Produk: gamelan

  • Waranggono Bojonegoro Titipkan Perkembangan Seni Tradisional ke Setyo Wahono

    Waranggono Bojonegoro Titipkan Perkembangan Seni Tradisional ke Setyo Wahono

    TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Para waranggono Bojonegoro dan wiyaga (penabuh gamelan) meminta Calon Bupati Bojonegoro nomor urut 2, Setyo Wahono untuk mengembangkan kesenian tradisional lokal.

    Mereka berharap kesenian tradisional di daerah tetap lestari.

    Hal ini disampaikan langsung saat acara silaturahmi para waranggono di kediaman Setyo Wahono di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

    Jika terpilih, diharapakan Wahono, sapaan Setyo Wahono, dapat memberikan perhatian lebih kepada sektor kebudayaan, terutama dalam menjaga warisan seni lokal yang sudah ada sejak lama.

    “Kami berharap agar Setyo Wahono dapat mendukung lebih banyak kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat, dan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya leluhur,” ungkap Ely, salah seorang waranggono di hadapan Setyo Wahono, Sabtu (16/11/2024).

    Selain itu, Ely juga berharap ke depan ada sebuah sanggar seni untuk dijadikan tempat pelatihan bagi generasi penerus.

    Sehingga kesenian atau kebudayaan sebagai peninggalan leluhur tidak punah dan tetap lestari sepanjang zaman.

    Permintaan senada, juga disampaikan salah satu wiyaga (penabuh gamelan), Warji.

    Ia berharap agar ke depan sering diadakan pertemuan bagi para pelaku kesenian. Baik waranggono maupun penabuh gamelan atau wiyaga, agar tetap terjalin guyub rukun.

    “Paling tidak sebulan sekali ada pertemuan, baik waranggono dan penabuhnya agar silaturahmi tetap terjalin baik,” kata Warji.

    Menanggapi permintaan para waranggono tersebut, Setyo Wahono menyatakan komitmennya untuk mendukung pelestarian seni tradisional.

    Jika terpilih sebagai Bupati Bojonegoro, ia akan memperkuat sektor seni dan budaya dengan melibatkan para seniman lokal.

    “Saya sangat mengapresiasi langkah waranggono Bojonegoro yang telah menginisiasi upaya pelestarian kesenian lokal. Kami akan mengadakan festival seni dan melibatkan komunitas seni dalam pengembangan sektor pariwisata,” kata Setyo Wahono.

  • Dies Natalis ke-68, UKSW Persembahkan Wayang Kolaborasi Rama Tambak Sabtu Besok – Espos.id

    Dies Natalis ke-68, UKSW Persembahkan Wayang Kolaborasi Rama Tambak Sabtu Besok – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Pergelaran Wayang Kolaborasi UKSW di Alun-Alun Pancasila Salatiga, Sabtu (16/11/2024) pukul 18.30 WIB hingga Minggu (17/11/2024) dini. (Istimewa)

    Esposin, SALATIGA – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-68 bertema “Berdampak Bagi Dunia,” Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Salatiga mempersembahkan  pergelaran seni tradisional istimewa,  Wayang Kolaborasi dengan lakon “Rama Tambak.”

    Acara spektakuler ini digelar untuk umum di Alun-Alun Pancasila Salatiga pada Sabtu (16/11/2024), pukul 18.30 hingga Minggu (17/11/2024) dini hari pukul 03.30 WIB.

    Promosi
    Waspada Penipuan, Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu!

    Menghadirkan dalang tersohor Ki Mulyono Purwo Wijoyo dari Klaten yang akan menuturkan kisah cinta dan pengorbanan Ramawijaya dan Dewi Sinta, cerita ini berawal dari penculikan Dewi Sinta oleh Rahwana. 

    Demi menyatukan kembali cinta mereka, Ramawijaya berjuang menghubungkan Pancawati dan Alengka dengan membangun tambak, dibantu oleh pasukan kera yang setia. Alunan gamelan dan rombongan pengrawit dari Klaten, berjumlah 30 orang, siap membawa penonton pada suasana magis, penuh makna, dan sarat kearifan lokal.

