Produk: gula darah

  • 10 Tantangan Tebak Gambar untuk Menguji Kecermatan dan Konsentrasi

    10 Tantangan Tebak Gambar untuk Menguji Kecermatan dan Konsentrasi

    Jakarta

    Tebak gambar bisa menjadi permainan seru yang menguji kejelian mata sekaligus ketajaman otak dalam mengenali objek dan pesan tersembunyi. Sekilas, gambar yang ditampilkan mungkin terlihat sederhana, tapi jika diperhatikan detail, ada petunjuk tertentu yang harus dipecahkan.

    Sehingga permainan ini dapat menghibur dan melatih konsentrasi dan kemampuan observasi. Tebak gambar ini bisa dimainkan sendiri atau bersama teman untuk menambah keseruan.

    Tebak Gambar untuk Menguji Kecermatan dan Konsentrasi

    Siap menjawab tantangan tebak gambar? Coba buktikan kecermatanmu.

    1. Ada hewan berleher panjang dan sebuah batu. Petunjuknya, hal ini biasanya ada di wajah seseorang.

    Tebak Gambar Seru Akhir Pekan, Lepas Tekanan Bikin Plong Pikiran Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    2. Kondisi ini seringkali bisa membahayakan nyawa. Perhatikan dengan baik

    Tebak Gambar Seru Akhir Pekan, Lepas Tekanan Bikin Plong Pikiran Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Jawabannya berhubungan dengan makanan. Jangan lewatkan huruf yang dicoret ya.

    Asah otak penangkal stres senin siang Foto: infografis detikHealth

    4. Petunjuknya adalah nama buah-buahan. Biasanya ada di rujak. Bisa langsung menjawab?

    Asah otak penangkal stres senin siang Foto: infografis detikHealth

    5. Jawabannya berkaitan dengan momen kumpul bersama teman. Jangan sampai terkecoh ya.

    Buat kamu yang punya imajinasi tinggi, coba jawab tebak gambar ini dengan cepat. Foto: detikhealth/Tasya Kania Azzahra

    6. Seperti di gambar, petunjuk jawabannya yaitu berhubungan dengan makanan. Rasanya manis gurih.

    Buat kamu yang punya imajinasi tinggi, coba jawab tebak gambar ini dengan cepat. Foto: detikhealth/Tasya Kania Azzahra

    7. Ada hewan yang suka membawa rumahnya dengan salah satu huruf yang diganti. Perhatikan tanda berikutnya.

    Buat kamu yang punya imajinasi tinggi, coba jawab tebak gambar ini dengan cepat. Foto: detikhealth/Tasya Kania Azzahra

    8. Biasanya, hal ini yang harus dilakukan saat bertemu dengan kerabat yang suka mengkritik atau komentar pedas.

    asah otak Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    9. Bisa muncul karena terlalu banyak makan kue atau kudapan manis. Coba tebak kurang dari 5 detik!

    asah otak Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    10. Kondisi ini terkadang dialami oleh sebagian orang yang tidak biasa naik kendaraan.

    Tes asah otak detikHeatlh. Foto: detikHealth

    Jawaban Tebak Gambar untuk Menguji Kecermatan dan Konsentrasi

    Sudah menjawab semuanya? Coba lihat berapa jawaban yang benar.

    1. Jerawat Batu
    2. Luka dalam
    3. Kambing guling

    4. Jambu monyet
    5. Buka puasa bersama
    6. Ayam bakar madu

    7. Pura-pura tidak tahu

    8. Lapang dada

    9. Gula darah tinggi

    10. Mabuk perjalanan

    Halaman 2 dari 8

    (elk/up)

  • 8 Sayuran Penghancur Lemak Perut, Bye-Bye Buncit!

    8 Sayuran Penghancur Lemak Perut, Bye-Bye Buncit!

    Jakarta

    Pola makan sehat berperan penting dalam proses penurunan berat badan. Salah satu jenis makanan yang harus dikonsumsi secara rutin adalah sayuran.

    Sayuran dikenal sebagai menu makanan yang bernutrisi, tapi rendah kalori. Dengan begitu, konsumsi dalam jumlah banyak juga tidak akan mengganggu proses penurunan berat badan.

    Sayuran Penghancur Lemak Perut

    Dikutip dari Health, berikut ini sederet sayuran yang bisa dikonsumsi setiap hari untuk membantu proses penurunan berat badan. Kalau rajin makan sayur, lingkar perut pelan-pelan pasti mengecil.

    1. Bayam

    Dengan kadar air sekitar 91 persen, bayam adalah sayuran rendah kalori, menghidrasi, dan bergizi. Sebuah studi menemukan setiap porsi bayam harian dikaitkan dengan penurunan berat badan sekitar 0,52 pon (0,24 kg) selama periode empat tahun.

    Sebuah studi dalam jurnal Appetite menemukan konsumsi bayam mampu menekan rasa lapar hingga 95 persen. Bayam juga mengandung magnesium yang menstabilkan kadar gula darah, sehingga berkontribusi pada berat badan yang stabil.

    2. Kembang Kol

    Satu cangkir kembang kol sekitar 125 gram mengandung 2 gram protein, 2,9 gram serat, dan 61 persen kecukupan harian vitamin. Sayuran ini juga rendah kalori dengan 29 kalor di setiap 125 gram.

    Selain itu, kembang kol tinggi fitosterol atau stanol yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan fungsi endotel, yang penting untuk kesehatan jantung.

    3. Wortel

    Sebuah studi pada tahun 2021 mengaitkan konsumsi wortel secara rutin dengan penurunan indeks massa tubuh (IMT) dan tingkat obesitas yang lebih rendah.

    Wortel juga kaya akan antioksidan karotenoid. Studi telah menghubungkan kadar beta-karoten yang lebih tinggi dalam darah dengan penurunan risiko diabetes tipe dua, kanker, dan kematian.

