Produk: fintech

  • Modus Sesat Gagal Bayar Pinjol yang Heboh di Medsos, Jangan Ditiru!

    Modus Sesat Gagal Bayar Pinjol yang Heboh di Medsos, Jangan Ditiru!

    Jakarta

    Tren untuk tidak membayar utang fintech peer-to-peer lending (P2P) alias pinjaman online (pinjol) kembali menjamur di tengah masyarakat imbas ajakan dari sejumlah kelompok di media sosial.

    Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan (AFPI) Entjik S Djafar mengatakan kelompok-kelompok ini selain mengajak masyarakat untuk tidak membayar utang pinjol, mereka juga kerap kali membagikan ‘tips’ atau cara-cara untuk menghindari pembayaran.

    “Ada beberapa oknum yang mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pembayaran. Bahkan mereka memberi saran, memberi petunjuk untuk menghindari pembayaran itu,” ucapnya kepada detikcom, Senin (16/6/2025).

    Menurut Entjik banyaknya masyarakat yang mengikuti tren untuk tidak membayarkan utang pinjol mereka itu terlihat dari jumlah pengikut atau anggota kelompok di akun media sosial ‘Galbay’ dan saat pemberi pinjaman melakukan penagihan.

    Padahal setiap utang ataupun kredit pinjaman wajib untuk dibayarkan kembali. Apalagi jika pinjaman tersebut disalurkan oleh lembaga keuangan yang legal, meski berupa peer-to-peer lending atau pinjol.

    “Kami tetap melakukan penagihan. Karena apapun ceritanya, yang namanya kredit atau pinjaman itu wajib dibayar. Nggak bisa gratis kayak gitu. Ini kan bukan yayasan sosial, tetapi harus dibayar. OJK juga sudah melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat bahwa pinjaman itu wajib dibayar kembali,” paparnya.

    Ia mengatakan sejumlah modus yang kerap disarankan untuk menghindari pembayaran utang pinjol ini mulai dari mengganti nomor telepon hingga memblokir kontak tenaga penagih alias debt collector.

    Selain itu menurutnya ada juga modus dengan memancing emosi debt collector sehingga mereka melakukan penagihan yang tidak sesuai dengan ketetapan OJK. Dengan begitu para peminjam ini dapat menjadi ‘korban keganasan’ penagih utang.

    “Salah satunya mengajak masyarakat untuk tidak bayar dengan melakukan ganti nomer, memblokir nomor telepon para tenaga penagih, menolak untuk ditelepon, memancing emosional para penagih untuk melakukan kata-kata kasar dan lain-lain,” jelasnya.

    Di luar itu, menurutnya masih ada sejumlah saran modus lain untuk menghindari kewajiban pembayaran utang pinjol di berbagai akun media sosial. “Coba lihat, banyak di Facebook galbay-galbay itu dengan apa namanya, Instagram, YouTube, dan TikTok,” sambungnya.

    Berdasarkan penelusuran detikcom, di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, TikTok, hingga X memang terdapat cukup banyak akun-akun menawarkan jasa gagal bayar hingga memberikan ‘tips’ modus cara menghindari pembayaran.

    Sebagai contoh ada akun @******linpinjol yang menyarankan para peminjam untuk menghapus semua aplikasi pinjol di handphone, kemudian mengaktifkan fitur memblokir semua panggilan dari debt collector, melalukan ‘klarifikasi ke seluruh kontak bahwa datanya disalah gunakan, hingga kunci privasi semua sosial media dan jangan pernah membalas chat apa pun dari pinjol.

    Kemudian ada juga modus serupa yang disampaikan oleh akun @*******galbay sebagai berikut:

    1. Aktifkan fitur otomatis blokir panggilan tidak dikenal.

    2. Setting aplikasi Whatsapp agar tidak semua orang bisa mengundang masuk grup, dan bisukan telepon dari nomor asing.

    3. Uninstall semua aplikasi pinjol.

    4. Ubah nama media sosial, private dan hapus semua nomor handphone yang ada di media sosial.

    5. Jangan baca baca chat dari debt collector pinjol apalagi sampai dibalas.

    6. Jalani hidup seperti biasa.

    (igo/fdl)

  • Gila! Komunitas Galbay Pinjol Sudah Tembus Ratusan Ribu Anggota

    Gila! Komunitas Galbay Pinjol Sudah Tembus Ratusan Ribu Anggota

    Jakarta

    Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan (AFPI) Entjik S Djafar menyoroti maraknya ajakan gagal bayar alias galbay utang fintech peer-to-peer lending (P2P) atau pinjaman online (pinjol) di media sosial. Sebab ribuan orang diduga mengikuti ajakan ini, terlihat dari jumlah pengikut atau anggota kelompok di akun media sosial galbay tersebut.

