Produk: fintech

  • Disuntik Modal dari Fintech, Laba Perusahaan Logistik Melonjak hingga 70% – Page 3

    Disuntik Modal dari Fintech, Laba Perusahaan Logistik Melonjak hingga 70% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Permodalan merupakan fondasi terpenting dalam menjalankan suatu bisnis. Ibarat udara bagi manusia, modal usaha menjadi jaminan usaha bisa bernapas dan tetap hidup. Pembiayaan dari lembaga jasa keuangan konvensional seperti perbankan memang menjadi pilihan utama pengusaha dalam mencari permodalan.

    Sayangnya, mengajukan pinjaman ke bank memerlukan syarat yang cukup rumit. Pihak bank juga perlu mempelajari terlebih dahulu permohonan dana yang diajukan. Jika terdapat kekurangan persyaratan, calon debitur diminta untuk melengkapinya. Namun, perjalanannya belum sampai di situ. Setelah memenuhi syarat, pengajuan kredit belum tentu langsung diterima karena faktor-faktor tertentu.

    Sebagai jawaban atas permasalahan tersebut, fintech lending atau pinjaman daring (Pindar) hadir dengan solusi teknologi terkini. Pindar menawarkan pembiayaan bukan hanya bagi individu yang membutuhkan dana darurat, namun bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Salah satu perusahaan yang merasakan manfaat besar dari Pindar adalah PT Jaya Pratama Perkasa (JPP), perusahaan logistik dan penyewaan trucking dengan armada mencapai 600 unit yang beroperasi di berbagai kota di Indonesia. Head Risk and Control JPP Dori mengungkapkan bahwa perusahaannya sangat terbantu dengan pendanaan dari platform KreditPro.

    “Perusahaan kami memiliki cashflow yang sangat cepat. Dengan adanya pendanaan dari fintech lending, kami sangat terbantu dalam mengelola biaya operasional yang besar setiap harinya. Fintech memberikan fleksibilitas, bisa tanpa agunan, dan proses pengajuannya mudah. Bagi kami, ini menguntungkan karena tidak perlu jaminan seperti di bank yang mengharuskan adanya kolateral. Meskipun bunganya lebih tinggi, selama perhitungan kami masuk, maka kami ambil,” ujar Dori.

     

  • Daftar Pekerjaan Rawan PHK Massal, Segera Ganti Profesi Sebelum Telat

    Daftar Pekerjaan Rawan PHK Massal, Segera Ganti Profesi Sebelum Telat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa tahun ke depan revolusi teknologi diramal akan semakin massif yang didorong oleh kecerdasan buatan dan otomasi. Artinya makin maju teknologi, makin banyak pekerjaan yang dilakukan manusia hilang.

    Dalam laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul Future of Work, pada 2023 hingga 2027 diprediksi sekitar 83 juta lapangan kerja berisiko hilang.

    Riset dalam laporan yang sama mencatat 23% tenaga kerja seluruh bidang bakal berubah total dalam 5 tahun. Itu berarti bakal ada profesi yang musnah tapi profesi baru banyak yang muncul.

    Industri yang bakal berubah dalam rentang waktu tersebut antara lain media, hiburan dan olah raga. Diperkirakan sekitar 32% pekerjaan dari industri tersebut akan lenyap atau menghadirkan profesi baru.

    Selain itu sejumlah bidang juga akan mengalami pergeseran drastis. Yakni mulai dari bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

    Daftar 15 pekerjaan terancam punah

    WEF merilis 15 daftar pekerjaan yang akan hilang dalam rentang 2023-2027. Berikut daftarnya:

    • Teller bank

    • Petugas pos

    • Kasir dan loket

    • Data entry

    • Sekretaris dan administrasi

    • Staf pencatat stok (stock-keeping)

    • Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

    • Legislator dan pejabat pemerintahan

    • Staf statistik, asuransi, dan keuangan

    • Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

    • Satpam

    • Manajer kredit dan pinjaman

    • Penyelidik dan pemeriksa klaim

    • Penguji software

    • Relationship manager

    Namun perlu diingat bahwa teknologi juga akan melahirkan kesempatan baru di bidang tersebut. Berikut adalah 15 bidang pekerjaan yang pertumbuhannya diperkirakan paling pesat sepanjang 2023-2027:

