Produk: gula darah

  • Badan Lemas Kepala Pusing? Ini Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Badan Lemas Kepala Pusing? Ini Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Jakarta

    Badan lemas dan kepala pusing merupakan salah satu gejala masalah kesehatan yang mungkin dialami sebagian orang. Gejala tersebut bisa bersifat sementara, maupun bisa pergi atau datang lagi.

    Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kelelahan fisik, mental, dehidrasi, maupun kondisi kesehatan tertentu. Tentunya hal tersebut membuat kita tak nyaman, sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, bukan?

    Penyebab Badan Lemas Kepala Pusing

    Terdapat kondisi kesehatan yang berbeda yang menyebabkan kondisi ini. Mengutip Healthline, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab badan lemas dan kepala pusing:

    1. Kekurangan Sel Darah Merah (Anemia)

    Ketika seseorang mengidap anemia, tubuh akan tidak cukup sel darah merah atau sel-sel ini tidak bekerja dengan baik.

    Di mana, sel darah merah sendiri membawa oksigen ke seluruh organ dan jaringan tubuh. Oleh sebab itu, kekurangan oksigen bisa membuat merasa lemas dan pusing.

    Cara Mengatasi

    Mengutip Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa untuk mengatasi badan lemas kepala pusing akibat anemia:

    Konsumsi suplemen zat besi, asam folat, atau vitamin B12.Dokter mungkin akan meresepkan obat Eritropoietin (untuk membantu sumsum tulang memproduksi sel induk darah lebih banyak) atau Imunosupresan (untuk mencegah sistem imun menyerang sel darah merah).

    2. Gula Darah Rendah

    Tubuh membutuhkan glukosa atau gula untuk membuat energi. Ketika kadar gula darah turun, kita mungkin merasa lemas, pusing dan gemetar.

    Seringkali, gula darah rendah menjadi efek samping dari insulin dan obat lain yang digunakan untuk mengobati diabetes.

    Cara Mengatasi

    Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan tekanan darah rendah ke normal:

    Mengkonsumsi makanan seimbang, dan menambahkan lebih banyak garam ke dalam makanan.Minum lebih banyak air untuk cegah dehidrasi.

    3. Kelelahan Kronis

    Chronic fatigue syndrome (CFS) atau disebut sindrom kelelahan kronis merupakan kondisi yang menyebabkan kelelahan yang hebat, bahkan setelah seseorang tidur nyenyak.

    Gejala CFS meliputi, lemas yang luar biasa, pusing/masalah keseimbangan, sakit kepala, nyeri otot, masalah tidur, hingga alergi terhadap suatu zat.

    Cara Mengatasi

    Mengatasi CFS bisa berbeda-beda pada setiap orang. Oleh sebab itu, konsultasikanlah ke layanan kesehatan, mereka akan membantu mengobati gejala individu dengan terapi seperti pengobatan dan konseling.

    4. Tubuh Kekurangan Cairan (Dehidrasi)

    Pusing, kelelahan, sakit kepala, kebingungan, sedikit atau tidak ada urine adalah gejala akibat dehidrasi.

    Dehidrasi muncul karena tubuh tidak memiliki cukup cairan. Utamanya, ini bisa terjadi saat kita berolahraga atau berada di luar ruangan dalam cuaca panas.

    Cara Mengatasi

    Mengatasi dehidrasi cukup dengan minum air yang banyak atau larutan elektrolit seperti gatorade. Seseorang mengalami dehidrasi parah, mungkin perlu pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan cairan intravena (IV).

    5. Pengaruh Obat-obatan

    Pusing dan kelelahan bisa jadi efek samping dari obat-obatan tertentu. Obat-obatan yang dimaksud meliputi:

    Obat jantung, seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), beta-blocker, dan diuretik.Pil tidur seperti diphenhydramine (Benadryl, Unisom), temazepam (Restoril), eszopiclone (Lunesta), dan zolpidem (Ambien).Obat pelemas otot, seperti cyclobenzaprine (Fexmid) dan metaxalone.Antidepresan seperti fluoxetine (Prozac) dan trazodone.Obat anti kejang seperti divalproex (Depakote), pregabalin (Lyrica), gabapentin (Neurontin, Active-PAC dengan gabapentin).Cara Mengatasi

    Seseorang yang mengkonsumsi salah satu obat di atas dan merasa lemas dan pusing, segera konsultasikan dengan dokter. Ahli akan membantu menurunkan dosis atau beralih ke pengobatan lain dengan aman.

    6. Migrain

    Migrain merupakan kondisi neurologis yang menyebabkan gejala sakit kepala parah atau episode migrain. Episode migrain ialah sakit kepala yang sangat hebat, selama beberapa jam hingga beberapa hari.

    Cara Mengatasi

    Cara mengatasi badan lemas kepala pusing akibat migrain ialah dengan menghindari pemicu migrain seperti kafein, makanan olahan susu, dan alkohol. (bisa membantu mencegah episode migrain pada sebagian orang).

