Produk: gula darah

  • Dua Ilmuwan Indonesia Temukan Senyawa Baru Kendalikan Diabetes

    Dua Ilmuwan Indonesia Temukan Senyawa Baru Kendalikan Diabetes

    Liputan6.com, Jakarta Dua ilmuwan muda asal Indonesia, Juan Leonardo dan Fahrul Nurkolis mencatat prestasi internasional lewat penemuan senyawa baru Juanleoxy Fahrulanoside (C12H23NO9).

    Berkat kontribusi penemuan senyawa itu, Juan dan Fahrul diundang sebagai pembicara pada International Congress of Nutrition (ICN) 2025 di Paris, Prancis pada 24-29 Agustus 2025.

    Dalam keterangannya, Juan menyatakan senyawa ini ditemukan manfaatnya melalui pendekatan bioinformatika dan terbukti menargetkan GLP-1 modulator, reseptor penting dalam pengendalian diabetes.

    “Mekanisme tersebut berperan menurunkan kadar gula darah setelah makan, meningkatkan rasa kenyang, sekaligus mendukung kesehatan metabolisme,” kata Juan, Sabtu (30/8/2025).

    Dijelaskannya, senyawa itu kini telah terdaftar di National Library of Medicine dan sedang diajukan untuk hak paten.

    Penelitian keduanya bermula dari eksplorasi terhadap Delites, obat herbal berbasis formula tradisional Tiongkok yang telah lama digunakan di Indonesia.

    Uji laboratorium menunjukkan perubahan signifikan pada marker metabolik, dan hasil riset tersebut telah dipublikasikan di Frontiers in Nutrition (Swiss), jurnal internasional bereputasi kategori Scopus Q1.

    Fahrul menambahkan, dalam perjalanannya riset ini tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi para pakar senior, di antaranya Rony dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan Nurpudji dari Universitas Hasanudin (UNHAS).

    “Dukungan dan peran mereka turut memperkuat validitas metode ilmiah dalam tim penelitian ini,” kata Juan.

    ICN merupakan kongres empat tahunan yang diselenggarakan International Union of Nutritional Sciences (IUNS). Organisasi gizi dunia yang diakui UNESCO dan WHO, serta mendapat dukungan langsung dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

    “ICN dikenal sebagai forum ilmiah paling bergengsi di bidang gizi dan rujukan utama perkembangan ilmu gizi dunia,” lanjutnya.

    Juan merupakan peneliti yang lahir di Jakarta pada tahun 1993, menempuh pendidikan SMP dan SMA di Shanghai, kemudian melanjutkan studi S1 Sains di Boston, Amerika Serikat, dan sekolah medis di Beijing University of Chinese Medicine.

    Selain kiprah akademiknya, ia juga aktif membagikan edukasi gizi dan eksperimen ilmiahnya melalui akun Instagram @juan.guladarah.

    Sementara, Fahrul merupakan peneliti muda yang lahir dan besar di Madiun, Jawa Timur dengan lebih dari 105 publikasi jurnal internasional bereputasi, serta pemegang hak paten untuk senyawa antikanker dan antidiabetes.

    “Kami bertemu di sebuah konferensi di sekitar akhir 2022 dan kemudian lanjut berkolaborasi karena kesamaan visi misi dalam penelitian dan pengembangan sains khususnya penemuan obat baru,” kata Fahrul.

    Ia menambahkan, pengajuan hak paten itu biasanya memakan waktu 1-2 tahun. Sehingga, mereka berharap di tahun 2025, hak paten itu sudah didapatkan.

    “Lebih dari satu tahun, kami menginvestasikan penelitian, mulai dari karakterisasi senyawa hingga uji eksperimental pada hewan percobaan di laboratorium,” paparnya.

    Keberhasilan Juan dan Fahrul, bersama dukungan tim riset senior, tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia di panggung global, tetapi juga memperlihatkan bagaimana penelitian berbasis herbal dapat bersaing dan diakui dalam forum ilmiah paling prestisius di dunia.

  • Benarkah Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah? Ini Studinya

    Benarkah Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah? Ini Studinya

    Jakarta

    Bawang putih telah digunakan baik sebagai obat maupun sebagai bahan makanan dan penyedap sejak awal sejarah tertulis. Teks medis kuno dari Mesir, China, India, Yunani, hingga Romawi membahas kegunaan bawang putih untuk kesehatan.

    Meski berasal dari Asia Tengah, siung bawang putih berusia lebih dari 3.000 tahun pernah ditemukan di makam Raja Tutankhamun di Mesir. Bawang putih termasuk dalam genus Allium, bersama dengan bawang merah, bawang bombay, bawang prei, dan kucai.

    Beberapa anggota lain dari genus ini juga memiliki khasiat kesehatan yang mirip dengan bawang putih. Dalam makanan, bawang putih biasanya digunakan dalam jumlah kecil dan hanya mengandung sedikit kalori, lemak, protein, maupun karbohidrat. Khasiat kesehatannya berasal dari enzim serta senyawa unik yang dikandungnya.

