Produk: gula darah

  • 10 Tebak Gambar untuk Melatih Fokus, Sedikit Sekali yang Bisa Jawab Benar Semua

    10 Tebak Gambar untuk Melatih Fokus, Sedikit Sekali yang Bisa Jawab Benar Semua

    Jakarta

    Melatih kemampuan fokus bisa dilakukan dengan cara yang seru, misalnya lewat tebak gambar. Tantangan ini mengajak kamu mengamati detail dan menemukan jawaban tersembunyi.

    Ada 10 soal tebak gambar untuk menantang ketelitianmu. Jangan sampai melewatkan detail kecilnya. Yuk, jawab semua soal dan lihat berapa banyak yang bisa kamu pecahkan.

    10 Soal Tebak Gambar untuk Melatih Fokus

    Perhatikan beberapa gambar berikut ini. Lihat petunjuknya dengan benar.

    1. Terdapat 3 objek gambar dengan beberapa kata dan huruf yang dicoret. Jawabannya berhubungan dengan transportasi. Jangan sampai salah!

    Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    2. Kelihatannya mudah nih, tapi coba pikir dua kali untuk memastikan jawaban kamu benar. Bisa menjawabnya?

    Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    3. Ada orang sedang menari, salah satu alat tulis, dan orang yang sedang makan. Kira-kira apa ya jawabannya? Perhatikan huruf yang dicoret.

    Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    4. Perhatikan empat objek gambar ini. Jawabannya berkaitan dengan makanan yang sering disajikan saat lebaran. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    5. Hanya ada dua objek gambar. Petunjuknya yaitu, olahraga yang diminati banyak orang, terutama laki-laki.

    asah otak Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    6. Petunjuknya adalah salah satu masalah umum bagi banyak orang saat musim kemarau. Jawabannya terdiri dari tiga kataGampang Tapi Banyak yang Terkecoh! Buktikan Kecemerlangan Otak di Sini Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    7. Ada pemanis yang sering digunakan saat memasak, alat untuk mengeruk tanah, dan hewan. Jawabannya berkaitan dengan kondisi yang bikin ruwet.

    Gampang Tapi Banyak yang Terkecoh! Buktikan Kecemerlangan Otak di Sini Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    8. Jawaban berikut ini juga bisa bikin ruwet, terutama di tanggal tua. Apa kamu bisa menjawabnya?

    Gampang Tapi Banyak yang Terkecoh! Buktikan Kecemerlangan Otak di Sini Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    9. Objek berikut terdiri dari kata dan dua gambar yang berkaitan dengan air. Petunjuknya adalah makanan dengan rasa gurih dan manis yang banyak disukai banyak orang.

    Tes asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

    10. Jawaban dari teka-teki ini adalah salah satu penyakit tidak menular tapi jadi ancaman di Indonesia. Bisa menjawabnya tidak?

    Asah otak detikHealth Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    Jawaban Tebak Gambar untuk Melatih Fokus

    Coba lihat, berapa jawaban yang berhasil dijawab dengan benar.

    1. Helikopter
    2. Es oyen
    3. Sari kurma
    4. Ketupat lontong
    5. Sepak bola
    6. Panas terik matahari
    7. Laptop rusak
    8. Rekening kosong
    9. Ayam bakar
    10. Gula darah tinggi

    Halaman 2 dari 5

    (elk/up)

  • Menko Pratikno Temukan Masalah Gula Darah pada CKG Anak SMP di Bojonegoro

    Menko Pratikno Temukan Masalah Gula Darah pada CKG Anak SMP di Bojonegoro

    Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah dimulai hari ini, Senin (4/8). Menko PMK Pratikno turut memantau proses pemeriksaan di salah satu sekolah di Bojonegoro, yakni di SMP Negeri 1 Padangan Bojonegoro.

    Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah masalah kesehatan pada siswa. Di antaranya masalah gigi, mata, dan kasus gula darah melampaui batas.

