Produk: gula darah

  • 8 Manfaat Kulit Mangga, Menurunkan Berat Badan hingga Mencegah Kanker

    8 Manfaat Kulit Mangga, Menurunkan Berat Badan hingga Mencegah Kanker

    Jakarta, Beritasatu.com – Mangga, rajanya buah-buahan, sangat diminati selama musim panas. Selain rasanya yang lezat, buah ini merupakan gudang nutrisi yang menakjubkan. Namun, tahukah Anda kulit mangga juga memiliki banyak manfaat termasuk khasiat antikanker.

    Meskipun kulit mangga biasanya dibuang begitu saja, kulitnya mungkin mengandung banyak nutrisi yang dapat melindungi Anda dari beberapa penyakit dan bahkan memperlambat penuaan.

    Menurut penelitian di Universitas Negeri Oklahoma pada 2008, mengonsumsi kulit mangga dapat membantu mengendalikan kadar gula darah dan mengurangi berat badan karena mengandung leptin yang merupakan hormon yang mengatur konsumsi energi dan nafsu makan. Berikut ini manfaat kulit mangga yang dikutip dari Health Guide, Jumat (8/11/2024).

    1. Sifat antioksidan
    Kulit mangga kaya akan polifenol, yaitu antioksidan alami yang membantu melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Ekstrak kulit mangga terbukti memiliki kandungan polifenol tinggi yang dapat melawan stres oksidatif, faktor yang dapat memicu penyakit kronis, seperti kanker dan diabetes.

    Kulit mangga juga mengandung senyawa lain, seperti mangiferin, norathyriol, dan resveratrol, yang berperan dalam melawan penyakit tersebut.

    2. Menurunkan kolesterol
    Pektin yang terdapat dalam kulit mangga membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Penelitian menunjukkan mengonsumsi 100 gram kulit mangga mentah setiap hari selama enam minggu dapat menurunkan kadar LDL dan meningkatkan HDL.

    Selain itu, kulit mangga juga terbukti efektif dalam menurunkan kadar trigliserida dan urea, sekaligus meningkatkan kadar HDL, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.

    3. Kaya akan fitokimia
    Kulit mangga mengandung fitokimia, seperti polifenol dan tanin yang dapat melawan penyakit serius, termasuk kanker dan penyakit jantung.

    Fitokimia adalah senyawa alami pada tanaman yang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis. Selain itu, senyawa ini juga berperan dalam menjaga tekanan darah tetap sehat dan melindungi kulit dari penuaan.

    4. Membantu menurunkan berat badan
    Kulit mangga rendah kalori dan kaya serat, yang membuatnya ideal untuk membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar.

    Serat juga berperan dalam memperbaiki pencernaan dan mencegah sembelit, serta mendukung kesehatan usus dan melawan kanker usus besar.

    5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    Tanin dalam kulit mangga memiliki efek antiinflamasi yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Tanin juga berfungsi membersihkan tubuh dari racun, meningkatkan fungsi tubuh secara keseluruhan, dan melawan infeksi akibat alergi atau infeksi lainnya.

    6. Mengurangi risiko divertikulitis
    Divertikulitis adalah peradangan pada usus yang sering terjadi seiring bertambahnya usia. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaya serat, seperti kulit mangga, dapat mengurangi risiko terkena divertikulitis hingga 40%.

    7. Memenuhi kebutuhan vitamin C
    Kulit mangga merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Vitamin C penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang, dan melawan stres oksidatif. Selain itu, vitamin C mendukung produksi kolagen, yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit.

    8. Mencegah kanker
    Kulit mangga mengandung senyawa fenolik, seperti asam galat dan asam ellagic, yang memiliki sifat antiinflamasi dan dapat melindungi tubuh dari risiko kanker. Senyawa ini membantu melawan peradangan yang bisa memicu perkembangan sel kanker.

  • Air Rebusan Daun Salam Bisa Turunkan Kolesterol? Ini Faktanya

    Air Rebusan Daun Salam Bisa Turunkan Kolesterol? Ini Faktanya

    Jakarta

    Kolesterol tinggi menjadi masalah kesehatan yang kerap dihadap bayak orang. Dalam upaya menurunkan kolesterol, banyak orang mencari bahan alami yang aman dikonsumsi.

    Salah satu bahan yang populer digunakan adalah daun salam. Selain menjadi bumbu dapur, daun salam dikenal memiliki beragam manfaat kesehatan. Namun, apakah air rebusan daun salam benar-benar bisa membantu menurunkan kadar kolesterol?

    Air Rebusan Daun Salam Bisa Turunkan Kolesterol?

