Produk: gula darah

  • Pahami 7 Manfaat Gula Kelapa Organik yang Jarang Diketahui

    Pahami 7 Manfaat Gula Kelapa Organik yang Jarang Diketahui

    Di tengah meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, banyak orang mulai beralih ke pemanis alami sebagai alternatif pengganti gula pasir. Salah satu yang kian populer adalah gula semut kelapa organik.

    Tak hanya menawarkan rasa manis yang khas, gula semut kelapa organik juga menyimpan beragam manfaat bagi kesehatan, termasuk potensinya sebagai pilihan yang lebih ramah bagi penderita diabetes.

    Gula semut kelapa, yang juga dikenal sebagai gula kristal, merupakan gula kelapa versi bubuk yang proses pembuatannya masih sangat tradisional.

    Dinamakan “gula semut” karena bentuknya yang menyerupai rumah semut di dalam tanah. Proses organik memastikan bahwa sejak dari pohon kelapa hingga menjadi butiran gula, tidak ada bahan kimia seperti pestisida dan pengawet yang digunakan, menjadikannya pilihan yang lebih murni dan alami.

    Kaya Nutrisi dan Manfaat bagi Kesehatan
    Berbeda dengan gula pasir biasa yang sering disebut sebagai “kalori kosong”, gula semut kelapa organik mengandung sejumlah nutrisi penting yang bermanfaat bagi tubuh.

    Di dalamnya terkandung mineral seperti zat besi, seng, kalsium, dan kalium. Selain itu, gula ini juga diperkaya dengan antioksidan yang berfungsi untuk melawan radikal bebas dalam tubuh, sehingga membantu menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan kulit.

    Selaku eksportir organic coconut sugar asal Indonesia berhasil mengenalkan gula kelapa lokal ke pasar Dunia, Tropical Coco Indonesia memberikan beberapa informasi terkait beberapa manfaat gula semut kelapa organik bagi kesehatan tubuh sebagai berikut:

    Menjaga Kadar Gula Darah: Salah satu keunggulan utama gula kelapa adalah memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah dibandingkan gula pasir. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Dengan IG yang lebih rendah, gula kelapa tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis, sehingga dapat membantu mengelola kadar gula darah.Sumber Energi: Kandungan sukrosa dan fruktosa di dalamnya dapat menjadi sumber energi yang baik bagi tubuh untuk beraktivitas sehari-hari.Mendukung Kesehatan Pencernaan: Gula kelapa mengandung serat pangan yang disebut inulin. Serat ini dapat membantu menjaga kesehatan usus dan melancarkan sistem pencernaan.Menjaga Kesehatan Jantung: Kandungan kalium dalam gula kelapa berperan dalam membantu mengontrol tekanan darah, yang merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung.
    Gula Kelapa untuk Diabetes
    Pertanyaan yang sering muncul adalah, amankah gula semut kelapa organik bagi penderita diabetes? Berkat indeks glikemiknya yang lebih rendah (sekitar 35-54, dibandingkan gula pasir yang sekitar 60-65), gula kelapa sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman. Ini berarti tubuh menyerap glukosa dari gula kelapa dengan lebih lambat, sehingga kenaikan gula darah tidak terjadi secara tiba-tiba.

    Meskipun demikian, para ahli kesehatan dan American Diabetes Association mengingatkan bahwa penderita diabetes tetap harus bijak dalam mengonsumsinya.

    Gula kelapa tetap mengandung kalori dan karbohidrat yang perlu diperhitungkan dalam rencana makan harian. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk menentukan takaran yang aman dan sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

    Kuncinya adalah “moderasi”. Mengganti gula pasir dengan gula semut kelapa organik bisa menjadi langkah positif, namun bukan berarti bisa dikonsumsi secara berlebihan.

    Pilihan Pemanis yang Lebih Baik
    Gula semut kelapa organik hadir sebagai alternatif pemanis yang tidak hanya lebih sehat tetapi juga lebih ramah lingkungan.

    Dengan kandungan nutrisi yang lebih kaya dan indeks glikemik yang lebih rendah, gula ini menawarkan solusi bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula rafinasi tanpa harus mengorbankan rasa manis.

    Bagi masyarakat umum, beralih ke gula semut kelapa organik dapat menjadi bagian dari pola hidup yang lebih sehat. Sementara itu, bagi penderita diabetes, gula ini bisa menjadi pilihan yang lebih baik asalkan dikonsumsi dengan porsi yang terkontrol dan di bawah pengawasan medis. Dengan demikian, manfaat gula kelapa bagi kesehatan dapat dirasakan secara optimal

  • Biar Ginjal Nggak Rusak, Stop Begadang Kalau Nggak Ada Perlunya

    Biar Ginjal Nggak Rusak, Stop Begadang Kalau Nggak Ada Perlunya

    Jakarta

    Kebanyakan anak muda mungkin lebih sering tidur larut malam atau begadang. Ternyata, kebiasaan ini dapat merusak fungsi organ tubuh, salah satunya ginjal.

