Produk: fintech

  • Kamu Lulusan IT?, Perusahaan Ini Lagi Buka Lowongan Kerja Nih! – Page 3

    Kamu Lulusan IT?, Perusahaan Ini Lagi Buka Lowongan Kerja Nih! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ada kesempatan kerja baru untuk para lulusan Information Technology (IT). Kesempatan kerja ini ditawarkan oleh PT Prima Vista Solusi (PVS), sebuah perusahaan penyedia solusi teknologi dengan membuka sejumlah lowongan kerja. 

    PT Prima Vista Solusi (PVS) didirikan pada 2002. Perusahaan ini bergerak di penyediaan produk serta solusi untuk transaksi dan pembayaran merchant, bank, fintech, dan multifinance.

    Kali ini, PT Prima Vista Solusi (PVS) membuka kesempatan bekerja untuk kalian semua yang sedang mencari pekerjaan. Lowongan yang dibuka kali ini untuk posisi Information Technology (IT) dan berlokasi di Jakarta.

    Berikut posisi yang dibuka, antara lain:

    1.     IT Quality Assurance

    Terbuka untuk lulusan baru
    Gelar Sarjana di bidang TI, Sistem Informasi, Ilmu Komputer/ bidang terkait dengan IPK >3,00
    Pengetahuan mendalam tentang metodologi jaminan kualitas dan standar
    Kemampuan numerik yang sangat baik dan pemahaman tentang analisis data/metode statistik
    Pengetahuan yang baik tentang MS Office dan basis data
    Kemampuan komunikasi yang baik dan perhatian yang besar terhadap detail serta pendekatan yang berorientasi pada hasil.
    Lebih memilih kandidat yang memahami Selenium dan alat pengujian lainnya.

     

  • Awas Maling M-Banking Masuk Via WhatsApp, Kenali Modusnya

    Awas Maling M-Banking Masuk Via WhatsApp, Kenali Modusnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Modus penipuan yang menguras rekening penggunaanya marak terjadi. Salah satu modusnya melalui pesan singkat di aplikasi Whatsapp.

    Contoh kasus, modus penipuan dilakukan dengan mengirimkan surat undangan pernikahan digital ke nomor Whatsapp pribadi calon korban. Dalam pesan tersebut, penipu mengarahkan calon korbannya untuk membuka undangan digital tersebut yang ternyata file APK yang harus diunduh.

    Cara pembobolan yang disebut sebagai phising ini serupa dengan kejahatan mengirim link lewat email. Penipu online berharap agar penerima email atau WhatsApp memberikan akses secara tak sadar sehingga HP atau akun finansial bisa diambil alih atau dibajak.

    Untuk lebih lengkapnya, berikut sejumlah modus penipuan online di WhatsApp tahun ini:

    1. Modus Kurir

    Penipuan ini dilaporkan akun Instagram yakni mengungkapkan chat Telegram dengan seseorang yang mengaku berasal dari J&T. Penipu mengirimkan lampiran dengan nama file berbentuk apk dengan tulisan LIHAT Foto Paket’.

    Mereka yang mengunduh file itu akan kehilangan uang yang disimpan di bank. Berbagai data termasuk keuangan yang bakal diambil oleh para pelaku.

    2. File Undangan Nikah

    Penipuan ini sempat jadi banyak perbincangan karena banyaknya pengguna WhatsApp yang mendapatkan. Mereka dikirimi file apk oleh orang yang tidak dikenal yakni sebuah undangan pernikahan.

    File atau aplikasi denga judul Surat Undangan Pernikahan Digital berukuran 6,6 mb. Para penipu mengajak korbannya membuka file untuk mengecek kebenaran file di dalamnya.

    3. Surat Tilang Palsu

    Sejumlah warganet juga mendapatkan dirinya dikirimi surat tilang palsu. Terdapat file apk berjudul ‘Surat Tilang-1.0 apk’ dalam chat tersebut.

    “AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang lewat WhatsApp seperti ini. Jangan sekali-kali mengklik/download file dgn ekstensi “.apk” dari orang tak dikenal di gadget anda,” kicau akun @MurtadhaOne1.