    Spesialis kecerdasan buatan (Al) dan machine learning

    • Spesialis keberlanjutan (sustainability)

    • Analis business intelligence

    • Analis keamanan sistem informasi

    • Insinyur di bidang fintech

    • Analis data dan data science

    • Insinyur di bidang robot

    • Spesialis big data

    • Operator peralatan pertanian

    • Spesialis transformasi digital

    • Pengembang blockchain

    • Spesialis ecommerce

    • Spesialis strategi dan pemasaran digital

    • Insinyur data (data engineer)

    • Desainer komersial dan industrial

    Nah, itu dia daftar lengkap pekerjaan yang terancam punah dan masih relatif aman. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

  • KPPU Serius Tangani Pinjol Nakal, Kasus Naik ke Tahap Pemberkasan

    KPPU Serius Tangani Pinjol Nakal, Kasus Naik ke Tahap Pemberkasan

    PIKIRAN RAKYAT – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) secara resmi telah meningkatkan status penanganan kasus pinjaman online (pinjol) ke tahap pemberkasan. Sebelumnya, kasus ini berada di tahap penyelidikan.

    Keputusan ini diambil dalam Rapat Komisi yang berlangsung pada 5 Maret 2025 di Kantor Pusat KPPU, Jakarta.

    Kasus tersebut bermula dari temuan KPPU terkait dengan adanya perilaku yang diindikasikan melanggar UU Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh para pelaku usaha pemberi layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi yang sering dikenal dengan pinjol.

    “Atas indikasi adanya pelanggaran UU tersebut, KPPU telah melakukan serangkaian tindakan penegakan hukum mulai dari penyelidikan awal dan penyelidikan sejak tahun 2023,” ujar Deswin Nur, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama pada Sekretariat Jenderal KPPU.

    Kelayakan alat bukti

    Dalam rangkaian kegiatan penyelidikan awal dan penyelidikan tersebut, KPPU telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap berbagai pihak terkait.

    Antara lain para pelaku usaha pemberi layanan pinjol yang keseluruhannya tergabung dalam Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

    “Kami juga telah meminta data dan keterangan beberapa lembaga terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan. Dan disimpulkan telah diperoleh bukti yang cukup adanya dugaan pelanggaran ketentuan Pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 1999,” kata Deswin.

    Dengan peningkatan status ini, maka KPPU akan mempersiapkan kelayakan seluruh alat bukti guna dilakukan Sidang Majelis Pemeriksaan Pendahuluan.

    Dengan menetapkan para pelaku usaha yang tergabung dalam AFPI sebagai Terlapor atas dugaan pelanggaran ketentuan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • ICS Gandeng Suse untuk Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia

    ICS Gandeng Suse untuk Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia

    Jakarta

    Suse, penyedia solusi open source untuk perusahaan, menjalin kemitraan strategis dengan PT Innovation Cloud Services (ICS), penyedia solusi cloud, GenAI, dan cybersecurity asal Indonesia.

    Kolaborasi ini akan mendorong Program Suse Cloud Elevate di Indonesia, memberdayakan berbagai perusahaan untuk mengadopsi teknologi cloud dan memodernisasi aplikasi mereka.

    Suse dan ICS akan memberikan kombinasi yang kuat antara solusi-solusi mutakhir dari Suse dan layanan profesional yang dibuat khusus oleh ICS yang melayani perusahaan-perusahaan di berbagai industri, dalam berbagai upaya seperti modernisasi aplikasi, infrastruktur cloud hybrid, dan pengembangan aplikasi cloud-native untuk membangun pengalaman pelanggan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan pertumbuhan bisnis.

    Penawaran yang dibundel ini akan memberikan perusahaan-perusahaan di Indonesia satu titik kontak untuk semua hasil kerja cloud native mereka, termasuk Enterprise Container Management, Edge computing, dan AI.