    Tonton video menarik lainnya di sini yaaa

  • Serba-serbi Cek Kesehatan Gratis di SMKN 26 Jakarta, Dihadiri Menpora dan Disambut Baik Siswa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Serba-serbi Cek Kesehatan Gratis di SMKN 26 Jakarta, Dihadiri Menpora dan Disambut Baik Siswa Megapolitan 5 Agustus 2025

    Serba-serbi Cek Kesehatan Gratis di SMKN 26 Jakarta, Dihadiri Menpora dan Disambut Baik Siswa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meninjau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar di SMK Negeri 26 Jakarta, Senin (4/8/2025).
    Politikus Partai Golkar itu datang didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kunta Wibawa, serta Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Kusmanto.
    Setibanya di lokasi, Dito langsung memantau pelaksanaan tes kebugaran, salah satu rangkaian kegiatan dalam program CKG di sekolah.
    Dalam tes tersebut, para siswa diminta berlari sejauh 1,6 kilometer untuk mengukur tingkat kebugaran mereka. Rute lari dalam tes kebugaran ini dilakukan dengan mengelilingi lapangan sekolah.
    Setelah itu, para siswa menjalani pemeriksaan fisik yang meliputi tekanan darah, kesehatan mata, tinggi dan berat badan, kesehatan gigi, telinga, serta kadar gula darah.
    Usai meninjau tes kebugaran, Menpora melanjutkan kunjungannya ke aula sekolah untuk menyaksikan langsung proses pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta.
    Dito menegaskan pentingnya pelaksanaan CKG di sekolah sebagai sarana untuk penjaringan bibit atlet muda.
    “Deteksi dininya dari fisik dan sampai kejiwaan. Kita juga bisa mengetahui antropometri nantinya
    landscape
    anak muda Indonesia,” ucap Dito, Senin.
    Menurut dia, pemeriksaan kesehatan sejak dini diharapkan dapat memudahkan pencarian calon atlet potensial.
    “Ini sesuai dengan yang kita harapkan dan ini sangat berguna untuk
    scouting
    juga. Jadi kita memiliki data potensi-potensi anak muda yang mungkin memiliki kemampuan fisik untuk menjadi atlet,” ungkap Dito.
    Meski begitu, Dito menegaskan tujuan utama CKG adalah mendeteksi penyakit sejak dini agar dapat segera ditangani.
    Kepala Puskesmas Kecamatan Pulogadung Titta Gusni Salim mengatakan, siswa-siswi SMK Negeri 26 Jakarta menjalani 14 jenis pemeriksaan dalam program CKG.
    “Jadi diawal tadi pasti ada tes, jadi ada 14 pemeriksaan kesehatan yang akan dilakukan. Semua peserta didik itu dari SD, SMP, SMA itu akan dilakukan skrining kesehatan,” ungkap Titta.
    Pemeriksaan diawali dengan tes kebugaran, yakni lari mengelilingi lapangan sekolah sejauh 1,6 kilometer menggunakan metode
    Rockport
    .
    Setelah tes kebugaran, para siswa menjalani sejumlah pemeriksaan lanjutan di aula sekolah. Pemeriksaan tersebut meliputi kondisi fisik dan mental.
    “Kemudian juga ada pemeriksaan berat badan, tinggi badan untuk melihat status gizi, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan tuberkulosis,” jelas Titta.
    Selain itu, terdapat pemeriksaan mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi, serta pemeriksaan fungsi hati (liver) dan
    thalassemia
    .
    Guru Pendidikan Jasmani SMK Negeri 26 Jakarta, Nursiswanto, 
    menilai CKG sangat penting bagi siswa SMK yang dipersiapkan untuk masuk dunia industri setelah 
    lulus.
    “Karena mereka disiapkan untuk masuk industri. Jadi, untuk menuju ke sana saja banyak tes kebugaran yang harus dilalui. Makanya bagi anak SMK, kebugaran itu vital,” ujar Nursiswanto.
    Ia mengatakan, pendidikan jasmani di sekolah memang bertujuan menjaga kebugaran siswa. A
    danya CKG dinilai semakin melengkapi upaya tersebut.
    “Apalagi ini dibarengi dengan cek kesehatan secara menyeluruh, jadi lebih mantap, lebih keren, dan benar-benar melengkapi, inilah SMK,” katanya.
    Menurut Nursiswanto, siswa di SMKN 26 Jakarta sudah terbiasa menjalani tes kebugaran berupa lari dengan jarak tertentu.
    Oleh karena itu, para siswa tidak kaget ketika Dinas Kesehatan meminta mereka lari sejauh 1,6 kilometer.
    “Tadinya kita tesnya bentuknya bukan tes 1,6 kilometer, bukan, tapi
    bleep test
    , itu yang lebih untuk mengukur kemampuan CO2max, (mengukur kapasitas maksimal oksigen) kita ingin tahu,” jelasnya.
    Sejumlah siswa SMK Negeri 26 Jakarta menyambut baik pelaksanaan program CKG yang diadakan di sekolahnya.
    Faisal (16), siswa kelas X jurusan Teknik Bodi Otomotif, mengaku baru pertama kali mengikuti pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh di sekolah.
    Ia menilai program CKG sangat bermanfaat, terutama bagi siswa SMK yang bersiap memasuki dunia kerja.
    “Bagus banget ini. Jadi kami enggak harus ribet-ribet ke puskesmas, bisa di sini langsung gratis, terus ini kan juga penting untuk besok magang atau kerja,” ungkap Faisal.
    Ia berharap ke depannya fasilitas pemeriksaan di sekolah bisa semakin lengkap, termasuk untuk mendeteksi kondisi organ dalam.
    “Semoga ke depannya bisa dikembangkan lagi tesnya. Ada alat-alatnya makin canggih gitu buat ngetes tubuh dalam,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Metode Jalan Kaki 6-6-6, Manfaatnya Nggak Kaleng-kaleng Buat Pangkas BB