    4. Catut Merek Besar

    Penipuan di WhatsApp lainnya juga pernah ada yang menggunakan nama-nama perusahaan besar, seperti Telkomsel hingga Pertamina. Korban akan diminta klik file apk yang dikirimkan. Berikutnya mereka akan diminta memberikan izin akses pada sejumlah aplikasi, termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

    5. Pengumuman dari Bank

    Penipuan lain adalah membuat pengumuman yang seakan berasal dari bank. Isinya mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal.

    Pengguna WhatsApp akan diberikan link untuk mengisi formulir. Link tersebut akan membuat data mereka dicuri para pelaku.

    6. Undangan VCS

    Modus lainnya adalah melakukan video call sex (VCS) dari nomor tidak dikenal. Mereka disebut akan memeras para korbannya.

    Dihubungi beberapa waktu lalu, Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan modus ini memanfaatkan ketidaktahuan seseorang soal teknologi dan menjadikannya ancamannya. “Ini pada prinsipnya adalah pemerasan yang memanfaatkan ketidaktahuan atau keamanan seseorang tentang teknologi,” kata dia.

    “Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja,” paparnya.

    7. Kuras rekening pakai kode QR

    Metode lainnya yang sering digunakan adalah quishing, yaitu kombinasi dari kode QR dan phishing. Pelaku akan memancing korbannya agar mendapatkan informasi dan detail pribadi mereka.

    Saat memindai QR Code, biasanya korban akan dibawa ke situs tertentu. Selain bisa menunjukkan pesan teks biasa, situs tersebut bisa melacak daftar aplikasi hingga alamat peta korban.

    Pelaku memanfaatkan kemampuan tersebut untuk mengarahkan calon korbannya ke situs web palsu. Mereka akan membuat orang sulit mendeteksi situs yang akan dikunjungi sebelum membuka web.

    Wired menyebut, pelaku quishing akan mengelabui seseorang untuk mengunduh sesuatu ke dalam perangkat. Unduhan tersebut akan membahayakan perangkat milik korban.

    Langkah berikutnya, para korban akan diminta memasukkan beberapa kredensial login. Informasi itu akan didapatkan oleh pelaku quishing.

    Kejahatan ini semakin masif karena kode QR bisa dibuat dengan mudah dan siapa saja. Seseorang bisa membuatnya bahkan tanpa keahlian khusus.

    Cara Terhindar Quishing

    Namun ada cara untuk menghindari kejahatan quishing. Utamanya adalah jangan percaya QR code yang dipasang di tempat umum atau diberikan pada orang yang tidak jelas dari mana asalnya.

    Anda juga bisa mengenali QR code dengan tujuan kejahatan. Karena biasanya penipu akan meningkatkan rasa urgensi dan kekhawatiran calon korbannya. Misalnya dengan menyertakan pernyataan, “Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau mencegah penghapusan akun Anda”.

    Terakhir, jangan lupa mengaktifkan autentikasi dua faktor pada tiap akun. Selain itu, jangan lupa untuk keluar dari perangkat yang tidak digunakan lagi.

     

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fintech Lending Days jadi Ajang Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Papua

    Fintech Lending Days jadi Ajang Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Papua

    JAKARTA – KrediOne menegaskan komitmennya sebagai platform pindar yang mendorong pemerataan dan peningkatan literasi inklusi keuangan dengan berpartisipasi dalam Fintech Lending Days, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) pada 9–10 Juli 2025 di Sorong, Papua Barat Daya.

    CEO KrediOne Kuseryansyah mengatakan, KrediOne memberikan edukasi mengenai manfaat dan tata cara penggunaan layanan pinjaman daring legal yang aman dan terpercaya.

    “Kami meyakini bahwa Papua memiliki potensi luar biasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, KrediOne hadir untuk memberikan literasi dan edukasi agar masyarakat memahami perbedaan antara platform pindar resmi dan pinjaman online ilegal, serta dapat memanfaatkan layanan pinjaman daring secara bijak dan bertanggung jawab,” ujarnya dalam keterangan kepada media, Jumat, 11 Juli.

    Melalui kegiatan ini, KrediOne tidak hanya berfokus pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan, tetapi juga mengajak para pelaku UMKM untuk tumbuh dan memperkuat fondasi ekonomi mikro.

