Produk: fintech

  • Sepekan, persiapan stimulus Natal-Tahun Baru 2026 hingga peluang PMA

    Sepekan, persiapan stimulus Natal-Tahun Baru 2026 hingga peluang PMA

    Stimulus untuk menjelang nataru sedang kami rumuskan bersama dengan Menko Perekonomian dan menteri-menteri terkait

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita ekonomi menarik perhatian selama sepekan ini dan bisa dibaca kembali pada Minggu ini sebagai rangkuman peristiwa pilihan yang terjadi untuk disimak hari ini.

    1. Usai stimulus triwulan II, Sri Mulyani siapkan stimulus nataru 2025

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tengah mempersiapkan stimulus untuk Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, setelah menggelontorkan paket stimulus ekonomi triwulan II-2025.

    2. Menaker: Penyaluran BSU secara nasional sudah capai 92,63 persen
    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) sudah mencapai 92,63 persen secara nasional.

    3. Peneliti sebut revisi proyeksi IMF jadi peluang RI percepat pemerataan

    Peneliti Sosial Ekonomi Yayasan Kekal Berdikari Jan Prince Permata menilai revisi Dana Moneter Internasional (IMF) atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Juli 2025, dari 4,7 persen menjadi 4,8 persen, menjadi peluang Indonesia mempercepat pemerataan.

    Jan Prince Permata menilai revisi itu bukan hanya menandakan ketahanan ekonomi domestik, tetapi juga menjadi peluang penting untuk memperkuat pemerataan hasil pembangunan.

    4. OJK terima 3.858 aduan soal perilaku penagih utang sektor “fintech”

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pengaduan terbanyak soal perilaku petugas penagih utang (debt collector) berasal dari sektor fintech, yakni sebanyak 3.858 pengaduan sejak Januari hingga 13 Juni 2025.

    “OJK sebagai regulator sekaligus pengawas sektor jasa keuangan melakukan beberapa tindakan guna menyikapi maraknya perilaku tenaga penagih yang tidak mengindahkan pelindungan kepada konsumen dan masyarakat,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam jawaban tertulis di Jakarta, Jumat.

    5. Apindo: Peluang PMA besar jika tarif RI-AS bisa ditekan lebih rendah

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai potensi masuknya penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia cukup besar, terutama jika kesepakatan tarif resiprokal Indonesia-Amerika Serikat (AS) bisa ditekan lebih rendah dibandingkan negara-negara pesaing.

    Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan apabila tarif resiprokal Indonesia-AS lebih rendah dibanding negara-negara seperti Vietnam dan Bangladesh yang menjadi pesaing di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) maka bukan tidak mungkin akan terjadi relokasi investasi ke sektor tersebut.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jurus Indosat Ooredoo dan Mastercard Berantas Penipuan Digital di Indonesia – Page 3

    Jurus Indosat Ooredoo dan Mastercard Berantas Penipuan Digital di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ancaman penipuan digital di Indonesia kian meresahkan. Guna mengatasi masalah ini, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Mastercard menggandeng Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) untuk membentuk Global Anti-Scam Alliance (GASA) Indonesia Chapter.

    Aliansi ini menandai langkah strategis dan kolektif berbagai pihak untuk memerangi maraknya penipuan digital di Tanah Air.

    Pembentukan GASA Indonesia Chapter ini merupakan yang kedua di Asia Tenggara, setelah Singapura. GASA sendiri adalah organisasi nirlaba internasional yang berkomitmen menyatukan berbagai pihak—mulai dari pemerintah, platform teknologi, institusi keuangan, hingga kelompok perlindungan konsumen–dalam upaya melawan penipuan online melalui kolaborasi, edukasi, dan riset.

    Dengan mengusung tema “Membangun Kepercayaan, Memungkinkan Pertumbuhan”, GASA Indonesia Chapter menghadirkan koalisi kuat yang diisi oleh sejumlah anggota pendiri terkemuka.

    Koalisi ini akan diketuai oleh Indosat Ooredoo Hutchison, dengan Mastercard dan AFTECH sebagai wakil ketua. Organisasi lain yang turut bergabung antara lain DANA, Google, GSMA, Meta, Shopee, dan Tech for Good Institute.

