Produk: gula darah

  • Makan Pisang Setiap Hari? Ini Sederet Manfaatnya untuk Tubuh

    Makan Pisang Setiap Hari? Ini Sederet Manfaatnya untuk Tubuh

    Jakarta

    Tak hanya disukai banyak orang, pisang menyimpan segudang manfaat kesehatan. Kaya akan antioksidan, serat, hingga kalium, pisang bisa menjadi camilan sehat.

    Pisang dapat menjadi asupan praktis yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Ketahui sejumlah alasan mengapa pisang baik untuk dikonsumsi secara rutin.

    Manfaat Makan Pisang Setiap Hari

    Rutin mengonsumsi pisang dapat memberikan energi hingga menyehatkan jantung. Dikutip dari laman Eating Well, berikut berbagai manfaat pisang yang dikonsumsi setiap hari.

    1. Meningkatkan Energi

    Pisang merupakan sumber karbohidrat yang baik. Menurut penelitian tahun 2022 dalam International Journal of Food Properties, pisang dapat digunakan sebagai bahan bakar utama tubuh untuk produksi energi.

    Pisang juga mengandung vitamin B, seperti B1, B3, dan B6 yang penting bagi sistem produksi energi tubuh agar berfungsi. Buah ini bisa menjadi bagian dari makanan atau camilan sehat.

    Memadukan pisang dengan lemak atau protein sehat, seperti segenggam kacang almond atau secangkir yoghurt Yunani bisa membantu memperpanjang energi dan menjaga kadar gula darah lebih stabil.

    2. Menjaga Berat Badan yang Sehat

    Pisang bisa membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, jika dikonsumsi sebagai bagian dari makanan seimbang. Merasa kenyang di antara waktu makan akan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan lain yang pada akhirnya melebihi kebutuhan kalori harian

    Walau belum ada bukti yang menunjukkan bahwa pisang secara langsung membantu menurunkan berat badan, buah ini adalah pilihan makanan yang praktis dan mudah ditemukan, sehingga cocok untuk dimasukkan ke dalam pola makan sehat guna mendukung program penurunan berat badan.

    Penelitian tahun 2023 menunjukkan bahwa meningkatkan asupan serat dengan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dikaitkan dengan keberhasilan penurunan berat badan yang lebih besar.

    3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Pisang mengandung kalium yang penting untuk kesehatan jantung. Memperoleh kalium yang cukup dalam makanan juga bisa membantu menurunkan tekanan darah.

    Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama dari penyakit kardiovaskular. Sehingga, mengonsumsi makanan yang mengandung kalium setiap hari merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat.

    4. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

    Menurut penelitian tahun 2022 dalam Food Science & Nutrition, pisang mengandung banyak antioksidan yang mungkin memiliki potensi antikanker, khususnya untuk kanker pankreas dan payudara.

    Stres oksidatif bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan tubuh. Jika terus berlanjut seiring bertambahnya usia, hal ini bisa menyebabkan peradangan kronis dan memicu berbagai penyakit, seperti jantung, diabetes, kanker, dan lainnya. Mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan antioksidan seperti pisang bisa memberikan perlindungan alami pada tubuh yang membantu melawan peradangan.

    5. Meningkatkan Asupan Serat

    Pisang berukuran sedang memiliki sekitar 3g serat yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Tak hanya membuat rasa kenyang yang lebih lama, pektin, jenis serat tertentu dalam pisang bisa membantu tubuh membuang kotoran dengan lebih efektif.

    Namun, saat pisang matang, kandungan pektinnya cenderung berkurang. Jadi, pisang yang lebih hijau atau agak matang merupakan sumber serat yang lebih baik dibandingkan pisang yang terlalu matang. Hal ini dikatakan dalam sebuah studi di tahun 2021.

    Pisang juga mengandung pati resisten yang berfungsi sebagai prebiotik yang menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus. Usus yang sehat berkontribusi pada penurunan peradangan, menurunkan risiko penyakit, dan mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

    Kandungan Nutrisi Pisang

    Menurut USDA (US Department of Agriculture) satu buah pisang berukuran sedang mengandung:

    Kalori: 105Karbohidrat: 27 gSerat: 3 gGula: 14 gProtein: 1 gTotal Lemak: 0 gNatrium: 1,18 mg-Kalium: 422 mgAdakah Aturan Berapa Pisang yang Harus Dimakan Setiap Hari?

    Sebenarnya tidak ada aturan yang berlaku berapa banyak pisang yang harus dimakan setiap hari. Tapi, mengonsumsi 1-2 pisang per hari seharusnya tidak menimbulkan masalah bagi banyak orang.

    Meski demikian, pisang mengandung tinggi karbohidrat. Jadi, disarankan untuk memakannya bersama protein atau lemak untuk mendukung tingkat energi yang stabil.

    Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), pengidap penyakit ginjal kronis disarankan untuk membatasi konsumsi pisang serta makanan lain yang tinggi kalium guna melindungi fungsi ginjal dan jantung dari kerusakan.

    Konsumsi pisang atau makanan tinggi kalium yang berlebihan bisa menyebabkan penumpukan kalium dalam tubuh atau hiperkalemia. Kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan serius, termasuk gangguan pada jantung. Meskipun kebanyakan orang tidak mungkin mengonsumsi pisang dalam jumlah ekstrem hingga menyebabkan kondisi ini, tetap penting untuk mewaspadainya.

    (elk/tgm)

  • Diabetes Ringan yang Tak Disadari di Usia 30-an, Ini 5 Tandanya

    Diabetes Ringan yang Tak Disadari di Usia 30-an, Ini 5 Tandanya

    Jakarta

    Diabetes bukanlah penyakit orang tua. Salah satunya dialami oleh Reyna Paulina di Jakarta Barat, didiagnosis diabetes pada usia 32 tahun.

    Melalui akun TikTok-nya, ia membagikan kisah awal mula bisa mengidap diabetes. Reyna mengaku dirinya seringkali minum minuman manis, seperti es kopi di depan kantornya setiap pagi.