    Kemitraan ini difokuskan pada:

    Mempercepat adopsi cloud native: Suse dan ICS akan bekerja sama untuk mengedukasi dan membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi cloud native.Memberikan solusi yang disesuaikan: ICS akan menyediakan layanan profesional yang disesuaikan untuk membantu pelanggan mengimplementasikan dan mengelola solusi cloud native Suse.Memperluas jangkauan pasar: Kolaborasi ini akan memanfaatkan kekuatan kedua organisasi untuk menjangkau lebih banyak lagi pelanggan enterprise di Indonesia.

    “Dengan bermitra bersama Suse, kami dapat menawarkan kemampuan untuk mengelola berbagai distribusi Linux melalui satu platform terpadu dengan Suse Multi Linux Support dan Suse Manager. Pendekatan terintegrasi ini menyederhanakan lingkungan IT yang kompleks, mengurangi beban operasional, dan memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan perusahaan dalam lanskap digital yang dinamis saat ini,” kata Budhi Wibawa, founder dan CEO ICS, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Untuk mendukung objektif kerja sama yang telah disebutkan sebelumnya, ICS menawarkan berbagai solusi inovatif dari Suse yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri.

    Dalam dunia keuangan yang sedang bertransformasi ke digital, Suse Rancher memungkinkan bank dan fintech untuk mengelola layanan mereka secara terpusat dan aman, dengan fleksibilitas meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan, seperti saat terjadi lonjakan transaksi selama festival belanja online atau hari raya.

    Perlindungan menyeluruh yang ditawarkan oleh Suse NeuVector melengkapi solusi ini, memastikan data nasabah dan transaksi keuangan tetap aman, serta mematuhi regulasi dari OJK dan Bank Indonesia.

    Di tengah perubahan perilaku konsumen, sektor ritel juga dapat meraih keuntungan dari integrasi yang mulus antara penjualan online dan offline yang difasilitasi oleh Suse. Dengan Suse Rancher, peritel dapat mengelola aplikasi point-of-sale, inventaris, dan program loyalitas pelanggan secara seragam di seluruh gerai, sementara Suse Manager memastikan pembaruan sistem dan keamanan dapat dilakukan secara terpusat, memberikan pengalaman berbelanja yang konsisten dan aman bagi pelanggan.

    Industri telekomunikasi, yang sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola infrastruktur yang kompleks, juga mendapatkan manfaat dari solusi Suse. Suse Linux Enterprise Server menyediakan fondasi yang andal untuk layanan telekomunikasi kritikal, sedangkan Suse Manager memungkinkan otomatisasi pengelolaan ribuan sistem dengan efisien. Ini membantu operator telko menjaga ketersediaan layanan yang tinggi sembari mengurangi biaya operasional.

    (asj/asj)

  • InfinID Gandeng Posfin untuk Akselerasi Digitalisasi Layanan Keuangan

    InfinID Gandeng Posfin untuk Akselerasi Digitalisasi Layanan Keuangan

    Jakarta

    PT Inovasi Finansial untuk Indonesia (InfinID) bekerja sama dengan PT Pos Finansial Indonesia (Posfin) untuk memastikan inklusi keuangan dapat tercapai secara merata di seluruh Indonesia.

    InfinID hadir untuk merespon tantangan inklusi keuangan Indonesia guna memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses layanan keuangan yang memadai sesuai dengan prinsip OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

    Kemitraan InfinID dengan Posfin ini diresmukan sejak 19 Desember 2024, lewat penandatanganan perjanjian di Graha Pos Indonesia, Bandung. Acara ini dihadiri oleh Sandi Mardiansyah selaku Direktur Posfin, yang memberikan sambutan terkait pentingnya kolaborasi dalam memperkuat ekosistem keuangan digital.

    InfinID telah terdaftar di OJK dengan nomor S-596/IK.01/2024 sebagai agen pembiayaan berbasis platform fintech yang menyediakan Kredit Agunan Rumah. Kredit Agunan Rumah merupakan solusi finansial untuk mewujudkan berbagai kebutuhan dan rencana keuangan masyarakat menggunakan jaminan sertifikat rumah.

