Liputan6.com, Lombok – Peresean merupakan sebuah tari tradisi yang tumbuh dan berkembang di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tradisi yang telah menjadi seni pertunjujan ini konon menjadi simbol keberanin kaum lelaki di Pulau Lombok.
Sesuai fungsi tersebut, peresean sangat identik dengan unsur kekerasan. Tradisi ini akan menampilkan dua laki-laki atau pepadu yang akan bertarung dan saling adu ketangkasan di dalam arena yang telah disiapkan.
Mereka membawa senjata berupa tongkat rotan atau pejalin. Pada tangannya yang lain, terdapat ende yang terbuat dari kulit kerbau sebagai tameng atau perisai. Mereka juga diberi daun sirih untuk dikunyah selama pertandingan berlangsung.
Peresean dipimpin oleh pakembar sedi dan pakembar tengaq. pakembar sedi adalah wasit di bagian pinggir lapangan, sedangkan pakembar tengaq adalah wasit di bagian tengah. Meski terkesan lekat dengan unsur kekerasan, peresean menjunjung tinggi pertandingan yang adil dan jujur.
Sebelum bertanding, pepadu akan mengenakan kain khas Lombok yang diikatkan di kepala dan pinggang. Dengan arahan pakembar sedi, pepadu diberi instruksi dan doa untuk melancarkan jalannya peresean.
Prosesi diiringi dengan alunan musik gamelan Sasak yang berasal dari gendang, petuk, rencek, gong, dan suling. Musik ini juga akan mengiringi sepanjang pertandingan peresean.
Umumnya, pertarungan dilakukan dalam lima ronde dengan durasi masing-masing tiga menit. Setiap pukulan yang pepadu dapatkan bisa menimbulkan luka hingga darah mengucur pada baian kepala. Jika hal ini terjadi, peresean akan dihentikan dan pepadu diganti dengan pepadu lainnya.
Pepadu biasanya berasa dari penonton yang dipilih oleh pakembar sedi. Penonton juga bisa mengajukan diri untun menjadi pepadu. Namun, permainan ini tak bersifat memaksa, sehingga penonton yang dipilih dapat menolak ajakan bertarung.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2733040/original/040951000_1550632962-20190219-Peresean-Kesenian-Tradisional-Dari-Lombok-AFP-3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264325/original/011134500_1750844306-WhatsApp_Image_2025-06-25_at_16.32.41.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/25/685be744630c9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/25/685bbd05d9320.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/25/685bd9eab3163.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4874554/original/052743700_1719314263-WhatsApp_Image_2024-06-25_at_19.15.34.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5251389/original/045161700_1749796017-1000313785.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1520645/original/057645000_1488184000-IMG20170213091719.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)