    Tak hanya menyuguhkan wayang, acara ini juga dimeriahkan dengan kolaborasi seni dari tokoh-tokoh ternama, seperti Niken Salindry, Cak Slendro, dan Cak Andik, yang turut memperkaya pagelaran dengan sentuhan kreatif dan gaya kekinian.

    Selain wayang, beragam tari tradisional dari berbagai daerah turut memperkaya suasana. Di antaranya adalah Tari Soyong yang akan disuguhkan oleh Sanggar Tari Sekar Rinonce dan Tari Piring oleh siswa SD Kristen Satya Wacana. Tak ketinggalan, Tari Enggang yang akan ditampilkan oleh mahasiswa Perhimpunan Keluarga Kalimantan Salatiga (Perkkasa) dan Tari Gambyong oleh Sanggar Seni Rama Wijaya.

    Para penonton juga akan dimanjakan dengan aneka kuliner khas dan produk unggulan dari berbagai UMKM Salatiga yang akan turut hadir, memperkaya suasana dengan cita rasa lokal. Tak ketinggalan sajian produk inovasi fakultas UKSW yang turut meramaikan stand UMKM.

    Koordinator Pementasan Wayang Amrih Gunarto, S.Sn., M.Pd., mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan tak hanya untuk menghibur, namun juga untuk mengapresiasi seni sebagai media pembelajaran dan nilai-nilai luhur. 

    “Ini adalah panggung apresiasi seni, sarana hiburan, dan wadah tuntunan yang bermakna, sekaligus mencerminkan semangat UKSW yang berdampak bagi masyarakat luas,” ujarnya seperti dikutip dari rilis.

    Mari, semarakkan malam seni tradisi yang penuh makna ini, dan rasakan harmoni budaya dalam Pagelaran Wayang Kolaborasi “Rama Tambak.” Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk menikmati karya seni dari para seniman ternama dan para penari muda berbakat, serta mendukung produk lokal bersama UKSW.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Lima rekomendasi libur akhir pekan di Jakarta

    Lima rekomendasi libur akhir pekan di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) –
    Bagi Anda yang ingin mengisi libur akhir pekan, ada beberapa rekomendasi wisata dari Pemprov DKI yang bisa dikunjungi, mulai dari Jakarta Running Festival hingga pameran di Museum Bahari.

    Berikut sejumlah acara yang direkomendasikan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui akun instagram @disparekrafdki untuk mengisi libur akhir pekan Anda.

    1. Jakarta Running Festival

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Jakarta Running Festival 2024 di sekitaran Gelora Bung Karno (GBK) pada 12-13 Oktober 2024. Jakarta Running Festival pada Sabtu (12/10) akan dimulai pukul 05.30 WIB sampai dengan pukul 07.30 WIB untuk kategori 5k dan 10k dengan jumlah pelari kurang lebih 10.000 pelari.

    Sedangkan pada Minggu (13/10) acara akan dimulai pukul 03.00 WIB sampai dengan pukul 09.90 WIB untuk kategori 21k dan 42k dengan jumlah pelari kurang lebih 6.000 pelari.

    2. Pameran Warisan Budaya : Jalur rempah pertukaran komoditi ekonomi dan budaya

    Pameran ini merupakan pameran yang diadakan di Museum Bahari, Jakarta yang berlangsung dari tanggal 16 Juli hingga 26 Oktober 2024 yang menceritakan menceritakan sejarah perjalanan dan perdagangan rempah Nusantara yang memberikan pengaruh besar pada dunia.

    Jalur Rempah juga merepresentasikan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia. Pameran ini menampilkan berbagai koleksi, di antaranya: Rempah-rempah Nusantara, Fragmen gerbang Keraton Surosowan, Kebaya Kerancang, Miniatur perahu sampan, Replika Prasasti Dalung.

