Produk: fintech

  • Intip Sederet Keunggulan Jaringan Pembayaran ALTO Network

    Intip Sederet Keunggulan Jaringan Pembayaran ALTO Network

    Jakarta

    Perkembangan teknologi masif membuat sejumlah sektor mengalami perubahan ke digitalisasi, salah satunya pembayaran. Bahkan pemanfaatan transaksi digital menghadirkan tren tersendiri.

    Tren tersebut pun harus diimbangi dengan berbagai infrastruktur teknologi yang mampu memberikan keamanan hingga kenyamanan kepada para penggunanya. ALTO Network merupakan salah satu teknologi yang mampu menghadirkan infrastruktur pembayaran digital yang aman.

    Mengenal ALTO Network

    Didirikan pada tahun 1993, ALTO Network telah membangun jaringan pembayaran yang kuat dengan menghubungkan lebih dari 100 lembaga keuangan dan mendukung ribuan pedagang di seluruh Indonesia.

    Sebagai pemain kunci dalam lanskap pembayaran digital Tanah Air, ALTO memproses jutaan transaksi setiap harinya dan memainkan peran penting dalam mendorong inklusi keuangan melalui layanan pembayaran yang aman dan efisien untuk bisnis maupun konsumen.

    Selain menyediakan solusi jaringan switching seperti ATM, Debit GPN, dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), ALTO juga terus mengembangkan solusi teknologi pembayaran lainnya. Misalnya Card Management System, Biller, Autentikasi, hingga solusi berbasis WhatsApp OTP, WhatsApp Commerce, dan WhatsApp Marketing.

    Tantangan yang Dihadapi ALTO

    Dalam mengembangkan layanannya, ALTO menghadapi sejumlah tantangan yang dapat disimak berikut ini:

    Masalah Stabilitas: Seiring permintaan layanan yang terus meningkat, ALTO membutuhkan platform cloud yang mampu secara cepat dan efektif untuk menangani lonjakan penggunaan yang tidak bisa diprediksi.

    Evolusi Arsitektur IT: Transisi dari multi-cloud ke arsitektur multi-cloud active-active memerlukan infrastruktur yang andal untuk mengelola beban kerja lintas lingkungan dengan lancar.

    Ketersediaan Tinggi: Penting bagi ALTO untuk menjaga Service Level Agreement (SLA) dalam menyediakan layanan tanpa gangguan kepada klien.

    Manajemen Infrastruktur Kompleks: ALTO membutuhkan sistem yang dapat mempermudah pemeliharaan infrastruktur sekaligus menjaga keamanan dan kepatuhan. Khususnya ketika melakukan upgrade Kubernetes clusters dan database.

    Peran Huawei Cloud

    Untuk menjawab tantangan yang dihadapi ALTO tersebut, Huawei Cloud berperan penting dalam menyediakan sejumlah solusi yang bermanfaat. Salah satunya adalah Cloud-Native Capabilities. Huawei Cloud melengkapi ALTO dengan Cloud Container Engine (CCE) Turbo yang canggih.

    CCE bermanfaat untuk penerapan aplikasi secara cepat, efisiensi tinggi, dan peningkatan Kubernetes yang lancar. Teknologi ini memungkinkan ALTO untuk menjaga alamat IP tetap konsisten selama proses upgrade, meminimalisir gangguan layanan, dan meningkatkan performa sistem secara keseluruhan.

    Kemudian, seiring berakhirnya dukungan dari MariaDB, ALTO membutuhkan migrasi yang mulus ke data base berkinerja tinggi. Dengan Huawei Cloud’s GaussDB for MySQL, mendukung peningkatan kerja ALTO dan mengatasi beban kerja yang semakin besar, serta memastikan performa tetap andal.

    Lebih lanjut, Huawei Cloud’s Landing Zone arsitektur memastikan aplikasi ALTO tetap scalable, aman, dan mudah dikelola. Struktur ini mendukung komitmen ALTO dalam memberikan ketersediaan layanan tinggi dan memenuhi SLA yang ketat bagi para pengguna.

    Pencapaian ALTO bersama Huawei Cloud

    Kolaborasi antara ALTO dan Huawei Cloud telah menghasilkan berbagai pencapaian signifikan, di antaranya:

    Mengurangi Downtime Operasional

    Huawei Cloud meningkatkan kelancaran Kubernetes sehingga mengurangi risiko downtime selama pemeliharaan dan upgrades. Hal ini memastikan ALTO dapat memberikan layanan stabil tanpa gangguan kepada jutaan pengguna di Indonesia.

    Setelah berevolusi dari infrastruktur on-premises ke cloud-native dengan Huawei Coud’s GaussDB for MySQL, ALTO meraih database berkinerja tinggi dan scalable. Transformasi ini memungkinkan ALTO mengatasi lonjakan permintaan transaksi secara efisien.

    Peningkatan Keamanan dan Kepatuhan

    Huawei Cloud’s membantu ALTO memenuhi standar keamanan yang ketat bagi penyedia teknologi keuangan, sesuai dengan regulasi di Indonesia. Selain itu, fitur keamanan canggih dan manajemen kunci dari Huawei Cloud memastikan infrastruktur yang aman, patuh, dan tangguh.

    “Melalui kolaborasi dengan Huawei Cloud, ALTO memanfaatkan arsitektur multi-cloud hybrid untuk menjadi penyedia infrastruktur pembayaran terkemuka di Indonesia. Kemitraan ini meningkatkan ketangkasan, inovasi, dan ketersediaan layanan kami.” ujar CTO ALTO Network Wahyudi Gunawan dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2024).

    Dengan dukungan teknologi canggih dari Huawei Cloud, ALTO Network siap menjawab berbagai tantangan industri pembayaran digital sekaligus memberikan layanan yang aman, efisien, dan inovatif bagi masyarakat Indonesia. Ke depan diharapkan kolaborasi dengan Huawei Cloud semakin mendorong pertumbuhan bisnis ALTO Network, sekaligus memperkuat ekosistem fintech di RI.

    Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Huawei Cloud membantu ALTO Network, kunjungi situs web Huawei Cloud.