    4. Buncis

    Menambahkan buncis ke dalam menu makan dapat sangat efektif untuk penurunan berat badan. Satu cangkir buncis matang sekitar 100 gram mengandung 3,8 gram serat yang mengenyangkan, 2,2 gram protein, dan 37 kalori.

    5. Kubis

    Kubis seringkali masuk dalam menu program penurunan berat badan. Sayuran ini juga mengandung nutrisi yang nggak kaleng-kaleng.

    Satu cangkir kubis sekitar 150 gram mengandung 2,8 gram serat, 2 gram protein, dan hanya 35 kalori. Beberapa penelitian juga menunjukkan sayuran cruciferous seperti kubis dan brokoli dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

    6. Asparagus

    Asparagus adalah sayuran yang cocok dikonsumsi ketika program penurunan berat badan. Tidak hanya rendah kalori, asparagus juga tinggi serat.

    Serat penting untuk menurunkan berat badan karena dicerna secara lambat, sehingga membantu merasa kenyang lebih lama. Artinya, tubuh secara alami akan mengonsumsi lebih sedikit kalori tanpa merasa kelaparan.

    Serat juga mendukung pencernaan yang sehat dan menjaga buang air besar tetap teratur.

    7. Edamame

    Meski bila dibandingkan dengan sayuran lain memiliki kalori yang lebih tinggi, edamame memiliki protein dan serat yang baik untuk tubuh, sehingga cocok untuk camilan. Satu cangkir edamame dengan berat sekitar 155 gram mengandung 18 gram protein, 8 gram serat, dan 188 kalori.

    Protein dapat membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan hormon kenyang dan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh setiap hari. Protein juga mencegah penurunan massa otot selama periode penurunan berat badan, yang membantu menjaga metabolisme tetap tinggi.

    8. Brokoli

    Brokoli dapat dikonsumsi dengan berbagai cara. Selain rendah kalori, brokoli juga relatif tinggi serat dan protein yang penting untuk meningkatkan dan mempertahankan rasa kenyang, yang berkaitan dengan penurunan berat badan.

    Penelitian dalam Journal of Academy of Nutrition dan Dietetics, disebutkan konsumsi brokoli membantu penurunan lemak visceral, lemak yang ada di perut. Selain itu, brokoli mengandung nutrisi dan fitokimia yang dapat mengurangi peradangan, mendukung kesehatan jantung, meningkatkan kesehatan tulang, dan bahkan melindungi dari jenis kanker tertentu.

    Perlu diingat, untuk penurunan berat badan konsumsi sayur-sayuran di atas juga harus dikombinasikan dengan aktivitas fisik dan perubahan pola makan keseluruhan.

    (avk/kna)

  • Sering Ngantuk Meski Tidur Cukup? Hati-hati Diabetes

    Sering Ngantuk Meski Tidur Cukup? Hati-hati Diabetes

    Jakarta

    Ada beragam ciri-ciri seseorang mengalami penyakit diabetes, salah satunya kerap merasa ngantuk meskipun telah tidur cukup. Rasa kantuk tersebut bahkan kerap muncul setiap hari.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM mengatakan rasa kantuk berlebihan termasuk gejala yang sering dialami penderita diabetes, terutama saat kadar gula darah tidak stabil.

    “Jika gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), tubuh membuang glukosa melalui urine (glukosuria), mengakibatkan tubuh banyak kehilangan cairan, darah mengental, dan oksigen ke otak berkurang, hingga tubuh terasa lelah dan mengantuk,” kata dr. Herry dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

    Sebaliknya, saat gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), otak kekurangan glukosa sebagai sumber energi, bahkan bisa mengganggu fungsi sel-sel saraf otak (neuroglikopenia). Gejalanya bisa berupa gemetar, berkeringat, lapar, dan jantung berdebar.

    “Jika gejalanya terjadi secara perlahan, terutama saat malam hari, dan tidak segera ditangani, dapat menimbulkan kelelahan berat, bingung, mengantuk, hingga pingsan atau koma,” jelasnya.

    “Waspadai juga gejala lainnya seperti sering haus, sering buang air kecil, mudah lapar, pandangan kabur, berat badan turun drastis, sulit berkonsentrasi, hingga merasa lemas sepanjang hari,” sambungnya.

    Dalam jangka panjang, diabetes yang tidak terkontrol juga bisa menimbulkan komplikasi yang merusak saraf-saraf otonom yaitu sistem yang mengatur fungsi tubuh secara otomatis, seperti tekanan darah.

    “Ketika fungsi ini terganggu, tekanan darah bisa turun secara tiba-tiba saat berdiri (hipotensi ortostatik). Akibatnya, aliran darah ke otak berkurang sementara dan memicu rasa pusing, lemas, dan mengantuk,” tuturnya.

    Meski sering dianggap sepele, kantuk terus menerus bisa berdampak besar bagi kesehatan. Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat menurunkan kualitas hidup. Dia mengatakan gangguan yang bisa dirasakan mulai dari hilangnya fokus hingga pola makan dan aktivitas fisik yang menjadi tidak teratur.

    Menurutnya, banyak yang menyadari bahwa kantuk terus-menerus bisa menjadi gejala awal prediabetes atau diabetes. Tanpa pemeriksaan dan perubahan gaya hidup, kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes.

    “Jika tidak dikontrol dengan baik akan menimbulkan berbagai komplikasi serius seperti luka yang sulit sembuh, gagal ginjal, stroke, serangan jantung, hingga kebutaan,” jelasnya.

    Namun, jangan khawatir! Rasa kantuk akibat gangguan gula darah dapat dicegah dengan menerapkan pola makan seimbang, tidur yang cukup, pengelolaan gula darah, pengelolaan stres, dan rutin beraktivitas fisik. Dokter Herry menambahkan, “Segera periksa ke dokter untuk memastikan kemungkinan prediabetes atau diabetes, atau gangguan metabolik lainnya.”