    Perawatan untuk mencegah dan mengobati migrain, bisa mencakup:

    Konsumsi obat pencegahan, seperti antidepresan dan obat anti kejang untuk menghentikan episode migrain sebelum dimulai.Obat jangka pendek seperti triptan dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan episode migrain setelah dimulai.Terapi pijat dan akupunktur.

    7. Tekanan Darah Rendah

    Mual, haus, pucat, badan lemas, kepala pusing termasuk dari gejala darah rendah. Tekanan darah merupakan kekuatan darah yang mendorong dinding pembuluh darah, saat bersirkulasi melalui tubuh.

    Cara MengatasiMengkonsumsi makanan seimbang dan menambahkan lebih banyak garam ke dalam makanan untuk meningkatkan tekanan darah.Tetap terhidrasiMengenakan stoking penyangga bisa mengurangi tekanan darah rendah karena tidak cukup bergerak.

    8. Irama Jantung Tak Teratur

    Biasanya, irama detak jantung terdengar “lub-dub”. Aritmia merupakan kondisi ketika detak jantung tidak teratur, seperti terlalu lambat atau terlalu cepat.

    Cara Mengatasi

    Cara mengatasi kondisi mendatangi dokter, mereka bisa membantu mengatasi masalah aritmia dengan obat-obatan seperti pengencer darah atau obat tekanan darah.

    Selain itu, dokter juga menyarankan agar menghindari zat-zat seperti kafein, alkohol, dan obat flu Pasalnya, zat-zat tersebut cenderung memengaruhi irama jantung.

    9. Vestibular Neuronitis

    Peradangan pada saraf vestibular di telinga bagian dalam bisa terjadi akibat infeksi seperti pilek atau flu. Saraf ini akan mengirimkan pesan sensorik ke otak, yang membantu kita tetap tegak dan seimbang.

    Pembengkakan saraf vestibular, akan menyebabkan pusing dan vertigo, serta kemungkinan seseorang merasa sangat lelah.

    Cara Mencegah Badan Lemas dan Kepala Pusing

    Berikut adalah beberapa hal yang bisa mencegah pusing dan kelelahan:

    Menghindari dehidrasi dengan minum banyak air sepanjang hari.Ketika berpindah dari posisi berbaring atau duduk ke posisi berdiri, bangunlah dengan perlahan-lahan.Batasi konsumsi atau hindari alkohol.Jangan mengemudi untuk mencegah kecelakaan atau jatuh.Tetaplah duduk atau berbaring di tempat tidur sampai pusing hilang.

    (khq/fds)

  • Terbukti Lewat Studi, Ini 7 Nutrisi yang Bisa Bikin Umur Panjang

    Terbukti Lewat Studi, Ini 7 Nutrisi yang Bisa Bikin Umur Panjang

    Jakarta

    Penuaan adalah proses alami yang tidak bisa dicegah. Seiring bertambahnya usia, fungsi organ tubuh ikut menurun dan risiko penyakit meningkat.

    Kendati demikian, bukan berarti seseorang tidak bisa menua dengan sehat. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin dapat menjadi salah satu cara untuk mempertahankan fungsi tubuh dan kesehatan seiring pertambahan usia.

    Pertanyaannya, apa saja nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan tubuh agar bisa menua dengan sehat? Selama beberapa tahun terakhir, peneliti mengevaluasi berbagai cara untuk meningkatkan peluang panjang umur, termasuk asupan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan.

    Dikutip dari Health, berikut asupan vitamin dan nutrisi yang terbukti dapat meningkatkan peluang panjang umur dan kesehatan di usia senja.

    1. Kreatin

    Kreatin adalah asam amino yang diproduksi secara alami di hati, ginjal, dan pankreas yang penting untuk energi dan fungsi sel. Kreatin dapat diperoleh dari makanan tertentu, seperti daging merah dan makanan laut, serta dari suplemen.

    Suplemen kreatin kerap dipromosikan untuk membantu meningkatkan kekuatan dan ukuran otot. Namun, studi menunjukkan kreatin juga dapat meningkatkan fungsi kognitif. Peningkatan kekuatan dan massa otot, serta fungsi kognitif, dapat membantu menunjang kesehatan secara keseluruhan seiring bertambahnya usia.

    Beberapa bukti juga menunjukkan kreatin dapat membantu menurunkan stres oksidatif dan melindungi dari kerusakan sel-sel dalam tubuh.

    2. Kurkumin

    Kurkumin merupakan senyawa alami yang banyak ditemukan dalam kunyit. Kurkumin memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, serta dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Para peneliti percaya kurkumin dapat memengaruhi protein yang berperan dalam penuaan sel, termasuk stres oksidatif, peradangan, perbaikan DNA, dan kematian sel.

    3. Magnesium

    Magnesium merupakan mineral penting yang dapat diperoleh dari suplemen atau makanan tertentu. Senyawa ini berperan penting dalam mengatur fungsi otot dan saraf, kadar gula darah, serta tekanan darah.