    Dengan memperkenalkan layanan pinjaman daring yang legal, aman, dan transparan, KrediOne ingin memastikan bahwa masyarakat Papua dapat mengakses solusi pembiayaan yang mendukung produktivitas, berkelanjutan serta bertanggung jawab.

    Selain itu, KrediOne juga terus menegakkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta berkomitmen tinggi terhadap perlindungan dan pelayanan konsumen.

    Partisipasi KrediOne dalam Fintech Lending Days semakin mempertegas peran sebagai platform yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan merata di seluruh Indonesia.

    “KrediOne percaya bahwa literasi keuangan yang merata adalah fondasi penting agar masyarakat terhindar dari jerat pinjol ilegal, mampu memanfaatkan teknologi keuangan secara bertanggung jawab, dan berkontribusi positif bagi kemajuan ekonomi nasional,” lanjut dia.

    Tidak hanya Fintech Lending Days, KrediOne bersama dengan AFPI juga mengadakan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pemberian donasi dan alat tulis sekolah kepada para siswa SD dan SMP di Kampung Wisata Sauwandarek, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua pada 11 Juli 2025.

    Melalui kegiatan CSR, KrediOne berharap dapat menyalakan semangat belajar dan membuka lebih banyak peluang bagi anak-anak di wilayah timur Indonesia untuk meraih cita-citanya.

    Hal ini meneguhkan komitmen KrediOne sebagai perusahaan pindar yang peduli terhadap lingkungan sosial dan terus berdampak bagi masyarakat.

  • Nomor HP Jadi Kontak Darurat Pinjol Bikin Pusing, Segera Lakukan Ini

    Nomor HP Jadi Kontak Darurat Pinjol Bikin Pusing, Segera Lakukan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada banyak cerita saat nomor HP seseorang dijadikan kontak darurat pinjama online (pinjol). Bahkan orang tersebut tak kenal dengan pengguna dan peminjam layanan tersebut.

    Dampaknya mereka juga akan ditelpon oleh penagih utang dari layanan pinjol tertentu. Bahkan diminta untuk membayar utang orang yang tidak dikenal sama sekali.

    Ini akan mengganggu mereka yang dijadikan kontak darurat. Bukan hanya waktu namun juga mengganggu kenyamanan orang tersebut dan psikologis.

    Lalu apa yang perlu dilakukan?

    Setidaknya ada dua hal yang perlu Anda lakukan jika ada di posisi tersebut. Salah satunya melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di laman resminya.

    Berikut cara melaporkan ke OJK:

    1. Masuk ke situs sipasti.ojk.go.id

    2. Pada menu Adukan Entitas Keuangan Ilegal, klik Buat Laporan Pengaduan

    3. Isi formulir selengkap-lengkapnya, termasuk identitas, pihak yang dilaporkan, rekening entitas dan bukti

    4. Klik Ajukan Laporan

    5. Tekan Ya saat meminta konfirmasi pelaporan data

    6. Anda akan mendapati pemberitahuan Laporan Berhasil Dikirim jika pelaporan berhasil

    7. Anda diminta untuk emmeriksa email yang didaftarkan

    8. Akan masuk email dari Satgas Pasti setelah laporan diterima

    Anda juga perlu memblokir nomor mereka yang menanggih utang jika sudah melakukan pelaporan. Selain itu abaikan saja telepon dari pihak penagih.

    Mengutip Detik.com, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) juga pernah mengungkapkan bisa melaporkan kepada pihaknya jika mendapati nama digunakan untuk fintech legal.

    Aduan akan diteruskan ke OJK atau komite AFPI dan diproses.

    Sementara bagi pinjol ilegal, orang yang namanya dicatut juga bisa segera laporkan pihak kepolisian. Dengan begitu aplikasi yang bermasalah bisa langsung diblokir.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Fintech Lending Soal Tuduhan “Kartel Bunga” – Masa Depan Pindar

    Video: Fintech Lending Soal Tuduhan “Kartel Bunga” – Masa Depan Pindar

    Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah prospek pertumbuhan bisnis pembiayaan yang masih sangat besar, Industri Fintech lending Tanah Air juga menghadapi sejumlah tantangan terkait dugaan kartel bunga yang dilakukan 97 fintech senilai Rp1.650 Triliun

    Chairman Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Entjik S Djafar mendukung penuh upaya penyelidikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meski di sisi lain AFPI menolak tuduhan pelanggaran penetapan bunga serta kartel bunga.