    (prf/ega)

  • Apa itu Gestun? Cermati Risiko dan Pelanggaran Menanti

    Apa itu Gestun? Cermati Risiko dan Pelanggaran Menanti

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah tekanan ekonomi dan kebutuhan mendesak yang kian meningkat, muncul berbagai cara instan untuk memperoleh dana tunai. Salah satu metode yang belakangan kerap digunakan—meski menyimpan banyak konsekuensi—adalah gestun, singkatan dari gesek tunai.

    Fenomena ini berkembang di banyak kalangan, dari pengguna kartu kredit konvensional hingga pemilik akun layanan kredit digital.

    Di balik kemudahannya, gestun menyimpan potensi pelanggaran hukum dan risiko keuangan yang serius. Memahami praktik ini secara menyeluruh adalah langkah awal untuk menyadari bahwa tidak semua solusi cepat itu aman.

    Apa Itu Gestun?

    Gestun merujuk pada praktik mencairkan uang tunai dari kartu kredit melalui transaksi fiktif. Pemilik kartu melakukan transaksi di merchant seolah-olah membeli barang atau jasa, padahal yang sebenarnya diterima hanyalah uang tunai. Transaksi ini tercatat sebagai pembelanjaan, bukan penarikan uang, sehingga bunga yang dikenakan lebih rendah dibanding tarik tunai melalui ATM.

    Praktik ini telah dilarang secara tegas oleh Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan BI No.11/11/PBI/2009 yang kemudian diperbarui dengan PBI No.14/2/PBI/2012 tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK). Meski demikian, gestun tetap banyak dilakukan, baik secara langsung di toko maupun melalui platform daring.

    Cara Kerja Gestun

    Dalam praktiknya, gestun dilakukan melalui dua skema utama:

    Gestun Konvensional

    Pemilik kartu mendatangi merchant atau toko penyedia jasa gestun. Kartu kredit digesek di mesin EDC, dan transaksi dicatat sebagai pembelian barang atau jasa. Merchant memberikan uang tunai setara nilai transaksi, dipotong biaya layanan antara 2%–5%.

    Gestun Digital

    Pemilik akun layanan kredit digital seperti PayLater atau dompet digital menghubungi penyedia jasa gestun online. Limit kredit dicairkan melalui transaksi fiktif di platform e-commerce atau aplikasi dompet digital. Uang ditransfer setelah pemotongan fee tertentu.

    Skema ini memungkinkan akses cepat terhadap dana tunai tanpa terkena bunga tinggi layaknya tarik tunai dari ATM. Namun konsekuensinya tidak sesederhana keuntungan yang dirasakan.

    Mengapa Gestun Digemari?

    Gestun populer karena menawarkan kemudahan dan fleksibilitas keuangan secara instan. Beberapa faktor yang membuat praktik ini diminati antara lain:

    Tidak dikenakan bunga harian seperti tarik tunai konvensional. Limit transaksi lebih besar dan tidak dibatasi oleh ketentuan ATM. Proses lebih cepat tanpa persyaratan administratif ketat. Biaya layanan relatif rendah dibanding produk pinjaman lainnya. Dapat dimanfaatkan saat tidak memiliki dana darurat.

    Fenomena ini banyak ditemui di kalangan pekerja lepas, pelaku UMKM, dan bahkan mahasiswa yang kesulitan likuiditas tetapi memiliki akses kredit.

    Risiko dan Bahaya Gestun

    1. Pelanggaran Hukum

    Transaksi gestun dikategorikan sebagai penyalahgunaan kartu kredit. Pelaku bisa dijerat pasal pidana terkait manipulasi transaksi, penipuan, dan pelanggaran sistem pembayaran.

    2. Potensi Pencurian Data

    Praktik gestun, terutama melalui platform daring, rentan terhadap pencurian data kartu dan penyalahgunaan akun kredit digital. Beberapa kasus membuktikan bahwa data disimpan secara ilegal dan digunakan tanpa persetujuan pemilik.

    3. Kredit Macet

    Karena transaksi tercatat sebagai pembelanjaan, pemilik kartu kerap meremehkan kewajiban membayar. Dalam jangka panjang, hal ini memicu gagal bayar, penurunan skor kredit, bahkan masuk daftar hitam sistem perbankan nasional.

    4. Kerugian bagi Merchant

    Merchant yang terlibat gestun menghadapi risiko hukum, pemutusan hubungan kerja sama dengan bank, pemblokiran terminal EDC, serta pengawasan ketat dari OJK. Nama baik usaha juga dapat tercoreng karena dikaitkan dengan transaksi ilegal.

    5. Pencucian Uang

    Bank Indonesia mewaspadai gestun sebagai celah untuk praktik pencucian uang. Modus fiktif ini memungkinkan dana haram disamarkan seolah-olah berasal dari transaksi legal.

    6. Kecanduan Konsumtif

    Kemudahan akses dana tunai membuat pemilik kartu terus melakukan gestun untuk memenuhi gaya hidup. Tanpa kontrol keuangan yang ketat, pengeluaran membengkak dan utang menumpuk.

    Dasar Hukum Larangan Gestun

    Larangan gestun secara eksplisit tercantum dalam:

    PBI No.11/11/PBI/2009 dan PBI No.14/2/PBI/2012 tentang APMK. UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, khususnya pasal mengenai perbuatan manipulatif dan penyalahgunaan fasilitas kredit. UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

    Sanksi atas pelanggaran ini dapat berupa pencabutan izin usaha merchant, denda, hingga hukuman pidana untuk pelaku dan penyedia jasa.

    Alternatif Aman Pengganti Gestun

    Daripada mengambil risiko besar, tersedia berbagai solusi legal yang lebih aman:

    Kredit Tanpa Agunan (KTA)
    Pinjaman bank tanpa jaminan dengan bunga kompetitif, meski prosesnya membutuhkan waktu lebih lama. Program Cicilan Ringan
    Beberapa bank menyediakan fasilitas konversi transaksi menjadi cicilan tetap dengan bunga rendah. Pinjaman dari Lembaga Terpercaya
    Pegadaian, koperasi resmi, atau fintech yang terdaftar di OJK menyediakan pinjaman tunai dengan persyaratan jelas. Menggadaikan Barang Berharga
    Emas, elektronik, atau kendaraan dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh dana tunai dengan risiko yang lebih terkendali.

