Produk: gula darah

  • 10 Makanan Rendah Kalori dan Mengenyangkan, Bye-bye Perut Gelambir!

    10 Makanan Rendah Kalori dan Mengenyangkan, Bye-bye Perut Gelambir!

    Jakarta

    Seperti namanya, makanan rendah kalori menyajikan kalori per sajian. Keunggulan dari makanan ini adalah bisa memberikan rasa kenyang tanpa menambah asupan kalori total secara signifikan.

    Makanan rendah kalori, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran mengandung banyak vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu mencegah penyakit, mendukung kesehatan secara keseluruhan, dan membuat tubuh tetap berenerg. Pola makan yang rendah kalori dan padat nutrisi juga bisa menurunkan risiko penyakit kronis.

    10 Makanan Rendah Kalori yang Membuat Kenyang

    Dikutip dari laman Health, telur, yoghurt, sayuran hijau, hingga buah beri mengandung rendah kalori namun tetap bisa memberikan rasa kenyang. Makanan-makanan ini cocok untuk mendukung manajemen berat badan.

    1. Telur

    Telur kaya akan protein, sekitar 6 gram per butir. Protein memberikan sinyal pada tubuh untuk melepaskan hormon yang membantu menahan nafsu makan, memperlambat proses pencernaan, dan menjaga gula darah tetap stabil.

    Tak hanya itu, telur juga mengandung nutrisi penting, seperti vitamin D, kolin, dan vitamin B.

    2. Yoghurt Yunani Rendah Lemak

    Yoghurt Yunani rendah lemak mengandung protein yang lebih banyak, bahkan lebih dari dua kali lipat jumlah protein dibandingkan dengan yoghurt biasa.

    Protein dalam yoghurt Yunani telah terbukti merangsang pelepasan hormon kenyang dan membantu tubuh merasa kenyang setelah mengonsumsinya.

    Tambahkan yoghurt dengan buah beri yang kaya serat. Buah ini bisa menambahkan antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel.

    3. Sayuran Hijau

    Seporsi sayuran hijau memberikan sedikit kalori. Sayuran hijau seperti kangkung dan bayam dikenal memiliki nutrisi tinggi, seperti vitamin K, C, dan A.

    Serat dalam sayuran hijau bisa membantu tubuh merasa kenyang. Sebab, serat memperlambat pencernaan dan mengurangi rasa lapar. Campurkan sayuran hijau ke dalam salad, smoothie, atau wrap.

    4. Oatmeal

    Oat adalah biji-bijian utuh yang dikenal karena kandungan serat larutnya, terutama beta-glukan yang mendukung kesehatan jantung serta rasa kenyang yang tahan lama. Setengah cangkir nya saja sudah memberikan sekitar 13 persen dari kebutuhan serat harian.

    5. Buah Beri

    Stroberi, blueberry, raspberry, dan buah beri lainnya rendah kalori dan kaya akan antioksidan penangkal penyakit, seperti vitamin C dan antosianin.

    Buah beri memberikan rasa manis tanpa tambahan gula atau kalori berlebih. Berkat kandungan air dan seratnya yang tinggi, buah beri bisa membuat kenyang sekaligus mendukung pencernaan yang sehat.

    6. Semangka

    Semangka merupakan camilan manis dan menyegarkan. Dalam setengah cangkir sajian mengandung 25 kalori. Kandungan airnya lebih 90 persen.

    Semangka mengandung antioksidan seperti likopen dan vitamin C. Keduanya mendukung kesehatan jantung dan fungsi kekebalan tubuh.

    7. Seledri

    Seledri bisa meningkatkan rasa kenyang, terutama jika dipadukan dengan makanan lain yang mengenyangkan, seperti selai kacang.

    Tak hanya mengandung sedikit kalori, seledri juga merupakan sumber yang baik dari beberapa vitamin dan mineral, termasuk folat dan vitamin K. Seledri juga mengandung sejumlah kecil kalium, yang membantu mengatur tekanan darah, keseimbangan cairan, dan fungsi otot, serta mangan yang mendukung kesehatan tulang, metabolisme, fungsi antioksidan, dan serat.

    8. Timun Jepang

    Timun Jepang atau zucchini adalah sayuran rendah kalori dan mengandung lebih dari 90 persen air. Sayuran ini bisa menghidrasi tubuh secara alami.

    Secangkir timun Jepang hanya mengandung 27 kalori dengan serat, vitamin C, dan kalium. Sehingga, sayuran ini dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan jantung.

    9. Keju Cottage

    Secangkir keju cottage mengandung 25 g protein dan 180 kalori. Berkat kandungannya, keju ini bisa mendukung pemeliharaan otot dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.