    AFPI mengatakan saat ini sudah diatur penetapan batas atas bunga harian untuk melindung konsumen bukan sehingga sudah memenuhi aturan.

    Selengkapnya simak dialog Shania Alatas dengan Chairman Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Entjik S Djafar dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum’at, 11/07/2025)

  • BigBox-AI Jawab Tantangan Digitalisasi Layanan Keuangan

    BigBox-AI Jawab Tantangan Digitalisasi Layanan Keuangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi beragam solusi yang dapat dimanfaatkan berbagai sektor dan industri dalam menghadapi tantangan dan persaingan global, tidak terkecuali pada industri keuangan. Telkom melalui solusi-solusi dari BigBox AI mampu membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional di industri keuangan.

    “Di Telkom, kami percaya bahwa kecerdasan buatan bukan hanya tentang inovasi teknologi, melainkan juga menciptakan dampak nyata bagi kemajuan bangsa. Lewat pengembangan solusi AI dan big data yang kami kembangkan melalui BigBox AI, Telkom menghadirkan kapabilitas digital yang dapat dimanfaatkan lintas sektor, termasuk sektor keuangan. Solusi ini kami rancang tidak hanya untuk mendukung institusi keuangan berinovasi, tetapi juga memperkuat ekosistem digital nasional yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara lebih merata,” papar EVP Digital Business & Technology Telkom Komang Budi Aryasa dalam keterangan resmi, Jumat (11/7/2025).

    Kapabilitas big data dan AI dari Telkom juga dapat dimanfaatkan dalam mendukung pengambilan keputusan strategis berbasis data. Industri keuangan menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan dinamis, seiring dengan cepatnya perubahan teknologi dan ekspektasi pasar. Salah satu tantangan utama adalah regulasi dan kepatuhan (compliance).

    Lembaga keuangan harus terus menyesuaikan diri dengan regulasi yang ketat dan senantiasa dinamis, baik di tingkat lokal maupun global. Kegagalan dalam memenuhi aturan seperti Know Your Customer (KYC) misalnya, bisa berujung pada hilangnya kepercayaan publik.

    Di sisi lain, ancaman keamanan siber menjadi perhatian besar juga. Industri ini merupakan target utama serangan siber seperti phishing, ransomware, dan pencurian data, yang dapat menyebabkan kerugian finansial signifikan serta merusak reputasi perusahaan. Selain itu, proses digitalisasi dan transformasi teknologi menjadi tantangan tersendiri.

    Lembaga keuangan dituntut untuk mengadopsi inovasi seperti kecerdasan buatan, cloud computing, dan blockchain, dengan tetap harus menjaga stabilitas sistem yang sangat sensitif. Hal ini juga berkaitan erat dengan meningkatnya tuntutan pelanggan terhadap layanan yang cepat, personal, dan tersedia 24/7.

    Bila institusi keuangan gagal memenuhi harapan ini, ada risiko nasabah akan beralih ke penyedia layanan keuangan digital seperti fintech atau neobank yang lebih lincah dan berorientasi pada pengalaman pengguna. Tantangan lain yang tak kalah penting adalah manajemen risiko terhadap volatilitas pasar global.

    Fluktuasi suku bunga, nilai tukar, hingga dampak dari krisis ekonomi atau peristiwa geopolitik dapat mengancam stabilitas lembaga keuangan. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan prediksi dan mitigasi risiko berbasis data yang andal.

    Di tengah situasi tersebut, persaingan dengan fintech dan startup digital pun semakin menekan. Fintech sering kali menawarkan layanan yang lebih murah dan cepat, mendorong lembaga keuangan tradisional untuk berinovasi atau menjalin kolaborasi strategis agar tetap relevan.

    Teknologi kecerdasan buatan hadir sebagai solusi strategis yang mampu menjawab beragam tantangan utama tersebut. Dalam aspek regulasi dan kepatuhan, AI dapat digunakan untuk membangun sistem pemantauan otomatis yang mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time, seperti dalam proses Anti-Money Laundering (AML) dan KYC.