    Dalam keterangan yang diterima detikINET, Direktur Posfin Sandi Mardiansyah menyebutkan kemitraan tersebut bisa menjadi langkah strategis untuk mempercepat adopsi layanan keuangan berbasis digital.

    Sebagai tindak lanjut dari kemitraan ini, InfinID juga turut serta dalam acara Sosialisasi POSPAY Agen pada tanggal 23 Januari 2025 di Graha Pos Indonesia, dengan tujuan untuk memperkenalkan produk layanan infinID sebagai bagian dari solusi inklusi keuangan di Indonesia.

    Kemitraan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan pembiayaan dari InfinID kepada masyarakat melalui POSPAY Agen dari Posfin. POSPAY Agen berperan aktif dalam menyebarkan inklusi keuangan yang aman dalam transaksi pembiayaan guna memberikan solusi finansial untuk masalah keuangan masyarakat.

    Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan digital serta mempererat hubungan antara InfinID dan Posfin dalam mendorong inovasi di sektor pembiayaan melalui Kredit Agunan Rumah.

    (asj/asj)

  • Dorong Literasi Keuangan Digital, InfinID dan Posfin Perluas Akses Pembiayaan di Indonesia – Halaman all

    Dorong Literasi Keuangan Digital, InfinID dan Posfin Perluas Akses Pembiayaan di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, tantangan seperti literasi keuangan, keamanan data, dan kesenjangan akses internet masih perlu diatasi untuk memastikan inklusi keuangan dapat tercapai secara merata di seluruh Indonesia.

    Untuk menjawab tantangan tersebut, PT Inovasi Finansial untuk Indonesia (InfinID) menggandeng PT Pos Finansial Indonesia (Posfin) untuk memperluas akses pembiayaan di Indonesia.

    Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian pada 19 Desember 2024 di Graha Pos Indonesia, Bandung.

    Kemitraan ini bertujuan memperkuat inklusi keuangan melalui layanan Kredit Agunan Rumah (KAR), solusi pembiayaan berbasis jaminan sertifikat rumah.

    Sebagai perusahaan fintech yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor S-596/IK.01/2024, InfinID berkomitmen menghadirkan layanan keuangan yang aman dan sesuai regulasi.

    Direktur Posfin Sandi Mardiansyah, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat ekosistem keuangan digital.

    “Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat menyediakan layanan keuangan yang lebih luas dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025).

    Sebagai tindak lanjut kemitraan ini, InfinID turut serta dalam acara Sosialisasi Pospay Agen pada 23 Januari 2025 di Graha Pos Indonesia. Pospay Agen berperan sebagai mitra dalam mendistribusikan layanan keuangan digital agar masyarakat memiliki akses lebih luas terhadap solusi pembiayaan.

    Melalui kerja sama ini, InfinID dan Posfin optimistis dapat meningkatkan literasi keuangan digital serta mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. Dengan ekosistem keuangan yang semakin luas dan terintegrasi, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengakses layanan pembiayaan sesuai kebutuhan mereka.

  • Penerapan Tanda Tangan Elektronik Hadapi Sejumlah Tantangan

    Penerapan Tanda Tangan Elektronik Hadapi Sejumlah Tantangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Penerapan wajib tanda tangan elektronik (TTE) bersertifikat dalam transaksi digital menimbulkan kekhawatiran terkait penambahan beban biaya bagi masyarakat dan potensi hambatan bagi perkembangan ekonomi digital.

    “Kebijakan tersebut mengharuskan setiap pengguna untuk mendaftar dan berlangganan TTE yang telah mendapatkan sertifikasi,” ujar  Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Teguh Arifiyadi dalam forum diskusi yang diinisiasi oleh Lestari, Senin (3/3/2025).

    Ketentuan ini diatur dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE), yang diberlakukan seiring dengan pengesahan perubahan kedua atas Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) pada Januari 2024.

    “Aspek keamanan dalam bertransaksi secara elektronik merupakan alasan utama di balik penerapan tanda tangan elektronik,” ujar Teguh.

    Dia menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan tanda tangan elektronik untuk mengantisipasi risiko baru dalam transaksi digital.