     

  • Kemarin, pencairan BSU diperpanjang hingga aturan insentif BUMN

    Kemarin, pencairan BSU diperpanjang hingga aturan insentif BUMN

    Jakarta (ANTARA) – Terdapat sejumlah berita ekonomi menarik yang terjadi pada Jumat (1/7/2025) dan bisa dibaca kembali pada Sabtu ini sebagai rangkuman peristiwa pilihan yang terjadi untuk mengawali hari.

    1. Pencairan Bantuan Subsidi Upah diperpanjang hingga 6 Agustus 2025

    Pemerintah memperpanjang masa pencairan bantuan subsidi upah periode Juni dan Juli 2025 untuk memberikan kesempatan kepada pekerja yang belum mencairkan dana tersebut lewat PT Pos Indonesia.

    Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri mengatakan perpanjangan masa pencairan bantuan tersebut dilakukan sampai 6 Agustus 2025.

    2. Danantara tetapkan aturan pemberian insentif direksi & komisaris BUMN

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menetapkan kebijakan terkait dengan pemberian tantiem, insentif, dan/atau penghasilan dalam bentuk lainnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usaha.

    Penetapan kebijakan tertuang dalam Surat Edaran (SE) Danantara Indonesia Nomor S-063/DI-BP/VII/2025 Tanggal 30 Juli 2025, yang ditujukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris BUMN dan anak usaha, terkonfirmasi oleh Danantara Indonesia di Jakarta, Jumat.

    3. BPS: Komponen energi alami inflasi bulanan 0,33 persen pada Juli 2025

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyatakan bahwa komponen energi mengalami inflasi 0,33 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Juli 2025.

    Dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,16 pada Juni 2025 menjadi 107,51 pada Juli 2025, komponen tersebut memberikan andil terhadap inflasi bulanan Juli 2025 sebesar 0,04 persen.

    4. OJK terima 3.858 aduan soal perilaku penagih utang sektor “fintech”

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pengaduan terbanyak soal perilaku petugas penagih utang (debt collector) berasal dari sektor fintech, yakni sebanyak 3.858 pengaduan sejak Januari hingga 13 Juni 2025.

    “OJK sebagai regulator sekaligus pengawas sektor jasa keuangan melakukan beberapa tindakan guna menyikapi maraknya perilaku tenaga penagih yang tidak mengindahkan pelindungan kepada konsumen dan masyarakat,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam jawaban tertulis di Jakarta, Jumat.

    5. Kadin manfaatkan jaringan di daerah untuk kawal Kopdes Merah Putih

    Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyampaikan akan memanfaatkan jaringan di tingkat daerah untuk mengawal program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

    “Kadin, yang mempunyai jaringan sampai kabupaten/kota, bisa benar-benar mengawal, meningkatkan kapasitas supaya program seperti Kopdes Merah Putih itu sukses,” ucap Anindya dalam konferensi pers menjelang retret Kadin di Kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta, Jumat.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indonesia masih beruntung di tengah gejolak ekonomi global

    Indonesia masih beruntung di tengah gejolak ekonomi global

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Perbanas: Indonesia masih beruntung di tengah gejolak ekonomi global
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Juli 2025 – 21:56 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Hery Gunardi mengatakan Indonesia dalam kondisi masih beruntung di tengah gejolak perekonomian global.

    “Perekonomian Indonesia masih relatif robust terhadap gejolak eksternal karena kita ini ya namanya Indonesia masih beruntung karena domestic demand kita kuat, penduduk kita banyak, penduduk muda kita juga banyak. Artinya, demand saja itu cukup mendukung terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Hery Gunardi dalam PERBANAS Review of Indonesia’s Mid-Year Economy (PRIME) 2025 di Jakarta, Kamis.

    Berdasarkan proyeksi World Bank (Bank Dunia), perekonomian global diperkirakan tertekan, baik di negara maju maupun berkembang.

    Pada bulan Juni 2025, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,75 persen menjadi 2,3 persen. Hal ini menegaskan pemulihan pasca pandemi COVID-19 masih rapuh dan dibayangi risiko eksternal.

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga turut dipangkas dari sekitar 5,1 persen menjadi 4,7 persen. Namun, jika dilihat lebih, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya dikoreksi turun sebesar 0,3-0,4 percentage point. Estimasi ini berarti menunjukkan ekonomi nasional lebih resilien terhadap perubahan global dibandingkan negara-negara lain.