    “Ada, akhirnya banyak. Bukan ada lagi, banyak. Karena kalau kita lihat di Facebook, member mereka itu ribuan, bahkan ratusan ribuan yang menjadi member di sosial media itu, baik Instagram maupun Facebook dan beberapa sosial media yang lain. Jadi ada beberapa,” ucapnya kepada detikcom, Senin (16/6/2025).

    Berdasarkan penelusuran detikcom di platform media sosial Facebook, Instagram, YouTube, TikTok, dan X memang terdapat cukup banyak akun-akun menawarkan jasa gagal bayar hingga memberikan ‘tips’ cara menghindari pembayaran.

    Sebagai contoh di media sosial Facebook, dengan pencarian menggunakan kata kunci ‘galbay’ saja terlihat ada cukup banyak grup atau kelompok gagal bayar utang pinjol. Tak tanggung-tanggung, jumlah anggota grup ini mencapai ribuan orang.

    Bahkan salah satu kelompok galbay pinjol ada yang beranggotakan 100.000 lebih anggota. Dalam keterangan singkatnya, grup ini dibentuk empat tahun lalu dan sekitar 2.105 anggota baru masuk dalam seminggu terakhir.

    Kemudian ada juga grup galbay pinjol lain di sosial media ini yang beranggotakan 25.000 orang. Di luar itu masih ada grup yang sudah beranggotakan 50.000 dan 82.000 ribu orang. Tak berhenti di sana, di media sosial Facebook masih banyak grup serupa yang beranggotakan ratusan hingga ribuan orang.

    Kemudian di media sosial Instagram, X dan TikTok banyak juga akun gagal bayar pinjol yang memiliki pengikut ribuan hingga puluhan ribu orang. Akun-akun ini dapat dengan mudah ditemukan hanya dengan kata kunci ‘galbay’ atau ‘galbay pinjol’.

    Asosiasi Nyerah dan Lapor Polisi

    Entjik mengatakan imbas ajakan untuk tidak membayar utang pinjol di berbagai akun dan kelompok media sosial ini, para pengusaha fintech peer-to-peer lending banyak mengalami kerugian. Utamanya dari segi finansial hingga meningkatkan angka kredit macet (Non Performing Loan/NPL).

    “Kerugiannya pasti banyak mengakibatkan kredit macet yang naik. Secara riil sih belum kita hitung. Bukan nggak ada, belum kita hitung. Tetapi gede, pasti gede,” ucapnya.

    Sayang, ia mengaku tidak memiliki data yang akurat terkait jumlah kerugian secara finansial imbas ajakan-ajakan galbay di media sosial itu karena sangat sulit untuk memisahkan mana peminjam yang sengaja untuk tidak bayar utang atau peminjam yang memang belum bisa membayar utang.

    “Jadi memang kan di kategori daripada peminjam itu kan ada yang memang tidak punya duit, akhirnya tidak mau bayar. Tetapi ada beberapa yang memang punya duit tetapi tidak mau bayar. Itu yang masalah dan menurut saya yang merusak mental daripada masyarakat Republik ini,” terang Entjik.

    Oleh karena itu, Entjik menyampaikan pihaknya akan menempuh langkah hukum terhadap penyebar ajakan galbay serta. “Ini kan nggak benar ya, mengajak orang untuk hal-hal yang tidak benar itu bisa pidana. Kami akan melakukan aksi ke jalur hukum,” katanya.

    “Jadi kita pasti rugi akibat ajaran-ajaran, ajakan daripada beberapa oknum ini. Jadi beberapa ajakan daripada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab. Nah ini kita akan proses secara hukum,”

    (igo/fdl)

  • AgenBRILink Jangkau 67 Ribu Desa, Perkuat Inklusi Keuangan di Pelosok Negeri – Page 3

    AgenBRILink Jangkau 67 Ribu Desa, Perkuat Inklusi Keuangan di Pelosok Negeri – Page 3

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan peran AgenBRILink yang makin strategis sendiri tidak terlepas dari berbagai langkah konkret yang dilakukan oleh BRI dalam memperkuat fondasi dan kapabilitas jaringan keagenan di wilayah Indonesia. Diantaranya adalah penguatan sistem dan infrastruktur digital guna meningkatkan keandalan, efisiensi, dan keamanan transaksi di tingkat agen.

    “BRI turut memperkaya fitur layanan yang ditawarkan, sehingga para agen dapat memberikan beragam solusi keuangan kepada masyarakat. Selain tarik tunai, transfer, pembayaran tagihan. Pembelian asuransi mikro, setoran pinjaman, layanan referral pembukaan rekening tabungan dan layanan mikrofinansial lainnya dapat terlayani oleh AgenBRILink,” ujar Hendy.