    Gestun mungkin tampak seperti solusi praktis untuk mengatasi kebutuhan finansial mendesak. Namun di balik kemudahannya, tersimpan konsekuensi hukum, risiko keuangan, serta potensi pelanggaran etik yang berat. Praktik ini dilarang oleh otoritas keuangan karena berpotensi merugikan banyak pihak, termasuk lembaga keuangan dan negara.

    Bijak dalam mengelola keuangan dan memilih solusi pinjaman yang legal merupakan langkah terbaik untuk menjaga kestabilan finansial. Jangan biarkan kebutuhan sesaat mengorbankan keamanan jangka panjang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cryptocurrency merevolusi dunia keuangan, cloud mining bantu hasilkan hingga .500 sehari

    Cryptocurrency merevolusi dunia keuangan, cloud mining bantu hasilkan hingga $13.500 sehari

    GELORA.CO – Bidang mata uang kripto global telah menyambut pemain baru yang telah menarik banyak perhatian – DNMIner. Teknologi inovatif ini tidak hanya mengubah aturan permainan dalam keuangan tradisional, tetapi juga memberi pengguna biasa peluang menghasilkan uang dengan ambang batas rendah dan pengembalian tinggi. Dilaporkan bahwa layanan cloud mining DNMIner memungkinkan pengguna memperoleh hingga $13.500 sehari, dan platform tersebut telah diatur secara ketat oleh Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA), yang selanjutnya meningkatkan keamanan dan transparansinya.

    Cloud mining: ambang batas lebih rendah, lebih banyak peluang

    Sebagai model penambangan mata uang kripto baru, cloud mining secara signifikan mengurangi ambang batas teknis dan finansial bagi para peserta. Penambangan mata uang kripto tradisional biasanya memerlukan peralatan perangkat keras yang mahal dan dukungan teknis yang rumit, sementara DNMIner memecahkan masalah ini melalui teknologi clous. Pengguna hanya perlu mendaftarkan akun dan memilih rencana penambangan yang sesuai untuk mulai menghasilkan uang tanpa membeli peralatan apa pun atau memiliki pengetahuan profesional.

    Bagaimana cara mulai menghasilkan uang?

    Bergabung dengan DNMIner sangatlah mudah. ​​Pengguna hanya perlu mengunjungi situs web resmi, mendaftarkan akun, dan memilih paket cloud mining yang sesuai untuk mulai menghasilkan uang. Berikut ini adalah proses tiga langkah sederhana:

    2. Pilih paket: Pilih paket penambangan berdasarkan anggaran dan tujuan Anda. 

    3. Mulai menambang: Sistem akan berjalan otomatis dan pengguna hanya perlu menunggu pendapatan.

    Platform ini juga menyediakan layanan dukungan pelanggan 24 jam dalam seminggu untuk membantu pengguna memecahkan masalah atau pertanyaan apa pun.

    Layanan cloud mining DNMINer tidak hanya mudah dioperasikan, tetapi juga menyediakan opsi yang fleksibel bagi pengguna. Baik investor pemula maupun berpengalaman, Anda dapat menemukan rencana penambangan yang sesuai untuk Anda. Pengguna dapat memilih berbagai tingkat rencana investasi sesuai dengan anggaran dan tujuan mereka untuk memaksimalkan pendapatan mereka.

    DNMIner menggunakan teknologi blockchain canggih untuk mencatat semua transaksi, yang memastikan data tetap utuh dan transparan. Pengguna dapat memeriksa catatan pendapatan mereka kapan saja dan memahami sepenuhnya situasi keuangan mereka.

    DNMIner berkomitmen untuk menggunakan teknologi blockchain guna melakukan inovasi di bidang keuangan dan menyediakan peluang investasi mata uang kripto yang aman, transparan, dan efisien bagi pengguna global. Melalui cloud mining, DNMIner memudahkan lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam pasar mata uang kripto.

    Seiring dengan semakin populernya mata uang kripto di seluruh dunia, DNMIner menjadi fokus semakin banyak investor. Baik individu yang tertarik pada fintech maupun profesional yang ingin memperluas portofolio investasi mereka, DNMIner menyediakan platform yang dapat dipercaya bagi mereka.

    Jika Anda ingin memanfaatkan peluang pengembangan mata uang kripto, bergabunglah dengan DNMIner sekarang dan mulailah perjalanan kekayaan Anda!

    Hubungi kami: DNMIner

    Alamat email: info@dnminer.com

  • Soal Kebijakan Tarif Impor Donald Trump, Pemerintah Indonesia Diminta Fokus pada Ekonomi Digital – Halaman all

    Soal Kebijakan Tarif Impor Donald Trump, Pemerintah Indonesia Diminta Fokus pada Ekonomi Digital – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketegangan geopolitik global dan kebijakan proteksionisme seperti tarif 32 persen yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Indonesia menjadi sorotan tajam dalam lanskap ekonomi saat ini. 

    Direktur Eksekutif Indonesia Digital Community Institute (IDCI), Yayang Ruzaldy, menegaskan bahwa momen ini harus dimanfaatkan Indonesia untuk mempercepat transformasi digital demi memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

    “Tarif tinggi dari negara mitra dagang besar seperti AS memang berdampak signifikan, terutama bagi sektor manufaktur, pertanian, logistik, dan UMKM. Tapi di balik tantangan ini, ada peluang besar melalui digitalisasi,” ujar Yayang kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).

    Dia menyebutkan bahwa teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan blockchain dapat meningkatkan produktivitas hingga 25 persen serta membuka akses pasar global secara lebih luas, khususnya bagi pelaku UMKM.

    Strategi digital nasional, lanjut Yayang, harus melibatkan semua pihak. 

    Dia pun mendorong agar pemerintah memfokuskan kebijakan pada pengembangan perdagangan digital, pemberian insentif adopsi teknologi, dan pembentukan Digital Sovereign Fund sebagai penyangga ekosistem digital nasional.

    “Perusahaan-perusahaan di Indonesia juga harus mulai serius menerapkan otomatisasi dan AI dalam rantai pasok mereka, serta membangun kemitraan digital lintas negara. Ini akan menjadi langkah penting menuju efisiensi dan daya saing global,” tambahnya.

