tinggi GGL.

    “Bukti dari Chili, Meksiko, dan sebagian Australia menunjukkan bahwa warning label lebih intuitif dan langsung dipahami, terutama oleh masyarakat dengan literasi rendah. Ini berdampak nyata dalam mengurangi konsumsi makanan tidak sehat,” kata Dicky, sembari menekankan tantangan terbesarnya adalah industri makanan.

    Kekhawatiran Resistensi Industri

    “Pasti ada resistensi. Mereka khawatir diberi stigma, dan penjualan bisa turun. Tapi kita bicara soal kesehatan publik, bukan sekadar kepentingan bisnis,” lanjut dia.

    Kekhawatiran resistensi industri semacam itu disebutnya bisa disiasati dalam bentuk insentif dari pemerintah. Khususnya, bagi mereka yang melakukan reformulasi produk.

    Dicky juga menekankan pentingnya harmonisasi regulasi pangan di tingkat regional, khususnya di ASEAN. “Kita tidak bisa jalan sendiri. Perlu kerja sama antarnegara agar tidak terjadi konflik dalam perdagangan lintas batas,” jelasnya.

    Dalam konteks wilayah perbatasan, Dicky yang pernah terlibat dalam program kesehatan lintas negara di Kaltim dan Papua menyebut banyak produk kemasan dari luar negeri masuk tanpa mengikuti standar label Indonesia. “Ini ancaman bagi perlindungan konsumen dan kedaulatan pangan. Pemerintah harus memperkuat pengawasan, khususnya di perbatasan.”

    Sebagai solusi, Dicky mendorong penerapan bertahap, dimulai dari produk dengan kandungan gula ekstrem, disertai kampanye edukasi dan insentif bagi produsen yang melakukan reformulasi produk. Ia juga mengingatkan bahwa pelabelan harus diiringi dengan intervensi struktural, seperti subsidi pangan sehat, distribusi makanan bergizi, dan pengendalian impor pangan ultra-proses.

    “Labelisasi pangan, baik itu Nutri-Grade maupun warning label, harus menjadi bagian dari kebijakan pangan nasional yang berorientasi pada kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

    Logo Pilihan Lebih Sehat: Membingungkan Konsumen

    Pandangan senada juga disuarakan Nida Adzilah Auliani, Project Lead untuk Food Policy di Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Ia menyoroti strategi yang sudah diupayakan seperti logo ‘Pilihan Lebih Sehat’ yang saat ini digunakan di Indonesia justru kerap menyesatkan konsumen.

    “Label itu seolah memberi kesan bahwa produk aman dikonsumsi, padahal kenyataannya masih mengandung kadar gula yang cukup tinggi,” jelas Nida dalam konferensi pers belum lama ini. Ia mencontohkan susu cokelat kemasan ukuran 180 ml yang mengandung 11 gram gula.

    Padahal, batas aman gula dalam minuman menurut aturan hanya 6 gram per 100 ml. Artinya, satu botol kecil saja sudah menyumbang lebih dari 20 persen kebutuhan gula harian, menurut standar WHO.

    Nida menilai ambang batas yang digunakan dalam label tersebut terlalu longgar, tidak seketat profil gizi internasional, sehingga gagal memberikan informasi yang akurat dan mudah dicerna. “Masyarakat bisa saja mengira suatu produk itu sehat, padahal sebenarnya mengandung gula tambahan yang tinggi,” katanya.

    Pantauan detikcom pada sejumlah produk pangan berlogo ‘Pilihan Lebih Sehat’ memang demikian.

    Produk susu posisi kiri memiliki label ‘Pilihan Lebih Sehat’, sementara produk susu kedua di posisi kiri, tanpa label tersebut. Foto: Nafilah Sri Sagita/detikHealth

    Produk susu strawberry berlogo ‘Pilihan Lebih Sehat’ dengan yang tidak, nyaris identik dari segi kandungan kalori juga makronutrien. Terkecuali, kandungan gula yang satu gram sedikit lebih rendah ketimbang produk berlogo ‘Pilihan Lebih Sehat’.

    Bila dirinci lebih lanjut, dua produk susu cair 200 ml yang beredar di pasaran tersebut memiliki jumlah energi yang sama yaitu 150 kkal. Kandungan lemak total (4,5 g), lemak jenuh (2,5 g), dan protein (3 g) juga serupa. Namun, terdapat beberapa perbedaan penting.

    Produk pertama, mengandung 18 g gula, sedangkan produk pembanding mengandung 19 g. Produk 1 mengandung lebih banyak natrium (60 mg) dibandingkan produk 2 (50 mg). Dari sisi mikronutrien, Produk 1 lebih unggul karena mencantumkan kandungan vitamin D3, E, C, dan K, serta magnesium dan zinc yang lebih tinggi. Produk pembanding hanya menonjol pada kandungan vitamin B6 dan fosfor, serta mencantumkan tambahan kolin dan klorida.

    Logo ‘Pilihan Lebih Sehat’ sendiri diberikan oleh BPOM berdasarkan Peraturan No. 26 Tahun 2021, yang menyatakan minuman siap konsumsi setidaknya harus:

    Tidak mengandung pemanis buatanMemiliki gula tambahan tidak lebih dari 6 g per 100 ml.

    Berdasarkan label kemasan, produk 1 tidak mencantumkan pemanis buatan, dan meskipun tercantum 18 g gula per 200 ml (setara 9 g per 100 ml), angka tersebut kemungkinan mencakup gula alami (laktosa), bukan hanya gula tambahan. Hal ini berarti produk tersebut masih dapat memenuhi kriteria BPOM untuk mendapatkan logo ‘Pilihan Lebih Sehat’.

    NEXT: Siasat Pemerintah Label Pangan Baru