    Kekurangan magnesium sering terjadi seiring bertambahnya usia. Hal ini meningkatkan risiko peradangan dan stres oksidatif yang dapat merusak sel tubuh dan mempercepat proses penuaan.

    4. Niasin

    Niasin (vitamin B3) merupakan vitamin penting yang ditemukan dalam makanan tertentu, seperti daging sapi, ayam, ikan, dan biji-bijian. Niasin juga tersedia dalam bentuk suplemen, baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan vitamin dan mineral lainnya.

    Tubuh mengubah niasin menjadi nikotinamida adenin dinukleotida (NAD) dan triptofan (yang juga diubah menjadi NAD). Enzim NAD diperlukan untuk produksi energi, komunikasi, dan pemeliharaan sel tubuh. Kadar NAD yang rendah dikaitkan dengan peningkatan stres oksidatif, kerusakan DNA, masalah kognitif, dan peradangan.

    Mengonsumsi niasin atau nikotinamida juga dapat meningkatkan metabolisme energi dan kesehatan sel secara keseluruhan, sehingga menurunkan risiko penyakit kronis.

    5. Resveratrol

    Resveratrol adalah zat yang terdapat secara alami dalam berbagai makanan dan minuman, terutama anggur dan anggur merah. Zat ini memiliki sifat antioksidan, antiradang, antiinfeksi, dan pelindung otak.

    Resveratrol membantu memperpanjang umur dengan:

    Membatasi jumlah stres oksidatifMenurunkan jumlah peradangan dalam tubuhMengatur fungsi mitokondriaMengatur apoptosis (kematian sel)

    Namun perlu diketahui, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami dosis dan durasi ideal resveratrol. Resveratrol dianggap aman jika dikonsumsi dalam dosis hingga 1.500 miligram per hari hingga tiga bulan.

    6. Taurin

    Taurin adalah asam amino nonesensial yang terdapat dalam makanan, seperti daging, makanan laut, dan telur. Senyawa ini juga bisa diperoleh dalam bentuk suplemen.

    Kadar taurin sering menurun seiring bertambahnya usia. Kadar taurin yang rendah dikaitkan dengan berbagai penyakit terkait usia, terutama yang memengaruhi fungsi otak, otot, dan mata.

    Taurin dapat membantu panjang umur dengan mempertahankan fungsi mitokondria normal, membatasi kerusakan DNA, dan mengatur peradangan. Para peneliti telah menemukan bahwa pemberian suplemen taurin kepada hewan (tikus dan monyet) membantu meningkatkan kesehatan dan harapan hidup mereka.

    Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan seberapa besar manfaat suplemen tersebut dalam meningkatkan peluang panjang umur pada manusia.

    7. Vitamin D

    Vitamin D secara alami terdapat dalam makanan, diperoleh dari sinar matahari langsung, dan tersedia sebagai suplemen. Vitamin ini berperan penting dalam banyak fungsi tubuh, termasuk kesehatan tulang, pertumbuhan sel, dan fungsi kekebalan tubuh.

    Vitamin D dapat memengaruhi umur panjang dengan:

    Membatasi jumlah stres oksidatifMendukung respons sistem kekebalan tubuh alamiMencegah kerusakan dan memperbaiki DNA yang sebelumnya rusakMengatur metabolisme alami mitokondria dan glukosa

    Kadar vitamin D yang rendah juga kerap dikaitkan dengan penuaan dini, gangguan kognitif, dan demensia pada populasi lanjut usia.

    (ath/naf)

  • Dampak Negatif Kekurangan Gizi Protein pada Kesehatan

    Dampak Negatif Kekurangan Gizi Protein pada Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com– Protein memainkan peran krusial bagi kesehatan tubuh, dengan lebih dari 10.000 jenis protein yang ditemukan di setiap bagian tubuh, mulai dari rambut hingga tulang. 

    Fungsi utamanya adalah membantu dan memperbaiki sel-sel yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Protein terdiri dari kombinasi molekul yang dikenal sebagai asam amino. 

    Seorang ahli gizi klinis di UCLA Health Michael Garcia mengatakan, tubuh membutuhkan 20 jenis asam amino untuk berfungsi dengan baik, meskipun bisa memproduksi 11 di antaranya, sembilan asam amino esensial lainnya harus diperoleh dari makanan.

    Kebutuhan Harian Protein

    Para ahli merekomendasikan asupan protein harian minimal 0,36 gram per pon berat badan, atau 0,8 gram per kilogram. Ini setara dengan sekitar 43 gram protein per hari untuk individu dengan berat badan 120 pon, 54 gram untuk 150 pon, dan 72 gram untuk 200 pon. 

    Kebutuhan protein ini bervariasi tergantung pada usia, tingkat aktivitas, dan kesehatan secara keseluruhan. Maka dari itu disarankan agar konsumsi protein dibagi sepanjang hari, karena tubuh dapat menyimpan beberapa nutrisi, tetapi tidak untuk protein. Ia merekomendasikan agar setiap kali makan mengandung sekitar 25 hingga 30 gram protein.