    Sementara itu, sektor UMKM perlu diberdayakan melalui pemanfaatan e-commerce global dan layanan fintech agar mampu bertransformasi menjadi bisnis berbasis digital. Investor pun didorong untuk mengarahkan pendanaan ke startup teknologi lokal, terutama yang bergerak di bidang logistik digital dan AI. 

    Di sisi akademis, Yayang menekankan pentingnya reformasi kurikulum teknologi dan peningkatan riset berbasis data.

    “Transformasi digital bukan sekadar adaptasi, melainkan sebuah lompatan strategis menuju kemandirian ekonomi berbasis inovasi. Dengan dukungan populasi muda yang melek digital dan semangat kolaborasi lintas sektor, Indonesia memiliki pondasi kuat untuk menjadi kekuatan ekonomi digital baru di Asia,” jelasnya.

    Yayang juga menyerukan semangat kepada seluruh pihak untuk mengambil peran aktif dalam perubahan ini. 

    “Saatnya bersatu, berani melompat, dan memimpin perubahan,” tandasnya.

    Sebagaimana diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif impor terbaru terhadap produk-produk yang mereka impor dari Indonesia sebesar 32 persen.

    Keputusan itu diumumkan Trump hari Rabu, 2 April 2025 waktu Amerika Serikat.

    Dalam pengumumannya, Trump menyatakan AS mengenakan tarif dasar 10 persen untuk semua produk impor AS.

    Total ada 60 negara yang terkena aturan tarif individual Trump yang dihitung sebesar setengah dari tarif dan hambatan lain yang “dibebankan negara-negara tersebut kepada AS.”

    “Tidak akan pernah ada transformasi suatu negara seperti transformasi yang terjadi di Amerika Serikat,” kata Trump dalam pernyataan yang ia sampaikan di Rose Garden, Gedung Putih, Rabu (2/4/2025) waktu AS.

    Trump menyebut hari pengumuman tarif imbal balik tersebut sebagai Hari Pembebasan.

    “Menurut saya, ini adalah salah satu hari terpenting dalam sejarah Amerika. Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kita,” katanya dikutip dari Guardian, Kamis (3/4/2025).

  • Transformasi Digital Sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi Nasional di Era Perang Dagang Global – Halaman all

    Transformasi Digital Sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi Nasional di Era Perang Dagang Global – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia sedang mengalami pergeseran geopolitik dan ekonomi yang luar biasa.

    Direktur Indonesia Digital & Cyber Institute (IDCI) Yayang Ruzaldy mengatakan di tengah tekanan inflasi, krisis energi, dan ketegangan antara negara-negara besar, kebijakan proteksionisme kembali muncul dalam bentuk perang dagang modern. 

    Amerika Serikat baru-baru ini memberlakukan tarif resiprokal terhadap semua mitra dagangnya, termasuk Indonesia dengan tarif sebesar 32 persen. 

    “Hal ini tidak hanya menjadi pukulan bagi neraca perdagangan, tetapi juga menjadi sinyal yang jelas bahwa kekuatan ekonomi di masa depan tidak lagi bergantung pada ekspor fisik saja, tetapi juga pada nilai tambah dari inovasi dan digitalisasi,” ujar Yayang Ruzaldy di Jakarta, Sabtu (5/4/2025).

    Alih-alih melihat kebijakan tarif sebagai batu sandungan, Indonesia harus menggunakannya sebagai momentum untuk bertransformasi.

     Menurut dia ketika biaya logistik meningkat dan akses pasar menjadi lebih terbatas, saluran digital tetap terbuka lebar. 

    “Oleh karena itu, transformasi digital harus menjadi pilar utama dalam strategi ketahanan dan kedaulatan ekonomi nasional, bukan sekadar pelengkap modernisasi,” ujarnya.

    Berikut penjelasan selengkapnya Yayang Ruzaldy soal dampak tarif global terhadap struktur ekonomi Indonesia :

    Tarif 32% yang dikenakan pada sejumlah komoditas unggulan Indonesia berdampak langsung pada sektor manufaktur, pertanian, dan logistik. 

    UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional juga tertekan oleh lonjakan biaya produksi dan kesulitan mengakses pasar luar negeri.

     Data statistik dari World Integrated Trade Solution (WITS) memperkirakan bahwa setiap kenaikan tarif sebesar 10?pat mengurangi volume ekspor sebesar 7%.

    Dalam konteks Indonesia, dia mengatakan tarif sebesar 32?rarti potensi kerugian ekspor yang signifikan dan efek domino terhadap pendapatan negara, lapangan kerja, dan stabilitas makroekonomi.

    “Namun, justru di tengah tekanan inilah peluang muncul. 

    Dunia sedang memasuki fase penyeimbangan kembali di mana kekuatan ekonomi global tidak lagi semata-mata ditentukan oleh produksi fisik, tetapi oleh efisiensi, kreativitas, dan kecepatan inovasi melalui teknologi digital,” ujar Ruzaldy.

    Transformasi Digital sebagai Solusi Strategis dan Adaptif

    1. Digitalisasi Industri dan Rantai Nilai

    Teknologi digital seperti AI, IoT, dan big data dapat merevolusi proses produksi industri nasional, terutama manufaktur dan logistik. Dengan otomatisasi, efisiensi meningkat dan biaya operasional menurun. 

    Studi McKinsey Global Institute menunjukkan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan produktivitas sektor manufaktur sebesar 25%. 

    Blockchain memberikan transparansi dan kecepatan dalam rantai pasokan, bahkan lintas negara, mengurangi ketergantungan pada sistem konvensional yang rentan terguncang oleh kebijakan tarif.

    2. Pemberdayaan UMKM melalui Ekosistem Digital

    Transformasi digital memungkinkan UMKM untuk keluar dari keterbatasan pasar lokal dan menembus pasar global melalui e-commerce, pemasaran berbasis AI, dan pembayaran digital. Laporan Google-Temasek-Bain 2023 memperkirakan bahwa ekonomi digital Indonesia akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Dalam ekosistem ini, fintech dan pinjaman blockchain memfasilitasi akses keuangan untuk usaha kecil, yang secara struktural memperkuat daya saing mereka.