    “Kita juga melihat bahwa saat ini kita di Indonesia memasuki era pertumbuhan ekonomi dengan quarter satu kemarin sekitar 4,9 persen. Ini memperkuat sinyal bahwa pemulihan ekonomi berjalan secara moderat dan belum cukup kuat untuk kembali ke masa-masa pertumbuhan tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Hery.

    Seiring pertumbuhan ekonomi dan konsumsi domestik melambat, laju penyaluran kredit industri perbankan nasional pun mengalami hal serupa, yakni sekitar 7,8 persen year on year (yoy) hingga akhir Juni 2025 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 10,5 persen.

    Selain itu, Loan to Deposit Ratio (LDR) naik ke level 85 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) di angka 7 persen yoy, Loan at Risk (LaR) 9,73 persen, rasio non-performing loan (NPL) gross sebesar 2,22 persen.

    Kinerja profitabilitas perbankan juga mulai menunjukkan sedikit pelemahan dengan Net Interest Margin (NIM) dan Return on Asset (ROA) masing-masing menurun jadi 4,57 persen dan 2,56 persen. Adapun Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) naik signifikan menjadi 86,1 persen.

    Berdasarkan berbagai data tersebut, terdapat enam tantangan utama dalam penyaluran kredit tahun 2025.

    Pertama ialah permintaan kredit melemah seiring perlambatan konsumsi dan ekspor yang membuat target penyaluran sulit tercapai. Bank-bank dinilai akan berebut segmen berisiko rendah.

    Kedua yaitu bank memperketat syarat agunan dan rasio leverage sejak kuartal II-2025 yang berdampak terhadap arus kas usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan sektor lainnya semakin menipis karena menghadapi akses pembiayaan lebih sempit.

    Selanjutnya adalah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga ke 5,25 persen pada Juli 2025 seiring transmisi moneter melambat yang menyebabkan margin kredit tergerus karena suku bunga dana masih tinggi, sedangkan suku bunga kredit turun.

    Tantangan berikutnya yakni risiko NPL naik yang cenderung menaikkan cost of credit. Dampak bagi bank adalah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) lebih besar, sehingga menekan profitabilitas.

    Terakhir, adanya bank digital dan financial technology (fintech) yang menawarkan pinjaman cepat berbasis data alternatif membuat bank konvensional harus pasang credit-analytics berbasis big data untuk tetap kompetitif.

    “Jadi tahun 2025 ini, strategi dunia penyaluran credit tidak cukup hanya ekspansi, tapi juga selektif, adaptif, dan berbasis teknologi agar relevan dengan sustainability,” ucap dia.

    Sumber : Antara

  • GASA, Aliansi Raksasa Teknologi Bersatu Perangi Scam di Indonesia

    GASA, Aliansi Raksasa Teknologi Bersatu Perangi Scam di Indonesia

    Jakarta

    Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Mastercard, bersama dengan Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) mengumumkan peluncuran Global Anti-Scam Alliance (GASA) Indonesia Chapter. Apa itu GASA?

    GASA disebut inisiatif strategis sebagai upaya kolektif dalam menghadapi meningkatnya penipuan digital di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, GASA Indonesia Chapter dibentuk setelah pembentukan chapter Singapura pada tahun lalu.

    Sebagai salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia, Indonesia sangat dinamis namun juga rentan. Menurut Laporan Penipuan Asia GASA 2024, 65% orang Indonesia mengalami upaya penipuan setiap minggu, mulai dari pesan phishing dan tawaran pekerjaan palsu hingga penipuan investasi.

    Peluncuran GASA Indonesia Chapter merupakan respons strategis untuk menghadapi ancaman yang semakin meningkat ini secara langsung. Penipuan telah menjadi masalah yang meresahkan, memengaruhi konsumen, bisnis, dan institusi, sehingga kolaborasi lintas sektor menjadi lebih mendesak dari sebelumnya.

    “Jadi, GASA ini kolaborasi dengan tujuan utama untuk edukasi dan kita juga berkolaborasi dengan industri, dengan pemerintah, dengan semua sektor untuk bersama-sama memerangi scamming untuk masyarakat Indonesia,” ujar Chairman GASA Indonesia Chapter, Riski Damayanti di kantor pusat Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

    Sebagai informasi, GASA adalah organisasi nirlaba internasional yang berdedikasi untuk menyatukan para pemangku kepentingan lintas sektor, termasuk badan pemerintah, platform teknologi, institusi keuangan, kelompok perlindungan konsumen, dan masyarakat sipil, untuk melawan penipuan online melalui kolaborasi, pendidikan, dan penelitian.