    10. Popcorn

    Popcorn yang dimasak dengan alat khusus air popper memiliki rasa renyah dengan 30 kalori per cangkirnya. Serat dalam popcorn bisa membantu meningkatkan rasa kenyang dan menekan rasa lapar di antara waktu makan. Popcorn juga mengandung sejumlah asam fenolik, antioksidan yang melawan penyakit.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/kna)

  • Jihyo ‘TWICE’ Spill Tips Diet, Sukses Turun 10 Kg-Punya Perut Bak Roti Sobek

    Jihyo ‘TWICE’ Spill Tips Diet, Sukses Turun 10 Kg-Punya Perut Bak Roti Sobek

    Jakarta

    Jihyo, leader dari grup K-pop TWICE, kini menjadi sorotan berkat figur tubuhnya yang ramping dan perutnya yang kencang. Baru-baru ini, ia memamerkan pinggang langsingnya saat syuting video musik, membuat para penggemar kagum dengan sosoknya yang sehat dan bugar.

    Sejak debutnya, Jihyo dikenal sebagai “ratu manajemen diri” di kalangan idola. Ia mengaku tidak suka diet yang terlalu ketat karena sangat suka makan. Karena itu, ia mengandalkan kombinasi pola makan cerdas dan variasi olahraga untuk menjaga tubuhnya. Dengan musim panas yang tiba, Jihyo semakin percaya diri memamerkan abs-nya, dan banyak yang penasaran dengan rahasianya.

    Rahasia ‘body goals’ Jihyo TWICE

    Makan Satu Kali Sehari

    Dikutip dari Korea Times, Jihyo mengungkapkan bahwa selama persiapan comeback, ia menerapkan metode satu kali makan dalam sehari. Ia biasanya makan pada pukul 4 atau 5 sore. Metode puasa intermiten ini secara alami mengurangi asupan kalori dan membantu pembakaran lemak lebih cepat.

    Namun, para ahli memperingatkan, mempraktikkan ini dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi. Sulit untuk memenuhi semua kebutuhan tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, hanya dalam satu kali makan. Risiko lain termasuk gula darah rendah, kelelahan, dan bahkan penurunan metabolisme.

    Pola Makan Rendah Gula

    Jihyo juga sangat memperhatikan cara makannya untuk mencegah lonjakan gula darah.

    “Aku coba makan sayuran dulu, lalu protein, dan karbohidrat terakhir,” katanya.

    Jihyo juga sangat memperhatikan cara makannya untuk mencegah lonjakan gula darah. “Aku coba makan sayuran dulu, lalu protein, dan karbohidrat terakhir,” katanya.

    Olahraga di Gym dan Pilates

    Untuk mempertahankan otot di perutnya, Jihyo menggabungkan latihan gym dengan Pilates. Ia suka melakukan kardio saat perut kosong untuk memaksimalkan pembakaran lemak. Sementara itu, Pilates membantu memperkuat otot inti seperti abs dan otot punggung, membentuk garis otot yang ramping.

    Di gym, Jihyo melakukan beberapa gerakan andalannya:

    Incline Bench Sit-ups: Latihan sit-up dengan bangku miring yang menargetkan otot abs bagian atas.Cable Crunches: Gerakan dengan kabel beban yang melatih otot perut secara terkontrol.Ab Roller: Gerakan menggulirkan roda yang melibatkan seluruh otot inti.

    Sementara itu, dalam rutinitas Pilates-nya, ia mengandalkan gerakan seperti hand-leg stretch untuk stabilitas inti dan the hundred untuk meningkatkan aktivasi perut. Salah satu gerakan favoritnya adalah plank twist, yang sangat efektif melatih otot oblique dan mengencangkan pinggang.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Pakar Gizi IPB Ungkap Dampak Jangka Panjang Keseringan Makan Mi Campur Nasi

    Pakar Gizi IPB Ungkap Dampak Jangka Panjang Keseringan Makan Mi Campur Nasi

    Jakarta

    Makan mi campur nasi menjadi kebiasaan banyak orang Indonesia. Kerap kali, kedua makanan sumber karbohidrat ini dikonsumsi agar merasa kenyang lebih lama.

    Meski tak ada masalah jika dikonsumsi sesekali, ada risiko ketidakseimbangan gizi yang bisa muncul jika keseringan makan mi campur nasi.

    “Kombinasi ini berisiko menimbulkan ketidakseimbangan gizi dan berbagai gangguan kesehatan jika tidak diimbangi dengan asupan gizi lain,” ucap Dosen Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, Sekolah Vokasi Universitas IPB, Rosyda Dianah, SKM, MKM, dikutip dari laman resmi IPB University, Senin (18/8/2025).

    Kombinasi dua sumber karbohidrat ini dapat meningkatkan asupan kalori dan karbohidrat secara signifikan, serta menurunkan keseimbangan zat gizi lainnya seperti protein dan lemak sehat. Jika nasi dan mi dikonsumsi dalam jumlah yang sama banyak, kandungan karbohidratnya bisa mendominasi hingga 80 persen dari total energi.

    Berdasarkan perhitungan, konsumsi 150 gram nasi dan 100 gram mi menghasilkan sekitar 401 kkal energi, 82 gram karbohidrat, 7 gram protein, dan 2 gram lemak.