    Namun, tidak mudah untuk mengimplementasikan kebijakan ini. Pelaku marketplace menekankan bahwa penerapan sistem keamanan multifaktor (MFA) telah menjadi standar efektif dalam melindungi transaksi bagi UMKM dan konsumen.

    Raisha Safira dari Indonesia e-Commerce Association (idEA) menjelaskan kewajiban tanda tangan elektronik berpotensi menghambat UMKM yang baru memasuki ranah digital.

    “Karena ini akan menambah kompleksitas teknis dan biaya operasional kepada UMKM yang baru melek digital. Saat ini yang terpenting dalam mencegah penipuan adalah melakukan edukasi tentang literasi digital, seperti cara menjaga kerahasiaan kode OTP atau data pribadi,” kata Raisha.

    Tak hanya itu, sektor fintech yang melayani segmen unbanked dan underbanked juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak kebijakan tanda tangan elektronik terhadap pengalaman pengguna.

    “Transaksi pembayaran mikro harus tetap sederhana dan terjangkau. Jika TTE diwajibkan untuk setiap transaksi, kami khawatir akan muncul hambatan teknis bagi pengguna dengan literasi digital yang terbatas atau akses perangkat yang minim,” kata Anggie Setia Ariningsih dari PT Commerce Finance saat berbicara terkait penerapan tanda tangan elektronik.

  • Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro Ungkap Potensi Besar Pasar Indonesia – Halaman all

    Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro Ungkap Potensi Besar Pasar Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut potensi pertumbuhan bisnis saat ini ada di negara berkembang atau emerging market seperti Indonesia, China, dan India.

    “Kita sudah ada di tempat yang tepat. Market kita di Indonesia itu besar dan tumbuh. Itu sesuatu yang dicari. Jadi, kuncinya invest ke growth-nya lebih besar,” kata Bambang Brodjonegoro saat Rapat Kerja (Raker) pimpinan 5 entitas bisnis, Bahaso, Aminin, FundEx, Royalindo Group, dan Asia Digital Academy (ADA) di Jakarta belum lama ini.

    Kegiatan ini bertujuan untuk membahas rencana bisnis kolaborasi dan inovasi guna membangun optimisme serta mendukung suksesnya program Asta Cita pemerintah, khususnya dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan fintech, lembaga keuangan nonbank, serta sektor haji dan umrah.

    Menteri Riset dan Teknologi Kepala BRIN ini melihat peluang sektor pendidikan, fintech, lembaga keuangan nonbank, dan sektor haji atau umrah sangat positif.

    “Fintech di Indonesia itu berkembang pesat didorong oleh tingginya penetrasi digital dan meningkatnya investasi sektor ini,” kata Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Tahun 2024-2029 ini.

    Tapi Bambang juga mencatat penetrasi pinjaman masih rendah bagi UMKM karena akses pembiayaan formal tetap menjadi tantangan utama bagi usaha kecil.

    Founder Royalindo Group Dr. Iqbal Alan Abdullah, MSc, mengatakan isu pendidikan dan pelatihan menjadi sangat penting di era digital dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

    Begitupun dengan investasi atau pendanaan, hingga pelayanan haji dan umrah, serta ekonomi syariah, sehingga membuat President & CEO TC Invest Group melakukan sinergi dan kolaborasi di antara entitas bisnis ini untuk memperkuat bisnis dan mendukung Asta Cita.

    Iqbal menilai sejumlah misi pemerintah itu sejalan dengan dunia industri, terutama dalam meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, penguatan pembangunan SDM, sains dan teknologi, pendidikan, melanjutkan hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah khususnya terhadap prioritas swasembada pangan, energi, dan air.

    “Setidaknya kita ingin membangun optimisme dalam kondisi global yang penuh tantangan dan penting berinovasi serta kolaborasi semua entitas bisnis ini untuk saling bersinergi,” katanya.

    Ditekankan, dengan inovasi, kolaborasi, dan terus beradaptasi serta berpikir kreatif, bisnis bisa bertahan dan berkembang dalam persaingan.