    Dampak Kekurangan Protein

    Jumlah protein yang disarankan ini adalah minimum yang diperlukan bagi kebanyakan orang sehat. Namun, mengonsumsi makanan tidak selalu menjamin tubuh mendapatkan cukup protein. 

    Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menggunakan protein secara efisien dalam membangun dan memelihara otot menurun, terutama pada mereka yang berusia 50-60 tahun. Dokter Gracia menegaskan, jumlah yang disarankan merupakan batas minimum untuk menghindari kekurangan. 

    Meskipun tubuh mungkin tidak segera menyadari kekurangan protein, apabila kondisi ini berlanjut, gejala defisiensi dapat muncul dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

    Gejala Kekurangan Protein

    Tanda-tanda umum kekurangan protein meliputi:

    – Rambut dan kuku yang rapuh, sering kali menjadi indikator awal.

    – Rasa lemah atau lapar, karena protein berperan dalam penyediaan energi dan menekan nafsu makan.

    – Sering sakit, karena kurangnya protein dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

    – Perubahan suasana hati atau kesulitan berkonsentrasi, yang diakibatkan oleh fluktuasi kadar gula darah dan pengaruh protein pada neurotransmiter otak.

    – Kelemahan otot, karena asam amino penting untuk pembentukan massa otot.

    – Fraktur stres, yang dapat terjadi jika jaringan tulang tidak memiliki cukup protein.

  • Hidup Lebih Sehat, Simak Daftar Cek Kesehatan yang Sebaiknya Rutin Dilakukan

    Hidup Lebih Sehat, Simak Daftar Cek Kesehatan yang Sebaiknya Rutin Dilakukan

    3. Tekanan Darah

    Selain pengukuran secara fisik, perlu juga pengecekan tekanan darah secara rutin. Hal ini merupakan upaya untuk mengontrol tekanan darah agar tetap berada dalam rentang normal (120/80 mmHg).

    Pasalnya, tekanan darah tinggi dapat menjadi faktor risiko berbagai penyakit serius, seperti stroke dan jantung. Sebaiknya rutin melakukan cek tekanan darah agar dapat mengetahui lebih dini jika ada kemungkinan risiko penyakit tertentu.

    4. Kadar Gula Darah

    Selain mengecek tekanan darah, perlu juga untuk mengecek kadar gula darah. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mendeteksi adanya risiko diabetes.

    5. Kolesterol

    Perlu juga untuk mengecek kolesterol secara berkala, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi. Kadar kolesterol total yang sehat sebaiknya di bawah 200 mg/dL. Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    6. SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

    Periksa Payudara Sendiri atau SADARI sudah kerap digaungkan sebagai deteksi dini adanya benjolan atau perubahan yang mencurigakan di payudara. Sebaiknya, SADARI dilakukan setiap sebulan sekali, terutama setelah menstruasi.

     

    Penulis: Resla

  • Plus-Minus Jalan Kaki Setelah Makan, Termasuk Cegah Penyakit Jantung

    Plus-Minus Jalan Kaki Setelah Makan, Termasuk Cegah Penyakit Jantung

    Jakarta

    Kekenyangan sehabis makan kerap kali bikin seseorang mengantuk dan malas beraktivitas. Di sisi lain, ada anjuran untuk melakukan aktivitas fisik ringan sehabis makan seperti jalan kaki.

    Dalam kondisi sehat, melakukan aktivitas fisik ringan setelah makan, seperti berjalan kaki, umumnya aman dilakukan dan memang punya sejumlah manfaat menyehatkan. Meski demikian, beberapa orang bisa mengalami sederet keluhan seperti pusing, mual, atau bahkan nyeri dada, ketika melakukan aktivitas fisik segera setelah makan, terutama setelah makan berat.

    Jika punya keluhan tersebut, maka dianjurkan untuk memberi jeda 30-60 menit sebelum melakukan aktivitas fisik. Selain itu, dianjurkan juga untuk membatasi intensitas agar tidak terlalu berat sehingga membebani sistem pencernaan.

    Namun jika tidak punya keluhan apa-apa, maka aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki setelah makan dapat memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan. Manfaat jalan kaki setelah makan pun beragam, mulai dari mendukung fungsi pencernaan, menurunkan berat badan, hingga mengelola kadar gula darah.

    Dikutip dari Very Well Fit, berikut sederet manfaat jalan kaki setelah makan yang sayang untuk dilewatkan.

    1.⁠ ⁠Meningkatkan Kontrol Gula Darah

    Berjalan kaki beberapa menit setelah makan dapat memberikan manfaat yang luar biasa terhadap pengelolaan kadar gula darah.

    Saat berjalan kaki, otot akan berkontraksi dan mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk menggunakan glukosa yang ada di aliran darah.

    “Ketika glukosa dibutuhkan untuk menyediakan energi bagi otot, hal ini akan mengurangi jumlah glukosa yang ada di aliran darah,” ujar pakar nutrisi dari University of Georgia, Emma Laing, PhD, RDN.