    Viral Metode Jalan Kaki 6-6-6, Manfaatnya Nggak Kaleng-kaleng Buat Pangkas BB

    Jakarta

    Metode jalan kaki 6-6-6 adalah rutinitas kebugaran harian yang mudah dilakukan dan punya manfaat untuk tubuh. Metode ini melibatkan jalan cepat selama 60 menit setiap hari pada pukul 6 pagi atau 6 sore, disertai pemanasan 6 menit dan pendinginan 6 menit.

    Rutinitas ini juga diyakini efektif menurunkan berat badan sekaligus meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dikutip dari New York Post, aktivitas ini bisa dilakukan di mana saja tanpa aturan lokasi tertentu.

    Waktu mulai pukul 6 pagi atau 6 sore dirancang untuk menyesuaikan orang-orang yang bangun pagi dan yang suka begadang. Hal ini memberikan keleluasaan dan mencegah kecenderungan menunda-nunda.

    Manfaat Jalan Kaki 6-6-6

    Metode ini bermanfaat bagi sistem pencernaan hingga mampu meningkatkan suasana hati. Jalan kaki secara rutin bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan secara keseluruhan.

    Selain membantu mengatur berat badan, aktivitas ini juga dapat meningkatkan kepadatan tulang, memperbaiki resistensi insulin, menurunkan tekanan darah, melancarkan sirkulasi, dan memperkuat jantung. Yang membedakan metode 6-6-6 dari jalan kaki biasa adalah struktur rutinitasnya yang lebih terencana.

    Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga merekomendasikan latihan kekuatan. Para ahli menyarankan agar pelaku metode 6-6-6 menambahkan dua hingga tiga sesi latihan beban, baik dengan angkat beban maupun menggunakan beban tubuh sendiri.

    Bagi yang ingin menambah tantangan dan efisiensi waktu, berjalan dengan rompi pemberat bisa menjadi pilihan. Cara ini membantu membakar lebih banyak kalori selama sesi jalan kaki santai.

    Lebih Baik Berjalan Kaki Pagi atau Sore?

    Berjalan kaki di pagi atau sore hari tentu memberikan manfaat yang sama. Terlebih berjalan kaki setelah makan.