    “Kandungan ini tidak seimbang dan jauh dari konsep ‘Isi Piringku’, yakni 50 persen sayur dan buah, serta 50 persen sisanya gabungan karbohidrat dan protein,” jelasnya.

    Risiko kesehatan

    Rosyda menjelaskan bahwa konsumsi nasi dan mi secara bersamaan dalam jangka panjang berisiko memicu berbagai gangguan metabolik seperti obesitas, resistensi insulin, dislipidemia, dan bahkan inflamasi kronis.

    Kelebihan karbohidrat sederhana dari nasi putih dan mi instan dapat meningkatkan indeks glikemik dan mempercepat lonjakan gula darah. Jika tidak dibarengi asupan protein dan serat yang cukup, efeknya bisa jangka panjang.

    Ia juga menambahkan bahwa kekurangan asupan protein dan lemak sehat dapat menyebabkan rendahnya hormon pengatur nafsu makan seperti leptin dan peptida YY. Dampaknya, rasa lapar berulang, mengarah pada konsumsi kalori berlebih (overeating), terutama dari sumber karbohidrat sederhana.

    Untuk menghindari risiko tersebut, Rosyda menyarankan beberapa alternatif menu yang tetap mengenyangkan tanpa menumpuk karbohidrat, seperti kombinasi nasi setengah porsi dengan lauk (hewani dan nabati) serta sayur; ubi rebus dengan sumber protein hewani (misal telur), protein nabati (misal kacangan-kacangan) dan sayuran; atau menu rendah karbohidrat seperti mi shirataki dengan sumber protein ditambah sayuran.

    “Prinsipnya adalah menyeimbangkan piring makan sesuai dengan pedoman Isi Piringku. Pastikan karbohidrat tidak lebih dari seperempat bagian piring dan lengkapi dengan protein, lemak sehat, serta serat dari sayuran dan buah,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Catat! Ini 4 Pilar Gizi Seimbang untuk Jaga Tubuh Tetap Sehat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Generasi Sandwich: Ngurus Dua Generasi, Jangan Lupa Cek Gula Sendiri!

    Generasi Sandwich: Ngurus Dua Generasi, Jangan Lupa Cek Gula Sendiri!

    Jakarta

    Sebagai generasi sandwich, seseorang hidup di tengah dua dunia. Di satu sisi, mendampingi orang tua yang mulai menua, dengan segala kebutuhan medis dan emosionalnya.

    Di sisi lain, masih harus mengurus diri sendiri, bahkan mungkin juga anak, pasangan, atau karier yang sedang dibangun. Dalam keseharian yang penuh dengan segudang aktivitas, ada satu hal penting yang sering luput dari perhatian: kesehatan orang tua, khususnya terkait risiko diabetes.

    Sayangnya, tidak semua tanda bisa terlihat jelas. Meski tampak sehat, banyak orang tua sebenarnya sudah memiliki risiko diabetes tipe 2 yang bisa memicu komplikasi serius seperti gangguan jantung, stroke, gagal ginjal, luka kaki yang sulit sembuh, hingga kebutaan.

    Saat kondisi sudah sampai tahap ini, perawatan menjadi kompleks dan melelahkan, bukan hanya untuk orang tua, tetapi juga bagi kita sebagai anak, yang harus menghadapi tantangan emosional, serta tuntutan waktu, energi, dan biaya. Tapi jangan salah, risiko ini tidak hanya mengintai orang tua saja!

    Faktor genetik bisa menjadi ‘warisan diam-diam’ yang membuat kita lebih rentan mengalami gangguan metabolik serupa di masa depan. Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Herry Nursetiyanto, SpPD-KEMD, FINASIM menjelaskan risiko diabetes dapat meningkat 2-3 kali lipat jika salah satu orang tua memiliki diabetes, bahkan 5-6 kali lipat jika keduanya memiliki riwayat serupa.

    “Jika ditambah dengan gaya hidup modern seperti stres kerja, kurang tidur, minim aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat, diabetes bisa muncul lebih awal dari yang diperkirakan,” ujar dr Herry, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).

    Kabar baiknya, diabetes bisa dicegah atau dikendalikan sejak dini. dr Herry memaparkan untuk melakukan skrining sejak dini, baik untuk diri sendiri maupun orang tua.

    “Meski tidak ada gejala, pemeriksaan tetap disarankan, apalagi jika memiliki faktor risiko seperti gaya hidup sedentari, obesitas, atau riwayat keluarga. Dengan begitu, kondisi bisa dikenali lebih awal, penanganan dapat diberikan tepat waktu, sehingga kesehatan orang tua dan diri sendiri tetap terjaga,” jelar dr Herry.

    Merawat orang tua dan menjaga diri sendiri adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan, apalagi dalam menghadapi risiko diabetes. Sebagai langkah antisipatif, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Clinic sebagai pusat layanan kesehatan bagi semua kalangan secara GRATIS.