    Satu siung bawang putih mengandung:

    Kalori: 4

    Protein: 0 gram

    Lemak: 0 gram

    Karbohidrat: 1 gram

    Serat: 0 gram

    Tanaman ini diyakini bermanfaat bagi kesehatan jantung, serta memiliki sifat antimikroba dan antikanker. Lantas, apakah bawang putih bisa menurunkan kadar gula darah hingga kolesterol? Berikut jawabannya.

    Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah?

    Sebuah meta-analisis terhadap 22 penelitian sebelumnya yang mencakup 29 uji coba terkontrol acak, dilakukan oleh peneliti dari Southeast University dan Xizang Minzu University di China. Hasilnya, konsumsi bawang putih berhubungan dengan kadar gula darah yang lebih rendah serta penurunan beberapa jenis molekul lemak.

    Glukosa dan lipid merupakan nutrisi penting bagi tubuh, berperan sebagai sumber energi sekaligus bahan dasar pembentuk berbagai komponen tubuh. Namun, pola makan modern sering kali membuat asupan berlebih, sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan. Pilihan gaya hidup lain, seperti konsumsi alkohol maupun pola olahraga, juga memengaruhi kadar gula dan lemak dalam tubuh.

    “Pada individu sehat, metabolisme glukosa dan lipid diatur dengan sangat ketat,” tulis para peneliti dalam publikasi mereka yang dipublikasikan di jurnal Nutrients, dikutip dari Science Alert.

    “Gangguan metabolisme glukosa dan lipid dapat memicu sejumlah penyakit kronis, termasuk aterosklerosis, diabetes, dan penyakit hati berlemak.”

    Bawang putih sendiri sejak lama dikaitkan dengan kesehatan, termasuk pengaturan kadar lipid dan gula darah. Ketika semua penelitian tersebut ditinjau bersama, hasilnya tetap konsisten, yakni konsumsi bawang putih dikaitkan dengan kadar gula darah lebih rendah, kontrol glukosa jangka panjang yang lebih baik, peningkatan kolesterol ‘baik’ (HDL), penurunan kolesterol ‘jahat’ (LDL), serta penurunan kolesterol total.

    Menariknya, kadar trigliserida tidak menunjukkan perubahan signifikan. Meski begitu, data yang ada belum cukup kuat untuk membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, bahwa makan bawang putih otomatis bisa menurunkan risiko penyakit jantung.

    Namun, hubungannya sangat menunjukkan bahwa bawang putih bisa menjadi cara alami untuk membantu menjaga kadar gula dan lipid atau lemak darah.

    Peneliti menekankan diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain lebih fokus untuk memahami mekanisme pastinya. Uji coba yang dianalisis dalam meta-analisis ini berlangsung antara tiga minggu hingga satu tahun, dengan penggunaan berbagai bentuk bawang putih: bawang putih segar, ekstrak bawang putih tua, hingga tablet bubuk bawang putih.

    “Hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang putih memberikan efek positif terhadap gula darah dan lipid darah pada manusia, dan hubungan tersebut signifikan secara statistik,” tulis para peneliti.

    Mengenai mekanisme kerjanya, diduga senyawa aktif dalam bawang putih membantu melalui berbagai cara, termasuk mengurangi stres oksidatif, kerusakan sel yang bisa memicu penyakit kardiovaskular.

    Bawang putih juga mengandung senyawa antioksidan bernama alliin, yang sebelumnya telah dikaitkan dengan pengendalian gula darah, lipid darah, serta kesehatan mikrobioma usus. Kemungkinan, kombinasi berbagai efek inilah yang menghasilkan manfaat yang terlihat.

    Jelas bahwa pola makan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan, baik ke arah positif maupun negatif. Kini, semakin banyak alasan untuk menambahkan bawang putih ke dalam daftar makanan yang sebaiknya ada di menu sehari-hari.

    “[Penelitian ini] memberikan ide-ide baru untuk pengembangan produk alami melawan penyakit yang berhubungan dengan metabolisme glikosida,” tulis para peneliti.

    (suc/suc)

  • 5 Bahaya Makan Mi Instan Mentah, Risiko Radang Usus hingga Masalah Jantung

    5 Bahaya Makan Mi Instan Mentah, Risiko Radang Usus hingga Masalah Jantung

    Jakarta

    Mengonsumsi mi instan mentah langsung dari bungkusnya memang praktis. Memasaknya walau butuh waktu cuma sebentar dianggap rumit bagi yang tidak sabaran.

    Padahal, kebiasaan ini mengandung risiko kesehatan yang serius dan masih sering diabaikan. Memasak mi tidak hanya meningkatkan cita rasanya, tetapi juga menghilangkan bakteri dan bahan kimia dari proses pembuatannya.

    Dikutip dari Times of India, berikut masalah kesehatan yang bisa muncul saat seseorang terlalu sering makan mi instan mentah.