    Ya, air rebusan daun salam bisa membantu menurunkan kolesterol. Menurut buku Kesehatan Air Rebusan Daun Salam untuk Menurunkan Kolesterol oleh Widiyono, dkk, kandungan daun salam dipercaya bisa menurunkan kolesterol.

    Kandungan dan Cara Kerja Daun Salam Menurunkan Kolesterol

    Daun salam mengandung minyak atsiri, sitral, eugenol, tannin, flavonoid, dan metil kavikol. Salah satu kandungan flavonoid di daun salam adalah quercetin, antioksidan kuat yang mampu mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat.
    Flavonoid juga bisa mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah.

    Sementara itu, tanin bereaksi dengan protein mukosa dan sel epitel usus, sehingga menghambat penyerapan lemak. Dengan kata lain, tanin berperan dalam menekan penyerapan lemak tubuh.

    Saponinnya berfungsi mengikat kolesterol dengan asam empedu, sehingga menurunkan kadar kolesterol. Saponin mengandung vitamin A, C, E, dan B3, serta serat.

    Vitamin C membantu reaksi hidroksilasi dalam pembentukan asam empedu. Reaksi tersebut meningkatkan ekskresi atau pengeluaran kolesterol. Sementara, vitamin B3 berperan dalam menurunkan produksi VLDL (Very Low Density Lipoprotein.)

    Serat dalam daun salam merangsang sekresi cairan empedu, sehingga kolesterol akan keluar bersama cairan empedu menuju usus. Zat aktif tersebut merangsang sirkulasi darah, sehingga mengurangi terjadinya pengendapan lemak di pembuluh darah.

    Sebuah penelitian di tahun 2019 menunjukkan, semua responden pada kelompok intervensi mengalami penurunan kadar kolesterol. Namun, hal ini juga dibarengi dengan pola makan yang dikendalikan.

    Para responden menghindari makanan seperti daging, kuning telur, dan mentega, yang mengandung kolesterol tinggi. Sehingga, untuk menggantikan makanan tersebut, penderita diabetes bisa mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan kacang-kacangan.

    Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan

    Selain dapat menurunkan kadar kolesterol, daun salam juga mempunyai sejumlah manfaat kesehatan lainnya. Menurut laman Healthshots, berikut di antaranya:

    Daun salam bisa menurunkan gula darah dan terbukti efektif dalam mengatasi diabetes tipe 2. Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Clinical Biochemistry and Nutrition, mengkonsumsi daun salam 1-3 gram sehari selama 30 hari menurunkan faktor risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular

    2. Melawan Infeksi Jamur

    Daun salam dianggap sebagai obat alami yang memiliki khasiat antijamur, sebab adanya senyawa seperti eugenol dan sineol. Senyawa-senyawa tersebut membantu menghambat pertumbuhan jenis jamur. Kekuatan pada senyawa ini membantu daun salam untuk mencegah sekaligus mengurangi risiko infeksi.

    Dalam jurnal Drug and Pharmaceutical Science Archives, ekstrak metanol dari dan salam berdampak lebih signifikan dalam mencegah pertumbuhan berbagai jenis bakteri dan jamur. Kandungan minyak atsirinya menunjukkan aktivitas antibakteri yang efektif terhadap jenis jamur tertentu.

    3. Membantu Mengurangi Stres dan Kecemasan

    Kandungan linalool dalam daun salam bisa menurunkan tingkat stres dan kecemasan dalam tubuh. Daun salam juga memiliki kualitas menenangkan alami yang bisa membantu tubuh merasa tenang dan mengurangi kemungkinan depresi. Sehingga, meminum air daun salam juga bisa membantu lebih tenang.

    4. Melindungi Kesehatan Jantung

    Menurut penelitian, daun salam bisa bermanfaat bagi kesehatan jantung. Hal itu berkat adanya kandungan rutin dan asam kafeat yang bisa mengoptimalkan aktivitas otot jantung. Kedua kandungan itu juga bisa menurunkan kolesterol jahat dari tubuh.

    5. Mengendalikan Peradangan

    Daun salam juga dikenal karena khasiatnya sebagai antiradang. Kandungan senyawa seperti eugenol dan asam kafeat menghambat produksi sitokin tertentu yang bertanggung jawab memicu radang dalam tubuh.

    Sehingga, mengkonsumsi daun salam secara teratur bisa membantu mengurai radang. Khasiat ini sangat bermanfaat bagi orang yang menderita radang sendi, asam urat, dan penyakit radang lainnya.