    Layanan ini membantu mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes, memberikan manajemen menyeluruh, serta panduan gaya hidup guna menjaga metabolisme tetap sehat. Layanannya mencakup skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol), serta konsultasi medis dan pendampingan gaya hidup sehat yang terintegrasi.

    Sugar Clinic tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital di Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Untuk booking skrining bisa dilakukan melalui MyCare, termasuk jadwal konsultasi dengan dokter dan akses kegawatdaruratan melalui fitur Emergency Call.

    MyCare menyediakan fitur Health Articles & Tips, berisi informasi seputar kesehatan tubuh, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, yang memantau langkah, kalori, detak jantung, hingga BMI.

    Unduh MyCare sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Mahasiswa Idap Gagal Ginjal Stadium Akhir di Usia 23, Ini Gejala yang Dikeluhkan

    Mahasiswa Idap Gagal Ginjal Stadium Akhir di Usia 23, Ini Gejala yang Dikeluhkan

    Jakarta

    Mahasiswa di Vietnam banyak yang didiagnosis mengidap gagal ginjal akut stadium akhir. Hal ini disebabkan gaya hidupnya yang tidak sehat, seperti makan makanan cepat saji hingga kebiasaan begadang.

    Duy yang merupakan seorang mahasiswa berusia 23 tahun didiagnosis didiagnosis mengidap penyakit ginjal kronis stadium IV setahun yang lalu, oleh dokter di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Hanoi. Ia diharuskan menjalani dialisis atau cuci darah secara rutin.

    Ia mengaku memiliki kebiasaan makan dan tidur yang tidak teratur. Biasanya, Duy mengonsumsi teh susu, minuman ringan, mi instan pedas, gorengan, dan kebiasaan begadang.

    Sebelumnya, ia menjalani pengobatan tetapi harus berhenti karena sibuk mempersiapkan ujian kelulusan. Bahkan, ia tidak lagi mengonsumsi obat selama dua bulan.

    Sampai akhirnya, Duy merasakan kelelahan dan mual yang parah. Ia pun harus dirawat di rumah sakit lagi dan rutin menjalani dialisis.

    “Jika saya bisa memutar waktu, saya akan lebih memperhatikan kesehatan saya. Tapi, sekarang sudah terlambat,” tuturnya yang dikutip dari VNExpress, Minggu (17/8/2025).

    Hal yang sama juga terjadi pada mahasiswi bernama Hoai. Ia didiagnosis gagal ginjal stadium akhir saat masih berusia 20 tahun.

    Sebelumnya, ia memang selalu mengejar deadline karena harus kuliah dan bekerja paruh waktu hingga harus begadang setiap hari. Bahkan, yang dikonsumsinya kebanyakan adalah makanan cepat saji, roti, sosis, mi instan, dan kopi yang kental.

    Hoai mengaku hanya minum air putih sedikit, saat merasa sangat haus.

    Sampai suatu waktu, ia mulai mengeluhkan beberapa gejala seperti mual, kelelahan, insomnia, dan perubahan indera perasa. Setelah diperiksa dokter, fungsi ginjalnya berada di bawah 10 persen.

    Agar bisa tetap sehat, Hoai harus segera melakukan transplantasi ginjal.

    Menyoal Gagal Ginjal

    Dikutip dari Cleveland Clinic, gagal ginjal adalah kondisi ketika satu atau kedua ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik. Gangguan ini bisa bersifat sementara dan berkembang cepat, yang dikenal sebagai gagal ginjal akut.

    Selain itu, gagal ginjal juga dapat berlangsung dalam jangka panjang dan semakin memburuk seiring waktu, disebut sebagai gagal ginjal kronis. Jika terus berlanjut tanpa penanganan, kondisi ini bisa mencapai tahap paling serius, yakni penyakit ginjal stadium akhir, yang berpotensi mematikan apabila tidak segera ditangani.

    Penyebab paling umum gagal ginjal adalah kondisi seperti diabetes dan darah tinggi atau hipertensi. Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi (hiperglikemia). Gula darah tinggi yang terus-menerus dapat merusak ginjal dan organ lainnya.

    Tekanan darah tinggi berarti darah mengalir dengan kuat melalui pembuluh darah tubuh. Seiring waktu dan tanpa pengobatan, tekanan ekstra ini dapat merusak jaringan ginjal.

    Selain itu, beberapa penyebab gagal ginjal akut dan kronis lainnya, seperti:

    Infeksi.Gumpalan darah atau peradangan pada pembuluh darah ginjal.Dehidrasi.Ureter (saluran yang mengalirkan urine dari ginjal) yang tersumbat, karena batu ginjal, tumor, atau pembesaran prostat.Beberapa obat-obatan.Gagal jantung.Sementara itu, gagal ginjal kronis paling umum disebabkan oleh:Diabetes.Tekanan darah tinggi atau hipertensi.Peradangan pada ginjal atau glomerulonefritis.