    Sebagai langkah antisipatif terhadap risiko diabetes, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Clinic sebagai pusat layanan kesehatan GRATIS bagi semua kalangan. Layanan ini membantu mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes, memberikan manajemen menyeluruh, serta panduan gaya hidup guna menjaga metabolisme tetap sehat. Layanannya mencakup skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol), serta konsultasi medis dan pendampingan gaya hidup sehat yang terintegrasi.

    Layanan ini tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital di Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Untuk booking skrining bisa dilakukan melalui MyCare, termasuk jadwal konsultasi dengan dokter dan akses kegawatdaruratan melalui fitur Emergency Call.

    MyCare menyediakan fitur Health Articles & Tips, berisi informasi dan tips seputar kesehatan tubuh, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, yang memantau langkah, kalori, detak jantung, hingga BMI.

    Unduh MyCare sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (akd/akd)

  • Penyakit Diabetes Hantui Anak Muda, Ini Ciri & Cara Cegahnya

    Penyakit Diabetes Hantui Anak Muda, Ini Ciri & Cara Cegahnya

    Jakarta

    Gaya hidup mengonsumsi minuman manis seperti kopi susu, matcha, dan lainnya tengah digemari oleh anak-anak muda. Gaya hidup itu tentu bisa memicu anak-anak muda mengalami penyakit serius, salah satunya diabetes.

    Ada berbagai macam cara untuk menghindari penyakit tersebut, salah satunya dengan rutin memantau kadar gula darah. Nah untuk memantau kadar gula darah secara gratis bisa memanfaatkan Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan. Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan menghadirkan layanan yang cukup lengkap dengan skrining menyeluruh.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Kuningan dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES mengatakan usia muda juga rentan memasuki fase prediabetes. Di mana kadar gula darah puasa berkisar 100-125 mg/dL yang normalnya di kisaran 70-90 mg/dL Prediabetes belum dikatakan diabetes, tetapi bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

    “Lalu, dikatakan diabetes, jika kadar gula darah puasa sudah mencapai lebih dari 126 mg/dL. Ciri awalnya, berupa mudah lapar dan lelah, karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin tidak bekerja optimal untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi. Oleh karena itu tubuh jadi lebih mudah lapar dan lelah,” kata dr. Roy dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

    “Kedua, sering buang air kecil yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula sehingga tubuh menghasilkan lebih banyak cairan yang dibuang lewat urin. Ketiga, sering haus dan mulut kering karena tubuh membuang lebih banyak cairan melalui tubuh, membuat sering merasa haus dan mulut terasa kering. Lalu, penurunan berat badan tanpa sebab karena tubuh tidak bisa menyerap energi dengan baik, sehingga tubuh membakar otot dan lemak sebagai sumber energi pengganti. Sehingga, berat badan menurun meski pola makan tidak berubah,” sambungnya.

    Dia mengatakan gejala selanjutnya yakni penglihatan kabur akibat perubahan kadar cairan dalam tubuh yang menyebabkan lensa mata membengkak. Hal ini mengubah bentuk lensa dan membuat penglihatan menjadi kabur. Retina (saraf mata) juga dapat berdampak di mana komplikasi jangka panjangnya bisa menyebabkan kebutaan (retinopati diabetik).

    Terakhir, kesemutan karena kadar gula darah yang tinggi bisa merusak saraf seperti di tangan dan kaki. Inilah yang menyebabkan rasa kesemutan, mati rasa, rasa panas atau terbakar, hingga nyeri tajam seperti tertusuk. Kondisi ini disebut juga neuropati diabetik.

    “Kondisi ini disebut juga neuropati diabetik. Kerusakan saraf juga menyebabkan hilangnya sensasi dan kemampuan untuk merasakan sakit atau suhu. Ini akan meningkatkan risiko luka yang tidak disadari,” jelasnya.

    Jika gejala-gejala ini mulai dirasakan, saatnya Anda mulai mendeteksi risiko diabetes secara GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan. Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan menghadirkan layanan mulai dari skrining risiko prediabetes atau diabetes dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), pemeriksaan gula darah, konsultasi dokter, manajemen diabetes yang menyeluruh, dan pendampingan gaya hidup sehat.

    Layanan Sugar Clinic ini juga tersedia di unit Mayapada Hospital yang ada di Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Sugar Clinic, kamu dapat menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

    Penerapan gaya hidup sehat juga dapat dipantau lewat MyCare melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, footsteps, jumlah kalori terbakar, dan BMI. Informasi kesehatan dan berbagai promo layanan tersedia dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk mendapatkan potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (akd/akd)

  • Dokter Beberkan Makanan yang Sebaiknya Dihindari, Bisa Rusak Jantung

    Dokter Beberkan Makanan yang Sebaiknya Dihindari, Bisa Rusak Jantung

    Jakarta

    Bagi banyak orang, pagi terasa kurang lengkap tanpa sarapan. Menu sarapan sering menjadi sumber energi untuk memulai aktivitas. Namun, tidak semua pilihan sarapan aman bagi tubuh. Menurut dokter spesialis jantung Robert Segel, M.D., sarapan dengan kandungan natrium tinggi dapat perlahan merusak kesehatan jantung.

    Natrium tidak hanya terdapat pada sosis asin, tetapi juga ‘tersembunyi’ dalam menu yang tidak terasa asin, seperti roti dan kue kering. Mengingat penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, penting untuk meninjau kembali menu sarapan sebelum memulai hari yang padat.

    1. Meningkatkan Tekanan Darah

    “Asupan natrium yang tinggi menyebabkan retensi cairan, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan risiko gagal jantung,” kata Segel, dikutip dari Eating Well, Jumat (15/8/2025).

    Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan pola makan tinggi natrium memiliki risiko 19 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibanding mereka yang membatasi asupan natrium. Kelebihan natrium dapat mengganggu sistem pengatur tekanan darah (renin-angiotensin) dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.

    American Heart Association (AHA) merekomendasikan konsumsi natrium tidak lebih dari 1.500 mg per hari, jauh di bawah rata-rata konsumsi masyarakat yang mencapai lebih dari 3.300 mg.

    2. Mengandung Tinggi Lemak Jenuh

    Daging olahan seperti sosis tidak hanya mengandung natrium tinggi, tetapi juga lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol. Kombinasi ini tentu bisa berdampak serius bagi jantung. Sebuah studi menemukan, konsumsi lebih dari 5 ons daging olahan per minggu dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 46 persen.

    Sebagai gantinya, pilih sumber protein yang minim proses dan lebih sehat, seperti telur, yogurt tawar, atau tuna.

    3. Terkait dengan Diabetes Tipe 2

    Pengidap diabetes memiliki risiko penyakit jantung dua kali lipat akibat kadar gula darah tinggi yang terus-menerus dapat merusak pembuluh darah. Menjaga kadar gula darah tetap stabil menjadi salah satu cara penting melindungi kesehatan jantung.

    Tak hanya makanan manis seperti donat atau kue kering, pola makan tinggi natrium juga berisiko meningkatkan kemungkinan terkena diabetes. Sebuah penelitian menemukan orang dengan asupan natrium tertinggi memiliki risiko 80 persen lebih besar mengalami diabetes dibanding mereka yang konsumsi natriumnya paling rendah.

    4. Rendah Serat

    Serat yang terdapat dalam buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan sekaligus melindungi jantung dan mengurangi risiko diabetes. Sayangnya, sebagian besar orang tidak mencapai kebutuhan serat harian yang disarankan, yaitu sekitar 28 gram.

    Daging olahan tidak mengandung serat sama sekali. Sementara banyak roti, bagel, dan kue panggang juga rendah serat, kecuali dibuat dari biji-bijian utuh dalam jumlah besar.

    Semua jenis serat bermanfaat, tetapi serat larut paling efektif untuk kesehatan jantung karena dapat mengikat kolesterol di usus dan membuangnya melalui tinja. Untuk sarapan, pilih sumber serat larut seperti oatmeal dan buah-buahan, termasuk apel, pir, pisang, dan jeruk.

    Kurangi Risiko Penyakit Jantung dengan Makan Sehat

    Mengonsumsi beragam jenis makanan bermanfaat bagi kesehatan dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit, termasuk penyakit jantung. Usahakan untuk mengonsumsi makanan dari lima kelompok pangan dalam jumlah yang disarankan. Cara ini tidak hanya membantu mempertahankan pola makan yang sehat dan bervariasi, tetapi juga memastikan tubuh mendapatkan nutrisi penting.

    Heart Foundation merekomendasikan:

    Mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh.Memilih beragam sumber protein sehat, terutama ikan dan makanan laut, kacang-kacangan (seperti buncis dan lentil), kacang, serta biji-bijian. Telur dan unggas rendah lemak dalam jumlah terbatas juga dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk jantung. Jika memilih daging merah, pastikan rendah lemak, tidak diproses atau diproses seminimal mungkin, dan batasi konsumsinya 1-3 kali per minggu.Mengonsumsi susu, yogurt, dan keju tanpa rasa. Bagi yang memiliki kadar kolesterol tinggi, pilihlah produk susu rendah lemak.Memilih sumber lemak sehat, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, zaitun, dan minyak zaitun untuk memasak.Menggunakan rempah dan bumbu alami untuk memberi rasa, sebagai pengganti garam tambahan.

    Perhatikan pula jumlah makanan yang dikonsumsi. Porsi makan yang terlalu besar, terutama dari makanan tidak sehat, dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Idealnya, piring sehat terdiri dari 1/4 protein,1/4 karbohidrat, dan 1/2 sayuran.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • Dokter Dipaksa Lepas Masker di RSUD Sekayu, Ini Seruan Profesor Pulmonologi

    Dokter Dipaksa Lepas Masker di RSUD Sekayu, Ini Seruan Profesor Pulmonologi

    Jakarta

    Belakangan viral dokter RSUD Sekayu dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien. Dokter yang bersangkutan bahkan dipaksa untuk melepas maskernya saat melakukan visit. Dokter tersebut diketahui bernama dr Syahpri Putra Wangsa, SpPD-KGH, konsultan ginjal hipertensi di RSUD Sekayu yang menangani pasien tersebut.

    Kronologinya berawal saat keluarga pasien marah-marah lantaran tidak terima adanya pemeriksaan dahak. Dokter kemudian menjelaskan bahwa didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran bercak di paru-paru kanan yang mengindikasikan gejala khas dari tuberkulosis (TBC/TB).

    “Jadi ibunya masuk rumah sakit dengan kondisi tidak sadar dengan hipoglikemia, dengan gula darah rendah. Kemudian tekanan darah yang tidak terkontrol. Kemudian kita melakukan pemeriksaan, dilakukan dan didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran pecah di paru-paru kanan. Gambaran dari khas dari TBC,” ucap dr Syahpri dalam video tersebut.

    Video tersebut lantas mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama, SpP(K).

    “Dokter bertugas menangani kesehatan pasiennya, dan dia akan berupaya maksimal agar penanganannya memberi hasil terbaik. Tentu jelas salah besar kalau ada tindakan kekerasan (verbal atau fisik) pada orang yang sedang menangani kesehatan kita atau keluarga kita,” ucapnya kepada detikcom, Kamis (14/8/2025).

    Prof Tjandra yang juga pernah menjabat direktur penyakit menular di WHO Asia Tenggara menjelaskan, penggunaan pemeriksaan dahak untuk diagnosis TB adalah berdasar penelitian ilmiah internasional yang bereputasi tinggi. Tata cara mendiagnosis TB dengan dahak ada dalam panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diikuti seluruh negara di dunia, bahkan ada juga dalam panduan Kementerian Kesehatan RI dan organisasi profesi seperti PDPI.