    Ia juga sering makan larut malam ditambah dengan minuman-minuman manis untuk pendamping. Tak jarang ia makan dalam porsi yang berlebihan.

    “Kepala aku udah nggak ketolong sakitnya kayak udah migren banget dan akhirnya lagi ada alat tes gula darah, mamanya pacarku dan aku iseng ngecek ternyata sudah 200 lebih,” kenangnya saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

    Menyoal Diabetes Ringan

    Sebenarnya, tidak ada istilah ‘diabetes ringan’ dalam dunia medis. Istilah diabetes ringan seringkali dikaitkan dengan kondisi pradiabetes, ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi belum dianggap sebagai diabetes. Tanpa perubahan gaya hidup yang tepat, maka risiko munculnya diabetes tipe dua sangat besar.

    Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, pengidap pradiabetes dan diabetes bisa dibagi menjadi seperti ini:

    Pradiabetes

    – Kadar gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL.
    – Kadar gula darah puasa di bawah 100-125 mg/dL.
    – Kadar A1C di antara 5,7-6,4 persen.

    Diabetes

    – Kadar gula darah sewaktu di atas 200 mg/dL.
    – Kadar gula darah puasa 126 mg/dL ke atas dalam 2 kali pemeriksaan.
    – Kadar A1C 6,5 persen ke atas.

    Gejala Diabetes Ringan

    Dikutip dari Cleveland Clinic, umumnya kondisi pradiabetes tidak menunjukkan gejala apapun. Pemeriksaan secara langsung ke dokter diperlukan untuk mengetahui kadar gula darah sesungguhnya.

    Dalam sebagian kecil kasus, orang yang mengalami pradiabetes mungkin akan mengalami:

    1. Penggelapan Kulit

    Penggelapan kulit atau acanthosis nigricans dapat menjadi salah satu gejala pradiabetes. Penggelapan ini biasanya terjadi di area-area lipatan kulit seperti ketiak, belakang leher, selangkangan, siku, dan lain-lain.

    Kondisi ini terjadi ketika sel-sel kulit epidermis mulai berkembang dengan cepat. Pertumbuhan sel kulit atipikal ini seringkali dipicu oleh tingkat insulin yang terlalu tinggi dalam darah. Peningkatan melanin yang terlalu banyak menghasilkan bercak kulit yang lebih gelap dibanding area sekitarnya.

    2. Tumbuhnya Daging atau Kutil

    Sebuah studi di tahun 2007 menunjukkan adanya peningkatan risiko diabetes pada orang yang memiliki banyak kutil. Studi selanjutnya pada tahun 2015 mencapai kesimpulan yang sama, sehingga memperkuat hubungan tersebut.

    Penyebab munculnya kutil pada pengidap pradiabetes atau diabetes masih belum jelas. Namun, ini diduga disebabkan oleh resistensi tubuh terhadap insulin. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.

    Orang dengan berat badan berlebih juga cenderung memiliki kutil, yang juga dikaitkan dengan faktor risiko diabetes.

    3. Gangguan Penglihatan

    Kondisi retinopati, kerusakan retina mata, sebenarnya lebih umum terjadi pada pengidap diabetes tipe dua. Tapi, studi menunjukkan 7 persen orang yang mengalami pradiabetes tipe dua sudah menunjukkan perubahan mikrovaskular di retina seperti pembuluh darah abnormal dan penipisan jaringan retina.

    Retinopati terjadi ketika kadar gula darah memicu penyumbatan pembuluh darah kecil yang memberi nutrisi pada retina. Akibatnya mata berusaha menumbuhkan pembuluh darah baru, tapi tidak berkembang dan mudah bocor, hingga memicu gangguan penglihatan.

    4. Sering Haus dan Buang Air Kecil

    Jika gejala pradiabetes sudah berkembang jadi diabetes, maka gejala yang muncul selanjutnya adalah sering harus (polidipsia) dan sering kebelet buang air (poliuria). Lonjakan kadar gula darah yang tinggi memicu ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak urine melalui buang air kecil.

    Lalu, ketika tubuh kehilangan banyak cairan, otak akan merespons dengan memberi sinyal rasa haus.

    5. Mudah Lapar

    Gejala lanjutan pradiabetes yang sudah berkembang menjadi diabetes adalah mudah lapar (polifagia). Gejala ini muncul karena glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel untuk dijadikan energi akibat gangguan insulin.

    Tubuh akhirnya kekurangan energi dan mengirimkan sinyal lapar. Meski sudah makan, biasanya rasa lapar akan tetap muncul.

    Spesialis penyakit dalam dr Em Yunir, SpPD-KEMD menuturkan beberapa gejala diabetes lain yang nantinya bisa muncul seperti lemas, kaki kesemutan atau kebas, hingga hubungan seksual yang terganggu.

    “Nah itu bisa menjadi salah satu bagian tambahan (gejala) penyakit (diabetes), apa gejala-gejala yang biasanya dikaitkan dengan karena gula darah udah kelamaan, udah kelamaan tinggi (kadarnya) tidak terkelola sama pasien yang diabetes, yang udah ketahuan, tapi nggak minum obat, nggak ngatur makan, dan sebagainya,” kata dr Yunir.

    (avk/tgm)

  • Menunda Sarapan Bisa Turunkan Lonjakan Gula Darah, Ini Penjelasan Riset

    Menunda Sarapan Bisa Turunkan Lonjakan Gula Darah, Ini Penjelasan Riset

    Jakarta

    Waktu sarapan ternyata bisa berdampak besar pada kadar gula darah, terutama bagi pengidap diabetes tipe 2. Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews, para peneliti menemukan sarapan lebih siang, yakni pukul 09.30 atau 12.00 siang, dapat membantu menurunkan lonjakan gula darah setelah makan dibandingkan sarapan pagi pukul 07.00.

    Penelitian ini dilakukan pada 14 orang dewasa pengidap diabetes tipe 2 di Australia. Selama enam minggu, mereka diminta sarapan pada waktu yang berbeda yakni:

    Pukul 07.00 (pagi)09.30 (pagi menjelang siang)12.00 (tengah hari).