    (elk/row)

  • Amankah Minum Air Rebusan Daun Salam Setiap Hari? Begini Jawabannya

    Amankah Minum Air Rebusan Daun Salam Setiap Hari? Begini Jawabannya

    Jakarta

    Daun salam dikenal sebagai tanaman herbal yang serbaguna. Selain digunakan untuk masakan, daun salam juga sering digunakan sebagai obat tradisional.

    Jika digunakan sebagai obat, biasanya daun salam akan direbus dengan air atau dibuat teh. Namun, apakah boleh minum air rebusan daun salam setiap hari?

    Dikutip dari Healthshot, minum air rebusan daun salam setiap hari untuk mengawali hari boleh saja dilakukan. Sebab, tanaman herbal ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk menurunkan gula darah, mengatasi asam urat tinggi, hingga menangkal radikal bebas.

    Namun, pastikan untuk tidak mengkonsumsinya secara berlebihan karena dapat menyebabkan kantuk. Daun salam ini juga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh beberapa kelompok, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.

    Minum air rebusan daun salam juga harus diperhatikan bagi orang yang akan menjalani operasi. Disarankan, konsumsi air rebusan daun salam ini harus dihentikan selama dua minggu sebelum operasi apapun, karena dapat memperlambat sistem saraf secara signifikan.

    Meski begitu, daun salam kaya akan nutrisi. Dikutip dari Times of India, daun ini mengandung serat, mineral, antioksidan, vitamin A, vitamin B6, dan vitamin C yang baik.

    Cara Membuat Air Rebusan Daun SalamRendam 2-3 lembar daun salam kering ke dalam panci berisi air hangat dan biarkan selama beberapa jam.Saring dan minum airnya saat perut kosong.Bisa juga dengan merebus daun salam ke dalam air mendidih selama beberapa menit, dan disaring.Setelah menjadi hangat, dapat ditambahkan madu atau konsumsi saat perut kosong.Manfaat Air Rebusan Daun Salam

    Mengelola diabetes

    Minum air daun salam di pagi hari dapat membantu mengelola gula darah. Ini dapat menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dan menahan rasa lapar.

    Konsumsi rempah-rempah ini dikaitkan dengan peningkatan metabolisme insulin dan glukosa. Polifenol, senyawa aktif dalam daun salam, dapat membantu mengelola kadar glukosa. Menurut National Institutes of Health, konsumsi daun salam menurunkan faktor risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.

    Sakit perut

    Daun salam juga dapat meredakan gangguan pencernaan, termasuk sakit perut. Senyawa dalam rempah kering ini sangat efektif mengobati sakit perut dan melancarkan pencernaan.

    Radang sendi

    Rempah ini memiliki anti inflamasi yang dapat membantu mengurangi kemungkinan berbagai penyakit kronis, mulai dari penyakit jantung, asma, hingga radang sendi. Ini dapat meredakan gejala radang sendi seperti nyeri sendi, pembengkakan, dan kekakuan.

    Kesehatan paru-paru

    Minum air rebusan daun salam saat perut kosong dapat mencegah gangguan pernapasan. Selain itu, dengan menghirup uap daun salam juga membantu mengencerkan dahak serta menghilangkan patogen berbahaya yang terperangkap di paru-paru.

    Efek antikanker

    Daun salam dapat membantu mencegah kanker tertentu, seperti sel kanker payudara dan kolorektal. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan kaitannya.

    Meredakan stres dan kecemasan

    Air daun salam juga dapat membantu mengatasi stres dan menghilangkan masalah kecemasan dengan sifatnya yang menenangkan. Mungkin karena senyawa yang disebut Linalool yang dapat menurunkan hormon stres dalam tubuh.

    Obat alami ini dapat memastikan bebas stres dan membantu membuat keputusan dengan kepala yang tenang.

    Batuk dan pilek

    Daun salam cukup efektif untuk mengatasi gejala seperti flu. Membantu membersihkan lendir di paru-paru, mengobati pilek dan batuk, serta meredakan sakit tenggorokan.

    (sao/naf)

  • 6 Minuman yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Ada Jus Tomat

    6 Minuman yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Ada Jus Tomat

    Jakarta

    Pemilihan minuman sehari-hari semakin penting bagi yang ingin menjaga kesehatan, termasuk pengidap diabetes yang harus memperhatikan kadar gula darah. Beberapa minuman telah diketahui memiliki manfaat dalam membantu pengelolaan kadar gula darah.

    Selain menjaga asupan gula, pemilihan minuman yang tepat juga dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan mengendalikan gula darah setelah makan. Berikut merupakan minuman yang bantu turunkan kadar gula darah dalam tubuh, dikutip dari Eating Well:

    1. Air Putih

    Air putih merupakan pilihan minuman tanpa kalori yang tidak hanya mengembalikan hidrasi, tetapi juga membantu dalam pengaturan kadar gula darah. Berdasarkan tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2021 dalam Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews minum air putih dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah sebesar 6 persen.