    Kemudian, dengan kolaborasi kita melihat peluang pasar secara bersama, memanfaatkan secara bersama, dan mengambil benefit secara bersama.

    Managing Director Bahaso Adji Srihandoyo mengatakan kolaborasi menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ekonomi 2025 dan mewujudkan visi menjadi inovator terkemuka di bidang kecerdasan buatan, mendorong masa depan teknologi, dan merevolusi bisnis dengan solusi cerdas dengan nilai-nilai inovasi, kolaborasi, dan keunggulan.

    Salah satu keinginan mereka adalah bagaimana Bahaso yang merupakan platform edutech yang menyediakan pembelajaran bahasa asing dan Asia Digital Academy (ADA) sebagai lembaga pelatihan bisa bersinergi membantu pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja, termasuk pekerja migran yang bekerja di luar negeri.

    Seperti yang dikatakan Pak Iqbal, “Kita mau negara kita jangan hanya menjadi pengekspor buruh migran yang hanya dilecehkan di negara lain. Kita harus mendidik anak-anak bangsa ini untuk bisa bersaing di global. Setidaknya dia bisa bahasa asing dan punya keahlian. Jangan hanya pikirkan untung, biar untung kecil, tapi kita harus mendidik anak-anak bangsa ini menjadi kompetitif,” ucap Adji lagi.

    Hal yang sama disampaikan Kepala Eksekutif Asia Digital Academy (ADA), Andhi Musthofa.

    Menurutnya, ADA dan Bahaso misalnya telah menjalankan kolaborasi sejak lama untuk menyediakan pelatihan peningkatan soft skill, sertifikasi, boot camp, hingga bimbingan belajar homeschooling dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat).

     “Sekarang kami juga punya program kuliah di luar negeri, Jepang. Kami tidak hanya kolaborasi dengan Bahaso, tapi kami juga kolaborasi dengan Fundex, baik itu untuk program cross selling maupun feeding penerbit bidang pendidikan,” ucap Andhi Musthofa, menambahkan kerja sama juga dilakukan dengan Aminin dan TC Invest.

    CEO FundEx Agung Wibowo menyebut tahun 2024 adalah perjalanan luar biasa bagi FundEx, platform investasi Securities Crowdfunding dengan pertumbuhan signifikan yaitu 3 kali dalam jumlah penyaluran investasi kepada UKM terpilih.

    Menurutnya, dukungan dari TC Invest Group telah menjadi faktor penting dalam perkembangan FundEx.

    Kolaborasi ini semakin memperkuat ekosistem investasi, membuka peluang lebih luas bagi UKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    “Kami bangga bisa terus memberdayakan UKM Indonesia, membantu mereka berkembang dengan akses pendanaan yang lebih mudah. Di tahun 2025, FundEx berkomitmen untuk memperluas dampak melalui inovasi, kemitraan, dan strategi pertumbuhan yang lebih agresif,” katanya.

    Direktur Aminin Travel Haji Umrah Dr. Azizah Zuhriyah menyebut PT Aminin Travel Indonesia, Aminin Travel merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang berakreditasi A dari Kementerian Agama RI, yang terus berkembang dan tepercaya, memiliki visi menjadi biro perjalanan terbaik dan menjadi pilihan utama masyarakat dalam 5 tahun ke depan berbasis social enterprises.

    Aminin telah menyiapkan program baru meliputi penyediaan akomodasi untuk Jemaah VIP maupun mandiri, catering dengan membangun dapur khusus Aminin di Arab Saudi hingga program branding dan meningkatkan awareness serta peningkatan layanan untuk Tabungan Umroh TC Invest Syariah.

    Sementara TC Invest Syariah Area Manager TC Invest Syariah, Indra Permana, berencana untuk terus membangun ekosistem di masjid, di kampus, di pasar, pengelolaan food court TCI Syariah, dan kolaborasi dengan Aminin.