    Hendy juga mengungkapkan meskipun transformasi digital dan kehadiran fintech semakin berkembang, BRI melihat potensi AgenBRILink masih sangat besar.

    “Ini karena, perputaran uang tunai dan pola pembayaran secara cash masih mendominasi, bahkan mengalami peningkatan di banyak wilayah,” ucapnya.

    Dengan strategi yang matang dan eksekusi yang konsisten, BRI optimistis AgenBRILink dapat menciptakan peluang usaha bagi masyarakat setempat. Bahkan, ke depan AgenBRILink akan terus menjadi penggerak ekonomi daerah sekaligus mendorong literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.

     

    (*)

  • Banyak Masyarakat Tak Melek Keuangan, Rawan Jadi Korban Penipuan

    Banyak Masyarakat Tak Melek Keuangan, Rawan Jadi Korban Penipuan

    Jakarta

    Peneliti dan Analis Kebijakan Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyoroti semakin maraknya kasus penipuan keuangan, seperti scam dan fraud. Peneliti CIPS Muhammad Nidhal menilai urgensi perlunya upaya meningkatkan inklusi yang dibarengi dengan literasi.

    Nidhal menerangkan rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sudah menyebut inklusi keuangan sebagai salah satu hal yang diprioritaskan, dengan target inklusi sebesar 91% pada tahun 2025, 93% pada tahun 2029 dan 98% pada tahun 2045. Upaya peningkatan inklusi perlu berbarengan dengan literasi keuangan.

    “Literasi keuangan perlu menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mengembangkan inklusinya. Terciptanya inklusi keuangan, atau penetrasi masyarakat unbankable untuk memiliki akses ke produk keuangan formal, harus dibarengi dengan literasi keuangan untuk menciptakan pemahaman dan kepercayaan,” kata Nidhal dalam keterangannya, Minggu (15/6/2025).

    Menurut Nidhal, peningkatan pemahaman masyarakat mengenai tujuan finansial, perencanaan anggaran, dan keputusan keuangan akan dapat membantu mengurangi kesalahan dalam penggunaan produk keuangan, terutama dalam membedakan kebutuhan dan keinginan. Sementara pemahaman tentang produk keuangan, kegunaannya, risiko dalam konteks tujuan finansial, dapat mendukung keselarasan literasi keuangan dan inklusi keuangan dalam upaya menakar kebutuhan dan mencapai kesejahteraan.

    Financial inclusion atau inklusi keuangan, lanjut Nidhal, dibutuhkan untuk membuka akses masyarakat kepada pemberdayaan ekonomi. Akses dibutuhkan, terutama, oleh mereka yang tergolong unbanked, kepada layanan keuangan, baik yang disediakan oleh bank maupun lembaga keuangan non-bank, seperti teknologi finansial atau fintech.

    Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, tingkat inklusi keuangan Indonesia tahun 2025 mencapai 80,51%. Sementara, Indeks literasi keuangan berada di angka 66,46%.

    Di sisi lain, pengakuan akan hak konsumen sendiri sudah ada pada Peraturan OJK Nomor 1/POJK.7/ tahun 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, yang menerapkan beberapa prinsip yaitu transparansi, perlakuan yang adil, keandalan, kerahasiaan dan keamanan data konsumen dan penanganan pengaduan serta penyelesaian sengketa konsumen secara sederhana, cepat dan dengan biaya yang terjangkau.

    “Implementasi dari prinsip-prinsip tadi, antara lain, adalah konsumen berhak mendapatkan informasi yang jelas dan akurat terkait sebuah produk jasa keuangan. Para tenaga pemasar produk keuangan bertanggung jawab untuk menyampaikan semua informasi yang dibutuhkan konsumen untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin saja terjadi di kemudian hari,” imbuh dia.

    Nidhal menekankan konsumen berhak mengakses semua pelayanan dan produk jasa keuangan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Perusahaan penyedia jasa keuangan juga wajib bertanggung jawab atas kerahasiaan data dan informasi para nasabahnya.

    Pihaknya pun merekomendasikan adanya evaluasi pada konten program literasi keuangan serta metode penyampaiannya. Dari sisi konten, sementara di negara-negara seperti Amerika Serikat, program literasi keuangan dirancang untuk menjawab ‘Tiga Besar’ literasi keuangan, yakni berhitung, inflasi dan diversifikasi risiko.

    Menurut dia, program literasi keuangan di Indonesia sebagian besar berkisar pada pengetahuan produk. Pemisahan antara literasi dan keuangan akan mempermudah pelacakan dan pemantauan program literasi. Namun pemisahan juga membutuhkan upaya lebih untuk mengedukasi konsumen dalam membuat keputusan keuangan yang aktual atau konkrit.