    Air membantu meningkatkan volume darah, yang mendukung pelepasan asam amino yang memengaruhi regulasi gula darah. Manfaat ini bahkan lebih terasa ketika air menggantikan minuman berpemanis, yang mengurangi asupan gula dan kalori, membantu mempertahankan berat badan yang sehat, dan mendukung pengelolaan gula darah.

    Jika air putih dirasa kurang menarik, alternatif lain seperti mengombinasikan air dengan potongan stroberi, kemangi, & jeruk nipis bisa dicoba.

    2. Kopi

    Baik kopi berkafein maupun tanpa kafein, konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian tahun 2019 di jurnal Nutrients.

    Kandungan fitokimia dalam kopi mendukung kesehatan sel hati dan pankreas, melindungi dari perlemakan hati, dan mendukung fungsi insulin. Namun, penting untuk memperhatikan tambahan dalam kopi.

    Penambahan gula berlebih, seperti dalam minuman es kopi yang manis, bisa mengurangi manfaat ini. Sebagai alternatif, kopi hitam dengan tambahan kayu manis bisa menjadi pilihan lebih sehat.

    3. Teh Hitam

    Untuk yang tidak mengonsumsi kopi, teh hitam juga dapat menjadi pilihan baik yang dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah serta pengurangan komplikasi diabetes. Penelitian tahun 2019 di jurnal Antioxidants menunjukkan bahwa kandungan dalam teh dapat meningkatkan resistensi insulin, mengurangi stres oksidatif, dan menurunkan peradangan.

    Teh hitam dan teh oolong adalah jenis teh yang paling banyak diteliti dalam hal ini. Disarankan untuk memilih teh tanpa tambahan gula atau madu agar tetap mendukung pengendalian gula darah.

    4. Teh Hijau

    Bagi penggemar teh hijau, minuman ini juga memberikan manfaat dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa.

    Meta-analisis tahun 2020 yang melibatkan 27 uji coba menemukan bahwa katekin dalam teh hijau membantu mengurangi penyerapan karbohidrat selama pencernaan, meningkatkan metabolisme glukosa, serta mengurangi stres oksidatif.

    Meski tidak semua studi menemukan hasil yang konsisten, teh hijau tetap merupakan minuman tanpa gula dan kalori, sehingga menjadi pilihan yang baik untuk kestabilan gula darah.

    5. Susu

    Meskipun susu nabati semakin populer, protein dalam susu sapi, seperti kasein dan whey, dapat membantu menurunkan respons glukosa darah setelah makan, baik bagi pengidap diabetes maupun yang tidak.

    Menurut penelitian tahun 2018 di Diabetes/Metabolism Research and Reviews, protein ini memperlambat pencernaan dan mendukung respons insulin. Disarankan untuk memilih susu rendah lemak atau tanpa lemak agar lemak jenuh tetap terkontrol. Perlu dicatat, susu mengandung sekitar 12 gram karbohidrat per cangkir, sehingga perlu diperhitungkan dalam asupan karbohidrat harian.

    6. Jus Tomat

    Jus tomat merupakan pilihan minuman ramah kadar gula darah yang kaya rasa. Uji coba kecil tahun 2020 yang dipublikasikan di di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi 7 ons jus tomat 30 menit sebelum sarapan kaya karbohidrat dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan.

    Kandungan serat dalam tomat membantu memperlambat pencernaan dan mengurangi lonjakan gula darah setelah makan. Menambahkan seledri atau bahan lain dapat membuat jus ini semakin terasa enak.

    (kna/kna)

  • Kenapa Saat Menstruasi Selalu Lapar? Ini 8 Penyebab dan Solusi Makan yang Sehat

    Kenapa Saat Menstruasi Selalu Lapar? Ini 8 Penyebab dan Solusi Makan yang Sehat

    Jakarta, Beritasatu.com – Selama menstruasi, tubuh sering kali mengalami berbagai perubahan. Mulai dari suasana hati yang mudah berubah hingga meningkatnya nafsu makan.

    Banyak wanita merasa lapar terus-menerus dan memiliki keinginan besar untuk mengonsumsi makanan manis atau berlemak. Kondisi ini sulit dikendalikan dan dapat menimbulkan kekhawatiran.

    Namun, sebenarnya hal ini adalah reaksi alami tubuh yang disebabkan oleh sejumlah faktor biologis dan hormonal. Berikut ini delapan alasan kenapa nafsu makan meningkat saat menstruasi, serta pilihan makanan yang tepat. 