    Gejala Gagal Ginjal

    Banyak orang mungkin hanya merasakan sedikit gejala, bahkan tidak merasakan apa-apa pada tahap awal penyakit ginjal. Namun, meskipun terlihat baik-baik saja, penyakit ginjal kronis tetap dapat menimbulkan kerusakan serius.

    Gejala gagal ginjal bisa berbeda pada setiap orang. Saat fungsi ginjal menurun, beberapa tanda yang mungkin muncul antara lain:

    Kelelahan ekstrem (fatigue).Mual dan muntah.Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi.Pembengkakan (edema), terutama di sekitar tangan, pergelangan kaki, atau wajah.Perubahan frekuensi buang air kecil.Kram (kejang otot).Kulit kering atau gatal.Nafsu makan berkurang, atau makanan terasa seperti logam.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/suc)

  • Metode ‘Japanese Walking’, Jalan Kaki 30 Menit dengan Segudang Manfaat Kesehatan

    Metode ‘Japanese Walking’, Jalan Kaki 30 Menit dengan Segudang Manfaat Kesehatan

    Jakarta

    Jalan kaki merupakan olahraga yang paling sederhana dan memberikan banyak manfaat kesehatan. Mulai dari meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan mengendalikan gula darah, serta meningkatkan metabolisme dan suasana hati.

    Adapun salah satu metode jalan kaki yang bisa dicoba adalah ‘Metode Jalan Jepang’ atau ‘Japanese Walking’. Metode jalan kaki ini juga belakangan viral di TikTok. Banyak yang mengklaim metode ini dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran ke tingkat yang lebih tinggi.

    Metode ini bukanlah hal yang baru, sebenarnya adalah julukan untuk teknik kebugaran yang disebut latihan jalan interval atau interval walking training (IWT). Ini melibatkan berjalan dalam interval lambat dan cepat untuk jangka waktu tertentu.

    Bentuk spesifik IWT yang populer di media sosial diperkenalkan hampir 20 tahun yang lalu oleh para peneliti, yang dipimpin oleh Dr Hiroshi Nose dan Dr Shizue Maskuki. Keduanya profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Shinshu di Matsumoto, Jepang.

    Tren jalan kaki ala Jepang ini melibatkan pergantian antara beberapa menit jalan cepat, dan intens dengan beberapa menit jalan pemulihan selama setengah jam.

    Manfaat Jalan Kaki Interval Jepang

    Dalam studi mereka, Nose dan Masuki menemukan individu dalam kelompok latihan jalan kaki interval intensitas tinggi mengalami peningkatan yang signifikan. Itu terdiri dari peningkatan kapasitas aerobik, kesehatan jantung, dan kekuatan paha dibandingkan dengan kelompok jalan kaki berkelanjutan.

    Mereka juga menyimpulkan bahwa IWT dapat melindungi dari peningkatan tekanan darah yang berkaitan dengan usia. Hanya 30 menit jalan kaki interval Jepang dapat menawarkan sejumlah manfaat tambahan.

    “Ini menantang sistem kardiovaskular. Metode ini membantu meningkatkan kesehatan jantung, kapasitas paru-paru, dan pembakaran kalori,” terang Dr Jeanne Doperak, seorang dokter kedokteran olahraga di University of Pittsburgh Medical Center.

    Cara Mencoba Jalan Kaki Ala Jepang

    Menurut Doperak, untuk mencoba jalan kaki ala Jepang ini hanya butuh tempat berjalan, baik di luar maupun di atas treadmill.

    “Kapan pun Anda berjalan kaki di luar ruangan, pastikan Anda memiliki tempat yang aman untuk berjalan,” kata Doperak.

    Disarankan untuk menggunakan sepatu yang nyaman dan memiliki bantalan yang cukup untuk menopang diri selama 30 menit berjalan tanpa rasa sakit. Jika baru mencobanya, mulailah secara bertahap.

    Rutinitas Interval 30 Menit

    Pertama, awali jalan kaki dengan tiga menit berjalan lambat, intensitas rendah, dengan kecepatan tetap. Jalan kaki harus terasa ringan dan rileks.

    Kemudian, mulai secara bertahap ke intensitas tinggi dengan meningkatkan kecepatan menjadi jalan cepat dan lebih cepat. Kecepatan jalan cepat dianggap sekitar 6,6 km per jam atau lebih cepat.

    Dikutip dari TODAY, tekuk lengan pada sudut 90 derajat, ayunkan setiap langkah, dan melibatkan otot inti dengan mengencangkan otot perut.

    “Intensitas tinggi berbeda untuk setiap individu, tetapi kamu menggambarkannya sekitar 70 persen dari detak jantung maksimum Anda,” beber Doperak.

    Selama interval intensitas tinggi, detak jantung seharusnya meningkat dan napas lebih berat. Tetapi, seharusnya masih bisa berbicara tanpa kehabisan napas.