    Pemisahan, tutur Nidhal, akan memberikan pemahaman yang lebih terarah untuk segmen masyarakat tertentu. Misalnya, untuk kelompok ibu rumah tangga, wiraswasta dan kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah tertentu, seperti di perdesaan atau perkotaan.

    Pembekalan dari kepala daerah, petugas dari dinas terkait di wilayah masing-masing dan juga dari pihak bank dan lembaga jasa keuangan lainnya juga dapat dilakukan untuk mengedukasi masyarakat terkait literasi keuangan.

    “Pendekatan ekosistem sangat penting. Pihak-pihak tadi dapat berkoordinasi untuk secara rutin mensosialisasikan mengenai instrumen-instrumen yang ada dalam sektor jasa keuangan dan juga pengetahuan dasar. Sosialisasi ini sebaiknya dilakukan secara berkala dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Nidhal

    (rea/kil)

  • Marak jual-beli akun, industri kripto perketat perlindungan pengguna

    Marak jual-beli akun, industri kripto perketat perlindungan pengguna

    Ilustrasi – Layanan Tokocrypto. ANTARA/Dokumentasi pribadi

    Marak jual-beli akun, industri kripto perketat perlindungan pengguna
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 13 Juni 2025 – 12:57 WIB

    Elshinta.com – Industri kripto memperketat perlindungan data pribadi pengguna imbas dari maraknya jual-beli akun platform perdagangan (exchange) kripto. Salah satu modus yang kian sering ditemukan adalah penjualan akun yang sudah terverifikasi (KYC) di media sosial, serta penggunaan identitas orang lain untuk mengakses layanan keuangan digital, termasuk platform kripto.

    “Kami menerima banyak laporan aksi jual-beli akun KYC di media sosial yang cukup meresahkan. Penggunaan akun yang diperjualbelikan secara ilegal sangat berisiko, baik bagi individu maupun ekosistem secara keseluruhan. Ini bisa dimanfaatkan untuk aktivitas penipuan, pencucian uang, dan tindak kejahatan digital lainnya,” ujar CEO Tokocrypto Calvin Kizana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Selain itu, kasus peretasan yang melibatkan deposit saldo ke platform exchange kripto dari akun dompet digital (e-wallet) yang telah diretas juga mengalami peningkatan. Phishing melalui pesan instan pun menjadi sorotan serius di tengah pesatnya pertumbuhan industri fintech dan kripto.

    Para pelaku memanfaatkan celah keamanan dan rendahnya literasi digital pengguna untuk menyamar sebagai institusi resmi, lalu menyebarkan tautan berisi malware atau situs palsu guna mencuri data pribadi dan akses ke akun pengguna. Hal ini menjadi sorotan serius di tengah laju pertumbuhan pesat industri fintech dan kripto di Indonesia.

    Menurut data dari layanan CekRekening.id milik Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), sepanjang 2017 hingga 2024 telah diterima sekitar 572.000 laporan masyarakat terkait tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (ITE), yang mana 528.415 di antaranya merupakan kasus penipuan transaksi online.

    Modus yang digunakan terus berkembang, namun sebagian besar masih berkisar pada penyalahgunaan identitas, akun palsu, serta pengelabuan pengguna melalui tautan phishing. Calvin menyatakan tren ini harus menjadi perhatian serius semua pihak. Hal ini menjadi penting untuk meningkatkan sistem keamanan sekaligus memperkuat edukasi kepada masyarakat.

    Ia menegaskan komitmennya dalam memperkuat sistem perlindungan pengguna dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memberantas praktik ilegal tersebut.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur menjual atau membeli akun kripto, dan tidak menggunakan jasa verifikasi KYC ilegal. Selain melanggar hukum, praktik ini juga mengorbankan keamanan data pribadi,” tegas Calvin.

    Adapun Tokocrypto, sebagai platform kripto yang telah beroperasi sejak 2018, terus memperkuat sistem perlindungan pengguna melalui verifikasi akun (KYC) yang ketat, monitoring transaksi secara real-time, serta penggunaan teknologi keamanan berlapis, seperti autentikasi dua faktor (2FA) dan biometrik.

    Langkah-langkah ini dirancang untuk meminimalkan risiko penyalahgunaan akun dan memberikan rasa aman bagi seluruh pengguna. Selain itu, Tokocrypto telah menjalin kerja sama dengan mitra verifikasi identitas terpercaya dan pihak kepolisian dalam menangani kasus fraud secara preventif maupun represif.

    Tak hanya berfokus pada pengamanan sistem, Tokocrypto juga aktif melakukan identifikasi terhadap akun-akun yang terindikasi digunakan untuk praktik ilegal.