    “Sekitar 50% dari penduduk di Asia, kita baru keluar laporan di Asia, itu paling tidak seminggu sekali pernah menjadi korban dari orang berusaha scam,” ucapnya.

    GASA Indonesia Chapter akan dipimpin oleh Indosat sebagai Ketua, serta Mastercard dan AFTECH sebagai Wakil Ketua, dengan organisasi terkemuka seperti Dana, Google, GSMA, Meta, Shopee, dan Tech for Good Institute bergabung dalam koalisi ini.

    GASA Indonesia Chapter akan fokus pada berbagi intelijen antar industri, kampanye edukasi publik, dan inovasi kebijakan untuk memperkuat kepercayaan dan keamanan digital.

    Disampaikan bahwa misi utama GASA Indonesia Chapter adalah membangun koalisi sektor swasta yang bekerja sama erat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan institusi terkait lainnya, memastikan sinergi yang kuat antara sektor publik dan swasta dalam melawan penipuan.

    “Target pertama untuk GASA Indonesia Chapter akan mengeluarkan Indonesia Anti Scam Report itu akan khusus untuk melihat sejauh mana yang berada di Indonesia. Karena GASA platform netral, kita akan lintas industri bekerjasama terkait edukasi juga mendorong inovasi-inovasi apa yang bisa didukung untuk mencegah scam,” tuturnya.

    Mastercard, sebagai anggota pendiri global GASA dan penasihat untuk Asia Tenggara, memainkan peran penting dalam memulai Chapter ini di Indonesia. Indosat, melalui jaringan luasnya, kemampuan AI, dan fokus pada inklusi digital, secara aktif mendukung upaya di lapangan untuk melindungi masyarakat Indonesia dari penipuan dan spam.

    (fyk/fay)

  • 55 Startup di RI yang Terima Investasi MDI Ventures Selain TaniHub

    55 Startup di RI yang Terima Investasi MDI Ventures Selain TaniHub

    Jakarta, CNBC Indonesia – MDI Ventures sedang menjadi pembicaraan di media. Perusahaan modal ventura ini adalah salah satu perusahaan yang paling rajin berinvestasi di startup dalam dan luar negeri.

    Sebagai bagian dari grup perusahaan BUMN raksasa, Telkom, MDI Ventures agak berbeda dengan venture capital lain. MDI Ventures adalah corporate venture capital, yaitu pengelola dana investasi yang menjadi bagian dari sebuah korporasi sehingga aktivitas investasi dan sasaran investasinya sejalan dengan strategi perusahaan afiliasi.

    MDI Ventures sendiri telah memiliki beberapa portofolio di perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air. Melansir dari laman resmi, MDI Ventures telah berinvestasi ke lebih dari 86 startup lokal dan global, termasuk Tanihub.

    Portofolio MDI juga mencakup beberapa industri, mulai dari fintech, healthcare, enterprise, edu-tech, deeptech, konsumen, agri food tech, dan deep tech.

    Berikut adalah  nama startup berbasis di Indonesia yang telah disuntik dana oleh MDI Ventures:

    Goers
    Qlue
    Anchanto
    TaniHub
    Beam
    NComputing
    Luwjistik
    Gocement
    DELOS
    Pitik
    Waresix
    Inspogo
    Sinbad
    Belanjaparts
    FishLog
    Gaspack
    AssistX Enterprise
    Packworks
    Proglix
    Wifkain
    OY!
    Evermos
    aCommerce
    Kata.ai
    Julo
    Manusbio
    Sekolah.mu
    Nodeflux
    Paket ID
    Sonar
    Bahaso
    Opsigo
    Volantis
    Fabelio
    Adskom
    AgriAku
    Bananas
    Bebasinvestasi
    Zenius
    Payfazz
    Aruna
    Good Doctor
    Qoala
    Legit Group
    TADA
    Paxel
    SICEPAT
    Amartha
    Koin Works
    Cermati
    ALODOKTER
    Cakap
    Run System
    Privyid
    Kredivo
    MPL (Mobile Premier League)