    3. Pengembangan Infrastruktur dan Regulasi Pendukung

    Digitalisasi nasional tidak akan berhasil tanpa infrastruktur yang solid. Indonesia harus mempercepat pembangunan jaringan serat optik, pusat data nasional, dan sistem cloud yang berdaulat. Laporan Bank Dunia 2023 mencatat bahwa logistik digital dan regulasi yang cerdas dapat meningkatkan efisiensi perdagangan lintas batas sebesar 20%. Di saat yang sama, negara harus memastikan kedaulatan data dan keamanan siber untuk menjaga kepercayaan publik dan pelaku bisnis.

    Analisis Strategis: Data, Daya Saing, dan Daya Tahan

    Analisis Kuantitatif

    Transformasi digital memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) mencatat bahwa digitalisasi dapat menyumbang tambahan 0,75?ri pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan. 

    Hal ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi digital di berbagai sektor dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing perekonomian nasional. Peningkatan ini berasal dari berbagai faktor, seperti digitalisasi industri, adopsi teknologi canggih dalam rantai pasok, dan penguatan ekosistem bisnis berbasis teknologi.

    Selain itu, Bank Dunia memperkirakan sektor digital dan turunannya memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja baru. Menurut laporan terbaru, transformasi digital dapat menciptakan sekitar 27 juta lapangan kerja baru di Indonesia pada tahun 2030. Peningkatan ini akan terjadi seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengandalkan teknologi digital, baik dalam proses produksi, pemasaran, maupun distribusi. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya digitalisasi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuka akses lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

    Analisis Kualitatif

    Transformasi digital tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara kuantitatif, tetapi juga membentuk ekosistem bisnis dan sosial yang lebih tangguh, kolaboratif, dan adaptif terhadap perubahan global. Dengan digitalisasi, para pelaku bisnis, baik dari sektor besar maupun UMKM, dapat lebih fleksibel dalam menyesuaikan strategi bisnisnya dengan perubahan kondisi pasar dan ekonomi global. Teknologi digital juga mendorong peningkatan kolaborasi antar industri, di mana perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor dapat terhubung melalui platform digital untuk berbagi sumber daya, informasi, dan inovasi.

    Selain itu, transformasi digital juga memperkuat kapasitas nasional dalam menghadapi guncangan eksternal, seperti embargo perdagangan, fluktuasi harga komoditas, atau gangguan logistik global.

     Dengan sistem berbasis digital, ketahanan ekonomi Indonesia menjadi lebih kuat karena rantai pasok dapat dioptimalkan secara real-time dan ketergantungan terhadap mekanisme konvensional yang rentan terhadap hambatan geopolitik dapat dikurangi. Digitalisasi juga memungkinkan diversifikasi sumber pendapatan bagi negara, sehingga perekonomian tidak hanya bergantung pada ekspor komoditas, tetapi juga sektor-sektor berbasis inovasi dan teknologi.

    Rekomendasi Strategis untuk Semua Pemangku Kepentingan

    1. Pemerintah

    Pemerintah perlu mendesain ulang kebijakan perdagangan luar negeri dengan mengadopsi pendekatan yang mengutamakan digital. Dalam menghadapi tantangan perang dagang global dan proteksionisme, strategi perdagangan berbasis digital akan membantu Indonesia memperluas akses pasar internasional tanpa harus bergantung pada ekspor fisik.

     Pemerintah juga perlu memberikan insentif fiskal bagi perusahaan yang mengadopsi teknologi digital, seperti keringanan pajak bagi industri yang menerapkan otomatisasi, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), atau digitalisasi rantai pasok. Selain itu, pembentukan Digital Sovereign Fund merupakan langkah strategis untuk mendukung investasi di sektor teknologi nasional, sehingga mendorong inovasi dan pengembangan ekosistem digital yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

    2. Industri dan Sektor Swasta

    Pelaku industri dan perusahaan swasta harus mulai menerapkan otomatisasi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam rantai pasok mereka. Dengan penerapan teknologi ini, efisiensi operasional dapat meningkat, biaya produksi dapat ditekan, dan daya saing produk di pasar global akan semakin kuat. Selain itu, industri juga perlu membangun kemitraan regional melalui platform digital Business-to-Business (B2B). Kolaborasi lintas batas berbasis digital ini memungkinkan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk terus berpartisipasi dalam rantai pasokan global, meskipun di tengah pengetatan kebijakan proteksionisme dan tarif perdagangan.

    3. UMKM

    UMKM harus bertransformasi menjadi bisnis digital-native untuk memperluas jangkauan pasar mereka ke tingkat global. Dengan memanfaatkan e-commerce lintas negara, para pelaku UMKM dapat menjangkau konsumen internasional tanpa harus bergantung pada ekspor konvensional. Selain itu, penggunaan teknologi finansial (tekfin) menjadi kunci dalam meningkatkan akses permodalan dan pengelolaan keuangan yang lebih modern. Fintech memungkinkan UMKM memperoleh modal usaha melalui skema kredit digital atau blockchain lending, sehingga dapat lebih mudah berkembang tanpa terkendala keterbatasan akses perbankan tradisional.

    4. Investor

    Investor sebaiknya memprioritaskan investasi pada perusahaan rintisan teknologi lokal, terutama yang berfokus pada sektor logistik digital dan ekosistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Investasi di bidang-bidang ini akan mempercepat transformasi digital nasional sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia dalam ekonomi digital global. Selain itu, kolaborasi antara modal ventura dan inkubator digital nasional juga perlu didorong. Dengan ekosistem yang kuat, perusahaan rintisan teknologi di Indonesia dapat berkembang lebih cepat dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, baik dalam penciptaan lapangan kerja maupun peningkatan produktivitas industri.

    5. Akademisi dan Komunitas Digital

    Dunia akademis perlu melakukan reformasi kurikulum pendidikan vokasi dan universitas agar dapat menghasilkan talenta digital yang siap bersaing di industri. Kurikulum yang relevan dengan perkembangan teknologi, seperti AI, data science, dan blockchain, harus segera diimplementasikan untuk memastikan lulusannya siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin terdigitalisasi. Selain itu, para akademisi dan komunitas digital juga harus aktif dalam penelitian berbasis data dan inovasi kebijakan untuk mendukung arah pengembangan digital nasional. Hasil riset ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah dan sektor industri dalam merancang kebijakan dan strategi bisnis berbasis teknologi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

    Dengan langkah-langkah strategis tersebut, seluruh pemangku kepentingan dapat berperan aktif dalam membangun ketahanan ekonomi digital Indonesia. 