  • PosIND Salurkan Bansos Program Sembako dan PKH Rp15,6 Triliun untuk 4,6 Juta KPM pada 2024

    PosIND Salurkan Bansos Program Sembako dan PKH Rp15,6 Triliun untuk 4,6 Juta KPM pada 2024

    Jakarta: PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND telah menyelesaikan amanah pemerintah dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2024. Sepanjang periode tersebut, PosIND mampu menyalurkan bansos kepada 4,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di tanah air.
     
    Catatan tersebut menjadi capaian yang cukup signifikan. Jika dipersentasekan, PosIND telah merealisasikan target penyaluran mencapai 96 persen. Namun, pencapaian tersebut belum sepenuhnya memuaskan PosIND karena tidak dapat terealisasi hingga 100 persen. Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia, Haris, tak memungkiri masih menghadapi beberapa kendala dalam proses distribusi.
     
    Salah satu tantangan utama dalam penyaluran bansos adalah pemutakhiran data penerima. Menurut Haris, proses pemutakhiran data sepenuhnya dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Namun, Pos Indonesia turut berkontribusi agar penyaluran ini bisa berjalan makin efektif dengan menyediakan data tambahan berupa foto rumah dan geotagging penerima. Data ini digunakan untuk validasi lebih lanjut oleh Kemensos guna memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan.
     

    “Kami memiliki dashboard yang memungkinkan Kemensos melihat langsung kondisi rumah penerima bansos. Hal ini membantu dalam verifikasi dan koreksi data,” ujar Haris.

    Selain itu, PosIND juga menunjukkan fleksibilitas dan kepedulian dengan mendatangi langsung penerima yang memiliki keterbatasan fisik, seperti lansia, difabel, atau yang sedang sakit. “Kami ingin memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan,” tambahnya.
     

    Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi (tengah, berkaos putih) (Foto:Dok.PosIND)

    Tantangan di Wilayah 3T

    Tantangan lain yang dihadapi adalah penyaluran bansos di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), khususnya pada triwulan ketiga dan keempat tahun 2024. Kendala utama berupa akses transportasi dan kondisi cuaca, serta waktu penyaluran yang sangat terbatas, yaitu hanya dua minggu.
     
    Haris menjelaskan bahwa seluruh tantangan tersebut mampu diatasi dengan baik karena adanya kolaborasi dari pemerintah dan pemangku kepentingan. Koordinasi yang baik juga dilakukan dengan otoritas pelabuhan, pemilik transportasi, dan pihak keamanan.
     
    “Kami mendapat dukungan dari pemerintah daerah serta pemangku kepentingan di daerah, termasuk dalam hal transportasi dan keamanan. Alhamdulillah, pada 31 Desember 2024, seluruh bansos berhasil kami salurkan,” jelas Haris.
     

    Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia, Haris (Foto:Dok.PosIND)

    Netralitas di Tengah Tahun Politik

    Selain tantangan tersebut, Pos Indonesia juga harus menyesuaikan agenda kerjanya di tahun 2024 yang diwarnai dengan pesta demokrasi yang diselenggarakan serentak di seluruh pelosok negeri,  yaitu pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Namun, hal tersebut tidak memengaruhi proses penyaluran bansos. Haris menegaskan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan program rutin dan tidak terkait dengan kepentingan politik.
     
    Di tahun yang diwarnai pemilihan presiden dan kepala daerah, Pos Indonesia tetap menjaga netralitas dalam menjalankan tugasnya.
     
    “Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan penyaluran tetap netral dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu. Tugas kami adalah menyalurkan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” kata Haris menegaskan.
     

    (Foto:Dok.PosIND)
     

    Pospay: Teknologi Andalan PosIND dalam Distribusi Bansos

    Pos Indonesia juga telah mengadopsi teknologi digital dalam proses penyaluran bansos melalui aplikasi Pospay. Aplikasi ini memungkinkan pencairan bansos secara digital bagi penerima yang memiliki smartphone.
     
    Sementara bagi yang tidak memiliki akses ke perangkat digital, PosIND mengadopsi pendekatan inovatif dengan menerapkan sistem QR Code sebagai bukti kelayakan penerima bantuan. Layanan USSD dan SMS juga tersedia bagi mereka yang hanya memiliki fitur phone.
     