    “Jadi ini prosedur berdasar ilmiah, juga berdasar rekomendasi internasional dan nasional, dan yang lebih penting lagi adalah bhw pemeriksaan dahak itu adalah demi kepentingan pasiennya. Jadi amat salah kalau dokter sampai harus di kata-katai kasar karena melakukan pemeriksaan dahak untuk diagnosis tuberkulosis,” ucap guru besar pulmonologi yang mengajar di sejumlah kampus kedokteran tersebut.

    Tak hanya itu, Prof Tjandra juga menyoroti risiko kekerasan yang dihadapi dokter dan tenaga kesehatan saat menjalankan tugas. Menurutnya, ada dua hal yang perlu dilakukan, yaitu tindakan tegas dari aparat kepolisian serta langkah nyata dari pemerintah dan pembuat kebijakan publik untuk melindungi dokter dalam menjalankan profesinya.

    “Kata-kata klise adalah semoga kejadian kekerasan pada dokter (dan tenaga kesehatan lain) dalam menjalankan profesinya jangan berulang lagi. Perlu tindakan nyata, Stop Kekerasan !!!,” sambungnya.

    Sebelumnya, pasca kejadian tersebut, Pemkab Muba melakukan mediasi antara keluarga pasien dan dokter. Sekda Muba Apriyadi langsung mendatangi RSUD Sekayu untuk memediasi permasalahan intimidasi dan pengancaman keluarga pasien terhadap dokter. Pihaknya meminta keterangan dari kedua belah pihak.

    Berdasarkan keterangan, dr Syahpri mengaku sudah melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur. Begitu juga penggunaan masker saat berada di rumah sakit, khususnya di dalam ruangan merupakan kewajiban. Dia juga mengaku dipaksa untuk membuka masker oleh keluarga pasien.

    “Saya sudah melaksanakan pelayanan sesuai prosedur dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” ujarnya saat mediasi yang dilakukan Pemkab Muba, Rabu (13/8/2025).

    “Pada kejadian tersebut saya dipaksa untuk membuka masker, tetapi di dalam ruangan perawatan tersebut tidak diperbolehkan,” ujarnya lagi.

    Sementara keluarga pasien RSUD Sekayu Putra mengaku setelah kejadian tersebut pihaknya sudah dimediasi pihak RSUD Sekayu. Dia mengaku terkejut video tersebut dipotong dan diviralkan di media sosial.

    “Kami setelah kejadian langsung dimediasi, dan saya selaku keluarga pasien sudah meminta maaf. Saya akui pada saat itu emosi, tetapi kami terkejut mengapa video itu diviralkan di media sosial seolah-olah melakukan kekerasan kepada dokter,” ungkapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Pengakuan Dokter RSUD Sekayu yang Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien

    Pengakuan Dokter RSUD Sekayu yang Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien

    Jakarta

    Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Sekayu Syahpri Putra Wangsa menyampaikan pernyataan pasca mendapatkan intimidasi dan pengancaman oleh keluarga pasien. Ia mengaku sudah melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur.

    “Saya sudah melaksanakan pelayanan sesuai prosedur dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” ujarnya saat mediasi yang dilakukan Pemkab Muba, Rabu (13/8/2025).

    Menurutnya, penggunaan masker saat berada di rumah sakit, khususnya di dalam ruangan merupakan kewajiban. Dia juga mengaku dipaksa untuk membuka masker oleh keluarga pasien.

    “Pada kejadian tersebut saya dipaksa untuk membuka masker, tetapi di dalam ruangan perawatan tersebut tidak diperbolehkan,” ujarnya lagi.

    Keluarga Pasien Minta Maaf

    Sementara keluarga pasien RSUD Sekayu, Putra, mengaku setelah kejadian tersebut pihaknya sudah dimediasi pihak RSUD Sekayu. Dia mengaku terkejut video tersebut dipotong dan diviralkan di media sosial.

    “Kami setelah kejadian langsung dimediasi, dan saya selaku keluarga pasien sudah meminta maaf. Saya akui pada saat itu emosi, tetapi kami terkejut mengapa video itu diviralkan di media sosial seolah-olah melakukan kekerasan kepada dokter,” ungkapnya.

    Pemkab Muba melakukan mediasi antara keluarga pasien dan dokter. Sekda Muba Apriyadi langsung mendatangi RSUD Sekayu untuk memediasi permasalahan intimidasi dan pengancaman keluarga pasien terhadap dokter. Pihaknya meminta keterangan dari kedua belah pihak.

    “Kita prihatin atas kejadian seperti ini, jangan sampai terulang,” ujarnya.

    Apriyadi mengatakan walau pelayanan di RSUD Sekayu belum sepenuhnya sempurna, namun tidak dibenarkan melakukan intimidasi apalagi mengancam tenaga medis.

    IDI Kutuk Keras Ancaman Terhadap Dokter

    Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Slamet Budiarto, juga turut menyoroti kasus tersebut. Menurutnya, dokter bekerja berdasarkan standar profesi dan protokol kesehatan. Tindakan kekerasan fisik maupun verbal terhadap dokter tidak hanya melukai individu, tetapi juga mencederai martabat profesi kedokteran.

    “IDI mengutuk perlakuan pada dokter tersebut. Dokter harusnya dihormati sebagai seseorang yang memeriksa pasien, karena dokter memeriksa pasien kan sudah sesuai standar profesi. Tidak boleh menggunakan kekerasan seperti itu,” ujar dr Slamet kepada detikcom, Rabu (13/8/).

    dr Slamet menilai insiden ini mencerminkan minimnya edukasi kepada masyarakat terkait mekanisme pengaduan resmi. Ia menegaskan, setiap rumah sakit memiliki prosedur dan unit pengaduan untuk menampung keluhan pasien dan keluarganya.