    “Berjalan setelah makan membantu mengatur gula darah, melancarkan pencernaan, dan mendukung kesehatan jantung jangka panjang,” ujar Lindsey Bomgren, CPT dan pendiri Nourish, Move, Love, kepada Women’s Health.

    Berjalan kaki di kedua waktu tersebut juga membantu meningkatkan kualitas tidur seseorang.

    “Berjalan pada waktu yang ditentukan, terutama di pagi hari atau sore hari, membantu mengatur ritme sirkadian Anda,” ujar Matt Dustin, spesialis latihan korektif NASM, kepada The Everygirl.

    “Jalan pagi memaparkan Anda pada cahaya alami, yang dapat mendukung tidur yang lebih nyenyak di malam hari, sementara jalan sore membantu mengurangi stres dari hari itu.”

    Keunggulan pola 6-6-6 adalah pola ini dirancang agar sesuai dengan gaya hidup apapun. Bagi mereka yang bangun pagi, melakukannya pada pukul 6 pagi adalah waktu yang tepat.

    Namun, bagi mereka yang ingin bersantai setelah hari kerja yang sibuk, pukul 6 sore juga waktu yang tepat.

    “Metode ini bertujuan untuk mendorong pembentukan kebiasaan dan menetapkan waktu tertentu dalam sehari (misalnya pukul 6 pagi atau 6 sore) yang menandakan waktunya untuk bergerak,” beber Bomgren.

    “Namun pada akhirnya, saya rasa waktu berolahraga bukanlah yang terpenting. Yang terpenting adalah konsistensi dalam menjalaninya,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/suc)

  • Buah Ini Kehilangan Banyak Nutrisinya jika Dimakan Terlalu Matang

    Buah Ini Kehilangan Banyak Nutrisinya jika Dimakan Terlalu Matang

    Jakarta, Beritasatu.com – Banyak orang mengira rasa manis pisang yang sangat matang menandakan kandungan nutrisinya lebih kaya. Namun, hasil penelitian menunjukkan hal sebaliknya, ketika pisang melewati tingkat kematangan ideal, kandungan nutrisi esensialnya justru berkurang.

    Beberapa studi yang diterbitkan di jurnal Nutrients dan basis data ilmiah PubMed Central mengungkapkan, proses kimia saat pematangan memengaruhi vitamin C, serat prebiotik, dan pati resisten dalam pisang. Saat buah ini menjadi lebih lunak dan muncul bintik-bintik hitam, rasanya memang lebih manis, tetapi kandungan nutrisinya menurun.

    Penelitian yang dikutip oleh ahli gizi Amparo Gamero dari La Vanguardia menyebut, salah satu perubahan terbesar pada pisang terlalu matang adalah konversi pati resisten menjadi gula sederhana. Pati resisten berperan penting untuk kesehatan pencernaan dan metabolisme. Ketika berkurang, efek kenyang lebih cepat hilang dan kadar gula darah cenderung naik.

    Selain itu, kandungan vitamin C dalam pisang yang terlalu matang juga menurun. Vitamin C, yang penting untuk daya tahan tubuh, mudah rusak karena oksidasi saat buah melewati masa kematangan optimal.

    Studi yang dipublikasikan di Scielo menambahkan, proses pematangan berlebihan menurunkan kadar serat larut dan pati resisten, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan fungsi usus.

    Saat gula sederhana meningkat, indeks glikemik pisang pun naik, sehingga dapat memicu lonjakan gula darah. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi penderita diabetes atau resistensi insulin.

    Untuk memaksimalkan manfaat pisang, termasuk serat, vitamin C, dan pati resisten, sebaiknya konsumsi saat teksturnya masih padat dengan warna kuning merata tanpa bintik cokelat. Mengonsumsi buah pada tingkat kematangan optimal tidak hanya memberikan rasa terbaik, tetapi juga menjaga kualitas gizi yang terkandung di dalamnya.