    Kolaborasi antara pemerintah, industri, UMKM, investor, dan akademisi menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa transformasi digital tidak hanya sekadar adaptasi terhadap perkembangan zaman, tetapi juga menjadi fondasi bagi kemandirian dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    Menyatukan Langkah, Mencapai Kedaulatan Ekonomi Digital

    Kebijakan tarif resiprokal dan perang dagang global bukanlah akhir dari kisah pertumbuhan Indonesia, melainkan titik balik menuju kemandirian yang lebih besar.

     Transformasi digital bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi merupakan lompatan strategis bagi bangsa ini untuk keluar dari ketergantungan struktural dan membangun ekonomi berbasis pengetahuan, kreativitas, dan inovasi.

    Dengan kepemimpinan yang berani dan kolaborasi lintas sektor-pemerintah, bisnis, akademisi, dan komunitas-Indonesia tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga unggul sebagai kekuatan digital baru di Asia dan dunia.

  • Tarif Impor Trump, Industri Tekstil dan Alas Kaki Paling Terdampak

    Tarif Impor Trump, Industri Tekstil dan Alas Kaki Paling Terdampak

    Jakarta, Beritasatu.com – Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perdagangan global, termasuk Indonesia. Namun, di balik tantangan yang muncul, kebijakan ini juga menghadirkan peluang strategis yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk meningkatkan daya saing ekonominya.

    Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menilai kenaikan tarif ini seharusnya tidak hanya dipandang sebagai ancaman, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperbaiki ketimpangan struktural ekonomi Indonesia.

    “Amerika Serikat, dengan defisit perdagangan barang mencapai US$ 1,2 triliun, tengah berupaya memperbaiki ketimpangan struktural yang selama ini diabaikan,” ujar Hidayat kepada Beritasatu.com, Jumat (4/4/2025).

    Menurutnya, tarif asimetris yang diterapkan banyak negara, termasuk Indonesia, turut berkontribusi terhadap ketidakseimbangan perdagangan global.

    “Indonesia, misalnya, menerapkan tarif rata-rata 8,6% terhadap produk AS, yang juga memengaruhi dinamika perdagangan antara kedua negara,” jelasnya.

    Selain tarif, hambatan non-tarif seperti persyaratan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) dinilai lebih merugikan dibandingkan tarif bea masuk itu sendiri.

    Terkait dampak kebijakan tarif impor Trump terhadap ekspor Indonesia, Hidayat menilai kekhawatiran berlebihan di kalangan pelaku usaha tidak sepenuhnya beralasan.

    “Ekspor Indonesia ke AS hanya menyumbang sekitar 12% dari total ekspor nasional—angka yang jauh lebih kecil dibandingkan Vietnam (28%) atau Meksiko (36%),” terangnya.

    Sektor yang paling terdampak adalah industri tekstil dan alas kaki, yang selama ini menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing.

    “Sektor ini telah lama mengalami masalah struktural akibat kurangnya inovasi dan ketergantungan pada tenaga kerja murah,” tambahnya.

    Meski demikian, Hidayat melihat adanya peluang besar yang bisa dimanfaatkan Indonesia dari kebijakan tarif Trump.

    “Industri elektronik Indonesia, misalnya, dapat beralih dari sekadar perakitan menuju penguasaan teknologi, sebagaimana yang telah dilakukan Vietnam dalam menarik investasi semikonduktor,” ujarnya.

    Selain itu, sektor pertanian dan kelautan Indonesia memiliki potensi besar di pasar Timur Tengah dan Afrika, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.

    Dalam menghadapi tantangan ini, Hidayat mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih aktif dalam diplomasi perdagangan dengan AS.

    “Indonesia perlu menawarkan kemitraan strategis yang konkret dan transaksional, terutama dalam mineral kritikal, seperti nikel dan timah yang menjadi bahan baku utama bagi industri teknologi AS,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Hidayat mengusulkan langkah strategis seperti memperkuat posisi tawar melalui industrialisasi digital, fokus pada ekspor jasa digital seperti SaaS dan fintech yang tidak terkena tarif bea masuk, dan memanfaatkan diaspora Indonesia di AS untuk memperluas akses pasar.

    Menurutnya, pemerintah Indonesia harus siap keluar dari zona nyaman dan beradaptasi dengan perubahan global untuk memperkuat daya saing di pasar internasional.

    “Masalah utama bukan pada kebijakan tarif impor Trump, tetapi kesiapan kita untuk berubah dan beradaptasi,” pungkasnya.

  • OctaTrader Dinobatkan Jadi Produk Fintech Terbaik Tahun Ini

    OctaTrader Dinobatkan Jadi Produk Fintech Terbaik Tahun Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – OctaTrader, platform trading milik Octa Broker, menerima penghargaan ‘Produk Fintech Terbaik Tahun Ini’ dari Global Business Magazine. Penghargaan ini diberikan dengan menyoroti tools berbasis AI dan inovasi lainnya.

    Manajemen Octa mengungkapkan penghargaan Global Business Magazine mencerminkan kemajuan OctaTrader sebagai platform yang memberikan pengalaman trading yang holistik. OctaTrader mampu menggabungkan tools berbasis AI dengan keahlian manusia yang ekstensif.

    Menurut Octa, OctaTrader menawarkan trading lintas perangkat yang mulus, disesuaikan dengan kebutuhan para trader berpengalaman maupun yang baru mulai. Dengan serangkaian tools canggih yang lengkap, OctaTrader membantu para trader mengurangi beban kognitif dengan memfasilitasi pengambilan keputusan yang presisi dan berdasarkan data.

    Dengan berbagai tools bawaan, termasuk feed wawasan ahli, fitur pengenalan pola bertenaga AI, dan mesin analisis trading historis, OctaTrader memberdayakan para trader dan membantu membawa sesi trading mereka ke level yang lebih tinggi. Fitur dan tools OctaTrader yang paling inovatif mencakup perubahan leverage, tools pengenalan AI hingga space.