    Ginjal merupakan organ tubuh yang penting untuk menyaring darah, mendetoksifikasi tubuh, dan menjaga homeostatis atau kemampuan tubuh untuk mempertahankan kondisi internal agar tetap stabil.

    Para peneliti telah mengaitkan kurang tidur dan gangguan tidur dengan tingkat diabetes dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi. Berkat penelitian baru oleh Dr Ciaran McMullan, MD, dari Rumah Sakit Brigham and Women’s, kaitan ini semakin jelas.

    Dr McMullan mempelajari bagaimana tidur mempengaruhi ginjal dan apakah lebih banyak tidur serta suplementasi melatonin dapat meningkatkan fungsi ginjal.

    “Fungsi ginjal sebenarnya diatur oleh siklus tidur-bangun. Siklus ini membantu mengoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam,” kata Dr McMullan yang dikutip dari National Kidney Foundation, Selasa (15/7/2025).

    “Kami juga tahu bahwa pola tidur malam dapat memengaruhi penyakit ginjal kronis dan orang yang kurang tidur biasanya mengalami penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat. Yang kami lakukan sekarang adalah mengamati hormon spesifik yang mungkin menjadi penyebab penurunan ini,” sambungnya.

    Penelitian Dr McMullan mengkaji lebih dekat sekresi melatonin, hormon yang diproduksi tubuh secara alami untuk menyelaraskan fungsi nokturnal kita. Sebagian besar dari penelitian ini, peserta yang sehat akan dibatasi waktu tidurnya dan kadar hormon, serta fungsi ginjal mereka akan diukur.

    Penelitian ini juga akan melibatkan orang-orang yang memiliki kebiasaan kurang tidur dan akan diminta untuk tidur lebih lama untuk melihat apakah hal itu mempengaruhi fisiologi, tekanan darah, kadar gula darah, dan fungsi ginjal mereka.

    Separuh dari kelompok ini juga akan diberikan suplemen melatonin untuk melihat apakah hal ini mempengaruhi fungsi ginjal mereka seiring waktu.

    “Jadi, kami tidak hanya mengamati pola tidur orang-orang, tetapi juga mencoba melihat apakah ada beberapa intervensi yang dapat dilakukan oleh orang-orang dengan kurang tidur,” terang Dr McMullan.

    Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana ginjal bekerja dan berinteraksi dengan hormon tubuh pada malam hari juga dapat membantu menentukan pedoman nutrisi yang lebih baik, dan waktu yang oplikasi untuk pemberian obat. Hal ini karena kemampuan ginjal untuk memproses obat-obatan dan nutrisi, seperti natrium dan kalium berubah antara siang dan malam.

    Studi ini dapat mengidentifikasi kelompok orang baru yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal kronis karena gaya hidup atau jadwal kerja mereka. Misalnya mereka yang bekerja shift dan mereka yang memiliki masalah kurang tidur kronis.

    “Penting untuk mengenali masalah-masalah ini sebagai faktor risiko karena ini, berarti individu-individu ini mungkin memerlukan skrining penyakit ginjal dan manajemen tekanan darah yang lebih agresif,” jelasnya.

    (sao/kna)

  • Bukan Cuma Bikin Panjang Umur, Jalan Kaki ala Jepang Cegah Gula Darah Melonjak

    Bukan Cuma Bikin Panjang Umur, Jalan Kaki ala Jepang Cegah Gula Darah Melonjak

    Jakarta – Jepang menjadi salah satu negara dengan populasi usia 100 tahun terbanyak. Bukan hanya panjang umur, tetapi lansia di Jepang masih aktif beraktivitas, juga produktif di usia senja.

    Salah satu ‘resepnya’ adalah kebiasaan jalan kaki.

    Bagi orang Jepang, berjalan kaki tampaknya bukan sekadar kegiatan santai, melainkan bentuk gerakan terstruktur dan terencana yang dikenal sebagai interval walking training (IWT).

    Bentuk jalan kaki tersebut mengharuskan warganya berganti-ganti antara jalan cepat dan lambat.

    Sekitar 20 tahun lalu, Hiroshi Nose dan timnya di Jepang menerbitkan sebuah makalah yang mempopulerkan jalan kaki IWT. Melalui penelitian mereka, mereka menemukan orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang mempraktikkan IWT memiliki tekanan darah lebih rendah, otot paha lebih kuat, dan kapasitas aerobik yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berjalan dengan kecepatan sedang dan stabil tanpa melakukan perubahan.