    3. The Local Market Peruri

    The Local Market Peruri merupakan bazar produk kerajinan lokal yang diselenggarakan di Kota Peruri, Jakarta Selatan pada 11-13 Oktober 2024 dari pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB. Kegiatan ini bertujuan memfasilitasi penjualan produk kerajinan lokal, mendorong gaya hidup berkelanjutan, dan meningkatkan perekonomian Indonesia dengan menampilkan produk lokal buatan Indonesia yang telah dikurasi dan berdampak sosial

    Selain itu bazar juga dilengkapi dengan penampilan seni budaya lewat tarian dan alunan musik gamelan dan musisi lokal

    4. Pameran Batik Tuban

    Pameran Batik Tuban digelar oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta yang digelar di Museum Tekstil pada Selasa 1 Oktober hingga Minggu (6/10) pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Pameran ini menyajikan 83 helai koleksi kain Batik Tuban yang dimiliki Museum Tekstil, Yayasan Batik Indonesia dan para kolektor Batik

    Tuban merupakan salah satu sentra batik yang istimewa karena seluruh proses pembuatan batik dikerjakan di sana, mulai dari menanam kapas, dipanen, dipintal menjadi benang, ditenun menjadi kain, dibatik dan diwarnai hingga menjadi kain batik.

    5. Pameran Arsitek Bersatu

    Bagi Anda yang tertarik dengan dunia arsitek tidak salah kalau menyempatkan diri untuk singgah ke Creative Hall M Bloc untuk menyaksikan bagaimana seni, desain, dan inovasi bersatu dalam tema yang telah ditentukan.

    Mulai dari pameran desain, talkshow inspiratif, hingga workshop seru, semua ada di sini. Dan bisa bertemu langsung dengan para kreator hebat, mendapatkan wawasan baru tentang desain berkelanjutan, dan tentunya berkolaborasi dengan komunitas kreatif di Jakarta yang digelar Minggu (13/10) pukul 10.00 WIB.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • 2 Terdakwa Korupsi Pengadaan Gamelan Tulungagung Divonis 3 Tahun Penjara

    2 Terdakwa Korupsi Pengadaan Gamelan Tulungagung Divonis 3 Tahun Penjara

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sidang kasus korupsi pengadaan gamelan Tulungagung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya memasuki tahap akhir. Dua terdakwa yaitu, Heri Purnomo dan Zul Kornen Ahmad dijatuhi vonis hukuman 3 tahun penjara dan denda Rp50 juta.

    Vonis majelis hakim terhadap dua terdakwa korupsi pengadaan gamelan di Tulungagung, Jawa Timur ini lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sehingga JPU menerima putusan itu dan tidak mengajukan upaya hukum banding.

    “Dalam sidang putusan, kedua terdakwa terbukti bersalah dan ssecara bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi, ” ujar Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung, Amri Rahmanto Sayekti, pada Kamis (6/6/2024).

    Kedua terdakwa tersebut masing-masing Heri Purnomo selaku Pejabat Pembuat Kontrak (PPK) dalam pengadaan alat kesenian gamelan tahun anggaran 2020 untuk lembaga tingkat sekolah dasar. Serta Zul Kornen Ahmad selaku Direktur CV Bina Insan Cita sebagai kontraktor penyedia alat tradisional gamelan.

    Majelis Hakim memvonis kedua terdakwa sesuai dengan Pasal 3 Undang-Undang (UU) Tindak Pidana Korupsi. Yakni hukuman penjara selama 3 tahun dan denda Rp 50 juta. Dalam putusan hakim terdakwa berkewajiban untuk mengembalikan uang kerugian negara sebesar Rp 412.472.508.

    Apabila tidak mengganti uang kerugian negara dalam 1 bulan setelah sidang putusan, maka akan ditambah pidana penjara selama 1 tahun. “Namun kedua terdakwa telah mengembalikan uang negara secara berangsur. Dan saat ini uang yang telah dikembalikan mencapai Rp 390 juta,” paparnya.

    Atas putusan tersebut, JPU menerima dan tidak mengajukan banding. Hal itu dikarenakan putusan hakim lebih tinggi dari tuntutan JPU. Sebelumnya JPU menuntut hukuman 2 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 50 juta. “Kami menerima putusan ini dan tidak mengajukan banding karena vonis lebih tinggi dari tuntutan,” pungkasnya.

    Kasus korupsi pengadaan alat gamelan itu ada di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung tahun anggaran 2020. Pengadaan gamelan dinilai menyalahi aturan, karena tidak melakukan survei dalam penentuan harga perkiraan sendiri (HPS).

    Disisi lain, penunjukan pemenang tender juga tidak melibatkan koordinasi dengan pokja, terkait mundurnya pemenang lain.