    1. Perubahan hormon estrogen dan progesterone
    Selama menstruasi, kadar hormon estrogen menurun, sementara progesteron meningkat. Kondisi ini dapat merangsang peningkatan nafsu makan dan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat atau makanan manis.

    2.  Kebutuhan energi
    Menurut BuzzRx, tubuh membutuhkan lebih banyak energi selama masa menstruasi. Hal ini sering kali memicu rasa lapar, terutama untuk makanan yang bisa menyediakan energi cepat, seperti gula atau makanan tinggi kalori.

    3.  Penurunan darah
    Perubahan hormon juga dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi lebih rendah, membuat tubuh merespons dengan menginginkan makanan manis atau karbohidrat. Perubahan ini adalah cara alami tubuh untuk menyeimbangkan energi dan kadar gula darah selama periode.

    4. Stres dan kecemasan
    Saat menstruasi, sering disertai dengan perasaan stres dan kecemasan yang dapat memicu makan berlebihan sebagai mekanisme untuk meredakan stres. Kondisi ini dikenal sebagai emotional eating atau tubuh mengaitkan makanan sebagai bentuk kenyamanan sementara.

    5. Respon inflamasi dalam tubuh
    Saat menstruasi, tubuh mengalami sedikit peradangan yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Menurut Verywell Mind, kondisi ini dapat menyebabkan wanita merasa lebih lapar, terutama terhadap makanan yang kaya akan lemak untuk membantu mengurangi rasa nyeri.

    6. Retensi air dan kembung
    Sebelum dan saat menstruasi, wanita sering mengalami kembung dan penumpukan cairan. Tubuh mungkin merespons hal ini dengan rasa lapar, meskipun sebenarnya hanya karena penumpukan cairan. Perubahan cairan inilah yang membuat nafsu makan terasa meningkat.

    7. Kurangnya tidur dan kelelahan
    Kelelahan sering terjadi saat menstruasi, yang pada akhirnya dapat memicu rasa lapar sebagai cara tubuh untuk menggantikan energi yang hilang. Kurang tidur juga meningkatkan hormon ghrelin (hormon lapar) yang membuat seseorang merasa lebih lapar.

    8. Peningkatan metabolisme
    Selama siklus menstruasi, metabolisme tubuh meningkat, yang menyebabkan lebih banyak kalori terbakar dan akhirnya membuat tubuh lebih lapar. Hal ini menyebabkan wanita membutuhkan asupan makanan lebih banyak daripada biasanya.

    – Makanan kaya serat, seperti buah-buahan dan sayuran hijau untuk menjaga rasa kenyang.

    – Karbohidrat kompleks, seperti oat, quinoa, dan beras merah membantu menstabilkan gula darah.

    – Makanan kaya magnesium, yaitu alpukat dan kacang-kacangan dapat mengurangi nyeri dan mengendalikan keinginan mengonsumsi makanan manis.

    – Protein seimbang, seperti telur, ikan, dan ayam tanpa lemak baik untuk energi yang stabil.

    – Cokelat hitam untuk suasana hati lebih baik berkat kandungan antioksidan.

    – Teh herbal seperti chamomile dan jahe membantu meredakan kembung dan stres selama menstruasi.

  • 7 Manfaat Rebusan Air Daun Sirih untuk Kesehatan

    7 Manfaat Rebusan Air Daun Sirih untuk Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Rebusan daun sirih memiliki berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan senyawa aktif, seperti eugenol dan kavikol. Kedua senyawa ini memberikan sifat antiseptik dan antiinflamasi, yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan.

    Mengonsumsi rebusan air daun sirih secara teratur dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Namun, meskipun banyak manfaatnya, penting untuk memperhatikan dosis yang tepat saat mengonsumsinya.

    Berikut ini beberapa manfaat rebusan air daun sirih untuk kesehatan.

    1. Menyehatkan saluran pencernaan
    Air rebusan daun sirih dapat merangsang produksi enzim pencernaan, yang membantu proses pencernaan menjadi lebih lancar. Rebusan ini juga efektif meringankan masalah pencernaan, seperti sembelit dan kembung. Selain itu, sifat antioksidan dalam daun sirih membantu detoksifikasi sistem pencernaan dengan membuang racun dan radikal bebas.

    2. Mendukung kesehatan pernapasan
    Daun sirih memiliki sifat antiinflamasi dan ekspektoran, yang membantu mengatasi masalah pernapasan. Mengonsumsi air rebusan daun sirih dapat meredakan gejala batuk, asma, dan bronkitis dengan membersihkan lendir di saluran pernapasan, sehingga pernapasan menjadi lebih lega.