    1. Peradangan Usus

    Bahan pengawet dan bumbu yang masih ada di mi mentah dapat mengiritasi lapisan usus, bahkan terkadang menimbulkan luka kecil. Kerusakan di usus ini dapat memicu adanya peradangan yang memengaruhi kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

    2. Masalah Pencernaan

    Tidak seperti mi instan yang dimasak, mi instan mentah sulit dicerna oleh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan rasa tidak nyaman karena perut kesulitan memproses makanan.

    Dalam beberapa kasus, mi mentah juga dapat menyebabkan sembelit atau menyulitkan buang air besar dengan lancar.

    3. Meningkatnya Risiko Kanker

    Salah satu bahaya yang jarang diketahui dari mengonsumsi mi mentah adalah meningkatnya risiko kanker. Ini karena selama produksi, mi diolah dengan bahan pengawet dan bahan kimia tambahan lainnya untuk memperpanjang masa simpan.

    Dengan memasak mi, akan menetralkan banyak zar berbahaya ini, tetapi mengonsumsi mentah memungkinkan racun masuk ke tubuh. Seiring waktu, hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan sel kanker secara bertahap.

    4. Risiko Diabetes

    Mi mentah juga tinggi gula dan karbohidrat olahan, sehingga berdampak negatif pada kadar gula darah. Mengonsumsi mi mentah dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba, memberikan tekanan ekstra pada pankreas dan meningkatkan risiko diabetes.

    5. Masalah Kesehatan Jantung

    Kombinasi lemak tinggi, garam, dan pengawet kimia dapat mengganggu aliran darah dan berkontribusi pada penumpukan plak di arteri. Seiring waktu, ini dapat meningkatkan kemungkinan masalah kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan serangan jantung.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • 7 Minuman Herbal Pengecil Perut, Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

    7 Minuman Herbal Pengecil Perut, Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

    Jakarta

    Perut buncit seringkali menjadi masalah yang mengganggu penampilan dan kesehatan seseorang. Selain olahraga dan menjaga pola makan sehat, cara lain yang dapat membantu adalah dengan mengonsumsi minuman herbal.

    Bahan-bahan minuman herbal mudah didapat dan bisa dibuat sendiri di rumah. Berikut sejumlah minuman herbal pengecil perut.

    7 Minuman Herbal Pengecil Perut, Bisa Dibuat Sendiri

    Beberapa minuman herbal yang bisa mengecilkan perut di antaranya teh jahe, teh hijau, teh putih, hingga jus seledri.

    1. Teh Jahe

    Akar jahe bersifat termogenik, meningkatkan suhu tubuh untuk membakar lebih banyak kalori. Dikutip dari laman Vecura Wellness, jahe juga membantu pencernaan, mengontrol gula darah, dan menekan nafsu makan.

    2. Teh Hijau

    Dikutip dari Times of India, teh hijau terkenal dengan potensinya yang membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme. Kaya dengan antioksidan dan katekin, teh hijau bisa membantu membakar lemak dan meningkatkan pengeluaran energi.

    Selain mengonsumsi teh hijau, penting untuk menjaga pola makan sembang dan olahraga teratur. Sehingga, penurunan berat badan bisa berjalan dengan efektif dan berkelanjutan.

    3. Teh Hitam

    Oksidasi dari berkepanjangan atau fermentasi dari teh hitam mengubah komposisi polifenol di dalamnya. Dikutip dari laman Everyday Health, menurut sebuah tinjauan, polifenol bisa memberikan manfaat penurunan berat badan.

    Sebuah studi menunjukkan, pria dan wanita yang minum 3 cangkir teh hitam bubuk per hari mengalami kenaikan berat badan yang lebih sedikit dan lingkar pinggang yang lebih ramping setelah 3 bulan, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh hitam. Kendati demikian, perubahan ini tidak berlanjut, sehingga efeknya tampak terbatas.

    4. Teh Oolong

    Oolong juga mengandung polifenol seperti polifenol. Dalam sebuah studi, pria yang tidak obesitas yang minum teh oolong saat sarapan dan makan siang mengalami peningkatan pembakaran lemak pasca makan sebesar 20 persen setelah 14 hari.

    Beberapa peneliti berteori, efek pembakaran lemak teh oolong bisa secara langsung menyebabkan penurunan berat badan dengan membantu metabolisme lipid. Sebuah studi menemukan, 4 cangkir teh oolong per hari membantu orang dewasa dengan obesitas menurunkan berat badan.

    Namun, meskipun beberapa penelitian menunjukkan hasil menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan terkait apa dan bagaimana teh oolong menurunkan berat badan.

    5. Teh Putih

    Teh putih adalah teh yang paling sedikit diproses dibandingkan jenis teh lainnya. Pemrosesan minimal ini berarti teh putih mengandung antioksidan anti-inflamasi dan EGCG pembakar lemak dalam jumlah tinggi. Sehingga, minuman ni berpotensi bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

    “Teh putih dipercaya bisa membantu mempercepat pemecahan sel lemak dan menghambat pembentukan sel baru, sehingga berpotensi memberi manfaat untuk menurunkan berat badan,” kata penulis 365 Snacks for Every Day of the Year, Sarah Koszyk, RDN.