    Rutinitasnya sendiri tidak terlalu sulit. Berjalan cepat selama tiga menit, lalu dilanjutkan jalan lambat selama tiga menit. Ulangi siklus ini selama total 30 menit sehari, setidaknya empat hari seminggu.

    “Salah satu temuan paling mengejutkan adalah IWT secara signifikan meningkatkan kebugaran fisik dan menurunkan tekanan darah setelah intervensi 5 bulan, sementara peningkatan ini tidak diamati pada kelompok jalan kaki berkelanjutan dengan intensitas sedang,” beber Shizue Masuki, salah satu penulis studi dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Shushu di Matsumoto, dikutip dari Times of India.

    Menurut Masuki, manfaat lain dari teknik ini telah ditunjukkan dalam studi tambahan oleh timnya, termasuk peningkatan kualitas tidur, suasana hati, fungsi kognitif, dan gejala depresi.

    Manfaat kesehatan mental dari berjalan di ruang terbuka telahterdokumentasi dengan baik. Ahli fisiologi olahraga Jepang tersebut juga menyebut teknik jalan sederhana ini baik untuk kesehatan jantung dan gula darah.

    Senada dengan penjelasan dr Ashish Agarwal, Direktur Kardiologi di Aakash Healthcare. “Berjalan dengan interval meningkatkan kesehatan jantung, mengatur kadar gula dan tekanan darah, serta menurunkan risiko diabetes dan stroke.”

    Sebuah studi tahun 2023 yang melibatkan pengidap diabetes tipe 2 dan studi lainnya pada 2024 yang berfokus pada orang dewasa di atas 65 tahun, keduanya menemukan IWT menurunkan kadar kolesterol jahat, gula darah, menjaga indeks massa tubuh ideal, fleksibilitas, dan meningkatkan daya tahan.

    (naf/naf)

  • Bukan Cuma Bikin Panjang Umur, Jalan Kaki ala Jepang Cegah Gula Darah Melonjak

    Bukan Cuma Bikin Panjang Umur, Jalan Kaki ala Jepang Cegah Gula Darah Melonjak

    Jakarta – Jepang menjadi salah satu negara dengan populasi usia 100 tahun terbanyak. Bukan hanya panjang umur, tetapi lansia di Jepang masih aktif beraktivitas, juga produktif di usia senja.

    Salah satu ‘resepnya’ adalah kebiasaan jalan kaki.

    Bagi orang Jepang, berjalan kaki tampaknya bukan sekadar kegiatan santai, melainkan bentuk gerakan terstruktur dan terencana yang dikenal sebagai interval walking training (IWT).

    Bentuk jalan kaki tersebut mengharuskan warganya berganti-ganti antara jalan cepat dan lambat.

    Sekitar 20 tahun lalu, Hiroshi Nose dan timnya di Jepang menerbitkan sebuah makalah yang mempopulerkan jalan kaki IWT. Melalui penelitian mereka, mereka menemukan orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang mempraktikkan IWT memiliki tekanan darah lebih rendah, otot paha lebih kuat, dan kapasitas aerobik yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berjalan dengan kecepatan sedang dan stabil tanpa melakukan perubahan.

    Rutinitasnya sendiri tidak terlalu sulit. Berjalan cepat selama tiga menit, lalu dilanjutkan jalan lambat selama tiga menit. Ulangi siklus ini selama total 30 menit sehari, setidaknya empat hari seminggu.

    “Salah satu temuan paling mengejutkan adalah IWT secara signifikan meningkatkan kebugaran fisik dan menurunkan tekanan darah setelah intervensi 5 bulan, sementara peningkatan ini tidak diamati pada kelompok jalan kaki berkelanjutan dengan intensitas sedang,” beber Shizue Masuki, salah satu penulis studi dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Shushu di Matsumoto, dikutip dari Times of India.

    Menurut Masuki, manfaat lain dari teknik ini telah ditunjukkan dalam studi tambahan oleh timnya, termasuk peningkatan kualitas tidur, suasana hati, fungsi kognitif, dan gejala depresi.

    Manfaat kesehatan mental dari berjalan di ruang terbuka telahterdokumentasi dengan baik. Ahli fisiologi olahraga Jepang tersebut juga menyebut teknik jalan sederhana ini baik untuk kesehatan jantung dan gula darah.

    Senada dengan penjelasan dr Ashish Agarwal, Direktur Kardiologi di Aakash Healthcare. “Berjalan dengan interval meningkatkan kesehatan jantung, mengatur kadar gula dan tekanan darah, serta menurunkan risiko diabetes dan stroke.”