  • 5 Cara Mengatasi Lemah Syahwat secara Alami dan Efektif

    5 Cara Mengatasi Lemah Syahwat secara Alami dan Efektif

    Jakarta

    Lemah syahwat, juga dikenal sebagai impotensi atau disfungsi ereksi (erectile dysfunction/ED), adalah kondisi ketika penis tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual.

    Kondisi ini lebih sering dialami oleh pria seiring bertambahnya usia, terutama mereka yang berusia di atas 60 tahun. Namun, bukan berarti pria yang masih berada di usia produktif terbebas dari risiko lemah syahwat.

    Apa Itu Lemah Syahwat?

    Dikutip dari Harvard Health Publishing, lemah syahwat terjadi ketika penis tidak cukup keras atau ereksi tidak bertahan lama selama hubungan intim. Setidaknya 25 persen dari waktu, penis tidak bisa mempertahankan kekerasannya. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari stres, efek samping obat, depresi, hingga gangguan sirkulasi darah.

    Menurut Harvard Health Publishing, sekitar 75 persen kasus lemah syahwat berhubungan dengan kondisi medis serius, seperti:
    Penyakit jantung dan pembuluh darah

    DiabetesGangguan sarafPengobatan atau operasi prostat

    Bahkan, dalam 30 persen kasus, lemah syahwat atau disfungsi ereksi menjadi tanda awal dari penyakit kardiovaskular.

    Cara Mengatasi Lemah Syahwat Secara Alami

    Beberapa langkah gaya hidup sehat berikut ini terbukti secara ilmiah bisa membantu mengatasi disfungsi ereksi atau lemah syahwat.

    1. Rutin Berjalan Kaki

    Studi dari Harvard menunjukkan bahwa berjalan kaki selama 30 menit setiap hari dapat menurunkan risiko disfungsi ereksi hingga 41 persen. Aktivitas fisik sedang, terutama pada pria paruh baya yang mengalami obesitas, terbukti membantu mengembalikan fungsi seksual.

    2. Konsumsi Makanan Sehat

    Menurut Massachusetts Male Aging Study, pola makan yang kaya akan buah, sayur, biji-bijian utuh, dan ikan terbukti mengurangi risiko disfungsi ereksi. Hindari daging merah, makanan olahan, serta karbohidrat olahan seperti roti putih atau makanan tinggi gula.

    3. Jaga Kesehatan Pembuluh Darah

    Tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan trigliserida tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah yang menuju penis. Periksakan kondisi kesehatan secara rutin untuk menjaga kesehatan jantung, otak, dan fungsi seksual.

    4. Turunkan Berat Badan

    Lingkar pinggang yang besar meningkatkan risiko disfungsi. Pria dengan lingkar pinggang 107 cm (42 inci) memiliki risiko 50 persen lebih besar mengalami lemah syahwat dibandingkan pria dengan lingkar pinggang 81 cm (32 inci). Menurunkan berat badan dapat memperbaiki keseimbangan hormon dan meningkatkan aliran darah ke penis.

    Terlebih obesitas meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah dan diabetes, dua penyebab utama disfungsi ereksi. Kelebihan lemak juga mengganggu beberapa hormon yang mungkin juga menjadi bagian dari masalah ini.

    5. Senam Kegel

    Senam Kegel membantu memperkuat otot dasar panggul, yang berfungsi menjaga aliran darah ke penis saat ereksi. Dalam penelitian di Inggris, latihan Kegel dua kali sehari selama tiga bulan, ditambah perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok dan mengurangi alkohol, terbukti lebih efektif dibandingkan hanya mengubah gaya hidup saja.