    6. Teh Kayu Manis dan Madu

    Minuman ini memadukan madu antimikroba dan kayu manis yang kaya antioksidan. Keduanya menyeimbangkan gula darah, menekan nafsu makan, dan mendukung pembakaran lemak.

    7. Jus Seledri

    Jus seledri merupakan salah satu minuman herbal yang bisa membantu memangkas lemak di perut. Seledri mengandung serat yang tinggi, rendah kalori, dan kaya akan air yang bisa menghidrasi tubuh.

    (elk/suc)

  • Dokter Harvard Ungkap 7 Makanan yang Sehat buat Usus, Cocok Dikonsumsi saat Diet!

    Dokter Harvard Ungkap 7 Makanan yang Sehat buat Usus, Cocok Dikonsumsi saat Diet!

    Jakarta

    Banyak orang menjadikan nasi putih sebagai ‘musuh’ mereka saat menjalani program penurunan berat badan. Asumsi ini menurut pakar Harvard tidak sepenuhnya benar.

    Nasi putih bukan menu yang wajib dihindari saat diet. Sebaliknya, bila dimakan dengan porsi yang seimbang bersama asupan serat, protein, bisa bermanfaat bagi mikrobioma yang berperan dalam pencernaan.

    dr Saurabh Sethi, ahli gastroenterologi yang menempuh pendidikan di Stanford dan Harvard, membagikan daftar makanan yang terbukti secara sains berpengaruh pada perubahan kecil pola konsumsi. Ini membuat perbedaan besar bagi kesehatan usus dan kesehatan secara keseluruhan.

    Apa saja? Berikut rangkumannya, dikutip dari Times of India:

    Pisang saat masih agak hijau

    Menurut dr Sethi, pisang jauh lebih sehat saat masih agak hijau daripada ketika terlalu matang.

    “Pisang kaya akan pati resisten, prebiotik yang memberi makan bakteri usus baik tanpa meningkatkan gula darah,” jelasnya. Sebaliknya, ketika pisang berubah menjadi cokelat dan lunak, sebagian besar patinya diubah menjadi gula.

    Kopi

    Kopi dapat membantu pencernaan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah.
    Bagi banyak orang, kopi adalah hal pertama yang mereka minum di pagi hari. Kopi tidak hanya membangun energi, tetapi juga membantu motilitas usus dan mendukung mikroba baik.

    Namun, dr Sethi memperingatkan agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Minum terlalu banyak kopi atau saat perut kosong terkadang dapat menyebabkan keasaman, refluks, kecemasan, atau feses yang encer.

    Rempah-rempah

    “Kita sering menganggap rempah-rempah hanya sebagai penambah rasa, tetapi sebenarnya rempah-rempah dapat dijadikan sebagai obat alami. Kunyit, jahe, dan adas, misalnya, memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat melindungi lapisan usus,” tuturnya.

    dr Sethi sendiri mengaku terbiasa mengonsumsi ketiganya dalam menjaga kesehatan usus.

    Yogurt tawar

    Supermarket saat ini dipenuhi dengan minuman probiotik yang menjanjikan kesehatan usus lebih baik. Namun, menurut dr Sethi, yogurt tawar dan makanan fermentasi alami lainnya jauh lebih unggul.

    “Makanan fermentasi asli seperti yogurt tawar, kefir, atau asinan kubis menawarkan beragam varian rasa, tanpa tambahan gula yang dapat memicu pertumbuhan bakteri jahat,” jelasnya.

    Nasi putih

    Nasi kerap dikaitkan dengan lebih mudahnya seseorang mengalami kenaikan berat badan. Namun, dr Sethi menunjukkan bahwa nasi putih, ketika didinginkan setelah dimasak, akan menghasilkan pati resisten.

    Pati ini bertindak seperti serat dan mendukung kesehatan usus. “Nasi yang didinginkan membentuk pati resisten, yang bertindak seperti serat dan mendukung mikrobioma. Itulah sebabnya nasi sisa seringkali lebih mudah dicerna,” katanya.

    Buah beri

    Jika mencari makanan yang melindungi usus dan mengurangi stres pada tubuh, buah beri adalah pilihan yang tepat. Blueberry, raspberry, dan delima dapat melawan stres oksidatif dan menutrisi bakteri usus yang sehat, seringkali lebih efektif daripada suplemen probiotik.

    Biji-bijian

    Serat memainkan peran penting dalam pencernaan, dan biji chia atau biji basil adalah sumber yang baik. “Mereka menyerap air, membentuk gel di usus, dan mendukung pencernaan yang lancar. Sangat baik untuk keteraturan dan nutrisi bagi mikroba bermanfaat,” kata dr Sethi.

    Menambahkan sesendok biji-bijian ini ke dalam menu makanan setiap hari dapat memperlancar pencernaan.

    Selain fakta-fakta makanan ini, dr Sethi juga mengingatkan bahwa kebiasaan gaya hidup memengaruhi pencernaan sama pentingnya dengan pilihan makanan. Makan terburu-buru, stres, atau tidak mengikuti rutinitas dapat menyebabkan kembung dan mengganggu keseimbangan bakteri usus.