    3. Mengatur kadar gula darah
    Kandungan antioksidan dalam daun sirih dapat membantu mengelola kadar gula darah, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes. Mengonsumsi air rebusan daun sirih secara rutin dapat mengurangi stres oksidatif dan membantu menurunkan kadar glukosa darah.

    4. Meningkatkan penurunan berat badan
    Daun sirih dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menekan nafsu makan. Hal ini menjadikannya pilihan yang baik untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan. Kandungan serat dalam daun sirih juga memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi risiko makan berlebihan.

    5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    Kandungan vitamin dan antioksidan dalam daun sirih mendukung fungsi kekebalan tubuh. Mengonsumsi air rebusan daun sirih secara teratur dapat meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.

    6. Membantu penyembuhan luka
    Sifat antibakteri yang dimiliki daun sirih dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan sayatan. Minum air rebusan daun sirih membantu mempercepat pemulihan luka berkat kandungan antioksidan yang mendukung proses penyembuhan alami tubuh.

    7. Meningkatkan kesehatan kulit
    Sifat antiinflamasi dan antioksidan dari daun sirih dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Mengonsumsi air rebusan daun sirih secara rutin dapat mengurangi jerawat dan memperbaiki tampilan kulit, menjadikannya lebih bersih dan sehat.

  • Pemberdayaan Masyarakat Desa Cibiru Wetan Melalui Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk Pengelolaan Hipertensi

    Pemberdayaan Masyarakat Desa Cibiru Wetan Melalui Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk Pengelolaan Hipertensi

    JABAR EKSPRES – Di tengah tantangan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, khususnya hipertensi, pemberdayaan masyarakat untuk pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi solusi kesehatan berbasis alam yang berkelanjutan.

    Desa Cibiru Wetan, yang terletak di wilayah perbukitan dengan sumber daya tanaman obat yang melimpah, memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan pemanfaatan TOGA dalam pencegahan dan pengelolaan hipertensi.

    Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Kelompok 6 dari Universitas Bhakti Kencana (UBK) berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Cibiru Wetan dalam mengenali, menanam, dan mengolah TOGA sebagai upaya pencegahan dan pengelolaan hipertensi.

    Kelompok 6 dari UBK, yang terdiri dari Apt. Jajang Japar Sodik, M.Farm (Ketua), Dr. Apt. Entris Sutrisno, MH.Kes, Apt. Mia Nisrina A.F, M.Farm, Dr. Fenti Fatmawati, M.Si, dan Apt. Wempi Budiana, M.Si, merancang kegiatan ini dengan melibatkan mahasiswa Program Magister Ilmu Farmasi, yaitu M. Ilham Bintang dan Syfa, serta mahasiswa Program Sarjana Farmasi, yaitu Farhan dan Ilmi Intan.

    Selain itu, mahasiswa dari Fakultas Keperawatan UBK turut berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan.

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam mengelola hipertensi melalui pemanfaatan tanaman herbal lokal seperti jahe, kencur, dan temulawak.

    Serah terima alat kesehatan dari Apt. Mia Nisrina, M.Farm., dosen Universitas Bhakti Kencana, kepada Ibu Oneng Nani, Ketua TP.PKK Desa Cibiru Wetan. (Foto: Tim Pengabdian Masyarakat Kelompok 6 Universitas Bhakti Kencana)

    Pada kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 06 November 2024, acara dimulai dengan pre-test kepada peserta untuk mengukur pemahaman awal mereka tentang hipertensi, pola hidup sehat, dan pemanfaatan TOGA.

    Setelah itu, serah terima alat kesehatan, seperti tensimeter digital, alat pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol, dilakukan oleh Apt. Mia Nisrina A.F, M.Farm kepada Ibu Oneng Nani selaku Ketua TP.PKK Desa Cibiru Wetan. Bantuan sembako juga diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat.

    Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan dengan mengangkat dua topik utama.

  • Amankah Minum Air Rebusan Daun Salam Setiap Hari? Begini Jawabannya

    6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tak Konsumsi Daun Salam

    Jakarta

    Daun salam merupakan salah satu tanaman herbal yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Biasanya, untuk mengkonsumsinya daun salam akan diseduh dengan air panas dan kemudian diminum.

    Tanaman ini menjadi mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B6, kalsium, zat besi, dan mangan yang baik. Selain itu, daun salam juga mengandung senyawa antioksidan dan mineral yang dapat membantu meningkatkan imun tubuh dan melancarkan pencernaan.