    “Bagi orang-orang yang didiagnosis mengidap diabetes, berjalan kaki setelah makan dapat menjadi salah satu cara untuk mengontrol kadar gula darahnya dan meningkatkan respons tubuh terhadap obat-obatan diabetes,” sambungnya.

    Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Diabetologia mengungkapkan berjalan kaki 10 menit saja setelah makan dapat memberikan manfaat yang sangat besar dalam pengelolaan kadar gula darah.

    2.⁠ ⁠Meningkatkan Pencernaan

    Berjalan kaki setelah makan juga dapat mendukung proses pencernaan makanan yang dikonsumsi. Ketika berjalan kaki, otot perut dan inti (core) akan mengalami kontraksi yang kemudian membantu makanan lebih mudah melewati saluran pencernaan.

    Peningkatan aliran darah akibat berolahraga juga dapat membantu menyebarkan oksigen dan nutrisi yang membantu fungsi pencernaan.

    3.⁠ ⁠Menjaga Berat Badan Ideal

    Saat berjalan kaki, tubuh membakar lebih banyak kalori dibandingkan ketika duduk diam. Bahkan, berjalan kaki selama 15 menit dapat membantu membakar hingga 50 kalori dan meningkatkan metabolisme.

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, berjalan kaki juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan. Hal ini dapat membantu menahan keinginan makan dan mencegah makan berlebihan di waktu berikutnya.

    4.⁠ ⁠Memberi Lebih Banyak Energi

    Karena berjalan kaki membutuhkan energi, mungkin sebagian orang akan menganggap hal ini sebagai aktivitas yang melelahkan. Faktanya, berjalan kaki dapat meningkatkan aliran darah, mengatur gula darah, dan mengaktifkan otot-otot tubuh, yang semuanya memiliki efek terhadap tingkat energi.

    Berjalan kaki juga dapat membuat tubuh melepaskan endorfin, hormon bahagia yang mengatur suasana hati dan energi.

    Olahraga telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat, dua faktor yang kerap menjadi katalisator penyakit jantung.

    “Dengan meningkatkan aliran darah dalam tubuh, Anda juga meningkatkan aliran darah ke arteri, yang membantu mencegah penyumbatan,” kata Laing.

    Berjalan kaki juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, komponen lain yang ikut berkontribusi melindungi tubuh dari risiko penyakit jantung dan gangguan kesehatan lainnya.

    (ath/suc)

  • 12 Penyakit yang Dapat Didiagnosis dari Mata

    12 Penyakit yang Dapat Didiagnosis dari Mata

    Jakarta, Beritasatu.com – Mata ternyata dapat mengungkapkan tanda-tanda penyakit yang lebih serius, seperti diabetes, hipertensi, dan bahkan beberapa jenis kanker.

    Misalnya, perubahan pada pembuluh darah di retina bisa menunjukkan adanya diabetes atau tekanan darah tinggi. Selain itu, kondisi seperti glaukoma, yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati, juga dapat terdeteksi melalui pemeriksaan mata rutin.

    Dengan kata lain, mata bisa menjadi jendela bagi dokter untuk melihat kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan.

    Dilansir lama Mc Cauley Celin, Selasa (29/10/2024), berikut ini 12 penyakit yang dapat didiagnosis dari mata.

    1. Glaukoma
    Glaukoma adalah kondisi yang dapat berkembang perlahan tanpa gejala yang jelas pada awalnya. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya penglihatan permanen. Oleh karena itu, pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk deteksi dini.

    Penyebab umum glaukoma adalah penumpukan cairan dan peningkatan tekanan di dalam mata. Namun, ada juga faktor lain yang bisa menyebabkan glaukoma. Penanganan glaukoma biasanya meliputi penggunaan obat tetes mata, terapi laser, atau pembedahan untuk menurunkan tekanan mata.

    2. Tiroid
    Pemeriksaan mata juga dapat mengungkap tanda-tanda gangguan tiroid, seperti penyakit graves, di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon berlebihan. Gejala yang dapat terdeteksi mencakup bola mata yang menonjol (exophthalmos), mata bengkak, dan perubahan dalam penglihatan. Masalah tiroid sering kali terkait dengan penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid.

    3. Diabetes retinopati
    Diabetes retinopati adalah komplikasi dari diabetes yang memengaruhi pembuluh darah di retina. Gejalanya bisa termasuk penglihatan kabur, bintik-bintik (floaters), dan kehilangan penglihatan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi, yang merusak pembuluh darah.

    4. Katarak
    Katarak ditandai dengan kekeruhan lensa mata yang menyebabkan penurunan penglihatan. Jika tidak ditangani, katarak dapat menyebabkan kebutaan.

    Gejala umum meliputi penglihatan kabur, kesulitan melihat pada malam hari, dan pandangan yang menjadi redup. Faktor risiko untuk katarak termasuk genetik, diabetes, dan paparan sinar ultraviolet dalam jangka panjang.