    Sebuah studi tahun 2023 yang melibatkan pengidap diabetes tipe 2 dan studi lainnya pada 2024 yang berfokus pada orang dewasa di atas 65 tahun, keduanya menemukan IWT menurunkan kadar kolesterol jahat, gula darah, menjaga indeks massa tubuh ideal, fleksibilitas, dan meningkatkan daya tahan.

    (naf/naf)

  • Bukan Penurunan Hormon Testosteron, Dokter Beberkan Perubahan Ini Jadi Penyebab Disfungsi Ereksi

    Bukan Penurunan Hormon Testosteron, Dokter Beberkan Perubahan Ini Jadi Penyebab Disfungsi Ereksi

    JAKARTA – Selama bertahun-tahun, penurunan kadar testosteron dianggap sebagai kambing hitam menurunnya performa seksual pria seiring bertambahnya usia. Namun, penelitian terbaru menunjukkan penyebab utamanya bukanlah testosteron, melainkan perubahan metabolisme ringan seperti naiknya kadar gula darah.

    Hal ini diungkapkan oleh Dr. Michael Zitzmann, seorang profesor dan dokter seksologi dari University Hospital di Muenster, Jerman.

    “Meskipun usia dan kadar testosteron telah lama dianggap sebagai pemicu penurunan kesehatan seksual pria, penelitian kami menunjukkan bahwa perubahan ini lebih erat kaitannya dengan peningkatan kadar gula darah dan perubahan metabolik lainnya yang bersifat ringan,” ujar Dr. Michael, dikutip dari laman New York Post.

    Penelitian yang berlangsung dari tahun 2014 hingga 2020 ini melibatkan 200 pria sehat berusia antara 18 hingga 85 tahun. Di akhir penelitian, 117 peserta tetap aktif, dan semuanya bebas dari diabetes, penyakit jantung, atau kanker. Hal ini memungkinkan para peneliti memfokuskan analisis pada perubahan metabolisme ringan tanpa pengaruh penyakit kronis.

    Hasilnya mengejutkan. Meskipun kadar hormon dan kualitas sperma sebagian besar tetap normal, fungsi ereksi menurun tajam, terutama pada pria yang mengalami peningkatan ringan kadar gula darah, meskipun masih berada di bawah ambang batas diabetes.

    “Kami menemukan fungsi ereksi memburuk secara nyata seiring dengan naiknya kadar gula darah yang hanya sedikit saja di atas normal. Namun, kadar testosteron tidak menunjukkan korelasi dengan kemampuan ereksi, meski tetap berkaitan dengan tingkat gairah seksual,” jelas Zitzmann.

    Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan ENDO 2025 yang diselenggarakan oleh Endocrine Society di San Francisco, California.

    Zitzmann menekankan disfungsi ereksi bukanlah takdir yang tidak dapat diubah. Dengan gaya hidup sehat dan intervensi medis yang sesuai, pria tetap bisa menjaga kesehatan seksualnya di usia lanjut.

    “Kami berharap hasil dari studi ini dapat membantu dokter dan pasien menyusun rencana pemeliharaan kesehatan seksual pria yang efektif,” ujar Zitzmann.

    “Kini kita tahu bahwa menjaga fungsi seksual dan reproduksi pada pria tetap berada dalam jangkauan, bahkan seiring usia yang bertambah,” lanjutnya.

    Penemuan ini muncul di tengah maraknya penggunaan terapi pengganti testosteron (TRT), yang menjadi populer di kalangan pria paruh baya meski mengandung risiko efek samping jangka panjang. Temuan ini memberi alternatif baru bagi pria yang khawatir akan penurunan performa seksual mereka.

    Selain itu, sebuah studi lain bahkan menunjukkan bahwa jus anggur dapat meningkatkan libido secara signifikan. Ini merupakan sebuah pengingat bahwa nutrisi dan gaya hidup memainkan peran penting dalam kesehatan seksual.

    Para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana namun efektif, diantaranya:

    – Hindari konsumsi gula berlebih

    – Menjaga berat badan ideal dan hindari obesitas

    – Berhenti merokok

    – Batasi konsumsi alkohol

    – Rutin berolahraga

    – Periksa kadar gula darah secara berkala

    Melakukan pola hidup sehat, pria tidak hanya menjaga kesehatan seksual, tetapi juga menghindari risiko penyakit metabolik yang lebih serius seperti diabetes dan penyakit jantung.

  • Sarapan dengan Nasi Uduk atau Bubur, Mana yang Lebih Sehat? Ini Jawaban Ahli

    Sarapan dengan Nasi Uduk atau Bubur, Mana yang Lebih Sehat? Ini Jawaban Ahli

    Jakarta

    Sarapan adalah waktu makan yang penting untuk mengisi energi sebelum beraktivitas. Beberapa menu sarapan yang paling populer di Indonesia adalah nasi uduk dan bubur ayam.