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Usai Ganti Nama, Bank Jakarta Cetak Laba Rp 421 Miliar per Juni 2025 – Page 3

    Usai Ganti Nama, Bank Jakarta Cetak Laba Rp 421 Miliar per Juni 2025 – Page 3

    Per Juni 2025, total aset Bank Jakarta tercatat sebesar Rp84,72 triliun, tumbuh sebesar 2,96% dibandingkan posisi Triwulan II 2024 sebesar Rp82,29 triliun. Pertumbuhan Total Aset Bank Jakarta seiring dengan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tercatat sebesar Rp67,69 triliun atau tumbuh sebesar 3,84% secara year on year (yoy).

    Meskipun kondisi persaingan DPK masih dirasa cukup ketat, CASA (Current Account Saving Account) Bank Jakarta mengalami peningkatan sebesar 8,03% (yoy), menjadi sebesar Rp25,37 triliun pada Juni 2025, hal tersebut menjadi fundamental yang baik bagi Bank Jakarta untuk tumbuh secara solid kedepannya.

    Disi penyaluran kredit, Pertumbuhan triwulan II 2025 terutama ditopang oleh penyaluran Kredit sektor UKM, yang tumbuh sebesar 43,70% (yoy) menjadi sebesar Rp2,31 triliun serta Kredit Konsumer yang bertumbuh sebesar 2,92% (yoy) menjadi Rp23,50 triliun.

    Sampai dengan Juni 2025, Bank Jakarta terus melakukan penetrasi pemasaran kredit UKM sekaligus literasi keuangan di sentra-sentra UKM, kolaborasi dengan Dinas Koperasi UMKM dalam program pemberdayaan pelaku UKM, pelaksanaan kerjasama channeling penyaluran Kredit Multiguna dengan mitra fintech dan koperasi serta telemarketing melalui berbagai saluran digital. Hal ini merupakan komitmen Bank Jakarta dalam mendukung pertumbuhan sektor riil.

     

     

  • Daftar Fintech Terbaik Dunia 2025, Ada dari Indonesia – Page 3

    Daftar Fintech Terbaik Dunia 2025, Ada dari Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Industri financial technology (fintech) tumbuh pesat seiring hadirnya teknologi baru. Kecerdasan Buatan (AI) hingga kripto mengubah lanskap keuangan global. Namun, sektor ini masih menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah belum pulihnya pendanaan ke level puncak seperti saat pandemi 2020–2021.

    Menurut laporan Pulse of Fintech dari KPMG, investasi global di sektor ini turun 20% menjadi USD 95,6 miliar, atau sekitar Rp 1,56 kuadriliun (estimasi kurs Rp 16.300) pada tahun lalu. Ini merupakan level terendah dalam tujuh tahun terakhir.

    Aktivitas pasar modal pun masih lesu, dengan banyak IPO serta aksi merger dan akuisisi yang tertunda.

    Meski begitu, inovasi teknologi terus bergerak maju. Model AI yang semakin canggih mendorong perusahaan meninjau ulang strategi layanan pelanggan dan sistem deteksi penipuan.

    Di sisi lain, sistem pembayaran mulai mengadopsi stablecoin untuk transaksi instan tanpa batas waktu.

    Di tengah dinamika ini, CNBC dan Statista merilis daftar 300 perusahaan fintech terkemuka di dunia. Daftar tersebut mencakup perusahaan besar dan rintisan di tujuh segmen pasar, disusun tanpa pemeringkatan dan diurutkan berdasarkan abjad.

    Proses Kurasi dan Penilaian

    Pemilihan 300 perusahaan fintech teratas dilakukan melalui riset meja oleh Statista, dengan masukan editorial dari CNBC.

    Pada Februari lalu, CNBC membuka proses pendaftaran bagi perusahaan fintech yang ingin masuk dalam daftar. Mereka diminta mengirimkan sejumlah indikator kinerja utama seperti pendapatan, tingkat pertumbuhan, dan jumlah karyawan kepada Statista. Informasi ini bersifat rahasia dan tidak dipublikasikan.

    Selain dari pendaftaran terbuka, Statista juga menganalisis sekitar 2.000 perusahaan tambahan untuk memastikan daftar ini mewakili lanskap industri secara luas.

    Penilaian dilakukan berdasarkan sejumlah indikator kinerja umum (KPI), serta metrik khusus yang disesuaikan dengan masing-masing kategori sektor.