    Kasus korupsi dalam pengadaan alat gamelan di Tulungagung berawal dari laporan masyarakat. Dimana hibah gamelan yang diterima oleh puluhan lembaga pendidikan tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam pengadaan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) Tulungagung.

    Kasus ini sudah dinaikan ke tingkat penyidikan pada 30 November 2022 lalu. Kejari juga melibatka tim ahli dari ISI Yogyakarta untuk melakukan pemeriksaan terhadap spesifikasi gamelan tersebut. [nm/ian]

  • Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Bupati Kediri Sampaikan Ini pada Umat Hindu

    Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Bupati Kediri Sampaikan Ini pada Umat Hindu

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama Wakilnya Dewi Mariya Ulfa menghadiri acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi 1946 Saka di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Jumat (3/5/2024).

    Dalam acara yang dihadiri ratusan umat Hindu itu, Mas Dhito mendapatkan dua keluhan. Salah satunya dari Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri Murtaji.

    Dia menyampaikan, setiap kegiatan yang diadakan PHDI, selalu identik menggunakan peralatan gamelan. Hanya saja, gamelan yang dimiliki PHDI saat ini masih kurang lengkap.

    “Setiap event kami menggunakan gamelan, namun kita baru memiliki separo gamelan. Harapan kami umat Hindu kalau melakukan kegiatan gamelan sudah lengkap, mudah mudahan mas bupati bisa membantu,” ungkapnya.

    Terlepas dari permohonan bantuan peralatan gamelan itu, Murtaji mengapresiasi kepada Mas Dhito yang selama ini banyak memfasilitasi kegiatan yang diadakan PHDI Kabupaten Kediri, termasuk perhatiannya terhadap guru-guru agama Hindu.

    Selain dari PHDI Kabupaten Kediri, keluhan juga disampaikan umat Hindu terkait keterbatasan bangunan untuk sarana belajar pendidikan PAUD.

    Pasalnya sekolah PAUD yang berlokasi di Desa Sekaran, Kecamatan Kayen Kidul selama empat tahun berdiri masih melaksanakan kegiatan belajar di Pura.

    Mendapat dua keluhan itu, Mas Dhito menyatakan pihaknya bakal memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan baik perangkat gamelan lengkap termasuk pembangunan sekolah PAUD.

    “Saya akan cukupi kebutuhan gamelan, maksimal akhir tahun sudah full set gamelannya, yang kedua saya akan bangunkan PAUD di Desa Sekaran,” janji Mas Dhito.

    Dalam kesempatan itu, dihadapan ratusan umat Hindu, Mas Dhito menyampaikan permohonan maaf bilamana selama tiga tahun dalam kepemimpinannya bersama Mbak Dewi (sapaan akrab Dewi Mariya Ulfa) memiliki banyak kekurangan.

    Ditegaskan Mas Dhito, sebagai pasangan kepala daerah, dirinya bersama Mbak Dewi merupakan pemimpin bagi seluruh warga Kabupaten Kediri. Pemimpin dari semua agama, bukan pemimpin bagi agama tertentu.

    Mas Dhito berharap di sisa kepemimpinannya bersama Mbak Dewi di periode pertama ini, tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

    “Saya dan mbak wakil bupati tahun ini tahun terakhir di periode pertama. Doakan kami tetap diberi kesehatan dan kekuatan untuk bisa melayani panjenengan semua,” tandas Mas Dhito. [ADV PKP/nm].

  • Pawargo Gresik Gelar Halal Bihalal dan Gebyar Reyog

    Pawargo Gresik Gelar Halal Bihalal dan Gebyar Reyog

    Gresik (beritajatim.com) – Paguyuban Warga Kabupaten Ponorogo (Pawargo) cabang Kabupaten Gresik pada Minggu (21/4/2024) kemarin menggelar kegiatan halal bihalal dan Gebyar Reyog Pawargo di gedung Pudak Galeri di Jalan Pahlawan Nopmor 26 Kota Gresik. Warga Ponorogo di Gresik berkomitmen melestarikan dan menyosialisasikan budaya Reyog Ponorogo di daerah ini.