    “Artinya, kami telah mempersiapkan diri untuk masuk ke digitalisasi bansos. Bahkan kami siap mendukung pemerintah saat program digitalisasi ini diimplementasikan penuh,” ujar Haris.
     

    (Foto:Dok.PosIND)
     

    Transformasi Digital dengan Pospay untuk Layanan Keuangan yang Lebih Luas

    Selain pendistribusian bansos, Pospay kini mengedepankan lima prinsip layanan keuangan, yaitu Payment, Insurance, Credit, Investment, dan Saving (PICIS). Fitur ini dirancang untuk memberikan kemudahan yang lebih baik dibandingkan layanan fintech lainnya.
     
    Dalam pengembangan lebih lanjut, PosIND akan meluncurkan versi baru super app Pospay pada Maret 2025. “Kami berharap ini menjadi terobosan besar yang semakin memudahkan masyarakat dalam berbagai transaksi,” imbuh Haris.
     

    Arah Bisnis Jasa Keuangan PosIND pada 2025

    Menghadapi 2025, Pos Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung pembiayaan UMKM melalui kerja sama strategis dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Haris menyebutkan, langkah ini bertujuan memperkuat ekosistem logistik nasional sekaligus memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
     
    “Kami akan terus mengembangkan layanan, termasuk dalam pembiayaan UMKM dan sektor logistik. Dengan demikian, Pos Indonesia tidak hanya berperan dalam distribusi bansos, tetapi juga dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Haris.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Menanti Restu Merger XL Axiata-Smartfren, Kapan Komdigi?

    Menanti Restu Merger XL Axiata-Smartfren, Kapan Komdigi?

    Jakarta

    Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O. Baasir mengungkapkan masih menunggu persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terhadap merger XL Axiata, Smart Telecom, dan Smartfren.

    Disampaikan Marwan, pihaknya telah mengajukan persetujuan dari pemerintah terkait penggabungan operator seluler ini sejak akhir Januari.

    “Kita sudah sampaikan dokumen kita, dokumen yang disyaratkan dalam merger. Sudah disampaikan ke pemerintah. Saya lupa tanggalnya ya, saya ingat akhir Januari,” ujar Marwan ditemui di Kantor XL Axiata Tower, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    Untuk itu, Marwan tidak bisa mengungkapkan terkait proses integrasi jaringan usai entitas perusahaannya menjadi XLSmart nantinya. Begitu juga, mengenai nasib spektrum frekuensi yang dimiliki XL Axiata maupun Smartfren, apakah akan ada yang dikembalikan ke negara atau tidak.

    Dengan demikian untuk saat ini menjelang persiapan lanjutan peningkatan trafik telekomunikasi di Ramadhan dan Lebaran, para operator seluler masih menggunakan entitas perusahaan masing-masing.

    “Timeline-nya awal Maret sih katanya ya, seingat saya, akhir Maret atau awal Maret gitu. Tapi, kita tunggu lah ya dari Komdigi, ya, karena mereka masih butuh waktu kan,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, pada Desember 2024, XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom mengumumkan kesepakatan definitif untuk melakukan merger yang nantinya menjadi XLSmart.

    Kesepakatan tersebut terjadi usai menandatangani perjanjian definitif untuk usulan penggabungan dengan nilai perusahaan pra-sinergi gabungan sebesar Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar.

    Disebutkan bahwa XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memiliki 34,8% saham di XLSmart, dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategisnya.

    Terbaru, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas mengumumkan penandatanganan dua Nota Kesepahaman untuk kolaborasi dan penuntasan merger. Acara dilakukan di depan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Petronas Twin Towers, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (28/1/2025).

    Nota kesepahaman pertama untuk kolaborasi terkait sinergi potensial di Malaysia, Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara. Dengan memanfaatkan ekosistem telekomunikasi masing-masing pihak, Axiata dan Sinar Mas menjajaki penyediaan solusi 5G mutakhir, layanan untuk bisnis, infrastruktur digital, hingga inovasi fintech yang bermuara pada dukungan inisiatif transformasi digital di kawasan.

    (agt/fyk)