    “Jika Anda sudah sampai pada titik di mana Anda tidak bisa berbicara sama sekali, itu mendekati kapasitas 100 persen dan Anda mungkin melakukan lebih dari yang dibutuhkan saat itu untuk mendapatkan manfaatnya,” kata Doperak.

    Setelah tiga menit, kembali ke jalan pemulihan yang lebih lambat dan ulangi interval tersebut hingga mencapai 30 menit.

    Menurut Doperak, jalan kaki ala Jepang ini tidak terlalu bermanfaat untuk penguatan dan pertumbuhan otot. Ini lebih berpengaruh pada kesehatan jantung dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/suc)

  • 5 Makanan yang Manfaatnya Nggak Kaleng-kaleng Buat Jantung, Mudah Ditemukan

    5 Makanan yang Manfaatnya Nggak Kaleng-kaleng Buat Jantung, Mudah Ditemukan

    Jakarta

    Sekitar 17,9 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit kardiovaskular atau cardiovascular diseases (CVD). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), CVD merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia.

    Menjaga kesehatan jantung sangatlah penting, dan pola makan berperan besar dalam hal ini. Dikutip dari Times of India, berikut daftar makanan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung.

    1. Sayuran Berdaun Hijau

    Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kale, dan Swiss chard adalah sumber gizi yang luar biasa. Sayuran ini kaya akan vitamin K, yang berperan melindungi arteri serta membantu proses pembekuan darah secara normal.

    Sebuah studi terbaru dari Edith Cowan University (ECU), University of Western Australia, dan Danish Cancer Institute menunjukkan, konsumsi satu setengah cangkir sayuran hijau dapat membantu mencegah penyakit pembuluh darah aterosklerotik atau Atherosclerotic Vascular Diseases (ASVD)

    Penelitian tersebut menemukan asupan vitamin K1 yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko ASVD.

    “Sayuran hijau dan sayuran cruciferous seperti bayam, kale, dan brokoli mengandung vitamin K1 yang dapat membantu mencegah proses kalsifikasi pembuluh darah, salah satu ciri utama penyakit kardiovaskular. Kabar baiknya, sayuran ini mudah sekali dimasukkan ke dalam menu makan harian Anda,” kata peneliti utama.

    2. Gandum Utuh

    Gandum olahan adalah musuh terbesar bagi kesehatan jantung. Sebagai gantinya, pilihlah gandum utuh seperti oat, quinoa, beras merah, dan gandum utuh. Makanan ini kaya serat, yang membantu menurunkan kadar kolesterol sekaligus menjaga kestabilan gula darah.

    Sebuah studi pada tahun 2021 menunjukkan konsumsi lebih banyak gandum olahan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular serius, seperti serangan jantung, stroke, bahkan kematian. Sebaliknya, konsumsi gandum utuh justru dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung.

    baca juga

    3. Beri

    Siapa sangka, mengonsumsi buah beri yang lezat ternyata bisa meningkatkan kesehatan jantung. Jenisnya antara lain blueberry, stroberi, dan raspberry. Buah-buahan ini mengandung flavonoid, senyawa yang dapat menurunkan tekanan darah serta mengurangi stres oksidatif.

    Sebuah studi tahun 2019 oleh peneliti dari University of East Anglia menemukan, mengonsumsi satu cangkir blueberry setiap hari dapat menurunkan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

    “Studi sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang rutin makan blueberry memiliki risiko lebih rendah terkena berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Hal ini mungkin karena blueberry kaya akan senyawa alami yang disebut antosianin, yaitu flavonoid yang memberi warna merah dan biru pada buah. Kami menemukan bahwa mengonsumsi satu cangkir blueberry per hari dapat memperbaiki fungsi pembuluh darah dan mengurangi kekakuan arteri secara berkelanjutan-cukup signifikan untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 12 hingga 15 persen,” jelas para peneliti.

    4. Alpukat

    Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal, yang membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL).

    Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association menemukan, konsumsi alpukat dua porsi atau lebih setiap minggu berhubungan dengan risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular.

    Peserta penelitian yang rutin mengonsumsi setidaknya dua porsi alpukat per minggu tercatat memiliki risiko 16 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan 21 persen lebih rendah mengalami penyakit jantung koroner, dibandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah makan alpukat.

    5. Ikan Berlemak

    Ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, dan trout kaya akan asam lemak omega-3, yaitu eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), yang terbukti dapat mengurangi peradangan sekaligus meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

    Sebuah studi tahun 2023 oleh peneliti dari Karolinska Institute menunjukkan, konsumsi lebih banyak ikan berlemak dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Orang dengan riwayat keluarga dekat yang pernah mengalami penyakit kardiovaskular juga dapat memperoleh manfaat dari kebiasaan makan ikan berlemak secara teratur.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • 6 Minuman Cegah Perut Buncit Setelah Makan

    6 Minuman Cegah Perut Buncit Setelah Makan

    Jakarta

    Memiliki tubuh ideal dan perut rata adalah keinginan banyak orang. Selain dari jenis makanan yang dikonsumsi, pilihan minuman juga berperan besar dalam membantu metabolisme tetap optimal.