    Selain diikuti pengurus dan anggota Pawargo dari Gresik, kegiatan ini juga dihadiri pengurus dan anggota Pawargo dari Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Kota Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Bangkalan.

    Pembina Pawargo, Santoso, mengatakan, dengan hadirnya dua unit Reyog baru milik Pawargo Gresik komplit dengan gamelan dan perangkatnya, pengurus Pawargo Gresik bertekad bisa ikut Festival Reyog Tahunan di Ponorogo dalam acara Grebek Suro.

    “Partisipasi di festival Reyog itu untuk menunjukkan eksistensi kita dan bukti nyata budaya Reyog tetap dipelihara dan diaktualisasikan warga Ponorogo di Gresik,” kata Humas Pawargo Gresik, Slamet Kurniadi, Selasa (23/4/2024).

    Slamet Kurniadi mengemukakan, gelaran Reyog membutuhkan konsistensi pemain dan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Karena itu, keberadaan pelatih, pembina, dan komponen lain dalam satu tim Reyog harus saling sinergi.

    Gebyar Reyog di acara Halal Bihalal Pawargo Gresik

    Di tim Reyog Pawargo Gresik, telah ditunjuk pelatih dan pembina masing-masing Kang Hartono Leke dan Sunarto Bronk. Keduanya dibantu Wito yang selama ini dikenal sebagai aktivis kesenian Reyog. Mereka menggelar latihan rutin di sanggar Reyog Pawargo Gresik H. Wachid di Jalan Awikun Madya Nomor 1 Desa Gending, Kecamatan Kebomas, Gresik.

    “Sanggar Reyog Pawargo Gresik memberikan pelatihan tari dan musik secara gratis untuk masyarakat Gresik sebagai penerus Reyog, karena kesenian ini mesti dilestarikan siapa saja tanpa memandang Ras, suku dan agama,” tegas Slamet.

    Ketua Pawargo Gresik, Edi Purnomo mengatakan, pengurus bertekad memperluas hubungan persaudaraan melalui tali silaturahim dan kesenian. Caranya mengajak generasi muda Pawargo, khususnya yang ada di Gresik, untuk saling mengenal dan berkomunikasi antarwarga Ponorogo di perantauan.

    “Khususnya terkait dengan ikhtiar memasyarakatkan dan melestarikan kesenian Reyog di sini,” katanya.

    Hahal Bihalal Pawargo Gresik dimeriahkan seni Reyog.

    Sedang sesepuh Pawargo Gresik, Eyang Suharjono berharap semua anggota Pawargo untuk merefleksi diri bahwa perjalanan paguyuban yang berdiri sejak 1981 sampai sekarang dan telah melewati lima estafet kepemimpinan, dari era Sumadi, lalu masa Slamet Kurniadi, zaman Sugiono, kemudian era Sugeng Trijono, dan kini dipimpin Pawargo Gresik dipimpin Edi Purnomo.

    “Yang penting bisa mengikuti perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan visi misi Pawargo Gresik,” kata Suharjono mengingatkan. [air]

  • Viral Penceramah Blitar Telanjang Dada, Begini Respon MUI

    Viral Penceramah Blitar Telanjang Dada, Begini Respon MUI

    Blitar (beritajatim.com) – Belakangan ini, masyarakat Kabupaten Blitar dihebohkan dengan viralnya penceramah yang telanjang dada. Diketahui sang penceramah tersebut adalah Ki Sudrun.

    Kiai asal Blitar tersebut viral usai dirinya telanjang dada saat memberikan tausiah di sebuah acara. Sontak aksi tersebut mengundang banyak respon dari masyarakat.

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Blitar pun tidak tinggal diam atas kejadian itu. MUI Kabupaten Blitar pun meminta agar Ki Sudrun bisa memberikan contoh yang baik ke masyarakat.

    “Sebenarnya MUI tidak dalam kapasitas menilai atau menyikapi apa yang dilakukan oleh Ki Sudrun itu benar atau salah,” kata Jamil Mashadi, Sektretaris MUI Kabupaten Blitar, Senin (22/04/24).

    MUI Kabupaten Blitar menegaskan bahwa yang dilakukan Ki Sudrun sebenarnya tidak menyalahi aturan agama. Secara fiqih, telanjang dada bagi laki-laki memang diperbolehkan, karema aurat dari pusat hingga lutut kaki.