    Dengan bantuan machine learning, sistem dapat terus belajar dari pola-pola transaksi dan meningkatkan akurasinya dari waktu ke waktu. Di sisi keamanan siber, AI digunakan untuk mendeteksi dan merespons ancaman lebih cepat melalui analisis anomali jaringan, deteksi penipuan, hingga sistem autentikasi berbasis biometrik.

    Sementara itu, untuk kebutuhan pengambilan keputusan bisnis, AI mampu menganalisis data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi untuk memberikan insight strategis terkait risiko pasar, tren nasabah, dan kinerja portofolio keuangan. Dalam konteks pelayanan dan operasional, AI juga berperan penting dalam mendorong efisiensi dan kualitas layanan.

    Chatbot berbasis AI, seperti Big Assistant dari Telkom, memungkinkan perusahaan menyediakan layanan pelanggan 24/7 yang cepat, akurat, dan personal melalui pemanfaatan teknologi natural language processing (NLP). Selain itu, AI juga memungkinkan otomatisasi berbagai proses internal seperti analisis kredit, klaim asuransi, hingga deteksi fraud yang sebelumnya membutuhkan waktu dan tenaga besar.

    Dengan integrasi AI ke dalam sistem back end, lembaga keuangan dapat mengelola volume interaksi yang tinggi tanpa mengorbankan kualitas layanan. Bahkan, AI memungkinkan penciptaan pengalaman pelanggan yang lebih personal melalui analisis preferensi dan perilaku pengguna secara historis.

    Secara keseluruhan, implementasi AI tidak hanya memperkuat daya saing, tetapi juga menjadikan lembaga keuangan lebih adaptif, tangguh, dan berbasis data dalam menjalankan operasinya.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sidang Kasus Dugaan Kartel Bunga Pinjol Mundur, Ini Jadwal Barunya

    Sidang Kasus Dugaan Kartel Bunga Pinjol Mundur, Ini Jadwal Barunya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sidang kasus dugaan kartel bunga di industri pinjaman daring atau peer-to-peer lending diundur. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menargetkan sidang baru digelar bulan depan.

    Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur mengatakan saat ini jadwal agenda sidang kasus dugaan kartel bunga pinjol masih diatur.

    “Jadwalnya masih diatur. Kemungkinan molor ke minggu kedua Agustus 2025,” katanya, Jumat (11/7/2025).

    KPPU sebelumnya menyatakan penyelidikan mengungkap adanya dugaan pelanggaran Pasal 5 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam industri pinjaman daring. Sebanyak 97 penyelenggara layanan pinjaman online yang ditetapkan sebagai Terlapor diduga menetapkan plafon bunga harian yang tinggi secara bersama-sama melalui kesepakatan internal (eksklusif) yang dibuat asosiasi industri, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

    Ditemukan bahwa mereka menetapkan tingkat bunga pinjaman (yang meliputi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya) yang tidak boleh melebihi suku bunga flat 0,8 % per hari, yang dihitung dari jumlah aktual pinjaman yang diterima oleh penerima pinjaman yang kemudian besaran tersebut diubah menjadi 0,4% per hari pada tahun 2021.

    Selain itu, KPPU menemukan penguasaan pasar yang dominan oleh beberapa pelaku. Per Juli 2023, terdapat 97 penyelenggara aktif, dengan dominasi pasar terpusat pada beberapa pemain utama yaitu KreditPintar (13% pangsa pasar), Asetku (11%), Modalku (9%), KrediFazz (7%), EasyCash (6%), dan AdaKami (5%).

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan respons atas dugaan pengaturan suku bunga di industri pinjol. Surat Edaran (SE) OJK Nomor 19 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) sempat disinggung juga oleh KPPU.

    Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman, pengaturan batas maksimum manfaat ekonomi (suku bunga) Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI)/Pindar oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) sebagai bagian dari ketentuan Kode Etik (Pedoman Perilaku) sebelum terbitnya SEOJK No.19/SEOJK.06/2023 tentang Penyelenggaraan LPBBTI, merupakan arahan OJK pada saat itu.

    “Penetapan batas maksimum manfaat ekonomi (suku bunga) tersebut ditujukan demi memberikan pelindungan kepada masyarakat dari suku bunga tinggi sekaligus membedakan pinjaman online legal (Pindar) dengan yang ilegal (Pinjol),” kata Agusman.