    Ia menekankan bahwa usus berkembang pesat berkat konsistensi, makan teratur, tidur nyenyak, dan rutinitas yang stabil sama pentingnya dengan apa yang ada di piring.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • 5 Olahraga Simpel Pengecil Perut Sebelum Tidur, Mudah Dilakukan

    5 Olahraga Simpel Pengecil Perut Sebelum Tidur, Mudah Dilakukan

    Jakarta

    Berolahraga secara teratur, tetap aktif secara fisik, dan menjauhi gaya hidup sedentari terbukti dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Mulai dari menjaga kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah, hingga memperbaiki kualitas tidur, rutinitas olahraga harian mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang.

    Selain itu, olahraga teratur juga dikenal membantu menurunkan berat badan. Kuncinya adalah memilih jenis latihan yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa latihan bahkan bisa dilakukan sebelum tidur untuk membantu mengurangi lemak perut dan menurunkan berat badan berlebih.

    Olahraga Pengecil Perut Sebelum Tidur

    Dikutip dari Times of India, berikut olahraga yang mudah dilakukan di rumah.

    1. Squats

    Cara melakukan:

    Berdiri dengan kaki dibuka selebar bahu, ujung jari kaki sedikit mengarah keluar, tangan berada di sisi tubuh dengan telapak menghadap ke dalam.Tekuk lutut, dorong pinggul ke belakang, dan kencangkan otot perut. Pastikan punggung tetap rata dan dada terangkat.Secara bersamaan, tekuk siku dan satukan telapak tangan di depan dada.Kembali ke posisi berdiri semula, lalu kencangkan otot bokong. Itu dihitung sebagai satu repetisi.

    2. Plank

    Cara melakukan:

    Posisikan tubuh seperti akan melakukan push-up.Tekuk lengan pada bagian siku, lalu tumpukan berat badan pada lengan bawah.Kencangkan otot perut, rapatkan otot bokong, dan tahan posisi dengan menjaga tubuh tetap lurus dari kepala hingga tumit.Pertahankan posisi ini selama mungkin sesuai kemampuan.

    3. Curtsy Lunge

    Cara melakukan:

    Berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar pinggul.Gerakkan kaki kiri ke belakang kaki kanan secara perlahan hingga kedua paha membentuk posisi menyilang.Tekuk kedua lutut sambil merapatkan telapak tangan di depan dada.Ulangi gerakan yang sama dengan kaki kanan.

    4. Knee Push-Up

    Cara melakukan:

    Berlutut di lantai.Rentangkan kedua lengan dan letakkan telapak tangan di lantai selebar bahu.Kencangkan otot perut, lalu tekuk lengan dan turunkan tubuh hingga dada hampir menyentuh lantai.Dorong kembali tubuh ke atas hingga lengan lurus. Itu dihitung sebagai satu repetisi.

    5. Glute Bridge

    Cara melakukan:

    Berbaring telentang di lantai dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menempel di lantai.Angkat pinggul dari lantai hingga lutut, pinggul, dan bahu membentuk garis lurus.Kencangkan otot bokong dan usahakan punggung tetap lurus.Turunkan pinggul perlahan ke lantai sambil tetap menjaga otot bokong dan perut tetap aktif.Ulangi gerakan yang sama.Melakukan Peregangan Setelah Latihan

    Setelah menyelesaikan latihan, penting untuk menutup rutinitas dengan gerakan peregangan. Beberapa pilihan peregangan yang bisa dilakukan antara lain seated forward fold, child’s pose, side stretch, butterfly, serta peregangan lengan dan pergelangan tangan. Gerakan-gerakan ini membantu otot lebih rileks sekaligus menurunkan suhu tubuh agar kembali ke posisi istirahat.

    Selain itu, berjalan santai sejenak hingga detak jantung menurun atau melakukan pernapasan dalam juga bisa menjadi cara efektif untuk menenangkan tubuh setelah berolahraga.

    Perlu diperhatikan bahwa sebaiknya ada jeda waktu minimal 2 jam antara makan malam dan latihan. Jangan berolahraga segera setelah makan, agar tubuh tetap nyaman dan tidak terganggu pencernaannya.

    (suc/suc)

  • Waspada Gula Darah Turun Drastis, Dokter Jelaskan Risikonya

    Waspada Gula Darah Turun Drastis, Dokter Jelaskan Risikonya

    Jakarta

    Banyak orang mengira diabetes hanya berbahaya saat gula darah tinggi. Padahal, kadar gula yang terlalu rendah (hipoglikemia) juga bisa menjadi kondisi gawat darurat yang tidak bisa ditangani di rumah.

    “Hipoglikemia terjadi saat kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini lebih berisiko dialami penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat penurun gula tertentu, terutama jika dosis tidak tepat, makan terlambat, atau aktivitas fisik terlalu berat. Faktor lain seperti konsumsi alkohol juga dapat memicu hipoglikemia,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM dalam keterangan tertulis, Kamis (28/8/2025).