    Keduanya sebenarnya sama-sama lezat, mudah ditemukan, dan harganya murah. Namun, jika dibandingkan antara keduanya, mana yang lebih sehat untuk sarapan?

    Nasi Uduk Vs Bubur

    Spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK menjelaskan sehat atau tidaknya suatu menu sarapan itu tergantung dari cara penyajian. Ini juga termasuk ketika membandingkan nasi uduk atau bubur ayam.

    Meski begitu, jika membandingkan nasi uduk dan bubur, dr Raissa menyebut bubur lebih mudah diproses oleh sistem pencernaan.

    “Lebih sehat atau tidaknya tergantung dari cara penyajian dan topping dan bumbu yang digunakan. Namun, pada umumnya bubur lebih rendah kalori dan lebih mudah dicerna dibandingkan dengan nasi uduk,” jelas dr Raissa ketika dihubungi detikcom.

    dr Raissa juga mengingatkan penggunaan topping untuk masing-masing makanan. Ia mengimbau untuk mengurangi topping nasi uduk atau bubur yang digoreng, karena dapat meningkatkan asupan lemak tidak sehat dan kalori.

    “Tapi perhatikan tambahan lauknya, sebaiknya jangan pakai gorengan seperti ayam goreng atau kerupuk. Lebih baik dengan ayam suwir rebus atau telur untuk toppingnya,” kata dr Raissa.

    “Intinya protein harus diutamakan dan berkualitas,” tandasnya.

    Menu sarapan favorit lainnya adalah nasi uduk. Foto: Getty Images/Kadek Bonit Permadi

    Meski boleh dikonsumsi, perlu diingat pengaturan porsi untuk masing-masing jenis makanan. Pada nasi uduk biasanya mengandung karbohidrat dan santan yang cukup tinggi di dalamnya.

    Pakar teknologi pangan Prof Dr Hardinsyah, MS menyarankan pengaturan nutrisi dengan metode piring makan. Misalnya, nasi uduk sekitar 1/4 piring atau lebih sedikit, 1/4 piring berisi aneka lauk, dan 2/4 sisanya bisa terisi sayur dan buah.

    “Yang penting dikonsumsi seimbang dan sesuai kebutuhan,” kata Prof Hardinsyah dalam sebuah wawancara.

    Sama halnya dengan bubur ayam, pengaturan porsi juga sangat penting. Ahli gizi Neng Milani Suhaeni, STr, Gz menuturkan tak sedikit orang ‘kalap’ mengambil topping untuk bubur ayam, sehingga status gizi makanan menjadi tidak seimbang.

    “Tergantung porsi yang dikonsumsi, tergantung juga sama topping yang dipakai, kan biasanya kalau di Indonesia makan bubur ayam tambahannya pakai gorengan, atau sate ati ampela, atau sate kulit, telur puyuh. Nah, sumber lemak ini yang harus jadi perhatian, apalagi dalam bubur kan sangat minim sekali serat, jadi nggak seimbang kebutuhannya. Kalaupun mau sehat ya bubur manado, yang lengkap ada protein hewani, sayuran, labu kuning,” jelasnya terpisah.

    Sarapan yang baik adalah sarapan yang menyediakan banyak protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Kombinasi makanan sehat memberi energi dan memastikan tubuh bisa memulai hari tanpa gangguan lapar.

    Dikutip dari Hopkins Medicine, berikut penjelasan lengkapnya:

    1. Tinggi Protein

    Ahli gizi klinis Sibley Memorial Hospital, Regina Shvets menuturkan protein seharusnya menjadi fokus utama saat sarapan. Fungsi protein meliputi membentuk hormon, menyediakan energi, membangun dan memperbaiki otot, serta mendukung sistem kekebalan tubuh.

    “Makanan tinggi protein juga baik untuk mengontrol berat badan karena membuat kita merasa kenyang lebih lama. Ketika kita kenyang lebih lama, lebih mudah untuk menahan diri dari ngemil,” kata Regina.

    Salah satu sumber protein yang murah dan mudah didapatkan adalah telur. Satu butir telur ukuran besar bisa mengandung protein sampai 6,2 gram.

    “Telur sangat bergizi. Telur adalah salah satu sumber protein berkualitas tinggi terbaik dan mengandung semua asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi tubuh kita sendiri,” sambungnya.

    2. Sayur dan Buah

    Sayur dan buah-buahan tidak boleh dilewatkan. Buah dan sayur merupakan sumber vitamin, mineral, karbohidrat kompleks, dan serat alami yang penting untuk tubuh. Konsumsi sayuran dan buah secara rutin membantu meningkatkan kesehatan pencernaan hingga membantu menjaga berat badan ideal.