    Namun, demikian karena Ki Sudrun tinggal di Indonesia MUI kabupaten Blitar meminta agar sang kiai mempertimbangkan lagi soal kesopanan. Hal itu dilakukan agar tidak timbul gejolak di masyarakat.

    “Kalau seperti itu kanjeng nabi senang atau tidak. Memang secara fiqih tidak salah tapi di Indonesia itu patut atau tidak,” tegasnya.

    Sebelumnya dalam video yang diupload oleh akun tik-tok @gandrung_ilmu, tampak Ki Sudrun mengisi pengajian dengan telanjang dada. Ki Sudrun nampak seperti prajurit era kerajaan, karena bukan hanya telanjang dada namun rambutnya juga gondrong.

    Saat ceramah, Ki Sudrun juga mengenakan tas yang bertali seperti tasbih besar. Dalam ceramah tersebut Kiai Sudrun juga menggenakan celana yang dikenakan berwarna putih. Saat mengaji, ia juga tampak mengenakan tas tersebut sambil duduk di lantai.

    Dalam pengajian itu, tampak Ki Sudrun memaknai dan mentafsirkan Surat Al Fatihah dengan bahasa Jawa. Itu dilakukan diduga jemaah pengajiannya mayoritas warga Blitar yang paham betul tentang bahasa jawa, sehingga pengajian yang disampaikan pun berbahasa Jawa.

    Dalam momen itu, Ki Sudrun mengatakan jika umat muslim sejatinya diminta menirukan tingkah laku para nabi dan rasul. “Jadi ternyata aku sampeyan iki mboten kok kon niru gusti Allah,” ungkap Ki Sudrun mengartikan lafadz ‘Sirotol ladzina an amta alaihim’.

    Banyak netizen yang bertanya-tanya soal tampilan nyentrik sosok Ki Sudrun.

    “Pake baju ceramahnya biar sopan,” @meifa*****.

    “Aliran apa lagi se,” @bing*****.

    Meski begitu ada juga beberapa netizen yang menyebut ceramah Ki Sudrun mudah dipahami.

    “Tutur kasepuhan mantep banget enak diresapi, dihayati, neng ati,” @slam**.

    “Luar biasa, pakaian yang penting syar’i, gak perlu berlebihan, penting ilmunya,” @Nur.******.

    Usut punya usut, Ki Sudrun ini dikenal sebagai Dalang asal Blitar. Dia pernah nyantri di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.

    Ki Sudrun lahir pada 19 April 1970 dan kini berusia 54 tahun. Dia berasal dari Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

    Selain menjadi dalang, ia juga kerap mengisi ceramah bersama Gamelan Terbang Seribu. Biasanya ceramahnya juga diselingi dengan selawat dan musik. [owi/aje]

  • Viral Penceramah Blitar Telanjang Dada, Begini Respon MUI

    Viral, Pengajian Ki Sudrun Blitar Telanjang Dada

    Blitar (beritajatim.com) – Usai Samsudin, belakangan ini netizen digemparkan dengan kemunculan pengajian, di mana sang penceramahnya telanjang dada. Sang penceramah yang viral tersebut adalah Ki Sudrun.

    Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @gandrung_ilmu, tampak Ki Sudrun mengisi pengajian dengan telanjang dada. Ki Sudrun nampak seperti prajurit era kerajaan, karena bukan hanya telanjang dada namun rambutnya juga gondrong.

    Saat ceramah, Ki Sudrun juga mengenakan tas yang bertali seperti tasbih besar. Dalam ceramah tersebut Kiai Sudrun juga menggenakan celana yang dikenakan berwarna putih. Saat mengaji, ia juga tampak mengenakan tas tersebut sambil duduk di lantai.

    Dalam pengajian itu, tampak Ki Sudrun memaknai dan menafsirkan Surat Al Fatihah dengan bahasa Jawa. Itu dilakukan diduga jemaah pengajiannya mayoritas warga Blitar yang paham betul tentang bahasa Jawa, sehingga pengajian yang disampaikan pun berbahasa Jawa.