    Hasilnya, peserta yang sarapan di waktu lebih siang mengalami lonjakan gula darah lebih rendah.

    “Penurunan kadar gula darah paling tinggi tercatat pada mereka yang sarapan pukul 09.30 dan 12.00, dibandingkan dengan yang makan lebih pagi,” tulis tim peneliti, dikutip dari News Medical, Kamis (26/6/2025).

    Menariknya, aktivitas jalan kaki 20 menit setelah sarapan hanya memberi sedikit tambahan manfaat bagi yang sarapan pukul 07.00 dan 12.00. Sementara pada mereka yang makan pukul 09.30, olahraga ringan itu tidak berdampak berarti terhadap gula darah.

    Kenapa Sarapan Siang Bisa Lebih Baik?

    Peneliti menjelaskan lonjakan gula darah di pagi hari kemungkinan dipicu oleh dua hal, tingginya kadar hormon kortisol sekitar pukul 08.00 dan fenomena ‘dawn phenomenon’ atau lonjakan gula darah alami saat bangun tidur, yang umum terjadi pada pengidap diabetes tipe 2.

    Dengan menggeser waktu sarapan ke pukul 09.30 atau bahkan 12.00 siang, tubuh kemungkinan sudah melewati fase lonjakan tersebut, sehingga kadar gula darah setelah makan tidak naik drastis.

    “Temuan ini bisa jadi strategi praktis dan non-invasif untuk bantu pasien diabetes mengelola gula darah tanpa obat tambahan,” tambah peneliti.

    Meski tampak menjanjikan, para ahli mengingatkan pola makan tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien. Terpenting, jangan asal menunda makan tanpa bimbingan tenaga medis. Apalagi kalau sambil minum obat antidiabetes yang harus dikonsumsi bersamaan dengan makanan.

    “Kalau mau coba geser waktu sarapan, pastikan konsisten dan tetap menjaga pola makan sehat,” kata peneliti.

    (naf/naf)

  • 5 Camilan Malam yang Lebih Aman dari Gorengan Menurut Ahli Gizi

    5 Camilan Malam yang Lebih Aman dari Gorengan Menurut Ahli Gizi

    Jakarta

    Mengonsumsi gorengan atau makanan tinggi lemak di malam hari dapat menghambat proses pencernaan. Efeknya, perut terasa tidak nyaman dan kualitas tidur bisa terganggu.

    Makanan tinggi lemak juga dapat memicu refluks asam lambung atau heartburn ketika berbaring. Kebiasaan makan gorengan di malam hari dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolisme.

    Camilan Enak dan Sehat di Malam Hari

    Memilih camilan yang tepat di malam hari sangat penting untuk kesehatan. Hindari gorengan, sebaiknya konsumsi makanan-makanan berikut ini:

    1. Telur

    Telur memiliki kandungan vitamin D, protein, dan melatonin yang baik untuk tubuh. Konsumsi vitamin D dikaitkan dengan kesehatan imun, jantung, dan metabolisme yang lebih baik.

    Vitamin D dalam penelitian terbaru juga sangat bermanfaat untuk kualitas tidur.

    “Peran vitamin D memproduksi serotonin dan melatonin, dua hormon penting yang mengatur ritme sirkadian. Vitamin D juga memberi pengaruh pada gangguan nyeri tertentu yang dapat mengganggu tidur,” kata ahli gizi Christina Manian, RDN.

    Jika perut keroncongan, tidak ada salahnya mengonsumsi satu atau dua telur di malam hari untuk menghilangkan rasa lapar. Olah telur dengan cara sehat seperti direbus atau orak-arik tanpa minyak. Kandungan protein di dalamnya juga membuat tubuh kenyang lebih cepat dan lama.

    2. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan merupakan pilihan camilan malam yang baik untuk kesehatan. Kacang kenari misalnya, mengandung melatonin secara alami yang mendukung kualitas tidur di malam hari.

    Kenari memiliki kandungan melatonin yang tinggi di antara semua jenis kacang-kacangan. Pilihlah kacang kenari mentah untuk mendapatkan efek maksimal untuk tubuh. Porsinya bisa satu genggam kecil atau sekitar 30 gram.

    “Kenari juga mengandung magnesium, mineral yang membantu menenangkan aktivitas saraf dan membuat orang lebih mudah tidur,” kata ahli gizi Lauren Menaker, RDN, dikutip dari EatingWell.

    Pistachio juga cocok dikonsumsi sebelum tidur. Kacang pistachio mengandung melatonin, serat, dan protein yang membuat rasa kenyang lebih lama.

    3. Apel

    Apel merupakan camilan malam yang baik karena rendah indeks glikemik, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang dapat mengganggu tidur. Kandungan seratnya juga membantu membuat kenyang lebih lama dan mencegah ngemil berlebihan.

    Apel mengandung melatonin dalam jumlah kecil serta vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan untuk membantu mengurangi stres oksidatif, yang berpotensi mengganggu kualitas tidur.

    Kandungan potasiumnya memang rendah, tetapi tetap memberi kontribusi kecil untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. Jika dibandingkan dengan makanan tinggi gula atau lemak, apel adalah pilihan camilan malam yang lebih sehat untuk tidur. Satu buah apel seberat 150-250 gram sudah cukup untuk membuat perut kenyang.

    4. Popcorn

    Popcorn tawar juga bisa menjadi pilihan camilan sehat di malam hari. Popcorn mengandung tinggi serat yang bisa memunculkan rasa kenyang sampai pagi. Satu porsi popcorn ukuran kecil sebanyak 25-30 gram sudah cukup sebagai camilan.

    Juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Kristen Smith, RDN mengingatkan untuk hati-hati pada perasa dan pemanis yang biasanya digunakan dalam produk popcorn. Hindari juga penggunaan mentega dan garam secara berlebihan.

    Ia menyarankan popcorn dibuat dengan lemak sehat seperti minyak zaitun atau rempah-rempah segar.

    “Belilah popcorn dalam kemasan porsi tunggal atau tuangkan dalam mangkok untuk membantu mengontrol asupan kalori, daripada ngemil langsung dari bungkusnya saat duduk di sofa,” kata Smith.