    (suc/suc)

  • Pemerintah Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan Gratis di Sekolah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Agustus 2025

    Pemerintah Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Megapolitan 4 Agustus 2025

    Pemerintah Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan Gratis di Sekolah
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Sebanyak 53 juta siswa ditargetkan sebagai penerima manfaat program
    Cek Kesehatan Gratis
    (CKG) yang digelar di sekolah-sekolah.
    Kepala Komunikasi Kepresidenan RI,
    Hasan Nasbi
    menjelaskan, program ini menyasar para pelajar dari jenjang SD, SMP, hingga SMA dan sederajat. Tujuannya sebaga deteksi dini terkait masalah kesehatan.
    “Pemerintah jemput bola, datang ke sekolah-sekolah untuk memeriksa kesehatan anak-anak sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA, dan yang sederajat,” ujar Hasan Nasbi di SMAN 6 Tangsel, Pamulang, Tangsel, Senin (4/8/2025).
    Hasan menjelaskan, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan mencakup sejumlah aspek, antara lain uji kebugaran hingga pemeriksaan darah dan gigi.
    Awalnya, para siswa diminta untuk cek kebugaran dengan lari sejauh 1,6 kilometer. Kemudian, dilanjutkan dengan
    screening
    seperti absensi, cek berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tensi.
    Kemudian, siswa yang sudah melewati
    screening
    , diarahkan ke ruangan kedua, yaitu pemeriksaan darah.
    Di ruangan ini, para siswa dicek terkait gula darah, kadar hemoglobin, gizi, mata, gigi, dan telinga. Terakhir, para siswa diminta input data.
    Adapun pengecekan kesehatan di SMAN 6 Tangsel melibatkan dokter dari Puskesmas Pamulang.
    “Kita ingin membentuk kebiasaan baru dan anak-anak tahu menjaga kebuagaran sehingga nanti kita datang ke fasilitas kesehatan itu tidak lagi ketika sakit tapi ketika sehat,” kata dia.
    Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kementerian Kesehatan, Asnawi menambahkan, program ini juga bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat soal pelayanan kesehatan.
    “Kita ingin masyarakat tahu sejak awal apakah memiliki faktor risiko terhadap penyakit. Kalau ditemukan sedini mungkin, bisa segera diintervensi dan tidak berkembang menjadi lebih parah,” ujar Asnawi.
    Jika ditemukan indikasi gangguan kesehatan, siswa akan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit, tergantung pada tingkat kebutuhan penanganan.
    Adapun pemeriksaan di puskesmas bersifat gratis, sementara rujukan ke rumah sakit akan difasilitasi menggunakan BPJS.
    Sebagai informasi, program CKG di sekolah akan berlangsung hingga akhir Desember 2025, dengan pelaksanaan dilakukan secara bergilir oleh petugas kesehatan dari dinas kesehatan masing-masing daerah.
    “Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar,” jelas Hasan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cek Kesehatan Gratis di SMAN 6 Tangsel, Ada Siswa yang Tensi Darahnya Tinggi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Agustus 2025

    Cek Kesehatan Gratis di SMAN 6 Tangsel, Ada Siswa yang Tensi Darahnya Tinggi Megapolitan 4 Agustus 2025