    Kandungan inilah yang membuat daun salam disebut dapat mengobati sejumlah penyakit, termasuk asam urat, gula darah, dan kolesterol. Meski begitu, ada sejumlah orang yang perlu menghindari atau mengurangi konsumsi daun salam, karena bisa menyebabkan efek samping.

    Orang yang Perlu Menghindari Konsumsi Daun Salam

    Berikut beberapa orang yang perlu menghindari konsumsi daun salam:

    1. Orang dengan alergi

    Dikutip dari WebMD, orang dengan alergi disarankan untuk tidak mengkonsumsi daun salam. Baik dalam bentuk air rebusannya maupun ekstraknya.

    Orang dengan alergi ini dapat mengalami gejala seperti gatal-gatal jika mengkonsumsi daun salam.

    2. Ibu hamil dan menyusui

    Belum ada informasi sejauh ini yang menjelaskan pasti soal keamanan daun salam untuk ibu hamil dan menyusui. Dikutip dari Times of India, pada fase ini konsumsi daun salam dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik ada ibu dan janin.

    Mengkonsumsi daun salam saat kehamilan juga dapat memicu sakit perut, keringat berlebih, sering buang air kecil, dan diare.

    3. Pengidap diabetes yang mengkonsumsi obat penurun gula darah

    Daun salam diketahui dapat membantu mengelola kadar gula dalam darah. Namun, pengidap diabetes yang sedang mengonsumsi obat penurun gula darah sebaiknya tidak minum teh daun salam karena dapat membuat kadar gula darah turun terlalu drastis.

    4. Pasien yang akan operasi

    Pasien yang akan menjalani operasi juga sebaiknya tidak mengonsumsi teh daun salam. Daun salam dapat memperlambat sistem saraf pusat atau SSP.

    Bila dikombinasikan dengan anestesi dan obat-obatan lain yang digunakan selama operasi, hal ini dapat memperlambat SSP terlalu banyak. Disarankan untuk menghentikan penggunaan daun salam sebagai obat setidaknya dua minggu sebelum operasi yang dijadwalkan.

    5. Pengguna obat tertentu

    Konsumsi daun salam dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kantuk dan pernapasan melambat. Maka dari itu, disarankan bagi pengguna obat penenang untuk menghindarinya.

    Konsumsi daun salam dalam jumlah banyak yang digunakan bersama obat penenang dapat memperburuk masalah pernapasan hingga menyebabkan kantuk yang berlebihan.

    6. Pengguna obat pereda nyeri

    Dikutip dari RxList, pasien yang mengkonsumsi obat pereda nyeri sebaiknya menghindari konsumsi air rebusan daun salam. Sebab, daun salam dapat memperlambat tubuh dalam memproses obat-obatan tersebut.

    Jika obat-obatan tidak dapat dipecah dengan efektif dalam tubuh, risiko efek samping mungkin bisa meningkat.

    (sao/naf)

  • Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Waktu Terbaik Minum Air Kelapa

    Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Waktu Terbaik Minum Air Kelapa

    Jakarta

    Air kelapa merupakan salah satu jenis minuman yang populer di kalangan masyarakat. Tidak hanya bermanfaat menjaga hidrasi tubuh, air kelapa juga memiliki berbagai kandungan yang baik untuk kesehatan masyarakat, seperti elektrolit, antioksidan, serat, kalium, sitokinin, dan masih banyak lagi.

    Kandungan kalori yang ada di dalamnya pun sangat rendah sehingga cocok untuk proses penurunan berat badan.

    Sebenarnya kapan sih waktu terbaik untuk mengonsumsi air kelapa? Spesialis penyakit dalam dari RS Sharda di India Shrey Srivastav mengatakan air kelapa sangat baik untuk kekebalan tubuh. Manfaat lain yang bisa didapatkan dari air kelapa adalah memperlancar metabolisme tubuh.

    Menurutnya pagi hari merupakan waktu terbaik untuk mengonsumsi air kelapa.

    “Lebih baik minum air kelapa di pagi hari daripada di malam hari dan minumlah secukupnya,” kata Srivastav dikutip dari Indian Express, Selasa (5/11/2024).

    Air kelapa merupakan salah satu sumber elektrolit alami yang sangat baik. Hal ini membuat minuman ini juga sering dikonsumsi untuk mengembalikan hidrasi setelah berolahraga.

    Selain setelah berolahraga, air kelapa juga sangat cocok dikonsumsi pada hari yang panas, setelah keluar dari ruang sauna, selama persiapan usus untuk kolonoskopi, ketika mengalami diare kronis, mengidap virus perut, serta mengembalikan cairan ketika mengalami dehidrasi medis.