    5. Roti Gandum Panggang

    Roti gandum utuh panggang atau biskuit gandum utuh bisa menjadi pilihan camilan malam hari. Produk gandum utuh memiliki karbohidrat kompleks dan serat yang tinggi sehingga membantu memperlambat lonjakan gula darah.

    Selai kacang alami bisa ditambahkan dalam roti gandum tersebut. Ahli gizi Lisa Young, RND menuturkan selai kacang mengandung lemak sehat yang dapat meningkatkan kadar serotonin.

    “Selai kacang mengandung lemak sehat yang dapat meningkatkan kadar serotonin. Serotonin adalah hormon yang memberi rasa bahagia dan membantu tubuh lebih rileks,” kata Young.

    (avk/tgm)

  • 5 Minuman yang Lebih Segar dari Es Teh Manis tapi Aman untuk Penderita Diabetes

    5 Minuman yang Lebih Segar dari Es Teh Manis tapi Aman untuk Penderita Diabetes

    Jakarta

    Mengonsumsi minuman dengan gula tambahan seperti es teh manis tidak disarankan untuk pengidap diabetes. American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan minuman rendah atau tanpa kalori, salah satunya untuk menghindari lonjakan gula darah.

    Memilih minuman yang tepat juga penting untuk mengelola gejala diabetes yang sudah ada, serta mempertahankan berat badan yang sehat.

    Minuman Pengganti Es Teh Manis

    Tidak perlu bingung, masih ada banyak minuman enak yang bisa menjadi alternatif untuk pengidap diabetes. Minuman yang enak dan segar tentu tidak harus yang manis. Dikutip dari Healthline, berikut beberapa di antaranya:

    1. Teh Herbal

    Sebenarnya, teh merupakan minuman yang sehat untuk pengidap diabetes selama dikonsumsi tanpa gula tambahan. Teh hijau misalnya, memiliki manfaat yang besar untuk menurunkan risiko diabetes tipe dua.

    Selain teh hijau, beberapa jenis lain seperti teh hitam dan oolong juga bisa dikonsumsi. Untuk meningkatkan kesegarannya, coba tambahkan irisan lemon ke dalam segelas teh dingin.

    Teh kamomil, jahe, dan peppermint juga bisa menjadi alternatif. Teh herbal seperti ini kaya antioksidan seperti karotenoid, flavonoid, dan asam fenolik yang baik untuk tubuh.

    2. Es Kopi

    Es kopi tanpa gula juga cocok dikonsumsi untuk pengidap diabetes. Selama tidak menambahkan gula atau sirup ke dalam kopi, minuman ini sangat sehat untuk tubuh.

    Dalam sebuah tinjauan studi di tahun 2018, konsumsi kopi dikaitkan dengan peningkatan metabolisme serta menurunkan risiko diabetes tipe dua.

    “Kopi tanpa pemanis tambahan bagus untuk kadar gula darah. Minum kopi hitam sudah lama dikaitkan dengan risiko diabetes tipe dua yang lebih rendah serta memperlambat perkembangan penyakit tersebut,” kata ahli gizi Erin Palinski-Wade, RD dikutip dari EatWell.

    3. Jus Sayur

    Karena jus buah utuh memiliki kandungan gula yang cenderung tinggi, jus tomat atau sayur bisa menjadi alternatif. Coba campurkan sayuran berwarna hijau dengan seledri, timun, atau segenggam buah beri, untuk mendapat tambahan sumber vitamin dan mineral yang lezat.

    Jangan lupa untuk tetap menghitung asupan buah total agar tidak berlebihan dalam satu hari.

    4. Kombucha

    Kombucha, minuman fermentasi dari teh hitam atau teh hijau, juga sangat cocok untuk pengidap diabetes. Minuman menyegarkan ini merupakan sumber probiotik yang baik untuk usus.

    Probiotik dapat membantu menjaga kadar gula darah pada pengidap diabetes tipe dua.

    Meski kandungan nutrisinya dapat bervariasi, satu cangkir kombucha umumnya mengandung 7 gram karbohidrat, sehingga cocok untuk diet rendah karbo. Cek label nutrisi kemasan untuk memastikan kombucha tidak mengandung gula tambahan.

    5. Air Lemon

    Segelas air lemon dingin tanpa gula juga sangat cocok untuk pengidap diabetes. Minuman ini bisa dikonsumsi siang hari, ketika cuaca panas, untuk mendapatkan sensasi yang menyegarkan.

    Lemon memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan darah. Kandungan vitamin C dan antioksidannya juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

    “Keasaman air lemon telah dikaitkan dengan efek positif pada respons glikemik tubuh, atau bagaimana kadar glukosa darah berfluktuasi setelah mengonsumsi karbohidrat,” kata ahli gizi Lauren Manaker dikutip dari Health.

    (avk/tgm)

  • Ratusan Warga Inggris Alami Efek Samping Serius usai Pakai Obat Diet GLP-1

    Ratusan Warga Inggris Alami Efek Samping Serius usai Pakai Obat Diet GLP-1

    Jakarta

    Ratusan orang melaporkan masalah dengan pankreas yang serius seusai menggunakan obat penurun berat badan yang awalnya ditujukan untuk menangani diabetes. Beberapa kasus pankreatitis akut ini dilaporkan terkait dengan penggunaan obat diet GLP-1.

    Pankreatitis akut adalah peradangan tiba-tiba pada pankreas, kelenjar yang terletak di belakang perut yang membantu pencernaan. Gejalanya termasuk sakit parah di perut, mual dan demam.

    Diberitakan The Guardian, sampai saat ini, Medicines and Healthcare products Regulatory Agency’s (MHRA) di Inggris telah menerima hampir 400 laporan pankreatitis akut dari pasien yang telah menggunakan Mounjaro, Wegovy, Ozempic dan liraglutide, dengan hampir setengahnya (181) melibatkan tirzepatide (Mounjaro).