    “Pertama, masyarakat harus menghormati dokter yang memeriksa pasien. Mana kala tidak terjadi kepuasan, maka gunakan mekanisme yang ada. Biasanya ada tempat pengaduan di rumah sakit. Jadi tidak boleh menggunakan cara kekerasan seperti itu karena sangat melukai profesi kedokteran,” tegasnya.

    IDI meminta pihak rumah sakit memastikan keamanan dokter dan tenaga kesehatan saat bertugas, baik dari ancaman fisik, verbal, maupun intimidasi. Perlindungan ini, kata dr Slamet, bukan sekadar tanggung jawab moral, tetapi kewajiban hukum.

    “Semua anggota IDI berhak mendapat perlindungan sampai prosesnya benar-benar selesai. Biasanya ada yang langsung ditangani IDI cabang atau di Pengurus Besar IDI yang sifatnya nasional. Ada kasus yang bisa diatasi cepat, ada yang memerlukan waktu. Untuk data kasus (seberapa banyak kriminalisasi terjadi), kami belum cek,” jelasnya.

    Perlindungan tenaga kesehatan sebenarnya sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Kedua aturan ini menegaskan bahwa tenaga medis berhak atas perlindungan hukum, keamanan, dan keselamatan kerja.

    Pasal 57 UU Tenaga Kesehatan menyebutkan tenaga kesehatan tidak dapat dituntut secara pidana atau perdata jika bekerja sesuai standar profesi dan prosedur. Artinya, selama tindakan dokter berada dalam koridor medis yang benar, segala bentuk ancaman atau kekerasan kepada mereka dapat diproses hukum sebagai tindak pidana.

    IDI berharap insiden di RSUD Sekayu menjadi momentum untuk memperkuat edukasi publik dan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan pada tenaga medis.

    “Ke depan semoga tidak terjadi lagi. Kalau memang ada ketidakpuasan, mohon gunakan mekanisme yang ada. Jangan sampai kekerasan menjadi pilihan,” pungkas dr Slamet.

    Pemeriksaan Dahak untuk TBC

    Keluarga pasien diketahui kesal karena harus menunggu dahak. Dokter Syahpri sebelumnya telah menjelaskan, pasien dibawa ke rumah sakit karena gula darah rendah. Setelah diperiksa lebih lanjut, didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran bercak di paru-paru kanan yang mengindikasikan gejala khas dari tuberkulosis (TBC/TB).

    “Ibu saya disuruh tunggu dahak. Tiap hari tunggu dahak, dikit-dikit tunggu dahak,” kata keluarga pasien dalam video yang dilihat detikcom.

    Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan menyayangkan insiden tersebut. Kata dia, pemeriksaan dahak menjadi prosedur yang harus dilakukan jika ditemukan pasien suspek TBC.

    dr Erlina menjelaskan penegakan tuberkulosis berdasarkan keluhan dan pemeriksaan termasuk rontgen dan cek dahak.

    Senada, spesialis paru dari RSUP Persahabatan, dr Erlang, SpP juga mengatakan Pemeriksaan dahak menjadi prosedur yang harus dilakukan jika ditemukan pasien suspek TBC, selain pengecekan paru dengan rontgen.

    “Jadi pemeriksaan dahak untuk menemukan penyebab dan foto rontgen untuk melihat kerusakan yang ditimbulkan,” jelasnya.

    Risiko Membuka Masker

    Lebih lanjut, dr Erlina juga menyoroti keluarga pasien yang memaksa dokter membuka masker.

    “Nggak boleh tuh. Ya itu nggak boleh (membuka masker), dia itu harusnya dimarahin kalau keluarga pasien kayak gitu,” beber dr Erlina.

    Tuberkulosis termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini bisa menular antar manusia lewat udara melalui droplet yang keluar ketika seorang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.

    Oleh karena itu, prosedur pencegahan penularan seperti memakai masker penting untuk dilakukan. Jika suspek terbukti positif melalui hasil pemeriksaan, pasien akan diminta menjalani pengobatan dan minum obat teratur.

    “Tuberkulosis itu penyakit menular, itu harus cepat-cepat diobatin. Tapi kan kalau orang ngawang juga, banyak kan kalau dokter bilang ini TBC, mereka marah-marah, mana buktinya, mana buktinya,” tutup dr Erlina.

    Senada, dr Erlang juga mengatakan sebaiknya jangan melepas masker di ruang isolasi.

    “Kan ruang isolasi karena mengisolasikan pasien infeksius bisa menular,” tutur dr Erlang.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Reaksi IDI soal Keluarga Pasien TBC Paksa Dokter Buka Masker”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/kna)

  • Perubahan yang Dirasakan Tubuh saat Setop Konsumsi Gula 2 Minggu

    Perubahan yang Dirasakan Tubuh saat Setop Konsumsi Gula 2 Minggu

    Jakarta

    Sebuah simulasi menunjukkan tubuh manusia mengalami perubahan luar biasa saat berhenti mengonsumsi gula selama dua minggu. Gula dianggap sebagai penyebab utama krisis obesitas di Amerika Serikat.

    Mengonsumsi gula dengan jumlah berlebihan juga dapat mengganggu kesehatan terutama bagi gigi. Para dokter juga sudah memperingatkan untuk mengurangi konsumsi gula yang berasal dari minuman manis atau camilan yang sarat gula.

    Terlalu banyak mengonsumsinya bisa menyebabkan diabetes tipe 2 serta berbagai penyakit kronis lainnya. Maka dari itu, konsumsi gula perlu dibatasi.

    Dikutip dari Unilad, gula bersifat seperti obat-obatan adiktif yang menggelitik bagian yang membuat seseorang senang di otak. Itu juga melepaskan hormon dopamin, yang membuat seseorang merasa bahagia bahkan menginginkannya lagi dan lagi.