    Dikutip dari CNBC, Senin (28/7/2025) berikut ini daftar fintech terbaik di dunia:

     

  • Ekspor Data Pribadi ke AS Sulit Genjot Ekonomi Tanpa Pengawasan Ketat

    Ekspor Data Pribadi ke AS Sulit Genjot Ekonomi Tanpa Pengawasan Ketat

    Bisnis.com, JAKARTA – Rencana kesepakatan ekspor data pribadi ke Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari perjanjian perdagangan bilateral dinilai dapat membawa manfaat ekonomi bagi Indonesia, selama didukung dengan pengawasan yang ketat. 

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede mengatakan kesepakatan ekspor data pribadi lintas negara dapat meningkatkan daya saing bisnis digital Indonesia, seperti e-commerce, fintech, dan startup teknologi lainnya. 

    “Karena akses data lintas batas yang menjadi faktor penting bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen, meningkatkan personalisasi produk, serta efisiensi operasional melalui teknologi AI [kecerdasan buatan] dan big data,” kata Josua kepada Bisnis pada Senin (28/7/2025). 

    Selain mendukung pertumbuhan sektor digital, Josua menilai kesepakatan ini juga berpotensi menarik lebih banyak investasi asing, terutama dari perusahaan teknologi global yang membutuhkan ekosistem data yang terbuka dan terintegrasi. Terlebih Indonesia menjadi bagian dari ekosistem data global yang transparan dan terintegrasi.

    Meski demikian, Josua menekankan manfaat ekonomi tersebut harus diseimbangkan dengan langkah mitigasi risiko yang matang. 

    Dia menyoroti empat aspek utama yang perlu menjadi perhatian pemerintah dalam mengatur ekspor data pribadi. 

    Pertama adalah aspek keamanan data, di mana Pemerintah wajib memastikan data pribadi warga negara Indonesia yang ditransfer ke AS tidak rentan terhadap kebocoran atau penyalahgunaan, melalui klausul khusus dalam perjanjian yang mencakup kewajiban perlindungan data sesuai standar internasional yang berlaku seperti General Data Protection Regulation (GDPR) atau Asia-Pacific Economic Cooperation Cross-Border Privacy Rules (APEC CBPR). 

    Kedua adalah aspek kedaulatan data. Menurutnya Pemerintah harus menetapkan batasan jelas terkait jenis data yang dapat diekspor, khususnya data strategis atau sensitif, untuk mencegah kemungkinan eksploitasi ekonomi atau intelijen yang merugikan kepentingan nasional. 

    Ketiga, Pemerintah perlu memastikan terdapat mekanisme pengawasan yang efektif untuk menjamin kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perlindungan data. 

    “Serta menetapkan konsekuensi hukum yang jelas apabila terjadi pelanggaran,” katanya. 

    Keempat, Pemerintah harus memastikan adanya prinsip transparansi dan akuntabilitas, baik dari pihak AS maupun perusahaan yang terlibat, guna menjaga kepercayaan publik terhadap praktik ekspor data pribadi ini.

    Josua menyimpulkan, kesepakatan ekspor data pribadi ini memiliki potensi besar dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Namun, dia mengingatkan potensi tersebut hanya bisa diwujudkan jika pemerintah mampu menyusun regulasi yang tegas dan sistem pengawasan yang ketat.

    “Untuk meraih manfaat ekonomi tersebut, pemerintah harus menjalankan langkah mitigasi yang tepat, melalui regulasi yang jelas, pengawasan ketat, serta mekanisme perlindungan data yang andal, sehingga potensi risiko keamanan data dan pelanggaran privasi bisa ditekan serendah mungkin,” pungkasnya.

  • 5 Istilah Blockchain yang Wajib Kamu Tahu

    5 Istilah Blockchain yang Wajib Kamu Tahu

    Jakarta

    Apakah kamu pernah mendengar blockchain? Jika belum, pasti Anda sudah pernah mendengar mata uang kripto dan bitcoin, bukan? Nah, blockchain adalah teknologi yang ada di balik mata uang kripto. Mata uang kripto ada banyak, salah satunya bitcoin.