    “Kami telah berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk mencegah, melacak, dan menindak akun-akun yang terlibat dalam praktik jual-beli akun ilegal. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga integritas dan keamanan ekosistem kripto,” tutur Calvin.

    Ia menambahkan kerja sama lintas sektor merupakan bagian penting dari strategi pencegahan jangka panjang terhadap berbagai jenis penipuan digital yang makin kompleks. Melalui pendekatan ini, Tokocrypto berharap dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap industri kripto sekaligus menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan aman.

    “Kami juga aktif mengkampanyekan literasi digital dan edukasi publik tentang bahaya penipuan daring, pentingnya menjaga data pribadi, serta cara mendeteksi informasi palsu. Dengan sinergi dan kesadaran bersama, industri kripto Indonesia dapat tumbuh secara sehat, aman, dan berkelanjutan,” tambahnya.

    Sumber : Antara

  • Dampak Positif CSR Berbagi Daging Kurban di Momen Iduladha

    Dampak Positif CSR Berbagi Daging Kurban di Momen Iduladha

    Jakarta: Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan cara sebuah perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Hal ini juga dilakukan Maucash bersama FIFGroup lewat CSR di Hari Raya Iduladha dengan berbagi hewan kurban.

    Seremoni penyerahan daging hewan kurban dilaksanakan pada Senin, 9 Juni 2025 yang berlokasi di Masjid Al Ikhsan Cilandak, Jakarta Selatan. Daging kurban kemudian didistribusikan kepada warga Cilandak sekitarnya.

    “Idul Adha adalah momen yang tepat untuk memperkuat kepedulian sosial. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan manfaat nyata kepada masyarakat sekitar dan sekaligus mempererat solidaritas internal di lingkungan kerja,” ujar Direktur Marketing Maucash, Indra Suryawan dalam keterangan resminya. 
     

    Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan platform fintech tersebut dalam mendukung kesejahteraan sosial dan memperkuat hubungan harmonis antara perusahaan dan komunitas lokal. 

    Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial, kegiatan ini juga menjadi wujud syukur perusahaan atas pencapaian dan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat dan seluruh pihak terkait.

    Jakarta: Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan cara sebuah perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Hal ini juga dilakukan Maucash bersama FIFGroup lewat CSR di Hari Raya Iduladha dengan berbagi hewan kurban.
     
    Seremoni penyerahan daging hewan kurban dilaksanakan pada Senin, 9 Juni 2025 yang berlokasi di Masjid Al Ikhsan Cilandak, Jakarta Selatan. Daging kurban kemudian didistribusikan kepada warga Cilandak sekitarnya.
     
    “Idul Adha adalah momen yang tepat untuk memperkuat kepedulian sosial. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan manfaat nyata kepada masyarakat sekitar dan sekaligus mempererat solidaritas internal di lingkungan kerja,” ujar Direktur Marketing Maucash, Indra Suryawan dalam keterangan resminya. 
     

    Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan platform fintech tersebut dalam mendukung kesejahteraan sosial dan memperkuat hubungan harmonis antara perusahaan dan komunitas lokal. 
     
    Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial, kegiatan ini juga menjadi wujud syukur perusahaan atas pencapaian dan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat dan seluruh pihak terkait.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Pasar Insurtech di Indonesia Diprediksi Tumbuh 18 Persen pada 2030, Siapa Peminatnya? – Page 3

    Pasar Insurtech di Indonesia Diprediksi Tumbuh 18 Persen pada 2030, Siapa Peminatnya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pasar insurtech di Indonesia tercatat terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Insurtech sendiri merupakan singkatan dari insurance technology, perpaduan antara industri asuransi dengan teknologi digital.

    Menurut Data Mobility Foresight, pasar insurtech di Indonesia bernilai USD 8,5 miliar (sekitar Rp 138 triliun) pada 2024, dan diproyeksikan tumbuh sebesar 16–18% (compound annual growth rate/CAGR) dari tahun 2025 hingga 2030.

    “Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya digitalisasi layanan keuangan, permintaan konsumen terhadap produk asuransi berbasis teknologi, dan perluasan ekosistem fintech,” tulis Data Mobility Foresight dalam laporannya, dikutip Senin (9/6/2025).

    Segmen asuransi jiwa dan kesehatan mendominasi pasar saat ini, sementara asuransi properti, perjalanan, dan asuransi terpadu diperkirakan akan mengalami pertumbuhan tinggi dalam beberapa tahun mendatang.

    Menanggapi tren tersebut, CEO SalingJaga Bryan Silfanus, menilai bahwa produk insurtech mulai diminati banyak nasabah pemula.