    Dalam momen itu, Ki Sudrun mengatakan jika umat muslim sejatinya diminta menirukan tingkah laku para nabi dan rasul. “Jadi ternyata aku sampeyan iki mboten kok kon niru gusti Allah,” ungkap Ki Sudrun mengartikan lafadz ‘Sirotol ladzina an amta alaihim’.

    Banyak netizen yang bertanya-tanya soal tampilan nyentrik sosok Ki Sudrun.

    “Pake baju ceramahnya biar sopan,” @meifa*****.

    “Aliran apa lagi se,” @bing*****.

    Meski begitu ada juga beberapa netizen yang menyebut ceramah Ki Sudrun mudah dipahami.

    “Tutur kasepuhan mantep banget enak diresapi, dihayati, neng ati,” @slam**.

    “Luar biasa, pakaian yang penting syar’i, gak perlu berlebihan, penting ilmunya,” @Nur.******.

    Usut punya usut, Ki Sudrun ini dikenal sebagai Dalang asal Blitar. Dia pernah nyantri di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.

    Ki Sudrun lahir pada 19 April 1970 dan kini berusia 54 tahun. Dia berasal dari Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

    Selain menjadi dalang, ia juga kerap mengisi ceramah bersama Gamelan Terbang Seribu. Biasanya ceramahnya juga diselingi dengan selawat dan musik. (owi/ian)

  • Legian Lamongan Gelar Doa dan Pagelaran Wayang Kulit

    Legian Lamongan Gelar Doa dan Pagelaran Wayang Kulit

    Lamongan (beritajatim.com) – Lembaga Kajian Seni dan Budaya KeIslaman (Legian) Lamongan menggelar kegiatan Doa Nusantara dan Pagelaran Wayang Kulit, bertempat di Pondok Pesantren Ar Rusydi Kalimalang, Brumbun, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

    Pagelaran Wayang Kulit ini ditampilkan oleh sang dalang, Ki Arto Sabdo Tomo (Dalang Sunan Drajat), dengan iringan grup musik gamelan ‘Bamakidra’. Meski hujan melanda, seluruh rangkaian kegiatan ini tetap berjalan baik dan lancar.

    Pembina Legian Lamongan, Diaz Nawaksara menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka memanfaatkan momentum strategis 2024, yang bertajuk ‘Mengawal Kemenangan Indonesia’.

    Melalui kegiatan ini, Diaz ingin mengajak kepada semua elemen negeri agar meningkatkan langkah dan performa jam’iyah melalui konsolidasi, penguatan organisasi, serta jaringan. Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Legian dengan Lesbumi PBNU.

    “Semua langkah dan ikhtiyar ini kami tujukan untuk menjadikan bangsa ini agar semakin kuat dalam upaya mengawal kemenangan Indonesia, yang ditandai dengan visi Indonesia Emas pada tahun 2045,” ungkap Diaz, usai pemotongan tumpeng nusantara bersama Pengasuh PP. Ar Rusydi, Gus Khusnul Mubarok, ditulis Senin (11/3/2024).

    Diaz berharap, langkah-langkah seperti konsolidasi dan penguatan organisasi ini dapat meningkatkan peran NU dalam mengawal kemenangan dan mencapai visi Indonesia Emas 2045. Hal itu untuk meneguhkan komitmen dari NU sejak awal berdirinya.

    “Tantangan global yang saat ini dihadapi lebih kompleks jika dibanding 100 tahun lalu saat NU pertama kali berdiri. Semoga kita, khususnya warga Nahdliyin bisa terus kuat dalam menghadapi era disrupsi di berbagai bidang dan ketidakstabilan geopolitik global yang terjadi,” harapnya.

    Selain pagelaran wayang, dalam rangkaian kegiatan ini juga dilakukan sarasehan sesuai tema yang diusung. Legian menghadirkan Katib Syuriah PCNU Lamongan Dr.(HC).K. Syahrul Munier dan Pimpinan Kaweruh Dulur Sejati Gresik, Mbah Ali Imron.

    Gus Syahrul menuturkan bahwa Indonesia memiliki tata nilai diri bangsa yang luhur sejak Nusantara dulu. Sehingga pihaknya meminta agar nilai-nilai luhur itu tetap dijaga oleh para generasi muda, sehingga jatidiri bangsa ini tetap terawat dan lestari.