    “Buah beri, mangga, apel, nanas, bayam, kale, dan seledri bisa menambah warna dan rasa pada piring sarapan Anda. Ini bisa juga dengan mudah diblender menjadi smoothie yang praktis dibawa saat bepergian,” jelas Regina.

    3. Lemak Sehat

    Lemak sehat tetap dibutuhkan oleh tubuh untuk mendapatkan lebih banyak energi. Konsumsi lemak sehat juga dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik dan pengendalian gula darah yang lebih stabil.

    Beberapa pilihan alternatif menu makanan dengan lemak sehat meliputi:

    Alpukat.Kacang-kacangan seperti kenari atau almond.Biji-bijian seperti biji labu dan biji bunga matahari.Ikan berlemak, seperti salmon, tuna, dan sarden.

    (avk/tgm)

  • 16 Buah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Diabetes, Enak dan Mudah Didapat

    16 Buah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Diabetes, Enak dan Mudah Didapat

    Jakarta

    Buah dikenal sebagai sumber alami vitamin dan antioksidan. Namun, banyak pengidap diabetes ragu untuk mengonsumsinya karena kandungan gula alami yang dimiliki. Padahal, buah tetap penting dalam pola makan sehari-hari, termasuk bagi mereka yang hidup dengan diabetes.

    Meskipun buah mengandung karbohidrat yang akan diproses tubuh menjadi gula, karbohidrat tersebut tergolong sehat dan dibutuhkan untuk mendukung fungsi otak serta sel darah merah. Kandungan serat yang tinggi dalam buah juga membantu menyeimbangkan kadar gula alami yang terkandung di dalamnya.

    “Serat memperlambat pencernaan,” jelas Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD, ahli diet dari Cleveland Clinic.

    “Itu membantu kita merasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan gula darah.”

    Selain itu, buah juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang berperan dalam menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.

    Buah yang Baik untuk Pengidap Diabetes

    Semua buah pada dasarnya baik dikonsumsi, bahkan bagi pengidap diabetes. Namun, agar lebih aman dan tepat, pemilihan buah sebaiknya mempertimbangkan indeks glikemik (IG), yakni ukuran seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah.

    Indeks glikemik diukur dalam skala 0 hingga 100. Makanan dengan nilai IG rendah, memiliki angka 50 atau kurang, dianggap tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara signifikan.

    Beberapa contoh buah dengan indeks glikemik rendah yang aman untuk dikonsumsi pengidap diabetes antara lain:

    ApelCeriPersikRaspberryAprikotPirAnggurJerukStroberiBlueberryJeruk baliDelimaAraNectarineKiwiAlpukat

    Secara umum, buah terbaik untuk pengidap diabetes atau siapapun adalah buah segar. Buah utuh dalam kondisi segar atau beku sebaiknya menjadi pilihan utama karena kaya akan serat dan berbagai nutrisi penting.

    “Buah dan sayur dengan warna berbeda memiliki vitamin, mineral, dan antioksidan yang berbeda pula,” ujar Patton.

    “Untuk mendapatkan semua manfaatnya, carilah buah dan sayur yang berwarna-warni, mulai dari stroberi merah hingga blackberry ungu tua dan semua warna di antaranya.”

    (suc/suc)

  • 9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Jantung Sehat

    9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Jantung Sehat

    Jakarta

    Air kelapa bukan hanya menjadi pelepas dahaga alami, tapi juga menyimpan segudang manfaat. Minuman ini diyakini mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan jantung.

    Salah satunya adalah potassium atau kalium. Laman American Heart Association menyebut, kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi efek natrium, salah satu unsur dalam garam dapur yang dikaitkan dengan risiko hipertensi.

    Tapi apa saja sebenarnya kandungan dan manfaat air kelapa?

    Kandungan Air Kelapa

    Dikutip dari Nutritionvalue.org, dalam 100 gram air kelapa terkandung nutrisi sebagai berikut:

    Kalori: 19Lemak total: 0 gramNatrium: 12 mgKarbohidrat total: 4,6 gramGula: 4,6 gramProtein: 0 gramKalsium: 8 mgKalium: 196 mikrogramManfaat Air Kelapa untuk Jantung

    Air kelapa diyakini punya manfaat bagi kesehatan jantung, di antaranya membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan HDL, dan melancarkan aliran darah.

    Kandungan kalium yang tinggi dalam air kelapa bisa membantu mengatur tekanan darah. Sebuah riset di New England Journal of Medicine mengungkap, kadar natrium yang tinggi dan kadar kalium yang rendah berhubungan dengan risiko stroke dan serangan jantung.