    5. Kolesterol tinggi
    Kadar kolesterol tinggi dapat terlihat di mata, seperti munculnya bintik kekuningan pada kelopak mata atau cincin putih di sekitar kornea. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil di mata, yang berpotensi mengakibatkan perubahan penglihatan atau kebutaan. Memantau dan mengelola kadar kolesterol penting untuk kesehatan mata.

    6. Kanker
    Meskipun jarang, kanker dapat dideteksi melalui pemeriksaan mata. Melanoma okular adalah jenis kanker primer yang paling umum menyerang mata. Selain itu, pemeriksaan mata juga dapat membantu mendeteksi kanker pada kelopak mata dan area sekitar mata.

    7. Alergi
    Alergi mata adalah masalah umum yang dapat didiagnosis selama pemeriksaan mata. Gejala alergi ini termasuk kemerahan, iritasi, dan mata berair, yang biasanya disebabkan oleh alergen, seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan debu.

    8. Penyakit autoimun
    Beberapa penyakit autoimun, seperti sindrom Sjögren, dapat memengaruhi mata. Gejala umum termasuk mata kering yang parah. Pemeriksaan mata dapat membantu mendeteksi kondisi ini lebih awal.

    9. Artritis
    Artritis, khususnya artritis reumatoid, dapat mempengaruhi mata. Gejala seperti kemerahan dan nyeri pada mata dapat muncul dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis mata.

    10. Kondisi neurologis
    Berbagai kondisi neurologis, seperti migrain, multiple sclerosis, dan penyakit parkinson, dapat memengaruhi mata. Gejala yang mungkin muncul termasuk perubahan penglihatan dan mata kering. Penanganan tergantung pada tingkat keparahan kondisi, dan penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf.

    11. Degenerasi makula
    Degenerasi makula, yang sering terjadi pada individu di atas 50 tahun, dapat tidak terdeteksi pada tahap awal. Gejala termasuk berkurangnya penglihatan sentral dan kesulitan mengenali wajah.

    Ada dua jenis degenerasi makula, yaitu kering dan basah. Degenerasi makula kering berkembang perlahan, sedangkan degenerasi makula basah dapat memerlukan penanganan segera.

    12. Penyakit jantung
    Dokter mata dapat mendeteksi tanda-tanda awal penyakit jantung melalui pemeriksaan mata. Dengan menggunakan alat tomografi koherensi optik, dokter dapat melihat tanda-tanda mikroskopis yang mungkin menunjukkan masalah kesehatan, termasuk risiko strok.

  • Wamen KKP Simulasi Makan Bergizi Gratis Bareng Anak SD dan SMP, Ini Menunya

    Wamen KKP Simulasi Makan Bergizi Gratis Bareng Anak SD dan SMP, Ini Menunya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan sosialisasi program makan bergizi gratis (MBG) menu ikan untuk masyarakat di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, dalam rangka ulang tahun (HUT) ke-25 KKP.

    Wakil Menteri (Wamen) KKP Didit Herdiawan mengatakan bahwa asupan protein ikan dalam program MBG sangat baik untuk kesehatan. Adapun, inisiatif program ini ditujukan untuk anak-anak hingga ibu hamil.

    “Makan bergizi ini merupakan program dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, yang mana kami ditemani oleh rekan kami dari Badan Gizi Nasional untuk bisa mengkolaborasikan kegiatan ini,” kata Didit dalam acara HUT ke-25 KKP bertajuk KKP melalui Ekonomi Biru Siap Mendukung Program Makan Bergizi Gratis Menu Ikan untuk Indonesia Maju di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Selasa (29/10/2024).

    Berdasarkan pantauan Bisnis, penerima simulasi program MBG menu ikan adalah anak sekolah dasar (SD), anak sekolah menengah pertama (SMP), dan warga Pulau Untung Jawa.

    Untuk simulasinya, penerima program MBG di Pulau Untung Jawa mendapatkan nasi, telur rebus, ikan kembung bumbu kuning, olahan ikan fillet, sayur capcay, sambal, dan jeruk. Selain itu, penerima MBG juga bisa mencicipi susu ikan rasa stroberi.

    Didit mengungkap bahwa KKP telah menyiapkan sekitar 32.600 makan bergizi di 180 unit pelaksana teknis (UPT) KKP di Indonesia, termasuk di Pulau Untung Jawa.

    Merujuk peta kelurahan Pulau Untung Jawa, wilayah ini memiliki luas 40,10 hektar. Dari segi populasi, terdapat 2.605 penduduk yang terdiri dari 1.317 jiwa laki-laki dan 1.288 jiwa perempuan. Serta, ada 833 kepala keluarga, 9 Rukun Tetangga (RT), dan 3 Rukun Warga (RW).

    “Arahan saya, tetap melayani masyarakat dengan optimal terutama masyarakat pesisir yang berada di pantai sampai di daerah darat, ini wajib hukumnya untuk dilaksanakan,” ujarnya.