    Kondisi ini bisa terjadi kapan saja dengan gejala meliputi lemas, gemetar, keringat dingin, jantung berdebar, pusing, bicara pelo hingga penglihatan kabur. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran, kerusakan otak, hingga kematian.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Hariadi Wiroto, Sp.PD, FINASIM pun menekankan hipoglikemia sebagai kondisi medis darurat, terutama bila penderita tidak mampu mengenali atau merespons gejala awal.

    “Hipoglikemia tidak bisa ditangani hanya dengan menunggu, terutama jika penderita tidak sadar. Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan memberikan glukosa oral (seperti permen manis atau jus) pada gejala ringan, tapi bila tidak membaik, segera cari bantuan medis,” paparnya.

    Penanganan 24 Jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

    Kondisi hipoglikemia memerlukan penanganan cepat dan tepat, seperti layanan emergency 24 jam di Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Selain berstandar internasional, layanan ini juga didukung dokter spesialis penyakit dalam yang siaga di rumah sakit selama 24 jam.

    Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga didukung oleh dokter spesialis anestesi yang standby dalam menangani kasus yang membutuhkan tindakan bedah atau perawatan intensif.

    “Kondisi gawat darurat dapat berkembang sangat cepat dan membutuhkan respons medis yang tepat waktu dan terkoordinasi. Oleh karena itu, tim dokter spesialis dan subspesialis kami siaga 24 jam, baik di layanan poliklinik pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan pada malam hari dari pukul 20.00 WIB hingga 08.00 WIB, untuk memberikan penanganan tepat tanpa jeda waktu,” jelas Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM.

    “Seluruh layanan emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga telah berstandar internasional mengacu pada akreditasi Joint Commission International (JCI). Selain itu, kami selalu memastikan keselamatan pasien (patient safety) dan kenyamanan pasien (patient experience), didukung fasilitas yang lengkap, serta mengedepankan pendekatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care),” lanjut dr. Fiktor.

    Untuk mengakses layanan ini, hubungi call center 150990 atau gunakan fitur emergency call di aplikasi MyCare Mayapada Hospital.

    Selain layanan emergency, langkah pencegahan diabetes juga dapat dimulai dengan pemeriksaan gula darah gratis di Sugar Clinic Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Layanan ini menyediakan layanan skrining risiko prediabetes/diabetes dengan AI, pemeriksaan gula darah, konsultasi dengan dokter, manajemen diabetes yang komprehensif untuk menjaga metabolisme sehat.

    Informasi layanan kesehatan Mayapada Hospital juga dapat dibaca dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit atau Health Access untuk menghitung jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, dan BMI.

    Unduh aplikasi MyCare sekarang, dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (ega/ega)

  • Apakah Air Kelapa Boleh Dikonsumsi Pengidap Diabetes?

    Apakah Air Kelapa Boleh Dikonsumsi Pengidap Diabetes?

    Jakarta

    Air kelapa mengandung vitamin dan mineral penting, namun juga memiliki kadar gula yang sedang. Karena itu, pengidap diabetes sebaiknya membatasi konsumsi air kelapa dan memilih jenis tanpa tambahan gula.

    Sering disebut sebagai ‘minuman olahraga alami’, air kelapa semakin populer karena dapat menjadi sumber cepat gula, elektrolit, dan hidrasi. Cairan bening manis ini berasal dari dalam kelapa muda yang masih hijau.

    Berbeda dengan daging kelapa yang kaya lemak, air kelapa sebagian besar terdiri dari karbohidrat. Selain itu, banyak produk air kelapa kemasan ditambah gula, perasa, atau sari buah lain, sehingga pengidap diabetes kerap khawatir apakah minuman ini bisa memengaruhi kadar gula darah.

    Apakah air kelapa tinggi gula?

    Air kelapa terasa manis karena kandungan gulanya yang alami. Namun, jumlah gula bisa berbeda tergantung ada tidaknya tambahan gula.

    Sebagai perbandingan, dalam 240 ml (8 ons) air kelapa:

    Tanpa gula tambahan: 44 kalori, 10,5 gram karbohidrat, 0 gram serat, 9,5 gram gula.Dengan gula tambahan: 91 kalori, 22,5 gram karbohidrat, 0 gram serat, 18 gram gula.

    Artinya, air kelapa manis memiliki hampir dua kali lipat gula dibandingkan air kelapa tanpa gula. Karena itu, air kelapa tanpa gula tambahan jauh lebih baik dibanding minuman manis lainnya, termasuk soda, terutama bagi pengidap diabetes atau siapa saja yang ingin mengurangi asupan gula.

    Selain itu, air kelapa juga kaya kalium, mangan, dan vitamin C. Dalam 240 ml, kandungannya bisa mencapai 9 persen, 24 persen, dan 27 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG).

    Apakah air kelapa baik untuk pengidap diabetes?

    Penelitian tentang air kelapa dan pengaruhnya terhadap diabetes masih terbatas. Namun, beberapa studi pada hewan menunjukkan adanya perbaikan kontrol gula darah setelah mengonsumsi air kelapa.