    Namun demikian, tidak berarti jantung akan makin sehat jika minum air kelapa berlebihan. Terkait kandungan kalium, air kelapa hendaknya dikonsumsi sewajarnya saja.

    “Kadar kalium di dalam tubuh kita tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih, karena dapat menyebabkan gangguan irama jantung dan komplikasi lainnya,” kata dr Yuri Afifah, SpJP, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/7/2025).

    2. Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik atau High-Density Lipoprotein (HDL)

    Dalam sebuah tulisan di Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, para ilmuwan di India menyebut air kelapa dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat. Sebaliknya, high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, meningkat karenanya.

    Kadar LDL yang rendah dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Demikian juga dengan trigliserida dan kolesterol total, makin rendah nilainya maka efeknya makin baik untuk jantung.

    Kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko penyakit jantung. Air kelapa relatif lebih rendah kalori dibandingkan dengan minuman lainnya seperti soda atau jus, hanya 19 kalori dalam 100 gram. Karenanya, air kelapa bisa menjadi minuman yang membantu menurunkan berat badan.

    Pastikan tidak ada gula atau pemanis yang ditambahkan.

    5. Mengatur Kadar Gula Darah

    Memiliki kadar gula darah yang terus menerus di atas kisaran normal bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Dikutip dari laman Heart Foundation, seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang tinggi akibat diabetes bisa merusak pembuluh darah di jantung.

    Penelitian menunjukkan bahwa air kelapa bisa membantu mengatur gula darah dan meringankan gejala diabetes. Air kelapa merupakan sumber mangan yang baik, yang bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Tapi, pastikan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menambahkan air kelapa ke menu harian.

    6. Menghidrasi Tubuh

    Air kelapa yang kaya akan elektrolit yang membantu menjaga hidrasi. Hal ini sangat penting untuk aliran darah yang lancar. Dikutip dari laman Heart Research Institute, jika tubuh mengalami dehidrasi, jumlah darah yang beredar di tubuh berkurang. Jantung akan mencoba mengimbanginya dengan meningkatkan detaknya. Proses ini bisa membebani jantung karena harus bekerja lebih keras dari biasanya.

    7. Meningkatkan Elastisitas Pembuluh Darah

    Diet rendah kalium sejak lama dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular seperti hipertensi hingga stroke. Sebuah riset di jurnal JCI Insight menunjukkan adanya kalsifikasi pembuluh darah pada tikus yang menjalani diet rendah kalium.

    Apakah air kelapa banyak mengandung kalium? Tentu saja.

    8. Mengurangi Stres Oksidatif

    Air kelapa juga mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh. Dikutip dari laman Sahyadri Hospitals, antioksidan bisa membantu mengurangi stres oksidatif yang diketahui bisa menyebabkan masalah kardiovaskular.

    9. Melancarkan Aliran Darah

    Air kelapa dikenal sebagai sumber kalium dan magnesiumnya. Selain mengatur keseumbangan cairan tubuh, kalium bisa membantu mengurangi peradangan, melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, dan memperkuat fungsi jantung. Meski demikian, dikutip dari laman Healthgrades, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan, sebelum air kelapa direkomendasikan sebagai obat atau tindakan pencegahan penyakit kardiovaskular.

    (elk/up)

  • Manfaat Air Minum Hidrogen untuk Kesehatan

    Manfaat Air Minum Hidrogen untuk Kesehatan

    YOGYAKARTA – Kebutuhan manusia terhadap air minum terus menjadi fokus inovasi. Salah satunya lahirlah air putih berbasis hidrogen molekuler. Bahkan popularitas air hidrogen mulai meningkat. Hal itu terjadi karena adanya anggapan manfaat air minum hidrogen berkaitan dengan kesehatan tubuh. Lalu apa saja manfaat air tersebut?

    Manfaat Air Minum Hidrogen

    Air hidrogen adalah air putih biasa ditambah molekul hidrogen (H). Penambahan hidrogen pada air memang dapat menghasilkan manfaat lain yang tidak didapat dari air biasa H2O. Air yang ditambahkan hidrogen pada dasarnya tidak beracun dan tidak berbau. Menariknya, air ini telah dikonsumsi di beberapa negara seperti China dan Jepang.

    Manfaat minuman hidrogen salah satunya berkaitan dengan antioksidan. Berikut ini penjelasan terkait manfaat air tersebut.

    Efekti menghidrasi tubuh

    Salah satu manfaat paling besar pada air hidrogen adalah efektif menghidrasi tubuh dibanding air kemasan biasa. Hal itu terjadi karena adanya hidrogen yang melimpah di air. Unsur kimia tersebut membantu mempercepatn hidrasi tubuh hingga enam kali lipat.