    Meskipun tidak ada yang terbukti disebabkan langsung oleh obat GLP-1, yang juga digunakan untuk mengobati diabetes, ada kekhawatiran bahwa tidak cukup diketahui tentang hubungan tersebut, mendorong pejabat kesehatan untuk meluncurkan studi baru tentang efek samping yang berbahaya.

    “Obat-obatan GLP-1 seperti Ozempic dan Wegovy telah menjadi berita utama, tetapi seperti semua obat-obatan ada risiko efek samping yang serius,” tutur Profesor Matt Brown dari Genomik Inggris.

    MHRA meminta orang-orang yang menggunakan obat GLP-1 yang telah dirawat di rumah sakit karena pankreatitis akut untuk menyerahkan laporan ke skema Kartu Kuningnya. Ketika laporan diterima, MHRA akan menghubungi pasien untuk menanyakan apakah mereka bersedia mengambil bagian dalam penelitian.

    Pasien akan diminta untuk mengirimkan informasi lebih lanjut dan sampel air liur yang akan dinilai untuk mengeksplorasi apakah beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena pankreatitis akut ketika mengonsumsi obat-obatan ini karena gen mereka.

    Obat GLP-1 dapat menurunkan kadar gula darah pada orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 dan juga dapat diresepkan untuk mendukung beberapa orang dengan penurunan berat badan.

    (kna/kna)

  • Waspadai Gejala Diabetes Ringan di Usia 20-an

    Waspadai Gejala Diabetes Ringan di Usia 20-an

    Jakarta

    Pengidap diabetes kini semakin muda. Bukan hanya pada orang orang tua, nyatanya kini semakin banyak kasus diabetes di usia 20-an.

    Salah satunya pernah diceritakan oleh warganet di Tasikmalaya, Irfan Ferlanda yang didiagnosis diabetes tipe dua pada usia 28 tahun, di tahun 2023. Pada saat itu, ia terkejut dengan hasil diagnosisnya karena tak pernah mengira akan kena diabetes tipe dua.

    Irfan menuturkan bahwa gaya hidupnya yang tidak sehat menjadi faktor utama diagnosis diabetesnya.

    “Bulan Mei 2023 kemarin berat masih 90 kg dan tinggi 165 cm, nge-vape, kerjaannya cuma duduk, nggak pernah olahraga, dan hampir tiap hari minum manis-manis khususnya teh manis kemasan. Benar-benar hampir setiap hari,” jelas Irfan pada detikcom beberapa waktu lalu.

    “Selama mengidap diabetes ini tiga gejala klasik muncul ya. Mulai dari mudah lapar, haus, dan sering buang air kecil. Selain itu ada juga sedikit masalah dengan kelingking kaki saya yang terasa sedikit kebas sampai sekarang,” sambungnya.

    Apa Itu Diabetes Ringan?

    Diabetes melitus secara umum merupakan penyakit kronis yang muncul ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi.

    Sebenarnya, ‘diabetes ringan’ bukanlah sebuah istilah medis yang resmi. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, tingkat keparahan diabetes bisa dibagi menjadi:

    1. Normal

    – Gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL
    – Gula darah puasa di bawah 100 mg/dL
    – Kadar A1C di bawah 5,7 persen

    2. Pradiabetes

    – Gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL
    – Gula darah puasa 100-125 mg/dL
    – Kadar A1C antara 5,7 persen hingga 6,4 persen

    3. Diabetes

    – Gula darah sewaktu di atas 200 mg/dL
    – Gula darah puasa 126 mg/dL ke atas dalam 2 kali pemeriksaan
    – Kadar A1C 6,5 persen ke atas

    Gejala Diabetes Ringan

    Pradiabetes merupakan kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi belum cukup dianggap sebagai diabetes. Tanpa perubahan gaya hidup, risiko untuk menjadi diabetes tipe dua sangatlah besar.

    Jika yang dimaksud dengan ‘diabetes ringan’ adalah pradiabetes, maka gejalanya tidak terlalu nampak. Salah satu tanda yang mungkin muncul dan diabaikan adalah kulit yang menghitam di area tertentu, seperti leher, ketiak, dan selangkangan.

    Kulit bisa menghitam akibat pradiabetes karena kadar insulin yang tinggi merangsang pertumbuhan sel kulit berlebihan. Kondisinya juga bisa disebut akantosis nigrikans.

    Adapun tanda gejala klasik yang menunjukkan pradiabetes sudah berkembang menjadi diabetes tipe dua adalah sebagai berikut:

    1. Mudah Haus

    Mudah haus (polidipsia) terjadi karena kadar glukosa darah tinggi memicu ginjal mengeluarkan lebih banyak urine. Akibatnya, tubuh kehilangan banyak cairan dan otak merespons dengan memberi sinyal haus.

    Polidipsia seringkali menjadi gejala awal diabetes.

    2. Mudah Kebelet Buang Air

    Orang dengan poliuria bisa menghasilkan lebih dari 3 liter urine per hari, padahal normalnya 1-2 liter. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh mencoba membuang kelebihan glukosa melalui urine.

    Ginjal akan menyaring lebih banyak air, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil atau yang disebut poliuria.

    3. Gampang Lapar

    Gampang lapar (polifagia) muncul karena glukosa tidak bisa masuk ke sel untuk dijadikan energi akibat gangguan insulin. Tubuh jadi merasa kekurangan energi dan terus mengirim sinyal lapar. Meskipun sudah makan, rasa lapar tetap bisa muncul.

    Dokter spesialis penyakit dalam dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD menjelaskan gaya hidup tak sehat memang menjadi faktor terbesar dalam masalah diabetes. Diet buruk dan aktivitas fisik rendah dapat memicu obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko utama diabetes.

    “Gaya hidup yang kurang disadari dapat menyebabkan diabetes itu gaya hidup sedentary ya atau malas gerak. Selain itu juga makan berlebih, hingga terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat,” ujar dr Ketut.

    “Konsumsi makanan tinggi lemak dan garam bisa meningkatkan risiko diabetes juga. Merokok atau nge-vape, tidur kurang, tidak teratur, sedentary lifestyle juga akan meningkatkan risiko diabetes,” pungkasnya.