    Cek Kesehatan Gratis di SMAN 6 Tangsel, Ada Siswa yang Tensi Darahnya Tinggi
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Sejumlah siswa di SMAN 6 Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi hingga masalah telinga. Hal ini diketahui setelah dilakukannya
    cek kesehatan gratis
    (CKG) terhadap para siswa di sekolah itu.
    Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi, mengatakan, temuan tersebut didapati saat dirinya meninjau langsung ke lokasi.
    Saat meninjau, ditemukan salah satu siswa yang tekanan darah tinggi hingga lebih dari 140 mmHg.
    “Tadi ada dua anak yang saya lihat langsung tekanan darahnya tinggi, ada yang di atas 140 malah, dan ini kan jadi temuan-temuan awal yang bisa kemudian ditindaklanjuti supaya tidak semakin buruk di kedepan hari,” ujar Hasan Nasbi di SMAN 6 Tangsel, Pamulang, Tangsel, Senin.
    Selain tekanan darah, Hasan juga menemukan beberapa siswa mengalami gangguan pada telinga. Salah satunya diduga akibat cara membersihkan telinga yang kurang tepat.
    Selain itu, dia juga menyoroti banyaknya siswa yang mengalami masalah pada gigi.
    Hal ini juga menjadi temuan mereka yang nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak Dinas Kesehatan atau puskesmas untuk bisa memberikan edukasi kepada anak-anak.
    “Jadi perlu edukasi-edukasi seperti ini yang nanti dilakukan oleh Dinas Kesehatan, oleh Puskesmas, termasuk juga oleh pihak sekolah,” kata dia.
    “Edukasi tahu bagaimana cara nyikat gigi yang benar, tahu bagaimana cara membersihkan kuping yang benar, tahu menjaga pola makan,” sambung dia.
    Adapun lelaksanaan cek kesehatan gratis ini merupakan program pemerintah yang dilakukan dengan cara jemput bola dan menyasar anak-anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA atau sederajat.
    Adapun pemerintah menargetkan 53 juta siswa menjadi penerima manfaat program tersebut.
    “Kalau sebelumnya masyarakat datang ke puskesmas, hari ini pemerintah datang langsung ke sekolah-sekolah. Ini bagian dari kick-off nasional yang kami mulai dari 12 titik,” ucap Hasan.
    Diketahui, pemeriksaan CKG ini mencakup sejumlah tahapan, mulai dari uji kebugaran hingga pemeriksaan darah dan gigi.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, Hasan Nasbi, memantau langsung setiap tahapan CKG di sekolah tersebut.
    Awalnya, para siswa diminta untuk cek kebugaran dengan lari sejauh 1,6 kilometer. Kemudian, dilanjutkan dengan screening seperti absensi, cek berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tensi.
    Kemudian, siswa yang sudah melewati screening, diarahkan ke ruangan kedua, yaitu pemeriksaan darah.
    Di ruangan ini, para siswa dicek terkait gula darah, kadar hemoglobin, gizi, mata, gigi, dan telinga. Terakhir, para siswa diminta input data.
    Adapun pengecekan kesehatan di SMAN 6 Tangsel melibatkan dokter dari Puskesmas Pamulang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapan Aturan Beras Reguler Berlaku? Begini Penjelasan Bos Badan Pangan

    Kapan Aturan Beras Reguler Berlaku? Begini Penjelasan Bos Badan Pangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah telah mengumumkan rencana perubahan klasifikasi beras di Indonesia. Rapat-rapat pembahasan telah dilakukan. Ke depan, tak ada lagi klasifikasi beras premium dan medium di Indonesia, seperti yang berlaku saat ini. 

    Lalu, kapan klasifikasi beras medium dan premium itu diterapkan? Bagaimana dengan harganya?

    Menjawab hal itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, penerapan kebijakan perberasan nasional yang ingin dipertajam oleh pemerintah melalui perubahan standar mutu, jenis, dan harga batas atas, akan dilakukan setelah adanya periode transisi dan zonasi harga menyesuaikan kondisi geografis Indonesia yang luas. 

    “Ini menjadi penting agar kebijakan gres tersebut nantinya dapat lebih diterima dengan baik, mulai dari pelaku usaha sampai konsumen. Saya tentunya bersama seluruh stakeholder, termasuk kementerian dan lembaga dan juga teman-teman dari pelaku perberasan, juga sering intens berdiskusi supaya apapun yang jadi keputusan terbaik, ini bisa dijalankan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (4/8/2025).

    “Kami sudah berikan beberapa alternatif kepada Bapak Menko Pangan untuk bisa dipertimbangkan. Mudah-mudahan ini sangat dibutuhkan, karena ini harus cepat, disegerakan juga supaya bisa menenangkan kondisi pasar hari ini,” sambung Arief.

    Selanjutnya, jelas dia, jika sudah diputuskan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian, sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.

    “Kendati begitu, implementasi secara cepat juga diperlukan untuk meredam fluktuasi pasar beras,” imbuh dia.

    “Memang tidak bisa terhadap perubahan suatu kebijakan, kemudian langsung di eksekusi tanpa ada periode transisi. Tapi ini juga harus disegerakan. Jadi kurang lebih, nanti itu akan in between premium dan medium (standar mutu beras),” terangnya.

    Di sisi lain, dia menambahkan,  ke depan antara harga di daerah sentra produksi dengan harga di Indonesia Tengah dan Indonesia Timur, akan tetap ada pembedaan harga.