    Dikutip dari VeryWellHealth, mengonsumsi air kelapa secara rutin memberikan berbagai manfaat kesehatan, antara lain:

    Satu cangkir air kelapa mengandung 400 mg kalium. Penerapan diet yang kaya kalium terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung.

    2. Melindungi Diri dari Radikal Bebas

    Air kelapa mengandung antioksidan yang dapat membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan ini penting dalam mencegah berbagai penyakit kronis.

    3. Mencegah Batu Ginjal

    Air kelapa dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal. Minuman ini bekerja dengan membuang kelebihan mineral pembentuk kristal, yang merupakan penyebab utama batu ginjal.

    4. Memperkuat Gigi dan Tulang

    Air kelapa kaya akan kalsium dan fosfor, dua nutrisi penting yang bekerja sama dalam memperkuat tulang dan gigi. Nutrisi ini mendukung kesehatan tulang jangka panjang.

    5. Menjaga Kadar Gula Darah

    Rutin mengonsumsi air kelapa dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan magnesium di dalam air kelapa.

    Magnesium bermanfaat untuk mengendalikan glukosa dalam darah. Selain mengatur kadar gula dalam darah, magnesium juga turut serta dalam memperkuat tulang, mengatur tekanan darah, hingga mengelola fungsi kekebalan tubuh.

    (avk/naf)

  • 10 Manfaat Kesehatan Daun Sirih yang Tak Boleh Dilewatkan

    10 Manfaat Kesehatan Daun Sirih yang Tak Boleh Dilewatkan

    Jakarta, Beritasatu.com – Daun sirih (piper betle) adalah tanaman merambat dengan daun berbentuk hati yang berwarna hijau. Tanaman ini termasuk dalam keluarga piperaceae dan dapat ditemukan di seluruh dunia, terutama di wilayah Asia Tenggara. 

    Daun sirih memiliki banyak manfaat untuk kesehatan berkat kandungan nutrisinya, yang meliputi vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi. Selain itu, jenis tanaman herbal ini juga mengandung sifat terapeutik, seperti antioksidan, antimikroba, analgesik, antidiabetes, dan antiinflamasi. 

    Dalam 100 gram daun sirih, terkandung sekitar 3,49 gram protein, 1,96 gram serat, 7,33 gram karbohidrat, 20,66 miligram vitamin C, dan 78,15 miligram antioksidan. Berikut ini adalah 10 manfaat daun sirih untuk kesehatan:

    1. Meningkatkan kesehatan mulut

    Mengunyah daun sirih secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan gusi, kebersihan mulut, serta mencegah kerusakan gigi. Khasiat antibakteri yang dimilikinya membantu melawan patogen di mulut, mengurangi perkembangan plak, dan mengatasi bau mulut.

    2. Mengatur kadar gula darah

    Khasiat antidiabetes dari daun sirih dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Ini juga dapat mengurangi risiko komplikasi akibat diabetes dan meningkatkan sensitivitas insulin.

    3. Meningkatkan pencernaan

    Kandungan serat dalam daun sirih membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan merangsang pergerakan usus yang teratur, serta mengatasi masalah seperti kembung, sembelit, dan gangguan pencernaan lainnya.

    4. Mendukung kesehatan pernapasan

    Daun sirih dapat membantu mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan karena sifatnya sebagai ekspektoran (pengencer dahak). Khasiat ini membantu mengobati penyakit pernapasan seperti bronkitis, asma, pilek, dan batuk. 

    Selain itu, kandungan antiinflamasi dalam daun sirih dapat membantu meredakan peradangan pada saluran udara, sehingga pernapasan menjadi lebih lancar.

    5. Meningkatkan kesehatan kulit

    Antioksidan dalam daun sirih berfungsi melindungi kulit dari kerusakan, mengurangi jerawat, serta menjaga kulit tetap berseri. Kemudian, daun sirih juga dapat mengobati eksim, ruam, dan infeksi jamur pada kulit dengan cara dioleskan dalam bentuk pasta.

    6. Mempercepat penyembuhan luka  

    Khasiat antibakteri pada daun sirih efektif untuk membantu pengobatan luka gores dan infeksi dengan cara mengoleskan pasta daun sirih pada area yang terluka.

    7. Mendukung kesehatan kardiovaskular

    Daun sirih mengandung senyawa yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara mengatur tekanan darah dan kadar kolesterol. Senyawa ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah, sehingga mendukung kesehatan sistem kardiovaskular.

    8. Meredakan rasa sakit dan peradangan

    Sifat analgesik dan antiinflamasi dalam daun sirih bermanfaat untuk mengurangi peradangan dan meredakan nyeri, seperti kram menstruasi, migrain, nyeri otot, dan nyeri sendi.