    Mengubah leverage

    Dengan OctaTrader, Anda dapat membuka order baru dengan leverage berapa pun yang Anda pilih tanpa memengaruhi leverage order yang sudah ada. Fitur unik ini memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dan menawarkan cakupan tambahan bagi mereka yang menggunakan berbagai instrumen dan time frame dalam satu sesi.

    Tool pengenalan pola AI

    Tool ini secara otomatis mencari pola analisis teknikal, menggunakan kumpulan data besar bersisi konten yang dikurasi oleh para pakar dan model bertenaga AI yang memilih angka-angka yang relevan dari data historis. Setelah ditampilkan di layar tool Pengenalan Pola AI, pola tersebut kemudian dapat ditransfer ke chart trading pengguna dalam beberapa klik.

    Tool secara otomatis menyesuaikan output-nya tergantung pada instrumen yang dapat diperdagangkan dan timeframe yang sedang digunakan. Mencakup semua aset yang tersedia di OctaTrader, tool Pengenalan Pola AI sangat berguna bagi Anda yang trading dalam timeframe yang lebih cepat. Tool ini memberdayakan pengambilan keputusan yang cepat dan efisien serta mengurangi beban kognitif.

    Space

    Space adalah feed yang dikurasi oleh para pakar dalam platform OctaTrader. Space memungkinkan Anda untuk terhubung dan berkolaborasi dengan para trader yang sepemikiran, sambil tetap mengikuti trend dan perkembangan pasar yang paling relevan. Dengan mengatur feed sesuai dengan gaya dan preferensi trading Anda, Space menyediakan panduan personal agar Anda tetap terhubung dengan pasar yang sangat volatil.

    Wawasan pasar real-time Space mencakup analisis pola, analisis teknikal dan fundamental, tips edukasi, dan alur cepat untuk mengubah ide menjadi trading.

    Space mencakup semua langkah perjalanan trading dengan cakupan fitur praktis yang luas, seperti profil dinamis: buka profil yang dikustom untuk menampilkan gaya dan keahlian trading, pembaruan real-time yang tetap terhubung dengan feed pasar live dan pembaruan instan.

    Kemudian tools kolaboratif yang terlibat dalam diskusi dengan sesama trader, analisis kinerja yang bisa melacak dan analisis kinerja trading Anda dengan mudah.

    Ada juga integrasi trading yang bisa menautkan akun Anda ke akun pengguna lain untuk membagikan trade dan strategi secara real time, serta menjadi sumber daya edukasi dengan akses perpustakaan webinar dan tutorial untuk pembelajaran yang berkelanjutan.

    Menyimpan, memuat, dan menyimpan chart secara otomatis

    Fitur ini memungkinkan Anda untuk menyimpan tata letak chart, templat grafik, dan templat gambar, serta memulihkannya saat Anda kembali. Selain itu, semua tindakan chart Anda secara otomatis disinkronkan di antara semua perangkat sehingga Anda dapat melanjutkan trading atau analisis di ponsel tepat di mana Anda meninggalkannya di komputer, dan sebaliknya.

    (rah/rah)

  • Lebaran Makin Praktis, Transaksi QRIS Lebih Nyaman Pakai Super Apps BRImo

    Lebaran Makin Praktis, Transaksi QRIS Lebih Nyaman Pakai Super Apps BRImo

    Jakarta – Di era digital yang serba cepat, kemudahan transaksi menjadi kebutuhan utama masyarakat. Menjawab tantangan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus mengoptimalkan layanan QRIS di super apps BRImo untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih praktis, cepat, dan aman.

    Sebagaimana diketahui, BRI sendiri menghadirkan tiga jenis layanan QRIS di super apps BRImo. Pertama, QRIS Transfer yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan dana tidak hanya antarbank, tetapi juga ke non-bank, seperti aplikasi fintech, hanya dengan memindai QR Code tanpa perlu mengetik nomor rekening secara manual.

    Kedua, QRIS Bayar, fitur yang digunakan untuk membayar di merchant dengan cara memindai QR Code yang tersedia di tempat usaha. Ketiga, QRIS Tampil, yang memungkinkan nasabah menampilkan QR Code yang dapat langsung di-scan oleh merchant, tanpa perlu melakukan pemindaian dari sisi pelanggan.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa periode libur Lebaran ini identik dengan peningkatan volume transaksi, terutama di pusat perbelanjaan, restoran, dan destinasi wisata. Oleh karena itu, BRI berkomitmen untuk memastikan nasabah dapat bertransaksi dengan nyaman dan efisien melalui layanan QRIS yang semakin lengkap.

    “QRIS hadir sebagai solusi pembayaran digital yang memungkinkan transaksi tanpa uang tunai, memberikan kenyamanan lebih bagi nasabah yang ingin bertransaksi dengan cepat dan aman. Dengan kemudahan ini, pengalaman pembayaran menjadi lebih efisien, terutama selama periode Lebaran,” ujar Hendy.

  • Lebaran Terasa Makin Praktis, Transaksi Pakai QRIS lebih Nyaman dengan Super Apps BRImo – Halaman all

    Lebaran Terasa Makin Praktis, Transaksi Pakai QRIS lebih Nyaman dengan Super Apps BRImo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di era digital yang serba cepat, kemudahan transaksi menjadi kebutuhan utama masyarakat. Menjawab tantangan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus mengoptimalkan layanan QRIS di super apps BRImo untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih praktis, cepat, dan aman.

    Sebagaimana diketahui, BRI sendiri menghadirkan tiga jenis layanan QRIS di super apps BRImo. Pertama, QRIS Transfer yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan dana tidak hanya antarbank, tetapi juga ke non-bank, seperti aplikasi fintech, hanya dengan memindai QR Code tanpa perlu mengetik nomor rekening secara manual.

    Kedua, QRIS Bayar, fitur yang digunakan untuk membayar di merchant dengan cara memindai QR Code yang tersedia di tempat usaha. Ketiga, QRIS Tampil, yang memungkinkan nasabah menampilkan QR Code yang dapat langsung di-scan oleh merchant, tanpa perlu melakukan pemindaian dari sisi pelanggan.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa periode libur Lebaran ini identik dengan peningkatan volume transaksi, terutama di pusat perbelanjaan, restoran, dan destinasi wisata. Oleh karena itu, BRI berkomitmen untuk memastikan nasabah dapat bertransaksi dengan nyaman dan efisien melalui layanan QRIS yang semakin lengkap.