    Namun, tidak semua gula itu ‘buruk’. Gula alami yang terkandung di dalam susu, buah, dan sayur berbeda dengan gula tambahan buatan yang dimasukkan ke dalam makanan olahan.

    Gula alami memenuhi kriteria dalam hal serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung kesehatan manusia secara keseluruhan. Hal ini mendorong @GrowfitHealth menciptakan simulasi untuk mengamati bagaimana jika tubuh tanpa asupan gula tambahan.

    Berikut hal-hal yang terjadi pada tubuh dari hari ke hari tanpa asupan gula selama dua minggu:

    1. Dua Hari Pertama Tanpa Gula

    Video tersebut menunjukkan bahwa hanya dalam 48 jam setelah berhenti mengonsumsi gula, gula darah tubuh sudah mulai stabil. Akan terlihat ‘penurunan energi yang lebih sedikit atau lonjakan yang tiba-tiba’.

    “Anda bahkan mungkin melihat angka pada timbangan turun, karena penelitian mengungkapkan bahwa tubuh melepaskan cadangan air saat asupan gula dihentikan,” terang para ahli dalam simulasi tersebut.

    Simulasi tersebut juga menambahkan dalam dua hari, tubuh akan mulai memanfaatkan lemak yang tersimpan untuk energi.

    2. Hari Ketiga hingga Keenam Tanpa Gula

    Di awal, mungkin seseorang tidak melihat adanya perubahan pada berat badan setelah berhenti mengonsumsi gula. Perubahan biasanya akan muncul pada hari ketiga hingga keenam.

    “Anda mungkin mengalami sakit kepala, perubahan suasana hati, dan kelelahan meski belum seminggu,” ungkap video tersebut.

    “Ini terjadi karena tubuh Anda sedang mendetoksifikasi dan menyesuaikan diri.”

    Namun, video tersebut menambahkan bahwa gejala-gejala yang muncul itu perlahan akan mereda. Hal ini didukung oleh para ahli di Addiction Help.

    “Gejala umum pada tahap awal putus gula meliputi gejala fisik, seperti sakit kepala, kelelahan, dan mual. Gejala mental meliputi mudah tersinggung, cemas, perubahan suasana hati, dan kesehatan mental yang umumnya memburuk,” jelas mereka.

    3. Seminggu Tanpa Gula

    Sekitar hari ketujuh hingga kesembilan, studi menunjukkan bahwa rasa kantuk akan mulai mereda. Seseorang yang mengurangi asupan gula akan merasakan kesegaran baru, karena makanan utuh tiba-tiba terasa lebih enak.

    “Langit-langit lidah Anda menjadi sensitif terhadap rasa halus dan Anda akan merasakan buah-buahan terasa seperti terlalu manis,” terang dalam video tersebut.

    4. Minggu Kedua Tanpa Gula

    Akhirnya, di tahap terakhir antara 10 hari hingga dua minggu, ada kemungkinan besar seseorang merasa lebih berenergi. Tidur akan terasa lebih nyenyak dan berat badan menurun.

    Manfaat Berhenti Mengonsumsi Gula

    Selain penurunan berat badan, manfaat lain mengurangi konsumsi gula tambahan dapat menurunkan risiko depresi, kecemasan, atau penyakit mental lainnya. Studi lain juga menunjukkan bahwa pola makan manis berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskular, karena kecenderungannya meningkatkan tekanan darah dan peradangan.

    Untuk terbebas dari ‘kecanduan gula’, disarankan untuk tidak pernah melewatkan makan, minum banyak air, tidur yang cukup, dan mengonsumsi setidaknya lima porsi buah serta sayur dalam sehari.

    Selain itu, penting juga meluangkan waktu untuk berolahraga demi melawan hormon stres yang memicu perubahan suasana hati.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • 9
                    
                        Laporkan Keluarga Pasien ke Polisi karena Paksa Buka Masker, dr Syahpri: Jangan Sampai Ada Syahpri yang Lain
                        Regional

    9 Laporkan Keluarga Pasien ke Polisi karena Paksa Buka Masker, dr Syahpri: Jangan Sampai Ada Syahpri yang Lain Regional

    Laporkan Keluarga Pasien ke Polisi karena Paksa Buka Masker, dr Syahpri: Jangan Sampai Ada Syahpri yang Lain
    Tim Redaksi
    MUBA, KOMPAS.com
    – Dokter spesialis ginjal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Syahpri Putra Wangsa, mengaku mengambil langkah hukum dengan melaporkan keluarga pasien ke Polres Muba untuk mencegah aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan yang lain saat bertugas.
    Syahpri sebelumnya mengalami kejadian yang kurang mengenakkan setelah dipaksa oleh keluarga pasien untuk membuka masker ketika sedang melakukan visit di ruang VIP RSUD Sekayu pada Selasa (12/8/2025) kemarin.
    “Yang jelas saya mewakili seluruh nakes di Indonesia, jangan sampai terjadi Syahpri-Syahpri yang lain. Jadi, kita harus menentukan sikap, harus tegas,” kata Syahpri kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).
    Menurut Syahpri, peristiwa yang dialaminya itu dapat membahayakan para perawat hingga dokter, di mana saat bertugas mereka diintimidasi oleh keluarga pasien.
    Padahal, hal tersebut bisa mengganggu kinerja nakes ketika merawat pasien.
    “Kalau terjadi lagi seperti ini akan membahayakan nakes. Mulai dari perawat, dokter umum, bukan hanya spesialis saja. Nakes adalah garda terdepan, kalau mereka terancam
    gimana
    ?” ujarnya.
    Menjadi seorang dokter yang bertugas untuk merawat pasien, menurut Syahpri, adalah hal yang tidak mudah.
    Mereka pun harus menempuh jenjang pendidikan panjang yang menguras banyak uang hingga waktu sebelum akhirnya terjun ke masyarakat.
    “Untuk sekolah menjadi dokter itu tidak mudah. Dari biaya yang dikeluarkan luar biasa, dari waktu yang harus dibuang. Meninggalkan istri, anak untuk sekolah, itu luar biasa,” jelasnya.
    Setelah membuat laporan, Syahpri pun kini masih menunggu proses lanjutan.
    Namun, hingga kini ia mengaku pihak keluarga pasien belum menyampaikan permohonan maaf.
    “Tadi karena sudah kami laporkan, kita tunggu saja proses selanjutnya. Belum (minta maaf),” jelasnya.
    Diberitakan sebelumnya, dokter spesialis ginjal yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, dicaci maki keluarga pasien hingga dipaksa mencopot masker saat sedang melakukan kunjungan.
    Dokter tersebut diketahui bernama Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD-KGH, FiNASIM, yang merupakan dokter konsultan di bidang nefrologi.
    Aksi yang tidak mengenakkan itu menimpa dokter Syahpri diketahui berlangsung pada Selasa (12/8/2025), di mana mulanya ia sedang melakukan visit untuk melihat kondisi pasien lansia perempuan yang berada di ruang VIP RSUD Sekayu.
    Dalam rekaman video yang diunggah akun Instagram @perawat_peduli_palembang, dokter Syahpri masih terlihat tenang meskipun keluarga pasien itu memaksanya membuka masker secara paksa.