    Menjadi antioksidan

    Kandungan molekul hidrogen yang ditambahkan pada air mampu menjadi antioksidan tubuh. Molekul akan membantu menghilangkan radikal bebas. Meski banyak sumber yang mengonfirmasi manfaat ini, studi lanjutan masih dibutuhkan.

    Meningkatkan performa atletik

    Menurut penelitian, air hidrogen mampu menambah performa atletik para atlet ketika olahraga. Air ini mampu mengurangi gejala kelelahan yang mungkin dialami para atlet serta melambatkan laktat yang terakumulasi di darah.

    Membantu mengontrol tekanan darah

    Minum air hidrogen secara teratur dalam porsi yang tepat akan membantu mengontrol tekanan darah. Dengan begitu peminum akan terhindar dari risiko hipertensi.

    Mengontrol gula darah

    Air hidrogen juga mampu meningkatkan metabolisme lipid dan glukosa. Peningkatan tersebut ternyata membantu menurunkan gula darah terutama pada pasien diabetes tipe-2. Tak hanya itu saja, minuman tersebut juga meningkatkan sensitivitas insulin.

    Melindungi sel kulit dari kerusakan

    Mengonsumsi air hidrogen secara teratur membantu memperkecil kerusakan sel kulit. Selain itu air hidrogen juga membantu menambah produksi kolagen tipe 1 di dermis kulit. Manfaat ini juga dikaitkan dengan potensi untuk memperlambat gejala penuaan pada kulit seperti keriput.

    Mempercepat penyembuhan luka

    Penyembuhan luka dapat dipercepat dengan bantuan air hidrogen. Air tersebut akan membantu mempercepat pemulihan luka dari dalam. Selain itu juga membantu menghindari cedera di sel mukosa lambung serta memperkecil risiko peradangan.

    Memaksimalkan penyerapan tubuh

    Tubuh akan berupaya menyerap zat penting yang diperlukan. Penyerapan tersebut dapat dimaksimalkan dengan mengonsumsi air hidrogen. Minuman tersebut juga meningkatkan efisiensi tubuh dalam menyerap nutrisi makanan.

    Itulah informasi terkait manfaat air minum hidrogen. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Rutin Jalan Kaki Terbukti Cegah Banyak Penyakit Plus Bikin Panjang Umur

    Rutin Jalan Kaki Terbukti Cegah Banyak Penyakit Plus Bikin Panjang Umur

    Jakarta

    Berjalan kaki setiap pagi dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan. Dikutip dari WebMD, studi menunjukkan bahwa satu jam jalan cepat dapat meningkatkan harapan hidup hingga dua jam.

    Seseorang yang panjang umur tentunya terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Dengan berjalan kaki pagi secara teratur, dapat membantu:

    Merasa lebih baik.Menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker.Menjernihkan pikiran.Menurunkan tekanan darah.Meningkatkan energi.Meningkatkan daya ingat dan menurunkan risiko demensia.Meningkatkan kesehatan mental dan emosional.Mencegah penambahan berat badan.

    Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, luangkan setidaknya 150 menit seminggu untuk rutinitas jalan kaki di pagi hari.

    Studi lain yang dipublikasikan pada 14 November 2025 di British Journal of Sports Medicine juga mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas fisik seperti jalan kaki setiap hari dapat memperpanjang umur seseorang. Aktivitas fisik yang rutin dilakukan dapat memperpanjang usia hidup hingga 11 tahun.

    Para ahli lebih lanjut berspekulasi bahwa perubahan infrastruktur, seperti lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki di ruang terbuka yang asri, dapat membuat panjang umur pada populasi umum.

    Bagaimana Jalan Kaki Bisa Memperpanjang Umur?

    Seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam kesehatan preventif dan gaya hidup, John Lowe, MD, yang terlibat dalam penelitian menjelaskan bahwa berjalan kaki secara teratur memiliki beberapa manfaat yang berkontribusi pada umur yang lebih panjang.

    Berjalan kaki dapat membantu menurunkan detak jantung saat istirahat, mengelola kolesterol, dan mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

    “Berjalan kaki dapat bermanfaat untuk metabolisme glukosa. Karena diketahui dapat meningkatkan kerja insulin, yang akan memungkinkan pengelolaan gula darah yang lebih baik dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Berjalan kaki setelah makan sangat efektif untuk mengontrol glukosa darah,” terang Lowe.

    Menurut Lowe, teratur berjalan kaki juga dapat melindungi tubuh dari peradangan sistemik. Peradangan sistemik telah dikaitkan dengan beberapa penyakit kronis dalam studi epidemiologi.

    “Mempertahankan rutinitas berjalan kaki membantu menurunkan penanda inflamasi, termasuk protein C-reaktif (CRP), yang membantu meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan sel,” pungkasnya.

    (sao/kna)