    Dalam salah satu penelitian, tikus yang disuntik obat pemicu diabetes (alloxan) diberi air kelapa tua selama 45 hari. Hasilnya, kadar gula darah, HbA1c, dan stres oksidatif mereka membaik secara signifikan dibanding kelompok kontrol.

    Manfaat ini diyakini berasal dari kandungan tinggi kalium, magnesium, mangan, vitamin C, dan L-arginin dalam air kelapa yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

    Meski demikian, sebagian besar penelitian menggunakan air kelapa tua yang lebih tinggi lemak, sehingga belum jelas apakah air kelapa muda memiliki efek yang sama.

    Secara umum, air kelapa tanpa gula tambahan bisa menjadi pilihan lebih sehat dibanding minuman manis lainnya, karena dampaknya pada kadar gula darah lebih rendah. Namun, konsumsi tetap perlu dibatasi, yaitu sekitar 1-2 gelas (240-480 ml) per hari.

    (suc/suc)

  • Cara Mengolah Kumis Kucing untuk Atasi Penyakit

    Cara Mengolah Kumis Kucing untuk Atasi Penyakit

    Jakarta

    Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) digunakan dalam pengobatan tradisional. Dengan bentuknya yang menyerupai kumis kucing, tanaman ini tak hanya menarik secara visual, tapi juga menyimpan berbagai khasiat.

    Kumis kucing mengandung senyawa aktif, seperti saponin, flavonoid, tanin, dan komponen antioksidan. Tak heran jika tanaman ini dapat membantu menjaga kesehatan.

    Untuk mengkonsumsinya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Ketahui langkah-langkahnya berikut ini.

    Cara Mengolah Kumis Kucing untuk Atasi Penyakit

    Pakar Tanaman Obat dan Obat Tradisional RSUP Sardjito, dr Danang Adriyanto, MLM, mengatakan, tanaman kumis kucing kerap dipakai untuk berbagai penyakit, seperti diabetes. Tanaman ini juga kerap digunakan untuk mengatasi hipertensi.

    Menurut dr Danang, ada beberapa cara untuk mengonsumsi tanaman kumis kucing yang biasa digunakan untuk diabetes tersebut. Mulai dari diseduh menjadi teh, direbus, hingga dikonsumsi dalam bentuk ekstrak kumis kucing.

    1. Cara Menyeduh Kumis Kucing menjadi Teh

    Siapkan 1-2 sendok teh daun kumis kucing keringSeduh daun kumis kucing dengan 200-300 ml air panasBiarkan selama 5-10 menit, lalu saring airnyaMinum 1-2 kali sehari

    2. Cara Merebus Kumis Kucing

    Siapkan 5-7 lembar daun kumis kucing segarRebus daun kumis kucing dengan 2-3 gelas air sampai mendidih dan airnya terasa setengah, kemudian saring.Minum 1-2 kali sehari, masing-masing setengah gelas.

    3. Ekstrak Kumis Kucing

    Kumis kucing tersedia pula dalam bentuk ekstrak. Jadi, ramuan ini bisa dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau tablet.

    Manfaat Tanaman Kumis Kucing

    Sejumlah manfaat dari tanaman kumis kucing adalah sebagai berikut:

    1. Baik untuk Kesehatan Tulang dan Sendi

    Radang sendi seringkali disebabkan karena gejala penyakit asam urat (gout) dan arthritis rheumatoid. Dikutip dari laman Australian Herbal Insight, kandungan dari kumis kucing mempunyai khasiat anti-radang yang efektif dalam mengurangi kadar asam urat dalam darah. Tanaman ini juga kaya dengan kalium dan kalsium yang baik untuk tulang.

    2. Menyembuhkan Luka

    Daun kumis kucing mengandung polifenol, flavonoid, dan terpenoid yang diketahui berkhasiat sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, dan antiluka. Dalam jurnal Sosialisasi Tentang Pemanfaatan Ekstrak Daun Kumis Kucing dalam Menyembuhkan Luka, kandungan terpenoid dan flavonoidnya berperan sebagai antiluka dengan menghentikan enzim proinflamasi, dengan menutup siklooksigenase dan lipooksigenase. Sedangkan, polifenolnya kaya akan zat antioksidan yang bisa memproteksi sel-sel dari gangguan radikal bebas yang menimbulkan radang.

    3. Mengatasi Peradangan dan Nyeri

    Daun kumis kucing memiliki sifat anti bakteri. Dikutip dari laman e-journal IAIN Bukittinggi, anti bakteri berperan dalam mengatasi berbagai penyakit karena infeksi bakteri seperti nyeri dan juga peradangan.

    Dalam penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine pada tahun 2022, kumis kucing telah lama digunakan untuk mengobati diabetes dan penyakit ginjal. Tanaman ini mempunyai efek trapeutik yang baik terhadap beberapa komplikasi diabetes, terutama nefropati diabetik.

    Menurut dr Danang, kumis kucing bisa meningkatkan sensitivitas reseptor insulin karena kandungan flavonoid, tanin, serta asm kafeatnya. Senyawa-senyawa ini bisa menurunkan kadar gula darah.