    “Sejak launching pertama di awal tahun 2024, produk asuransi syariah jiwa digital SalingJaga Keluarga sudah diikuti oleh lebih dari 200.000 anggota hingga Mei 2025. Mayoritas peminatnya adalah nasabah pemula atau pengalaman pertama mereka ikut serta dalam program asuransi jiwa,” ia menjelaskan.

    Artinya, insurtech dianggap sebagai solusi bagi mereka yang baru mengikuti program asuransi jiwa.

     

  • Luar Biasa Ketika Tumbuh di Tengah Ketidakpastian

    Luar Biasa Ketika Tumbuh di Tengah Ketidakpastian

    GELORA.CO -Kinerja apik perusahaan dan tokoh yang berkontribusi memperkuat ekosistem keuangan nasional, diganjar penghargaan dalam ajang Indonesia Financial Top Leader (IFTL) Award 2025.

    IFTL Award 2025 mengusung tema “Beyond Stability: Finance Trailblazers for Driving Innovation, Trust, and Future-Driven Strategies”. 

    Pembicara kunci dalam pemberian penghargaan, Muliaman D Hadad yang pernah menjabat Ketua Dewan Komisioner OJK 2012–2017, menekankan pentingnya peran pemimpin keuangan di tengah dinamika global saat ini. 

    Menurutnya, dunia keuangan tak hanya dituntut menjaga stabilitas, tetapi juga menjadi pemimpin dalam inovasi dan inklusi sehingga strategi masa depan harus berpijak pada empat pilar, pertumbuhan, stabilitas, inklusi, dan inovasi.

    “Saya bersimpati kepada bapak dan ibu yang masih bergerak di tengah-tengah ketidakpastian yang meningkat luar biasa. Kalau masih tumbuh dengan angka-angka yang menarik, menurut saya itu luar biasa,” ujar Muliaman dalam keterangan tertulis, Minggu 8 Juni 2025.

    Sementara itu, riset yang dilakukan dalam IFTL Awards 2025 menggunakan dua pendekatan utama. Yakni, desk research berdasarkan laporan keuangan periode Q2–Q4 2024 dan media monitoring untuk mengukur eksposur, reputasi, serta komitmen terhadap ESG dan GCG.

    Dari total 118 perusahaan yang dievaluasi, 52 perusahaan (44,07 persen) meraih skor “Very Good”, dan 45 perusahaan (38,14 persen) berada dalam kategori “Good”. 

    Penghargaan diberikan dalam 10 kategori utama. Mulai dari Banking Industry, Life Insurance Industry, Social Insurance General Insurance Industry, Multifinance Industry, Fintech Industry, Pension Fund, Financial Services, Securities Industry hingga Asset Management Industry.

    Selain itu, pihak penyelenggara juga memberikan penghargaan khusus seperti Special Mention dan Editorial Choice. Penghargaan diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat ekosistem keuangan nasional.

    Berikut adalah daftar pemenang Indonesia Financial Top Leader Award 2025:

    1. Budi Herawan – Direktur Utama di PT Asuransi Candi Utama – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Expanding Nationwide Outreach and Strengthening Regional Market Presence

    2. Suwandi Wiratno – Direktur Utama di PT Chandra Sakti Utama Leasing – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Strengthening Growth through Risk-Based Strategy and Market Confidence Stabilization

    3. Neny Asriany – Plt. Direktur Utama di PT BNI Life Insurance – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Increasing Premium Revenue Growth through Responsive Service and Business Segment Optimization

    4. Aris Hartanto – Direktur Utama di PT Asuransi BRI Life – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Enhancing Insurance Accessibility through Digital Ecosystem Optimization and Product Innovation

    5. Hendro Wenan – Direktur Utama di PT Asuransi Umum BCA – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Strengthening Captive Market to Optimize Profit Growth

    6. Hadi Wibowo – Direktur Utama di PT Bank BTPN Syariah Tbk – Indonesia Top Leader in the Sharia Banking Industry 2025 for Empowering the Ultra Micro Sector

    7. Nucky Poedjiardjo Djatmiko – Direktur Utama di Easycash – Indonesia Top Leader in Fintech Industry for Strengthening Strategic Partnerships and Promoting Transparent Digital Financial Services

    8. Hariyono Tjahjarijadi – Direktur Utama di PT Bank Mayapada Internasional Tbk – Indonesia Top Leader in Banking Industry 2025 for Strengthening Financial Resilience Through Responsible Growth and Strategic Expansion

    9. Agus Prayitno Wirawan – Presiden Direktur di PT Toyota Astra Financial Services – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Providing Innovative Payment Solutions to Support Customer Needs

    10. Handojo Gunawan Kusuma – President Director di PT Axa Mandiri Financial Services – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Enhancing Performance Growth through Portfolio Diversification Management