    (avk/tgm)

  • WHO: Ya, Ada 3 Penyakit yang Lebih Berisiko dari Diabetes

    WHO: Ya, Ada 3 Penyakit yang Lebih Berisiko dari Diabetes

    Jakarta

    Diabetes adalah kondisi yang terjadi saat kadar gula darah (glukosa) terlalu tinggi. Kondisi ini terjadi saat pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup, atau sama sekali tidak memproduksi insulin, atau saat tubuh tidak merespons efek insulin dengan baik. Dikutip dari Cleveland Clinic, sejumlah gejala dari diabetes di antaranya meningkatnya rasa haus, sering buang air kecil, kelelahan, penglihatan kabur, hingga luka atau cedera yang lambat sembuh.

    Diabetes masuk ke dalam kategori penyakit tidak menular yang memiliki angka kematian lebih dari 2 juta orang. Meski demikian, menurut laman World Health Organization (WHO) , ada 3 penyakit yang lebih berisiko dengan angka kematian lebih tinggi dibandingkan diabetes.

    3 Penyakit yang Lebih Berisiko dari Diabetes

    Penyakit tidak menular (PTM) menewaskan sekitar 43 juta orang pada tahun 2021. Empat penyakit, seperti kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes menyumbang sekitar 80 persen dari seluruh kematian dini akibat PTM.

    Diabetes berada di urutan keempat. Artinya, 3 penyakit di bawah ini lebih berisiko dari diabetes dengan angka kematian yang lebih banyak.

    1. Penyakit Kardiovaskular

    Penyakit kardiovaskular menyumbang sebagian besar kematian akibat penyakit tidak menular. Setidaknya, ada sebanyak 19 juta kematian pada tahun 2021 akibat penyakit ini. Dikutip dari laman National Health Service, penyakit kardiovaskuler merupakan istilah untuk kondisi yang memengaruhi jantung atau pembuluh darah.

    Biasanya, kondisi ini dikaitkan dengan kerusakan arteri di organ-organ seperti otak, jantung, ginjal, dan mata. Adapun empat jenis utama penyakit kardiovaskular adalah

    Penyakit jantung koroner, yaitu kondisi yang terjadi ketika aliran darah kaya oksigen ke otot jantung tersumbat atau berkurangStroke, yaitu kondisi saat suplai darah ke bagian otak terputus, yang menyebabkan kerusakan otakPenyakit arteri perifer, yang terjadi saat ada penyumbatan pada arteri yang menuju anggota tubuh, biasanya tungkaiPenyakit aorta, yaitu sejumlah kondisi yang mempengaruhi aorta, pembuluh darah besar dalam tubuh

    2. Kanker

    Ada sebanyak 10 juta orang yang mengalami kanker di tahun 2021. Kanker adalah penyakit yang terjadi saat sel normal berubah menjadi sel kanker yang berkembang biak dan menyebar. Ada lebih dari 100 jenis kanker berdasarkan tempatnya tumbuh. Namun, ada tiga klasifikasi kanker secara umum:

    Kanker Padat (Solid Cancer)

    Kanker padat adalah jenis kanker yang paling umum, mencakup sekitar 80 persen hingga 90 persen dari semua kasus. Contohnya adalah karsinoma yang terbentuk di jaringan epitel seperti kulit, payudara, usus besar, dan paru-paru serta sarkoma yang ada di tulang dan jaringan ikat.

    Kanker Darah (Blood Cancer)

    Kanker darah bermula di sel darah atau sistem limfatik. Contohnya yaitu leukimia, limfoma, dan multiple myeloma

    Campuran

    Kanker ini melibatkan dua klasifikasi atau subtipe. Contohnya yaitu karsino sarkoma dan karsinoma adenoskuamosa

    3. Penyakit Pernapasan Kronis

    Penyakit pernapasan kronis memiliki angka kematian hingga 4 juta orang di tahun 2021. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, penyakit pernapasan kronis adalah kondisi medis jangka panjang yang bisa memengaruhi saluran pernapasan manusia, seperti sinus dan hidung atau saluran pernapasan bawah seperti bronkus dan paru-paru. Faktor risiko dari penyakit ini di antaranya polusi udara, infeksi saluran napas, merokok, dan faktor genetik.

    Beberapa contoh penyakit pernapasan kronis yaitu:

    Asma, yaitu kondisi di mana saluran napas menjadi bengkak dan menyempit sehingga membuat seseorang sulit bernapasBronkitis kronis, yaitu peradangan pada saluran pernapasan yang menghasilkan lendir berlebih dan menyebabkan batuk berkepanjanganEmfisema, yaitu kondisi di mana paru-paru mengalami kerusakan dan kehilangan elastisitasnya, sehingga membuat sulit bernapasPPOK, yaitu gabungan antara bronkitis kronis dan emfisema.

    (elk/elk)

  • Minum Ini Sebelum Tidur Bikin Tidur Nyenyak dan Gula Darah Stabil

    Minum Ini Sebelum Tidur Bikin Tidur Nyenyak dan Gula Darah Stabil

    Jakarta

    Pola hidup sehat merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kadar gula darah, termasuk dalam memilih minuman. Kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi ketika jumlah glukosa dalam darah melebihi batas normal.

    Jika ini dibiarkan terus-menerus, kondisi ini dapat merusak pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh, serta meningkatkan risiko komplikasi serius. Pemeriksaan secara rutin ke dokter disarankan untuk mengendalikan kadar gula darah, khususnya pada pengidap diabetes.

    Minuman yang Cocok Sebelum Tidur

    Minuman tertentu dapat menurunkan kadar gula darah dan mendukung pengelolaan diabetes. Selain itu, minuman ini juga bisa membuat tidur lebih nyenyak. Dikutip dari Eat Well, berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Air Putih

    Air memiliki peranan penting dalam mencegah hidrasi. Minum air putih secara rutin dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe dua 6 persen lebih rendah.

    Orang yang membatasi minuman manis dan memperbanyak air putih punya kecenderungan memiliki berat badan lebih sehat. Air putih juga bisa ditambahkan potongan buah lemon, stroberi, atau jeruk nipis untuk menambahkan cita rasa.