    Jadi ibunya ke rumah sakit dengan kondisi tidak sadar, dengan gula darah yang sangat rendah, kemudian tekanan darahnya tidak terkontrol. Kemudian kita lakukan pemeriksaan, didapatkan rontgen dan adanya gambaran indu trek atau gambaran pecah di paru-paru kanan
    ,” jelas dokter Syahpri dalam rekaman video yang dilihat Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
    Namun, keluarga pasien yang merekam pun tampaknya masih kurang puas dengan pernyataan dokter Syahpri.

    Kamu tahu indu trak itu apa?
    ” tanya perekam.

    Gambaran khas dari penyakit TBC
    ,” jawab dokter Syahpri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dokter Dipaksa Lepas Masker di RSUD Sekayu, Ini Seruan Profesor Pulmonologi

    Kronologi Dokter di RSUD Sekayu Dimaki-maki Keluarga Pasien, Paksa Buka Masker

    Jakarta

    Viral di media sosial seorang dokter di RSUD Sekayu, Sumatera Selatan, diperlakukan buruk oleh keluarga pasien. Dokter yang bersangkutan bahkan dipaksa untuk melepas maskernya saat melakukan visit.

    Dalam rekaman video yang beredar, dokter terlihat tengah mengunjungi pasien yang sedang dirawat. Namun keluarga pasien mendadak emosi dan menyalahkan dokter tersebut.

    “Buka masker kamu, dokter apa kamu jelaskan! Ini kami di ruang VVIP paling layak. Ibu saya sudah tiga hari dirawat, dokter ini cuma melihatkan hasil rontgen,” ujar salah satu anggota keluarga pasien dalam video yang beredar.

    Pria tersebut kemudian mencecar dokter karena merasa pelayanan yang didapatkannya tidak sesuai dengan kamar VIP yang sudah dia bayar untuk perawatan ibunya.

    Belakangan, diketahui dokter yang dianiaya bernama dr Syahpri Putra Wangsa, SpPD-KGH, konsultan ginjal hipertensi di rumah sakit yang menangani pasien tersebut. Meski sempat mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, dr Syahrpi tetap tenang dan berusaha memberikan penjelasan kepada keluarga.

    Ada suspek TBC

    Keluarga pasien terdengar marah-marah lantaran tidak terima adanya pemeriksaan dahak. Dokter kemudian menjelaskan bahwa didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran bercak di paru-paru kanan yang mengindikasikan gejala khas dari tuberkulosis (TBC).

    “Jadi ibunya masuk rumah sakit dengan kondisi tidak sadar dengan hipoglikemia, dengan gula darah rendah. Kemudian tekanan darah yang tidak terkontrol. Kemudian kita melakukan pemeriksaan, dilakukan dan didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran bercak di paru-paru kanan. Gambaran dari khas dari TBC,” ucap dr Syahrpi dalam video tersebut.

    Tanggapan pihak rumah sakit

    Pihak RSUD Sekayu membenarkan insiden tersebut. Pihaknya mengecam tindakan kekerasan dan penganiayaan terhadap tenaga medis yang bertugas.

    “Mereka adalah garda terdepan yang bekerja demi keselamatan nyawa kita semua. Lindungi mereka, hargai merreka dan jangan biarkan kekerasan menjadi bagian dari dunia kesehatan,” tulis RSUD Sekayu dalam unggahan di akun Instagram, Rabu (13/8/2025).

    Kasubag Humas RSUD Sekayu, Dwi, mengatakan akan membahas masalah tersebut dengan internal rumah sakit untuk mengetahui lebih lanjut terkait kronologi kejadian.

    “Hari ini akan kami bahas dan rapatkan untuk mengetahui kronologi kejadian dan motifnya,” katanya kepada detikSumbagsel.

    Pemeriksaan dahak untuk suspek TBC

    Pemeriksaan dahak menjadi prosedur yang harus dilakukan jika ditemukan pasien suspek TBC, selain pengecekan paru dengan rontgen.

    “Jadi pemeriksaan dahak untuk menemukan penyebab dan foto rontgen untuk melihat kerusakan yang ditimbulkan,” jelas spesialis paru dari RSUP Persahabatan, dr Erlang, SpP kepada detikcom.

    Lihat Video ‘Kata Pakar soal Dokter Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien TBC’:

    Halaman 2 dari 3

    (kna/up)