    11. Vishal Tulsian – President Director di PT Bank Amar Indonesia Tbk – Indonesia Top Leader in Banking Industry 2025 for Digital Innovation and Inclusive Banking Solutions

    12. M. Fankar Umran – Direktur Utama di PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) – Indonesia Top Leader in Credit Insurance Industry 2025 for Strengthening Competitive Advantages by Supporting MSME Development

    13. Hanif Mantiq – Direktur Utama di PT Surya Timur Alam Raya Asset Management – Indonesia Top Leader in Asset Management Industry 2025 for Empowering Investors through Collaboration and Digital Platform Expansion

    14. Rukmi Proborini – Direktur Utama di Bahana TCW Investment Management – Indonesia Top Leader in Asset Management Industry 2025 for Enhancing Significant Contributions through Investment Products Innovation

    15. Simon Imanto – President Director di PT Avrist Assurance – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Creating Adaptive Organization through Continuous Innovation and Digitalization

    16. Tomy Ferdiansah – President Director di PT Asuransi Umum Mega – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Implementing Business Development Strategy through Strategic Collaboration

    17. Christian Wanandi – Direktur Utama di PT Asuransi Wahana Tata – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Maintaining Company’s Financial Stability through Prudent Risk Management

    18. Andreas S. Soedjijanto – Direktur Utama di PT Indolife Pensiontama – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Company’s Commitment in Increasing Sustainable Performance

    19. Ristiawan Suherman – Presiden Direktur di PT CIMB Niaga Auto Finance – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Exceptional Growth in Financing and Profitability

    20. Irianto Harko Saputro – Direktur Utama di PT BPD Jawa Tengah – Indonesia Top Leader in Banking Industry 2025 for Excellence in Corporate Governance and Risk Management

    21. Nico Tahir – President Director di PT Asuransi Jiwa Astra – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Developing Insurance Ecosystem through Continuous Innovation

    22. Yuli Melati Suryaningrum – Presiden Direktur di PT Bank BCA Syariah – Indonesia Top Leader in Sharia Banking Industry 2025 for Facilitating Business Transactions through Prioritizing Digitalization

    23. Alex Setyawan WK – President Director di Sinarmas Asset Management – Indonesia Top Leader in Asset Management Industry 2025 for Encouraging Technology Utilization to Enhance Investment Management Efficiency

    24. Youngmin Bang – President Director di PT Sunindo Kookmin Best Finance – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Developing Initiative and Trusted Services through Credibility Products

    25. Vera Ongyono – Plt. Direktur Utama di BNI Sekuritas – Indonesia Top Leader in Securities Industry 2025 for Sustainable Investment and Carbon Market Leadership

    26. Budi Tua Arifin Tampubolon – Direktur Utama di PT Asuransi Jiwa IFG – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Expanding Insurance Products and Services Accessibility through Strategic Collaboration

    27. Lanny Budiati – Direktur Utama di PT Bank Digital BCA (Blu) – Indonesia Top Leader in Banking Industry 2025 for Enhancing Sustainable Performance Growth and Financial Inclusion through Digital Innovation

    28. Victoria Rusna – President Director di PT Summit Oto Finance – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Expanding Financing Access and Advancing Financial Inclusion During Seasonal Economic Momentum

    29. Alexander Grenz – Direktur Utama di PT Asuransi Allianz Life Indonesia – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Providing Innovative Protection Solutions to Fulfill Customer Needs

    30. Lynn Ramli – Presiden Direktur di PT Bussan Auto Finance – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Driving Sustainable Finance through Innovation and Social Responsibility

    31. Yuwono Waluyo – Direktur Utama di PT Bank Mega Syariah – Indonesia Top Leader in Sharia Banking Industry 2025 for Expanding Modernize Services through Transformation by Providing Innovative Insights and Solutions

    32. Hanindio W. Hadi – Direktur Utama di PT Perta Life Insurance – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Accelerating Life Insurance Transformation through Digitalization and Strategic Programs

    33. Hastanto Sri Margi Widodo – Presiden Direktur di PT Asuransi Bintang Tbk – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Encouraging Regulation Compliance to Maintain Positive Performance

    34. Abdul Bari – Direktur Kelembagaan dan Layanan di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) – Indonesia Top Leader for Market Expansion in Credit Guarantee Services

    35. Henry Panjaitan – Direktur Bisnis Penjaminan di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) – Indonesia Top Leader for Strengthening Risk Management in Credit Guarantee

    36. Henry Panjaitan – Direktur Bisnis Penjaminan di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) – Indonesia Top Leader for Strengthening Risk Assessment in Credit Guarantee.