    Dikutip dari buku Fintech: Inovasi Sistem Keuangan di Era Digital yang disusun Astri Rumondang, blockchain berasal dari kata block dan chain. Yang dimaksud blok adalah data, sedangkan chain atau rantai adalah memiliki keterkaitan hubungan, sehingga blockchain adalah data yang saling terhubung.

    Secara sederhana, blockchain adalah buku besar bersama yang mencatat transaksi digital secara real time, berbasis cloud computing dan bersifat peer-to-peer. Sebagai penghubung blok tersebut, maka dibuatlah algoritma dengan prinsip kriptografi sehingga data tersebut terjamin aman.

    Dilansir dari penelitian di pknstan.ac.id, setiap ada data transaksi baru maka akan ditambahkan ke blockchain yang terhubung satu sama lain. Uniknya, blok ini tidak dapat diubah, tetapi hanya dapat ditambahkan, sehingga lebih transparan dan aman.

    Nah, dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa istilah blockchain yang wajib kamu tahu:

    Smart Contract

    Kontrak pintar atau smart contract ini adalah sejenis program komputer berupa kontrak digital yang tersimpan dalam blockchain yang dieksekusi secara otomatis ketika syarat dan ketentuan yang telah ditentukan terpenuhi.

    Smart Contract biasanya digunakan untuk mengotomatiskan eksekusi suatu perjanjian sehingga semua peserta dapat langsung yakin akan hasilnya, tanpa keterlibatan perantara atau harus kehilangan waktu. Kontrak pintar juga dapat mengotomatiskan alur kerja, memicu tindakan selanjutnya ketika syarat dan ketentuan yang telah ditentukan terpenuhi.

    Decentralization

    Dalam blockchain, decentralization atau desentralisasi merujuk pada transfer kontrol dan pengambilan keputusan dari entitas terpusat (individu, organisasi, atau grup) ke jaringan terdistribusi. Jaringan terdesentralisasi berusaha untuk mengurangi tingkat kepercayaan yang harus diberikan oleh peserta satu sama lain, dan mencegah kemampuan mereka untuk mengerahkan otoritas atau kontrol satu sama lain dengan cara yang menurunkan fungsi jaringan.

    Miner

    Miner atau penambang dalam konteks teknologi blockchain adalah individu atau entitas yang memvalidasi dan menambahkan transaksi ke jaringan blockchain. Peran utama mereka adalah memecahkan teka-teki kriptografi yang kompleks melalui proses yang dikenal sebagai Proof of Work (PoW), yang membutuhkan daya komputasi signifikan.

    Penambang diberi imbalan berupa mata uang kripto baru dan biaya transaksi atas upaya mereka, memberi mereka insentif untuk terus berkontribusi pada jaringan. Dalam dunia Keuangan Terdesentralisasi (DeFi) dan mata uang kripto yang berkembang pesat, penambang berperan penting dalam menjaga desentralisasi dan keamanan sistem blockchain, sehingga mereka sangat diperlukan bagi keseluruhan ekosistem.

    Cryptocurrency

    Mata uang kripto adalah sistem uang digital terdesentralisasi yang menggunakan teknologi blockchain dan beroperasi sebagai token atau koin virtual. Pemerintah atau lembaga keuangan tidak mengendalikan mata uang ini, yang berarti transaksi dapat terjadi dengan mudah dan instan antara dua pihak di mana pun di dunia tanpa penundaan atau biaya transfer bank.

    Ada lebih dari 10.000 mata uang kripto. Uang kripto paling banyak digunakan adalah bitcoin, yang juga merupakan mata uang kripto pertama yang diciptakan dan diluncurkan pada tahun 2009.

    Consensus mechanism

    Dalam blockchain, consensus mechanism adalah sistem yang memvalidasi transaksi dan menandainya sebagai autentik. Mekanisme ini mencantumkan semua transaksi koin yang valid dalam blockchain untuk membangun kepercayaan terhadap koin tersebut di antara para pedagang. Beberapa mata uang, seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya, menggunakan sistem ini untuk tujuan keamanan.

    Sistem ini mencapai kesepakatan sebagian besar pengguna dalam satu jaringan. Mekanisme konsensus menjaga keamanan blockchain dengan menyimpan catatan semua transaksi yang sah. Karena perdagangan kripto adalah proses terdesentralisasi, hal ini menjadi penting untuk mencegah penjual dengan sengaja menipu pembeli.

    (fyk/afr)