    “Itu juga nanti kita harus atur, karena tidak mungkin di wilayah seperti Indonesia yang luas ini dengan satu harga tanpa memberlakukan zona,” ujarnya.

    Beras Premium-Medium Hilang, Apa Gantinya?

    Arief menjelaskan, nantinya beras yang akan diatur pemerintah adalah beras reguler yang sering dikonsumsi masyarakat.

    Sementara beras khusus dikembalikan ke mekanisme pasar dan standar mutunya ditentukan melalui suatu proses sertifikasi.

    “Untuk beras yang reguler, itu beras yang seperti kita makan biasanya, baik beras panjang maupun bulat. Itu harganya tetap akan pemerintah batasi. Syarat mutunya juga disiapkan dengan berbagai kriteria, tapi yang mutlak adalah derajat sosoh 95 persen dan kadar air 14 persen. Butir pecah berapanya, itu nanti disampaikan,” ungkap Arief.

    “Yang kedua untuk beras khusus, itu memang tidak diatur untuk berapa harganya. Tapi harus memiliki sertifikasi, tidak sembarangan juga,” lanjutnya.

    Selama ini, sebutnya, pemerintah memantau beberapa jenis beras khusus yang diperdagangkan, antara lain beras ketan, beras hitam, dan beras merah. Ada pula beras dengan indeks glikemik yang rendah. Glikemik sendiri adalah zat karbohidrat dalam gula darah.

    Juga, ada beras khusus dengan indeks geografis dari daerah tertentu. Selanjutnya ada beras untuk kesehatan dan beras biofortifikasi dengan penambahan unsur gizi tertentu serta beras organik.

    “Kebijakan beras ini harus holistik, mulai dari petani, kemudian bagaimana di penggiling padi, pengusaha sampai nanti di ritel dan end customer atau masyarakat. Kalau di hulu kan Bapak Presiden Prabowo itu minta gabah petani dibeli minimal Rp 6.500 per kilo. Oleh karena itu, di hilir kita sesuaikan,” tegas Arief.

    Rencananya, perubahan klasifikasi beras ini dilakukan dengan merevisi Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2023 yang telah menetapkan 4 kelas mutu beras. Yaitu, beras premium, medium, submedium, dan pecah.

    Selain itu, revisi terhadap Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2024 yang menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium dan premium untuk berbagai wilayah Indonesia. 

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menkomdigi-Gubernur Banten Luncurkan Cek Kesehatan Gratis di Sekolah

    Menkomdigi-Gubernur Banten Luncurkan Cek Kesehatan Gratis di Sekolah

    Tangerang

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid didampingi Gubernur Banten Andra Soni meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis Sekolah (CKGS). Meutya menyinggung persoalan kesehatan mata yang dialami siswa-siswi sekolah karena terlalu sering melihat gadget.

    Meutya bersama Andra meninjau pelaksanaan program CKGS di SMPK Penabur, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin (4/6/2025). Mereka turut didampingi Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah, serta pejabat dari Kementerian Kesehatan.

    Di sekolah tersebut, para siswa diperiksa kesehatannya oleh tenaga medis. Pemeriksaan meliputi tekanan darah, gula darah, tinggi badan, hingga kesehatan mata.

    Meutya menyebut CKGS merupakan program nasional dan menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto. Ia menyatakan seluruh siswa di Indonesia akan menjalani pemeriksaan kesehatan.

    “Target 53 juta siswa dari Sabang sampai Merauke, tanpa ada siswa yang tertinggal,” kata Andra.

    “Pemeriksaan mata ini penting, karena anak-anak sekarang banyak terpapar gawai. Salah satu gangguan yang sering ditemukan adalah pada mata,” ujarnya.

    Sementara itu, Gubernur Andra menyampaikan bahwa Banten siap memaksimalkan pelaksanaan CKGS. Menurutnya, pemeriksaan kesehatan di sekolah penting untuk membangun kesadaran sejak dini.

    (aik/lir)