    Minuman yang tepat bisa membantu proses pembakaran kalori dan mencegah perut buncit.

    Minuman untuk Cegah Buncit

    Ada beberapa jenis minuman yang lebih disarankan untuk dikonsumsi setelah makan, agar pencernaan lebih baik dan perut tidak membuncit. Berikut beberapa di antaranya:

    1. Air Lemon Hangat

    Air hangat dengan perasan air lemon adalah minuman yang cocok dikonsumsi setelah makan. Lemon kaya akan vitamin C yang bertindak sebagai antioksidan dan bertugas ‘mengusir’ racun dari tubuh.

    Dikutip dari Times of India, mengonsumsi air lemon hangat setelah makan juga dapat membantu memperlancar pencernaan dengan mendorong proses produksi empedu. Proses pemecahan makanan menjadi lebih efisien, sehingga terhindar dari kembung, dan perut terasa ringan.

    2. Teh Hijau

    Teh hijau adalah salah satu minuman herbal yang terkenal dengan khasiat menurunkan berat badan. Teh hijau mengandung katekin tinggi, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang terbukti meningkatkan metabolisme dan oksidasi lemak.

    Minum teh hijau setelah makan membantu tubuh terus membakar kalori, bahkan saat beristirahat. Kandungan kafeinnya yang ringan juga membantu meningkatkan laju metabolisme.

    3. Air Jahe dengan Lemon

    Memadukan rasa lemon yang segar dengan kehangatan jahe yang menenangkan adalah cara terbaik untuk menutup makan. Ramuan ini sangat baik untuk membantu proses penurunan berat badan.

    Jahe memiliki sifat termogenik yang mempercepat metabolisme dan membantu mengendalikan nafsu makan. Minum campuran jahe dan lemon juga membantu meredakan gangguan pencernaan dan kembung, menjadikannya pilihan sempurna untuk membantu penurunan berat badan.

    4. Air Kunyit

    Kunyit adalah rempah-rempah yang dikenal dengan zat anti-inflamasinya. Senyawa kurkumin yang ada di dalam kunyit terbukti menghambat pertumbuhan jaringan lemak dan meningkatkan sensitivitas insulin. Keduanya, membantu mengelola berat badan secara efektif.

    Minum air kunyit setiap hari, khususnya di malam hari, dapat membantu melancarkan pencernaan, mempercepat pembakaran lemak, hingga membantu detoksifikasi hati yang semuanya penting untuk menjaga berat badan ideal.

    5. Kopi Hitam

    Kopi hitam ternyata juga cocok menjadi minuman penutup makan. Kandungan kafein di dalam kopi dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori dan menurunkan kadar ghrelin, yaitu hormon yang merangsang rasa lapar.

    Oleh karena itu, kopi hitam sebenarnya dapat meningkatkan rasa kenyang sekaligus mengurangi asupan makanan.

    Studi menunjukkan individu yang mengonsumsi minuman berkafein lebih mampu mempertahankan penurunan berat badan dibandingkan mereka yang tidak. Ini menunjukkan peminum kopi mungkin lebih mudah menjaga tujuan penurunan berat badan mereka.

    6. Kombucha

    Kombucha adalah minuman fermentasi dari teh yang tidak hanya segar, tapi juga menyehatkan. Kombucha memiliki kandungan probiotik yang baru untuk membantu penurunan berat badan.

    Jutaan bakteri yang hidup di usus berperan penting dengan memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak, menyeimbangkan gula darah, serta merespons hormon kenyang dan lapar. Minum kombucha bisa menjadi salah satu cara mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam pencernaan tersebut.

    (avk/up)

  • Kemenham Babel gelar Cek Kesehatan Gratis meriahkan HUT Ke-80 RI

    Kemenham Babel gelar Cek Kesehatan Gratis meriahkan HUT Ke-80 RI

    Kementerian HAM Kepulauan Bangka Belitung menggelar cek kesehatan gratis memperingati HUT Ke-80 Republik Indonesia di Pangkalpinang, Sabtu (16/8/2025). ANTARA/HO-Humas Kemenkum Babel

    Kemenham Babel gelar Cek Kesehatan Gratis meriahkan HUT Ke-80 RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 16 Agustus 2025 – 15:00 WIB

    Elshinta.com – Kanwil Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Cek Kesehatan Gratis (CKG) dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di daerah itu.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian sosial untuk membantu masyarakat dan mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan,” kata Kepala Kanwil Kementerian HAM Kepulauan Babel Suherman di Pangkalpinang, Sabtu.