    Di hadapan para santri dan kaum muda NU, Gus Syahrul juga menyampaikan tentang kisah teladan dari Rasulullah dan sahabat-sahabatnya. Bahkan, dirinya juga menceritakan bagaimana peran dan akhlaq dari ulama Nusantara yang begitu dikenal dan dijadikan rujukan oleh berbagai kalangan di dunia.

    “Pemenang adalah mereka yang mampu menundukkan hawa nafsunya. Sebagai penerus bangsa, kita harus terus berkarya dan menguatkan literasi. Jangan hanya berorientasi pada gelar, pseudo-intellectual. Mari kita jaga apa yang sudah diajarkan oleh ulama dan para pendahulu kita,” tuturnya.

    Dalam kesempatan sama, Mbah Imron mengatakan bahwa mengawal kemenangan Indonesia bisa dilakukan melalui gerakan kebudayaan. Dia menilai, gerakan tersebut akan mampu mempertemukan dan merekatkan perbedaan pandangan politik, utamanya pasca dilaksanakannya Pemilu.

    “Para kawula muda harus mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai penerus bangsa, dengan mengekspresikan identitas dan jatidiri bangsa kita, sehingga kita bisa benar-benar menjadi negara yang berdaulat,” terang Mbah Imron.

    Lebih lanjut, Mbah Imron mengajak para santri untuk terus beristiqomah dalam mengamalkan apa yang sudah diajarkan oleh ulama dan leluhur. “Terus istiqomah dan husnudhon. Jaga nilai-nilai luhur kita,” tandasnya, sembari melantunkan syi’ir Ar Rusydi yang secara khusus ditulis untuk acara ini. [riq/beq]

  • 2 Kasus Korupsi di Magetan Masih Ngendon, Kejari: Nunggu Audit 

    2 Kasus Korupsi di Magetan Masih Ngendon, Kejari: Nunggu Audit 

    Magetan (beritajatim.com) – Dua kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Magetan masih ngendon. Dua kasus itu belum berlanjut ke tahapan penetapan tersangka. Alasannya, masih menunggu audit dari pihak terkait, utamanya soal besaran kerugian negara.

    Kepala Kejaksaan Negeri Magetan Yuana Nurshiyam mengatakan, dua kasus korupsi itu yakni kasus korupsi dugaan mark up anggaran pengadaan gamelan tradisional di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Magetan Tahun Anggaran 2019 dan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Ngariboyo tahun 2018-2019 bersumber dari dana desa (DD).

    “Untuk dugaan mark up gamelan untuk SD ini, nilai harga perkiraan sendiri (HPS) paketnya Rp1,7 miliar. Kemudian, nilai kontraknya Rp1,1 miliar. Nah, saat dicek oleh ahli, ternyata gamelannya ini kualitasnya tidak maksimal, bunyi yang keluar berbeda dengan bunyi yang seharusnya,” terang Yuana, Jumat (29/12/2023).

    Dalam kasus itu, pihaknya sudah memintai keterangan total 40 saksi. Pihaknya mendatangkan ahli dari Institut Seni Indonesia (ISI) untuk menelisik kualitas gamelan tersebut.

    Sementara saat ini, pihaknya menunggu audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur. “Untuk mengetahui jumlah pasti kerugian negara dari tindak pidana korupsi ini,” katanya.

    Mantan Kajari Kabupaten Halmahera Tengah itu turut menjabarkan soal penanganan kasus korupsi di Desa Ngariboyo. Sejauh ini, sudah 30 hingga 40 saksi yang diperiksa.

    “Sudah kami tanyakan pada ahli juga. Kami masih menunggu auditnya dari BPKP. Dan memang tidak bisa instan untuk audit ini. Karena, antriannya banyak. Yang mengajukan audit tidak hanya Kejari Magetan, tapi termasuk Polda Jatim, Polres se-Jawa Timur, hingga Kejakasaan Tinggi,” lanjutnya.

    Yuana memperkirakan, tahun 2024 nanti bakal segera ditentukan siapa tersangka sekaligus total kerugian negara imbas praktik rasuah tersebut. [fiq/ian]