  • Marak Penipuan Pakai AI Makan Banyak Korban, Begini Modusnya

    Marak Penipuan Pakai AI Makan Banyak Korban, Begini Modusnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seiring berjalannya waktu, teknologi yang hadir di dunia terus berkembang pesat. Sayangnya, kemajuan teknologi tersebut terkadang menimbulkan berbagai kasus yang tidak diinginkan.

    Seperti diketahui, pada tahun lalu marak terjadi penipuan, mulai dari modus deepfake, kloning suara, dan penipuan phishing berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI). Akan tetapi, rupanya semua itu hanyalah “pemanasan” bagi para penjahat siber.

    Bahkan, muncul prediksi bahwa tahun ini akan menjadi era penipuan berbasis AI sebagai kekuatan utama dalam mengincar dana dari fintech hingga rekening bank. Ini mengingat, saat ini pelaku kejahatan memiliki senjata baru yang sangat canggih dan sulit dideteksi.

    Mengacu pada laporan dari Forbes, teknologi AI bukan hanya dimanfaatkan untuk tujuan produktif, melainkan juga menjadi senjata baru bagi sindikat penipuan global.

    Berikut ini merupakan empat modus penipuan AI yang patut diwaspadai masyarakat dan korporasi:

    1. Deepfake & AI di Serangan Email Bisnis (BEC)

    Dewasa ini, penipuan berbasis BEC telah berevolusi. Kini, para penjahat di dunia maya mulai menggunakan AI untuk membuat video dan audio palsu yang nampak meyakinkan. Sebagai contoh, para penjahat di Hong Kong menyamar menjadi bos perusahaan lewat panggilan Zoom palsu. Setelah melancarkan aksinya, mereka pun membuat pegawai mengirimkan dana hampir Rp 480 miliar.

    Tak tanggung-tanggung, 53% profesional akuntansi di AS mengaku pernah menjadi target serangan serupa. Bahkan 40% email BEC kini dibuat sepenuhnya oleh AI.

    2. Chatbot Penipu Asmara

    Penipuan dengan modus kegiatan asmara kini sudah semakin berkembang. Tidak hanya menggunakan manusia, penipuan asmara bahkan sudah memanfaatkan chatbot AI otonom sebagai alat untuk merayu korbannya. Pihak korban pun bakal kesulitan membedakan antara manusia atau bot AI lantaran percakapan yang terjadi begitu natural.

    Kejadian penipuan asmara ini sudah muncul di media sosial, bahkan sempat dibocorkan oleh pelaku kejahatan asal Nigeria dalam sebuah video.

    3. “Pig Butchering” Pakai AI Massal

    Skema penipuan investasi berkedok asmara atau bisnis yang dikenal sebagai “pig butchering” kini sudah dilakukan secara massal dengan menggunakan AI. Berbekal alat seperti “Instagram Automatic Fans”, pesan massal dikirim untuk memancing korban, seperti “Temanku merekomendasikan kamu. Apa kabar?”

    Penipu kini juga memanfaatkan deepfake untuk panggilan video dan kloning suara agar lebih meyakinkan calon korban.

    4. Pemerasan Deepfake Menarget Eksekutif dan Pejabat

    Kasus pemerasan dengan video deepfake kini juga makin marak. Di Singapura, kelompok penjahat mengirim email berisi ancaman video palsu yang mencatut wajah para pejabat pemerintah dan menuntut pembayaran kripto hingga puluhan ribu dolar.

    Teknologi ini dirancang dengan menggunakan foto dan video publik dari platform LinkedIn atau YouTube, yang kemudian diolah menjadi konten deepfake mengerikan. Dengan perangkat lunak deepfake yang makin mudah diakses, penipuan jenis ini diperkirakan akan meluas dan menyasar kalangan eksekutif di seluruh dunia.

    (wur)

  • Ant International Dorong Solusi Keuangan Berbasis AI, Apa Manfaatnya? – Page 3

    Ant International Dorong Solusi Keuangan Berbasis AI, Apa Manfaatnya? – Page 3

    Platform ini dirancang untuk memfasilitasi pelaku bisnis dalam menciptakan layanan keuangan yang didukung oleh teknologi agentic AI, di mana memiliki potensi untuk bertransformasi menjadi layanan yang AI-native.

    Keunggulan platform ini terletak pada kemampuannya mengintegrasikan alur kerja otomatis dengan orkestrasi tugas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks dinamis setiap perusahaan.

    Berbagai fungsi krusial dalam industri fintech dapat dioptimalkan melalui platform ini, termasuk orkestrasi pembayaran yang kompleks, proses onboarding pelanggan yang lebih efisien, peningkatan kepatuhan terhadap regulasi, deteksi penipuan yang lebih akurat, penyelesaian sengketa yang cepat, hingga evaluasi dan optimalisasi kinerja bisnis secara keseluruhan.