    Ia mengatakan kegiatan cek kesehatan gratis HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai komitmen Kanwil Kementerian HAM Kepulauan Babel mendukung dan menyukseskan Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

    “Semoga kegiatan ini bermanfaat dan dapat mendorong kesadaran bersama akan pentingnya kesehatan,” ujarnya.

    Ia menyatakan dalam menyambut HUT Ke-80 RI tahun ini, Kementerian HAM tidak hanya menggelar pemeriksaan kesehatan meliputi pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, konsultasi medis tetapi juga membagikan paket sembako juga dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkannya.

    “Pembagian sembako ini merupakan bentuk nyata kepedulian sosial untuk membantu masyarakat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia,” katanya.

    Kepala Kanwil Kementerian Hukum Kepulauan Babel Johan Manurung mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang dinilai membawa dampak positif, baik bagi pegawai maupun masyarakat.

    “Saya mengajak seluruh jajaran untuk memanfaatkan kesempatan ini guna memeriksa kesehatan serta menjadikannya momen mempererat hubungan kerja. Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ungkapnya.

    Kegiatan CKG dan pembagian sembako ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Babel, Johan Manurung, Kepala Kantor Wilayah Kemenham Babel Suherman, Kanwil Ditjen Imigrasi dan Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Kepulauan Bangka Belitung.

    Sumber : Antara

  • Dokter Ungkap Cara Tubuh Memproses Gula hingga Tingkatkan Risiko Diabetes

    Dokter Ungkap Cara Tubuh Memproses Gula hingga Tingkatkan Risiko Diabetes

    Jakarta

    Makanan dan minuman manis sering disebut sebagai pemicu diabetes. Namun, bagaimana prosesnya hingga tubuh memproses gula hingga akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes?

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM menjelaskan bagaimana tubuh memproses gula hingga akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes.

    “Tubuh mengolah makanan berkarbohidrat sederhana seperti nasi, roti, dan kue menjadi glukosa sebagai sumber energi utama. Glukosa diserap melalui usus ke aliran darah, lalu merangsang pankreas menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) yang membantu glukosa masuk ke sel tubuh untuk digunakan sebagai energi,” ungkap dr. Herry yang bertugas di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dalam keterangan tertulis, Sabtu, (16/8/2025).

    Selain itu, dr. Herry juga mengungkapkan terkait fruktosa, yaitu jenis gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan seperti apel, mangga, anggur, semangka, pir, melon, dan pisang yang bermanfaat bagi imun dan pencernaan.

    “Fruktosa diserap dari usus lalu diproses di hati, diubah menjadi glukosa atau lemak. Saat dikonsumsi dalam bentuk buah utuh, sebagian fruktosa dimetabolisme oleh bakteri baik di usus yang bermanfaat bagi pencernaan dan imun tubuh,” lanjutnya.

    Akan tetapi, Menurut dr. Herry, fruktosa dalam bentuk cair seperti jus atau minuman berperisa buah mudah dikonsumsi berlebihan karena tidak memberi rasa kenyang, padahal kandungan gulanya bisa mendekati batas harian yang dianjurkan.

    “Apalagi, glukosa dan fruktosa saling memengaruhi. Glukosa meningkatkan penyerapan fruktosa di usus, sementara fruktosa mempercepat penyimpanan glukosa di hati. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat memicu penumpukan lemak di hati (fatty liver) dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 serta penyakit jantung,” jelasnya.

    Hal ini juga dikonfirmasi oleh dr. Nanang Soebijanto Sajoedi , Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACE, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Menurutnya, konsumsi glukosa dan fruktosa yang berlebihan dapat memperburuk lonjakan gula darah.

    “Kadar gula darah yang tidak terkendali dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuhtidak lagi merespons insulin secara efektif. Jika terus berlangsung, pankreas akan kelelahan memproduksi insulin, hingga akhirnya produksi insulin berkurang (insufisiensi insulin). Inilah proses awal mula prediabetes, dan bila tidak ditangani dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dengan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan,” ungkap dr. Nanang.

    Menurut dr. Nanang, langkah terbaik untuk mencegah diabetes adalah dengan mengelola konsumsi gula dan memilih sumber karbohidrat alami agar kadar gula darah tetap stabil.

    “Pilih makanan tinggi serat seperti buah utuh, sayuran, dan biji-bijian. Hindari minuman manis dan jus kemasan, serta lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga diabetes, kelebihan berat badan, atau gaya hidup sedentari,” jelasnya.

    Sebagai langkah antisipatif terhadap risiko diabetes, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Sugar Clinic sebagai pusat kesehatan layanan GRATIS bagi semua kalangan. Layanan ini mencakup skrining dengan Artificial Intelligence (AI), konsultasi dokter, manajemen diabetes menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.

    Layanan ini juga tersedia di unit Mayapada Hospital yang ada di Kuningan, Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Sugar Clinic, silakan menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

    Mycare dapat membantu memantau gaya hidup sehat melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk memantau detak jantung, langkah kaki, kalori terbakar, dan BMI.

    Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (anl/ega)