    Minum air sebelum tidur juga bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap sejuk dan mencegah dehidrasi saat tidur. Air putih dingin membantu penurunan suhu inti tubuh, khususnya di cuaca panas, yang berperan memunculkan rasa kantuk.

    2. Air Jahe

    Dalam sebuah studi tahun 2015, konsumsi jahe dikaitkan dengan kadar gula darah lebih sehat pada pengidap diabetes. Temuan ini menjadi harapan bahwa jahe dapat membantu mengatasi masalah kesehatan yang disebabkan diabetes kronis.

    Air jahe panas juga bisa dikombinasikan dengan perasan jeruk lemon untuk meningkatkan kualitas tidur. Ramuan ini membuat tubuh terasa hangat, nyaman, dan rileks sebelum tidur.

    3. Susu

    Protein dalam susu sapi dapat menurunkan respons glukosa darah setelah makan. Kandungan protein dalam susu seperti kasein dan whey dapat memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons insulin, sehingga baik untuk kadar gula darah.

    Minum susu, khususnya dalam keadaan hangat, juga baik untuk meningkatkan kualitas tidur. Susu mengandung triptofan yang secara alami meningkatkan serotonin.

    Serotonin adalah neurotransmitter yang berkaitan dengan kebahagiaan seseorang. Serotonin juga prekursor hormon pengatur tidur melatonin.

    4. Cuka Apel

    Penelitian pada tahun 2018 menemukan ada manfaat besar dari konsumsi cuka apel pada pengidap diabetes. Cuka sari apel tidak hanya membantu mengurangi berat badan, tapi juga mengontrol gula darah.

    “Mengonsumsi cuka sari apel sebelum tidur membantu menyeimbangkan kadar gula darah pasien yang menderita diabetes. Mengonsumsi satu sendok teh cuka sari apel dalam air panas sebelum tidur sangat baik untuk pasien diabetes. Cuka sari apel juga dapat membantu menormalkan gula puasa di pagi hari,” kata ahli gizi Jasleen Kaur, dikutip dari NDTV.

    Minum cuka apel sebelum tidur juga membantu mengurang nafsu makan dan mengurangi nyeri ulu hati, yang keduanya meningkatkan kualitas tidur. Campurkan cuka apel dengan segelas air dingin atau hangat sesuai selera, lalu minum sebelum tidur.

    Air hangat biasanya memberikan efek relaksasi dan menenangkan sebelum tidur. Namun, jika cuaca sedang panas, air dingin juga boleh digunakan karena tidak menurunkan efektivitas cuka apel.

    5. Jus Tomat

    Jus tomat adalah minuman yang ‘ramah’ terhadap kadar gula darah. Sebuah penelitian kecil menemukan mereka yang minum jus tomat memiliki kadar gula darah yang lebih rendah setelah makan, dibanding yang tidak minum jus tomat.

    Meski punya kalori ekstra, serat dalam tomat membantu memperlambat pencernaan, sehingga kadar gula lebih terkontrol. Jus tomat dapat disajikan dingin, maupun hangat. Jika suka efek menenangkan dan nyaman sebelum tidur, jus tomat hangat boleh dicoba. Sedangkan jika cuaca sedang panas, jus tomat dingin juga bagus untuk tubuh.

    Tomat merah juga dapat meningkatkan melatonin pada tubuh. Melatonin merupakan hormon alami yang membantu siklus tidur-bangun, sehingga penting meningkatkan kualitas tidur.

    Meski minuman-minuman di atas baik sehat, perlu diingat pengelolaan kadar gula darah harus dilakukan secara menyeluruh. Selain mengonsumsi minuman di atas, jaga asupan makan sehat dan aktivitas fisik penting untuk mengelola kadar gula darah.

    (avk/tgm)

  • Program JKN Setia Menemani Wartasih Hadapi Gula Darah dan Tumor Ganas

    Program JKN Setia Menemani Wartasih Hadapi Gula Darah dan Tumor Ganas

    Pandeglang: Wartasih (50), warga Kampung Ciakar, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang saat ini tengah menggantungkan harapannya kepada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menghadapi penyakit gula darah dan tumor ganas yang telah menjangkitnya. Ia berharap, perjuangannya bersama JKN dapat membuahkan hasil agar dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.

    Yuli, anak pertama Wartasih kepada media menceritakan, bahwa orang tunya telah mengidap penyakit gula darah sejak 12 tahun lalu. Ia menyebut, di tahun 2024 lalu, ibunya memiliki luka di tangan dan benjolan di leher.

    Saat itu, Yuli membawa ibunya untuk berobat ke RSUD Malingping, Kabupaten Lebak Banten. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, ibunya disarankan melakukan salah satu tindakan operasi operasi baik pada tangan yang mengalami luka atau benjolan yang ada di lehernya.

    “Jadi waktu itu kata dokter yang rawat tidak bisa ditangani sekaligus, harus pilih salah satu, mau operasi tangan yang luka atau benjolan pada leher dulu. Karena saat itu yang parah kondisinyatangan, maka dilakukan operasi tangan tangan dahulu,” tuturnya, Jum’at (13/06).

    Yuli mengatakan, usai melakukan operasi pengangkatan daging pada tangan, ibunya harus menjalani pengobatan rutin hingga delapan bulan lamanya. Kemudian, setelah luka di tangannya membaik, lanjut Yuli, benjolan yang berada di leher ibunya itu semakin membesar. Saat ini benjolan yang didiagnosis sebagai tumor ganas itu sudah seukuran kepalan telapan tangan orang dewasa.

    “Pengobatannya selama delapan bulan untuk sembuh, karena ada gula darah. Jadi lama untuk sembuhnya. Terus diperiksa lagi untuk diobati ke RSUD Malingping, dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi di Rumah Sakit Dharmais. Tapi katanya untuk pemeriksaan CT scan di RSUD Malingping bisa. Kalau tumor ini sudah berjalan satu tahun,” ujarnya.