    Didit pun mengimbau agar seluruh UPT KKP terus meningkatkan program makan ikan dengan mengadakan sosialisasi. Dia juga memerintah agar setiap UPT melaporkan pendataan murid SD, SMP, SMA dan sederajat ke kantor pusat untuk dilakukan kerja sama program MBG dengan Badan Pangan Gizi Nasional.

    “Protein ikan ini sangat baik untuk kesehatan,” ungkapnya.

    Dia juga berharap dengan program MBG ini bisa mencerdaskan generasi bangsa menuju Indonesia maju 2045.

    “Semoga putra putri cucu-cucu kita mendapatkan kekuatan dan kesehatan dan menjadi generasi bangsa yang cemerlang dalam rangka Indonesia maju 2045,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Didit juga berharap program MBG ini bisa terlaksana dengan baik. “Semoga ke depan program atau pelaksana kegiatan ini dapat berlanjut dan terlaksana dengan baik bagi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” pungkasnya.

    Berdasarkan pantauan Bisnis, Wamen Didit Herdiawan baru tiba pada pukul 10.00 WIB di fasilitas Bakti Kesehatan, Taman Amiterdam, Kepulauan Seribu. Didit mengenakan topi putih dengan kaos berlengan panjang tampak berwarna turquoise blue bertuliskan Ekonomi Biru untuk Indonesia Maju.

    Setibanya di lokasi, Didit langsung menghampiri petugas kesehatan dan warga yang tengah me melakukan pemeriksaan kesehatan. Kemudian menyerahkan program bantuan.

    Di samping program MBG, KKP juga memberikan fasilitas kesehatan atau Bakti Kesehatan dalam rangka HUT ke-25 di Taman Amiterdam, Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.

    Adapun fasilitas kesehatan yang dimaksud mulai dari berat dan tinggi badan, tekanan darah, hingga pemeriksaan gula darah. Setelah melakukan serangkaian kesehatan, dokter akan menanyakan kondisi dan meresepkan obat ke pasien.

    Selain itu, masyarakat yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan akan mendapatkan dua kotak susu sapi, madu, dan vitamin.

  • Waspada Diabetes sebelum 40 Tahun, Berisiko Komplikasi Penyakit hingga Kematian

    Waspada Diabetes sebelum 40 Tahun, Berisiko Komplikasi Penyakit hingga Kematian

    Jakarta, Beritasatu.com – Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang semakin umum di kalangan masyarakat, terutama di di kalangan orang dewasa yang masih berusia muda. Ketika diabetes muncul sebelum usia 40 tahun, dampaknya bisa sangat serius dan berpotensi membahayakan kesehatan secara keseluruhan. 

    Hasil penelitian yang diterbitkan di Lancet Diabetes & Endocrinology mengungkapkan, hubungan antara diagnosis diabetes sebelum usia 40 tahun dan peningkatan risiko kematian dini dinilai cukup signifikan.

    Dilansir dari Medical Daily pada Selasa (29/10/2024), diabetes yang didiagnosis sebelum usia 40 dapat meningkatkan risiko kematian dini hingga empat kali lipat.

    Sementara itu, diabetes yang muncul pada usia yang lebih tua berkaitan dengan risiko kematian yang satu setengah kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalaminya.

    Untuk memahami dampak diabetes terhadap kesehatan secara menyeluruh, peneliti mengikuti 4.550 orang yang baru saja didiagnosis diabetes selama lebih dari 30 tahun. Para peserta berusia antara 25 hingga 65 tahun.

    Analisa tersebut menunjukkan, diagnosis diabetes pada usia lebih muda terkait dengan tingkat komplikasi penyakit dan risiko kematian yang lebih tinggi.

    Diabetes yang muncul pada usia muda juga berhubungan dengan kontrol kadar gula darah yang lebih buruk.

    Amanda Adler, salah satu penulis penelitian, mencatat bahwa jumlah orang yang didiagnosis dengan diabetes tipe 2 di seluruh dunia meningkat secara signifikan dalam 30 tahun terakhir.

    “Bukti yang ada menunjukkan, diabetes tipe 2 yang muncul pada usia muda, ditandai dengan kadar glukosa darah tinggi yang lebih awal dan bertahan lebih lama, mungkin lebih agresif dibandingkan dengan yang muncul kemudian,” ujarnya.

    Ia juga menjelaskan, selain mengancam kematian juga berisiko terjadi komplikasi penyakit, hingga berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.

    Disebutkan para peneliti, penderita diabetes lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

    Oleh karena itu, mencegah diabetes melalui gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang dan olahraga teratur, sangat penting untuk mengurangi risiko dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

  • 5 Kebiasaan Simpel Ini Bisa Bikin Wajah Tampak Lebih Muda dari Usia, Mau Coba?