    Sifat antioksidan dari kumis kucing juga membantu mengurangi stres oksidatif. Salah satu penyebab dari diabetes melitus. Antioksidan ini berfungsi dalam melindungi sel beta pankreas yang memproduksi hormon insulin dari kerusakan.

    5. Membersihkan Saluran Kemih

    Tanaman kumis kucing terkenal efektif dalam mengobati saluran urogenital dan batu ginjal. Dikutip dari jurnal dalam Advances In Herbal Research, sifat diuretiknya yang kuat membantu membersihkan saluran kemih dari bakteri yang hidup dengan menghentikan kolonisasi dan perlekatan bakteri pada permukaan saluran kemih.

    (elk/suc)

  • Catat! Jam Makan Terbaik untuk Diet, Bantu Turunkan Berat Badan

    Catat! Jam Makan Terbaik untuk Diet, Bantu Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Beberapa penelitian menemukan waktu makan memiliki dampak besar pada penurunan berat badan. Meski demikian tidak ada aturan pasti mengenai hal ini, sebab detailnya kemungkinan berbeda pada setiap orang.

    Namun, ada beberapa rekomendasi umum untuk makan yang bisa jadi acuan. Rekomendasi ini dibuat berdasarkan penelitian yang paling efektif untuk menurunkan berat badan.

    Jam Makan Terbaik untuk Diet

    Dikutip dari laman Eating Well, berikut beberapa rekomendasi jam makan sarapan, makan siang, dan makan malam untuk menurunkan berat badan.

    1. Sarapan

    Menurut tinjauan studi tahun 2024 yang dipublikasikan di JAMA Network Open, makan lebih awal berkaitan dengan penurunan berat badan. Karena itu, memulai hari dengan sarapan sehat dianggap masuk akal.

    Meski belum ada jawaban yang sepenuhnya pasti, ada hal penting yang perlu diketahui. Secara teknis, setiap orang berpuasa sepanjang malam saat tidur, dan hampir semua orang mendapat manfaat dari puasa alami ini. Bagi orang sehat, menjaga jarak sekitar 12 jam antara makan malam dan waktu makan pertama keesokan harinya dapat memberikan manfaat kesehatan.

    Hal ini bisa dilakukan dengan cara sederhana, misalnya menyelesaikan makan malam pukul 19.00 lalu sarapan pada pukul 07.00 keesokan harinya.

    Bagi yang suka menjalankan puasa intermiten (intermittent fasting) atau tidak sarapan, maka bisa menyelesaikan makan malam pukul 19.00, kemudian makan lagi setelah pukul 11.00 pagi. Pada intinya, dua cara ini bisa dilakukan, rutin sarapan atau puasa intermiten dan melewatkan sarapan. Terlepas dari jam makan pertama, pastikan asupan makanannya mengenyangkan dan padat nutrisi.

    2. Makan Siang

    Makan siang mungkin hanya memberikan pengaruh kecil pada penurunan berat badan. Tapi, yang perlu diperhatikan adalah makan siang harus menjadi porsi terbesar, bersama sarapan (jika memilih sarapan). Hal ini berkaitan dengan pola ritme sirkadian tubuh yang mendorong peningkatan efisiensi tubuh di awal hari dalam mencerna makanan, membakar kalori, dan mengatur hormon

    Makanan adalah bahan bakar bagi tubuh. Mengonsumsi makanan lebih awal di siang hari membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan kalori dan nutrisi harian. Tubuh memerlukan energi dan daya pikir di siang hari untuk menjalani berbagai aktivitas. Karena itu, usahakan sebagian besar asupan kalori dan nutrisi terpenuhi sebelum malam tiba.

    3. Makan Malam

    Berdasarkan kesepakatan umum di antara para profesional kesehatan dan peneliti, waktu makan malam yang terbaik adalah lebih awal, setidak nya 2-3 jam sebelum tidur.

    Cara ini mencegah ngemil larut malam dan memberi tubuh waktu untuk mencerna makanan, sehingga memungkinkan untuk tidur lebih nyenyak. Sebab, saat tidur dalam perut yang kenyang, seseorang cenderung tidak mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas baik.

    Kurangnya kualitas tidur bisa memicu perubahan hormonal yang bisa menghambat penurunan berat badan. Hal ini bisa terjadi terutama jika seseorang tidak cukup tidur secara konsisten.

    Sebuah penelitian pada tahun 2020 menunjukkan ritme sirkadian memungkinkan tubuh membakar kalori lebih efisien, mengontrol glukosa darah, dan mengoptimalkan pencernaan di pagi hari. Artinya, makan malam pukul 17.00 dibandingkanpukul 20.00 berpotensi memengaruhi penurunan berat badan karena lebih selaras dengan jam internal tubuh.

    Makan malam lebih awal juga akan memperpanjang periode tanpa makanan di malam hari. Cara ini bisa membantu pembakaran lemak dan mengatur hormon yang memengaruhi nafsu makan, keinginan makan, serta kadar gula darah.

    (elk/suc)