    Selanjutnya, sesuai Pasal 84 POJK 40 Tahun 2024 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi, antara lain mengatur bahwa asosiasi (AFPI) berperan membangun pengawasan berbasis disiplin pasar untuk penguatan dan/atau penyehatan Penyelenggara serta membantu mengelola pengaduan konsumen/masyarakat.

    “Dalam kaitan ini, AFPI diminta untuk turut membantu menertibkan anggotanya memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan yang terkait dengan batas maksimum manfaat ekonomi,” ungkapnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Startup RI Scan Syarat Pinjam Duit Pakai AI, Incar Fintech Sampai Bank

    Startup RI Scan Syarat Pinjam Duit Pakai AI, Incar Fintech Sampai Bank

    Jakarta, CNBC Indonesia – East Ventures baru saja menggelontorkan investasi ke startup Indonesia bernama Sxored. Namun jumlah pendanaan tidak diungkapkan kepada publik.

    Mengutip keterangan resmi East Ventures, pendanaan tersebut akan digunakan untuk berbagai hal. Salah satunya mempercepat pengembangan AI dan Machine Learning milik Sxored.

    Selain itu, juga terkait kemampuan memproses format dokumen tanpa template. Sxored juga akan menggunakan dana yang didapatkan untuk memperluas platform untuk mendukung pelaporan keuangan simulatif dan pengambil data lebih banyak.

    Terakhir adalah melakukan peningkatan skala pelayanan untuk bisa menjangkau pada lebih banyak segmen klien dan sejumlah kasus untuk penggunaan di sektor keuangan.

    Sebagai informasi, Sxored berdiri pada Juni 2024 dan bergerak di bidang penyediaan ekstraksi dokumen dan analisis dokumen kredit. Perusahaan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk melakukan pekerjaannya.

    Sxored memberikan solusi terpadu pada pemberi pinjaman dengan menggabungkan Optical Character Recognition (OCR) dan kopilot bertenaga AI. Jadi dapat mengotomatisasi dan meningkatkan pemrosesan dokumen kredit.

    Platform akan mengekstraksi dan mengkonsolidasikan data dari e-statement seluruh bank besar di Indonesia. Berikutnya, Sxored menerapkan lebih dari sepuluh indikator deteksi penipuan sebagai cara identifikasi adanya aktivitas manipulasi dan pemalsuan dokumen.

    “Kebanyakan pemberi pinjaman di Indonesia masih memverifikasi dokumen secara manual dengan meninjau file PDF satu per satu dan berharap tidak ada yang terlewat. Kami membangun Sxored untuk menghilangkan ketidakpastian tersebut. Dengan sistem kami, bank, fintech, bahkan VC dan auditor dapat melakukan underwriting lebih cepat, mendeteksi penipuan dengan lebih akurat, dan melayani lebih banyak nasabah dengan risiko yang lebih rendah,” kata Cyrill James Hardie, Co-Founder & Chief Executive Officer Sxored.

    Asisten AI milik startup itu akan membuat ringkasan informasi peminjam dan mendukung penilaian agunan properti. Pekerjaan lainnya adalah melakukan penilaian harga pasar dan pemetaan aset.

    Principal East Ventures, Wesley Tay menjelaskan platform AI milik Sxored dapat menyelsaikan masalah ddalam layanan keuangan.

    “Kami percaya pada misi Sxored untuk memodernkan infrastruktur pemberian pinjaman dan meningkatkan manajemen risiko. Platform berbasis AI mereka memiliki posisi yang kuat untuk membantu menyelesaikan permasalahan mendasar dalam layanan keuangan. Kami antusias untuk terus mendukung pertumbuhan mereka seiring dengan upaya mereka dalam melakukan ekspansi,” jelasnya.

     

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BSI Gandeng Zahir International, Hadirkan Solusi Digital untuk UMKM

    BSI Gandeng Zahir International, Hadirkan Solusi Digital untuk UMKM

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng Zahir International guna meningkatkan ekosistem halal. Keduanya mendukung solusi digital bagi segmen UMKM dan korporasi terutama dalam hal pencatatan keuangan secara digital.