    5 Kebiasaan Simpel Ini Bisa Bikin Wajah Tampak Lebih Muda dari Usia, Mau Coba?

    Jakarta

    Tetap terlihat awet muda tentu menjadi keinginan banyak manusia. Dengan tampak muda, seseorang mungkin bisa tampil lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan.

    Dikutip dari Times of India, untuk mendapatkan kulit wajah yang tampak lebih muda dari usia tentunya dipengaruhi banyak faktor, mulai dari makanan yang dikonsumsi, tingkat stres, hingga rutinitas sehat harian yang dilakukan.

    Berikut adalah 5 kebiasaan sederhana yang dapat disertakan ke dalam rutinitas harian untuk membantu mempertahankan wajah agar terlihat lebih muda.

    Apapun cuacanya, tabir surya wajib menjadi bagian yang harus ada pada rutinitas harian. Pasalnya, sinar UV dari matahari dapat menyebabkan penuaan dini, seperti menimbulkan kerutan, garis-garis halus, dan bintik-bintik penuaan.

    Setidaknya oleskan tabir surya setiap pagi hari sebelum memulai aktivitas. Namun, tabir surya perlu dioleskan kembali minimal dua jam jika seseorang beraktivitas di luar ruangan.

    Menjaga kebersihan kulit tentu menjadi salah satu kunci penting untuk mendapatkan wajah yang berseri. Biasakan untuk mencuci wajah minimal dua kali dalam sehari.

    Mencuci wajah setelah berkeringat di siang hari juga penting untuk dilakukan, hal ini bertujuan untuk membersihkan kotoran, minyak dan menghidrasi kulit.

    Merendam Wajah dengan Air Es

    Air es diketahui dapat memberikan efek ‘ajaib’ pada kesehatan kulit. Air es diketahui mampu meningkatkan sirkulasi dan mengencangkan pori-pori.

    Cobalah untuk merendam wajah dengan air es atau menempelkan kain yang telah direndam air es. Lakukan selama beberapa menit, kebiasaan ini akan membantu mencerahkan wajah dan membuatnya tampak lebih berenergi.

    Tampilan kulit pada wajah bisa terpengaruh secara negatif oleh tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol yang melebihi batas normal. Hal ini membuat menjaga pola makan atau pola hidup sehat tentu perlu menjadi perhatian.

    Pola makan seimbang seperti rutin mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, daging tanpa lemak dapat membantu menjaga kesehatan tubuh yang juga bisa menjaga kesehatan wajah.

    Aktivitas yang merangsang otak tidak hanya berdampak baik bagi kesehatan mental, namun ini juga bisa membantu seseorang tetap tampil awet muda.

    Latihan untuk otak ini juga bisa dilakukan dengan cara yang seru seperti bermain game yang menantang. Hal ini dapat membuat otak tetap tajam dan meningkatkan kemampuan kognitif. Menjaga pikiran tetap aktif dapat membuat wajah tampak lebih segar dan berenergi.

    (dpy/suc)

  • Rutin kontrol tekanan darah jadi langkah cegah kena stroke

    Rutin kontrol tekanan darah jadi langkah cegah kena stroke

    Obesitas atau kegemukan menjadi risiko menjadinya suatu serangan stroke

    Jakarta (ANTARA) – Pakar neurologi di RSUD Pasar Minggu Jakarta, dr. Yudistira, Sp.N mengatakan rutin memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah, dapat menjadi langkah mencegah terkena stroke (strok).

    “Kita bisa mengontrol secara rutin tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah. Kemudian aktivitas kita juga mesti kita atur agar jangan terlalu berlebihan juga, tapi tidak terlalu kurang aktivitas juga,” kata dia di Jakarta, Senin.

    Adapun tekanan darah normal pada orang dewasa yakni 90-120/60-80 mmHg.

    Upaya lain yang bisa dilakukan yakni tidak merokok, tak mengonsumsi minuman beralkohol, dan menjaga berat badan tetap sehat salah satunya melalui pola makan sehat.

    “Obesitas atau kegemukan menjadi risiko menjadinya suatu serangan stroke. Pola makan yang sehat, memasukkan banyak buah-buahan, sayuran, atau biji-bijian, dan hindari makanan yang berlemak,” kata dia.

    Lalu, bagi pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi, sambung Yudistira, yakni perlu mengontrol tekanan darah agar berada di bawah 140/90 mmHg.

    “Harapannya tekanan darah di bawah 140/90 mmHg untuk bisa mengurangi risiko terjadinya stroke. Dan ini bisa kita bantu dengan pola makan yang sehat, bijak olahraga, dan aktivitas yang teratur,” ujar Yudistira.

    Bila perlu, sambung dia, pasien hipertensi dapat meminum obat-obatan anti-hipertensi. Namun ini perlu dengan pengawasan dokter.

    “Stroke memang menjadi momok di masyarakat. Ketika memang ada suatu serangan stroke ini harapan hidup atau kualitas hidup akan menurun. Jadi, perlu upaya untuk mengontrol agar serangan stroke tidak terjadi pada kita,” demikian pesan Yudistira.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024