    Yuli berharap ibunya dapat kembali sembuh seperti sediakala. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan, karena berkat Program JKN ibunya dapat menjalani operasi dan pengobatan secara gratis. Menurutnya, kehadiran Program JKN di tengah keluarganya yang mengalami kesulitan ekonomi merupakan secercah harapan bagi orang tuanya bisa sembuh dari penyakitnya.

    “Kita lagi berusaha ngumpulin dana dulu, untuk operasional operasi di Rumah Sakit Dharmais, semoga nanti setelah operasi di sana ibu bisa sembuh seperti sediakala belum terpikirkan kalau harus mengeluarkan dana pribadi buat berobat semua ini,” tuturnya.

    Yuli mengaku, meskipun hanya terdaftar sebagai peserta JKN kelas tiga dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh pemerintah, namun ia tidak mendapatkan perlakuan berbeda dari rumah sakit.

    Selain itu, administrasi yang ditempuh untuk mendapatkan pelayanan JKN juga sangat mudah serta tidak ada Kendala yang berarti saat ia mengurus orangtuanya menjalani operasi maupun berobat jalan.

    “Alhamdulillah tidak bayar sepeserpun, untuk syarat-syarat administrasinya juga gampang. Selain itu juga kami dilayani dengan baik oleh pihak rumah sakit meskipun kami berobat ke rumah sakit di wilayah Lebak bukan di Pandeglang, alhamdulillah dilayani dengan baik, Program JKN sangat profesional melayani pesertanya,” sambungnya.

    Ia berharap, BPJS Kesehatan melalui Program JKN dapat terus berkesinambungan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya bagi mereka tidak mampu seperti keluarganya. Menurutnya Program JKN merupakan program yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

    “Tidak bisa membayangkan jika tidak ada Program JKN, mungkin kami sudah menyerah dari dulu. Untuk biaya operasional merawatnya saja lumayan, apalagi harus bayar biaya operasi dan pengobatannya, pokoknya terima kasih banyak BPJS Kesehatan,” ucapnya lirih. (OO/mj)

    Pandeglang: Wartasih (50), warga Kampung Ciakar, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang saat ini tengah menggantungkan harapannya kepada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menghadapi penyakit gula darah dan tumor ganas yang telah menjangkitnya. Ia berharap, perjuangannya bersama JKN dapat membuahkan hasil agar dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.
     
    Yuli, anak pertama Wartasih kepada media menceritakan, bahwa orang tunya telah mengidap penyakit gula darah sejak 12 tahun lalu. Ia menyebut, di tahun 2024 lalu, ibunya memiliki luka di tangan dan benjolan di leher.
     
    Saat itu, Yuli membawa ibunya untuk berobat ke RSUD Malingping, Kabupaten Lebak Banten. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, ibunya disarankan melakukan salah satu tindakan operasi operasi baik pada tangan yang mengalami luka atau benjolan yang ada di lehernya.

    “Jadi waktu itu kata dokter yang rawat tidak bisa ditangani sekaligus, harus pilih salah satu, mau operasi tangan yang luka atau benjolan pada leher dulu. Karena saat itu yang parah kondisinyatangan, maka dilakukan operasi tangan tangan dahulu,” tuturnya, Jum’at (13/06).
     
    Yuli mengatakan, usai melakukan operasi pengangkatan daging pada tangan, ibunya harus menjalani pengobatan rutin hingga delapan bulan lamanya. Kemudian, setelah luka di tangannya membaik, lanjut Yuli, benjolan yang berada di leher ibunya itu semakin membesar. Saat ini benjolan yang didiagnosis sebagai tumor ganas itu sudah seukuran kepalan telapan tangan orang dewasa.
     
    “Pengobatannya selama delapan bulan untuk sembuh, karena ada gula darah. Jadi lama untuk sembuhnya. Terus diperiksa lagi untuk diobati ke RSUD Malingping, dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi di Rumah Sakit Dharmais. Tapi katanya untuk pemeriksaan CT scan di RSUD Malingping bisa. Kalau tumor ini sudah berjalan satu tahun,” ujarnya.
     
    Yuli berharap ibunya dapat kembali sembuh seperti sediakala. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan, karena berkat Program JKN ibunya dapat menjalani operasi dan pengobatan secara gratis. Menurutnya, kehadiran Program JKN di tengah keluarganya yang mengalami kesulitan ekonomi merupakan secercah harapan bagi orang tuanya bisa sembuh dari penyakitnya.
     
    “Kita lagi berusaha ngumpulin dana dulu, untuk operasional operasi di Rumah Sakit Dharmais, semoga nanti setelah operasi di sana ibu bisa sembuh seperti sediakala belum terpikirkan kalau harus mengeluarkan dana pribadi buat berobat semua ini,” tuturnya.
     
    Yuli mengaku, meskipun hanya terdaftar sebagai peserta JKN kelas tiga dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh pemerintah, namun ia tidak mendapatkan perlakuan berbeda dari rumah sakit.
     
    Selain itu, administrasi yang ditempuh untuk mendapatkan pelayanan JKN juga sangat mudah serta tidak ada Kendala yang berarti saat ia mengurus orangtuanya menjalani operasi maupun berobat jalan.
     
    “Alhamdulillah tidak bayar sepeserpun, untuk syarat-syarat administrasinya juga gampang. Selain itu juga kami dilayani dengan baik oleh pihak rumah sakit meskipun kami berobat ke rumah sakit di wilayah Lebak bukan di Pandeglang, alhamdulillah dilayani dengan baik, Program JKN sangat profesional melayani pesertanya,” sambungnya.
     
    Ia berharap, BPJS Kesehatan melalui Program JKN dapat terus berkesinambungan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya bagi mereka tidak mampu seperti keluarganya. Menurutnya Program JKN merupakan program yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
     
    “Tidak bisa membayangkan jika tidak ada Program JKN, mungkin kami sudah menyerah dari dulu. Untuk biaya operasional merawatnya saja lumayan, apalagi harus bayar biaya operasi dan pengobatannya, pokoknya terima kasih banyak BPJS Kesehatan,” ucapnya lirih. (OO/mj)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)