    “QRIS hadir sebagai solusi pembayaran digital yang memungkinkan transaksi tanpa uang tunai, memberikan kenyamanan lebih bagi nasabah yang ingin bertransaksi dengan cepat dan aman. Dengan kemudahan ini, pengalaman pembayaran menjadi lebih efisien, terutama selama periode Lebaran,” ujar Hendy.

    Di tengah adopsi pembayaran digital yang terus meningkat, keamanan transaksi pun tetap menjadi perhatian utama BRI. Maraknya kasus QRIS palsu, terutama pada QRIS statis (QR Code yang bersifat tetap di merchant), menjadi tantangan tersendiri.

    Untuk menghindari transaksi QRIS palsu yang semakin marak, merchant harus secara rutin melakukan pemantauan terhadap transaksi yang masuk, memastikan semuanya tercatat dengan benar, dan dana telah diterima di rekening yang terafiliasi dengan QRIS statis mereka.

    Selain itu, setiap transaksi QRIS Transfer di BRImo dilengkapi dengan verifikasi PIN, pemantauan transaksi secara real-time, serta notifikasi otomatis untuk memastikan transaksi tetap aman tanpa mengurangi kenyamanan nasabah.

    Sementara itu, seiring dengan meningkatnya kepercayaan terhadap layanan digital, BRImo terus mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang tahun 2024. Hingga Desember 2024, jumlah pengguna BRImo telah mencapai 38,61 juta, meningkat 22,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Adapun, total transaksi yang diproses melalui super apps BRImo mencapai 4,34 miliar transaksi, tumbuh 40,54% year-on-year (YoY). Dari sisi nilai, transaksi melalui super apps BRImo mencapai Rp5.596 triliun, atau naik 34,57% dibandingkan tahun sebelumnya. 

  • CBI Luncurkan Income Predictor dan Debtor Insight, Dukung Pertumbuhan Kredit Digital di Indonesia – Halaman all

    CBI Luncurkan Income Predictor dan Debtor Insight, Dukung Pertumbuhan Kredit Digital di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Credit Bureau Indonesia (CBI) memberikan inisiasi baru dalam mendorong inovasi dan inklusi keuangan dengan meluncurkan Income Predictor dan Debtor Insight – dua solusi terobosan yang dirancang untuk meningkatkan akurasi penilaian kredit, memitigasi risiko penipuan, serta memperluas akses terhadap pinjaman yang aman dan bertanggung jawab di seluruh Indonesia.

    Didukung oleh teknologi kecerdasan buatan (AI), produk ini memberikan wawasan kredit yang berkualitas dan dapat langsung diterapkan oleh lembaga keuangan serta penyedia layanan pinjaman berbasis fintech.

    Dengan solusi ini, lembaga keuangan dapat menjangkau konsumen yang masih minim akses ke layanan perbankan, termasuk mereka yang memiliki sedikit atau bahkan tanpa riwayat kredit, sambil tetap mematuhi regulasi keuangan di Indonesia.

    Income Predictor: Meningkatkan Akurasi Prediksi Pendapatan

    Income Predictor dari CBI menggunakan analisis canggih untuk memperkirakan tingkat pendapatan dengan akurat, bahkan bagi peminjam yang memiliki riwayat kredit terbatas.

    Model ini mampu memberikan prediksi rentang pendapatan mulai dari Rp2,5 juta hingga lebih dari Rp10,5 juta, sehingga lembaga keuangan dapat:

    Menawarkan pinjaman yang dipersonalisasi dengan manajemen risiko yang lebih baik; Menyesuaikan jumlah pinjaman dan suku bunga berdasarkan kondisi keuangan peminjam yang sebenarnya.
    Mengurangi kredit macet dan meningkatkan kesehatan portofolio; Meminimalkan risiko kredit bagi peminjam berisiko tinggi sekaligus memperluas akses ke kredit yang lebih aman.
    Mendorong inklusi keuangan; Memberikan akses kredit yang adil dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan yang belum tersentuh layanan perbankan.

    Debtor Insight: Verifikasi Identitas Instan untuk Pencegahan Penipuan

    Debtor Insight hadir untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam pinjaman digital: penipuan dan pencurian identitas. Dengan memberikan akses langsung ke data biro kredit yang terverifikasi, solusi ini memungkinkan pemberi pinjaman untuk mengautentikasi identitas peminjam secara real-time melalui nama lengkap, verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK), serta konfirmasi alamat tempat tinggal terbaru.

    Dengan teknologi ini, lembaga keuangan dapat mengurangi penipuan dalam proses onboarding serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi Know Your Customer (KYC) dan kebijakan anti-penipuan. Hal ini memungkinkan keputusan kredit yang lebih cerdas dengan tingkat risiko yang lebih terukur.

    “Akses terhadap data kredit yang akurat dan dapat langsung diterapkan merupakan perubahan besar bagi industri keuangan Indonesia. Dengan Income Predictor dan Debtor Insight, kami membantu lembaga keuangan mengambil keputusan pinjaman yang lebih cerdas, tidak hanya dengan mengurangi risiko penipuan dan gagal bayar, tetapi juga dengan memperluas akses keuangan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab di seluruh Indonesia,” ujar Peter Sugiapranata, Chief of Sales CBI.

    Mendorong Pinjaman yang Bertanggung Jawab dan Keberlanjutan Finansial di Indonesia

    Inovasi terbaru dari CBI ini secara resmi diperkenalkan dalam acara AFPI Power Breakfasting yang diselenggarakan bersama oleh CBI dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) pada 17 Maret 2025.

    Dalam acara ini, para pemimpin industri berkumpul untuk membahas “Bagaimana Kredit Digital yang Bertanggung Jawab: Menjaga Kepatuhan Regulasi dengan Prediksi Pendapatan”.

    Dua Inovasi terbaru ini semakin memperkokoh kepemimpinan CBI sebagai mitra intelijen kredit terpercaya di Indonesia, mendorong ekosistem pinjaman digital yang lebih aman, berbasis data, dan berkelanjutan.