    “BSI melihat banyak kesamaan dengan Zahir baik dari sisi visi, value dan misi. BSI ingin di Indonesia ini ada financial hub yang kuat, yang membuat Indonesia jadi pelaku bukan hanya penonton di ekosistem halal dunia,” kata SEVP International & Information Technology BSI Misbahul Munir, dalam keterangan tertulis, Senin (7/7/2025).

    “Zahir sekarang sudah menjadi korporasi besar dengan solusi komprehensif dan kerja sama ini menjadi kolaborasi yang akan memberikan banyak manfaat,” sambungnya.

    Munir mengatakan kolaborasi BSI dan Zahir untuk menciptakan ekosistem digital yang akurat, cepat, dan inklusif untuk mempermudah akses layanan pembiayaan bagi nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan korporasi. Melalui kolaborasi ini, BSI mendukung akselerasi digital untuk kemajuan para pelaku usaha.

    Zahir sendiri adalah platform digital untuk pencatatan keuangan untuk UMKM. Memberikan solusi komperhensif bagi segmen UMKM maupun korporasi untuk transaksi yang lebih tercatat, sehingga cashflow usaha dapat terlihat dengan baik, dari sisi pencatatan hutang, piutang, penjualan dan lainnya.

    CEO Zahir International Ismail Thalib mengatakan sejak awal berdiri Zahir bermimpi untuk berkontribusi bagi ekonomi dengan memberikan layanan yang lebih cepat dan bertumbuh. Thalib menyebut tantangan di industri saat ini masih terkait kemudahan akses pembiayaan khususnya bagi pengusaha UMKM.

    Oleh karena itu, dengan kolaborasi dengan BSI diharapkan hal tersebut dapat teratasi salah satunya dengan cashflow keuangan yang transparan melalui platform terintegrasi. Menurut Thalib, keduanya harus berjamaah agar ekonomi bisa terakselerasi lebih baik.

    “Semoga kerja sama ini membawa keberkahan dan kebermanfaatan bagi ekonomi Indonesia dan global,” tutur Thalib.

    Kerja sama antara BSI dan Zahir ini dilakukan pada gelaran BSI International Expo 2025. Acara ini menghadirkan 350 tenant dari berbagai sektor dengan 25 kategori seperti makanan halal (F&B), kosmetik halal, fashion muslim, pariwisata halal, fintech syariah, perbankan, properti, otomotif, hingga pendidikan Islam.

    BSI International Expo 2025 juga melibatkan pondok-pondok pesantren dan universitas-universitas Islam di Indonesia untuk mendorong ekosistem halal dari sisi pendidkan. Beberapa program interaktif juga akan digelar selama expo seperti seminar ekonomi syariah, talkshow lifestyle halal bersama influencer muslim dan brand ambassadors, workshop fashion muslim, hingga kajian islami dengan ustadz ternama.

    Diharapkan BSI International Expo 2025 akan menjadi tempat untuk memperkenalkan berbagai inovasi. Hal ini seiring dengan upaya BSI untuk memperkuat ekosistem halal serta sebagai wadah penguatan literasi dan Islamic Ecosystem.

    Tonton juga “SRC Ungkap Tingkatkan Ekonomi UMKM” di sini:

    (hnu/ega)

  • Video: “Ledakan” Adopsi AI-Cloud, Infrastruktur Server RI Siap Hadapi?

    Video: “Ledakan” Adopsi AI-Cloud, Infrastruktur Server RI Siap Hadapi?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Adopsi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terus meningkat seiring dengan masifnya perkembangan teknologi digitalisasi. Meski demikian terdapat sejumlah tantangan dalam pengembangan dan pengaturan tata kelola AI yang terkait keseimbangan inovasi dan regulasi, keterbatasan SDM Digital dan ketimpangan infrastruktur digitalisasi.

    Penyedia solusi infrastruktur IT termasuk server yang memberikan layanan bagi industri telekomunikasi dan industri fintech, Kaytus Indonesia melihat potensi pengembangan bisnis solusi IT di Indonesia. Dimana masifnya adopsi AI dan Cloud membutuhkan dukungan infrastruktur server yang memadai sehingga perlu untuk terus peningkatan.

    Seperti apa kesiapan infrastruktur server untuk memenuhi kebutuhan AI dan Cloud? Selengkapnya simak dialog Bunga Cinka dengan Country Manager Kaytus Indonesia, Santoso dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum’at, 04/07/2025)